Anda di halaman 1dari 42

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PELAYANAN PROLANIS PADA PASIEN HIPERTENSI


DAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS MANIIS
KABUPATEN PURWAKARTA

Oleh:

dr. Sri Mulyani


Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Purwakarta
Golongan III Angkatan X Tahun 2022

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PELAYANAN PROLANIS PADA
PASIEN HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS
TIPE II DI PUSKESMAS MANIIS KABUPATEN
PURWAKARTA

Peserta Diklat

dr. SRI MULYANI


199305032022032016

Telah disetujui pada tanggal : 03-08-2022


Di Pusdikmin Lemdiklat Polri Bandung

Coach Mentor

DAVID R.P. PARADEDE,STh.,M.M H. TARSO,SKM


NIP. 197601052005011007 NIP.196609171987031004

ii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN COACH
TENTANG KEMAMPUAN PESERTA

Nama Peserta Diklat : dr.SRI MULYANI


Instansi : UPTD Puskesmas Maniis
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Tempat Aktualisasi : UPTD Puskesmas Maniis

Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :

Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu/ Tidak


Mampu

Membuat Rancang aktualisasi substansi mata Pelatihan Dasar CPNS


dalam menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan dengan penjelasan
sebagai berikut:

1. Isu dan kegiatan sudah sesuai


2. Tahapan kegiatan dapat menjawab isu yang diangkat
3. RAH siap untuk diseminarkan

Bandung, 02-08-2022

DAVID R.P. PARADEDE,STh.,M.M


PENATA I NIP. 197601052005011007

iii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN MENTOR
TENTANG KEMAMPUAN PESERTA

Nama Peserta Diklatlasar : dr.SRI MULYANI


Instansi : UPTD Puskesmas Maniis
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Tempat Aktualisasi : UPTD Puskesmas Maniis

Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :

Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu/ Tidak


Mampu

Membuat Rancang aktualisasi substansi mata Pelatihan Dasar CPNS


dalam menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan dengan penjelasan
sebagai berikut:

1. Isu yang diangkat sesuai dengan kebutuahn dipuskesmas


2. Kegiatan rancangan aktualisasi dapat menjawab isu
3. Kegiatan rancangan aktualisasi habituasi menjelaskan nilai-
nilai dasar ASN BerAKHLAK
4. Rancangan aktualisasi siap untuk diseminarkan

Purwakarta, 03-08-2022

H. TARSO,SKM
NIP.196609171987031004
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun rancangan ini.
Rancangan ini merupakan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi
habituasi seorang PNS yang akan saya lakukan di SKPD tempat saya bertugas.
Rancangan kegiatan ini disusun berdasarkan nilai-nilai aktualisasi yang harus
dimiliki oleh seorang PNS meliputi nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
Pada kesempatan ini, penghargaan dan terimakasih penulis sampaikan
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan berupa saran, dukungan
dan semangat demi terselesaikannya rancangan kegiatan ini. Penghargaan dan
terimakasih peserta diklat sampaikan kepada:
1. Komisaris Besar Polisi Drs.Taufik Supriadi, Selaku kepala Pusat pendidikan
Administrasi Lembaga Pendidikan Dan Pelatih Polri
2. AKBP Grace K. Rahakbau, S.I.K., selaku Wakil Kepala Pusat Pendidikan
Administrasi Lembaga Pendidikan Dan Pelatih Polri
3. David R.P. Paradede,STh.,M.M selaku Coach penulis yang selalu memberi
arahan dan petunjuk serta motivasi
4. H. Tarso ,SKM selaku mentor di UPTD Puskesmas Maniis.
5. Seluruh panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan X.

6. Kedua Orang tua dan Keluarga yang selalu memberikan dukungan baik
moril maupun materil.

7. Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS golongan III tahun


2022, terutama pada rekan angkatan X atas kerjasamanya melalui kegiatan
Pelatihan Dasar.

II
Penyusun menyadari bahwa rancangan ini masih jauh dari sempurna dan
memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan rancangan ini.
Purwakarta, 27-07-2022
Penyusun

dr. Sri Mulyani


NIP. 199305032022032016

III
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ ii

PENILAIAN DESKRIPTIF PEMBIMBING (COACH) ........................................ iii

PENILAIAN DESKRIPTIF PEMBIMBING (MENTOR) .................................... IV

KATA PENGANTAR ........................................................................................ V

DAFTAR ISI ................................................................................................... VII

DAFTAR TABEL ............................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ...................................................................... 1
Kondisi Sekarang .......................................................................... 3
Kondisi yang Diharapkan .............................................................. 5
Isu yang Diangkat ......................................................................... 7
B. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERAN
Visi Puskesmas Maniis Kab. Purwakarta ...................................... 9
Misi Puskesmas Maniis Kab. Purwakarta................................... 10
Tugas Pokok, Fungsi dan Peran ................................................. 11
Struktur Organisasi Puskesmas Maniis Kab. Purwakarta ........... 11
C. TUJUAN AKTUALISASI .............................................................. 12
D. MANFAAT AKTUALISASI ........................................................... 13
E. RUANG LINGKUP ...................................................................... 13

II. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI


A. Gambaran Umum Kegiatan Aktualisasi....................................... 15
B. Uraian Kegiatan Rencana Aktualisasi ......................................... 15
Kegiatan aktualisasi 1 (satu) ....................................................... 15
a. Tahapan Kegiatan ............................................................ 15
b. Hasil yang ingin dicapai .................................................... 16
c. Nilai-nilai dasar ASN (BerAKHLAK)................................. 16

IV
d. Kedudukan dan peran ASN ............................................. 17
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi .................... 17
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi ........................ 18
Kegiatan aktualisasi 2 (dua) ........................................................ 18
g. Tahapan Kegiatan ............................................................ 18
h. Hasil yang ingin dicapai .................................................... 18
i. Nilai-nilai dasar ASN (BerAKHLAK)................................. 18
j. Kedudukan dan peran ASN .............................................. 18
k. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi ..................... 19
l. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi ......................... 19
Kegiatan aktualisasi 3 (tiga) ........................................................ 21
m. Tahapan Kegiatan ............................................................ 21
n. Hasil yang ingin dicapai .................................................... 21
o. Nilai-nilai dasar ASN (BerAKHLAK).................................. 21
p. Kedudukan dan peran ASN .............................................. 21
q. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi ..................... 22
r. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi ......................... 22
Kegiatan aktualisasi 4 (empat) .................................................... 22
s. Tahapan kegiatan ............................................................. 22
t. Hasil yang ingin dicapai .................................................... 22
u. Nilai-nilai dasar ASN (BerAKHLAK).................................. 23
v. Kedudukan dan peran ASN .............................................. 23
w. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi ..................... 24
x. Penguatan terhadap nilai-nilai Organisasi ........................ 24
Kegiatan aktualisasi 5 (Lima)… ................................................... 24
y. Tahapan kegiatan ............................................................. 24
z. Hasil yang ingin dicapai .................................................... 24
aa. Nilai-nilai dasar ASN (BerAKHLAK).................................. 25
bb. Kedudukan dan peran ASN .............................................. 26
cc. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi ..................... 26
dd. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi ......................... 26

V
C. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI .................. 27

III. PENUTUP ....................................................................................... 28

IV. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 29

VI
DAFTAR TABEL

1.1 Parameter USG .................................................................................. 7


1.2 Analisis Isu Berdasarkan Kriteria USG ............................................... 8
1.3 Jadwal Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi ................................... 26

VII
DAFTAR GAMBAR

1.1 Gedung Puskesmas Maniis .............................................................. 9


1.2 Peta Kecamatan Maniis ................................................................. 10
1.3 Stuktur Organisasi Puskesmas ...................................................... 12

VIII
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi pegawai negeri


sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah yang tercantum dalam UU No. 5 Tahun 2014
tentang ASN. Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki 3 (tiga) fungsi
utama yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik,sebagai pelayan publik
serta sebagai perakat dan pemersatu bangsa. Untuk mewujudkan
ketiga fungsi tersebut maka sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) wajib mengikuti diklat terintegrasi yang diharapkan dapat
menjelaskan bagaimana memahami dan menerapkan ketiga fungsi
tersebut baik di lingkungan kerja maupun di lingkungan sosial
kemasyarakatan.

Sebelum diangkat menjadi ASN, Calon Aparatur Sipil Negara


(CASN) diwajibkan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar.
Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi diukur
berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara;
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan menunjukkan
penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan
bidang tugas. Sementara terintegrasi berarti penyelenggaraan
Pelatihan Dasar CPNS memadukan antara pelatihan klasikal dengan
nonklasikal; dan Kompetensi Sosial Kultural dengan Kompetensi
Bidang. Tugas ASN sebagai pelayan publik meliputi banyak hal, dalam
berbagai ruang lingkup kehidupan. Seperti pelayanan administrasi
negara, bidangpendidikan, sosial, kesehatan, dan lain sebagainya.

Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021


tanggal 26 Agustus 2021 tentang Implementasi Core Values dan
Employer Branding Aparatur Sipil Negara, disebutkan bahwa dalam
rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi
transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia
(World Class Government), Pemerintah telahmeluncurkan Core Values

1
(Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga
Melayani Bangsa). Pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo
meluncurkan Core Values dan Employer Branding ASN tersebut,
yang bertepatan dengan HariJadi Kementerian PANRB ke-62. Core
Values ASN yang diluncurkan yaitu ASN BerAKHLAK yang merupakan
akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal,Adaptif, Kolaboratif.

Nilai dasar profesi ASN harus menjadi dasar bagi terbentuknya


pelayanan yang optimal salah satunya dalam pelayanan dibidang
kesehatan misalnya puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan
tingkat pertama. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah
organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang
bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau
oleh masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan
menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna
mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan
pelayanan mutu pelayanan kepada perorangan.

Pemerintah melalui BPJS Kesehatan mengupayakan salah satu


program untuk mengatasi permasalahan tersebut melalui Program
Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS). Tujuan dari kegiatan
program pengelolaan penyakit kronis adalah untuk mendorong peserta
penyandang penyakit kronis khususnya Hipertensi mencapai kualitas
hidup optimal dengan indikator 75% peserta terdaftar yang berkunjung
ke fasilitas tingkat pertama memiliki hasil baik, pada pemeriksaan
spesifik terhadap Diabetes Mellitus, dan Hipertensi sesuai panduan
klinis terkait sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi penyakit.
Perlu peran dari berbagai pihak, baik dari tenaga kesehatan yang
hendaknya mengupayakan program pengelolaan pemyakit kronis
tersebut berjalan sehingga dapat mengatasi kasus Hipertensi pasien,
dengan menggunakan metode promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif. Di dalam mengupayakan kegiatan tersebut seringkali tidak
optimal karena faktor dari keterjangkauan akses pelayanan, dukungan
keluarga dan 3 peran petugas kesehatan terhadap penurunan jumlah
kunjungan peserta di puskesmas. Hal ini dapat meningkatakan kualitas
pelayanan kesehatan dan memberikan motivasi kepada semua
masyarakat serta melibatkan masyarakat aktif disetiap program-
2
program kesehatan guna meningkatkan kualitas kesehatan yang lebih
baik khususnya pada program pengelolaan penyakit kronis
(PROLANIS).

Pelayanan kesehatan di puskesmas sendiri masih dihadapkan pada


masalah yang berkaitan dengan pelayanan secara menyeluruh.
Keberhasilan program prolanis salah satunya yang sangat strategis
ditentukan oleh konsistensi pelayanan secara menyeluruh yang
diberikan di unit-unit pelayanan kesehatan salah satunya pelayanan
dalam program prolanis. Namun dalam pelaksanaanya pelayanan
prolanis di puskesmas maniis masih belum optimal dan masih terdapat
kekurangan dikarenakan menurunnya keteraturan kunjungan pasien
prolanis.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin merancang kegiatan


aktualisasi habituasi dengan isu “OPTIMALISASI PELAYANAN
PROLANIS PADA PASIEN HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS
TIPE 2 DI PUSKESMAS MANIIS.”

1. Kondisi Sekarang
a. Belum Optimalnya pelayanan prolanis pada pasien Hipetensi dan Diabetes
Melitus Tipe II

Menurut Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995-2001,


dan Rikesdas 2007 menunjukkan bahwa penyakit tidak menular
seperti stroke, hipertensi, diabetes mellitus, kanker dan penyakit
jantung merupakan penyebab kematian utama di Indonesia.
Persentase kematian akibat penyakit tidak menular juga terus
meningkat, yaitu 41,7 % pada tahun 1995, 49,9 % pada tahun 2001,
dan 59,5 % pada tahun 2007. Hipertensi dan Diabetes Mellitus Tipe
2 merupakan penyakit kronis yang prevalensinya cukup tinggi di
Indonesia.
Dari hasil penaggung jawab program prolanis di Puskesmas
maniis didapatkan informasi bahwa penderita hipertensi dan
Diabetes Melitus umumnya berobat ketika pasien sudah mengalami
gejala yang dapat mengganggu aktifitas sehari-hari seperti kaku
kuduk, sakit kepala dan menurunnya fungsi penglihatan dll, serta
kebiasaan berobat secara tidak teratur sesuai dengan anjuran dokter
dikarenakan pasien lupa mengingat waktu kontrol pengobatan, sibuk
3
dengan aktivitas atau pekerjaanya atau pun tidak ada support dari
keluarga/orang terdekat.
Dimana hasil pencapaian di puskesmas maniis dari bulan januari-juli
pasien hipertensi terdiri dari Laki-laki 1150, perempuan 1055, dari
jumlah pasien 9148,hanya terdapat pencapaian 24%., sedangankan
pasien Diabetes melitus laki-laki 238, perempuan 217 dari jumlah
pasien 9148, hanya tercapai 5%. Penderita hipertensi dan diabetes
melitus merupakan salah satu pasien yang harus diberikan konseling
agar patuh terhadap pengobatan yang dijalani.

b. Belum optimalnya pengetahuan masyarakat terhadap vaksinasi


covid-19

Sejak organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan wabah


koronavirus sebagai pandemi pada 11 Maret 2020, hingga saat ini
angka kejadian Covid-19 terus bertambah. Tercatat hingga 22
Februari 2021 kasus terkonfirmasi positif mencapai 1.288.833
dengan kasus meninggal 34.691. Hal ini memperlihatkan bahwa
pandemi belum juga berakhir dan masih menjadi masalah besar di
Indonesia. Berbagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19
pun telah dilakukan oleh pemerintah di negara-negara di dunia guna
memutus rantai penyebaran virus Covid-19 ini. Khususnya
Indonesia, pemberian vaksin COVID-19 mulai dilakukan sejak
Januari 2021. Pemerintah menganjurkan agar semua orang
mendapatkannya secara bertahap. Namun, sejak vaksin COVID-19
tiba di Indonesia, tidak sedikit masyarakat yang belum setuju akan
anjuran pemerintah untuk menjalani vaksinasi COVID-19.
Di puskesmas maniis terdapat hasil pencapaian sasaran vaksin
kecamatan 80% dari jumlah penduduk 27.481 jiwa, dari total
penduduk 34.351 jiwa. Jumlah Pencapaian sampai bulan juli 2022
sekarang di puskesmas maniis terdapat, Dosis 1 : 24.159 (87.91%),
Dosis 2 : 20.266 (73.74%), Dosis 3: 4.701 (17.10%), dari sesmua
kalangan sasaran vaksinasi. Diperlukan keterlibatan semua unsur
masyarakat dalam menangani pandemi ini. Dan informasi yang
benar mengenai 3 vaksinasi covid-19 perlu diketahui masyarakat
guna meningkatkatkan minat mereka terhadap vaksinasi covid-19.

4
c. Belum optimalnya pasien mengenai bahaya penularan penyakit
skabies

Skabies adalah penyakit kulit yang di sebabkan oleh kutu yang


bernama Sarcoptes Scabiei . Masyarakat berisiko tertular karena
dapat menular melalui kontak kulit. Selain itu faktor penularannya
bisa melalui tidur bersama dalam satu tempat tidur, lewat pakaian,
perlengkapan tidur atau benda - benda lainnya. Seperti yang terjadi
pada anak-anak di pondok pesantren yang sering ditemukan.
Dikecamatan maniis tersendiri lumayan banyak anak-anak pondok
pesantren, sehinga dimana mereka berlibur sering terkena penyakit
scabies ini, sehingga bisa menularkan ke anggota kelurganya
terutama anak-anak. Masalah ini memerlukan koordinasi lintas
profesi antara dokter, perawat,bidan desa, dan tim promosi
kesehatan untuk memberikan penyuluhan agar tercipta lingkungan
yang bersih dan bebas dari penyakit kulit seperti skabies.

2. Kondisi yang diharapkan

Berdasarkan kondisi yang terjadi saat ini maka penulis


mengharapkan adanya perbaikan isu yang terjadi di UPTD
Puskesmas Maniis sebagai berikut;

