Anda di halaman 1dari 76

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

DIGITALISASI DATA REALISASI PENGADAAN BARANG


DAN JASA BERBASIS GOOGLE DRIVE PADA BAGIAN
PENGADAAN BARANG DAN JASA SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN BUTON TENGAH

OLEH

ANDIKA PURNAMA, ST
NDH: 26

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS)


GOLONGAN III ANGKATAN CXX

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA


TAHUN 2021
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

“DIGITALISASI DATA REALISASI PENGADAAN BARANG


DAN JASA BERBASIS GOOGLE DRIVE PADA BAGIAN
PENGADAAN BARANG DAN JASA SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN BUTON TENGAH”

Oleh :
ANDIKA PURNAMA, S.T.
NIP. 19920703 202012 1 003

Telah diterima dan diperbaiki sesuai masukan Penguji, Coach dan Mentor Pada
Seminar/Evaluasi Aktualisasi yang diselenggarakan Pada tanggal 7 September 2021

Kendari, 7 September 2021

PENGUJI, COACH, MENTOR,

AHMAD SYAHRUN, SH., MSi Drs. AMALUL SYAHID, M.Si LA ODE SYARIF INDRAWAN, SIP
NIP. 197012221990031001 NIP. 19671025 199412 1 001 NIP. 19911006 2014061001

Mengetahui :

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

SYAHRUDDIN NURDIN, SE.


Pembina Utama Madya Gol. IV/d
NIP. 19660621 199012 1 001

ii | P a g e
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

“DIGITALISASI DATA REALISASI PENGADAAN BARANG


DAN JASA BERBASIS GOOGLE DRIVE PADA BAGIAN
PENGADAAN BARANG DAN JASA SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN BUTON TENGAH”

Oleh :
ANDIKA PURNAMA, S.T.
19920703 202012 1 003

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal : 7 September 2021


di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara

Coach Mentor

Drs. AMALUL SYAHID, M.Si LA ODE SYARIF INDRAWAN, SIP


NIP. 19671025 199412 1 001 NIP. 1991006 201406 1 001

iii | P a g e
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh


Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
Rahmat danKarunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan
aktualisasi dengan judul "Digitalisasi Data Realisasi Pengadaan Barang dan Jasa
Berbasis Google Drive Pada Bagian Pengadaan Barang Dan Jasa Sekretariat Daerah
Kabupaten Buton Tengah". Salam dan shalawat tak lupa penulis haturkan kepada
Nabiullah Muhammad SAW, idola umat islam yang senantiasa menjunjung tinggi
nilai-nilai islam sehingga islam dapat dikenal oleh jutaan masyarakat dunia. Laporan
hasil aktualisasi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk kelulusan Diklatsar
CPNS golongan III Lingkup Pemerintah Kabupaten Buton Tengah.
Dalam penyusunan laporan aktualisasi ini, penulis mendapatkan banyak
pengarahan, bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Syahruddin Nurdin, SE, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara;
2. Bapak Drs. Amalul Syahid, M.Si selaku coach yang selalu memberikan
bimbingan dan dukungan dalam penyusunan laporan ini;
3. La Ode Syarif Indrawan, SIP selaku mentor dalam pelaksanaan Aktualisasi
sekaligus Kasubag Pengelola Pengadaan Barang/Jasa;
4. Bapak Ahmad Syahrun, SH., M.Si selaku penguji atas segala masukan dan
kritikan yang membangun untuk kesempurnaan penyusunan laporan ini;
5. Kelurga besar Bagian Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa yang tidak dapat
penulis sebut satu persatu atas sagala masukan dan bantuannya dalam
menyelesaikan laporan aktualisasi ini;
6. Seluruh staf BPSDM Provinsi Sulawesi Tenggara dan BKPSDM Kab. Buton
Tengah yang telah memberi fasilitas dan pelayanan optimal sehingga pelatihan
dapat berlangsung dengan lancar;
7. Seluruh Widyaswara yang telah membimbing dalam perkualiahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan
dan diaktualisasikan di instansi;

iv | P a g e
8. Seluruh Panitia dan Binsuh yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan
diklatsar;
9. Rekan-rekan peserta diklatsar Golongan III Angkatan CXVIII, Angkatan CXIX,
Angkatan CXX, Lingkup Pemerintah Kabupaten Buton Tengah, untuk
kebersamaan yang terjalin selama masa kegiatan Pelatihan Dasar CPNS;
10. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan semangat dan doa untuk dapat
menyelesaikan Diklatsar Golongan III ini dengan baik.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan
laporan hasil aktualisasi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan laporan akhir ini.

Kendari, 6 Agustus 2021

Penulis

Andika Purnama, ST
Nip.19920703 202012 1 003

v|Page
DAFTAR ISI
COVER JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2. Tujuan .................................................................................................... 3
1.3. Manfaat .................................................................................................. 3
1.4. Ruang Lingkup ....................................................................................... 4
1.5. Waktu dan Tempat.................................................................................. 4

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI-NILAI


DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN
2.1. Gambaran Umum Organisasi .................................................................. 5
2.2. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN .......................................................... 12
2.3. Kedudukan dan Peran ASN .................................................................. 23
2.4. Penetapan isu dan dampaknya............................................................... 24

BAB III PENCAPAIAN AKTUALISASI NILAI DASAR


3.1. Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Yang Telah Diaktualisasikan ............ 29
3.2. Pelaksanaan Kegiatan dan Capaiannya ................................................ 30

BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan ......................................................................................... 65
4.2. Saran dan Rencana Tindak Lanjut ....................................................... 65
4.3. Rencana Tindak Lanjut ....................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vi | P a g e
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah ............. 6
Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Dilingkungan Bagian Pengadaan Barang
dan Jasa Kabupaten Buton Tengah .......................................................... .12

Tabel 2.3 Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi......................................... 24


Tabel 2.4 Penetapan Isu dengan Metode APKL ....................................................... 25
Tabel 3.1 Tahapan Kegiatan Aktualisasi ................................................................. 29

vii | P a g e
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Buton Tengah Berkah ............................................................................8
Gambar 3.1 Menyiapkan Bahan Konsultasi ............................................................. 31
Gambar 3.2 Konsultasi dengan pimpinan/mentor .................................................... 33
Gambar 3.3 Persutujuan mentor .............................................................................. 35
Gambar 3.4 Surat Persutujuan mentor ..................................................................... 35
Gambar 3.5 Pembuatan Surat permintaan data ........................................................ 38
Gambar 3.6 Penandatanganan surat Sekretaris Daerah Kabupaten Buton Tengah .... 38
Gambar 3.7 Mendistribusikan surat pada tiap OPD ................................................. 40
Gambar 3.8 Penandatanganan list Penerima Surat ................................................... 40
Gambar 3.9 Laporan yang diterima via whatssap .................................................... 42
Gambar 3.10 Monitoring laporan data via Email ..................................................... 42
Gambar 3.11 Melaporkan kepada mentor terkait data yang terkumpul..................... 45
Gambar 3.12 Meminta saran dan masukan dari mentor terkait bentuk format
rekapitulasi ........................................................................................ 47

Gambar 3.13 Membuat format rekapitulasi ............................................................. 47


Gambar 3.14 Mengolah data realisasi pengadaan .................................................... 49
Gambar 3.15 Melaporkan hasil olah data kepada mentor .............................................. 52
Gambar 3.16 Melaporkan hasil data rekapitulasi kepada Kepala Bagian Pengadaan
Barang/Jasa............................................................................................54

Gambar 3.17 Ditandatanganinya data rekapitulasi realisasi pengadaan .................... 56


Gambar 3.18 Menggabungkan data dalam satu folder ........................................ 59
Gambar 3.19 Akses google drive dengan email organisasi ...................................... 61
Gambar 3.20 Halaman depan google drive .............................................................. 61
Gambar 3.21 Upload folder data pengadaan ............................................................ 63
Gambar 3.22 Folder data pengadaan telah terupload ............................................... 63

viii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah, diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahanatau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan. (UU No. 5 Tahun 2014 tentang
ASN).
Langkah strategis yang diterapkan pemerintah dalam rangka rekrutmen
ASN yang profesional adalah Pelatihan Dasar CPNS yang di singkat Latsar
CPNS. Dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Nomor 12 tahun 2018 tercantum aturan mengenai pelatihan dasar calon pegawai
negeri sipil yang menerapkan metode baru. Dengan adanya Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Dasar pola baru ini diharapkan dapat membentuk
kader ASN berkualitas yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar ASN yang
meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi yang disingkat ANEKA. Nilai-nilai dasar tersebut adalah modal penting
bagi seluruh ASN termasuk tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya untuk mendukung terwujudnya sistem pelayanan publik di bidang
kesehatan yang terintegrasi, profesional, dan berkomitmen terhadap mutu.
Bagian Pengadaan Barang/Jasa mempunyai peran yang sangat penting
dalam pelaksanaan pembangunan daerah untuk peningkatan pelayan publik dan
pengembangan perekonomian nasional dan daerah.

Dalam hal ini Bagian Pengadaan Barang/Jasa bertanggung jawab


menyelenggarakan Pengelolaan Pengadaan Barang/ Jasa di daerah Kabupaten
Buton Tengah, tentunya Bagian Pengadaan Barang/Jasa akan menjadi pusat
keunggulan. Menjadi unit layanan pengadaan yang menuju Center of
Excellence, yaitu Strategis, Kolaboratif, Orientasi Kinerja, Proaktif, dan
Perbaikan berkelanjutan.

Bagian Pengadaan Barang/Jasa bukan hanya memberikan layanan


pemilihan penyedia saja, Bagian Pengadaan Barang/ Jasa wajib terlibat aktif

1|Page
dalam perencanaan, pengelolaan pengadaan baik melalui penyedia maupun
swakelola. Banyak Bagian Pengadaan Barang/Jasa yang dibentuk belum mampu
dalam menyusun kelembagaan, pengelolaan SDM, Training Manajerial, dan
Penyusunan target kinerja.
Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah terdiri atas susunan
organisasi yaitu : Sekretaris Daerah, Staf Ahli Bupati, Asisten Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Asisten
Administrasi Umum, Bagian, dan Kelompok Jabatan Fungsional. Dimana pada
penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun Anggaran 2019, Penulis
lulus pada formasi jabatan Ahli Pertama Pengelola Pengadaan Barang/Jasa di
Bagian Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.
Bagian Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Buton
Tengah mempunyai beberapa tugas diantaranya Pengelolaan pengadaan
barang/jasa, Pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik, Pembinaan
sunber daya manusia dan kelembagaan pengadaan barang/jasa, pelaksanaan
pendampingan, konsultasi, dan/atau bimbingan teknis, dimana Bagian Pengelola
Pengadaan Barang/Jasa terbagi menjadi 3 (tiga) Sub Bagian yaitu : Sub Bagian
Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa, Sub Bagian Pengelolaan Layanan Secara
Elektronik, dan Sub Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa.
Penulis saat ini ditempatkan pada Bagian Pengelola Pengadaan Barang/Jasa
dengan pertimbangan kurangnya staf PNS di Sub Bagian tersebut. Sub bagian
Pengelola Pengadaan Barang/Jasa mempunyai tugas dan fungsi salah satunya
Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan bagian pengadaan
barang/jasa, Penatausahaan Pengadaan Barang/Jasa, melaporkan hasil
pelakasanaan tugas kepada asisten Ekonomi.

Salah satu permasalahan yang dihadapi dan menjadi concern Penulis


sejak awal ditempatkan di Sub Bagian tersebut adalah belum maksimalnya
pelaksanaan pengadaan barang/jasa, dalam hal ini belum tersampaikannya
informasi realisasi pengadaan barang/jasa secara aktual dari masing-masing OPD
dan belum tersedianya data laporan realisasi pengadaan barang/jasa sebagai bentuk
evaluasi dan tanggung jawab organisasi yakni Bagian Pengadaan Barang dan Jasa.
Sehingga berdasarkan kondisi yang terjadi saat ini, maka penulis tertarik untuk
mengambil isu dengan judul :

2|Page
“DIGITALISASI DATA REALISASI PENGADAAN
BARANG/JASA BERBASIS GOOGLE DRIVE PADA BAGIAN
PENGADAAN BARANG DAN JASA SEKRETARIAT
DAERAH KABUPATEN BUTON TENGAH”

1.2. Tujuan
1. Tujuan Umum
1. Mampu menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)dalam setiap kegiatan
di lingkungan kerja dalam hal ini Bagian Pengadaan Barang dan Jasa
Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah;
2. Mampu mengaktualisasikan Pelayanan Publik yang berkualitas melalui
konsep dan prinsip pelayanan publik padaBagian Pengadaan Barang
danJasa Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah;
3. Mampu memahami kedudukan, peran, hak dan kewajiban serta
kode etik ASN yang kemudian diaplikasikan dalam pengelolaan
Manajemen ASN yang sistematis; serta
4. Mampu mengaktualisasikan konsep Whole of Government
dilingkungan kerja serta menerapkannya dalam pemberian

2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi
ini adalah :
1. Terkoordinirnya data realisasi pengadaan barang/Jasa secara
komprehensif yang berbasis elektronik yakni google drive;
2. Mengoptimalkan monitoring dan evaluasi Pengadaan barang/jasa;

1.3. Manfaat

1.3.1. Manfaat Bagi Peserta


1. Menjadi pengalaman belajar bagi Penulis untuk mengemban
tanggung jawab sepenuhnya sebagai abdi negara dan pelayan
masyarakat.
2. Menjadi PNS yang profesional, berkomitmen, beretika dan
berintegritas tinggi.

3|Page
3. Menjadi tenaga teknis yang mampu menjalankan fungsi sebagai
pelaksana kebijakan, pelayanan publik, dan perekat pemersatu bangsa
yang memiliki integritas dan professional di lingkungan Bagian
Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Buton
Tengah.
1.3.2. Manfaat Bagi Organisasi
1. Tertibnya pengelolaan data pengadaan barang/jasa.
2. Tersedianya data pengadaan secara elektronik pada google drive
3. Menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam memberikan solusi terhadap isu
yang diangkat.
1.3.3. Manfaat Bagi Masyarakat dan Stakeholder
Penerapan Nilai-nilai Dasar serta Peran PNS pada kegiatan ini
memberikan manfaat bagi masyarakat terlebih bagi stakeholder,
diantaranya :
1. Menciptakan Pegawai Negeri yang memiliki integritas dan professional
yang mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas
bagi masyarakat.
2. Menciptakan birokrasi yang professional, transparan dan sistematis
terhadap pengelolaan pemerintahan.
1.4. Ruang Lingkup
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS
dilaksanakan di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah
Kabupaten Buton Tengah sejak tanggal 2 Agustus sampai dengan 31 Agustus
2021. Lingkup pengumpulan data dalam rangka pelaporan data realisasi
Pengadaan barang dan jasa dilaksanakan pada semua OPD di Kabupaten Buton
Tengah.

1.5. Waktu dan Tempat


Kegiatan aktualisasi akan dilakukan mulai tanggal 2 Agustus sampai
dengan 31 Agustus 2021 bertempat di Bagian Pengadaan Barang/Jasa
Sekretariat Daerah Kabupaten ButonTengah.

4|Page
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEPSI NILAI-NIAI DASAR,
SERTA KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

2.1. Gambaran Umum Organisasi


1. Profil Organisasi

Bagian Pengadaan Barang dan Jasa mempunyai tugas melaksanakan


Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas
pembantuan pada Asisten Perekonomian dan Pembangunan. Dalam
melaksanakan tugasnya, Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat
Daerah:
a. Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa;
b. Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik;
c. Pembinaan sumber daya manusia dan kelembagaan pengadaan barang/jasa
atau kekayaan Negara menjadi;
d. Pelaksanaan pendampingan, konsultasi, dan/atau bimbingan teknis dan;
e. Pelakasanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah;

Sekretariat Daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah terdiri atas


beberapa Asisten, staf bupati dan Bagian yaitu : Staf Ahli Bupati, Asisten
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Asisten Perekonomian dan
Pembangunan, Asisten Administrasi Umum, Bagian, dan Kelompok jabatan
fungsional.

2. Sturuktur Organisasi
Sekretariat Daerah merupakan unsur pembantu Bupati yang dipimpin
oleh Sekretaris Daerah yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati. Sekretariat Daerah melaksanakan tugas membantu Bupati
dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap
pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta pelayanan administratif.
Susunan organisasi Sekretariat Daerah terdiri atas:

5|Page
Tabel 2.1 Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah

6
3. Visi Misi

1. Visi

Visi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Kabupaten Buton Tengah


Periode Tahun 2017-2022 yaitu :

“Mewujudkan pembangunan berbasis pengembangan potensi wilayah


menuju Kabupaten Buton Tengah yang BERKAH”

2. Misi
Misi Kabupaten Buton Tengah 2017-2022 diarahkan untuk
mewujudkan Kabupaten Buton Tengah yang sejahtera, agamis harmonis dan
berbudaya. Usaha-usaha perwujudan visi Kabupaten Buton Tengah dijabarkan
dalam misi sebagai berikut:
1. Pengembangan Potensi sumber daya perikanan kelautan, potensi
pariwisata dan potensi pertanian sebagai leading sektor pemicu
pengembangan sektor –sektorlainnya.
2. Membangun ekonomi kreatif melalui pemanfaatan potensi sumber daya
lokal sebagai wujud peningkatan dan pemerataan
kesejahteraanmasyarakat.
3. Membangun dan meningkatkan infrastruktur wilayah sesuai arahan
kebijakan perencanaanspasial.
4. Membangun Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas.
5. Membangun pemerintahan yang bersih dan meningkatkan kualitas
pelayananpublik.
6. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang agamis yang berakhlak
danberkepribadian.
7. Mewujudkan masyarakat yang sadar hukum serta penguatan nilai-nilai
kearifan lokal guna mencapai kehidupan yang harmonis.
8. Memelihara daya dukung lingkungan dan sumber daya alam sebagai
wujud pembangunan berkelanjutan

7|Page
4. Nilai Organisasi
Untuk memberikan arahan dalam pencapaian visi, maka visi dijabarkan
ke dalam fokus kerja yang disebut dengan “BERKAH” yang merupakan
akronim dari Bersih, Sejahtera, Produktif, Agamis dan Harmonis. Fokus
kerja tersebut memberi arahan kepada Perangkat Daerah untuk melaksanakan
program dan kegiatan untuk mendukung ketercapaian visi dan misi.
Visi Pembangunan Kabupaten Buton Tengah tahun 2017-2022 ini
menjadi arah cita-cita bagi pembangunan yang secara sistematis bagi
penyelenggara pemerintahan daerah dan segenap pemangku kepentingan
pembangunan Kabupaten Buton Tengah. Penjelasan dari visi tersebut adalah
sebagai berikut :

Gambar 2.1 Buton Tengah Berkah


a. Bersih

Penerapan tata kelola pemerintahan yang baik dan


benar/goodgovernance yakni pemerintahan yang transparan, membuka kran
partisipasi masyarakat, dan akuntabel, bebas dari budaya KKN, demokratis,
memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas, tidak melakukan
punggutan tanpa dasar hukum punggutan serta pemerintahan yang selalu
hadir ditengah-tengah masyarakat.

b. Sejahtera
Kesejahteraan menjadi kata kunci pembangunan yang akan
dilakukan. Sejahtera merupakan keadaan terpenuhinya kebutuhan ekonomi,
8|Page
sosial dan spiritual. Dalam visi ini, sejahtera mempunyai makna kebutuhan
dasar masyarakat Kabupaten Buton Tengah dapat dipenuhi secara lahir dan
bathin. Masyarakat yang sejahtera merupakan wujud dari masyarakat yang
adil dan makmur, baik dari sisi material maupun spiritual. Kesejahteraan
juga tercermin dalam semua aspek kehidupan, dimana masyarakat memiliki
akses yang sama dalam meningkatkan taraf hidupnya, memperoleh
pendidikan, kesehatan, dan serta berusaha dalam semua bidang.

c. Produktif
Produktivitas di Buton Tengah akan digalakan pada segala sektor
kegiatan seperti sektor perikanan, sektor kelautan, sektor pertanian, sektor
perkebunan, sektor peternakan, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif serta
usaha-usaha lainnya. Ini akan dilakukan dengan memberikan bantuan modal
usaha dan modal keterampilan pelaku-pelakuusaha.

d. Agamis
Ciri khas Buton Tengah sebagai daerah agamis harus dijaga dan
dilestarikan dalam segala aspek kehidupan baik dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan

e. Harmonis
Masyarakat yang harmonis menjadi cita-cita kita sehingga
keteraturan dan kerukunan perlu ditata dan dipelihara.Keharmonisan juga
akan hadir ketika adanya rasa keadilan dan adanya kesamaan hak dalam
hukum dan pelayanan kemasyarakatan, keadilan dalam kemanfaatan hasil-
hasil pembangunan antar wilayah dan golongan penduduk, serta
pemerintahan yang jujur, bersih, efisien dan efektif sebagai gambaran dari
goodgovernance.

5. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi


a. Tugas pokok Bagian Pengadaan secara umum adalah memfasilitasi
layanan pengadaan barang dan jasa, menyelenggarakan perencanaan,
pembinaan, pelaksanaan dan penatausahaan pengadaan barang dan jasa
serta evaluasi dan penyelesaian sanggah dalam proses pengadaan barang
dan jasa.

9|Page
b. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut maka Bagian Pengadaan
Barang Jasa secara umum mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Penyusunan petunjuk teknis dan rencana umum pengadaan barang dan


jasa;

2. Pengendalian dan evaluasi kebijakan dalam proses pengadaan barang


dan jasa;

3. Penyelenggaran adminstrasi layanan pengadaan barang/jasa;

4. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.

6. Tugas Pokok dan Jabatan Peserta Diklat


Uraian tugas dan fungsi sebagai ahli pertama Pengelola Pengadaan
Barang dan Jasa menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 29 tahun 2020 tentang
Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa sebagai berikut:
1. melakukan identifikasi atau reviu kebutuhan dan penetapan barang/jasa;
2. menyusun spesifikasi teknis dan kerangka acuan kerja pada pekerjaan
dengan output barang jadi, layanan jasa lainnya yang sederhana, atau
pekerjaan konsultan perseorangan;
3. menyusun harga perkiraan sendiri pada pekerjaan dengan output barang
jadi, layanan jasa lainnya yang sederhana, atau pekerjaan konsultan
perseorangan;
4. mereviu dokumen perencanaan pengadaan;
5. mengklarifikasi usulan barang/jasa untuk masuk katalog elektronik;
6. mengidentifikasi rencana umum pengadaan (norma, standar, peraturan,
dan manual) pada tahap perencanaan pengadaan;
7. mengidentifikasi permasalahan penggunaan sistem informasi atau
aplikasi pada tahap perencanaan pengadaan;
8. menganalisis temuan hasil pemeriksaaan pada tahap perencanaan
pengadaan;
9. melakukan reviu dokumen persiapan pada pekerjaan yang dilakukan
dengan metode pemilihan pengadaan langsung, tender cepat, atau e-

10 | P a g e
purchasing;
10. melakukan penyusunan dan penjelasan dokumen pemilihan pada
pekerjaan yang dilakukan dengan metode pemilihan pengadaan langsung
atau tender cepat;
11. melakukan evaluasi penawaran dengan metode evaluasi harga terendah
sistem gugur;
12. melakukan penilaian kualifikasi pada pengadaan langsung;
13. melakukan pengadaan barang/jasa secara epurchasing dan pembelian
melalui toko daring (online);
14. melakukan negosiasi dengan mengacu pada harga perkiraan sendiri dan
standar harga/biaya;
15. mereviu dokumen persiapan pengadaan;
16. mengidentifikasi permasalahan penggunaan sistem informasi atau
aplikasi pada tahap pemilihan penyedia;
17. menganalisis temuan hasil pemeriksaaan pada tahap pemilihan penyedia
barang/jasa;
18. menyusun laporan tahunan pengadaan barang/jasa pemerintah;
19. melakukan perumusan kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah dalam
bentuk surat perintah kerja;
20. melakukan pengendalian pelaksanaan kontrak pada pekerjaan dengan
output barang jadi, layanan jasa lainnya yang sederhana, atau pekerjaan
konsultan perseorangan;
21. melakukan serah terima hasil pengadaan pada pekerjaan dengan output
barang jadi, layanan jasa lainnya yang sederhana, atau pekerjaan
konsultan perseorangan;
22. menyusun instrumen evaluasi kinerja penyedia pengadaan barang/jasa
pemerintah;
23. mengidentifikasi norma, standar, peraturan, dan manual pada tahap
pengelolaan kontrak pengadaan barang/jasa;
24. mengidentifikasi permasalahan penggunaan sistem informasi atau
aplikasi pada tahap pengelolaan kontrak pengadaan barang/jasa;
25. menganalisis temuan hasil pemeriksaaan pada tahap pengelolaan kontrak
pengadaan barang/jasa;
26. melakukan penyusunan rencana dan persiapan pengadaan secara
11 | P a g e
swakelola pada pekerjaan yang pelaksanaannya mengacu pada standar,
pedoman, petunjuk pelaksanaan, atau petunjuk teknis;
27. melaksanakan pengelolaan pengadaan secara swakelola pada pekerjaan
yang pelaksanaannya mengacu pada standar, pedoman, petunjuk
pelaksanaan, atau petunjuk teknis;
28. mengidentifikasi norma, standar, peraturan, dan manual pada pengadaan
barang/jasa pemerintah secara swakelola; dan
29. menganalisis temuan hasil pemeriksaaan pada pengadaan barang/jasa
pemerintah secara swakelola;

7. Sumber Daya yang Dimiliki OPD

Pemerintahan yang baik (good governmance) adalah prasyarat bagi


terbentuknya pemerintahan yang efektif dan demokratis. Good governmance
digerakkan oleh prinsip-prinsip partisipatif, penegakkan hukum yang
efektif, transparan, profesional, akuntabel dan pengawasan yang efektif.
Dengan kaitan tersebut, peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan
khususnya sumber daya aparatur harus menjadi salah satu prioritas penting
dan strategis dalam program saat ini dan dimasa akan datang. Sumber daya
aparatur pemerintah menempati posisi strategis yang bukan saja mewarnai
melainkan juga menentukan arah kemana suatu daerah akan dibawa.

Terkait dengan hal tersebut, jumlah PNS pada Bagian Pengadaan


Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah Berjumlah 8
Orang.
Tabel 2.2
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten
Buton Tengah Tahun 2021

Golongan
Jenis Kelamin Jumlah
I II III IV
Laki-laki 0 1 6 1 8
Perempuan 0 0 0 0 0
Jumlah 0 1 6 1 8

2.2. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN


2.2.1. Akuntabilitas

12 | P a g e
1. Pengertian akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya.Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya
nilai- nilai publik.
Nilai-nilai publik tersebut meliputi:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan
kepentingan sektor, kelompok dan pribadi;

b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan


mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan
dapatdiandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
2. Aspek-aspek Akuntabilitas
Aspek-aspek akuntabilitas antara lain:
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a
relationship)
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is
results-oriented)
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
(Accountabilityrequiers reporting)
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
(Accountability ismeaningless without consequences)
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance)
3. Pentingnya Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang
berlaku pada4 setiap level atau unit organisasi sebagai suatu
kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggung jawaban
laporan kegiatankepada atasannya.
Dalam beberapa hal, akuntabilitas sering diartikan berbeda-

13 | P a g e
beda. Adanya norma yang bersifat informal tentang perilaku PNS
yang menjadi kebiasaan (how things are done around here) dapat
mempengaruhi perilaku anggota organisasi atau bahkan
mempengaruhi aturan formal yang berlaku.
4. Tingkatan dalam Akuntabilitas
Tingkatan dalam akuntabilitas digambarkan dalam bagan
berikut ini:
• Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)
• Akuntabilitas Individu
• Akuntabilitas Kelompok
• Akuntabilitas Organisasi
• Akuntabilitas Stakeholder

2.2.2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham kecintaan terhadap bangsa dan tanah air,
mengedepankan kepentingan Negara dalam menjalankan tugas dan fungsinya
terutama bagi seorang ASN.Nilai Nasionalisme sesuai dengan butir-butir
dalam Pancasila, ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik
serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa.ASN sebagai pelaksana
kebijakanpublic.
Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelaksana
kebijakan publik. Thomas R. Dye dalam bukunya berjudul Understanding
Public Policy yang diterbitkan pada tahun 1981 menyebutkan bahwa
kebijakan publik adalah apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk
dilakukanatau tidak dilakukan. Definisi ini mencakup pengertian yang sangat
luas.Segala hal yang merupakan tindakan pemerintah maupun diamnya
pemerintah terhadap sesuatu disebut sebagai kebijakan public.
1. Implementasi ASN sebagai pelaksana kebijakan public Implementasi ASN
sebagai pelaksana kebijakan publik, yaitu:
• Setiap pegawai ASN harus memiliki nilai-nilai kepublikan,
berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa menempatkan
kepentingan publik, bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya,

14 | P a g e
mengedepankan kepentingan nasional ketimbang kepentingan
sektoral dan golongan.
• Senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminatif dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Mereka harus bersikap profesional
dan berintegritas dalam memberikan pelayanan.Tidak boleh
mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi
pelayanan harus diberikan dengan maksud memperdayakan
masyarakat dan menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih
baik.

2. Prinsip penting sebagai pelaksana kebijakan public


ASN juga harus memperhatikan prinsip penting sebagai pelaksana
kebijakan publik, antara lain:
• ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas
dalam mengimplementasikan kebijakan publik. Sebagaimana
dikemukakan sebelumnya, tanpa ada implementasi maka suatu
kebijakan publik hanya menjadi angan-angan belaka, sehingga
karena itu harus dioperasionalisasikan.
• ASN harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan publik. Setiap pegawai ASN harus menyadari sebagai
aparatur profesional yang kompeten, berorientasi pelayanan publik,
dan loyal kepada negara dan aturan perundang-undangan.
• ASN harus berintegritas tinggi dalam menjalankan tugasnya, yaitu
yang memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan
kewibawaan dan kejujuran sebagai wujud keutuhan prinsip moral
dan etika bangsa dalam kehidupan bernegara.
• ASN harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan publik. Setiap pegawai ASN harus menyadari sebagai
aparatur profesional yang kompeten, berorientasi pelayanan publik,
dan loyal kepada negara dan aturan perundang-undangan.

• ASN harus berintegritas tinggi dalam menjalankan tugasnya, yaitu


yang memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan
kewibawaan dan kejujuran sebagai wujud keutuhan prinsip moral
dan etika bangsa dalam kehidupan bernegara.
15 | P a g e
3. ASN sebagai Pelayan Publik
ASN yang melayani publik Menurut Sianipar (1998) dalam bukunya
yang berjudul Manajemen Pelayanan Masyarakat pelayanan
didefinisikan sebagai caramelayani, membantu, menyiapkan, dan
mengurus, menyelesaikan keperluan, kebutuhan seseorang atau
sekolompok orang, artinya objek yang dilayani dapat meliputi individu,
pribadi-pribadi, dan kelompok-kelompok organisasi.
4. Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa
Aparatur Sipil Negara sebagai PemersatuBangsaDalam UU No 5 tahun
2014 pasal 66 ayat 1-2 terkait sumpah dan janji ketika diangkat menjadi
PNS. Dinyatakan bahwa PNS akan senantiasa setia dan taat sepenuhnya
kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. PNS juga
senantiasa menjunjung tinggi martabat PNS serta senantiasa
mengutamakan kepentingan Negara dari pada kepentingan diri sendiri,
seseorang dan golongan.

5. ASN Berintegritas Tinggi


Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia, integritas adalah“Mutu, sifat,
keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh, sehingga memiliki
potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran.
Integritas nasional dipahami sebagai wujud keutuhan prinsip moral dan
etika bangsa dalam kehidupan bernegara”.
Tuntutan bahwa ASN harus berintegritas tinggi adalah bagian dari
kode etik dan kode perilaku yang telah diatur di dalam pasal 5 UU ASN.
Berdasarkan pasal 5 UU ASN ada dua belas kode etik dan kode perilaku
ASN itu, yaitu:

• Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan


berintegritas tinggi;
• Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
• Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
• Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
• Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
16 | P a g e
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
• Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;

• Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung


jawab, efektif, dan efisien;
• Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
• Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan;
• Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
• Memegang teguh nilai dasar asn dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN;

• Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai


disiplin pegawai Aparatur Sipil Negara.

2.2.3. Etika Publik


1. Definisi Etika Publik
Weihrich dan Koontz (2005:46) mendefinisikan etika sebagai “the
dicipline dealing with what is good and bad and with moral duty and
obligation”.Oleh karena itu konsep etika sering digunakan sinonim
dengan moral. Ricocur (1990) mendefinisikan etika sebagai tujuan hidup
yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil.

Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah:Refleksi


tentang standar/norma menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan
dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Integritas publik menuntut para pemimpin
dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan
keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan
kebijaksanaan di dalam pelayanan publik (Haryatmoko, 2001).

17 | P a g e
Jadi, Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan
publik, yakni:
a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
b. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
c. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
2. Kode etik Aparatur Sipil Negara
Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam
suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Adapun Kode Etik
Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok

khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang


diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku
Aparatur Sipil Negara yakni sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
e. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.

18 | P a g e
g. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
h. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
i. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
j. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
k. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
3. Nilai-nilai Dasar Etika Publik
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

19 | P a g e
3. Dimensi Etika Publik
Pada prinsipnya, ada 3 (tiga) dimensi etika publik:
a. Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
b. Dimensi Modalitas
c. Dimensi tindakan integritas publik
4. Sumber-sumber Kode Etik bagi Aparatur Sipil Negara
Rumusan kode etik bagi ASN yang berlaku di sebuah negara
cukup beragam dari segi substansi maupun redaksinya.Biasanya rumusan
kode etik itu mengikuti kaidah moral yang sifatnya universal dan
sekaligus menyesuaikan dengan konteks lingkungan dari sistem
administrasi publik di sebuah negara.Oleh sebab itu, disamping
mengetahui rujukan dari peraturan mengenai kode etik di Indonesia, para
calon PNS sebaiknya juga memahami prinsip-prinsip universal yang
berlaku dalam mekanisme pelayanan publik. Prinsip universal yang
dimaksud di sini adalah kaidah yang berlaku bukan hanya di negara
maju yang sistem administrasinya sudah mapan, tetapi juga bisa
dipertimbangkan untuk diberlakukan di negara- negara berkembang
karena pada dasarnya semangat pelayanan publik merupakan muara dari
sumber-sumber kode etik universal tersebut.
Untuk konteks Indonesia, sumber-sumber kode etik universal perlu
terus dicermati dan dijadikan sebagai rujukan agar sistem administrasi
publik di Indonesia terus meningkat dari segi kadar profesionalisme
maupun integritasnya.
Berikut ini adalah sebagian dari sumber-sumber kode etik yang
telah berkembang dalam sistem administrasi publik sejak kemerdekaan,
yaitu:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1959 tentang Sumpah
Jabatan Pegawai Negeri Sipil dan Anggota Angkatan Perang
b. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji
Pegawai Negeri Sipil
c. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan
disiplin Pegawai Negeri Sipil.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang
Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil.
20 | P a g e
e. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.
f. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN).
g. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1959 tentang Sumpah
Jabatan Pegawai Negeri Sipil dan Anggota Angkatan Perang
h. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji
Pegawai Negeri Sipil
i. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan
Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
i. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang
Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil.
k. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.
l. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN).
2.2.4. Komitmen Mutu
1. Definisi Komitmen Mutu
Goetsch and Davis (2006: 5) berpendapat bahwa belum ada
definisi mutu yang dapat diterima secara universal, namun mereka telah
merumuskan pengertian mutu sebagai berikut: “Quality is a dynamic
state associated with products, services, people, processes, and
environments that meets or exceeds expectation.”Menurut definisi yang
dirumuskan Goetsch dan Davis, mutu merupakan suatu kondisi dinamis
berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang
sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepadapelanggan(customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya,
dan bahkan melampaui harapannya.Mutu merupakan salah satu standar
yang menjadi dasar untuk mengukur pencapaian hasil kerja. Mutu juga
dapat dijadikan sebagai alat pembeda yang dihasilkan oleh lembaga lain
sebagai pesaing (competitors).
2. Aspek Komitmen Mutu
Ada 3 (tiga) aspek yang terdapat dalam komitmen mutu, yaitu
efektifitas, efisien, dan inovasi.
21 | P a g e
2.2.5. Anti Korupsi
1. Definisi korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin, yaitu Corruptio yang
artinya kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Dalam UU No.31
Tahun 1999, pengertian korupsi, yaitu:Setiap orang yang dengan sengaja
secara melawan hukum untuk melakukan perbuatan dengan tujuan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang
mengakibatkan kerugian keuangan negara atau perekonomian negara.
Dari pengertian korupsi yang dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa pengertian korupsi merupakan suatu tindakan yang sangat tidak
terpuji yang dapat merugikan suatu bangsa dan Negara, seperti
penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan lain sebagainya untuk
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi, yang
mengakibatkan kerugian keuangan pada negara.
2. Langkah preventif mencegah korupsi
Adapun langkah-langkah untu mencegah terjadinya tindakan
korupsi, yaitu:
a. Pilihkan pemimpin yang amanah
b. Optimalkan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan
PenyelenggaraNegara)
c. Gerakan nasional transparansi
Hal ini sebenarnya sama dengan konsep yang diajukan oleh Anis
Baswedan. Rektor Universitas Paramadina, sekaligus sebagai calon
konvensi Partai Demokrat, mengatakan bahwa masyarakat sekarang

ini hampir semuanya memiliki HP. Dengan transparansi nasional, maka


semua warga masyarakat dengan bebas untuk dapat melakukan
pengawasan dengan menggunakan HP-nya, dan dengan HP-nya
masyarakat dapat melaporkan kepada petugas pengawasan, petugas
hukum, termasuk KPK.
3. Pengumuman anggaran secara terbuka
Untuk mendukung gerakan transparansi nasional, setiap awal tahun
anggaran, semua satuan kerja atau pengguna anggaran berkewajiban untuk
mengumumkan kepada masyarakat tentang

22 | P a g e
program kegiatannya di media massa, atau dipampang di papan
pengumuman di depan kantor. Kalau di satuan pendidikan sekolah,
dalam rangka Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) kepala sekolah
diminta untuk memajang RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Sekolah) di papan pengumuman sekolah, mengapa tidak di
institusi yang lebih tinggi, seperti kementerian dan institusi lain
pengguna anggaran.
2.3. Kedudukan dan Peran ASN
2.3.1. Managemen ASN
Visi UU ASN adalah mewujudkan ASN yang memiliki integritas
profesional, melayani dan sejahtera.Misi UU ASN adalah memindahkan
ASN dari comfort zone ke competitive zone.
Tujuan utama UU ASN antara lain :
1. Independensi dan netralitas
1. Kompetensi
2. Kinerja atau produktifitas kerja
3. Integritas
4. Kesejahteraan
5. Kualitas pelayanan publik
6. Pengawasan
2.3.2. Pelayanan publik
Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada
masyarakat yang merupakan kewajiban ASN sebagai abdi
masyarakat.Terdapat 7 sikap pelayanan prima, yakni :

1. Passionate (bersemangat)
3. Progressive (memakain cara terbaik)
4. Proaktive (antisipatif, tidak menunggu)
5. Promth (positif, tanpa curiga)
6. Patience (sabar)
7. Proporsional (tidak mengada-ada)
8. Functional (tepat waktu)
2.3.3. Whole of government

23 | P a g e
WOG merupakan suatu upaya dalam sistem pemerintahan yang
bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.WOG juga
memiliki pemahaman yakni suatu pendekatan penyelenggaraan
pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup yang lebih luas di
pemerintahan.

2.4. Penetapan Isu dan Dampaknya


2.4.1. Identifikasi dan Penetapan Isu
Sebelum menetapkan judul rancangan aktualisasi, ada dua
tahapan yang dilakukan Penulis terlebih dahulu, tahapan awal adalah
mengidentifikasi isu sesuai tugas pokok dan fungsi.Berdasarkan hasil
observasi Penulis selama bertugas di Bagian Pengadan Barang/Jasa
Sekretraiat Daerah Kabupaten Buton Tengah, ada beberapa isu terkait
kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan Penulis yang
membutuhkan penyelesaian segera. Identifikasi isu berdasarkan tugas
dan fungsi yang bermasalah dapat dilihat pada table 2.1.

Table 2.3 Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi


Tugas dan Deskripsi Keterkaitan
No Isu Teridentifikasi
Fungsi dengan Agenda III

Menyusun Kurangnya maksimalnya


Manajemen ASN
laporan tahunan
pendataan realisasi
1. pengadaan Whole Of Government
barang/jasa pengadaan barang/jasa Pelayanan Publik
pemerintah

Menyusun laporan Pengelolaan arsip surat


Manajemen ASN
2. tahunan pengadaan menyurat tidak teratata
barang/jasa Pelayanan Publik
pemerintah dengan baik
Mengidentifikasi
rencana umum Terlambatnya penginputan
pengadaan pada Rencana Umum Pengadaan
pada Aplikasi SIRUP Manajemen ASN
3. tahap perencanaan
pengadaan Pelayanan Publik

24 | P a g e
Setelah dilakukan identifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi yang
bermasalah, tahapan selanjutnya yang dilakukan penulis adalah menetapkan isu.
Penetapan isu yang berkualitas sebaiknya menggunakan alat bantu penetapan
kriteria kualitas isu. Teknik analisis sebagaipisau pemangkas yang digunakan
penulis untuk memprioritaskan isu yang akan ditindaklanjuti adalah dengan
menggunakan metode analisa APKL, yaitu dengan menentukan tingkat
Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan dan Layak-nya yang selanjutnya
memberikan skala penilaian 1-5. Isu yang memiliki nilai total penjumlahan
tertinggi itulah yang menjadi isuprioritas.

Tabel 2.4 Penetapan Isu dengan Metode APKL


Kriteria Jumlah Ranking
No. Isu
A P K L Skor
Kurang optimalnya pendataan
realisasi pengadaan barang/Jasa I
1. 5 4 4 5 18
melalui penyedia pada Bagian
Pengadaan Barang/jasa Sekretariat
Daerah
Kabupaten Buton Tengah
Kurang optimalnya pengelolaan surat
menyurat pada Bagian Pengadaan
2. Barang/jasa Sekretariat Daerah 4 3 4 2 13 III
Kabupaten Buton Tengah

Kurang optimalnya Penginputan


Rencana Umum pengadaan barang/jasa
3. melalui aplikasi SIRUP pada OPD 5 4 4 4 17 II
Kabupaten Buton Tengah

Sumber Data : Hasil Analisis (2021)

Skala Likert : 1-5


Angka 5 : Sangat gawat/mendesak
Angka 4 : Gawat/Mendesak
Angka 3 : Cukup Gawat/Medesak

25 | P a g e
Angka 2 : Kurang Gawat/Mendesak
Angka 1 : Tidak Gawat/Mendesak

Keterangan :

A : Aktual (sedang terjadi/dalam proses kejadian)


P : Problematik (Masalah Mendesak untuk dipecahkan)
K : Kekhalayakan (Menyangkut Hidup Orang Banyak)
L : Layak (Logis, Pantas, Realistis dan dapat di bahas)

Sehingga berdasarkan hasil analisis menggunakan metode APKL,


yang juga telah dikonsultasikan dengan mentor dan coach, Penulis
memutuskan mengangkat isu yaitu “Kurang optimalnya pendataan realisasi
pengadaan barang/Jasa melalui penyedia pada Bagian Pengadaan Barang/jasa
Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah”, yang mana kemudian Penulis
menetapkan 1 (satu) Judul Rancangan Aktualisasi sebagai gagasan
pemecahan isu, yaitu : “DIGITALISASI DATA REALISASI

PENGADAAN BARANG DAN JASA BERBASIS GOOGLE


DRIVE PADA BAGIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BUTONTENGAH”

2.4.2. Identifikasi Akar Masalah

Penetapan judul pada pelaksanaan aktualisasi didasarkan atas hasil


indentifikasi akar masalah yang ditemukan Penulis selama bekerja sehingga
menghasilkan isu yang layak diangkat dan dijadikan aktualisasi. Adapun
yang menjadi akar permasalahan sehingga timbul isu prioritas adalah :
a. Kurangnya monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengadaan
b. Belum tersusunnya data realisasi pengadaan barang/jasa
c. Belum tersedianya data realisasi Pengadaan barang/jasa secara elekronik..

2.4.3. Pihak-Pihak yang terlibat

a. Kepala Bagian; Menandatangani laporan hasil monitoring pelaksanaan

26 | P a g e
menandatangani laporan hasil monitoring pelaksanaan pengadaan
barang/jasa dan diserahkan kepada kasubag Pengolola Pengadaan
Barang/Jasa untuk diarsipkan.
b. Kepala Sub Bagian; sebagai perpanjangan tangan Kepala Bagian
menyiapkan bahan monitoring dan menyusun bahan time scedule .
c. Staf Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang harus dilakukan untuk mengatasi isu permasalahan sesuai
tahapannya yaitu menyusun laporan hasil monitoring pelaksanaan
pengadaan barang/jasa.

2.4.4. Deskripsi Pemecahan Isu


Isu yang ditetapkan oleh Penulis adalah Pengendalian data realisasi
Pengadaan Barang/Jasa, dimana untuk menyusun data realisasi perlu
menyiapkan data pengadaan barang/jasa yang dalam tahap pelaksanaan
sebagai bahan kegiatan monitoring pelaksanaan pengadaan barang/jasa ke
OPD. Penulis akan melakukan koordinasi keeluruh OPD untuk
mengumpulkan laporan data realisasi pengadaan barang/jasa. Data ini akan
dievaluasi dari hasil evaluasi tersebut kemudian data diolah dalam bentuk
format laporan rekapitulasi realisasi pengadaan barang/ jasa. Kemudian
atasan menandatangani hasil rekapitulasi monitoring pelaksanaan
pengadaan barang dan jasa.

untuk diarsipkan dalam bentuk google drive dan sebagai bahan evaluasi.
Data pengadaan barang/jasa yang lengkap dan tersusun dengan sistematis
pada sebuah instansi menunjukkan bahwa bagian dari birokrasi itu telah
menjalankan tugas dan fungsi pengelolaannya dengan baik, dalam hal ini
Manajemen Aparatur Sipil Negara.

2.4.5. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan

Dokumen data pengadaan yang lengkap dan tersusun secara


sistematis sangatlah penting. Jika isu tidak diselesaikan akan berdampak
sebagai berikut :

1. Tidak adanya laporan data hasil monitoring realisasi pengadaan barang/jasa

27 | P a g e
2. Tidak tersampaikannya informasi realisasi pengadaan
barang/jasa.
3. Lemahnya pengawasan terhadap pelaksanaan pengadaan
barang/jasa.

28 | P a g e
BAB III
PENCAPAIAN AKTUALISASI NILAI DASAR

3.1. Kegiatan dan Tahapan Kegiatan yang Telah Diaktualisasikan


Kegiatan aktualisasi dapat terlaksana dengan baik sesuai jadwal yang telah
ditentukan dengan sedikit penyesuaian . Adapun tahapan kegiatan aktualisasi
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Tahapan Kegiatan Aktualisasi
WAKTU
No. KEGIATAN TAHAPAN KETERANGAN
PELAKSANAAN
1. Konsultasi kepada Konsultasi dengan pimpinan/ Tanggal 2 Agustus 2021 Terlaksana
mentor tentang Mentor
rancangan Menyampaikan kegiatan yang Tanggal 2 Agustus 2021
aktualisasi Terlaksana
akan dilaksanakan
Meminta persetujuan dari mentor Tanggal 2 Agustus 2021
Terlaksana
2. Mengumpulkan data Membuat surat permintaan data Tanggal 3 s/d 5 Agustus
realisasi pengadaan realisasi pengadaan Terlaksana
2021
dari OPD
Mendistrbusikan surat pada OPD Tanggal 6 s/d 10 Agustus Terlaksana
2021

Memonitoring Pengumpulan data Tanggal 11 s/d 20 Terlaksana


Agustus 2021
3. Mengolah data yang
Melaporkan kepada mentor Tanggal 23 Agustus
dikumpulkan Terlaksana
terkait data yang telah terkumpul 2021
Membuat format data rekapitulasi Tanggal 23 Agustus 2021 Terlaksana
Realisasi pengadaan
Mengolah data realisasi
pengadaan sesuai format Tanggal 24 s/d 26 Terlaksana
rekapitulasi Agustus 2021
4. Melaporkan hasil
olah data Melaporkan hasil olah data Tanggal 27 Agustus 2021 Terlaksana
kepada mentor
Melaporkan data hasil
rekapitulasi realisasi pengadaan Tanggal 30 Agustus 2021
kepada kepala Bagian Pengadaan Terlaksana
Barang/Jasa
Penandatanganan data
rekapitulasi realisasi pengadaan
oleh kepala Bagian Pengadaan Tanggal 30 Agustus 2021 Terlaksana
Barang/Jasa
5. Menyimpan data ke Kumpulkan data realisasi
Tanggal 31 Agustus 2021 Terlaksana
google drive pengadaan dalam satu folder

29 | P a g e
Buka google drive menggunakan
Tanggal 31 Agustus 2021 Terlaksana
email Unit Kerja Pengadaan
Barang/Jasa
Upload folder data realisasi Tanggal 31 Agustus 2021 Terlaksana
pengadaan

3.2. Pelaksanaan Kegiatan dan Capaiannya


Bagian ini memuat pelaksanaan aktualisasi sebagaimana rancangan yang telah dibuat
dan capaian pelaksanaan yang disertai dengan bukti pelaksanaan kegiatan. Selain itu,
pelaksanaan kegiatan dikaitkan dengan nilai-nilai ANEKA.

Kegiatan 1 Konsultasi kepada mentor tentang rancangan aktualisasi

Tahapan Kegiatan 1 Mempersiapkan bahan/materi yang akan dikonsultasikan

Waktu Pelaksanaan Tanggal 2 Agustus 2021


Output / Hasil  Tersedianya bahan/materi konsultasi
yangdiharapkan  Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan :
Pada tahap awal sebelum bertemu dengan mentor saya mempersiapkan terlebih dahulu
bahan/materi yang akan dikonsultasikan. Saya merapikan dan memasukkan rancangan
kedalam sebuah map serta mengecek kembali setiap lembar rancangan tersebut untuk
memastikan kelengkapannya.
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a) Akuntabilitas
Saat menyiapkan bahan/materi konsultasi rencana aktualisasi saya melakukan
dengan penuh tanggung jawab.

b) Nasionalisme

Saya berusaha dan bekerja keras menyiapkan bahan atau materi yang akan
dikonsultasikan.

c) Etika Publik

Saya berusaha secara cermat menyiapkan bahan atau materi yang akan
dikonsultasikan

30 | P a g e
d) Komitmen Mutu
Sebelum bertemu mentor saya secara efektif dan efisien mempersiapkan bahan
dan materi yang di konsultasikan terkait rancangan aktualisasi yang akan
dikerjakan

e) Anti Korupsi
Sebelum bertemu mentor saya menyiapkan bahan materi secara mandiri.
Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 3.1 Menyiapkan bahan konsultasi

31 | P a g e
Kegiatan 1 Konsultasi kepada mentor tentang rancangan aktualisasi

Tahapan Kegiatan 2 Konsultasi dengan pimpinan/mentor

Waktu Pelaksanaan Tanggal 2 Agustus 2021


Output / Hasil yang  Mendapat saran-saran dan masukan dari mentor
diharapkan  Dokumentasi

Deskripsi Kegiatan :
Saya melakukan kegiatan konsultasi mentor kepada Kasubbag Pengelola Pengadaan
Barang/Jasa Sekretariat Daerah Kab. Buton Tengah. Kegiatan tersebut bertujuan untuk :
Melapor kepada mentor agar diketahui bahwa saya sebagai peserta Latsar akan
melaksanakan kegiatan aktualisasi dilingkungan organisasi, dengan demikian
diharapkan dukungan mentor untuk kesuksesan pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Serta
menyampaikan gagasan rencana aktualisasi kepada mentor untuk mendapatkan saran
dan masukan.
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a) Akuntabilitas
Saya meminta arahan dan masukan mentor dengan penuh rasa tanggungjawab dan
berkomitmen untuk konsisten mealaksanakan apa yang telah di arahkan oleh
pimpinan dan mentor.
b) Nasionalisme
Saya meminta arahan dan masukan mentor menggunakan bahasa yang baik dan tanpa
memaksakan kehendak berdasarkan prinsip musyawarah.
c) Etika Publik

Saya berlaku sopan saat berkomunikasi dan konsultasi dengan tidak memotong
pembicaraan pimpinan dan mentor, serta bersikap terbuka dan siap menerima
masukan dan arahan.
d) Komitmen Mutu

Saya Mengefisienkan waktu dalam berkonsultasi dengan pimpinan/mentor.

e) Anti Korupsi

Saya bersikap jujur dan berani dalam mengungkapkan pertanyaan saat meminta arahan
dan masukan dari mentor.

