Anda di halaman 1dari 45

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


ANGKATAN II TAHUN 2022

“ Pelaksanaan Program BAPER di KOSAN Dalam


Menurunkan Kasus Penyakit Berbasis Lingkungan di
Puskesmas Sudi Kabupaten Bandung “

DISUSUN OLEH :

NAMA : ANTI OKTAVIANTI, A.Md.KL


NIP : 199310112022032011
JABATAN : SANITARIAN TERAMPIL
INSTANSI : PUSKESMAS SUDI
N PESERTA : 22
NAMA COACH : SHAFIERA AMALIA, S.I.P., M.P.A

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAN KODIKLATAD
2022
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI

JUDUL : Pelaksanaan Program BAPER di KOSAN Dalam Menurunkan


Kasus Penyakit Berbasis Lingkungan di Puskesmas di
Puskesmas Sudi Kabupaten Bandung
DI SUSUN OLEH : ANTIOKTAVIANTI, A.Md.KL
NIP : 199310112022032011
ANGKATAN : II (DUA)
JABATAN : SANITARIAN TERAMPIL
INSTANSI : PUSKESMAS SUDI

Disetujui Oleh, Disetuji Oleh,


Coach Mentor

SHAFIERA AMALIA, S.I.P., M.P.A ASEP HEGANTARA,S.Kep., M.K.P


NIP. 198602222009122002 NIP.198012312005011018
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

Pada Hari : Selasa

Tanggal : 28 Juni 2022

Pukul : ............-............ WIB

Tempat : Pusat Pendidikan Ajudan Jenderal

Telah diseminarkan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Angkatan 2 Tahun 2022

“ Pelaksanaan Program BAPER di KOSAN Dalam


JUDUL : Menurunkan Kasus Penyakit Berbasis Lingkungan di
Puskesmas Sudi “
DISUSUN OLEH : ANTI OKTAVIANTI, A.Md.KL
NO. PRESENSI : 2022369
INSTANSI : PUSKESMAS SUDI
JABATAN : SANITARIAN TERAMPIL

Dan telah mendapat pengujian/komentar/masukan/saran dari Penguji, Mentor


dan Coach/Moderator.

COACH PESERTA

Shafiera Amalia, S.IP., M.PA Anti Oktavianti, A,Md KL


NIP. 198602222009122002 NIP. 199310112022032011

PENGUJI MENTOR

H. Yudi Haryanto, S.H., SP.I Asep Hegantara, S.KeP., M.K.P


NIP. 196401121990121001 NIP. 198012312005011018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya
dan nikmat sehat yang tiada henti-hentinya sehingga saya bisa menyelesaikan laporan
kegiatan aktualisasi ini. Penulisan laporan aktualisasi ini dalam rangka memenuhi syarat
kelulusan pendidikan dan pelatihan dasar yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pemerintah Kabupaten Bandung.
Laporan kegiatan aktualisasi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak baik secara moral maupun material yang membantu proses penyusunan laporan
kegiatan aktualisasi ini hingga selesai. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis bermaksud
untuk menyampaikan terima kasih kepada:
1. Kolonel Caj Kris Doni Indriarto S.I.P Danpusdikajen selaku penanggung jawab
Latsar CPNS Kab. Bandung 2022
2. Letkol Caj Susanto Supriatna, S. Sos Wadanpusdikajen selaku Koordinator
Penyelenggara Latsar CPNS Kab. Bandung 2022
3. Mayor Caj Rinto M.P.Tambunan, S.A.P selaku Wakil Ketua Penyelenggara Latsar
CPNS Kab. Bandung 2022
4. Kapten Caj Aam Kunaepi selaku Anggota Penyelenggara Latsar CPNS Kab. Bandung
2022
5. Letda Caj Dana Hermawan Sebagai Danki Siswa Latsar
6. Serka Imam Sarifudin sebagai Danklas Angkatan II yang selalu memberikan
perhatian, semangat dan bimbingan.
7. Serka Dwi Anita, Sertu Nada Kuncoro, Serda Anggi, dan Prada adam sebagai
pembina yang selalu memberikan perhatian, semangat dan bimbingan.
8. H.Yudhi Haryanto, SH,SP.I, selaku penguji yang telah memberi motivasi dan arahan.
9. Shafiera Amalia, S.I.P., M.P.A., selaku coach yang telah bersedia meluangkan waktunya
dalam memberikan bimbingan, memberikan masukan dan motivasi kepada saya agar
dapat menyelesaikan laporan kegiatan aktualisasi ini.
10. Asep Hegantara, S.KeP., M.K.P selaku Satker Puskesmas Sudi Kecamatan Ibun
sekaligus mentor dalam kegiatan aktualisasi yang telah bersedia meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan dan motivasi kepada saya demi kelancaran penyusunan
laporan aktualisasi ini.
11. Kedua orang tua, adik, anak, suami yang selalu mendoakan dan mendukung saya hingga
ke tahap ini.
12. Seluruh Widyaiswara dari LAN RI yang telah berbagi pengetahuan dan informasi
dengan peserta Latsar CPNS Kabupaten Bandung.
13. Seluruh Panitia penyelenggara dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kabupaten Bandung yang memberikan motivasi kepada para peserta.
14. Keluarga Besar CPNS Gelombang I Pemerintah Kabupaten Bandung 2022 yang
berjuang bersama-sama menyelesaikan kegiatan latihan dasar tahun 2022.
15. Pihak-pihak terkait yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyusunan laporan kegiatan aktualisasi.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan segala rahmat dan karunia-Nya. Atas
segala dukungan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis berharap laporan
kegiatan aktualisasi ini dapat dilaksanakan dengan maksimal sehingga dapat
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN agar menjadi ASN yang profesional dan
berintegritas tinggi.

Bandung, 27 Juni 2022

ANTI OKTAVIANTI, A.Md.KL


NIP.199310112022032011
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... i

BERITA ACARA .................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iii

DAFTAR ISI............................................................................................. v

DAFTAR TABEL..................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah....................................................................... 2

C. Tujuan dan Manfaat .................................................................... 2

1. Tujuan ........................................................................................ 2

2. Manfaat....................................................................................... 3

D. Ruang Lingkup Kegiatan ............................................................ 4

BAB II GAMBARAN ORGANISASI DAN DESKRIPSI MATERI


PELATIHAN ............................................................................................ 4
A. Profil Organisasi ......................................................................... 4

B. Visi, Misi, dan Nilai Organisasi.................................................. 5

C. Struktur Organisasi ..................................................................... 6

D. Tugas Sanitarian Dalam Organisai ............................................. 6


E. Tugas Pokok Sanitarian ............................................................. 7

F. Deskripsi Materi Pelatihan ........................................................ 9

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ............................................... 20

A. Deskripsi Isu ............................................................................ 20

B. Penetapan Isu ............................................................................... 22

C. Analisis Penyebab Isu ................................................................ 24

D. Gagasan Pemecahan Isu.............................................................. 25

E. Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi ................................... 28

F. Matrik Reakapitulasi NND ASN ................................................. 34

G. Jadwal Kegiatan ........................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 38


DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3. 1 Parameter APKL ...................................................................... 22

Tabel 3. 2 Penetapan Isu dengan Metode APKL ...................................... 22

Tabel 3. 3 Indikator Skor USG ................................................................. 23

Tabel 3. 4 Analisis Isu dengan Metode USG ............................................ 24

Tabel 3. 5 Matrik Rancangan Aktualisasi ................................................. 29

Tabel 3. 6 Matriks Rekapitulasi NND ASN ............................................. 34

Tabel 3. 7 Jadwal Kegiatan ...................................................................... 35


DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2. 1 Peta Wilayah Puskesmas Sudi ............................................. 4

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Sudi ..................................... 5

Gambar 3.1 Diagram Fisshbone Klinik Sanitasi ........................................ 25


