Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN DENGAN


MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH (SIPD)
PADA DINAS SOSIAL KABUPATEN ACEH BESAR

OLEH :

VENTI MERIZALMI, S.E


NIP. 199203172020122024

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN I TAHUN 2021


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ACEH
POLA KEMITRAAN DENGAN
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KABUPATEN ACEH BESAR
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI

JUDUL
OPTIMALISASI PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN DENGAN
MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH (SIPD)
PADA DINAS SOSIAL KABUPATEN ACEH BESAR

Disetujui Diterapkannya Rancangan Aktualisasi

NAMA : VENTI MERIZALMI, S.E


NIP : 199203172020122024
UNIT KERJA : DINAS SOSIAL KABUPATEN ACEH BESAR

Telah disetujui untuk dilaksanakan aktualisasi berdasarkan hasil seminar Laporan


Aktualisasi pada hari rabu Tanggal 15 November 2021.

Mengetahui,
PENGUJI

NEDI SATRIA ISMA, S.STP, M.SI


NIP. 19831204 200312 1 002

COACH MENTOR

T. GAZALI, S.E., M.Si. BANDA RATRINA K, S.P., M.P


NIP. 19591231 198503 1 051 NIP. 19750313 200604 2 022
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI PELATIHAN DASAR CALON
PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN I TAHUN 2021

JUDUL

OPTIMALISASI PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN DENGAN


MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH (SIPD)
PADA DINAS SOSIAL KABUPATEN ACEH BESAR

NAMA : VENTI MERIZALMI, S.E


NIP : 199203172020122024
UNIT KERJA : DINAS SOSIAL KABUPATEN ACEH BESAR

Telah disetujui untuk dilaksanakan aktualisasi berdasarkan hasil seminar Rancangan


Aktualisasi pada hari rabu Tanggal 13 Oktober 2021.

Mengetahui, Aceh Besar, 15 November 2021


MENTOR Peserta Latsar

BANDA RATRINA K, S.P., M.P VENTI MERIZALMI, S.E


NIP. 19750313 200604 2 022 NIP. 19920317 202012 2 024

COACH

T. GAZALI, S.E, M.Si.


NIP. 19591231 198503 1 051
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
pelaksanaan aktualisasi yang berjudul “OPTIMALISASI PELAKSANAAN
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM
INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH (SIPD) PADA DINAS SOSIAL
KABUPATEN ACEH BESAR” dengan baik dan tepat waktu. Laporan pelaksanaan
aktualisasi ini disusun sebagai bagian dari Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan
I di BP Paud dan Dikmas Aceh.
Dalam pelaksanaan aktualisasi ini, penulis tidak akan dapat menyelesaikannya
dengan baik dan tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:
1. Ibu Banda Ratrina Katsum, S.P., M.P., Kepala Sub Bagian Keuangan dan
Program Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar selaku Mentor yang telah
memberikan arahan dan motivasi sehingga kegiatan aktualisasi dapat berjalan
dengan baik.
2. Bapak T. Gazali, S.E, M.Si., selaku Coach yang telah bersedia memberikan
bimbingan dan memotivasi agar kegiatan aktualisasi berjalan dengan baik.
3. Bapak Nedi Satria Isma, S.STP, M.Si. selaku Penguji yang telah memberikan
penilaian secara objektif.
4. Teman-teman CPNS yang sudah saling membantu dan mendukung dalam
berbagai kegiatan Pelatihan Dasar CPNS.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
dibutuhkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Aceh Besar, 13 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ v
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................... 1
1.2 TUJUAN AKTUALISASI........................................................................ 2
1.3 MANFAAT AKTUALISASI.................................................................... 3
1.3 RUANG LINGKUP AKTUALISASI....................................................... 3
BAB 2 RANCANGAN AKTUALISASI............................................................ 4
2.1 DESKRIPSI ORGANISASI...................................................................... 4
2.2 TUPOKSI PENYUSUN LAPORAN KEUANGAN............................... 8
2.3 ANALISIS ISU AKTUAL........................................................................ 10
2.4 ARGUMENTASI TERHADA ISU TERPILIH........................................ 12
2.5 RANCANGAN AKTUALISASI KEGIATAN......................................... 13
2.6 JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI......................................... 20
BAB 3 PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI................................. 21
3.1 REALISASI KEGIATAN AKTUALISASI.............................................. 21
3.2 KETERKAITAN SUBSTANSI................................................................ 40
3.3 KONTRIBUSI TERHADAP VISI MISI.................................................. 41
3.4 PENGUATAN NILAI ORGANISASI...................................................... 41
3.5 HAMBATAN SAAT REALISASI........................................................... 42
3.6 SOLUSI YANG DILAKUKAN................................................................ 42
BAB 4 PENUTUP................................................................................................ 43
4.1 KESIMPULAN........................................................................................ 43
4.2 SARAN..................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 45