a. Pemerintah Indonesia memfasilitasi pelayanan penyakit kronis


sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Jaminan Kesehatan Pasal 21 Ayat 1, salah satu manfaat yang
didapatkan oleh peserta BPJS Kesehatan yaitu pelayanan
kesehatan promotif dan preventif, salah satunya ialah Prolanis.
Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) adalah suatu
sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang
dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan Peserta,
Fasilitas Kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka
pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang
menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang
optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan
efisien.
Tujuan Prolanis yaitu mendorong peserta penyandang
penyakit kronis mencapai kualitas hidup optimal dengan indikator
75% peserta terdaftar yang berkunjung ke Faskes Tingkat
5
Pertama memiliki hasil “baik” pada pemeriksaan spesifik terhadap
penyakit DM Tipe 2 dan Hipertensi sesuai Panduan Klinis terkait
sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi penyakit.
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Pengadaan Vaksin Dalam Rangka Penanggulangan
Pandemi COVID-19 dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 84
Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi COVID-19. Program Pengadaan
Vaksin COVID-19 dan Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 pada
prinsipnya merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk
menanggulangi COVID-19 dengan tujuan untuk
pembentukan herd Immunity mengurangi angka kesakitan dan
angka kematian akibat COVID-19.
Tujuan tersebut dapat tercapai dengan sinergitas dan peran
dari semua pihak terutama masyarakat. Sosialisasi terkait
Program Pengadaan Vaksin COVID-19 dan Pelaksanaan
Vaksinasi COVID-19 terus dilakukan agar masyarakat mendapat
pemahaman yang tepat dan mau mengambil peran diantaranya
melakukan Vaksinasi COVID-19 apabila ditetapkan sebagai
Penerima Vaksin COVID-19 dan menjalankan anjuran/himbauan
dari Pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan serta pola
hidup yang sehat demi kesehatan dan keamanan bersama.
c. Sesuai Permenkes No. 13/2015, tentang Penyelenggaraan
Pelayanan kesehatan Lingkungan di Puskesmas. Menurut
Permenkes No. 13/2015 kegiatan sanitasi meliputi kegiatan
konseling, inpeksi kesehatan lingkungan hingga intervensi
kesehatan lingkungan. Kebijakan pelayanan promotif di
puskesmas sudah diatur dalam Kepmenkes No. 585/2007,
tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di
Puskesmas.
Penanganan skabies harus dilakukan secara menyuluruh,
seperti memberikan langkah pencegahan dan memutuskan rantai
penularan. Pengabdian pada Masyarakat ini bertujuan untuk
memberikan pengetahuan mengenai penyakit skabies,tingginya
prevalensi skabies terkait dengan personal hygiene yaitu
kebiasaan atau cara seseorang yang berhubungan dengan

6
perawatan diri seperti intensitas mandi, pemakaian handuk,
pakaian, alat mandi dan perlengkapan tidur secara bersamaan.
Penyakit skabies dapat berkembang dengan baik jika individu
kurang memperhatikan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). Penerapan PHBS merupakan bentuk dari perilaku
berdasarkan kesadaran sebagai wujud dari pembelajaran agar
individu bisa menolong diri sendiri baik pada masalah kesehatan
ataupun ikut serta dalam mewujudkan masyarakat yang sehat di
lingkungannya.

3. Isu Yang diangkat


Penetapan isu yang berkualitas dari beberapa isu yang sudah
ditemukan melalui environmental scanning sebaik nya
menggunakan alat bantu atau alat bantu analisis. Dari tiga Isu yang
ada dipilih akan dipilih menjadi isu prioritas dengan menggunakan
metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growt)

Metode USG merupakan salah satu cara menentukan urutan


prioritas masalah dengan menggunakan teknik scoring. Analisa
dilakukan dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) pada tiap
poin.

Tabel. 1.1 Parameter USG

No Indikator Keterangan
1. Urgency Seberapa mendesak isu harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti
2. Seriousness Seberapa serius suatu isu harus dibahas yang
dikaitkan dengan akibat yang ditumbulkan

3. Growth Seberapa besar memburuknya isu tersebut jika


tidak ditangani dengan segera

7
Tabel 1.2 Analisis Isu Berdasarkan Kriteria USG

No. Isu U S G Total Prioritas


1.
Belum Optimalnya pelayanan
5 5 5 15 1
prolanis pada pasien Hipetensi
dan Diabetes Melitus Tipe 2

2.
Belum optimalnya pengetahuan
5 4 4 13 2
masyarakat terhadap vaksinasi
covid-19

3. Belum optimalnya pasien 4 3 3 10 3


mengenai bahaya penularan
penyakit skabies

Keterangan:
5 : Sangat Besar
4 : Besar
3 : Sedang
2 : Kecil
1 : Sangat Keci

Setelah melalui tahap analisis dengan metode USG, maka dapat


diidentifikasi isu yang menjadi prioritas. Berdasarkan latar belakang dan
hasil identifikasi isu yang telah diperoleh, maka rumusan masalah
rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut; Belum optimalnya
kegiatan pelayanan Program Pelayanan Penyakit Kronis (PROLANIS)
pada pasien Hipertensi dan Diabetes Mellitus. Dengan terpilihnya isu
yang menjadi prioritas penyelesaian laporan aktualisasi ini, maka diberi
judul: OPTIMALISASI PELAYANAN PROLANIS PADA PASIEN
HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS
MANIIS.”

8
B. Tugas Pokok, Fungsi Dan Peran
Kecamatan Maniis merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten
Purwakarta yang Terletak di sebelah Selatan Kota Kabupaten yang
berjarak 37 Km, dengan waktu tempuh + 1 jam menggunakan
kendaraan roda 4. Keadaan geografisnya berbukit-bukit dengan
ketinggian antara 200 – 400 meter diatas permukaan laut, suhu
maximum 28 º Celcius, dengan curah hujan tertinggi pada bulan
Oktober s/d Maret. Di aliri oleh 2 buah sungai, dan dikelilingi Waduk
Cirata. Kecamatan Maniis dari 8 Desa. Dari jumlah Desa tersebut
seluruhnya masuk katagori Desa Swadaya (8 Desa), terbagi menjadi
25 Dusun, 57 RW, 160 RT dengan jarak Desa terjauh 20 Km dari Ibu
Kota Kecamatan dengan waktu tempuh 1 jam menggunakan
kendaraan roda 4. Luas wilayah sebesar 51,91 Km2.
Jumlah posyandu terdiri dari 36 posyandu dengan jumlah kader
108 orang, dukun terlatih 37 orang, dukun tidak terlatih 5 orang dan
jumlah Bidan Desa 10 orang dimana setiap desanya telah terisi.
Secara Administrasi Kecamatan Maniis berbatasan dengan:
Sebelah utara : Kecamatan Tegal waru
Sebelah Timur : Kabupaten Bandung
Sebelah Barat : Kabupaten Cianjur
Sebelah Selatan : Kabupaten Cianjur
Keadaan Tanah di wilayah kerja Puskesmas Maniis terdiri dari
Tanah pemukiman : 15,47 km2
Tanah Sawah : 17,46 km2
Tanah darat dan sungai : 18,98 km

Gambar 1.1 Gedung puskesmas maniis

9
Gambar 1.2. Peta kecamatan maniis

a. Visi dan Misi Organisasi

1. Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta


Visi
“Purwakarta sehat mandiri dan berkarakter”
Misi
1) Mewujudkan pelayanan kesehatan yang merata,
bermutu, terjangkau oleh masyarakat

2) Mewujudkan upaya perlindungan masyarakat agar


bebas dari masalah-masalah penyakit

3) Mendorong untuk mewujudkan lingkungan sehat bagi


masyarakat dan

4) Mendorong untuk mewujudkan perilaku yang bersifat


proaktif, mandiri untuk memelihara kesehatan
masyarakat.

