OLEH:
JOKO IMAM SUMANTRI, SE
NDH. 23
OLEH:
KENDARI, 2020
ii
PEMERINTAH SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jln. Chairil Anwar No. 8A Telp. (0401) 3124061, Fax (0401)3125905 Puwatu Kendari
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
Disetujui untuk diseminarkan pada Seminar Evaluasi Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III Angkatan LXXI Kelompok VI Tahun 2020 pada:
Hari/Tanggal : Rabu, 30 September 2020
Pukul : 08.00 Sampai Selesai
Tempat : LPMP Provinsi Sulawesi Tenggara
iii
PEMERINTAH SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jln. Chairil Anwar No. 8A Telp. (0401) 3124061, Fax (0401)3125905 Puwatu Kendari
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
Telah diperbaiki sesuai dengan saran dan masukan: Penguji, Coach dan Mentor pada Seminar
Rancangan Aktualisasi dan disetujui untuk Aktualisasikan pada Tahapan Habituasi Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III Angkatan LXXI Kelompok VI
Tahun 2020
Kendari, 1 Oktober 2020
Penguji, Coach, Mentor,
Drs. H. ABDUL RAJAB SILONDAE, M.Si LA HADIFA, SE., M.Si GUSLIN, S.Ip, M.Si
NIP. 19621229 198903 1 014 NIP. 19611231 199103 1 049 NIP. 19760917 200903 1 004
MENGETAHUI :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
SYAHRUDDIN NURDIN, SE
Pembina Utama Madya Gol. IV/c
NIP. 19660621 199012 1 003
iv
KATA PENGANTAR
v
9. Spesial thanks untuk istri tercinta dan anakku tersayang, yang selalu mendoakan dan
mendukung dengan sepenuh hati selama pelaksanaan LATSAR CPNS, Jazakumullahu
Khairan... aamiin.
10. Seluruh keluarga besar saya, terutama orang tua, mertua, dan sanak saudara atas doa dan
dukungannya.
11. Keluarga besar peserta LATSAR Golongan III Angkatan LXX, LXXI, dan LXXII Tahun
2020 atas kebersamaan, motivasi, solidaritas, dukungan moril, kekompakkan dan
kenangannya selama mengikuti LATSAR.
Penyusun menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna,
karena adanya keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki penyusun. Oleh karenanya,
penyusun mengharapkan adanya masukan yang bersifat membangun demi sempurnanya
rancangan aktualisasi ini. Akhir kata, semoga rancangan aktualisasi ini dapat memberikan
manfaat yang besar khususnya bagi penyusun dan instansi Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan pembaca pada umumnya.
Penyusun
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Tujuan ....................................................................................................... 4
1.3. Manfaat ..................................................................................................... 5
1.4. Ruang Lingkup ......................................................................................... 5
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI DASAR, .. 6
2.1. Gambaran Umum ..................................................................................... 6
2.2. Visi dan Misi ............................................................................................ 7
2.3. Tugas , Fungsi dan Struktur Organisasi ................................................... 8
2.4. Sumber Daya SKPD .................................................................................. 11
2.5. Konsepsi Nilai Dasar ASN ....................................................................... 13
BAB III RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN 16
3.1. Keadaan yang Diharapkan dan Keadaan Sekarang .................................. 16
3.2. Identifikasi, Analisis dan Penetapan Isu .................................................. 17
3.3. Analisis Dampak Isu ................................................................................ 19
3.4. Kegiatan Terpilih sebagai Pemecahan Isu ............................................... 19
3.5. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ....................... 20
3.6. Jadwal Rencana Kegiatan ......................................................................... 24
3.7. Perkiraan Masalah dalam Pelaksanaan dan Alternatif Solusi .................. 25
BAB IV CAPAIAN HASIL AKTUALISASI ............................................................... 26
4.1. Kendala dan Antisipasi ............................................................................ 26
4.2. Capaian Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN ............................................. 26
4.3. Deskripsi Kegiatan ................................................................................... 48
4.4. Kegiatan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN ............................................ 19
4.5. Matrix Aktualisasi dan Habituasi ............................................................. 51
vii
4.6. Matrix Kedudukan dan Peran ASN .......................................................... 55
4.7. Matrix Keterkaitan Kegiatan dengan Visi dan Misi Organisasi .............. 56
BAB V PENUTUP ....................................................................................................... 57
5.1. Kesimpulan ............................................................................................... 57
5.2. Saran ......................................................................................................... 58
5.3. Rencana Tindak Lanjut ............................................................................ 58
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 59
LAMPIRAN ..................................................................................................................... 60
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Fungsi Aparatur Sipil Negara menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN) pasal 10 yaitu Aparatur Sipil Negara sebagai: pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Dalam menjalankan
ketiga fungsi tersebut Aparatur Sipil Negara yang telah mengucapkan sumpah jabatan harus
secara konsisten menjalankan ketiga fungsi tersebut tanpa melanggar nilai-nilai dan kode
etik. Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi
persyaratan tertentu yang diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap untuk menduduki
jabatan pemerintahan oleh pejabat Pembina kepegawaian. Dalam pasal 3 Undang-undang
Nomor 5 Tahun 2014 juga disebutkan bahwa ASN merupakan profesi yang berlandaskan
pada prinsip nilai-nilai dasar yaitu nilai kode etik dan kode perilaku, komitmen, integritas
moral, dan tanggung jawab pelayanan publik, kualifikasi akademik, jaminan perlindungan
hukum dalam melaksanakan tugas dan profesionalitas jabatan. Untuk memudahkan dalam
memahami nilai-nilai dasar tersebut maka dikerucutkan menjadi 5 nilai dasar ASN yang
disingkat ANEKA yaitu nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi. Nilai dasar ANEKA ini merupakan postur ideal pemahaman yang wajib
dimiliki dan diimplementasikan oleh semua ASN dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya di instansinya masing-masing.
Penerapan 5 (lima) Nilai Dasar ASN harus dijalankan dengan tindakan konkrit saat
Aparatur Sipil Negara tersebut menjalankan tugasnya sebagai abdi negara. Tidak hanya
dalam menjalankan tugasnya sebagai petugas administrasi yang berurusan dengan
sistematika kerja suatu instansi pemerintahan, namun dalam menjalankan tugasnya sebagai
pelayan publik yang senantiasa melayani kebutuhan masyarakat ASN. Maka dalam
perkembangannya nilai dasar ASN yang terangkum kedalam ANEKA dielaborasikan
dengan peran ASN dalam NKRI yang terbagi menjadi Whole Of Goverment, Pelayanan
Publik, dan Manajemen ASN.
1
Sejalan dengan semangat untuk menerapkan kelima nilai dasar ASN tersebut diatas
maka ditetapkannya Undang-undang aparatur Sipil Negara dan merujuk pada Pasal 63 ayat
(3) dan ayat (4); CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
diklat terintegritasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi,
nasionalisme dan kebangsan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Diperlukan sebuah penyelenggaraan
Pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan
pembelajaran klasikal dan nonklasikal di tempat Pelatihan dan di tempat kerja sehingga
memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan,
serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi) dan merasakan manfaatnya, sehingga
terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang profesional. Melalui pembaharuan
Pelatihan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan PNS profesional yang berkarakter dalam
melaksanakan tugas.
Lewat ketiga indikator tersebut yaitu efektif, efisien, dan inovatif tersebut metode
penerapan program-program dapat dikelompokan kedalam beberapa golongan, yaitu
metode-metode yang sudah berjalan namun kurang berjalan maksimal dan metode yang
harus diganti dengan yang memiliki nilai guna yang lebih baik.
2
tertib untuk memudahkan dalam mencari arsip yang dibutuhkan untuk mendukung tugas
pekerjaan. Selain itu kondisi ruangan yang rapi dapat mendukung terciptanya suasana yang
kondusif dan mendorong keefektifan ASN untuk bekerja.
