Anda di halaman 1dari 99

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI EDUKASI LATIHAN HOME PROGRAM FISIOTERAPI


PADA PASIEN LANSIA DENGAN KELUHAN OSTEOARTHRITIS
LUTUT DI RSUD DEPATI HAMZAH KOTA PANGKALPINANG

DISUSUN OLEH:

RESVITA, SST.FT
NIP :199205312022032012

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN VI
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG


TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

OPTIMALISASI EDUKASI LATIHAN HOME PROGRAM


FISIOTERAPI PADA PASIEN LANSIA DENGAN KELUHAN
OSTEOARTHRITIS LUTUT DI RSUD DEPATI HAMZAH KOTA
PANGKALPINANG

Nama : Resvita, SSt. FT


NIP 199205312022032012
Pangkat/Golongan: Penata Muda /III a
Jabatan : Fisioterapis Ahli Pertama
Instansi : RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang

Telah disetujui sebagai salah satu persyaratan mengikuti Seminar


Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
GolonganIII Angkatan VI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Pada Hari
Selasa, 6 September 2022. Bertempat di Badan Kepegawaian dan
Pengembangan SDM Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Pangkalpinang, 6 September 2022

Tim Pembimbing

Mentor, Coach,

Achirudin, SKM Drs. Gunawan, MM.


NIP 1975 0105199803 1 004 NIP 19651022 199303 1 004

ii
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
Pada hari ini, Selasa tanggal Enam bulan September tahun Dua Ribu Dua
Puluh Dua (6 -09-2022), telah dilaksanakan Seminar Rancangan Aktualisasi
bagi peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angatan
VI Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di BKPSDM Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, atas
Nama : Resvita, SSt. FT.
NIP 199205312022032012
Pangkal/Golongan : Penata Muda/ III a
Jabatan : Fisioterapis Ahli Pertama
Instansi : RSUD Depati Hamzah
Mentor : Achirudin, SKM.
Coach : Drs. Gunawan, MM.
Judul : Optimalisasi Edukasi Latihan Home Program
Fisioterapi Pada Pasien Lansia Dengan Keluhan Osteoarthritis Lutut di RSUD
Depati Hamzah Kota Pangkalpinang
Pangkalpinang, 6 September 2022
MENTOR PESERTA

Achirudin, SKM Resvita


NIP 19750105 199803 1 004 NIP 19920531 202203 2 012

PENGUJI COACH

Sri Wahyuningsih, S.IP Drs. Gunawan, MM


NIP 19700102 198909 2 001 NIP 19651022 199303 1 004

iii
LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN

NAMA : Resvita, SSt. FT


NIP 199205312022032012
JABATAN : Fisioterapis Ahli Pertama
INSTANSI : RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang

OPTIMALISASI EDUKASI LATIHAN HOME PROGRAM FISIOTERAPI


PADA PASIEN LANSIA DENGAN KELUHAN OSTEOARTHRITIS LUTUT
DI RSUD DEPATI HAMZAH KOTA PANGKALPINANG

Telah di seminarkan dan di sempurnakan berdasarkan masukan dari Penguji,


Coach dan Mentor pada tanggal 6 September 2022
Pangkalpinang,6 September 2022

MENTOR PESERTA

Achirudin, SKM Resvita, SSt. FT


NIP 19750105 199803 1 004 NIP 1975 0105 199803 1 004

PENGUJI COACH

Sri Wahyuningsih, S.IP Drs. Gunawan, MM

NIP 19700102 198909 2 001 NIP 19651022 199303 1 004

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan nikmat iman dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan pembuatan laporan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi
Edukasi Latihan Home Program Fisioterapi Pada Lansia Dengan Keluhan
Osteoarthritis Lutut di RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang”.

Tak lupa Penulis sepenuhnya menyadari bahwa selama proses


penyusunan laporan aktualisasi ini tidak terlepas dari dukungan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan
terimakasih yangsebesar-besarnya kepada :
1. Bapak / Ibu Penguji terimaksih atas saran dan masukannya demi
kesempurnaan Rancangan Aktualisasi ini
2. Bapak Achirudin SKM selaku Mentor yang telah memberikan arahan
sehingga Rancangan Aktualisasi ini selesai tepat waktu
3. Bapak Drs. Gunawan, MM. selaku coach yang telah membimbing dan
memberikan motivasi yang membangun kepada penulis

4. Bapak / Ibu Widyaiswara sebagai fasilisator yang telah mengajarkan dan


memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis
5. Dokter Della Rianadita selaku Direktur RSUD Depati Hamzah yang
memberikan izin untuk pelaksanaan Rancangan Aktualisasi
6. Suami dan anak ku tercinta atas limpahan kasih sayangnya
7. Orang tua dan mertua atas doanya sehingga Rancangan Aktualisasi ini
berjalan lancar
8. Rekan kerja Fisioterapi di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang atas
masukan dan sarannya

9. Teman-teman seperjuangan Latsar CPNS Kepulauan Bangka Belitung


golongan III Angkatan VI semangat juang untuk mencapai kesuksesan
bersama untuk mencapai PNS sesuai dengan nilai BerAKHLAK
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Rancangan Aktualisasi ini
masih jauh dari sempurna serta kesalahan yang penulis yakini diluar batas
kemampuan penulis. Maka dari itu penulis dengan senang hati menerima kritik
v
dan saran yang bersifat membangun dan lebih baik di masa depan.

Sungailiat, 06 September 2022

Resvita, SSt. FT

vi
DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ....................................................................................i


LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................ii
BERITA ACARA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI ......................iii
LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI .........................iv
KATA PENGANTAR .................................................................................v
DAFTAR ISI ..............................................................................................vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat ...................................................................4
C. Gambaran Umum Organisasi ....................................................6
D. Visi, Misi, Tujuan, Motto Organisasi ...........................................8

BAB II NILAI-NILAI DASAR PNS DAN KEDUDUKAN PERAN PNS ........9

A. Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK ............................................9


B. Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung terwujudnya
SMART Government .................................................................17

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI.......................................................28


A. Identifikasi Isu ............................................................................28
B. Core Isu (Isu Utama/Isu yang Diangkat) ....................................33
C. Analisis Penyebab Core Isu .......................................................34
D. Gagasan Kreatif Pemecah Isu ...................................................36
E. Penyusunan Rancangan Aktualisasi..........................................36
F. Matriks Rancangan Aktualisasi ..................................................64
G. Jadwal Rancangan Aktualisasi ..................................................84

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................85

LAMPIRAN ...............................................................................................86
ix
vii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pengelompokan Isu.................................................................32

Tabel 3.2 Ketentuan Penilaian Teknik USG ............................................ 33

Tabel 3.3 Analisis Isu menurut Alat Analisis USG ................................... 34

Tabel 3.4 Jadwal Rencana Kegiatan ....................................................... 84

viii
vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi RSUD Depati Hamzah ......... 7

Gambar 3.1 Analisis Penyebab ............................................. 35

ix x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi yang berhasil dan efektif merupakan organisasi
yang didalamnya memiliki sumber daya manusia atau individu
dengan kinerja yang baik. Keberadaan sumberdaya manusia pada
suatu lembaga akan membuat kinerja berjalan dengan baik apabila
dikelola dan diatur degan baik sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki oleh pegawai tersebut, situasi tersebut berlaku juga pada
instansi pemerintah yang didalamnya diisi oleh Aparatur Sipil Negara
(ASN). Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada isntansi pemerintah. PNS sebagaimana dimaksud
dalam pasal 6 Undang-undang Republik Indonesia nomor 5 tahun
2014 menupakan pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian dan memiliki nomor induk
pegawai secara nasional.
Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana
tercantum dalam alenia ke-4 pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945, diperlukan ASN yang
profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolosi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik
bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat
pemersatu dan kesatuan bangsa berdasarkan pancasila dan UUD
1945. Tentunya sebelum diangkat sebagai PNS seorang CPNS
harus melalui masa percobaan melalui proses pendidikan dan
pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat

1
profesionalisme serta kompetensi bidang. Menurut Pasal 63 ayat (3)
dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara, ASN wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses Latihan Dasar (Latsar). Melalui
pelatihan ini diharapkan PNS bisa mengaktualisasikan nilai-nilai
Berakhalak yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif dalam menjalankan tugas
dan fungsinya sebagai PNS.
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya
pembangunan nasional diarahkan untuk mencapai kesadaran,
kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk
agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Untuk
mencapai tujuan tersebut dibutuhkan upaya pengelolaan berbagai
sumber daya pemerintah maupun masyarakat sehingga dapat
disediakan pelayanan kesehatan yang efisien, bermutu dan
terjangkau. Fisioterapi merupkan salah satu tenaga kesehatan yang
ikut berperan dalam proses pembangunan di bidang kesehatan.
Peran dan fungsi fisioterapi dalam pembangunan kesehatan adalah
mengetahui permasalahan kesehatan masyarakat yang terjadi saat
ini sehingga dapat berperan dan berfungsi dalam kesehatan
masyarakat serta harus memiliki kemampuan sesuai dengan
profesinya sebagai fisoterapi.
Sebagai salah satu bagian dari pelayanan kesehatan,
fisioterapi berperan dalam pelayanan mulai dari upaya promosi,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Fisioterapi merupakan bentuk
pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau
kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan
gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan
menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak,
peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, dan
komunikasi.

2
Proses menua merupakan proses dimana terjadinya
penurunan fungsi organ dan penurunan perkembangan fisik yang
tidak dapat dihindari. Jumlah lansia dari tahun ke tahun terus
bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah harapan hidup.
Dengan bertambahnya usia, fungsi fisiologis mengalami penurunan
akibat proses penuaan. Bertambahnya usia bukan hanya membuat
sendi dan tulang menjadi kaku, melainkan juga membuat produksi
cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas menjadi berkurang
sehingga terjadi peradangan sehingga terjadi kerusakan sendi atau
Osteoarthritis. Osteoarthritis umumnya terjadi di sendi-sendi jari
tangan, lutut, pinggul, dan tulang punggung. Namun yang sering
ditemui dilapangan pada kasus lansia adalah osteoarthritis lutut.
Osteoathritis (OA) adalah penyakit rematik yang paling sering
mengenai lansia akibat gangguan metabolisme yang diikuti oleh
beberapa perubahan pada sistem muskuloskeletal pada lansia.
Osteoarthritis merupakan suatu patologi yang dimulai dari kartilago
hialin sendi lutut, dimana terjadi pembentukan osteofit pada tulang
rawan sendi dan jaringan subchondral yang menyebabkan
penurunan elastisitas dari sendi. Akibat nya akan menimbulkan
keluhan berupa adanya nyeri pada lutut terutama pada bagian
medial lutut, kekakuan atau keterbatasan gerak, dan menurunnya
fungsi lutut yaitu sebagai penerima beban tubuh saat berjalan dan
sebagai pengatur keseimbangan. Berbagai usaha dilakukan untuk
mengurangi gejala dari osteoarthis lutut salah satunya dengan
melakukan fisioterapi, beberapa program fisioterapi yang biasanya
diberikan berupa terapi inframerah, TENS, serta terapi latihan. Untuk
mencapai hasil yang maksimal dalam memberikan
pelayanan,edukasi latihan home program diperlukan untuk
mempercepat proses kesembuhan. Latihan home program diberikan
dengan tujuan pasien bisa latihan mandiri dirumah, namun seringkali
pasien melewati latihan home program dikarenakan kurangnya

3
media sebagai acuan gerakan latihan pasien lansia dengan keluhan
osteoarthritis lulut sehingga edukasi home program tidak berjalan
segaimana mestinya, apabila latihan home program tidak dilakukan
akan menyebabkan penurunan kekuatan otot dan tulang, gangguan
keseimbangan serta proses penyembuhan semakin lama.
Dalam upaya pemecahan isu/masalahan di atas, maka saya
menganggkat gagasan pemecahan masalah melalui judul
“Optimalisasi edukasi latihan home program fisioterapi pada
pasien lansia dengan keluhan Osteoarthritis lutut di RSUD
Depati Hamzah Kota Pangkalpinang”.

1.2 Tujuan dan Manfaat


1.2.1 Tujuan
Tujuan pelatihan dasar dan aktualisasi ini diamati
dalam dua aspek yaitu tujuan jangka pendek dan jangka
panjang. Tujuan dari pelatihan dasar CPNS adalah untuk
mendorong kesadaran PNS untuk menjalankan profesinya
sebagai ASN dengan berlandaskan pada nilai dasar, kode etik
dan kode perilaku, komitmen, integritas moral, dan tanggung
jawab sebagai pelayanan publik sebagai kompetensi yang
diperlukan sesuai dengan bidang tugas dan profesional
jabatan. Menunjukan sikap perilaku bela negara, serta
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan
tugas di masing-masing instansi. Tujuan aktualisasi adalah
untuk mengaktualisasi nilai-nilai dasar PNS sehingga
terbentuk karakter PNS yang berorientasi pada nilai
BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) serta mendukung
terwujudnya smart Goverenance (Manajemen ASN dan Smart
ASN).

4
Setelah saya melewati tahap pelatihan dasar dan
pelaksanaan kegiatan aktualisasi di RSUD Depati Hamzah
tempat penulis bekerja maka diharapkan dapat menerpakan
nilai-nilai dasar dalam melakukan pekerjaan sebagai
fisioterapi ahli, maka diharapkan dapat mengoptimalisasikan
edukasi latihan home program fisioterapi pada pasien lansia
dengan keluhan Osteoarthritis lutut di RSUD Depati Hamzah
Pangkalpinang.