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi........................................................................ 6


Gambar 3.1 Diskusi Dengan Mentor................................................................. 22
Gambar 3.2 Diskusi dengan Bidang Perbendaharaan BPKD............................ 24
Gambar 3.3 Berkas SPJ yang Telah Diperiksa.................................................. 27
Gambar 3.4 Penghitungan Jumah Pajak dan PBK............................................. 28
Gambar 3.5 Melakukan Pemindaian Dokumen................................................. 29
Gambar 3.6 SPJ yang Telah Diinput ke Dalam SIPD....................................... 30
Gambar 3.7 Arsip Dokumen SPJ....................................................................... 31
Gambar 3.8 Kelengkapan Dokumen SPP dan SPM.......................................... 33
Gambar 3.9 Nominal Pajak................................................................................ 34
Gambar 3.10 SPP yang telah Diinput di SIPD.................................................... 34
Gambar 3.11 Register SPM di SIPD................................................................... 35
Gambar 3.12 Arsip Dokumen SPP & SPM........................................................ 35
Gambar 3.13 Manual Book Siklus LS non Gaji.................................................. 38
Gambar 3.14 Proses Edukasi SIPD..................................................................... 38
Gambar 3.15 Evaluasi dengan Mentor................................................................ 40

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Isu Aktual di Dinas Sosial Kab. Aceh Besar................................. 10


Tabel 2.2 Aspek Prioritas............................................................................... 11
Tabel 2.3 Rancangan Aktualisasi................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara (ASN), Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. PNS sebagai bagian dari
ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat
dan pemersatu bangsa. Salah satu kebijakan publik adalah pengelolaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, ASN perlu dibekali dengan
pendidikan dan pelatihan. Menurut UU tentang ASN, Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pendidikan
dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara RI Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, salah satu agenda pembelajaran dalam
Pelatihan Dasar CPNS adalah pembekalan nilai-nilai dasar PNS yang terdiri dari
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA), peran dan kedudukan ASN dalam NKRI serta pelaksanaan kegiatan
aktualisasi.
Sebagai salah satu instansi pemerintah, Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar
sebagai unsur pelaksana pemerintahan kabupaten di bidang sosial. Dinas Sosial
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati Aceh Besar melalui Sekretaris Daerah. Dinas sosial mempunyai tugas
umum pemerintahan dan pembangunan di bidang perlindungan dan jaminan sosial,
Rehabilitasi Sosial dan Pemberdayaan Sosial sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Jabatan Penyusun Laporan Keuangan di Struktur Organisasi Dinas Sosial
Kabupaten Aceh Besar masuk dalam Sub Bagian Keuangan yang mempunyai tugas
yaitu melakukan kegiatan yang meliputi pengelolaan, pemeriksaan serta penataan sistem

