Anda di halaman 1dari 49

1

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI SOSIAL MEDIA DAN INFORMASI OBAT


INSTALASI FARMASI RSUD BENDAN KOTA
PEKALONGAN SEBAGAI LAYANAN EDUKASI
MASYARAKAT

Oleh :
dr Arum Wulan Dini

198709052022032009

Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kota Garut


Angkatan XXX1 Tahun 2022

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI PUSAT


PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

PENINGKATAN PENGETAHUAN
PENCEGAHAN SCABIES PADA KELUARGA PASIEN
DI RUANG TUNGGU MELALUI BANNER
EDUKASI

Peserta Diklat
dr Arum Wulan Dini
NIP 198709052022032009

Telah disetujui pada tanggal :1 Oktober 2022 Di


Pusdikmin Lemdiklat Polri Bandung

Coach Mentor

Grace K Rahakbau, SIK, M.Si Sri Rahayu, SKM.


AKBP NRP: 76110038 Pembina NIP. 197102232005011010

ii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM


MEMBUAT RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS
Nama Peserta : dr. Arum Wulan Dini
Instansi Jabatan : Dinas Kesehatan Garut
: Dokter Umum
Tempat Aktualisasi : UPT Puskesmas Sukamulya
Saya menilai peserta pelatihan dasar tersebut.
Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu / Tidak Mampu

Membuat rancangan aktualisasi substansi Mata Pelatihan Dasar CPNS dalam


menyelesaikan isu yang telah di tetapkan, dengan penjelasan sebagai berikut: 1.
2.
3.

Pekalongan, 1 Oktober 2022


COACH

Grace K Rahakbau, SIK, M.Si


AKBP NRP: 76110038

iii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM


MEMBUAT RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS
Nama Peserta Instansi :Jabatan
dr. Arum Wulan Dini
: Dinas Kesehatan Garut
: Dokter Umum
Tempat Aktualisasi : UPT Puskesmas Sukamulya
Saya menilai peserta pelatihan dasar tersebut.
Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu / Tidak Mampu

Membuat rancangan aktualisasi substansi Mata Pelatihan Dasar CPNS dalam menyelesaikan isu yang telah di te
2.
3.

Garut, 1 Oktober 2022


MENTOR

Sri Rahayu, SKM.


Pembina NIP. 197102232005011010

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun rancangan ini. Rancangan ini merupakan pedoman
dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi habituasi seorang CPNS yang akan saya lakukan di
tempat saya bertugas. Rancangan kegiatan ini disusun berdasarkan nilai-nilai aktualisasi yang
harus dimiliki oleh seorang PNS meliputi nilai BerAKHLAK yang merupakan akronim dari
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Dalam Penyusunan laporan ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan, bimbingan,
dorongan, saran, dan nasehat dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penghargaan dan terima
kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan berupa saran,
dukungan dan semangat demi terselesaikannya rancangan kegiatan ini. Penghargaan dan terima
kasih saya sampaikan kepada:
1. Komisaris Besar Polisi Drs. Taufik Supriyadi selaku Kepala Pusat Pendidikan
Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan POLRI.
2. AKBP Grace Krisna Rahakbau, S.I.K, M.Si., selaku Wakil Kepala Pusat Pendidikan
Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan POLRI sekaligus coach dalam
pembuatan RAH.
3. Kapuskes, AKBP Henny Purwanti, S.I.K.Msi., selaku Kepala Bagian Pendidikan dan
Pelatihan Pusdikmin Lemdiklat Polri sekaligus tutor pada agenda 3.
4. Gadik AKBP Kusbianto, S.Pd., M.H., selaku tutor pada agenda 1
5. Gadik AKBP Rachmat Kurniawan, S.S., S.H., M.H selaku tutor pada agenda 2
6. Bapak Ahmad Arofik, S.Si., Apt., selaku Kasi Penunjang Pelayanan Medis RSUD
Bendan Kota Pekalongan sekaligus mentor dalam pembuatan RAH.
7. Bapak Abduh Albanna, S.Farm., Apt. selaku Kepala Instalasi Farmasi RSUD
Bendan Kota Pekalongan.
8. Seluruh rekan kerja di RSUD Bendan Kota Pekalongan.
9. Seluruh peserta latsar CPNS Kota Pekalongan tahun 2022.

v
Saya menyadari bahwa rancangan ini masih jauh dari sempurna dan memiliki banyak
kekurangan. Mohon saran dan kritik untuk penyempurnaan aktualisasi dan habituasi ini. Semoga
Aktualisasi dan habituasi ini dapat lebih bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis
khususnya

Garut, 2022

Peserta Latsar

Dr Arum Wulan Dini

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................................................ii
PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM MEMBUAT RANCANGAN
AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS
.........................................................................................................................................................
iii
PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM MEMBUAT RANCANGAN
AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS
........................................................................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................v
DAFTAR ISI..................................................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................................ix
DAFTAR TABEL...........................................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................2
A.LATAR BELAKANG.............................................................................................................2
1. Kondisi Sekarang...............................................................................................................3
2. Kondisi yang Diharapkan..................................................................................................7
3. Isu yang Diangkat..............................................................................................................8
B.TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERAN...........................................................................11
1. Gambaran Umum RSUD Bendan Kota Pekalongan.......................................................11
2. Visi dan Misi RSUD Bendan Kota Pekalongan....................................................................14
3. Nilai Organisasi RSUD Bendan Kota Pekalongan..........................................................15
4. Tugas Pokok, Fungsi, dan Peran......................................................................................16
5. Struktur Organisasi..........................................................................................................19
B. TUJUAN AKTUALISASI.................................................................................................20
C. MANFAAT AKTUALISASI.............................................................................................20
D. RUANG LINGKUP...........................................................................................................21
BAB II RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI.........................................22
A.GAMBARAN UMUM KEGIATAN AKTUALISASI.........................................................22
B.KEGIATAN RENCANA AKTUALISASI...........................................................................22
1. Melakukan koordinasi dan sosialisasi kepada apoteker RSUD Bendan terkait aktivasi
sosial media sebagai sarana edukasi masyarakat.............................................................22
2. Melakukan pengkajian terhadap timeline dan isu konten yang akan dimuat dalam sosial
media................................................................................................................................25
vii
3. Melakukan penggalian materi sebagai bahan edukasi.....................................................27
4. Memberikan edukasi berupa infografis atau video yang diunggah ke sosial media.......29
5. Melakukan sosialisasi kepada pasien...............................................................................32
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap sosial media dan respon masyarakat.....34
C. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI...............................................37
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................40

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Observasi Menggunakan Kuesioner..............................................................................4


Gambar 2. Akun Instagram RSUD Bendan Kota Pekalongan........................................................5
Gambar 3 Sediaan Obat Racikan Tanpa Keterangan BUD.............................................................6
Gambar 4 Formulir Survey Kepuasan Pasien..................................................................................7
Gambar 5. Diagram Fishbone Pemetaan Isu...............................................................................10
Gambar 6 Struktur Organisasi RSUD Bendan Kota Pekalongan..................................................19

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1 . Penapisan Isu dengan Metode USG..................................................................................9