1.2.2 Manfaat
1. Bagi Peserta
Manfaat pelatihan dasar dan terlaksananya tugas
aktualisasi bagi saya adalah meningkatkan pemahaman
akan nilai-nilai dasar (Core Value) PNS yaitu BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,
loyal, adaptif dan kolaboratif) sehingga dapat
mengaktualisasikan dalam melakukan pelayanan terhadap
pasien yang datang untuk menjalani fisioterapi.
2. Bagi RSUD Depati Hamzah
Sebagai penguatan nilai organisasi sesuai dengan visi
dan misi RSUD Depati Hamzah yaitu menjadi Rumah
Sakit yang nyaman dan unggul dalam pelayanan serta
motto Rumah Sakit “Ikak Sihat kami Tersenyum”
3. Bagi Pemerintah Kota Pangkalpinang
Manfaat bagi Pemerintah Kota Pangkalpinang adalah
mendukung meningkatkan kualitas pembangunan
sumberdaya manusia yang berkeadilan serta
meningkatkan kualitas tata kelola pemerintah yang baik,
menuju tercapainya Good Governance.

5
1.3 Gambaran Umum Organisasi
RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang merupakan Rumah
Sakit Pemerintah yang dibangun di kota Pangkalpinang pada tahun
1981 dengan status kelas D yang kemudian pada tahun 1993
berubah menjadi kelas C. Pada tahun 2010, berdasarkan
keputusan Walikota Pangkalpinang Nomor : 477/ KEP / RSUD /VIII
/2010 RSUD Depati Hamzah Pangklapinang telah menetapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK
BLUD) secara penuh.
RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang berlokasi di
jalan Soekarno Hatta, Bukitbesar, Kecamatan Girimaya, Kota
Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, memiliki luas tanah
sebesar 74.292 m2 dan luas bangunan sebesar 7.53 m2 . RSUD
Depati Hamzah Kota Pangkalpinang mempunyai beberapa
layanan, yaitu :
1. Pelayanan Rawat Jalan, yaitu : Klinik Umum, Klinik Gigi, Klinik
Spesialis Penyakit Dalam, Klinik Spesialis Anak, Klinik
Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Klinik Spesialis Bedah
Umum, Klinik Spesialis Orthopedi, Klinik Spesialis Mata, Klinik
Spesialis THT, Klinik Spesialis Saraf, Klinik Spesialis Paru,
Klinik Tulip, Klinik Spesialis Kulit Kelamin, Klinik Spesialis Ginjal
& Hipertensi, Pelayanan Haemodealisa, Klinik Geriatri.
2. Pelayanan Gawat Darurat, yaitu : Bedah, Non Bedah, Ponek
3. Pelayanan Rawat Inap, yaitu : Penyakit Dalam, Kebidanan,
Anak, Neonatal, Bedah, ICU, Luka Bakar, PICU/NICU,
Pelayanan Isolasi Khusus Pasien Covid-19
4. Pelayanan Penunjang, yaitu : Kamar Operasi, Laboratorium,
Radiologi, Gizi, Rehabilitasi Medik, Rekam Jantung/ EKG,
Audiometri
5. Pelayanan Administrasi, yaitu : Administrasi Umum

6
Berikut ini adalah Struktur Organisasi RSUD Depati Hamzah
Pangkalpinang

DIREKTUR

BAGIAN TATA
USAHA

SUB BAGIAN SUB BAGIAN


SUB BAGIAN PERENCANAAN,
ADMINISTRASI UMUM
DAN KEPEGAWAIAN KEUANGAN EVALUASI DAN
PELAPORAN

BIDANG BIDANG
KEPERAWATAN DAN
PELAYANAN
PENGEMBANGAN SDM

SEKSI ETIKA DAN


SEKSI PELAYAN MEDIS MUTU KEPERAWATAN

SEKSI PELAYANAN
SEKSI PELAYAN DAN ASUHAN
PENUNJANG MEDIS KEPERAWATAN

SEKSI PELAYAN
SEKSI DIKLAT DAN
PENUNJANG
PENGEMBANGAN SDM
NON MEDIS

KOMITE SPI

Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi RSUD Depati Hamzah Kota


Pangkalpinang

7
1.4 Visi, Misi, Tujuan dan Motto Organisasi
1.4.1 Visi
Adapun visi dari RSUD Depati Hamzah kota
Pangkalpinang yaitu :
“Menjadi Rumah Sakit yang Nyaman dan Unggul dalam
Pelayanan”.

1.4.2 Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya
yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Dalam upaya
untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, maka ada 4
(empat) misi dari RSUD Depati Hamzah, yaitu:

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu,


terjangkau, profesional dan berorientasi pada pasien
2. Mengembangkan pelayanan unggulan yang inovatif
3. Menyelenggarakan kemitraan pelayanan dan pendidikan
kesehatan dengan stakeholders
4. Menyelenggarakan pelayanan yang berorientasi pada
lingkungan yang sehat

1.4.3 Tujuan
Adapun tujuan RSUD Depati Hamzah adalah “Meningkatkan
Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan”
1.4.4 Motto
Adapun Motto RSUD Depati Hamzah yaitu “Ikak Sehat Kami
Tersenyum”

8
BAB II

NILAI-NILAI DASAR PNS DAN KEDUDUKAN PERAN PNS

2.1 Nilai-nilai dasar PNS Ber-AKHLAK

Pada tanggal 27 Juli 2022, Presiden Joko Widodo resmi


meluncurkan core value Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu
BerAKHLAK. Peluncuran core value ini bertujuan untuk
menyeragamkan nilai-nilai dasar bagi seluruh ASN di Indonesia
sehingga dapat menjadi acuan dasar ASN yang profesional.
BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Core
Value dapat dipahami dan dimaknai sepenuhnya oleh seluruh ASN
serta dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan
kehidupan sehari-hari.

2.1.1 Berorientasi Pelayanan

Berorientasi pelayanan sebagai nilai dan menjadi


dasar pembentukan budaya pelayanan. Pentingnya nilai
berorientasi pelayanan bagi ASN adalah untuk menghasilkan
suatu paradigma berfikir bahwa ASN harus seoptimal mungkin
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Dengan kata
kunci Responsivitas, kualitas dan kepuasan serta kalimat
afirmasinya adalah kami berkomitmen memberikan pelayanan
prima demi kepuasan masyarakat. Panduan perilaku / kode etik
dari nilai berorientasi pelayanan sebagai pedoman bagi para
ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu :

9
1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Nilai dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan
panduan perilaku brorientasi Pelayanan yang pertama ini
diantaranya :
a. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia.
b. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak
c. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
d. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.

Standart mutu pelayanan yang berbasis kebutuhan


dan kepuasan masyarakat sebagai pelanggan (costumer
view or public view), diarahkan untuk memberikan
kesejahteraan kepada setiap warga negara.

2. Ramah, Cekatan, Solutif, dan dapat diandalkan


Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat
diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi
Pelayanan yang kedua ini diantaranya :
a. Memlihara dan menjunjung tinggi standar etika yang
luhur
b. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan
dan program pemerintah.
c. Memberikan layanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil
guna, dan santun.
d. Pegawai ASN dintuntut untuk memberikan pelayanan
dengan ramah, ditandai senyum, meyapa, dan memberi
salam serta berpenampilan rapi. Cekatan ditandai
dengan cepat dan tepat waktu. Solutif ditandai dengan
mampu memberikan kemudahan bagi maasyarakat
untuk memilih layanan yang tersedia, dan dapat

10
diandalkan ditandai dengan mampu, akan dan pasti
menyelesaikan tugas yang diberikan.
3. Melakukan Perbaikan Tiada Henti
Nilai dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan
panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang ketiga ini
diantaranya :

a. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya


kepada publik

b. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja


pegawai.

Karakterisrik dalam memberikan pelayanan prima


ditunjukan dengan upaya perbaikan secara berkelanjutan
melalui berbagai cara, diantaranya : pendidikan, pelatihan,
pengembangan ide kreatif, kolaborasi.

2.1.2 Akuntabel

Akuntabel merunjuk pada kewajiban setiap individu,


kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari
amanah yang dipercayakan kepadanya dengan kaliamat
afirmasi kami bertanggung jawab atas kepercayaan yang
diberikan. Dengan kata kunci integritas, konsisten, dapat
dipercaya, dan transparan. Panduan perilaku/ kode etik dari nilai
akuntabel dalam pelaksanaan tugas sehari-hari adalah:

1. Kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung


jawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi.

2. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik


negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien.

3. Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan


berintegritas tinggi.

11
Yang diharapkan dari perilaku akuntabel dari seorang ASN
adalah:

1. ASN bertindak sesuai dengan persyaratan legislatif, kebijakan


lembaga dan kode etik yang berlaku untuk perilaku.

2. ASN tidak mengganggu, menindas, atau diskriminasi terhadap


rekan atau anggota masyarakat.

3. ASN memperlakukan anggota masyarakat dan kolega dengan


hoemat, penuh kesopanan, kejujuran, dan keadilan.

4. ASN melayani pemrintah setiap hari dengan tepat waktu,


memberikan masukan informasi dan kebijakan.

2.1.3 Kompeten

Salah satu nilai-nilai yang harus dimiliki oleh ASN yaitu


Kompeten, dengan kalimat afirmasi kami terus belajar dan
mengembangkan kapabilitas. Kompeten itu sendiri yaitu terus
belajar dan mengembangkan kompetensi diri. Dengan kata kunci
kinerja terbaik, sukses, keberhasilan, learning agility, dan ahli
dalam bidangnya. Panduan perilaku/ kode etik dari nilai
kompeten dalam tugas sehari-hari adalah:

1. Meningkatkan Kompetensi diri untuk menjawab tatangan yang


selalu berubah

2. Membantu orang lain belajar

3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

Sesuai peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun


2017 tentang standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi:

1. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan


sikap / perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan
yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan

12
2. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan
untuk memimpin / mengelola unit organisasi

3.Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan,


keterampilan, dan sikap/ perilaku yang dapat diamati, diukur,
dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi
dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan
budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai,
moral, emosi, dan prinsip yang harus dipenuhi setiap
pemegang jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai
dengan peran, fungsi dan jabatan.

2.1.4 Harmonis

Harmonis merupakan kerjasama antara berbagai


faktor dengan saling peduli dan menghargai perbedaan, dengan
kalimat afirmasi kami saling peduli dan menghargai perbedaan.
Kata kuncinya adalah peduli(caring), perbedaan, dan
menghargai perbedaan. Panduan perilaku / kode etik dari nilai
Harmoni dalam kehidupan sehari-hari adalah:

1. Mengharagai setiap orang apaun latar belakangnya

2. Suka menolong orang lain

3. Membangun lingkungan kerja yang kondusif

Peran ASN dalam nilai harmonis yaitu:

1. Posisi PNS sebagai aparatur negara harus bersikap netral


dan adil. Netral dalam artian tidak memihak kepada salah
satu kelompok atau golongan yang ada. Adil berarti PNS
dalam melaksanakan tugasnya tidak boleh berlaku
diskriminatif dan harus obyektif, jujur, transparan.

13
2. PNS harus bisa mengayomi kepentingan kelompok
minoritas, dengan tidak membuat kebijakan, peraturan yang
mendiskriminasi keberadaan kelompok tersebut.

3. PNS juga harus memiliki sikap toleran atas perbedaan

4. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS harus


memiliki sikap suka menolong baik kepada penggunaan
layanan, juga membantu kolega PNS lainnya yang
membantu pertolongan

5. PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakat

2.1.5 Loyal

Definisi loyal yaitu berdedikasi dan mengutamakan


kepentingan bangsa dan negara dengan kata kuncinya
komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme, dan pengabdian
serta kalimat afirmasinya yaitu kami berdedekikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Panduan
perilaku/ kode etik dari nilai loyal dalam tugas sehari-hari adalah:

1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang


Dasar Negara Republik Indonesia tahun 145, setia kepada
NKRI serta pemerintah yang sah.

Nilai-nilai dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan


perilaku loyal adalah:

a. Memegang teguh ideologi pancasila


b. Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta
pemerintahan yang sah
c. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia.
d. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.

14
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pemimpin, instansi dan
Negara

Adapun nilai dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan


panduan perilku loyal antara lain:

a. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak

b. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian

c. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif

d. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya


kepada publik

e. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,


cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.

3. Menjaga rahasia jabatan dan Negara

Kode etik/ kode perilaku loyal dapat diwujudkan dengan


panduan perilaku yaitu:

a. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara.

b. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan


kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan.

c. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas,


status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau
orang lain.

d. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab,


dan berintegritas tinggi.

