OLEH
ANDIKA PURNAMA, ST
NDH: 26
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
Oleh :
ANDIKA PURNAMA, S.T.
NIP. 19920703 202012 1 003
Telah diterima dan diperbaiki sesuai masukan Penguji, Coach dan Mentor Pada
Seminar/Evaluasi Aktualisasi yang diselenggarakan Pada tanggal 7 September 2021
AHMAD SYAHRUN, SH., MSi Drs. AMALUL SYAHID, M.Si LA ODE SYARIF INDRAWAN, SIP
NIP. 197012221990031001 NIP. 19671025 199412 1 001 NIP. 19911006 2014061001
Mengetahui :
ii | P a g e
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
Oleh :
ANDIKA PURNAMA, S.T.
19920703 202012 1 003
Coach Mentor
iii | P a g e
KATA PENGANTAR
iv | P a g e
8. Seluruh Panitia dan Binsuh yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan
diklatsar;
9. Rekan-rekan peserta diklatsar Golongan III Angkatan CXVIII, Angkatan CXIX,
Angkatan CXX, Lingkup Pemerintah Kabupaten Buton Tengah, untuk
kebersamaan yang terjalin selama masa kegiatan Pelatihan Dasar CPNS;
10. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan semangat dan doa untuk dapat
menyelesaikan Diklatsar Golongan III ini dengan baik.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan
laporan hasil aktualisasi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan laporan akhir ini.
Penulis
Andika Purnama, ST
Nip.19920703 202012 1 003
v|Page
DAFTAR ISI
COVER JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2. Tujuan .................................................................................................... 3
1.3. Manfaat .................................................................................................. 3
1.4. Ruang Lingkup ....................................................................................... 4
1.5. Waktu dan Tempat.................................................................................. 4
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan ......................................................................................... 65
4.2. Saran dan Rencana Tindak Lanjut ....................................................... 65
4.3. Rencana Tindak Lanjut ....................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi | P a g e
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah ............. 6
Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Dilingkungan Bagian Pengadaan Barang
dan Jasa Kabupaten Buton Tengah .......................................................... .12
vii | P a g e
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Buton Tengah Berkah ............................................................................8
Gambar 3.1 Menyiapkan Bahan Konsultasi ............................................................. 31
Gambar 3.2 Konsultasi dengan pimpinan/mentor .................................................... 33
Gambar 3.3 Persutujuan mentor .............................................................................. 35
Gambar 3.4 Surat Persutujuan mentor ..................................................................... 35
Gambar 3.5 Pembuatan Surat permintaan data ........................................................ 38
Gambar 3.6 Penandatanganan surat Sekretaris Daerah Kabupaten Buton Tengah .... 38
Gambar 3.7 Mendistribusikan surat pada tiap OPD ................................................. 40
Gambar 3.8 Penandatanganan list Penerima Surat ................................................... 40
Gambar 3.9 Laporan yang diterima via whatssap .................................................... 42
Gambar 3.10 Monitoring laporan data via Email ..................................................... 42
Gambar 3.11 Melaporkan kepada mentor terkait data yang terkumpul..................... 45
Gambar 3.12 Meminta saran dan masukan dari mentor terkait bentuk format
rekapitulasi ........................................................................................ 47
viii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1|Page
dalam perencanaan, pengelolaan pengadaan baik melalui penyedia maupun
swakelola. Banyak Bagian Pengadaan Barang/Jasa yang dibentuk belum mampu
dalam menyusun kelembagaan, pengelolaan SDM, Training Manajerial, dan
Penyusunan target kinerja.
Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah terdiri atas susunan
organisasi yaitu : Sekretaris Daerah, Staf Ahli Bupati, Asisten Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Asisten
Administrasi Umum, Bagian, dan Kelompok Jabatan Fungsional. Dimana pada
penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun Anggaran 2019, Penulis
lulus pada formasi jabatan Ahli Pertama Pengelola Pengadaan Barang/Jasa di
Bagian Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.
Bagian Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Buton
Tengah mempunyai beberapa tugas diantaranya Pengelolaan pengadaan
barang/jasa, Pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik, Pembinaan
sunber daya manusia dan kelembagaan pengadaan barang/jasa, pelaksanaan
pendampingan, konsultasi, dan/atau bimbingan teknis, dimana Bagian Pengelola
Pengadaan Barang/Jasa terbagi menjadi 3 (tiga) Sub Bagian yaitu : Sub Bagian
Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa, Sub Bagian Pengelolaan Layanan Secara
Elektronik, dan Sub Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa.
Penulis saat ini ditempatkan pada Bagian Pengelola Pengadaan Barang/Jasa
dengan pertimbangan kurangnya staf PNS di Sub Bagian tersebut. Sub bagian
Pengelola Pengadaan Barang/Jasa mempunyai tugas dan fungsi salah satunya
Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan bagian pengadaan
barang/jasa, Penatausahaan Pengadaan Barang/Jasa, melaporkan hasil
pelakasanaan tugas kepada asisten Ekonomi.
2|Page
“DIGITALISASI DATA REALISASI PENGADAAN
BARANG/JASA BERBASIS GOOGLE DRIVE PADA BAGIAN
PENGADAAN BARANG DAN JASA SEKRETARIAT
DAERAH KABUPATEN BUTON TENGAH”
1.2. Tujuan
1. Tujuan Umum
1. Mampu menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)dalam setiap kegiatan
di lingkungan kerja dalam hal ini Bagian Pengadaan Barang dan Jasa
Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah;
2. Mampu mengaktualisasikan Pelayanan Publik yang berkualitas melalui
konsep dan prinsip pelayanan publik padaBagian Pengadaan Barang
danJasa Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah;
3. Mampu memahami kedudukan, peran, hak dan kewajiban serta
kode etik ASN yang kemudian diaplikasikan dalam pengelolaan
Manajemen ASN yang sistematis; serta
4. Mampu mengaktualisasikan konsep Whole of Government
dilingkungan kerja serta menerapkannya dalam pemberian
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi
ini adalah :
1. Terkoordinirnya data realisasi pengadaan barang/Jasa secara
komprehensif yang berbasis elektronik yakni google drive;
2. Mengoptimalkan monitoring dan evaluasi Pengadaan barang/jasa;
1.3. Manfaat
3|Page
3. Menjadi tenaga teknis yang mampu menjalankan fungsi sebagai
pelaksana kebijakan, pelayanan publik, dan perekat pemersatu bangsa
yang memiliki integritas dan professional di lingkungan Bagian
Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Buton
Tengah.
1.3.2. Manfaat Bagi Organisasi
1. Tertibnya pengelolaan data pengadaan barang/jasa.
2. Tersedianya data pengadaan secara elektronik pada google drive
3. Menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam memberikan solusi terhadap isu
yang diangkat.
1.3.3. Manfaat Bagi Masyarakat dan Stakeholder
Penerapan Nilai-nilai Dasar serta Peran PNS pada kegiatan ini
memberikan manfaat bagi masyarakat terlebih bagi stakeholder,
diantaranya :
1. Menciptakan Pegawai Negeri yang memiliki integritas dan professional
yang mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas
bagi masyarakat.
2. Menciptakan birokrasi yang professional, transparan dan sistematis
terhadap pengelolaan pemerintahan.
1.4. Ruang Lingkup
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS
dilaksanakan di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah
Kabupaten Buton Tengah sejak tanggal 2 Agustus sampai dengan 31 Agustus
2021. Lingkup pengumpulan data dalam rangka pelaporan data realisasi
Pengadaan barang dan jasa dilaksanakan pada semua OPD di Kabupaten Buton
Tengah.
4|Page
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEPSI NILAI-NIAI DASAR,
SERTA KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
2. Sturuktur Organisasi
Sekretariat Daerah merupakan unsur pembantu Bupati yang dipimpin
oleh Sekretaris Daerah yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati. Sekretariat Daerah melaksanakan tugas membantu Bupati
dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap
pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta pelayanan administratif.
Susunan organisasi Sekretariat Daerah terdiri atas:
5|Page
Tabel 2.1 Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah
6
3. Visi Misi
1. Visi
2. Misi
Misi Kabupaten Buton Tengah 2017-2022 diarahkan untuk
mewujudkan Kabupaten Buton Tengah yang sejahtera, agamis harmonis dan
berbudaya. Usaha-usaha perwujudan visi Kabupaten Buton Tengah dijabarkan
dalam misi sebagai berikut:
1. Pengembangan Potensi sumber daya perikanan kelautan, potensi
pariwisata dan potensi pertanian sebagai leading sektor pemicu
pengembangan sektor –sektorlainnya.
2. Membangun ekonomi kreatif melalui pemanfaatan potensi sumber daya
lokal sebagai wujud peningkatan dan pemerataan
kesejahteraanmasyarakat.
3. Membangun dan meningkatkan infrastruktur wilayah sesuai arahan
kebijakan perencanaanspasial.
4. Membangun Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas.
5. Membangun pemerintahan yang bersih dan meningkatkan kualitas
pelayananpublik.
6. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang agamis yang berakhlak
danberkepribadian.
7. Mewujudkan masyarakat yang sadar hukum serta penguatan nilai-nilai
kearifan lokal guna mencapai kehidupan yang harmonis.
8. Memelihara daya dukung lingkungan dan sumber daya alam sebagai
wujud pembangunan berkelanjutan
7|Page
4. Nilai Organisasi
Untuk memberikan arahan dalam pencapaian visi, maka visi dijabarkan
ke dalam fokus kerja yang disebut dengan “BERKAH” yang merupakan
akronim dari Bersih, Sejahtera, Produktif, Agamis dan Harmonis. Fokus
kerja tersebut memberi arahan kepada Perangkat Daerah untuk melaksanakan
program dan kegiatan untuk mendukung ketercapaian visi dan misi.
Visi Pembangunan Kabupaten Buton Tengah tahun 2017-2022 ini
menjadi arah cita-cita bagi pembangunan yang secara sistematis bagi
penyelenggara pemerintahan daerah dan segenap pemangku kepentingan
pembangunan Kabupaten Buton Tengah. Penjelasan dari visi tersebut adalah
sebagai berikut :
b. Sejahtera
Kesejahteraan menjadi kata kunci pembangunan yang akan
dilakukan. Sejahtera merupakan keadaan terpenuhinya kebutuhan ekonomi,
8|Page
sosial dan spiritual. Dalam visi ini, sejahtera mempunyai makna kebutuhan
dasar masyarakat Kabupaten Buton Tengah dapat dipenuhi secara lahir dan
bathin. Masyarakat yang sejahtera merupakan wujud dari masyarakat yang
adil dan makmur, baik dari sisi material maupun spiritual. Kesejahteraan
juga tercermin dalam semua aspek kehidupan, dimana masyarakat memiliki
akses yang sama dalam meningkatkan taraf hidupnya, memperoleh
pendidikan, kesehatan, dan serta berusaha dalam semua bidang.
c. Produktif
Produktivitas di Buton Tengah akan digalakan pada segala sektor
kegiatan seperti sektor perikanan, sektor kelautan, sektor pertanian, sektor
perkebunan, sektor peternakan, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif serta
usaha-usaha lainnya. Ini akan dilakukan dengan memberikan bantuan modal
usaha dan modal keterampilan pelaku-pelakuusaha.
d. Agamis
Ciri khas Buton Tengah sebagai daerah agamis harus dijaga dan
dilestarikan dalam segala aspek kehidupan baik dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan
e. Harmonis
Masyarakat yang harmonis menjadi cita-cita kita sehingga
keteraturan dan kerukunan perlu ditata dan dipelihara.Keharmonisan juga
akan hadir ketika adanya rasa keadilan dan adanya kesamaan hak dalam
hukum dan pelayanan kemasyarakatan, keadilan dalam kemanfaatan hasil-
hasil pembangunan antar wilayah dan golongan penduduk, serta
pemerintahan yang jujur, bersih, efisien dan efektif sebagai gambaran dari
goodgovernance.
9|Page
b. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut maka Bagian Pengadaan
Barang Jasa secara umum mempunyai fungsi sebagai berikut:
tugasnya.
10 | P a g e
purchasing;
10. melakukan penyusunan dan penjelasan dokumen pemilihan pada
pekerjaan yang dilakukan dengan metode pemilihan pengadaan langsung
atau tender cepat;
11. melakukan evaluasi penawaran dengan metode evaluasi harga terendah
sistem gugur;
12. melakukan penilaian kualifikasi pada pengadaan langsung;
13. melakukan pengadaan barang/jasa secara epurchasing dan pembelian
melalui toko daring (online);
14. melakukan negosiasi dengan mengacu pada harga perkiraan sendiri dan
standar harga/biaya;
15. mereviu dokumen persiapan pengadaan;
16. mengidentifikasi permasalahan penggunaan sistem informasi atau
aplikasi pada tahap pemilihan penyedia;
17. menganalisis temuan hasil pemeriksaaan pada tahap pemilihan penyedia
barang/jasa;
18. menyusun laporan tahunan pengadaan barang/jasa pemerintah;
19. melakukan perumusan kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah dalam
bentuk surat perintah kerja;
20. melakukan pengendalian pelaksanaan kontrak pada pekerjaan dengan
output barang jadi, layanan jasa lainnya yang sederhana, atau pekerjaan
konsultan perseorangan;
21. melakukan serah terima hasil pengadaan pada pekerjaan dengan output
barang jadi, layanan jasa lainnya yang sederhana, atau pekerjaan
konsultan perseorangan;
22. menyusun instrumen evaluasi kinerja penyedia pengadaan barang/jasa
pemerintah;
23. mengidentifikasi norma, standar, peraturan, dan manual pada tahap
pengelolaan kontrak pengadaan barang/jasa;
24. mengidentifikasi permasalahan penggunaan sistem informasi atau
aplikasi pada tahap pengelolaan kontrak pengadaan barang/jasa;
25. menganalisis temuan hasil pemeriksaaan pada tahap pengelolaan kontrak
pengadaan barang/jasa;
26. melakukan penyusunan rencana dan persiapan pengadaan secara
11 | P a g e
swakelola pada pekerjaan yang pelaksanaannya mengacu pada standar,
pedoman, petunjuk pelaksanaan, atau petunjuk teknis;
27. melaksanakan pengelolaan pengadaan secara swakelola pada pekerjaan
yang pelaksanaannya mengacu pada standar, pedoman, petunjuk
pelaksanaan, atau petunjuk teknis;
28. mengidentifikasi norma, standar, peraturan, dan manual pada pengadaan
barang/jasa pemerintah secara swakelola; dan
29. menganalisis temuan hasil pemeriksaaan pada pengadaan barang/jasa
pemerintah secara swakelola;
Golongan
Jenis Kelamin Jumlah
I II III IV
Laki-laki 0 1 6 1 8
Perempuan 0 0 0 0 0
Jumlah 0 1 6 1 8
12 | P a g e
1. Pengertian akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya.Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya
nilai- nilai publik.
Nilai-nilai publik tersebut meliputi:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan
kepentingan sektor, kelompok dan pribadi;
13 | P a g e
beda. Adanya norma yang bersifat informal tentang perilaku PNS
yang menjadi kebiasaan (how things are done around here) dapat
mempengaruhi perilaku anggota organisasi atau bahkan
mempengaruhi aturan formal yang berlaku.
4. Tingkatan dalam Akuntabilitas
Tingkatan dalam akuntabilitas digambarkan dalam bagan
berikut ini:
• Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)
• Akuntabilitas Individu
• Akuntabilitas Kelompok
• Akuntabilitas Organisasi
• Akuntabilitas Stakeholder
2.2.2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham kecintaan terhadap bangsa dan tanah air,
mengedepankan kepentingan Negara dalam menjalankan tugas dan fungsinya
terutama bagi seorang ASN.Nilai Nasionalisme sesuai dengan butir-butir
dalam Pancasila, ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik
serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa.ASN sebagai pelaksana
kebijakanpublic.
Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelaksana
kebijakan publik. Thomas R. Dye dalam bukunya berjudul Understanding
Public Policy yang diterbitkan pada tahun 1981 menyebutkan bahwa
kebijakan publik adalah apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk
dilakukanatau tidak dilakukan. Definisi ini mencakup pengertian yang sangat
luas.Segala hal yang merupakan tindakan pemerintah maupun diamnya
pemerintah terhadap sesuatu disebut sebagai kebijakan public.
1. Implementasi ASN sebagai pelaksana kebijakan public Implementasi ASN
sebagai pelaksana kebijakan publik, yaitu:
• Setiap pegawai ASN harus memiliki nilai-nilai kepublikan,
berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa menempatkan
kepentingan publik, bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya,
14 | P a g e
mengedepankan kepentingan nasional ketimbang kepentingan
sektoral dan golongan.
• Senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminatif dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Mereka harus bersikap profesional
dan berintegritas dalam memberikan pelayanan.Tidak boleh
mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi
pelayanan harus diberikan dengan maksud memperdayakan
masyarakat dan menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih
baik.
17 | P a g e
Jadi, Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan
publik, yakni:
a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
b. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
c. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
2. Kode etik Aparatur Sipil Negara
Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam
suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Adapun Kode Etik
Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok
18 | P a g e
g. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
h. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
i. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
j. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
k. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
3. Nilai-nilai Dasar Etika Publik
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
19 | P a g e
3. Dimensi Etika Publik
Pada prinsipnya, ada 3 (tiga) dimensi etika publik:
a. Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
b. Dimensi Modalitas
c. Dimensi tindakan integritas publik
4. Sumber-sumber Kode Etik bagi Aparatur Sipil Negara
Rumusan kode etik bagi ASN yang berlaku di sebuah negara
cukup beragam dari segi substansi maupun redaksinya.Biasanya rumusan
kode etik itu mengikuti kaidah moral yang sifatnya universal dan
sekaligus menyesuaikan dengan konteks lingkungan dari sistem
administrasi publik di sebuah negara.Oleh sebab itu, disamping
mengetahui rujukan dari peraturan mengenai kode etik di Indonesia, para
calon PNS sebaiknya juga memahami prinsip-prinsip universal yang
berlaku dalam mekanisme pelayanan publik. Prinsip universal yang
dimaksud di sini adalah kaidah yang berlaku bukan hanya di negara
maju yang sistem administrasinya sudah mapan, tetapi juga bisa
dipertimbangkan untuk diberlakukan di negara- negara berkembang
karena pada dasarnya semangat pelayanan publik merupakan muara dari
sumber-sumber kode etik universal tersebut.
Untuk konteks Indonesia, sumber-sumber kode etik universal perlu
terus dicermati dan dijadikan sebagai rujukan agar sistem administrasi
publik di Indonesia terus meningkat dari segi kadar profesionalisme
maupun integritasnya.
Berikut ini adalah sebagian dari sumber-sumber kode etik yang
telah berkembang dalam sistem administrasi publik sejak kemerdekaan,
yaitu:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1959 tentang Sumpah
Jabatan Pegawai Negeri Sipil dan Anggota Angkatan Perang
b. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji
Pegawai Negeri Sipil
c. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan
disiplin Pegawai Negeri Sipil.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang
Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil.
20 | P a g e
e. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.
f. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN).
g. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1959 tentang Sumpah
Jabatan Pegawai Negeri Sipil dan Anggota Angkatan Perang
h. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji
Pegawai Negeri Sipil
i. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan
Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
i. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang
Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil.
k. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.
l. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN).
2.2.4. Komitmen Mutu
1. Definisi Komitmen Mutu
Goetsch and Davis (2006: 5) berpendapat bahwa belum ada
definisi mutu yang dapat diterima secara universal, namun mereka telah
merumuskan pengertian mutu sebagai berikut: “Quality is a dynamic
state associated with products, services, people, processes, and
environments that meets or exceeds expectation.”Menurut definisi yang
dirumuskan Goetsch dan Davis, mutu merupakan suatu kondisi dinamis
berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang
sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepadapelanggan(customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya,
dan bahkan melampaui harapannya.Mutu merupakan salah satu standar
yang menjadi dasar untuk mengukur pencapaian hasil kerja. Mutu juga
dapat dijadikan sebagai alat pembeda yang dihasilkan oleh lembaga lain
sebagai pesaing (competitors).
2. Aspek Komitmen Mutu
Ada 3 (tiga) aspek yang terdapat dalam komitmen mutu, yaitu
efektifitas, efisien, dan inovasi.
21 | P a g e
2.2.5. Anti Korupsi
1. Definisi korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin, yaitu Corruptio yang
artinya kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Dalam UU No.31
Tahun 1999, pengertian korupsi, yaitu:Setiap orang yang dengan sengaja
secara melawan hukum untuk melakukan perbuatan dengan tujuan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang
mengakibatkan kerugian keuangan negara atau perekonomian negara.
Dari pengertian korupsi yang dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa pengertian korupsi merupakan suatu tindakan yang sangat tidak
terpuji yang dapat merugikan suatu bangsa dan Negara, seperti
penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan lain sebagainya untuk
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi, yang
mengakibatkan kerugian keuangan pada negara.
2. Langkah preventif mencegah korupsi
Adapun langkah-langkah untu mencegah terjadinya tindakan
korupsi, yaitu:
a. Pilihkan pemimpin yang amanah
b. Optimalkan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan
PenyelenggaraNegara)
c. Gerakan nasional transparansi
Hal ini sebenarnya sama dengan konsep yang diajukan oleh Anis
Baswedan. Rektor Universitas Paramadina, sekaligus sebagai calon
konvensi Partai Demokrat, mengatakan bahwa masyarakat sekarang
22 | P a g e
program kegiatannya di media massa, atau dipampang di papan
pengumuman di depan kantor. Kalau di satuan pendidikan sekolah,
dalam rangka Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) kepala sekolah
diminta untuk memajang RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Sekolah) di papan pengumuman sekolah, mengapa tidak di
institusi yang lebih tinggi, seperti kementerian dan institusi lain
pengguna anggaran.
2.3. Kedudukan dan Peran ASN
2.3.1. Managemen ASN
Visi UU ASN adalah mewujudkan ASN yang memiliki integritas
profesional, melayani dan sejahtera.Misi UU ASN adalah memindahkan
ASN dari comfort zone ke competitive zone.
Tujuan utama UU ASN antara lain :
1. Independensi dan netralitas
1. Kompetensi
2. Kinerja atau produktifitas kerja
3. Integritas
4. Kesejahteraan
5. Kualitas pelayanan publik
6. Pengawasan
2.3.2. Pelayanan publik
Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada
masyarakat yang merupakan kewajiban ASN sebagai abdi
masyarakat.Terdapat 7 sikap pelayanan prima, yakni :
1. Passionate (bersemangat)
3. Progressive (memakain cara terbaik)
4. Proaktive (antisipatif, tidak menunggu)
5. Promth (positif, tanpa curiga)
6. Patience (sabar)
7. Proporsional (tidak mengada-ada)
8. Functional (tepat waktu)
2.3.3. Whole of government
23 | P a g e
WOG merupakan suatu upaya dalam sistem pemerintahan yang
bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.WOG juga
memiliki pemahaman yakni suatu pendekatan penyelenggaraan
pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup yang lebih luas di
pemerintahan.
24 | P a g e
Setelah dilakukan identifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi yang
bermasalah, tahapan selanjutnya yang dilakukan penulis adalah menetapkan isu.
Penetapan isu yang berkualitas sebaiknya menggunakan alat bantu penetapan
kriteria kualitas isu. Teknik analisis sebagaipisau pemangkas yang digunakan
penulis untuk memprioritaskan isu yang akan ditindaklanjuti adalah dengan
menggunakan metode analisa APKL, yaitu dengan menentukan tingkat
Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan dan Layak-nya yang selanjutnya
memberikan skala penilaian 1-5. Isu yang memiliki nilai total penjumlahan
tertinggi itulah yang menjadi isuprioritas.
25 | P a g e
Angka 2 : Kurang Gawat/Mendesak
Angka 1 : Tidak Gawat/Mendesak
Keterangan :
26 | P a g e
menandatangani laporan hasil monitoring pelaksanaan pengadaan
barang/jasa dan diserahkan kepada kasubag Pengolola Pengadaan
Barang/Jasa untuk diarsipkan.
b. Kepala Sub Bagian; sebagai perpanjangan tangan Kepala Bagian
menyiapkan bahan monitoring dan menyusun bahan time scedule .
c. Staf Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang harus dilakukan untuk mengatasi isu permasalahan sesuai
tahapannya yaitu menyusun laporan hasil monitoring pelaksanaan
pengadaan barang/jasa.
untuk diarsipkan dalam bentuk google drive dan sebagai bahan evaluasi.
Data pengadaan barang/jasa yang lengkap dan tersusun dengan sistematis
pada sebuah instansi menunjukkan bahwa bagian dari birokrasi itu telah
menjalankan tugas dan fungsi pengelolaannya dengan baik, dalam hal ini
Manajemen Aparatur Sipil Negara.
27 | P a g e
2. Tidak tersampaikannya informasi realisasi pengadaan
barang/jasa.
3. Lemahnya pengawasan terhadap pelaksanaan pengadaan
barang/jasa.
28 | P a g e
BAB III
PENCAPAIAN AKTUALISASI NILAI DASAR
29 | P a g e
Buka google drive menggunakan
Tanggal 31 Agustus 2021 Terlaksana
email Unit Kerja Pengadaan
Barang/Jasa
Upload folder data realisasi Tanggal 31 Agustus 2021 Terlaksana
pengadaan
b) Nasionalisme
Saya berusaha dan bekerja keras menyiapkan bahan atau materi yang akan
dikonsultasikan.
c) Etika Publik
Saya berusaha secara cermat menyiapkan bahan atau materi yang akan
dikonsultasikan
30 | P a g e
d) Komitmen Mutu
Sebelum bertemu mentor saya secara efektif dan efisien mempersiapkan bahan
dan materi yang di konsultasikan terkait rancangan aktualisasi yang akan
dikerjakan
e) Anti Korupsi
Sebelum bertemu mentor saya menyiapkan bahan materi secara mandiri.
Dokumentasi Kegiatan :
31 | P a g e
Kegiatan 1 Konsultasi kepada mentor tentang rancangan aktualisasi
Deskripsi Kegiatan :
Saya melakukan kegiatan konsultasi mentor kepada Kasubbag Pengelola Pengadaan
Barang/Jasa Sekretariat Daerah Kab. Buton Tengah. Kegiatan tersebut bertujuan untuk :
Melapor kepada mentor agar diketahui bahwa saya sebagai peserta Latsar akan
melaksanakan kegiatan aktualisasi dilingkungan organisasi, dengan demikian
diharapkan dukungan mentor untuk kesuksesan pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Serta
menyampaikan gagasan rencana aktualisasi kepada mentor untuk mendapatkan saran
dan masukan.
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a) Akuntabilitas
Saya meminta arahan dan masukan mentor dengan penuh rasa tanggungjawab dan
berkomitmen untuk konsisten mealaksanakan apa yang telah di arahkan oleh
pimpinan dan mentor.
b) Nasionalisme
Saya meminta arahan dan masukan mentor menggunakan bahasa yang baik dan tanpa
memaksakan kehendak berdasarkan prinsip musyawarah.
c) Etika Publik
Saya berlaku sopan saat berkomunikasi dan konsultasi dengan tidak memotong
pembicaraan pimpinan dan mentor, serta bersikap terbuka dan siap menerima
masukan dan arahan.
d) Komitmen Mutu
e) Anti Korupsi
Saya bersikap jujur dan berani dalam mengungkapkan pertanyaan saat meminta arahan
dan masukan dari mentor.
32 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :
33 | P a g e
Kegiatan 1 Konsultasi kepada mentor tentang rancangan aktualisasi
Deskripsi Kegiatan :
Pada tahap kegiatan ini saya meminta persetujuan mentor, dengan tujuan untuk
menggalang dukungan pimpinan dan mentor sekaligus memperoleh legitimasi sebagai
dasar untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi di dalam Unit Kerja Pengadaan
Barang/Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah, khususnya di Sub Bidang
Pengelola Pengedaan Barang/Jasa.
34 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :
35 | P a g e
Manajemen ASN
Menyusun rancangan aktualisasi dan mengkonsultasikan bersama mentor merupakan
bagian dari manajemen ASN.
Pelayanan Publik
Melibatkan partisipatif mentor dalam u p a y a m e n g o p t i m a l k a n p e n d a t a a n
pada Bag ia n P e ng eo lo a laa n p e ng a d aa n barang/ jasa merupakan
bagian dari pelayanan publik.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Konsultasi dengan mentor serta meminta arahan serta saran merupakan penerapan Nilai
dasar Tanggung Jawab yang juga berkontribusi terhadap misi organisasi, yaitu “
Membangun Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas ”.
36 | P a g e
Kegiatan 2 Mengumpulkan data realisasi pengadaan barang/jasa dari OPD
Deskripsi Kegiatan :
Untuk mendapatkan data realisasi pengadaan, penulis membuat surat Sekretaris Daerah
Kab. Buton tengah. Penulis membuat surat permintaan data yang disertai lampiran
contoh format permintaan data. Dalam isi surat penulis juga telah melampirkan alamat
situs bit.ly/LapPBJ2021 untuk mengunduh contoh format permintaan data. Kemudian
data yang dibuat oleh masing-masing OPD dapat dikirim melalui alamat email Unit
Kerja Pengadaan Barang/ Jasa yaitu blp.butengkab@gmail.com .
37 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :
38 | P a g e
Kegiatan 2 Mengumpulkan data realisasi pengadaan barang/jasa dari OPD
Deskripsi Kegiatan :
Tahapan selanjutnya adalah Menyiapkan surat dan list penerima surat yang telah dibuat
kemudian penulis mengantar surat permintaan data realisasi pengadaan ke seluruh OPD
Pemerintah Kabupaten Buton Tengah. Setiap pengantaran surat kepada OPD, penulis
meminta paraf/tandatangan sebagai bukti penerimaan surat.
c) Etika Publik
d) Komitmen Mutu
Dalam mendistribusikan surat perimintaan data pada OPD saya melaksanakannya
dengan efektif dan efisien.
e) Anti Korupsi
Ketika Mendistribusikan surat permintaan data pada OPD saya menggunakan fasilitas
kantor secara bertanggungjawab.
39 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :
40 | P a g e
Kegiatan 2 Mengumpulkan data realisasi pengadaan barang/jasa dari OPD
Deskripsi Kegiatan :
Dalam melakukan monitoring terhadap pengumpulan data realisasi pengadaan dari setiap
OPD, Penulis selalu mengupdate perkembangan laporan data realisasi pengadaan melalui
email atau nomor whatssap penulis. Penulis juga biasa langsung mendatangi OPD yang
belum melaporkan data realisasi pengadaannya dan meminta agar laporannya segera
dibuat.
d) Komitmen Mutu
Saya melakukan monitoring terhadap pengumpulan data realisasi pengadaan dari tiap
OPD secara efektif dan efisien.
e) Anti Korupsi
Saya bersikap Jujur dan bertanggung jawab dalam melakukan monitoring terhadap
pengumpulan data realisasi pengadaan dari tiap OPD.
41 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :
42 | P a g e
Manajemen ASN
Dalam membuat surat saya mengikuti sesuai dengan prosedur dalam pembuatan surat
serta melakukan monitoring dalam pengumpulan data.
Pelayanan Publik
Mengumpulkan data realisasi pengadaan barang/jasa merupakan bagian dari pelayanan
publik.
Whole Of Goverment
Permintaan serta pengumpulan data realisasi pengadaan barang/jasa keseluruh OPD
merupakan bagian dari Whole of Goverment
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini Mendukung Misi Bagian Pengadaan Barang/Jasa "Membangun
pemerintahan yang bersih dan meningkatkan kualitas pelayanan publik"
Analisis Dampak
Dampak Positif
Proses pengumpulan data realisasi pengadaan dari tiap OPD merupakan bagian dari
proses membangun kerjasama serta integrsi data. Kerjasama antar Sekretariat Daerah
Khususnya Bagian Pengadaan Barang/Jasa dengan OPD terkait lainnya. Selain itu,
dengan adanya pengumpulan data dalam hal ini data realisasi pengadaan dapat
membantu pihak Sekretariat Daerah khsususnya Bagian Pengadaan Barang/Jasa
dalam memonitoring serta mengevaluasi perkembangan realisasi pengadaan.
Dampak Negatif
Tidak adanya kerjasama yang baik dari OPD. Jika data tidak terkumpul maka secara
kelembagaan berpotensi pada kurang berkualitasnya pendataan pengadaan
barang/jasa. Dan secara pribadi dapat mengganggu proses pelaksanaan aktualisasi.
43 | P a g e
Kegiatan 3 Mengolah data yang dikumpulkan
Deskripsi Kegiatan :
Tahapan selanjutnya adalah saya melaporkan data yang telah terkumpul dari tiap-tiap
OPD kepada mentor untuk diketahui dan nantinya data yang terkumpul sebagai bahan
olah data..
b) Nasionalisme
c) Etika Publik
Saya melaporkan data realisasi pengadaan kepada atasan atau mentor dengan sopan dan
santun
d) Komitmen Mutu
Melaporkan data realisasi pengadaan barang dan jasa dari tiap OPD secara efektif dan
efisien
e) Anti Korupsi
44 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :
45 | P a g e
Kegiatan 3 Mengolah data yang dikumpulkan
Deskripsi Kegiatan :
Setelah data realisasi pengadaan terkumpul maka penulis melakukan diskusi dengan
mentor untuk mendapatkan saran-saran atau masukan dalam membuat format rekapitulasi
realisasi pengadaan. Kemudian penulis membuat format rekapitulasi realisasi pengadaan
pada microsoft excel.
Saya menunjukkan Kerja keras dalam membuat format data rekapitulasi realisasi
pengadaan
c) Etika Publik
Saya membuat format data rekapitulasi realisasi pengadaan dengan cermat dan
bertanggung jawab
d) Komitmen Mutu
Saya membuat format rekapitulasi realisasi pengadaan secara efektif dan efisien.
e) Anti Korupsi
Saya bekerja secara jujur dan mandiri dalam membuat format rekapitulasi realisasi
pengadaan.
46 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :
Gambar 3.12 Meminta saran dan masukan dari mentor terkait bentuk format rekapitulasi
47 | P a g e
Kegiatan 3 Mengolah data yang dikumpulkan
Deskripsi Kegiatan :
Pada tahapan ini, data realisasi pengadaan yang telah terkumpul kemudian diinput satu
persatu berdasarkan OPD pada format rekapitulasi yang telah dibuat sampai seluruh data
OPD direkap sehingga kita mendapatkan total data realisasi pengadaan Pemerintah
Kabupaten Buton Tengah.
b.) Nasionalisme
Saya melaksanakan dengan kerja keras dalam mengolah data rekapitulasi realisasi
pengadaan barang/jasa
48 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :
49 | P a g e
Manajemen ASN
Menyusun serta mengolah data pengadaan barang dan jasa merupakan bagian dari
manajemen ASN.
Pelayanan Publik
Tersedianya rekapitulasi realisasi pengadaan merupakan bagian dari pelayanan publik.
Analisis Dampak
Dampak Positif
Dengan menyusun dan mengolah data realisasi dari tiap OPD yang dikumpulkan
sehinga kita bisa mendapatkan data rekapitulasi realisasi pengadaan seluruh OPD
Pemerintah Kabupaten Buton Tengah.
Dampak Negatif
Jika olah data tidak dilakukan maka data yang ada hanya sebatas data mentah dari
tiap OPD. Tidak adanya data rekapitulasi realisasi pengadaan secara keseluruhan.
50 | P a g e
Melaporkan hasil olah data
Kegiatan 4
Deskripsi Kegiatan :
Setelah penulis mengolah data realisasi pengadaan dari tiap OPD kemudian pada tahap ini
saya melaporkan hasil Rekapitulasinya kepada mentor untuk diketahui sekaligus dikoreksi
bila ada kesalahan mengolah data. Selanjutnya data rekapitulasi realisasi pengadaan di
print.
Saya menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar dalam melaporkan hasil
rekapitulasi relisasi pengadaan.
c) Etika Publik
Saat melaporkan hasil rekapitulasi realisasi pengadaan saya menunjukan sikap sopan
dan santun.
d) Komitmen Mutu
Saya melaporkan hasil rekapitulasi realisasi pengadaan secara baik dan benar dan
memanfaatkan waktu dengan efisien pada saat melaporkan.
e) Anti Korupsi
51 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :
52 | P a g e
Kegiatan 4 Melaporkan hasil olah data
Deskripsi Kegiatan :
d) Komitmen Mutu
Saya melaporkan data rekapitualasi realisasi pengadaan kepada pimpinan secara efektif
dan efisien.
e) Anti Korupsi
Saya bersikap jujur, berani dan bertanggung jawab kepada pimpinan dalam
melaporkan data rekapitulasi realisasi pengadaan.
53 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :
Gambar 3.16 Melaporkan hasil data rekapitulasi kepada Kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa
54 | P a g e
Kegiatan 4 Melaporkan hasil olah data
Deskripsi Kegiatan :
Pada saat melaporkan Data Rekapitulasi realisasi pengadaan kemudian saya meminta
kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa untuk menandatangani hasil rekapitulasi realisasi
pengadaan sebagai bentuk legitimasi pelaporan realisasi pengadaan barang dan jasa
Saya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi
untuk meminta tanda tangan Kepala Bagian Pengadaan Barang Jasa.
c) Etika Publik
Saya menggunakan bahasa yang sopan dan santun dalam berkomunikasi untuk
meminta tandatangan Kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa.
d) Komitmen Mutu
Saya menjaga agar laporan yang telah ditandatangani digunakan sebagaimana mestinya
(Mutu) dan digunakan untuk Perbaikan Berkelanjutan.
e) Anti Korupsi
Saya bekerja secara jujur, berani dan bertanggungg jawab dalam menyimpan
dokumen yang telah ditandatangani.
55 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :
56 | P a g e
Manajemen ASN
Melaporkan hasil olah data kepada mentor dan Kepala Bagian Pengadaan Barang/ Jasa
secara berjenjang sesuai dengan kapasitasnya masing-masing merupakan bagian dari
manajemen ASN.
Pelayanan Publik
Pelaporan hasil olah data dilaksanakan secara akuntabel dan transparan merupakan
bagian dari manajemen ASN.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Pelaporan data realisasi dari OPD serta data rekapitulasi pengadaan seluruh OPD
merupakan penerapan Nilai dasar Tanggung Jawab yang juga berkontribusi terhadap misi
Daerah yakni, “Membangun Sumber daya manusia yang sehat dan Berkualitas.”
Analisis Dampak
Dampak Positif
Penyampaian laporan mampu menjaga kepercayaan pimpinan terhadap bawahan.
Adanya Laporan data realisasi dari OPD dan rekapitulasi realisasi seluruh OPD
merupakan salah satu tanggung jawab organisasi. Selain itu juga data tersebut dapat
digunakan mengukur capaian realisasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa dari tiap
OPD.
Dampak Negatif
Jika pelaporan dan evaluasi tidak dilakukan, maka pimpinan tidak akan mengetahui
capaian dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan tentunya untuk penyempurnaan dari
sebuah laporan dibutuhkan masukan dari banyak pihak, salah satunya pimpinan/atasan.
57 | P a g e
Kegiatan 5 Menyimpan data kegoogle drive
Saya menunjukkan etos kerja yang tinggi dalam menggabungkan data dalam satu
folder penyimpanan
c) Etika Publik
d) Komitmen Mutu
e) Anti Korupsi
Saya bekerja secara jujur dan bertanggung jawab dalam menggabungkan data
dalam satu folder
58 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :
59 | P a g e
Kegiatan 5 Mengumpulkan data pangan
Deskripsi Kegiatan :
Setelah seluruh data digabung dalam satu folder kemudian saya mengakses google drive
dengan menggunakan email Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa yakni
blp.butengkab@gmail.com
c) Etika Publik
Saya melakukan dengan Cermat dalam mengakses google drive dengan menggunakan
email Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa.
d) Komitmen Mutu
Saya melaksanakan dengan efektif dan efisien dalam mengakses google drive dengan
menggunakan email Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa.
e) Anti Korupsi
Saya bekerja secara jujur, mandiri, dan bekerja dengan baik dalam mengakses
google drive dengan menggunakan email Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa.
60 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :
61 | P a g e
Kegiatan 5 Menyimpan data kegoogle drive
Deskripsi Kegiatan :
Pada tahap ini setelah google drive terakses kemudian pada tampilan google drive kita
klik menu “+ Baru” tepatnya berada disebelah kiri bagian atas layar laptop kemudian
muncul beberapa pilihan salah satunya upload folder lalu klik upload folder. Kemudian
pilih folder yang akan diupload dari laptop lalu klik open maka secara otomatis folder
telah tersimpan kedalam google drive.
d) Komitmen Mutu
Penyimpanan data k e google drive dengan menggunakan email Unit Kerja Pengadaan
Barang/Jasa merupakan adaptasi terhadap perkembangan zaman.
e) Anti Korupsi
Saya bekerja secara jujur, mandiri, dan bertanggungjawab dalam mengupload
folder ke google drive dengan menggunakan email Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa.
62 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :
63 | P a g e
Manajemen ASN
Menyusun data dalam satu folder kemudian menyimpannya dalam google drive
sehingga lebih efektif dan efisien merupakan bagian dari manajemen ASN.
Pelayanan Publik
Penyimpanan data secara elektronik dalam hal ini penyimpanan data via google drive
merupakan bentuk responsif terhadap perkembangan zaman serta lebih akuntabel
terhadap Pelayanan publik.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Penyimpanan data secara elektronik merupakan penerapan Nilai dasar Tanggung Jawab
yang juga berkontribusi terhadap misi Bagian Pengadaan Barang/Jasa, yaitu
"Membangun pemerintahan yang bersih dan meningkatkan kualitas pelayanan
publik"
Analisis Dampak
Dampak Positif
Data realisasi pengadaan tdk hanya tersimpan dalam PC/Laptop tetapi data realisasi
pengadaan tersimpan secara daring. Sehingga ketika terjadi kerusakan pada
PC/Laptop kita tidak perlu khawatir lagi, karena semua data yang dimasukan dalam
Google drive pasti aman.
Dampak Negatif
Jika data tidak dijaga dengan baik maka data berpotensi hilang atau terjadi
kesimpang siuran data.
64 | P a g e
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Aparatur Sipil Negara sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan
pemersatu bangsa wajib menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN yakni
Akuntabilitas, Nasionlisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi di
lingkungan unit organisasi khususnya Bagian Pengadaan Barang dan Jasa
Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah.
2. Pada pelaksanaan aktualisasi ini terdapat 5 kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu:
Konsultasi dengan pimpinan/mentor, Mengumpulkan data realisasi pengadaan
barang/jasa dari OPD, Mengolah data yang dikumpulkan, Melaporkan hasil olah
data, Menyimpan data kegoogle drive.
Adapun saran dari penulis yaitu penyimpan data berbasis elektronik dalam hal
ini google drive sangat penting untuk dilaksanakan pada Bagian Pengadaan
barang/Jasa dalam rangka menjamin ketersediaan data yang memadai. Oleh karena
itu, kedepan Hal ini akan berdampak pada pencapaian yang lebih besar yaitu
terkoordinirnya data pengadaan. Selain itu, penyimpanan data berbasis google drive
akan menciptakan lingkungan kerja yang efektif dan efisien.
4.3. Rencana Tindak Lanjut
65 | P a g e
pada data realiasi pengadaan, tetapi juga untuk seluruh urusan Bagian Pengadaan
Barang/Jasa yang lain.
3. Terpusatnya data realisasi pengadaan barang dan jasa seluruh OPD Kabupaten
Buton Tengah.
66 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Akuntabilitas: Modul
PelatihanDasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Anti Korupsi: Modul Pelatihan
DasarCalon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Etika Publik: Modul Pelatihan
DasarCalon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Komitmen Mutu: Modul
PelatihanDasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen ASN: Modul
PelatihanDasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Nasionalisme: Modul
PelatihanDasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Pelayanan Publik: Modul
PelatihanDasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Whole of Goverment: Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan
Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) Peraturan
Pemerintah No 11 tahun 2017 tentang Manajemen ASN
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III
Pemerintah Indonesia. (2020). Peraturan Bupati Buton Tengah Nomor 58 Tahun 2020
Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata kerja
Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Buton Tengah.
Buton Tengah
67 | P a g e
LAMPIRAN
68 | P a g e