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan Suatu Negara di tentukan oleh Sumber Daya Alam yang melimpah dan
Sumber Daya Manusia yang harus mempuni untuk mengelola dan memanfaatkan sumber
daya yang dimiliki oleh Negara. Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan yang
menentukan dalam mengelola prakondisi tersebut. Sejumlah keputusan strategis mulai dari
merumuskan kebijakan sampai pada implementasi kebijakan dalam berbagai sektor
pembangunan dilaksanakan oleh ASN.
Sejalan dengan UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dimana
memiliki Fungsi sebagai Pelaskana Kebijakan Publik, Pelayan Publik, dan Perekat dan
Pemersatu Bangsa diharapkan ASN dapat memberikan kontribusi terbaik dalam mengelola
dan memanfaatkan Sumber daya yang ada.
Untuk menjalankan peranan tersebut, diperlukan sosok ASN yang profesional, yaitu
ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan
tugas jabatannya secara efektif dan efisien. ASN pun harus memiliki tujuan yang sama untuk
mencapai reformasi birokrasi yaitu BerAKHLAK ( Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif ). Untuk dapat membentuk sosok
profesional tersebut perlu dilaksanakannya pembinaan melalui jalur pelatihan dasar
(LATSAR) CPNS.
Dalam dunia kesehatan banyak sekali masalah, salah satunya masalah lingkungan.
Untuk mencapai kondisi masyarakat yang sehat diperlukan lingkungan yang baik pula, karena
hal tersebut saling terkait maka harus adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat
melalui pelayanan kesehatan yang tersedia. Sarana pelayanan kesehatan merupakan tempat
bertemunya kelompok masyarakat penderita penyakit, kelompok masyarakat pemberi
pelayanan, kelompok pengunjung dan kelompok lingkungan sekitar. Penyakit berbasis
lingkungan yang masih meningkat setiap tahun nya pun menjadi masalah di masyarakat,
karena akar dari permasalahannya ada di lingkungan yang tidak baik dan masih banyaknya
masyarakat yang tidak peduli terhadap kesehatan lingkungan.
Pelayanan kesehatan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun
sosial guna mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor
risiko lingkungan. Menurut Permenkes No 13 Tahun 2015 Puskesmas wajib
menyelengarakan pelayanan kesehatan lingkungan baik itu pelayanan konseling, inspeksi
kesehatan lingkungan, dan intervensi kesehatan lingkungan.
Dilihat dari Profil Puskesmas Sudi Tahun 2021, terdapat data beberapa penyakit
berbasis lingkungan seperti Diare yang berjumlah 144 jiwa, Ispa 810 jiwa, Dermatitis 114
jiwa, TBC BTA+ 47 jiwa. Masih tingginya angka penyakit berbasis lingkungan di puskesmas
sudi yang harus di tangani. Pelayanan kesehatan lingkungan melalui program klinik
sanitasi, secara terintergrasi di dalam maupun di luar gedung dapat menjadi upaya
pemberantasan penyakit berbasis lingkungan yang lebih menekankan pada upaya
promotif-preventif.
Program Klinik Sanitasi yang seharusnya di lakukan di dalam dan di luar gedung
Puskesmas Sudi tidak berjalan, sehingga tidak adanya data mengenai pasien penderita
penyakit berbasis lingkungan, sulitnya melakukan kegiatan konseling maupun inspeksi
sanitasi rumah pada penderita penyakit berbasis lingkungan dan menghambat pencegahan
secara dini perkembangan penyakit berbasis lingkungan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalahnya “Tidak
berjalannya kegiatan klinik sanitasi di Puskesmas Sudi yang membuat sulit turunnya angka
penyakit berbasis lingkungan”

C. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
a. Tujuan Latsar CPNS
Dengan mengikuti kegiatan aktualisasi ini diharapkan Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) dapat membentuk nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil
Negara, yaitu :
1) Memahami kedudukan dan peran ASN dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2) Peserta mampu menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam
melaksanakan setiap pekerjaan/kegiatan yang dilakukan, dan
berkontribusi dalam memperkuat visi dan misi organisasi.
3) Peserta mampu melaksanakan tugas dan perannya secara professional
sebagai pelayan masyarakat, serta sebagai peserta Latihan Dasar
(LATSAR) yang dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK
di instansi Kerja Masing-masing.
b. Tujuan Program BAPER di KOSAN
1) Terdatanya pasien penderita penyakit berbasis lingkungan
2) Terlaksananya program Inspeksi sanitasi rumah pasien penderita
penyakit berbasis lingkungan
3) Dapat menganalisa masalah dari faktor lingkungan penyebab penyakit
4) Dapat memberikan sosialisasi kesehatan lingkungan pada masyarakat
sehingga dapat menekan angka penyakit berbasis lingkungan
5) Mempermudah masyarakat dalam pelayanan klinik sanitasi

2. Manfaat
Manfaat bagi peserta latsar, yaitu dapat memahami dan menginternalisasi
nilai-nilai BerAKHLAK (BerOrientaasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif), serta dapat mengaktualisasikan nilai-
nilai tersebut dalam pekerjaan sehari-hari di puskesmas.
1) Manfaat bagi unit kerja, yaitu meningkatkan kinerja unit kerja yang
menyangkut pada pelayanan publik setelah menjadikan kegiatan-kegiatan
menjadi sebuah kebiasaan (habituasi) dalam Upaya Mengoptimalkan Fungsi
Klinik Sanitasi di Puskesmas.
2) Manfaat bagi organisasi, yaitu menguatkan misi puskesmas dalam
mewujudkan moto Puskesmas Sudi yaitu “MANTAP” dengan kami
melayani masyarakat setulus hati. Mampu melayani dengan optimal, Akurat
dalam pelayanan, Nyaman, Tenteram, Aktif Komunikatif, Profesional dalam
pelayanan.
3) Manfaat bagi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia ialah membantu kegiatan pembelajaran kepada Calon Pegawai Negeri
Sipil guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
4) Manfaat bagi masyarakat pada umumnya dapat memberikan informasi bagi
pasien dan keluarga pasien tentang faktor penyebab penyakit berbasis
lingkungan, serta menurunkan angka penyakit berbasis lingkungan di
masyarakat.
D. Ruang Lingkup Kegiatan

Nilai-nilai dasar ASN “BerAKHLAK” yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel,


Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Nilai-nilai ini diharapkan akan dapat
menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional. Pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar
ASN yaitu Peningkatan Pengetahuan Pasien dan penekanan penyakit berbasis lingkungan
dengan program BAPER di KOSAN ( Basmi Penyakit dengan Konseling Sanitasi ) yang
dilakukan di Puskesmas Sudi Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. Waktu yang digunakan
untuk melakukan pelaksanaan aktualisasi adalah tanggal tanggal 30 Juni 2022 sampai 12
Agustus 2022 di Puskesmas Sudi Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI DAN DESKRIPSI MATERI PELATIHAN

A. Profil Puskesmas Sudi


a. Gambaran Umum Organisai
Puskesmas Sudi merupakan salah satu Pusat Kesehatan Masyarakat yang berada di
wilayah Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. Sebelumnya puskesmas ini merupakan
puskesmas bantuan di Kecamatan Ibun. Pesatnya perkembangan penduduk dan
pengembangan wilayah maka menjadi Puskesmas Sudi dan terpisah dari Puskesmas Ibun
yang menjadi Puskesmas utama di Kecamatan Ibun. Puskesmas Sudi ber-alamat di Jln/Kp.
Cigumelor No. 1 Rt. 02 Rw. 08 Desa Sudi Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung 40384.
Wilyah kerja UPT Puskesmas Sudi, terdiri dari Desa Tanggulun, Desa Talun, Desa Sudi,
Desa Mekarwangi, dan Desa Laksana, Adapun batas wilayah kerja Puskesmas Sudi adalah
sbb :
 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Majalaya
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Cibeet Kec. Ibun
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kab. Garut
 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Sindangsari Kec. Paseh
Secara umum wilayah Puskesmas Sudi dapat terjangkau dengan kendaraan roda dua
dan roda empat atau alat transportasi lainnya. Apabila melihat wilayah administrasi
Puskesmas Sudi saat ini terdiri dari 6 desa binaan, diantaranya Desa Tanggulun, Desa Talun,
Desa Sudi, Desa Mekarwangi, Desa Laksana.
Gambar 2.1 Peta Wilayah Puskesmas Sudi
B. Visi, Misi, Nilai Organisai

