DISUSUN OLEH:
RESVITA, SST.FT
NIP :199205312022032012
Tim Pembimbing
Mentor, Coach,
ii
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
Pada hari ini, Selasa tanggal Enam bulan September tahun Dua Ribu Dua
Puluh Dua (6 -09-2022), telah dilaksanakan Seminar Rancangan Aktualisasi
bagi peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angatan
VI Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di BKPSDM Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, atas
Nama : Resvita, SSt. FT.
NIP 199205312022032012
Pangkal/Golongan : Penata Muda/ III a
Jabatan : Fisioterapis Ahli Pertama
Instansi : RSUD Depati Hamzah
Mentor : Achirudin, SKM.
Coach : Drs. Gunawan, MM.
Judul : Optimalisasi Edukasi Latihan Home Program
Fisioterapi Pada Pasien Lansia Dengan Keluhan Osteoarthritis Lutut di RSUD
Depati Hamzah Kota Pangkalpinang
Pangkalpinang, 6 September 2022
MENTOR PESERTA
PENGUJI COACH
iii
LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN
MENTOR PESERTA
PENGUJI COACH
iv
KATA PENGANTAR
Resvita, SSt. FT
vi
DAFTAR ISI
Hal
A. Latar Belakang...........................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat ...................................................................4
C. Gambaran Umum Organisasi ....................................................6
D. Visi, Misi, Tujuan, Motto Organisasi ...........................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................85
LAMPIRAN ...............................................................................................86
ix
vii
DAFTAR TABEL
viii
vii
DAFTAR GAMBAR
ix x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi yang berhasil dan efektif merupakan organisasi
yang didalamnya memiliki sumber daya manusia atau individu
dengan kinerja yang baik. Keberadaan sumberdaya manusia pada
suatu lembaga akan membuat kinerja berjalan dengan baik apabila
dikelola dan diatur degan baik sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki oleh pegawai tersebut, situasi tersebut berlaku juga pada
instansi pemerintah yang didalamnya diisi oleh Aparatur Sipil Negara
(ASN). Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada isntansi pemerintah. PNS sebagaimana dimaksud
dalam pasal 6 Undang-undang Republik Indonesia nomor 5 tahun
2014 menupakan pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian dan memiliki nomor induk
pegawai secara nasional.
Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana
tercantum dalam alenia ke-4 pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945, diperlukan ASN yang
profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolosi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik
bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat
pemersatu dan kesatuan bangsa berdasarkan pancasila dan UUD
1945. Tentunya sebelum diangkat sebagai PNS seorang CPNS
harus melalui masa percobaan melalui proses pendidikan dan
pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
1
profesionalisme serta kompetensi bidang. Menurut Pasal 63 ayat (3)
dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara, ASN wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses Latihan Dasar (Latsar). Melalui
pelatihan ini diharapkan PNS bisa mengaktualisasikan nilai-nilai
Berakhalak yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif dalam menjalankan tugas
dan fungsinya sebagai PNS.
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya
pembangunan nasional diarahkan untuk mencapai kesadaran,
kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk
agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Untuk
mencapai tujuan tersebut dibutuhkan upaya pengelolaan berbagai
sumber daya pemerintah maupun masyarakat sehingga dapat
disediakan pelayanan kesehatan yang efisien, bermutu dan
terjangkau. Fisioterapi merupkan salah satu tenaga kesehatan yang
ikut berperan dalam proses pembangunan di bidang kesehatan.
Peran dan fungsi fisioterapi dalam pembangunan kesehatan adalah
mengetahui permasalahan kesehatan masyarakat yang terjadi saat
ini sehingga dapat berperan dan berfungsi dalam kesehatan
masyarakat serta harus memiliki kemampuan sesuai dengan
profesinya sebagai fisoterapi.
Sebagai salah satu bagian dari pelayanan kesehatan,
fisioterapi berperan dalam pelayanan mulai dari upaya promosi,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Fisioterapi merupakan bentuk
pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau
kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan
gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan
menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak,
peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, dan
komunikasi.
2
Proses menua merupakan proses dimana terjadinya
penurunan fungsi organ dan penurunan perkembangan fisik yang
tidak dapat dihindari. Jumlah lansia dari tahun ke tahun terus
bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah harapan hidup.
Dengan bertambahnya usia, fungsi fisiologis mengalami penurunan
akibat proses penuaan. Bertambahnya usia bukan hanya membuat
sendi dan tulang menjadi kaku, melainkan juga membuat produksi
cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas menjadi berkurang
sehingga terjadi peradangan sehingga terjadi kerusakan sendi atau
Osteoarthritis. Osteoarthritis umumnya terjadi di sendi-sendi jari
tangan, lutut, pinggul, dan tulang punggung. Namun yang sering
ditemui dilapangan pada kasus lansia adalah osteoarthritis lutut.
Osteoathritis (OA) adalah penyakit rematik yang paling sering
mengenai lansia akibat gangguan metabolisme yang diikuti oleh
beberapa perubahan pada sistem muskuloskeletal pada lansia.
Osteoarthritis merupakan suatu patologi yang dimulai dari kartilago
hialin sendi lutut, dimana terjadi pembentukan osteofit pada tulang
rawan sendi dan jaringan subchondral yang menyebabkan
penurunan elastisitas dari sendi. Akibat nya akan menimbulkan
keluhan berupa adanya nyeri pada lutut terutama pada bagian
medial lutut, kekakuan atau keterbatasan gerak, dan menurunnya
fungsi lutut yaitu sebagai penerima beban tubuh saat berjalan dan
sebagai pengatur keseimbangan. Berbagai usaha dilakukan untuk
mengurangi gejala dari osteoarthis lutut salah satunya dengan
melakukan fisioterapi, beberapa program fisioterapi yang biasanya
diberikan berupa terapi inframerah, TENS, serta terapi latihan. Untuk
mencapai hasil yang maksimal dalam memberikan
pelayanan,edukasi latihan home program diperlukan untuk
mempercepat proses kesembuhan. Latihan home program diberikan
dengan tujuan pasien bisa latihan mandiri dirumah, namun seringkali
pasien melewati latihan home program dikarenakan kurangnya
3
media sebagai acuan gerakan latihan pasien lansia dengan keluhan
osteoarthritis lulut sehingga edukasi home program tidak berjalan
segaimana mestinya, apabila latihan home program tidak dilakukan
akan menyebabkan penurunan kekuatan otot dan tulang, gangguan
keseimbangan serta proses penyembuhan semakin lama.
