Anda di halaman 1dari 47

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENCEGAHAN PENYEBARAN INFEKSI


SILANG DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
BLUD RSUD PANDEGA PANGANDARAN

Oleh :
FAUZIAH DYAN AYU KUSUMAWARDHANI, S.KEP., NERS
199504032022032016

Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Pangandaran


Angkatan XIV tahun 2022

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI PUSAT


PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENCEGAHAN PENYEBARAN INFEKSI
SILANG DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
BLUD RSUD PANDEGA PANGANDARAN

Peserta Diklat

FAUZIAH DYAN AYU KUSUMAWARDHANI, S.Kep., Ners


199504032022032016

Telah disetujui pada tanggal :


Di Pusdikmin Lemdiklat Polri Bandung

Coach Mentor

AYU APRILIA PUTRI, S.Pd., M.M H. AGUS MALIANA., S.KEP., NERS., M.M
PENATA TK. I/198404142008012002 Pembina IVa03182006041009

ii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM


MEMBUAT RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta : Fauziah Dyan Ayu Kusumawardhani, S.Kep., Ners


Instansi : Pemerintah Kabupaten Pangandaran
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Tempat Aktualisasi : BLUD RSUD Pandega Pangandaran
Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :
Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu/Tidak Mampu
Membuat Rancangan Aktualisasi substansi mata Pelatihan Dasar
CPNS dalam menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan
penjelasan sebagai berikut:

1. Isu didukung data


2. Kegiatan sesuai dengan tupoksi dan berulang
3. Ada ide kreatif
4. Siap di ujiankan

Bandung, 3 Agustus 2022


COACH

AYU APRILIA PUTRI, S.Pd., M.M


PENATA TK. I/198404142008012002

iii
iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, shalawat serta salam kita panjatkan
pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Berkat limpahan rahmat dan
berkah-Nya, penulis mampu menyelesaikan tugas Rancangan Aktualisasi
dengan judul “OPTIMALISASI PENCEGAHAN PENYEBARAN INFEKSI
SILANG DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) BLUD RSUD PANDEGA
PANGANDARAN” guna menunjang implementasi aktualisasi.
Penyusunan rancangan aktualisasi dan habituasi ini merupakan salah
satu syarat menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Gelombang III, Golongan
III/Angkatan XIV tahun 2022. Dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi dan
habituasi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak sehingga diberikan kelancaran dalam penulisan Rancangan
Aktualisasi Habituasi ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada:
1. KOMBESPOL Drs. Taufik Supriadi selaku Kepala Pusat Pendidikan
Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi Republik
Indonesia
2. AKBP Grace K.D. Rahakbau, S.Ik., M.Si selaku Wakil Kepala Pusat
Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi
Republik Indonesia
3. AKBP Henny Purwanty, S.Ik., M.Si selaku Kepala Bagian Pendidikan
dan Pelatihan
4. AKBP Rachmat, S.S., S.H., M.AP., selaku Kepala Bagian Tenaga
Pendidik
5. AKBP Endang Sriyani, S.H., M.AP., selaku Kepala Bagian Bimbingan
Siswa

v
6. Gadik Penata I Ayu Aprilia Putri, S.Pd., MM., selaku coach yang telah
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam
perancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi
7. Gadik AKP Eni Suhaeni, S.H., M.Pd, selaku tutor agenda 1 yang telah
memberikan penjelasan mengenai materi agenda 1
8. Gadik PENDATU Sri Yuliawati, S.Pd., S.KM., selaku tutor agenda 2
yang telah memberikan penjelasan mengenai materi agenda 2
9. Gadik IPDA Adelestari Surya, S.H., selaku tutor agenda 3 yang telah
memberikan penjelasan mengenai materi agenda 3
10. H. Agus Maliana, S.Kep.,Ners., M.M selaku mentor yang telah
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam
perancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi
11. Suami dan keluarga yang telah memberikan semangat, motivasi dan
doa
12. Rekan-rekan gelombang III, Golongan III/Angkatan XIV, kelompok IV
Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran yang telah berjuang
bersama dalam menyelesaikan latsar CPNS ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan
aktualisasi ini, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan untuk kebaikan penulis dan perbaikan dalam penulisan laporan
yang akan datang.

Pangandaran, Agustus 2022

Fauziah Dyan Ayu K, S.Kep., Ners


NIP 199504032022032016

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... ii


PENILAIAN DESKRIPTIF PEMBIMBING (COACH / MENTOR).................. iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
1. Kondisi saat ini .............................................................................. 1
2. Kondisi yang Diharapkan .............................................................. 7
3. Isu yang Diangkat ......................................................................... 7
B. Tugas Pokok, Fungsi dan Peran……………………………………….. 9
1. Visi ………...…………………………………………………………... 9
2. Misi …………………………………………………………………...... 9
3. Tugas pokok, Fungsi dan Peran……………………………….....… 11
4. Struktur Organisasi ……………………………………………..….... 17
C. Tujuan Aktualisasi ............................................................................. 18
D. Manfaat Aktualisasi ........................................................................... 18
E. Ruang Lingkup .................................................................................. 19
II. RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI .................................. 19
A. Gambaran Umum Kegiatan Aktualisasi ............................................. 19
B. Kegiatan Rencana Aktualisasi ........................................................... 19
1. Melakukan sosialisasi mengenai cuci tangan 6 langkah dan lima
momen pada setiap handover shift…………………………………. 19

a. Tahapan kegiatan ................................................................... 19


b. Hasil yang ingin dicapai .......................................................... 20
c. Nilai-nilai dasar ASN ( BerAKHLAK) ....................................... 20

vii
d. Kedudukan dan peran ASN .................................................... 21
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi ........................... 21
f. Penguatan nilai-nilai organisasi .............................................. 22
2. Mengecek kondisi dan tanda-tanda vital pasien ………………….. 22

a. Tahapan kegiatan .................................................................. 22


b. Hasil yang ingin dicapai .......................................................... 22
c. Nilai-nilai dasar ASN ( BerAKHLAK) ....................................... 22
d. Kedudukan dan peran ASN .................................................... 24
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi ........................... 24
f. Penguatan nilai-nilai organisasi .............................................. 24
3. Memberikan terapi kepada pasien …………………………………. 24

a. Tahapan kegiatan ................................................................... 24


b. Hasil yang ingin dicapai .......................................................... 25
c. Nilai-nilai dasar ASN ( BerAKHLAK) ....................................... 25
d. Kedudukan dan peran ASN .................................................... 26
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi ........................... 27
f. Penguatan nilai-nilai organisasi .............................................. 27
4. Melakukan pendokumentasian tindakan kepada pasien di rekam
medis, mendigitalisasi data kedalam komputer …………………... 27

a. Tahapan kegiatan ................................................................... 27


b. Hasil yang ingin dicapai .......................................................... 27
c. Nilai-nilai dasar ASN ( BerAKHLAK) ....................................... 28
d. Kedudukan dan peran ASN .................................................... 29
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi ........................... 29
f. Penguatan nilai-nilai organisasi .............................................. 29
5. Melakukan evaluasi kegiatan pencegahan penyebaran infeksi
silang ………………………………………………..…………………. 30

viii
a. Tahapan kegiatan ................................................................... 30
b. Hasil yang ingin dicapai .......................................................... 30
c. Nilai-nilai dasar ASN ( BerAKHLAK) ....................................... 30
d. Kedudukan dan peran ASN .................................................... 31
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi ........................... 32
f. Penguatan nilai-nilai organisasi .............................................. 32
C. Jadwal Rancangan Aktualisasi Habituasi .......................................... 33
III. PENUTUP ............................................................................................. 34
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 35

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Cara Mencuci Tangan …...………………………………………… 5

Gambar 1.2 Lima Momen Mencuci Tangan ……………………………………. 6

Gambar 1.3 BLUD RSUD Pandega Pangandaran …………………………... 12

Gambar 1.4 Struktur Organisasi BLUD RSUD Pandega ……………………. 17

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Kuesioner …………………………………………………….. 7

Tabel 1.2 Analisis Metode USG……………………………………………….. 8

xi
1

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Kondisi Saat Ini
Berdasarkan undang-undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) disebutkan bahwa ASN merupakan profesi bagi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah dan diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian serta diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya. ASN memiliki tiga fungsi
yaitu sebagai pelaksana kebijakan public, pelayan public, serta sebagai
perekat dan pemersatu bangsa.
Pada tahun 2021 Presiden Joko Widodo mengeluarkan Core Values
dan Employer Branding agar tercapainya transformasi ASN menuju
pemerintahan berkelas dunia (World Class Government). Core Values ini
terdiri dari 7 nilai yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif yang disingkat menjadi
BerAKHLAK. Selain itu ada juga employer branding yang selalu digaungkan
oleh ASN yaitu Bangga Melayani Bangsa. Core Values dan Employer
Branding tersebut harus menjadi pedoman ASN dalam melakukan tugas
dan fungsinya sebagai pemberi pelayanan public.
Dalam menjalankan perannya sebagai pelayan public, calon PNS
(CPNS) ini harus menjalani masa percobaan selama 1 tahun yang
didalamnya terdapat pendidikan dan pelatihan. Tujuannya agar ASN benar-
benar memahami dan siap dalam menjalankan kewajibannya.
Berdasarkan UU no 44 tahun 2009 Rumah Sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan
2

rehabilitatif. Salah satu tanggung jawab Pemerintah Daerah adalah


menyediakan sumber daya manusia (SDM) sesuai kebutuhan rumah sakit
dan menyediakan serta mendistribusikan alat kesehatan berteknologi tinggi
dan bernilai tinggi. Persyaratan SDM rumah sakit terdiri dari tenaga medis,
penunjang medis, keperawatan, kefarmasian, manajemen rumah sakit dan
tenaga nonkesehatan.
BLUD RSUD Pandega Pangandaran merupakan rumah sakit milik
Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran yang merupakan rumah sakit
tipe C dan menjadi rujukan utama tingkat lanjut bagi masyarakat Kabupaten
Pangandaran. RSUD Pandega Pangandaran memiliki 196 TT dengan 8
kategori pelayanan.
Tenaga keperawatan yang dimiliki BLUD RSUD Pandega Pangandaran
sebanyak 206 perawat dengan klasifikasi 102 orang perawat terampil, 2
orang S1 Keperawatan dan 101 orang perawat ahli pertama. Dalam
Permenpan No 35 tahun 2019 disebutkan tugas Jabatan Fungsional
Perawat Ahli pertama salah satunya adalah melaporkan hasil kegiatan
manajemen surveilans Hais sebagai upaya pengawasan resiko infeksi
dalam rangka upaya preventif dalam pelayanan keperawatan.
Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat beberapa permasalahan yang
berkaitan dengan tupoksi perawat diantaranya:
a. Belum Optimalnya Sistem Code Blue di BLUD RSUD Pandega
Pangandaran
Code blue adalah kode isyarat yang digunakan dalam rumah sakit yang
menandakan adanya seorang pasien yang sedang mengalami serangan
jantung (cardiac arrest), atau mengalami situasi gagal nafas akut
(respiratory arrest), dan situasi darurat lainnya menyangkut nyawa pasien.
Tujuan dibentuknya code blue adalah untuk mempersiapkan pertolongan
pertama yang terjadi di tempat tak terduga.
3

Kejadian serangan jantung atau penurunan kesadaran sering kali


terjadi di rumah sakit. Namun penanganan code blue sendiri masih belum
terpusat oleh satu tim khusus dan masih menjadi tanggung jawab masing-
masing ruangan.
Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil wawancara, pembuatan
system code blue di BLUD RSUD Pandega Pangandaran baru sampai
tahap penetapan SK. Oleh karena itu system code blue di BLUD RSUD
Pandega Pangandaran belum terlaksana secara optimal karena
pembuatan system belum selesai sepenuhnya sehingga belum bisa
diterapkan.
b. Kurangnya Kepatuhan Keluarga Penunggu Pasien Mengenai
Penggunaan Masker di Ruang Tunggu ICU BLUD RSUD Pandega
Pangandaran
Sebagai fasilitas kesehatan rujukan lanjutan, BLUD RSUD Pandega
Pangandaran menerima pasien dengan penyakit infeksius maupun tidak.
Salah satu penyakit infeksi terbanyak yang terdata di BLUD RSUD Pandega
Pangandaran adalah infeksi pernafasan pada dewasa. Penularan penyakit
infeksi pernafasan ini bisa melalui droplet ataupun airborne.
Penggunaan masker merupakan bagian dari rangkaian
komprehensif langkah pencegahan dan pengendalian yang dapat
membatasi penyebaran penyakit-penyakit saluran pernapasan tertentu,
termasuk COVID-19. Masker dapat digunakan baik untuk melindungi orang
yang sehat (dipakai untuk melindungi diri sendiri saat berkontak dengan
orang yang sakit) atau untuk mengendalikan sumber (dipakai oleh orang
yang terinfeksi untuk mencegah penularan lebih lanjut).
BLUD RSUD Pandega Pangandaran memiliki mobilitas kunjungan yang
tinggi. Terkadang diluar jam berkunjung yang ditentukan masih terdapat
kunjungan pasien sehingga resiko penularan penyakit menjadi lebih tinggi.
Kesadaran pengunjung akan penggunaan masker pun masih rendah.
4

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan selama bulan Juli, dari 10-
15 penunggu pasien hanya 30% saja yang patuh menggunakan masker. Hal
ini menunjukkan bahwa kepatuhan keluarga penunggu pasien di ruang
tunggu ICU masih kurang.
c. Belum Optimalnya Pencegahan Penyebaran Infeksi Silang di Ruang
ICU BLUD RSUD Pandega Pangandaran
Infeksi silang adalah perpindahan kuman penyakit (virus atau bakteri)
yang terjadi dari satu orang ke orang lainnya melalui perantara seperti
benda, atau dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya. Salah satu jenis
infeksi silang yang paling umum adalah infeksi nosokomial yang terjadi di
lingkungan rumah sakit atau pusat layanan kesehatan lainnya di antara
petugas kesehatan dan pasien. Hal ini dikarenakan infeksi silang lebih
berisiko terjadi di tempat berlangsungnya prosedur medis.
Sebagian besar orang yang membawa kuman penyakit tidak menyadari
bahwa dirinya menjadi perantara infeksi silang. Padahal, infeksi ini dapat
menyebabkan berbagai komplikasi pada pasien yang sedang menjalani
rawat inap. Infeksi silang bisa disebakan oleh mikroorganisme penyebab
infeksi seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit. Kuman penyakit ini dapat
berasal dari tubuh pasien atau petugas kesehatan yang terinfeksi,
lingkungan, peralatan medis yang terkontaminasi, ataupun pengunjung.
Oleh karena itu, infeksi silang bisa berlangsung melalui beberapa cara.
Salah satu penyebab utama terjadinya infeksi silang adalah petugas
medis yang kurang higienis, seperti tidak mencuci tangan setelah melepas
sarung tangan, tidak menerapkan lima momen cuci tangan serta tidak
melakukan 6 langkah cuci tangan sesuai prosedur.
5

Gambar 1.1 Cara Mencuci Tangan


Cuci tangan bisa menggunakan alcohol (handrub) atau mencuci tangan
menggunakan air mengalir dan sabun (handwash). Terdapat lima momen
(five moment) wajib melakukan kebersihan tangan bagi petugas kesehatan
diantaranya sebelum kontak dengan pasien, sebelum melakukan tindakan
aseptic, setelah kontak dengan cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan
pasien dan setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.
Cara membersihkan tangan berbasis alcohol atau air mengalir dan
sabun tidak jauh berbeda. Jika menggunakan alcohol lama waktu yang
dibutuhkan sekitar 20 – 30 detik. Sedangkan jika menggunakan air mengalir
dan sabun lama waktu yang dibutuhkan 40 – 60 detik.
6

Gambar 1.2 Lima Momen Mencuci Tangan


Pasien di ruang ICU merupakan pasien yang membutuhkan perawatan
total dan khusus dibandingkan dengan pasien di ruang rawat inap biasa.
Sehingga mobilitas perawat dari satu pasien ke pasien lainnya pun menjadi
lebih tinggi. Karena itu menjaga kebersihan tangan merupakan hal yang
krusial yang harus dilakukan oleh perawat demi menjaga keamanan diri dan
pasien. Namun terkadang hal mendasar ini menjadi hal yang sering terlewat
karena beberapa factor. Diantaranya kebutuhan pengadaan alcohol yang
kurang terpenuhi, tidak tersedianya sabun untuk melakukan handwash,
ataupun kurangnya kesadaran perawat untuk melakukan lima momen cuci
tangan.
Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil kuesioner mengenai
kepatuhan dan pengetahuan perawat mengenai cuci tangan, dari total 14
perawat yang berdinas, hanya 30% perawat saja yang selalu melakukan
cuci tangan 6 langkah menggunakan alcohol dan 10% perawat yang selalu
mencuci tangan menggunakan sabun. Sehingga penulis merasa perlu untuk
mengangkat isu ini menjadi bahan untuk aktualisasi.
7

Table 1.1 Tabel Hasil Kuesioner


No Substansi Persentase
1 Kepatuhan cuci tangan kepada perawat 30%
2 Pengetahuan perawat mengenai cuci tangan 98%

2. Kondisi yang Diharapkan


Berdasarkan permasalahan yang ditemukan di BLUD RSUD Pandega
Pangandaran, maka kondisi yang diharapkan diantaranya :
a. Optimalisasi system code blue di BLUD RSUD Pandega Pangandaran
b. Meningkatnya kepatuhan keluarga penunggu pasien mengenai
penggunaan masker di ruang tunggu ICU BLUD RSUD Pandega
Pangandaran
c. Optimalisasi pencegahan penyebaran infeksi silang di ruang ICU
BLUD RSUD Pandega Pangandaran.
3. Isu yang Diangkat
Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat tiga permasalahan/isu yang
akan diangkat oleh penulis diantaranya :
a. Belum Optimalnya Sistem Code Blue di BLUD RSUD Pandega
Pangandaran.
b. Kurangnya Kepatuhan Keluarga Penunggu Pasien Mengenai
Penggunaan Masker di Ruang Tunggu ICU BLUD RSUD Pandega
Pangandaran.
c. Belum Optimalnya Pencegahan Penyebaran Infeksi Silang di ruang
ICU BLUD RSUD Pandega Pangandaran.
Sebelum dilakukan analisis lebih lanjut, penulis akan memilih isu
utama yang memiliki nilai urgensi paling tinggi untuk dipecahkan telebih
dahulu. Pemilihan isu dilakukan menggunakan teknik analisis USG
(Urgency, Seriousness, Growth). Metode ini merupakan metode analisis
8

masalah dengan menggunakan skala likert 1-5 dengan penjelasan setiap


komponen variabelnya yaitu :
a. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas, dianalisis dan
dilakukan tindak lanjut.
b. Seriousness
Seberapa serius suatu isu harus dibahas dan dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan.
c. Growth
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.
Berikut keterangan skala nilai metode USG :
1 = sangat tidak urgent 4 = urgent
2 = tidak urgent 5 = sangat urgent
3 = cukup urgent
Berikut tabel analisis metode USG yang menjelaskan proses penentuan
skala prioritas isu yang diambil oleh penulis :
Tabel 1.2 Analisis Metode USG
No. Isu U S G Skor Prioritas

1. Belum Optimalnya Sistem Code 5 4 3 12 II


Blue di RSUD Pandega
Pangandaran
2. Kurangnya Kepatuhan Keluarga 4 3 3 10 III
Penunggu Pasien Mengenai
Penggunaan Masker di Ruang
Tunggu ICU BLUD RSUD
Pandega Pangandaran
9

3. Belum Optimalnya 5 4 5 14 I
Pencegahan Penyebaran
Infeksi Silang di ruang ICU
BLUD RSUD Pandega
Pangandaran

Berdasarkan hasil analisis dan tabel diatas didapatkan isu yang paling
urgent dan memiliki skor paling tinggi adalah isu “Belum Optimalnya
Pencegahan Penyebaran Infeksi Silang di ruang ICU BLUD RSUD
Pandega Pangandaran”.
B. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERAN
1. Visi
BLUD RSUD Pandega Pangandaran memiliki visi : “Menjadi Rumah
Sakit Pariwisata yang Mandiri, Modern dan Profesional”
2. Misi
Untuk mencapai visi yang telah disebutkan, dibutuhkan misi yang
mampu menunjang. Misi BLUD RSUD Pandega Pangandaran yaitu :
a. Mengembangkan system manajemen serta memberikan pelayanan
kesehatan yang aman dan berkualitas
b. Menyiapkan alat kesehatan dan sarana prasarana sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
c. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia yang
berkarakter
d. Mengembangkan konsep rumah sakit pariwisata (tourism hospital) di
kabupaten Pangandaran
Selain visi dan misi, BLUD RSUD Pandega Pangandaran memiliki motto
: “Melayani Dengan CEPAT (Ceria, Empati, Profesional, Aman,
Tanggung jawab) dengan penjabaran sebagai berikut :
10