1. Visi Organisai
Visi Puskesmas Sudi
Puskesmas Sudi sebagai sarana pelayanan, motivator dan fasilitator untuk
mewujudkan masyarakat dalam mendapatkan derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
2. Misi Organisai
Misi Puskesmas Sudi
a. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara optimal dan merata
b. Memotivasi, mempasilitasi masyarakat dalam menggali potensi dalam rangka
pemberdayaan
c. Mewujudkan kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat secara mandiri.
3. Tata Nilai Organisasi
Motto UPT Puskesmas Sudi
Dengan Motto / Semboyan “MANTAP” kami melayani masyarakat setulus hati.
MANTAP
M : Mampu melayani dengan optimal
A : Akurat dalam pelayanan
N : Nyaman
T : Tenteram
A : Aktif Komunikatif
P : Profesional dalam pelayanan
C. Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Sudi

D. Tugas Sanitarian dalam Organisasi


Tugas Sanitarian Puskesmas Sudi ada pada Program Kesehatan wajib
Program ini terdiri dari kegiatan :

1) Dalam gedung
Klinik Sanitasi, yaitu tempat konseling, bimbingan dan penyuluhan terhadap
para penderita penyakit berbasis lingkungan. Rekap data dan analisis data hasil
konseling di Klinik Sanitasi
2) Luar gedung
Penderita yang dikonseling kemudian direkap ke dalam buku rekap harian
Klinik Sanitasi untuk selanjutnya dilakukan Inspeksi Sanitasi ke Rumah
penderita.
a. Selain kegiatan Inspeksi Sanitasi terhadap rumah penderita penyakit
berbasis lingkungan, juga dilaksanakan pemeriksaan terhadap sarana
kesehatan lingkungan yang lain (Sarana air bersih, MCK, tempat-
tempat umum, industri dll).
b. Pengumpulan data Sarana Penyehatan Lingkungan (SPL) tahunan
setiap akhir tahun,

E. Tugas Pokok Sanitarian

Tugas pokok berdasarkan Permen PANRB Nomor 71 Tahun 2021 dan PMK no 13
Tahun 2015 Puskesmas wajib menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan
Lingkungan. Pelayanan Kesehatan Lingkungan merupakan bagian dari
pelayanan kesehatan paripurna yang diberikan kepada Pasien.
1. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan dilakukan dalam bentuk:
a. Konseling
Konseling dilakukan terhadap Pasien dan dilakukan oleh Tenaga
Kesehatan Lingkungan setiap hari. Konseling terhadap Pasien yang
menderita penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
Faktor Risiko Lingkungan dilaksanakan secara terintegrasi dengan
pelayanan pengobatan dan/atau perawatan. Dalam hal Pasien yang
menderita penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
Faktor Risiko Lingkungan tidak memungkinkan untuk menerima
Konseling, Konseling dapat dilakukan terhadap keluarga atau pihak yang
mendampingi.
Konseling dapat menggunakan alat peraga, percontohan, dan media
informasi cetak atau elektronik Berdasarkan Konseling terhadap Pasien
dan/atau hasil surveilans kesehatan yang menunjukan kecenderungan
berkembang atau meluasnya penyakit atau kejadian kesakitan akibat
Faktor Risiko Lingkungan, Tenaga Kesehatan Lingkungan harus
melakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan terhadap media lingkungan.
b. Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Inspeksi Kesehatan Lingkungan di laksanakan di luar jam
kerja dan dilakukan dengan cara pengamatan fisik media lingkungan,
pengukuran media lingkungan di tempat, uji laboratorium, analisis risiko
kesehatan lingkungan Puskesmas
c. Intervensi Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan hasil Inspeksi Kesehatan Lingkungan ditetapkan
Intervensi Kesehatan Lingkungan yang dapat dilaksanakan secara
mandiri atau be kerjasama dengan pemangku kepentingan dan pihak
terkait lainnya, dapat berupa, komunikasi, informasi, dan edukasi,serta
penggerakan/pemberdayaan masyarakat, perbaikan dan pembangunan
sarana, pengembangan teknologi tepat guna dan rekayasa lingkungan.

2. Tugas Jabatan Fungsional Tenaga Sanitasi Lingkungan


a. Melakukan pelayanan kesehatan lingkungan melalui upaya penyehatan
media lingkungan, pengamanan limbah, sampah, zat kimia berbahaya,
pestisida, dan radiasi
b. Pengendalian faktor risiko lingkungan vektor dan binatang pembawa
penyakit
c. Penyelenggaraan kesehatan lingkungan dalam keadaan tertentu
d. Manajemen kesehatan lingkungan.

3. Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Tenaga Sanitasi Lingkungan


penyehatan media lingkungan
a. Pengamanan limbah, sampah, zat kimia berbahaya pestisida, dan
radiasi
b. Pengendalian factor risiko lingkungan vector dan binatang pembawa
penyakit
c. penyelenggaraan kesehatan lingkungan pada keadaan tertentu
d. manajemen kesehatan lingkungan

4. Tugas Jabatan fungsional Tenaga Sanitasi Lingkungan Terampil


a. melakukan pengumpulan data kualitas media lingkungan
b. melakukan penyiapan bahan, peralatan, dan uji laboratorium media
lingkungan dengan pengukuran di lapangan
c. melakukan pengambilan dan pengiriman sampel media lingkungan
untuk rujukan uji laboratorium
d. melakukan tabulasi hasil pemeriksaan di lapangan dan tabulasi hasil
pengiriman sampel rujukan media lingkungan
e. melakukan penyiapan bahan materi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
kualitas media lingkungan
f. melakukan peningkatan kualitas media lingkungan dengan berbagai
metode atau teknologi.
g. melakukan identifikasi faktor risiko limbah, sampah, zat kimia
berbahaya, pestisida, dan radiasi
h. melakukan pengumpulan data pengelolaan limbah, sampah, zat kimia
berbahaya, pestisida, dan radiasi
i. melakukan penyiapan bahan, peralatan, dan uji laboratorium
pengelolaan limbah, sampah, zat kimia berbahaya, pestisida, dan
radiasi
j. melakukan pengambilan dan pengiriman sampel limbah untuk
rujukan uji laboratorium
k. melakukan tabulasi hasil pemeriksaan laboratorium lapangan dan
tabulasi hasil pengiriman sampel rujukan limbah
l. melakukan identifikasi faktor risiko lingkungan vektor dan binatang
pembawa penyakit

F. Deskripsi Materi Pelatihan Dalam Aktualisasi


1. Agenda Nilai – Nilai Dasar ASN
Sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara) yang berkarakter tentu memiliki nilai-
nilai dasar dalam menjalankan profesinya, sehingga berpredikat baik dalam melayani
masyarakat. Indonesia telah meluncurkan core values ASN BerAKHLAK yaitu
Beroreintasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif dengan mployer branding ASN “ Bangga Melayani Bangsa “

a. Berorientasi Pelayanan

Nilai dasar ASN, berorientasi pelayanan yaitu berkomitmen memberikan


pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Kode etik dari berorientasi pelayanan
adalah memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, ramah cekarat, solutif,
dan dapat diandalkan serta melakukan perbaikan tiada henti. Sesuai dengan Pidato
Presiden Joko Widodo pada Launching Core Values dan Employer Branding ASN,
27 Juli 2021 “ Setiap ASN harus mempunyai orientasi yang sama, yaitu
memeberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Jiwa melayanai serta membantu
masyarakat wajib tertanam kuat dalam diri setiap ASN. Bukan zamannya lagi ASN
bergaya seperti pejabat zaman kolonial, yang justru minta dilayani. Saat ini dunia
menjadi serba hybrid, serba kolaboratif. Tidak boleh lagi ada ego, baik ego sektor,
ego daerah, dan ego ilmu “

Tujuan dari berorientasi pelayanan itu agar pelayanan publik memenuhi


harapan masyarakat yaitu pelayanan yang lebih cepat, lebih cepat, lebih baru, lebih
murah dan lebih sederhana. Adapun Prinsip dari pelayanan publik yaitu :

1) Partisipatif. Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,


melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya

2) Transparan. Penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi


warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan
publik yang diselenggarakan tersebut, seperti persyaratan, prosedur, biaya,
dan sejenisnya. Masyarakat juga harus diberi akses yang sebesar- besarnya
untuk mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan.

