Anda di halaman 1dari 48

OPTIMALISASI PENGGUNAAN SPILL KIT DALAM

MENANGANI TUMPAHAN DARAH DAN CAIRAN


TUBUH PASIEN UNTUK PENCEGAHAN INFEKSI
NOSOKOMIAL DI IGD RSUD BAYU ASIH
KABUPATEN PURWAKARTA

Oleh :

Ayu Sonaati Fadhilah, A.Md.Kep


NIP : 199605262022032025

Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kab. Purwakarta

Angkatan XV Tahun 2022

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI PUSAT


PENDIDIKAN ADMINISTRASI

BANDUNG

2022
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI PUSAT
PENDIDIKAN ADMINISTRASI BANDUNG 2022

LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI


OPTIMALISASI PENGGUNAAN SPILL KIT DALAM
MENANGANI TUMPAHAN DARAH DAN CAIRAN
TUBUH PASIEN UNTUK PENCEGAHAN INFEKSI
NOSOKOMIAL DI IGD RSUD BAYU ASIH
KABUPATEN PURWAKARTA

Peserta Diklat

Ayu Sonaati Fadhilah, Am.d Kep

NIP. 199605262022032025

Telah disetujui pada tanggal :

Di Pusdikmin Lemdiklat Polri Bandung

Coach Mentor

Henny Purwanti, SIk, M.Si Wulam Nitissari, S.Kep.Ners

i
AKBP NRP.76040010 NIP
197805252007012005
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM MEMBUAT


RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI PELATIHAN
DASAR CPNS

ii
Nama Peserta : Ayu Sonaati Fadhilah, Am.d Kep
Intansi : RSUD Bayu Asih Kab. Purwakarta
Jabatan : Perawat Pelaksana
Tempat Aktualisasi : Ruang IGD RSUD Bayu Asih
Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :

Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu/Tidak Mampu

Membuat Rancangan Aktualisasi substansi mata Pelatihan Dasar CPNS


dalam menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan penjelasan
sebagai berikut :
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
Purwakarta, 2022

Henny Purwanti, SIK, M.Si


AKBP NRP.76040010

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Rancangan Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Aparatur
Sipil Negara (ASN) yang berjudul “Optimalisasi Penggunaan Spill kit
dalam menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien untuk
pencegahan infeksi nosokomial di IGD RSUD Bayu Asih Purwakarta”.

Rancangan Aktualisasi Habituasi ini di susun untuk memenuhi


salah satu persyaratan peserta pendidikan dan pelatihan dasar CPNS

iii
Kabupaten Purwakarta Tahun 2022. Dalam penyusunan rancangan
aktualisasi dan habituasi ini, penulis mendapatkan banyak pengarahan,
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang memberi kelancaran
dalam rancangan ini. Oleh karena itu, izinkan penulis menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada:

1. Dr. Deni Darmawan, MARS selaku Plt.Direktur RSUD Bayu Asih


Kabupaten Purwakarta
2. KOMBES Pol. Drs. Taufik Supriyadi selaku Kepala PUSDIKMIN
LEMDIKLAT POLRI
3. AKBP Grace Rahakbau,S.I.K.,M.Si selaku Waka PUSDIKMIN
LEMDIKLAT POLRI
4. AKBP Henny Purwanti,S.I.K.,M.Si selaku Kepala Bagian Diklat
PUSDIKMIN LEMDIKLAT POLRI sekaligus sebagai coach dalam
proses pembimbingan pembimbingan penyusunan rancangan
aktualisasi
5. AKBP Rachmat Kurniawan,S.S.,S.H.,M.H.,M.A.P selaku Kepala
Bagian Tenaga Pendidik. Sekaligus Tutor Agenda III
6. AKBP Endang Sriyani S.H.,M.Ap selaku Kepala Bagian Bimbingan
Siswa PUSDIKMIN LEMDIKLAT POLRI
7. Drs. Nanang Nugraha.,SH.,MH.,Msi sebagai Tutor Agenda I
8. Bapak Saefudin, S.Ag.,M.Mpd sebgai Tutor Agenda II
9. H. Endang Hermawan, SKM,MMRS,MMKes sebagai Kepala
Bidang
Keperawatan RSUD Bayu Asih Kabupaten Purwakarta
10. dr. Apnaria liana selaku kepala instalansi Gawat Darurat
11. Ibu Sumiati Sopyanti, S.Kep.,Ns sebagai kepala ruang IGD yang
selaku mendukung setiap kegiatan yang dilakukan
12. Rekan-rekan perawat di ruang IGD yang selalu mendukung dan
memberikan motivasi
13. Keluarga yang telah memberikan semangat, kepercayaan,
dukungan dan doa luar biasa

iv
14. Rekan-rekan penulis Pelatihan Dasar CPNS atas bantuan dan
dukungan

Penulis menyadari bahwa penyusunan rancangan aktualisasi ini


masih mempunyai banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan
pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun rancangan aktualisasi ini sehingga
dapat memberi manfaat bagi bidang pekerjaan dan penerapan
dilapangan serta bisa dikembangkan lebih lanjut.

Purwakarta, 29 Agustus 2022

Penulis

Ayu Sonaati Fadhilah A.Md.Kep

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ………………………………………………………… i

PENILAIAN DESKRIPTIF PEMBIMBING (Coach/Mentor) …………………….. ii

PENGANTAR ……………………………………………………………………….. iii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. v

DAFTAR TABEL …………………………………………………………………….. vi

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………. vi

v
I. PENDAHULUAN ………………………………………………………………….. 1
A. LATAR BELAKANG ……………………………………………………………
1
1. Kondisi Sekarang ……………………………………………………....... 5
2. Kondisi yang Diharapkan ……………………………………………......
11
3. Isu yang Diangkat ………………………………………………………... 12
B. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERAN …………………………………...
15
1. Visi ……………………………………………………………………….
15
2. Misi ………………………………………………………………………..
15
3. Tugas Pokok Fungsi dan Peran Perawat ……………………………
16
4. Struktur Organisasi ……………………………………………………… 18
C. TUJUAN AKTUALISASI …………………………………………………….
18
1. Tujuan Umum …………………………………………………………….
18
2. Tujuan Khusus ……………………………………………………….......
18
D. MANFAAT AKTUALISASI …………………………………………………...
19
1. Manfaat bagi CPNS…………………………………………………........
19
2. Manfaat bagi Rumah Sakit ………………………………………………
19
E. RUANG LINGKUP …………………………………………………………… 19
II. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI …………………….. 19
A. GAMBARAN UMUM KEGIATAN AKTUALISASI …………………….......
19
B. KEGIATAN RENCANA AKTUALISASI …………………………………….
20
1. Kegiatan Aktualisasi 1 ………………………………………………. 21
2. Kegiatan Aktualisasi 2 ………………………………………………... 23
3. Kegiatan Aktualisasi 3……………………………………………. 25

vi
4. Kegiatan Aktualisasi 4 ……………………………………………. 27
5. Kegiatan Aktualisasi 5 ……………………………………............ 30
C. JADWAL PELAKSANAAN RANCANGAN AKTUALISASI …………… 33
III. PENUTUP ……………………………………………………………………… 35
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………... 36

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data observasi Kepatuhan 5 momen cuci tangan………. 9


Tabel 1.2 Analisis isu strategis………………………………….………
20
Tabel 2. Rancangan Kegiatan Aktualisasi Habituasi.............................. 42

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. alaat Spill Kit di ruaang IGD 13

Gambar 1.2 SPO pembersihan tumpahan darah atau cairan tubuh pasien
14

Gambar 1.3. Gambar 1.3 Data Capaian Kepatuhan Cuci Tangan RSUD
Bayu Asih
15

Gambar 1.4. Sarana cuci tangan


16

Gambar 1.5. Asesmen risiko jatuh


17

Gambar 1.6. Gambar 1.6. Pasien Risiko Jatuh


17

Gambar 1.7. Gambar 1.7. Ruangan observasi dengan monitor


17

Gambar 1.8. Gedung RSUD Bayu Asih Purwakarta 22

Gambar 1.9. Struktur Organisasi RSUD Bayu Asih Purwakarta


25

ix
I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki


program pelayanan kepada masyarakat yang dilakukan oleh
Aparatur Sipil Negara atau sering disingkat ASN. Aparatur Sipil
Negara adalah seseorang yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun
2021 tanggal 26 Agustus 2021 tentang implementasi Core Values
dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara, disebutkan bahwa
rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi
transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia,
pemerintah juga sudah meluncurkan Core Values ASN yaitu
BerAKHLAK yaitu, berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten,
harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Selain itu ASN harus
memiliki integritas yang tinggi, netral, bebas dari intervensi politik,
bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Atas dasar nilai-nilai
tersebut ASN diharapkan mampu untuk melaksanakan fungsinya
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan
pemersatu bangsa.
Menurut UU No. 44 Tahun 2009 tentang fungsi rumah sakit,
rumah sakit harus mampu memberikan pelayan kesehatan yang
diberikan oleh tenaga kesehatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit,
serta memulihkan kesehatan masyarakat. Keberhasilan rumah sakit
dalam menjalankan fungsinya ditandai dengan adanya indikator
mutu di rumah sakit. Ada 13 dimensi mutu pelayanan rumah sakit,

1
yaitu kepatuhan identifikasi pasien, waktu tanggap operasi seksio
sesarea emergensi, waktu tunggu rawat jalan, penundaan operasi
elektif, kepatuhan waktu visite DPJP, pelaporan hasil kritis
laboraturium, kepatuhan penggunaan fomularium nasional,
kepatuhan kebersihan tangan, kepatuhan terhadap clinichal
pathway, kepatuhan upaya pencegahan resiko jatuh, kepuasan
pasien dan keluarga, kecepatan waktu tanggap terhadap complain,
kepatuhan penggunaan APD oleh petugas (Kemenkes, 2021).
Menurut UU 38 Tahun 2014, perawat adalah seorang yang telah
lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di dalam maupun luar
negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan. Pelayanan keperawatan adalah
suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian
intergral dari pelayanan kesehatan yang di dasarkan pada ilmu dan
kiat Keperawatan, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok
atau masyarakat, baik sehat maupun sakit.
Instalasi Gawat Darurat merupakn salah satu instalasi yang ada
di RSUD Bayu Asih Purwakarta. IGD merupakan pelayanan gawat
darurat yang dibuka selama 24 jam penuh setiap harinya. IGD RSUD
bayu asih dilengkapi dengan ruang triase, dan ruang pemeriksaan
yang terpisah. Juga terdapat pemisahan ruang tindakan bedah dan
non bedah. Terdapat ruang isolasi untuk pasien dengan penyakit
menular, juga terdapat ruang resusitasi untuk pasien yang
membutuhkan penanganan cepat dan observasi ketat. Khusus
untuk penderita kegawatan kebidanan terdapat ruang khusus unit
pelayanan obsterti dan Neonatal Emergency komprehensip
(PONEK) yang terletak bersatu dengan gedung IGD Memiliki
kapasitas 18 tempat tidur , 1 bed ruang triase, 4 bed ruang tindakan
bedah, 1 bed isolasi, 8 bed ruang tindakan non bedah atau
observasi, 2 bed ruang resusitasi, 2 bed ruang PONEK. dengan
tenaga perawat 21 orang dan bidan 11 orang, serta 2 orang

2
prakarya. IGD sebagai bagian dari RSUD Bayu Asih harus mampu
mempertahankan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan,
terutama dalam hal patient safety
Keselamatan dan kenyamanan pasien menjadi isu di rumah sakit
khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih. Prevalensi
infeksi HAIs (Health Care Associated Infection) pada pasien di
negara maju bervariasi antara 3,5% dan 12%, sedangkan di negara
berkembang termasuk Indonesia prevalensi infeksi HAIS 9,1%
dengan 6,1% -16%. Menurut data Kementerian Kesehatan, infeksi
HAIs di Indonesia mencapai 15,74%, jauh di atas negara maju yang
berkisar 4-8-15,5%. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(Infection Prevention and Control / IPC) di rumah sakit merupakan
salah satu standar pelayanan rumah sakit, selain itu penerapan
pencegahan infeksi yang optimal juga akan meningkatkan
keselamatan pasien (Rahmawati & dhamayanti, 2021 )
Rumah sakit merupakan sebuah institusi perawatan kesehatan
profesional, pusat terapi dan diagnosis yang pelayanannya
disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
Kejadian infeksi nosokomial terjadi di seluruh dunia, tidak
membedakan negara maju maupun negara berkembang. Infeksi
nosokomial adalah salah satu penyebab utama terjadinya kematian
dan peningkatan morbiditas antara pasien dirawat di rumah sakit.
Setiap orang yang bekerja atau orang yang hanya sekedar
mengunjungi pasien ke dalam sarana kesehatan memiliki resiko
menulari atau tertular suatu infeksi, terutama di rumah sakit yang jenis
penyakit dan pelayanannya beragam. Kewaspadaan universal adalah
tindakan pengendalian infeksi di sarana pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan dan staf lainnya untuk
mengurangi resiko penyebaran infeksi dan didasarkan pada prinsip
bahwa darah dan cairan tubuh lain dapat berpotensi menularkan
suatu penyakit

3
Ada banyak sekali penyakit yang dapat ditimbulkan akibat
kontak dengan cairan infeksius seperti darah, yaitu penyakit HIV.
Berdasarkan data dari Dinkes purwakarta Penderita HIV di kabupaten
purwakarta sejak tahun 2013 sampai tahun 2021 terus bertambah,
awalnya terjadi 79 kasus pada 2013 dan menjadi 835 kasus pada
tahun 2021. Penyakit HIV ditularkan melalui kontak langsung antara
lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan
cairan tubuh yang mengandung HIV (Halosehat,2015). Jika saja
petugas yang membersihkan tumpahan cairan tubuh pasien tidak
melaksanakan sesuai dengan prosedur yang benar kemungkinan
besar akan terjadi masalah kesehatan.

Seperti yang dilaporkan oleh CDC (Center For Desease


Control) tahun 1997 dalam qushai-fkm13 (2019), dilaporkan bahwa
ada 52 kasus petugas kesehatan lain terjangkit HIV akibat kecelakaan
kerja di tempat kerja. Sedangkan di indonesia data ini belum
terlaporkan. Namun dari kejadian tersebut, resiko perawat mempunyai
andil yang paling besar untuk tertular akibat terpapar cairan dan
tertusuk jarum (qushai-fkm13, 2019)

HAIs merupakan masalah besar yang dihadapi rumah sakit dan


dapat disebarkan melalui tumpahan darah atau cairan tubuh
lainnya.Penggunaan Spill kit merupakan salah satu cara yang paling
sederhana dan efektif untuk mencegah terjadinya HAIs di lingkungan
rumah sakit agar tidak membahayakan orang-orang yang ada di
sekitar rumah sakit. Spill kit adalah peralatan yang digunakan untuk
membersihkan material yang berbahaya atau infeksius yang
berbentuk cair. Kurangnya pengetahuan dan kepatuhan pegawai
tentang cara menangani cairan infeksius ini lah yang melatar
belakangi penulis untuk membuat rancangan aktualisasi habituasi
dengan judul “Optimalisasi penggunaan apd (spill kit) dalam

4
menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien untuk
pencegahan infeksi nosokomial di IGD RSUD bayu asih”

1. Kondisi Sekarang
Berdasarkan data dan hasil observasi yang dilakukan
penulis dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di IGD RSUD
Bayu Asih, terdapat beberapa permasalahan yang ditemukan
diantaranya:

a.Kurang Optimalnya penggunaan Spill kit dalam menangani


tumpahan darah dan cairan tubuh pasien untuk pencegahan
infeksi Nosokomial
Spill kit adalah peralatan yang digunakan untuk
membersihkan material yang berbahaya atau infeksius yang
berbentuk cair. Spill kit berisi APD (Apron plastik,masker,sarung
tangan rumah tangga/sarung tangan medik,goggle,tutup kepala),
koran bekas, pasir, tissue,larutan hipoklorit 0.5%,kantong plastik
kuning, sapu kecil, pengki kecil, dan penjepit atau pinset.
HAIs (Healthcare Associated infectoins) atau infeksi
nosokomial merupakan masalah besar yang dihadapi rumah sakit
dan dapat disebarkan melalui tumpahan darah atau cairan tubuh
lainnya.Penggunaan Spill kit merupakan salah satu cara yang
paling sederhana dan efektif untuk mencegah terjadinya HAIs di
lingkungan rumah sakit. Berkaitan dengan cairan tubuh infeksius,
digunakan Spill kit untuk menangani tumpahan bahan kimia
berbahaya atau cairan tubuh infeksius agar tidak membahayakan
orang-orang yang ada di sekitar rumah sakit.
Berdasarkan pengamatan penulis saat berdinas di ruang
IGD, saat adanya tumpahan darah diruang tindakan, setelah
perawat selesai melakukan tindakan, tumpahan darah hanya
dibiarkan tidak titutup atau pun diberi tanda papan bahaya hanya

5
sebagian yang melaporkan pada petugas kebersihan. Sedangkan
petugas kebersihan seringkali membersihkannya dengan lap pel
biasa. Petugas tidak menganggap memerlukan spill kit untuk
membersihkan tumpahan darah, padahal sangat beresiko tinggi
jika pasien memiliki penyakit yang menular lewat cairan tubuh. Hal
ini tidak sesuai dengan yang ada pada SOP penanganan
tumpahan darah dan cairan tubuh yang menunjukan kurangnya
pengetahuan dan kepatuhan dalam membersihkan cairan
infeksius dengan menggunaan APD (Spillkit).

Gambar 1.1 Spill Kit diruang IGD

6
Gambar 1.2 SPO pembersihan tumpahan darah atau cairan tubuh
pasien

b. Belum optimalnya kepatuhan 5 momen cuci tangan dalam pelayan


pasien sesuai mutu pelayanan.

5 moment hand hygiene menurut WHO (2009):

1)Sebelum kontak dengan pasien

2)Sebelum tindakan aseptik

3)Setelah terkena cairan tubuh pasien

4)Setelah kontak dengan pasien

5) Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien.

7
6) Mencuci tangan merupakan Indikator Prioritas Area Klinis (IAK),
Indikator Prioritas Area Manajemen (IAM) dan Indikator Sasaran
Keselamatan Pasien (SKP) berdasarkan SK Direktur RSUD Bayu
Asih Kabupaten Purwakarta Nomor 440/Kep. 301 – RSUD Bayu
Asih / 2018 tentang Penetapan Area Pelayanan Dan Indikator
Prioritas Pada Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih Kabupaten
Purwakarta. Pelaksanaan 5 momen cuci tangan ini belum
dilakukan dengan maksimal oleh perawat maupun dokter di RSUD
Bayu Asih ini walaupun sarana cuci tangan tersedia di setiap
ruangan dilengkapi dengan stiker langkah-langkah mencuci tangan
dan langkah 5 momen cuci tangan. Data tersebut bisa dilihat pada
gambar dibawah ini.

Gambar 1.3 Data Capaian Kepatuhan Cuci Tangan RSUD Bayu Asih

Gambar 1.4. Sarana cuci tangan

8
Tabel 1.1 Data observasi Kepatuhan 5 momen cuci tangan

No 5 moment cuci tangan Total


Ya Tidak
1 3 7
Sebelum kontak dengan pasien

2 5 5
Sebelum tindakan aseptik

3 10 0
Setelah terkena cairan tubuh
pasien

4 3 7
Setelah kontak dengan pasien

5 Setelah kontak dengan 3 7


lingkungan di sekitar pasien

Berdasarkan data tabel diatas, selama penulis berdinas di


ruang IGD selama 1 bulan penulis mengobservasi perawat yang berdinas
pagi bersama penulis yaitu sebanyak 10 orang perawat, didapatkan
beberapa perawat masih tidak patuh melakukan lima momen cuci tangan.
Dengan menggunakan handrub maupun air mengalir dan sabun. Perawat
jarang melakukan cuci tangan terutama sebelum kontak dengan pasien
hanya 3 orang perawat yang melakukan cuci tangan juga setelah kontak
dengan pasien dan dengan lingkungan di sekitar pasien hanya 3 orang
perawat yang melakukan cuci tangan sedangkan sebelum tindakan
aseptic sebanyak 5 perawat melakukan cuci tangan. Perawat yang
penulis observasi rata rata melakukan cuci tangan hanya setelah terkena
cairan tubuh pasien yaitu sebanyak 10 orang perawat.

9
c. Belum optimalnya upaya pencegahan risiko cedera akibat pasien
jatuh.
Selama ini pencegahan dilakukan berupa Asesmen awal
risiko jatuh yaitu menggunakan sistem skoring, namun dalam hal
intervensi pencegahan risiko jatuh masih belum optimal seperti
belum adanya pemasangan gelang khusus, belum adanya tanda
khusus pada pintu kamar, dan belum adanya daftar khusus
pasien risiko jatuh. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 11 Tahun 2017 tentang keselamatan pasien dan
panduan pencegahan risiko jatuh pada pasien, pada pasien
dengan risiko sedang seharusnya terdapat pemasangan gelang
khusus berwarna kuning sebagai tanda risiko, dan diberi tanda
risiko jatuh pada pintu kamar pasien, serta pasien di masukan
dalam daftar pasien risiko jatuh.

Gambar 1.5 Asesmen risiko jatuh

10
Gambar 1.6. Pasien Risiko Jatuh

Gambar 1.7. Ruangan observasi dengan monitor

2. Kondisi yang diharapkan


a. Optimalisasi penggunaan APD dalam menangani tumpahan
darah dan cairan tubuh pasien untuk mencegah terjadinya
infeksi nosokomialPerawat dan petugas kebersihan memahami

11
alur, tata cara, dan pentingnya penggunaan APD saat
menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien. Juga
terdapatnya sarana dan prasarana terkait APD (Spill kit) untuk
mengatasi tumpahan darah dan cairan tubuh.
b. Optimalisasi kepatuhan 5 momen cuci tangan dalam pelayan
pasien sesuai mutu pelayanan.
Meningkatnya kepatuhan petugas dalam mencuci tangan
5 momen di IGD RSUD Bayu Asih dengan dilakukannya
sosialisasi.
c. Optimalisasi upaya pencegahanriikocedera akibat pasien jatuh
Untuk mengatasi isu belum optimalnya upaya
pencegahan risiko cedera akibat pasien jatuh maka perlu
dilakukan asesmen risiko dengan lebih lengkap sehingga
intervensi pencegahan sesuai dengan derajat risiko pasien
tersebut. Hal ini dilakukan baik ketika pasien awal datang
maupun selama proses pemeriksaan berlangsung untuk menilai
perubahan kondisi dan risiko yang ada pada pasien. Hal ini
selain untuk menurunkan angka cedera pada pasien juga untuk
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

3. Isu yang diangkat


Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah
dipaparkan, perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan
isu mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi
oleh penulis. Proses tersebut menggunakan alat bantu penetapan
kriteria kualitas isu yakni berupa USG (Urgency, Seriousness, dan
Growth). Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variable dengan rentang skor 1-5.
a. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan

12
b. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan
sebagainya
c. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.

No Identifikasi Isu Kriteria B


U S G ∑ Peringkat
1 Kurang optimalnya penggunaan APD 5 5 5 15 1
dalam menangani tumpahan darah dan
cairan tubuh pasien untuk mencegah
terjadinya infeksi nosokomial di IGD
RSUD Bayu Asih

2 Belum optimalnya kepatuhan 5 momen 5 4 3 12 2

cuci tangan dalam pelayan pasien


sesuai mutu pelayanan.

3 Belum optimalnya upaya pencegahan risiko 4 3 3 10 3


cedera akibat pasien jatuh di IGD RSUD
Bayu Asih

Tabel 1.2 Analisis isu strategis

Keterangan :

5 : Sangat Besar
4: Besar
3: Sedang
2: Kecil
1: Sangat Kecil
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan alat bantu USG
diperoleh satu isu yang paling prioritas untuk diselesaikan. Isu tersebut

13
adalah “ Kurang Optimalnya penggunaan APD dalam menangani
tumpahan darah dan cairan tubuh pasien untuk pencegahan
infeksi nosokomial.” Oleh karena itu dalam rancangan aktualisasi ini
penetapan prioritas isu tersebut diperoleh dari tingginya nilai urgency.
Seriousness dan growth. Dampak yang akan ditimbulkan jika isu ini
tidak di selesaikan antara lain peningkatan kasus HAIs atau kasus
kejadian infeksi pada pasien di fasilitas kesehatan, bertambahnya lama
hari perawatan (LOS), meningkatnya biaya perawatan dan menurunya
kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

a. Analisa Isu

Kurangnya pemahaman
petugas tentang Menangani tumpahan
Petugas
pentingnya penggunaan darah dianggap tugas
dituntut bekerja
spill kit cleaning servis
cepat

Penggunaan spill Tidak tersedianya SPO Kondisi IGD penuh


kit di anggap menangani tumpahan orang berlalu
lama darah di IGD lalang

Kurang optimalnya
penggunaan spill kit
dalam menangani
tumpahan darah dan
cairan tubuh pasien untuk
mencegah terjadinya
infeksi nosokomial

B. Tugas Pokok, Fungsi dan Peran

1. Visi

14
Visi RSUD Bayu Asih adalah menjadi “Rumah Sakit yang
Profesional dan Dipercaya”

2. Misi

Misi RSUD Bayu Asih adalah menjadi “Rumah Sakit yang dapat
Meningkatkan dan Mengoptimalkan Sumber Daya Rumah Sakit”

3. Tugas Pokok, Fungsi dan Peran

a. Rumah Sakit

Rumah Sakit RSUD Bayu Asih Purwakarta bertugas


menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
purwakarta secara prima dan komperhensif.

Gambar 1.8 Gedung RSUD Bayu Asih Purwakarta

Dalam melaksanakan Tugas Rumah Sakit Bayu Asih


menyelenggarakan fungsi:
1. Penyelenggaraan Pelayanan Medis

2. Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis

3. Pelayanan dan Asuhan Keperawatan

4. Pelayanan Rujukan

5. Pendidikan dan Latihan

15
6. Penelitian dan Pengembangan

7. Pelayanan administrasi umum dan Keuangan

b. Aparatur Sipil Negara

Tugas Aparatur Sipil Negara menurut Undang-undang Aparatur


Sipil Negara Nomor 5 Tahun 2014 pasal 1, aparatur sipil negara
memiliki tugas-tugas diantaranya:
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas

3. Mempererat persatuan dan kesatuan Republik Indonesia Selain


Tugas tersebut di atas, aparatur sipil negara juga memiliki kode etik
dan kode perilaku yang bertujuan untuk menjaga martabat dan
kehormatan ASN.

c. Perawat

Berdasarkan Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019, Jabatan


Fungsional Perawat adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup
tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan
pelayanan keperawatan sesuai dengan peraturan perundangundangan.
Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional perawat kategori
keterampilan sesuai jenjang jabatan, ditetapkan dalam butir kegiatan
sebagai berikut:
1. melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2. melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
3. melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
dalam rangka melakukan upaya promotif;

16
4. memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik
pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam
rangka upaya preventif;
5. memberikan oksigenasi sederhana;
6. memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/
bencana/ kritikal;
7. memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta
bebas risiko penularan infeksi;
8. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada
area medikal bedah;
9. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
anak;
10. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
maternitas;
11. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
komunitas;
12. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
jiwa;
13. melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
14. melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi;
15. memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatan paliatif;
16. memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
17. melakukan perawatan luka; dan
18. melakukan dokumentasi tindakan keperawatan;

17
4. Struktur Organisasi

Gambar 1.9. Struktur Organisasi RSUD Bayu Asih Purwakarta

C. Tujuan Aktualisasi

1. Tujuan Umum

Penulis mampu mengiternalisasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK


(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif) Untuk mengoptimalkan penerapan lima
momen cuci tangan di ruang Anggrek RSUD Bayu Asih Purwakarta
sehingga bisa memberi kontribusi visi, misi, dan nilai di RSUD Bayu
Asih Purwakarta.
2. Tujuan Khusus

Mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dan petugas lainnya di


IGD RSUD Bayu asih dalam penerapan pemakaian APD saat
menangani tumpahan darah dan cairan tubuh, untuk mencegah
terjadinya penyebaran infeksi terhadap para petugas dan mencegah
penularan infeksi pada masyarakat sekitarnya.

18
D. Manfaat Aktualisasi
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dasar dasar BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif) sebagai landasan dalam menjalankan tugas
dan fungsinya
2. Bagi RSUD Bayu Asih Purwakarta
Dengan pengoptimalisasian penggunaan APD dalam menangani
tupahan darah dan cairan tubuh pasien di IGD RSUD Bayu Asih
Purwakata, dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, inovasi dan
mutu pelayanan keperawatan di IGD RSUD Bayu Asih.

E. Ruang Lingkup
Penyusunan rencana aktualisasi dan habituasi ini dibatasi pada
optimalisasi pemakaian spill kit dalam menangani tumpahan darah
atau cairan tubuh pasien di IGD RSUD Bayu Asih Purwakarta.
Aktualisasi dilaksanakan pada 03 September 2022 sampai dengan 01
Oktober 2022.

II. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI


A. Gambaran Umum Kegiatan Aktualisasi
Rancangan kegiatan yang akan dilakukan dalam pengoptimalisasian
Pemakaian APD dalam menangani tumpahan darah dan cairan
tubuh pasien diantaranya :
• Unit kerja : Instalasi Gawat Darurat RSUD Bayu Asih
Purwakarta
• Isu yang diangkat : Optimalisasi Pemakaian APD dalam
menagani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien

19
Gagasan pemecahan isu dituangkan dengan melaksanakan
kegiatan sesuai dengan daftar sebagai berikut:

1. Membuat materi untuk sosialisasi dan bahan soal kuesioner untuk


mengevaluasi sejauh mana pemahaman petugas tentang Spill kit
2. Mempersiapkan SPO penggunaan spillkit dan kelengkapan Spill kit
diruangan.
3. Melaksakan sosialisasi penggunaan APD (Spill kit) dan pembagian
kuesioner.
4. Menerapkan penggunaan APD (Spill kit) ketika terjadi tumpahan
darah dan cairan tubuh pasien.
5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan optimalisasi pemakaian
APD(spill kit) dalam menangani tumpahan darah dan cairan tubuh
pasien.

B. Kegiatan Rencana Aktualisasi


Kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar kegiatan di atsa, dilakukan pada tahapan-tahapan kegiatan sebagai
berikut:

1. Kegiatan Aktualisasi 1
a. Tahapan Kegiatan
1) Berkoordinasi dengan Mentor IPCLN ruang IGD
dan kepala ruangan IGD untuk melakukan
sosialisasi pengunaan APD (spill kit) dalam
menangani tumpahan cairan infeksius
2) Mencari referensi materi dan soal kuesioner tentang spill kit
3) Melakukan konsultasi bersama mentor terkait kesesuaian
literature yang akan di gunakan dengan target subjek yang
ingin di jangkau
4) Membuat soal kuesioner
5) Melakukan konsultasi dengan mentor terkait soal
kuesioner yang sudah dibuat
6) Mencetak soal kuesioner

20
b. Hasil yang ingin di capai
1) Mentor, Kepala ruangan dan IPCLN mendukung rencana
kegiatan sosialisasi yang akan dilakukan dan memberikan
arahan terkait Pembuatan Kuesioner
2) Tersedianya Soal kuesioner yang akan dijadikan bahan evaluasi
tentang pemahaman target tentang penggunaan spill kit.

c. Nilai-nilai dasar ASN (BERAKHLAK)


1) Berorientasi pelayanan
Pada saat membuat kuesioner mengenai penggunaan Spill
kit, saya mengaktualisasikan nilai-nilai dasar yang telah di
pelajari pada agenda II berorientasi pelayanan dengan
memahami kebutuhan masyarakat dan organisasi
2) Akuntabel
Pada saat membuat kuesioner mengenai penggunaan Spill
kit,, saya akan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar yang telah
dipelajari pada agenda II dengan memperhatikan aspek jujur,
ketelitian, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas
tinggi.
3) Kompeten
Pada saat membuat kuesioner mengenai penggunaan Spill
kit, saya akan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar yang telah di
pelajari pada agenda II tentang kompeten dengan
memperhatikan aspek membantu orang lain belajar dan
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4) Harmonis
Menggunakan komunikasi dengan menggunakan bahasa
yang sopan dan penuh perhatian serta saling menghargai saat
sesi konsultasi

21
5) Loyal
Menerima saran dan kritik yang diberikan dan mengikutinya
sebagai bentuk patuh terhadap perintah atasan
6) Adaptif
Beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital dalam proses
pembuatan kuesioner
7) Kolaboratif
Melibatkan berbagai pihak untuk menghasilkan data akurat
dan baik, sehingga kegiatan dapat dilakukan secara optimal.

d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart ASN)


1) Manajamen ASN
Saya membuat kuesioner penggunaan spill kit sesuai
dengan kewajiban dalam melaksanakan tugas dengan penuh
pengabdian sebagai pegawai ASN.
2) Smart ASN
Saya akan membuat kuesioner mengenai penggunaan spill
kit sesuai Smart ASN sebagai digital talent dan digital leader
dimana ASN memiliki profil nasionalisme, integritas, wawasan
global, hospitality (cara melayani orang), penguasaan
tekhnologi informasi dan bahasa asing.

e. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi


Saya akan membuat soal kesioner penggunaan Spill kit,
untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan petugas dalam
menangani tumpahan cairan infeksius yang mana akan berdampak
pada kualitas pemberian pelayanan asuhan keperawatan sehingga
mendukung pencapaian visi dan misi RSUD Bayu Asih Purwakarta
untuk menjadi Rumah Sakit yang profesional dan dipercaya dalam
menjalankan asuhan keperawatan

22
f. Penguatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Saya akan membuat soal kesioner penggunaan Spill kit,
untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan petugas dalam
menangani tumpahan cairan infeksius terkait dengan peningkatan
kualitas pemberian asuhan keperawatan bertujuan sebagai langkah
untuk terus meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang
diberikan sehingga RSUD Bayu Asih Purwakarta mampu
memberikan pelayanan yang komperhensif dan professional
sehingga dapat menguatkan nilai-nilai di Rumah Sakit yaitu
meningkatkan dan mengoptimalkan sumber daya Rumah Sakit.

3. Kegiatan Aktualisasi 2
Mempersiapkan SPO penggunaan spill kit dan kelengkapan Spill
kit diruangan
a. Tahapan Kegiatan
1) Meminta SPO tentang penanganan tumpahan cairan
infeksius pada PPI RSUD Bayu Asih
2) Menyesuaikan kelengkapan peralatan dalam spill kit dengan
yang ada pada SPO
3) Mengajukan utuk melengkapi peralatan yang tidak tersedia
kepada pihak terkait
4) Melengkapi peralatan yang tidak tersedia

b. Hasil yang ingin di capai


Tersedianya SPO untuk menjadi acuan dalam menangani
tumpahan cairan infeksius dan Kelengkapan Peralatan dalam Spill
Kit sesuai dengan SPO

c. Nilai-nilai dasar ASN (BERAKHLAK)


1) Berorientasi pelayanan
Pada saat Mempersiapkan SPO penggunaan spill kit dan
kelengkapan Spill kit diruangan , saya mengaktualisasikan nilai-

23
nilai dasar yang telah di pelajari pada agenda II berorientasi
pelayanan dengan melakukan perbaikan tiada henti.
2) Akuntabel
Melaksanakan kegiatan dengan aspek jujur, ketelitian,
bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.
3) Kompeten
Pada saat Mempersiapkan SPO penggunaan spill kit dan
kelengkapan Spill kit, saya akan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar yang telah di pelajari pada agenda II tentang kompeten
dengan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
4) Harmonis
Pada saat Mempersiapkan SPO penggunaan spill kit dan
kelengkapan Spill kit, saya akan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar yang telah di pelajari pada agenda II tentang harmonis
dengan memperhatikan aspek menghargai setiap orang apapun
latar belakangnya, suka menolong orang lain dan membangun
lingkungan kerja yang kondusif
5) Loyal
Menjaga nama baik rekan sejawat, instansi, pimpinanan,
sesame ASN pada saat melakukan kegiatan.
6) Adaptif
Pada saat Mempersiapkan SPO penggunaan spill kit dan
kelengkapan Spill kit, saya akan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar yang telah saya pelajari pada agenda II tentang adaptif dengan
memperhatikan aspek terus berinovasi dan mengembangkan
kreatifitas.
7) Kolaboratif
Berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait sebagai aktualisasi
dasar pada mata pelatihan kolaboratif sehingga kegiatan dapat
dilakukan secara optimal.

24
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart ASN)
1) Manajamen ASN
Saya Mempersiapkan SPO penggunaan spill kit dan kelengkapan
Spill kit sesuai dengan kewajiban dalam melaksanakan tugas dengan
penuh pengabdian sebagai pegawai

2) Smart ASN
Saya Mempersiapkan SPO penggunaan spill kit dan kelengkapan
Spill kit sesuai Smart ASN sebagai digital talent dan digital leader
dimana ASN memiliki profil nasionalisme, integritas, wawasan global,
hospitality (cara melayani orang), penguasaan tekhnologi informasi
dan bahasa asing.

e. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi


Saya akan Mempersiapkan SPO penggunaan spill kit dan
kelengkapan Spill kit, maka kualitas pemberian pelayanan asuhan
keperawatan akan semakin baik sehingga mendukung pencapaian visi
dan misi RSUD Bayu Asih Purwakarta untuk menjadi Rumah Sakit yang
profesional dan dipercaya dalam menjalankan asuhan keperawatan.

f. Penguatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi


Saya Mempersiapkan SPO penggunaan spill kit dan kelengkapan
Spill kit terkait dengan peningkatan kualitas pemberian asuhan
keperawatan bertujuan sebagai langkah untuk terus meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan yang diberikan sehingga RSUD Bayu Asih
Purwakarta mampu memberikan pelayanan yang komperhensif dan
professional sehingga dapat menguatkan nilai-nilai di Rumah Sakit yaitu
meningkatkan dan mengoptimalkan sumber daya Rumah Sakit.

3. Kegiatan Aktualisasi 3
Melaksanakan Sosialisasi penggunaan spill kit dan pembagian kuesioner.
a. Tahapan Kegiatan

1) Melakukan konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan terkait


kegiatan sosialisasi

25
2) Membuat undangan sosialisasi
3) Membagikan undangan sosialisasi
4) Membuat daftar hadir atau absensi
5) Menyiapkan alat dan lingkungan untuk melakukan demonstrasi
6) Mendemonstrasikan penggunaan Spill kit dalam menangani
tumpahan darah dan cairan tubuh pasien
7) Membagikan kuesioner pada perawat dan petugas kebersihan

b. Hasil yang ingin di capai

Terlaksananya kegiatan sosialisasi penggunaan spill kit dan pembagian


kuesioner pada perawat dan petugas kebersihan.

c. Nilai-nilai dasar ASN (BERAKHLAK)


1) Berorientasi pelayanan
Menyampaikan materi sosialisasi dengan menarik agar
tercapainya tujuan yang diinginkan yaitu perubahan sikap dan
perilaku agar menjadi patuh dalam penggunaan spill kit dalam
menangani tumpahan cairan tubuh.
2) Akuntabel
Melakukan kegiatan sosialisasi dengan jujur, teliti, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.
3) Kompeten
Membantu orang lain belajar dengan selalu meningkatkan diri
untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.
4) Harmonis
Melaksanakan sosialisasi dengan menggunakan bahasa yang
sopan dan penuh perhatian serta sikap menghormati menghargai,
menerima masukan dengan lapang dada serta menghindari
perdebatan agar tercipta lingkungan kerja yang kondusif.
5) Loyal
Melaksanakan tugas sebaik mungkin untuk meningkatkan
pelayanan demi kemajuan bangsa dan Negara.

26
6) Adaptif
Cepat menyesuaikan diri dengan menjalin keakraban dengan
teman sejawat dan menyediakan tempat yang nyaman saat
sosialisasi dilaksanakan.
7) Kolaboratif
Melibatkan berbagai pihak dalam menerima kritik, saran dan
arahan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart ASN)


1) Manajamen ASN
Saya melaksanakan sosialisasi penggunaan spill kit dan
pembagian kuesioner sesuai dengan kewajiban dalam melaksanakan
tugas dengan penuh pengabdian sebagai pegawai ASN.
2) Smart ASN
Profesional serta berwawasan global sehingga akan memberikan
perbaikan terhadap pelayanan.

e. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi


Kegiatan ini berkontribusi terhadap visi dan misi organisasi yaitu
meningkatkan dan mengoptimalkan sumber daya Rumah Sakit.

f. Penguatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi


Saya akan melaksanakan sosialisasi penggunaan spill kit dan
pembagian kuesioner terkait dengan peningkatan kualitas pemberian
asuhan keperawatan bertujuan sebagai langkah untuk terus
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan sehingga
RSUD Bayu Asih Purwakarta mampu memberikan pelayanan yang
komperhensif dan professional sehingga dapat menguatkan nilai-nilai di
Rumah Sakit yaitu meningkatkan dan mengoptimalkan sumber daya
Rumah Sakit.

4. Kegiatan Aktualisasi 4
Menerapkan penggunaan Spill kit dalam menangani tumpahan darah dan
cairan tubuh pasien

27
a. Tahapan Kegiatan
1) Menutup dan menandai dengan papan penanda ketika menemukan
tumpahan darah dan cairan tubuh pasien kemudian memanggil
petugas kebersihan
2) Mengingatkan petugas kebersihan untuk menggunakan Spiil kit yang
tersedia diruangan IGD rsud bayu Asih
3) Mengingatkan petugas kebersihan untuk selalu menggunakan APD
yang berada dalam Spill kit yaitu : Sepatu boots, apron, masker
bedah, kaca mata google, penutup kepala, handscone.
4) Mengingatkan petugas untuk membersihakan cairan infeksius
menggunakan hipoklorit 0.5% sesuai yang tertuang pada SPO.

b. Hasil yang ingin di capai


Terlaksananya Penerapan Penggunaan Spill kit dalam menangani
tumpahan darah dan cairan tubuh pasien.

c. Nilai-nilai dasar ASN (BERAKHLAK)


1) Berorientasi pelayanan
Memberikan pelayanan yang ramah dan sesuai dengan standar
serta selalu menggunakan spill kit ketika menangani tumpahan darah
guna mencegah penularan infeksi pada petugas juga pada pasien.
2) Akuntabel
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin, dan berintegritas tinggi.
3) Kompeten
Pada saat melakukan penerapan penggunaan spiil kit, saya akan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar yang telah di pelajari pada agenda
II tentang kompeten dengan memperhatikan aspek membantu orang
lain belajar dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4) Harmonis
Pada saat melakukan penerapan penggunaan spiil kit, saya akan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar yang telah di pelajari pada agenda
II tentang harmonis dengan memperhatikan aspek menghargai setiap

28
orang apapun latar belakangnya, suka menolong orang lain dan
membangun lingkungan kerja yang kondusif
5) Loyal
Menjalankan tugas dengan baik dan sesuai SPO
6) Adaptif
Menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab serta mampu
menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan seperti apapun.
7) Kolaboratif
Berkerjasama dengan sejawat dan petugas lain, agar terus
menjaga kepatuhan penggunaan Spill Kit agar terhindar dari terjadinya
penularan infeksi.
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart ASN)
1) Manajamen ASN
Saya akan melakukan penerapan penggunaan spill kit dengan
melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian sebagai pegawai
ASN.
2) Smart ASN
Berintegritas (Konsisten dalam tindakan) dan profesionalisme atau
perwujudan aktif dari tindakan suatu keahlian dalam memberikan
pelayanan.

e. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi


Saya akan melakukan penerapan penggunaan spill kit, guna
menghindari penyebaran infeksi nosokomial maka kualitas pemberian
pelayanan asuhan keperawatan akan teridentifikasi dengan baik sehingga
mendukung pencapaian visi dan misi RSUD Bayu Asih Purwakarta untuk
menjadi Rumah Sakit yang profesional dan dipercaya dalam menjalankan
asuhan keperawatan.

f. Penguatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi


Penguatan untuk nilai nilai RSUD Bayu Asih purwakarta, yaitu
memberikan layanan degan sepenuh hati sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan.

29
5. Kegiatan Aktualisasi 5
Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan optimalisasi pemakaian APD(spill
kit) dalam menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien.

a. Tahapan Kegiatan
1) Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan optimalisasi
pemakaian APD(spill kit) dalam menangani tumpahan darah dan
cairan tubuh pasien. dengan membuat form evaluasi kegiatan
dalam bentuk Google form kepada pegawai igd
2) Pembagian link instrumen evaluasi berupa google form
3) Membuat hasil evaluasi dari kegiatan yang telah dilakukan

b. Hasil yang ingin di capai Terdapatnya hasil evaluasi penggunaan


spill kit dalam menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien

c. Nilai-nilai dasar ASN (BERAKHLAK)


1) Berorientasi pelayanan
Pada saat mengevaluasi penggunaan spill kit dalam
menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien, saya
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar yang telah di pelajari pada
agenda II berorientasi pelayanan dengan melakukan perbaikan
tiada henti.
2) Akuntabel
Pada saat mengevaluasi penggunaan spill kit dalam
menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien, saya akan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar yang telah dipelajari pada
agenda II dengan memperhatikan aspek jujur, ketelitian,
bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.
3) Kompeten
Pada saat mengevaluasi penggunaan spill kit dalam
menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien, saya akan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar yang telah di pelajari pada

30
agenda II tentang kompeten dengan memperhatikan aspek
membantu orang lain belajar dan melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik.
4) Harmonis
Pada saat mengevaluasi penggunaan spill kit dalam
menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien, saya akan
menghargai setiap orang apapun latar belakangnya, suka
menolong orang lain dan membangun lingkungan kerja yang
kondusif.
5) Loyal
Pada saat mengevaluasi penggunaan spill kit dalam
menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien, saya akan
melakukanna dengan cermat, teliti, dan tidak membeda
bedakan.
6) Adaptif
Pada saat mengevaluasi penggunaan spill kit dalam
menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien, saya akan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar yang telah saya pelajari
pada agenda II tentang adaptif dengan memperhatikan aspek
terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas.

7) Kolaboratif
Pada saat mengevaluasi penggunaan spill kit dalam
menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien, saya akan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar yang telah saya pelajari
pada agenda II tentang kolaboratif dengan memperhatikan aspek
menggerakan pemanfaatan sumber daya untuk tujuan yang
sama. Oleh karena itu saya akan berklaborasi dengan pihak-
pihak terkait sebagai aktualisasi dasar pada mata pelatihan
kolaboratif sehingga kegiatan dapat dilakukan secara optimal.

31
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart ASN)
1) Manajamen ASN
Saya akan mengevaluasi penggunaan spill kit dalam
menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien sesuai
dengan kewajiban dalam melaksanakan tugas dengan penuh
pengabdian sebagai pegawai ASN.
2) Smart ASN
Saya akan mengevaluasi penggunaan spill kit dalam
menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien sesuai
Smart ASN sebagai digital talent dan digital leader dimana ASN
memiliki profil nasionalisme, integritas, wawasan global,
hospitality (cara melayani orang), penguasaan tekhnologi
informasi dan bahasa asing.

e. Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi


Dengan mengevaluasi ketercapaian pelaksanaan
optimalisasi penggunaan APD (Spill kit) dalam menangani
tumpahan darah dan cairan tubuh pasien, maka kualitas pemberian
pelayanan asuhan keperawatan akan teridentifikasi dengan baik
sehingga mendukung pencapaian visi dan misi RSUD Bayu Asih
Purwakarta untuk menjadi Rumah Sakit yang profesional dan
dipercaya dalam menjalankan asuhan keperawatan.

f. Penguatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi


Saya akan mengevaluasi penggunaan spill kit dalam
menangani tumpahan darah dan cairan tubuh pasien, terkait
dengan peningkatan kualitas pemberian asuhan keperawatan
bertujuan sebagai langkah untuk terus meningkatkan kualitas mutu
sekaligus kualitas asuhan keperawatan yang diberikan sehingga
RSUD Bayu Asih Purwakarta mampu memberikan pelayanan yang
komperhensif dan berkualitas serta professional sehingga dapat

32
menguatkan nilai-niai rumah sakit yaitu mengoptimalkan sumber
daya rumah sakit

33
A. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI

September Oktober
Kegiatan
No
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7
1 Membuat materi untuk
sosialisasi dan bahan soal
kuesioner untuk mengevaluasi
sejauh mana pemahaman
petugas tentang Spill kit

2 Mempersiapkan SPO
penggunaan spillkit dan
kelengkapan Spill kit diruangan

3 Melaksakan sosialisasi
penggunaan APD (Spill kit) dan
pembagian kuesioner

4 Menerapkan penggunaan APD


(Spill kit) jika terjadi tumpahan
darah dan cairan tubuh pasien

5 Mengevaluasi pelaksanaan
kegiatan optimalisasi pemakaian
33
APD(spill kit) dalam menangani
tumpahan darah dan cairan
tubuh pasien.

Tabel 2. Rancangan Kegiatan Aktualisasi Haabituaasi

Keterangan: Libur Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5

34
III. PENUTUP

Demikian rancangan Aktualisasi Habituasi ini dibuat oleh penulis


dengan tujuan untuk memenuhi kompetensi pada Diklat Latihan
Dasar CPNS Kabupaten Purwakarta pada Satker RSUD Bayu Asih
Purwakarta dengan mengangkat isu tentang “Optimalisasi
Penggunaan Spill Kit dalam Menangani Tumpahan Darah dan Cairan
Tubuh Pasien Untuk Mencegah Infeksi Nosokomial di IGD RSUD
Bayu Asih”.
Rancangan aktualisasi habituasi ini diharapkan dapat
mengintegrasikan nilai-nilai dasar ASN Ber AKHLAK yaitu
berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif
dan kolaboratif serta dapat menerapkan konsep kedudukan dan
peran ASN sebagai pelayan publik dan menerapkan manajemen ASN
serta Smart ASN dalam kehidupan sehari-hari.

Purwakarta, 29 Agustus 2022

Ayu Sonaati Fadhilah A.Md.Kep

35
DAFTAR PUSTAKA

• Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Keputusan


Direktur Jendral Pelayanan Kesehatan Nomor:
HK.02.02/V/5771/2018, Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
• Mulyana,Asep.2021.”Penyebaran HIV/AIDS di Purwakarta
Memprihatinkan”,https://www.lensapurwakarta.com/lensa-
purwakarta/pr-2852016537/miris-penyebaran-hivaids-di-purwakarta-
memprihatinkan
• Jurnal Health Science and Prevention Vol 5 No 1 April 2021.
http://jurnalfpk.uinsby.ac.id/index.php/jhsp/article/view/396/266.
• Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan II tentang Akuntabilitas. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
• Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan II tentang Anti Korupsi. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
• Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan II tentang Etika Publik. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
• Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan II tentang Komitmen Mutu. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
• Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan II tentang Nasionalisme. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
• Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS tentang Habituasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
• Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS tentang Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

36
• Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS tentang Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

• Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon


PNS tentang Whole of Goverment. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
• Profil Rumah Sakit RSBA dari,
http://www.rsudbayuasih.org/tag/rsba/
• Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2014 tentang
keperawatan. R. jakarta. 2014.
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008.
• Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No 20 Tahun 2021

37

Anda mungkin juga menyukai