Dalam upaya pemecahan isu/masalahan di atas, maka saya
menganggkat gagasan pemecahan masalah melalui judul
“Optimalisasi edukasi latihan home program fisioterapi pada
pasien lansia dengan keluhan Osteoarthritis lutut di RSUD
Depati Hamzah Kota Pangkalpinang”.
4
Setelah saya melewati tahap pelatihan dasar dan
pelaksanaan kegiatan aktualisasi di RSUD Depati Hamzah
tempat penulis bekerja maka diharapkan dapat menerpakan
nilai-nilai dasar dalam melakukan pekerjaan sebagai
fisioterapi ahli, maka diharapkan dapat mengoptimalisasikan
edukasi latihan home program fisioterapi pada pasien lansia
dengan keluhan Osteoarthritis lutut di RSUD Depati Hamzah
Pangkalpinang.
1.2.2 Manfaat
1. Bagi Peserta
Manfaat pelatihan dasar dan terlaksananya tugas
aktualisasi bagi saya adalah meningkatkan pemahaman
akan nilai-nilai dasar (Core Value) PNS yaitu BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,
loyal, adaptif dan kolaboratif) sehingga dapat
mengaktualisasikan dalam melakukan pelayanan terhadap
pasien yang datang untuk menjalani fisioterapi.
2. Bagi RSUD Depati Hamzah
Sebagai penguatan nilai organisasi sesuai dengan visi
dan misi RSUD Depati Hamzah yaitu menjadi Rumah
Sakit yang nyaman dan unggul dalam pelayanan serta
motto Rumah Sakit “Ikak Sihat kami Tersenyum”
3. Bagi Pemerintah Kota Pangkalpinang
Manfaat bagi Pemerintah Kota Pangkalpinang adalah
mendukung meningkatkan kualitas pembangunan
sumberdaya manusia yang berkeadilan serta
meningkatkan kualitas tata kelola pemerintah yang baik,
menuju tercapainya Good Governance.
5
1.3 Gambaran Umum Organisasi
RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang merupakan Rumah
Sakit Pemerintah yang dibangun di kota Pangkalpinang pada tahun
1981 dengan status kelas D yang kemudian pada tahun 1993
berubah menjadi kelas C. Pada tahun 2010, berdasarkan
keputusan Walikota Pangkalpinang Nomor : 477/ KEP / RSUD /VIII
/2010 RSUD Depati Hamzah Pangklapinang telah menetapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK
BLUD) secara penuh.
RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang berlokasi di
jalan Soekarno Hatta, Bukitbesar, Kecamatan Girimaya, Kota
Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, memiliki luas tanah
sebesar 74.292 m2 dan luas bangunan sebesar 7.53 m2 . RSUD
Depati Hamzah Kota Pangkalpinang mempunyai beberapa
layanan, yaitu :
1. Pelayanan Rawat Jalan, yaitu : Klinik Umum, Klinik Gigi, Klinik
Spesialis Penyakit Dalam, Klinik Spesialis Anak, Klinik
Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Klinik Spesialis Bedah
Umum, Klinik Spesialis Orthopedi, Klinik Spesialis Mata, Klinik
Spesialis THT, Klinik Spesialis Saraf, Klinik Spesialis Paru,
Klinik Tulip, Klinik Spesialis Kulit Kelamin, Klinik Spesialis Ginjal
& Hipertensi, Pelayanan Haemodealisa, Klinik Geriatri.
2. Pelayanan Gawat Darurat, yaitu : Bedah, Non Bedah, Ponek
3. Pelayanan Rawat Inap, yaitu : Penyakit Dalam, Kebidanan,
Anak, Neonatal, Bedah, ICU, Luka Bakar, PICU/NICU,
Pelayanan Isolasi Khusus Pasien Covid-19
4. Pelayanan Penunjang, yaitu : Kamar Operasi, Laboratorium,
Radiologi, Gizi, Rehabilitasi Medik, Rekam Jantung/ EKG,
Audiometri
5. Pelayanan Administrasi, yaitu : Administrasi Umum
6
Berikut ini adalah Struktur Organisasi RSUD Depati Hamzah
Pangkalpinang
DIREKTUR
BAGIAN TATA
USAHA
BIDANG BIDANG
KEPERAWATAN DAN
PELAYANAN
PENGEMBANGAN SDM
SEKSI PELAYANAN
SEKSI PELAYAN DAN ASUHAN
PENUNJANG MEDIS KEPERAWATAN
SEKSI PELAYAN
SEKSI DIKLAT DAN
PENUNJANG
PENGEMBANGAN SDM
NON MEDIS
KOMITE SPI
7
1.4 Visi, Misi, Tujuan dan Motto Organisasi
1.4.1 Visi
Adapun visi dari RSUD Depati Hamzah kota
Pangkalpinang yaitu :
“Menjadi Rumah Sakit yang Nyaman dan Unggul dalam
Pelayanan”.
1.4.2 Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya
yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Dalam upaya
untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, maka ada 4
(empat) misi dari RSUD Depati Hamzah, yaitu:
1.4.3 Tujuan
Adapun tujuan RSUD Depati Hamzah adalah “Meningkatkan
Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan”
1.4.4 Motto
Adapun Motto RSUD Depati Hamzah yaitu “Ikak Sehat Kami
Tersenyum”
8
BAB II
9
1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Nilai dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan
panduan perilaku brorientasi Pelayanan yang pertama ini
diantaranya :
a. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia.
b. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak
c. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
d. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
10
diandalkan ditandai dengan mampu, akan dan pasti
menyelesaikan tugas yang diberikan.
3. Melakukan Perbaikan Tiada Henti
Nilai dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan
panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang ketiga ini
diantaranya :
2.1.2 Akuntabel
11
Yang diharapkan dari perilaku akuntabel dari seorang ASN
adalah:
2.1.3 Kompeten
12
2. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan
untuk memimpin / mengelola unit organisasi
2.1.4 Harmonis
13
2. PNS harus bisa mengayomi kepentingan kelompok
minoritas, dengan tidak membuat kebijakan, peraturan yang
mendiskriminasi keberadaan kelompok tersebut.