Kondisi dari Bidang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang merupakan tempat aktualisasi secara garis
besar masih perlu penataan dalam segi kerapihan pada ruangan kerja. Tata letak
penyimpanan dokumen kerja yang berantakan menggambarkan ketidaktertatanya meja kerja
untuk beberapa ASN. Keadaan tersebut akan mengganggu aktivitas ASN ketika
melaksanakan tugas pekerjaan dan apabila dibiarkan akan menimbulkan gangguan yang
serius terhadap kefokusan kerja. Selain meja kerja, kondisi penyimpanan arsip maupun
dokumen kerja yang berada di rak masih tidak tertata rapi. Keadaan tersebut dinilai akan
menyulitkan ASN untuk mencari arsip karena beberapa kotak penyimpanan dan bindex arsip
tidak memiliki pelabelan mengenai keterangan isi dari tempat penyimpanan arsip tersebut
maupun mengenai kotak penyimpanan arsip yang tidak tersusun peletakannya. Berdasarkan
latar belakang tersebut di atas, maka penulis memiliki ide gagasan untuk melakukan
penataan arsip pada Bidang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan mengangkat judul “Optimalisasi Penataan
Arsip Perizinan Melalui Pengklasifikasian Arsip Berbasis Arsip Fisik dan Google Drive
pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu” Penataan arsip
memegang peran penting bagi kelancaran pelaksanaan tugas organisasi. Kumpulan arsip
tersebut merupakan basis data dan sumber informasi terkait semua tahapan kegiatan yang
telah dilakukan organisasi pada masa sebelumnya., yang bisa saja sangat diperlukan bagi
organisasi pada saat ini atau masa mendatang. Oleh karena itu perlu dilakukan dengan
prosedur yang baik dan benar di dalam pengelolaan arsip untuk menjaga siklus arsip itu
sendiri mulai dari tahap pembuatan, penggunaan, penyimpanan, pemeliharaan, dan
pemindahan serta pemusnahan. Karena penyimpanan arsip dikatakan baik, apabila pada
waktu diperlukan dapat ditemukan dengan mudah, cepat dan tepat. Maka dari itu, penataan
arsip melalui pengklasifikasian arsip berbasis arsip fisik dan google drive sangat dibutuhkan
dalam sebuah organisasi/instansi.
3
Pengertian dari penataan arsip itu sendiri adalah kegiatan mengatur dan menyusun
arsip dalam suatu tatanan yang sistematis dan logis, menyimpan serta merawat arsip untuk
digunakan secara aman dan ekonomis. Sedangkan pendigitalisasian arsip adalah dimana
penyimpanan arsip dilakukan dalam bentuk digital, sehingga menjadi arsip
digital.pendigitalisasian arsip ini bertujuan untuk mendapatkan efisiensi dan optimalisasi,
sehingga memudahkan bagi pegawai untuk mencari arsip dan dokumen yang tersimpan.
1.2. Tujuan
Tujuan Umum
Dengan mengikuti kegiatan aktualisasi ini diharapkan Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) dapat membentuk nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil, yaitu :
1. Peserta Latsar mampu mengaktualisasikan nilai nilai dasar ASN yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
dengan langsung mengaplikasikannya di lingkungan kerja
4. Peserta latsar mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan
bangsa
5. Peserta latsar mapu memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi
pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat
Tujuan Khusus
1. Agar arsip dapat disimpan dan ditemukan kembali dengan cepat dan tepat
3. Menunjang terlaksananya penyusunan arsip dengan berdaya guna dan berhasil guna
4
1.3. Manfaat
1. Manfaat bagi diri pribadi, yaitu penulis dapat memahami dan menginternalisasi nilai-
nilai dasar profesi PNS;
2. Manfaat bagi unit kerja, yaitu meningkatkan kinerja unit kerja yang menyangkut pada
kegiatan reses dan menjadikan kegiatan-kegiatan menjadi sebuah kebiasaan (habituasi);
3. Manfaat bagi organisasi, yaitu menguatkan visi, misi dan nilai-nilai organisasi sehingga
dapat memberikan pelayanan terbaik;
Ruang lingkup aktualisasi ini adalah arsip-arsip di Bidang Pelayanan Perizinan dan
Non Perizinan Seksi Pelayanan Perizinan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Buton Utara.
Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini dilakukan ditempat kerja peserta di Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Buton Utara, Jalan
Kompleks Perkantoran Bumi Sara’ea Kec. Kulisusu, Kabupaten Buton Utara., Aktualisasi
ini terhitung mulai tanggal 23 Agustus 2020 s/d tanggal 27 September 2020.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN KONSEPSI NILAI DASAR
Pembentukan dan struktur organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Buton Utara adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Buton
Utara yang baru terbentuk tahun 2013, kemudian ditingkatkan status dari Kantor Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu menjadi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Buton Utara Nomor 18 Tahun 2015 tentang
Perubahan Ketiga atas Peraturan Daerah Kabupaten Buton Utara Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Buton
Utara.
Berdasarkan Peraturan Bupati Buton Utara Nomor 18 Tahun 2015 tentang Perubahan
Ketiga Atas Peraturan Daerah Kabupaten Buton Utara Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Buton Utara, maka
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPM-PTSP) Kabupaten Buton
Utara merupakan unsur pelaksana pemerintahan daerah di bidang Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu yang pempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi,
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang penanaman modal dan
meyelenggarakan pelayanan administrasi di bidang Penanaman Modal perizinan dan non
perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi sinkronisasi, simplikasi, keamanan
dan kepastian.
Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah,
maka Pemerintah Kabupaten Buton Utara membentuk DPMPTSP sebagai kelanjutan dari
BPMPTSP Kabupaten Buton Utara sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Buton Utara Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Buton Utara.
6
2.2 Visi dan Misi
2.2.1 Visi
Dalam pelaksanaan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan, Kantor Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Buton Utara berupaya seoptimal mungkin untuk dapat
memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan harapan dan cita-cita reformasi
dibidang pelayanan publik sehingga masyarakat dapat merasakan kemudahan dan
kemurahan didalam mengurus perizinan, dengan demikian dalam menyikapi hal
tersebut maka DPM-PTSP memiliki visi
“Terwujudnya Pelayanan Perizinan dan non perizinan yang Efektif dan Efisien
Bidang Penanaman Modal di Kabupaten Buton Utara”
2.2.2. Misi
Untuk mewujudkan visi DPM-PTSP, perlu dijabarkan kedalam misi sebagai berikut :
1. Menata sistem dan prosedur pelayanan yang mudah, cepat, jelas, dan tepat waktu;
2. Meningkatkan tranparansi dan akuntabilitas proses perizinan;
3. Mendorong kreatifitas dan prakarsa masyarakat;
4. Meningkatkan kualitas SDM aparatur yang profesional dalam melayani
masyarakat.
Dengan dibentuknya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu, diharapkan dapat memberikan pelayanan perizinan dan non perizinan yang
terbaik bagi masyarakat, sesuai dengan motto DPM-PTSP Kabupaten Buton Utara yaitu
“PANTAS” (PROFESIONAL, AKUNTABEL, NYAMAN, TRANSPARAN,
ANDAL DAN SANTUN) menuju Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu yang efektif
dan efisien.
7
2.3 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
2.3.1. Tugas DPMPTSP
Berdasarkan Peraturan Bupati Buton Utara Nomor 29 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu PintuKabupaten Buton Utara, maka Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPTSP) Kabupaten Buton Utara merupakan unsur
pelaksana urusan pemerintahan bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan di bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai fungsi
1. Pelaksanaan perumusan kebijakan, perencanaan, pengembangan iklim dan promosi di
bidang penanaman modal;
2. Pelaksanaan perumusan kebijakan, perencanaan, pengendalian pelaksanaan penanaman
modal dan informasi penanaman modal;
3. Pelaksanaan perumusan kebijakan, perencanaan, dan penyelenggaraan pelayanan
perizinan dan non perizinan ;
4. Pelaksanaan perumusan kebijakan, perencanaan penanganan pengaduan, kebijakan dan
pelaporan layanan;
5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan;
6. Pelaksanaan administrasi dinas;
7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsi Dinas.
8
b. Penyelenggaraan pelayanan adminsitrasi penanaman modal ,perizinan dan non
perizinan daerah;
c. Pelaksanaan koordinasi proses pelayanan penanaman modal, perizinan dan non
perizinan daerah;
d. Pelaksanaan adminstrasi pelayanan penanaman modal, perizinan dan non perizinan
daerah;
e. Pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan penanaman modal, perizinan
dan non perizinan dan;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas pokok dan fungsinya.
9
Bidang pelayanan terdiri atas 2 (dua) seksi yaitu
a. Seksi pendaftaran;
Seksi pendaftaran mempunyai tugas menyusun dan menyiapkan pedoman tata cara,
prosedur dan mekanisme pelayanan perizinan penanaman modal dan perizinan
daerahlainnya serta menyiapkan sarana dan prasarana dan kelengkapan administrasi
pemberian layanan perizinan.
b. Seksi pengolahan
Seksi pengolahan mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah dan menganalisa serta
melaporkan data perizinan.
Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Buton Utara Nomor 3 Tahun 2016 tentang Struktur
Organisasi Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Kabupaten Buton Utara, disebutkan bidang tugas dan unsur-unsur Badan Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah:
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris, membawahi :
a. Sub Bagian Program, Keuangan dan Perlengkapan;
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Bidang Pengembangan Iklim dan Promosi, membawahi :
a. Seksi Perencanaan Penanaman Modal
b. Seksi Pengembangan Iklim Penanaman Modal
c. Seksi Promosi Penanaman Modal
4. Bidang Pengendalian dan Informasi Penanaman Modal, membawahi:
a. Seksi Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanakan Penanaman Modal;
b. Seksi Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal;
c. Seksi Pengolahan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal.
5. Bidang Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan, membawahi :
a. Seksi Pelayanan dan Pendaftaran;
b. Seksi Perizinan;
c. Seksi Non perizinan.
10
6. Bidang Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan, membawahi :
a. Seksi Pengaduan dan Informasi Layanan Perizinan dan Non perizinan;
b. Seksi Kebijakan dan Penyuluhan Layanan;
c. Seksi Pelaporan dan Peningkatan Layanan.
7. Unit Pelaksana Teknis Desa
1. Kelompok Jabatan Fungsional.
Struktur Organisasi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.
Sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Buton Utara yang baru terbentuk
tahun 2013, kemudian ditingkatkan status dari Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu
Pintu menjadi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Buton Utara Nomor 18 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga
atas Peraturan Daerah Kabupaten Buton Utara Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Buton Utara, dan
dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah,
11
maka Pemerintah Kabupaten Buton Utara membentuk DPMPTSP sebagai kelanjutan dari
BPMPTSP Kabupaten Buton Utara sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Buton Utara Nomor 29 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Buton Utara maka dengan kondisi pegawai yang ada pada saat
ini masih sangat kurang. Kondisi Pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Buton Utara terinci pada tabel sebagai berikut :
Jumlah Pegawai Jumlah Pegawai menurut Jumlah Pegawai
menurut Golongan Jabatan Struktural dan Jabatan menurut Tingkat
Fungsional Pendidikan
12
2.5 Konsepsi Nilai Dasar
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di tanamkan kepada setiap ASN
maka perlu di ketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut yaitu:
2.5.1. Indikator Akuntabilitas
Indikator Akuntabilitas yaitu:
1. Menginternalisasi nilai-nilai dasar akuntabilitas dan kepentingan publik dalam
kehidupan bangsa dan penyelenggaraan pemerintahan
2. Mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan
antara kepentingan publik dengan kepentingan pribadi, kelompok, dan sektor
3. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis
4. Memperlakukan masyarakat secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik
5. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
PNS
2.5.2. Indikator Nasionalisme
Peran ASN sebagai Pelaksana kebijakan publik:
1. Setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminasi dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
2. Mereka harus bersikap profesional dan berintegritas dalam memberikan
pelayanan. Tidak boleh mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka,
13
tetapi pelayanan harus diberikan dengan maksud memperdayakan masyarakat,
menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
3. Untuk itu integritas menjadi penting bagi setiap pegawai ASN. Senantiasa
menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi, transparan,
akuntabel, dan memuaskan publik.
14
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai.
2.5.4. Indikator komitmen mutu
1. Memahami tindakan yang menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
2. Menunjukan sikap perilaku kinerja kreatif dan inovatif yang berorientasi mutu
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
2.5.5. Indikator anti korupsi
1. Menyadari dampak perilaku dan tindak pidana korupsi bagi kehidupan diri pribadi,
keluarga, masyarakat dan bangsa;
2. Menghindari perilaku dan tindak pidana korupsi;
3. Menjelaskan pembangunan sistem integritas untuk mencegah terjadinya korupsi di
lingkungannya; dan
4. Mengaktualisasikan nilai dasar anti korupsi bagi kehidupan diri pribadi, keluarga,
masyarakat dan bangsa.
15
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN
Tabel 3.1 Identifikasi isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan
Kondisi yang
No Idenifikasi Isu Sumber Isu Kondisi saat ini
diharapkan
1. Kurang Pelayanan • Dalam proses penanganan Terlaksananya
optimalnya Publik, pengaduan khususnya pada koordinasi yang
Penanganan Manajemen DPMPTSP Kab. Buton Utara baik antara
pengaduan pada ASN, WoG selama ini belum maksimal instansi/pihak
Bidang karena tidak adanya terkait dalam
Pengaduan, koordinasi dengan pihak menangani
Kebijakan dan dinas terkait dalam proses
Pelaporan memproses pengaduan. pengaduan
Layanan masyarakat
2. Kurang Pelayanan • Dalam proses pelayanan Terlaksananya
Optimalnya Publik, perizinan khususnya pada Pelayanan
Pelayanan Manajemen DPMPTSP Kab. Buton Utara Perizinan yang
Perizinan pada ASN, WoG belum melayani dengan Optimal, efektif
Bidang Pelayanan Optimal, efektif dan efisien dan Efisien.
Perizinan dan Non hal ini disebabkan karena
Perizinan rendahnya pengetahuan dan
keterampilan Aparatur
pengelolah pelayanan
sehingga tidak professional
dalam menjalankan tugas dan
fungsi, serta rendahnya etos
kerja dalam hal Disiplin.
Sumber : Hasil Identifikasi
16
Lanjutan Tabel 3.1 Identifikasi isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan
Kondisi yang
No Idenifikasi Isu Sumber Isu Kondisi saat ini
diharapkan
3 Kurang Optimalnya Pelayanan Tidak tersusunnya Arsip Tertatanya arsip
Penataan Arsip Publik, Perizinan yang baik sehingga perizinan
Perizinan pada Manajemen Potensi Kehilangan Data dengan baik
Bidang Pelayanan ASN sangat Besar, dan sehingga
Perizinan dan Non terhambatnya kegiatan mempermudah
Perizinan kantor karena data yang di tugas-tugas
perlukan tidak tersedia atau kantor
harus dicari lebih dahulu.
Sumber : Hasil Identifikasi
Selanjutnya digunakan skala likert untuk menentukan prioritas dari setiap isu yang
dipilih. Penentuan prioritas dengan skala likert dapat dilihat pada Tabel 3.2 2
17
Tabel 3.2 2 Penentuan Prioritas Isu (Skala Likert)
Growth/Pertumbu
Nilai Urgency/Mendesak Seriousness/Kegawatan
han
Berdasarkan ketentuan skala likert, hasil penetapan prioritas isu yang dipilih
disajikan pada Tabel 3.2 3
Tabel 3.2 3 Penetapan Isu Metode USG dengan Skala Prioritas (Skala Likert)
Indikator
No Idenifikasi Isu Jumlah Peringkat
U S G
Kurang optimalnya
Penanganan pengaduan pada
1 5 4 4 13 I
Bidang Pengaduan, Kebijakan
dan Pelaporan Layanan
18
Kurang Optimalnya Pelayanan
Perizinan pada Bidang
2 5 4 3 12 II
Pelayanan Perizinan dan Non
Perizinan
Kurang Optimalnya Penataan
Arsip Perizinan pada Bidang
3 5 5 4 14 III
Pelayanan Perizinan dan Non
Perizinan
Sumber : Hasil Analisa
Merujuk pada hasil penetapan isu menggunakan metode USG dengan skala prioritas
(skala likert) makan kami menetapkan isu yang diangkat dalam rancangan anktualisasi dan
habituasi adalah “Optimalisasi Penataan Arsip Perizinan Melalui Pengklasifikasian Arsip
Berbasis Fisik dan Google Drive Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Buton Utara”.
3.3 Analisa dampak Isu
Dampak yang mungkin akan terjadi apabila isu kurang optimalnya Penataan Arsip
Perizinan melalui pengklasifikasian Arsip Berbasis Fisik dan Google Drive pada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah:
1. Potensi kehilangan data sangat besar
2. Terharnbatnya tugas-tugas kantor dikarenakan dokurnen yang akan digunakan tidak
tersedia
3. Pernbrosan waktu karena kadang harus rnernbuat dokurnen baru dari awal.
3.4 Kegiatan Terpilih Sebagai Pemecahan Isu
19
Kegiatan : 1. Meminta dukungan mentor dan pimpinan.
2. Mengidentifikasi Arsip.
3. Mengklasifikasi Arsip.
4. Menata Arsip Pada Google Drive.
20
persetujuan Terdapatnya Isi materi yang
dari Pimpinan persetujuan akuntabel
dari pimpinan Nasionalisme
dokumentasi Bentuk cinta akan
organisasi sehingga
renacana ini akan
diterapkan
Etika Publik
Bentuk rasa hormat
pada program yang
dijalankan yang
dinilai sangat baik
Komitmen Mutu
Pimpinan paham
dengan kualitas
kegiatan yang
dijalankan Anti
Korupsi Muatan
kegiatan yang
transaparan
21
dan
membuat daftar
jenis arsip tentang
surat, nota dinas,
surat keputusan dan
naskah
dinas lainnya
dilakuka
dengan jujur
22
Melakukan Terlaksananya Melakukan
scanning scanning arsip pengecekan
terhadap Arsip Hasil kembali terhadap
dokumen arsip Scanning dokumen yang
dan Screenshoot telah tersimpan
menjadikan dengan cermat.
format PDF Komitmen Mutu
Membuat Tersedianya Dengan
Akun Google akun google tersimpannya arsip
Drive drive hasil scanning pada
Screenshoot folder-folder
berdasarkan
Mengunggah Tersedianya jenisnya maka
data kumpulan data kumpulan pencarian arsip
arsip ke dalam arsip dlm menjadi lebih
google drive google drive efektif dan efisien.
Screenshoot
Dokumentasi
23
Tabel 3.6 Jadwal Rencana Kegiatan
Hari Kerja Jumlah
No. Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Hari
Meminta dukungan mentor
1 dan pimpinan 4
Mengidentifikasi Arsip
2 7
Mengklasifikasi Arsip
3 11
24
3.7 Perkiraan Masalah dalam Pelaksanaan dan Alternatif Solusi
Dalam melaksanakan aktualisasi di tempat kerja kemungkinan ada hal-hal yang
menjadi kendala bagi peserta. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka diperlukan strategi
untuk menghadapi kendala tersebut agar tidak menimbulkan ketidakefisienan waktu
pelaksanaan yang terbatas. Alternatif solusi dalam menghadapi perkiraan masalahdapat
dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.7 Alternatif Solusi Dalam Menghadapi Perkiraan Masalah
No Kegiatan Perkiraan Masalah Alternatif Solusi
3. Mengklasifikasi Arsip Sulitnya membaca arsip yang sudah Memeriksa dengan teliti
lama atau rusak dan cermat
4. Menata Arsip pada Jaringan Internet yang tidak stabil Mencari lokasi/tempat yang
Google Drive. sehingga menghambat proses jaringannya stabil sehingga
upload data pada google drive proses upload data menjadi
efektif dan efisien
25
BAB 1V
CAPAIAN HASIL AKTUALISASI
26
untuk melakukan sejumlah kegiatan serta tahapan-tahapannya yang telah diagendakan dalam
rancangan aktualisasi kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Buton Utara dan dilaksanakan setiap hari Senin-Jumat.
Tabel 4.2 Daftar kegiatan yang dilaksanakan pada tahapan aktualisasi dan habituasi
nilai-nilai dasar
WAKTU
NO URAIAN KEGIATAN CAPAIAN HASIL KET
PELAKSANAAN
1 Meminta dukungan 24-26 Agustus 2020 Mendapatkan izin Terlaksana
Mentor dan Pimpinan dan dukungan dari sesuai
/ Kadis perihal Mentor dan Pimpinan rancangan
pengklasifikasian / Kadis
arsip perizinan
27
4.3. Deskripsi Kegiatan
KEGIATAN 1
Meminta dukungan Mentor dan Pimpinan / Kadis perihal pengklasifikasian arsip
perizinan
28
3. Menghadap Pimpinan / Kadis untuk
menjelaskan secara rinci rencana
kegiatan yang akan dilakukan
Pada tahapan kegiatan ini, pertama-tama saya menyiapkan bahan konsultasi yang saya
cari melalui internet dengan bertanggung jawab (Akuntabilitas), dalam membuat
catatan bahan konsultasi ini saya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik sebagai
bentuk rasa cinta saya terhadap tanah air (Nasionalisme). Materi konsultasi berkaitan
29
dengan rancangan aktualisasi yang akan saya laksanakan saya siapkan secara benar dan
sopan (Etika Publik) sehingga tersedianya materi bahan konsultasi dengan baik dan
sesuai dengan rancangan aktualisasi (Komitmen Mutu), di mana materi tersebut
diperoleh dari berbagai sumber yang dapat dipercaya (Anti Korupsi).
Pada tahapan kegiatan ini, saat mentor memberikan arahan, saya mendengarkan arahan
tersebut dengan jelas dan bertangungjawab (Akuntabilitas) agar dapat melaksanakan
kegiatan aktualisasi dengan baik. Jika ada arahan dari mentor yang tidak saya pahami,
saya akan bertanya dan kami akan berdiskusi untuk mencapai satu pemahaman
(Nasionalisme). Saat bertemu mentor dengan menggunakan komunikasi yang baik,
serta tata bahasa yang sopan dan sikap yang santun (Etika Publik). Saya bertemu
dengan mentor sesuai dengan waktu yang telah mentor sepakati (Komitmen Mutu).
Saya melaksanakan arahan dari mentor secara jujur dan transparan sesuai dengan
arahan yang mentor sampaikan (Anti Korupsi).
Pada tahapan kegiatan ini, saya menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi yang akan
saya lakukan dengan jelas dan sesuai antara kegiatan dengan tujuan yang akan dicapai
kepada pimpinan / Kadis secara bertanggungjawab (Akuntabilitas). Selama
penyampaian rencana kegiatan terjadi musyawarah agar mencapai kata sepakat dalam
Optimalisasi Penataan Arsip Perizinan melalui Pengklasifikasian Arsip Berbasis Arsip
Fisik dan Google Drive pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Buton Utara (Nasionalisme). Saya berpenampilan rapih saat bertemu
dengan pimpinan / Kadis dan selama musyawarah terjadi, saya bertutur kata yang
santun dan berperilaku sopan (Etika Publik). Dari pembahasan rencana kegiatan
aktualisasi tersebut, pimpinan / Kadis dan saya mengharapkan dapat tercapainya tujuan
yang ditetapkan serta bermanfaat bagi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Buton Utara (Komitmen Mutu). Saya bertemu dengan pimpinan
/ Kadis untuk membahas rencana kegiatan sesuai dengan waktu yang telah disepakati
30
bersama (Anti Korupsi).
Pada tahapan kegiatan ini, saya meminta persetujuan dan dukungan kepada pimpinan
dengan ditandatanganinya surat persetujuan terhadap kegiatan yang akan saya lakukan
sebagai bentuk tanggungjawab saya dengan membawa inovasi baru bagi Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Buton Utara
(Akuntabilitas). Pada saat meminta persetujuan pimpinan, pimpinan memperlakukan
staf dengan baik dan tidak membeda-bedakan antar staf (Nasionalisme). Setelah
pimpinan menandatangani persetujuan, kami berjabat tangan dan saya mengucapkan
terimakasih atas waktu yang telah beliau sediakan (Etika Publik). Saya berkeyakinan
penuh bahwa kegiatan yang telah direncanakan akan berjalan lancar, efektif dan efisien
karena adanya dukungan dari pimpinan (Komitmen Mutu). Pimpinan memberikan
persetujuan dengan jujur dan tanpa adanya unsur paksaan (Anti Korupsi).
Ketika saya menyiapkan bahan konsultasi, saya melaksanakan teknik aktualisasi yakni
bertanggung jawab agar materi yang akan saya konsultasikan dapat tersampaikan
dengan baik dan sesuai dengan rancangan aktualisasi yang akan saya laksanakan.
Ketika melakukan pertemuan dengan pimpinan dan membahas rencana kegiatan, teknik
aktualisasi yang saya gunakan yaitu profesional. Di mana pada saat pertemuan
31
berlangsung, saya menyampaikan rencana kegiatan secara jelas dan sesuai antara
kegiatan aktualisasi dengan tujuan yang akan dicapai kepada pimpinan.
Ketika meminta persetujuan dari dari pimpinan, teknik aktualisasi yang saya gunakan
ialah kerjasama. Di mana ketika saya meminta persetujuan dan dukungan kepada
pimpinan, pimpinan menandatangani surat persetujuan dengan jujur dan tanpa ada
paksaan. Pimpinan memperlakukan saya dengan baik dan tidak membeda-bedakan
antar staf. Kegiatan yang akan saya lakukan diharapkan membawa inovasi baru bagi
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Buton Utara.
Menyiapkan bahan konsultasi dilakukan pada saat saya telah menyelesaikan seminar
rancangan aktualisasi dan kembali ke tempat kerja. Saya menyiapkan bahan konsultasi
berdasarkan rancangan aktualisasi yang saya buat.
Setelah saya mengkonsultasikan bahan yang akan dipresentasikan kepada mentor, saya
meminta saran dari mentor yang disesuaikan dengan kondisi yang terjadi di tempat
kerja. Semua saran dan arahan dari mentor saya laksanakan agar kegiatan aktualisasi
yang akan dilaksanakan dapat berjalan dengan baik. Jika ada arahan dari mentor yang
tidak saya pahami, saya akan bertanya dan kami akan berdiskusi untuk mencapai satu
pemahaman.
Pada saat melakukan pertemuan dengan pimpinan dan membahas rencana kegiatan,
saya menyampaikan rencana kegiatan yang akan laksanakan di Dinas Penanaman
32
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kab. Buton Utara secara jelas dan sesuai
antara kegiatan aktualisasi dengan tujuan yang akan dicapai kepada pimpinan.
Analisis Dampak
33
KEGIATAN 2
Mengidentifikasi Arsip
34
Mengidentifikasi Arsip merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode etik
ASN yaitu bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya
(Manajemen ASN). Dalam Mengidentifikasi Arsip menekankan pada nilai cepat, akurat
dan daya guna (Pelayanan Publik).
Pada tahapan kegiatan ini, pertama-tama saya mengecek lemari tempat dokumen arsip
perizinan tersimpan dan membersihkannya dengan bertanggung jawab (Akuntabilitas),
dalam mengecek jenis arsip perizinanan ini saya menggunakan Bahasa Indonesia yang
baik sebagai bentuk rasa cinta saya terhadap tanah air (Nasionalisme). Dalam
mengecek jenis arsip perizinanan ini saya laksanakan secara profesional sesuai dengan
kaidah yang berlaku (Etika Publik) sehingga mengecek jenis arsip perizinanan dapat
menjadi inovasi bagi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(Komitmen Mutu), di mana dalam mengecek jenis arsip perizinanan dilakukan secara
jujur (Anti Korupsi).
Pada tahapan kegiatan ini, saya mencatat jenis arsip dengan cermat agar memudahkan
dalam hal pengklasifikasian arsip perizinan (Akuntabilitas). Dalam mencatat jenis
arsip saya menggunakan tata bahasa yang baik (Nasionalisme). Kemudian dalam
mencatat jenis arsip tersebut saya bersikap profesional agar memperoleh hasil kegiatan
aktualisasi yang maksimal (Etika Publik). Kecermatan juga diperlukan dalam mencatat
jenis arsip tersebut agar dapat meningkatkan mutu (Komitmen Mutu). Kemudian
dalam mencatat jenis arsip dilakukan secara jujur (Anti Korupsi).
Pada tahapan kegiatan ini, saya membuat daftar jenis arsip secara bertanggungjawab
dan menunjukkan keseriusan saya dalam membuat daftar tersebut (Akuntabilitas)
sehingga tercapai etos kerja yang baik (Nasionalisme). Pada saat pencetakan daftar
saya melakukan dengan cermat (Etika Publik) dengan mengedepankan kualitas
pelayanan (Komitmen Mutu). Saya mencetak daftar jenis arsip secara mandiri (Anti
35
Korupsi).
Teknik aktualisasi yang saya gunakan saat mengecek jenis arsip perizinan yakni
bertanggung jawab. Dalam mengecek jenis arsip perizinan ini saya harus teliti dan
cermat agar tidak ada arsip yang terlewatkan.
Dalam mencatat jenis arsip, saya menggunakan teknik aktualisasi cermat dan teliti agar
tidak terjadi kesalahan ke depannya pada saat dilakukan pencarian arsip tersebut.
Teknik aktualisasi yang saya gunakan saat membuat daftar jenis arsip yaitu
bertanggungjawab agar daftar tersebut dapat saya gunakan untuk berkoordinasi dengan
pimpinan / kadis.
Pengecekan jenis arsip perizinan saya lakukan dengan teliti dan cermat.
Saya mencatat jenis arsip sesuai dengan jenis arsip perizinan yang ada pada lemari
penyimpanan arsip, yang kemudian akan saya buatkan daftar jenis arsip.
Dari hasil catatan jenis arsip yang telah saya catat kemudian saya membuatkan daftar
jenis arsip pada aplikasi Microsoft excel .
36
Output kegiatan : Tersedianya daftar jenis arsip Perizinan
Analisis Dampak
Jika mengidentifikasi arsip ini tidak dilaksanakan, maka dapat menghambat proses
pelayanan perizinan dikarenakan pencarian arsip yang memakan waktu lama karna
belum tertata dengan baik.
37
KEGIATAN 3
Menata Arsip
1. Menghimpun Arsip
38
4. Membuat Daftar Arsip/Buku Kontrol
Pada tahapan kegiatan ini, saya menghimpun arsip pada lemari tempat dokumen arsip
perizinan tersimpan dengan bertanggung jawab (Akuntabilitas), dalam menghimpun
arsip perizinanan ini saya lakukan dengan adil, jujur serta kerja keras (Nasionalisme).
Dalam menghimpun arsip perizinanan ini saya laksanakan secara baik dan profesional
sesuai dengan kaidah yang berlaku (Etika Publik) sehingga menghimpun arsip
perizinanan dapat menjadi inovasi bagi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (Komitmen Mutu), di mana dalam menghimpun arsip perizinanan
saya lakukan dengan jujur dan disiplin agar dapat tepat waktu (Anti Korupsi).
Pada tahapan kegiatan ini, saya memisahkan jenis arsip berdasarkan jenisnya masing-
masing dengan cermat dan teliti agar dapat memudahkan dalam hal menata arsip
(Akuntabilitas). Selanjutnya saya lakukan dengan jujur dan kerja keras agar sesuai
dengan jadwal (Nasionalisme). Kemudian dalam memilih dan memilah jenis arsip
tersebut saya bersikap profesional agar memperoleh hasil kegiatan aktualisasi yang
maksimal (Etika Publik). Kecermatan juga diperlukan dalam memilih dan memilah
39
arsip tersebut agar dapat meningkatkan mutu (Komitmen Mutu). Kemudian dalam
memilih dan memilah arsip dilakukan secara jujur dan tanggungjawab (Anti Korupsi).
Pada tahapan kegiatan ini, saya menata arsip berdasarkan jenis arsip secara teliti dan
menunjukkan keseriusan saya (Akuntabilitas) sehingga tercapai etos kerja yang baik
(Nasionalisme). Pada saat pencetakan daftar saya melakukan dengan cermat (Etika
Publik) dengan tersusunnya arsip berdasarkan jenis secara rapih maka proses
scanning menjadi lebih efektif dan efisien (Komitmen Mutu). dalam menata arsip saya
lakukan denganjujur dan penuh tanggungjawab (Anti Korupsi).
Pada tahapan kegiatan ini, saya membuat daftar arsip/buku kontrol dengan sesuai dan
penuh tanggungjawab (Akuntabilitas) dalam membuat daftar arsip/buku control saya
menggunakan Bahasa indonesia yang baik dan benar serta kerja keras (Nasionalisme).
Pada saat pencetakan daftar arsip/buku kontrol saya melakukan dengan cermat (Etika
Publik) dengan tersedianya daftar arsip/buku kontrol maka akan memudahkannya
pencarian arsip perizinan dan menjadi lebih efektif dan efisien (Komitmen Mutu).
dalam membuat daftar arsip/buku kontrol saya lakukan dengan jujur (Anti Korupsi).
Teknik aktualisasi yang saya gunakan saat menghimpun arsip perizinan yakni
bertanggung jawab. Dalam menghimpun arsip perizinan ini saya harus teliti dan cermat
agar tidak ada arsip yang terlewatkan.
Dalam memilih dan memilah arsip berdasarkan jenis arsip, saya menggunakan teknik
aktualisasi kejelian, ketepatan dan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan ke depannya
pada saat dilakukan pencarian arsip tersebut.
40
Teknik aktualisasi yang saya gunakan saat menata arsip berdasarkan jenis arsip yaitu
bertanggungjawab agar arsip tersebut dapat tertata dengan rapi dan baik.
Teknik aktualisasi yang saya gunakan saat membuat daftar arsip/buku kontrol yaitu
bertanggungjawab agar daftar arsip/buku control sesuai dengan arsip yang ada.
Saya memilih dan memilah arsip berdasarkan jenisnya agar memudahkan dalam menata
arsip sesuai jenisnya.
Dari hasil memilah arsip kemudian saya menata arsip berdasarkan jenisnya.
Kemudian saya membuat daftar arsip/buku kontrol arsip dengan menggunakan aplikasi
Microsoft excel agar memudahkan dalam pencarian arsip-arsip perizinan.
Analisis Dampak
Jika kegiatan menata arsip ini tidak dilaksanakan, maka dapat menghambat proses
pelayanan perizinan dikarenakan pencarian arsip yang memakan waktu lama karna
belum tertata dengan baik.
KEGIATAN 4
42
3. Melakukan Scanning terhadap
dokuman arsip dan menjadikan format
PDF
Menata Arsip pada Google Drive merupakan kegiatan yang berkaitan dengan
pelaksaanaan tugas dan tanggungjawabnya secara baik dan hasil tersebut akan digunakan
sebagai acuan untuk meningkatkan mutu pelayanan (Manajemen ASN). Kegiatan ini
43
berkaitan erat dengan kerjasama antar pimpinan dan staf (WoG/Whole of Government).
Kegiatan ini menekankan pada nilai cepat, akurat dan daya guna (Pelayanan Publik).
Pada tahapan kegiatan ini, saya mempersiapkan dokumen yang telah tersusun
berdasarkan jenis untuk selanjutnya di scanning sebagai bentuk tanggungjawab saya
dalam melakukan aktualisasi ini (Akuntabilitas). Saya Menyiapkan dokumen yang
telah tersusun berdasarkan jenis ini dengan jujur dan kerja keras (Nasionalisme) serta
dilakukan dengan baik dan cermat (Etika Publik). Saya menyiapkan dokumen yang
telah tersusun berdasarkan jenis ini dengan cermat dan teliti agar tak terjadi kesalahan
(Komitmen Mutu). Saya Menyiapkan dokumen yang telah tersusun berdasarkan jenis
secara jujur, adil, dan berani (Anti Korupsi).
Pada tahapan kegiatan ini, saya membuat folder di komputer untuk hasil Scanning Arsip
dengan penuh hati-hati dan bertanggung jawab (Akuntabilitas). Folder yang saya buat
menggunakan tata bahasa yang baik (Nasionalisme). Saya membuat folder di komputer
dengan cermat (Etika Publik) sehingga menghasilkan folder di komputer yang sesuai
dan efektif dalam pemanfaatannya (Komitmen Mutu). Saya membuat folder di
komputer kerja keras dan penuh tanggung jawab (Anti Korupsi).
Pada tahapan kegiatan ini, saya melakukan scanning terhadap dokuman arsip dan
menjadikan format PDF secara profesional dan bertanggungjawab (Akuntabilitas)
serta menerapkan nilai kejujuran dan berkeadilan (Nasionalisme). Dalam melaksanakan
kegiatan ini saya lakukan dengan cermat (Etika Publik). Saya Melakukan Scanning
terhadap dokuman arsip dengan menjaga kualitas file agar mudah terbaca (Komitmen
Mutu). Dalam melaksanakan kegiatan ini, saya melakukan dengan jujur dan transparan
(Anti Korupsi).
44
Tahapan kegiatan 4 : Membuat Akun Google Drive
Pada tahapan kegiatan ini, dalam pembuatan akun google drive saya buat secara
profesional dan bertanggungjawab (Akuntabilitas). Dalam membuat akun google drive
ini, saya lakukan dengan kerja keras (Nasionalisme). akun google drive saya buat
dengan cermat (Etika Publik). Dengan adanya akun google drive ini maka file pdf
dapat tersimpan dengan efekti dan efisien (Komitmen Mutu). Selain itu, akun google
drive ini saya buat dengan jujur dan transparan (Anti Korupsi).
Pada tahapan kegiatan ini, saya mengunggah data kumpulan arsip ke dalam google
drive profesional dan bertanggungjawab (Akuntabilitas) serta menerapkan nilai
kejujuran dan berkeadilan (Nasionalisme). Dalam melaksanakan kegiatan ini saya
lakukan dengan jujur dan cermat (Etika Publik). Saya mengunggah data kumpulan
arsip ke dalam google drive agar penyimpanan berkas perizinan lebih efektif dan efisien
(Komitmen Mutu). Dalam melaksanakan kegiatan ini, saya melakukan dengan jujur
dan transparan (Anti Korupsi).
Dalam Membuat folder penyimpanan pada komputer untuk hasil scanning dokumen
teknik aktualisasi yang dipergunakan ialah Teknik aktualisasi ketelitian dan cermat.
Pada saat melaksanakan Scanning teknik aktualisasi yang dipergunakan ialah teknik
kehati-hatian, cermat, teliti dan kerja keras.
45
Tahapan kegiatan 4 : Membuat Akun Google Drive
Dalam pembuatan akun google drive ini saya menggunakan teknik aktualisasi kehati-
hatian, cermat, teliti dan kerja keras.
Dalam pembuatan akun google drive ini saya menggunakan teknik aktualisasi kehati-
hatian, cermat, teliti dan kerja keras.
Saya Menyiapkan dokumen yang telah tersusun berdasarkan jenis agar selanjutnya
dapat memudahkan dalam proses scanning.
Saya membuat folder di komputer untuk menyimpan hasil Scanning Arsip dan dapat
memudahkan dalam pengunggahan ke google drive.
Saya melakukan Scanning terhadap dokuman arsip perizinan dan menjadikannya format
PDF.
Saya membuat akun Google Drive untuk menyimpan arsip perizinan agar memudahkan
dalam pencarian arsip.
46
Tahapan kegiatan 5 : Mengunggah data kumpulan arsip ke dalam google drive
Saya mengunggah data kumpulan arsip ke dalam google drive agar memudahkan dalam
pencarian arsip dan menjadikan penyimpanan berkas lebih efektif.
Analisis Dampak
Jika kegiatan menata arsip ini tidak dilaksanakan, maka dapat menghambat proses
pelayanan perizinan dikarenakan pencarian arsip yang memakan waktu lama karna
belum tertata dengan baik.
47
4.4. Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN
Pengu
Kontribusi
atan
Output/Hasil Kontribusi
N Tahapan (Output) nilai-
Kegiatan Kegiatan terhadap Visi dan
o Kegiatan Hasil nilai
Terhadap Misi Organisasi
Organ
Penguatan NDS
isasi
1. Meminta Menyiapkan Tersedianya Akuntabilitas Hal ini berkaitan
dukungan bahan bahan Konsultasi memuat dengan visi
mentor dan konsultasi konsultasi materi kegiatan DPMPTSP yaitu
pimpinan Blangko yang bisa “Terwujudnya
Dukungan dipertanggung jawa Pelayanan
Dokumentasi bkan
Nasionalisme
Perizinan dan
Rasa cinta akan non Perizinan
Mengkonsult Terlaksananya
asikan bahan organisasi demi yang Efektif dan
konsultasi
yang akan dengan mencapai tujuan Efisien Bidang
dipresentasik mentor atasan bersama Penanaman
an langsung Etika Publik Modal di
Surat Terlaksananya Kabupaten Buton
pernyataan sosialisasi Utara” dan misi
dukungan dikarenakan adanya DPMPTSP yaitu
mentor dan saling menghoramti “Menata sistem
atasan sesama rekan kerja
dan prosedur
Dokumentasi Komitmen Mutu
Materi yang
pelayanan yang
konsultasikan mudah, cepat,
Menghadap Terlaksananya
atasan dan sangat bermutu dan jelas, dan tepat
konsultasi waktu.”
menjelaskan dengan terobosan baru
secara rinci pimpinan pada OPD
rencana perihal Anti Korupsi
kegiatan yang rencana Konsultasi
akan kegiatan merupakan bentuk
dilakukan transparansi dalam
Dokumentasi
internal OPD
Meminta Akuntabilitas
Terdapatnya
persetujuan Isi materi yang
persetujuan
dari Pimpinan akuntabel
dari pimpinan
Nasionalisme
dokumentasi Bentuk cinta akan
organisasi sehingga
renacana ini akan
diterapkan
Etika Publik
Bentuk rasa hormat
pada program yang
dijalankan yang
dinilai sangat baik
Komitmen Mutu
Pimpinan paham
dengan kualitas
48
kegiatan yang
dijalankan Anti
Korupsi Muatan
kegiatan yang
transaparan
2. Mengidenti Mengecek Terlaksananya Akuntabilitas Hal ini berkaitan
fikasi Arsip jenis arsip identifikasi Agar tidak terjadi dengan visi
Perizinan arsip kertas kesalahan DPMPTSP yaitu
dalam membuat “Terwujudnya
Mencatat jenis Tercatatnya daftar jenis
Pelayanan
arsip arsip sesuai arsip, maka Perizinan dan
jenisnya melakukannya
dengan non Perizinan
penuh Tanggung yang Efektif dan
Membuat Adanya daftar
daftar jenis jenis arsip jawab Efisien Bidang
arsip Perizinan Nasionalisme Penanaman
Daftar jenis Dalam proses Modal di
arsip pengidentifikasian Kabupaten Buton
Dokumentasi arsip, selalu Utara” dan misi
menjaga ketertiban DPMPTSP yaitu
agar tidak “Menata sistem
mengganggu
dan prosedur
pekerjaan pegawai
yang lain
pelayanan yang
Etika Publik mudah, cepat,
Menyampaikan jelas, dan tepat
daftar jenis arsip waktu.”
yang telah dibuat
kepada pimpinan
dengan
sopan dan santun
melalui komunikasi
yang baik
Anti Korupsi
Dalam mencatat
dan
membuat daftar
jenis arsip tentang
surat, nota dinas,
surat keputusan dan
naskah
dinas lainnya
dilakuka
dengan jujur
3. Menata Menghimpun Terhimpunnya Akuntabilitas Hal ini berkaitan
Arsip arsip arsip arsip Dalam dengan visi
secara rapi mengelompokkan DPMPTSP yaitu
dalam lemari arsip, disusun “Terwujudnya
arsip dengan penuh
Pelayanan
Dokumentasi tanggungjawab
agar arsip tersusun
Perizinan dan
non Perizinan
49
Memilih dan Terpilahnya secara rapi dalam yang Efektif dan
memilah arsip arsip sesuai lemari arsip Efisien Bidang
berdasarkan jenisnya Nasionalisme Penanaman
jenis Memilih dan Modal di
Menata arsip Tertatanya memilah arsip Kabupaten Buton
berdasarkan arsip sesuai sesuai dengan
Utara” dan misi
jenis jenis perintah pimpinan
Etika Publik DPMPTSP yaitu
Dokumentasi
menyusun arsip “Menata sistem
berdasarkan jenis dan prosedur
Membuat Tersedianya dengan cermat dan pelayanan yang
daftar arsip/ buku kontrol teliti mudah, cepat,
buku kontrol daftar arsip Komitmen Mutu jelas, dan tepat
Fotokopi buku Dengan waktu.”
kontrol arsip tersusunnya arsip
Dokumentasi berdasarkan jenis,
maka suatu saat ada
pemintaan data
akan menjadi lebih
efektif dan efisien.
4. Menata Menyiapkan Tersedianya Akuntabilitas Hal ini berkaitan
Arsip pada dokumen yang dokumen arsip Mengelompokan dengan visi
Google telah tersusun Dokumentasi arsip hasil DPMPTSP yaitu
Drive berdasarkan Screenshoot Scanning sesuai “Terwujudnya
jenis target ke dalam
Pelayanan
folder-folder yang
dibuat berdasarkan
Perizinan dan
Membuat Adanya folder
peruntukannya. non Perizinan
folder di sesuai jenis
komputer Nasionalisme yang Efektif dan
arsip
untuk hasil dikomputer Mengelompokan Efisien Bidang
Scanning Dokumentasi arsip hasil scanning Penanaman
Arsip Screenshoot dengan kerja keras. Modal di
Melakukan Etika Publik Kabupaten Buton
Terlaksananya
scanning Melakukan Utara” dan misi
scanning arsip
terhadap pengecekan DPMPTSP yaitu
Arsip Hasil
dokumen arsip kembali terhadap “Menata sistem
Scanning
dan dokumen yang
Screenshoot dan prosedur
menjadikan telah tersimpan
dengan cermat.
pelayanan yang
format PDF mudah, cepat,
Membuat Komitmen Mutu
Tersedianya Dengan jelas, dan tepat
Akun Google akun google
Drive tersimpannya arsip waktu.”
drive hasil scanning pada
Screenshoot folder-folder
Mengunggah Tersedianya berdasarkan
data kumpulan jenisnya maka
data kumpulan pencarian arsip
arsip ke dalam
arsip dlm menjadi lebih
google drive
google drive efektif dan efisien.
Screenshoot
Dokumentasi
50
4.5. Matriks Aktualisasi Dan Habituasi
NILAI DASAR INDIKATOR NILAI KEGIATAN 1 KEGIATAN 2 KEGIATAN 3 KEGIATAN 4 TOTAL
Tanggungjawab 13
Jelas 1
Sesuai 1
Inovasi 1
Cermat 2
Serius 2
Akuntabilitas
Seimbang 1
Kerjasama 1
Teliti 3
Profesional 3
Berintegritas 1
Transparan 1
Musyawarah 2
Sepakat 2
Hormat 1
Nasionalisme
Tidak diskriminatif 1
Kerja keras 5
51
Berintegritas 1
Sopan 1
Kerjasama 1
Jujur 5
Adil 4
Sopan 3
Santun 2
Rapih 1
Profesional 5
Cermat 7
Baik 4
Layak 1
Etika Publik
Jujur 1
Saling menghargai 1
Ramah 1
Hormat 1
Bersih 1
Nyaman 1
Terbuka 1
Integritas 1
52
Tercapainya tujuan 1
Bermanfaat 1
Efisien 5
Percaya diri 1
Efektif 6
Inovasi 3
Cermat 2
Kualitas pelayanan 2
Sesuai 3
Teliti 1
Bersih 1
Rapih 1
Nyaman 1
Jujur 1
Sumber terpercaya 1
Disiplin 2
Jujur 12
Transparan 4
Anti Korupsi
Tidak memaksakan kehendak 1
Kerja keras 1
Mandiri 1
Tanggungjawab 3
53
Berani 1
Adil 1
54
4.6. Matriks Kedudukan Dan Peran ASN
Keterkaitan
Dengan Meminta dukungan Menata Arsip pada
Mengidentifikasi Arsip Menata Arsip Total
Substansi Mata mentor dan pimpinan Google Drive
Pelatihan
Manajemen
4
ASN
Pelayanan
3
Publik
Whole Of
2
Goverment
55
4.7. Matriks Keterkaitan Kegiatan Dengan Visi Dan Misi Organisasi
V
I “Terwujudnya Pelayanan Perizinan dan non
Perizinan yang Efektif dan Efisien Bidang 4
S
Penanaman Modal di Kabupaten Buton Utara
I
56
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Laporan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN berjudul “Optimalisasi Penataan Arsip
Perizinan Melalui Pengklasifiksian Arsip Berbasis Arsip Fisik dan Google Drive pada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Buton Utara” merupakan
hasil dari implementasi rancangan aktualisasi pada kegiatan habituasi yang telah dilaksanakan
sebelumnya. Kesimpulan dari laporan aktualisasi yang telah disusun ini adalah :
1. Dalam pelaksanaan aktualisasi ini terdapat 4 kegiatan yang dilakukan yaitu : Meminta
dukungan mentor dan pimpinan, Mengidentifikasi Arsip, Menata Arsip dan Menata Arsip
pada Google Drive. Seluruh kegiatan tersebut dilaksanakan mulai tanggal 24 Agustus
2020 sampai dengan 25 S ept emb er 2 020 .
2. Selama melaksanakan kegiatan aktualisasi, penulis selalu menerapkan nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) sebagai nilai-
nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang nantinya akan tetap diteruskan selama
menjalankan tugas dan fungsinya.
3. Pada pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini, tidak terlepas dari adanya hambatan-hambatan.
Hambatan yang paling mendasar adalah karena banyaknya dokumen yang tidak ada
dalam lemari penyimpanan dan sudah rusak .
4. Optimalisasi pengarsipan dokumen dapat : meminimalisir terjadinya kehilangan arsip,
proses pencarian arsip dokumen lebih efektif dan efisien, memperlancar perkejaan
organisasi.
5. Penerapan nilai-nilai ANEKA selama masa off campus, mendapat respon positif dari
Atasan dan rekan kerja, karena dengan penerapan nilai-nilai ANEKA terbukti
meningkatkan kinerja seorang ASN.
57
5.2. Saran
Adapun saran terkait kegiatan aktualisasi nilai dasar, peran dan kedudukan ASN
dalam Optimalisasi Penataan Arsip Perizinan Melalui Pengklasifiksian Arsip Berbasis Arsip
Fisik dan Google Drive pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Buton Utara yang telah dilaksanakan seluruh rangkaian tahapan kegiatannya,
antara lain :
1. Mengingat manfaat dan pentingnya habituasi nilai-nilai ANEKA dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi sebagai ASN maka sebaiknya pelatihan ataupun seminar berkaitan
dengan ANEKA tidak hanya dilakukan dalam lingkup ASN saja namun seluruh
lapisan instansi maupun institusi penyelenggara negara yang berkaitan dengan
pelayanan publik milik pemerintah sehingga terbentuk sebuah kesadaran nasional yang
orientasinya pada peningkatan mutu di segala dimensi kehidupan;
2. Pelayanan Perizinan diharapkan bisa mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat
dan pemerintah sebagaimana perizinan dapat menjadi sarana perlindungan hukum.
5.3. Rencana Tindak Lanjut
Setelah pelaksanaan aktualisasi “Optimalisasi Penataan Arsip Perizinan Melalui
Pengklasifiksian Arsip Berbasis Arsip Fisik dan Google Drive pada Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Buton Utara” maka rencana tindak
lanjut yang akan dilakukan yaitu:
1. Komitmen yang kuat untuk memberikan pelayanan perizinan yang prima pada
masyarakat.
2. Pengaturan Arsip Perizinan akan ditata dan dievaluasi dengan baik setiap bulannya.
58
DAFTAR PUSTAKA
59
LAMPIRAN
KEGIATAN 1
“MEMINTA DUKUNGAN MENTOR DAN
PIMPINAN / KADIS PERIHAL
PENGKLASIFIKASIAN ARSIP PERIZINAN”
60
TAHAPAN KEGIATAN 1 : MENYIAPKAN BAHAN KONSULTASI
61
TAHAPAN KEGIATAN 3 : MENGHADAP PIMPINAN / KADIS UNTUK
MENJELASKAN SECARA RINCI RENCANA KEGIATAN YANG AKAN
DILAKUKAN
62
LAMPIRAN
KEGIATAN 2
“MENGIDENTIFIKASI ARSIP”
63
TAHAPAN KEGIATAN 1 : MENGECEK JENIS ARSIP PERIZINAN
64
TAHAPAN KEGIATAN 3 : MEMBUAT DAFTAR JENIS ARSIP
65
LAMPIRAN
KEGIATAN 3
“MENATA ARSIP”
66
TAHAPAN KEGIATAN 1 : MENGHIMPUN ARSIP
67
TAHAPAN KEGIATAN 3 : MENATA ARSIP BERDASARKAN JENIS
68
LAMPIRAN
KEGIATAN 4
“MENATA ARSIP PADA GOOGLE DRIVE”
69
TAHAPAN KEGIATAN 1 : MENYIAPKAN DOKUMEN YANG TELAH TERSUSUN
BERDASARKAN JENIS
70
TAHAPAN KEGIATAN 3 : MELAKUKAN SCANNING TERHADAP DOKUMEN
ARSIP DAN MENJADIKAN FORMAT PDF
71
TAHAPAN KEGIATAN 4 : MEMBUAT AKUN GOOGLE DRIVE
72
73