1
akuntansi keuangan sesuai Prosedur dan Sistem Akuntansi Pemerintah yang transparan
dan tertib administrasi keuangan. Untuk mencapai hal tersebut, pemerintah melalui
Permendagri Nomor: 70 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah
menyatakan bahwa untuk kemudahan penyampaian informasi pemerintahan daerah
kepada masyarakat perlu diatur informasi pemerintahan daerah yang terhubung dalam
satu Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD).
Berkenaan dengan paparan di atas, laporan aktualisasi ini disusun mengikuti
prinsip pemecahan masalah yang sistematikanya telah diatur oleh Lembaga
Administrasi Negara (LAN) RI dengan mengangkat isu strategis yang terjadi di
instansi tempat tugas (Perka LAN Nomor 25 Tahun 2018) serta mengintegrasikan
nilai-nilai dasar ANEKA sebagai bentuk aktualisasi program Pelatihan Dasar CPNS.
Adapun isu strategis yang diangkat adalah Belum Efektifnya Penatausahaan Keuangan
pada Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar. Isu ini diangkat karena proses
penatausahaan keuangan yang dilakukan melaui Sistem Informasi Pembangunan Daerah
(SIPD) baru diaplikasikan pada tahun ini oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh
Besar. Oleh sebab itu, terjadi perubahan yang cukup besar dari pengelolaan keuangan
sebelumnya yang hanya menggunakan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan
Daerah (SIPKD), pada tahun masa transisi ini kedua aplikasi wajib digunakan secara
bersamaan.
Adanya masalah-masalah yang timbul sebagai akibat dari digunakannya SIPD
pada masa peralihan ini, ditambah lagi SIPD hanya digunakan untuk perekaman
transaksi, sementara proses likuidasi masih menggunakan Aplikasi SIPKD, maka
penatausahaan keuangan menggunakan SIPD masih dikesampingkan sehingga terjadi
penumpukan transaksi yang harus diinput dan menjadikan proses penatausahaan
keuangan pada Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar kurang efektif. Pada satu waktu
bahkan proses likuidasi harus diberhentikan sementara dikarenakan adanya kewajiban
bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menyelesaikan penatausahaan sampai
pada waktu yang ditentukan oleh Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD).

1.2. Tujuan Aktualisasi

Tujuan dari laporan aktualisasi pendidikan dan pelatihan prajabatan (pelatihan


dasar) calon PNS pada kegiatan ini yaitu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS serta

2
kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI pada setiap pelaksanaan tugas
jabatannya sebagai pelayan masyarakat, dan menerapkan akuntabilitas dalam setiap
tugas, dengan semangat nasionalisme, menjujung kode etik sebagai ASN dalam
memberikan pelayanan masyarakat, memiliki komitmen mutu dalam tugas pokok dan
fungsinya, dan nilai-nilai anti korupsi dalam melaksanakan tugas untuk melayani
masyarakat.

1.3. Manfaat Aktualisasi

Manfaat Aktualisasi pada kegiatan ini adalah berperan untuk memberikan


pelayan publik yang professional dan berkualitas. Dalam mewujudkan fungsi ASN
sebagai Pelayan Publik yang profesional, diindikasikan dengan kemampuan
mengaktualisasikan lima nilai dasar yaitu:

1. kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya;


2. kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas
jabatannya;
3. kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas
jabatannya;
4. kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya;
5. kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan
korupsi di lingkungan instansinya

1.4. Ruang Lingkup Aktualisasi

1) Tempat

Adapun tempat kegiatan aktualisasi lapangan yaitu pada instansi tempat bekerja
Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar, yang beralamat Jln. T. Bahctiar Panglima
Polem, SH, Kecamatan Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar dan nilai nilai ASN
yang aktualisasikan adalah nilai ANEKA
2) Waktu

Waktu pelaksanaan aktualisasi yaitu mulai dari tanggal 15 Oktober - 13 November


2021.

3
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

2.1. Deskripsi Organisasi


Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar adalah perangkat daerah sebagai unsur
pelaksana pemerintahan kabupaten di bidang sosial. Dinas Sosial dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Aceh Besar
melalui sekretaris Daerah. Dinas sosial mempunyai tugas umum pemerintahan dan
pembangunan di bidang perlindungan dan jaminan sosial sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Untuk melaksanakan tugas tugas sebagaimana dimaksud, Dinas
Sosial mempunyai fungsi:
a. Penyusunan kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang dinas
b. Pelaksanaan penyusunan dan perumusan kebijakan teknis di bidang kesejahteraan
sosial
c. Penyelenggaraan tugas di bidang perlindungan dan jaminan sosial
d. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan administrasi di bidang kesejahteraan sosial
e. Penyiapan rancangan peraturan dan prosuk hukum lainnya tentang kesejahteraan
sosial
f. Perumusan kebijakan teknis dalam lingkup kesejahteraan sosial
g. Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
h. Pembinaan UPTD
i. Pembinaan kelompok jabatan fungsional, dan
j. Pelaksanaan fungsi lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala Dinas
dan/atau Sekretaris Daerah
Visi

“Terwujudnya Masyarakat yang bermartabat dan berkesejahteraan sosial”

Misi

 Memberikan Pelayanan/pemberdayaan yang berkualitas, adil dan merata untuk


meningkatkan taraf hidup PMKS di Kabupaten Aceh Besar

4
 Meningkatkan kualitas Kebutuhan dasar masyarakat miskin (Sandang, Pangan,
Papan)
 Memperkuat sistem kesejahteraan sosial anak dan keluarga
 Meningkatkan kemampuan dan peranan Lembaga kesejahteraan dan penanganan
masalah sosial.

