Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Adanya disparitas dalam partisipasi sekolah di masyarakat, dimana kelompok
masyarakat yang mampu secara ekonomi, angka partisipasisekolahnya lebih
tinggi dibandingkan dengan kelompok masyarakat miskin,khususnya masyarakat
miskin,sebagai implementasi strategi pembangunan pendidikan yang berpihak
pada masyarakat miskin(Pro Poor).
Berdasarkan data dari pusat Data Statistik Pendidikan Kemdikbud masih
banyak peserta didik yang tidak dapat melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi terutama setelah mereka lulus pendidikan SMP/MTs atau yang
sederajat,bahkan masih ada peserta didik yang putus sekolah(terancam putus
sekolah)ketika beban ekonomi keluarga sudah tidak mampu.Belum lagi
permasalahan adanya kesenjangan pemerataan dan perluasan kesempatan
memperoleh pendidikan bagi penduduk usia sekolah yangmendapatkan kesulitan
memperoleh pendidikan bagi penduduk usia sekolah yang mendapatkan kesulitan
memperoleh pendidikan karena faktor ekonomi,geografi,demografi,gender dan
sosial budaya
Perkembangan lingkungan strategis ini tentu saja berpengaruh terhadap
pelaksanaan perbangunan bidang pendidikan.Globalisasi di bidang ekonomi yang
bertumpu pada sistem perdagangan bebas dan terbuka menuntut kemampuan
dan daya saing yang tinggi baik komparatif maupun kompetitif.Pesatnya
perkembangan teknologi,komunikasi,dan informasi menuntut peningkatan
kualifikasi pendidikan dan kualitas sumber daya manusia(SDM) sebagai
pencipta,pengguna,dan pemanfaat dan perkembangan itu sendiri.
Pencapaian APK SMA/SMK/MA di Jawa Timur Tahun 2016 masih belum
optimal yatu 80,42% Oleh karena itu,Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya
meningkatkan APK SMA/SMK. Guna mewujudkan upaya tersebut diperlukan
bantuan dana untuk mengurangi beban orang tua dalam membiayai pendidikan
siswa Sekolah Menengah khususnya dari Gakin di Provinsi Jawa Timur melalui
program Bantuan Khusus Siswa Miskin(BKSM )untuk jenjang SMA/SMK.
Program BKSM Tahun 2018 adalah dana bantuan untuk memenuhi biaya
siswa dalam mengakses pendidikan di jenjang SMA/SMK baik biaya langsung
maupun tidak langsung. Hal ini sejalan dengan apa yang telah dicita-citakan oleh
para pendiri negara (founding father) yang tergambar dalam pencatuman kalimat

1
“mencerdaskan kehidupan bangsa” pada pembukaan UUD Tahun 1945, yang
merupakan salah satu tujuan mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 50 dan 51 yang
antara lain menyebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi
mengelola dan menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah berdasarkan
standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.
Pelaksanaan Program BKSM ini didasarkan atas kebijakan Pemerintah Provinsi
Jawa Timur dalam meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, memperluas
keterjangkauan layanan pendidikan dan menjamin kepastian memperoleh layanan
pendidikan, serta peningkatan kualitas pendidikan. Terutama ketersediaan,
keterjangklauan, kepastian dan kualitas memperoleh layanan pendidikan pada
jenjang pendidikan menengah.

B. LANDASAN HUKUM
1. Amandemen UUD 1945 Pasal 31 Ayat (1);
2. Undang-UndangNomor 23 2002 TentangPerlindunganAnak (Pasal9);
3. UndangUndangNomor 13 Tahun 2003 TentangKetenagakerjaan (Pasal 68 Dan
69);
4. Undang-UndangNomor 17 Tahun 2003 TentangKeuangan Negara;
5. Undang-UndangNomor 20 Tahun 2003 Tentang system pendidikannasional
(Pasal 5 ayat 1, Pasal 11 Ayat 1);
6. Undang-UndangNomor 23 Tahun 2014 TentangPemerintahan Daerah
dirubahbeberapa kali terakhirUndang-UndangNomor 9 Tahun 2015
tentangperubahankeduaatasUndangUndangNomor 23 Tahun 2014;
7. PeraturanPemerintah No. 32 Tahun 2013
tentangPerubahanAtasPeraturanPemerintah No. 19 Tahun 2005
tentangStandar Nasional Pendidikan;
8. Peraturan Menteri DalamNegeriRepublik Indonesia Nomor 39 Tahun 2012
TentangPerubahanAtasPeraturan Menteri DalamNegeriNomor 32 Tahun 2011
TentangPedomanPemberianHibah Dan BantuanSosial Yang Bersumber Dari
AnggaranPendapatan Dan Belanja DaerahdanPeraturan Menteri DalamNegeri
Republik IndonesiaNomor 14 Tahun2016TentangPerubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik IndonesiaNomor 32 Tahun2011
Tentang Pedoman Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah;

2
9. Peraturan Menteri DalamNegeriRepublik Indonesia Nomor 31 Tahun 2016
TentangPedomanPenyusunanAnggaranPendapatan Dan Belanja Daerah
TahunAnggaran 2017;
10. Peraturan Daerah ProvinsiJawaTimurNomor 9 Tahun 2017
tentangAnggaranPendapatandanBelanja Daerah
ProvinsiJawaTimurTahunAnggaran 2018;
11. PeraturanGubernurJawaTimurNomor 81 Tahun 2008
TentangUraianTugasSekretariat, Bidang, Sub Bagian Dan SeksiDinas
Pendidikan ProvinsiJawaTimur;
12. PeraturanGubernurJawaTimurNomor 40 Tahun 2016 Tentang Tata Cara
Penganggaran, Pelaksanaan Dan Penatausahaan, Pelaporan Dan
Pertanggungjawaban Serta Monitoring Dan EvaluasiHibah Dan BantuanSosial;
13. PeraturanGubernurNomor 47 Tahun 2017
PerubahanAtasPeraturanGubernurJawaTimurNomor 40 Tahun 2016 Tentang
Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan Dan Penatausahaan, Pelaporan Dan
Pertanggungjawaban Serta Monitoring Dan EvaluasiHibah Dan BantuanSosial.

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Tujuan Program BKSM Tahun 2018 adalah:
1. Menampung lulusan SMP/MTs/SMPLB atau yang sederajat agar melanjutkan
pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi;
2. Mencegah siswa jenjang SMA/SMK putus sekolah;
3. Membantu siswa miskin untuk memenuhi kebutuhan personal dalam kegiatan
memperoleh layanan pendidikan;
4. Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) SMK;
5. Meningkatkan kualitas pembelajan;
6. Dalam jangka panjang untuk meningkatkan Indeks Pembangunan
Manusia(IPM) di Provinsi Jawa Timur
Sedangkan Sasaran program BKSM iniadalah peserta didik jenjang SMA/SMK
Negeri / Swasta di Jawa Timur yang berasal dari keluarga tidak mampu.
Pemberian BKSM merupakan program peningkatan APK SMK, namun
karenaanggaran yang tersedia belum mencukupi untuk seluruh peserta didik
jenjang SMK di Jawa Timur maka bantuan ini di prioritaskan bagi peserta didik
yang berasal dari keluarga tidak mampu.

3
BAB II
PROGRAM BKSM

A. SASARAN
Sasaran program BKSM ini adalah peserta didik jenjang SMK Negeri/Swasta di
Jawa Timur yang berasal dari keluarga tidak mampu. Pemberian BKSM
merupakan program peningkatan APK SMK namun karena Anggaran yang
tersedia belum mencukupi untuk seluruh peserta didik jenjang SMK di Jawa
Timur maka bantuan ini diprioritaskan bagi peserta didik yang berasal dari
keluarga tidak mampu.

B. SATUAN BIAYA
Satuan biaya BKSM yang diberikan/disalurkan kepadasatuan Pendidikan
adalah Rp. 65.000,-/siswa setiap bulan, sebesar Rp. 390.000,-/siswa dalam 1
(satu) Semester atau sebesar Rp.780.000,-/siswa untuk satu tahun.

C. WAKTU PENYALURAN BANTUAN


Penyaluran dana BKSM di lembaga dilakukan dalam2 (dua) tahap sebagai
berikut :Periode I bulan Januari sampai Juni 2018, Periode II bulan Juli sampai
Desember 2018.
 Pembayaran pertama dilakukan pada awal tahun pelajaran di Semester 1
(sekitarbulanAgustus/September)
 di Semester ke 2 tahun pelajaran (sekitar bulan Maret/April).

D. SUMBER DANA
Sumber dana program ini berasal dari APBD Provinsi Jawa Timur Tahun 2018.

4
BAB III
KEBUTUHAN ANGGARAN BKSM

A. PROFIL SEKOLAH
1. IdentitasSekolah
Nama Sekolah : SMK AL-ISLAM PARIWISATA PERHOTELAN
NPSN/NSS : 20555370 / 331050309002
Jenjang Pendidikan : SMK
Status Sekolah : Swasta
2. LokasiSekolah
Alamat : Mojosari
Rt/Rw : Gg. IV
Nama Dusun : Mojosari
Desa/Kelurahan : Mojosari
KodePos : 61382
Kecamatan : Mojosari
Kabupaten : Mojokerto
3. Data Pelengkap
Nama Yayasan : YayasanAL-KAMAL

Status Kepemilikan : Yayasan


No Rekening : 0483018363
Nama Bank : Bank Jatim
Cabang / Kcp Unit : Mojosari
RekeningAtas Nama : BKSM SMKAL-ISLAM PARIWISATA

4. KontakSekolah
NomorTelepon : (0321) 591133
Nomor Fax :
Email : smk.alislampariwisata@gmail.com

4.1. Data KepalaSekolah


Nama / NIP KepalaSekolah : Saniasih Kusuma Dewi, S.E
Alamat Rumah : Ds. Kebondalem ,Kec. Mojosari, Kab. Mojokerto
Nomor Hp. : 082336003500
4.2. Data Pengelola Keuangan/Bendahara

5
Nama / NIP : HanimFaizah, S.Pd
Alamat Rumah : Sambeng, Kec. Mojosari, Kab. Mojokerto
Nomor Hp. : 081515238168

6
B. DATA SEKOLAH DAN SISWA

I. DATA JUMLAH GURU

PNS Guru Bantu /


Guru tetap Total
Kontrak
Jumlah
L P JML L P JML L P JML L P JML
Guru
- - - - - - 4 10 14 4 10 14

II. DATA JUMLAH TU

PNS TU Bantu /
TU Tetap Total
Kontrak
Jumlah
L P JML L P JML L P JML L P JML
Guru
- - - - - - - 2 2 - 2 2

III. DATA JUMLAH SISWA SELURUHNYA

Kelas I Kelas II Kelas III Jumlah Total


JumlahSiswa L P JML L P JML L P JML L P JML

2015/2016 4 11 15 9 9 18 14 3 17 47 23 50
2016/2017 1 4 15 13 7 20 3 3 5 26 14 40
1
2017/2018 9 10 19 12 11 23 6 1 7 28 21 49

7
BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hal-hal yang telah di muat dalam hasil penelitian dan
pembahasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Pelaksanaan Program Bantuan Siswa Miskin di Propinsi Jawa Timur belum
berjalan dengan baik, lancar, dan mampu membiayai siswa miskin tingkat
SMK secara keseluruhan, Hal tersebut ditunjukkan dalam beberapa
tahapannya masih sering menemui hambatan/kesulitan. Dalam tahapan
pendataan contohnya masih sering terjadi siswa enggan memberikan
surat keterangan tidak mampu karena malas mengurusnya ke
RukunTetangga atau Kantor Kelurahan tempat ia tinggal, guru atau wali
kelasnya tidak mendapatkan informasi yang jelas ketika mendatangi
rumah siswa bersangkutan untuk mengetahui apakah sisiswa termasuk
dalam kategori miskin atau tidak, dan masih banyaknya siswa yang ikut-
ikutan memberikan surat keterangan tidak mampu padahal mereka
tergolong mampu (mengaku-ngaku miskin). Berikutnya dalam tahapan
pengumuman penetapan siswa penerima BSM juga sering mengalami
keterbatasan jumlah anggaran dana yang diberikan oleh pemerintah
pusat, sehingga berdampak pada penetapan jumlah penerima BSM di
setiap daerahnya. Terakhir tahapan pencairan dan penyaluran dana BSM
juga masih menemui kendala, seperti ketidak tepatan waktu. Selama ini
proses pencairan dan penyaluran dana BKSM tingkat SMK selalu dilakukan
pada bulan September/Oktober. Padahal waktu yang sebaiknya dan di
nilai kritis akan kebutuhan dana pendidikan ialah pada bulan Mei, Juni,
hingga Juli (awal tahun ajaran), terutama pada saat transisi jenjang
pendidikan, yaitu dari SMP ke SMA/SMK.
2. Hambatan dalam pelaksanaan program pemberian Bantuan Siswa Miskin,
yaitu dalam pendataan calon siswa penerima BKSM , seringkali terjadi hal-
hal seperti siswa yang termasuk kategori miskin enggan memberikan
surat keterangan tidak mampu karena malas mengurusnya ke Rukun
Tetangga atau Kantor Kelurahan tempat ia tinggal, guru atau wali
kelasnya tidak mendapatkan informasi yang jelas ketika mendatangi
rumah siswa bersangkutan untuk mengetahui apakah sisiswa termasuk
dalam kategori miskin atau tidak, dan masih banyaknya siswa yang ikut-
ikutan memberikan surat keterangan tidak mampu padahal merekater
golong mampu (mengaku-ngaku miskin); adanya ketidak tepatan sasaran
8
dalam pelaksanaan program; keterbatasan atau sedikitnya anggaran dana
BKSM yang diberikan pemerintah pusat; dan pencairan serta penyaluran
dana yang sering tidak tepat waktu.

B. SARAN
Saran yang dapat diberikan penulis pada Proposal ini ialah :
1. Sebaiknya pemerintah pusat lebihmeningkatkan besaranggaran dana BSM
dan menyalurkannya secara tepat waktu agar dapat membiayai siswa
miskin secara keseluruhan dan dana yang diberikan bermanfaat serta
menunjang semua kebutuhan/keperluan pendidikan siswa tersebut demi
menempuh masa depannya kelak.
2. Sebaiknya pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan Propinsi
Jawa Timur selalu melaksanakan dan menjaga hubungan koordinasi
dengan pemerintah pusat (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
secara baik agar program pemberian BKSM dapat berjalan dengan baik
dan lancar. Mengingat pentingnya program ini karena merupakan salah
satu kebijakan pembangunan pendidikan yang bertujuan untuk
memperluas akses pendidikan bermutu yang ditujukan pada
penduduk/siswa miskin.
3. Sebaiknya setiap sekolah selalu mengadakan pendataan seluruh siswa
miskin dengan baik dan intensif agar memperoleh data mengenai siswa
miskin yang tepat dan akurat. Hal itu dapat dilakukan dengan meminta
Surat Keterangan Tidak Mampu dari Rukun Tetangga (RT) atau kelurahan
setempat dan menyuruh guru/wali kelas siswa untuk mendatangi
rumah/tempat tinggal siswa yang bersangkutan dengan harapan
mendapatkan keterangan yang pasti dan jelas apakah siswa tersebut
benar-benar masuk dalam kategori miskin atau tidak.
4. Sebaiknya pihak-pihak di luar program, seperti BPKP ikut terlibat dalam
monitoring, evaluasi, dan pelaporan program untuk mengawasi jalannya
program BKSM ini apakah sudah berjalan baik dan lancer atau belum.

9
LAMPIRAN
1. Foto copy surat ijin pendirian/ operasional sekolah yang masih berlaku;
2. Foto copy piagam akreditasi (jikasudahterakreditasi);
3. Foto copy Rekapitulasi Nilai UN (DKUN) yang terakhir;
4. Foto copy SK pengangkatan dalam jabatan sebagai kepala sekolah yang
masih berlaku;
5. Foto copy KTP Kepala Sekolah;
6. Foto copy rekening Bank Jatim yang dilegalisir oleh Bank Jatim Cabang
Kab/Kota;
7. Foto copy SK Kemenhumkan tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum
Yayasan;

10

Anda mungkin juga menyukai