Anda di halaman 1dari 40

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

UPT PUSKESMAS PROBOLINGGO


KABUPATEN PROBOLINGGO

DEMONSTRASI OPLAS CANTIK (Ovitrap dari Sampah Plastik Tingkatkan


Cangkupan Angka Bebas Jentik) PADA PONDOK PESANTREN
IHYAUSSUNNAH SENTONG KECAMATAN KREJENGAN

Disusun Oleh :
SRI INDAH PERMATA SARI, A.Md. Kes
NIP. 199910292022032006
Nomor Daftar Hadir : IV/27

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II ANGKATAN LXXXVII
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN
UPT PUSKESMAS KREJENGAN
KABUPATEN PROBOLINGGO
DEMONSTRASI OPLAS CANTIK (Ovitrap dari Sampah Plastik Tingkatkan
Cangkupan Angka Bebas Jentik) PADA PONDOK PESANTREN
IHYAUSSUNNAH SENTONG KECAMATAN KREJENGAN

Disusun Oleh :
SRI INDAH PERMATA SARI, A.Md. Kes
NIP. 199910292022032006
NDH 27
Telah disempurnakan berdasarkan masukan dari Coach, Mentor, dan Penguji pada
seminar aktualisasi pada hari …, ….. 2022 di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Probolinggo
Probolinggo, … 2022
Menyetujui,
Widyaiswara/Coach Mentor

Muh. Taufik, SH, MAP drg. Siti Maisaroh


NIP.19601010 198603 1029 NIP. 19840915 201411 2 003

ii
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN
UPT PUSKESMAS KREJENGAN
KABUPATEN PROBOLINGGO
Disusun Oleh :

DEMONSTRASI OPLAS CANTIK (Ovitrap dari Sampah Plastik Tingkatkan


Cangkupan Angka Bebas Jentik) PADA PONDOK PESANTREN
IHYAUSSUNNAH SENTONG KECAMATAN KREJENGAN

SRI INDAH PERMATA SARI, A.Md. Kes


NIP. 199910292022032006
NDH 27

Telah disempurnakan berdasarkan masukan dari Coach, Mentor, dan Penguji pada
seminar aktualisasi pada hari ……, ……..2022 di Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Probolinggo
Probolinggo, … 2022
Menyetujui,
Widyaiswara/Coach Mentor

Muh. Taufik, SH, MAP drg. Siti Maisaroh


NIP.19601010 198603 1029 NIP. 19840915 201411 2 003

iii
BERITA ACARA

Judul : DEMONSTRASI OPLAS CANTIK (Ovitrap dari Sampah Plastik Tingkatkan


Cangkupan Angka Bebas Jentik) PADA PONDOK PESANTREN IHYAUSSUNNAH
SENTONG KECAMATAN KREJENGAN

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan ditandatangani oleh :

Penguji, Peserta,

Belum Sri Indah Permata Sari, A.Md. Kes


belum NIP. 19991029 202203 2 006

Coach, Mentor,

MUCHAMAD TAUFIK, SH.,M.AP drg. SITI MAISAROH


NIP. 19601010 198603 1 029 NIP. 19840915 201411 2 003

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada kehadirat ALLAH SWT atas berkat, rahmat,
dan hidayahnya rancangan aktualisasi ini dapat terselesaikan dengan baik. Rancangan
aktualisasi ini ditulis untuk memenuhi persyaratan kelulusan Pendidikan Pelatihan
Dasar CPNS Golongan II Angkatan LXXXVII Tahun 2022.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penulisan rancangan aktualisasi ini. Ucapan terimakasih penulis
tujukan kepada :
1. Agung Paewai, S.STP, MM. selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Jawa Timur
2. Hudan Syarifuddin, S.Sos, M.Si selaku Kepala Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Probolinggo
3. “Belum”, M.Si selaku penguji
4. Much. Taufik, SH. M.AP selaku Pembimbing (Coach) yang telah banyak
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan masukan dan arahan kepada
penulis selama penyelesaian rancangan aktualisasi ini,
5. drg. Siti Maisaroh selaku Kepala Puskesmas Krejengan yang telah membimbing,
mengarahkan, dan memberikan saran guna memperbaiki rancangan tulisan ini
agar menjadi lebih baik,
6. Kedua orang tua serta keluarga yang memberikan motivasi dan dukungan dalam
penyelesaian rancangan aktualisasi ini
7. Seluruh karyawan Puskesmas Krejengan yang sudah membantu melancarkan
paparan yang disosialisasikan,
8. Rekan-rekan seperjuangan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan
LXXXVII tahun 2022 khususnya kelompok 4 yang banyak memotivasi dan
bersemangat selama kegiatan latsar.

9. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan


rancangan aktualisasi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu

v
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang mebangun dari pembaca
sangat diharapkan untuk penyempurnaan laporan rancangan aktualisasi ini.
Probolinggo, 1 Oktober 2022
Peserta Pelatihan Dasar CPNS

SRI INDAH PERMATA SARI, A.Md. Kes


NIP. 199910292022032006

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................ii
BERITA ACARA.........................................................................................iii

KATA PENGANTAR..................................................................................iv

DAFTAR ISI...............................................................................................v
DAFTAR TABEL........................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR....................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Tujuan................................................................................................3
C. Manfaat..............................................................................................4
D. Ruang Lingkup..................................................................................4

BAB II PROFIL KINERJA ORGANISASI


A. Profil Unit Kerja..................................................................................6
B. Profil Peserta.....................................................................................14

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI


A. Identifkasi Masalah............................................................................16
B. Analisis Masalah...............................................................................18
C. Gagasan Kreatif/Terpilii.....................................................................22
D. Matriksl Rancangan Aktualisasi........................................................25
E. Jadwal Rancangan Aktualisasi.........................................................33

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................35

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Kependudukan di wilayah Puskesmas Krejengan.............................................7

Tabel 2. Ketenagakerjaan Puskesmas Krejengan.....................................................................8

Tabel 3. Identifikasi Masalah...................................................................................................17

Tabel 4. Skoring Kriteria AKPL..............................................................................................19

Tabel 5. Analisis Masalah........................................................................................................19

Tabel 6. Skoring Kriteria USG.................................................................................................21

Tabel 7. Penapisan Masalah Menggunakan USG....................................................................21

Tabel 8. Skoring Pemecahan Masalah.....................................................................................23

Tabel 9. Matriks Rancangan Aktualisasi..................................................................................25

Tabel 10. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi..................................................33

vii
i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Wilayah Puskesmas Krejengan........................................................6

Gambar 2. Puskesmas Krejengan Tampak Depan.....................................................7

