Oleh :
MUCHAROM RUDIANTO, S.H.
NIP : 198708262019031006
KERJASAMA
PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN MAHKAMAH AGUNG RI
DENGAN
BADAN DIKLAT KEAGAMAAN SURABAYA
TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI CPNS
Telah Disetujui
Pada hari Rabu tanggal 14 Agustus 2019
Pembimbing Mentor
Penguji
Dr. H. Muslimin, M. M.
NIP. 197210102003121011
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
Penguji
Dr. H. Muslimin, M. M.
NIP. 197210102003121011
Mengetahui
Kepala Badan Diklat KeagamaanSurabaya
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Bobot Penetapan Kriteria Kualtias Isu AKPK dan USG ................................ 13
Tabel 2 Analisis Kriteria isu Dengan Alat Analisis AKPK ........................................... 14
Tabel 3 Analisis Kriteria Isu Dengan Alat Analisis USG ............................................ 15
Tabel 4 Matriks Rancangan....................................................................................... 28
Tabel 5 Jadwal Kegiatan Aktulisasi ........................................................................... 47
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan
Negara sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki
integritas, profesional, netral, dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan
publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang ASN).
Tugas ASN sebagai pelayan publik meliputi banyak hal, dalam berbagai
kehidupan, seperti pelayanan administrasi negara, bidang pendidikan, sosial,
kesehatan dan lain sebagainya. Setiap ruang pelayanan tersebut memiliki unit
pelaksana terpadu, mulai dari unit terkecil hingga unit terbesar dalam lingkup
nasional.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan
dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu
jenis Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN
menjadi profesional seperti tersebut diatas adalah Diklat Prajabatan. Diklat ini
dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS.
Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS
yang kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam
melayani masyarakat.
Untuk membentuk PNS profesional, dibutuhkan pembaharuan atas pola
penyelenggaraan diklat yang ada saat ini dan yang didukung oleh semua pihak.
Praktik penyelenggaraan Diklat Prajabatan dengan pola pembelajaran klasikal
yang didominasi dengan metode ceramah, menunjukkan bahwa tidak mudah
untuk membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS, terutama proses internalisasi
pada diri masing-masing peserta.
Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2018 tentang
Administrasi Perkara Di Pengadilan Secara Elektronik bahwa berkaitan dengan
1
adanya aplikasi E-Courtmaka dilakukan inovasi dalam penyelenggaraan
Rancangan Aktualisasi mengenai E-Court. Definisi E-Court sendiri adalah
layanan bagi Pengguna Terdaftar untuk Pendaftaran Perkara Secara Online,
Mendapatkan Taksiran Panjar Biaya Perkara secara online, Pembayaran secara
online dan Pemanggilan yang dilakukan dengan saluran elektronik. Adapun
layanan yang disediaakan pada E-court sendiri ada 3 (tiga) yaitu sebagai berikut:
1. e-Filing (Pendaftaran Perkara Online di Pengadilan)
2. e-Payment (Pembayaran Panjar Biaya Perkara Online)
3. e-Summons (Pemanggilan Pihak secara online)
Di Pengadilan Negeri Tuban sendiri mengenai E-Court sudah berjalan
dengan baik, sampai dengan saat ini sudah 16 perkara gugatan yang didaftarkan
melalui e-court oleh Advokat, sedangkan gugatan yang diajukan oleh prinsipal
belum ada. Hal ini disebabkan karena pendaftaran melalui e-court
mengharuskan prinsipal untuk melek teknologi karena mekanisme pendaftaran
menggunakan komputerisasi sebagai contoh adalah mempunyai e-mail pribadi.
Masih banyak masyarakat khususnya pelosok desa belum bisa menggunakan
teknologi khususnya berkaitan dengan komputerisasi dan tidak menutup
kemungkinan tidak bisa mengajukan gugatan e-court bagi prinsipal karena biaya
yang cukup tinggi untuk memberikan kuasa kepada advokat.
Tugas dari pengadilan salah satunya adalah memberikan pelayanan
publik yang prima bagi masyarakat pencari keadilan, salah satu bagian yang ada
di pengadilan yang bertugas untuk memberikan pelayanan umum kepada
masyarakat adalah bagian Perdata.Dalam laporan ini yang disoroti adalah
tentang pendaftaran gugatan melalui E-Court dan sarana prasarana. Isu yang
saya dapatkan dari bagian Perdata akan dikaji berdasarkan teori Whole
ofGovernment, pelayanan publik dan manajemen ASN.
Untuk itu penulis mengangkat isu tersebut yang memungkinkan penulis
untuk mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara
mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas,
sehingga peserta merasakan manfaatnya secara langsung. Dengan demikian
nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut terpatri kuat dalam dirinya. Melalui
pembaharuan Diklat Prajabatan ini diharapkan dapat menghasilkan PNS yang
profesional, yang dewasa ini sangat dibutuhkan untuk mengelola segala
prakondisi dan sumber daya pembangunan. Peserta diklat latihan dasar CPNS
2
tahun 2019 ditugaskan untuk merancang aktualisasi nilai-nilai dasar
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi yang
disingkat menjadi ANEKA, yang akan dilaksanakan di tempat kerja sebagai
bentuk penerapan ilmu yang sudah didapatkan selama mengikuti Pendidikan
dan Latihan Dasar CPNS dalam kurun waktu 18 hari belajar.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup rencana rancangan / laporan aktualisasi yang akan
dilakukan pada masa habituasi adalah terkait dengan core issue yang terpilih
pada Pengadilan Negeri Tuban dengan kegiatan-kegiatan penting untuk
penyelesaian core issue tersebut yang mengandung nilai-nilai dasar profesi
Pegawai Negeri Sipil yaitu: akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
3
mutu, dan anti korupsi yang akan dilaksanakan di Pengadilan Negeri Tuban
selama tanggal 05 Juli 2019 – 15 Agustus 2019.
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah kegiatan yang sesuai dengan
rancangan aktualisasi yang telah dibuat berdasarkan studi lapangan di
Pengadilan Negeri Tuban yang berasal dari inisiatif penulis yaitu sebagai berikut :
1. Pengelolaan Informasi Tata Cara Pendaftaran Prinsipal Melalui Media
Website Atau Media Sosial Pengadilan;
2. Membuat Slide Dan Video Tata Cara Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal
Untuk Ditampilkan Ke Dalam Monitor Di Ruang PTSP;
3. Mengoptimalkan Tempat Khusus E-Court Corner dan Melakukan
Pendampingan Terhadap Pengguna E-Court;
4. Evaluasi Prosedur Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal.
4
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Pengelolaan 1. Konsultasi Adanya Dalam melakukan Melalui kegiatan yang Melalui kegiatan
Informasi Tata Dengan mekanisme konsultasi kepada telah diuraikan yang telah
5
5
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
gagasan yang penuh pimpinan. Sedangkan Karena melalui
Inovasi tersebut sesuai misi kegiatan ini
berkaitan dengan organisasi yakni dapat melayani
habituasi yang Menjaga kemandirian masyarakat
6
6
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dengan disetujui pimpinan
Kepaniteraan saya akan melakukan
Perdata koordinasi dengan
terkait kepaniteraan perdata
mekanisme yaitu menemui
7
7
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
masyarakat karena
sesuai dengan jiwa
Nasionalisme dan
Akuntabilitas sebagi
seorang ASN
8
3. Koordinasi Mekanisme
dengan pendaftaran gugatan
bagian IT di e-court bagi prinsipal
Pengadilan yang diperoleh dari
Negeri Kepaniteraan
Tuban yang Perdata akan
mengelola dikoordinasikan
Website dengan pihak IT
dan Media sebagi pengelola
Sosial untuk diinput secara
cermat agar
masyarakat
8
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
mengetahui informasi
tersebut sehingga
etika publik
terwujud.
Hal ini sesuai dengan
9
perintah MA yang
mengharuskan
adanya akuntabilitas
pelayanan secara
tranparansi dalam
pelayanan publik
4. Mengecek Setelah diinput
dan kedalam website dan
mengevaluasi media sosial
hasil kegiatan Pengadilan Negeri
yang sudah Tuban, maka perlu
dilaksanaka. pengecekan yang
9
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
teliti agar informasi
bias menjadi lebih
efektif dan efesien
serta dapat
10
dipertanggungjawa
bkan sesuai nilai-nilai
pada Akuntabilitas
Etikapublikdan
Komitmen mutu
1. Apabila nilai ANEKA diterapkan dalam kegiatan ini maka informasi pelayanan publik akan optimal dan meningkat,
serta mewujudkan lingkungan kerja yang transparan dan akuntabel
2. Apabila nilai ANEKA tidak diterapkan maka akan membuatinformasi pelayanan publik tidak optimal serta
mewujudkan lingkungan kerja yang tidak transparan dan akuntabel
2. Membuat Slide 1. Membuat Adanya slide Dalam menyusun dan Melalui kegiatan yang Melalui kegiatan
Dan Video Tata dan dan video membuat konsep telah diuraikan yang telah
Cara menyusun pada monitor video saya diharapkan memiliki diuraikan
Pendaftaran E- konsep di ruang PTSP melakukannya kontribusi terhadap diharapkan
10
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Court Bagi slide dan sebagai media dengan penuh misi organisasi yakni memiliki kontribusi
Prinsipal Untuk video informasi semangat, teliti dan Memberikan terhadap moto
Ditampilkan Ke prosedur penuh inovasi yang pelayanan hukum organisasi yakni
Dalam Monitor pendaftaran e- sangat menarik agar yang berkeadilan peningkatan
11
Di Ruang PTSP court bagi kualitas slide dan kepada pencari pelayanan publik
prinsipal video bermutu hal ini keadilan karena yang profesional.
sesuai dengan nilai melalui kegiatan ini Karena melalui
indikator Komitmen masyarakat tahu kegiatan ini dapat
Mutu yang ada. akan mekanisme melayani
Tidak menutup pelayanan e-court masyarakat secara
kemungkinan untuk khusunya bgai profesional dan
menerima masukan prinsipal. akuntabel
dari pihak terkait
karena kerjasama Motto :
dan mau menerima A : Akuntabel
masukan merupakan P : Profesional
wujud IV: Integritas
11
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
musyawarahyang K : Kebersamaan
sesuai dengan nilai
Nasionalisme.
Dengan adanya
12
12
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
akan mengajukan
gugatan atau sebagai
prinsipal mengetahui
biaya yang
13
dikeluarkan.
2. Meminta Setelah konsep
persetujuan tersebut sudah
Pimpinan dibuat, segera
untuk slide mengajukan ke
dan video pimpinan dan mau
menerima masukan
jika ada kekurangan
ataupun harus
direvisi konsep
tersebut. Karena taat
pada atasan adalah
salah satu wujud nilai
13
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dari Etika Publik
terhadap atasan.
3. Menjalin Setelah disetujui oleh
kerjasama pimpinan maka
dengan segera membuat
14
14
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
PTSP layar monitor yang
terletak di ruang
PTSP dengan penuh
semangat. Hal ini
15
15
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Mutu dan Anti
Korupsi karena
kesederhanaan.
Analisis Dampak Kegiatan :
16
1. Apabila nilai ANEKA diterapkan dalam kegiatan ini maka informasi pelayanan publik yang transparan dan
akuntabel
2. Apabila nilai ANEKA tidak diterapkan maka akan membuatinformasi pelayanan publik tidak optimal serta
mewujudkan lingkungan kerja yang tidak transparan dan akuntabel
3. Mengomptimalk 1. Ijin kepada Persetujuan Saya akan meminta Melalui kegiatan yang Melalui kegiatan
an dan dengan pendampingan ijin kepada pimpinan telah diuraikan yang telah
Melakukan Pimpinan dan untuk menggunakan diharapkan memiliki diuraikan
Pendampingan untuk pengoptimalan tenaga honorer baru kontribusi terhadap diharapkan
Terhadap mendapat petugas untuk menjadi misi organisasi yakni memiliki kontribusi
Petugas persetujuan petugas pelayanan peningkatan terhadap moto
Pelayanan pengoptimal khusus pendaftaran pelayanan publik organisasi yakni
Khusus an dan e-court dengan yang transparan, peningkatan
Pendaftaran E- melakukan penuh sopan mandiri dan pelayanan publik
16
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Court pendampin sekaligus akuntabel. Karena yang profesional.
gan meyakinkan bahwa melalui kegiatan ini Karena melalui
terhadap sangat dibutuhkan dapat mewujudkan kegiatan ini dapat
petugas tenaga tersebut agar peradilan yang melayani
pelayanan pekerjaan lebih transparan. masyarakat secara
17
17
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
nilai Akuntabilitas
3. Mendampingi Melakukan
petugas pendampingan
pelayanan terhadap petugas
hingga dengan, kesopanan
18
18
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
mewujudkan lingkungan kerja yang tidak transparan dan akuntabel
4. Evaluasi Evaluasi Adanya Dalam melakukan Melalui kegiatan yang Melalui kegiatan
Prosedur Dengan Laporan rapat evaluasi telah diuraikan yang telah
Pendaftaran E- Kepaniteraan Aktualisasi dengan kepaniteraan diharapkan memiliki diuraikan
Court Bagi Perdata Hasil Evaluasi perdata dengan kontribusi terhadap diharapkan
19
Prinsipal dari Internal menyerahkan dan misi organisasi yakni memiliki kontribusi
Satker menjelaskan laporan peningkatan terhadap moto
hasil aktualisasi saya pelayanan publik organisasi yakni
menjelaskan dengan yang transparan, peningkatan
singkat, padat dan mandiri dan pelayanan publik
jelas agar mudah akuntabel. Karena yang profesional.
diterima oleh melalui kegiatan ini Karena melalui
kepaniteraan dapat mewujudkan kegiatan ini dapat
perdata. Dengan peradilan yang melayani
nilai-nilai transparan. masyarakat secara
Akuntabilitas, profesional dan
Nasionalisme, Etika penuh
19
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Publik, Komitmen kebersamaan.
Mutu, dan Anti
Korupsi. Motto :
A : Akuntabel
Evaluasi Dalam melakukan
P : Profesional
Dengan rapat evaluasi
IV: Integritas
20
1 2 3 4 5 6 7
Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti
Korupsi.
21
1. Apabila nilai ANEKA diterapkan dalam kegiatan ini maka informasi pelayanan publik yang transparan dan akuntabel
2. Apabila nilai ANEKA tidak diterapkan maka akan membuatinformasi pelayanan publik tidak optimal serta
mewujudkan lingkungan kerja yang tidak transparan dan akuntabel
Tabel 1 : Matriks Rancangan Aktualisasi
21
2. Kendala-Kendala Aktualisasi
Ada Beberapa Kendala dalam aktualisasi ini diantaranya sebagi berikut :
NO KENDALA
1 Terjadi beberapa perubahan jadwal pelaksanaan kegiatan diantara
kegiatan yang telah direncanakan;
2 Terjadi beberapa perubahan kegiatan dari yang ada dalam rancangan
aktualisasi dengan pelaksanaan aktualisasi di satuan kerja;
3 Terdapat kendala menumpuknya pekerjaan karena di tempat satuan
kerja sebelumnya sudah menjadi honorer 10 tahun dan memegang
seluruh Aplikasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian serta bertepatan
waktunya dengan laporan semester pertama;
4 Ada beberapa tahapan kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan
sepenuhnya dikarenakan waktu yang tidak memungkinkan dan
keadaan pegawai atau unit terkait yang tidak memungkinkan
diikutsertakan dalam beberapa tahapan kegiatan;
Tabel 2. Kendala Aktualisasi
3. Solusi
NO SOLUSI
1 Telah dilakukannya koordinasi dengan mentor dan dilakukan
penyesuaian jadwal aktualisasi;
2 Melakukan koordinasi dengan mentor dan menyusun serta membuat
persiapan yang matang terhadap perubahan kegiatan yang akan
dilakukan pada tahap pelaksanaan aktualisasi.
3 Melakukan penyesuaian pekerjaan pokok terlenih dahulu;
4 Melakukan koordinasi dengan mentor dan mengambil rencana tahapan
kegiatan lain atau menggabungkan tahapan kegiatan dengan yang lain
tanpa mengubah substansi dari setiap kegiatan.
Tabel 2. Solusi Aktualisasi
22
4. Hasil Pendalaman Core Issue
Unit Kerja : Pengadilan Negeri Tuban
Identifikasi Isu : 1. Peningkatan Penataan Tempat Parkir
2. Optimalisasi Pelayanan E-Court di Meja Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
3. Peningkatan Pelayanan Pendaftaran E-Court Bagi
Prinsipal
4. Peningkatan Layanan Tempat Sampah Dengan
Menggunakan Tiga Jenis Tempat Sampah
5. Peningkatan Kelayakan Ruang Tahanan Dan Ruang
Tunggu Pengawal Tahanan
Isu yang diangkat : Peningkatan Pelayanan Pendaftaran E-Court Bagi
Prinsipal Pada Pengadilan Negeri Tuban
Gagasan pemecahan Isu : 1. Pengelolaan Informasi Tata Cara Pendaftaran
E-Court Bagi Prinsipal Melalui Media Website
Atau Media Sosial Pengadilan;
2. Membuat Slide Dan Video Tata Cara
Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal Untuk
Ditampilkan Ke Dalam Monitor Di Ruang PTSP;
3. Mengoptimalkan Tempat Khusus (E-Court
Corner) dan Melakukan Pendampingan
Terhadap Pengguna E-Court
4. Evaluasi Prosedur Pendaftaran E-Court Bagi
Prinsipal;
23
Pelaksanaan Aktualisasi
Waktu
No. Tahapan Kegiatan Lampiran
Pelaksanaan
1. Pengelolaan Informasi Tata Cara Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal Melalui Media Website Atau Media Sosial
Pengadilan
1. Konsultasi Dengan Pimpinan (Mentor sekaligus Ketua Pengadilan 05 Juli 2019
Negeri Tuban)
24
24
Waktu
No. Tahapan Kegiatan Lampiran
Pelaksanaan
1. Pengelolaan Informasi Tata Cara Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal Melalui Media Website Atau Media Sosial
Pengadilan
3. Melakukan koordinasi dengan Kepaniteraan Perdata terkait 09 Juli 2019
mekanisme pendaftaraan e-court bagi prinsipal
25
Waktu
No. Tahapan Kegiatan Lampiran
Pelaksanaan
1. Pengelolaan Informasi Tata Cara Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal Melalui Media Website Atau Media Sosial
Pengadilan
5. MengecekMedia Sosial dan Website 10 Juli 2019
26
Waktu
No. Tahapan Kegiatan Lampiran
Pelaksanaan
1. Pengelolaan Informasi Tata Cara Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal Melalui Media Website Atau Media Sosial
Pengadilan
A. Tahapan Kegiatan
1) Konsultasi Dengan Pimpinan (Mentor sekaligus Ketua Pengadilan Negeri Tuban)
2) Konsultasi Dengan Pimpinan (Mentor sekaligus Ketua Pengadilan Negeri Tuban)
3) Melakukan koordinasi dengan Kepaniteraan Perdata terkait mekanisme pendaftaraan e-court bagi prinsipal
4) Koordinasi dengan bagian IT di Pengadilan Negeri Tuban yang mengelola Website dan Media Sosial
5) Mengecek Media Sosial dan Website
6) Mengecek dan mengevaluasi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan
B. Narasi Keterkaitan Nilai-nilai dasar ASN
27
Akuntablitas
Melakukan koordinasi dengan pihak terkait dengan penuh tanggungjawab, integritas merupakan wujud dari nilai-nilai
akuntabilitas.
Nasionalisme
Adanya kegiatan aktualisasi ini merupakan wujud kecintaan terhadap satuan kerja agar berkontribusi mewujudkan
Pengadilan Negeri Tuban yang Agung, sehingga membantu masyarakat pencari keadilan.
Etika Publik
Dalam melakukan konsultasi maupun koordinasi dilakukan secara sopan santun terhadap pimpinan dan pihak terkait
agar kegiatan aktualisasi mendapatkan dukungan untuk menjadikan pelayanan pada Pengadilan Negeri Tuban yang
27
Waktu
No. Tahapan Kegiatan Lampiran
Pelaksanaan
1. Pengelolaan Informasi Tata Cara Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal Melalui Media Website Atau Media Sosial
Pengadilan
profesional, bermutu dan transparan agar masyarakat merasa puas dengan pelayanan pada Pengadilan Negeri Tuban.
Komitmen mutu
Aktualisasi yang dilaksanakan dengan beberapa inovasi dan dengan perencanaan kerja agar lebih efektif dan efesien
sudah mewujudkan nilai dari Komitmen Mutu tersebut. Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini telah disetujui oleh
pimpinan karena pelayanan terhadap masyarakat pencari keadilan akan semakin bermutu, efektif dan efesien.
Anti Korupsi
Adanya konsultasi dan oordinasi yang baik dengan pihak terkait secara transparan, jujur, mandiri, tanggung jawab serta
inovasi rancangan kegiatan yang penuh kesederhanaan sudah mewujudkan nilai dari anti korupsi. Hal ini dapat
28
diketahui karena kegiatan ini diwujudkan untuk mendukung tranparansi mekanisme pelayanan pendaftaran e-court.
C. Konstribusi Kegiatan terhadap Capaian Visi Misi Organisasi dan Penguatan nilai-nilai Organisasi
Melalui kegiatan yang telah diuraikan tersebut sayamampu berkontribusi terhadap visi organisasi yaitu “Terwujudnya
Pengadilan Negeri Tuban Yang Agung” karena menjunjung tinggi etika dalam bekerja terhadap pimpinan. Sedangkan
sesuai misi organisasi yakni “Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Tuban” karena melalui konsultasi kita bisa
bekerja efektif tanpa mengandalkan orang lain.
Melalui kegiatan yang telah diuraikan diharapkan memiliki kontribusi terhadap moto organisasi yakni peningkatan
pelayanan publik yang profesional. Karena melalui kegiatan ini dapat melayani masyarakat secara profesional dan
akuntabel
28
Waktu
No. Tahapan Kegiatan Lampiran
Pelaksanaan
1. Pengelolaan Informasi Tata Cara Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal Melalui Media Website Atau Media Sosial
Pengadilan
D. Analisis Dampak
Apabila kegiatan ini diterapkan maka semua rencana kerja tersusun dengan baik dan dapat melakukan segala aktfitas
kegiatan sesuai dengan jadwal dan rencana yang telah dibuat
Apabila kegiatan ini tidak diterapkan maka semua kegiatan tidak akan dapat berjalan dengan baik karena tidak adanya
rencana, dan waktu akan menjadi sia-sia.
29
29
Waktu
No. Tahapan Kegiatan Lampiran
Pelaksanaan
2. Membuat Slide Dan Video Tata Cara Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal Untuk Ditampilkan Ke Dalam Monitor Di
Ruang PTSP
1. Membeli buku sebagai referensi dalam membuat serta 18 Juli 2019
menyusun slide dan video
2. Melakukan survey lokasi yang akan digunakan untuk tampilan 19 Juli 2019
slide dan video
30
Waktu
No. Tahapan Kegiatan Lampiran
Pelaksanaan
2. Membuat Slide Dan Video Tata Cara Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal Untuk Ditampilkan Ke Dalam Monitor Di
Ruang PTSP
3. Membuat Slide Animasi Dengan Aplikasi Power Point 25 Juli 2019
Buku
31
Waktu
No. Tahapan Kegiatan Lampiran
Pelaksanaan
2. Membuat Slide Dan Video Tata Cara Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal Untuk Ditampilkan Ke Dalam Monitor Di
Ruang PTSP
4. Menjalin Kerjasama dengan PTIP dan pihak terkait untuk 26 Juli 2019
Membuat Video Mekanisme Pelayanan E-Court
32
Waktu
No. Tahapan Kegiatan Lampiran
Pelaksanaan
2. Membuat Slide Dan Video Tata Cara Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal Untuk Ditampilkan Ke Dalam Monitor Di
Ruang PTSP
5. Meminta Persetujuan Pimpinan Untuk Hasil Slide dan Video 29 Juli 2019
33
33
Waktu
No. Tahapan Kegiatan Lampiran
Pelaksanaan
2. Membuat Slide Dan Video Tata Cara Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal Untuk Ditampilkan Ke Dalam Monitor Di
Ruang PTSP
6. Menampilkan Slide dan Video di Monitor pada ruang PTSP 31 Juli 2019
34
34
Waktu
No. Tahapan Kegiatan Lampiran
Pelaksanaan
2. Membuat Slide Dan Video Tata Cara Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal Untuk Ditampilkan Ke Dalam Monitor Di
Ruang PTSP
A. Tahapan Kegiatan
1) Membeli buku sebagai referensi dalam membuat serta menyusun slide dan video
2) Melakukan survey lokasi yang akan digunakan untuk tampilan slide dan video
3) Membuat Slide Animasi Dengan Aplikasi Power Point
4) Menjalin Kerjasama dengan PTIP dan pihak terkait untuk Membuat Video Mekanisme Pelayanan E-Court
5) Meminta Persetujuan Pimpinan Untuk Hasil Slide dan Video
6) Menampilkan Slide dan Video di Monitor pada ruang PTSP
B. Narasi Keterkaitan Nilai-nilai dasar ASN
35
Akuntablitas
Perwujudan dari nilai integritas dan kejelasan karena dengan adanya rencana kerja dalam merancang slide dan video
maka menciptakan keteraturan pelaksanaan tugas yang berpedoman rencana kerja yang telah dibuat.
Nasionalisme
Adanya slide dan video tersebut merupakan wujud kecintaan terhadap satuan kerja agar berkontribusi mewujudkan
Pengadilan Negeri Tuban yang transparan, sehingga dapat membantu pelayanan.
Etika Publik
Mendapatkan persetujuan dari atasan mengenai slide dan video yang telah dibuat meruapakan wujud indikator etika
publik terhadap pimpinan yaitu taat pada perintah atasan.
35
Waktu
No. Tahapan Kegiatan Lampiran
Pelaksanaan
2. Membuat Slide Dan Video Tata Cara Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal Untuk Ditampilkan Ke Dalam Monitor Di
Ruang PTSP
Komitmen mutu
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi pelayanan terhadap masyarakat pencari keadilan mengenai e-court terutama
bagi prinsipal akan semakin bermutu, efektif dan efesien. Sehingga masyarakat merasa puas dengan adanya
mekanisme yang ada di layar monitor raung PTSP tersebut.
Anti Korupsi
Mekanisme pendaftaran perkara melalui e-court dapat dilihat secara langsung oleh masyarakat melalui layar monitor
yang ada di ruang PTSP sehingga transparansi mekanisme pelayanan terhadap masyarakat mengenai e-court dapat
terwujud dengan baik.
36
C. Konstribusi Kegiatan terhadap Capaian Visi Misi Organisasi dan Penguatan nilai-nilai Organisasi
Melalui kegiatan yang telah diuraikan diharapkan memiliki kontribusi terhadap misi organisasi yakni Memberikan
pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan karena melalui kegiatan ini masyarakat tahu akan
mekanisme pelayanan e-court khusunya bagi prinsipal.
Melalui kegiatan yang telah diuraikan telah berkontribusi terhadap moto organisasi yaknipeningkatan pelayanan publik
yang profesional. Karena melalui kegiatan ini dapat melayani masyarakat secara profesional dan akuntabel
D. Analisis Dampak
Apabila nilai ANEKA diterapkan dalam kegiatan ini maka informasi pelayanan publik yang transparan dan akuntabel.
Apabila nilai ANEKA tidak diterapkan maka akan membuatinformasi pelayanan publik tidak optimal serta mewujudkan
36
Waktu
No. Tahapan Kegiatan Lampiran
Pelaksanaan
3. Mengoptimalkan Tempat Khusus E-CourtCorner dan Melakukan Pendampingan Terhadap Pengguna E-Court
Corner
37
Waktu
No. Tahapan Kegiatan Lampiran
Pelaksanaan
3. Mengoptimalkan Tempat Khusus E-CourtCorner dan Melakukan Pendampingan Terhadap Pengguna E-Court
38
Waktu
No. Tahapan Kegiatan Lampiran
Pelaksanaan
3. Mengoptimalkan Tempat Khusus E-CourtCorner dan Melakukan Pendampingan Terhadap Pengguna E-Court
39
39
Waktu
No. Tahapan Kegiatan Lampiran
Pelaksanaan
3. Mengoptimalkan Tempat Khusus E-CourtCorner dan Melakukan Pendampingan Terhadap Pengguna E-Court
A. Tahapan Kegiatan
1) Ijin kepada Pimpinan untuk mendapat persetujuan pengoptimalan dan melakukan pendampingan terhadap petugas
pelayanan khusus e-court yang ada pada Kepaniteraan Perdata di PTSP.
2) Survey Lokasi Untuk Menyiapkan Tempat Khusus E-Court Corner.
3) Menyiapkan E-court Corner.
4) Pendampingan Terhadap Pengguna E-Court.
B. Narasi Keterkaitan Nilai-nilai Dasar ASN
Akuntabilitas
40
Kepercayaan yang diberikan dari Pimpinan dalam menyiapkan tempat khusus e-court dengan baik merupakan wujud
dari nilai akuntabilitas yang dapat dipertanggungjawabkan.
Nasionalisme
Kerjasama yang baik antar petugas pelayanan dan penerima pelayanan dalam mewujudkan keadilan bagi masyarakat
merupakan wujud dari sila ketiga dan kelima Pancasila dalam melayani masyarakat.
Etika Publik
Sikap yang hormat dan sopan dalam memberikan pelayanan terhadap pengguna e-court merupakan wujud nilai etika
publik terhadap masyarakat.
Komitmen mutu
Pemanfaatan tempat baru dalam melayani masyarakat merupakan perwujudan dari nilai komitmen mutu agar
40
Waktu
No. Tahapan Kegiatan Lampiran
Pelaksanaan
3. Mengoptimalkan Tempat Khusus E-CourtCorner dan Melakukan Pendampingan Terhadap Pengguna E-Court
pelayanan publik yang profesional. Karena melalui kegiatan ini dapat melayani masyarakat secara profesional dan
penuh kebersamaan.
D. Analisis Dampak
1. Apabila nilai ANEKA diterapkan dalam kegiatan ini maka informasi pelayanan publik yang transparan dan akuntabel.
2. Apabila nilai ANEKA tidak diterapkan maka akan membuatinformasi pelayanan publik tidak optimal serta mewujudkan
lingkungan kerja yang tidak transparan dan akuntabel
41
Waktu
No. Tahapan Kegiatan Lampiran
Pelaksanaan
4. Evaluasi Prosedur Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal
42
Waktu
No. Tahapan Kegiatan Lampiran
Pelaksanaan
4. Evaluasi Prosedur Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal
A. Tahapan Kegiatan
43
43
Waktu
No. Tahapan Kegiatan Lampiran
Pelaksanaan
4. Evaluasi Prosedur Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal
Etika Publik
Sikap yang sopan dan taat kepada pimpinan dalam melaporkan hasil aktualisasi serta merevisi sesuai perintah atasan
adalah wujud dari nilai etika publik kepada pimpinan.
Komitmen mutu
Adanya hasil aktualisasi ini untuk memberikan pelayanan lebih efektif, efesien dan inovatif bagi masyarakat.
Anti Korupsi
Pelaksanaan aktualisasi yang dilakukan dengan penuh tanggungjawab dan jujur merupakan wujud dari nilai anti korupsi.
C. Konstribusi Kegiatan terhadap Capaian Visi Misi Organisasi dan Penguatan nilai-nilai Organisasi
44
Melalui kegiatan yang telah diuraikan diharapkan memiliki kontribusi terhadap misi organisasi yakni peningkatan
pelayanan publik yang transparan, mandiri dan akuntabel. Karena melalui kegiatan ini dapat mewujudkan peradilan
yang transparan
Melalui kegiatan yang telah diuraikan diharapkan memiliki kontribusi terhadap moto organisasi yakni peningkatan
pelayanan publik yang profesional. Karena melalui kegiatan ini dapat melayani masyarakat secara profesional dan
penuh kebersamaan.
D. Analisis Dampak
1. Apabila nilai ANEKA diterapkan dalam kegiatan ini maka informasi pelayanan publik yang transparan dan akuntabel.
2. Apabila nilai ANEKA tidak diterapkan maka akan membuatinformasi pelayanan publik tidak optimal serta mewujudkan
lingkungan kerja yang tidak transparan dan akuntabel
44
B. Capaian Aktualisasi
Adapun capaian aktualisasi yang dilaksanakan pada satuan kerja Pengadilan Negeri Tuban antara lain :
Nilai ANEKA
Prosentase Prosentase
dan Kedudukan
Tahapan Waktu Capaian Capaian
No Kegiatan dan peran PNS
Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Tahapan
dalam NKRI Output Ket
(%) (%)
yang terkait
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Pengelolaan Konsultasi 05 Juli 2019 100 100 Akuntabilitas Persetujuan Berjalan
Informasi Dengan Nasionalisme Aktualisasi dengan
Tata Cara Pimpinan Etika Publik baik
Pendaftaran (Mentor Komitmen Mutu
E-Court Bagi sekaligus Anti Korupsi
Prinsipal Ketua Whole of
45
45
Nilai ANEKA
Prosentase Prosentase
dan Kedudukan
Tahapan Waktu Capaian Capaian
No Kegiatan dan peran PNS
Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Tahapan
dalam NKRI Output Ket
(%) (%)
yang terkait
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pengadilan Anti Korupsi
Negeri Tuban) Whole of
Goverment
46
Nilai ANEKA
Prosentase Prosentase
dan Kedudukan
Tahapan Waktu Capaian Capaian
No Kegiatan dan peran PNS
Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Tahapan
dalam NKRI Output Ket
(%) (%)
yang terkait
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Negeri Tuban Anti Korupsi dan hasil
yang Whole of input
mengelola Goverment aktualisasi
Website dan di website
Media Sosial dan media
sosial
47
Nilai ANEKA
Prosentase Prosentase
dan Kedudukan
Tahapan Waktu Capaian Capaian
No Kegiatan dan peran PNS
Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Tahapan
dalam NKRI Output Ket
(%) (%)
yang terkait
1 2 3 4 5 6 7 8 9
yang sudah Komitmen Mutu kegiatan
dilaksanakan Anti Korupsi
2. Membuat Membeli buku 18 Juli 2019 100 100 Akuntabilitas Adanya Berjalan
Slide Dan sebagai Nasionalisme Slide dan dengan
Video Tata referensi Etika Publik Video baik
Cara dalam Komitmen Mutu
48
48
Nilai ANEKA
Prosentase Prosentase
dan Kedudukan
Tahapan Waktu Capaian Capaian
No Kegiatan dan peran PNS
Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Tahapan
dalam NKRI Output Ket
(%) (%)
yang terkait
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Melakukan 19 Juli 2019 100 100 Akuntabilitas Adanya
survey lokasi Nasionalisme lokasi
yang akan Etika Publik sebagai
digunakan Komitmen Mutu sasaran
untuk tampilan Anti Korupsi untuk
slide dan video tampilan
slide dan
video
49
49
Nilai ANEKA
Prosentase Prosentase
dan Kedudukan
Tahapan Waktu Capaian Capaian
No Kegiatan dan peran PNS
Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Tahapan
dalam NKRI Output Ket
(%) (%)
yang terkait
1 2 3 4 5 6 7 8 9
dan pihak Komitmen Mutu pendaftaran
terkait untuk Anti Korupsi e-court
Membuat
Video
Mekanisme
Pelayanan E-
Court
50
50
Nilai ANEKA
Prosentase Prosentase
dan Kedudukan
Tahapan Waktu Capaian Capaian
No Kegiatan dan peran PNS
Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Tahapan
dalam NKRI Output Ket
(%) (%)
yang terkait
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Monitor pada Komitmen Mutu video di
ruang PTSP Anti Korupsi ruang PTSP
51
Nilai ANEKA
Prosentase Prosentase
dan Kedudukan
Tahapan Waktu Capaian Capaian
No Kegiatan dan peran PNS
Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Tahapan
dalam NKRI Output Ket
(%) (%)
yang terkait
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tempat Komitmen Mutu corner
Khusus E- Anti Korupsi
Court Corner
52
Nilai ANEKA
Prosentase Prosentase
dan Kedudukan
Tahapan Waktu Capaian Capaian
No Kegiatan dan peran PNS
Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Tahapan
dalam NKRI Output Ket
(%) (%)
yang terkait
1 2 3 4 5 6 7 8 9
4. Evaluasi Evaluasi Dengan 09 Agustus 100 100 Akuntabilitas Adanya Berjalan
2019
Prosedur Kepaniteraan Nasionalisme evaluasi dengan
Pendaftaran Perdata Etika Publik kegiatan baik
E-Court Bagi Komitmen Mutu
Prinsipal Anti Korupsi
53
BAB III
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Selama melakukan habituasi di Pengadilan Negeri Tuban, dapat disimpulkan
bahwa kegiatan Peningkatan Pelayanan Pendaftaran E-Court Pada Pengadilan
Negeri Tuban sudah berjalan dengan baik, hal ini dapat diketahui dengan melihat
jumlah pendaftaran e-court selama periode bulan Juli 2019 sudah mencapai 21
perkara. Tetapi bagi prinsipal masih belum bisa dilaksanakan karena belum
adanya menu pada aplikasi e-court.
Mahkamah Agung sendiri masih melakukan evaluasi terkait aplikasi e-court.
Dan dalam waktu dekat akan segera direalisasikan pengguna e-court bagi
prinsipal. Sehingga dalam menghadapi pelayanan berkaitan dengan prinsipal
perlu dilakukan kesiapan dalam meningkatkan pelayanannya agar pelayanan
dapat berjalan lebih efektif, efesien dan memuaskan bagi masyarakat.
Dalam rangka Peningkatan Pelayanan Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal
padaPengadilan Negeri Tuban, penulis melakukan beberapa kegiatan antara
lain :
1. Pengelolaan Informasi Tata Cara Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal Melalui
Media Website Atau Media Sosial Pengadilan;
2. Membuat Slide Dan Video Tata Cara Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal
Untuk Ditampilkan Ke Dalam Monitor Di Ruang PTSP;
3. Mengoptimalkan Tempat Khusus E Court (E Corner) dan Melakukan
Pendampingan Terhadap Pengguna E-Court
4. Evaluasi Prosedur Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal;
B. Rekomendasi
Adapun beberapa rekomendasi yang dapat diberikan dari hasil aktualisasi
antara lain:
1. Dalam rangka Peningkatan Pelayanan Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal
pada Pengadilan Negeri Tuban, diharapakan setiap pegawai khususnya
pelayan meja 1 front office PTSP Pengadilan Negeri Tuban bagian
kesekretariatan dapat lebih giat untuk memberitahu masyarakat mengenai
54
alur pelayanan e-court bagi masyarakat melalui media yang sudah tersedia
antara lain brosur, melihat slide, website atau visualisasi melalui video yang
ditayangkan;
2. Perlu adanya tanggapan balik (feedback) dari masyarakat melalui media
survei kepuasan masyarakat yang tersedia pada tablet di meja 1 PTSP
terkait dengan kepuasan pelayanan dan pengetahuan masyarakat mengenai
Peningkatan Pelayanan Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal pada Pengadilan
Negeri Tuban;
55
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 38 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Peraturan Kepala LAN 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Dokumen
Cetak Biru Pembaruan Peradilan 2010-2035
Website
http://pn-tuban.go.id
56
LAMPIRAN
RANCANGAN AKTUALISASI
OUTPUT
BUKTI PEMAKNAAN
BUKTI BIMBINGAN
57
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS MA RI
Oleh :
MUCHAROM RUDIANTO, S.H.
NIP : 198708262019031006
KERJASAMA
PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN MAHKAMAH AGUNG RI
DENGAN
BADAN DIKLAT KEAGAMAAN SURABAYA
TAHUN 2019
i
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI CPNS
Telah Disetujui
Pada hari Rabu tanggal 03 Juli 2019
Pembimbing Mentor
Penguji
Dr. H. Muslimin, M. M.
NIP. 197210102003121011
ii
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
Penguji
Dr. H. Muslimin, M. M.
NIP. 197210102003121011
Mengetahui
Kepala Badan Diklat Keagamaan Surabaya
iii
KATA PENGANTAR
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Bobot Penetapan Kriteria Kualtias Isu AKPK dan USG ............... 13
Tabel 2 Analisis Kriteria isu Dengan Alat Analisis AKPK .......................... 14
Tabel 3 Analisis Kriteria Isu Dengan Alat Analisis USG ........................... 15
Tabel 4 Matriks Rancangan...................................................................... 28
Tabel 5 Jadwal Kegiatan Aktulisasi .......................................................... 47
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan
Negara sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki
integritas, profesional, netral, dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan
publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang ASN).
Tugas ASN sebagai pelayan publik meliputi banyak hal, dalam berbagai
kehidupan, seperti pelayanan administrasi negara, bidang pendidikan, sosial,
kesehatan dan lain sebagainya. Setiap ruang pelayanan tersebut memiliki unit
pelaksana terpadu, mulai dari unit terkecil hingga unit terbesar dalam lingkup
nasional.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan
dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu
jenis Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN
menjadi profesional seperti tersebut diatas adalah Diklat Prajabatan. Diklat ini
dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS.
Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS
yang kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam
melayani masyarakat.
Untuk membentuk PNS profesional, dibutuhkan pembaharuan atas pola
penyelenggaraan diklat yang ada saat ini dan yang didukung oleh semua pihak.
Praktik penyelenggaraan Diklat Prajabatan dengan pola pembelajaran klasikal
yang didominasi dengan metode ceramah, menunjukkan bahwa tidak mudah
untuk membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS, terutama proses internalisasi
pada diri masing-masing peserta.
1
Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2018 tentang
Administrasi Perkara Di Pengadilan Secara Elektronik bahwa berkaitan dengan
adanya aplikasi E-Court maka dilakukan inovasi dalam penyelenggaraan
Rancangan Aktualisasi mengenai E-Court. Definisi E-Court sendiri adalah
layanan bagi Pengguna Terdaftar untuk Pendaftaran Perkara Secara Online,
Mendapatkan Taksiran Panjar Biaya Perkara secara online, Pembayaran secara
online dan Pemanggilan yang dilakukan dengan saluran elektronik. Adapun
layanan yang disediaakan pada E-court sendiri ada 3 (tiga) yaitu sebagai berikut:
1. e-Filing (Pendaftaran Perkara Online di Pengadilan)
2. e-Payment (Pembayaran Panjar Biaya Perkara Online)
3. e-Summons (Pemanggilan Pihak secara online)
Di Pengadilan Negeri Tuban sendiri mengenai E-Court sudah berjalan
dengan baik, sampai dengan saat ini sudah 16 perkara gugatan yang didaftarkan
melalui e-court oleh Advokat, sedangkan gugatan yang diajukan oleh prinsipal
belum ada. Hal ini disebabkan karena pendaftaran melalui e-court
mengharuskan prinsipal untuk melek teknologi karena mekanisme pendaftaran
menggunakan komputerisasi sebagai contoh adalah mempunyai e-mail pribadi.
Masih banyak masyarakat khususnya pelosok desa belum bisa menggunakan
teknologi khususnya berkaitan dengan komputerisasi dan tidak menutup
kemungkinan tidak bisa mengajukan gugatan e-court bagi prinsipal karena biaya
yang cukup tinggi untuk memberikan kuasa kepada advokat.
Untuk itu penulis mengangkat isu tersebut yang memungkinkan penulis
untuk mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara
mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas,
sehingga peserta merasakan manfaatnya secara langsung. Dengan demikian
nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut terpatri kuat dalam dirinya. Melalui
pembaharuan Diklat Prajabatan ini diharapkan dapat menghasilkan PNS yang
profesional, yang dewasa ini sangat dibutuhkan untuk mengelola segala
prakondisi dan sumber daya pembangunan. Peserta diklat latihan dasar CPNS
tahun 2019 ditugaskan untuk merancang aktualisasi nilai-nilai dasar
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi yang
disingkat menjadi ANEKA, yang akan dilaksanakan di tempat kerja sebagai
bentuk penerapan ilmu yang sudah didapatkan selama mengikuti Pendidikan
dan Latihan Dasar CPNS dalam kurun waktu 18 hari belajar.
2
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan
Adapun tujuan dari aktualisasi yaitu sebagai berikut:
a. Menempatkan nilai- nilai dasar PNS dalam setiap tahapan kegiatan untuk
menyelesaikan isu yang menyangkut pelayanan e-court pada Pengadilan
Negeri Tuban;
b. Menganalisis kendala dan langkah antisipasi sebagai solusi yang dapat
terjadi apabila nilai-nilai dasar PNS tersebut tidak diimplementasikan
c. Mengimplementasikan rancangan aktualisasi yang dikaitkan dengan nilai-
nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) setelah aktualisasi.
Manfaat
a. Mengetahui kendala dan solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
kendala yang terjadi dalam kegiatan aktualisasi;
b. Menginternalisasi nilai-nilai dasar PNS ke dalam diri penyusun untuk
menunjukkan sikap dan perilaku PNS yang diharapkan sesuai amanah
undang-undang ASN; dan
c. Mengetahui nilai-nilai dasar PNS yang diterapkan dalam setiap tahapan
kegiatan untuk menyelesaikan isu yang menyangkut pelayanan publik di
Pengadilan.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup rencana rancangan / laporan aktualisasi yang akan dilakukan
pada masa habituasi adalah terkait dengan core issue yang terpilih pada
Pengadilan Negeri Tuban dengan kegiatan-kegiatan penting untuk penyelesaian
core issue tersebut yang mengandung nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri
Sipil yaitu: akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi yang akan dilaksanakan di Pengadilan Negeri Tuban selama tanggal 05
Juli 2019 – 15 Agustus 2019.
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah kegiatan yang sesuai dengan
rancangan aktualisasi yang telah dibuat berdasarkan studi lapangan di
Pengadilan Negeri Tuban yang berasal dari inisiatif penulis yaitu sebagai berikut :
1. Pengelolaan Informasi Tata Cara Pendaftaran Prinsipal Melalui Media
Website Atau Media Sosial Pengadilan;
3
2. Membuat Slide Dan Video Tata Cara Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal
Untuk Ditampilkan Ke Dalam Monitor Di Ruang PTSP;
3. Melakukan Pendampingan Terhadap Petugas Pelayanan Khusus
Pendaftaran E-Court.
4
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
1) Deskripsi Organisasi
A. Profil Pengadilan Negeri Tuban
Pengadilan Negeri Tuban terletak di Jl. Veteran No. 08, Kelurahan
Kutorejo, Kecamatan Tuban Kabupaten Tuban. Luas wilayah Kabupaten Tuban
183.994.562 Ha, dan wilayah laut seluas 22.068 km2. Letak astronomi Kabupaten
Tuban pada koordinat 111 derajat 30' - 112 derajat 35 BT dan 6 derajat 40' - 7 derajat
18' LS. Panjang wilayah pantai 65 km.
Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Laut Jawa; Sebelah Selatan
berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro; Sebelah Timur berbatasan dengan
Kabupaten Lamongan; Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah
yakni Kabupaten Rembang di bagian utara dan Kabupaten Blora di bagian
selatan.
Kabupaten Tuban berada pada ujung Utara dan bagian Barat Jawa Timur
yang berada langsung di Perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah atau antara
Kabupaten Tuban dan Kabupaten Rembang.Tuban memiliki titik terendah, yakni
0 m dpl yang berada di Jalur Pantura dan titik tertinggi 500 m yang berada di
Kecamatan Grabagan. Tuban juga dilalui oleh Sungai Bengawan Solo yang
mengalir dari Solo menuju Gresik.
Secara geologis Kabupaten Tuban termasuk dalam cekungan Jawa Timur
utara yang memanjang pada arah barat ke timur mulai Semarang sampai
Surabaya. Sebagian besar Kabupaten Tuban termasuk dalam Zona Rembang
yang didominasi endapan, umumnya berupa batuan karbonat. Zona Rembang
didominasi oleh perbukitan kapur.
Ketinggian daratan di Kabupaten Tuban bekisar antara 0 - 500 mdpl.
Bagian utara merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0-15 m diatas
permukaan laut, bagian selatan dan tengah juga merupakan dataran
rendahdengan ketinggian 5-500 m. Daerah yang berketinggian 0-25 m terdapat
disekitar pantai dan sepanjang bengawan solo sedangkan daerah yang
berketinggian diatas 100 m terdapat di kecamatan Montong. Luas lahan
pertanian di Kabupaten Tuban adalah 183.994,562 Ha yang terdiri lahan sawah
seluas 54.860.530 Ha dan lahan kering seluas 129.134.031 Ha.
5
Gedung Kantor Pengadilan Negeri Tuban terletak di pusat Kota Tuban,
berada di komplek perkantoran diantaranya yaitu Kantor Pemerinath Daerah
Kabupaten Tuban, Kejaksaan Negeri Tuban, Lembaga Pemasyarakatan Tuban,
Kantor BRI Cabang Tuban dan termasuk alun-alun Kabupaten Tuban. Gedung
Kantor Pengadilan Negeri Tuban saat ini masih berbentuk bangunan lama, ada
beberapa bangunan yang sudah dinilai oleh tim Balai Pelestarian Cagar Budaya
yang diusulkan menjadi cagar budaya sehingga bentuk bangunan belum
mengacu pada standar prototype dari Mahkamah Agung RI.
Wilayah hukum Pengadilan Negeri Tuban yang pada prinsipnya juga
merupakan wilayah administrasi Kabupaten Tuban mempunyai Luas
wilayah183.994.562 Ha, dan wilayah laut seluas 22.068 km2. Letak astronomi
Kabupaten Tuban pada koordinat 111 derajat 30' - 112 derajat 35 BT dan 6
derajat 40' - 7 derajat 18' LS.Kabupaten Tuban terdiri dari 20 kecamatan yaitu:
Bancar
Bangilan
Grabagan
Jatirogo
Jenu
Kenduruan
Kerek
Merakurak
Montong
Palang
Parengan
Plumpang
Rengel
Semanding
Senori
Singgahan
Soko
Tambakboyo
Widang
Grabagan
6
Batas wilayah hukum Pengadilan Negeri Tuban:
- Sebelah Utara berbatas dengan Laut;
- Sebelah Selatan berbatas dengan wilayah hukum Pengadilan Negeri
Bojonegoro;
- Sebelah Timur berbatas dengan wilayah hukum Pengadilan Negeri
Lamongan;
- Sebelah Barat berbatas dengan wilayah hukum Pengadilan Negeri
Rembang, Jawa Tengah;
Adapun struktur organisasi Pengadilan Negeri Tuban sebagai berikut :
8
Menyelenggarakan manajemen dan administrasi proses perkara yang
sederhana, cepat, tepat waktu, biaya ringan dan proporsional.
Mengelola sarana prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja
yang aman, nyaman dan kondusif bagi penyelenggaraan peradilan.
Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan
kriteria obyektif, sehingga tercipta aparat peradilan yang berintegritas
dan profesional.
Didukung pengawasan secara efektif terhadap perilaku, administrasi,
dan jalannya peradilan.
Berorientasi pada pelayanan publik yang prima.
Memiliki manajemen informasi yang menjamin akuntabilitas, kredibilitas
dan transparansi.
Modern, berbasis Teknologi Informasi (TI) terpadu.
Berdasarkan visi dan misi di atas, dikembangkanlah nilai-nilai utama
badan peradilan. Nilai-nilai inilah yang akan menjadi dasar perilaku seluruh
warga badan peradilan dalam upaya mencapai visinya. Pelaksanaan dari
nilai-nilai ini pada akhirnya akan membentuk budaya badan peradilan. Nilai-
nilai yang dimaksud, adalah:
1. Kemandirian Kekuasaan Kehakiman (Pasal 24 ayat (1) UUD 1945)
a. Kemandirian Institusional: Badan Peradilan adalah lembaga mandiri
dan harus bebas dari intervensi oleh pihak lain di luar kekuasaan
kehakiman (Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009
tentang Kekuasaan Kehakiman).
b. Kemandirian Fungsional: Setiap hakim wajib menjaga kemandirian
dalam menjalankan tugas dan fungsinya (Pasal 3 ayat (2) Undang-
Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman). Artinya,
seorang Hakim dalam memutus perkara harus didasarkan pada fakta
dan dasar hukum yang diketahuinya, serta bebas dari pengaruh,
tekanan, atau ancaman, baik langsung ataupun tak langsung, dari
manapun dan dengan alasan apapun juga.
2. Integritas dan Kejujuran (Pasal 24A ayat (2) UUD 1945; Pasal 5 ayat (2)
Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman)Perilaku hakim harus dapat menjadi teladan bagi
masyarakatnya. Perilaku hakim yang jujur dan adil dalam menjalankan
9
tugasnya, akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat akan
kredibilitas putusan yang kemudian dibuatnya. Integritas dan kejujuran
harus menjiwai pelaksanaan tugas aparatur peradilan.
3. Akuntabilitas (Pasal 52 dan Pasal 53 Undang-Undang No. 48 Tahun
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman)Hakim harus mampu
melaksanakan tugasnya menjalankan kekuasaan kehakiman dengan
profesional dan penuh tanggung jawab. Hal ini antara lain diwujudkan
dengan memperlakukan pihak-pihak yang berperkara secara profesional,
membuat putusan yang didasari dengan dasar alasan yang memadai,
serta usaha untuk selalu mengikuti perkembangan masalah-masalah
hukum aktual. Begitu pula halnya dengan aparatur peradilan, tugas-
tugas yang diemban juga harus dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab dan profesional.
4. Responsibilitas (Pasal 4 ayat (2) dan Pasal 5 UndangUndang No. 48
Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman)Badan Peradilan harus
tanggap atas kebutuhan pencari keadilan, serta berusaha mengatasi
segala hambatan dan rintangan untuk dapat mencapai peradilan yang
sederhana, cepat, dan biaya 20 ringan. Selain itu, hakim juga harus
menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan
yang hidup dalam masyarakat.
5. Keterbukaan (Pasal 28D ayat (1) UUD 1945; Pasal 13 dan Pasal 52
Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman)Salah satu upaya badan peradilan untuk menjamin adanya
perlakuan sama di hadapan hukum, perlindungan hukum, serta
kepastian hukum yang adil, adalah dengan memberikan akses kepada
masyarakat untuk memperoleh informasi. Informasi yang berkaitan
dengan penanganan suatu perkara dan kejelasan mengenai hukum yang
berlaku dan penerapannya di Indonesia.
6. Ketidakberpihakan (Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009
tentang Kekuasaan Kehakiman)Ketidakberpihakan merupakan syarat
utama terselenggaranya proses peradilan yang jujur dan adil, serta
dihasilkannya suatu putusan yang mempertimbangkan
pendapat/kepentingan para pihak terkait. Untuk itu, aparatur peradilan
harus tidak berpihak dalam memperlakukan pihak-pihak yang berperkara.
10
7. Perlakuan yang sama di hadapan hukum (Pasal 28D ayat (1) UUD 1945;
Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 52 UU No. 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman)Setiap warga negara, khususnya pencari
keadilan, berhak mendapat perlakuan yang sama dari Badan Peradilan
untuk mendapatkan pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.
12
Gambar 2. Nilai Dasar Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
3) Analisis Isu
Setelah mendapatkan isu, selanjutnya diperlukan analisis lanjutan dari 5 (lima)
isu tersebut. Analisis dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu
sehingga mendapatkan kualitas isu tertinggi. Instrumen analisis isu
menggunakan alat analisis AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematika,
Kelayakan) dan USG (Urgency, Seriousness, Growth).
Langkah pertama yaitu dengan menganalisis isu menggunakan AKPK dengan
kriteria :
1. Aktual, artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di
masyarakat;
2. Kekhalayakan, artinya menyangkut orang banyak;
3. Problematik, artinya memiliki dimensi masalah kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin;
4. Kelayakan, artinya masuk akal, realistis dan relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
Bobot penilaian penetapan kriteria kualitas isu menggunakan AKPK dan USG
sebagai berikut :
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
Tabel 1. Bobot penilaian AKPK dan USG
13
Berikut analisis isu – isu tersebut di atas dengan alat analisis AKPK :
No ISU A K P K Jlh Peringkat
Peningkatan Penataan
1 3 4 4 3 14 4
Tempat Parkir
Optimalisasi Pelayanan E-
2. Court di Meja Pelayanan 4 5 4 4 17 2
Terpadu Satu Pintu
Peningkatan Pelayanan
3 Pendaftaran E-Court Bagi 4 5 5 5 19 1
Prinsipal
Peningkatan Layanan
Tempat Sampah Dengan
4 3 3 3 3 12 5
Menggunakan Tiga Jenis
Tempat Sampah
Peningkatan Kelayakan
Ruang Tahanan Dan
5 3 4 4 4 15 3
Ruang Tunggu Pengawal
Tahanan
Tabel 2. Analisis AKPK
Dari analisis kriteria isu dengan alat analisis AKPK tersebut, lalu diambil 3 (tiga)
nilai tertinggi yaitu :
1. Belum Adanya Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal
2. Belum Optimalnya Petugas Pelayanan E-Court Di Meja Pelayanan Terpadu
Satu Pintu
3. Kurang Layaknya Ruang Tahanan Dan Ruang Tunggu Pengawal Tahanan
Dari kriteria isu yang mendapat 3 (tiga) peringkat tertinggi tersebut kemudian
dilakukan analisis lanjutan menggunakan alat analisis USG dengan kriteria :
1. Urgency yakni seberapa mendesak isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti;
2. Seriousness yakni seberapa serius isu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan;
14
3. Growth seberapa besar kemungkinan memburuknya isu jika tidak ditangani
sebagaimana mestinya.
Berikut analisis ketiga isu tersebut dengan alat analisis USG :
Kriteria
No Masalah Jlh Peringkat
U S G
Peningkatan Pelayanan
1 Pendaftaran E-Court Bagi 5 5 5 15 1
Prinsipal
Optimalisasi Pelayanan E-
2 Court di Meja Pelayanan 5 4 4 13 2
Terpadu Satu Pintu
Peningkatan Kelayakan
Ruang Tahanan Dan
3 4 3 3 10 3
Ruang Tunggu Pengawal
Tahanan
Tabel 3. Analisis USG
Berdasarkan penentuan kualitas isu dengan alat analisis USG, maka tergambar
peringkat tertinggi yang merupakan isu final yang perlu dicari pemecahan
masalahnya, yaitu : Peningkatan Pelayanan Pendaftaran E-Court Bagi
Prinsipal.
16
utama. Salah satu misi pengadilan adalah meningkatkan kredibilitas dan
transparansi badan peradilan yang salah satu medianya yaitu memberikan akses
informasi dan publikasi melalui pemanfaatan teknologi informasi sehingga
kegiatan-kegiatan untuk menyelesaikan isu utama harus segera dilaksanakan.
Dari sisi seriousness, apabila core issue tidak segera diselesaikan,
dikhawatirkan pemberian akses informasi dan publikasi Pengadilan Negeri
Tuban akan semakin tertinggal mengingat pesatnya perkembangan teknologi
dan meningkatnya kesadaran masyarakat atas haknya untuk mendapat
informasi.
Meningkatnya harapan dan kesadaran masyarakat atas kemudahan
akses informasi dan publikasi hal – hal terkait kebutuhan pencari keadilan juga
merupakan kebutuhan dari sisi Growth. Apabila isu utama dimaksud tidak segera
diselesaikan maka akan muncul stigma atau penilaian yang buruk dari
masyarakat bahwa Pengadilan Negeri Tuban tidak mampu memberikan akses
informasi dan publikasi yang baik kepada masyarakat sehingga menurunkan
tingkat kepuasan dan kepercayaan masyarakat.
Atas dasar hal – hal tersebut, maka isu Peningkatan Pelayanan
Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal layak untuk diangkat menjadi isu utama
yang kemudian dicarikan kegiatan pemecahan masalahnya yang dapat di
lakukan dengan tahapan-tahapan kegiatan, dan berkonstribusi bagi misi
organisasi serta memberikan penguatan pada nilai-nilai organisasi yang
dituangkan dalam matrix rancangan aktualisasi.
18
2. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional)
3. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Selain itu, menurut LAN RI (2015:11) akuntabilitas memiliki tingkatan
hierarkis. Tingkatan akuntabilitas terdiri dari 5 tingkatan sebagai berikut:
1. Akuntabilitas personal
2. Akuntabilitas individu
3. Akuntabilitas kelompok
4. Akuntabilitas organisasi
5. Akuntabilitas stakeholder
Akuntabilitas memiliki empat dimensi agar memenuhi terwujudnya sektor
publik yang akuntabel, diantaranya sebagai berikut:
1. Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for probity and legality)
2. Akuntabilitas proses (process accountability)
3. Akuntabilitas program (program accountability)
4. Akuntabilitas kebijakan (policy accountability).
Menurut Widita (2015) dalam menciptakan lingkungan kerja yang
akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus
diperhatikan, yaitu :
1. Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya.
2. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
3. Integritas : adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
4. Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5. Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu
hal, baik menyangkut benda atau orang.
6. Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
19
7. Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta
harapan dan kapasitas.
8. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan.
9. Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapai tujuan akhir.
b. Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN.Bahkan
tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan
nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih
penting.Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN
memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan
negara.Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar
yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN.Pegawai ASN dapat mempelajari
bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam pancasila agar memiliki karakter yang
kuat dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan
bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedangkan
dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain
(LAN RI, 2015:1). Secara politis nasionalisme berarti pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi ASN adalah
menjalankan kebijakan publik.Kebijakan publik diharapkan dapat dilakukan
dengan integritas tinggi dalam melayani publik sehingga dalam menjadi pelayan
publik yang profesional.ASN adalah aparat pelaksana yang melaksanakan
segala peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik
untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.
20
Fungsi ASN sebagai pelayan publik merupakan segala bentuk pelayanan
sektor publik yang dilaksanakan aparatur pemerintah, termasuk aparat yang
bergerak di bidang perekonomian dalam bentuk barang dan jasa, yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku (LAN, 2015:120).Sebagai pelayan publik seorang ASN dituntut
menjadi profesional untuk menciptakan pelayanan yang prima.
Selain profesional dan melayani, ASN juga dituntut harus memiliki
integritas tinggi yang merupakan bagian dari kode etik dan kode etik perilaku
yang telah diatur dalam Undang-Undang ASN.Etika-etika dalam kode etik
tersebut harus diarahkan pada pilihan-pilihan yang benar-benar mengutamakan
kepentingan masyarakat luas.
c. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan
untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan
hak-hak individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang
seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut, Catalano, 1991 (dalam
Widita, 2015).
Etika adalah tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di
dalam institusi yang adil (LAN, 2015:8). Etika lebih dipahami sebagai refleksi
atas baik atau buruk, benar atau salah yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukan kewajiban yang baik atau benar.Dalam kaitannya dengan pelayanan
publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik
(LAN, 2015:6).Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik
untuk memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan
antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan kebijaksanaan di
dalam pelayanan publik (Haryatmoko dalam LAN, 2015:7).
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan-ketentuan tertulis (LAN, 2015:9).Kode etik profesi
dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam
21
masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat
dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN
yakni sebagai berikut:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
Dimensi etika publik terdiri dari dimensi tujuan pelayanan publik yang
bertujuan untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan relevan, dimensi
modalitas yang terdiri dari akuntabilitas, transparansi, dan netralitas, serta
dimensi tindakan integritas publik (LAN, 2015:11).Ketiga dimensi tersebut dapat
menjadi dasar untuk dapat menjadi pelayan publik yang beretika.
Pelayanan publik yang profesional membutuhkan tidak hanya kompetensi
teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika.Oleh karena itu perlu
dipahami etika dan kode etik pejabat publik.Tanpa memiliki kompetensi etika,
pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan bahkan seringkali
22
diskriminatif, terutama pada masyarakat kalangan bawah yang tidak
beruntung.Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana
nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan
dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan
masyarakat.Dengan diterapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat publik harus
berubah dari penguasa menjadi pelayan, dari wewenang menjadi peranan, dan
menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah yang harus
dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia namun juga di akhirat.
d. Komitmen Mutu
LAN RI (2015: 9) menjelaskan bahwa karakteristik utama yang dapat
dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil
kerja, sehingga dapat memberi kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari
penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan.
Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan
organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang
terjadi di sekitarnya. Mengenai inovasi, LAN RI (2015:11) menyatakan bahwa
proses inovasi dapat terjadi secara perlahan (bersifat evolusioner) atau bisa juga
lahir dengan cepat (bersifat revolusioner). Inovasi akan menjadi salah satu
kekuatan organisasi untuk memenangkan persaingan. Ada empat indikator dari
nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas
organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai target (rencana)
mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga
diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
2. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan keborosan.Sedangkan efisiensi merupakan tingkat
ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber
23
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang
ke luar alur.
3. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai
aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang
berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan
tugas rutin.
4. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan
melampaui harapannya.Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi
dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.Mutu menjadi salah satu alat vital
untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas
institusi.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam
mengevaluasi kualitas pelayan (Berry dan Pasuraman dalam Zulian Zamit,
2010:11), yaitu:
1. Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai, dan sarana komunikasi
2. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan
dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan
3. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan
pelayanan dengan tanggap
4. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat
dapat dipercaya
5. Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik,
dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dan bahkan melampaui
harapannya.Manajemen mutu harus dilaksanakan secara terintegrasi, dengan
24
melibatkan seluruh komponen organisasi, untuk senantiasa melakukan perbaikan
mutu agar dapat memuaskan pelanggan. Bill Creech (dalam LAN, 2015)
memperkenalkan lima pilar dalam manajemen mutu terpadu yaitu produk, proses,
organisasi, pemimpin dan komitmen. Kelima pilar tersebut memiliki keterkaitan
dan ketergantungan yang tinggi, sehingga target mutu dapat diwujudkan bahkan
dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan.Target utama kinerja aparatur yang
berbasis komitmen mutu adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang
menerima layanan.Mutu kerja aparatur dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat dewasa ini masih banyak yang tidak mengindahkan peraturan
perundang-undangan.
e. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan
yang lebih luas.Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek,
namun dapat berdampak secara jangka panjang. (Widita, 2015)
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
1. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang.Tanpa adanya kejujuran mustahil
seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk
bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri
sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan
untuk berbuat curang.
2. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih
sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan
lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak
mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa
sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang
tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian
penghasilannya untuk membantu sesama.
25
3. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi
tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang
dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya
guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin
hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai
keuntungan sesaat.
4. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi
untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu
mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada
prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja.
Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak
akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan
cara yang mudah.
5. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik
demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan
yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan
Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran
seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan
nista.
6. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia
mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untukmelaksanakan tugas dan
berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu
tanpa mengeluarkan keringat.
7. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya
tanpa berlebih-lebihan.Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang
kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu
26
pengetahuan.Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya
karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta
sebanyak-banyaknya.
8. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir
adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia
juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan
teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal
yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau
ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
9. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk
mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang
pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya
sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan
kemakmuran bagi masyarakat dan bangsany
Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual,
dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi,
dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus
dipertanggungjawabkan sehingga dapat menjadi benteng kuat untuk anti korupsi.
Tanggung jawab spiritual yang baik akan menghasilkan niat yang baik dan
mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik, hingga selalu memiliki
semangat untuk melakukan proses atau usaha terbaik dan mendapatkan hasil
terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan secara publik.
27
A. Matrix Rancangan
Formulir 1. Rancangan Aktualisasi
MATRIX RANCANGAN AKTUALISASI
Unit Kerja : Pengadilan Negeri Tuban
Identifikasi Isu :
1. Peningkatan Penataan Tempat Parkir
28
1 2 3 4 5 6 7
1. Pengelolaan 5. Konsultasi Adanya Dalam melakukan Melalui kegiatan yang Melalui kegiatan
Informasi Tata Dengan mekanisme konsultasi kepada telah diuraikan yang telah
Cara Pimpinan pendaftaran E- pimpinan saya masuk tersebut sayamampu diuraikan
Pendaftaran Court di keruangan pimpinan berkontribusi diharapkan
29
29
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Komitmen Mutu. Tuban karena melalui profesional dan
Saya merasa konsultasi kita bisa akuntabel
Optimis gagasan itu bekerja efektif tanpa Motto :
disetujui karena mengandalkan orang A : Akuntabel
sesuai dengan nilai- lain. P : Profesional
30
30
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
6. Melakukan Setelah
koordinasi mendapatkan ijin dan
dengan disetujui pimpinan
Kepaniteraan saya akan melakukan
Perdata koordinasi dengan
31
31
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
secara e-court bisa
transparansi bagi
masyarakat karena
sesuai dengan jiwa
Nasionalisme dan
Akuntabilitas sebagi
32
seorang ASN
7. Koordinasi Mekanisme
dengan pendaftaran gugatan
bagian IT di e-court bagi prinsipal
Pengadilan yang diperoleh dari
Negeri Kepaniteraan
Tuban yang Perdata akan
mengelola dikoordinasikan
Website dengan pihak IT
dan Media sebagi pengelola
Sosial untuk diinput secara
32
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
cermat agar
masyarakat
mengetahui informasi
tersebut sehingga
etika publik
33
terwujud.
Hal ini sesuai dengan
perintah MA yang
mengharuskan
adanya akuntabilitas
pelayanan secara
tranparansi dalam
pelayanan publik
33
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
8. Mengecek Setelah diinput
dan kedalam website dan
mengevaluasi media sosial
hasil kegiatan Pengadilan Negeri
yang sudah Tuban, maka perlu
34
34
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Apabila nilai ANEKA tidak diterapkan maka akan membuatinformasi pelayanan publik tidak optimal serta
mewujudkan lingkungan kerja yang tidak transparan dan akuntabel
2. Membuat Slide 5. Membuat Adanya slide Dalam menyusun dan Melalui kegiatan yang Melalui kegiatan
Dan Video Tata dan dan video membuat konsep telah diuraikan yang telah
Cara menyusun pada monitor video saya diharapkan memiliki diuraikan
35
35
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
menerima masukan prinsipal. akuntabel
dari pihak terkait
karena Motto :
kerjasamadan mau A : Akuntabel
menerima masukan P : Profesional
36
36
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
melalu video dan
slide itu tidak ada lagi
alas an advokat untuk
melakukan pungli
kepada pemohon dan
37
masyarakat yang
akan mengajukan
gugatan atau sebagai
prinsipal mengetahui
biaya yang
dikeluarkan.
6. Meminta Setelah konsep
persetujuan tersebut sudah
Pimpinan dibuat, segera
untuk slide mengajukan ke
dan video pimpinan dan mau
menerima masukan
37
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
jika ada kekurangan
ataupun harus
direvisi konsep
tersebut. Karena taat
pada atasan adalah
38
38
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Akuntabilitas
8. Menampilka Setelah slide dan
n Slide dan video selesai dibuat
Video di maka saya akan
Monitor menginput atau
pada ruang menayangkan pada
39
39
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Tuba ada inovasibaru
terkait pendaftaran e-
court secara prinsipal,
karena sesuai dengan
nilai dasar Komitmen
40
40
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Mengomptimalk 4. Ijin kepada Persetujuan Saya akan meminta Melalui kegiatan yang Melalui kegiatan
an dan dengan pendampingan ijin kepada pimpinan telah diuraikan yang telah
Melakukan Pimpinan dan untuk menggunakan diharapkan memiliki diuraikan
Pendampingan untuk pengoptimalan tenaga honorer baru kontribusi terhadap diharapkan
Terhadap mendapat petugas untuk menjadi misi organisasi yakni memiliki kontribusi
41
41
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Kepaniteraa nilai-nilai Komitmen
n Perdata di Mutu dan Etika Motto :
PTSP Publik A : Akuntabel
5. Melatih Melatih petugas P : Profesional
petugas dengan penuh IV: Integritas
42
42
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
bekerja profesional
dan penuh tanggung
jawab sesuai nilai
yang ada pada
Akuntabilitas.
43
43
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Evaluasi Evaluasi Adanya Dalam melakukan Melalui kegiatan yang Melalui kegiatan
Prosedur Dengan Laporan rapat evaluasi telah diuraikan yang telah
Pendaftaran E- Kepaniteraan Aktualisasi dengan kepaniteraan diharapkan memiliki diuraikan
Court Bagi Perdata Hasil Evaluasi perdata dengan kontribusi terhadap diharapkan
Prinsipal dari Internal menyerahkan dan misi organisasi yakni memiliki kontribusi
44
44
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Mutu, dan Anti
Korupsi. Motto :
A : Akuntabel
P : Profesional
IV: Integritas
45
1 2 3 4 5 6 7
perdata. Agar nilai-
nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti
46
Korupsi.
46
Kontribusi
Keterkaitan Kontribusi Kegiatan
Pencapaian
No Kegiatan Tahapan Output/ substansi Mata Pencapaian Visi dan
Penguatan Nilai-
Hasil Pelatihan Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Melaporkan Laporan hasil
Hasil Evaluasi aktualisasi saya
Kepada serahkan kepada
Pimpinan Pimpinan dengan
penuh percaya diri
47
1. Apabila nilai ANEKA diterapkan dalam kegiatan ini maka informasi pelayanan publik yang transparan dan akuntabel
2. Apabila nilai ANEKA tidak diterapkan maka akan membuatinformasi pelayanan publik tidak optimal serta
mewujudkan lingkungan kerja yang tidak transparan dan akuntabel
47
B. Jadwal Kegiatan
Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) ini akan
dilakukan di Pengadilan Negeri Tuban. Aktualisasi ini dilaksanakan dalam
waktu 30 Hari Habituasi pada tempat satuan kerja, terhitung mulai tanggal 5
Juli hingga 15 Agustus 2019. Adapun rincian rencana jadwal pelaksanaan
kegiatan tertera pada tabel dibawah ini :
48
Tabel 4. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan Tahapan
Time Shedule
Start Finish
Media Sosial
4. Mengecek dan mengevaluasi hasil kegiatan 24 Juli 2019 24 Juli 2019
yang sudah dilaksanakan.
Berkoordinasi dengan 1. Membuat dan menyusun konsep slide dan video 25 Juli 2019 25 Juli 2019
PTIP dengan tujuan 2. Meminta persetujuan Pimpinan untuk slide dan 25 Juli 2019 25 Juli 2019
membuat slide dan video video
tata cara pendaftaran e- 3. Menjalin kerjasama dengan PTIP untuk 25 Juli 2019 26 Juli 2019
49
Kegiatan Tahapan
Time Shedule
Start Finish
court bagi prinsipal membuat slide dan video
untuk ditampilkan ke 4. Menampilkan Slide dan Video di Monitor pada 29 Juli 2019 29 Juli 2019
dalam monitor di ruang ruang PTSP
PTSP
Mengoptimalkan dan 1. Ijin kepada dengan Pimpinan untuk mendapat 29 Juli 2019 29 Juli 2019
Melakukan pendampingan persetujuan pengoptimalan dan melakukan
terhadap petugas pendampingan terhadap petugas pelayanan
50
50
C. Kendala dan Antisipasi
Adapun kendala dan antisipasi yang mungkin ditemukan selama
kegiatan aktualisasi ini meliputi:
1. Apabila di satuan kerja terjadi kendala perubahan core issue, maka
langkah antisipasinya adalah mempersiapkan isu yang lain dan segera
menghubungi coach/Pimpinan untuk mengkonsultasikan perubahan isu
tersebut;
2. Apabila terjadi perubahan locus aktualisasi maka langkah antisipasinya
adalah menyesuaikan isu yang dibuat dengan locus aktualisasi yang
baru dan konsultasi dengan Pimpinan/coach untuk meminta arahan
terkait penyesuaian isu yang dipilih dengan locus aktualisasi yang baru;
3. Apabila terjadi perubahan jadwal pelaksanaan kegiatan diantara seluruh
kegiatan yang telah direncanakan maka langkah antisipasi yang akan
diambil adalah dengan konsultasi dengan Pimpinan/coach untuk
melakukan perubahan jadwal kegiatan.
51
BAB III
KESIMPULAN
Habituasi di tempat kerja dilaksanakan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai
yang telah dipelajari secara on class pada Pelatihan Dasar CPNS-Analisis Perkara
Peradilan Mahkamah Agung Republik Indonesia Tahun 2019.Nilai-nilai yang perlu
diaktualisasikan antara lain nilai-nilai dasar PNS yaitu nilai akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi, serta nilai-nilai peran
dan kedudukan ASN dalam NKRI seperti manajemen ASN, whole of government,
dan pelayanan publik. Menghadapi agenda habituasi, CPNS diwajibkan menyusun
rancangan aktualisasi yang akan menjadi pedoman penyelesaian isu di satuan kerja
masing-masing.
Aktualisasi akan diadakan di Pengadilan Negeri Tuban, selama 30 hari kerja
sejak tanggal 05 Juli 2019 sampai dengan 15 Agustus 2019. Problematika yang
dipilih adalah sebagai berikut :
1) Peningkatan Penataan Tempat Parkir;
2) Optimalisasi Pelayanan E-Court di Meja Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
3) Peningkatan Pelayanan Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal ;
4) Peningkatan Layanan Tempat Sampah Dengan Menggunakan Tiga Jenis
Tempat Sampah;
5) Peningkatan Kelayakan Ruang Tahanan Dan Ruang Tunggu Pengawal
Tahanan.
Kemudian isu tersebut disaring menggunakan analisis Aktual, Kekhalayakan,
Problematika, dan Kelayakan (AKPK), kemudian disaring lagi menggunakan analisis
Urgency, Seriousness, Growth. Sehingga menemukan isu utama yaitu: Peningkatan
Pelayanan Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipaldi Pengadilan Negeri Tuban.
Kemudian penulis menyusun gagasan pemecahan isu sebagai solusi dari isu
tersebut yaitu:
1) Pengelolaan Informasi Tata Cara Pendaftaran Prinsipal Melalui Media
Website Atau Media Sosial Pengadilan;
2) Membuat Slide Dan Video Tata Cara Pendaftaran E-Court Bagi Prinsipal
Untuk Ditampilkan Ke Dalam Monitor Di Ruang PTSP;
3) Mengomptimalkan dan Melakukan Pendampingan Terhadap Petugas
Pelayanan Khusus Pendaftaran E-Court.
52
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 38 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Peraturan Kepala LAN 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Dokumen
Cetak Biru Pembaruan Peradilan 2010-2035
Website
http://pn-tuban.go.id
53
LAMPIRAN
OUTPUT AKTUALISASI
54
2. Tahapan Kegiatan 2
55
3. Tahapan Kegiatan 3
4. Tahapan Kegiatan 4
56
5. Tahapan Kegiatan 5
57
6. Tahapan Kegiatan 6
58
B. Lampiran Output Kegiatan II
1. Tahapan Kegiatan 1
59
2. Tahapan Kegiatan 2
Gambar 9 : Tampilan Layar Monitor yang dijadikan sasaran pemasangan slide dan video
60
3. Tahapan Kegiatan 3
61
4. Tahapan Kegiatan 4
62
5. Tahapan Kegiatan 5
63
6. Tahapan Kegiatan 6
64
C. Lampiran Output Kegiatan III
1. Tahapan Kegiatan 1
65
3. Tahapan Kegiatan 3
66
4. Tahapan Kegiatan 4
67
D. Lampiran Output Kegiatan IV
1. Tahapan Kegiatan 1
68
2. Tahapan Kegiatan 2
69
3. Tahapan Kegiatan 3
70
LAMPIRAN
BUKTI PEMAKNAAN
71
2. Bukti Pemaknaan Tahapan Kegiatan 2
72
3. Bukti Pemaknaan Tahapan Kegiatan 3
73
4. Bukti Pemaknaan Tahapan Kegiatan 4
74
5. Bukti Pemaknaan Tahapan Kegiatan 5
75
6. Bukti Pemaknaan Tahapan Kegiatan 6
76
B. Lampiran Bukti Pemaknaan Kegiatan I
1. Bukti Pemaknaan Tahapan Kegiatan 1
77
2. Bukti Pemaknaan Tahapan Kegiatan 2
78
3. Bukti Pemaknaan Tahapan Kegiatan 3
79
4. Bukti Pemaknaan Tahapan Kegiatan 4
80
5. Bukti Pemaknaan Tahapan Kegiatan 5
81
6. Tahapan Kegiatan 6
82
C. Lampiran Bukti Pemaknaan Kegiatan III
1. Bukti Pemaknaan Tahapan Kegiatan 1
83
2. Bukti Pemaknaan Tahapan Kegiatan 2
84
3. Bukti Pemaknaan Tahapan Kegiatan 3
85
4. Bukti Pemaknaan Tahapan Kegiatan 4
86
D. Lampiran Bukti Pemaknaan Kegiatan IV
1. Bukti Pemaknaan Tahapan Kegiatan 1
87
2. Bukti Pemaknaan Tahapan Kegiatan 2
88
3. Bukti Pemaknaan Tahapan Kegiatan 3
89
LEMBAR PENGENDALIAN COACH
Media
No Tanggal Kegiatan Output
Konsultasi
90
LEMBAR PENGENDALIAN MENTOR
60
SURAT PERNYATAAN PERUBAHAN KEGIATAN AKTUALISASI
Demikian Surat pernyataan ini dibuat sebagai bukti adanya perubahan kegiatan
pada pelaksanaan aktualisasi.
61