2.1.5 Loyal
14
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pemimpin, instansi dan
Negara
15
2.1.6 Adaptif
3. Bertindak proaktif
2.1.6 Kolaboratif
16
adaptif dibutuhkan, baik sebagai bentuk mentalitas kolektif
maupun individual.
17
Penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dalam
rangka mencapai tujuan negara dilakukan oleh Pegawai Negeri
sebagai unsur aparatur negara. Hal yang terutama sekali,
kesempurnaan aparatur negara yang pada pokoknya tergantung dari
kemampuan pegawai negeri menentukan kelancaran pelaksanaan
pemerintah dan pembangunan nasional. Berbagai tantangan yang
dihadapi oleh aparatur sipil negara dalam mencapai tujuan tersebut
semakin banyak dan berat, baik berasal dari luar maupun dalam
negeri yang menuntut aparatur sipil negara untuk meningkatkan
profesionalsimenya dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta
bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
1. Kedudukan ASN
18
diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan
perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi
Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
19
a. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkatsebagai
pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan,
memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan
PPPK adalah warga negara Indonesia yang memnuhi
syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu
dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
20
pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk profesional dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
2. Peran ASN
b. Pelayan publik
21
dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan
administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara
pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
b. Cuti
22
d. Perlindungan, dan
e. Pengembangan Kompetensi
b. Cuti
c. Perlindungan dan
d. Pengembangan Kompetensi
23
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukaan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan , dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
24
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihk lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan
j. Tidak menyalahgunakan informasi iteren negara, tugas,
status kekuasaan dan jabatannya untuk mendapatkan
atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.
25
2. Nasionalisme
Seorang ASN harus memiliki sikap nasionalisme, yang salah
satunya adalah Nasionalisme Pancasila, yang dapat dipahami
sebagai pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang berdasarkan nilai-nilai
luhur Pancasila.
3. Profesionalisme
Menjalankan profesi atau pekerjaan sesuai dengan bidang
keilmuan atau keahlian.
4. Wawasan global
Dengan berwawasan global, diharpkan ASN dapat
membangun pola pikir yang adaptif serta mendukung
fleksibibilitas dan inovasi.
5. Penguasaan IT dan bahasa asing
Teknologi informasi yang kian berkembang harus dapat
dirangkul dan dimanfaatkan oleh ASN dalam pelaksanaan
tugasnya. Serta seorang ASN diharapkan setidaknya
memahami dan menguasai bahasa inggris, terlebih saat ini
hampir semua alat teknologi di era global menggunakan
bahasa inggris.
6. Hospitatily( keramahan)
ASN adalah pelayan publik, memiliki sifat baik hati dan menarik
budi bahasanya, manis tutur kata dan sikap dalam setiap
pelaksanaan tugas, khususnya dalam memberikan pelayanan
prima kepada masyarakat.
7. Networking
Membangun dan menjalin hubungan dengan orang lain atau
organisasi lain sehingga dapat mempermudah aparat negara
dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.
8. Enterpreunership (kewirausahaan)
Jiwa kewirausahaan yang perlu dimiliki oleh ASN antara lain
adalah keberanian, kreatifitas, inovatif, pantang menyerah
serta cerdas dalam menangkap dan menciptakan peluang.
26
ASN dengan kompetensi, kinerja serta profesionalisme
yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsif
terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi, maka
ASN memerlukan kemampuan yaitu literasi digital.
Literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses,
mengelola, memahami, mengintegrasikan, mengkomunikasikan,
mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara aman dan tepat
melalui teknologi digital untuk pekerjaan yang layak dan
kewirausahaan.
Kompetensi literasi digital yaitu kecakapan
menggunakan media digital (digital skills), budaya
menggunakan digital (digital culture), etis menggunakan media
digital (digital ethics), dan aman menggunakan media digital
(digital safety). 4 pilar literasi digital yaitu sebagai berikut :
1. Digital skill merupakan kemampuan individu dalam
mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat
keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Digital safety merupakan kemampuan user dalam
mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis,
menimbang dan meningkatkan kesadaran perlindungan
data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Digital culture merupakan kemampuan individu dalam
membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan
membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan
Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dan
digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK.
4. Digital ethics merupakan kemampuan individu dalam
menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri,
merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan
tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-
hari
27
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
28
11. Melakukan supervisi ruang fisioteapi pelayanan dasar tiap
semester
29
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai layanan
Fisioterapi
30
dan tulang. Penentuan latihan pun harus tepat agar tidak terjadi
cidera baru.
c. Kurangnya kepatuhan pasien dalam penerapan 5M di ruang
Fisioterapi
31
Tabel 3.1 Pengelompokan Isu
NO Kondisi saat ini Kondisi yang Pengelompokan
diharapkan Isu
1. Belum optimalnya Optimalnya edukasi Smart ASN
edukasi latihan latihan home
home program program fisioterapi
fisioterapi pada pada pasien lansia
pasien lansia dengan keluhaan
dengan keluhaan Osteoarthritis lutut
Osteoarthritis lutut
2. Kuranggnya Meningkatnya Smart ASN
pengetahuan pengetahuan
masyarakat masyarakat
mengenai layanan mengenai layanan
Fisioterapi Fisioterapi
3. Kurangnya Meningkatnya Smart ASN
kepatuhan pasien kepatuhan pasien
dalam penerapan dalam penerapan
5M di ruang 5M di ruang
fisioterapi fisioterapi
32
3.2 Core Isu (Isu Utama / Isu yang diangkat)
33
Tabel 3.3 Analisa Isu Menurut Alat Analisis USG
No Isu / Masalah Penilaian Total Rank
U S G
1. Belum optimalnya edukasi 5 5 5 15 I
latihan home program
fisioterapi pada pasien
lansia dengan keluhaan
osteoarthritis lutut
2. Kurangnya pengetahuan 4 4 4 12 II
masyarakat mengenai
layanan fisioterapi
3. Kurangnya kepatuhan 4 3 4 11 III
pasien dalam penerapan 5M
di ruang fisioterapi
Berdasarkan identifikasi isu dengan menggunakan metode USG maka
dapat ditetapkan isu tertinggi dengan jumlah skor 15 yang perlu diangkat
dan dilakukan pembahasan untuk mencari solusi adalah isu “Belum
optimalnya edukasi latihan home program fisioterapi pada pasien lansia
dengan keluhaan osteoarthritis lutut di RSUD Depati Hamzah
Pangkalpinang”. Isu ini berkaitan dengan salah satu tugas Fisioterapi yaitu
“Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi pada usia lanjut
kasus ringan”.