Gambar 3. Struktur Organisasi Puskesmas Krejengan..............................................10

Gambar 4. Flowchart Pohon Masalah........................................................................22

ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara


sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat
ASN mempunyai peran yang sangat penting. ASN adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang
bekerja pada instansi pemerintah. Berdasarkan Undang-Undang ASN Nomor 5
tahun 2014 pasal 11 dan 12, ASN mempunyai fungsi dan bertugas sebagai
pelaksana kebijakan publik yang dibuat oleh pemerintah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; memberikan pelayanan publik yang profesional
dan berkualitas; mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
serta Indonesia.
Pelatihan dasar CPNS telah mengalami banyak inovasi dalam
penyelenggaraannya yang memungkinkan peserta mampu menginternalisasikan
nilai-nilai dasar PNS tersebut melalui kegiatan pembelajaran, baik secara daring
(distance Learning) maupun klasikal. Diharapkan CPNS mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar tersebut pada unit kerja masing-masing. Untuk
Waktu penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS golongan II angkatan LXXXVII
tahun 2022 dilaksanakan mulai tanggal 09 Agustus s.d. 24 November, dengan
tahapan kegiatan sebagai berikut : Tahap 1 Distance Learning / Daring (19
September s.d. 14 Oktober 2022), Tahap 2 Aktualisasi di tempat kerja/ Habituasi
(15 Oktober s.d.17 November 2022), dan Tahap 3 Klasikal (18 s.d. 24 November
2022).

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk


mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung tercapainya kecamatan sehat.
Menurut Permenkes RI No. 2269/Menkes/Per/XI/2011 Perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau
masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Dengan demikian, PHBS
1
mencakup beratus-ratus bahkan mungkin beriburibu perilaku yang harus
dipraktikkan dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. Salah satu tugas seorang penyuluh kesehatan adalah mengkaji strata
kesehatan di tiga tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan institusi pendidikan
dan pondok pesantren. Merujuk dari pentingnya pembangunan kesehatan untuk
memajukan kesejahteraan umum, Penulis adalah seorang Ahli Pertama Penyuluh
Kesehatan Masyarakat yang melakukan pengamatan pelayanan selama di
Puskesmas Krejengan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, Berdasarkan
data survey diperoleh rendahnya nilai klasifikasi derajat kesehatan di intansi
sekolah,dan mendapatkan beberapa isu yang muncul diantaranya : (1) belum
optimalnya cuci tangan pakai sabun di lingkungan sekolah. (2) Konsumsi jajanan
tidak sehat di sekolah (3) Kebersihan Kamar mandi yang cenderung kotor sehingga
menjadi sarang nyamuk (4) Masih terdapat guru yang merokok di sekolah (5)
Kurangnya kesadaran siswa dalam membuang sampah di tempatnya (6) Tidak
adanya penimbangan rutin stiap 6 bulan.
Berdasarkan penyelidikan epidemiologi pada Januari – September 2022
terdapat 39 kasus DBD di Kecamatan Krejengan Kabupaten Probolinggo yaitu 2
kasus pada bulan januari, 2 kasus pada bulan februari, 5 kasus pada bulan maret, 3
kasus pada bulan mei, 6 kasus pada bulan juni, 6 kasus pada bulan juli, 7 kasus
pada bulan agustus dan 8 kasus pada bulan September.
Salah satu dari beberapa kasus tersebut ialah 3 kasus DBD yang mewabah di
Pondok Pesantren Ihyaussunnah Desa Sentong Kecamatan Krejengan. Hasil dari
penyelidikan epidemiologi di lingkungan Pondok Pesantren Ihyaussunnah 9 dari 13
penampung air ditemukan jentik yang artinya prosentase ABJ 30,8% menurut
Permenkes No 50 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan
dan Persyaratan Kesehatan untuk Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit Serta
Pengendaliannya Standar baku mutu ABJ pada lingkungan adalah 95% artinya ABJ
pada lingkungan Pondok Pesantren Ihyaussunnah tidak memenuhi standar baku
mutu.
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang menimbulkan
masalah bagi masyarakat. WHO (2011) melaporkan bahwa setiap tahunnya 50 juta
penduduk dunia terinfeksi virus dengue dan 2, 5% dari mereka meninggal dunia.
Cara penyebaran DBD adalah melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Tujuan utama
pengendalian atau pencegahan vektor adalah untuk menurunkan kepadatan
populasi nyamuk Aedes aegypti sampai serendah – rendahnya sehingga
2
kemampuan sebagai vektor akan menghilang. Pengendalian lingkungan dilakukan
dengan cara mencegah nyamuk kontak dengan manusia misalnya memasang
kawat kasa pada lubang ventilasi rumah serta menggalakkan gerakan 3 M yaitu
menguras tempat-tempat penampungan air dengan menyikat dinding bagian dalam
paling sedikit seminggu sekali, menutup rapat tempat penampungan air sehingga
tidak dapat diterobos oleh nyamuk dewasa, menanam atau menimbun dalam tanah
barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan. Cara lain lagi yang disebut
ovitrap mmenggunakan suatu tabung silinder dengan diameter tertentu dengan
salah satu ujung tertutup rapat dan ujung lainnya terbuka. (Sujudi. 2004)
Ovitrap adalah alat untuk menangkap telur nyamuk. Nyamuk harus meletakkan
telurnya di permukaan atau didalam air sehingga dapat berkembang menjadi larva,
pupa dan nyamuk dewasa. Ovitrap berupa wadah berisi air yang di tutupi jaring,
sehingga telur-telur yang di letakkan oleh nyamuk di permukaan air saat menetas
dan menjadi nyamuk dewasa tidak mampu keluar dari wadah tersebut, sehingga
tidak dapat mencari makan sehingga mati. (Hamzah, 2016)
Berdasarkan pemaparan tersebut, penulis memutuskan untuk mengambil
judul rancangan “DEMONSTRASI OPLAS CANTIK (Ovitrap dari Sampah Plastik
Tingkatkan Cangkupan Angka Bebas Jentik) PADA PONDOK PESANTREN
IHYAUSSUNNAH SENTONG KECAMATAN KREJENGAN . Dengan berpedoman
pada nilai-nilai dasar PNS Ber-AKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif diharapkan setiap peserta
mampu mengaktualisasikan dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar tersebut
dalam setiap langkah pelaksanaan kegiatan yang telah dirancang oleh peserta
pelatihan dasar di tempat tugas.
B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari pelaksanaan rancangan aktualisasi ini yaitu :
Mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN “BerAKHLAK” (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif)
dalam melaksanakan setiap tugas sebagai penyuluh kesehatan masyarakat
Puskesmas Krejengan Dinas Kesehatan Kab. Probolinggo.