2. Puskesmas Maniis

Visi

“Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan memberikan


pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu

10
kepada masyarakat”

Misi

1) Mewujudkan pelayanan kesehatan yang


merata,bermutu,terjangkau oleh masyarakat

2) Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan


indivisu, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya

3) Melindungi masyarakat dari berbagai macam


penyakit termasuk wabah dan kejadian luar biasa
serta penyakit yang disebabkan oleh degenerative

4) Membina dan mendorong peran serta masyarakat


dalam bidang kesehatan untuk hidup sehat dan
mandiri.

3. Tugas dan Fungsi Unit kerja

Berdasarkan Permenkes No.75 Tahun 2014 tugas pokok


dan fungsi puskesmas adalah sebagai berikut:

Tugas Pokok:

Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan


pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

Fungsi:

1) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah


kerjanya

2) Penyelenggaraan UKP diwilayah kerjanya

3) Wahana pendidikan tenaga kesehatan

11
b. Tugas dan Fungsi Dokter Umum
Berdasarkan Permenkes No.73 Tahun 2013 tugas pokok dokter
umum di puskesmas adalah sebagai berikut :
1) Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat
pertama
2) Melakukan pemeliharaan kesehatan lansia
3) Melakukan penyuluhan medik
4) Melayani atau menerima konsultasi
1. Stuktur Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 39 Tahun 2009
tentang tentang Organisasi, Rincian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Purwakarta serta Peraturan Kementerian Kesehatan Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
maka struktur organisasi puskesmas Purwakarta sebagai berikut :

Gambar 1.3 Stuktur Organisasi Puskesmas

12
C. Tujuan
1. Tujuan umum
a. Untuk tersedianya SDM Kesehatan yang mencukupi,
terdistribusi secara adil dan termanfaatkan secara berdaya-
guna dan berhasil guna, untuk menjamin terselenggaranya
pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat
kesehatan.
b. Untuk tercapainya derajat kesehatan yang optimal, maka dari itu
perlu pelayanan kesehatan yang tepat, cepat, dan akurat, agar
mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
(Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) didalam melakukan pelayanan
kepada masyarakat.
2. Tujuan khusus
a. Agar terlaksananya pelayanan prolanis yang optimal di
Puskesmas Maniis
b. Menjelaskan keterkaitan antara rencana kegiatan pemecahan
isu dengan nilai-nilai dasar ASN dan kedudukan serta peran
ASN dalam NKRI yang meliputi manajemen ASN, Pelayanan
Publik, SMART ASN dan whole of governance

D. Manfaat
1. Bagi Penulis
a. Sebagai langkah agar terciptanya pelayanan prolanis lebih baik
terhadap pasien
b. Dapat mengontrol perkembangan pasien meliputi tekanan
darah dan kadar gula darah
c. Melatih penerapan nilai-nilai dasar ASN (Berorintasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,Kolaboratif
) dalam pelaksanaan tugas jabatan.
2. Bagi Organisasi
a. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pelayanan prolanis
dan menanggulangi masalah prolanis

13
b. Sebagai langkah terciptanya kepercayaan masyarakat
terhadap pelayanan di puskesmas
c. Sebagai pengembangan kompetensi pegawai Masyarakat
mengetahui terkait pengetahuan mengenaii prolanis dan dapat
di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

E. Ruang Lingkup
Kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan selama 30 hari
dengan isu “Belum Optimalnya Pelayanan Prolanis Pada Pasien
Hipertensi Dan Diabetes Melitus Tipe II Di Puskesmas Maniis
Kabupaten Purwakarta.

14
II RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
A. Gambaran Umum Kegiatan Aktualisasi
Dari isu yang disimpulkan pada latar belakang yaitu belum
optimalnya pelayanan prolanis pada penyakit hipertensi dan
diabetes melitus maka, salah satu upaya dalam meningkatkan
pelayanan di Puskesmas Maniis Kabupaten Purwakarta penulis
membuat rencana kegiatan aktualisasi.
Unit kerja : Poli Umum Puskesmas Maniis
Isu Yang DI angkat :Optimalisasi pelayanan Prolanis pada
pasien Hipertensi Dan Diabetes Melitus
Tipe 2 Di Puskesmas Maniis
Adapun rincian kegiatan yang akan dilaukan antara lain:
1. Melakukan anamnesa pasien prolanis di poli umum
2. Melakukan pemeriksaan fisik pasien prolanis
3. Menentukan pemeriksaan penunjang pasien prolanis
4. Menulis rekam medis pasien prolanis
5. Memberikan edukasi pasien prolanis di poli umum
B. Kegiatan Rencana Aktualisasi
Kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengaktualisaikan nilai-nilai
dasar kegiatan di atas, dilakukan pada tahapan-tahapan kegiatan
sebagai berikut:
1. Kegiatan Aktualisasi 1
Melakukan anamnesa pasien di poli umum
a. Tahapan Kegiatan
1) Mengawali pemeriksaan pasien dengan mengucapkan
senyum, salam, dan sapa serta memperkenalkan diri
kepada pasien dan keluarga pasien.
2) Menanyakan identitas pasien.
3) Menanyakan keluhan utama yang dirasakan pasien
sehingga pasien datang ke poli umum.
4) Menanyakan tentang riwayat penyakit yang dirasakan
sekarang secara rinci.
5) Menanyakan tentang riwayat penyakit sebelumnya yaitu
hipertensi atau diabetes melitus.
15
6) Menanyakan tentang riwayat pengobatan yang pernah
dijalani.
b. Hasil Kegiatan
1) Dokter mendapatkan informasi mengenai keluhan
pasien secara efektif dan efisien sebagai identifikasi
awal dalam penegakan diagnosis yang dapat
dipertanggung jawabkan.
2) Pasien merasa dihormati sehingga lebih terbuka dalam
menyampaikan informasi mengenai apa yang dirasakan
bila diperlakukan sama.
3) Pasien merasa nyaman untuk menyampaikan informasi
yang diperlukan apabila dokter mengedepankan rasa
hormat dan sopan santun.
c. Nilai-nilai dasar ASN (BERAKHLAK)

1) Berorientasi Pelayanan
Setiap kegiatan yang dilakukan dalam melakukan
anamesa pasien dapat dipertanggung jawabkan karena
dilakukan secara teliti efektif dan efisien, tidak
membeda-bedakan pasien, semua diberikan pelayaan
dan cara pengkajian yang sama
2) Akuntabel

Pengkajian tingkat pengetahuan keluarga tentang


penyakit pasien dilakukan dengan penuh tanggung
jawab dan teliti
3) Kompeten
Anamnesa yang dilakukan sesuai dengan teliti, efektif,
dan efisien dapat meningkatkan mutu pelayanan
puskesmas.
4) Harmonis
Dalam melakukan anamnesa harus diawali dengan
senyum, salam, sapa dan dilakukan dengan sopan,
santun, empati dan saling menghargai dan penuh
perhatian

16
5) Loyal

Menjaga rahasia pasien dan privasi pasien

6) Adaptif
Pada saat anamnesa pada pasien yang sedang
berobat, saya akan mengaktualisasikan nilai- nilai dasar
yang telah dipelajari pada agenda II tentang adaptif
dengan memperhatikan aspek terus berinovasi dan
mengembangkan kratifitas.
7) Kolaboratif

Bekerjasama dengan rekan perawat dalam proses


kegiatan pengkajian pengetahuan dengan edukasi
kepada keluarga pasien.

d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan


Smart ASN)

1) Manajemen ASN

ASN melakukan anamnesa dengan menunjukkan


integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap pasien
2) Smart ASN
ASN dapat berkoordinasi dengan pasien dalam
menggali penyakit yang dialami dan menentukan
tatalaksana yang akan diberikan.
e. Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Organisasi
Melakukan anamnesa sesuai visi organisasi yaitu
memberikan pelayanan yang prima dan juga misi dalam
meningkatkan sumber daya manusia yang profesional

f. Penguatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi


Penerapan BerAKHLAK dalam melakukan anamnesa
dapat menguatkan nilai – nilai Puskesmas Maniis yaitu
integritas yang tinggi, manusiawi, dan profesional.
17
2. Kegiatan Aktualisasi 2
Melakukan pemeriksaan fisik pada pasien
a. Tahapan kegiatan
1) Mengawali pemeriksaan fisik pada pasien dengan
melakukan hand hygiene dengan hands rub atau cuci
tangan.
2) Meminta izin atau persetujuan kepada pasien atau
keluarga untuk dilakukan pemeriksaan.
3) Memeriksa tanda – tanda vital pasien terdiri dari
Tekanan Darah, Nadi, Respirasi, dan Suhu.
4) Memeriksa secara sistematis mulai dari kepala, leher,
toraks, abdomen, dan ekstremitas.
b. Hasil kegiatan
1) Pasien dapat terhindar dari infeksi silang karena dokter
bertanggungjawab melakukan hand hygiene sebelum
kontak dengan pasien.
2) Dengan dilakukan pemeriksaan fisik secara teliti, dan
efektif maka dapat dilakukan penegakan diagnosa yang
dapat dipertanggung jawabkan.
3) Pasien merasa nyaman, dan dihormati.
c. Nilai – nilai dasar (BerAKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Pemeriksaan fisik yang dilakukan secara teliti
menghasilkan diagnosa yang dapat dipertanggung
jawabkan.
2). Akuntabel

Memeriksa tanda-tanda vital pasien dengan jujur,


teliti, dan bertanggung jawab
3). Kompeten
Melakukan pemeriksaan fisik secara teliti
sehingga mutu pelayanan dapat semakin meningkat.
4). Harmonis
Melakukan pemeriksaan fisik dengan

18
memperhatikan sopan santun, dan meminta izin
sebelum dilakukan pemeriksaan.

5). Loyal

Menjaga rahasia pasien dan privasi pasien

6). Adaptif
Pada saat Pemeriksaan fisik pada pasien yang
sedang berobat, saya akan mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar yang telah dipelajari pada agenda II tentang
adaptif dengan memperhatikan aspek terus berinovasi
dan mengembangkan kratifitas.
7). Kolaboratif

Bekerjasama dengan rekan perawat dalam proses


kegiatan pengkajian pengetahuan dengan edukasi
kepada keluarga pasien.

d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan


Smart ASN)

1) Manajemen ASN
Melakukan pemeriksaan fisik dengan kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab merupakan kewajiban
pegawai ASN.
2) Smart ASN
ASN dapat berkoordinasi dengan perawat dalam
melakukan pemeriksaan fisik. Perawat dapat
memberikan bantuan bila diminta dan bisa bertindak
sebagai pendamping yang menyaksikan proses
pemeriksaan fisik.

e. Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Organisasi


Melakukan pemeriksaan fisik sesuai nilai – nilai BerAKHLAK
berkontribusi dalam visi Puskesmas Maniis yaitu
memberikan pelayanan yang prima dan juga misi

19
Puskesmas maniis dalam meningkatkan sumber daya
manusia yang profesional.
f. Penguatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Penerapan BerAKHLAK dalam melakukan pemeriksaan fisik
dapat menguatkan nilai – nilai Puskesmas Maniis yaitu
integritas yang tinggi, manusiawi, dan profesional.
3. Kegiatan Aktualisasi 3
Menentukan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi
a. Tahapan kegiatan
1) Menginformasikan kepada pasien bahwa akan dilakukan
pemeriksaan penunjang yang sesuai dengan indikasi
pasien.
2) Melengkapi formulir pengantar pemeriksaan penunjang
yang dibutuhkan yaitu gula darah,asam urat dan
kolesterol.
3) Menandai formulir dengan menggunakan kata “CITO”.
4) Menandatangani formulir pengantar pemeriksaan
penunjang.
5) Mengintepretasikan hasil dari pemeriksaan penunjang
yang diperiksa.
b. Hasil Kegiatan
1) Hasil pemeriksaan penunjang dapat dipertanggung
jawabkan sesuai indikasi.
2) Pasien dan keluarga merasa puas karena informasi
disampaikan tanpa memandang status kepesertaan
pasien.
3) Hasil pemeriksaan penunjang akan lebih cepat ketika
tertulis “CITO” di formulir permintaan pemeriksaan
penunjang.

c. Nilai – nilai dasar (BerAKHLAK)


1). Berorientasi Pelayanan
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan sudah sesuai
dengan indikasi dan dapat dipertanggung jawabkan.
20
2). Akuntabel
Hasil pemeriksaan sesuai indikasi dan hasil
pemeriksaan yang lebih cepat keluar dengan pelabelan
“CITO” berkomitmen pada keefektifan dan keefisienan,
serta meningkatkan mutu pelayanan puskesmas.
3). Kompeten
Melakukan pemeriksaan penunjang secara teliti
sehingga mutu pelayanan dapat semakin meningkat.
4). Harmonis
Memberikan informasi tentang intepretasi hasil
pemeriksaan penunjang dengan sopan dan santun.

5). Loyal

Menjaga rahasia pasien dan privasi pasien.

6). Adaptif
Pada saat Pemeriksaan penunjang pada pasien yang
sedang berobat, saya akan mengaktualisasikan nilai- nilai
dasar yang telah dipelajari pada agenda II tentang adaptif
dengan memperhatikan aspek terus berinovasi dan
mengembangkan kratifitas.
7). Kolaboratif

Bekerjasama dengan petugas laboratorium dalam


proses kegiatan pengkajian pengetahuan dengan
edukasi kepada keluarga pasien.
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smar
ASN)

1). Manajemen ASN


Menentukan pemeriksaan penunjang yang sesuai
indikasi adalah tugas dan fungsi sebagai pelayan publik
dengan berpedoman pada kode etik dan kode perilaku
ASN.
2). Smart ASN
Dalam menentukan pemeriksaan penunjang yang

21
sesuai indikasi, dokter ASN berkolaborasi dengan
perawat untuk pengambilan sampel darah.
e. Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Organisasi
Menentukan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi sesuai
nilai – nilai BerAKHLAK berkontribusi dalam visi Puskesmas
Maniis yaitu memberikan pelayanan yang prima dan juga
Misi Puskesmas Maniis dalam meningkatkan sumber daya
manusia yang profesional dan meningkatkan sistem
informasi dan manajemen puskesmas yang akuntabel.
f. Penguatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Penerapan BerAKHLAK dalam melakukan pemeriksaan
penunjang dapat menguatkan nilai – nilai Puskesmas Maniis
yaitu integritas yang tinggi, manusiawi, dan profesional.
4. Kegiatan Aktualisasi 4
Menulis rekam medis Poli Umum secara lengkap dan
sistematis.
a. Tahapan Kegiatan
1) Menulis asesmen awal medis Puskesmas dimulai dari:
a) Menulis hasil anamnesa pasien
b) Menulis hasil pemeriksaan fisik pasien
c) Menulis diagnosa kerja medis
d) Menulis tatalaksana medis disertai waktu pemberian
e) Menulis hasil konsul dari dokter penanggung jawab
pasien.
f) Menandatangani setiap form yang harus
ditandatangani.
b. Hasil Kegiatan
1) Tercapainya fungsi rekam medis sebagai sumber
analisa penyakit, pembuktian masalah hukum, dan untuk
pendidikan dan pelatihan.
2) Hasil rekam medis yang objektif dan tidak diskrimatif.
3) Hasil rekam medis yang jujur tidak ditambah atau
dikurangi
4) Secara profesional menjaga kerahasiaan rekam medis.
22
c. Nilai – nilai dasar (BerAKHLAK)
1). Berorientasi Pelayanan
Menulis rekam medis yang dilakukan sudah sesuai
dengan indikasi dan dapat dipertanggung jawabkan.
2). Akuntabel
Merahasiakan isi dari rekam medis adalah salah
satu etika publik dalam menuliskan rekam medis
3). Kompeten
Penulisan rekam medis asesmen awal yang
lengkap tanpa meninggalkan satupun bagian dari
rekam medis adalah suatu komitmen mutu puskesmas.
4). Harmonis
Penulisan rekam medis yang dilakukan ASN harus
jujur dan tidak diskriminasi terhadap pengisian rekam
medis.

5). Loyal

Menjaga rahasia pasien dan privasi pasien

6). Adaptif
Pada saat menulis rekam medis pada pasien yang
sedang berobat, saya akan mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar yang telah dipelajari pada agenda II tentang
adaptif dengan memperhatikan aspek terus berinovasi
dan mengembangkan kratifitas.
7). Kolaboratif

Bekerjasama dengan petugas rekam medis dalam


proses kegiatan pengkajia pengumpualn data prolanis
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart
ASN)

1). Manajemen ASN


Penulisan rekam medis yang dilakukan ASN mengacu
kepada tugas fungsi serta kode etik dan kode perilaku
ASN.