34
manusia metode
Latihan yang
Kurangnya edukasi
diberikan
mengenai
tidak variasi
Osteoarthritis lutut
pada paien lansia
Kurangnya
inovasi SDM
program fisioterapi
pada pasien lansia
Belum optimalnya
Tidak adanya Kurangnya kepedulian Hamzah
lingkungan
Akibat jika core isu tersebut tidak segera dipecahkan maka akan
mengakibatkan hal-hal berikut:
2. Penurunan keseimbangan
35
3.4 Gagasan Kreatif Pemecahan Core Isu
36
2. Membuat video edukasi gerakan latihan home program untuk
pasien lansia, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:
a. Mencari referansi latihan untuk pasien lasia dengan keluhan
osteoarthritis lutut
b. Menyusun/mendesain gerakan latihan untuk pasien lansia
c. Membuat vidio gerakan latihan home program untuk pasien
lansia
d. Meminta persetujuan mentor akan vidio yang telah dibuat
3. Membuat Leaflet sebagai media edukasi untuk pasien lansia
dengan keluhan osteoartharitis lutut, dengan tahapan kegiatan
sebagai berikut:
a. Mencari refrensi materi
b. Membuat design leaflet
c. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait leaflet yang telah
dibuat
d. Meminta pegawai mencetak leaflet dengan mencantumkan
barcode video
4. Melaksanakan gerakan edukasi latihan home program untuk lansia,
dengan tahapan sebagai berikut :
a. Menentukan pasien lansia yang akan dicontohkan gerakan
latihan
b. Menyerahkan leaflet beserta barcode kepada pasien lansia
c. Mengajarakan/mempraktekan gerakan latihan yang bisa
dilakukan di rumah
d. Meminta pasien lansia untuk mempraktekan gerakan latihan
e. Menilai gerakan latihan yang dipraktekan oleh pasien lansia
5. Membuat laporan aktualisasi, dengan tahapan kegiatan adalah
sebagai berikut :
a. Mengumpulkan semua dokumen untuk pembuatan laporan
37
b. Menyusun laporan
1. Manajemen ASN
Melakukan tugasnya sesuai perintah atasan atau jabatan yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan
2. Smart ASN
ASN harus mampu membangun networking dengan berbagai pihak
dengan menggunakan berbagai sarana komunikasi yang tersedia.
38
1.1 Tahapan 1 kegiatan 1 : Menyiapkan bahan konsultasi dengan
mentor
Adapun nilai-nilai dasar (core value) perilaku berakhlak yang akan
diterapkan pada tahapan menyiapkan bahan konsultasi dengan
mentor adalah
1. Berorintasi Pelayanan (Cekatan)
Pada saat melaksanakan tahapan menyiapkan bahan konsultasi
dengan mentor saya akan menerapkan nilai berorintasi pelayanan
yaitu cekatan dengan cara cepat,tepat, dan lengkap menyiapkan
bahan konsultasi agar konsultasi berjalan dengan lancar.
39
yaitu cekatan dengan cara menjelaskan kegiatan aktualisasi yang
akan dilakukan dengan cara tepat dan lengkap sehinga kegiatan
yang akan dilakukan berjalan dengan lancar.
2. Akuntabel (jujur)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai akuntabel yaitu
melaksanakan tugas dengan jujur dengan cara memberikan
penjelasan kegiatan yang akan dilakukan secara benar, sesuai
dengan rencana kegiatan secara rinci sehingga mudah dipahami dan
dimengerti.
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kolaboratif yaitu
terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
dengan cara berdiskusi dengan mentor mengenai rencana kegiatan
sehingga mentor bisa memberikan saran dan masukan pada
rencana kegiatan agar kegiatan menjadi lebih baik.
Adapun output dari tahapan ini adalah adanya daftar kegiatan dan
lembar konsul dengan mentor.
40
akan menerapkan nilai berorintasi pelayanan yaitu melakukan
perbaikan tiada henti dengan cara menerima saran dan masukan
yang diberikan mentor dan akan saya masukan kedalam rancangan
kegiatan agar terciptanya hasil yang diinginkan.
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kompeten yaitu
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dengna cara meminta
petunjuk, saran dan masukan kepada mentor dengan sopan sehingga
kegiatan aktualisasi bisa optimal berjalan dengan lancar
3. Loyal (dedikasi)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai loyal yaitu dedikasi
dengan cara tidak menunda-nunda pekerjaan jika adanya saran
perbaikan dari mentor sehingga hasilnya akan maksimal
Adapun output dari tahapan ini adalah adanya catatan masukan dan
saran dari mentor.
41
2. Akuntabel ( bertanggung jawab)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai akuntabel yaitu
bertanggung jawab dengan cara mencatat semua saran dan masukan
dari mentor agar tujua kegiatan aktualisasi jelas.
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai harmonis yaitu
membangun lingkungan kerja yang kondusif dengan cara menghargai
rekan kerja lain yang berada di ruangan mentor agar tidak mengganngu
pekerjaan orang lain
Adapun output dari tahapan ini adalah adanya kesimpulan dan saran
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai akuntabel yaitu
bertanggung jawab dengan cara meminta persetujuan sesuai dengan
kegiatan yang dilaksanakan sehingga kegiatan ini bisa berjalan lancar
42
3. Kompeten (melaksankan tugas dengan kualitas terbaik)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kompeten yaitu
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dengan cara membuat
persetujuan sehingga rangkaian kegiatan dapat dilaksanakan.
43
Dengan membuaat video edukasi gerakan latihan pada pasien lansia dengan
keluhan osteoarthritis lutut diharapkan akan melakukan latihan mandiri
dirumah sesuai petunjuk dari fisoterapi serta sebagai acuan latihan yang
aman bagi lansia ketika di rumah Kegiatan ini bertujuan untuk membuat
leaflet sebagai media edukasi untuk pasien lansia dengan keluhan
osteoarthritis lutut yang akan digunakan saat aktualisasi. Adapun keterkaitan
kegiatan ini dengan kedudukan dan peran PNS untuk mendukug smart
govermance adalah :
1. Manajemen ASN
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas tinggi
2. Smart ASN
Seorang ASN harus memiliki jiwa enterpreuner, mampu berinovasi
dan mampu bekerja keras dalam berbagai situasi dan kondisi.