3) Responsif. Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan


warga negaranya. Tidak hanya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan
publik yang mereka butuhkan, akan tetapi juga terkait dengan mekanisme
penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan

4) Tidak diskriminatif. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh


pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga
negara yang lain.

5) Mudah dan Murah. Mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan


tersebut masuk akal dan mudah untuk dipenuhi. Murah dalam arti biaya
yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut
terjangkau oleh seluruh warga negara.

6) Efektif dan Efisien. Penyelenggaraan pelayanan publik harus mampu


mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan dilakukan dengan
prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah
7) Aksesibel. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus
dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan
non fisik.

8) Akuntabel. Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan


menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga
negara melalui pajak yang mereka bayar.

9) Berkeadilan. Salah satu tujuan yang penting adalah melindungi warga


negara dari praktik buruk yang dilakukan oleh warga negara yang lain.

b. Akuntabel

Merupakan kewajiban untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanah


setiap individu, kelompok atau institusi. Bagi seorang Aparatur Sipil Negara
(ASN), amanah tersebut adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Panduan
perilaku atau kode etik akuntabel yaitu melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggungjawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi, menggunakan
kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab, efektif dan efisien,
dan tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan. Selanjutnya, dijelaskan bahwa
nilai-nilai akuntabilitas diantaranya.

1) Kepemimpinan yaitu memberi contoh kepada orang lain dan memiliki


komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.

2) Transparansi yaitu mengungkapkan bentuk pertanggungjawaban kepada


publik secara terbuka tanpa harus ditutupi.

3) Integritas yaitu kesesuaian antara perkataan dan tindakan.

4) Tanggung jawab yaitu kewajiban dari individu atau lembaga terhadap


setiap tindakan yang telah dilakukan.

5) Keadilan yaitu melakukan pertanggungjawaban secara adil.

6) Kepercayaan yaitu upaya pertanggungjawaban yang dilakukan harus


memuat hal hal yang dapat dipercaya.

7) Keseimbangan yaitu keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian yang


dimiliki
8) Kejelasan yaitu mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi
organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi.

9) Konsistensi yaitu menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang


akuntabel PNS yang akuntabel dapat menciptakan lingkungan yang
akuntabel pula. Suatu lingkungan kerja dapat disebut lingkungan yang
akuntabel bila menerapkan beberapa prinsip yaitu kepemimpinan, transparansi,
integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan
dan konsistensi.

c. Kompeten

Kompeten dalam nilai – nilai ASN yaitu perpaduan aspek pengetahuan,


keterampilan, dan sikap yang terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku
seseorang sesuai tuntuan pekerjaan. Tujuan kompeten dalam nilai – nilai ASN
diantaranya :

1) Meningkatkan Kompetensi Diri

 Merubah mindset: aktif meningkatkan kompetensi diri adalah


keniscayaan, merespons tantangan lingkungan yang selalu berubah,
dengan paradigma: learn, unlearn dan relearn (Warell, Margie.Learn,
Unlearn and Relearn: How to Stay Current and Get Ahead

 Mengembangkan mandiri secara heutagogik atau “net-centric”, berbasis


sumber pembelajaran utama dari Internet (jembatan belajar yang lebih
personal).

 Memanfaatkan sumber keahlian pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki


unit kerja/instansi tempat bekerja atau tempat lain.

 Melakukan jejaring formal/informal (network), yang mengatur diri


sendiri dalam interaksi dengan pegawai lain dalam dan atau luar
organisasi.

2) Membantu Orang Lain Belajar

 Aktif dalam “pasar pengetahuan” atau forum terbuka (Knowledge Fairs


and Open Forums) (Thomas H.& Laurence, 1998).
 Memanfaatkan dokumen kerja seperti laporan kerja, materi presentasi,
artikel, dan memasukannya ke dalam repositori, di mana ia dapat dengan
mudah disimpan dan diambil (Knowledge Repositories).

 Aktif mengakses dan mentransfer Pengetahuan (Knowledge Access and


Transfer), dalam bentuk: melibatkan dalam jejaring ahli (experts
network) mendokumentasikan pengalaman/pengetahuan dan menuliskan
pengetahuan bersumber dari refleksi pengalaman (lessons learned)
(Thomas H.& Laurence, 1998).

 Sosialisasi informal seperti morning tea/coffee (sering kali menjadi ajang


transfer pengetahuan).

3) Melaksanakan Tugas Terbaik

 Pengetahuan menjadi karya: mewujudkan pengetahuan yang bertumbuh


menjadi karya nyata.

 Makna hidup dan bekerja baik: Pentingnya berkarya terbaik sejalan


dengan tujuan hidup seseorang.

 Tipikal individu semangat berkarya: yang dapat mendorong dan


menahan kesuksesan pekerjaan Anda

d. Harmonis

Nilai ASN harmonis yaitu kerja sama antara berbagai faktor dengan sedimikian
rupa hingga faktor – faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan. Adapun
contoh dari sikap harmonis adalah saling peduli dan menghargai perbedaan,
menghargai setiap orang apapun latar belakangnya, suka menolong orang lain, dan
membangun lingkungan kerja yang kondusif. Dalam lingkungan bekerja kita
membutuhkan suasan yang harmonis karena akan membuat kita secara individu
lebih tenang, akan menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling
berkolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas
pelayanan kepada masyarakat. Adapun peran ASN untuk mewujudkan suasan
harmonis adalah dengan cara :

1) Melaksanankan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina


kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas

3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

4) Sebagai aparatur Negara, harus bersikap netral dan adil. Netral dalam artian
tidak memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada. Adil,
berarti PNS dalam melaksanakna tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif
dan harus obyektif, jujur, transparan.

5) ASN juga harus bisa mengayomi kepentingan kelompok kelompok


minoritas, dengan tidak membuat kebijakan, peraturan yang
mendiskriminasi keberadaan kelompok tersebut.