3
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan terkait PSN melalui partisipasi santri sebagai
upaya pengendalian vektor DBD secara mandiri dengan mengenal dan
memahami prosedur pembuatan alat Ovitrap (sasaran santri bisa
mempraktekan)

a. Terlaksananya kegiatan pengenalan dan demontrasi terkait prosedur


pembuatan dan penggunaan ovitrap sebagai salah satu PSN Plus Ovitrap
(Pemberantasan Sarang Nyamuk) pada santri Pondok Pesantren
Ihyaussunnah
b. Terwujudnya peningkatan pemahaman terkait prosedur pembuatan dan
penggunaan ovitrap sebagai salah satu PSN (Pemberantasan Sarang
Nyamuk) pada santri Pondok Pesantren Ihyaussunnah
c. Terwujudnya pemanfaatan sampah botol plastik menjadi alat ovitrap oleh
santri Pondok Pesantren Ihyaussunnah
d. Meningkatnya angka bebas jentik di lingkungan Pondok Pesantren
Ihyaussunnah
C. MANFAAT

1. Manfaat Internal

a. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam


mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara
(ASN) sesuai dengan core value BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) sebagai
landasan dalam melaksanakan tupoksi sebagai sanitarian terampil
b. Memberikan alternatif dalam meningkatkan angka bebas jentik di wilayah
lingkungan Pondok Pesantren Ihyaussunnah
c. Memberikan alternatif dalam menekan kasus DBD di wilayah lingkungan
Pondok Pesantren Ihyaussunnah
d. Memberi gambaran sekaligus mengevaluasi terlaksananya program
kesehatan lingkungan di pondok pesantren sehingga dapat digunakan
sebagai pertimbangan dalam memberikan pendidikan kesehatan
lingkungan dan promosi kesehatan
e. Menciptakan sistem pelayanan prima dan sesuai dengan standar dalam
mewujudkan tercapainya visi dan misi Puskesmas Krejengan.
4
2. Manfaat Eksternal
a. Memberikan alternatif terkait pengenalan dan demontrasi pembuatan dan
penggunaan ovitrap sebagai salah satu (Pemberantasan Sarang Nyamuk)
sehingga dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk melakukan perbaikan program
kesehatan lingkungan di wilayah Pondok pesantren.
b. Memberikan pelayanan sebagai bentuk upaya peningkatan kesehatan
lingkungan khusunya di tatanan pondok pesantren, diharapkan para santri
bisa menjadi agen perubahan perilaku hidup bersih sehat yan berawal dari
pondok pesantren hingga di tularkan ke keluarga dan masyarakat.

D. RUANG LINGKUP AKTUALISASI

Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini meliputi:


1. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dimulai sejak H+1 setelah seminar
rancangan aktualisasi sampai dengan H-1 sebelum seminar aktualisasi yaitu
pada tanggal 15 Oktober 2022 – 17 November 2022.
2. Tempat Pelaksanaan
Tempat kegiatan aktualisasi ini di Pondok Pesantren Ihyaussunah
Sentong Kecamatan Krejengan.
3. Kelompok Sasaran
Sasaran kegiatan aktualisasi ini adalah santri dari Pondok Pesantren
Ihyaussunah Sentong Kecamatan Krejengan.

4. Kegiatan Inti
a. Melaksanakan konsultasi dengan mentor dan coach mengenai rencana
kegiatan aktualisasi.
b. Konsultasi dengan coach terkait gagasan dalam kegiatan aktualisasi
c. Melakukan koordinasi dengan lintas program promkes , DBD dan tenaga
ksehatan Desa Sentong terkait pelaksanaan demonstrasi Oplas Cantik
d. Membuat materi tentang ovitrap dan soal pretest postest serta
menyediakan sampah botol plastik sebagai bahan dasar ovitrap
e. Membuat surat pemberitahuan terhadap Pondok Pesantren terkait
pelaksanaan demonstrasi Oplas Cantik
f. Pelaksanaan demonstrasi Oplas Cantik

5
g. Melakukan monitoring dan evaluasi terkait pelaksanaan aktualisasi
h. Menyusun laporan aktualisasi

6
BAB II
GAMBARAN UNIT KERJA
A. PROFIL UNIT KERJA

Gambar 1. Foto Puskesmas Krejengan


1. Identitas Puskesmas
Nama Puskesmas : Puskesmas Krejengan
Alamat : Jl.Raya Krejengan No 8 RT 03 RW 01
Kecamatan Krejenga Kabupaten Probolinggo
Wilayah Kerja : Jumlah Penduduk Laki-laki : 20.487 jiwa,
perempuan : 20.099 jiwa (data statistic 2021)
Letak Administrasi : Kecamatan Krejengan,Kabupaten Probolinggo
Provinsi Jawa Timur
2. Keadaan Geografi
Puskesmas Krejengan terletak di wilayah Kecamatan Krejengan
Kabupaten Probolinggo yang berada di sebelah tenggara Kecamatan
Krejengan serta berada pada ketinggian 10 sampai 50 meter diatas
permukaan air laut.Kecamatan Krejengan berada di wilayah timur Kabupaten
Probolinggo dengan luas sebesar 34,458 km2 dan memiliki batas :
 Barat dengan Kecamatan Pajarakan
 Utara dengan Kecamatan Kraksaan
 Timur dengan Kecamatan Besuk
 Selatan dengan Kecamatan Gading

7
Gambar 2. Peta Wilayah Kecamatan Krejengan
3.

8
3. Jumlah Penduduk dan perkembangan penduduk
Table 1. Kependudukan dikaitkan dengan kepadatan (per km2 dan per RT)
serta Sex Ratio di Kecamatan Krejengan
No Desa L Penduduk Kepadatan Jumlah Sex
RT Ratio
1 Opo-Opo 4,49 4309 902 1 337 110,3
2 Rawan 1,33 1242 919 379 97,4
3 Seboro 1,37 1392 988 433 103,8
4 Karangren 1,86 1884 986 607 96,1
5 Kedungcaluk 3,44 3154 900 1 018 97,3
6 Sokaan 3,04 4073 1 243 1 233 111,9
7 Dawuhan 1,92 2387 1 287 840 103,5
8 Gebangan 2,42 2538 955 761 97,2
9 Widoro 0,91 2647 1 267 366 102,9
10 Sumberkatimoho 2,48 1106 1 057 868 98,2
11 Krejengan 1,49 1501 1 406 725 94,2
12 Kamal Kuning 1,18 2107 1 275 496 95,1
13 Tanjungsari 0,81 3219 1 721 438 101,2
14 Patemon 1,64 1384 1 912 1 063 100,9
15 Temenggungan 1,76 2813 1 386 835 99,3
16 Jatiurip 3,04 2506 904 908 100,7
17 Sentong 1,59 2628 1 575 834 105
Total 34,77 40890 1 142 13 141 101,7

Dapat disimpulkan dari tabel diatas desa yang paling luas wilayahnya adalah
Desa Opo-opo dengan luas 4,49 KM2 sedangkan yang paling kecil daerahnya adalah
Desa Tanjungsari dengan luas 0,81 KM2. Untuk kepadatan penduduk terdapat 1.912
jiwa dengan kepadatan tertinggi di desa Patemon (3.130 jiwa) dan terendah di desa
Kedung Caluk (900 jiwa). Sedangkan untuk jumlah penduduk 40.890 jiwa dengan
jumlah penduduk tertinggi di desa Opo-opo (4.048 jiwa) dan terendah di desa Widoro
(1.153 jiwa).