2.1 Tahapan 1 kegiatan 2 : Mencari referansi latihan untuk pasien lasia
dengan keluhan osteoarthritis lutut
44
2. Akuntabel ( cermat )
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai akuntabel yaitu
cermat dengan cara berusaha mencari gerakan gerakan latihan yang
aman yang bisa sebagai acuan latihan di rumah pada pasien lansia
sehingga bisa mengurangi berbagai keluhan dan meningkatakan
kualitas hidup para lansia
Pada tahapan ini saaya juga akan menerapkan nilai adaptif yaitu
bertindak proaktif dengan cara mencari berbagai jurnal dan penelitian
terkait gerakan latihan osteoarthritis lutut yang aman bagi lansia
sehingga tercapinya tujuan terapi yang diberikan
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kolaboratif yaitu
terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah dengan
cara mendiskusikan dengan rekan kerja mengenai teknik gerakan
latihan osteoarthritis lutut dan saling bertukar pikiran sehingga
terciptanya gerakan latihan home program osteoarthritis yang aman
bagi lansia.
45
1. Akuntabel (bertanggung jawab)
Pada saat melaksanakan tahapan meyusun/mendeain gerakan
latihan untuk pasien lansia saya akan menerapkan nilai akuntabel
yaitu bertanggung jawab dengan cara berusaha membuat dengan
sungguh-sungguh sehingga gerakan latihan home program untuk
pasien lansia akan maksimal
2. Kompeten (melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kompeten yaitu
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dengan cara menyusun
dan membuat gerakan latihan dengan simpel dan mudah di
praktekkan sendiri oleh para lansia.
3. Adaptif (terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai adaptif yaitu terus
berinovasi dan mengembangkan kreatifitas dengan cara
menggabungkan gerakan latihan untuk fleksibelitas otot
memodifikasi dengan gerakan untuk meningkatkan keseimbangan
lansia sehingga tercipta gerakan latihan yang dapat mengurangi
gejala dari oseoarthritis lutut.
Adapun output dari tahapan ini adalah Adanya Gerakan latihan untuk
pasien lansia dengan keluhan osteoarthritis lutut
2.3 Tahapan 3 kegiatan 2 : Membuat video gerakan latihan home
program untuk pasien lansia
46
yaitu bertanggung jawab dengan cara berusaha membuat video
latihan dengan sungguh-sungguh dan benar sehingga hasil video
gerakan latihan hasilnya bagus dan penyampaian latihan jelas.
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai adaptif yaitu terus
berinovasi dan mengembangkan kreatifitas dengan cara membuat
memodifikasi video latihan agar aman dan mudah dilakukan oleh
pasien lansia dengan keluhan osteoarthritis lutut.
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kompeten yaitu
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dengan cara membuat
video latihan yang menarik dan mudah sehingga pasien lansia dengan
mudah mempraktekannya.
4. Loyal (kontribusi)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai loyal yaitu
kontribusi dengan cara membuat video gerakan latihan home program
bagi lansia yang bisa ikut promosi pelayanan fisioterapi dari RSUD
Depati Hamzah
Adapun Output dari tahapan kegiatan ini adalah adanya video gerakan
latihan home program.
47
1. Akuntabel (bertanggung jawab)
Pada tahapan ini saya akan menerapkan nilai akuntabel yaitu
bertanggung jawab dengan cara memberikan video yang telah dibuat
agar dapat dilihat dan disetujui oleh mentor
2. Loyal (dedikasi)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai loyal yaitu dedikasi
dengan cara melaksanakan perbaikan sesuai petunjuk jika ada
masukan dan saran dari mentor agar hasil video bisa maksimal.
3. Kolaboratif (terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai
tambah)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kolaboratif yaitu
terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah dengan
cara memberikan vidio yang telah dibuat kepada mentor untuk
mendengarkan masukan dan saran mengenai video latihan sehingga
tercipta video yang aman dan bermanfaat bagi pasien lansia.
Adapun output dari tahapan ini adalah adanya lempar persetujuan.
48
PENGUATAN NILAI ORGANISASI
Adapun keterkaitan kegiatan ini dengan kedudukan dan peran PNS untuk
mendukug smart govermance adalah:
1. Manajemen ASN
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas
tinggi
2. Smart ASN
Seorang ASN harus memiliki jiwa enterpreuner, mampu berinovasi dan
mampu bekerja keras dalam berbagai situasi dan kondisi.
49
3.1 Tahapan 1 kegiatan 3 : Mencari referensi materi
2. Akuntabel ( cermat )
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai akuntabel yaitu
cermat dengan cara berusaha mencari materi yang mudah dipahami
oleh orang awam agar maksud dan tujuan dari pembuatan leaflet
tersampaikan
Pada tahapan ini saaya juga akan menerapkan nilai adaptif yaitu
bertindak proaktif dengan cara mencari berbagai jurnal dan penelitian
terkait materi osteoarthritis lutut agar para pasien lansia paham
pentingnya untuk melakukan latihan di rumah
Adapun output dari tahapan ini adalah Adanya referensi materi yang akan
digunakan dalam mendesain leaflet
50
diterapakan pada tahapan membuat desain leaflet adalah
1. Akuntabel (bertanggung jawab)
Pada saat melaksanakan tahapan membuat desain leaflet saya akan
menerapkan nilai akuntabel yaitu bertanggung jawab dengan cara
berusaha membuat desain dengan benar sehingga bisa bermanfaat
bagi pasien lansia
2. Kompeten (melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kompeten yaitu
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dengan cara menyusun
dan membuat leaflet yang menarik dan simpel agar mudah di baca
dan dipahami oleh pasien lansia.
3. Adaptif (terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai adaptif yaitu terus
berinovasi dan mengembangkan kreatifitas dengan cara membuat
leaflet dengan materi penelitian yang terbaru agar pasien lansia
mendapatkan pengetahuan baru.