6) ASN harus memiliki sikap toleran atas perbedaan

7) Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban ASN harus memiliki suka


menolong baik kepada pengguna layanan, juga membantu kolega ASN
lainnya yang membutuhkan pertolongan

8) ASN menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya.

e. Loyal

ASN yang loyal yaitu ASN yang berkomitmen, berdedikasi, berkontribusi,


memiliki jiwa nasionalisme, dan pengabdian dengan kode etik yang pertama
memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, yang kedua setia pada NKRI serta pemerintahan yang sah,
menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, intansi, dan negara serta menjaga
rahasia jabatan dan negara. Moto dari nilai Loyal yaitu “ Kami berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara “.

f. Adaptif

Merupakan suatu proses yang menempatkan manusia yang berupaya mencapai


tujuan – tujuan atau kebutuhan untuk menghadapi lingkungan dan kondisi sosial
yang berubah – ubah agar tetap bertahan ( Robbins, 2003 ). Kode etik dari nilai
adaptif ialah cepat menyeseuaikan diri menghadapi perubahan, terus berinovasi dan
mengembangkan kreativitas, dan bertindak proaktif. Ciri – ciri dari individu yang
adaptif yaitu eksperimen orang yang beradaptasi, melihat peluang dimana orang
lain melihat kegagalan, memiliki sumberdaya, selalu berfikir kedepan, tidak mudah
mengeluh, tidak pernah menyalahkan, tidak mencari popularitas, memiliki rasa
ingin tahu, memperhatikan system, membuka pikiran serta memahami apa yang
sedang diperjuangkan. Adaptif sebagai nilai dan budaya ASN, Learning
Organization ( Peter Senge ) :

1) Pegawainya harus terus mengasah pengetahuannya hingga ke tingkat mahir


(personal mastery)

2) Pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki persepsi yang sama


atau gelombang yang sama terhadap suatu visi atau cita-cita yang akan
dicapai bersama (shared vision)

3) Pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas yang


organisasi ingin wujudkan (mental model)

4) Pegawainya perlu selalu sinergis dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan


untuk mewujudkan visinya (team learning)

5) Pegawainya harus selalu berpikir sistemik, tidak kaca mata kuda, atau
bermental silo (systems thinking).

g. Kolaboratif

Kode etik dari nilai ASN Kolaboratif yaitu memberi kesempatan kepada
berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah, menggerakan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk
tujuan bersama. Ada 3 hal penting dalam melakukan assessment terhadap tata
kelola kolaborasi, yang pertama mengidentifikasi permasalahan dan peluang,
merencanakan aksi kolaborasi, dan mendiskusikan strategi untuk mempengaruhi.

Panduan Perilaku Kolaboratif

1) Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu


terjadi

2) Organisasi menganggap individu (staf) sebagai aset berharga dan


membutuhkan upaya yang diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan
mereka

3) Organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba
dan mengambil risiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka (bahkan
ketika terjadi kesalahan)
4) Pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam organisasi
(universitas) Setiap kontribusi dan pendapat sangat dihargai

5) Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari konflik

6) Kolaborasi dan kerja tim antar divisi adalah didorong

7) Secara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran terhadap kualitas


layanan yang diberikan. Pérez López et al (2004 dalam Nugroho, 2018)
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Isu
Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam UU No. 5 Tahun 2014, tentang
tugas ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan sebagai perekat
dan pemersatu bangsa, seorang ASN yang memiliki nilai-nilai dasar, sesuai dengan
standar kompetensi jabatannya. Penentapan isu diangkat dari masalah yang ada di
Puskesmas Sudi berdasarkan pengamatan selama 2 bulan bekerja dan diskusi dengan
mentor. Saya akan mengangkat beberapa isu antara lain :
1) Tidak berjalannya program klinik sanitasi di Puskesmas Sudi sehingga sulit
menurunkan angka penyakit berbasis lingkungan.
Penyakit berbasis lingkungan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
Indonesia. Hal ini tercermin dari tingginya angka kejadian dan kunjungan
penderita beberapa penyakit ke Puskesmas Sudi. Penyakit tersebut meliputi
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), tuberkulosis paru, diare, skabies,
keracunan makanan, kecacing, serta gangguan kesehatan lainnya.
2) Belum optimalnya pengelolaan limbah medis di ruang pelayan Puskesmas
Sudi
Limbah medis penting untuk dikelola karena terkait dengan dampak
lingkungan, kesehatan, serta pemenuhan peraturan. Secara umum, metode
pengelolaan limbah medis diantaranya dengan pengurangan dan pemilahan,
pewadahan dan penyimpanan, pengangkutan, pengolahan, penguburan, dan
penimbunan. Pihak internal dari fasyankes dapat melakukan pengumpulan,
pemilahan, dan daur ulang limbah medis, sehingga dapat mengurangi kapasitas
limbah medis yang harus masuk ke insenerator. Bila fasyankes tidak dapat
melakukan pengelolaan limbah sendiri, maka limbah akan dikelola oleh pihak
ketiga, yaitu transporter yang selanjutnya akan mengangkut limbah ke
pengolah limbah swasta.
3) Belum optimalnya pendataan rumah sehat di Wilayah Puskesmas Sudi
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat
kesehatan, yaitu rumah yang mempunyai layak sanitasi, mempunyai sarana air
bersih, mempunyai tempat pembuangan sampah, mempunyai sarana
pembuangan limbah, mempunyai ventilasi rumah yang baik, memiliki
kepadatan hunian rumah yang sesuai dan mempunyai lantai rumah yang
tidak terbuat dari tanah. Selain itu rumah juga merupakan tempat aktifitas dan
tempat berlindung keluarga, sehingga diperlukan kondisi rumah yang dapat
mengurangi atau menghilangkan risiko penghuni rumah untuk menjadi sakit.
Karena jumlah penduduk yang terus bertambah maka kebutuhan akan rumah
yang sehat juga semakin meningkat agar tidak terjadi sakit pada para
penghuninya. Kejadian sakit karena rumah yang kurang sehat antara lain diare
hingga bisa terjangkit gangguan pernapasan seperti TB Paru karena ventilasi
rumah yang kurang.
4) Tidak ada pendataan ke tempat pengelolaan makanan di Wilayah Puskesmas
Sudi
Pendataan Tempat Pengelolaan Makanan ada pada tupoksi sanitarian, setelah
pendataan harus di lakukan inspeksi lalu di analisis, jika tidak memenuhi
syarat fisik, kimia maupun biologi dari tempat dan makanan. Maka harus
adanya pembinaan lanjutan seyiap 3 bulan sekali. Karena makanan merupakan
salah satu faktor kesehatan lingkungan yang dapat mengakibatkan penyakit.
5) Tingginya permintaan foging saat musim hujan di Wilayah Puskesmas Sudi
Terjadinya banjir pada musim penghujan di wilayah puskesmas sudi terutama
di Desa Tanggulun yang menjadi daerah aliran sungai, membuat desa
tanggulun menjadi tempat sarang nyamuk. Biasanya setelah terjadinya banjir
banyak sisa-sisa sampah dan genangan air yang akan menjadi tempat
perkembangbiakan nyamuk. Tingginya kasus dbd saat musim penghujan di
Desa Tanggulun membuat permintaan foging meningkat.
B. Penetapan Isu
Untuk menetapkan isu yang berkualitas diperlukan alat bantu penetapan
kriteria kualitas isu, salah satunya adalah APKL (Aktual, Kekhalayakan, Problemetik dan
Kelayakan) dan USG (Urgency, Seriousness, dan Growth).

Tabel 3.1 Parameter APKL

No Indikator Keterangan

1 Aktual ( A ) Isu yang Benar-benar terjadi dan sedang


hangat dibicarakan dalam masyarakat .
2 Problematik ( P ) Isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
3 Kekhalayakan ( K ) Kekhalayakan artinya Isu yang menyangkut hajat
hidup orang banyak.

4 Kelayakan ( K ) Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan


untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
Berikut ini beberapa isu yang ada pada Puskesmas Sudi yang akan ditentukan
kelayakannya menggunakan metode APKL, untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut ini

Tabel 3.2 Penetapan Isu dengan Metode APKL

Kriteria
No Identifikasi Isu Keterangan
A P K L
Tidak Berjalannya Program Klinik
1. Sanitasi di Puskesmas Sudi sehingga √ √ √ √ Memenuhi syarat
sulit menurunkan angka penyakit
berbabsis lingkungan

Belum optimalnya pengelolaan limbah


2. medis di ruang pelayan Puskesmas √ √ √ √ Memenuhi syarat
Sudi

Belum optimalnya pendataan rumah


3. sehat √ - √ √ Tidak Memenuhi syarat

Tidak ada pendataan ke tempat


4. pengelolaan makanan √ - √ - Tidak Memenuhi syarat

5 Tingginya permintaan foging saat √ √ √ √ Memenuhi syarat


musim hujan
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan APKL diatas, dari lima isu yang di
identifikasi ada 3 isu yang dapat di tetapkan, dari isu di atas akan di tepis lagi dengan
menggunakan Analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth), untuk memprioritaskan isu
yang akan ditindak lanjuti.
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu tersebut.
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
dengan penudaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat
yang menimbulkan masalah-masalah lain jika masalah penyebab isu tidak dipecahkan.
3. Growth
Seberapa besar kemungkinan-kemungkinan isu tersebut menjadi be
rkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk
apabila dibiarkan. Adapun indikator analisis USG adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 Indikator Skor USG

Urgency (U)/ Seriousness (S)/ Gawat Growth (G)/


Mendesaknya Perkembangan

Paling mendesak 5 Fatal 5 Sangat cepat 5


Sangat Mendesak 4 Sangat gawat 4 Cepat 4
Mendesak 3 Gawat 3 Agak cepat 3
Biasa 2 Biasa 2 Biasa 2
Tidak mendesak 1 Tidak gawat 1 Lambat/tetap 1

Tabel 3.4 Analisis Isu dengan Metode USG

Kriteria
No Isu Keterangan Peringkat
U S G
1. Tidak Berjalannya Program Klinik 5 4 4 13 1
Sanitasi di Puskesmas Sudi sehingga
sulit menurunkan angka penyakit
berbabsis lingkungan

Belum optimalnya pengelolaan


2. limbah medis di ruang pelayan 3 3 3 9 3
Puskesmas Sudi

Tingginya permintaan foging saat


3 musim hujan 4 3 5 12 2

Berdasarkan range penilaian yang ada dalam metode USG, maka diperoleh
satu isu yaitu “ Tidak berjalannya Program Klinik Santisai di Puskesmas Sudi sehingga
sulit menurunkan angka penyakit berbasis lingkungan”
Dalam isu diatas mendapat kriteria urgency paling tinggi karena program
klinik sanitasi yang tidak berjalan di puskesmas sudi menjadi hal mendesak dan harus
segera di jalankan agar dapat melakukan pendataan dan menekan angka penyakit
berbasis lingkungan di Puskesmas Sudi.
Kriteria Seriousness di angka 4 yaitu sangat gawat karena jika tidak
berjalannya pelayanan klinik sanitasi ini sulit memberikan pengetahuan kepada
masyarakat tentang masalah kesehatan lingkungan dan faktor risiko lingkungan yang
dapat menimbulkan penyakit berbasis lingkungan.
Kriteria Growth di angka 4 yaitu tingkat percepatan masalahnya cepat di
bandingkan dengan masalah lainnya. Karena prgram pelayanan klinik sanitasi yang
harus dilaksanakan setiap hari tidak berjalan sehingga sulit menekan angka penyakit
berbasis lingkungan.

C. Analisis Penyebab Isu


Untuk menganalisis lebih dalam mengenai penyebab sebuah isu, digunakan fishbone
diagram. Diagram ini menggambarkan garis yang menunjukan hubungan antara akibat dan
penyebab suatu masalah secara terstruktur yang selanjutnya dapat diambil tindakan perbaikan.
Diagram ini merupakan metode untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang menjadi akar
permasalahan, sebagai berikut

Gambar 3.1 Diagram Fishbone Klinik Sanitasi


Manusia Metode
Kurangnya Pengetahuan Masyarakat
Tentang pentingnya klinik sanitasi Kurangnya kerjasama saat pemeriksaan
Antar petugas kesehatan di Puskesmas
Pasien ingin cepat pulang
setelah pemeriksaan Monitoring dan penjaringan penyakit
berbasis Lingkungan yang kurang menyeluruh

Media konseling masih kurang Budaya masyarakat tidak mendukung KLINIK


( leaflet,brosur,poster ) karena tidak terbiasa dengan konseling SANITASI

sanitasi
Tidak ada ruangan khusus
Konseling sanitasi

Sarana Lingkungan

Penyebab dari isu “Tidak berjalannya Program Klinik Santisai di Puskesmas Sudi
sehingga sulit menurunkan angka penyakit berbasis lingkungan” yang diperoleh setelah
penepisan melalui metode USG yaitu :
1) Manusia
a. Kurangnya Pengetahuan Masyarakat tentang pentingnya klinik sanitasi
Klinik sanitasi adalah suatu program puskesmas sebagai tupoksi dari sanitarian
yang harus di selenggarakan oleh puskesmas untuk menjadi tempat konseling
masyarakat dalam hal sanitasi yang dapat menekan angka penyakit berbasis
lingkungan
b. Pasien ingin cepat pulang setelah pemeriksaan
Biasanya pasien setelah pemeriksaan langsung memberikan resep ke apoteker dan
menunggu di panggil untuk di berikan obat. Setelah itu pasien langsung pulang,
jadi tidak adanya waktu untuk konseling sanitasi
2) Metode
a. Kurangnya kerjasama saat pemeriksaan antar petugas kesehatan di
Puskesmas Sudi
Saat pemeriksaan di poli umum baiknya ada kerjasama antar dokter,
perawat dan petugas sanitarian agar pasien penderita penyakit berbasis
lingkungan dapat terdata dan langsung di rujuk ke ruang konseling sanitasi.
b. Monitoring dan penjaringan penyakit berbasis lingkungan yang kurang
menyeluruh
Pendataan yang kurang menyeluruh mengakibatkan pelayanan klinik
sanitasi sulit berjalan karena tidak adanya data penderita penyakit berbasis
lingkungan untuk di rujuk ke konseling sanitasi
3) Sarana
a. Media Konseling masih Kurang
Belum adanya media konseling seperti leaflet ataupun form wawancara
untuk konseling sanitasi
b. Tidak adanya ruangan konseling sanitasi
Masyarakat yang belum terbiasa untuk konseling tentang sanitasi yang
membutuhkan ruangan khusus untuk konseling agar masyarakat lebih
terbuka. Karena tidak adanya ruangan khusus untuk konseling sanitasi
maka pelayanan klinik sanitasi sulit berjalan
4) Lingkungan
Budaya Masyarakat tidak mendukung karena tidak terbiasa dengan konseling
Sanitasi
Masyarakat yang belum terbiasa dengan konseling sanitasi membuat
pelayanan klinik sanitasi sulit berjalan

D. Gagasan Pemecahan Isu


Tahapan selanjutnya yaitu mengidentifikasi isu dengan menentukan
gagasan kreatif untuk pemecahan msalah. Saya melakukan beberapa upaya studi
literasi, observasi dan diskusi. Sehingga saya menemukan beberapa gagasan
pemecahan masalah yaitu:
a. Pemberharuan program klinik sanitasi menjadi “BAPER di KOSAN” Dalam
menurunkan kasus penyakit berbasis lingkungan di Puskesmas Sudi. Dalam program
ini terdapat dua media edukasi yang saya gunakan. Media edukasi yang digunakan yaitu
kuisioner pertanyaan melalui media google form dan form inspeksi sanitasi serta leaflet
untuk sosialisai pada pasien penderita penyakit berbasis lingkungan. Program “ BAPER
di KOSAN “ di harapkan dapat menjadi program yang dapat menekan angka penyakit
berbasis lingkungan di Puskesmas Sudi dan memberi pengetahuan agar masyarakat
mengerti dan tahu mengenai kesehatan lingkungan serta faktor lingkungan terjadinya
penyakit.
b. Pendataan mandiri dan rujukan ke ruang konseling untuk pasien penyakit berbasis
lingkungan bekerja sama dengan poli umum
Bekerjasama dengan Pelayanan pemeriksaan di poli umum, setelah pasien di diagnosa
oleh dokter, jika ada pasien penderita penyakit berbasis lingkungan dapat langsung di
rujuk ke ruang konseling sanitasi sambil menunggu obat dari apoteker.
c. Melakukan penyuluhan kesehatan pada saat kegiatan posyandu,posbindu,maupun
kegiatan lainnya
Ikut melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan lingkungan, dan
faktor – faktor resiko lingkungan yang dapat memicu penyakit berbasis lingkungan.
Pemberdayaan masyarakat dalam proses penyehatan lingkungan, agar masyarakat dapat
terjun langsung dan paham tentang kesehatan lingkungan.