9
4. Data Ketenagakerjaan
Tabel 2. Ketenagakerjaan Puskesmas Krejengan
Yang Status Keterangan
No Jenis Kepegawaian Sudah Ptt
Ada Asn Honorer
Blud
Sebagai Kepala
1 Dokter Gigi 1 1
Puskesmas
2 Dokter 1 1
3 Apoteker 1 1
4 Bendahara 2 2
5 Bidan 24 19 1 4
6 Perawat 24 9 13 3
Pranata Laboratorium
7 2 2
Kesehatan
8 Nutrisionis 1 1
Penyuluh Kesehatan
9 2 1 1
Masyarakat
Pengelola
10 1 1
Kepegawaian
Pengelola Sarana
11 Dan Prasarana 1 1
Kantor
Pengadministrasi
12 4 4
Umum
Terapis Gigi Dan
13 1 1
Mulut
14 Pengemudi Ambulan 1 1
15 Pengelola Akuntansi 1 1
16 Pramu Kebersihan 2 1 1
17 Juru Masak 2 2
18 Sanitarian 1
19 Perekam Medis 0
20 Asisten Apoteker 0

10
DASAR HUKUM :
Dalam peran puskesmas memiliki dasar hukum yang menjadi landasan
pelaksanaannya antara lain:
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Undang-Undang Nomor
36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan,
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas.
VISI :
Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Probolinggo Berakhlak Mulia yang
sejahtera, berkeadilan dan berdaya saing

MISI :

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kualitas


pelayanan, sumberdaya manusia dan lingkungan
TUJUAN :

a. Meningkatkan kwalitas sumber daya manusia dan kesiap siagaan


masyarakat dalam bidang kesehatan,
b. Meningkatnya upaya pencegahan dan penanganan penyakit serta masalah
kesehatan,

c. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan yang bermutu

TATA NILAI : “SIP”

SMART : Merencanakan kegiatan dengan jelas

INOVATIF : Memiliki kemampuan bekerja mandiri dengan ide-ide


kreatif yang baru
PROFESSIONAL : Memberikan pelayanan sesuai dengan standart
BUDAYA :

5 R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)

11
5. Struktur Organisasi

Gambar 3. Struktur Organisasi

Tugas dan Fungsi Susunan Organisasi UPT Puskesmas berdasarkan


Keputusan Kepala Dinas Kabupaten Probolinggo nomor 440/6016/426.102/2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi Sertatugas Dan Fungsi Unit Pelaksana
Teknis Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo sebagai berikut:

a. Kepala Puskesmas
1) Kepala Puskesmas mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Kesehatan
melaksanakan urusan Pemerintahan dibidang kesehatan;
2) Dalam Melaksanakan tugas sebagaimana tersebut pada huruf a, Kepala
Puskesmas mempunyai fungsi :
a) Pelaksanaan penyusunan perencanaan operasional puskesmas dan
program kesehatan;
b) Pelaksanaan penggerakan pusat pembangunan berwawasan
kesehatan;
c) Pelaksanaan penggerakan pusat pemberdayaan masyarakat;
d) Pelaksanaan pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama meliputi
pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanankesehatan masyarakat
di wilayah kerjanya;

12
e) Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan upaya pelayanan dasar
swasta di wilayah kerjanya;
f) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan danpertanggungjawaban
di UPTD Puskesmas;
g) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung.
3) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas UPT Puskesmas sesuai bidang keahlian dan keterampilan yang
dibutuhkan;
4) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada point 2 terdiri
dari sejumlah tenaga, dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam
berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya atau keterampilannya;
b. Jenis, jenjang dan uraian tugas Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana
dimaksud pada point 3 diatur diatur berdasarkan ketentuan peraturan
perundang- undangan.Tata Usaha
1) Unit Tata Usaha mempunyai tugas membantu Kepala Puskesmas
melaksanakan urusan Ketata Usahaan Puskesmas yang meliputi urusan
kepegawaian, keuangan, rumah tangga Puskesmas dan Sistem Informasi
Puskesmas.
2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut pada huruf a, Unit Tata
Usaha mempunyai fungsi:
a) Pelaksanaan urusan di bidang kepegawaian;
b) Pelaksanaan urusan di bidang keuangan;
c) Pelaksanaan urusan di bidang Rumah Tangga Puskesmas dan urusan
di bidang umum;
d) Pelaksanaan urusan di bidang Sistem Informasi Puskesmas.
e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung.
c. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial dan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial dan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan urusan penyelenggaraan u
paya kesehatan yang bersifat pelayanan kesehatan dasar.
2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut pada huruf a, UKM
Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi :
a) Pelayanan promosi kesehatan;
b) Pelayanan kesehatan lingkungan;
13
c) Pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana;
d) Pelayaan gizi;
e) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit;
f) Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat;
d. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan merupakan upaya
kesehatan masyarakat

1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan merupakan upaya


kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya
inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan,
disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja
dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas.

2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut pada huruf a, UKM


Pengembangan mempunyai fungsi :
a) Pelayanan kesehatan jiwa;
b) Pelayanan gigi masyarakat;
c) Pelayanan kesehatan indra;
d) Pelayanan kesehatan lansia;
e) Pelayanan kesehatan kerja;
f) Pelayanan kesehatan olahraga;
g) Pelayanan kesehatan tradisional
e. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
1) Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Kefarmasian dan Laboratorium
mempunyai tugas meningkatkan dan memelihara kesehatan serta mencegah
dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan dan
pelaksanaan pelayanan kefarmasian serta laboratorium kesehatan.

2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut pada huruf a, UKP,


Kefarmasian dan Laboratorium mempunyai fungsi:
a) Pelayanan pemeriksaan umum;
b) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut;
c) Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP;
d) Pelayanan kegawatdaruratan / tindakan;
e) Pelayanan gizi yang bersifat UKP;
f) Pelayanan persalinan;
g) Pelayanan Laboratorium;
14
h) Pelayanan loket obat / kefarmasian;

f. Penanggung jawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring Puskesmas,


yang membawahi:
1) Penanggung jawab Jejaring Puskesmas, adalah seseorang yang diberi tugas
sebagai penanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan kesehatan di
Puskesmas Pembantu (Pustu), Pondok Bersalin Desa (Polindes) dan Pondok
Kesehatan Desa (Ponkesdes) dan penanggung jawab jejaring puskesmas
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Puskesmas
2) Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
yang memberikan pelayanan kesehatan secara permanen di suatu lokasi
dalam wilayah kerja Puskesmas yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
Perawat dan Bidan;
3) Pondok Bersalin Desa (Polindes) adalah jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan
pertolongan persalinan, pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk
pelayanan KB yang berlokasi di desa dalam wilayah kerja Puskesmas yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan Bidan;
4) Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) adalah jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan yang berada di desa / kelurahan yang merupakan pengembangan
dari Pondok Bersalin Desa (Polindes) yang dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan Perawat dan Bidan.
g. Penanggung jawab Mutu Pelayanan Puskesmas,
adalah seseorang yang diberi tugas sebagai penanggung jawab atas
penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas meliputi
pengkoordinasian, pemantauan dan pengevaluasian kegiatan manajemen mutu
pelayanan kesehatan berdasarkan standar akreditasi puskesmas dan peraturan
lain yang berlaku, yang mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Menyusun program kerja tahunan Tim Mutu Pelayanan Puskesmas;

2) Melakukan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan manajemen mutu


pelayanan puskesmas; Melakukan koordinasi penyusunan dokumen
manajemen mutu pelayanan kesehatan;

3) Melakukan koordinasi pengelolaan dokumen mutu serta rekaman hasil


pelaksanaan kegiatan tim mutu pelayanan puskesmas;

15
4) Melakukan koordinasi kegiatan administrasi desa manajemen mutu
pelayanan puskesmas dan Melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan audit
internal;
5) Melakukan koordinasi kegiatan Desa identifikasi kebutuhan masyarakat dan
kepuasan masyarakat/ pelanggan;
6) Melakukan koordinasi kegiatan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan dan keselamatan pasien.
7) Melakukan montoring, evaluasi dan tindak lanjut kegiatan manajemen mutu
pelayanan puskesmas.

B. PROFIL PESERTA
1. Profil Peserta
Nama :Sri Indah Permata Sari, A.Md. Kes
Tempat, Tanggal Lahir :Probolinggo, 29 Oktober 1999
NIP :19991029 202203 2 006
Pangkat/Gol :IIC
Jabatan :Pengatur – Sanitarian Terampil
Unit Kerja :Puskesmas Krejengan
Agama :Islam
Alamat Rumah :Kedungcaluk, Krejengan, Kab.Probolinggo
2. Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai dengan Keputusan Peraturan Menteri Pemberdayaan Negara
Indonesia Nomor 71 Tahun 2021 tentang Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Jabatan Fungsional Tenaga
Sanitasi Lingkungan. Tugas Jabatan Fungsional Tenaga Sanitasi Lingkungan
yaitu melakukan pelayanan kesehatan lingkungan melalui upaya penyehatan
media lingkungan; pengamanan limbah, sampah, zat kimia berbahaya, pestisida,
dan radiasi; pengendalian faktor risiko lingkungan vektor dan binatang pembawa
penyakit; penyelenggaraan kesehatan lingkungan dalam keadaan tertentu; serta
manajemen kesehatan lingkungan.. Sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai
(SKP), tugas Sanitarian Terampil di Puskesmas yaitu:

16
a. Melakukan pengumpulan data kualitas media lingkungan;
b. Melakukan penyiapan bahan, peralatan, dan uji laboratorium media lingkungan
dengan pengukuran di lapangan;
c. Melakukan pengambilan dan pengiriman sampel media lingkungan untuk rujukan
uji laboratorium;
d. Melakukan tabulasi hasil pemeriksaan di lapangan dan tabulasi hasil pengiriman
sampel rujukan media lingkungan;
e. Melakukan penyiapan bahan materi komunikasi, informasi, dan edukasi kualitas
media lingkungan;
f. Melakukan peningkatan kualitas media lingkungan dengan berbagai metode atau
teknologi.
g. Melakukan identifikasi faktor risiko limbah, sampah, zat kimia berbahaya,
pestisida, dan radiasi;
h. Melakukan pengumpulan data pengelolaan limbah, sampah, zat kimia
berbahaya, pestisida, dan radiasi;
i. Melakukan penyiapan bahan, peralatan, dan uji laboratorium pengelolaan
limbah, sampah, zat kimia berbahaya, pestisida, dan radiasi;
j. Melakukan pengambilan dan pengiriman sampel limbah untuk rujukan uji
laboratorium;
k. Melakukan tabulasi hasil pemeriksaan laboratorium lapangan dan tabulasi hasil
pengiriman sampel rujukan limbah; dan
l. Melakukan identifikasi faktor risiko lingkungan vektor dan binatang pembawa
penyakit;

17
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam menemukan masalah penelitian, terlebih dahulu dilakukan kegiatan
berpikir dan merenung guna memperoleh gagasan, ide dan motivasi untuk
melakukan suatu penelitian. Dalam proses berpikir dan merenung tersebut,
dilakukan pengamatan atau survei mengenai subyek dan obyek dari masalah
yang terjadi di suatu tempat.
Identifikasi masalah dimulai dengan kepekaan dan kepedulian seseorang
terhadap tuntutan dan kondisi lingkungan, kemudian dilanjutkan dengan
melakukan pengkajian terhadap kesenjangan antara kondisi yang seharusnya
dengan kondisi yang nyata terjadi. Masalah akan selalu diperhatikan dalam
menyusun setiap perencanaan pembangunan karena dengan berpedoman pada
masalah-masalah yang terjadi maka segala permasalahan lain yang mungkin
akan terjadi di masa yang akan datang dapat diantisipasi sedini mungkin.
Puskesmas Krejengan berperan sebagai pemberi pelayanan kesehatan
kepada masyarakat yang akan selalu melakukan upaya perbaikan untuk
mencapai keselarasan antara perencanaan dan capaian yang diperoleh. Berbagai
hasil analisa, telaah dan kajian kebijakan dilakukan untuk membantu perumusan
kebijakan pembangunan daerah yang tepat, terarah dan dapat dilaksanakan.
Semua permasalahan yang ada didapat dari masalah-masalah yang telah
peserta identifikasi selama melaksanakan tugas Sanitariian Terampil di
Puskesmas Krejengan. Setelah menemukan berbagai permasalahan, tahap
selanjutnya adalah mengidentifikasi masalah tersebut terkait kondisi saat ini dan
kondisi yang diharapkan peserta. Permasalahan tersebut akan dikaitkan dengan
tugas pokok dan fungsi peserta. Dari hasil identifikasi masalah tersebut akan
menghasilkan masalah yang layak dan dijadikan rancangan aktualisasi. Beberapa
masalah tersebut yakni:

18
Tabel 3. Identifikasi Masalah
No Isu teridentifikasi Kondisi saat ini Analisis Dampak Pihak yang terdampak

Masih rendahnya
pengetahuan santri
Banyak santri yang
Pondok Pesantren Memicu terserang
belum memiliki
1 Ihyaussunnah penyakit diare, Santri dan pengajar
kesadaran
tentang pentingnya hepatitis dll.
pentingnya CTPS
CTPS

Sebagian besar
Santri
pondok tidak
Konsumsi jajanan mengkonsumsi
menyediakan
tidak sehat di makanan yang
2 kantin, sehingga Santri
Pondok Pesantren tidak sehat karena
santri jajan
Ihyaussunnah hyginitas dari
sembarangan di
penjual,
luar area sekolah

Apabila tidak rutin


Bak penampung air dibersihkan,
Ditemukannya kotor, sehingga metamorvosis
kasus DBD di penampung bak jentik akan Santri, pengajar dan warga
3
Pondok Pesantren mandi menjadi menyebabkan sekitar pondok
Ihyaussunnah sarangjentik terjadinya wabah
nyamuk penyakit seperti
DBD.

Apabila tidak rutin


Bak penampung air dibersihkan,
Angka Bebas
kotor, sehingga metamorvosis
Jentik di Pondok
penampung bak jentik akan Santri, pengajar dan warga
4 Pesantren
mandi menjadi menyebabkan sekitar pondok
Ihyaussunnah
sarangjentik terjadinya wabah
rendah (38,2%)
nyamuk penyakit seperti
DBD.
Masih rendahnya
pengetahuan santri
Lingkungan
Pondok Pesantren
Masih banyak pondok pesantren
Ihyaussunnah
ditemukan sampah menjadi kotor Santri, pengajar dan warga
5 tentang pentingnya
yang tidak dibuang Lingkungan sekitar pondok
pengolahan
di tempatnya menjadi tidak
sampah dengan
sehat
baik dan benar.

19
B. Analisis Masalah

Dari beberapa masalah diatas, langkah selanjutnya yakni melakukan analisis


masalah untuk mendapatkan masalah prioritas. Analisis masalah bertujuan untuk
menetapkan kualitas masalah yang perlu diangkat untuk diselesaikan. Dalam
melakukan analisis masalah untuk mendapatkan masalah prioritas, peserta
menggunakan dua tahap analisis, yaitu analisis APKL dan analisis USG (Urgency,
Seriousness, Growth).
1. Analisis masalah AKPL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan)
Dilakukan untuk menapis masalah dari lima masalah menjadi tiga
masalah. Adapun uraian dari kriteria AKPL adalah sebagai berikut:
a) Aktual
Artinya isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau diperkirakan
akan terjadi dalam waktu dekat.
b) Problematik
Artinya merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai upaya
alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.
c) Kekhalayakan
Artinya menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat padaumumnya,
bukan untuk seseorang atau kelompok.
d) Kelayakan
Artinya Logis, Pantas, Realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas,hak,
kewenangan dan tanggung jawab.
Masalah yang telah diindentifikasi kemudian diberikan skor
berdasarkan ketentuan dan kriteria di bawah ini:

20
Tabel 4. Skoring Kriteria APKL

Kriteria
Skor Aktual Problematik Kekhalayakan Kelayakan
1 Tidak Aktual Tidak Problematik Tidak Tidak
Kekhalayakan Kelayakan
2 Kurang Aktual Kurang Kurang Kurang
Problematik Kekhalayakan Kelayakan
3 Cukup Aktual Cukup Cukup Cukup
Problematik Kekhalayakan Kelayakan
4 Aktual Problematik Kekhalayakan Kelayakan
5 Sangat Aktual Sangat Sangat Sangat
Problematik Kekhalayakan Kelayakan

Tabel 5. Tabel Analisis isu dengan metode AKPL


KRITERIA
No ISU SKOR
Aktual Kekhalayakan Problematik Kelayakan
Masih rendahnya
pengetahuan santri
Pondok Pesantren
1 Ihyaussunnah tentang
3 3 2 3 11
pentingnya CTPS

Konsumsi jajanan tidak


sehat di Pondok
2 4 3 2 3 12
Pesantren
Ihyaussunnah
Ditemukannya kasus
DBD di Pondok
3 Pesantren
5 5 5 4 19
Ihyaussunnah
Angka Bebas Jentik di
Pondok Pesantren
4 Ihyaussunnah rendah
4 3 3 4 14
(38,2%)
Masih rendahnya
pengetahuan santri
Pondok Pesantren
Ihyaussunnah tentang
5 pentingnya pengolahan
3 4 3 4 14
sampah dengan baik
dan benar.

Berdasarkan analisis APKL diatas maka didapatkan tiga isu yang


memenuhi tingkat Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakannya
adalah sebagai berikut:
1) Ditemukan kasus DBD di Pondok Pesantren Ihyaussunnah
2) Angka Bebas Jentik di Pondok Pesantren Ihyaussunah rendah
(38,2%)

21
3) Masih rendahnya pengetahuan santri tentang pentingnya
pengolahan sampah dengan baik dan benar.
2. Analisis masalah USG (Urgency, Seriousness, and Growth)
Setelah melakukan penapisan didapati tiga masalah yang selanjutnya
dianalisis menggunakan teknik analisis dengan metode USG untuk
menentukan masalah prioritas. Metode USG (Urgency, Seriousness, dan
Growth) merupakan salah satu metode untuk menentukan prioritas
masalah. Penetapan prioritas masalah menjadi bagian penting dalam
proses pemecahanmasalah dikarenakan dua alasan. Pertama, karena
terbatasnya sumber daya yang tersedia, dan karena itu tidak mungkin
menyelesaikan semua masalah. Kedua, karena adanya hubungan antara
satu masalah dengan masalah lainnya, dan karena itu tidak perlu semua
masalah diselesaikan (Azwar, 1996).
Adapun analisis USG dengan metode meliputi indikator:

a) Urgency

Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.

b) Seriousness

Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat


yangditimbulkan
c) Growth

Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak


ditangani sebagaimana mestinya.
Untuk mengurangi tingkat subjektivitas dalam menentukan masalah
prioritas, umumnya digunakan skor dengan skala tertentu. Misalnya
penggunan skor skala 1-5. Teknik penilaian berdasarkan skor skala 1-5
dengan menggunakan skala interval Likert.

22
Tabel 6. Skoring kriteria USG
Nilai Urgency/Mendesak Seriousness / Kegawatan Growth /
Pertumbuhan
1 Isu tidak Isu tidak begitu serius untuk
Isu lamban
mendesak untuk dibahas karena berkembang
segera tidak berdampak ke hal
diselesaikan yang lain
2 Isu kurang Isu kurang serius untuk Isu kurang cepat
mendesak untuk segera dibahas karena berkembang
segera kurang berdampak ke hal
diselesaikan yang lain
3 Isu cukup Isu cukup serius untuk Isu cukup cepat
mendesak untuk segera dibahas karena berkembang,seger
segera akan berdampak ke hal a dicegah
diselesaikan yang lain
4 Isu mendesak Isu serius untuk segera Isu cepat
untuk segera dibahas karena akan berkembang untuk
diselesaikan berdampak ke hal yang lain segera dicegah
5 Isu sangat Isu sangat serius untuk Isu sangat cepat
mendesak untuk segera dibahas karena berkembang untuk
segera akan berdampak ke hal segera dicegah
diselesaikan yang lain
Berdasarkan penilaian isu menggunakan indikator Urgency, Seriousness
dan Growth dan skala Likert, maka diperoleh hasil analisis USG sebagai
berikut:
Tabel 7. Penapisan Masalah Menggunakan USG
KRITERIA
ISU SKOR
No Urgency Seriousness Growth
1 Ditemukannya kasus
DBD di pondok
5 5 4 14
pesantren
ihyaussunnah
2 Angka Bebas Jentik
di Pondok Pesantren
4 5 4 13
Ihyaussunnah rendah
(38,2%)
3 Masih rendahnya
pengetahuan santri
ihyaussunnah
tentang pentingnya
4 4 4 12
pengolahan sampah
dengan baik dan
benar.

Berdasarkan pendekatan analisis teknik AKPL dan USG, maka kesimpulan


yang diperoleh mengarah pada isu utama yaitu: “Ditemukannya kasus DBD di
Pondok Pesantren Ihyaussunnah”
B. Gagasan Kreatif/Terpilih Dan Kegiatan Sebagai Pemecahan Masalah

23
Berdasarkan list isu yang diuji dengan menggunakan pendekatan teknik AKPL
dan USG, maka dapat diperoleh isu prioritas yang harus ditangani terlebih
dahulu, yaitu “Ditemukan banyak jentik pada penampung air ”. Pemilihan isu
tersebut dilakukan dengan analisis dampak jika hal tersebut tidak ditangani
maka akan berdampak pada hal-hal berikut ini:
1. Angka bebas jentik rendah
2. Meningkatnya kasus DBD
3. Dapat terjadinya penularan DBD
4. Lingkungan pondok pesantren menjadi tidak sehat
5. Dapat menyebabkan kematian

Penetapan Penyebab Isu menggunakan Pohon Masalah

Lingkungan pondok pesantren menjadi tidak sehat


Dapat menyebabkan kematian

Angka bebas jentik rendah Menurunnya kesejahteraan kesehatan di pondok pesantren


Dapat terjadi penularan DBD

Akibat
Ditemukannya kasus DBD di Pondok Pesantren
Ihyaussunnahpenampung air
Sebab

Penampung air kotor atau jarang


Tidak dikuras khusus untuk mengurangi Belum
ada penanganan dilakukan
keberadaan jentik penyuluhan PSN

Penampung air tidak ditutup


Pengetahuan dan sikap penghuni pondok terkait PSN masih kurang

1. Pengenalan dan demonstrasi ovitrap 3. Penggunaan media promosi leaflet PSN Solusi kreatif
2. Penyuluhan PSN

Solusi
PENGGUNAAN OVITRAP UNTUK MENINGKATKAN ANGKA BEBAS JENTIK SERTA
berkelanjtuan
MENEKAN KASUS DBD DI PONDOK PESANTREN IHYAUS SUNNAH DESA SENTONG

24
Tabel 8. Skoring Gagasan Pemecah Masalah
Dapat di
kerjakan <
dari atau >
No.
dari 1
Pemecah Masalah Efektif Efisien Inovatif Skoring
bulan
kedepan
Demonstrasi < dari
1
Ovitrap 5 5 5 15 1bulan

Penyuluhan < dari 1


2
PSN 4 5 5 14 bulan

Penggunaan
< dari 1
3 media promosi
5 4 4 13 bulan
leaflet PSN
Penggunaan
ovitrap untuk
meningkatkan
> dari 1
4 angka bebas
3 3 5 11 bulan
jentik serta
menekan kasus
dbd
Keterangan :
1: Tidak Efisien, Efektif, Inovatif
2: Kurang Efisien, Efektif, Inovatif
3: Cukup Efisien, Efektif, Inovatif
4: Efisien, Efektif, Inovatif
5: Sangat Efisien, Efektif, Inovatif

1. Rekomendasi pemecahan masalah

Berdasarkan pohon masalah dan scoring gagasan pemecah masalah


untuk penyelesaian isu tersebut dengan merujuk pada penyebabnya adalah
“DEMONSTRASI (OPLAS CANTIK) PADA PONDOK PESANTREN
IHYAUSSUNNAH SENTONG KECAMATAN KREJENGAN” (Pemanfaatan
Ovitrap dari Sampah Botol Plastik Meningkatkan Cangkupan Angka Bebas
Jentik).

25
2. Alur Pemecahan Masalah
a. Identifikasi Masalah
1) Identifikasi masalah terkait dampak
2) Identifikasi masalah berdasarkan pelaksanaan tupoksi yang belum
optimal
3) Identifikasi masalah berdasarkan uraian masalah dari tugas/fungsi
bermasalah

b. Analisis Masalah
1) Identifikasi isu dengan AKPL
2) Penapisan isu dengan USG
3) Penetapan Masalah
c. Gagasan Kreatif/Terpilih Dan Kegiatan Sebagai Pemecahan Masalah
1) Scoring gagasan pemecahan masalah
2) Rekomendasi pemecahan masalah
3. Rencana kegiatan
a. Melaksanakan konsultasi dengan mentor dan coach mengenai
rencana kegiatan aktualisasi.
b. Konsultasi dengan coach terkait gagasan dalam kegiatan aktualisasi
c. Melakukan koordinasi dengan lintas program promkes , DBD dan
tenaga ksehatan Desa Sentong terkait pelaksanaan demonstrasi
Oplas Cantik
d. Membuat materi tentang ovitrap dan soal pretest postest serta
menyediakan sampah botol plastik sebagai bahan dasar ovitrap
e. Membuat surat pemberitahuan terhadap Pondok Pesantren terkait
pelaksanaan demonstrasi Oplas Cantik
f. Pelaksanaan demonstrasi Oplas Cantik
g. Melakukan monitoring dan evaluasi terkait pelaksanaan aktualisasi
h. Menyusun laporan aktualisasi
i. Menyusun laporan hasil aktualisasi

26
4. Matriks Rancangan Aktualisasi

Tabel 9. Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi

27
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar Visi dan Misi Nilai Organisasi
Kegiatan Organisasi
1 Melaksanakan 1. Menghubungi 1. Terlaksananya Akuntabel Sesuai dengan Visi Kegiatan ini
konsultasi dengan mentor konsultasi Bertanggung jawab Puskesmas yaitu memperkuat nilai
mentor dan coach 2. Untuk konsultasi dengan Mentor terhadap rancangan yang Visi : Terwujudnya puskesmas
mengenai rencana terkait inovasi dan disetujuinya diajukan, masyarakat krejengan yaitu
kegiatan yang akan dibuat rancangan Harmonis kabupaten Smart, Inovatif,
aktualisasi.
3. Memaparkan aktualisasi Menghargai setiap probolinggo Profesional.
masalah dan 2. Naskah masukan dari mentor berakhlak mulia yang Smart yaitu
gagasan rancangan dengan mendengarkan sejahtera, merencanakan
permasalaha isu aktualisasi secara seksama dan berkeadilan dan kegiatan dengan
4. Memaparkan tidak memotong berdaya saing. jelas ,Inovatif
kegiatan pembicaraan MISI: yaitu mempu
rancangan Meningkatkan mengembangkan
aktualisasi yang Kesehatan ide terbaik
sudah dibuat, Masyarakat Melalui
5. mengumpulkan Peningkatan Kualita
dan memasukan Pelayanan, Sumber
saran perbaikan Daya Manusia dan
Lingkungan.

2 Konsultasi 1. Membuat 1. Screenshot 1. Loyal, Visi “ Terwujudnya - Bersih


dengan coach jadwal whatsapp 2. Berdedikasi kepada masyarakat lingkunga n
terkait gagasan konsultasi menghubung atasan Kabupaten kerja
dalam kegiatan dengan coach i coach 3. Akuntabel, Probolinggo - Senyum
aktualisasi 2. Melakukan 2. Foto Bertanggung jawab berakhlak mulia saat
konsultasi Konsultasi atas ide gagasan yang yang senantiasa melayani
dengan coach dengan diusulkan sejahtera pasien
tentangisu coach 4. Harmonis, sikap saling berkeadilan dan - Ramah
gagasanyang melalui menghargai dan berdaya saing” terhadap
diajukan zoom menerima kritikanMisi “Meningkatkan pasien
3. Meminta meeting maupun saran kesejahteraan - khlas dalam
saran dan 3. Naskah masyarakat yang pelayanan
pendapat rancancan berkeadilan dengan
28
29
6. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI

Kegiatan aktualisasi/Habituasi akan dilaksanakan di Puskesmas


Krejengan Dinas Kesehatan Kab.Probolinggo pada tanggal 15 Oktober - 17
November 2022. Kegiatan– kegiatan aktualisasi akan dijabarkan dalam tabel
jadwal pelaksanaan aktualisasi berikut:
Tabel 10. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan
OKTOBER NOVEMBER
NO RINCIAN PELAKSANAAN
I II III IV I II III
1. Melaksanakan konsultasi dengan mentor
dan coach mengenai rencana kegiatan
aktualisasi.

2. Konsultasi dengan coach terkait


gagasan dalam kegiatan aktualisasi
3. Melakukan koordinasi dengan lintas
program promkes , DBD dan tenaga
ksehatan Desa Sentong terkait
pelaksanaan demonstrasi Oplas Cantik

4. Membuat materi tentang ovitrap dan soal


pretest postest serta menyediakan
sampah botol plastik sebagai bahan
dasar ovitrap

5. Membuat surat pemberitahuan terhadap


Pondok Pesantren terkait pelaksanaan
demonstrasi Oplas Cantik

6. Pelaksanaan demonstrasi Oplas Cantik

7. Melakukan monitoring dan evaluasi


terkait pelaksanaan aktualisasi

8. Menyusun laporan aktualisasi

30
DAFTAR PUSTAKA

Achmad Sujudi, Umar Fahmi Achmadi, Bambang Hartono, R. K. (2004). Petunjuk


Pemberantasan Sarang Nyamuk (P.S.N) Demam Berdarah Dengue Di
Perkotaan. Jakarta: Departemen Kesehatan.
Candra, A. (2010). Demam Berdarah Dengue : Epidemiologi , Patogenesis , dan
Faktor Risiko Penularan Dengue Hemorrhagic Fever : Epidemiology ,
Pathogenesis , and Its Transmission Risk Factors. Demam Berdarah Dengue:
Epidemiologi, Patogenesis, Dan Faktor Risiko Penularan, 2(2), 110–119.
Hamzah, E., & Basri, S. (2016). Perbedaan Ovitrap Indeks Botol , Ember dan Port Mosquito Trap
sebagai Perangkap Nyamuk Aedes sp . di Area Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Samarinda Wilayah Kerja Sangatta Kabupaten Kutai Timur, 2(higiene), 3.
Keputusan Peraturan Menteri Pemberdayaan Negara Indonesia Nomor 71 Tahun
2021 tentang Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi tentang Jabatan Fungsional Tenaga Sanitasi Lingkungan
Peraturan Bupati Probolinggo No. 62 Tahun 2016 Tentang Penjabaran Tugas dan
Fungsi Dinas Kesehatan.
Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo No.62 Tahun 2016 Tentang Pembentukan
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Di Lingkungan
Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2017 Tentang
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Untuk
Vektor Dan Binatang Pembawa Penyakit Serta Pengendaliannya
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021
Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Menteri Kesehatan Ri Nomor 42 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
Fungsional Perekam Medis dan Angka Kreditnya.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Dan R & D).Bandung: Ikapi.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara.
UPT Puskesmas Krejengan, “Profil UPT Puskesmas Krejengan,” 2022.
Widjaya, Lily.2018. Manajemen Mutu Informasi Kesehatan Iii.Jakarta:Badan
Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

31

Anda mungkin juga menyukai