Adapun output dari tahapan ini adalah dokumentasi foto berupa contoh
video
51
masukan dan saran dari mentor agar leaflet cepat diselesaikan
3. Kolaboratif (terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai
tambah)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kolaboratif yaitu
terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah dengan
cara memberikan leaflet yang telah dibuat kepada mentor untuk
mendengarkan masukan dan saran mengenai leaflet agar leaflet
bermanfaat bagi pasien lansia.
Adapun output dari tahapan ini adalah adanya lembar konsultasi
3.4 Tahapan 4 kegiatan 3 : Meminta pegawai mencetak leaflet dengan
mencantumkan barcode video
Adapun nilai-nilai dasar (core value) perilaku berakhlak yang akan
diterapakan pada tahapan meminta petugas mencetak leaflet dengan
mencantumkan barcode video adalah:
1. Kompeten (melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik)
52
dengan pegawai dan menerima saran dari pegawai sehingga
terbangun kerjasama dalam proses percetakan leaflet
Adapun output dari tahapan ini adalah adanya leaflet
53
1. Manajemen ASN
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas
tinggi
2. Smart ASN
Profesional dalam melaksanakan tugas dengan memberikan
pelayanan terbaik
4.1 Tahapan 1 kegiatan 4: Menentukan pasien lansia yang akan
dicontohkan gerakan latihan
54
Adapun output dari tahapan ini adalah adanya pasien lansia dengan
keluhan osteoarthritis lutut
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai adaptif yaitu
proaktif dengan cara aktif membagikan leaflet kepada pasien lansia
yang berada di ruangan fisioterapi agar bisa dibaca dan dipahami
oleh pasien lansia.
3. Kolaboratif (memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi
Pada tahap ini saya akan menerapkan nilai kolaboratif yaitu memberi
kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dengan cara
meminta teman untuk memfoto agar ada bukti dokumentasi saat
membagikan leaflet
55
diterapakan pada tahapan adalah Mengajarkan / mempraktekan gerakan
latihan yang bisa dilakukan di rumah adalah:
1. Berorientasi pelayanan (ramah)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai akuntabel yaitu
bertanggung jawab dengan cara memberikan contoh yang benar yang
bisa dilakukan di rumah sehingga pasien bisa mempraktekan latihan
yang diberikan dirumah dengan benar
3. Kompeten (membantu orang lain belajar)
Pada tahap ini saya akan menerapkan nilai kompeten yaitu membantu
orang lain belajar dengan cara mempraktekan gerakan latihan untuk
lansia sehingga pasien mengerti dan memahami pentingnya latihan
home program
56
mempraktekan gerakan latihan saya akan menerapkan nilai
berorientasi pelayanan yaitu ramah dengan cara meminta dengan
sopan untuk pasien lansia mempraktekan gerakan latihan yang telah
dicontohkan sebelumnya sehingga terapis tau pasien sudah
melakukan gerakan latihan yang benar
2. Kompeten (membantu orang lain belajar)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai harmonis yaitu
menghargai setiap orang apapun latar belakangnya dengan cara
menghargai jika ada pasien yang masih salah dalam melakukan
gerakan latihan
57
2. Akuntabel (melaksanakan tugas dengan jujur)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai akuntabel yaitu
melaksanakan tugas dengan jujur dengan cara memberitahu jika
ada gerakan latihan yang salah sehingga gerakan latihan menjadi
benar.
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kompeten yaitu
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik adalah dengan cara
menilai gerakan yang benar adalah yang dipraktekan oleh terapis
sehingga pasien paham gerakan latihan yang salah dan yang
benar.
Adapun output pada tahapan ini adalah adanya gerakan yang benar
dan sesuai petunjuk terapis
58
berkontribusi menguatkan nilai BerAKHLAK (berorientasi pelayanan,
akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif) di RSUD
Depati Hamzah Pangkalpinang.
1. Manajemen ASN
59
bertanggung jawab dengan cara mempersiapkan dokumen
beserta bukti dokumen dengan lengkap agar cepat dalam
penyusunan laporan
3. Kompeten (melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kompeten yaitu
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dengan cara
menyiapkan dokumen beserta bukti dokumen laporan diketik
dengan rapi agar mudah dibaca dan dimengerti mentor.
Adapun output pada kegiatan ini adalah adanya dokumen dan bukti
dokumen laporan
2. Akuntabel (jujur)
Pada tahapan ini saya akan menerapkan nilai akuntabel yaitu jujur
dengan cara menyusun laporan dengan sebenarnya tidak
memanipulasi data sehingga laporan sesuai dengan yang
diharapkan
60
didapatkan sehingga laporan dapat diterima oleh mentor
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai adaptif yaitu
bertindak proaktif dengan cara menyerahkan sendiri hasil laporan
dan tidak dititipkan kepada rekan kerja agar hasil laporan bisa
langsung sampai ke mentor.
61
Depati Hamzah yaitu “Menjadi Rumah Sakit yang Nyaman dan Unggul
dalam Pelayanan” dan diharapkan juga berkontribusi mendukung
terwujudnya misi RSUD Depati Hamzah hususnya poin ke-1 yaitu
“Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu, Terjangkau,
Profesional dan Berorientasi pada Pasien”
62
63
3.6 MATRIK RANCANGAN AKTUALISASI
Nama : Resvita, SSt. Ft
NIP 199205312022032012
Angkatan VI
Kelompok 3
Jabatan : Calon Fisioterapi Ahli Pertama
Unit Kerja : RSUD Depati Hamzah
Identifikasi Isu :
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai layanan fisioterapi
2. Belum optimalnya edukasi latihan home program fisioterapi pada pasien lansia dengan keluhan
osteoarthritis lutut
3. Kurangnya kepatuhan pasien dalam penerapan 5M di ruang fisoterapi
Isu yang diangkat : Belum optimalnya edukasi latihan home program fisioterapi pada pasien lansia dengan keluhan
osteoarthritis lutut
Gagasan pemecahan masalah : Optimalisasi edukasi latihan home program fisioterapi pada pasien lansia dengan keluhan
osteoarthritis lutut di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang
64
No KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT / KETERKAITAN KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI-
KEGIATAN HASIL SUBSTANSI VISI DAN MISI NILAI ORGANISASI
DENGAN MATA ORGANISASI
PELATIHAN
1 Melakukan Terlaksananya Manajemen ASN Dengan melakukan Dengan melakukan
konsultasi konsultasi Smart ASN konsultasi dengan konsultasi dengan
dengan mentor tentang mentor tentang
mentor pelaksanaan pelaksanaan aktualisasi
tentang aktualisasi maka maka diharapkan akan
pelaksanaan diharapkan akan terjalin hubungan
aktualisasi terjalin hubungan kerjasama yang sinergis
65
1.2 Adanya 1. Berorientasi RSUD Depati harmonis, loyal, adaptif,
Menjelaskan kegiatan dan pelayanan Hamzah dan kolaboratif di RSUD
kegiatan lembar konsul (cekatan) Pangkalpinang yaitu Depati Hamzah
aktualisasi dengan mentor 2. Akuntabel (jujur) “Menjadi Rumah Pangkalpinang.
