OLEH :
JUDUL
OPTIMALISASI PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN DENGAN
MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH (SIPD)
PADA DINAS SOSIAL KABUPATEN ACEH BESAR
Mengetahui,
PENGUJI
COACH MENTOR
JUDUL
COACH
Puji syukur kehadirat Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
pelaksanaan aktualisasi yang berjudul “OPTIMALISASI PELAKSANAAN
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM
INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH (SIPD) PADA DINAS SOSIAL
KABUPATEN ACEH BESAR” dengan baik dan tepat waktu. Laporan pelaksanaan
aktualisasi ini disusun sebagai bagian dari Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan
I di BP Paud dan Dikmas Aceh.
Dalam pelaksanaan aktualisasi ini, penulis tidak akan dapat menyelesaikannya
dengan baik dan tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:
1. Ibu Banda Ratrina Katsum, S.P., M.P., Kepala Sub Bagian Keuangan dan
Program Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar selaku Mentor yang telah
memberikan arahan dan motivasi sehingga kegiatan aktualisasi dapat berjalan
dengan baik.
2. Bapak T. Gazali, S.E, M.Si., selaku Coach yang telah bersedia memberikan
bimbingan dan memotivasi agar kegiatan aktualisasi berjalan dengan baik.
3. Bapak Nedi Satria Isma, S.STP, M.Si. selaku Penguji yang telah memberikan
penilaian secara objektif.
4. Teman-teman CPNS yang sudah saling membantu dan mendukung dalam
berbagai kegiatan Pelatihan Dasar CPNS.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
dibutuhkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ v
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................... 1
1.2 TUJUAN AKTUALISASI........................................................................ 2
1.3 MANFAAT AKTUALISASI.................................................................... 3
1.3 RUANG LINGKUP AKTUALISASI....................................................... 3
BAB 2 RANCANGAN AKTUALISASI............................................................ 4
2.1 DESKRIPSI ORGANISASI...................................................................... 4
2.2 TUPOKSI PENYUSUN LAPORAN KEUANGAN............................... 8
2.3 ANALISIS ISU AKTUAL........................................................................ 10
2.4 ARGUMENTASI TERHADA ISU TERPILIH........................................ 12
2.5 RANCANGAN AKTUALISASI KEGIATAN......................................... 13
2.6 JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI......................................... 20
BAB 3 PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI................................. 21
3.1 REALISASI KEGIATAN AKTUALISASI.............................................. 21
3.2 KETERKAITAN SUBSTANSI................................................................ 40
3.3 KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI.................................................. 41
3.4 PENGUATAN NILAI ORGANISASI...................................................... 41
3.5 HAMBATAN SAAT REALISASI........................................................... 42
3.6 SOLUSI YANG DILAKUKAN................................................................ 42
BAB 4 PENUTUP................................................................................................ 43
4.1 KESIMPULAN........................................................................................ 43
4.2 SARAN..................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 45
ii
DAFTAR GAMBAR
ii
DAFTAR TABEL
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
akuntansi keuangan sesuai Prosedur dan Sistem Akuntansi Pemerintah yang transparan
dan tertib administrasi keuangan. Untuk mencapai hal tersebut, pemerintah melalui
Permendagri Nomor: 70 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah
menyatakan bahwa untuk kemudahan penyampaian informasi pemerintahan daerah
kepada masyarakat perlu diatur informasi pemerintahan daerah yang terhubung dalam
satu Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD).
Berkenaan dengan paparan di atas, laporan aktualisasi ini disusun mengikuti
prinsip pemecahan masalah yang sistematikanya telah diatur oleh Lembaga
Administrasi Negara (LAN) RI dengan mengangkat isu strategis yang terjadi di
instansi tempat tugas (Perka LAN Nomor 25 Tahun 2018) serta mengintegrasikan
nilai-nilai dasar ANEKA sebagai bentuk aktualisasi program Pelatihan Dasar CPNS.
Adapun isu strategis yang diangkat adalah Belum Efektifnya Penatausahaan Keuangan
pada Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar. Isu ini diangkat karena proses
penatausahaan keuangan yang dilakukan melaui Sistem Informasi Pembangunan Daerah
(SIPD) baru diaplikasikan pada tahun ini oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh
Besar. Oleh sebab itu, terjadi perubahan yang cukup besar dari pengelolaan keuangan
sebelumnya yang hanya menggunakan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan
Daerah (SIPKD), pada tahun masa transisi ini kedua aplikasi wajib digunakan secara
bersamaan.
Adanya masalah-masalah yang timbul sebagai akibat dari digunakannya SIPD
pada masa peralihan ini, ditambah lagi SIPD hanya digunakan untuk perekaman
transaksi, sementara proses likuidasi masih menggunakan Aplikasi SIPKD, maka
penatausahaan keuangan menggunakan SIPD masih dikesampingkan sehingga terjadi
penumpukan transaksi yang harus diinput dan menjadikan proses penatausahaan
keuangan pada Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar kurang efektif. Pada satu waktu
bahkan proses likuidasi harus diberhentikan sementara dikarenakan adanya kewajiban
bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menyelesaikan penatausahaan sampai
pada waktu yang ditentukan oleh Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD).
2
kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI pada setiap pelaksanaan tugas
jabatannya sebagai pelayan masyarakat, dan menerapkan akuntabilitas dalam setiap
tugas, dengan semangat nasionalisme, menjujung kode etik sebagai ASN dalam
memberikan pelayanan masyarakat, memiliki komitmen mutu dalam tugas pokok dan
fungsinya, dan nilai-nilai anti korupsi dalam melaksanakan tugas untuk melayani
masyarakat.
1) Tempat
Adapun tempat kegiatan aktualisasi lapangan yaitu pada instansi tempat bekerja
Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar, yang beralamat Jln. T. Bahctiar Panglima
Polem, SH, Kecamatan Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar dan nilai nilai ASN
yang aktualisasikan adalah nilai ANEKA
2) Waktu
3
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
Misi
4
Meningkatkan kualitas Kebutuhan dasar masyarakat miskin (Sandang, Pangan,
Papan)
Memperkuat sistem kesejahteraan sosial anak dan keluarga
Meningkatkan kemampuan dan peranan Lembaga kesejahteraan dan penanganan
masalah sosial.
Nilai-Nilai Organisasi
1. Seluruh aparatur sipil negara atau tenaga lainnya yang bekerja di lingkungan
Kementerian Sosial memiliki integritas dan komitmen serta bertanggung jawab untuk
mematuhi serta menaati ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Seluruh aparatur sipil negara atau tenaga lainnya yang bekerja di lingkungan
Kementerian Sosial melakukan pekerjaan secara transparan, adil, cepat, dan akurat
berdasarkan kompetensi.
3. Seluruh aparatur sipil negara atau tenaga lainnya yang bekerja di lingkungan
Kementerian Sosial melakukan kerja sama untuk membangun hubungan yang
harmonis dan produktif guna menghasilkan karya yang berkuaIitas dan bermanfaat.
4. Seluruh aparatur sipil negara atau tenaga lainnya yang bekerja di lingkungan
Kementerian Sosial melaksanakan tugas dan fungsi dengan integritas yang baik dan
benar serta selalu memegang teguh kode etik dan prinsip moral.
5. Seluruh aparatur sipil negara atau tenaga lainnya yang bekerja di lingkungan
Kementerian Sosial memberikan pelayanan dengan sepenuh hati, ikhlas, dan
nondiskriminasi sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan.
5
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
UPTD
6
Bagian Sekretariat terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum
Mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan ketatausahaan, kepegawaian,
perlengkapan (asset) dan rumah tangga Dinas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
b. Bagian Perencanaan dan Keuangan
Mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data, penyusunan
program, rencana kerja dan anggaran serta evaluasi dan pelaporan, serta melaksanakan
penatausahaan administrasi keuangan dan pertanggungjawaban keuangan.
7
luar panti dan/ atau Lembaga sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
b. Seksi rehabilitasi sisial penyandang disabilitas mempunyai tugas melakukan
penyusunan kebijakan teknis pelayanan rehabilitasi penyandang disabilitas
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c. Seksi rehabilitasi sosial tuna sosial dan korban perdagangan orang mempunyai
tugas melakukan penyusunan kebijakan teknis pelayanan rehabilitasi sosial tuna
sosial dan korban perdagangan orang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
4. Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin
Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan kebijakan teknis dan administrasi di bidang identifikasi dan
penguatan kapasitas, pemberdayaan masyarakat, penyaluran bantuan stimulant dan
penataan lingkungan dan kelembagaan, kepahlawanan dan restorasi sosial sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Dalam bidang ini terdapat tiga seksi penunjang, yaitu:
a. Seksi identifikasi dan penguatan kapasitas mempunyai tugas melakukan
penyusunan kebijakan teknis identifikasi (verifikasi dan validasi) fakir miskin
dan melaksanakan penguatan kapasitas fakir miskin sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
b. Seksi pemberdayaan masyarakat, penyaluran bantuan stimulan dan penataan
lingkungan mempunyai tugas melakukan penyusunan kebijakan teknis
pemberdayaan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c. Seksi kelembagaan kepahlawanan dan restorasi sosial mempunyai tugas
melakukan penyusunan kebijakan teknis pemberdayaan kelembagaan,
kepahlawanan dan restorasi sosial sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
8
Kabupaten Aceh Besar sesuai petunjuk teknis pengelolaan keuangan daerah dan
prosedur yang berlaku untuk penetapan atasan;
b. Melakukan evaluasi dan analisa pelaksanaan pengelolaan anggaran Dinas Sosial
Kabupaten Aceh Besarsesuai Prosedur dan Sistem Akuntansi Pemerintah yang
berlaku untuk bahan pertimbangan atasan dalam penetapan skala prioritas anggaran
serta anggaran kas Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar;
c. Menyusun konsep skala prioritas anggaran serta anggaran kas Dinas Sosial
Kabupaten Aceh Besarsesuai program kerja Dinas Sosial Kabupaten Aceh
Besardan peraturan yang berlaku untuk penetapan atasan;
d. Menyusun konsep laporan pertanggung jawaban (SPJ) keuangan Dinas Sosial
Kabupaten Aceh Besar dengan dilampiri kwitansi / tagihan dari masing – masing
unit kerja dan pihak ketiga di sertai bukti pendukung yang sah terhadap
pelaksanaan pengelolaan anggaran Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besarsesuai
prosedur dan petunjuk teknis pengelolaan keuangan daerah yang berlaku untuk
penetapan atasan;
e. Menyusun konsep Tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan keuangan Dinas
Sosial Kabupaten Aceh Besarberdasarkan data dan fakta pengelolaan anggaran
untuk penetapan atasan.
f. Menyusun konsep telaahan staf mengenai pelaksanaan anggaran, permasalahan
(kasus-kasus keuangan, Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi dll) dan
pemecahan masalah keuangan pada Dinas Sosial Kabupaten Aceh
Besarberdasarkan data dan informasi pelaksanaan anggaran dan perundangan yang
berlaku untuk penetapan atasan;
g. Membuat laporan pelaksanaan tugas sesuai data dan informasi realisasi kegiatan
sebagai pertanggungjawaban;
h. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan sesuai bidang tugas dan
tanggung jawab untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
9
2.3. Analisis Isu Aktual
2. Belum maksimalnya 4 4 5 4 17 I
Pelaksanaan penatausahaan
keuangan
3. Belum optimalnya proses 4 2 3 2 11 IV
penomoran dokumen
keuangan
4 Belum optimalnya 4 3 3 4 14 II
pengarsipan dokumen
pertanggungjawaban ganti
uang (GU)
Berdasarkan tabel di atas, isu aktual yang akan menjadi prioritas adalah Belum
maksimalnya Pelaksanaan penatausahaan keuangan.
10
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Metode USG tersebut
dapat digambarkan sebagai alat untuk menyusun urutan prioritas dalam menyelesaikan
isu tersebut. Setiap isu nanti akan diberi skor dari yang paling rendah sampai ke yang
paling tinggi, yaitu dengan nilai 1 (satu) sampai dengan 5 (lima). Seperti pada tabel
berikut ini:
Tabel 2.2 Aspek Prioritas
No Aspek U S G ∑ Rank
1. Data Aset yang masih belum
4 4 3 11 II
tersusun.
2. Belum maksimalnya
5 5 4 14 I
Pelaksanaan
penatausahaan keuangan
3. Belum optimalnya
pengarsipan dokumen 4 3 3 10 III
pertanggungjawaban ganti
uang (GU)
Keterangan:
Urgency : Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti.
5 : Sangat urgen
4 : Urgen
3 : Cukup Urgen
2 : Kurang Urgen
1 : Tidak Urgen
Seriousness : Seberapa besar suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan.
5 : Sangat Serius
4 : Serius
3 : Cukup Serius
2 : Kurang Serius
1 : Tidak Serius
Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.
5 : Harus Ditangani Segera
4 : Toleransi Waktu Singkat
3 : Toleransi Waktu Cukup Lama
2 : Toleransi Waktu Lama
1 : Toleransi Waktu Sangat Lama
11
2.4. Argumentasi Terhadap Isu Terpilih
Isu yang diangkat dalam rancangan adalah belum maksimalnya pelaksanaan
penatausahaan keuangan di Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar. Pada analisis urgensi
penulis memberikan bobot 5 (sangat penting) untuk isu terpilih. Hal ini didasari karena
adanya kewajiban dari Pemerintah Daerah untuk melakukan penatausahaan transaksi
keuangan pada aplikasi SIPD. Penggunaan SIPD diharapkan dapat mewujudkan
transparansi pemerintah daerah agar dapat dimonitor oleh pemerintah pusat untuk
kemudahan proses pengambilan keputusan, serta untuk mendukung percepatan
transformasi digital dalam kegiatan pemerintahan. Maka dari itu dalam masa peralihan
ini, proses penatausahaan transaksi keuangan pada tahun ini menggunakan dua aplikasi
yaitu Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) yang sudah digunakan
terlebih dahulu dan SIPD.
Penggunaan SIPD ini diatur dalam Permendagri No. 70 Tahun 2019 tentang
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah. Dari Permendagri tersebut terdapat beberapa
hal yang harus ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah antara lain melakukan integrasi
proses penyusunan perencanaan pembangunan daerah, dan pengelolaan keuangan
daerah termasuk di dalamnya proses penatausahaan keuangan. Oleh karena itu pada
analisis tingkat keseriusan penulis memberikan bobot 5 (sangat serius) karena
merupakan mandat langsung dari pemerintah melalui Kemendagri.
Implementasi penggunaan SIPD akan sangat berpengaruh terhadap penilaian
kinerja pemerintah daerah. Karena tidak optimalnya pengelolaan keuangan maka akan
mengganggu jalannya pemerintahan secara keseluruhan. Di samping itu terdapat sanksi
jika pemerintah daerah tidak melaksanakan pengelolaan keuangan dengan SIPD. Dalam
jangka pendek, tidak berjalannya sistem penatausahaan keuangan akan mengganggu
proses likuidasi. Maka penulis menetapkan bobot 4 (toleransi waktu singkat) sebab
proses penatausahaan menggunakan SIPD harus segera dilakukan demi kelancaran
pemerintahan.
Berdasarkan pemaparan di atas, isu aktual yang akan menjadi prioritas adalah
“Belum maksimalnya Pelaksanaan penatausahaan keuangan”. Dengan demikian,
gagasan pemecahan masalahnya adalah “Optimalisasi pelaksanaan penatausahaan
keuangan dengan menggunakan Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD)”.
12
2.5. Rancangan Aktualisasi Kegiatan
Penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN, Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI terkait dengan kegiatan yang dilakukan di unit kerja tertera
pada tabel di bawah ini :
Unit Kerja : Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar
Gagasan Pemecahan Isu : “Optimalisasi Pelaksanaan Penatausahaan Keuangan Dengan Menggunakan Sistem Informasi
Pemerintah Daerah (SIPD) pada Bagian Keuangan Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar”
13
2. Diskusi rencana kegiatan Catatan Hasil dapat berjalan dengan efektif efektif dan penuh transparan, dan
aktualisasi nilai-nilai dasar Diskusi dan efisien (Komitmen Mutu) tanggung jawab, penuh tanggung
ASN sesuai dengan kebutuhan maka akan jawab.
instansi. membantu instansi
3. Meminta izin untuk Izin untuk 2. Setelah menerima saran dari dalam mencapai visi
berkonsultasi dengan Berkonsultasi atasan, penulis melaksanakan dan misinya yaitu
bidang perbendaharaan rancangan aktualisasi sesuai memperkuat sistem
BPKD. dengan arahan (taat perintah) kerja.
dan dengan penuh tanggung
jawab (Etika Publik)
14
mendatangi kantor BPKD (Akuntabilitas) yang berkualitas. produktif.
untuk mendalami sistem 2. Konsultasi dilakukan dengan
penatausahaan SIPD harapan penulis dapat
melakukan proses
3. Membuat catatan hasil Catatan
penatausahaan secara mandiri
konsultasi Diskusi
(Anti Korupsi) agar lebih
efektif dalam pelaksanaannya,
sehingga target penatausahaan
3 Melakukan penatausahaan
tercapai (Komitmen Mutu)
pertanggungjawaban Ganti Berkas SPJ Membantu Dengan proses
1. Menerima dan memeriksa
Uang/Tambah Uang organisasi dalam penatausahaan
kelengkapan dokumen 1. Dalam menerima berkas dari
proses penginputan yang konsisten
Surat Pertanggungjawaban unit atau bidang lain penulis
dan arsip SPJ dengan serta berkomitmen
(kwitansi) harus melayani dengan baik dan
penuh tanggung untuk menaati
Kesesuaian tidak membeda-bedakan (tidak
2. Menghitung nominal uang jawab merupakan ketentuan, maka
Nilai Kwitansi, diskriminatif, Nasionalisme)
yang tertera pada bukti pelayanan kita diharapkan dapat
BKU 2. Dalam memverifikasi SPJ
transaksi dan mencatatnya sebagai ASN di melakukan tugas
dengan berkas pendukungnya
pada Buku Kas Umum SKPD sesuai dengan secara Profesional.
bila terdapat kesalahan maka
Misi organisasi yaitu
Nominal penulis harus berani
memberikan
3. Menghitung jumlah pajak Pajak, Berkas mengemukakan kesalahannya
pelayanan yang
15
GU pada transaksi- Pbk kepada unit pemegang SPJ berkualitas.
transaksi tertentu kemudian (Anti Korupsi)
dipindahbukukan 3. Hasil pengarsipan data digital
Arsip Digital SPJ harus bisa dipastikan tepat
4. Melakukan scanning dan tanpa kesalahan.
dokumen untuk keperluan (Komitmen Mutu)
penginputan 4. Penginputan SPJ tersebut
Data Terinput
dilakukan secara rutin
5. Melakukan penatausahaan (Konsisten) serta dengan penuh
SPJ melalui SIPD tanggung jawab
Dokumen
4 Membuat dokumen Surat (Akuntabilitas) sehingga tidak
Tertata
6. Mengarsipkan dokumen lagi terjadi penumpukkan
Permintaan Pembayaran/
SPJ pekerjaan. Dengan membuat
Surat Permintaan Membayar Bukti-bukti
dokumen SPP/SPM Melaksanakan
1. Menerima dokumen Transaksi
yang transparan dan tugas dan fungsi
transaksi dan memeriksa
1. Dalam proses pembuatan memegang nilai pembuatan SPM
kelengkapan dokumen
SPM/SPP penulis harus kejujuran serta dengan integritas
pendukung
Nominal menyajikan data secara sesuai dengan yang baik dan
2. Menghitung jumlah pajak Pajak transparan dan meminta tupoksi penata benar serta selalu
kejelasan beserta bukti keuangan, memegang teguh
yang harus dibayarkan
kode etik dan
16
SPP/SPM penunjangnya (Akuntabilitas) diharapkan dapat prinsip moral
3. Melakukan penatausahaan 2. Dalam pembuatan SPP/SPM berkontribusi dalam diharapkan dapat
SPP dan SPM melalui yang paling diutamakan adalah proses peningkatan menjunjung tinggi
SIPD kejujuran dalam menyerahkan pelayanan nilai Bermartabat.
Dokumen kwitansi atau bukti keuangan administrasi
4. Mengarsipkan dokumen Tertata yang semestinya. (Anti
SPJ Korupsi)
3. Proses penghitungan pajak harus
transparan (Akuntabilitas)
dan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan (Taat
Peraturan, Etika Publik) serta
dilakukan dengan penuh
ketelitian (cermat) agar tidak
terjadi kesalahan yang bisa
mengakibatkan temuan audit
(Etika Publik).
5 Memberikan edukasi kepada
4. Penulis juga wajib menolak jika
tenaga kerja honorer di
ada permintaan untuk tidak
bidang keuangan
memotong pajak (Berani, Anti
Materi
17
Edukasi Korupsi). Proses pembelajaran Dengan
1. Menyiapkan bahan untuk 5. SPP/SPM yang telah dibuat yang dilakukan memberikan
proses edukasi Proses harus dapat dipertanggung diharapkan mampu pelayanan dalam
Edukasi jawabkan (Akuntabilitas) memberi kontribusi bentuk edukasi
2. Mengedukasi tenaga 1. Pemberian edukasi dilakukan bagi instansi sesuai dengan sepenuh
honorer tentang sistem agar terjadi kerja sama misinya yaitu hati dan ikhlas,
penatausahaan keuangan (Nasionalisme) dalam proses meningkatkan diharapkan dapat
dengan SIPD Pemahaman
penatausahaan keuangan, kemampuan dan membangun nilai
tentang SIPD
sehingga proses penginputan peranan lembaga Melayani.
3. Mempraktekkan langsung dapat dilaksanakan dengan
penggunaan SIPD efektif dan efisien dalam hal
ketepatan waktu (Komitmen
Mutu)
2. Proses edukasi dilaksanakan
dengan sederhana atas dasar
persamaan derajat tanpa adanya
niat menggurui, semata untuk
menjalankan kepentingan
bersama (Nasionalisme)
18
6 Melakukan evaluasi efktifitas 1. Berkoordinasi dengan Catatan Hasil 1. Evaluasi dilaksanakan dengan Proses evaluasi Evaluasi dilakukan
penatausahaan keuangan atasan/mentor untuk Evaluasi adil (Nasionalisme) serta siap dilakukan dengan dengan harapan
dengan SIPD mengevaluasi menerima kritik dan saran tujuan untuk agar pekerjaan
2. Evaluasi dilakukan untuk melakukan optimal sehingga
2. Melakukan perbaikan Umpan Balik meningkatkan kualitas dan pemberdayaan dan sesuai dengan nilai
yang diperlukan kompetensi dalam pelaksanaan pengawasan pada organisasi
kegiatan penatausahaan Satuan Kerja transparan, adil,
keuangan (Komitmen Mutu) Perangkat Daerah cepat, dan akurat.
19
2.6. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
OKTOBER NOVEMBER
URAIAN
No 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
KEGIATAN 31
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 3
Konsultasi dengan
1 atasan langsung
Konsultasi dengan
2 bidang perbendaharaan
BPKD
Melakukan
penatausahaan
3 pertanggungjawaban
Ganti Uang/Tambah
Uang
Membuat dokumen
Surat Permintaan
4
Pembayaran/ Surat
Permintaan Membayar
Memberikan
pembelajaran kepada
5
tenaga kerja honorer di
bidang keuangan
Melakukan evaluasi
efektifitas
6 penatausahaan
keuangan dengan
SIPD
20
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI
21
A. Nilai-Nilai Dasar yang Melandasi Aktualisasi
Nasionalisme: Penulis bermusyawarah dengan atasan ketika melakukan
konsultasi
Komitmen Mutu: Konsultasi dilakukan dengan tujuan aktualisasi dapat
berjalan dengan efektif dan efisien
Etika Publik:
- Penulis menerima saran dari atasan dan melaksanakan aktualisasi
sesuai dengan arahan (taat perintah)
- Penulis melaksanakan saran atasan dengan penuh tanggung jawab
C. Analisa Dampak
Dampak yang muncul apabila tidak diterapkan nilai-nilai dasar ASN dalam
pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Nasionalisme
22
Jika penulis tidak melakukan musyawarah dengan atasan, maka
atasan akan sulit memahami kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Komitmen Mutu
Jika diskusi tidak dilakukan, maka penulis kesulitan mendapatkan
masukan dan tambahan ide dari mentor. Hal ini dapat
mengakibatkan aktualisasi tidak dapat dilakukan dengan efektif
dan efisien.
Jika penulis tidak bersikap cermat penuh ketelitian dalam bekerja,
maka dapat menimbulkan banyak kesalahan saat bekerja.
3. Etika Publik
Jika penulis tidak mampu menerima masukan dari atasan, maka
akan sulit bagi penulis dan atasan untuk dapat bersinergi. Hal ini
juga dapat menimbulkan komunikasi yang terputus antara
keduanya.
Tidak adanya tanggung jawab dalam bekerja dapat mengakibatkan
kegiatan aktualisasi tida berjalan sesuai rencana dan menimbulkan
banyak kesalahan.
23
Komitmen Mutu: Konsultasi dilakukan dengan tujuan aktualisasi
dapat berjalan dengan efektif dan efisien
Etika Publik:
- Penulis menerima saran dari atasan dan melaksanakan aktualisasi
sesuai dengan arahan (taat perintah)
- Penulis melaksanakan saran atasan dengan penuh tanggung jawab
C. Analisa Dampak
Dampak yang muncul apabila tidak diterapkan nilai-nilai dasar ASN dalam
pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Etika Publik
24
Jika penulis tidak disiplin karena datang tidak tepat pada
waktunya, penulis bisa saja tidak lagi diberi kesempatan untuk
melakukan mendalaman materi mengenai SIPD. Hal ini akan
sangat merugikan bagi penulis karena tujuan untuk mendalami
materi tidak tercapai.
2. Akuntabilitas
Tidak adanya kejelasan membuat maksud dan tujuan ke bidang
perbendaharaan tidak tersampaikan seluruhnya. Hal ini
membuat informasi yang akan diterima penulis menjadi tidak
maksimal, sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan dalam
proses penatausahaan keuangan.
3. Anti Korupsi
Ketidakmandirian dalam proses belajar akan membuat penulis
mengalami kesulitan ketika menemui masalah ditengah proses
penatausahaan. Hal ini akan membuat ilmu dan pemahaman
penulis tidak berkembang.
4. Komitmen Mutu
Jika konsultasi yang dilakukan tidak efektif, maka kegiatan
mempelajari dan mendalami penatausahaan keuangan tidak akan
tercapai. Hal ini akan menimbulkan kualitas dan produktifitas
kerja menurun.
25
dokumen Surat Pertanggungjawaban (kwitansi)
2. Menghitung nominal uang yang tertera pada
bukti transaksi dan mencatatnya pada Buku
Kas Umum
3. Menghitung jumlah pajak GU pada transaksi-
transaksi tertentu kemudian dipindahbukukan
4. Melakukan scanning dokumen untuk keperluan
penginputan
5. Melakukan penatausahaan SPJ melalui SIPD
6. Mengarsipkan dokumen SPJ
Waktu Kegiatan 19-28 Oktober 2021
Berkas SPJ, Bukti PBK, Nominal Pajak,
Bukti Fisik Dokumen Digital, Data SPJ Terinput di SIPD,
Arsip Dokumen
A. Nilai-Nilai Dasar yang Melandasi Aktualisasi
Nasionalisme: Penulis menerima berkas SPJ dengan baik dan tidak
membeda-bedakan (tidak diskriminatif)
Anti Korupsi: Mengemukakan kesalahan pada SPJ kepada unit atau
bidang dengan berani
Etika Publik: Melakukan pengarsipan data digital dengan tepat dan
tanpa kesalahan
Akuntabilitas: Penulis melakukan penatausahaan keuangan secara
konsisten dan penuh tanggung jawab
26
hal ini penulis berusaha menerapkan nilai Pelayanan Publik yang maksimal
agar pemeriksaan yang dilakukan tidak menimbulkan masalah di kemudian
hari.
Selanjutnya tahapan kedua yang penulis lakukan adalah menghitung
nominal uang yang tertera pada bukti transaksi, jumlah yang tertera pada
bukti penerimaan harus sesuai dengan bukti transaksi yang dilampirkan.
Penulis melakukan tahapan ini dengan Professional dan penuh tanggung
jawab. Hal ini menunjukkan bahwa penulis berusaha menerapkan nilai
Manajemen ASN ke dalam diri.
27
Government.
28
Gambar 3.5. Melakukan Pemindaian Dokumen
29
Gambar 3.6. Surat Pertanggungjawaban yang Telah di Input ke Dalam SIPD
30
Gambar 3.7. Arsip Dokumen SPJ per Bulan
C. Analisa Dampak
Dampak yang muncul apabila tidak diterapkan nilai-nilai dasar ASN dalam
pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Nasionalisme
Jika penulis bersikap diskriminatif dan melakukan transaksi
dengan baik hanya kepada orang-orang tertentu saja (orang-orang
dengan jabatan), hal ini akan menimbulkan konflik dalam
pekerjaan. Kinerja penulis dianggap buruk dan tidak professional.
2. Anti Korupsi
Tidak adanya keberanian dalam mengungkap kesalahan yang
terjadi dalam pemeriksaan SPJ akan membuat SPJ tersebut tetap
salah dan tidak bisa dilanjutkan proses penatausahaannya. Hal ini
kemudian berdampak pada proses pencairan dana yang akan
terhambat.
3. Etika Publik
Proses pemindaian dokumen SPJ membutuhkan ketelitian. Jika
tidak demikian, bisa saja terjadi kesalahan dalam penulisan nomor
BKU yang berakibat pada ketidaksesuaian dalam pengunggahan
bukti transaksi di SIPD.
31
4. Akuntabilitas
Kegiatan penatausahaan keuangan harus senantiasa dilakukan
dengan konsisten dan penuh tanggung jawab. Sebab jika tidak,
akan terjadi penumpukkan transaksi keuangan. Hal ini tentu saja
akan membuat pekerjaan terasa lebih berat untuk dikerjakan ketika
sudah mendekati batas tenggat waktu.
32
B. Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan
Dalam penatausahaan Surat Permintaan Pembayaran dan Surat
Perintah Membayar, yang pertama harus dilakukan adalah memeriksa
kelengkapan dokumen, seperti Surat Perintah Kerja, Rincian Biaya, Berita
Acara Pemeriksaan, Berita Acara Serah Terima, Berita Acara Pembayaran,
rekening koran pihak ketiga, dan faktur pajak. Pemeriksaan dilakukan
secara professional untuk memastikan tidak terjadi kesalahan. Maka dalam
hal ini penulis berusaha menerapkan nilai Manajemen ASN.
Gambar 3.8. Kelengkapan Dokumen yang Akan Dibuatkan SPP & SPM
Selanjutnya pada tahapan kedua penulis menghitung jumlah pajak
yang harus dipotong dari nilai transaksi. Sama seperti pada saat
penatausahaan SPJ GU/TU, jumlah pajak ini berguna untuk diunggah pada
saat penginputan di SIPD. Kemudian dari nilai pajak tersebut dibuatkan e-
33
billing pajak untuk disertakan sebagai salah satu kelengkapan dokumen
yang akan diserahkan ke bidang perbendaharaan BPKD. Pada tahapan ini,
penulis melakukan proses pelayanan publik dalam hal pembuatan e-
billing atas potongan pajak pihak ketiga.
34
Gambar 3.10. SPP yang Telah Diinput di SIPD
35
Gambar 3.12. Arsip Kelengkapan Dokumen SPP & SPM
C. Analisa Dampak
Dampak yang muncul apabila tidak diterapkan nilai-nilai dasar ASN dalam
pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Akuntabilitas
Jika penulis tidak melakukan proses pemeriksaan dan penyajian
data secara jelas dan transparan, akan timbul banyak kesalahan.
Hal ini akan berpengaruh pada proses lanjutan yang akan
dilakukan yaitu penyampaian berkas ke BPKD. Jika transparansi
tidak terpenuhi, pertanggungjawaban sulit dilakukan. Karena
akan banyak pihak yang saling menyalahkan atas kekeliruan
yang terjadi.
2. Anti Korupsi
Jika penulis tidak jujur dengan mendahului berkas yang tidak
sesuai dengan urutan masuknya dalam artian mendahului berkas
dari orang-orang tertentu, maka penulis telah kehilangan
profesionalitasnya. Hal ini juga membuat proses penatausahaan
menjadi tidak tertib lagi. Dalam hal pemotongan pajak, jika
penulis tidak berani menolak permintaan pengurangan pajak
yang tidak seharusnya, maka dari itu penulis telah melakukan
pelanggaran berat dan wajib dihukum.
menghitung pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka
36
penulis telah melanggar aturan dan membuat resiko bagi instansi
karena telah melakukan penggelapan pajak.
3. Etika Publik
Jika penulis tidak cermat menghitung pajak sesuai dengan
peraturan yang berlaku, nilai pajak yang disetorkan menjadi
tidak sesuai. Perhitungan yang salah ini akan menimbulkan
masalah dikemudian hari, yaitu terjadi kelebihan/kekurangan
bayar pajak yang harus dipertanggungjawabkan. Hal ini tentu
saja mengganggu efektifitas dan efisiensi kerja, karena proses
pelaporan kekurangan/kelebihan bayar ini melibatkan pihak
KPP Pratama, rekanan dan dokumen-dokumen tambahan.
5. Memberikan edukasi kepada tenaga kerja honorer di bidang keuangan
1. Menyiapkan bahan untuk proses edukasi
2. Mengedukasi tenaga honorer tentang sistem
Tahapan Kegiatan
penatausahaan keuangan dengan SIPD
3. Mempraktekkan langsung penggunaan SIPD
Waktu Kegiatan 2-11 November 2021
Materi Edukasi, Proses Edukasi, Pemahaman
Bukti Fisik
tentang SIPD
A. Nilai-Nilai Dasar yang Melandasi Aktualisasi
Nasionalisme: Penulis melakukan edukasi kepada rekan kerja dengan
tujuan terjalin kerja sama dan mempercepat proses penatausahaan
keuangan di SIPD. Hal ini dilakukan demi menjalankan kepentingan
bersama
Komitmen Mutu: Proses edukasi dilakukan agar dapat
memaksimalkan penatausahaan keuangan sehingga lebih efektif dan
efisien
37
tersebut karena akan menambah pengetahuan mereka dalam proses
penatausahaan. Maka hal pertama yang penulis lakukan adalah menyiapkan
bahan pelajaran yang didapatkan dari media internet. Setelah itu, penulis
berusaha mengedukasi rekan kerja sesuai dengan alur dan proses
penatausahaan. Pembelajaran ini juga senantiasa berguna bagi penulis
untuk memperdalam pengetahuan mengenai SIPD. Pada tahap awal
pembelajaran, rekan-rekan belajar mengenai penatausahaan SPP dan SPM
sampai pada tahap pembuatan SPTJM SPM. Untuk memperlancar rekan
kerja dalam melakukan proses penatausahaan keuangan melalui SIPD,
penulis meminta kepada rekan-rekan untuk melakukan penatausahaan
secara mandiri. Pada ketiga tahapan ini, penulis berusaha memberikan
pelayanan melalui transfer ilmu yang penulis punya. Dengan demikian,
penulis telah menanamkan nilai Pelayanan Publik.
38
Gambar 3.14. Proses Edukasi SIPD
C. Analisa Dampak
Dampak yang muncul apabila tidak diterapkan nilai-nilai dasar ASN dalam
pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Nasionalisme
Jika penulis tidak melakukan kerja sama dengan rekan kerja,
tidak akan terjalin lingkungan kerja yang kondusif. Selanjutnya
akan terjadi penumpukan transaksi yang akan berpengaruh pada
sistem kerja di bidang keuangan. Hal ini tentu saja menimbulkan
ketidaknyamanan dalam bekerja dan mengganggu kepentingan
Bersama.
2. Manajemen Mutu
Ketika penulis tidak berhasil mengedukasi dan mendelegasikan
tugas kepada rekan kerja, beban kerja yang ada pada penulis
akan bertumpuk dikarenakan rekan kerja tidak mampu
memahami proses penatausahaan keuangan dengan SIPD. Hal
ini tentu saja tidak efisien dan tidak efektif dalam proses
penatausahaan.
39
Waktu Kegiatan 12 November 2021
Bukti Fisik Catatan Hasil Evaluasi, Umpan Balik
A. Nilai-Nilai Dasar yang Melandasi Aktualisasi
Nasionalisme: Penulis melakukan evaluasi dengan mentor yang
dilakukan dengan adil serta siap menerima kritik dan saran
Komitmen Mutu: Evaluasi dilakukan untuk meningkatkan kualitas
dalam pelaksanaan penatausahaan keuangan melalui SIPD
C. Analisa Dampak
Dampak yang muncul apabila tidak diterapkan nilai-nilai dasar ASN dalam
pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Nasionalisme
40
Jika penulis tidak adil dan egois dalam menerima kritik dan saran
dari mentor, maka kesalahan dan kekeliruan yang terjadi tidak
akan terkoreksi.
2. Komitmen Mutu
Jika evaluasi tidak dilakukan, maka proses penatausahaan
keuangan akan menghasilkan output yang tidak berkualitas.
41
Kabupaten Aceh Besar.
42
3.6 Solusi yang Dilakukan
Solusi yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Penulis melakukan proses penatausahaan keuangan di SIPD dengan penuh
kehati-hatian agar tidak terajadi kesalahan.
2. Untuk kegiatan-kegaitan yang sudah realisasi dan tidak bisa dilakukan proses
penatausahaannya, penulis melakukan koordinasi dengan bidang
Perbendaharaan BPKD untuk sama-sama mencari solusi.
3. Penulis menghentikan sementara proses penatausahaan keuangan sampai proses
penetapan perubahan anggaran selesai dan memaksimalkan kegiatan lain yang
tidak mengganggu proses perubahan anggaran.
43
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan penerapan optimalisasi penatausahaan keuangan menggunakan
SIPD di lingkungan Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar dengan berbagai tahapan
kegiatan yang telah dilewati, penulis memperoleh pelajaran yang berarti bagi
peningkatan kinerja nantinya. Maka dengan ini penulis dapat menyimpulkan bahwa:
1. Komunikasi yang penulis lakukan dengan berbagai pihak dalam rangka
konsultasi, koordinasi dan edukasi adalah salah satu bentuk penerapan nilai
nasionalisme dan pengabdian penulis kepada instansi. Segala bentuk komunikasi
dilakukan untuk memperoleh maupun menyampaikan informasi demi pencapaian
kinerja terbaik dan memastikan proses aktualisasi sesuai dengan yang telah
direncanakan.
2. Peraturan harus menjadi acuan mutlak dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan
demi menjamin kelancaran dan menjaga ketertiban kegiatan. Dalam pelaksanaan
aktualisasi peraturan menjadi acuan penulis untuk melakukan tahapan kegiatan
terutama yang berkaitan dengan tata cara penatausahaan keuangan dengan SIPD
serta mengenai perhitungan dan pemunutan pajak.
3. Aktualisasi yang dilakukan mempertajam ketelitian dan tanggung jawab penulis
demi menghindari kesalahan dan kekeliruan. Penatausahaan dengan SIPD juga
pada akhirnya dapat dilakukan secara konsisten karena telah terjalin hubungan
kerja yang baik antara penulis dengan rekan-rekan untuk bersama melakukan
prosesnya. Maka dari itu, aktualisasi yang dilakukan dapat membantu
meningkatkan pemahaman dan penerapan nilai dasar PNS dalam melaksanakan
pekerjaan, meningkatkan pemahaman PNS tentang kedudukan dan perannya, serta
dapat memberi dampak positif pada penguatan nilai-nilai organisasi guna
mendukung visi dan misi Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar.
44
4.2 Saran
Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi ini, penulis menyadari banyak
kekurangan yang masih harus diperbaiki. Berikut ini rekomendasi yang penulis
berikan agar pelaksanaan kegiatan ini berjalan lebih baik kedepannya:
1. Demi penyelenggaraan tata kelola keuangan daerah yang optimal, perlu adanya
upaya peningkatan pengetahuan dan pemantapan ilmu pengelola keuangan
melalui pelatihan dan bimbingan teknis terkait SIPD.
2. Perlu adanya pengoptimalan penggunaan SIPD sampai pada tahap penarikan
data keuangan dalam bentuk laporan maupun file yang dapat diolah untuk
digunakan dalam penyampaian laporan kepada pihak yang terkait dengan informasi
keuangan daerah yang secara rutin
3. Pengawasan dari atasan diperlukan untuk memastikan keberlanjutan kegiatan
aktualisasi.
45
DAFTAR PUSTAKA
Aceh Besar, Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Perubahan
Atas Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Susunan
Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
Aceh Besar.
Utomo Tri Widodo dkk. 2017. Aktualisasi Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan
III. Jakarta : LAN Press
46
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Halaman Depan SIPD Penatausahaan Keuangan akun Bendahara untuk Pembuatan Bukti Transaksi GU/TU dan Pembuatan SPP