a. Ceria
Sebagai perwujudan dari konsep sikap (attitude) dan penampilan
(appearance) dari Pelayanan Prima sikap yang harus dimiliki oleh
pegawai BLUD RSUD Pandega Pangandaran diantaranya adalah sikap
yang ramah, penuh perhatian dan memiliki rasa bangga terhadap
lembaga. Dan yang harus diperhatikan juga pegawai harus
berpenampilan menarik dan sopan sesuai peraturan yang berlaku.
b. Empati
Sebagai perwujudan dari konsep Perhatian (attention) dan Simpati
(sympathy) dari Pelayanan Prima. Sikap yang harus dimilki oleh pegawai
BLUD RSUD Pandega Pangandaran diantaranya adalah Saat melakukan
pelayanan kepada pasien maka perlu memperhatikan dan mencermati
keinginan pasiennya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
konsep ini seperti mengucapkan salam saat memulai pembicaraan,
bertanya apa saja yang diinginkan pasien dan keluarga pasien,
memahami keinginan pasien dan keluarga pasien, melakukan pelayan
dengan ramah, tepat dan cepat serta harus menempatkan kepentingan
pasien dan keluarga pasien menjadi yang paling utama.
c. Professional
Sebagai Perwujudan dari konsep Kemampuan (Ability), Afirmatif
(Afirmation) dan Tindakan (Action). Sikap yang harus dimiliki oleh
pegawai RSUD Pandega Pangandaran adalah pelayan yang berikap
positif kepada pasien dan keluarga pasien dan harus memiliki
kemampuan untuk melayani pasien misalnya komunikasi, kemampuan
mempromosikan jenis pelayanan kesehatan, kemampuan memecahkan
masalah dengan cepat, manajemen kecemasan, hingga hal-hal yang
lebih praktis misalnya penggunaan teknologi di bagian pelayanan.
11

d. Aman
Berkaitan dengan konsep profesional Kemampuan (Ability), Afirmatif
(Afirmation) dan Tindakan (Action) dalam hal ini pegawai RSUD Pandega
harus mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien dan keluarga
pasien yang dilaksanakan sesuai ketentuan etika profesi, standar
pelayanan minimal dan standar operasional prosedur didukung dengan
Perhatian (attention) dan Simpati (sympathy) yaitu melakukan pelayan
dengan ramah, tepat dan cepat serta harus menempatkan kepentingan
pasien dan keluarga pasien menjadi yang paling utama.
e. Tanggung jawab
Sebagai perwujudan dari konsep Akuntabilitas (Accountability). Sikap
yang harus ditunjukkan oleh pegawai RSUD Pandega Pangandaran
adalah mengetahui dan memahami bahwa seluruh penyelenggaraan
pelayanan kesehatan di RSUD Pandega Pangandaran harus sesuai
ketentuan prundang-undangan sehingga dapat dipertanggungjawabkan,
dan juga pegawai RSUD Pandega Pangandaran harus memiliki Kinerja
yang baik yang berkaitan terhadap pekerjaan pelayanan hal yang
nantinya berdampak kepada keberhasilan/kegagalan Pelaksanaan misi
RSUD Pandega Pangandaran dalam mencapai tujuan-tujuan dan
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.
12

3. Tugas Pokok, Fungsi dan Peran


a. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

Gambar 1.3 BLUD RSUD Pandega Pangandaran


Semenjak pemekaran Kabupaten Pangandaran dari Kabupaten
Ciamis pada tahun 2013 (Undang-undang 21 tahun 2012) Kabupaten
Pangandaran belum memiliki RSUD, sehingga baru pada tahun 2016
memulai pembangunan RSUD di kabupaten Pangandaran. BLUD RSUD
Pandega Pangandaran merupakan satu-satunya Rumah Sakit pemerintah
yang ada di Kabupaten Pangandaran yang menjadi pusat rujukan dari
wilayah Kabupaten Pangandaran.
Pada tanggal 1 Oktober 2021 RSUD Pandega Pangandaran resmi
ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang merujuk
kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang
Badan Layanan Umum Daerah.
BLUD RSUD Pandega Pangandaran beralamat di Jl. Raya Merdeka
Dusun Karangsari Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten
Pangandaran Prov. Jawa Barat (Kode Pos 46396). Berdasarkan letaknya
RSUD Pandega Pangandaran berada di wilayah tengah I Kabupaten
Pangandaran dengan koordinat di maps -7.681524,108.646346 (LL).
13

Terdapat tiga instalasi di BLUD RSUD Pandega Pangandaran yaitu Instalasi


Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap dan Instalasi Rawat Jalan.
BLUD RSUD Pandega Pangandaran mempunyai tugas pokok
memberikan pelayanan kesehatan paripurna yang meliputi upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
BLUD RSUD Pandega Pangandaran dalam menjalankan tugas pokok
menyelenggarakan fungsi :
a. Memberikan pelayanan medis, penunjang medis, keperawatan dan
pelayanan administrasi.
b. Sebagai fasilitas penunjang bagi Daerah sebagai tujuan wisata kelas
dunia.
c. Sebagai wahana pendidikan dan pelatihan.
b. Peran
Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu,
keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun
sehat. Berdasarkan UU no 38 tahun 2014, dalam menyelenggarakan praktik
keperawatan, perawat memiliki beberapa tugas diantaranya sebagai
pemberi asuhan keperawatan, penyuluh dan konselor bagi klien, pengelola
pelayanan keperawatan, peneliti keperawatan, pelaksana tugas
berdasarkan pelimpahan wewenang dan/atau pelaksana tugas dalam
keadaan keterbatasan tertentu.
Selain itu perawat juga memiliki kewajiban salah satunya memberikan
pelayanan keperawatan sesuai dengan kode etik, standar pelayanan
keperawatan, standar profesi, standar prosedur operasional dan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Menurut PERMENPAN RB nomor 35
tahun 2019 perawat ahli pertama memiliki beberapa tugas jabatan
diantaranya :
1) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
2) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga
14

3) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat


4) Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut
5) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan
6) Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya
pengawasan risiko infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan
keperawatan
7) Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
8) Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang
berdampak pada pelayanan kesehatan
9) Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit
menular
10) Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
11) Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan
12) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu
(merumuskan, menetapkan tindakan)
13) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga
(merumuskan, menetapkan tindakan)
14) Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat
darurat/bencana/ kritikal
15) Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistic
16) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi
17) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/ berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
18) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
19) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
20) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
15

21) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur


22) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
23) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan
pengaturan suhu tubuh
24) Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu'
25) Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
26) Melaksanakan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus baru pada
individu
27) Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada
individu
28) Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
29) Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok
30) Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam
meningkatkan masalah kesehatan masyarakat
31) Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat
32) Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks
33) Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi
34) Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik
35) Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan
komunikasi
36) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area
medikal bedah
37) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
anak
38) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
maternitas
39) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
komunitas
16

40) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area


jiwa
41) Melakukan perawatan luka
42) Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama
dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi
pasien
43) Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
44) Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu
45) Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
46) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
47) Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan
keperawatan sebagai ketua tim/perawat primer
48) Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
49) Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/
unit/ fasilitas kesehatan
50) Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan
fungsi ketenagaan perawat
51) Melakukan preseptorship dan mentorship
17

4. Struktur Organisasi

Gambar 1.4 Struktur Organisasi BLUD RSUD Pandega Pangandaran


18

C. TUJUAN AKTUALISASI
Tujuan dibuatnya rancangan aktualisasi ini adalah :
1) Untuk mengoptimalkan pencegahan penyebaran infeksi silang di
ruang ICU BLUD RSUD Pandega Pangandaran
2) Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN, menjalankan tupoksi
sesuai jabatannya sebagai perawat dan pelaksana pelayan public
dengan menerapkan nilai BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif).
D. MANFAAT AKTUALISASI
Manfaat secara umum dibuatnya rancangan aktualisasi ini yaitu
memberikan gambaran perencanaan kegiatan aktualisasi yang akan
dilakukan di RSUD Pandega Pangandaran. Sedangkan manfaat khusus yang
bisa didapatkan antara lain :
1. Manfaat Bagi Peserta Latsar
a. Meningkatkan kemampuan, semangat belajar dan update keilmuan
b. Meningkatkan kewaspadaan dan empati terhadap kondisi pasien, juga
kedisiplinan agar menjadi habit yang selalu dilaksanakan saat
melakukan pelayanan terhadap pasien.
c. Meningkatkan pemahaman mengenai penerapan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK dalam kegiatan pelayanan sehari-hari di ruang ICU BLUD
RSUD Pandega Pangandaran.
d. Mampu mencerminkan mata pelatihan Manajemen ASN dan SMART
ASN pada kegiatan aktualisasi.
2. Manfaat Bagi Organisasi
a. Mengurangi angka kejadian penyebaran infeksi silang di ruang ICU
BLUD RSUD Pandega Pangandaran.
19

b. Meningkatkan kewaspadaan standar bagi perawat mengenai cuci


tangan sebagai pencegahan resiko infeksi silang di BLUD RSUD
Pandega Pangandaran.
E. RUANG LINGKUP
Kegiatan aktualisasi habituasi ini dilaksanakan di ruang ICU BLUD RSUD
Pandega Pangandaran mulai tanggal 6 Agustus sampai dengan 11
September 2022 selama 30 hari.
II. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI
A. Gambaran Umum Kegiatan Aktualisasi
Secara umum kegiatan yang akan penulis lakukan yaitu kegiatan
pelayanan keperawatan yang mencerminkan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK diantaranya berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten,
harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif, manajemen ASN dan SMART ASN.
Berikut merupakan kegiatan aktualisasi dan habituasi dalam rangka
optimalisasi pencegahan penyebaran infeksi silang di ruang ICU BLUD
RSUD Pandega Pangandaran :
1. Melakukan sosialisasi mengenai cuci tangan 6 langkah dan lima momen
pada setiap handover shift.
2. Mengecek kondisi dan tanda-tanda vital pasien.
3. Memberikan terapi kepada pasien.
4. Melakukan pendokumentasian tindakan kepada pasien di rekam medis,
mendigitalisasi data kedalam komputer.
5. Melakukan evaluasi kegiatan pencegahan penyebaran infeksi silang
B. Kegiatan Rencana Aktualisasi
1. Melakukan sosialisasi mengenai cuci tangan 6 langkah dan lima
momen pada setiap handover shift
a. Tahapan Kegiatan
1) Membuat SAP sosialisasi cuci tangan
2) Menyiapkan poster lima momen cuci tangan
20

3) Membuat administrasi sosialisasi lima momen cuci tangan


4) Melakukan absen saat akan memulai shift.
5) Berkumpul didepan nurse station bagi perawat shift yang sebelum
dan selanjutnya.
6) Berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
7) Mengucapkan salam dan meminta izin untuk memulai kegiatan
sosialisasi
8) Mereview bersama cara cuci tangan 6 langkah dan 5 momennya.
9) Melanjutkan dengan handover kondisi pasien serta tugas untuk
perawat shift selanjutnya.
b. Hasil yang Ingin Dicapai
Dengan mereview cara dan momen cuci tangan diharapkan resiko
penyebaran infeksi silang akan semakin berkurang. Output dari
kegiatan ini adalah daftar hadir perawat yang menghadiri kegiatan
sosialisasi dan handover shift.
c. Nilai – nilai Dasar ASN (BerAKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Menerapkan nilai berorientasi pada pelayanan, yaitu melakukan
perbaikan tiada henti. Contohnya meningkatkan kewaspadaan dan
mengurangi resiko terjadinya infeksi silang di ruang ICU.
2) Akuntabel
Menerapkan nilai akuntabel, yaitu melakukan pekerjaan dengan
disiplin. Contohnya dengan melakukan cuci tangan 6 langkah dan 5
momen setiap harinya agar mengurangi resiko infeksi silang selama
dirawat di ruang ICU.
3) Kompeten
Menerapkan nilai kompeten, yaitu melakukan tugas dengan
kualitas terbaik dan selalu meningkatkan kompetensi diri. Contohnya
21

meningkatkan kemampuan diri dan memahami kondisi medis pasien


untuk mengenali asuhan keperawatan apa yang bisa diberikan.
4) Harmonis
Menerapkan nilai dasar harmonis, dengan melakukan sosialisasi
membuat lingkungan kerja yang kondusif. Contohnya melakukan
penyamaan persepsi mengenai kapan saja dan bagaimana langkah-
langkah cuci tangan dengan rekan tim lainnya.
5) Kolaboratif
Menerapkan nilai dasar kolaboratif yaitu memberikan kesempatan
kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dan terbukadalam bekerja
sama untuk menghasilkan nilai tambah. Contohnya memberi dan
menerima masukan mengenai perawatan terbaik berdasarkan
tupoksi sebagai perawat saat melakukan handover.
6) Adaptif
Menerapkan nilai dasar adaptif, yaitu terus bertindak proaktif.
Contohnya proaktif saat melakukan sosialisasi dan handover untuk
lebih mendalami kondisi pasien.
7) Loyal
Nilai dasar loyal yang bisa diterapkan yaitu menjaga nama baik
sesama ASN, pimpinan, instansi dan Negara. Contohnya yaitu
menjaga sikap dan attitude selama bertugas baik kepada pasien,
rekan sejawat ataupun profesi lain.
d. Kedudukan dan Peran ASN (Manajemen dan SMART ASN)
Kegiatan aktualisasi ini menerapkan kewajiban ASN pada poin
keteladanan sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang
baik didalam maupun di luar kedinasan.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Pelaksanaan sosialisasi cuci tangan 6 langkah dan 5 momen ini
menunjang tercapainya visi yaitu menjadi rumah sakit pariwisata yang
22

mandiri, modern dan professional. Aktualisasi ini sejalan dengan salah


satu misi BLUD RSUD Pandega Pangandaran yaitu mengembangkan
system manajemen serta memberikan pelayanan kesehatan yang aman
dan berkualitas.
f. Penguatan Terhadap Nilai – nilai Organisasi
Pelaksanaan sosialisasi cuci tangan 6 langkah dan 5 momen ini
menggambarkan nilai organisasi yang sesuai dengan motto BLUD
RSUD Pandega Pangandaran yaitu aman dan profesional.
2. Mengecek kondisi dan tanda-tanda vital pasien
a. Tahapan Kegiatan
1) Mencuci tangan 6 langkah sebelum memulai tindakan.
2) Menanyakan keluhan saat ini dan meminta izin untuk mengecek tanda-
tanda vital pasien (yang memiliki kesadaran penuh).
3) Memulai pemeriksaan tanda-tanda vital pasien.
4) Mencuci tangan 6 langkah setelah melakukan tindakan
5) Berpamitan kepada pasien saat selesai tindakan
6) Mencatat hasil pemeriksaan di lembar observasi pasien dan
melaporkan di grup.
b. Hasil yang Ingin Dicapai
Dengan penerapan cuci tangan dan mengecek kondisi dan tanda-
tanda vital pasien diharapkan terbentuknya kebiasaan untuk menjaga
kewaspadaan kondisi pasien di ruang ICU. Output dari kegiatan ini
adalah dokumentasi di rekam medis dan pelaporan di grup konsultasi
ICU bersama dokter.
c. Nilai – nilai Dasar ASN (BerAKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Menerapkan nilai dasar berorientasi pelayanan, yaitu ramah,
cekatan, solutif dan dapat diandalkan. Contohnya meminta izin untuk
mengecek tanda-tanda vitalnya.
23

2) Akuntabel
Menerapkan nilai dasar akuntabel, yaitu melaksanakan tugas
dengan bertanggung jawab cermat dan disiplin juga berintegritas
tinggi. Contohnya dengan melakukan pengecekan kondisi dan tanda-
tanda vital pasien setiap jam dan melaporkan jika terjadi perubahan
yang mencolok.
3) Kompeten
Menerapkan nilai dasar kompeten, yaitu meningkatkan kompetensi
diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah. Contohnya ketika
terjadi perubahan tanda-tanda vital pasien secara mendadak, perawat
harus mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan sesuai
kompetensinya.
4) Harmonis
Menerapkan nilai dasar harmonis, yaitu membangun lingkungan
kerja yang kondusif. Contohnya, melakukan setiap tindakan sesuai
instruksi dan tepat pada waktunya.
5) Kolaboratif
Menerapkan nilai dasar kolaborattif, yaitu memberikan kesempatan
kepada berbagai pihak untuk berkontribusi. Contohnya dengan
melakukan pengecekan kondisi dan tanda-tanda vital pasien dan
melaporkannya di grup konsultasi ICU bersama dokter.
6) Adaptif
Menerapkan nilai dasar adaptif, yaitu memberikan cepat
menyesuaikan diri menghadapi perubahan. Contohnya ketika pasien
mengalami penurunan kondisi menjadi buruk, perawat mampu
mengendalikan kondisi lingkungan dan pasien.
7) Loyal
Menerapkan nilai dasar loyal, yaitu menjaga nama baik sesama
ASN, pimpinan, instansi dan Negara. Contohnya tetap besikap
24

professional ketika menghadapi pasien dalam kondisi apapun, tidak


bereaksi berlebihan.
d. Kedudukan dan Peran ASN (Manajemen dan smart ASN)
1) Manajemen ASN
Pengecekan kondisi dan tanda-tanda vital pasien ini sejalan dengan
kewajiban ASN yaitu melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
pengabdian, kejujuran, kesadaran dan tanggung jawab juga
memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas.
2) Smart ASN
Pendokumentasian tanda-tanda vital pasien dilakukan dengan
pencatatan di rekam medis, pelaporan secara digitalisasi di computer
dan percakapan grup bersama dokter. Hal ini termasuk kedalam
SMART ASN yaiu literasi digital dengan penerapan digitall skill.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Pelaksanaan pengecekan kondisi dan tanda-tanda vital pasien ini
menunjang tercapainya visi menjadi rumah sakit pariwisata yang
mandiri, modern dan professional. Aktualisasi ini sejalan dengan misi
BLUD RSUD Pandega Pangandaran yaitu mengembangkan system
manajemen serta memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan
berkualitas juga menjalankan profesionalitas sebagai tenaga
kesehatan.
f. Penguatan Terhadap Nilai – nilai Organisasi
Pelaksanaan pengecekan kondisi dan tanda-tanda vital pasien ini
menggambarkan nilai organisasi yang sesuai dengan motto RSUD
Pandega Pangandaran yaitu nilai aman yang berkaitan dengan konsep
profesional Kemampuan (Ability), Afirmatif (Afirmation) dan Tindakan
(Action) sesuai etika profesi.
3. Memberikan terapi kepada pasien
a. Tahapan Kegiatan
25

1) Menyiapkan obat yang akan diberikan.


2) Memeriksa kembali jam pemberian, nama obat, jalur pemberian,
nama pasien yang akan diberikan terapi.
3) Mencuci tangan 6 langkah sebelum memulai tindakan.
4) Meminta izin untuk melakukan tindakan pemberian terapi kepada
pasien (yang memiliki kesadaran penuh).
5) Mengecek kembali nama pasien yang akan diberikan terapi dengan
obat yang sudah disiapkan.
6) Memeriksa kepatenan jalur pemberian terapi.
7) Memberikan terapi sesuai advis dokter.
8) Mencuci tangan 6 langkah setelah melakukan tindakan.
9) Mencatat jam pemberian dan reaksi terapi (jika ada).
b. Hasil yang Ingin Dicapai
Dengan melakukan tindakan pemberian terapi kepada pasien
diharapkan kualitas pelayanan keperawatan akan bertambah dan
kondisi pasien mengalami perbaikan. Output yang dihasilkan dari
kegiatan ini adalah dokumentasi di lembar observasi pasien dan laporan
di grup konsultasi ICU bersama dokter.
c. Nilai – nilai Dasar ASN (BerAKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Menerapkan nilai dasar berorientasi pelayanan, yaitu cekatan,
ramah, solutif dan dapat diandalkan. Contohnya, meminta izin dan
memberikan informasi yang dibutuhkan mengenai terapi kepada
pasien.
2) Akuntabel
Menerapkan nilai dasar akuntabel, yaitu melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas
tinggi. Contohnya dengan melakukan pemberian terapi kepada pasien
sesuai jam, dosis dan instruksi dokter.
26

3) Kompeten
Menerapkan nilai dasar kompeten, yaitu melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik. Contohnya dengan melakukan pemberian
terapi kepada pasien maka penulis telah melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik sebagai perawat sesuai dengan tupoksinya.
4) Harmonis
Menerapkan nilai dasar harmonis, yaitu suka menolong orang lain.
Contohnya ketika pasien kesulitan mengkonsumsi terapi yang
diberikan, perawat membantu konsultasi kepada dokter agar pasien
dapat mengkonsumsi terapinya lebih mudah.
5) Kolaboratif
Menerapkan nilai dasar kolaboratif, yaitu terbuka dalam bekerja
sama untuk menghasilkan nilai tambah dan kompetensi perawat.
Coontohnya, perawat jadi lebih mengenali indikasi dan kontraindikasi
pemberian terapi pada kondisi pasien tertentu.
6) Adaptif
Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas merupakan salah
satu penerapan nilai adaptif. Contohnya memberikan beberapa opsi
mengkonsumsi terapi kepada pasien yang kesulitan.
7) Loyal
Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945, NKRI serta pemerintahan
yang sah adalah salah satu penerapan dari nilai adaptif. Contohnya
memberikan pelayanan yang adil kepada semua pasien tanpa
memandang kelas, kedudukan, jabatan dan golongan.
d. Kedudukan dan Peran ASN (Manajemen dan smart ASN)
1) Manajemen ASN
Dalam tindakan pemberian terapi kepada pasien maka peran,
fungsi dan tugas sebagai ASN dengan memberikan pelayanan public
27

yang professional, menjalankan etika profesi dan memiliki nilai dasar


telah dijalankan.
2) Smart ASN
Dokumentasi pemberian terapi kepada pasien dilakukan dengan
pencatatan di rekam medis, lembar observasi pasien, pelaporan
secara digitalisasi di computer dan percakapan grup konsultasi ICU
bersama dokter. Kegiatan ini termasuk kedalam literasi digital yaitu
penerapan digital skill.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Pemberian terapi kepada pasien ini termasuk salah satu kegiatan
yang menunjang visi menjadi rumah sakit pariwisata yang mandiri,
modern dan profesional dan misi memberikan pelayanan kesehatan
yang aman dan berkualitas.
f. Penguatan Terhadap Nilai – nilai Organisasi
Pelaksanaan pemberian terapi kepada pasien menggambarkan nilai
organisasi yang sesuai dengan motto RSUD Pandega Pangandaran
yaitu nilai professional, aman dan tanggung jawab. Pemberian terapi ini
harus sesuai kompetensi dan dilakukan dengan penuh tanggung jawab
juga komunikasi dengan rekan satu tim dan dokter.
4. Melakukan Pendokumentasian Tindakan Kepada Pasien di Rekam
Medis, Mendigitalisasi Data Kedalam Komputer
a. Tahapan Kegiatan
1) Mencuci tangan 6 langkah.
2) Menyiapkan data yang sudah dikumpulkan.
3) Mendokumentasikan kegiatan di rekam medis, lembar observasi dan
mendigitalisasi kedalam computer.
4) Mencuci tangan 6 langkah setelah melakukan kegiatan dokumentasi.
b. Hasil yang Ingin Dicapai
28

Dengan melakukan pendokumentasian diharapkan semua tindakan


kepada pasien terdokumentasikan dengan lengkap dan rapi. Output dari
kegiatan ini adalah dokumentasi di rekam medis, lembar observasi,
dokumen digital dan pelaporan di grup konsultasi ICU bersama dokter.
c. Nilai – nilai Dasar ASN (BerAKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Dengan melakukan pendokumentasian tindakan maka penulis telah
menciptakan budaya kerja yang mendukung tercapainya kinerja
terbaik di ruang ICU.
2) Akuntabel
Dengan melakukan pendokumentasian tindakan maka penulis
telah melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab secara
cermat dan disiplin.
3) Kompeten
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah merupakan salah satu pengaplikasian nilai dasar
kompeten. Contohnya selalu mempelajari aplikasi atau system baru
dalam mendokumentasikan data pasien kedalam system informasi RS
ataupun bentuk lainnya.

4) Harmonis
Menerapkan nilai dasar harmonis, yaitu membangun lingkungan
kerja yang kondusif. Contohnya merapikan dokumentasi pasien baik
bentuk catatan maupun digital.
5) Kolaboratif
Menerapkan nilai dasar kolaboratif, yaitu menggerakkan
pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama. Contohnya
menggunakan computer ruangan untuk melakukan dokumentasi
tindakan dan menginput data pasien.
29

6) Adaptif
Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan merupakan
salah satu aplikasi nilai dasar adaptif. Contohnya ketika terdapat
kebijakan pelaporan menggunakan format yang baru kita ketahui, kita
harus segera belajar dan beradaptasi dengan ketentuan baru tersebut.
7) Loyal
Menjaga rahasia jabatan dan Negara merupakan salah satu
aplikasi nilai dasar loyal. Contohnya, tidak memberitahukan data atau
identitas pasien kepada sembarang orang terkecuali untuk keperluan
instansi, dinas atau sesuai peraturan yang berlaku.
d. Kedudukan dan Peran ASN (Manajemen dan smart ASN)
1) Manajemen ASN
Dengan melakukan pendokumentasian tindakan maka peran,
fungsi dan tugas sebagai ASN dengan memberikan pelayanan public
yang professional, menjalankan etika profesi dan memiliki nilai dasar
telah dijalankan.
2) Smart ASN
Pendokumentasian tindakan dilakukan dengan pencatatan di
rekam medis, pelaporan secara digitalisasi di computer dan
percakapan grup konsultasi ICU bersama dokter. Hal ini sesuai
dengan kurikulum literasi digital yaitu digital skill dan digital ethics.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Pendokumentasian setiap tindakan di rekam medis, lembar
observasi atau komputerisasi ini mendukung visi menjadi rumah sakit
pariwisata yang mandiri, modern dan profesional dengan yaitu
menyiapkan sarana dan prasarana sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
f. Penguatan Terhadap Nilai – nilai Organisasi
30

Pelaksanaan dokumentasi tindakan ini menggambarkan nilai


organisasi yang sesuai dengan motto BLUD RSUD Pandega
Pangandaran yaitu tanggung jawab terhadap data pasien dan menjaga
kerahasiaan pasien.
5. Melakukan Evaluasi Kegiatan Pencegahan Penyebaran Infeksi Silang
a. Tahapan Kegiatan
1) Berkonsultasi dengan mentor terkait evaluasi kegiatan
2) Menyiapkan lembar evaluasi observasi.
3) Melakukan evaluasi observasi harian.
4) Mendokumentasikan hasil evaluasi dan merekap evaluasi kedalam
bentuk soft file.
b. Hasil yang Ingin Dicapai
Dengan melakukan evaluasi setiap harinya diharapkan progress
dari sosialisasi bisa lebih terukur. Output dari kegiatan ini adalah lembar
observasi harian dan soft file observasi akhir.
c. Nilai – nilai Dasar ASN (BerAKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Menerapkan nilai dasar berorientasi pelayanan, yaitu dengan
melakukan perbaikan tiada henti. Contoh kegiatannya adalah
melakukan evaluasi sosilalisasi agar terciptanya progress yang
terukur.
2) Akuntabel
Menerapkan nilai dasar akuntabel, yaitu dengan melaksanakan
tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi. Contohnya, mengevaluasi dengan jelas dan penuh
tanggung jawab.
3) Kompeten
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah merupakan salah satu pengaplikasian nilai dasar
31

kompeten. Contohnya selalu meningkatkan keilmuan dan kemampuan


untuk meningkatkan kemampuan diri dan berbagi dengan rekan tim
lainnya.
4) Harmonis
Menerapkan nilai dasar harmonis, yaitu membangun lingkungan
kerja yang kondusif. Contohnya melakukan evaluasi secara objektif
dan terukur..
5) Kolaboratif
Menerapkan nilai dasar kolaboratif, yaitu terbuka dalam bekerja
sama untuk menghasilkan nilai tambah. Contohnya bekerja sama
dengan rekan tim untuk keberlangsungan kegiatan aktualisasi ini..
6) Adaptif
Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas merupakan
salah satu aplikasi nilai dasar adaptif. Contohnya membuat pengingat
bagi penulis dan rekan lainnya untuk melakukan cuci tangan lima
momen salah satu bentuknya yaitu membuat poster.
7) Loyal
Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, instansi, dan Negara
merupakan salah satu aplikasi nilai dasar loyal. Contohnya, tidak
memberitahukan data/hasil evaluasi/observasi kepada sembarang
orang terkecuali untuk keperluan instansi, dinas atau sesuai peraturan
yang berlaku.
d. Kedudukan dan Peran ASN (Manajemen dan smart ASN)
1) Manajemen ASN
Dengan melakukan evaluasi sosialisasi maka peran, fungsi dan
tugas sebagai ASN dengan memberikan pelayanan public yang
professional, menjalankan etika profesi dan memiliki nilai dasar telah
dijalankan.
2) Smart ASN
32

Pendokumentasian evaluasi sosialisasi dilakukan dengan


pencatatan di lembar observasi dan digitalisasikan kedalam computer.
Hal ini sesuai dengan kurikulum literasi digital yaitu digital skill dan
digital ethics.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Evaluasi sosialisasi ini mendukung visi menjadi rumah sakit
pariwisata yang mandiri, modern dan profesional juga misi
meningkatkan ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia yang
berkarakter.
f. Penguatan Terhadap Nilai – nilai Organisasi
Pelaksanaan evaluasi sosialisasi ini menggambarkan nilai
organisasi yang sesuai dengan motto BLUD RSUD Pandega
Pangandaran yaitu tanggung jawab terhadap hasil evaluasi agar
menjadi hasil yang objektif untuk semua.
33

C. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI


No Kegiatan Agustus September
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Melakukan sosialisasi mengenai
cuci tangan 6 langkah dan lima
1
momen pada setiap handover
shift.
Monitoring kondisi dan tanda-
2
tanda vital pasien.
Memberikan terapi kepada
3
pasien.
Melakukan pendokumentasian
tindakan kepada pasien di rekam
5 medis, mendigitalisasi data
kedalam komputer.
Melakukan evaluasi kegiatan
pencegahan penyebaran infeksi
6
silang

Keterangan Tabel Libur tanggal merah Kegiatan aktualisasi 3

Kegiatan aktualisasi 1 Kegiatan aktualisasi 4


Kegiatan aktualisasi 2 Kegiatan aktualisasi 5
34

III. PENUTUP
Isu yang diangkat oleh penulis dalam Rancangan aktualisasi kali ini yaitu
“Belum Optimalnya Pencegahan Penyebaran Infeksi Silang di Ruang ICU BLUD
RSUD Pandega Pangandaran.
Dalam upaya penyelesaian isu ini penulis melakukan beberapa kegiatan
diantaranya melakukan sosialisasi mengenai cuci tangan 6 langkah dan lima
momen pada setiap handover shift, monitoring kondisi dan tanda-tanda vital
pasien, memberikan terapi kepada pasien, membantu pasien memenuhi
kebutuhan dasar manusia, melakukan pendokumentasian tindakan kepada
pasien di rekam medis dan mendigitalisasi data kedalam computer, melakukan
kegiatan pencegahan penyebaran infeksi silang.
Kegiatan rancangan aktualisasi dan habituasi ini dilakukan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN dengan Core Value BerAKHLAK (Berorientasi
Pada Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif)
serta didasarkan dengan peran, kedudukan dan fungsi PNS pada kegiatan
pelayanan keperawatan sehari-hari.
35

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara, Modul Wawasan Kebangsaan, Pelatihan Dasar


Calon PNS, (Jakarta: LAN\,2021)
Lembaga Administrasi Negara, Modul Analisis Isu Kontemporer, Pelatihan
Dasar Calon PNS, (Jakarta: LAN,2021)
Lembaga Administrasi Negara, Modul Kesiapsiagaan Bela Negara, Pelatihan
Dasar Calon PNS, (Jakarta: LAN,2021)
Lembaga Administrasi Negara, Modul Beroreintasi Pelayanan, Pelatihan Dasar
Calon PNS, (Jakarta: LAN,2021)
Lembaga Administrasi Negara, Modul Akuntabel, Pelatihan Dasar Calon PNS,
(Jakarta: LAN,2021)
Lembaga Administrasi Negara, Modul Kompeten, Pelatihan Dasar Calon PNS,
(Jakarta: LAN, 2021)
Lembaga Administrasi Negara, Modul Harmonis, Pelatihan Dasar Calon PNS,
(Jakarta: LAN, 2021),
Lembaga Administrasi Negara, Modul Loyal, Pelatihan Dasar Calon PNS,
(Jakarta: LAN, 2021),
Lembaga Administrasi Negara, Modul adaptif, Pelatihan Dasar Calon PNS,
(Jakarta: LAN, 2021),
Lembaga Administrasi Negara, Modul Kolaboratif, Pelatihan Dasar Calon PNS,
(Jakarta: LAN, 2021),
Lembaga Administrasi Negara, Modul Manajemen ASN, Pelatihan Dasar Calon
PNS, (Jakarta: LAN,2021)
Lembaga Administrasi Negara, Modul Smart ASN, Pelatihan Dasar Calon PNS,
(Jakarta: LAN,2021)
Tim Penyusun Profil RSUD Pandega. 2022. Profil Rumah Sakit Pandega
Pangandaran. Mei. Pangandaan.

Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang


Aparatur Sipil Negara. Lembaran RI Tahun 2014. Jakarta.
36

Menteri PAN-RB RI. 2019. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2019 tentang


Jabatan Fungsional Perawat. Lembaran RI Tahun 2019. Jakarta.

https://farmalkes.kemkes.go.id/2022/03/6-langkah-mencuci-tangan/ diakses
pada 26 Juli 2022 pukul 14.40

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/Kebutuhan-dasar-manusia-komprehensif.pdf
diakses pada 27 Juli 2022 17.28

https://ejournal.unibba.ac.id/index.php/healthy/article/view/496/419 diakses
pada 18.19 diakses pada 29 Juli 2022 8.50

Anda mungkin juga menyukai