yang akan 3. Kolaboratif Sakit yang Nyaman
dilaksanakan (terbuka dalam dan Unggul dalam
bekerja sama Pelayanan” dan
untuk diharapkan juga
menghasilkan nilai dapat berkontribusi
tambah) mendukung
4. Loyal (menjaga terwujudnya misi
nama baik RSUD Depati
instansi) Hamzah khususnya
1.3 Meminta Adanya 1. Berorientasi misi nomor/poin ke-1
saran dari catatan saran pelayanan yaitu “Memberikan
mentor dan masukan (melakukan Pelayanan
terhadap dari mentor perbaikan tiada Kesehatan yang
kegiatan henti) Bermutu,
rancangan 2. Kompeten Terjangkau,
aktualisasi (melaksanakan Profesional dan
tugas dengan
66
kualitas terbaik) Berorientasi pada
3. Loyal (dedikasi) Pasien”.
67
3. Kompeten
(melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik)
4. Harmonis
(membangun
lingkungan kerja
yang kondusif)
2 Membuat Terlaksananya Manajemen ASN Dengan membuaat Dengan membuat
video pembuatan Smart ASN video edukasi gerakan video edukasi
edukasi video latihan pada pasien gerakan latihan pada
gerakan lansia dengan keluhan pasien lansia dengan
latihan home osteoarthritis lutut keluhan Osteoarthritis
program diharapkan akan lutut diharapkan akan
68
untuk pasien 2.1 Mencari Foto sumber 1. Berorientasi melakukan latihan melakukan latihan
lansia referansi dokumentasi pelayanan mandiri dirumah sesuai mandiri dirumah sesai
latihan untuk (memahami dan petunjuk fisioterapi serta petunjuk fisioterapi
pasien lasia memenuhi sebagai acuan latihan serta sebagai acuan
dengan kebutuhan yang aman bagi lansia latihan yang aman
keluhan masyarakat) ketika di rumah bagi lansia ketika di
osteoarthritis 2. Akuntabel sehingga diharapkan rumah maka
lutut (disiplin) dapat berkontribusi diharapkan akan
3. Adaptif mendukung terwujudnya berkontribusi
(bertindak visi RSUD Depati menguatkan nilai
proaktif) Hamzah Pangkalpinang BerAKHLAK
4. Loyal (kontribusi) yaitu “Menjadi Rumah (berorientasi
2.2 Menyusun Adanya 1. Akuntabel Sakit yang Nyaman dan pelayanan, akuntabel,
/ mendesain Gerakan (bertanggung Unggul dalam kompeten, harmonis,
gerakan latihan untuk jawab) Pelayanan” dan loyal, adaptif dan
latihan untuk pasien lansia 2. Kompeten dirapkan juga kolaboratif) di RSUD
pasien lansia dengan (melaksanakan berkontribusi Depati Hamzah
keluhan tugas dengan mendukung terwujudnya Pangkalpinang.
osteoarthritis kualitas terbaik) misi RSUD Depati
lutut 3. Adaptif (terus Hamzah Pangkalpinang
berinovasi dan khususnya poin ke-2
69
mengembangkan yaitu “Mengembangkan
kreatifitas) Pelayanan Unggulan
4. Loyal (kontribusi) yang Inovatif”.
71
3 Membuat Terlaksannya Manajemen ASN Dengan membuat leaflet Dengan membuat
Leaflet pembuatan Smart ASN sebagai media edukasi leaflet sebagai media
sebagai leaflet untuk pasien lansia edukasi untuk pasien
media dengan keluhan lansia dengan
edukasi osteoartharitis lutut keluhan
untuk pasien diharapkan akan osteoartharitis
lansia meningkatkan diharapkan akan
dengan pengetahuan pasien meningkatkan
keluhan lansia tentang pengetahuan pasien
Osteoarthritis Lutut. lansia tentang
72
osteoarthariti 3.1 Mencari Adanya 1. Berorientasi sehingga diharapkan osteoarthritis lutut.
s lutut, referensi referensi pelayanan dapat berkontribusi diharapkan akan
materi materi yang (memahami dan mendukung terwujudnya berkontribusi
akan memenuhi visi RSUD Depati menguatkan nilai
digunakan kebutuhan Hamzah Pangkalpinang berakhlak
dalam masyarakat) yaitu “Menjadi Rumah (berorientasi
mendesain 2. Akuntabel Sakit yang Nyaman dan pelayanan,
leaflet (disiplin), Adaptif Unggul dalam akuntabel, kompeten,
(bertindak Pelayanan” dan harmonis, loyal,
proaktif) dirapkan juga adaptif dan
3. Loyal (kontribusi) berkontribusi kolaboratif) di RSUD
73
3.2 Membuat Adanya desain 1. Akuntabel mendukung terwujudnya Depati Hamzah
desain leaflet leaflet (tanggung misi RSUD Depati Pangkalpinang.
jawab) Hamzah Pangkalpinang
2. Adaptif khususnya poin ke-1
(terus yaitu “Memberikan
berinovasi Pelayanan Kesehatan
dan yang Bermutu,
mengemban Terjangkau, Profesional
gkan dan Berorientasi pada
kreatifitas) Pasien”.