23
2). Smart ASN
Dokter ASN berkolaborasi dengan perawat atau bidan
dalam mengisi rekam medis secara lengkap dan
sistematis.
e. Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Organisasi
Menulis rekam medis secara lengkap dan sistematis sesuai
nilai – nilai BerAKHLAK berkontribusi dalam visi Puskesmas
Maniis yaitu memberikan pelayanan yang prima dan juga Misi
Puskesmas dalam meningkatkan sumber daya manusia yang
profesional dan meningkatkan sistem informasi dan
manajemen rumah sakit yang akuntabel.
f. Penguatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Penerapan nilai-nilai BerAKHLAK dalam melakukan penulisan
resep dapat menguatkan nilai – nilai Puskesmas Maniis yaitu
integritas yang tinggi, manusiawi, dan profesional.
5. Kegiatan Aktualisasi 5
Memberikan Edukasi Pasien Prolanis di Poli Umum
a. Tahapan kegiatan
1) Mengawali pemeriksaan pasien dengan mengucapkan
senyum, salam, dan sapa serta memperkenalkan diri
kepada pasien dan keluarga pasien.
2) Menanyakan keluhan utama yang dirasakan pasien
sehingga pasien datang ke poli umum.
3) Menanyakan tentang riwayat penyakit yang dirasakan
sekarang secara rinci.
4) Menanyakan tentang riwayat pengobatan yang pernah
dijalani.
5) Mengedukasi kepada pasien dan kelurga secara jelas dan
dimengerti,tentang dampak penyakit hipertensi dan
diabetes melitus bila tidak patuh berobat.
b. Hasil kegiatan
1. Tercapai asuhan medis yang diinginkan sesuai dengan
instruksi yang diberikan, dan dapat dipertanggung
jawabkan.
24
2. Pasien dan keluarga merasa puas ketika semua informasi
disampaikan dengan baik.
c. Nilai – nilai dasar (BerAKHLAK)
1). Berorientasi Pelayanan
Pemberian edukasi yang dilakukan sudah sesuai
dengan indikasi dan dapat dipertanggung jawabkan.
2). Akuntabel

Melakukan edukasi pada pasien prolanis


merupakan tugas saya sebagai dokter ahli pertama
dengan pelayanan yang prima sehingga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan di puskesmas
3). Kompeten
Dalam melakukan edukasi harus menghormati
pendapat pasien demi untuk kepentingan bersama.
4). Harmonis
Memberikan edukasi yang disampaikan kepada
pasien dengan sopan santun dan bahasa yang baik.

5). Loyal

Menjaga rahasia pasien dan privasi pasien

6). Adaptif
Pada saat mengedukasi pada pasien yang sedang
berobat, saya akan mengaktualisasikan nilai- nilai dasar
yang telah dipelajari pada agenda II tentang adaptif
dengan memperhatikan aspek terus berinovasi dan
mengembangkan kratifitas.
7). Kolaboratif

Bekerjasama dengan perawat dalam proses kegiatan


pengkajian pengetahuan dengan edukasi kepada
keluarga pasien.

25
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart
ASN)
1). Manajemen ASN
ASN mengkonsultasikan hasil edukasi kepada Kepala
Puskesmas merupakan tugas fungsi ASN dalam
pelayan publik serta mengacu kepada kode etik dan
kode perilaku ASN
2). Smart ASN
ASN berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas untuk
tindak lanjut asuhan medis yang akan dilakukan. ASN
juga berkoordinasi dengan perawat atau bidan untuk
melaksanakan rencana asuhan yang sudah
direncanakan.
e. Kontribusi Terhadap Visi Dan Misi Organisasi
Melakukan edukasi merupakan tugas saya sebagai
dokter ahli pertama ASN yaitu memberikan pelayanan,
membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan
kegiatan prolanis sesuai dengan peraturan /kebijakan
pemerintah yang mana fungsi ASN adalah sebagai pelayan
publik dan pelaksana kebijakan publik.
f. Penguatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Penerapan BerAKHLAK dalam melakukan konsultasi
kepada Kepala Puskesmas dapat menguatkan nilai – nilai
Puskesmas Maniis yaitu kerjasama tim, integritas yang
tinggi, manusiawi, dan profesional.

26
JADWAL PELAKSANAAN RANCANGAN AKTUALISASI

Tabel 1.3 Jadwal Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi

September
No Kegiatan Agustus 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6
1 Melakukan anamnesa pasien
prolanis di poli umum

2 Melakukan pemeriksaan fisik


pasien prolanis
3 Menentukan pemeriksaan
penunjang pasien prolanis

4 Menulis rekam medis pasien


prolanis

5 Memberikan edukasi kepada


pasien Prolanis di poli Umum

Keterangan :
Libur :

kegiatan aktualisasi :
27
III. PENUTUP

Demikian rancangan aktualisasi habituasi dibuat dalam rangka


untuk menanggapi isu “Optimalisasi Pelayanan Prolanis pada Pasien
Hipertensi Dan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Maniis”.
Dengan dilakukannya pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini
diharapkan penulis selaku Dokter, Ahli Pertama dapat meningkatkan
profesionalitas, efektivitas, dan efisiensi dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya di Puskesmas Maniis Kabupaten Purwakarta disertai
dengan penerapan nilai-nilai dasar ASN.

28
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik. 2007. Standar Pelayanan


Kesehatan Poli Umum di Puskesmas. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia

BPJS Kesehatan. Program Prolanis.2013. Diakses 27 agustus 2022. Dari


https://bpjs-kesehatan.go.id.JKN

KEMENKES. Vaksinasi COVID-19. 2020. Diakses 27 agustus 2022. Dari


https://www.kemkes.go.id/.
KEMENKES. Vaksinasi COVID-19. 2020. Diakses 27 agustus 2022. Dari
https://www.kemkes.go.id/.

Permenkes. Penyelenggaran Pelayanan Kesehatan Lingkungan


Dipuskesmas. 2015. Diakses 27 Juli 2022. Dari
https://peraturan.bpk.go.id.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi
Pegawai
Negeri Sipil. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan
Calon
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Berorientasi pelayanan. Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabel . Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. kompeten. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

29
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Loyal. Modul Penyelenggaraan
Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif. Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 2014 tentang aparatur


sipil negara tahun 2014

30
31

Anda mungkin juga menyukai