Tabel 2 . Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi......................................................................................37

x
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kontrak kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas dan mempererat
persatuan dan kesatuan NKRI.
Setelah disahkannya Undang-undang (UU) ASN aparatur Negara memiliki kekuatan dan
kemampuan professional kelas dunia, berintegritas tinggi non parsial dalam melaksanakan tugas,
berbudaya kerja tinggi non parsial dan kesejahteraan tinggi, serta dipercaya publik dengan dukungan
Sumber Daya Manusia.
Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 sudah secara implisit
menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrasi bukan sekedar merujuk kepada jenis
pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan public, maka dari itu sebagai ASN perlu
membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan bidang kesehatan yang dilaksanakan di unit
organisasi Puskesmas Sukamulya Kabupaten Garut.
Di era globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek termasuk terhadap mutu
pelayanan kesehatan yang berkualitas sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi,
kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap mutu dan paradigma pelayanan kesehatan semakin
meningkat, baik pelayanan yang bersifat preventive, promotif, kuratif dan rehabilitative. Hal ini
menunjukan bahwa pandangan masyarakat terhadap kesehatan semakin kritis, peduli dan meningkat
kebutuhanya, terutama pada pelayanan kesehatan umum masyarakat yang optimal, efektif dan efisiensi
di puskesmas dengan berdasarkan pada prinsip nilai-nilai yang terkandung pada Core Values ASN yaitu
BerAKHLAK “Bangga Melayani Bangsa” yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal Adaptif, dan Kolaboratif.
3

Salah satu pelayanan farmasi klinik di rumah sakit adalah pelayanan


informasi obat. Manfaat dari pelayanan informasi obat antara lain untuk
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, dan
rehabilitasi atau pemulihan kesehatan. Pelayanan informasi obat saat ini tidak
hanya dapat diberikan secara langsung namun juga dapat memanfaatkan teknologi
dalam penyampaiannya. Seiring perkembangan zaman informasi obat dapat
diberikan melalui beberapa platform termasuk sosial media. Namun perlu
diperhatikan agar informasi yang didapatkan adalah informasi yang valid dan
dapat dipercaya.
Keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang obat dan penggunaannya
dapat menyebabkan terjadinya kesalahan pengobatan (Depkes, 2006).
Keterbatasan tersebut bisa menimbulkan rentannya masyarakat pada informasi
komersial obat, maka kemungkinan adanya ketidakpatuhan minum obat apabila
tidak diimbangi dengan pemberian informasi yang benar (Purwanti, 2008).
Pemberian informasi dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien
dalam penggunaan obat sehingga berdampak pada kepatuhan pengobatan dan
keberhasilan dalam proses penyembuhan penyakitnya (Mufida et al., 2017).
Kesalahan penggunaan obat dan terapi yang tidak rasional menjadi salah satu
hal yang dapat terjadi apabila pasien tidak dibekali dengan pengetahuan yang
memadai mengenai pengobatan (Ramdini et al., 2020).
Berkenaan dengan hal tersebut, diperlukan inovasi terbaru dengan
memanfaatkan media komunikasi terkini dalam memberikan edukasi pengobatan
untuk meningkatkan pengetahuan penggunaan obat pada pasien yaitu dengan
Pelayanan Informasi Obat melalui sosial media.

1. Kondisi Sekarang
a. Belum optimalnya layanan edukasi informasi obat pasien
Pelayanan Informasi Obat merupakan kegiatan penyediaan dan
pemberian informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat, tidak bias,
terkini dan komprehensif yang dilakukan oleh apoteker. Manfaat dari
pelayanan informasi obat antara lain untuk peningkatan
4

kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, dan rehabilitasi


atau pemulihan kesehatan.
Sejumlah 35,2% rumah tangga di Indonesia menyimpan obat untuk
swamedikasi. Dari 35,2% rumah tangga yang menyimpan obat, 35,7% di
antaranya menyimpan obat keras dan 27,8% diantaranya antibiotik (Fortuna
et al, 2022). Dilansir dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 terdapat
beriata hoax yang tersebar melalui pesan singkat Whatsapp mengenai
antibiotik dapat digunakan sebagai obat COVID-19. Namun antibitotik
merupakan agen farmakologis yang selektif membunuh atau menghambat
pertumbuhan sel bakteri (Rahmadhaningtyas et al, 2022).
Berdasarkan hasil observasi menggunakan kuesioner kepada pasien
rawat jalan RSUD Bendan Kota Pekalongan didapatkan hasil bahwa dari 30
responden pasien rawat jalan didapatkan terdapat 23% responden kurang
memahami cara penggunaan obat, 53% responden kurang memahami
terkait pengobatan antibiotik, dan 65% kurang memahami cara penggunaan
obat khusus.

Gambar 1. Observasi Menggunakan Kuesioner

Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa pemahaman pasien


mengenai obat kurang sehingga diperlukan edukasi yang dilakukan secara
meluas. Pada saat ini pelayanan informasi obat yang
5

dilakukan yaitu sebatas pemberian informasi obat kepada pasien pada saat
penyerahan dan penerbitan leaflet. Leaflet yang dicetak hanya diletakkan di
meja konseling tanpa dimanfaatkan secara maksimal. Informasi tersebut
dapat dibagikan kepada khalayak umum melalui media sosial.
Media sosial yang dimiliki oleh RSUD Bendan, salah satunya
instagram, lebih banyak memberikan informasi mengenai kegiatan yang
dilakukan di rumah sakit termasuk kegiatan karyawan. Kurangnya
pengelolaan sosial media sebagai bahan edukasi masyarakat juga menjadi
tantangan ke depan.

Gambar 2. Akun Instagram RSUD Bendan Kota Pekalongan

b. Belum adanya pemberian label informasi beyond use date (BUD) e-


etiket pada sediaan obat racikan
Beyond Use Date (BUD) merupakan batas waktu penggunaan
produk obat setelah obat disiapkan atau setelah kemasan primernya
dibuka. Pemberian informasi mengenai cara penyimpanan dan batas waktu
maksimal obat yang dapat digunakan harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan khususnya tenaga kefarmasian secara benar. Hal ini
dimaksudkan agar keamanan, efektivitas dan stabilitas obat tetap terjaga,
mulai dari pertama kali diperoleh sampai obat dikonsumsi pasien selama
6

masa penyimpanannya. Pada saat ini informasi mengenai BUD hanya


disampaikan secara lisan pada saat penyerahan obat.

Gambar 3 Sediaan Obat Racikan Tanpa Keterangan BUD

c. Pendokumentasian survey kepuasan pelanggan yang masih manual


menggunakan selebaran
Dalam pelaksanaan pengendalian mutu Pelayanan Kefarmasian
dilakukan melalui kegiatan monitoring dan evaluasi yang harus dapat
dilaksanakan oleh Instalasi Farmasi sendiri atau dilakukan oleh tim audit
internal. Evaluasi mutu pelayanan instalasi farmasi merupakan proses
pengukuran, penilaian atas semua kegiatan Pelayanan Kefarmasian di
Rumah Sakit secara berkala. Kualitas pelayanan meliputi: teknis
pelayanan, proses pelayanan, tata cara/standar prosedur operasional,
waktu tunggu untuk mendapatkan pelayanan.
Salah satu metode yang digunakan untuk evaluasi mutu pelayanan
yaitu survey kepuasan pasien yang dapat diberikan melalui angket
maupun wawancara. Pada saat ini survey yang dilakukan yaitu dengan
membagikan selebaran kertas kepada pasien rawat jalan sacara sampling
yang kemudian dibukukan. Sehingga hasil survey kurang maksimal
pengelolaannya.
7

Gambar 4 Formulir Survey Kepuasan Pasien

2. Kondisi yang Diharapkan


Berdasarkan kondisi permasalahan-permasalahan di Instalasi Farmasi
RSUD Bendan Kota Pekalongan yang telah di sebutkan sebelumnya, maka
kondisi yang di harapkan sebagai berikut
a. Optimalnya layanan edukasi informasi obat kepada masyarakat layanan
edukasi
Optimalnya sosial media yang dimiliki oleh RSUD Bendan Kota
Pekalongan yang digunakan sebagai sarana pemberian informasi berupa
infografis atau video tentang pengobatan kepada pasien. Info yang
disampaikan dapat berupa cara penggunaan sediaan obat khusus,
penggunaan antibiotik dengan bijak, isu yang tengah beredar, dan
sebagainya. Adanya layanan edukasi melalui sosial media diharapkan
dapat menambah pengetahuan masyarakat khususnya pasien RSUD
Bendan. Masyarakat juga dapat menerima informasi yang valid dan dapat
dipercaya. Selain digunakan sebagai layanan edukasi, sosial media juga
dapat menjadi media promosi bagi rumah sakit.
b. Optimalnya pemberian label informasi beyond use date (BUD) e- etiket
pada sediaan obat racikan
8

Beyond Use Date (BUD) pada etiket obat racikan memiliki


peranan penting dalam mengetahui batas waktu penggunaan produk obat
setelah diracik/disiapkan atau setelah kemasan primernya dibuka. Di
Indonesia regulasi tentang pencantuman BUD pada etiket wadah obat
belum ada, namun informasi tentang BUD ini perlu disampaikan
mengingat ada beberapa obat tidak boleh digunakan kembali setelah
kemasannya dibuka akibat ketidakstabilannya.
c. Digitalisasi dokumentasi formulir kepuasan pelanggan
Survey kepuasan pasien terhadap pelayanan di instalasi farmasi
dapat dilakukan dengan cara digital. Hal ini dapat memudahkan untuk
mengolah data dan mengarsipkan dokumen sehingga lebih ringkas dan
rapi. Dengan adanya digitalisasi juga mendukung kampanye “paperless”
yang peduli terhadap bumi.

3. Isu yang Diangkat


Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari nilai-
nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), peran dankedudukan
ASN (Manajemen ASN dan Smart ASN).
Permasalahan diatas dianalisa untuk menentukan masalah pokok yang
menjadi isu prioritas. Pemilihan isu utama (core issue) dilakukan dengan
menganalisis dan mempertimbangkan tingkat urgensi, keseriusan, dan
perkembangan dari isu-isu yang ada antara satu dengan lainnya menggunakan
metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Dengan begitu akan
didapatkan satu isu utama yang paling tepat menjadi prioritas untuk
diselesaikan dibandingkan dengan isu lain.
Metode USG merupakan cara yang digunakan untuk menetapkan urutan
isu strategis dengan teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan
dengan memperhatikan urgensi dari masalah keseriusan
9

masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut


semakin besar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Urgency atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau
tidak masalah tersebut di selesaikan.
b. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat
dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
c. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Cara menggunakan metode USG adalah dengan menentukan nilai
tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan masalah pada masing-masing
masalah pokok dengan memberikan skala nilai 1-5. Berikut tabel analisis
metode USG yang menjelaskan proses penentuan skala prioritas isu yang
diambil.

Tabel 1. Penapisan Isu dengan Metode USG

Skor
No Identifikasi Isu Total Peringkat
U S G
Belum optimalnya layanan edukasi
1. informasi obat pasien 5 4 5 14 I

Belum adanya pemberian label

2. informasi beyond use date (BUD) 4 3 3 10 II


e-etiket pada sediaan obat racikan

Pendokumentasian survey kepuasan

3. pelanggan yang masih manual 3 3 3 9 III


menggunakan selebaran
10

Keterangan USG:
Keterangan
5: Sangat mendesak/berpengaruh/berdampak
Peringkat :
4: Mendesak/berpengaruh/berdampak
1: Sangat tinggi
3: Cukup mendesak/berpengaruh/berdampak
2: Tinggi
2: Tidak mendesak/berpengaruh/berdampak 1:
3: Sedang
Sangat tidak mendesak/ berpengaruh/
4: Rendah
berdampak
5: Sangat rendah

Setelah melakukan analisis menggunakan teknik USG, maka isu yang menjadi
prioritas utama adalah “Belum optimalnya layanan edukasi informasi obat
pasien”. Selanjutnya sebagai dasar pelaksanaan optimalisasi kegiatan edukasi, penulis
melakukan identifikasi penyebab terjadinya isu menggunakan Fishbone Diagram

Gambar 5. Diagram Fishbone Pemetaan Isu


Apoteker Pasien

Keterbatasan jumlah
Rendahnya tingkat pengetahuan

Belum optimalnya
Kurang layanan
optimal peran edukasi informasi obat pasien
apoteker

Sasaran edukasi terbatas

Metode yang konvensional

Metode

Setelah dilakukan analisis penyebab terhadap isu prioritas menggunakan


fishbone diagram, diperoleh penyebab-penyebab
a. Pasien : Rendahnya tingkat pengetahuan pasien
b. Apoteker : Keterbatasan jumlah apoteker, dan kurang optimalnya peran
apoteker dalam edukasi informasi obat
11

c. Metode: Sasaran edukasi yang terbatas

B. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERAN


1. Gambaran Umum RSUD Bendan Kota Pekalongan
a. Sejarah
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bendan Kota Pekalongan adalah
Lembaga Teknis Daerah yang didirikan berdasarkan Perda Kota Pekalongan No.
5 Tahun 2008, tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Bendan Kota Pekalongan. Dalam upaya untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat, mulai tahun 2009, RSUD Bendan Kota
Pekalongan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD) yang merupakan pola pengelolaan keuangan yang memberikan
fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang
sehat. Gagasan untuk membangun sebuah rumah sakit sebenarnya sudah dimulai
pada tahun 2002. Pada waktu itu baru dalam bentuk Studi Kelayakan apakah
Kota Pekalongan layak untuk dibangun sebuah Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD).
Beberapa catatan yang menjadi rekomendasi dari hasil studi tersebut
adalah bahwa meskipun di Kota Pekalongan telah banyak berdiri rumah sakit
swasta, Kota Pekalongan masih layak untuk didirikan sebuah Rumah Sakit
Umum Daerah dengan beberapa ketentuan antara lain minimal luas tanah adalah
1 Ha, terletak dijalur pantura dan memiliki keunggulan pelayanan tertentu.

Kebutuhan untuk segera dapat memiliki sebuah Rumah Sakit Umum


Pemerintah sendiri dirasakan menjadi sesuatu hal yang cukup penting. Hal ini
sejalan dengan salah satu Misi yang diemban oleh Walikota dan Wakil Walikota
Pekalongan Peride Jabatan 2005 – 2010 di bidang kesehatan yaitu Meningkatkan
mutu dan jangkauan Pelayanan Kesehatan bagi masyarakat Kota Pekalongan.
Kota Pekalongan
12

merupakan salah satu Daerah di Jawa Tengah yang belum memiliki RSUD.

b. Gambaran Umum
Berdasarkan Peraturan Walikota Pekalongan Nomor 83 Tahun 2020
Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kelas C, RSUD Bendan merupakan unit
organisasi yang bersifat khusus dalam penyelenggaraan layanan kesehatan
secara profesional yang memiliki otonomi dalam pengelolaan keuangan,
pengelolaan barang milik Daerah dan pengelolaan kepegawaian.
RSUD Bendan dipimpin oleh Direktur yang bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas Kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Kota Pekalongan terletak di daratan rendah pantai utara pulau
jawa, dengan ketinggian kurang lebih 1 meter diatas permukaan laut
dengan posisi geografis antara 6º50’42”– 6º55’44 Lintang Selatan dan
109º37’55”–109º42’19” bujur timur serta dengan koordinat fiktif
510.00-518.00 Km membujur dan 517.75-526.75 Km melintang. Batas
wilayah administrasi Kota Pekalongan yaitu:
a. Sebelah Utara : Laut Jawa
b. Sebelah Timur : Kabupaten Batang
c. Sebelah Selatan : Kabupaten Batang, Kabupaten
Pekalongan
d. Sebelah Barat : Kabupaten Pekalongan

Kota Pekalongan terbagi atas 27 Kelurahan yang semuanya merupakan


Kelurahan swasembada. Kelurahan tersebut tersebar di 4 wilayah Kecamatan
yaitu wilayah Pekalongan Barat, Pekalongan Timur, Pekalongan Selatan dan
Pekalongan Utara.
13

1. Nama : Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota


Pekalongan

2. No Kode RS : 3326049
3. Kelas RS : Kelas C
4. Dasar Hukum :
(1) Keputusan Walikota No. 445 / 071 Tahun 2009 tentang Penetapan RSUD
Bendan Kota Pekalongan sebagai Badan Layanan Umum (BLU).
(2) Keputusan Menteri kesehatan Republik Indonesia No.
534/Menkes/SK/V/2010 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum
Daerah Bendan Kota Pekalongan Milik Pemerintah Kota Pekalongan

5. Status Pemilik : Pemerintah Kota Pekalongan


6. Alamat : Jl. Sriwijaya No.2 Pekalongan 7.
Telp : 0285 437222
8. Fax : 0285 437155
9. Email : rsudbendan@yahoo.com
10. Web : rsudbendan.pekalongankota.go.id
11. Akreditasi : Lulusan Akreditasi Paripurna oleh KARS Tahun 2017
12. Luas lahan : ± 30000 m2
13. Luas bangunan : ± 12000 m2
14. Kapasitas TT : 185 tempat tidur

Lokasi Pembangunan RSUD Kota Pekalongan menempati lahan ± 3 Ha


terletak di Jalan Sriwijaya No. 2 Pekalongan yang termasuk dalam wilayah
Kelurahan Bendan Kecamatan Pekalongan Barat dan berjarak 300 m dari
Pemerintah Kota Pekalongan. Luas bangunan gedung utama dan penunjangnya
adalah ±12.000 m2 terdiri dari gedung utama 5 lantai, ditambah bangunan-
bangunan lainnya, sebagai berikut :
a. Gedung utama :
14

1. Lantai basement digunakan untuk radiologi termasuk cathlab,


laboratorium, BDRS, klinik VCT/DOTS, instalasi gizi,kantor dan IPSRS.
2. Lantai 1 digunakan untuk lobi, instalasi rawat jalan, VK/PONEK, farmasi
dan hemodialisa.
3. Lantai 2 digunakan untuk instalasi bedah sentral, ICU/ICCU/PICU/NICU,
perinatologi, nifas dan rawat inap dewasa kelas I/II/III bedah.
4. Lantai 3 digunakan untuk rawat inap anak kelas II/III/III dan rawat inap
dewasa kelas II/III/III non bedah.
5. Lantai 4 digunakan untuk rawat inap VIP/VVIP dan aula.
b. Gedung 2 lantai untuk IGD di lantai 1 dan ICU dilantai 2
c.Gedung Buketan, untuk ruang isolasi pasien covid-19, ruang TB MDR, dan
ruang rawat inap kelas II/III.
d. Gedung poliklinik.
e.Gedung Parikesit dua lantai, untuk poliklinik eksekutif dan asrama tenaga
kesehatan.
f. Bangunan penunjang antara lain : kamar jenazah, genset, instalasi air bersih,
IPAL serta pengolahan limbah padat dan B3.
g. Masjid, kantin umum, perbankan, taman dan parkir.

2. Visi dan Misi RSUD Bendan Kota Pekalongan


Visi merupakan pandangan kedepan yang menyangkut kemana RSUD
Bendan Kota Pekalongan akan dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara
konsisten dan tetap eksis, inovatif dan produktif. Berdasarkan kondisi dengan
melihat berbagai kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan saat ini dan yang
akan datang maka visi RSUD Bendan Kota Pekalongan adalah “Menjadi
rumah sakit umum daerah yang mandiri, berkualitas dalam
pelayanan, aman, nyaman, dan inovatif”.
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misi sebagai berikut
15

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan yang bermutu dan


terjangkau kepada semua lapisan masyarakat;
2. Menyelenggarakan pelayanan yang berorientasi pada keselamatan pasien
dan kepuasan pelanggan;
3. Menyelenggarakan tata kelola rumah sakit yang independen, akuntabel,
disiplin, dan profesional;
4. Mendorong setiap unit pelayanan memberikan pelayanan prima, dan
inovatif.
RSUD Bendan Kota Pekalongan disamping memperhatikan Visi dan
Misi juga memiliki Motto dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat yaitu “Kesembuhanmu Ibadahku“.

3. Nilai Organisasi RSUD Bendan Kota Pekalongan


Budaya kerja RSUD Bendan Kota Pekalongan adalah 10 (sepuluh) Budaya
Malu yaitu:
1) Malu datang terlambat
2) Malu Tidak Ikut Apel
3) Malu Pulang Lebih Awal
4) Malu Tidak Masuk Kerja
5) Malu Terlalu Sering Ijin
6) Malu Memakai Pakaian Dinas Tidak Sesuai Peraturan
7) Malu Bekerja Tidak Terprogram dan Bertanggung Jawab
8) Malu Tidak Melakukan Pelayanan Prima
9) Malu Tidak Bertata Krama dan Sopan Santun
10) Malu Tidak Menjaga Kebersihan dan Keindahan Lingkungan
Kebijakan mutu RSUD Bendan adalah BENDAN INOVATIF yang
dijabarkan sebagai berikut:
Bekerjasama memberikan pelayanan yang cepat dan tepat;
Empati dalam melayani pelanggan;
Netral tidak membedakan pelayanan;
Disiplin dan selalu mengikuti persyaratan yang berlaku;
Aman dalam pelayanan;
16

Nyaman bagi pelanggan internal & eksternal;


INformatif dan terbuka;
Orientasi pada pelanggan;
Visioner dalam mengedepankan pelayanan publik;
Akuntabel dalam penyajian laporan;
Teknologi Informasi untuk mempermudah pelayanan;
Fasilitas yang lengkap dan unggul.

4. Tugas Pokok, Fungsi, dan Peran


a. RSUD Bendan Kota Pekalongan
Berdasarkan Peraturan Walikota Pekalongan Nomor 48 Tahun 2013
Tentang Tugas Dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah, Dalam Peraturan Daerah
ini yang dimaksud dengan Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota
Pekalongan adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan dan gawat darurat.
b. Apoteker
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2021 tentang
Jabatan Fungsional Apoteker, tugas apoteker ahli pertama meliputi:
1. Melakukan penilaian terhadap pemasok terkait dokumen
kefarmasian;
2. menyusun surat pesanan dalam rangka pengadaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan BMHP;
3. Melakukan pembuatan Sediaan Farmasi;
4. Melakukan pemeriksaan hasil pembuatan Sediaan Farmasi;
5. Merencanakan kegiatan dan kebutuhan sediaan yang akan dikemas ulang;
6. Melakukan pengemasan ulang sediaan;
7. Melakukan pemeriksaan hasil akhir Sediaan Farmasi;
17