3. Kompeten
(melaksanak
an tugas
dengan
kualitas
terbaik)
4. Loyal (kontribusi)
74
3.3 Adanya lembar 1. Akuntabel
Melakukan konsultasi (bertanggung
konsultasi jawab)
dengan 2. Loyal (dedikasi)
mentor terkait 3. Kolaboratif
leaflet yang (terbuka dalam
telah dibuat bekerja sama
untuk
menghasilkan
nilai tambah)
4. Harmonis
(membangun
lingkungan kerja
yang kondusif)
75
3.4 Meminta Adanya leaflet 1. Kompeten
pegawai (melaksanakan
mencetak tugas dengan
leaflet dengan kualitas terbaik)
mencantumk 2. Adaptif
an barcode (bertindak
video proaktif)
3. Kolaboratif
(terbuka dalam
bekerja sama
untuk
menghasilkan
nilai tambah)
4. Harmonis
(membangun
lingkungan
kerja yang
kondusif)
76
4 Melaksanak Terlaksananya Manajemen ASN Dengan melaksanakan Dengan melaksanakan
an gerakan edukasi latihan Smart ASN gerakan edukasi latihan gerakan edukasi latihan
edukasi home program home program untuk home program untuk
latihan home pasien lansia diharapkan pasien lansia
program kegiatan ini dapat diharapkan kegiatan ini
untuk lansia diterapkan dengan teratur akan dapat diterapkan
di rumah pasien lansia dengan teratur di rumah
4.1 Adanya pasien 1. Berorientasi
serta upaya pasien lansia serta
Menentukan lansia dengan pelayanan
meningkatkan pelayanan upaya meningkatkan
pasien lansia keluhan (ramah)
fisioterapi pada pasien pelayanan fisioterapi
yang akan osteoarthritis 2. Adaptif
lansia sehingga pada pasien lansia
dicontohkan lutut (bertindak
diharapkan dapat sehingga diharapkan
gerakan proaktif)
berkontribusi mendukung akan berkontribusi
latihan 3. Kolaboratif
terwujudnya visi RSUD menguatkan nilai
(memberikan
Depati Hamzah BerAKHLAK
kesempatan
Pangkalpinang yaitu (berorientasi pelayanan,
pada pihak lain
“Menjadi Rumah Sakit akuntabel, kompeten,
untuk
yang Nyaman dan Unggul harmonis, loyal, adaptif
berkontribusi)
77
4.2 Dokumentasi 1. Berorientasi dalam Pelayanan” dan dan kolaboratif) di
Menyerahkan foto pelayanan diharapkan juga RSUD Depati Hamzah
leaflet beserta (ramah) berkontribusi mendukung Pangkalpinang.
barcode 2. Adaptif terwujudnya misi RSUD
kepada (bertindak Depati Hamzah
pasien lansia proaktif) khususnya poin ke-2 yaitu
3. Kolaboratif “Mengembangkan
(memberikan Pelayanan Unggulan
kesempatan yang Inovatif”.
pada pihak lain
untuk
berkontribusi)
4.3 Foto 1. Berorientasi
Mengajarkan dokumentasi pelayanan
/ (ramah)
memprakteka 2. Akuntabel
n gerakan (bertanggun
latihan yang g jawab)
bisa 3. Kompeten
dilakukan di (membantu
rumah orang lain
78
belajar)
79
oleh pasien masyarakat)
lansia 2. Akuntabel
(melaksanakan
tugas dengan
jujur)
3. Kompeten
(melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik)
5 Membuat Terlaksananya Manajemen ASN Dengan membuat Dengan membuat
laporan pembuatan Smart ASN laporan aktualisasi dari laporan aktualisasi
aktualisasi laporan kegiatan pelaksanaan dari kegiatan
aktualisasi diharapkan pelaksanaan
sebagai bukti hasil aktualisasi
pertanggung jawaban diharapkan sebagai
dari setiap rangkaian bukti hasil
kegiatan yang telah pertanggung jawaban
dilaksanakan sehingga dari setiap rangkaian
80
5.1 Adanya 1. Berorientasi diharapkan dapat kegiatan yang telah
Mengumpulk dokumen dan pelayanan berkontribusi mendukung dilaksanakan
an semua bukti dokumen (cekatan) terwujudnya visi RSUD sehingga diharapkan
dokumen laporan 2. Akuntabel Depati Hamzah yaitu akan berkontribusi
untuk (bertanggung “Menjadi Rumah Sakit menguatkan nilai
pembuatan jawab) yang Nyaman dan Unggul BerAKHLAK
laporan 3. Kompeten dalam Pelayanan” dan (berorientasi
(melaksanakan diharapkan juga pelayanan,
tugas dengan berkontribusi mendukung akuntabel,kompeten,
kualitas terbaik) terwujudnya misi RSUD harmonis, loyal,
4. Loyal (kontribusi Depati Hamzah hususnya adaptif, kolaboratif)
poin ke-1 yaitu
“Memberikan Pelayanan
Kesehatan yang
Bermutu, Terjangkau,
Profesional dan
Berorientasi pada
Pasien”
81
5.2 Menyusun Adanya hasil 1. Berorientasi
laporan laporan pelayanan
(cekatan)
2. Akuntabel (jujur)
3. Kompeten
(melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik)
4. Loyal (kontribusi
82
No Nilai ASN Kegiatan Jumlah Aktualisasi
1 2 3 4 5
1 Berorientasi Pelayanan 5 1 1 4 3 14
2 Akuntabel 4 3 3 2 2 14
3 Keompeten 3 2 2 3 2 12
4 Harmonis 2 1 2 1 0 5
5 Loyal 2 4 3 0 2 11
6 Adaptif 0 3 3 2 1 9
7 kolaboratif 1 1 2 2 0 6
Jumlah nilai yang diaktualisasi 6 7 7 6 6
setiap per kegiatan
83
3.7 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
84
DAFTAR PUSTAKA
Adiyat Mirdin, Andi. 2021. Modul Berorientasi Pelayanan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
Jalis, Ahmad. 2021. Kompeten Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Sembodo, Jarot. 2021. Harmonis Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Rahmanendra, Dwi. 2021. Loyal Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Suwarno, yogi. 2021. Adaptif Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Atmojo, Sejati Tri. 2021. Kolaboratif Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Fatimah, Elly dan Ema Irawati. 2021. Manajemen ASN Modul Pelatihan Dasar
PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
85
LAMPIRAN
86
FORMULIR KONSULTASI DENGAN COACH
87
4 Minggu, Presentasi ppt Cara presentasi yang baik dan zoom meating
4 September benar
2022
88
FORMULIR KONSULTASI DENGAN MENTOR
89
3. Sabtu, Konsultasi BAB I,II,III Penambahan kata kota Tatap muka
3 September 2022 pangkalpinang di cover
90