Dengan merujuk pada akar penyebabnya, maka gagasan kreatif yang akan dilakukan
untuk menyelesaikan Core Isu tersebut adalah “ Pelaksanaan Program BAPER di KOSAN
Dalam Menurunkan Kasus Penyakit Berbasis Lingkungan di Puskesmas Sudi Kabupaten
Bandung “. Gagasan tersebut terkait dengan mata pelajaran Manajemen ASN, yaitu sebagai
ASN sesuai jabatannya untuk melaksanakan pelayanan yang profesional kepada masyarakat
sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Apartur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2021 tentang jabatan fungsional tenaga sanitasi
lingkungan. Dengan tugas jabatan yaitu penyehatan media lingkungan, pengendalian faktor
risiko lingkungan vektor dan binatang pembawa penyakit.
Terkait juga pada mata pelajaran Smart ASN, dengan melaksankan pelayanan berjiwa
hospitality dan menjungjung tinggi profesionalisme, tidak membeda-bedakan pasien dan
berintegritas tinggi serta menguasai IT dalam melaksanakan tugas sebagai petugas sanitarian.
Dengan dibuatnya form wawancara melalui media google form, akan memudahkan
masyarakat dalam berkonsultasi, karena budaya dan kebiasaan masyarakat yang masih tidak
terbiasa melakukan konseling tentang sanitasi sebagi implementasi dari Smart ASN.

E. Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi

1. Unit Kerja : Puskesmas Sudi


2. Identifikasi Isu : a. Tidak Berjalannya Program Klinik Sanitasi di
Puskesmas Sudi sehingga sulit menurunkan angka
penyakit berbabsis lingkungan
b. Belum optimalnya pengelolaan limbah
medis di ruang pelayan Puskesmas Sudi
c. Belum optimalnya pendataan rumah sehat
d. Tidak ada pendataan ke tempat pengelolaan
makanan
e. Tingginya permintaan foging saat musim
hujan
3. Isu yang diangkat : Tidak Berjalannya Program Klinik Sanitasi di
Puskesmas Sudi sehingga sulit menurunkan angka
penyakit berbabsis lingkungan
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan pengetahuan masyarakat terkait faktor
lingkungan penyebab penyakit berbasis lingkungan serta menekan angka penderita
penyakit berbasis lingkungan di Puskesmas Sudi melalui program “ BAPER DI
KOSAN “
Tabel 3.5 Matriks Rancangan Aktualisasi
Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 Konsultasi dan Menyiapkan bahan Tersedianya Bahan materi Akuntabel : Kegiatan konsultasi dengan Kegiatan konsultasi
merencanakan kegiatan rancangan aktualisasi yang konsultasi ( dokumen Tanggung jawab dan Teliti mentor untuk membuat dengan mentor terkait
dengan mentor akan dikonsultasikan kepada rancangan aktualisasi ) Adanya tanggung jawab program yg memudahkan gagasan kegiatan yang di
mentor dalam menyiapkan bahan pasien untuk konsultasi usulkan, menguatkan nilai
aktualisasi dan teliti dalam sanitasi sesuai dengan misi organisasi Puskesmas Sudi
menyusun rancangan puskesmas untuk yaitu aktif komunikasi dan
aktualisasi sesuai dengan nilai mewujudkan pelayanan profesional dalam
kesehatan kepada pelayanan
Melakukan konsultasi, Akuntabel & Kompeten : masyarakat secara optimal
Jadwal pertemuan yang
diawali dengan telah disepakati dengan Disiplin dan profesionalisme
menghubungi mentor dan mentor dan masukan serta Kejelasan dalam
membuat jadwal pertemuan saran dari mentor mengutarakan maksud dan
tujuan terhadap
pimpinan,Bersikap
profesionalisme terhadap
pimpinan, dan tepat waktu
sesuai jadwal yang telah
disepakati

Mendapatkan masukan Adaptif : Melakukan


Menyampaikan gagasan dari mentor dan catatan perbaikan dengan memberi
kegiatan untuk pemecahan konsultasi gagasan kegiatan untuk
isu pemecahan isu
Sesuai jadwal yang sudah di
tentukan
Mendapatkan pernyataan Harmonis : Membangu n
Meminta dukungan dan berupa dukungan dan lingkungan kerja yang
persetujuan dari mentor persetujuan mengenai kondusif dalam meminta
kegiatan yang akan persetujuan dari mentor
dilaksanakan
2 Rapat bersama Mengusulkan kepada Mendapatkan persetujuan Kompeten : membuat alur Rapat bersama pimpinan Kegiatan rapat bersama
pimpinan dan lintas pimipinan tentang dari pimpinan tentang pelayanan dengan baik dan lintas program dengan pimpinan dan
program yang terkait pembuatan alur pelayanan pembuatan alur pelayanana termasuk dalam moto lintas program termasuk
untuk membuat alur Puskesmas Sudi yaitu aktif pada moto puskesmas sudi
pelayanan BAPER di Meminta dukungan serta Adanya kerjasama tim Kolaboratif : kerjasama antar komunikasi agar yaitu aktif komunikasi
KOSAN bantuan kepada pimpinann dalam pembuatan dan tim dalam pelaksanaan terciptanya program” agar mendapatkan
dan rekan kerja dalam pelaksanaan alur program BAPER di KOSAN pelayanan Puskesmas Sudi kesepaakatan dengan cara
membuat alur dan pelayanan yang MANTAP musyawarah
pelaksanaan program

Membuat alur pelayanan Menyajikan alur pelayanan Adaptif : membuat alur


program BAPER di KOSAN pelayanan program sesuai
dengan nilai adaptif dengan
terus berinovasi untuk
pelayanan yang lebih baik

3 Membuat Komunikasi Merancang Leaflet dan Adanya rancangan leaflet Berorientasi pelayanan : Membuat komunikasi dan Pembuatan komunikasi
Informasi dan edukasi kuisioner wawancara dan kuisioner melalui membuat komunikasi informasi untuk dan informasi edukasi
tentang program melalui google form google form informasi sesuai kebutuhan masyarakat sesuai dengan sesuai dengan moto
BAPER di KOSAN masyarakat yang solutif dan misi puskesmas yang Puskesmas Sudi yang ke 5
dalam pelayanan klinik mudah di mengerti oleh kesatu yaitu memberi yaitu aktif komunikasi
sanitasi masyarakat pelayanan pda masyarakat
secar optimal dan merata
Konsultasi kegiatan dan Mendapat persetujuan dari Kompeten : profesionalisme
melaporkan hasil rancangan pimpinan dengan mengutarakan maksud
leaflet tentang program dan tujuan terhadap pimpinan
BAPER di KOSAN pada dengan jelas
pimpinan

Membuat google form Adaptif : Terus berinovasi dan


Leaflet tentang program
wawancara yang telah mengembangkan kreatifitas di
BAPER di KOSAN dan
disetujui era teknologi dalam membuat
alamat link google form
form wawancara dan leaflet
kuisioner wawancara
4 Sosialisai Program Menyiapkan bahan Power Point alur Kompeten : Sosialisasi alur pelayanan Sosialisai alur pelayanan
BAPER di KOSAN presentasi sosialisasi dan pelayanan Melaksanakan tugas dengan pada rekan kerja di dengan rekan kerja sesuai
pada rekan kerja instrumen sosialisasi kualitas terbaik puskesmas sesuai dengan dengan moto Puskesmas
Puskesmas Sudi Dan membantu orang lain visi Puskesmas Sudi yaitu Sudi yaitu aktif
belajar dengan sosialisai menjadi fasilitator untuk komunikasi untuk satu
program BAPER di KOSAN mewujudkan masyarakat tujuan bersama
dalam mendapatkan derjat
Menentukan waktu untuk Harmonis : Menentukan kesehatan yang setinggi
Jadwal Sosialisai program
sosialisasi waktu untuk sosialisai kepada tingginya
BAPER di KOSAN dan
pelayanan klinik sanitasi rekan kerja sesuai dengan nilai
harmonis yaitu membangun
lingkungan kerja yang
kondusif

Harmonis dan kolaboratif :


Melakukan sosialisasi Rekan kerja paham pada Melakukan sosialisasi
program BAPER di KOSAN program BAPER di sosialisai kepada rekan kerja
pada rekan kerja KOSAN dan alur sesuai dengan nilai harmonis
pelayanan klinik sanitasi yaitu membangun lingkungan
kerja yang kondusif
Serta terbuka dalam bekerja
sama dengan rekan kerja

Melakukan koordinasi Melakukan sosialisasi Sosisalisai program


5 Melakukan kegiatan dengan dokter dan perawat Terlaksananya program Berorientasi Pelayanan : program BAPER pada saat BAPER di KOSAN pada
program BAPER di BAPER di KOSAN Memahami dan memenuhi pelayanan pemeriksaan pasien sesuai dengan moto
KOSAN kepada pasien kebutuhan masyarakat dan pada masyarakat sesuai Puskesmas Sudi yaitu
pada saat pelayanan dapat diandalkan untuk dengan misi Puskesmas mampu melayanan dengan
pemeriksaan bersama melakukan perbaikan tiada Sudi yaitu memberikan optimal dan aktif
dokter dan perawat henti untuk memberantas pelayanan kesehatan komunikasi serta
penyakit berbasis lingkungan kepada masyarakat secara profesional dalam
dengan Program BAPER di optimal dan merata pelayanan
KOSAN
Menyiapkan instrumen
kuisioner wawancara berupa Adaptif : berinovasi dan
Terdapat instrumen
google form kreatif dalam menyiapkan
kuisioner wawancara
instrumen kuisioner
dengan google form
wawancara dengan media
google form
6 Melakukan evaluasi Melakukan pengecekan Adanya rujukan dari poli Akuntabel : Adanya laporan Melakukan evaluasi Dengan di lakukannnya
dan survey terkait terhadap alur pelayanan umum ke ruangan hasil evaluasi program yang di kegiatan guna memberikan evaluasi kegiatan sesuai
pelaksanaan program klinik sanitasi, kepuasan konseling laksanakan sebagai pelayan kesehatan pada dengan moto Puskesmas
BAPER di KOSAN masyarakat dalam pelayanan Adanya data pasien pertanggung jawaban kepada masyarakat sevara optimal Sudi yang ke 2 yaitu
dalam pelayanan klinik klinik sanitasi, dan hasil penderita penyakit berbasis pimpinan sesuai misi pertama akurat dalam pelayanan
sanitasi pendataan pasien penyakit lingkungan Puskesmas Sudi
berbasis lingkungan di Adanya penurunan angka
Puskesmas Sudi penyakit berbasis
lingkungan di Puskesmas
Sudi

F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (BerAKHLAK)


Tabel 3.6 Matriks Rekapitulasi Rencana habituasi NND ANS ( BerAKHLAK )

Kegiatan Jumlah Aktualisasi


No Mata Pelatihan
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke- 6 per MP
1. Berorientasi Pelayanan 0 0 1 1 1 0 3
2. Akuntabel 1 0 0 0 0 1 2
3. Kompeten 1 1 1 1 0 0 4
4. Harmonis 1 0 0 1 0 0 2
5. Loyal 0 0 0 0 0 0 0
6. Adaptif 1 1 1 0 1 0 4
7. Kolaboratif 0 1 0 1 0 0 2
Jumlah MP yang
Diaktualisasikan 4 3 3 4 2 1
per Kegiatan
G. JADWAL KEGIATAN

Kegiatan Aktualisasi dilaksanakan secara off campus selama 30 hari. Kegiatan ini terhitung dari tanggal 30 Juni 2022 sampai 12 Agustus 2022.
Adapun rincian rencana kegiatan aktualisasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3.7 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Waktu Pelaksanaan
Tahapan Juni Juli Agustus
No Kegiatan
Kegiatan
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1
30 1 2 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 8 9 0 1 2 3 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2
1 Konsultasi Menyiapkan
dan bahan
merencanaka rancangan
n kegiatan aktualisasi
dengan yang akan
mentor dikonsultasika
n kepada
mentor                                                                              
Melakukan
konsultasi,
diawali
dengan
menghubungi
mentor dan
membuat
jadwal
pertemuan                                                                              
Menyampaika                                                                              
n gagasan
kegiatan untuk
pemecahan isu
sesuai jadwal
yang sudah di
sepakati
Meminta
dukungan dan
persetujuan
dari mentor                                                                              
2 Rapat Mengusulkan
bersama kepada
pimpinan dan pimipinan
lintas tentang
program pembuatan
yang terkait alur pelayanan                                                                              
untuk Meminta
membuat alur dukungan
pelayanan serta bantuan
BAPER di kepada
KOSAN pimpinann dan
rekan kerja
dalam
membuat alur
dan
pelaksanaan
program                                                                              
Membuat alur
pelayanan
program
BAPER di
KOSAN                                                                              
3 Membuat Merancang
Komunikasi Leaflet dan
Informasi kuisioner
dan edukasi wawancara
tentang melalui google
program form
BAPER di                                                                              
KOSAN Konsultasi                                                                              
dalam kegiatan dan
pelayanan melaporkan
klinik hasil
sanitasi rancangan
leaflet dan
kusioner
wawancara
tentang
program
BAPER di
KOSAN pada
pimpinan
Membuat
google form
wawancara
yang telah
disetujui                                                                              
4 Sosialisai Menyiapkan
Program bahan
BAPER di presentasi
KOSAN sosialisasi dan
pada rekan instrumen
kerja sosialisasi                                                                              
Puskesmas Menentukan
Sudi waktu untuk
sosialisasi                                                                              
Melakukan
sosialisasi
program
BAPER di
KOSAN pada
rekan kerja                                                                              
5 Melakukan Melakukan
kegiatan koordinasi
program dengan dokter
BAPER di dan perawat                                                                              
KOSAN
kepada Melakukan
pasien pada kegiatan
saat BAPER di
pelayanan KOSAN
pemeriksaan dalam
bersama Pelayanan
dokter dan pemeriksaan
perawat                                                                              
6 Melakukan Melakukan                                                                              
evaluasi dan pengecekan
survey terkait terhadap alur
pelaksanaan pelayanan
program klinik sanitasi,
BAPER di kepuasan
KOSAN masyarakat
dalam dalam
pelayanan pelayanan
klinik klinik sanitasi,
sanitasi dan hasil
pendataan
pasien
penyakit
berbasis
lingkungan di
Puskesmas
Sudi
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Pereaturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 71 Tahun 2021, Tentanf jabatan Fungsional Tenaga Sanitasi Lingkungan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015. Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Apartur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun
2021, Tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Apratur Sipil Negara
Profil Puskesmas Sudi Tahun 2021
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Apartur Sipil Negara, Lembaga Administrasi Negara
Edisi Revisi Februari Tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai