Oleh :
FENARSIH EFENDI, AMAK
NDH : 19
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
Oleh :
FENARSIH EFENDI, AMAK
NDH :19
COACH, MENTOR,
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
Oleh :
FENARSIH EFENDI, AMAK
NIP. 19900731 201903 2 015
ABDUL KAHAR MUZAKIR S, SE., M.Si Ir. Hj. IKAH ATIKAH, MP ZAINUDIN LA NIPO
NIP. 19680903 199603 1 006 NIP. 19640507 199203 2 008 NIP. 19720724 199403 1 005
Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas berkat dan karunia-Nyalah, dan tak lupa pula salam kepada Nabi Muhammada SAW,
akhirnya penulis dapat menyeleaikan rancangan aktualisasi yang berjudul
“Optimalisasi Pengisian Data Identitas Pasien pada Formulir Permintaan
Pemeriksaan Laboratorium (FPPL) Melalui Bimbingan di UPTD Puskesmas
Wilayah Kecamatan Wolowa Kabupaten Buton”.
Rancangan aktualisasi ini disusun sebagai salah satu persyaratan dan
pertanggung jawaban untuk lulus pelatihan dasar CPNS golongan II angkatan XII Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara.Rancangan
aktualisasi ini dapat terselesaikan dengan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Melalui kesempatan ini perkenankanlah penulis secara khusus menyampaikan ucapan
terima kasih kepada Ibu Ir. Hj. Ikah Atikah, MP selaku Coach, Bapak Abdul Kahar
Muzakir S, SE., M.Si selaku penguji dan bapak Zainudin La Nipo selaku mentor yang telah
menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing serta mengarahkan penulis
dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini. Selain itu, ucapan terima kasi juga penulis
sampaikan kepada :
1. Pemerintah Kabupaten Buton, atas segala dukungan yang menyetujui untuk
dilaksanakannya Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2020.
2. Bapak Syahruddin Nurdin, SE, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara.
3. Seluruh Widyaswara Pelatihan Dasar CPNS Formasi Umum Golongan II Angkatan
XII Kabupaten Buton Tahun 2020 yang telah membantu kami dalam pelaksanaan
Latsar.
4. Kedua orang tua dan adik-adik tercinta yang senantiasa selalu memberikan doa dan
dukungan serta motivasi dalam menyelesaikan segala rangkaian kegiatan selama
Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2020.
5. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Tahun 2020 yang memberi
banyak kesan persahabatan dan persaudaraan, satu rasa dan satu tujuan.
6. Kerabat, rekan-rekan, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu
yang telah memberi dukungan dan membantu dalam penyusunan rancangan
aktualisasi ini.
BAB IV PENUTUP................................................................................................................................ 58
A. Kesimpulan....................................................................................................................... 58
B. Saran.................................................................................................................................... 58
C. Rencana Tindak Lanjut................................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Tabel 2.1 Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan di UPTD Puskesmas Wilayah
Kecamatan Wolowa………………………………………………………………… 10
Tabel 2.2 Identifikasi Isu Terkait Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang
Diharapkan…………………………………………………………………………….. 21
Tabel 2.3 Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi………………………… 24
Tabel 3.1 Upaya Antisipasi yang Dilaksanakan dalam Menghadapi Kendala 38
Tabel 3.2 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi……………………………………………… 40
Tabel 3.3 Hasil Pelaksanaan Aktualisasi………………………………………………….. 44
DAFTAR LAMPIRAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah.Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan
mempercepat persatuan dan kesatuan NKRI.
Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam UU Nomor 5 Tahun 2014
sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai
birokrasi bukan sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada
sebuah profesi pelayanan publik. Undang-undang ini merupakan dasar dalam
manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil
negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari
intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat. Penyelenggaraan kebijakan
dan manajemen ASN berdasarkan pada asas kepastian umum, profesionalitas,
proporsionalitas, keterpaduan, delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif dan
efisien, keterbukaan, non diskriminatif, persatuan dan kesatuan, keadilan dan
kesetaraan serta kesejahteraan. Maka dari itu sebagai ASN perlu membuat
rancangan aktualisasi khususnya pelayanan dibidang kesehatan (Laboratorium)
yang dilaksanakan di Puskesmas Wolowa dengan berdasarkan nilai-nilai dasar
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi).
Tujuan dari diklat ini adalah untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi, nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalismme serta kompetensi bidang.
Peran ASN dibidang kesehatan adalah mewujudkan pelayanan kesehatan
yang berkualitas prima di pusat-pusat pelayanan kesehatan yang ada seperti
rumah sakit milik pemerintah dan pusat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS)
meliputi pelayanan peventif, promotif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Pelayanan laboratorium kesehatan meliputi persiapan kegiatan
laboratorium kesehatan, pelaksanaan pemeriksaan laboratorium kesehatan,
pelaksanaan evaluasi dan laporan hasil pemeriksaan laboratorium kesehatan,
pelaksanaan pemecahan masalah laboratorium kesehatan, pelaksanaan
penanganan peralatan dan bahan penunjang laboratorium kesehatan,
pelaksanaan pemantapan kualitas pemeriksaan, pelaksanaan pembinaan teknis
kelaboratoriuman.
Pemeriksaan laboratorium terdiri dari serangkaian proses yang saling
terkait. Proses pemeriksaan di laboratorium dibagi menjadi tiga tahap, yaitu
tahap pra analitik, analitik, dan pasca analitik. Tahap pra analitik merupakan
seluruh kegiatan yang dilakukan sebelum sampel dianalisis. Tahap pra analitik
meliputi permintaan pemeriksaan oleh klinisi, persiapan pasien, pengambilan
spesimen dan transportasi spesimen. Tahap analitik meliputi persiapan reagen
atau media, pipetasi reagen dan sampel, inkubasi, pemeriksaan serta pembacaan
hasil. Tahap pasca analitik meliputi pencatatan dan pelaporan hasil. Masing-
masing tahap tersebut memiliki peluang terjadinya kesalahan. Tahap pra analitik
memberikan kontribusi kesalahan terbesar yaitu 62%, tahap analitik
menyumbang kesalahan sebesar 15% dan pasca analitik 23%.
Kondisi saat ini untuk pemeriksaan laboratorium di UPTD Puskesmas Wilayah
Kecamatan Wolowa belum berjalan dengan baik. Dalam hal ini proses identifikasi
pasien belum optimal dikarenakan data identitas pasien pada formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium tidak diisi secara lengkap. Sehingga, berdasarkan uraian di
atas maka penulis dengan gagasan sebagai pemecah isu “Optimalisasi Pengisian Data
Identitas Pasien pada Formulir Permintaan Pemeriksaan Laboratorium (FPPL) Melalui
Bimbingan di UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Wolowa Kabupaten Buton”.
B. Tujuan
Adapun rancangan aktualisasi nilai dasar Aparatur Sipil Negeri Sipil ini
bertujuan agar peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II diharapkan mampu
untuk:
a. Umum
Teraktualisasinya nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) sebagai Aparatur Sipil Negara di
instansi tempat bekerja.
b. Khusus
Terlaksananya optimalisasi pengisian data identitas pasien pada Formulir
Permintaan Pemeriksaan Laboratorium (FPPL) melalui bimbingan di UPTD
Puskesmas Wilayah Kecamatan Wolowa Kabupaten Buton.
C. Manfaat
a. Manfaat Untuk Penulis
Menjadi Pranata Laboratorium Kesehatan yang dapat menjalankan fungsi
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan profesional di lingkungan
tempat kerja. Dapat menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara
(ANEKA) dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi di tempat kerja.
b. Manfaat Untuk Organisasi
Meningkatkan mutu pelayanan Laboratorium Puskesmas
c. Manfaat Untuk Masyarakat
Mendapatkan pelayanan pemeriksaan Laboratorium yang bermutu.
D. RuangLingkupKegiatanAktualisasi
Penerapan nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara yaitu:
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA) pada kegiatan: meminta dukungan, menyusun perencanaan bimbingan,
melakukan bimbingan kepada petugas terkait, serta memonitoring dan evaluasi
hasil bimbingan yang telah dilaksanakan.
A. Deskripsi Organisasi
a. Profil Organisasi
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah sebagai kepanjang
tanganan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya sesuai dengan
tanggung jawabnya.
Puskesmas Wilayah Kecamatan Wolowa terletak di Jalan Poros Pasarwajo
– Lasalimu, Desa Wolowa, Kecamatan Wolowa yang berjarak 14 KM sebelah
utara ibukota Kabupaten Buton Pasarwajo.
Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut UPTD Puskesmas Wilayah
Kecamatan Wolowa menetapkan empat misi, sebagai berikut:
1. Mendorong kemandirian masyarakat agar berprilaku sehat
2. Meningkatkan profesionalisme Tenaga Kesehatan
3. Meningkatkan kualitas pelayanan yang bermutu bagi masyarakat
4. Membangun kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor
dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Nilai Organisasi
Pelayanan PRIMA
P : Profesional
Adalah suatu sikap atau keadaan dalam melaksanakan pekerjaan
dengan memerlukan keahlian melalui pendidikan atau latihan
tertentu.
R : Ramah
Artinya baik hati dan menarik budi bahasanya, manis tutur kata
dan sikapnya, suka bergaul dan menyenangkan dalam pergaulan.
I : Ikhlas
Adalah menyengajakan sesuatu perbuatan karena Allah SWT dan
mengharapkan Ridho-Nyaseerta memurnikan dari segala macam
kotoran dan godaan seperti keinginan terhadap popularitas,
simpati orang lain, kemewahan, kedudukan, harta, pemuasan
hawa nafsu dan penyakit hati lainnya.
M : Mudah
Artinya tidak memerlukan banyak tenaga atau pikiran dalam
mengerjakan, tidak sukar, tidak berat, gampang.
A : Amanah
Adalah kepercayaan yang diberikan kepada seseorang untuk
ditunaikan kepada yang berhak.
Kelompok Jabatan Fungsional SIK /SP2TP Umum dan Kepegawaian Rumah Tangga Keuangan
NURHASNI, AMG Ns. Rusdin, S.Kep Sayifa Wa Ode Kamelia, Amd
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban
atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan
seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak
yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau
pertanggungjawaban.
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhitanggungjawab yang menjadi amanahnya.
Dengan demikian kepercayaab masyarakat (public trust) kepada birokrasi
akan semakin menguat karena aparaturnya mampu berperan sebagai kontrol
demokras, mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan serta
meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu:
Kepemimpinan: Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke
bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya.
Transparansi: Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
Integritas: konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
Tanggungjawab: kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.
Keadilan: kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda atau orang.
Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas,
Keseimbangan: untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja,
maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas.
Kejelasan: Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan.
Konsistensi: adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation)dengan mewujudkan
satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai
tujuan atau cita-cita sama dalam mewujudkan kepentingan nasional, dan
nasionalisme juga rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari internal
maupun eksternal.
Makna nasionalisme merupakan manifestasi kesadaran nasional yang
mempunyai kesamaan kebudayaan, wilayah dan kesamaan cita-cita serta
tujuan. Pada suatu negara atau wilayah Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki
fungsi yang sangat besar dalam kehidupan bermasyarakat seperti persatuan
bangsa dan negara (etnis, budaya beraama, dan ideologi), menjaga kehidupan
bersosial, mengupayakan keamanan dan kedamaian public sehingga
keutuhan bangsa dan negara tetap stabil dan terjaga di mata dunia.
Kita senagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa bangga dan
mencintai bangsa dan Negara Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita
terhadap bangsa dan negara tidak berarti kita merasa lebih hebat dan lebih
unggul daripada bangsa dan Negara lain. Kita tidak boleh memiliki semangat
nasionalisme yang berlebihan (chauvinism) tetapi kita harus
mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai dan bekerja sama
dengan bangsa-bangsa lain.
Nasionalisme sekarang harus dapat mengisi dan menjawab tantangan
masa transisi. Tentunya nilai-nilai baru tidak akan menggoncangkan
nasionalisme itu sendiri selama pendukungnya yaitu bangsa Indonesia tetap
mempunyai sense of belonging, artinya memiliki nilai-nilai baru yang
disepakati bersama. Nasionalisme pada hakikatnya adalah untuk kepentingan
dan kesejahteraan bersama, karena nasionalisme menentang segala bentuk
penindasan terhadap pihak lain, baik itu orang per orang, kelompok-
kelompok dalam masyarakat, maupun suatu bangsa.nasionalisme tidak
membeda-bedakan baik suku, agama, maupun ras.
Dapat disimpulkan indikator Nasionalisme yang wajib dimiliki oleh ASN
sebagai berikut :
1. Jiwa dan semangat merdeka;
2. Menitikberatkan pada kepentingan public diatas kepentingan golongan
atau pribadi;
3. Keteladanan, rasa persaudaraan, solidaritas, dan kedamaian sebagai sifat
dan sikap yang dijunjung tinggi;
4. Mengakui dan menghargai sepenuhnya keanekargaman pada diri bangsa;
5. Menciptakan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan;
6. Pengetahuan dan pemahaman kebangsaaan yang dpat diukur.
c. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar atau norma yang
menentukan baik atau buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral adalah
mengacu pada kelakuan yang baik. Etika publik merupakan refleksi kritis
yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan,
kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan
kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Nilai dasar etika publik
sebagaimana tertuang dalam UU ASN yakni sebagai berikut:
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
2. Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, dan santun
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
11. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap
produk/ jasa berupa ukran baik/ buruk.Bidang apapun yang menjadi
tanggungjawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal
agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.
1. Nilai-nilai Komitmen Mutu :
Efektivitas: dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat mencapai
hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan
tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektivitas
organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai
target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi
sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan
terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
Efisiensi: dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Tingkat efisiensi
diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam
melaksanakan kegiatan. Efisiensi organisasi ditentukan oleh
berapa banyak bahan baku, uang dan manusia yang dibutuhkan
untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu.
Inovasi: dapat muncul karena ada dorongan dari dalam (internal)
untuk melakukan perubahan, atau bisa juga karena ada desakan
kebutuhan dari pihak eksternal misalnya permintaan pasar.
Inovasi dalam layanan publik harus mencerminkan hasil
pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap
individu untuk membangun karakter dan mindset baru sebagai
aparatur penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan dalam
bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dengan
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan
tugas rutin.
Orientasi mutu: mutu merupakan salah satu standar yang menjadi
dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah
satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi
dan menjaga kredibilitas institusi. Orientasi mutu berkomitmen
untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah dan tujuan
untuk kualitas pelayanan sehingga pelanggan menjadi puas dalam
pelayanan.
e. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah sikap atau perilaku yang tidak mendukung atau
menyetujui terhadap berbagai upaya yang dilakukan oleh
seseorang/korporasi untuk merugikan keuangan negara.
Nilai dasar anti korupsi yaitu:
- Jujur
- Peduli
- Mandiri
- Disiplin
- Tanggung jawab
- Kerja keras
- Sederhana
- Berani
- Adil
b. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik dijelaskan sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan
umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah,
dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Prinsip-prinsi pelayanan publik
antara lain :
1. Partisipatif
2. Transparan
3. Responsif
4. Tidak diskriminatif
5. Mudah dan Murah
6. Efektif dan Efisien
7. Aksesibel
8. Akuntabel
9. Berkeadilan
c. Whole Of Governmnet
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik.
Whole of Government menjelaskan kepada ASN mengenai pentingnya
merumuskan tujuan bersama, menyiapkan upaya-upaya bersama (kolaborasi
lintas sektor) dalam mencapai tujuan umum serta menciptakan perekat
kebangsaan yang kuat.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan
kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
1. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
- Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan
dampak
- Dialog atau pertukaran informasi
- Joint planning, yaitu perencanaan besama untuk kerjasama sementara.
2. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
- Jonit working, atau kolaborasi sementara
- Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada
pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta
kerjasama.
- Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif.
b. Penetapan Isu
Isu-isu tersebut diangkat terkait dengan upaya peningkatan mutu
pemeriksaan laboratorium di UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Wolowa
dalam hal mengevaluasi data laboratorium untuk memastikan akurasi
prosedur pengendalian mutu dan mengembangkan pemecahan masalah yang
berkaitan dengan data hasil pemeriksaan laboratorium. Dari tiga isu yang
telah teridentifikasi saya menetapkan untuk mengangkat isu “Kurang
optimalnya pengisian data identitas pasien pada formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium (FPPL) di UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan
Wolowa Kabupaten Buton”.
B. Hasil Aktualisasi
Dalam pelaksanaan aktualisasi sejak tanggal 31 Agustus 2020 sampai
dengan tanggal 03 Oktober 2020 di tempat tugas di UPTD Puskesmas Wilayah
Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton selama off campus diperoleh hasil
pelaksanaan kegiatan beserta tahapan kegiatan sebagai berikut:
1. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi yang dirancang oleh penulis terdiri atas empat
kegiatan utama. Empat kegiatan utama ini telah dilaksanakan dengan baik
oleh penulis dan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dapat dikatakan telah
tercapai. Capaian setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis disajikan
secara jelas pada tabel 3.2 berikut ini:
Kegiatan 2
Judul Kegiatan
Menyusun Perencanaan Bimbingan
No. 2
Tanggal
Kamis, 03 September sampai dengan Jumat, 04
Pelaksanaan
September 2020
Kegiatan
Output Tersusunnya rencana bimbingan
Daftar Lampiran
- Foto kegiatan
Bukti Kegiatan/
- Lembar susunan rencana
Evidence
Tahap Kegaiatan 1 Mempersiapkan Tempat, Bahan dan Materi Terkait
Bimbingan
Waktu: 03 – 04 September 2020
Output:
Tersedianya dokumentasi foto bahan, tempat dan materi
kegiatan.
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas:Pada tahap ini penulis mempersiapkan
materi terkait dengan isu yang diangkat dengan jujur
dan transparan untuk memenuhi tanggungjawab dalam
meningkatkan mutu pelayanan.
Nasionalisme:Penulis mempersiapkan tempat, materi
dan bahan dengan kerja keras.
Etika Publik:penulis secara terbuka dan jujur terutama
dalam memberiksan informasi.
Komitmen Mutu:Penulis menyiapkan secara jelas,
efektif dan efisien sehingga mudah dipahami oleh
petugas terkait.
Anti Korupsi:Penulis mempersiapkan dengan jujur dan
bertanggungjawab.
Tahap Kegiatan 2 Menyusun Rencana Kegiatan
Waktu: 04 September 2020
Output:
Tersedianya dokumentasi foto dan lembar susunan
rencana kegiatan.
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas:Penulis menyusun rencana dengan
mempertimbangkan waktu senggang dari petugas
sehingga tidak mengganggu pelayanan pasien sebagai
bentuk rasa tanggungjawab dalam melayani pasien.
Nasionalisme:Penulis membuat rencana kegiatan
mengutamakan kepentingan bersama dengan
melakukan musyawarah sesama rekan kerja sehingga
tidak mengganggu pekerjaan utama dalam melayani
pasien.
Etika Publik:Penulis beriskap terbuka dalam menyusun
rencana kegiatan dengan cara berkomunikasi secara
ramah dan sopan.
Komitmen Mutu:Penulis menyusun rencana kegiatan
dengan baik agar kegiatan bimbingan dapat berjalan
dengan efektif dan efisien.
Anti Korupsi:Rencana yang disusun oleh penulis sesuai
dengan kesepakatan bersama, dengan begitu petugas
yang terkait tetap disiplin dan bertanggungjawab untuk
mengikuti bimbingan.
Tahap Kegiatan 3 Menandatangani Rencana Kegiatan
Waktu: 04 September 2020
Output: Tersedianya dokumentasi foto dan adanya tanda
tangan pada lembar rencana kegiatan.
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas:Penulis melakukan tanda tangan dengan
tanggungjawab
Nasionalisme:Dalam tahap ini dilakukan dengan adanya
hubungan kerjasama yang baik.
Etika Publik:menandatangani dengan sopan dan santun
Komitmen Mutu: agar kegiatan berjalan dengan efektif
dan efisien.
Anti Korupsi: Proses menandatangani dilakukan
dengan jujur dan penuh tanggungjawab.
Manfaat Kegiatan Kegiatan ini memenuhi visi dan misi Puskesmas.
Terhadap Menjadikan Puskesmas Wolowa sebagai Pusat
Pencapaian visi, Pelayanan Kesehatan Unggulan bagi pasien dan
misi dan tugas masyarakat melalui pelayanan profesional.
organisasi Meningkatkan profesionalisme Tenaga Kesehatan
Meningkatkan kualitas pelayanan yang bermutu bagi
masyarakat
Kontribusi Setiap kegiatan yang penulis lakukan dalam kegiatan
terhadap nilai- melakukan penyusunan perencanaan bimbingan, maka
nilai Organisasi penulis telah mendukung dan menjalankan nilai-nilai
organisasi yakni pelayanan PRIMA profesional, ramah,
ikhlas, mudah dan amanah.
1. Dampak Positif
Dengan adanya susunan perencanaan, maka
kegiatan dapat terlaksana ecara teratur.
Analisis Dampak 2. Dampak Negatif
Tanpa susunan perencanaan kegiatan bimbingan,
bimbingan tidak akan terlaksana sebagaimana
mestinya
Kegiatan 3
Judul Kegiatan
Melakukan Bimbingan Kepada Petugas terkait
No. 3
Tanggal
Pelaksanaan Selasa, 08 September sampai dengan 10 September 2020
Kegiatan
Output Terlaksananya bimbingan
Daftar Lampiran - Foto Kegiatan
Bukti Kegiatan/ - Undangan
Evidence - Daftar Hadir
Tahap Kegaiatan 1 Membuat Undangan
Waktu: 08 September 2020
Output:
Tersedianya dokumentasi foto dan undangan
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas: Pada tahap ini penulis melakukan
pembuatan undangan sebagai pertanggungjawaban
pelaksanaan aktualisasi.
Nasionalisme: Penyusunan kata-kata dalam undangan,
penulis menggunakan bahasa Indonesia sebagai bentuk
rasa Nasionalisme.
Etika Publik:Kata-kata yang digunakan berisi kalimat
sopan dan santun.
Komitmen Mutu: Penulis melakukan kegiatan
pembuatan undangan agar kegiatan
bimbingan/aktualisasi dapat berjalan dengan efektif dan
efisien.
Anti Korupsi: Dalam hal penyusunan waktu dalam
undangan, penulis disiplin menyesuaikan waktu diluar
jam pelayanan agar tidak mengganggu aktifitas
pelayanan pasien.
Tahap Kegiatan 2 Menyampaikan Informasi/Undangan
Waktu: 09 September 2020
Output:
Tersedianya dokumentasi foto dan tersampainya
informasi.
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas:Penulis bertanggungjawab dalam
menyampaikan informasi agar pelaksanaan kegiatan
dapat berjalan sesuai rencana.
Nasionalisme:Penulis menyampaikan informasi
dilakukan secara terbuka.
Etika Publik:Penulis menyampaikan infosrmasi dengan
sikap sopan dan santun.
Komitmen Mutu: Secara efektif menyampaikan
informasi tepat waktu.
Anti Korupsi: Penyampaian informasi dilakukan dengan
jujur dan disiplin diluar jam pelayanan.
Tahap Kegiatan 3 Melaksanakan Bimbingan
Waktu: 10 September 2020
Output:
Tersedianya dokumentasi foto, video, dan daftar hadir
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas:Pelaksanaan bimbingan sebagai bentuk
rasa tanggungjawab penulis terhadap tupoksi.
Nasionalisme:Sikap saling menghormati selalu
ditanamkan oleh penulis selama kegiatan berjalan,
Etika Publik:Kegiatan yang dilaksanakan bersifat
terbuka dalam memberikan informasi dan jujur dalam
memaparkan isu. Selalu bersikap ramah dan sopan
santun terhadap peserta.
Komitmen Mutu:Kegiatan ini berkaitan dengan mutu
pemeriksaan laboratorium dan berharap adanya
perbaikan yang berkelanjutan terhadap masalah yang
terjadi.
Anti Korupsi:Bimbingan yang dilakukan sebagai bentuk
tanggungjawab dalam menjalankan tugas sesuai tupoksi.
Kegiatan ini akan memenuhi visi dan misi Puskesmas.
Manfaat Kegiatan Menjadikan Puskesmas Wolowa sebagai Pusat
Terhadap Pelayanan Kesehatan Unggulan bagi pasien dan
Pencapaian visi, masyarakat melalui pelayanan profesional.
misi dan tugas Meningkatkan profesionalisme Tenaga Kesehatan
organisasi Meningkatkan kualitas pelayanan yang bermutu bagi
masyarakat
Kontribusi Setiap kegiatan yang penulis lakukan dalam kegiatan
terhadap nilai- melakukan bimbingan kepada petugas terkait, maka
nilai Organisasi penulis telah mendukung dan menjalankan nilai-nilai
organisasi yakni pelayanan PRIMA profesional, ramah,
ikhlas, mudah dan amanah.
1. Dampak Positif
Dengan meakukan bimbingan ini diharapkan akan
meningkatkan pemahaman dan kesadaran petuas
untuk selalu melengkapi pengisian data identitas
Analisis Dampak pasien pada FPPL. Demi mewujudkan pelayanan
yang bermutu, cepat dan tepat.
2. Dampak Negatif
Jika bimbingan ini tidak diaksanakan, maka ketidak
lengkapan pengisian identitas akan tetap terulang.
Kegiatan 4
Judul Kegiatan
Memonitoring dan Evaluasi Hasil Bimbingan
No. 4
Tanggal
Pelaksanaan 11 September 2020
Kegiatan
Output Terdapat hasil evaluasi
Daftar Lampiran - Foto Kegiatan
Bukti Kegiatan/ - Data persentase
Evidence - Laporan evaluasi
Tahap Kegaiatan 1 Melakukan Pengecekkan Lembar FPPL Setelah
Dilakukan Bimbingan
Waktu: 11 September sampai dengan 02 Oktober 2020
Output:
Tersedianya dokumentasi foto dan informasi tentang
kelengkapan pengisian lembar FPPL
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas:Mengecek lembar FPPL merupakan
tanggungjawab penulis dalam melakukan evaluasi
terhadap kegiatan yang telah dilakukan.
Nasionalisme:Jujur dalam melakukan evaluasi terkait
hasil sosialisasi yang telah dilakukan.
Etika Publik:Memberikan informasi yang jujur dan
terbuka dalam melakukan evaluasi.
Komitmen Mutu: Evaluasi yang dilakukan untuk
menilai respon dari petugas terkait dalam melakukan
perbaikan yang berkelanjutan.
Anti Korupsi:Dilakukan secara jujur dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Tahap Kegiatan 2 Membuat Persentasi Jumlah Kelengkapan Data FPPL
Sebelum dan Sesudah Bimbingan
Waktu: 02 Oktober 2020
Output:
Tersedianya dokumentasi foto dan data pesentase
lembar FPPL
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas:sebagai pertanggungjawaban persentase
dilakukan secara jujur dan transparan.
Nasionalisme:bekerja keras dalam membuat persentase
Etika Publik:Bersikap terbuka dan jujur dalam
memberikan informasi.
Komitmen Mutu:Hasil persentase yang diperoleh
menggambarkan respon petugas dalam memahami
materi.
Anti Korupsi:Hasil persentase kelengkapan data
pemeriksaan yang diperoleh secara jujur, tidak adanya
rekayasa
Tahap Kegiatan 3 Menyusun Laporan Evaluasi
Waktu: 02 Oktober 2020
Output:
Tersedianya dokumentasi foto dan laporan evaluasi
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan Kegiatan:
Akuntabilitas:Bertanggungjawab pada hasil rekapan
data evaluasi
Nasionalisme:Penulis menyusun laporan dengan jujur
Etika Publik: Penulis menyusun laporan dengan cermat.
Komitmen Mutu:Penyusun menyusun laporan dengan
teliti agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Anti Korupsi:Penyusunan laporan dilakukan dengan
mandiri.
Kegiatan ini akan memenuhi visi dan misi Puskesmas.
Manfaat Kegiatan Menjadikan Puskesmas Wolowa sebagai Pusat
Terhadap Pelayanan Kesehatan Unggulan bagi pasien dan
Pencapaian visi, masyarakat melalui pelayanan profesional.
misi dan tugas Meningkatkan profesionalisme Tenaga Kesehatan
organisasi Meningkatkan kualitas pelayanan yang bermutu bagi
masyarakat.
Setiap kegiatan yang penulis lakukan dalam kegiatan
Kontribusi memonitoring dan Evaluasi Hasil Bimbingan, maka
terhadap nilai- penulis telah mendukung dan menjalankan nilai-nilai
nilai Organisasi organisasi yakni pelayanan PRIMA profesional, ramah,
ikhlas, mudah dan amanah.
1. Dampak Positif
Kegiatan evaluasi hasil bimbingan memberikan
informasi atau data dari hasil pelaksanaan
bimbingan.
Analisis Dampak
2. Dampak Negatif
Jika tidak dilakukan pengecekkan dan evaluasi maka
tidak akan diketahui sejauh mana peningkatan
perubahan petugas dalam melakukan pengisian
data identitas pada form permintaan pemeriksaan
laboratorium, dan hal ini akan terus berlanjut.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi “Optimalisasi
Pengisian Data Identitas Pasien pada Formulir Permintaan Pemeriksaan
Laboratorium (FPPL) Melalui Bimbingan di UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan
Wolowa Kabupaten Buton” dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN berupa
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi,
maka penulis dapat menarik kesimpulan antara lain:
1. Teraktualisasinya nilai-nilai dasar ANEKA dan kedudukan serta peran ASN
dalam pelaksanaan tugas pokok penulis sebagai Petugas Laboratorium di
UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton.
2. Semakin optimalnya pengisian data identitas pasien pada formulir
permintaan pemeriksaan Laboratorium (FPPL) oleh petugas.
B. Saran
Dengan kegiatan aktualisasi ini, harapannya petugas dapat
mengimplementasikan materi bimbingan tentang pengisian identitas pasien pada
formulir permintaan pemeriksaan laboratorium (FPPL) dengan optimal.
Terhadap kelengkapan pengisian data FPPL ini, maka dipandang perlu
melaksanakan kegiatan ini secara berkelanjutan untuk menjamin pelayanan
Laboratorium yang cepat, tepat, efektif, dan efisien guna meningkatkan kualitas
pelayanan yang bermutu bagi masyarakat.
Lembaga Administrasi Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II dan
Golongan III: Wawasan Kebangsaandan Nilai-nilai Bela Negara. Jakarta I : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administarsi Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Analsis Isu
Kontemporer. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017) Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Pelayanan
Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017) Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Manajemen
Aparatir Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017) Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Whole Of
Government. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017) Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Kesiapsiagaan
Bela Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Adminstarsi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan golongan III : Akuntabilitas. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Adminstarsi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan golongan III : Nasionalisme. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Adminstarsi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan golongan III : Etika Publik. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Adminstarsi Negara Republik Indonesia. (2014). Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan golongan III : Komitmen Mutu. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Adminstarsi Negara Republik Indonesia. (2014). Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan golongan III : Anti Korupsi. Lembaga Administrasi Negara.
PEMERINTAH KABUPATEN BUTON DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS WILAYAH KECAMATAN WOLOWA
Jalan Poros Pasarwajo-Lasalimu Kecamatan Wolowa-Buton
Dengan Surat Pernyataan ini untuk dijadikan bahan pertimbangan pada saat Seminar
Evaluasi Aktualisasi di laksanakan.
ZAINUDIN LA NIPO
Penata Muda Tk.I/III b
NIP. 19720724 199403 1 005
RANCANGAN AKTUALISASI
1. Profil Lembaga
A Nama Satuan Kerja UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Wolowa
B Visi Organisasi Menjadikan Puskesmas Wolowa sebagai pusat
kesehatan unggulan bagi pasien dan masyarakat
melalui pelayanan profesional.
C Misi Organisasi 1). Mendorong kemandirian masyarakat agar
berperilaku sehat.
2). Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan
3). Meningkatkan kualitas pelayanan yang bermutu
Bagi masyarakat.
4). Membangun kerjasama dengan lintas program
dan lintas sektor dalam upaya peningkatan
derajat kesehatan masyarakat.
D Nilai-nilai Organisasi Profesional, Ramah, Ikhlas, Mudah, dan Amanah
E Struktur Organisasi Kepala
Kepala
pada Satuan Kerja
SIK Umum dan Rumah Keuangan
Bidan Desa
HARI KERJA
A
NO NAMA KEGIATAN G SEPTEMBER OKTOBER
U
31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3
1. Meminta dukungan
2. Menyusun
perencanaan
bimbingan
3. Melakukan
bimbingan kepada
petugas terkait
4. Memonitoring dan
evaluasi hasil
bimbingan yang
telah dilaksanakan
Media Komunikasi
Tanggal / Hasil
No Catatan Bimbingan (Tlp, SMS, Email,
Waktu Capaian/Output dll)
1. 28/08/2020 Penyusunan Rancangan Saran/masukan Pesan dan
09:05 WITA Aktualisasi panggilan Via
12:45 WITA Perbaikan tahapan 1 dan WhatsApp
tahapan 2
2. 22/09/2020 Penyusunan laporan Tersedianya Pesan Via
aktualisasi mengikuti Contoh format WhatsApp
format sistematika aktualisasi
3. 03/10/2020 Setiap bukti kegiatan Saran/masukan Pesan Via
20:40 maka menjadi lampiran WhatsApp
kegiatan
4. 05/10/2020 Tulisan asing dimiringkan Saran/Masukan Tatap Muka
08:30 WITA Lampiran rancangan
ditandatangani mentor
Lampiran kegiatan harus
sinkron dengan Bab III
Hasil Aktualisasi
(bukti/evidence)
Wolowa, 02 Oktober 2020
Menyetujui,
Coach, Peserta Diklat
OLEH:
FENARSIH EFENDI, AMAK
NIP. 19900731 201903 2 015
NDH. 19
C. Pertanyaan Evaluasi
Apakah terdapat perubahan dalam melakukan pengisian identitas pasien
dalam formulir permintaan pemeriksaan laboratorium.
Berapa persen capaian keberhasilan setelah dilakukan kegiatan
pembimbingan pengisian formulir.
D. Tujuan Evaluasi
Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan keberhasilan kelengkapan
pengisian identitasi pasien pada formulir mermintaan pemeriksaan
Laboratorium setelah dilakukan pembimbingan.
E. Manfaat Evaluasi
Dengan adanya evaluasi, kita dapat mengetahui perubahan, peningkatan
atau pencapaian kinerja.
I. Kesimpulan
Setelah dilakukan pembimbingan terdapat peningkatan kelengkapan
pengisian identitas pasien pada formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
(FPPL) mencapai hingga 78,6 %. Dan akan terus dilakukan perbaikan secara
berkelanjutan.
J. Saran
Setelah dilakukannya bimbingan pengisian FPPL diharapkan petugas
dapat selalu mengisi identitas pasien secara optimal. Dengan adanya kegiatan ini
semoga dapat memberi manfaat dalam meningkatan mutu pelayanan
Laboratorium dan mencapai visi dan misi Puskesmas.