8. Melakukan pengujian mutu bahan baku secara organoleptis;


9. Melakukan pengujian bahan baku secara kualitatif;
10. Melakukan pengujian bahan baku secara kuantitatif;
11. Melakukan verifikasi berita acara penerimaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan BMHP;
12. Mengesahkan berita acara penerimaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan BMHP;
13. Melakukan verifikasi berita acara pengembalian barang Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan BMHP yang tidak sesuai persyaratan/spesifikasi;
14. Mengesahkan berita acara pengembalian barang Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan BMHP yang tidak sesuai persyaratan/ spesifikasi;
15. Melakukan stock opname;
16. Mengkaji permintaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP;
17. Melaksanakan pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
BMHP;
18. Memverifikasi daftar usulan penghapusan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan BMHP yang tidak memenuhi syarat;
19. Menyusun usulan penghapusan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
BMHP;
20. Melakukan telaah resep;
21. Melakukan pemeriksaan dan penyerahan obat disertai pemberian
informasi;
22. Melakukan rekonsiliasi obat;
23. Melakukan konseling penggunaan obat;
24. Melakukan konseling obat pada pasien dengan penyakit kronis;
25. Melakukan konseling penggunaan obat khusus anti retro viral, hepatitis,
dan tuberkulosis;
26. Melakukan penelusuran dan pengkajian catatan medik;
18

27. Melakukan analisis, menyimpulkan, dan memberikan rekomendasi hasil


pemantauan terapi obat;
28. Mengidentifikasi kejadian efek samping Sediaan Farmasi;
29. Melakukan pemantauan kondisi pasien;
30. Melakukan preparasi sediaan intravena;
31. Melakukan preparasi sediaan radiofarmaka;
32. Melakukan validasi/verifikasi terhadap mesin heat sealers;
33. Mengidentifikasi skala prioritas teknologi kesehatan yang akan
dianalisis;
34. Melaksanakan pelayanan swamedikasi;
35. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang dilaksanakan di tempat tinggal
pasien (pelayanan residensial); dan
36. Melaksanakan pelayanan kefarmasian untuk pasien di luar
Fasyankes;
19

5. Struktur Organisasi
Berikut struktur organisasi secara struktural di RSUD Bendan Kota Pekalongan

Gambar 6 Struktur Organisasi RSUD Bendan Kota Pekalongan


20

B. TUJUAN AKTUALISASI
Tujuan dari kegiatan aktualisasi, yaitu
1. Mengimplementasikan nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif),
Manajemen ASN, Smart ASN untuk memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat.
2. Mendukung terwujudnya visi dan misi RSUD Bendan Kota Pekalongan
3. Membantu mewujudkan optimalisasi pelayanan yang terbaik di Instalasi
Farmasi RSUD Bendan Kota Pekalongan.
4. Mengimplementasikan gagasan kreatif pemecahan isu unit kerja dalam
bentuk kegiatan-kegiatan yang dikaitkan dengan nilai-nilai dasar ASN,
kedudukan dan peran ASN dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), serta kontribusi dengan visi dan misi instansi

C. MANFAAT AKTUALISASI
Adapun manfaat yang diharapkan dalam rancangan aktualisasi ini sebagai
berikut:
1. Manfaat Bagi Peserta Latsar
a. Mengaktualisasikan Nilai-nilai BerAKHLAK dalam bekerja sehingga
mampu menjadi kebiasaan dan menghindarkan diri dari hal-hal yang
bertentangan dengan Undang-Undang dan/atau pun peraturan-peraturan
yang berlaku dalam pelaksanaan tugas dan fungsi nantinya.
b. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, kreatif dan terus berinovasi.
c. Menjadi ASN yang berkarakter kepribadian yang unggul, bertanggung
jawab dan memperkuat profesionalisme.
d. Membantu untuk memudahkan dalam pelaksanaan tugas, sehingga dapat
memberikan pelayanan yang optimal.

2. Manfaat Bagi Organisasi


a. Meningkatnya mutu pelayanan di RSUD Bendan Kota Pekalongan
21

b. Mampu menciptakan pelayanan yang berkualitas pada pasien di RSUD


Bendan Kota Pekalongan
c. Memberikan bahan masukan mengenai nilai – nilai BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif ) di RSUD Bendan Kota Pekalongan
d. Memberikan pelayanan publik yang profesional yang selaras dengan
visi dan misi RSUD Bendan Kota Pekalongan

D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari kegiatan aktualisasi ini antara lain peserta Latsar
diharapkan mampu untuk mengidentifikasi, menyusun dan menetapkan isu atau
permasalahan yang terjadi pada lingkungan kerja dengan mengajukan gagasan
pemecahan isu atau masalah, mendeskripsikan keterkaitan isu dengan kegiatan
yang akan dilakukan berdasarkan pada materi-materi yang telah disampaikan
terkait dengan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi sebagai ahli pertama-apoteker di RSUD Bendan Kota Pekalongan.
Kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan di RSUD Bendan Kota
Pekalongan yang merupakan unit kerja dari peserta. Aktualisasi ini akan
dilaksanakan dari 1 Oktober 2022 sampai dengan 5 November 2022.
22

BAB II
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI
A. GAMBARAN UMUM KEGIATAN AKTUALISASI
Kegiatan yang akan penulis laksanakan harus mencerminkan nilai-nilai dasar
sebagai ASN di antaranya berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,
loyal, adaptif, dan kolaboratif (BerAKHLAK), manajemen ASN, dan smart ASN.
Berikut adalah rencana kegiatan yang akan diaktualisasikan dan dihabituasikan dalam
rangka optimalisasi penggunaan sosial media sebagai layanan edukasi bagi masyarakat
:
1. Melakukan koordinasi dan sosialisasi kepada apoteker RSUD Bendan terkait
aktivasi sosial media sebagai sarana edukasi masyarakat,
2. Pengkajian terhadap timeline dan isu konten yang akan dimuat dalam sosial
media,
3. Penggalian materi sebagai bahan edukasi informasi obat
4. Edukasi berupa infografis atau video yang diunggah ke sosial media,
5. Sosialisasi kepada pasien, dan
6. Pemantauan dan evaluasi terhadap sosial media dan respon
masyarakat

B. KEGIATAN RENCANA AKTUALISASI

1. Melakukan koordinasi dan sosialisasi kepada apoteker RSUD


Bendan terkait aktivasi sosial media sebagai sarana edukasi
masyarakat
a. Tahapan Kegiatan
1) Menyiapkan rancangan kegiatan sosialisasi
2) Mencari literasi mengenai role model sosial media edukasi
pengobatan
3) Melaksanakan konsultasi dengan kepala Instalasi Farmasi dan
mentor
4) Mencatat masukan/ arahan kepala kepala Instalasi Farmasi dan mentor
5) Meminta persetujuan pimpinan tentang pelaksanaan aktualisasi
23

6) Melakukan koordinasi dengan rekan kerja dan membuat


undangan rapat sosialisasi
7) Menyampaikan terkait aktivasi sosial media sebagai sarana edukasi
masyarakat
8) Mencatat kritik dan saran
b. Hasil yang Ingin Dicapai
Hasil yang ingin dicapai dari kegiatan koordinasi dan sosialisasi
yaitu tersampaikannya maksud dan tujuan aktualisasi dan tercapainya
kesepakatan dengan rekan kerja
c. Nilai-Nilai Dasar ASN (BerAKHLAK)
1) Berorientasi pelayanan
Dalam melaksanakan tahapan sosialisasi kepada rekan kerja penulis
menerapkan nilai beorientasi pelyanan yaitu melakukan perbaikan tiada
henti dengan cara melakukan konsultasi kepada Kepala Instalasi Farmasi
RSUD dan sosialisasi kepada rekan kerja dengan memaparkan rancangan
kegitan untuk melaksanakan aktualisasi
2) Akuntabel
Dalam melaksanakan tahapan sosialisasi terhadap rekan kerja penulis
menerapkan nilai akuntabel dengan melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi yaitu
menyiapkan rancangan kegiatan dengan prinsip kejelasan sesuai materi
dan tujuan, serta mencatat arahan dari pimpinan secara bertanggungjawab
3) Kompeten
Dalam melaksanakan tahapan koordinasi dan sosialisasi terhadap rekan
kerja penulis menerapkan nilai kompeten dengan meningkatkan
kompetensi diri yaitu dengan pemberian informasi edukasi yang valid
serta dengan meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar tim.
24