15
2.1.6 Adaptif

Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang


dibutuhkan oleh individu maupun organisasi untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, dengan kalimat
afirmasi kami terus berinovasi dalam menggerakan ataupun
menghadapi perubahan. Definisi adaptif yaitu terus berinovasi
dan antusias dalam menggerakan ataupun menghadapi
perubahan. Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga
berlaku bagi individu dan organisasi dalam menjalankan
fungsinya. Dalam hal ini organisasi maupun individu
menghadapi permasalahan yang sama, yaitu perubahan
lingkungan yang konstan, sehingga karakteristik adaptif
dibutuhkan, baik sebagai bentuk mentalitas kolektif maupun
individual.Kata kuncinya inovasi, antusias terhadap perubahan,
proaktif. Panduan perilaku / kode etik dari nilai adaptif dalam
kehidupan sehari-hari adalah:

1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan

2. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas

3. Bertindak proaktif

2.1.6 Kolaboratif

Definisi kolaboratif yaitu membangun kerja sama yang


sinergis dengan kata kunci kesediaan bekerja sama, sinergis
untuk hasil yang baik dan kalimat afirmasinya yaitu kami
membangun kerja sama yang sinergis. Kebutuhan kemampuan
beradaptasi ini juga berlaku bagi individu dan organisasi dalam
menjalankan fungsinya. Dalam hal ini organisasi maupun
individu menghadapi permasalahan yang sama, yaitu
perubahan lingkungan yang konstan, sehingga karakteristik

16
adaptif dibutuhkan, baik sebagai bentuk mentalitas kolektif
maupun individual.

Adapun perilaku / kede etik dari nilai kolaboratif dalam


pelaksanaan tugas sehari-hari adalah:

1. Membeikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk


berkonribusi

2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai


tambah

3. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk


tujuan bersama

2.2 KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG


TERWUJUDNYA SMART GOVERNANCE

Kedudukan dan peranan Pegawai Negeri Sipil sangatlah


penting dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, hal ini
disebabkan karena pegawai negeri merupakan unsur utama sumber
daya manusia yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
bukan saja unsur aparatur Negara, tetapi juga abdi masyarakat yang
hidup di tengah-tengah masyarakat dan bekerja untuk kepentingan
masyarakat.

Pegawai Negeri mempunyai kedudukan, peran, dan fungsi


yang sangat strategis jika didasarkan pada Undang-Undang Nomor 8
tahun 1974 sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang
Nomor 43 tahun 1999. Menyelenggarakan pelayanan secara adil dan
merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh
kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,
merupakan kedudukan Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur
negara yang bertugas sebagai adbi negara.

17
Penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dalam
rangka mencapai tujuan negara dilakukan oleh Pegawai Negeri
sebagai unsur aparatur negara. Hal yang terutama sekali,
kesempurnaan aparatur negara yang pada pokoknya tergantung dari
kemampuan pegawai negeri menentukan kelancaran pelaksanaan
pemerintah dan pembangunan nasional. Berbagai tantangan yang
dihadapi oleh aparatur sipil negara dalam mencapai tujuan tersebut
semakin banyak dan berat, baik berasal dari luar maupun dalam
negeri yang menuntut aparatur sipil negara untuk meningkatkan
profesionalsimenya dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta
bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.

2.2.1 Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk


menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara
yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.

1. Kedudukan ASN

Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:

a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)


b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

PNS merupakan warga negara Indonesia yang


memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN
secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk
pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga
Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang

18
diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan
perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi
Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara


yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh Pegawai
ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
Instansi Pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN
dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.
Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai
politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan,
kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan
segala perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang
dibebankan kepadanya. Kedudukan ASN berada di pusat,
daerah, dan luar negeri. Namun demikian pegawai ASN
merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi ASN ini sangat
penting, mengingat dengan adanya desentralisasi, otonomi
daerah dan sering muncul isu putra daerah yang
menyebabkan perkembangan birokrasi menjadi stagnan di
daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi
kesatuan bangsa.

Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem


birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk
menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk dapat
membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang
dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Konsep yang
ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN.

19
a. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkatsebagai
pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan,
memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan
PPPK adalah warga negara Indonesia yang memnuhi
syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu
dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.

b. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang


menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN
dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus politik. Selain
iut untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik,
hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan,
kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan
segala perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang
dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan
karir pegawai ASN, khusunya di daerah dilakukan oleh
pejabat berwenang yaitu pejabat karir tertinggi. ASN
berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik
merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap
warganegara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administrasi yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan

20
pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk profesional dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.

c. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri.


Namun demikian pegawai ASN merupakan kesatuan.
Kesatuan bagi pegawai ASN sangat penting, mengingat
dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering
terjadinya isu putra daerah yang hampir terjadi dimana-
mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan
di daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaaman
bagi kesatuan bangsa.

2. Peran ASN

Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka


pegawai ASN berfungsi dan bertugas sebagai berikut :

a. Pelaksana Kebijakan Publik

ASN berfungsi, bertugas dan perperan untuk


melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat
pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus
mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan publik.

b. Pelayan publik

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk


memberikan pelayanan publik yang profesioanl dan
berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturan perudang-undangan bagi setiap warga negara

21
dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan
administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara
pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.

c. Perekat dan Pemersatu Bangsa

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk


mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Senantiasa dan taat sepenuhnya
kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah.
ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN,
senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada
kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.
Senantiasa mengutamakan dan memntingkan persatuan
dan kesatuan bangsa.

3. Hak dan Kewajiban ASN

Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang


diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang dilindungi
oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan
bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima.
Agar melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan
baik, dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN
diberikan hak. Hak ASN dan PPPK yang diatur dalam UU
No. 5 Tahun 2014 tentang ASN sebagai berikut:

PNS Berhak Memperoleh:

a. Gaji, Tunjangan, dan Fasilitas

b. Cuti

c. Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua

22
d. Perlindungan, dan

e. Pengembangan Kompetensi

PPPK Berhak Memperoleh :

a. Gaji dan Tunjangan

b. Cuti

c. Perlindungan dan

d. Pengembangan Kompetensi

Selain hak sebagaimana disebutkan diatas,


berdasarkan pasal 70 UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
disebutkan bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak dan
kesempatan untuk mengembangkan kompetensi.

Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau


tanggungan yang bersifat kontraktual. Dengan kata lain
kewajiban adalah suatu yang sepatutnya diberikan. Pegawai
ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN wajib:

a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
c. Melaksanakan Kebijakan yang dirumuskan pejabat
pemerintah yang berwenang
d. Menaati Ketentuan peraturan perundang-undangan
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab
f. Menunjukan Integritas dan keteladanan dalam sikap,
perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik
di dalam maupun di luar kedinasan

23
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukaan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan , dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

4. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN

Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan


bahwa ASN sebagai profesi berlandasakan pada kode etik
dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN
bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.
Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar
pegawai ASN:

a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung


jawab, dan berintegritas tinggi
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
tekanan
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan
atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
etika pemerintahan
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektir, dan efisien
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya

24
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihk lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan
j. Tidak menyalahgunakan informasi iteren negara, tugas,
status kekuasaan dan jabatannya untuk mendapatkan
atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.

2.2.2 Smart Aparatur Sipil Negara (ASN)


Visi Presiden dalam pembangunan SDM dengan
percepatan peningkatan kualitas SDM aparatur, untuk
membentuk generasi Smart ASN Seorang Smart ASN harus
memiliki setidaknya 8 profil yaitu:
1. Itegritas
Integritas adalah konsistensi perilaku yang selaras dengan
nilai, norma atau etika organisasi, dan jujur dalam hubungan
dengan atasan, rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku
kepentingan, serta mampu mendorong terciptanya budaya
etika tinggi, bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan
beserta risiko yang menyertainya.

25
2. Nasionalisme
Seorang ASN harus memiliki sikap nasionalisme, yang salah
satunya adalah Nasionalisme Pancasila, yang dapat dipahami
sebagai pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang berdasarkan nilai-nilai
luhur Pancasila.
3. Profesionalisme
Menjalankan profesi atau pekerjaan sesuai dengan bidang
keilmuan atau keahlian.
4. Wawasan global
Dengan berwawasan global, diharpkan ASN dapat
membangun pola pikir yang adaptif serta mendukung
fleksibibilitas dan inovasi.
5. Penguasaan IT dan bahasa asing
Teknologi informasi yang kian berkembang harus dapat
dirangkul dan dimanfaatkan oleh ASN dalam pelaksanaan
tugasnya. Serta seorang ASN diharapkan setidaknya
memahami dan menguasai bahasa inggris, terlebih saat ini
hampir semua alat teknologi di era global menggunakan
bahasa inggris.
6. Hospitatily( keramahan)
ASN adalah pelayan publik, memiliki sifat baik hati dan menarik
budi bahasanya, manis tutur kata dan sikap dalam setiap
pelaksanaan tugas, khususnya dalam memberikan pelayanan
prima kepada masyarakat.
7. Networking
Membangun dan menjalin hubungan dengan orang lain atau
organisasi lain sehingga dapat mempermudah aparat negara
dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.
8. Enterpreunership (kewirausahaan)
Jiwa kewirausahaan yang perlu dimiliki oleh ASN antara lain
adalah keberanian, kreatifitas, inovatif, pantang menyerah
serta cerdas dalam menangkap dan menciptakan peluang.
26
ASN dengan kompetensi, kinerja serta profesionalisme
yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsif
terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi, maka
ASN memerlukan kemampuan yaitu literasi digital.
Literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses,
mengelola, memahami, mengintegrasikan, mengkomunikasikan,
mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara aman dan tepat
melalui teknologi digital untuk pekerjaan yang layak dan
kewirausahaan.
Kompetensi literasi digital yaitu kecakapan
menggunakan media digital (digital skills), budaya
menggunakan digital (digital culture), etis menggunakan media
digital (digital ethics), dan aman menggunakan media digital
(digital safety). 4 pilar literasi digital yaitu sebagai berikut :
1. Digital skill merupakan kemampuan individu dalam
mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat
keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Digital safety merupakan kemampuan user dalam
mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis,
menimbang dan meningkatkan kesadaran perlindungan
data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Digital culture merupakan kemampuan individu dalam
membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan
membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan
Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dan
digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK.
4. Digital ethics merupakan kemampuan individu dalam
menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri,
merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan
tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-
hari
27
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Isu


Identifikasi isu dalam rancangan aktualisasi ini
mempertimbangkan tugas dan fungsi jabatan saya. Jabatan saya
adalah Fisioterapi Ahli pertama di RSUD Depati Hamzah kota
Pangkalpinang. Tugas pokok Fisioterapi diatur dalam Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 04 Tahun 2004
tentang Jabatan Fungsional Fisioterapis dan Angka Kreditnya.
Adapun uraian tugas Fisioterapi Ahli pertama adalah sebagai berikut:

1. Memlihara gerak dan fungsi pada ibu hamil (pre natal)


2. Memeliharan gerak dan fungsi pada masa pertumbuhan dan
perkembangan anak secara komprehensif
3. Memberikan asistensi kepada klien untuk meningkatkan gerak
dan fungsi dalam keterampilan olah raga
4. Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di
tingkat muskuloskeletal kasus sedang
5. Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi pada
usia lanjut kasus ringan
6. Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi di
tingkat alat kognitif intra-inter personal kasus sedang
7. Melatih mengembangkan potensi gerak dan fungsi untuk
penggunaan ortose
8. Melakukan pemeriksaan elektro diagnosis selain SDC
9. Memberikan asistensi kepada spasien dalam terapi kelompok
kasus kardiopulmonal setiap 10 orang
10. Melakukan uji coba peralatan fisioterapi

28
11. Melakukan supervisi ruang fisioteapi pelayanan dasar tiap
semester

Selain dari permenpan RB 04 tahun 2004 yang telah diuraikan, ada


juga tugas dan fungsi fisioterpis yang diatur dalam PMK N0. 65
Tahun 2015 tentang standart Pelayanan Fisioterapi yang mengatur
mengenai:

1. Pelayanan fisioterapi di rumah sakit umum

Pelayanan fisioterapi di Rumah Sakit umum sesuai dengan


klasifikasinya memberikan pelayanan kesehatan kepada individu
untuk semua jenis gangguan gerak dan fungsi tubuh secara
paripurna melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.

2. Komunikasi dan Edukasi

Fisioterapi menjadikan komunikasi dan edukasi kepada pasien


dan keluarganya, tenaga kesehatan terkait, serta masyarakat,
sebagai bagian dari proses pelayanan fisioterapi berkualitas yang
berfokus pada pasien. Penyelenggaraan pelayanan fisioterapi di
fasilitas pelayanan kesehatan, didukung media komunikasi dan
edukasi agar proses pelayanan berlangsung sesuai dengan
tujuan, termasuk media edukasi berupa leaflet/brosur yang
diperlukan.

Berdasarkan pengalaman selama berkerja kurang lebih 3 bulan di


RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, tanya jawab dengan pasien
dan keluarga pasien serta diskusi dengan rekan kerja, terdapat
beberapa masalah atau isu. Isu tersebut dapat di identifikasi sebagai
berikut :

29
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai layanan
Fisioterapi

Isu kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai layanan


Fisioterapi berdasarkan tanya jawab dengan pasien dan keluarga
pasien. Ketika pasien merasakan adanya keluhan sakit pinggang,
tindakan pertama yang dilakukan adalah pergi ke pengobatan
tradisional atau tukang urut. Selama melakukan pengobatan
tradisional dengan cara diurut tidak mengalami perubahan dan
semakin parah dan menggangu fungsinal tubuh, baru pasien
datang ke fisioterapi. Setelah dilakukan assesment fisioterapi
beberapa otot telah banyak yang mengalami spasme sehingga
penanganan akan memakan waktu lama dan memerlukan
bantuan alat-alat terapi. Dari tanya jawab ini pasien dan keluarga
pasien mengaku tidak mengetahui adanya layanan fisioterapi
yang bisa membantu problem gerak dan fungsi karena kurangnya
informasi baik di media cetak maupun promosi di Rumah Sakit.
b. Belum optimalnya edukasi latihan home program fisioterapi pada
pasien lansia dengan keluhaan Osteoarthritis lutut

Isu Belum optimalnya edukasi latihan home program fisioterapi


pada pasien lansia dengan keluhaan osteoarthritis lutut di RSUD
Depati Hamzah berdasarkan tanya jawab dengan pasien dan
keluarga pasien. Pasien lansia tidak pernah melakukan latihan
home program yang diberikan fisioterapi dengan alasan takut
bergerak atau takut salah gerakan. Pasien cenderung berharap
dari terapi yang diberikan di Rumah Sakit. Demi mendukung
percepatan kesembuhan diperlukan latihan home program yang
aman bagi lansia dan latihan yang diberikan ini berguna untuk
mengurangi nyeri, meningkatkan keseimbangan, menguatkan otot

30
dan tulang. Penentuan latihan pun harus tepat agar tidak terjadi
cidera baru.
c. Kurangnya kepatuhan pasien dalam penerapan 5M di ruang
Fisioterapi

Kurangnya kepatuhan pasien dalam penerapan 5M di ruang


Fisioterapi berdasarkan pengamatan dari penulis serta informasi
dari rekan kerja di ruang fisioterapi. Pasien yang dating untuk
terapi terkadang tidak memakai masker begitu juga dengan
keluarga pasien. Pasien beranggapan bahwa covid-19 telah
berkhir dan tidak diperlukan lagi protokol kesehatan. Dari sikap
pasien dan keluarga pasien tersebut sangat membahayakan
dirinya sendiri maupun orang lain karena yang pasien yang dating
ke fisioterapi merupakan pasien anak dan pasien lansia yang lebih
rentan terhadap virus covid-19.

Isu-isu diatas didapatkan dari hasil kegiatan pembelajaran agenda


ketiga pelaksanaan kedudukan dan peran PNS, yaitu mata pelatihan
Managemen ASN dan Smart ASN. Pengelompokan isu tersebut
berdasarkan agenda ketiga (kedudukan dan peran PNS untuk
mewujudkan smart gevernance) dapat digambarkan dalam tabel
berikut :

31
Tabel 3.1 Pengelompokan Isu
NO Kondisi saat ini Kondisi yang Pengelompokan
diharapkan Isu
1. Belum optimalnya Optimalnya edukasi Smart ASN
edukasi latihan latihan home
home program program fisioterapi
fisioterapi pada pada pasien lansia
pasien lansia dengan keluhaan
dengan keluhaan Osteoarthritis lutut
Osteoarthritis lutut
2. Kuranggnya Meningkatnya Smart ASN
pengetahuan pengetahuan
masyarakat masyarakat
mengenai layanan mengenai layanan
Fisioterapi Fisioterapi
3. Kurangnya Meningkatnya Smart ASN
kepatuhan pasien kepatuhan pasien
dalam penerapan dalam penerapan
5M di ruang 5M di ruang
fisioterapi fisioterapi

Selanjutnya adalah setelah melakukan pengelompokan isu, saya


mengkonsultasikan isu tersebut kepada mentor dan coach untuk
kemudian dianalisis sesuai keadaan di tempat kerja sehingga terpilihlah
sebuah isu yang akan diangkat.

32
3.2 Core Isu (Isu Utama / Isu yang diangkat)

Setelah mengidentifikasi isu-isu tersebut kepada mentor, saya


melakukan analisis untuk menetapkan core isu (isu utama /isu yang
diangkat). Adapun analisis yang saya gunakan untuk menentukan core isu
adalah dengan menggunakan analisis tapisan USG (Urgency, Seriouness,
Growth). Penentuan prioritas core isu utama yang diangkat dengan skala
likert (teknik scoring 1 sampai dengan 5) sehingga akan ditetapkan satu isu
yang menjadi core isu dalam kegiatan ini. Teknik USG tersebut digunakan
untuk menetapkan urutan prioritas masalah atau isu yang akan dibahas
dengan menggunakan skoring. Metode USG dilaksanakan dengan
memperhatikan urgensi masalah yang dihadapi :

1. Urgency : Dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidaknya


masalah tersebut untuk dapat diselesaikan

2. Seriousness : Tingkat keseriusan dari isu yang harus di bahas


3. Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut
jika tidak ditangani.
Tabel 3.2 Ketentuan Penilaian Teknik USG
Nilai Urgency Seriousness Growth
5 Sangat Sangat berpengaruh Sangat berdampak
mendesak
4 Mendesak Berpengaruh Berdampak
3 Cukup mendesak Cukup berpengaruh Cukup berdampak
2 Kurang Kurang berpengaruh Kurang berpengaruh
mendesak
1 Tidak mendesak Tidak berpengaruh Tidak berpengaruh

33
Tabel 3.3 Analisa Isu Menurut Alat Analisis USG
No Isu / Masalah Penilaian Total Rank

U S G
1. Belum optimalnya edukasi 5 5 5 15 I
latihan home program
fisioterapi pada pasien
lansia dengan keluhaan
osteoarthritis lutut

2. Kurangnya pengetahuan 4 4 4 12 II
masyarakat mengenai
layanan fisioterapi
3. Kurangnya kepatuhan 4 3 4 11 III
pasien dalam penerapan 5M
di ruang fisioterapi
Berdasarkan identifikasi isu dengan menggunakan metode USG maka
dapat ditetapkan isu tertinggi dengan jumlah skor 15 yang perlu diangkat
dan dilakukan pembahasan untuk mencari solusi adalah isu “Belum
optimalnya edukasi latihan home program fisioterapi pada pasien lansia
dengan keluhaan osteoarthritis lutut di RSUD Depati Hamzah
Pangkalpinang”. Isu ini berkaitan dengan salah satu tugas Fisioterapi yaitu
“Melakukan tindakan terapi pada problem gerak dan fungsi pada usia lanjut
kasus ringan”.

3.3 Analisis Penyebab Core Isu

Setelah didapatkan isu utama yang akan diangkat, maka


selanjutnya menentukan penyebab core isu (isu yang utama/ isu yang
diangkat). Untuk mengetahui penyebab isu makan saya menggunakan
analisis diagram fish bone (tulang ikan). Sebagaimana berikut diagramnya:

34
manusia metode

Latihan yang
Kurangnya edukasi
diberikan
mengenai
tidak variasi
Osteoarthritis lutut
pada paien lansia
Kurangnya
inovasi SDM

edukasi latihan home


lutut di RSUD Depati
dengan keluhan OA

program fisioterapi
pada pasien lansia

Belum optimalnya
Tidak adanya Kurangnya kepedulian Hamzah

media edukasi pasien / keluarga pasien


akan pentingnya latihan
material home program fisioterapi

lingkungan

Akibat jika core isu tersebut tidak segera dipecahkan maka akan
mengakibatkan hal-hal berikut:

1. Penurunan kekuatan tulang dan otot

2. Penurunan keseimbangan

3. Proses penyembuhan lama

35
3.4 Gagasan Kreatif Pemecahan Core Isu

Berdasarkan isu yang telah terpilih, dalam rangka untuk


meningkatkan kualitas pelayanan berdasarkan hasil dari analisa isu diatas
maka isu yang perlu diangkat adalah “Belum optimalnya edukasi latihan
home program Fisioterapi pada pasien lansia dengan keluhan Osteoarthritis
lutut di RSUD Depati Hamzah ” dan menjadi isu yang sagat mendesak yang
perlu dicarikan solusinya.

Agar isu tersebut dapat dipecahkan permasalahannya maka


dilakukan upaya kreatif dan inovatif. Adapun gagasan kreatif pemecahan
core isu diatas adalah : “Optimalisasi edukasi latihan home program
fisioterapi pada pasien lansia dengan keluhan Osteoarthritis lutut di RSUD
Depati Hamzah Kota Pangkalpinang”.

3.5 Penyusunan Rancangan Aktualisasi

3.5.1 Kegiatan dan tahapan Pemecahan Isu

Kegiatan yang saya usulkan ini berdasarkan / didapatkan


dari SKP (sasaran kerja pegawai), tugas dari atasan dan dari inisiatif
sendiri yang disetujui oleh atasan (mentor) saya. Kegiatan dan
tahapan yang diusulkan untuk memecahkan isu di atas adalah
sebagai berikut :

1. Melakukan konsultasi dengan mentor tentang pelaksanaan


aktualisasi, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:
a. Menyiapkan berkas konsultasi
b. Menjelaskan kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan
c. Meminta saran dari mentor terhadap kegiatan aktualisasi
d. Membuat kesimpulan dan saran dari mentor
d.Meminta persetujuan mentor untuk pelaksanaan kegiatan
aktualisasi

36
2. Membuat video edukasi gerakan latihan home program untuk
pasien lansia, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:
a. Mencari referansi latihan untuk pasien lasia dengan keluhan
osteoarthritis lutut
b. Menyusun/mendesain gerakan latihan untuk pasien lansia
c. Membuat vidio gerakan latihan home program untuk pasien
lansia
d. Meminta persetujuan mentor akan vidio yang telah dibuat
3. Membuat Leaflet sebagai media edukasi untuk pasien lansia
dengan keluhan osteoartharitis lutut, dengan tahapan kegiatan
sebagai berikut:
a. Mencari refrensi materi
b. Membuat design leaflet
c. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait leaflet yang telah
dibuat
d. Meminta pegawai mencetak leaflet dengan mencantumkan
barcode video
4. Melaksanakan gerakan edukasi latihan home program untuk lansia,
dengan tahapan sebagai berikut :
a. Menentukan pasien lansia yang akan dicontohkan gerakan
latihan
b. Menyerahkan leaflet beserta barcode kepada pasien lansia
c. Mengajarakan/mempraktekan gerakan latihan yang bisa
dilakukan di rumah
d. Meminta pasien lansia untuk mempraktekan gerakan latihan
e. Menilai gerakan latihan yang dipraktekan oleh pasien lansia
5. Membuat laporan aktualisasi, dengan tahapan kegiatan adalah
sebagai berikut :
a. Mengumpulkan semua dokumen untuk pembuatan laporan

37
b. Menyusun laporan

c. Menyerahkan hasil laporan kepada mentor

3.5.2 Keterkaitan Subtansi dengan Mata Pelatihan

Rencana kegiatan dan tahapan sebagaimana telah direncanakan


diatas akan diaktualisasikan pada saat habituasi yaitu dengan
menerapkan nilai dasar ASN (Core Value) BerAkhlak yaitu berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif.
Adapun uraian keterkaitan kegiatan dengan substansi mata pelatihan
dengan penerapan nilai-nilai dasar ASN (core value) akan diuraikan
sebagai berikut:
Kegiatan 1 : Melakukan konsultasi dengan atasan mentor tentang
pelaksanaan aktualisasi.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan rencana kegiatan yang
akan dilakukan saat aktualisasi. Untuk membangun Kerjasama yang
sinergis serta membangun komununikasi yang baik dengan mentor
sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Adapun
keterkaitan kegiatan ini dengan kedudukan dan peran PNS untuk
mendukung smart govermance adalah:

1. Manajemen ASN
Melakukan tugasnya sesuai perintah atasan atau jabatan yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan
2. Smart ASN
ASN harus mampu membangun networking dengan berbagai pihak
dengan menggunakan berbagai sarana komunikasi yang tersedia.

38
1.1 Tahapan 1 kegiatan 1 : Menyiapkan bahan konsultasi dengan
mentor
Adapun nilai-nilai dasar (core value) perilaku berakhlak yang akan
diterapkan pada tahapan menyiapkan bahan konsultasi dengan
mentor adalah
1. Berorintasi Pelayanan (Cekatan)
Pada saat melaksanakan tahapan menyiapkan bahan konsultasi
dengan mentor saya akan menerapkan nilai berorintasi pelayanan
yaitu cekatan dengan cara cepat,tepat, dan lengkap menyiapkan
bahan konsultasi agar konsultasi berjalan dengan lancar.

2. Akuntabel ( bertanggung jawab)


Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai akuntabel yaitu
bertanggung jawab yaitu dengan cara mempersiapkan bahan
dengan lengkap agar konsultasi berjalan dengan baik
3. Kompeten ( melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kompeten yaitu
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik yaitu dengan cara
menyiapkan bahan konsultasi yang baik. Bahan tugas diketik
dengan rapi, menggunakan kalimat dan penjelasan yang tepat
sehingga mudah dipahami oleh mentor.
Adapun output dari tahapan ini adalah berupa materi konsultasi tertulis.
1.2 Tahapan 2 kegiatan 1 : Menjelaskan kegiatan aktualisasi yang akan
dilakukan
Adapun nilai-nilai dasar (core value) perilaku berakhlak yang akan
diterapkan pada tahapan menjelaskan kegiatan aktualisasi yang akan
dilakukan adalah

1. Berorientasi Pelayanan (cekatan)

Pada saat melaksanakan tahapan menjelaskan kegiatan aktualisasi


yang akan dilakukan akan menerapkan nilai berorientasi pelayanan

39
yaitu cekatan dengan cara menjelaskan kegiatan aktualisasi yang
akan dilakukan dengan cara tepat dan lengkap sehinga kegiatan
yang akan dilakukan berjalan dengan lancar.