32 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 3.2 Konsultasi dengan pimpinan/mentor

33 | P a g e
Kegiatan 1 Konsultasi kepada mentor tentang rancangan aktualisasi

Tahapan Kegiatan 3 Meminta persetujuan dari mentor

Waktu Pelaksanaan Tanggal 2 Agustus 2021


Output / Hasil yang  Adanya surat persetujuan dari mentor
diharapkan  Dokumentasi

Deskripsi Kegiatan :
Pada tahap kegiatan ini saya meminta persetujuan mentor, dengan tujuan untuk
menggalang dukungan pimpinan dan mentor sekaligus memperoleh legitimasi sebagai
dasar untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi di dalam Unit Kerja Pengadaan
Barang/Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah, khususnya di Sub Bidang
Pengelola Pengedaan Barang/Jasa.

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :


a) Akuntabilitas
Saya meminta persetujuan pimpinan dan mentor dengan penuh rasa tanggungjawab
dan berkomitmen untuk konsisten mealaksanakan apa yang telah di arahkan oleh
pimpinan dan mentor
b.) Nasionalisme
Saya meminta meminta persetujuan mentor menggunakan bahasa yang baik dan benar
tanpa memaksakan kehendak

c.) Etika Publik


Saya bersikap sopan dan santun saat meminta persetujuan dari mentor.
d.) Komitmen Mutu
Surat persetujuan dari mentor dapat berorientasi pada mutu.
e.) Anti Korupsi
Saya bersikap berani ketika meminta persetujuan dari mentor dan Surat persetujuan
mentor merupakan bentuk disiplin administrasi

34 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 3.3 Persutujuan mentor

Gambar 3.4 Surat Persutujuan mentor

35 | P a g e
Manajemen ASN
Menyusun rancangan aktualisasi dan mengkonsultasikan bersama mentor merupakan
bagian dari manajemen ASN.

Pelayanan Publik
Melibatkan partisipatif mentor dalam u p a y a m e n g o p t i m a l k a n p e n d a t a a n
pada Bag ia n P e ng eo lo a laa n p e ng a d aa n barang/ jasa merupakan
bagian dari pelayanan publik.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Konsultasi dengan mentor serta meminta arahan serta saran merupakan penerapan Nilai
dasar Tanggung Jawab yang juga berkontribusi terhadap misi organisasi, yaitu “
Membangun Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas ”.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Kegiatan ini menguatkan tata nilai Bagian Pengadaan barang/jasa, yakni “agamis,
produktif, dan harmonis.”
Analisis Dampak
 Dampak Positif
Keberhasilan melakukan koordinasi dengan mentor sekaligus pimpinan kepala
puskesmas yang dilandasi dengan nilai-nilai dasar ANEKA serta peran dan
kedudukan ASN merupakan suatu upaya meningkatkan integritas dan kepercayaan
diri sebagai ASN di generasi milenial dalam menetukan arah dan sasaran suatu
kegiatan. Sasaran kegiatan dapat diperoleh apabila koordinasi dilakukan dengan
sopan, menetukan tujuan bersama, peduli, dan menyiapkan strategi sesuai dengan
penerapan ANEKA.
 Dampak Negatif
Jika tidak ada persetujuan dan dukungan dari Kepala Sub Bagian Pengadaan Barang
dan Jasa/pimpinan kita sulit untuk mengembangkan kegiatan dan pimpinan
menganggap bahwa kita tidak berlaku sopan terhadap pimpinan.

36 | P a g e
Kegiatan 2 Mengumpulkan data realisasi pengadaan barang/jasa dari OPD

Tahapan Kegiatan 1 Membuat surat permintaan data realisasi pengadaan

Waktu Pelaksanaan Tanggal 3 Agustus s/d 5 Agustus 2021


Output / Hasil yang  Tersedianya surat permintaan data
diharapkan  Dokumentasi

Deskripsi Kegiatan :
Untuk mendapatkan data realisasi pengadaan, penulis membuat surat Sekretaris Daerah
Kab. Buton tengah. Penulis membuat surat permintaan data yang disertai lampiran
contoh format permintaan data. Dalam isi surat penulis juga telah melampirkan alamat
situs bit.ly/LapPBJ2021 untuk mengunduh contoh format permintaan data. Kemudian
data yang dibuat oleh masing-masing OPD dapat dikirim melalui alamat email Unit
Kerja Pengadaan Barang/ Jasa yaitu blp.butengkab@gmail.com .

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :


a) Akuntabilitas
Saya bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab dalam membuat surat
b) Nasionalisme
Pada saat pembuatan surat saya melakukannya dengan sungguh-sungguh demi
kepentingan bersama mendapatkan data yang baik nantinya
c) Etika Publik
Saya bersikap cermat dan jujur saat membuat akun serta menjaga kerahasiaan akun
d) Komitmen Mutu
Saya memastikan proses pembuatan sesuai dengan mutu dan kaidah-kaidah dalam
menulis surat
e) Anti Korupsi
Saya menulis surat dengan jujur dan tidak menyalahgunakan surat

37 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 3.5 Pembuatan Surat permintaan data

Gambar 3.6 Penandatanganan surat Sekretaris Daerah Kabupaten Buton Tengah

38 | P a g e
Kegiatan 2 Mengumpulkan data realisasi pengadaan barang/jasa dari OPD

Tahapan Kegiatan 2 Mendistribusikan surat pada OPD

Waktu Pelaksanaan Tanggal 6 Agustus s/d 10 Agustus 2021


Output / Hasil yang  Terdistribusinya surat
diharapkan  Dokumentasi

Deskripsi Kegiatan :
Tahapan selanjutnya adalah Menyiapkan surat dan list penerima surat yang telah dibuat
kemudian penulis mengantar surat permintaan data realisasi pengadaan ke seluruh OPD
Pemerintah Kabupaten Buton Tengah. Setiap pengantaran surat kepada OPD, penulis
meminta paraf/tandatangan sebagai bukti penerimaan surat.

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :


a) Akuntabilitas
Dalam mendistribusikan surat realisasi pengadaan barang dan jasa saya melaksanakan
denga penuh rasatanggung jawab.
b) Nasionalisme

Dalam mendistribusikan surat permintaan data pada OPD saya melaksanakannya


dengan amanah.

c) Etika Publik

Dalam mendistribusikan surat perimintaan data pada OPD saya melaksanakannya


dengan ramah, sopan dan bersikap hormat

d) Komitmen Mutu
Dalam mendistribusikan surat perimintaan data pada OPD saya melaksanakannya
dengan efektif dan efisien.

e) Anti Korupsi

Ketika Mendistribusikan surat permintaan data pada OPD saya menggunakan fasilitas
kantor secara bertanggungjawab.

39 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 3.7 Mendistribusikan surat pada tiap OPD

Gambar 3.8 Penadatanganan list Penerima Surat

40 | P a g e
Kegiatan 2 Mengumpulkan data realisasi pengadaan barang/jasa dari OPD

Tahapan Kegiatan 3 Memonitoring Pengumpulan Data

Waktu Pelaksanaan Tanggal 11 s/d 20 Agustus 2021


Output / Hasil yang  Terkumpulnya laporan data pengadaan
diharapkan  Dokumentasi

Deskripsi Kegiatan :
Dalam melakukan monitoring terhadap pengumpulan data realisasi pengadaan dari setiap
OPD, Penulis selalu mengupdate perkembangan laporan data realisasi pengadaan melalui
email atau nomor whatssap penulis. Penulis juga biasa langsung mendatangi OPD yang
belum melaporkan data realisasi pengadaannya dan meminta agar laporannya segera
dibuat.

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :


a) Akuntabilitas
Saya melakukan monitoring terhadap pengumpulan data realisasi pengadaan dari tiap
OPD dengan jelas dan transparan.
b) Nasionalisme
Pada saat melakukan monitoring terhadap pengumpulan data realisasi pengadaan oleh,
saya menggunakan bahasa yang baik dan benar tanpa memaksakan kehendak dan
menghormati orang lain.
c) Etika Publik
Saat melakukan monitoring terhadap pengumpulan data pangan oleh petugas
pengumpul data pangan dari tiap OPD saya menggunakan bahasa yang sopan dan
santun serta menunjukkan sikap pertemanan.

d) Komitmen Mutu
Saya melakukan monitoring terhadap pengumpulan data realisasi pengadaan dari tiap
OPD secara efektif dan efisien.

e) Anti Korupsi

Saya bersikap Jujur dan bertanggung jawab dalam melakukan monitoring terhadap
pengumpulan data realisasi pengadaan dari tiap OPD.

41 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 3.9 Laporan yang diterima via whatssap

Gambar 3.10 Monitoring laporan data via Email

42 | P a g e
Manajemen ASN
Dalam membuat surat saya mengikuti sesuai dengan prosedur dalam pembuatan surat
serta melakukan monitoring dalam pengumpulan data.

Pelayanan Publik
Mengumpulkan data realisasi pengadaan barang/jasa merupakan bagian dari pelayanan
publik.

Whole Of Goverment
Permintaan serta pengumpulan data realisasi pengadaan barang/jasa keseluruh OPD
merupakan bagian dari Whole of Goverment
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini Mendukung Misi Bagian Pengadaan Barang/Jasa "Membangun
pemerintahan yang bersih dan meningkatkan kualitas pelayanan publik"

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Kegiatan ini mendukung pelaksanaan Tata Nilai Bagian Pengadaan Barang/Jasa
“Membangun pemerintahan yang bersih dan meningkatkan kualitas pelayanan
publik”

Analisis Dampak

 Dampak Positif
Proses pengumpulan data realisasi pengadaan dari tiap OPD merupakan bagian dari
proses membangun kerjasama serta integrsi data. Kerjasama antar Sekretariat Daerah
Khususnya Bagian Pengadaan Barang/Jasa dengan OPD terkait lainnya. Selain itu,
dengan adanya pengumpulan data dalam hal ini data realisasi pengadaan dapat
membantu pihak Sekretariat Daerah khsususnya Bagian Pengadaan Barang/Jasa
dalam memonitoring serta mengevaluasi perkembangan realisasi pengadaan.
 Dampak Negatif
Tidak adanya kerjasama yang baik dari OPD. Jika data tidak terkumpul maka secara
kelembagaan berpotensi pada kurang berkualitasnya pendataan pengadaan
barang/jasa. Dan secara pribadi dapat mengganggu proses pelaksanaan aktualisasi.

43 | P a g e
Kegiatan 3 Mengolah data yang dikumpulkan

Tahapan Kegiatan 1 Melaporkan kepada mentor terkait data yang telah


terkumpul
Waktu Pelaksanaan Tanggal 23 Agustus 2021
Output / Hasil yang  Mentor mengetahui data realisasi pengadaan yang telah
diharapkan terkumpul
 Sebagai bahan untuk mengolah data
 Dokumentasi

Deskripsi Kegiatan :

Tahapan selanjutnya adalah saya melaporkan data yang telah terkumpul dari tiap-tiap
OPD kepada mentor untuk diketahui dan nantinya data yang terkumpul sebagai bahan
olah data..

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :


a) Akuntabilitas
Saya menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam melaporkan data realisasi
pengadaan yang terkumpul dari tiap OPD

b) Nasionalisme

Saya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dalam berkomunikasi untuk


melaporkan data realisasi pengadaan yang terkumpul

c) Etika Publik

Saya melaporkan data realisasi pengadaan kepada atasan atau mentor dengan sopan dan
santun

d) Komitmen Mutu

Melaporkan data realisasi pengadaan barang dan jasa dari tiap OPD secara efektif dan
efisien

e) Anti Korupsi

Pelaporan data realisasi pengadaan dilakukan dengan transparan dan jujur

44 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 3.11 Melaporkan kepada mentor terkait data yang terkumpul

45 | P a g e
Kegiatan 3 Mengolah data yang dikumpulkan

Tahapan Kegiatan 2 Membuat format data Rekapitulasi realisasi pengadaan

Waktu Pelaksanaan Tanggal 23 Agustus 2021


Output / Hasil yang  Format data rekapitulasi realisasi pengadaan
diharapkan  Dokumentasi

Deskripsi Kegiatan :

Setelah data realisasi pengadaan terkumpul maka penulis melakukan diskusi dengan
mentor untuk mendapatkan saran-saran atau masukan dalam membuat format rekapitulasi
realisasi pengadaan. Kemudian penulis membuat format rekapitulasi realisasi pengadaan
pada microsoft excel.

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :


a) Akuntabilitas
Saya menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam membuat format data rekapitulasi
realisasi pengadaan
b) Nasionalisme

Saya menunjukkan Kerja keras dalam membuat format data rekapitulasi realisasi
pengadaan

c) Etika Publik

Saya membuat format data rekapitulasi realisasi pengadaan dengan cermat dan
bertanggung jawab

d) Komitmen Mutu

Saya membuat format rekapitulasi realisasi pengadaan secara efektif dan efisien.

e) Anti Korupsi

Saya bekerja secara jujur dan mandiri dalam membuat format rekapitulasi realisasi
pengadaan.

46 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 3.12 Meminta saran dan masukan dari mentor terkait bentuk format rekapitulasi

Gambar 3.13 Membuat format rekapitulasi

47 | P a g e
Kegiatan 3 Mengolah data yang dikumpulkan

Tahapan Kegiatan 3 Mengolah data realisasi pengadaan sesuai format rekapitulasi

Waktu Pelaksanaan Tanggal 24 s/d 26 Agustus 2021


Output / Hasil yang  Hasil olah data rekapitulasi realisasi pengadaan seluruh OPD
diharapkan  Dokumentasi

Deskripsi Kegiatan :

Pada tahapan ini, data realisasi pengadaan yang telah terkumpul kemudian diinput satu
persatu berdasarkan OPD pada format rekapitulasi yang telah dibuat sampai seluruh data
OPD direkap sehingga kita mendapatkan total data realisasi pengadaan Pemerintah
Kabupaten Buton Tengah.

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :


a.) Akuntabilitas
Saya menunjukkan sikap bertanggung jawab yaitu menyelesaikan pekerjaan secara
tuntas dan tepat waktu

b.) Nasionalisme

Saya melaksanakan dengan kerja keras dalam mengolah data rekapitulasi realisasi
pengadaan barang/jasa

c.) Etika Publik

Mengolah data rekapitulasi realisasi pengadaan barang/jasa dengan cermat

d.) Komitmen Mutu

Saya mengolah data rekapitulasi realisasi pengadaan dengan benar serta


memanfaatkan waktu dengan secra Efisien dan efektif.

e.) Anti Korupsi

Saya dalam mengolah data rekapitulasi realisasi pengadaan dilakukan dengan


transparan dan jujur

48 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 3.14 Mengolah data realisasi pengadaan

49 | P a g e
Manajemen ASN
Menyusun serta mengolah data pengadaan barang dan jasa merupakan bagian dari
manajemen ASN.

Pelayanan Publik
Tersedianya rekapitulasi realisasi pengadaan merupakan bagian dari pelayanan publik.

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi


Menyusun serta mengolah data pengadaan barang dan jasa merupakan penerapan Nilai
dasar Tanggung Jawab yang juga berkontribusi terhadap misi pengadaan barang/jasa,
yaitu “Membangun pemerintahan yang bersih dan meningkatkan kualitas pelayanan
publik”

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Kegiatan ini mendukung pelaksanaan Tata Nilai Bagian Pengadaan Barang/Jasa
Membangun pemerintahan yang bersih dan meningkatkan kualitas pelayanan
publik "

Analisis Dampak
 Dampak Positif
Dengan menyusun dan mengolah data realisasi dari tiap OPD yang dikumpulkan
sehinga kita bisa mendapatkan data rekapitulasi realisasi pengadaan seluruh OPD
Pemerintah Kabupaten Buton Tengah.
 Dampak Negatif
Jika olah data tidak dilakukan maka data yang ada hanya sebatas data mentah dari
tiap OPD. Tidak adanya data rekapitulasi realisasi pengadaan secara keseluruhan.

50 | P a g e
Melaporkan hasil olah data
Kegiatan 4

Tahapan Kegiatan 1 Melaporkan hasil olah data kepada mentor

Waktu Pelaksanaan Tanggal 27 Agustus 2021


Output / Hasil yang  Terlapornya hasil olah data rekapitulasi realisasi pengadaan
diharapkan pada mentor
 Dokumentasi

Deskripsi Kegiatan :

Setelah penulis mengolah data realisasi pengadaan dari tiap OPD kemudian pada tahap ini
saya melaporkan hasil Rekapitulasinya kepada mentor untuk diketahui sekaligus dikoreksi
bila ada kesalahan mengolah data. Selanjutnya data rekapitulasi realisasi pengadaan di
print.

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :


a) Akuntabilitas
Saat melaporkan saya menunjukkan sikap bertanggung jawab yaitu menyelesaikan
pekerjaan secara tuntas.
b) Nasionalisme

Saya menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar dalam melaporkan hasil
rekapitulasi relisasi pengadaan.

c) Etika Publik
Saat melaporkan hasil rekapitulasi realisasi pengadaan saya menunjukan sikap sopan
dan santun.

d) Komitmen Mutu

Saya melaporkan hasil rekapitulasi realisasi pengadaan secara baik dan benar dan
memanfaatkan waktu dengan efisien pada saat melaporkan.

e) Anti Korupsi

Saya melaporkan secara jujur dan bertanggungjawab dalam melaporkan hasil


rekapitulasi realisasi pengadaan.

51 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 3.15 Melaporkan hasil olah data kepada mentor

52 | P a g e
Kegiatan 4 Melaporkan hasil olah data

Tahapan Kegiatan 2 Melaporkan hasil olah data rekapitulasi realisasi pengadaan


kepada Kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa
Waktu Pelaksanaan Tanggal 30 Agustus 2021
Output / Hasil yang  Terlapornya hasil olah data rekapitulasi realisasi pengadaan
diharapkan kepada Pimpinan
 Dokumentasi

Deskripsi Kegiatan :

Setelah melaporkan hasil rekapitulasi realisasi pengadaan kementor kemudian mentor


mengarahkan saya untuk dilaporkan pada Kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa. Saat
melapor saya menyajikan data rekapitulasi realisasi pengadaan dalam bentuk dokumen
hardfile.
Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
a) Akuntabilitas
Saya menyajikan data rekapitulasi realisasi pengadaan dalam dalam bentuk Dokumen
secara jelas dan transparan sebagai bentuk pertanggungjawaban saya terhadap
pimpinan.
b) Nasionalisme
Saya melakukan komunikasi dengan pimpinan saat melaporkan data rekapitulasi
relisasi pengadaan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar tanpa
memaksakan kehendak berdasarkan asas-asas musyawarah.
c) Etika Publik
Saat melaporkan data rekapitulasi realisasi pengadaan saya bersikap sopan, santun dan
ramah terhadap pimpinan.

d) Komitmen Mutu
Saya melaporkan data rekapitualasi realisasi pengadaan kepada pimpinan secara efektif
dan efisien.

e) Anti Korupsi
Saya bersikap jujur, berani dan bertanggung jawab kepada pimpinan dalam
melaporkan data rekapitulasi realisasi pengadaan.

53 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 3.16 Melaporkan hasil data rekapitulasi kepada Kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa

54 | P a g e
Kegiatan 4 Melaporkan hasil olah data

Tahapan Kegiatan 3 Penandatanganan data rekapitulasi realisasi pengadaan

Waktu Pelaksanaan Tanggal 30 Agustus 2021


Output / Hasil yang  Ditandatanganinya data rekapitulasi realisasi pengadaan
diharapkan  Dokumentasi

Deskripsi Kegiatan :
Pada saat melaporkan Data Rekapitulasi realisasi pengadaan kemudian saya meminta
kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa untuk menandatangani hasil rekapitulasi realisasi
pengadaan sebagai bentuk legitimasi pelaporan realisasi pengadaan barang dan jasa

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :


a) Akuntabilitas
Saya menunjukkan sikap bertanggung jawab ketika meminta tandatangan Kepala
Bagian Pengadaan Barang/Jasa.
b) Nasionalisme

Saya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi
untuk meminta tanda tangan Kepala Bagian Pengadaan Barang Jasa.

c) Etika Publik

Saya menggunakan bahasa yang sopan dan santun dalam berkomunikasi untuk
meminta tandatangan Kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa.

d) Komitmen Mutu

Saya menjaga agar laporan yang telah ditandatangani digunakan sebagaimana mestinya
(Mutu) dan digunakan untuk Perbaikan Berkelanjutan.

e) Anti Korupsi
Saya bekerja secara jujur, berani dan bertanggungg jawab dalam menyimpan
dokumen yang telah ditandatangani.

55 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 3.17 Ditandatanganinya data rekapitulasi realisasi pengadaan

56 | P a g e
Manajemen ASN
Melaporkan hasil olah data kepada mentor dan Kepala Bagian Pengadaan Barang/ Jasa
secara berjenjang sesuai dengan kapasitasnya masing-masing merupakan bagian dari
manajemen ASN.

Pelayanan Publik
Pelaporan hasil olah data dilaksanakan secara akuntabel dan transparan merupakan
bagian dari manajemen ASN.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Pelaporan data realisasi dari OPD serta data rekapitulasi pengadaan seluruh OPD
merupakan penerapan Nilai dasar Tanggung Jawab yang juga berkontribusi terhadap misi
Daerah yakni, “Membangun Sumber daya manusia yang sehat dan Berkualitas.”

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Kegiatan ini mendukung pelaksanaan Tata Nilai Bagian Pengadaan Barang/Jasa,
yakni“Membangun Pemerintahan yang bersih dan meningkatkan kualitas
pelayanan publik "

Analisis Dampak
 Dampak Positif
Penyampaian laporan mampu menjaga kepercayaan pimpinan terhadap bawahan.
Adanya Laporan data realisasi dari OPD dan rekapitulasi realisasi seluruh OPD
merupakan salah satu tanggung jawab organisasi. Selain itu juga data tersebut dapat
digunakan mengukur capaian realisasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa dari tiap
OPD.
 Dampak Negatif
Jika pelaporan dan evaluasi tidak dilakukan, maka pimpinan tidak akan mengetahui
capaian dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan tentunya untuk penyempurnaan dari
sebuah laporan dibutuhkan masukan dari banyak pihak, salah satunya pimpinan/atasan.

57 | P a g e
Kegiatan 5 Menyimpan data kegoogle drive

Tahapan Kegiatan 1 Kumpulkan data dalam satu folder

Waktu Pelaksanaan Tanggal 31 Agustus 2021


Output / Hasil yang  Terkumpulnya data dalam satu folder
diharapkan  Dokumentasi
Deskripsi Kegiatan :
Pada tahap ini penulis mengumpulkan laporan data realisasi tiap OPD dan data
Rekapitulasi realisasi pengadaan yang telah ditandatangani oleh Kepala bagian Pengadaan
Barang/Jasa digabungkan dalam satu folder.

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :


a) Akuntabilitas
Saya menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam menggabungkan data dalam satu
folder penyimpanan.
b) Nasionalisme

Saya menunjukkan etos kerja yang tinggi dalam menggabungkan data dalam satu
folder penyimpanan

c) Etika Publik

Saya menggabungkan data pada satu folder dengan terbuka.

d) Komitmen Mutu

Saya menggabungkan data dalam satu folder untuk memudahkan efektifitas.

e) Anti Korupsi

Saya bekerja secara jujur dan bertanggung jawab dalam menggabungkan data
dalam satu folder

58 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 3.18 Menggabungkan data dalam satu folder

59 | P a g e
Kegiatan 5 Mengumpulkan data pangan

Tahapan Kegiatan 2 Buka google drive

Waktu Pelaksanaan Tanggal 31 Agustus 2021


Output / Hasil yang  teraksesnya google drive via email Unit Kerja Pengadaan
diharapkan Barang/Jasa
 Dokumentasi

Deskripsi Kegiatan :
Setelah seluruh data digabung dalam satu folder kemudian saya mengakses google drive
dengan menggunakan email Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa yakni
blp.butengkab@gmail.com

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :


a) Akuntabilitas
Saya menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam mengakses google drive dengan
menggunakan email Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa.
b) Nasionalisme

Saya melaksanakan penuh Amanah dalam mengakses google drive dengan


menggunakan email Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa.

c) Etika Publik

Saya melakukan dengan Cermat dalam mengakses google drive dengan menggunakan
email Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa.

d) Komitmen Mutu

Saya melaksanakan dengan efektif dan efisien dalam mengakses google drive dengan
menggunakan email Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa.

e) Anti Korupsi

Saya bekerja secara jujur, mandiri, dan bekerja dengan baik dalam mengakses
google drive dengan menggunakan email Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa.

60 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 3.19 Akses google drive dengan email organisasi

Gambar 3.20 Halaman depan google drive

61 | P a g e
Kegiatan 5 Menyimpan data kegoogle drive

Tahapan Kegiatan 3 Upload folder data pengadaan

Waktu Pelaksanaan Tanggal 31 Agustus 2021


Output / Hasil yang  Tersimpannya folder data pengadaan.
diharapkan  Dokumentasi

Deskripsi Kegiatan :
Pada tahap ini setelah google drive terakses kemudian pada tampilan google drive kita
klik menu “+ Baru” tepatnya berada disebelah kiri bagian atas layar laptop kemudian
muncul beberapa pilihan salah satunya upload folder lalu klik upload folder. Kemudian
pilih folder yang akan diupload dari laptop lalu klik open maka secara otomatis folder
telah tersimpan kedalam google drive.

Penjelasan Keterkaitan dengan nilai ANEKA :


a) Akuntabilitas
Saya menunjukkan sikap bertanggung jawab dan transparan dalam mengupload
fo ld e r ke google drive dengan menggunakan email Unit Kerja Pengadaan
Barang/Jasa.
b) Nasionalisme
Saya menunjukkan sikap yang Amanah dalam mengupload folder ke google drive
dengan menggunakan email Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa.
c) Etika Publik
Saya melaksanakan dengan Cermat ketika melakukan upload folder kegoogle drive
dengan menggunakan email Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa.

d) Komitmen Mutu
Penyimpanan data k e google drive dengan menggunakan email Unit Kerja Pengadaan
Barang/Jasa merupakan adaptasi terhadap perkembangan zaman.

e) Anti Korupsi
Saya bekerja secara jujur, mandiri, dan bertanggungjawab dalam mengupload
folder ke google drive dengan menggunakan email Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa.

62 | P a g e
Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 3.21 Upload folder data pengadaan

Gambar 3.22 Folder data pengadaan telah terupload

63 | P a g e
Manajemen ASN
Menyusun data dalam satu folder kemudian menyimpannya dalam google drive
sehingga lebih efektif dan efisien merupakan bagian dari manajemen ASN.

Pelayanan Publik
Penyimpanan data secara elektronik dalam hal ini penyimpanan data via google drive
merupakan bentuk responsif terhadap perkembangan zaman serta lebih akuntabel
terhadap Pelayanan publik.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Penyimpanan data secara elektronik merupakan penerapan Nilai dasar Tanggung Jawab
yang juga berkontribusi terhadap misi Bagian Pengadaan Barang/Jasa, yaitu
"Membangun pemerintahan yang bersih dan meningkatkan kualitas pelayanan
publik"

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Kegiatan ini mendukung pelaksanaan Tata Nilai Bagian Pengadaan Barang/Jasa yakni
“Membangun pemerintahan yang bersih dan meningkatkan kualitas pelayanan
publik”

Analisis Dampak
 Dampak Positif
Data realisasi pengadaan tdk hanya tersimpan dalam PC/Laptop tetapi data realisasi
pengadaan tersimpan secara daring. Sehingga ketika terjadi kerusakan pada
PC/Laptop kita tidak perlu khawatir lagi, karena semua data yang dimasukan dalam
Google drive pasti aman.
 Dampak Negatif
Jika data tidak dijaga dengan baik maka data berpotensi hilang atau terjadi
kesimpang siuran data.

64 | P a g e
BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan
1. Aparatur Sipil Negara sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan
pemersatu bangsa wajib menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN yakni
Akuntabilitas, Nasionlisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi di
lingkungan unit organisasi khususnya Bagian Pengadaan Barang dan Jasa
Sekretariat Daerah Kabupaten Buton Tengah.
2. Pada pelaksanaan aktualisasi ini terdapat 5 kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu:
Konsultasi dengan pimpinan/mentor, Mengumpulkan data realisasi pengadaan
barang/jasa dari OPD, Mengolah data yang dikumpulkan, Melaporkan hasil olah
data, Menyimpan data kegoogle drive.

3. Kegiatan aktualisasi Latsar telah dilaksanakan dari tanggal 2 Agustus s/d 31


Agustus 2021. Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan adalah Optimalisasi
Digitalisasi Data Realisasi Pengadaan Barang dan Jasa Berbasis Google Drive
Pada Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Pengadaan Barang
dan Jasa.
4. Terkumpulnya Data realisasi pengadaan dari tiap OPD merupakan bagian dari
monitoring pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.
5. Tersimpannya data secara elektronik yakni berbasis google drive memberikan
keamanan pada data-data pengadaan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa.
4.2. Saran

Adapun saran dari penulis yaitu penyimpan data berbasis elektronik dalam hal
ini google drive sangat penting untuk dilaksanakan pada Bagian Pengadaan
barang/Jasa dalam rangka menjamin ketersediaan data yang memadai. Oleh karena
itu, kedepan Hal ini akan berdampak pada pencapaian yang lebih besar yaitu
terkoordinirnya data pengadaan. Selain itu, penyimpanan data berbasis google drive
akan menciptakan lingkungan kerja yang efektif dan efisien.
4.3. Rencana Tindak Lanjut

1. Kegiatan monitoring data realisasi pengadaan akan terus dilaksanakan tiap 3


bulan (triwulan)
2. Gagasan pemanfaatan google drive sangat penting untuk diwujudkan bukan hanya

65 | P a g e
pada data realiasi pengadaan, tetapi juga untuk seluruh urusan Bagian Pengadaan
Barang/Jasa yang lain.
3. Terpusatnya data realisasi pengadaan barang dan jasa seluruh OPD Kabupaten
Buton Tengah.

66 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Buku
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Akuntabilitas: Modul
PelatihanDasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Anti Korupsi: Modul Pelatihan
DasarCalon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Etika Publik: Modul Pelatihan
DasarCalon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Komitmen Mutu: Modul
PelatihanDasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen ASN: Modul
PelatihanDasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Nasionalisme: Modul
PelatihanDasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Pelayanan Publik: Modul
PelatihanDasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Whole of Goverment: Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.

Peraturan
Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) Peraturan
Pemerintah No 11 tahun 2017 tentang Manajemen ASN
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III
Pemerintah Indonesia. (2020). Peraturan Bupati Buton Tengah Nomor 58 Tahun 2020
Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata kerja
Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Buton Tengah.
Buton Tengah

67 | P a g e
LAMPIRAN

68 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai