Oleh :
BANDUNG
2022
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI PUSAT
PENDIDIKAN ADMINISTRASI BANDUNG 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Peserta Diklat
NIP. 199605262022032025
Coach Mentor
i
AKBP NRP.76040010 NIP
197805252007012005
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
ii
Nama Peserta : Ayu Sonaati Fadhilah, Am.d Kep
Intansi : RSUD Bayu Asih Kab. Purwakarta
Jabatan : Perawat Pelaksana
Tempat Aktualisasi : Ruang IGD RSUD Bayu Asih
Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Rancangan Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Aparatur
Sipil Negara (ASN) yang berjudul “Optimalisasi Penggunaan Spill kit
dalam menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien untuk
pencegahan infeksi nosokomial di IGD RSUD Bayu Asih Purwakarta”.
iii
Kabupaten Purwakarta Tahun 2022. Dalam penyusunan rancangan
aktualisasi dan habituasi ini, penulis mendapatkan banyak pengarahan,
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang memberi kelancaran
dalam rancangan ini. Oleh karena itu, izinkan penulis menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada:
iv
14. Rekan-rekan penulis Pelatihan Dasar CPNS atas bantuan dan
dukungan
Penulis
DAFTAR ISI
v
I. PENDAHULUAN ………………………………………………………………….. 1
A. LATAR BELAKANG ……………………………………………………………
1
1. Kondisi Sekarang ……………………………………………………....... 5
2. Kondisi yang Diharapkan ……………………………………………......
11
3. Isu yang Diangkat ………………………………………………………... 12
B. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERAN …………………………………...
15
1. Visi ……………………………………………………………………….
15
2. Misi ………………………………………………………………………..
15
3. Tugas Pokok Fungsi dan Peran Perawat ……………………………
16
4. Struktur Organisasi ……………………………………………………… 18
C. TUJUAN AKTUALISASI …………………………………………………….
18
1. Tujuan Umum …………………………………………………………….
18
2. Tujuan Khusus ……………………………………………………….......
18
D. MANFAAT AKTUALISASI …………………………………………………...
19
1. Manfaat bagi CPNS…………………………………………………........
19
2. Manfaat bagi Rumah Sakit ………………………………………………
19
E. RUANG LINGKUP …………………………………………………………… 19
II. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI …………………….. 19
A. GAMBARAN UMUM KEGIATAN AKTUALISASI …………………….......
19
B. KEGIATAN RENCANA AKTUALISASI …………………………………….
20
1. Kegiatan Aktualisasi 1 ………………………………………………. 21
2. Kegiatan Aktualisasi 2 ………………………………………………... 23
3. Kegiatan Aktualisasi 3……………………………………………. 25
vi
4. Kegiatan Aktualisasi 4 ……………………………………………. 27
5. Kegiatan Aktualisasi 5 ……………………………………............ 30
C. JADWAL PELAKSANAAN RANCANGAN AKTUALISASI …………… 33
III. PENUTUP ……………………………………………………………………… 35
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………... 36
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.2 SPO pembersihan tumpahan darah atau cairan tubuh pasien
14
Gambar 1.3. Gambar 1.3 Data Capaian Kepatuhan Cuci Tangan RSUD
Bayu Asih
15
ix
I.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
yaitu kepatuhan identifikasi pasien, waktu tanggap operasi seksio
sesarea emergensi, waktu tunggu rawat jalan, penundaan operasi
elektif, kepatuhan waktu visite DPJP, pelaporan hasil kritis
laboraturium, kepatuhan penggunaan fomularium nasional,
kepatuhan kebersihan tangan, kepatuhan terhadap clinichal
pathway, kepatuhan upaya pencegahan resiko jatuh, kepuasan
pasien dan keluarga, kecepatan waktu tanggap terhadap complain,
kepatuhan penggunaan APD oleh petugas (Kemenkes, 2021).
Menurut UU 38 Tahun 2014, perawat adalah seorang yang telah
lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di dalam maupun luar
negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan. Pelayanan keperawatan adalah
suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian
intergral dari pelayanan kesehatan yang di dasarkan pada ilmu dan
kiat Keperawatan, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok
atau masyarakat, baik sehat maupun sakit.
Instalasi Gawat Darurat merupakn salah satu instalasi yang ada
di RSUD Bayu Asih Purwakarta. IGD merupakan pelayanan gawat
darurat yang dibuka selama 24 jam penuh setiap harinya. IGD RSUD
bayu asih dilengkapi dengan ruang triase, dan ruang pemeriksaan
yang terpisah. Juga terdapat pemisahan ruang tindakan bedah dan
non bedah. Terdapat ruang isolasi untuk pasien dengan penyakit
menular, juga terdapat ruang resusitasi untuk pasien yang
membutuhkan penanganan cepat dan observasi ketat. Khusus
untuk penderita kegawatan kebidanan terdapat ruang khusus unit
pelayanan obsterti dan Neonatal Emergency komprehensip
(PONEK) yang terletak bersatu dengan gedung IGD Memiliki
kapasitas 18 tempat tidur , 1 bed ruang triase, 4 bed ruang tindakan
bedah, 1 bed isolasi, 8 bed ruang tindakan non bedah atau
observasi, 2 bed ruang resusitasi, 2 bed ruang PONEK. dengan
tenaga perawat 21 orang dan bidan 11 orang, serta 2 orang
2
prakarya. IGD sebagai bagian dari RSUD Bayu Asih harus mampu
mempertahankan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan,
terutama dalam hal patient safety
Keselamatan dan kenyamanan pasien menjadi isu di rumah sakit
khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih. Prevalensi
infeksi HAIs (Health Care Associated Infection) pada pasien di
negara maju bervariasi antara 3,5% dan 12%, sedangkan di negara
berkembang termasuk Indonesia prevalensi infeksi HAIS 9,1%
dengan 6,1% -16%. Menurut data Kementerian Kesehatan, infeksi
HAIs di Indonesia mencapai 15,74%, jauh di atas negara maju yang
berkisar 4-8-15,5%. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(Infection Prevention and Control / IPC) di rumah sakit merupakan
salah satu standar pelayanan rumah sakit, selain itu penerapan
pencegahan infeksi yang optimal juga akan meningkatkan
keselamatan pasien (Rahmawati & dhamayanti, 2021 )
Rumah sakit merupakan sebuah institusi perawatan kesehatan
profesional, pusat terapi dan diagnosis yang pelayanannya
disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
Kejadian infeksi nosokomial terjadi di seluruh dunia, tidak
membedakan negara maju maupun negara berkembang. Infeksi
nosokomial adalah salah satu penyebab utama terjadinya kematian
dan peningkatan morbiditas antara pasien dirawat di rumah sakit.
Setiap orang yang bekerja atau orang yang hanya sekedar
mengunjungi pasien ke dalam sarana kesehatan memiliki resiko
menulari atau tertular suatu infeksi, terutama di rumah sakit yang jenis
penyakit dan pelayanannya beragam. Kewaspadaan universal adalah
tindakan pengendalian infeksi di sarana pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan dan staf lainnya untuk
mengurangi resiko penyebaran infeksi dan didasarkan pada prinsip
bahwa darah dan cairan tubuh lain dapat berpotensi menularkan
suatu penyakit
3
Ada banyak sekali penyakit yang dapat ditimbulkan akibat
kontak dengan cairan infeksius seperti darah, yaitu penyakit HIV.
Berdasarkan data dari Dinkes purwakarta Penderita HIV di kabupaten
purwakarta sejak tahun 2013 sampai tahun 2021 terus bertambah,
awalnya terjadi 79 kasus pada 2013 dan menjadi 835 kasus pada
tahun 2021. Penyakit HIV ditularkan melalui kontak langsung antara
lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan
cairan tubuh yang mengandung HIV (Halosehat,2015). Jika saja
petugas yang membersihkan tumpahan cairan tubuh pasien tidak
melaksanakan sesuai dengan prosedur yang benar kemungkinan
besar akan terjadi masalah kesehatan.
4
menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien untuk
pencegahan infeksi nosokomial di IGD RSUD bayu asih”
1. Kondisi Sekarang
Berdasarkan data dan hasil observasi yang dilakukan
penulis dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di IGD RSUD
Bayu Asih, terdapat beberapa permasalahan yang ditemukan
diantaranya:
5
sebagian yang melaporkan pada petugas kebersihan. Sedangkan
petugas kebersihan seringkali membersihkannya dengan lap pel
biasa. Petugas tidak menganggap memerlukan spill kit untuk
membersihkan tumpahan darah, padahal sangat beresiko tinggi
jika pasien memiliki penyakit yang menular lewat cairan tubuh. Hal
ini tidak sesuai dengan yang ada pada SOP penanganan
tumpahan darah dan cairan tubuh yang menunjukan kurangnya
pengetahuan dan kepatuhan dalam membersihkan cairan
infeksius dengan menggunaan APD (Spillkit).
6
Gambar 1.2 SPO pembersihan tumpahan darah atau cairan tubuh
pasien
7
6) Mencuci tangan merupakan Indikator Prioritas Area Klinis (IAK),
Indikator Prioritas Area Manajemen (IAM) dan Indikator Sasaran
Keselamatan Pasien (SKP) berdasarkan SK Direktur RSUD Bayu
Asih Kabupaten Purwakarta Nomor 440/Kep. 301 – RSUD Bayu
Asih / 2018 tentang Penetapan Area Pelayanan Dan Indikator
Prioritas Pada Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih Kabupaten
Purwakarta. Pelaksanaan 5 momen cuci tangan ini belum
dilakukan dengan maksimal oleh perawat maupun dokter di RSUD
Bayu Asih ini walaupun sarana cuci tangan tersedia di setiap
ruangan dilengkapi dengan stiker langkah-langkah mencuci tangan
dan langkah 5 momen cuci tangan. Data tersebut bisa dilihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar 1.3 Data Capaian Kepatuhan Cuci Tangan RSUD Bayu Asih
8
Tabel 1.1 Data observasi Kepatuhan 5 momen cuci tangan
2 5 5
Sebelum tindakan aseptik
3 10 0
Setelah terkena cairan tubuh
pasien
4 3 7
Setelah kontak dengan pasien
9
c. Belum optimalnya upaya pencegahan risiko cedera akibat pasien
jatuh.
Selama ini pencegahan dilakukan berupa Asesmen awal
risiko jatuh yaitu menggunakan sistem skoring, namun dalam hal
intervensi pencegahan risiko jatuh masih belum optimal seperti
belum adanya pemasangan gelang khusus, belum adanya tanda
khusus pada pintu kamar, dan belum adanya daftar khusus
pasien risiko jatuh. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 11 Tahun 2017 tentang keselamatan pasien dan
panduan pencegahan risiko jatuh pada pasien, pada pasien
dengan risiko sedang seharusnya terdapat pemasangan gelang
khusus berwarna kuning sebagai tanda risiko, dan diberi tanda
risiko jatuh pada pintu kamar pasien, serta pasien di masukan
dalam daftar pasien risiko jatuh.
10
Gambar 1.6. Pasien Risiko Jatuh
11
alur, tata cara, dan pentingnya penggunaan APD saat
menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien. Juga
terdapatnya sarana dan prasarana terkait APD (Spill kit) untuk
mengatasi tumpahan darah dan cairan tubuh.
b. Optimalisasi kepatuhan 5 momen cuci tangan dalam pelayan
pasien sesuai mutu pelayanan.
Meningkatnya kepatuhan petugas dalam mencuci tangan
5 momen di IGD RSUD Bayu Asih dengan dilakukannya
sosialisasi.
c. Optimalisasi upaya pencegahanriikocedera akibat pasien jatuh
Untuk mengatasi isu belum optimalnya upaya
pencegahan risiko cedera akibat pasien jatuh maka perlu
dilakukan asesmen risiko dengan lebih lengkap sehingga
intervensi pencegahan sesuai dengan derajat risiko pasien
tersebut. Hal ini dilakukan baik ketika pasien awal datang
maupun selama proses pemeriksaan berlangsung untuk menilai
perubahan kondisi dan risiko yang ada pada pasien. Hal ini
selain untuk menurunkan angka cedera pada pasien juga untuk
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
12
b. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan
sebagainya
c. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
Keterangan :
5 : Sangat Besar
4: Besar
3: Sedang
2: Kecil
1: Sangat Kecil
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan alat bantu USG
diperoleh satu isu yang paling prioritas untuk diselesaikan. Isu tersebut
13
adalah “ Kurang Optimalnya penggunaan APD dalam menangani
tumpahan darah dan cairan tubuh pasien untuk pencegahan
infeksi nosokomial.” Oleh karena itu dalam rancangan aktualisasi ini
penetapan prioritas isu tersebut diperoleh dari tingginya nilai urgency.
Seriousness dan growth. Dampak yang akan ditimbulkan jika isu ini
tidak di selesaikan antara lain peningkatan kasus HAIs atau kasus
kejadian infeksi pada pasien di fasilitas kesehatan, bertambahnya lama
hari perawatan (LOS), meningkatnya biaya perawatan dan menurunya
kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
a. Analisa Isu
Kurangnya pemahaman
petugas tentang Menangani tumpahan
Petugas
pentingnya penggunaan darah dianggap tugas
dituntut bekerja
spill kit cleaning servis
cepat
Kurang optimalnya
penggunaan spill kit
dalam menangani
tumpahan darah dan
cairan tubuh pasien untuk
mencegah terjadinya
infeksi nosokomial
1. Visi
14
Visi RSUD Bayu Asih adalah menjadi “Rumah Sakit yang
Profesional dan Dipercaya”
2. Misi
Misi RSUD Bayu Asih adalah menjadi “Rumah Sakit yang dapat
Meningkatkan dan Mengoptimalkan Sumber Daya Rumah Sakit”
a. Rumah Sakit
4. Pelayanan Rujukan
15
6. Penelitian dan Pengembangan
c. Perawat
16
4. memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik
pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam
rangka upaya preventif;
5. memberikan oksigenasi sederhana;
6. memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/
bencana/ kritikal;
7. memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta
bebas risiko penularan infeksi;
8. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada
area medikal bedah;
9. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
anak;
10. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
maternitas;
11. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
komunitas;
12. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
jiwa;
13. melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
14. melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi;
15. memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatan paliatif;
16. memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
17. melakukan perawatan luka; dan
18. melakukan dokumentasi tindakan keperawatan;
17
4. Struktur Organisasi
C. Tujuan Aktualisasi
1. Tujuan Umum
18
D. Manfaat Aktualisasi
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dasar dasar BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif) sebagai landasan dalam menjalankan tugas
dan fungsinya
2. Bagi RSUD Bayu Asih Purwakarta
Dengan pengoptimalisasian penggunaan APD dalam menangani
tupahan darah dan cairan tubuh pasien di IGD RSUD Bayu Asih
Purwakata, dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, inovasi dan
mutu pelayanan keperawatan di IGD RSUD Bayu Asih.
E. Ruang Lingkup
Penyusunan rencana aktualisasi dan habituasi ini dibatasi pada
optimalisasi pemakaian spill kit dalam menangani tumpahan darah
atau cairan tubuh pasien di IGD RSUD Bayu Asih Purwakarta.
Aktualisasi dilaksanakan pada 03 September 2022 sampai dengan 01
Oktober 2022.
19
Gagasan pemecahan isu dituangkan dengan melaksanakan
kegiatan sesuai dengan daftar sebagai berikut:
1. Kegiatan Aktualisasi 1
a. Tahapan Kegiatan
1) Berkoordinasi dengan Mentor IPCLN ruang IGD
dan kepala ruangan IGD untuk melakukan
sosialisasi pengunaan APD (spill kit) dalam
menangani tumpahan cairan infeksius
2) Mencari referensi materi dan soal kuesioner tentang spill kit
3) Melakukan konsultasi bersama mentor terkait kesesuaian
literature yang akan di gunakan dengan target subjek yang
ingin di jangkau
4) Membuat soal kuesioner
5) Melakukan konsultasi dengan mentor terkait soal
kuesioner yang sudah dibuat
6) Mencetak soal kuesioner
20
b. Hasil yang ingin di capai
1) Mentor, Kepala ruangan dan IPCLN mendukung rencana
kegiatan sosialisasi yang akan dilakukan dan memberikan
arahan terkait Pembuatan Kuesioner
2) Tersedianya Soal kuesioner yang akan dijadikan bahan evaluasi
tentang pemahaman target tentang penggunaan spill kit.
21
5) Loyal
Menerima saran dan kritik yang diberikan dan mengikutinya
sebagai bentuk patuh terhadap perintah atasan
6) Adaptif
Beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital dalam proses
pembuatan kuesioner
7) Kolaboratif
Melibatkan berbagai pihak untuk menghasilkan data akurat
dan baik, sehingga kegiatan dapat dilakukan secara optimal.
22
f. Penguatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Saya akan membuat soal kesioner penggunaan Spill kit,
untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan petugas dalam
menangani tumpahan cairan infeksius terkait dengan peningkatan
kualitas pemberian asuhan keperawatan bertujuan sebagai langkah
untuk terus meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang
diberikan sehingga RSUD Bayu Asih Purwakarta mampu
memberikan pelayanan yang komperhensif dan professional
sehingga dapat menguatkan nilai-nilai di Rumah Sakit yaitu
meningkatkan dan mengoptimalkan sumber daya Rumah Sakit.
3. Kegiatan Aktualisasi 2
Mempersiapkan SPO penggunaan spill kit dan kelengkapan Spill
kit diruangan
a. Tahapan Kegiatan
1) Meminta SPO tentang penanganan tumpahan cairan
infeksius pada PPI RSUD Bayu Asih
2) Menyesuaikan kelengkapan peralatan dalam spill kit dengan
yang ada pada SPO
3) Mengajukan utuk melengkapi peralatan yang tidak tersedia
kepada pihak terkait
4) Melengkapi peralatan yang tidak tersedia
23
nilai dasar yang telah di pelajari pada agenda II berorientasi
pelayanan dengan melakukan perbaikan tiada henti.
2) Akuntabel
Melaksanakan kegiatan dengan aspek jujur, ketelitian,
bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.
3) Kompeten
Pada saat Mempersiapkan SPO penggunaan spill kit dan
kelengkapan Spill kit, saya akan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar yang telah di pelajari pada agenda II tentang kompeten
dengan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
4) Harmonis
Pada saat Mempersiapkan SPO penggunaan spill kit dan
kelengkapan Spill kit, saya akan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar yang telah di pelajari pada agenda II tentang harmonis
dengan memperhatikan aspek menghargai setiap orang apapun
latar belakangnya, suka menolong orang lain dan membangun
lingkungan kerja yang kondusif
5) Loyal
Menjaga nama baik rekan sejawat, instansi, pimpinanan,
sesame ASN pada saat melakukan kegiatan.
6) Adaptif
Pada saat Mempersiapkan SPO penggunaan spill kit dan
kelengkapan Spill kit, saya akan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar yang telah saya pelajari pada agenda II tentang adaptif dengan
memperhatikan aspek terus berinovasi dan mengembangkan
kreatifitas.
7) Kolaboratif
Berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait sebagai aktualisasi
dasar pada mata pelatihan kolaboratif sehingga kegiatan dapat
dilakukan secara optimal.
24
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart ASN)
1) Manajamen ASN
Saya Mempersiapkan SPO penggunaan spill kit dan kelengkapan
Spill kit sesuai dengan kewajiban dalam melaksanakan tugas dengan
penuh pengabdian sebagai pegawai
2) Smart ASN
Saya Mempersiapkan SPO penggunaan spill kit dan kelengkapan
Spill kit sesuai Smart ASN sebagai digital talent dan digital leader
dimana ASN memiliki profil nasionalisme, integritas, wawasan global,
hospitality (cara melayani orang), penguasaan tekhnologi informasi
dan bahasa asing.
3. Kegiatan Aktualisasi 3
Melaksanakan Sosialisasi penggunaan spill kit dan pembagian kuesioner.
a. Tahapan Kegiatan
25
2) Membuat undangan sosialisasi
3) Membagikan undangan sosialisasi
4) Membuat daftar hadir atau absensi
5) Menyiapkan alat dan lingkungan untuk melakukan demonstrasi
6) Mendemonstrasikan penggunaan Spill kit dalam menangani
tumpahan darah dan cairan tubuh pasien
7) Membagikan kuesioner pada perawat dan petugas kebersihan
26
6) Adaptif
Cepat menyesuaikan diri dengan menjalin keakraban dengan
teman sejawat dan menyediakan tempat yang nyaman saat
sosialisasi dilaksanakan.
7) Kolaboratif
Melibatkan berbagai pihak dalam menerima kritik, saran dan
arahan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
4. Kegiatan Aktualisasi 4
Menerapkan penggunaan Spill kit dalam menangani tumpahan darah dan
cairan tubuh pasien
27
a. Tahapan Kegiatan
1) Menutup dan menandai dengan papan penanda ketika menemukan
tumpahan darah dan cairan tubuh pasien kemudian memanggil
petugas kebersihan
2) Mengingatkan petugas kebersihan untuk menggunakan Spiil kit yang
tersedia diruangan IGD rsud bayu Asih
3) Mengingatkan petugas kebersihan untuk selalu menggunakan APD
yang berada dalam Spill kit yaitu : Sepatu boots, apron, masker
bedah, kaca mata google, penutup kepala, handscone.
4) Mengingatkan petugas untuk membersihakan cairan infeksius
menggunakan hipoklorit 0.5% sesuai yang tertuang pada SPO.
28
orang apapun latar belakangnya, suka menolong orang lain dan
membangun lingkungan kerja yang kondusif
5) Loyal
Menjalankan tugas dengan baik dan sesuai SPO
6) Adaptif
Menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab serta mampu
menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan seperti apapun.
7) Kolaboratif
Berkerjasama dengan sejawat dan petugas lain, agar terus
menjaga kepatuhan penggunaan Spill Kit agar terhindar dari terjadinya
penularan infeksi.
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart ASN)
1) Manajamen ASN
Saya akan melakukan penerapan penggunaan spill kit dengan
melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian sebagai pegawai
ASN.
2) Smart ASN
Berintegritas (Konsisten dalam tindakan) dan profesionalisme atau
perwujudan aktif dari tindakan suatu keahlian dalam memberikan
pelayanan.
29
5. Kegiatan Aktualisasi 5
Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan optimalisasi pemakaian APD(spill
kit) dalam menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien.
a. Tahapan Kegiatan
1) Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan optimalisasi
pemakaian APD(spill kit) dalam menangani tumpahan darah dan
cairan tubuh pasien. dengan membuat form evaluasi kegiatan
dalam bentuk Google form kepada pegawai igd
2) Pembagian link instrumen evaluasi berupa google form
3) Membuat hasil evaluasi dari kegiatan yang telah dilakukan
30
agenda II tentang kompeten dengan memperhatikan aspek
membantu orang lain belajar dan melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik.
4) Harmonis
Pada saat mengevaluasi penggunaan spill kit dalam
menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien, saya akan
menghargai setiap orang apapun latar belakangnya, suka
menolong orang lain dan membangun lingkungan kerja yang
kondusif.
5) Loyal
Pada saat mengevaluasi penggunaan spill kit dalam
menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien, saya akan
melakukanna dengan cermat, teliti, dan tidak membeda
bedakan.
6) Adaptif
Pada saat mengevaluasi penggunaan spill kit dalam
menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien, saya akan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar yang telah saya pelajari
pada agenda II tentang adaptif dengan memperhatikan aspek
terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas.
7) Kolaboratif
Pada saat mengevaluasi penggunaan spill kit dalam
menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien, saya akan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar yang telah saya pelajari
pada agenda II tentang kolaboratif dengan memperhatikan aspek
menggerakan pemanfaatan sumber daya untuk tujuan yang
sama. Oleh karena itu saya akan berklaborasi dengan pihak-
pihak terkait sebagai aktualisasi dasar pada mata pelatihan
kolaboratif sehingga kegiatan dapat dilakukan secara optimal.
31
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart ASN)
1) Manajamen ASN
Saya akan mengevaluasi penggunaan spill kit dalam
menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien sesuai
dengan kewajiban dalam melaksanakan tugas dengan penuh
pengabdian sebagai pegawai ASN.
2) Smart ASN
Saya akan mengevaluasi penggunaan spill kit dalam
menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien sesuai
Smart ASN sebagai digital talent dan digital leader dimana ASN
memiliki profil nasionalisme, integritas, wawasan global,
hospitality (cara melayani orang), penguasaan tekhnologi
informasi dan bahasa asing.
32
menguatkan nilai-niai rumah sakit yaitu mengoptimalkan sumber
daya rumah sakit
33
A. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI
September Oktober
Kegiatan
No
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7
1 Membuat materi untuk
sosialisasi dan bahan soal
kuesioner untuk mengevaluasi
sejauh mana pemahaman
petugas tentang Spill kit
2 Mempersiapkan SPO
penggunaan spillkit dan
kelengkapan Spill kit diruangan
3 Melaksakan sosialisasi
penggunaan APD (Spill kit) dan
pembagian kuesioner
5 Mengevaluasi pelaksanaan
kegiatan optimalisasi pemakaian
33
APD(spill kit) dalam menangani
tumpahan darah dan cairan
tubuh pasien.
34
III. PENUTUP
35
DAFTAR PUSTAKA
36
• Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS tentang Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
37