2. Akuntabel (jujur)

Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai akuntabel yaitu
melaksanakan tugas dengan jujur dengan cara memberikan
penjelasan kegiatan yang akan dilakukan secara benar, sesuai
dengan rencana kegiatan secara rinci sehingga mudah dipahami dan
dimengerti.

3. Kolaboratif (terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai


tambah)

Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kolaboratif yaitu
terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
dengan cara berdiskusi dengan mentor mengenai rencana kegiatan
sehingga mentor bisa memberikan saran dan masukan pada
rencana kegiatan agar kegiatan menjadi lebih baik.

Adapun output dari tahapan ini adalah adanya daftar kegiatan dan
lembar konsul dengan mentor.

1.3 Tahapan 3 Kegiatan 1 : Meminta saran dari mentor terhadap kegiatan


aktualisasi yang akan dilaksanakan

Adapun nilai-nilai dasar (core value) perilaku berakhlak yang akan


diterapkan pada tahapan meminta saran dari mento terhadap kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan adalah

1. Berorientasi Pelayanan ( Melakukan perbaikan tiada henti)

Pada saat melaksanakan tahapan meminta petunjuk dan saran dari


mentor terhadap kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan ini saya

40
akan menerapkan nilai berorintasi pelayanan yaitu melakukan
perbaikan tiada henti dengan cara menerima saran dan masukan
yang diberikan mentor dan akan saya masukan kedalam rancangan
kegiatan agar terciptanya hasil yang diinginkan.

2. Kompeten (melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik)

Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kompeten yaitu
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dengna cara meminta
petunjuk, saran dan masukan kepada mentor dengan sopan sehingga
kegiatan aktualisasi bisa optimal berjalan dengan lancar

3. Loyal (dedikasi)

Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai loyal yaitu dedikasi
dengan cara tidak menunda-nunda pekerjaan jika adanya saran
perbaikan dari mentor sehingga hasilnya akan maksimal

Adapun output dari tahapan ini adalah adanya catatan masukan dan
saran dari mentor.

1.4 Tahapan 4 Kegiatan 1 : Membuat hasil kesimpulan dan saran dari


mentor tentang pelaksaan kegiatan aktualisasi

Adapun nilai-nilai dasar (core value) perilaku BerAKHLAK yang akan


diterapkan pada tahapan membuat hasil kesimpulan dan saran tentang
pelaksanaan kegiatan aktualisasi adalah

1. Berorientasi Pelayanan (cekatan)

Pada saat melaksanakan tahapan membuat hasil kesimpulan dan


saran tentang pelaksanaan kegiatan aktualisasi saya akan menerapkan
nilai berorientasi pelayanan yaitu cekatan dengan cara tanggap dalam
mencatat kesimpulan dan saran yang berikan mentor sehingga setiap
kegiatan menjadi terarah demi kelancaran kegiatan aktualisasi

41
2. Akuntabel ( bertanggung jawab)

Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai akuntabel yaitu
bertanggung jawab dengan cara mencatat semua saran dan masukan
dari mentor agar tujua kegiatan aktualisasi jelas.

3. Harmonis (membangun lingkungan kerja yang kondusif)

Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai harmonis yaitu
membangun lingkungan kerja yang kondusif dengan cara menghargai
rekan kerja lain yang berada di ruangan mentor agar tidak mengganngu
pekerjaan orang lain

Adapun output dari tahapan ini adalah adanya kesimpulan dan saran

1.5 Tahapan 5 Kegiatan 1 : Meminta persetujuan mentor untuk


pelaksanaan kegiatan aktualisasi

Adapun nilai-nilai dasar (core value) perilaku berakhlak yang akan


diterapkan pada tahapan meminta persetujuan mentor untuk
pelaksanaan kegiatan aktualisasi adalah

1. Berorintasi Pelayanan (ramah)

Pada saat melaksanakan tahapan meminta persetujuan mentor untuk


pelaksanaan kegiatan aktualisasi saya akan menerapkan nilai
berorientasi pelayanan yaitu ramah dengan cara mengajukan
persetujuan rencana kegiatan dengan sopan santun sehingga dapat
diterima oleh mentor.

2. Akuntabel (bertanggung jawab)

Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai akuntabel yaitu
bertanggung jawab dengan cara meminta persetujuan sesuai dengan
kegiatan yang dilaksanakan sehingga kegiatan ini bisa berjalan lancar

42
3. Kompeten (melaksankan tugas dengan kualitas terbaik)

Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kompeten yaitu
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dengan cara membuat
persetujuan sehingga rangkaian kegiatan dapat dilaksanakan.

Adapun output dari tahapan ini adalah adanya lembar persetujuan.

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dengan melakukan konsultasi dengan mentor tentang pelaksanaan


aktualisasi maka diharapkan akan terjalin hubungan kerjasama yang sinergis
serta membangun komunikasi yang baik dengan mentor sehingga
diharapkan dapat berkontribusi mendukung terwujudnya visi RSUD Depati
Hamzah Pangkalpinang yaitu “Menjadi Rumah Sakit yang Nyaman dan
Unggul dalam Pelayanan” dan diharapkan juga dapat berkontribusi
mendukung terwujudnya misi RSUD Depati Hamzah khususnya misi
nomor/poin ke-1 yaitu “Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu,
Terjangkau, Profesional dan Berorientasi pada Pasien”.

Penguatan Nilai Organisasi

Dengan melakukan konsultasi dengan mentor tentang pelaksanaan


aktualisasi maka diharapkan akan terjalin hubungan kerjasama yang sinergis
serta membangun komunikasi yang baik dengan mentor sehingga
diharapkan dapat berkontribusi menguatkan nilai BerAKHLAK (berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif di
RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang.

Kegiatan 2 : Membuat video edukasi gerakan latihan home program


untuk pasien lansia

Kegiatan ini bertujuan untuk membuat video edukasi gerakan latihan


home program untuk pasien lansia yang akan digunakan saat aktualisasi.

43
Dengan membuaat video edukasi gerakan latihan pada pasien lansia dengan
keluhan osteoarthritis lutut diharapkan akan melakukan latihan mandiri
dirumah sesuai petunjuk dari fisoterapi serta sebagai acuan latihan yang
aman bagi lansia ketika di rumah Kegiatan ini bertujuan untuk membuat
leaflet sebagai media edukasi untuk pasien lansia dengan keluhan
osteoarthritis lutut yang akan digunakan saat aktualisasi. Adapun keterkaitan
kegiatan ini dengan kedudukan dan peran PNS untuk mendukug smart
govermance adalah :

1. Manajemen ASN
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas tinggi
2. Smart ASN
Seorang ASN harus memiliki jiwa enterpreuner, mampu berinovasi
dan mampu bekerja keras dalam berbagai situasi dan kondisi.
2.1 Tahapan 1 kegiatan 2 : Mencari referansi latihan untuk pasien lasia
dengan keluhan osteoarthritis lutut

Adapun nilai-nilai dasar (core value) perilaku berakhlak yang akan


diterapkan pada mencari referensi terkait gerakan senam pada pasien
lansia adalah:

1. Berorientasi Pelayanan (memahami dan memenuhi kebutuhan


masyarakat)

Pada saat melaksanakan kegiatan mencari referensi terkait latihan


untuk pasien lansia dengan keluhan Osteoarthritis lutut saya akan
menerapkan nilai berorientasi pelayanan yaitu memahami dan
memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cara mencari gerakan
latihan yang aman sesuai dengan kondisi pasien lansia sehingga
pasien lansia bisa melakakukan latihan home program dengan
melihat video di rumah dan dengan pengawasan keluarga pasien.

44
2. Akuntabel ( cermat )

Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai akuntabel yaitu
cermat dengan cara berusaha mencari gerakan gerakan latihan yang
aman yang bisa sebagai acuan latihan di rumah pada pasien lansia
sehingga bisa mengurangi berbagai keluhan dan meningkatakan
kualitas hidup para lansia

3. Adaptif (bertindak proaktif )

Pada tahapan ini saaya juga akan menerapkan nilai adaptif yaitu
bertindak proaktif dengan cara mencari berbagai jurnal dan penelitian
terkait gerakan latihan osteoarthritis lutut yang aman bagi lansia
sehingga tercapinya tujuan terapi yang diberikan

4. Kolaboratif ( terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai


tambah)

Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kolaboratif yaitu
terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah dengan
cara mendiskusikan dengan rekan kerja mengenai teknik gerakan
latihan osteoarthritis lutut dan saling bertukar pikiran sehingga
terciptanya gerakan latihan home program osteoarthritis yang aman
bagi lansia.

Adapun output dari tahapan ini adalah foto sumber referensi

2.2 Tahapan 2 kegiatan 2: Menyusun / mendesain gerakan latihan untuk


pasien lansia

Adapun nilai-nilai dasar (core value) perilaku berakhlak yang akan


diterapakan pada tahapan menyusun / mendesain gerakan latihan untuk
pasien lansia adalah :

45
1. Akuntabel (bertanggung jawab)
Pada saat melaksanakan tahapan meyusun/mendeain gerakan
latihan untuk pasien lansia saya akan menerapkan nilai akuntabel
yaitu bertanggung jawab dengan cara berusaha membuat dengan
sungguh-sungguh sehingga gerakan latihan home program untuk
pasien lansia akan maksimal
2. Kompeten (melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kompeten yaitu
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dengan cara menyusun
dan membuat gerakan latihan dengan simpel dan mudah di
praktekkan sendiri oleh para lansia.
3. Adaptif (terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai adaptif yaitu terus
berinovasi dan mengembangkan kreatifitas dengan cara
menggabungkan gerakan latihan untuk fleksibelitas otot
memodifikasi dengan gerakan untuk meningkatkan keseimbangan
lansia sehingga tercipta gerakan latihan yang dapat mengurangi
gejala dari oseoarthritis lutut.
Adapun output dari tahapan ini adalah Adanya Gerakan latihan untuk
pasien lansia dengan keluhan osteoarthritis lutut
2.3 Tahapan 3 kegiatan 2 : Membuat video gerakan latihan home
program untuk pasien lansia

Adapun nilai-nilai dasar (core value) perilaku BerAKHLAK yang akan


diterapkan pada tahapan membuat video gerakan latihan home program
untuk pasien lansia adalah:

1. Akuntabel (bertanggung jawab)

Pada saat melaksanakan tahapan membuat video gerakan home


program untuk pasien lansia saya akan menerapkan nilai akuntabel

46
yaitu bertanggung jawab dengan cara berusaha membuat video
latihan dengan sungguh-sungguh dan benar sehingga hasil video
gerakan latihan hasilnya bagus dan penyampaian latihan jelas.

2. Adaptif ( terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas)

Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai adaptif yaitu terus
berinovasi dan mengembangkan kreatifitas dengan cara membuat
memodifikasi video latihan agar aman dan mudah dilakukan oleh
pasien lansia dengan keluhan osteoarthritis lutut.

3. Kompeten (melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik)

Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kompeten yaitu
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dengan cara membuat
video latihan yang menarik dan mudah sehingga pasien lansia dengan
mudah mempraktekannya.

4. Loyal (kontribusi)

Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai loyal yaitu
kontribusi dengan cara membuat video gerakan latihan home program
bagi lansia yang bisa ikut promosi pelayanan fisioterapi dari RSUD
Depati Hamzah

Adapun Output dari tahapan kegiatan ini adalah adanya video gerakan
latihan home program.

2.4 Tahapan 4 kegiatan 2: Meminta persetujuan mentor akan video yang


telah dibuat

Adapun nilai-nilai dasar (core value) perilaku BerAKHLAK yang akan


diterapkan pada tahapan meminta persetujuan mentor akan video yang
telah dibuat adalah:

47
1. Akuntabel (bertanggung jawab)
Pada tahapan ini saya akan menerapkan nilai akuntabel yaitu
bertanggung jawab dengan cara memberikan video yang telah dibuat
agar dapat dilihat dan disetujui oleh mentor
2. Loyal (dedikasi)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai loyal yaitu dedikasi
dengan cara melaksanakan perbaikan sesuai petunjuk jika ada
masukan dan saran dari mentor agar hasil video bisa maksimal.
3. Kolaboratif (terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai
tambah)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kolaboratif yaitu
terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah dengan
cara memberikan vidio yang telah dibuat kepada mentor untuk
mendengarkan masukan dan saran mengenai video latihan sehingga
tercipta video yang aman dan bermanfaat bagi pasien lansia.
Adapun output dari tahapan ini adalah adanya lempar persetujuan.

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi


Dengan membuaat video edukasi gerakan latihan pada pasien lansia
dengan keluhan osteoarthritis lutut diharapkan akan melakukan latihan
mandiri dirumah sesuai petunjuk fisioterapi serta sebagai acuan latihan yang
aman bagi lansia ketika di rumah sehingga diharapkan dapat berkontribusi
mendukung terwujudnya visi RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang yaitu
“Menjadi Rumah Sakit yang Nyaman dan Unggul dalam Pelayanan” dan
dirapkan juga berkontribusi mendukung terwujudnya misi RSUD Depati
Hamzah Pangkalpinang khususnya poin ke-2 yaitu “Mengembangkan
Pelayanan Unggulan yang Inovatif”.

48
PENGUATAN NILAI ORGANISASI

Dengan membuat video edukasi gerakan latihan pada pasien lansia


dengan keluhan Osteoarthritis lutut diharapkan akan melakukan latihan
mandiri dirumah sesai petunjuk fisioterapi serta sebagai acuan latihan yang
aman bagi lansia ketika di rumah maka diharapkan akan berkontribusi
menguatkan nilai BerAKHLAK (berorientasi pelayanan, akuntabel,
kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif) di RSUD Depati Hamzah
Pangkalpinang.

Kegiatan 3 : Membuat leaflet sebagai media edukasi untuk pasien lansia


dengan keluhan osteoartharitis lutut

Kegiatan ini bertujuan untuk membuat leaflet sebagai media edukasi


untuk pasien lansia dengan keluhan osteoarthritis lutut yang akan digunakan
saat aktualisasi. Dengan membuat leaflet ini diharapkan akan mengedukasi
dan meningkatkan pengetahuan tentang osteoarthritis lutut pada pasien
lansia

Adapun keterkaitan kegiatan ini dengan kedudukan dan peran PNS untuk
mendukug smart govermance adalah:

1. Manajemen ASN
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas
tinggi
2. Smart ASN
Seorang ASN harus memiliki jiwa enterpreuner, mampu berinovasi dan
mampu bekerja keras dalam berbagai situasi dan kondisi.

49
3.1 Tahapan 1 kegiatan 3 : Mencari referensi materi

Adapun nilai-nilai dasar (core value) perilaku BerAKHLAK yang akan


diterapkan pada tahapan mencari referensi materi adalah:

1. Berorientasi Pelayanan (memahami dan memenuhi kebutuhan


masyarakat)

Pada saat melaksanakan kegiatan mencari referensi terkait materi


yang akan disampaikan pada leaflet untuk pasien lansia dengan
keluhan osteoarthritis lutut saya akan menerapkan nilai berorientasi
pelayanan yaitu memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
dengan cara mencari materi yang menarik dan mudah untuk dipahami
oleh pasien lansia sehingga pasien lansia bisa menambah
pengetahuan pasien lansia mengenai osteoarthritis lutut.

2. Akuntabel ( cermat )

Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai akuntabel yaitu
cermat dengan cara berusaha mencari materi yang mudah dipahami
oleh orang awam agar maksud dan tujuan dari pembuatan leaflet
tersampaikan

3. Adaptif (bertindak proaktif )

Pada tahapan ini saaya juga akan menerapkan nilai adaptif yaitu
bertindak proaktif dengan cara mencari berbagai jurnal dan penelitian
terkait materi osteoarthritis lutut agar para pasien lansia paham
pentingnya untuk melakukan latihan di rumah

Adapun output dari tahapan ini adalah Adanya referensi materi yang akan
digunakan dalam mendesain leaflet

3.2 Tahapan 2 kegiatan 3 : Membuat desain leaflet


Adapun nilai-nilai dasar (core value) perilaku berakhlak yang akan

50
diterapakan pada tahapan membuat desain leaflet adalah
1. Akuntabel (bertanggung jawab)
Pada saat melaksanakan tahapan membuat desain leaflet saya akan
menerapkan nilai akuntabel yaitu bertanggung jawab dengan cara
berusaha membuat desain dengan benar sehingga bisa bermanfaat
bagi pasien lansia
2. Kompeten (melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kompeten yaitu
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dengan cara menyusun
dan membuat leaflet yang menarik dan simpel agar mudah di baca
dan dipahami oleh pasien lansia.
3. Adaptif (terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai adaptif yaitu terus
berinovasi dan mengembangkan kreatifitas dengan cara membuat
leaflet dengan materi penelitian yang terbaru agar pasien lansia
mendapatkan pengetahuan baru.
Adapun output dari tahapan ini adalah dokumentasi foto berupa contoh
video

3.3 Tahapan 3 kegiatan 3 : Melakukan konsultasi dengan mentor terkait


leaflet yang telah dirancang
Adapun nilai-nilai dasar (core value) perilaku berakhlak yang akan
diterapakan pada tahapan melakukan konsultasi dengna mentor terkait
leaflet yang telah dirancang adalah:
1. Akuntabel (bertanggung jawab)
Pada tahapan ini saya akan menerapkan nilai akuntabel yaitu
bertanggung jawab dengan cara memberikan leaflet yang telah dibuat
agar dapat dilihat dan disetujui oleh mentor
2. Loyal (dedikasi)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai loyal yaitu dedikasi
dengan cara melaksanakan perbaikan sesuai petunjuk jika ada

51
masukan dan saran dari mentor agar leaflet cepat diselesaikan
3. Kolaboratif (terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai
tambah)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kolaboratif yaitu
terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah dengan
cara memberikan leaflet yang telah dibuat kepada mentor untuk
mendengarkan masukan dan saran mengenai leaflet agar leaflet
bermanfaat bagi pasien lansia.
Adapun output dari tahapan ini adalah adanya lembar konsultasi
3.4 Tahapan 4 kegiatan 3 : Meminta pegawai mencetak leaflet dengan
mencantumkan barcode video
Adapun nilai-nilai dasar (core value) perilaku berakhlak yang akan
diterapakan pada tahapan meminta petugas mencetak leaflet dengan
mencantumkan barcode video adalah:
1. Kompeten (melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik)

Pada saat melaksanakan tahapan meminta pegawai mencetak


leaflet dengan mencantumkan barcode video saya akan menerapkan
nilai kompeten yaitu melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
dengan cara mencetak leaflet sesuai dengan desain agar hasil leaflet
bagus
2. Adaptif (bertindak proaktif)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai adaptif yaitu
bertindak proaktif dengan cara datang sendiri ke pegawai tanpa
perintah dari siapapun dan tidak menyuruh orang lain agar proses
pencetakan dapat berjalan lancar
3. Kolaboratif (terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai
tambah) Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kolaboratif
yaitu terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai
tambah dengan cara membangun komunikasi yang baik

52
dengan pegawai dan menerima saran dari pegawai sehingga
terbangun kerjasama dalam proses percetakan leaflet
Adapun output dari tahapan ini adalah adanya leaflet

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi


Dengan membuat leaflet sebagai media edukasi untuk pasien lansia
dengan keluhan osteoartharitis lutut diharapkan akan meningkatkan
pengetahuan pasien lansia tentang Osteoarthritis Lutut. sehingga diharapkan
dapat berkontribusi mendukung terwujudnya visi RSUD Depati Hamzah
Pangkalpinang yaitu “Menjadi Rumah Sakit yang Nyaman dan Unggul dalam
Pelayanan” dan dirapkan juga berkontribusi mendukung terwujudnya misi
RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang khususnya poin ke-1 yaitu
“Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu, Terjangkau, Profesional
dan Berorientasi pada Pasien”.

Kontribusi Terhadap Organisasi

Dengan membuat leaflet sebagai media edukasi untuk pasien lansia


dengan keluhan osteoartharitis diharapkan akan meningkatkan pengetahuan
pasien lansia tentang osteoarthritis lutut. diharapkan akan berkontribusi
menguatkan nilai berakhlak (berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten,
harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif) di RSUD Depati Hamzah
Pangkalpinang.

Kegiatan 4: Melaksanakan gerakan edukasi latihan home program


untuk lansia
Kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan gerakan edukasi latihan
home program untuk lansia. Dengan melaksanakan gerakan edukasi latihan
home program untuk lansia diharapkan akan diterapkan dengan teratur di
rumah pasien lansia serta upaya meningkatkan pelayanan fisioterapi pada
pasien lansia .Adapun keterkaitan kegiatan ini dengan kedudukan dan peran
PNS untuk mendukung smart govermance adalah:

53
1. Manajemen ASN
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas
tinggi

2. Smart ASN
Profesional dalam melaksanakan tugas dengan memberikan
pelayanan terbaik
4.1 Tahapan 1 kegiatan 4: Menentukan pasien lansia yang akan
dicontohkan gerakan latihan

Adapun nilai-nilai dasar (core value) perilaku berakhlak yang akan


diterapakan pada tahapan menentukan pasien lansia yang akan
dicontohkan gerakan latihan adalah:

1. Berorientasi pelayanan (ramah)


Pada saat melaksanakan tahapan menentukan pasien lansia yang
akan dicontohkan gerakan latihan saya akan menerapkan nilai
berorientasi pelayanan yaitu ramah dengan cara ramah bertanya
kepada pasien lansia yang memiliki keluhan osteoarthritis lutut.
2. Adaptif ( proaktif)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai adaptif yaitu
proaktif dengan cara mencari nama pasien lasnia yang datang
untuk terapi agar dapat ditentukan pasien yang masuk kriteria
pasien lansia dengan keluahan osteoarthritis lutut
3. Kolaboratif (memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi
Pada tahap ini saya akan menerapkan nilai kolaboratif yaitu
memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
dengan cara bertanya kepada admin fisioterapi tentang daftar pasien
lansia yang datang untuk terapi agar adanya info jadwal terapi pasien
hari itu.

54
Adapun output dari tahapan ini adalah adanya pasien lansia dengan
keluhan osteoarthritis lutut

4.2 Tahapan 2 kegiatan 4 : Menyerahkan leaflet beserta barcode kepada


pasien lansia
Adapun nilai-nilai dasar (core value) perilaku berakhlak yang akan
diterapakan pada tahapan menyerahkan leaflet beserta barcode kepada
pasien lansia adalah:

1. Berorientasi pelayanan (ramah)

Pada saat melaksanakan tahapan menyerahkan leaflet beserta


barcode kepada pasien lansia saya akan menerapkan nilai
berorientasi pelayanan yaitu ramah dengan cara ramah dan senyum
memberikan leaflet agar bisa digunakan oleh pasien lansia
2. Adaptif ( proaktif)

Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai adaptif yaitu
proaktif dengan cara aktif membagikan leaflet kepada pasien lansia
yang berada di ruangan fisioterapi agar bisa dibaca dan dipahami
oleh pasien lansia.
3. Kolaboratif (memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi

Pada tahap ini saya akan menerapkan nilai kolaboratif yaitu memberi
kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dengan cara
meminta teman untuk memfoto agar ada bukti dokumentasi saat
membagikan leaflet

Adapun output pada tahapan ini adalah dokumentasi foto

4.3 Tahapan 3 kegiatan 4 : Mengajarkan / mempraktekan gerakan latihan


yang bisa dilakukan di rumah

Adapun nilai-nilai dasar (core value) perilaku BerAKHLAK yang akan

55
diterapakan pada tahapan adalah Mengajarkan / mempraktekan gerakan
latihan yang bisa dilakukan di rumah adalah:
1. Berorientasi pelayanan (ramah)

Pada saat melaksanakan tahapan mengajarkan/ mempraktekan


gerakan latihan yang bisa dilakukan di rumah saya akan menerapkan
nilai berorientasi pelayanan yaitu ramah dengan cara menerangkan
dengan bahasa yang mudah dimengerti lalu mempraktekannya
didepan pasien lansia agar pasien lansia bisa melihat gerakan latihan
yang benar.
2. Akuntabel ( bertanggung jawab)

Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai akuntabel yaitu
bertanggung jawab dengan cara memberikan contoh yang benar yang
bisa dilakukan di rumah sehingga pasien bisa mempraktekan latihan
yang diberikan dirumah dengan benar
3. Kompeten (membantu orang lain belajar)

Pada tahap ini saya akan menerapkan nilai kompeten yaitu membantu
orang lain belajar dengan cara mempraktekan gerakan latihan untuk
lansia sehingga pasien mengerti dan memahami pentingnya latihan
home program

Adapun output pada tahapan ini adalah foto dokumentasi

4.4 Tahapan 4 kegiatan 4 : Meminta pasien lansia untuk mempraktekan


gerakan latihan

Adapun nilai-nilai dasar (core value) perilaku berakhlak yang akan


diterapakan pada tahapan meminta pasien lansia untuk mempraktekan
gerakan latihan adalah:
1. Berorientasi pelayanan (ramah)

Pada saat melaksanakan tahapan meminta pasien lansia untuk

56
mempraktekan gerakan latihan saya akan menerapkan nilai
berorientasi pelayanan yaitu ramah dengan cara meminta dengan
sopan untuk pasien lansia mempraktekan gerakan latihan yang telah
dicontohkan sebelumnya sehingga terapis tau pasien sudah
melakukan gerakan latihan yang benar
2. Kompeten (membantu orang lain belajar)

Pada tahap ini saya akan menerapkan nilai kompeten yaitu


membantu orang lain belajar dengan cara menyuruh pasien untuk
mempraktekan gerakan latihan sehingga pasien lansia tau gerakan
latihan yang benar
3. Harmonis ( menghargai setiap orang apaun latar belakangnya)

Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai harmonis yaitu
menghargai setiap orang apapun latar belakangnya dengan cara
menghargai jika ada pasien yang masih salah dalam melakukan
gerakan latihan

Adapun output pada tahapan ini adalah foto dokumentasi

4.5 Tahapan 5 kegiatan 4 : Menilai gerakan latihan yang dipraktekan


oleh pasien lansia

Adapun nilai-nilai dasar (core value) perilaku berakhlak yang akan


diterapkan pada tahapan ini adalah :

1. Berorientasi Pelayanan (memahami dan memenuhi kebutuhan


masyarakat)

Pada saat melaksanakan tahapan memahami dan memenuhi


kebutuhan masyarakat saya akan menerapkan nilai berorientasi
pelayanan yaitu memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
dengan cara memberikan solusi kepada pasien lansia untuk
membantu mempercepat proses kesembuhan osteoarthritis lutut.

57
2. Akuntabel (melaksanakan tugas dengan jujur)

Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai akuntabel yaitu
melaksanakan tugas dengan jujur dengan cara memberitahu jika
ada gerakan latihan yang salah sehingga gerakan latihan menjadi
benar.

3. Kompeten (melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik)

Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kompeten yaitu
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik adalah dengan cara
menilai gerakan yang benar adalah yang dipraktekan oleh terapis
sehingga pasien paham gerakan latihan yang salah dan yang
benar.

Adapun output pada tahapan ini adalah adanya gerakan yang benar
dan sesuai petunjuk terapis

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi


Dengan melaksanakan gerakan edukasi latihan home program
untuk pasien lansia diharapkan kegiatan ini dapat diterapkan dengan
teratur di rumah pasien lansia serta upaya meningkatkan pelayanan
fisioterapi pada pasien lansia sehingga diharapkan dapat berkontribusi
mendukung terwujudnya visi RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang yaitu
“Menjadi Rumah Sakit yang Nyaman dan Unggul dalam Pelayanan” dan
diharapkan juga berkontribusi mendukung terwujudnya misi RSUD
Depati Hamzah khususnya poin ke-2 yaitu “Mengembangkan Pelayanan
Unggulan yang Inovatif”.

Penguatan Nilai Organisasi


Dengan melaksanakan gerakan edukasi latihan home program
untuk pasien lansia diharapkan kegiatan ini akan dapat diterapkan
dengan teratur di rumah pasien lansia serta upaya meningkatkan
pelayanan fisioterapi pada pasien lansia sehingga diharapkan akan

58
berkontribusi menguatkan nilai BerAKHLAK (berorientasi pelayanan,
akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif) di RSUD
Depati Hamzah Pangkalpinang.

Kegiatan 5 : Membuat laporan aktualisasi


kegiatan ini bertujuan untuk membuat laporan aktualisasi yang
telah dilaksanakan saat aktualisasi. Dengan membuat laporan sebagai
bahan pertanggung jawaban atas kegiatan saat aktualisasi kepada
mentor. Adapun keterkaitan kegiatan ini dengan kedudukan dan peran
PNS untuk mendukung smart govermance adalah:

1. Manajemen ASN

Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab dan


berintegritas tinggi
2. Smart ASN
Menjalin networking atau kerjasama dengan pihak lain

5.1 Tahapan 1 kegiatan 5 : Mengumpulkan semua dokumen untuk


pembuatan laporan

Adapun nilai-nilai dasar (core value) perilaku berakhlak yang akan


diterapkan pada tahapan mengumpulkan semua dokumen untuk
pembuatan laporan adalah:

1. Berorientasi pelayanan (cekatan)

Pada saat melaksanakan tahapan mengumpulkan semua


dokumen untuk pembuatan laporan saya akan menerapkan nilai
berorietansi pelayanan yaitu cekatan dengan cara cepat, tepat
dan lengkap mengumpulkan semua bahan yang telah disusun
sehingga mempermudah dalam penyusunan laporan.
2. Akuntabel (bertanggung jawab)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai akuntabel yaitu

59
bertanggung jawab dengan cara mempersiapkan dokumen
beserta bukti dokumen dengan lengkap agar cepat dalam
penyusunan laporan
3. Kompeten (melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik)
Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kompeten yaitu
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dengan cara
menyiapkan dokumen beserta bukti dokumen laporan diketik
dengan rapi agar mudah dibaca dan dimengerti mentor.
Adapun output pada kegiatan ini adalah adanya dokumen dan bukti
dokumen laporan

5.2 Tahapan 2 kegiatan 5 : Menyusun laporan

Adapun nilai-nilai dasar (core value) perilaku berakhlak yang akan


diterapkan pada tahapan menyusun laporan adalah:

1. Berorientasi Pelayanan (cekatan)

Pada saat melaksanakan tahapan menyusun laporan saya akan


menerapkan nilai berorientasi pelayanan yaitu cekatan dengan
cara cepat dan tepat dalam menyusun laporan agar pelaporan
cepat selesai.

2. Akuntabel (jujur)

Pada tahapan ini saya akan menerapkan nilai akuntabel yaitu jujur
dengan cara menyusun laporan dengan sebenarnya tidak
memanipulasi data sehingga laporan sesuai dengan yang
diharapkan

3. Kompeten (melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik)

Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kompeten


yaitu melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dengan cara
menyusun laopran dengan rapi sesuai dengan data yang

60
didapatkan sehingga laporan dapat diterima oleh mentor

Adapun output pada tahapan ini adalah adanya hasil laporan

5.3 Tahapan 3 kegiatan 5 : Menyerahkan laporan kepada mentor

Adapun nilai-nilai dasar (core value) perilaku berakhlak yang akan


diterapkan pada tahapan menyerahkan hasil laporan adalah:

1. Berorientasi Pelayanan ( ramah)

Pada saat melaksanakan tahapan menyerahkan hasil laporan


saya akan menerapkan nilai berorientasi pelayanan yaitu ramah
dengan cara sopan santun menyerahkan laporan kepada mentor
agar laporan dapat diterima dengan baik oleh mentor.

2. Kompeten (melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik)

Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai kompeten


yaitu melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik dengan cara
membuat lembar serah terima laporan kegiatan dengan rapi agar
dapat diterima mentor.

3. Adaptif (bertindak proaktif)

Pada tahapan ini saya juga akan menerapkan nilai adaptif yaitu
bertindak proaktif dengan cara menyerahkan sendiri hasil laporan
dan tidak dititipkan kepada rekan kerja agar hasil laporan bisa
langsung sampai ke mentor.

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi


Dengan membuat laporan aktualisasi dari kegiatan pelaksanaan
aktualisasi diharapkan sebagai bukti hasil pertanggung jawaban dari
setiap rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sehingga
diharapkan dapat berkontribusi mendukung terwujudnya visi RSUD

61
Depati Hamzah yaitu “Menjadi Rumah Sakit yang Nyaman dan Unggul
dalam Pelayanan” dan diharapkan juga berkontribusi mendukung
terwujudnya misi RSUD Depati Hamzah hususnya poin ke-1 yaitu
“Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu, Terjangkau,
Profesional dan Berorientasi pada Pasien”

Penguatan Nilai Organisasi


Dengan membuat laporan aktualisasi dari kegiatan pelaksanaan
aktualisasi diharapkan sebagai bukti hasil pertanggung jawaban dari
setiap rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan diharapkan akan
berkontribusi menguatkan nilai BerAKHLAK (berorientasi pelayanan,
akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif) di RSUD
Depati Hamzah Pangkalpinang.

62
63
3.6 MATRIK RANCANGAN AKTUALISASI
Nama : Resvita, SSt. Ft
NIP 199205312022032012
Angkatan VI
Kelompok 3
Jabatan : Calon Fisioterapi Ahli Pertama
Unit Kerja : RSUD Depati Hamzah
Identifikasi Isu :
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai layanan fisioterapi
2. Belum optimalnya edukasi latihan home program fisioterapi pada pasien lansia dengan keluhan
osteoarthritis lutut
3. Kurangnya kepatuhan pasien dalam penerapan 5M di ruang fisoterapi

Isu yang diangkat : Belum optimalnya edukasi latihan home program fisioterapi pada pasien lansia dengan keluhan
osteoarthritis lutut

Gagasan pemecahan masalah : Optimalisasi edukasi latihan home program fisioterapi pada pasien lansia dengan keluhan
osteoarthritis lutut di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang

64
No KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT / KETERKAITAN KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN NILAI-
KEGIATAN HASIL SUBSTANSI VISI DAN MISI NILAI ORGANISASI
DENGAN MATA ORGANISASI
PELATIHAN
1 Melakukan Terlaksananya Manajemen ASN Dengan melakukan Dengan melakukan
konsultasi konsultasi Smart ASN konsultasi dengan konsultasi dengan
dengan mentor tentang mentor tentang
mentor pelaksanaan pelaksanaan aktualisasi
tentang aktualisasi maka maka diharapkan akan
pelaksanaan diharapkan akan terjalin hubungan
aktualisasi terjalin hubungan kerjasama yang sinergis

1.1 Materi 1. Berorientasi kerjasama yang serta membangun

Menyiapkan konsultasi pelayanan (cekatan) sinergis serta komunikasi yang baik

berkas tertulis 2. Akuntabel membangun dengan mentor

konsultasi (bertanggungjawab) komunikasi yang baik sehingga diharapkan

3. Kompeten dengan mentor dapat berkontribusi

(melaksanakan tugas sehingga diharapkan menguatkan nilai

dengan kualitas dapat berkontribusi BerAKHLAK

terbaik) mendukung (berorientasi pelayanan,

4. Loyal (Dedikasi) terwujudnya visi akuntabel, kompeten,

65
1.2 Adanya 1. Berorientasi RSUD Depati harmonis, loyal, adaptif,
Menjelaskan kegiatan dan pelayanan Hamzah dan kolaboratif di RSUD
kegiatan lembar konsul (cekatan) Pangkalpinang yaitu Depati Hamzah
aktualisasi dengan mentor 2. Akuntabel (jujur) “Menjadi Rumah Pangkalpinang.
yang akan 3. Kolaboratif Sakit yang Nyaman
dilaksanakan (terbuka dalam dan Unggul dalam
bekerja sama Pelayanan” dan
untuk diharapkan juga
menghasilkan nilai dapat berkontribusi
tambah) mendukung
4. Loyal (menjaga terwujudnya misi
nama baik RSUD Depati
instansi) Hamzah khususnya
1.3 Meminta Adanya 1. Berorientasi misi nomor/poin ke-1
saran dari catatan saran pelayanan yaitu “Memberikan
mentor dan masukan (melakukan Pelayanan
terhadap dari mentor perbaikan tiada Kesehatan yang
kegiatan henti) Bermutu,
rancangan 2. Kompeten Terjangkau,
aktualisasi (melaksanakan Profesional dan
tugas dengan

66
kualitas terbaik) Berorientasi pada
3. Loyal (dedikasi) Pasien”.

1.4 Membuat adanya 1. Berorientasi


hasil kesimpulan pelayanan(cekat
kesimpulan dan saran an)
dan saran 2. Akuntabel
dari mentor (bertanggung
tentang jawab)
pelaksaan 3. Harmonis
kegiatan (membangun
aktualisasi lingkungan kerja
yang kondusif)
1.5 Meminta Adanya lembar 1. Berorientasi
persetujuan persetujuan pelayanan (ramah)
mentor untuk 2. Akuntabel
pelaksanaan (bertanggung
kegiatan jawab)
aktualisasi

67
3. Kompeten
(melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik)
4. Harmonis
(membangun
lingkungan kerja
yang kondusif)
2 Membuat Terlaksananya Manajemen ASN Dengan membuaat Dengan membuat
video pembuatan Smart ASN video edukasi gerakan video edukasi
edukasi video latihan pada pasien gerakan latihan pada
gerakan lansia dengan keluhan pasien lansia dengan
latihan home osteoarthritis lutut keluhan Osteoarthritis
program diharapkan akan lutut diharapkan akan

68
untuk pasien 2.1 Mencari Foto sumber 1. Berorientasi melakukan latihan melakukan latihan
lansia referansi dokumentasi pelayanan mandiri dirumah sesuai mandiri dirumah sesai
latihan untuk (memahami dan petunjuk fisioterapi serta petunjuk fisioterapi
pasien lasia memenuhi sebagai acuan latihan serta sebagai acuan
dengan kebutuhan yang aman bagi lansia latihan yang aman
keluhan masyarakat) ketika di rumah bagi lansia ketika di
osteoarthritis 2. Akuntabel sehingga diharapkan rumah maka
lutut (disiplin) dapat berkontribusi diharapkan akan
3. Adaptif mendukung terwujudnya berkontribusi
(bertindak visi RSUD Depati menguatkan nilai
proaktif) Hamzah Pangkalpinang BerAKHLAK
4. Loyal (kontribusi) yaitu “Menjadi Rumah (berorientasi
2.2 Menyusun Adanya 1. Akuntabel Sakit yang Nyaman dan pelayanan, akuntabel,
/ mendesain Gerakan (bertanggung Unggul dalam kompeten, harmonis,
gerakan latihan untuk jawab) Pelayanan” dan loyal, adaptif dan
latihan untuk pasien lansia 2. Kompeten dirapkan juga kolaboratif) di RSUD
pasien lansia dengan (melaksanakan berkontribusi Depati Hamzah
keluhan tugas dengan mendukung terwujudnya Pangkalpinang.
osteoarthritis kualitas terbaik) misi RSUD Depati
lutut 3. Adaptif (terus Hamzah Pangkalpinang
berinovasi dan khususnya poin ke-2

69
mengembangkan yaitu “Mengembangkan
kreatifitas) Pelayanan Unggulan
4. Loyal (kontribusi) yang Inovatif”.

