Anda di halaman 1dari 70

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

“OPTIMALISASI PENGGUNAAN TROLLY EMERGENCY


DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD BUTON UTARA”

Oleh :
EMANG KUSTIAN, AMF
NDH:17

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II


ANGKATAN XII TAHUN 2020

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2020
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

NAMA : EMANG KUSTIAN, AMF


NDH : 17
JABATAN : ASISTEN APOTEKER
UNIT : RSUD BUTON UTARA

“OPTIMALISASI PENGGUNAAN TROLLY EMERGENCY

DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD BUTON UTARA”

Disetujui untuk diseminarkan pada Seminar Aktualisasi / Evaluasi Pelaksanaan


Aktualisasi Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil( CPNS) Golongan II Angkatan XII
Kelompok 1 tahun 2020 Pada :

Hari /tgl : Selasa, 6 Oktober 2020


Pukul : 08 sampai selesai
Tempat : UPTD. BPSDM Distanak prov. sultra

Kendari, 1 Oktober 2020

COACH, MENTOR,

KAFARUDDIN,SE,MM ERDINATA RULI, SKM


NIP. 19690801 199403 1 014 NIP. 19800511 200604 1 017
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

NAMA : EMANG KUSTIAN, AMF


NDH : 17
JABATAN : ASISTEN APOTEKER
UNIT : RSUD BUTON UTARA

“OPTIMALISASI PENGGUNAAN TROLLY EMERGENCY

DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD BUTON UTARA”

Telah diperbaiki sesuai dengan saran dan masukan: Penguji, Coach dan mentor pada
Seminar Aktualisasi / Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) Golongan II tahun XII Kelompok I tahun 2020

Kendari, 6 Oktober 2020

COACH, MENTOR,

KAFARUDDIN,SE,MM ERDINATA RULI, SKM


NIP. 19690801 199403 1 014 NIP. 19800511 200604 1 017

Penguji

Dr. Hj. NUR ENDANG ABBAS, SE.,M.Si


Pembina Utama Madya Golongan. IV/D
Nip. 19620407 198103 2002

MENGETAHUI :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSUIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

SYAHRUDDIN NURDIN, SE
PEMBINA UTAMA MUDA, IV/C
NIP. 19660621 199012 1 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segenap
kekuatan, kesehatan, keteguhan dan kesabaran serta semua nikmat tak terhingga,
sehingga penulisan Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara yang
berjudul “Optimalisasi Penggunaan Trolly Emergency di Instalasi Gawat Darurat Rumah
Sakit Umum Daerah Buton Utara” sebagai syarat Latsar CPNS Golongan II Angkatan XII
Lingkup Pemerintah KabupatenButon Utara tahun 2020.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Hasil Aktualisasi ini masih
banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan yang disebabkan keterbatasan penulis baik
dari aspek pengetahuan, tenaga maupun materi.Oleh karena itu saran dan kritik yang
bersifat membangun sangat diharapkan dari semua pihak demi kesempurnaan Laporan
Hasil Aktualisasi ini.Ucapan terimakasih penulis yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Syahruddin Nurdin,SE selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya


Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan fasilitas dan arahan
selama kegiatan berlangsung;
2. Ibu Dr. Hj.Nur Endang Abbas,SE,M.Si selaku Sekertaris Daerah Provinsi Sulawesi
Tenggara.
3. Bapak Drs. H. Abu Hasan selaku Bupati Buton Utara
4. Bapak Kafaruddin, SE,MM selaku coach yang senantiasa membimbing dalam
penyusunan Laporan Rancangan Aktualisasi ini;
5. Bapak Erdinata Ruli, SKM selaku Mentor
6. Segenap panitia penyelenggara, fasilitator dan pelatih yang telah memfasilitasi
kami dalam penyelenggaraan Latihan Dasar CPNS ini dan;
7. Teman-teman peserta Latihan Dasar CPNS dan segala pihak yang telah membantu
dalam proses penyelesaian Laporan Rancangan Aktualisasi ini.
8. Bapak dan Ibu serta keluarga penulis yang selalu memberi dorongan semangat dan
doanya tiada henti teruntuk suamiku dan anakku
Dengan segala kerendahan hati penulis persembahkan laporan Hasil
Aktualisasi ini kepada segenap pembaca. Mudah-mudahan laporan Hasil ini dapat
memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam
bidang Pelayanan Kesehatan Amin.

Kendari, 6 Oktober 2020


Penyusun,

EMANG KUSTIAN,AMF
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................. II


LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... III
KATA PENGANTAR ........................................................................................... IV
DAFTAR ISI ......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. . VI
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................ 2
C. Manfaat.............................................................................................. 2
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi ................................................. 3
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN
KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU.............................. 4
A. Gambaran Umum Organisasi ........................................................... 4
B. Nilai-Nilai Dasar ASN ....................................................................... 10
C. Kedudukan dan Peran ASN ............................................................ 16
D. Penetapan Isu dan Dampaknya ........................................................ 18
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI................................................................. 19
BAB IV LAPORAN HASIL AKTUALISASI ......................................................... 38
a. Deksripsi kegiatan ................................................................................... 38
b. Keterkaitan Nilai dasar………………………………………………………...... 43
c. Nilai di terapkan dalam kegiatan sehari-hari…………………………………. 57
d. Analisis Capaian Aktualisasi …………………………………………………… 58
e. Faktor Kunci Keberhasilan ……………………………………………………. 59
Bab v PENUTUP………………………………………………………………………. 60
a. Kesimpulan……………………………………………………………………… 60
b. Saran………………………………………………………………………………. 61
c. Rencana Tindak lanjut………………………………………………………….. 62
Lampiran…………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………
DAFTAR TABEL

Tabel1 Jumlah pelayanan resep..........……………....................................................5


Tabel2 Sumber Daya Manusia Kesehatan RSUD Buton Utara …....…………......... 9
Tabel3 Rancangan aktualisasi...……..........………………………………………….. 20
Tabel 4 Jadwal Kegiatan ............................................................... ...........................35
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara yang
selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Dalam
menjalankan tugasnya, ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik; dan perekat dan pemersatu bangsa. Pegawai ASN berperan sebagai perencana,
pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang meyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan rawat darurat. Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam
mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan di Rumah Sakit, (Depkes, 2009).
Kesehatan dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama
lain Salah satu unit terpenting dari rumah sakit adalah instalasi farmasi. Instalasi Farmasi
rumah sakit adalah unit pelaksana fungsional yang menyelenggarakan seluruh kegiatan
pelayanan kefarmasian meliputi Pengelolaan Alat Kesehatan, Bahan Medis Habis Pakai
(BHP), dan pengelolaan obat secara keseluruhan (Permenkes, 2014).
Pengelolaan Obat adalah rangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan, pemilihan
obat, pengadaan, distribusi, penyimpanan, penggunaan dan pengawasan. Salah satu
bagian terpenting dari pengelolaan obat adalah penyimpanan, tahap penyimpanan
merupakan suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara menempatkan
sediaan farmasi dan BMHP yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian
serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat. Tujuan penyimpanan adalah untuk
memelihara mutu sediaan farmasi, menghindari penggunaan yang tidak bertanggung
jawab, menghindari kehilangan dan pencurian serta memudahkan pencarian dan
pengawasan (kemenkes, 2019).
Salah satu penyimpanan obat di Rumah sakit adalah Trolly Emergency.
trolly Emergency adalah Trolly yang biasa di tempatkan di Ruang Instalasi Gawat Darurat,
atau Instalasi Bedah, dan di semua unit yang di gunakan untuk menempatkan
perlengkapan medis dan obat penting yang di butuhkan segera atau urgent.
Pada massa pandemi covid 19 saat ini, penggunaan Trolly Emergency sangat berperan
penting dalam hal kedaruratan pasien. Dimana penggunaan obat Emergency dapat
segera di dapatkan dalam Trolly Emergency dalam waktu yang lebih cepat. Namun
optimalisasi penggunaan Trolly Emergency RSUD Buton Utara Sampai saat ini belum
cukup optimal. Sehingnga penulis mempunyai gagasan untuk mengambil judul
Optimalisasi penggunaan Trolly Emergency di Instalasi Gawat Darurat RSUD Buton
dengan harapan agar setelah dilakukan kegiatan ini Penggunaan Trolly Emergency di
Instalasi Gawat darurat Bisa optimal.
Tujuan
a. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari kegiatan aktualisasi ini, diantaranya :
Mengaktualisasikan Nilai-nilai dasar Aneka( Akuntabilita, Nasionalisme, Etika
publik, Komitmen mutu,) Anti Korupsi sebagai Asisten Apoteker Terampil Pada
Rsud Buton Utara
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari Aktualisasi ini adalah Untuk mengoptimalkan
Trolly Emergency di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Buton Utara.
C. Manfaat
a. Manfaat bagi penulis
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan
nilai - nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, Anti Korupsi) Whole of Goverment, Pelayanan Publik, Manajemen ASN.
b. Manfaat Untuk Organisasi
Kinerja PNS yang menjadi semakin baik akan membuat pelayanan di
Instalasi semakin baik, iklim kerja yang menyenangkan dalam melayani
masyarakat serta membantu pencapaian visi misi instansi sehingga citra
instansi di masyarakat semakin meningkat.
c. Manfaat Untuk Masyarakat
Untuk mendapatkan pelayanan yang baik sebagai wujud aktualisasi
nilai dasar ANEKA dan untuk meningkatkan pelayanan farmasi melalui
penggunaan obat di trolly emergency agar dapat menjamin ketersediaan obat-
obat yang diperlukan pasien emergency/ darurat sehingga mengurangi resiko
dalam penanganan atau mengurangi kematian.
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi yaitu Penggunaan Trolly Emergency Di Instalasi
Gawat Darurat RSUD Buton Utara Sebagai tempat pelaksanaan kegiatan, Standar
Prosedur Operasional sebagai dasar kegiatan, dan melibatkan para pimpinan, para
teman sejawat, perawat Instalasi Gawat Darurat dan menghubungka nilai-nila
Akuntabilitas,Nasionalisme, Etika publik,Komitmen mutu, Antikorupsi.
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASARDAN
KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU
A. Dasar Hukum
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Utara telah ditetapkan
sebagai Rumah Sakit Umum dengan Klasifikasi Tipe D berdasarkan Surat Izin
Operasional RS Nomor 1 Tahun 2017.RSUD Kabupaten Buton Utara juga telah
mendapatkan Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit dengan Lulus Tingkat Perdana oleh
Komisi Akreditasi Rumah Sakit, dengan Nomor : KARS-SERT/392/V/2019.
B. Profil Organisasi
RSUD Kabupaten Buton Utara didirikan pada Tahun 2009 berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008, pada awalnya RSUD Kabupaten Buton
Utara berlokasi di Kelurahan Bangkudu dan kemudian pada tahun 2011 berpindah
lokasi di Desa Eelahaji.Pada tahun 2012, RSUD Kab.Buton Utara berpindah tempat
ke Puskesmas Kulisusu dan membuka pelayanan medis pertama kali. Di tahun yang
sama yaitu tahun 2012, RSUD Kab. Buton Utara berganti kepemimpinan sekaligus
berpindah lokasi di Jalan Poros Ereke – Waode Buri yang digunakan hingga saat ini.
Selanjutnya pada tahun 2013, mulai dibangun gedung pelayanan rumah sakit
antara lain gedung Unit Gawat Darurat (UGD), gedung kebidanan dan gedung rawat
inap.Seiring berjalannya waktu hingga akhir tahun 2019, RSUD Kab. Buton Utara
telah menyelesaikan pembangunan gedung baru diantaranya gedung Poliklinik,
Gedung ICU dan Radiologi, Gedung Operasi (OK), Instalasi Pembuangan Air Limbah
(IPAL) dan Gedung Apotik. Kapasitas tempat tidur sampai saat ini adalah sebanyak 50
tempat tidur.Pembangunan gedung dan kapasitas tempat tidur ini diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Buton Utara.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Utara telah ditetapkan
sebagai Rumah Sakit Umum dengan Klasifikasi Tipe D berdasarkan Surat Izin
Operasional RS Nomor 1 Tahun 2017.RSUD Kabupaten Buton Utara juga telah
mendapatkan Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit dengan Lulus Tingkat Perdana oleh
Komisi Akreditasi Rumah Sakit, dengan Nomor : KARS-SERT/392/V/2019.
Pelayanan Farmasi merupakan pelayanan penunjang media dengan kegiatan
pelayanan resep. Pelayanan resep dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel 1. Jumlah pelayanan resep

Tabel di atas diketahui bahwa jumlah pelayanan resep unit farmasi tahun 2019
berjumlah 16.266 resep dengan jumlah resep tertinggi untuk pelayanan rawat inap
BPJS sebesar 88% (14.282 resep).

Gambar 1. Perbandingan jumlah resep unit farmasi RSUD


kabupaten Buton Utara tahun 2017-2019

Gambar di atas menunjukkan bahwa jumlah pelayanan reeep tahun 2019


mengalami peningkatan sebesar 46,30% dari tahun 2018.
C. Visi dan Misi Organisasi
a. Visi Organisasi
Adalah terwujudnya RSUD Kabupaten Buton Utara sebagai Rumah Sakit
yang terkemuka yang mengutamakan kualitas pelayanan yang prima dan
terjangkau oleh masyarakat.
b. Misi Organisasi
Misi Organisasi antara lain :
1) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan memberikan layanan
yang paripurna, efektif, efisien dan manusiawi dalam suasana yang ramah
bagi pasien dan keluarganya.
2) Meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM rumah sakit yang tangguh dan
profesional melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan serta
mendukung upaya penelitian dan pengembangan rumah sakit.
3) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana sesuai standar
rumah sakit.
4) Meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh karyawan rumah sakit.
5) Meningkatkan manajemen yang efektif dan efisien dengan menciptakan iklim
kerja yang kondusif bagi setiap orang berdasarkan kemanusiaan,
kesejawatan, disiplin dan tanggung jawab.
6) Mewujudkan rumah sakit yang terakreditasi dalam standar nasional.
D. Tugas Pokok Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Buton Utara No. 5 tahun 2008 tentang
Kedudukan Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Buton Utara, maka RSUD Kabupaten Buton Utara mempunyai
fungsi:
a) Perumusan kebijakan teknis Rumah Sakit Umum Daerah;
b) Pembinaan terhadap kelompok jabatan fungsional;
c) Pengelolaan urusan ketatausahaan Rumah Sakit Umum Daerah;
d) Pembinaan pelaksanaan dan peningkatan Mutu Perawatan dan Pelayanan
Kesehatan;
e) Peningkatan mutu Pelayanan Medik;
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati
E.Tugas Tupoksi
 Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 376/MENKES/PER/V/2009,
tugas asisten apoteker yaitu :
a. Mengumpulkan bahan-bahan atau data-data dari berbagai sumber/ acuan
dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian
b. Mengumpulkan data-data dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi
c. Menimbang dan atau mengukur bahan baku dalam rangka Produksi Sediaan
Farmasi Non Steril
d. Menyiapkan ruangan, peralatan dan bahan-bahan untuk kegiatan produksi
dalam rangka Produksi Sediaan Farmasi Steril
e. Mengemas alat-alat dalam rangka Sterilisasi Sentral
f. Menerima dan memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka Penerimaan
Perbekalan Farmasi
g. Menyimpan perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan Perbekalan
Farmasi
h. Menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi resep serta menghitung
harga obatnya dalam rangka Dispensing Resep Individual.
F. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi yang berlaku saat ini sesuai dengan Peraturan
Bupati Kabupaten Buton Utara Nomor 28 Tahun 2016 Tentang Tugas Pokok dan
Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Tipe D Non Pendidikan Kabupaten Buton
Utara dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 2007
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741), sebagaimana tercantum dalam tabel
dibawah ini:
Gambar 2. diatas menunjukkan struktur organisasi RSUD Kabupaten Buton Utara
Pimpinan tertinggi adalah DirekturRumah sakit yang merupakan Eselon III.a dan
membawahi 1 (satu)orang Kepala Tata Usaha Eselon IV.a dan 3 (tiga) orang
Kepala Seksimasing-masing Eselon IV.a. Kepala tata Usaha membawahi
bagianPerencanaan, Kepegawaian, dan Keuangan.Sementara itu KepalaSeksi
masing-masing mempunyai tanggung jawab dibagian pelayanan,keperawatan dan
rekam medik.Selain itu terdapat kelompok jabatan fungsional sesuai dengan profesi
masing-masing yang bekerja di berbagai tingkat pelayanan rumah sakit.

G . Data-Data Pendukung Isu yang Diangkat


Sumber daya manusia kesehatan RSUD Kabupaten Buton Utaradapat dilihat
dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 2. Sumber daya manusia kesehatan RSUD Buton Utara

Fisik Bangunan
Sarana RSUD Kabupaten Buton Utara mulai dibangun sejak
tahun 2012 melalui Dana DAU dan DAK serta dilaksanakan secara
bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah dan
negara.Pada tahun 2012 sampai dengan saat ini pembangunannya
bersumber dari Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan
APBD Kabupaten Buton Utara.
Sampai pada tahun 2019 Sarana yang tersedia sebagaimana
dipersyaratkan dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit terdiri dari :
1) 1 Unit Bangunan administrasi dan kantor, gizi dan laundry
2) 1 Unit Bangunan poliklinik, rekam medik, apotik dan
laboratorium
3) 1 Unit Bangunan UGD
4) 2 Unit Bangunan Rawat inap yang terdiri dari bangunan rawat
inap umum, obgyn, perinatal, dan anak
5) 1 Unit Bangunan radiologi
6) 1 Unit Bangunan ICU
7) 1 Unit Bangunan OK (Operatio Kamer)
8) 1 Unit Bangunan Apotek

Adapun peralatan penunjang medis di RSUD Kab.Buton Utara


belum memadai akan tetapi tiap tahunnya terus diadakan pengadaan
peralatan peralatan penunjang medis sehingga peralatan penunjang
medis di RSUD Kab.Buton Utara dapat memadai. RSUD Kab.Buton
Utara memiliki 2unit Mobil Ambulance yang siap digunakan untuk
menunjang dan meningkatkan akses pelayanan kesehatan dalam hal
pelayanan rujukan kesehatan.
H. Nilai-Nilai Dasar ASN
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang
direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal, penempatan
sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja. Tujuan utama akuntabilitas adalah
untuk memperbaiki kinerja ASN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel dibutuhkan beberapa
unsur yaitu :
1. Kepemimpinan
Pemimpin yang memiliki komitmen tinggi dalam melakukan pekerjaannya akan
memberikan efek positif bagi sekitarnya.
2. Transparansi
Transparansi berarti adanya keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan
yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok/instansi.
3. Integritas
Integritas adalah konsistensi atau keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. Adanya integritas dapat
memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada public dan/atau stakeholders.
4. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang sengaja ataupun yang tidak disengaja.
5. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai suatu hal, baik
menyangkut benda maupun orang
6. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan efek dari adanya keadilan sehingga melahirkan
akuntabilitas.
7. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan serta harapan dan
kapasitas.
8. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki gambaran yang
jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
9. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus melakukan sesuatu sampai pada
capaian tujuan akhir.
(sumber : Akuntabilitas,Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II,
2015)
B. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap
bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah
dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai pancasila. Apabila nasionalisme
tidak dilaksanakan dalam kegiatan penugasan PNS maka rasa cinta tanah air, rasa
kebangsaan dan kebersamaan akan hilang tergantikan oleh ego sektoral,
primodialisme dan sikap sikap mementingkan kepentingan individu serta golongan
semata. Dengan merujuk pada peran ASN/PNS sebagai perekat dan pemersatu
bangsa, maka sudah selayaknya nasionalisme dikembangkan sehingga
meminimalisir kemungkinan terjadinya kepentingan, disintegrasi bangsa dan
ketidakadilan dalam akses pelayanan public.
Ada lima indicator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan,
yaitu :
a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Banga Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaannya terhadap
Tuhan Yang Maha Esa;
2) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda
terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
3) Membina kerukunan hidup diantara sesame umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnyasebagai mahkluk Tuhan Yang Maha Esa;
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa mebeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan social, warna kulit dan sebagainnya;
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia;
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan terpa selira;
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain;
6) Berani membela kebenaran dan keadilan;
7) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan berkerja sama dengan
bangsa lain.
c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
1) Mempu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan Negara sebagai kepentingan bersama diatas
kepentingan pribadi dan golongan;
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara dan bangsa
apabila diperlukan;
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa;
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia;
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial;
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika.
d. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh himat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
1) Sebagai warga Negara dan masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama;
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain;
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan demi
kepentingan bersama;
4) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil musyawarah;
5) Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil keputusan musyawarah;
6) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan permusyawaratan.
e. Sila Kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotong royongan;
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama;
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;
4) Menghormati hak orang lain;
5) Suka memberipertolongankepada orang lain agar dapat berdiri sendiri;
6) Suka bekerja keras;
7) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat demi kemajuan
dan kesejahteraan bersama.
C. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah, yang harus
dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik dan benar, sedangkan moral
mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya
dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standard/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tangung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika public sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
ASN, yakni sebagai berikut :
1. Memegang teguh nilai-nilai ideology Pancasila;
2. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
3. Menjalankan tugas secara professional dan tidak memihak;
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standard etika luhur;
7. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
8. Mempertanggung jawabakan tindakan dan kinerja publik;
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya saing, berhasil guna, dan santun;
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
(Sumber : Etika Publik, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II,
2015)
D. Komitmen Mutu
Keberhasilan proses pengawasan ditentukan oleh ketersediaan standard
pelayanan minimal yang dituangkan dalam Standar Operasional Prosedur (SOP).
Kriteria khusus sesuai dengan jenis layanan di masing-masing institusi dan kriteria
umum menyangkut aspek kepastian, ketepatan waktu, kecepatan waktu,
keramahan selama proses layanan, alur pelayanan, kejelasan pemecahan
masalah/pengaduan, ketegasan tindak lanjut yang nyata, danprinsip keadilan
dalam memberikan pelayanan. SOP dan criteria yang ditetapkan oleh masing-
masing akan menjadi landasanutama komitmen mutu bagi Apaaratur Sipil Negara.
Ada empat indicator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan
yaitu :
1. Efektif
Efektif berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target, sedangkan
efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan,
baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
2. Efisien
Efisien adalah bekerja dengan menggunakan sumber daya dan energy yang
sesuai tanpa pemborosan, efisiensi tidak melihat tujuan organisasi bisa saja
menjadi efisien namun gagal dalam mencapai apa yang dicita-citakan.
3. Inovasi
Penemuan sesuatu yang baru mengandung kebaruan.
4. Mutu
Suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen.
(Sumber : Akuntabilitas, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
II, 2015)
E. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara atau masyarakat baik secaa
langsung maupun tak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian
Negara, suap menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam
jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi. Indicator yang
ada pada nilai dasar anti korupsi yaitu sebagai berikut :
1. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain;
2. Kerja kerasa merupakan hasil yang penting dalam rangka tercapainya target
dari suatu pekerjaan;
3. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang
berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
4. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan Undang-Undang yang
mengatur;
5. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang
lain;
6. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran;
7. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita
kerjakan dalam bentuk apapun;
8. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan ikhlas terhadap
apa yang telah ada dan diberikan Tuhan oleh kita; dan
9. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun
perbuatansaat memtuskan peristiwa yang terjadi.
I. Kedudukan dan Peran ASN
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari paktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain : kepastian hokum, profesionalitas,
proporsionalitas, keterpaduan, delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif dan efisien,
keterbukaan, non diskriminatif, persatuan, kesetaraan, keadilan, kesejahteraan.
b. Pelayanan Publik
Pelayanan publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah
dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah :
 Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi hasilnya.
 Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga Negara untuk mengetahui
segala hal yang berkaitan dengan pelayanan publik.
 Responsive
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis
pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan,
jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
 Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan
antara satu warga dengan warga lainnya atas dasar perbedaan identitas warga
negara.
 Mudah dan Murah
Penyelenggara pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai
persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang di butuhkan harus
diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan
publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak di maksudkan untuk mencari
keuntungan melainkan untuk memnuhi mandat konstitusi.
 Efektif dan efisien
Penyelenggara pelayanan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang
hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan
prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya murah.
 Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau
oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam
arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
 Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggung
jawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertangungjawaban disini tidak
hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus di
pertanggungjawabkan secara terbuka kapada masyarakat melalui media publik.
 Berkeadilan
Penyelenggara pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi
kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah
ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
C. Whole of Government
Whole of Goverment (WoG) merupakan sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori
hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut :
1. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi menjadi :
a. Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan
dampak;
b. Dialog atau pertukaran informasi;
c. Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
2. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi menjadi :
a. Joint working, atau kolaborasi sementara ;
b. Joint venture,yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan
besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama
c. Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif.
3. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi menjadi :
a. Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu
besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
b. Union, berupa unfikasi resmi, identitas masing-masing masih tampak
merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru (LAN,2017)

J. Identifikasi Isu
a. Belum OptimalnyaPenggunaan Trolly Emergency di Instalasi Gawat Darurat
RSUD Buton Utara
b. Belum Optimalnya Pencatatan suhu ruangan obat di Apotek RSUD Buton Utara
c. Belum Optimalnya Pencatatan Pengeluaran dan pemasukan obat di Apotek
RSUD Buton Utara
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Pemilihan Isu Prioritas atau Core Isu

Teknik analisis yang digunakan untuk memprioritaskan isu yang akan ditindak
lanjuti yaitu metode analisa APKL dengan cara menentukan tingkat Aktualisasi,
Problematik, Kekhalayakan, dan Layaknya. Selanjutnya menentukan skala nilai 1-5
diman isu yang memiliki total skor tertinggi setelah perengkingan merupakan isu
prioritas.
 Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan masyarakat
 Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga
perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin
 Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
 Kelayakan : Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan
Tabel 2. Matriks Penilaian Kualitas Isu dengan Analisis APKL

Total
No Isu Aktual A P K L Rangking
Nilai
1 Belum optimalnya 3 4 4 5 16 1
Penggunaan Trolly
Emergency Di Instalasi
Gawat Darurat RSUD Buton
Utara
2 Belum Optimalnya 3 2 2 3 10 3
Pencatatan suhu ruangan
obat

3 Belum Optimalnya 3 4 3 4 14 2
Pencatatan dan Pengeluaran
pemasukan obat

Keterangan : Masing-masing dari APKL tersebut diberi penilaian dengan scoring


sistem yaitu 5 sangat aktual, 4 =aktual, 3=cukup, 2= kurang, 1=sangat kurang
Berdasarkan Analisa APKL maka di peroleh masalah dengan nilai yang paling
tinggi yaitu Belum Optimalnya Penggunaan Trolly Emergency di Instalasi
gawat Darurat RSUD Buton Utara
B. Analisis dampak isu
Dampak isu yang terjadi bila isu tidak bisa di selesaikan yaitu
a. menurunya tingkat kecepatan dalam penanganan pasien emergency di
Instalasi Gawat darurat di RSUD Buton Utara
b. Menurunnya tingkat pelayanan Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten
Buton Utara
C. Gagasan pemecahan isu
Dari isu terpilih tersebut maka gagasan pemecahan isu adalah :
Melalui penyusunan SOP pada Penggunaan Trolly Emergency pada Instalasi
Gawat Darurat di RSUD Buton Utara.
D. Kegiatan dan tahapan untuk memecahkan isu yaitu
1. Meminta dukungan pimpinan
a. Dukungan kepada kepala ruangan
b. Dukungan kepada Mentor
c. Dukungan kepada Direktur Rsud Buton Utara
2. Menyusun SOP Penggunaan trolly Emergency
b. Konsultasi dengan kepala ruangan tentang bahan atau referensi dalam
penyusunan SOP
c. Mulai menyusun SOP
d. Mencetak SOP
e. Legalisasi SOP
3.Sosialisi Penerapan SOP Di Ruangan Instalasi Gawat darurat
a. Izin kepada Kepala Ruangan Instalasi Gawat Darurat
b. Melakukan pre tes
c. Melakukan Sosialisasi
d. Melakukan Post tes
4. Melakukan perbaikan Trolly Emergency Menyesuaikan SOP
a. Penempelan SOP di Instalasi Gawat Darurat
b. Pengisian Trolly Emergency Sesuai Daftar
c. Menyiapkan buku pencatatan Trolly Emergency
5. Membuat video Penggunaan Trolly Emergency Pada saat Pandemi
covid 19
a. Izin Pembuatan Vidio
b. Konsep pembuatan Vidio
c. Membuat Vidio
d. Mengirm vidio di youtube

F . Format Analisis keterkaitan nilai dasar kegiatan


Tabel 3. Analisis Keterkaitan Nilai Dasar

Kegiatan 1 : Meminta dukungan pimpinan


No Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan dengan Nilai Dasar
1 Meminta dukungan Adanya surat Akuntabilitas :
persetujuan
kepada kepala ruangan Dalam meminta dukungan dengan
kepala ruangan Saya akan
Transparasi , mengenai kegiatan
yang akan saya lakukan selama
aktualisasi
Nasionalisme :
Dalam meminta dukungan dengan
kepala ruangan Saya akan
Menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik sesuai kamus besar
Bahasa Indonesia
Etika Publik :
Dalam meminta dukungan dengan
kepala ruangan saya akan berkata
jujur dan sopan dalam berbicara
Komitmen Mutu :
sebelum meminta dukungan
menentukan waktu yang tepat dan
efisien
Antikorupsi :
Dalam meminta dukungan dengan
kepala ruangan saya akan
Mandiri, dan mendengarkan
arahan dengan baik

2 Meminta dukungan Adanya surat Akuntabilitas :


mentor persetujuan Dalam meminta dukungan dengan
Mentor Saya akan Transparasi
mengenai kegiatan yang akan
saya lakukan selama aktualisasi
Nasionalisme :
Dalam meminta dukungan dengan
Mentor Saya akan Menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik
sesuai kamus besar Bahasa
Indonesia
Etika Publik :
Dalam meminta dukungan dengan
Mentor saya akan berkata jujur
dan sopan dalam berbicara
Komitmen Mutu :
sebelum meminta dukungan
dengan Mentor saya akan
menentukan waktu yang tepat dan
efisien
Antikorupsi :
Dalam meminta dukungan dengan
Mentor saya akan mandiri dan
mendengarkan arahan dengan
baik
3 Meminta dukungan Adanya surat Akuntabilitas :
Direktur RSUD Buton persetujuan Dalam meminta dukungan dengan
Utara Direktur Saya akan Transparasi ,
mengenai kegiatan yang akan
saya lakukan selama aktualisasi
Nasionalisme :
Dalam meminta dukungan dengan
Direktur Saya akan Menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik
sesuai kamus besar Bahasa
Indonesia
Etika Publik :
Dalam meminta dukungan dengan
Direktur saya akan berkata jujur
dan sopan dalam berbicara
Komitmen Mutu : sebelum
meminta dukungan menentukan
waktu yang tepat dan efisien
Antikorupsi :
Dalam melakukan dukungan
dengan Direktur saya akan mandiri
dan mendengarkan arahan dengan
baik

Dalam melakukan konstribusi terhadap visi misi organisasi Terlaksananya kegiatan ini
akan dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan misi Organisasi Meningkatkan
manajemen yang efektif dan efisien dengan menciptakan iklim kerja yang kondusif bagi
setiap orang berdasarkan kemanusiaan, kesejawatan, disiplin dan tanggung jawab.
Kegiatan ke 2. Menyusun SOP Penggunaan trolly Emergency
NO Tahapan Output/ Hasil Keterkaitan dengan nilai dasar

1 Konsultasi Terwujudnya arahan Akuntabilitas :


dengan Kepala dan petunjuk
Dalam melakukan konsultasi dengan
ruangan mengenai bahan
mengenai bahan atau referensi Kepala ruangan saya akan Transparan
atau referensi Penyusunan SOP
dalam penyusunan SOP
penyusunan sop
Nasionalisme :
Dalam melakukan konsultasi dengan
Kepala ruangan saya meminta saran
dengan hormat dan tidak memaksakan
kehendak
Etika publik :
Dalam melakukan konsultasi saya akan
sopan santun saat mendengarkan saran
dari kepala ruangan
Komitmen mutu :
Dalam melakukan konsultasi saya akan
Mengefisienkan waktu saat menerima
saran
Anti korupsi :
Dalam melakukan konsultasi saya akan
mandiri dan mendengarkan arahan
dengan baik
2 Menyusun Sop Adanya rancangan
SOP Akuntabilitas :

Dalam menyusun SOP saya akan


bertanggung jawab terhadap rancangan
saya tersebut.
Nasionalisme :
dalam menyusun SOP saya akan
musyawarah dan bekerjasama dengan
teman sejawat
Etika public :
dalam menyusun SOP saya akan
memelihara dan menjunjung standar etika.
Komitmen mutu :
dalam menyusun SOP saya akan evisien
agar berdaya guna, dalam menjalankan
tugas.
Anti korupsi :
kerja keras demi tercapainya target yang
di inginkan
3 Mencetak SOP Adanya SOP Akuntabilitas :
Dalam mencetak SOP saya akan
bertanggung jawab terhadap kegiatan
tersebut
Nasionalisme :
Dalam mencetak SOP saya akan jujur
kepada atasan jika menggunakan fasilitas
kantor
Etika Publik:
dalam mencetak SOP saya akan
memelihara dan menjunjung standar etika
Anti korupsi :
Dalam mencetak SOP saya akan Mandiri
dan Penuh tanggungjawab

4 Legalisasi SOP Adanya SOP yang Akuntabilitas :


telah di legalisasi
Dalam meminta tanda tangan kepada
pimpinan secara transparasi
Nasionalisme :
Dalam meminta tanda tangan legalisi saya
akan bersikap hormat kepada pimpinan
dalam meminta persetujuan
Etika publik :
Dalam Meminta tanda tangan kepada
pimpinan saya akan bersikap Sopan
santun kepada pimpinan
Anti korupsi :
Dalam meminta tanda tangan saya
mandiri dan penuh tanggung jawab tanpa
memberikan barang atau jasa dalam
mempermudah urusan
1) Dalam melakukan konstribusi terhadap visi misi organisasi Terlaksananya kegiatan ini
akan dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan misi Organisasi yaitu
Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana sesuai standar rumah sakit.
Kegiatan ke 3 . Sosialisasi penerapan SOP Diruangan Instalasi Gawat
Darurat
No Tahapan Output/ hasil Keterkaitan dengan Nilai dasar
kegiatan

1 Izin dengan Adanya surat Akuntabilitas :


kepala persetujuan Dalam meminta izin saya akan Transparan
ruangan IGD Nasionalisme :
Dalam meminta izin saya tidak akan
memaksakan kehendak dan
menggunakan bahasa indonesia yang baik
dan benar sesuai dengan kamus besar
Bahasa Indonesia
Etika publik :
Dalam meminta izin saya akan sopan
santun saat menyampaikan Maksud dan
tujuan saya
Komitmen mutu :
Dalam meminta izin saya akan menentukan
waktu yang tepat dan efisien
Anti korupsi :
Dalam meminta izin saya akan berkata
jujur tentang kegiatan yang akan saya
lakukan
2 Melakukan Diterimanya lembar Akuntabilitas:
pre tes pre tes Dalam melakukan pre tes saya akan
memberikan dengan penuh tanggung
jawab
Nasionalisme :
Dalam melakukan pre tes saya akan
menghormati dan meminta kerja sama
dengan perawat untuk mengisi pre tes
Etika publik:
Dalam melakukan pre tes saya akan
bersikap sopan dan santun
Komitmen mutu :
Dalam melakukan pre tes saya akan
memanfaatkan waktu secara efektif
Anti korupsi :
Dalam melakukan pre tes saya akan
tanggung jawab dan kerja keras agar
kegiatan terlaksana dengan baik
3 Sosialisasi Keikut sertaan Akuntabilitas :
keperawat Igd perawat dalam Dalam melakukan sosialisasi saya akan
kegiatan menerapkan sop yang di setujui
Nasionalisme :
Dalam melakukan sosialisasi saya akan
merasa bersemangat dalam
menyampaikan tujuan
Etika publik :
Dalam melakukan sosialisasi saya akan
menyampaikan materi dengan sopan
Komitmen mutu :
Dalam melakukan sosialisasi saya akan
memanfaatkan waktu seefisiensi mungkin
Anti korupsi :
Dalam melakukan sosialisasi saya
menyampaikan dengan penuh tanggung
jawab tanpa memberikan hadiah kepada
perawat yang menghadiri sosialisasi
4 Melakukan Di terimanya lembar Akuntabilitas:
post tes post tes
Dalam melakukan post tes saya akan
memberikan dengan penuh tanggung
jawab
Nasionalisme :
Dalam melakukan post tes saya akan
menghormati dan meminta kerja sama
dengan perawat untuk mengisi pre tes
Etika publik:
Dalam melakukan post tes saya akan
bersikap sopan dan santun
Komitmen mutu :
Dalam melakukan post tes saya akan
memanfaatkan waktu secara efektif dan
efisien
Anti korupsi :
Dalam melakukan post tes saya akan
tanggung jawab dan kerja keras agar
kegiatan terlaksana dengan baik
Dalam melakukan konstribusi terhadap visi misi organisasi Terlaksananya kegiatan ini
Meningkatkan manajemen yang efektif dan efisien dengan menciptakan iklim kerja yang
kondusif bagi setiap orang berdasarkan kemanusiaan, kesejawatan, disiplin dan tanggung
jawab
Kegiatan ke 4 Melakukan perbaikan trolly emergency menyesuaikan SOP
No Tahapan Output atau hasil Kegiatan dengan nilai dasar
kegiatan
1 Menempelkan Adanya SOP di Unit Akuntabilitas :
SOP unit IGD IGD Dalam menempelkan SOP dengan penuh
tanggung jawab
Nasionalisme :
Dalam menempelkan SOP saya akan
kerja sama dengan teman sejawat
Etika publik :
Dalam menempelkan SOP saya akan
sopan santun Terhadap teman sejawat
Komitmen mutu :
Dalam menempelkan SOP saya akan
menggunakan waktu yang efektif
Anti korupsi :
Dalam menempelkan SOP saya akan
kerja keras dan penuh tanggung jawab
2 Pengisian Trolly Adanya Obat Akuntabilitas:
emergency
Emergency Dalam pengisian Trolly Emergency Saya
Sesuai Daftar akan partisipatif dan penuh tanggung
jawab
Nasionalisme:
Dalam pengisian Trolly Emergency Saya
akan Amanah
Etika publik :
Dalam pengisian Trolly Emergency saya
akan cermat dan integritas tinggi
Komitmen mutu :
Dalam pengisian Trolly Emergency saya
akan menggunakan waktu yang efektif
Anti korupsi:
Dalam pengisian Trolly Emergency saya
akan disiplin waktu dalam
menyelesaikannya

3 Menyiapkan buku Adanya buku Akuntabilitas :


pencatatn Trolly catatan penggunaan Dalam menyiapkan buku pencatatan
Emergency Trolly Trolly saya akan transparan
Nasionalisme :
Dalam menyiapkan buku pencatatan
Trolly saya akan kerja sama dengan
teman sejawat tentang format buku
pencatatan trolly
Etika publik :
Dalam menyiapkan buku pencatatan
Trolly saya akan cermat dan integritas
tinggi
Komitmen mutu :
Dalam menyiapkan buku pencatatan
Trolly saya akan menggunakan waktu
yang efektif
Anti korupsi :
Dalam menyiapkan buku pencatatan
Trolly saya jujur dan penuh tanggung
jawab dalam menyelesaikanya
Dalam melakukan konstribusi terhadap visi misi organisasi yaitu Meningkatkan kuantitas
dan kualitas sarana dan prasarana sesuai standar rumah sakit.
5. Membuat vidio Penggunaan Trolly Emergency pada Massa pandemi covid 19
Tahapan Output/
No Nilai-nilai dasar
Kegiatan Hasilnya
1 Izin pembuatan Adanya surat Akuntabilitas :
Vidio dengan persetujuan Izin dengan kepala ruangan dalam pembuatan
Kepala ruangan vidio Saya akan Transparasi , keterbukaan dan
IGD penuh Tanggung jawab
Nasionalisme :
Izin dengan kepala ruangan dalam pembuatan
vidio saya akan Menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik sesuai kamus besar Bahasa Indonesia
Etika Publik :
Izin dengan kepala ruangan dalam pembuatan
vidio saya akan berkata jujur dan sopan dalam
berbicara
Komitmen Mutu :
Izin dengan kepala ruangan dalam pembuatan
vidio saya akan menggunakan waktu yang Efektif
dan Efisien
Antikorupsi :
Izin dengan kepala ruangan dalam pembuatan
vidio Saya akan jujur dan penuh tanggung jawab
tanpa memberi hadiah untuk mempermudah
urusan

2 Membuat Adanya Akuntabilitas :


Konsep Vidio Konsep Vidio Dalam Pembuatan Konsep Vidio saya akan
bertanggungjawab
Nasionalisme:
Dalam Pembuatan Konsep Vidio saya akan
bekerja sama dengan perawat IGD tentang vidio
yang akan di lakukan
Etika publik :
Dalam Pembuatan Konsep Vidio saya akan
Menggunakan bahasa yang baik dan santun
Komitmen mutu :
Dalam Pembuatan Konsep Vidio secara efektif
dan efisien
Anti Korupsi :
Dalam Pembuatan Konsep Vidio dengan dengan
tepat waktu ( disiplin)
3 Membuat Vidio Adanya Vidio Akuntabilitas :
Pembuatan vidio secara Transparan
Nasionalisme :
Pembuatan Vidio kerjasama dengan perawat
Etika publik :
Pembuatan Vidio secara bertanggung jawab dan
integritas tinggi
Komitmen Mutu :
Pembuatan Vidio Secara Berkualitas
Anti korupsi :
Pembuatan Vidio diselesaikan dengan tepat waktu
( Disiplin)

4 Mengirim di Adanya vidio Akuntabilitas:


youtube di youtube Mengirim vidio secara konsisten dan tanggung
jawab
Nasionalisme :
Mengirim vidio secara amanah
Etika publik :
Mengirim vidio dengan cermat dan integritas tinggi
Komitmen mutu :
Mengirim vidio dengan efektif
Anti korupsi :
Mengirim vidio dengan jujur dan tanggung jawab
Dalam melakukan konstribusi terhadap visi misi organisasi
Terlaksananya kegiatan ini akan dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan misi
Organisasi yaitu Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan memberikan
layanan yang paripurna, efektif, efisien dan manusiawi dalam suasana yang ramah bagi
pasien dan keluarganya

G.Perkiraan Hambatan dan Solusi

Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi ANEKA, terdapat


kemungkinan kegiatan-kegiatan tersebut mengalami kendala sehingga rancangan
kegiatan ini tidak dapat direalisasikan secara optimal atau tidak tercapai
aktualisasinya. Oleh karena itu perlu disampaikan kendala-kendala yang mungkin
terjadi, langkah-langkah antisipasi menghadapi kendala tersebut, dan perlu dicari
secara cermat strategi untuk menghadapi kendala tersebut. Kendala, resiko dan
solusi tersebut dapat dilihat pada tebel berikut ini:

Tabel 4. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala


Antisipasi
Strategi Menghadapi
No Kendala Menghadapi
Kendala
Kendala
1 Kegiatan tidak selesai Manajemen Disiplin waktu sesuai
tepat waktu waktu yang baik dengan jadwal yang telah
dibuat
2 Sulitnya bertemu Konsultasi Mengatur jadwal kembali
dengan atasan dalam dengan atasan
hal ini jika atasan meminta kapan
sedang berada di luar kesediaan
kota waktunya
3 Sarana dan prasarana Konsultasi Melakukan Konsultasi
untuk melakukan dengan atasan dengan atasan untuk
kegiatan mendapatkan dukungan
program kegiatan
H. Rencana Habituasi

Penulis dalam melaksanakan kegiatan sehari-harinya akan menerapkan nilai-nilai


dasar ASN disiplin, jujur, berlaku adil, komitmen, efektif dan efisien, sopan santun
dalam bertutur kata walaupun diluar kegiatan aktualisasi ini secara terus menerus
demi kemajuan daerah, negara, agama, maupun keluarga.

I. Time Schedule Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi

Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah


Kabupaten Buton Utara pada tanggal 1 september – 1 Oktober 2020. Kegiatan
aktualisasi akan dijabarkan dalam timeline kegiatan pada jadwal pelaksanaan
aktualisasi dibawah ini :
F. Time Schedule Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi

September
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Meminta dukungan pimpinan

 Meminta dukungan dengan kepala


1. ruangan
 Meminta dukungan dengan Mentor
 Meminta dukungan dengan Direktur

Menyusun SOP

 Konsultasidengankepala ruangan
2.
mengenai bahan atau referensi
 Menyusun Sop

 Mencetak SOP

 Legalisasi SOP

Melakukansosialisasi penerapan SOP

3.  Izin dengan kepalaruangan IGD


 Melakukan Pre tes
 Melakukan Sosialisasi
 Melakukan Post tes
Melakukan perbaikan Trolly Emergency
 Menempelkan Sop di Trolly Emergency

4.  Pengisian Trolly Emergency sesuai daftar

 Menyiapkan Buku pencatatan Trolly


Membuat vidio pada massa pandemi

 Izin pembuatan vidio

5  Membuat konsep vidio

 Membuat video

 Mengirim vidio di youtube


BAB IV
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi, peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil dianggap perlu menerapkan nilai-nilai dasar ASN. Peran mentor dan coach
sangat berpengaruh dalam memperlancar penyelesaian laporan aktualisasi.
Berikut ini hasil aktualisasi yang telah dilaksanakan sejak tanggal 1hingga 27 september
hingga 2020 di RSUD Kabupaten Buton Utara yang terdiri atas lima kegiatan yaitu
Kegiatan 1: Meminta dukungan Pimpinan

Tahapan 1: Meminta Dukungan Kepala Ruangan


Waktu Pelaksanaan : 01 September 2020
Dalam meminta dukungan dengan kepala ruangan dilakukan pada saat saya telah
menyelesaikan seminar rancangan aktualisasi dan kembali ketempat kerja. Saya
meminta dukungan dengan kepala ruangan terlebih dahulu dengan tujuan adanya
dukungan dari kepala ruangan dengan menjelaskan tentang judul dan kegiatan yang
saya akan lakukan.
Output : Adanya Surat persetujuan dari kepala ruangan
Tahapan 2 : Meminta dukungan Mentor
Waktu Pelaksanaan : 04 September 2020
Dalam meminta dukungan dengan Mentor dilakukan pada saat saya telah
menyelesaikan seminar rancangan aktualisasi dan kembali ketempat kerja. Saya
meminta dukungan dengan Mentor setelah saya meminta dukungan Kepala ruangan
dengan tujuan adanya dukungan dari Mentor dengan menjelaskan tentang judul dan
kegiatan yang saya akan lakukan.
Output: Adanya Surat persetujuan dari Mentor
Tahapan 3: Meminta Dukungan Direktur RSUD
Waktu Pelaksanaan : 04 September 2020
Dalam meinta dukungan dengan Direktur dilakukan pada saat saya telah
menyelesaikan seminar rancangan aktualisasi dan kembali ketempat kerja. Saya
meminta dukungan dengan Direktur setelah saya meminta dukungan Kepala ruangan
Dan mentor dengan tujuan adanya dukungan dari Direktur RSUD dengan menjelaskan
tentang judul dan kegiatan yang saya akan lakukan.
Output: Adanya Surat persetujuan dari Direktur RSUD
Kegiatan 2: Menyusun SOP Penggunaan Trolly Emergency
Tahapan 1 : Konsultasi dengan Kepala Ruangan mengenai bahan atau referensi
penyusunan SOP
Waktu Pelaksanaan : 07 September 2020
Dalam penyusunan SOP saya melakukan konsultasi dengan kepala ruangan mengenai
bahan atau referensi penyusunan Sop ketika kami berada di ruangan apotek di sela
jadwal kegiatan pelayanan.
Output: Adanya arahan atau petunjuk mengenai bahan atau referensi penyusunan SOP
Tahapan 2 : Menyusun SOP
Waktu Pelaksanaan : 07 September 2020
Setelah saya melakukan konsultasi dengan Kepala Ruangan mengenai bahan atau
referensi penyusunan SOP kemudian saya melanjutkan dengan menyusun SOP
Output : Adanya Rancangan SOP
Tahapan 3 : Mencetak SOP
Waktu Pelaksanaan : 09 September 2020
Setelah saya selesai menyusun SOP kemudian saya melanjutkan dengan mencetak SOP
di ruangan Apotek dengan Menggunakan fasilitisa kantor
Output : Adanya SOP
Tahapan 4 : Legalisasi SOP
Waktu Pelaksanaan : 10 September 2020
Setelah selesai mencetak SOP kemudian saya melakukan legalisasi SOP dengan
penomoran dokumen terlebih dahulu dan kemudian memui kepala direktur RSUD untuk
meminta tanda tangan atau legalisasi SOP
Output : Adanya SOP yang dilegalisasi
Kegiatan 3: Melakukan Sosialisasi penerapan SOP di
Instalasi Gawat Darurat
Tahapan 1: Izin dengan kepala ruangan Igd
Waktu pelaksanaan: 16 september 2020
Sebelum saya melakukan sosialisasi di ruangan Igd terlebuh dahulu saya meminta izin
dengan kepala ruangan dan menyampaikan maksud dan tujuan yang saya akan lakukan
dalam hal kegiatan aktualisasi
Output: Adanya Izin dari kepala ruangan Igd
Tahapan 2: Melakukan pre tes
Waktu Pelaksanaan : 16 September 2020
Setelah saya meminta izin dengan kepala ruangan kemudian saya memanfaatkan waktu
luang perawat untuk melakukan pre tes dengan tidak mengganggu pelayanan pasien
dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pemahaman perawat Igd tentang Trolly
emergency sebelum dilakukan sosialisasi
Output : Adanya lembar pre tes
Tahapan 3: Melakukan Sosialisasi
Waktu Pelaksanaan : 16 September 2020
Setelah selesai melakukan pre tes kemudian saya melanjutkan sosialisasi tentang
penerapan SOP Penggunaan Trolly Emergency yang dihadiri oleh beberapa perawat
dengan materi yang telah disiapkan dan bermanfaat untuk perawat dalam memahami
prosedur penggunaan trolly emergency
Output: keikut sertaan perawat dalam kegiatan
Tahapan 4: Melakukan post tes
Waktu Pelaksanaan : 16 September 2020
Setelah saya melakukan sosialisasi kemudian saya melanjutkan dengan post tes dengan
tujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan pengetahuan perawat tentang trolly
emergency.
Output: Adanya lembar post tes
Kegiatan 4: Perbaikan trolly emergency menyesuaikan SOP
Tahapan 1: Menempelkan SOP di unit Igd
Waktu Pelaksanaan : 23 September 2020
Setelah selesai melakukan beberapa kegiatan kemudian saya mulai melakukan perbaikan
trolly emergency dengan menempelkan sop di unit IGD agar perawat bisa memahami dan
melakukan sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan
Output: Adanya Sop di unit IGD
Tahapan 2: Pengisian Trolly Emergency Sesuai Daftar yang telah disepakati Oleh RSUD
Buton Utara
Waktu Pelaksanaan : 23 September 2020
Setelah selesai melakukan beberapa kegiatan kemudian saya mulai melakukan perbaikan
trolly emergency dengan melakukan Pengisian Trolly Emergency Sesuai Daftar yang
telah disepakati Oleh RSUD Buton Utara Agar obat dan alkes tersedia di trolly Emergency
Output: Adanya Obat dan Alkes di trolly emergency
Tahapan 3: Menyiapakan buku pencatatan trolly emergency
Waktu Pelaksanaan : 23 September 2020
Setelah selesai melakukan beberapa kegiatan kemudian saya mulai melakukan perbaikan
trolly emergency dengan menyiapkan buku pencatatan trolly emergency agar dapat
diketahui obat dan alkes yang telah digunakan pasien dan sinergisnya laporan pencatan
trolly Emerency dengan kefarmasian.
Kegiatan 5. Membuat vidio penggunaan trolly Emerency pada masa pandemic
Tahapan 1: Izin pembuatan vidio dengan kepala ruangan Igd
Waktu Pelaksanaan : 23 September 2020
Sebelum saya melakukan pembuatan vidio terlebih dahulu saya izin dengan kepala ruangan
IGD untuk melakukan pembuatan vidio tentang penggunaan trolly emergency pada masa
pandemi
Output: Adanya surat persetujuan
Tahapan 2: Menyiapkan konsep pembuatan video
Waktu Pelaksanaan : 24 September 2020
Setelah saya meminta izin dengan kepala ruangan Igd untuk membuat vidio tentang
penggunaan trolly emergency pada masa pandemi kemudian saya menyiapkan konsep tentang
pembuatan vidio yang dilakukan di ruangan IGD
Output : Adanya Konsep Vidio
Tahapan 3: Membuat Vidio
Waktu Pelaksanaan : 25 September 2020
Setelah selesai menyiapkan konsep saya membuat vidio dengan bantuan perawat IGD
diruangan IGD tanpa mengganggu pelayanan
Output: Adanya vidio
Tahapan 4: Mengirim di youtube
Waktu Pelaksanaan : 27 September 2020
Setelah dilakukan pembuatan vidio kemudian dilanjutkan dengan mengedit vidio dan kemudian
saya mengirim di youtube
Output: Adanya vidio di youtube
B. Keterkaitan Nilai Dasar dengan kegiatan dan tahapan kegiatan yang dilaksanakan
Tabel 4.1 Hasil Kegiatan Aktualisasi

Kegiatan 1 : Meminta dukungan pimpinan


Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan dengan nilai dasar
1. Meminta dukungan Adanya surat Akuntabilitas :
kepada kepala ruangan persetujuan dukungan Dalam melakukan tahapan meminta
dukungan dengan kepala ruangan
Saya telah Transparasi , mengenai
kegiatan yang akan saya lakukan
selama aktualisasi
Nasionalisme :
Dalam melakukan tahapan meminta
dukungan dengan kepala ruangan
Saya telah Menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik sesuai kamus
Gambar 4.1. Meminta
besar Bahasa Indonesia
persetujuan
Etika Publik :
Dalam melakukan tahapan meminta
dukungan dengan kepala ruangan
Saya telah berkata jujur dan sopan
dalam berbicara
Komitmen Mutu :
Dalam melakukan tahapan meminta
dukungan dengan kepala ruangan
Saya telah menentukan waktu yang

Gambar 4.2 . surat


tepat dan efisien
persetujuan dukungan Antikorupsi :
Dalam melakukan tahapan meminta
dukungan dengan kepala ruangan
Saya telah , Mandiri dan
mendengarkan arahan dengan baik
2. Meminta dukungan Adanya surat persetujuan Akuntabilitas :
mentor Dalam melakukan tahapan meminta
dukungan dengan Mentor Saya telah
Transparasi, mengenai kegiatan yang
akan saya lakukan selama aktualisasi
Nasionalisme :
Dalam melakukan tahapan meminta
dukungan dengan Mentor Saya telah
Menggunakan Bahasa Indonesia yang
baik sesuai kamus besar Bahasa
Gambar 4.3.Meminta Indonesia
dukungan mentor
Etika Publik :
Dalam melakukan tahapan meminta
dukungan dengan Mentor Saya telah
berkata jujur dan sopan dalam
berbicara
Komitmen Mutu :
Dalam melakukan tahapan meminta
dukungan dengan Mentor Saya telah
menentukan waktu yang tepat dan
efisien
Antikorupsi :
Gambar 4.4 surat Dalam melakukan tahapan meminta
persetujuan mentor
dukungan dengan Mentor Saya telah ,
Mandiri dan mendengarkan arahan
dengan baik
3.Meminta dukungan Adanya surat Akuntabilitas :
Direktur RSUD Buton persetujuan Dalam melakukan tahapan meminta dukungan
Utara dengan Direktur Saya telah Transparasi ,
mengenai kegiatan yang akan saya lakukan
selama aktualisasi
Nasionalisme :
Dalam melakukan tahapan meminta dukungan
dengan Direktur Saya telah Menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik sesuai kamus
besar Bahasa Indonesia
Etika Publik :
Gbr 4.5. Meminta
dukungan Dalam melakukan tahapan meminta dukungan
dengan Direktur Saya telah berkata jujur dan
sopan dalam berbicara
Komitmen Mutu :
Dalam melakukan tahapan meminta dukungan
dengan Direktur Saya telah menentukan
waktu yang tepat dan efisien
Antikorupsi :
Dalam melakukan tahapan meminta dukungan
Gbr 4.6. surat
dengan Direktur Saya telah Mandiri dan
persetujuan Direktur
mendengarkan arahan dengan baik

Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisasi : Dalam melakukan konstribusi terhadap visi
organisasi Terlaksananya kegiatan ini akan dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan
visi organisasi yaitu terwujudnya RSUD Kabupaten Buton Utara sebagai Rumah Sakit yang
terkemuka yang mengutamakan kualitas pelayanan yang prima dan terjangkau oleh
masyarakat’’ dan misi Rumah Sakit yaitu Meningkatkan manajemen yang efektif dan efisien
dengan menciptakan iklim kerja yang kondusif bagi setiap orang berdasarkan kemanusiaan,
kesejawatan, disiplin dan tanggung jawab.
Penguatan Nilai Organisasi:Berintegrasi, unggul.
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : Apabila pelaporan pada pimpinan untuk
meminta dukungan terhadap kegiatan tidak dilaksanakan akan terjadi sikap tidak saling
menghormati dan menghargai antar pimpinan dan staf yang kedepannya bisa menyebabkan
kegiatan aktualisasi ini terganggu dan berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Kegiatan ke 2. Menyusun SOP Penggunaan trolly Emergency


Tahapan Output/ Hasil Keterkaitan dengan nilai dasar
1. Konsultasi dengan Terwujudnya arahan Akuntabilitas :
Kepala ruangan dan petunjuk mengenai Dalam melakukan Tahapan Kegiatan
mengenai bahan atau bahan atau referensi konsultasi dengan Kepala ruangan saya
referensi penyusunan Penyusunan SOP telah Transparan dalam penyusunan SOP
sop Nasionalisme :
Dalam melakukan Tahapan Kegiatan
konsultasi dengan Kepala ruangan saya
telah meminta saran dengan hormat tanpa
memaksakan kehendak
Etika publik :
Dalam melakukan Tahapan Kegiatan
konsultasi dengan Kepala ruangan saya
telah sopan santun saat mendengarkan
Gbr.4.7. foto kegiatan saran dari kepala ruangan
Komitmen mutu :
Dalam melakukan Tahapan Kegiatan
konsultasi dengan Kepala ruangan saya
telah Mengefisienkan waktu saat menerima
saran
Anti korupsi :
Dalam melakukan Tahapan Kegiatan
konsultasi dengan Kepala ruangan saya
telah mandiri dan mendengarkan arahan
dengan baik
2. Menyusun Sop Adanya rancangan Akuntabilitas :
SOP Dalam melakukan tahapan kegiatan
menyusun SOP saya telah bertanggung
jawab terhadap rancangan saya tersebut.
Nasionalisme :
Dalam melakukan tahapan kegiatan
menyusun SOP saya telah musyawarah

Gbr.4.8. Menyusun dan bekerjasama dengan teman sejawat


rancangan Etika public :
Dalam melakukan tahapan kegiatan
menyusun SOP saya telah memelihara dan
menjunjung standar etika.
Komitmen mutu :
Dalam melakukan tahapan kegiatan
menyusun SOP saya telah evisien agar
berdaya guna, dalam menjalankan tugas.
Anti korupsi :
Dalam melakukan tahapan kegiatan
menyusun SOP saya telah kerja keras demi
tercapainya target yang di inginkan
3.Mencetak SOP Adanya SOP yang di Akuntabilitas :
cetak
Dalam melakukan tahapan kegiatan
mencetak SOP saya telah bertanggung
jawab terhadap kegiatan tersebut
Nasionalisme :
Dalam melakukan tahapan kegiatan
mencetak SOP saya telah jujur kepada
atasan jika menggunakan fasilitas kantor
Etika Publik:
Dalam melakukan tahapan kegiatan
Gbr.4.9. mencetak SOP mencetak SOP saya telah memelihara dan
menjunjung standar etika
Anti korupsi :
Dalam melakukan tahapan kegiatan
mencetak SOP saya telah Mandiri dan
Penuh tanggungjawab
4. Legalisasi SOP Adanya SOP yang telah Akuntabilitas :
di legalisasi
Dalam melakukan tahapan kegiatan
legalisasi SOP, saya telah meminta tanda
tangan kepada pimpinan secara transparasi
Nasionalisme :
Dalam melakukan tahapan kegiatan
legalisasi SOP, saya telah bersikap hormat
kepada pimpinan dalam meminta
Gbr.4.10 melakukan
legalisasi SOP dengan persetujuan
Direktur
Etika publik :
Dalam melakukan tahapan kegiatan
legalisasi SOP, saya telah bersikap Sopan
santun kepada pimpinan
Anti korupsi :
Dalam melakukan tahapan kegiatan
legalisasi SOP, saya telah mandiri dan
penuh tanggung jawab tanpa memberikan
barang atau jasa dalam mempermudah
urusan
Gbr.4.11. SOP legalisasi

Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisasi : Dalam melakukan konstribusi terhadap visi
organisasi Terlaksananya kegiatan ini akan dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan
visi organisasi yaitu terwujudnya RSUD Kabupaten Buton Utara sebagai Rumah Sakit yang
terkemuka yang mengutamakan kualitas pelayanan yang prima dan terjangkau oleh
masyarakat’’ dan misi Rumah Sakit yaitu Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan
prasarana sesuai standar rumah sakit
Penguatan Nilai Organisasi : Berintegritas dan Unggul
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : Jika pembuatan SOP penggunaan trolly
emergency tidak dilaksanakan, maka akan berdampak pada kurangnya mutu dan manfaat
kegiatan padahal ini berkaitan dengan standar akreditasi.
Kegiatan ke 3 . Sosialisasi penerapan SOP Diruangan Instalasi Gawat
Darurat
Tahapan kegiatan Output/ hasil Keterkaitan dengan Nilai dasar
1.Izin dengan kepala Adanya Surat Akuntabilitas :
persetujuan.
ruangan IGD Dalam melakukan tahapan kegiatan izin
dengan kepala ruangan IGD, saya telah
Transparan
Nasionalisme :
Dalam melakukan tahapan kegiatan izin
dengan kepala ruangan IGD, saya telah
menggunakan bahasa indonesia yang baik
dan benar sesuai dengan kamus besar
Bahasa Indonesia dan tidak memaksakan
kehendak
gbr.4.12.meminta izin
Etika publik :
Dalam meminta izin saya akan sopan
santun saat menyampaikan Maksud dan
tujuan saya
Komitmen mutu :
Dalam meminta izin saya telah menentukan
waktu yang tepat dan efisien
Anti korupsi :
Gbr.4.13. surat
Dalam meminta izin saya telah jujur
persetujuan
tentang kegiatan yang saya lakukan
2.Melakukan pre tes Diterimanya lembar pre Akuntabilitas:
tes
Dalam melakukan tahapan kegiatan pre tes
saya telah memberikan dengan penuh
tanggung jawab
Nasionalisme :
Dalam melakukan tahapan kegiatan pre tes
Gbr.4.14. foto kegiatan saya telah menghormati dan meminta kerja
sama dengan perawat untuk mengisi pre
tes
Etika publik:
Dalam melakukan tahapan kegiatan pre tes
Gbr.4.15. lembar pre tes
saya telah bersikap sopan dan santun
Komitmen mutu :
Dalam melakukan tahapan kegiatan pre tes
saya telah memanfaatkan waktu secara
efektif
Anti korupsi :
Dalam melakukan tahapan kegiatan pre tes
saya telah tanggung jawab dan kerja keras
agar kegiatan terlaksana dengan baik
3.Sosialisasi Keikut sertaan perawat Akuntabilitas :
keperawat Igd dalam kegiatan
Dalam melakukan tahapan kegiatan
sosialisasi keperawat IGD saya telah
menerapkan sop yang di setujui
Nasionalisme :
Dalam melakukan tahapan kegiatan
sosialisasi keperawat IGD saya telah
merasa bersemangat dalam
Gbr.4.16 kegiatan
sosialisasi menyampaikan tujuan
Etika publik :
Dalam melakukan tahapan kegiatan
sosialisasi keperawat IGD saya telah
menyampaikan materi dengan sopan
Komitmen mutu :
Dalam melakukan tahapan kegiatan
sosialisasi keperawat IGD saya telah
memanfaatkan waktu seefisiensi mungkin
Anti korupsi :
Dalam melakukan tahapan kegiatan
sosialisasi keperawat IGD saya telah
menyampaikan dengan penuh tanggung
jawab tanpa memberikan hadiah kepada
perawat yang menghadiri sosialisasi
4. Melakukan post tes Di terimanya lembar post Akuntabilitas:
tes
Dalam melakukan tahapan kegiatan post
tes saya telah memberikan dengan
penuh tanggung jawab
Nasionalisme :
Dalam melakukan tahapan kegiatan post
tes saya telah menghormati dan meminta
kerja sama dengan perawat untuk
gbr.4.17 Melakukan Post mengisi pre tes
Tes
Etika publik:
Dalam melakukan tahapan kegiatan post
tes saya telah bersikap sopan dan
santun
Komitmen mutu :
Dalam melakukan tahapan kegiatan post
tes saya telah memanfaatkan waktu
secara efektif dan efisien
Anti korupsi :
Dalam melakukan tahapan kegiatan post
tes saya telah tanggung jawab dan kerja
keras agar kegiatan terlaksana dengan
baik
Gbr.4.18 Lembar Post Tes

Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisasi : Dalam melakukan konstribusi terhadap visi
organisasi Terlaksananya kegiatan ini akan dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan
visi organisasi yaitu terwujudnya RSUD Kabupaten Buton Utara sebagai Rumah Sakit yang
terkemuka yang mengutamakan kualitas pelayanan yang prima dan terjangkau oleh
masyarakat’’ dan misi Rumah Sakit yaitu Meningkatkan manajemen yang efektif dan efisien
dengan menciptakan iklim kerja yang kondusif bagi setiap orang berdasarkan kemanusiaan,
kesejawatan, disiplin dan tanggung jawab
Penguatan Nilai Organisasi: Unggul
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : jika sosialisasi dengan perawat instalasi
Gawat Darurat RSUD Buton Utara tidak terlaksana maka Perawat kurang memahami maksud
dan tujuan penggunaan trolly emergency sehingga kerja sama dalam aktualisasi ini tidak
terlaksana dengan baik.
Kegiatan ke 4 Melakukan perbaikan trolly Emergency menyesuaikan SOP
Tahapan kegiatan Output atau hasil Kegiatan dengan nilai dasar
1. Menempelkan Adanya SOP di Unit Igd Akuntabilitas :
SOP unit Igd (foto kegiatan)
Dalam melakukan tahapan kegiatan
menempelkan SOP di Unit IGD, saya telah
melakukannya dengan penuh tanggung jawab
Nasionalisme :
Dalam melakukan tahapan kegiatan
menempelkan SOP di Unit IGD, saya telah
melakukan kerja sama dengan teman sejawat
gbr.4.19 menempelkan
SOP Etika publik :
Dalam melakukan tahapan kegiatan
menempelkan SOP di Unit IGD, saya telah
sopan santun Terhadap teman sejawat
Komitmen mutu :
Dalam melakukan tahapan kegiatan
menempelkan SOP di Unit IGD, saya telah
menggunakan waktu yang efektif
Gbr.4.20 Adanya SOP Anti korupsi :
di IGD
Dalam melakukan tahapan kegiatan
menempelkan SOP di Unit IGD, saya telah
kerja keras dan penuh tanggung jawab
2. Pengisian Trolly Adanya Obat Akuntabilitas:
emergency
Emergency Sesuai Dalam melakukan tahapan kegiatan pengisian
Daftar yang telah Trolly Emergency sesuai daftar yang telah
disepakati oleh disepakati oleh RSUD Buton Utara, Saya
RSUD Buton Utara telah partisipatif dan penuh tanggung jawab
Nasionalisme:
Dalam melakukan tahapan kegiatan pengisian
Trolly Emergency sesuai daftar yang telah
disepakati oleh RSUD Buton Utara, Saya
telah berusaha Amanah
Gbr.4.21 Mengisi Obat Etika publik :
di Trolly Emergency
Dalam melakukan tahapan kegiatan pengisian
Trolly Emergency sesuai daftar yang telah
disepakati oleh RSUD Buton Utara, Saya
telah cermat dan integritas tinggi
Komitmen mutu :
Dalam melakukan tahapan kegiatan pengisian
Trolly Emergency sesuai daftar yang telah
disepakati oleh RSUD Buton Utara, Saya
telah menggunakan waktu yang efektif
Anti korupsi:
Dalam melakukan tahapan kegiatan pengisian
Trolly Emergency sesuai daftar yang telah
disepakati oleh RSUD Buton Utara, Saya
telah disiplin waktu dalam menyelesaikannya
3.Menyiapkan Adanya buku catatan Akuntabilitas :
penggunaan Trolly
buku pencatatn Dalam melakukan tahapan kegiatan
Trolly Emergency menyiapkan buku pencatatan Trolly
Emergency, saya telah transparan
Nasionalisme :
Dalam melakukan tahapan kegiatan
menyiapkan buku pencatatan Trolly
Emergency, saya telah kerja sama dengan
teman sejawat mengenai format buku
pencatatan trolly emergency
Gbr.4.22 Menyiapkan
Buku Pencatatan Trolly Etika publik :
Dalam melakukan tahapan kegiatan
menyiapkan buku pencatatan Trolly
Emergency, saya telah cermat dan integritas
tinggi
Komitmen mutu :
Dalam melakukan tahapan kegiatan
menyiapkan buku pencatatan Trolly
Emergency, saya telah menggunakan waktu
Gbr.4.23 Buku
yang efektif
Pencatatan Trolly
Emergency Anti korupsi :
Dalam melakukan tahapan kegiatan
menyiapkan buku pencatatan Trolly
Emergency, saya telah jujur dan penuh
tanggung jawab
Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisasi : Dalam melakukan konstribusi terhadap visi
organisasi Terlaksananya kegiatan ini akan dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan
visi organisasi yaitu terwujudnya RSUD Kabupaten Buton Utara sebagai Rumah Sakit yang
terkemuka yang mengutamakan kualitas pelayanan yang prima dan terjangkau oleh
masyarakat’’ dan misi Rumah Sakit yaitu Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan
prasarana sesuai standar rumah sakit.

Penguatan Nilai Organisasi : BERintegritas dan unggul


Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : Apabila perbaikan Trolly Emergency tidak
dilakukan maka kegiatan aktualisasi tentang optimalnya penggunaan trolly emergency tidak
akan berjalan dengan baik.

5. Membuat vidio Penggunaan Trolly Emergency pada Massa pandemi


Tahapan Kegiatan Output/ Hasilnya Keterkaitan dengan nilai dasar
1. Izin pembuatan Adanya surat Akuntabilitas :
Vidio dengan Kepala persetujuan
Dalam melakukan tahapan kegiatan Izin
ruangan IGD
pembuatan vidio dengan kepala ruangan
IGD, saya telah Transparasi dan penuh
Tanggung jawab
Nasionalisme :
Dalam melakukan tahapan kegiatan Izin
pembuatan vidio dengan kepala ruangan
IGD, saya telah Menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik sesuai kamus besar
Gbr.4.24 Meminta izin Bahasa Indonesia
Pembuatan Video
Etika Publik :
Dalam melakukan tahapan kegiatan Izin
pembuatan vidio dengan kepala ruangan
IGD, saya telah berkata jujur dan sopan
dalam berbicara
Komitmen Mutu :
Dalam melakukan tahapan kegiatan Izin
pembuatan vidio dengan kepala ruangan
IGD, saya telah menggunakan waktu yang
Gbr.4.25 Surat Efektif dan Efisien
Persetujuan
Antikorupsi :
Dalam melakukan tahapan kegiatan Izin
pembuatan vidio dengan kepala ruangan
IGD, saya telah jujur dan penuh tanggung
jawab tanpa memberi hadiah untuk
mempermudah urusan

2. Membuat Konsep Adanya konsep Akuntabilitas :


Vidio
Dalam melakukan tahapan kegiatan
Pembuatan Konsep Vidio, saya telah
bertanggungjawab
Nasionalisme:
Dalam melakukan tahapan kegiatan
Pembuatan Konsep Vidio, saya telah bekerja
sama dengan perawat IGD tentang vidio yang
akan di lakukan
Etika publik :
Dalam melakukan tahapan kegiatan
Pembuatan Konsep Vidio, saya telah
Menggunakan bahasa yang baik dengan
teman
Gbr.4.26 Membuat Komitmen mutu :
konsep vidio
Dalam melakukan tahapan kegiatan
Pembuatan Konsep Vidio, saya telah
berusaha secara efektif dan efisien
Anti Korupsi :
Dalam melakukan tahapan kegiatan
Pembuatan Konsep Vidio, saya telah
melakukannya dengan tepat waktu ( disiplin)
3. Membuat Vidio Adanya Vidio Akuntabilitas :
Dalam melakukan tahapan kegiatan membuat
vidio, saya telah melakukannya secara
Transparan
Nasionalisme :
Dalam melakukan tahapan kegiatan membuat
vidio, saya telah kerjasama dengan perawat
Gbr.4.27 Vidio
IGD
Penggunaan trolly
Emergency Etika publik :
Dalam melakukan tahapan kegiatan
Pembuatan Konsep Vidio, saya telah
bertanggung jawab dan integritas tinggi
Komitmen Mutu :
Dalam melakukan tahapan kegiatan membuat
vidio, saya telah membuat Vidio Secara
Berkualitas
Anti korupsi :
Dalam melakukan tahapan kegiatan membuat
vidio, saya telah menyelesaikan dengan tepat
waktu ( Disiplin)

4. Mengirim di Adanya video di Akuntabilitas:


youtube youtube
Dalam melakukan tahapan kegiatan Mengirim
vidio di youtube, saya telah konsisten dan
tanggung jawab
Nasionalisme :
Dalam melakukan tahapan kegiatan Mengirim
vidio di youtube, saya telah Mengirim vidio
secara amanah
Etika publik :
Gbr.4.28 Vidio di
Dalam melakukan tahapan kegiatan Mengirim
Youtube
vidio di youtube, saya telah Mengirim vidio
dengan cermat dan integritas tinggi
Komitmen mutu :
Dalam melakukan tahapan kegiatan Mengirim
vidio di youtube, saya telah Mengirim vidio
dengan efektif
Anti korupsi :
Dalam melakukan tahapan kegiatan Mengirim
vidio di youtube, saya telah Mengirim vidio
dengan jujur dan tanggung jawab
Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisasi : Dalam melakukan konstribusi terhadap visi
organisasi Terlaksananya kegiatan ini akan dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan
visi organisasi yaitu terwujudnya RSUD Kabupaten Buton Utara sebagai Rumah Sakit yang
terkemuka yang mengutamakan kualitas pelayanan yang prima dan terjangkau oleh
masyarakat’’ dan misi Rumah Sakit yaitu Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan
memberikan layanan yang paripurna, efektif, efisien dan manusiawi dalam suasana yang ramah
bagi pasien dan keluarganya
Penguatan Nilai Organisasi : Unggul dan berintegritas
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : Apabila pembuatan vidio penggunaan
Trolly Emergency pada masa pandemi tidak terlaksana maka kegiatan aktualisasi ini tidak
terlaksana dengan baik dimana dalam pembuatan vidio itu menjelaskan bagaimana
penggunaan trolly emergency pada pasien terutama untuk masa pandemic sekarang ini
C. Nilai Dasar Yang Diterapkan Dalam Kegiatan Rutin Sehari-Hari
Nilai-nilai dasar ASN yang diterapkan oleh peserta latsar dalam kegiatan rutin sehari-
hari yaitu :
1. Akuntabilitas
Dalam melakukan tugas sehari-hari, perserta bertanggung jawab terhadap pekerjaan
yang dilakukan seperti menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu, bertanggung jawab
penuh terhadap laporan yang di kerjakan, serta berpatisipatif terhadap kegiatan di
lingkungan kerja

2. Nasionalisme
Peserta dalam melakukan tugas sehari-hari di lingkungan kerja, berusaha selalu
bersikap jujur, tidak diskriminatif terhadap rekan kerja, selalu bekerja sama dengan
profesi saling serta menghormati setiap keputusan atasan.

3. Etika Publik
berusaha untuk bersikap sopan dan santun terhadap pasien dan keluarga pasien,
hormat terhadap atasan dan rekan kerja lainnya, serta disiplin dalam melakukan pekerjaan.

4. Komitmen Mutu
Sebagai seorang Asisten Apoteker, peserta berusaha untuk melakukan inovasi
terhadap pekerjaan yang dilakukan agar pelayanan kesehatan lebih efektif.

5. Anti Korupsi
Dalam melakukan tugas sehari-hari, peserta menerapkan nilai-nilai anti korupsi di
lingkungan kerja dengan cara tidak melakukan perbuatan curang pada saat melakukan
pekerjaan serta bersikap jujur dan bertanggung jawab.
D. Analisis Capaian Aktualisasi
Sebelum melakukan kegiatan aktualisasi, pemahaman mengenai troli emergency
dan penggunaan troli emergency di unit UGD Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton
Utara masih cukup rendah. Sebagian besar perawat masih kurang faham dengan
pengguanan troli emergency, sehingga seringkali terjadi tidak tercatat dan tidak terlapornya
penggunaan obat pada troli emergency. Solusi yang dapat dilakukan agar pemanfaatan
penggunaan trolly emergency di Instalasi Gawat Darurat RSUD Buton Utara bisa optimal
yaitu dengan menyusun SOP penggunaan Trolly Emergency sehingga petugas bisa
menggunakan trolly emergency sesuai prosedur yang telah di ditetapkan.
Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan terhitung tanggal 1 september sampai
dengan 3 oktober 2020 di tempat kerja membawa dampak positif terhadap peningkatan
kesadaran dan pemahaman petugas tentang pentingnya penggunaan trolly emergency di
Instalasi Gawat Darurat RSUD Buton Utara. Sebelum adanya kegiatan penyusunan SOP di
Instalasi Gawat darurat tingkat kesadaran dan pemahaman tentang penggunaan trolly
emeregency belum dilakukan sesuai prosedur. Namun setelah dilakukan kegiatan
penyusunan SOP penggunaan Trolly emergency petugas telah menggunakan trolly sesuai
dengan prosedur yang telah di tetapkan. Sehingga penggunaan Trolly Emergency di Instalasi
Gawat Darurat RSUD Buton Utara bisa optimal.

Sebelum Kegiatan Setelah Kegiatan


0%

Paham paham
29%

71% Tidak tidak


Paham 100% paham
E. Faktor kunci Keberhasilan
Kunci sukses dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi’’ Optomalisasi Penggunaan
Trolly Emergency di Instalasi Gawat Darurat Rsud Buton Utara Yaitu
1. Adanya kemauan serta semangat dari peserta untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi.
2. Adanya komunikasi yang baik antara peserta dengan atasan serta dukungan dari rekan
kerja
3. Tersedianya sarana yang mendukung kegiatan aktualisasi
4. Adanya kerja sama antara petugas IGD dan petugas farmasi
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Laporan hasil aktualisasi ini di buat sebagai salah satu perwujudan nilai-nilai dasar
ASN dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Begitu juga dalam menjalankan
aktualisasi dan habituasi , selain mendasari pelaksanaan tugas pokok, nilai-nilai dasar ini
juga senantiasa di aktualisasikan oleh penulis dalam rangka mewujudkan visi dan misi
RSUD kabupaten Buton Utara. Kegiatan aktualisasi dan habituasi di laksanakan selama 30
hari kerja yaitu 31 Agustus sampai dengan 3 Oktober 2020.
Kesimpulan dalam laporan ini kegiatan aktualisasi ini yaitu:
1. Dengan adanya kegiatan aktualisasi ini diharapakan dapat membentuk ASN yang
professional serta mampu melaksanakan tugas dan peranya secara professional
sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan serta perekat dan pemersatu bangsa.
2. Peserta dapat mengktualisasikan nilai-nilai dasar profesi pegawai negeri sipil tempat
kerja
3. Dengan adanya kegiatan penyusunan SOP penggunaan trolly emergency di Instalasi
Gawat Darurat RSUD Buton Utara di harapkan petugas bisa melakukan sesuai dengan
prosedur yang telah di tetapkan
4. Dari hasil analisis yang telah dilakukan ditemukan peningkatan pemahaman serta kerja
sama antara petugas IGD dan petugas farmasi sesuai dengan SOP yang telah
ditetapkan dalam hal penggunaan trolly emergency dengan menggunakan sampel
pasien. Peningkatan pengelolaan perbekalan farmasi terlihat dari telah tercatat nya
pengambilan obat pada buku troli emergency dan kesesuaian pada pencatatan dari
pihak farmasi.
B. Saran
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi di landasi dengan semangat dalam
melaksanakan dan menerapakan nilai-nilai dasar Aneka sehingga dapat memberikan
dampak positif baik untuk pribadi, rekan kerja serta institusi yaitu RSUD Kabupaten Buton
Utara . Berikut rekomendasi agar implementasi nilai-nilai ANEKA dapat dilakukan secara
berkelanjutan.
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Mengaktualisasikan dan menghabituasikan nilai-nilai dasar ANEKA dalam
melaksanakan setiap pekerjaan sebagai upaya untuk mewujudkan pribadi ASN yang
professional.
2. Bagi Tenaga kesehatan
Dengan adanya kegiatan penyusunan SOP yang dilakukan dalam kegiatan
aktualisasi diharapkan dapat membantu tenaga kesehatan untuk meningkatakan
pelayanan kesehatan dalam mewujudkan Visi RSUD Kabupaten Buton Utara
3. Bagi Unit kerja
Dengan adanya kegiatan aktualisasi yang dilakukan di harapkan dapat
meningkatkan pelayanan khususnya untuk pasien gawat darurat atau Emergency.
C. Rencana Tindak Lanjut
Tabel Rencana Tindak Lanjut
No kegiatan Nilai-Nilai dasar Rencana Tindak
lanjut

1 Memperbanyak SOP dan Akuntabilitas Menjelaskan ke tiap


memjelaskan ke unit lainya Nasionalisme unit yang memiliki
Etika public trolly emergency
Komitmen mutu mengenai SOP dan
Anti korupsi penggunaanya
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas: Modul Diklat Prajabatan Golongan II


.Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Diklat Prajabatan Golongan
II.Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
LembagaAdministrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Diklat Prajabatan Golongan II.Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Diklat Prajabatan Golongan II.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Manajemen ASN: Modul Diklat Prajabatan Golongan II.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Diklat Prajabatan Golongan II
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017.Whole of Goverment: Modul Diklat Prajabatan Golongan
II. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara.2015.Pelayanan Publik: Modul Diklat Prajabatan Golongan II.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.

Anda mungkin juga menyukai