4) Harmonis
Dalam melaksanakan tahapan sosialisasi terhadap rekan kerja, penulis
menerapkan nilai harmonis yaitu membangun lingkungan kerja yang
kondusif dengan berkosultasi ke Kepala Instalasi Farmasi RSUD untuk
meminta persetujuan atau izin terkait kegiatan yang akan di lakukan.
Selain itu, dalam sosialisasi bersifat terbuka terhadap kritik dan masukan
dari rekan kerja.
5) Loyal
Membuat rancangan aktualisasi dengan baik dan dapat mempertanggung
jawabkan sumber informasi pada saat sosialisasi.
6) Adaptif
Bertindak proaktif dengan mencatat arahan dan masukan kepala Instalasi
Farmasi terhadap RAH yang diajukan dan terus berinovasi dan
mengembangkan kreativitas
7) Kolaboratif
Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambahan,
memberi kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi, dengan
kosultasi dan bersosialisasi bersama Kepala Instalasi Farmasi RSUD
d. Keterkaitan dengan Mata Diklat (Manajemen ASN dan Smart
ASN)
1) Manajemen ASN
Dalam melakukan sosialisasi terkait aktivasi sosial media kepada
rekan kerja dilakukan dengan harmonis yaitu adanya keterbukaan
dalam menerima masukan dan dengan profesional sesuai dengan
kompetensi
2) Smart ASN
Menggunakan ide kreatif yaitu membuat leaflet dan video sebagai
sarana edukasi kepada masyarakat dengan
25

memanfaatkan era digitalisasi merupakan suatu inovasi demi


memajukkan pelayanan kepada masyarakat.
e. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan dilakukannya sosialisasi kepada seluruh rekan kerja
tentang upaya optimalisasi penggunaan sosial media sebagai bahan
edukasi kepada masyarakat diharapkan tercapainya kesepakatan. Kegiatan
ini sejalan dengan misi organisasi yaitu menyelenggarakan pelayanan
kesehatan rujukan yang paripurna, bermutu dan terjangkau kepada semua
lapisan masyarakat.
f. Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Mempunyai kesadaran akan tugas yang harus dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan bertanggungjawab. Mampu mengendalikan diri
dalam situasi dan kondisi apapun

2. Melakukan pengkajian terhadap timeline dan isu konten


yang akan dimuat dalam sosial media
a. Tahapan Kegiatan
1) Mengkaji pokok bahasan yang akan dimuat di sosial media
2) Menggali isu yang tengah beredar
3) Melakukan koordinasi dengan Kepala Instalasi Farmasi, rekan kerja,
dan tim PKRS
4) Melakukan koordinasi dengan rekan kerja
5) Melakukan koordinasi dengan mentor
6) Membuat timeline pengunggahan isu konten ke sosial media
b. Hasil yang Ingin Dicapai
Hasil yang ingin dicapai dari kegiatan pengkajian terhadap timeline
dan isu konten yaitu terciptanya akun sosial media, timeline
pengunggahan infografis dan adanya daftar isu yang akan diangkat dalam
konten di sosial media.
26

c. Nilai-Nilai Dasar ASN (BerAKHLAK)


1) Berorientasi pelayanan
Dalam melaksanakan kegiatan di atas di harapkan akan
meningkatkan mutu pelayanan dengan adanya timeline dan daftar isu
konten sehingga proses edukasi dapat terjadwal dengan baik
2) Akuntabel
Dalam melaksanakan pengkajian terhadap timeline dan isu konten
penulis menerapkan nilai akuntabel dengan melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas
tinggi yaitu menyiapkan rancangan Kegiatan dilaksanakan dengan
prinsip kejelasan sesuai materi dan tujuan, serta mencatat arahan dari
pimpinan secara bertanggungjawab
3) Kompeten
Dalam pembuatan timeline dan isu konten harus mengedepankan
nilai kompeten dengan meningkatkan kompetensi diri yaitu
menyusun referensi isu konten yang valid, bukan berupa berita hoax.
4) Harmonis
Adanya koordinasi dengan rekan kerja, Kepala Instalasi Farmasi, tim
PKRS, dan mentor merupakan contoh dari nilai harmonis
5) Loyal
Melaksanakan pengkajian timeline dan isu konten dengan penuh rasa
tangung jawab dan ikhlas menunjukan Nilai ASN yaitu loyal.
6) Adaptif
Adanya masukan yang akan berpengaruh terhadap perubahan
perencanaan menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi yang
merupakan bentuk nilai adaptif
27

7) Kolaboratif
Melakukan koordinasi Kepala Instalasi Farmasi, rekan kerja, tim
PKRS, dan mentor merupakan contoh nilai kolaboratif.
d. Keterkaitan dengan Mata Diklat (Manajemen ASN dan Smart
ASN)
1) Manajemen ASN
Bekerja sebagai pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
dilakukan dengan penuh tanggung jawab, yaitu melakukan kosultasi
dan sosialisasi kepada Kepala Instalasi Farmasi RSUD dan rekan kerja
2) Smart ASN
Kegiatan membuat timeline dan isu konten memanfaatkan era
digitalisasi merupakan suatu inovasi demi memajukkan pelayanan
kepada masyarakat. Dimana ASN mengaplikasikan digital skills yaitu
mampu memahami dan menggunakan perangkat lunak maupun
perangkat keras dalam proses pengkajian timeline dan isu konten.
e. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan pengkajian penggalian ini menjadi acuan untuk melakukan
pekerjaan dalam pelayanan yang professional serta sejalan dengan misi
organisasi yaitu mendorong setiap unit pelayanan memberikan pelayanan
prima dan inovatif
f. Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan ini menguatkan nilai integritas dan akuntabel.

3. Melakukan penggalian materi sebagai bahan edukasi


a. Tahapan Kegiatan
1) Mencari referensi dari beberapa sumber
2) Merangkum materi yang akan masuk ke dalam bahan edukasi
3) Koordinasi dengan rekan kerja dan Kepala Instalasi Farmasi
4) Melakukan review dan proofreading dari konten edukasi dari
rekan kerja
28

5) Mencatat masukan yang diberikan


b. Hasil yang Ingin Dicapai
Hasil yang ingin dicapai dari kegiatan penggalian materi sebagai
bahan edukasi yaitu didapatkan bahan materi yang valid dan dapat
dipercaya
c. Nilai-Nilai Dasar ASN (BerAKHLAK)
1) Berorientasi pelayanan
Dengan mengoptimalkan akun sosial media yang digunakan untuk
media layanan edukasi dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat
mengenai pengobatan, dan masyarakat mendapatkan informasi yang
dapat dipercaya
2) Akuntabel
Nilai akuntabel yang diterapkan dengan melaksanakan tugas dengan
bertanggung jawab, disiplin dan berintegritas tinggi. Cara
bertanggung jawab atas setiap informasi yang didapat dari beberapa
sumber
3) Kompeten
Menerapkan nilai kompeten dengan melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik sesuai kompetensi, mampu melakukan pengkajian
terhadap beberapa referensi
4) Harmonis
Melakukan konsultasi dan menyampaikan ide/gagasan dengan sopan
serta dapat menerima masukan/saran yang membangun dari atasan
5) Loyal
Pengoptimalan sosial media dengan pemberian edukasi masyarakat
sebagai salah satu wujud komitmen dalam meningkatkan
pengetahuan masyarakat
6) Adaptif
29

Adanya masukan yang akan berpengaruh terhadap perubahan


perencanaan menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi yang
merupakan bentuk nilai adaptif
7) Kolaboratif
Kegiatan penggalian materi didasari dengan nilai kolaboratif yaitu
dengan meminta masukan kepada rekan kerja/atasan dan melakukan
koordinasi Kepala Instalasi Farmasi, rekan kerja, tim PKRS, mentor,
dan coach merupakan contoh nilai kolaboratif.
d. Keterkaitan dengan Mata Diklat (Manajemen ASN dan Smart
ASN)
1) Manajemen ASN
Dalam penggalian referensi membutuhkan kompetensi sehingga
didapatkan informasi yang valid yang dapat dipercaya.
2) Smart ASN
Dalam penggalian referensi menggunakan teknologi laptop dan
internet
e. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan pengkajian penggalian materi ini menjadi acuan untuk
melakukan pekerjaan dalam pelayanan yang professional serta sejalan
dengan misi organisasi yaitu mendorong setiap unit pelayanan
memberikan pelayanan prima dan inovatif
f. Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan penggalian materi ini menguatkan nilai integritas dan akuntabel.

4. Memberikan edukasi berupa infografis atau video yang


diunggah ke sosial media
a. Tahapan Kegiatan
1) Membuat desain infografis atau video
2)Berkoordinasi dengan rekan kerja dalam pembuatan infografis atau
video
30

3) Melakukan konsultasi kepada Kepala Instalasi Farmasi


4) Mencatat kritik dan masukan terkait desain infografis atau video
5) Melakukan perbaikan desain infografis atau video
6) Melakukan koordinasi dengan tim PKRS
7) Mengunggah infografis atau video ke sosial media
8) Melakukan sosialisasi mengenai edukasi penggunaan obat
b. Hasil yang Ingin Dicapai
Hasil yang ingin dicapai dari kegiatan pemberian edukasi berupa
infografis atau video yang diunggah ke sosial media yaitu dapat
memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai informasi obat
dengan cakupan sasaran yang lebih luas dan mudah dipahami oleh
masyarakat.
c. Nilai-Nilai Dasar ASN (BerAKHLAK)
1) Berorientasi pelayanan
Dengan adanya materi serta media infografis atau video dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pengobatan, sehingga
dapat meningkatkan derajat kesehatan pasien
2) Akuntabel
Pembuatan infografis berdasarkan materi dan sumber-sumber yang
relevan sehingga dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
3) Kompeten
Dengan adanya infografis di sosial media dapat membantu
mengembangkan pengetahuan dan sebagai media promosi RSUD
Bendan Kota Pekalongan
4) Harmonis
Melakukan konsultasi dan menyampaikan ide/gagasan dengan sopan
serta dapat menerima masukan/saran yang membangun dari atasan
31

5) Loyal
Pengoptimalan sosial media dengan pemberian edukasi masyarakat
sebagai salah satu wujud komitmen dalam meningkatkan pengetahuan
masyarakat
6) Adaptif
Bersikap proaktif, berinovasi dan mengembangkan kreatifitas melalui
pembuatan infografis ataupun video
7) Kolaboratif
Melakukan koordinasi dengan rekan kerja, Kepala Instalasi Farmasi
dan tim PKRS dalam pengembangan sosial media
d. Keterkaitan dengan Mata Diklat (Manajemen ASN dan Smart
ASN)
1) Manajemen ASN
Bekerja sebagai pelayan publik yang profesional dan berkualitas
dilakukan dengan penuh tanggung jawab dengan pemberian edukasi
melalui sosial media. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan sesuai fungsi ASN sebagai pelayan publik.
2) Smart ASN
Menggunakan ide kreatif yaitu membuat leaflet dan video sebagai
sarana edukasi dan sosialisasi kepada pasien dengan memanfaatkan era
digitalisasi merupakan suatu inovasi demi memajukkan pelayanan
kepada masyarakat. Dimana ASN mengaplikasikan digital skills yaitu
mampu memahami dan menggunakan perangkat lunak maupun
perangkat keras dalam proses pembuatan leaflet dan video. Digital
culture yaitu budaya bermedia digital dan digital ethics dalam proses
pembuatan leaflet dan video yaitu dengan mencantumkan sumber
untuk menghargai hak cipta orang lain.
32

e. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi


Kegiatan pemberian edukasi melalui sosial media ini menjadi kegiatan
dalam pelayanan yang berkualitas serta sejalan dengan misi organisasi
yaitu mendorong setiap unit pelayanan memberikan pelayanan prima dan
inovatif
f. Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan di atas merupakan wujud untuk memberikan palayanan prima
kepada masyarakat.

5. Melakukan sosialisasi kepada pasien


a. Tahapan Kegiatan
1) Menyiapkan bahan sosialisasi
2) Melakukan pelayanan kepada pasien sekaligus sosialisasi terkait
informasi penggunaan obat yang telah diunggah ke sosial media
b. Hasil yang Ingin Dicapai
Hasil yang ingin dicapai dari kegiatan sosialisasi yaitu masyarakat
khususnya pasien rawat jalan RSUD Bendan mendapatkan informasi
mengenai cara penggunaan obat dengan baik.
c. Nilai-Nilai Dasar ASN (BerAKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Dalam kegiatan sosialisasi kepada pasien mengedepankan nilai
berorientasi pelayanan dengan memberikan pelayanan yang
berkualitas dengan pemberian edukasi kepada pasien
2) Akuntabel
Dalam kegiatan sosialisasi kepada pasien mengedepankan nilai
akuntabel yaitu dengan melakukan kegiatan dengan penuh rasa
tanggungjawab. Informasi yang dibagikan adalah informasi yang
dapat dipercaya.
33

3) Kompeten
Dalam kegiatan sosialisasi kepada pasien mengedepankan nilai
kompeten dengan mengembangkan skill komunikator dan edukator
yang termasuk dalam Nine Stars of Pharmacist.
4) Harmonis
Dalam kegiatan sosialisasi kepada pasien mengedepankan nilai
harmonis yaitu dengan senantiasa membangun kerjasama yang baik
dengan rekan kerja dan mentor.
5) Loyal
Dalam kegiatan sosialisasi kepada pasien mengedepankan nilai loyal
dengan tulus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada pasien.
6) Adaptif
Dalam kegiatan sosialisasi kepada pasien mengedepankan nilai adaptif
yaitu menggunakan media yang mengikuti perkembangan teknologi
dan informasi sehingga sasaran semakin meluas
7) Kolaboratif
Dalam kegiatan sosialisasi kepada pasien mengedepankan nilai
kolaboratif yaitu dengan terus berkoordinasi dengan rekan kerja dan
mentor
d. Keterkaitan dengan Mata Diklat (Manajemen ASN dan Smart
ASN)
1) Manajemen ASN
Kegiatan sosialisasi kepada pasien merupakan tata kelola manajemen
ASN yang dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab dan sebagai
pelayan publik yang mengedepankan keamanan pasien.
2) Smart ASN
34

Kegiatan sosialisasi kepada pasien dengan memanfaatkan era


digitalisasi merupakan suatu inovasi demi memajukkan pelayanan
kepada masyarakat.
e. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan di atas adalah untuk
mewujudkan tercapainya visi dan misi organisasi demi memberikan
pelayanan prima untuk masyarakat yang sesuai dengan visi yaitu
kesembuhanmu ibadahku.
f. Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan di atas merupakan wujud untuk memberikan pelayanan
prima kepada masyarakat.

6. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap sosial


media dan respon masyarakat
a. Tahapan Kegiatan
1) Mengevaluasi kegiatan setiap pekan
2) Membuat kuisioner sebagai post test setelah dilakukan
layanan edukasi masyarakat
3) Menyebarkan kuisioner kepada pasien
4) Membuat hasil evaluasi dalam bentuk laporan
5) Melaporkan hasil evaluasi
6) Membuat laporan kegiatan
b. Hasil yang Ingin Dicapai
Hasil yang ingin dicapai dari kegiatan evaluasi tersebut yaitu
supaya dapat mengetahui kebermanfatan adanya sosial media yang
digunakan sebagai media edukasi kepada masyarakat dan sebagai ajang
promosi RSUD Bendan Kota Pekalongan. Kegiatan juga diharapkan
memberikan output berupa kritik dan saran untuk pengembangan sosial
media.
c. Nilai-Nilai Dasar ASN (BerAKHLAK)
1) Berorientasi pelayanan
35

Evaluasi dilakukan untuk meningkatkan pelayanan yang professional


dan melakukan perbaikan dari sebelumnya
2) Akuntabel
Evaluasi dilakukan secara cermat, jujur dan teliti sebagai bentuk
pertanggungjawaban kepada atasan atas kegiatan yang telah dilakukan
3) Kompeten
Evaluasi dilakukan untuk meningkatkan pengembangan keterampilan
dalam melakukan pelayanan yang prima dalam pemberian edukasi
kepada masyarakat
4) Harmonis
Evaluasi dilakukan dengan sikap sopan santun, ramah dan saling
menghargai
5) Loyal
Evaluasi dilakukan dengan cermat, teliti dan tidak membeda- bedakan
6) Adaptif
Evaluasi dilakukan sebagai acuan perbaikan dan dapat beradaptasi
untuk meningkatkan pelayanan yang professional
7) Kolaboratif
Kegiatan evaluasi ini mengimplementasikan nilai kolaboratif, yang
diharapkan dapat selalu bersinergis dengan atasan/pimpinan dan rekan
kerja dengan baik, sehingga dapat terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah
d. Keterkaitan dengan Mata Diklat (Manajemen ASN dan Smart
ASN)
1) Manajemen ASN
Laporan kegiatan ini sebagai wujud implementasi dari nilai-nilai dasar
ASN (BerAKHLAK) yaitu melakukan evaluasi dengan jujur, cermat,
bertanggung jawab serta berintegritas tinggi.
2) Smart ASN
36

Laporan kegiatan ini memanfaatkan teknologi berupa laptop dan


internet dalam proses penyusunannya.
e. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan evaluasi ini menjadi acuan untuk melakukan perbaikan dalam
pelayanan yang professional serta sejalan dengan misi organisasi yaitu
menyelenggarakan tata kelola rumah sakit yang independen, akuntabel,
disiplin, dan profesional
f. Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Laporan disusun dengan transparan, sesuai dengan keadaan yang
sesungguhnya dan diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan
terhadap peningkatan mutu pelayanan melalui layanan edukasi
menggunakan sosial media.
37

C. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Oktober November
N
Kegiatan
o 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5
4

Melakukan koordinasi dan


1
sosialisasi kepada
.
apoteker RSUD Bendan
terkait aktivasi sosial media
sebagai sarana
edukasi masyarakat
Melakukan pengkajian
2
terhadap timeline dan isu
.
konten yang akan dimuat
dalam sosial media
Melakukan penggalian
3
materi sebagai bahan
.
edukasi
Memberikan edukasi
4
berupa infografis atau
.
video yang diunggah ke
38

sosial media

Melakukan sosialisasi
5
kepada pasien
Melakukan pemantauan dan
6
evaluasi terhadap sosial
.
media dan respon
masyarakat

Kegiatan
: Hari Libur : 4

Kegiatan Kegiatan
: 1 : 5

Kegiatan Kegiatan
: 2 : 6

Kegiatan
: 3
39

BAB III
PENUTUP
Demikian rancangan aktualisasi habituasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini
dibuat dalam rangka mewujudkan “Optimalisasi Penggunaan Sosial Media sebagai
Media Edukasi bagi Masyarakat”, melalui lima kegiatan yang akan dilaksanakan
mulai tanggal 1 Oktober 2022 sampai dengan tanggal 5 November 2022 di RSUD
Bendan Kota Pekalongan. Dalam upaya penyelesaian isu ini penulis melakukan 6
kegiatan yaitu : Melakukan sosialisasi kepada apoteker RSUD Bendan terkait aktivasi
sosial media sebagai sarana edukasi masyarakat, pengkajian terhadap timeline dan isu
konten yang akan dimuat dalam sosial media, penggalian materi sebagai bahan
edukasi, edukasi berupa infografis atau video yang diunggah ke sosial media,
sosialisasi kepada pasien rawat jalan dan pemantauan dan evaluasi terhadap sosial
media dan respon masyarakat. Kegiatan rancangan aktualisasi habituasi ini dilakukan
dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN dengan core value BerAKHLAK
(Berorientasi pelyanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan
kolaboratif) serta didasarkan peran kedudukan dan fungsi PNS NKRI.
Dengan adanya pelaksanaan kegiatan ini, diharapkan dapat diaktualisasi dan
dihabituasikan nilai-nilai BerAKHLAK dan mata diklat guna perbaikan kualitas
pelayanan pada RSUD Bendan Kota Pekalongan dan kegiatan tersebut akan menjadi
suatu habituasi kedepannya. Demikian rancangan aktualisasi habituasi ini dibuat.

Pekalongan, September 2022

apt. Fathya Ulfa, S.Farm.


40

NIP. 199702152022032016

DAFTAR PUSTAKA

Depkes, RI. 2006. Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Dipetik Desember, 9, 2014.
Fortuna, T.A., Saputri, G.F.E., Nikita, A.B., et al. 2022. Penyuluhan Obat Anti- Kolesterol dan
“DAGUSIBU” di Masjid Nurul Huda Imam Malik, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta.
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika, 2 (1).
Mufida, FD. 2017. Pengaruh Pemberian Konseling oleh Apoteker Terhadap Tingkat
Pengetahuan Pasien DM Tipe 2. Jurnal Farmasi, 12(7): 18-21.
Purwanti, O. S. dan M. 2008. Rehabilitasi Pasca Stroke. Jurnal Berita Ilmu Keperawatan. 1
(1): 43.
Rahmadhaningtyas, N., A’yuni, AQ., Kusuma, A., et al. 2022. Pengetahuan dan Perilaku
Masyarakat Kota Surabaya mengenai Kesalahan Penggunaan Antibiotik sebagai
Pencegahan COVID-19. Jurnal Farmasi Komunitas, 9(1): 1- 9.
Ramdini D.A., Triyandhi R. and Iqbal M., 2020, Pengenalan Dagusibu Pada Kader Posyandu
di Desa Munca Kecamatan Hanura Kabupaten Pesawaran, JPM Ruwa, 40–44.
Repository LPPM UNILA.

Anda mungkin juga menyukai