2.3 Membuat Video gerakan 1. Akuntabel


video gerakan latihan home (bertanggung
latihan home program jawab)
program 2. Kompeten
untuk pasien (melaksanakan
lansia tugas dengan
kualitas terbaik)
3. Adaptif (terus
berinovasi dan
mengembangkan
kreatifitas)
4. Loyal (kontribusi)
70
2.4 Meminta Adanya 1. Akuntabel
persetujuan peretujuan (bertanggung
mentor akan jawab)
videoyang 2. Loyal
telah dibuat (dedikasi)
3. Kolaboratif
(terbuka
dalambekerja
sama untuk
menghasilkan
nilai tambah)
4. Harmonis
(membangun
lingkungan kerja
yang kondisif)

71
3 Membuat Terlaksannya Manajemen ASN Dengan membuat leaflet Dengan membuat
Leaflet pembuatan Smart ASN sebagai media edukasi leaflet sebagai media
sebagai leaflet untuk pasien lansia edukasi untuk pasien
media dengan keluhan lansia dengan
edukasi osteoartharitis lutut keluhan
untuk pasien diharapkan akan osteoartharitis
lansia meningkatkan diharapkan akan
dengan pengetahuan pasien meningkatkan
keluhan lansia tentang pengetahuan pasien
Osteoarthritis Lutut. lansia tentang

72
osteoarthariti 3.1 Mencari Adanya 1. Berorientasi sehingga diharapkan osteoarthritis lutut.
s lutut, referensi referensi pelayanan dapat berkontribusi diharapkan akan
materi materi yang (memahami dan mendukung terwujudnya berkontribusi
akan memenuhi visi RSUD Depati menguatkan nilai
digunakan kebutuhan Hamzah Pangkalpinang berakhlak
dalam masyarakat) yaitu “Menjadi Rumah (berorientasi
mendesain 2. Akuntabel Sakit yang Nyaman dan pelayanan,
leaflet (disiplin), Adaptif Unggul dalam akuntabel, kompeten,
(bertindak Pelayanan” dan harmonis, loyal,
proaktif) dirapkan juga adaptif dan
3. Loyal (kontribusi) berkontribusi kolaboratif) di RSUD

73
3.2 Membuat Adanya desain 1. Akuntabel mendukung terwujudnya Depati Hamzah
desain leaflet leaflet (tanggung misi RSUD Depati Pangkalpinang.
jawab) Hamzah Pangkalpinang
2. Adaptif khususnya poin ke-1
(terus yaitu “Memberikan
berinovasi Pelayanan Kesehatan
dan yang Bermutu,
mengemban Terjangkau, Profesional
gkan dan Berorientasi pada
kreatifitas) Pasien”.
3. Kompeten
(melaksanak
an tugas
dengan
kualitas
terbaik)
4. Loyal (kontribusi)

74
3.3 Adanya lembar 1. Akuntabel
Melakukan konsultasi (bertanggung
konsultasi jawab)
dengan 2. Loyal (dedikasi)
mentor terkait 3. Kolaboratif
leaflet yang (terbuka dalam
telah dibuat bekerja sama
untuk
menghasilkan
nilai tambah)
4. Harmonis
(membangun
lingkungan kerja
yang kondusif)

75
3.4 Meminta Adanya leaflet 1. Kompeten
pegawai (melaksanakan
mencetak tugas dengan
leaflet dengan kualitas terbaik)
mencantumk 2. Adaptif
an barcode (bertindak
video proaktif)
3. Kolaboratif
(terbuka dalam
bekerja sama
untuk
menghasilkan
nilai tambah)
4. Harmonis
(membangun
lingkungan
kerja yang
kondusif)

76
4 Melaksanak Terlaksananya Manajemen ASN Dengan melaksanakan Dengan melaksanakan
an gerakan edukasi latihan Smart ASN gerakan edukasi latihan gerakan edukasi latihan
edukasi home program home program untuk home program untuk
latihan home pasien lansia diharapkan pasien lansia
program kegiatan ini dapat diharapkan kegiatan ini
untuk lansia diterapkan dengan teratur akan dapat diterapkan
di rumah pasien lansia dengan teratur di rumah
4.1 Adanya pasien 1. Berorientasi
serta upaya pasien lansia serta
Menentukan lansia dengan pelayanan
meningkatkan pelayanan upaya meningkatkan
pasien lansia keluhan (ramah)
fisioterapi pada pasien pelayanan fisioterapi
yang akan osteoarthritis 2. Adaptif
lansia sehingga pada pasien lansia
dicontohkan lutut (bertindak
diharapkan dapat sehingga diharapkan
gerakan proaktif)
berkontribusi mendukung akan berkontribusi
latihan 3. Kolaboratif
terwujudnya visi RSUD menguatkan nilai
(memberikan
Depati Hamzah BerAKHLAK
kesempatan
Pangkalpinang yaitu (berorientasi pelayanan,
pada pihak lain
“Menjadi Rumah Sakit akuntabel, kompeten,
untuk
yang Nyaman dan Unggul harmonis, loyal, adaptif
berkontribusi)

77
4.2 Dokumentasi 1. Berorientasi dalam Pelayanan” dan dan kolaboratif) di
Menyerahkan foto pelayanan diharapkan juga RSUD Depati Hamzah
leaflet beserta (ramah) berkontribusi mendukung Pangkalpinang.
barcode 2. Adaptif terwujudnya misi RSUD
kepada (bertindak Depati Hamzah
pasien lansia proaktif) khususnya poin ke-2 yaitu
3. Kolaboratif “Mengembangkan
(memberikan Pelayanan Unggulan
kesempatan yang Inovatif”.
pada pihak lain
untuk
berkontribusi)
4.3 Foto 1. Berorientasi
Mengajarkan dokumentasi pelayanan
/ (ramah)
memprakteka 2. Akuntabel
n gerakan (bertanggun
latihan yang g jawab)
bisa 3. Kompeten
dilakukan di (membantu
rumah orang lain

78
belajar)

4.4 Meminta Foto 1. Berorientasi


pasien lansia dokumentasi pelayanan (ramah)
untuk 2. kompeten
memprakteka (membantu orang
n gerakan lain belajar)
latihan 3. Harmonis
(menghargai
setiap orang
apapun latar
belakangnya)
4.5 Menilai Adanya 1. Berorientasi
gerakan gerakan yang pelayanan
latihan yang benar sesuai (memahami dan
dipraktekan petunjuk memenuhi
terapis kebutuhan

79
oleh pasien masyarakat)
lansia 2. Akuntabel
(melaksanakan
tugas dengan
jujur)
3. Kompeten
(melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik)
5 Membuat Terlaksananya Manajemen ASN Dengan membuat Dengan membuat
laporan pembuatan Smart ASN laporan aktualisasi dari laporan aktualisasi
aktualisasi laporan kegiatan pelaksanaan dari kegiatan
aktualisasi diharapkan pelaksanaan
sebagai bukti hasil aktualisasi
pertanggung jawaban diharapkan sebagai
dari setiap rangkaian bukti hasil
kegiatan yang telah pertanggung jawaban
dilaksanakan sehingga dari setiap rangkaian

80
5.1 Adanya 1. Berorientasi diharapkan dapat kegiatan yang telah
Mengumpulk dokumen dan pelayanan berkontribusi mendukung dilaksanakan
an semua bukti dokumen (cekatan) terwujudnya visi RSUD sehingga diharapkan
dokumen laporan 2. Akuntabel Depati Hamzah yaitu akan berkontribusi
untuk (bertanggung “Menjadi Rumah Sakit menguatkan nilai
pembuatan jawab) yang Nyaman dan Unggul BerAKHLAK
laporan 3. Kompeten dalam Pelayanan” dan (berorientasi
(melaksanakan diharapkan juga pelayanan,
tugas dengan berkontribusi mendukung akuntabel,kompeten,
kualitas terbaik) terwujudnya misi RSUD harmonis, loyal,
4. Loyal (kontribusi Depati Hamzah hususnya adaptif, kolaboratif)
poin ke-1 yaitu
“Memberikan Pelayanan
Kesehatan yang
Bermutu, Terjangkau,
Profesional dan
Berorientasi pada
Pasien”

81
5.2 Menyusun Adanya hasil 1. Berorientasi
laporan laporan pelayanan
(cekatan)
2. Akuntabel (jujur)
3. Kompeten
(melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik)
4. Loyal (kontribusi

5.3 Adanya lembar 1. Berorientasi


Menyerahkan serah terima pelayanan (ramah)
laporan laporan 2. Kompeten
kepada (melaksanakan
mentor tugas dengan
kualitas terbaik)
3. Adaptif (bertindak
proaktif)

82
No Nilai ASN Kegiatan Jumlah Aktualisasi
1 2 3 4 5
1 Berorientasi Pelayanan 5 1 1 4 3 14
2 Akuntabel 4 3 3 2 2 14
3 Keompeten 3 2 2 3 2 12
4 Harmonis 2 1 2 1 0 5
5 Loyal 2 4 3 0 2 11
6 Adaptif 0 3 3 2 1 9
7 kolaboratif 1 1 2 2 0 6
Jumlah nilai yang diaktualisasi 6 7 7 6 6
setiap per kegiatan

83
3.7 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

Tabel 3.4 Jadwal Rencana Kegiatan

Minggu/Bulan BUKTI KEGIATAN


No
Kegiatan September Oktober
.
2 3 4 5 1 2 3
Melakukan konsultasi dengan Foto Kegiatan, bukti
1. mentor tentang pelaksanaan
kegiatan dan video kegiatan
aktualisasi
Membuat video edukasi gerakan Foto Kegiatan, bukti
2. latihan home program untuk pasien
kegiatan dan video kegiatan
lansia
Membuat Leaflet sebagai media Foto Kegiatan, bukti
3. edukasi untuk pasien lansia
kegiatan dan video kegiatan
dengan keluhan osteoartharitis
lutut
Melaksanakan gerakan edukasi Foto Kegiatan, bukti
4. latihan home program untuk lansia
kegiatan dan video kegiatan
Membuat laporan pelaksanaan Foto Kegiatan, bukti
5. aktualisasi
kegiatan dan video kegiatan

84
DAFTAR PUSTAKA

Adiyat Mirdin, Andi. 2021. Modul Berorientasi Pelayanan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia

Handoko, Ramah. 2021. Modul Pelatihan Dasar CPNS Akuntabel. Jakarta:


Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Jalis, Ahmad. 2021. Kompeten Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Sembodo, Jarot. 2021. Harmonis Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Rahmanendra, Dwi. 2021. Loyal Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Suwarno, yogi. 2021. Adaptif Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Atmojo, Sejati Tri. 2021. Kolaboratif Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Amelia, Rizki. 2021. Berorientasi Pelayanan Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia

Fatimah, Elly dan Ema Irawati. 2021. Manajemen ASN Modul Pelatihan Dasar
PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Peraturan Kementrian Kesehatan (PMK) N0 65 Tahun 2015 Tentang Standar


Pelayanan Fisioterapis.

Peraturan Kementrian Kesehatan (PMK) No 80 Tahun 2013 Tentang


Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Fisoterapis.

Manfaat Fisioterapi Bagi Lansia. Diakses pada 31 Agustus 2022.


https://www.honestdocs.id/manfaat-fisioterapi-bagi-lansia

85
LAMPIRAN

86
FORMULIR KONSULTASI DENGAN COACH

Nama : Resvita, SSt. FT


NIP 199205312022032012
Jabatan Unit Kerja : Fisioterapi Ahli Pertama RSUD Depati Hamzh Pangkalpinang
Nama Coach / Jabatan : Drs. Gunawan, MM / Widyaiswara BKPSDM Daerah Prov. Bangka Belitung
No Hari / Tgl Materi/perihal yang Catatan Media Konsulltasi paraf
Bimbingan dikonsultasikan Coach/Komentar/awaban
yang saya dapatkan
1 Selasa Membahas tentang Isu yang Penguatan bukti pengambilan Zoom meeting
23 Agustus akan diangkat isu
2022

2 Rabu Membahas kegiatan dan Perubahan kegiatan dan Zoom meeting


24 Agustus tahapan kegiatan penambahan tahapan
2022 kegiatan

3 Rabu, Konsultasi BAB 1,2, dan 3 Penambahan pengangkatan Tatap Muka


31 Agustus isu dalam latar belakang Bab I
2022

87
4 Minggu, Presentasi ppt Cara presentasi yang baik dan zoom meating
4 September benar
2022

88
FORMULIR KONSULTASI DENGAN MENTOR

Nama : Resvita, SSt. FT


NIP 199205312022032012
Jabatan / Unit Kerja : Fisioterapis Ahli Pertama RSUD Depati Hamzah
Nama Mentor /Jabatan : Achirudin, SKM / Kasi Pelayanan Penunjang Medik
NO Hari / Tgl Bimbingan Materi yang dikosultasikan Catatan Mentor / Komentar/ Media Konsultasi Paraf
Jawaban yang saya dapatkan
1. Sabtu, Identifikasi Isu di tempat Masukan isu yang akan di di Tatap muka
20 Agustus 2022 kerja masukan ke teknik USG

2. Sabtu, Penentuan isu utama yang Isu utama Tatap muka


27 Agustus 2022 akan dijadikan judul
rancangan aktualisasi

89
3. Sabtu, Konsultasi BAB I,II,III Penambahan kata kota Tatap muka
3 September 2022 pangkalpinang di cover

90

Anda mungkin juga menyukai