Nilai-Nilai Organisasi

1. Seluruh aparatur sipil negara atau tenaga lainnya yang bekerja di lingkungan
Kementerian Sosial memiliki integritas dan komitmen serta bertanggung jawab untuk
mematuhi serta menaati ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Seluruh aparatur sipil negara atau tenaga lainnya yang bekerja di lingkungan
Kementerian Sosial melakukan pekerjaan secara transparan, adil, cepat, dan akurat
berdasarkan kompetensi.
3. Seluruh aparatur sipil negara atau tenaga lainnya yang bekerja di lingkungan
Kementerian Sosial melakukan kerja sama untuk membangun hubungan yang
harmonis dan produktif guna menghasilkan karya yang berkuaIitas dan bermanfaat.
4. Seluruh aparatur sipil negara atau tenaga lainnya yang bekerja di lingkungan
Kementerian Sosial melaksanakan tugas dan fungsi dengan integritas yang baik dan
benar serta selalu memegang teguh kode etik dan prinsip moral.
5. Seluruh aparatur sipil negara atau tenaga lainnya yang bekerja di lingkungan
Kementerian Sosial memberikan pelayanan dengan sepenuh hati, ikhlas, dan
nondiskriminasi sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan.

5
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

SUB BAGIAN SUB BAGIAN


UMUM KEUANGAN

BIDANG BIDANG BIDANG


PERLINDUNGAN DAN JAMINAN REHABILITASI SOSIAL PEMBERDAYAAN SOSIAL
SOSIAL

SEKSI: PERLINDUNGAN SEKSI: REHABILITASI SEKSI: IDENTIFIKASI DAN


SOSIAL KORBAN SOSIAL, ANAK DAN PENGUATAN KAPASITAS
BENCANA ALAM LANJUT USIA

SEKSI: PERLINDUNGAN SEKSI: REHABILITASI SEKSI: PEMBERDAYAAN


SOSIAL KORBAN SOSIAL PENYANDANG MASYARAKAT
BENCANA SOSIAL DISABILITAS

SEKSI: REHABILITASI SEKSI: KELEMBAGAAN,


SEKSI: JAMINAN SOSIAL
TUNA SOSIAL, KORBAN KEPAHLAWANAN DAN
KELUARGA
PERDAGANGAN ORANG RESTORASI SOSIAL

UPTD

Struktur Organisasi Dinas Sosial terdiri dari :


1. Sekretariat
Dipimpin oleh Sekretaris dan mempunyai tugas untuk melakukan kegiatan pengelolaan
dan pelayanan administrasi umum, kepegawaian, penyusunan rencana dan program
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Untuk kelancaran dan pencapaian
sasaran program Sekretariat Dinas Sosial, secretariat mempunyai fungsi yaitu :
 Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan administrasi umum dan
kepegawaian;
 Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan penyusunan perencanaan
program dan keuangan;
 Pelaksanaan fungsi lain yang bersifat kedinasan yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai fungsi dan tugasnya

6
Bagian Sekretariat terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum
Mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan ketatausahaan, kepegawaian,
perlengkapan (asset) dan rumah tangga Dinas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
b. Bagian Perencanaan dan Keuangan
Mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data, penyusunan
program, rencana kerja dan anggaran serta evaluasi dan pelaporan, serta melaksanakan
penatausahaan administrasi keuangan dan pertanggungjawaban keuangan.

2. Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial


Bidang perlindungan dan jaminan sosial mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
kebijakan teknis dan fasilitasi di bidang penanggulangan bencana alam, bencana sosial
dan jaminan sosial keluarga sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam
bidang ini terdapat tiga seksi penunjang, yaitu:
a. Seksi perlindungan sosial korban bencana alam mempunyai tugas melakukan
penyusunan kebijakan teknis dan fasilitas upaya penanggulangan bencana alam
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
b. Seksi perlindungan sosial korban bencana sosial mempunyai tugas melakukan
penyusunan kebijakan teknis dan fasilitasi upaya penaggulangan bencana sosial
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c. Seksi jaminan sosial keluarga mempunyai tugas melakukan penyusunan
kebijakan teknis pendampingan jaminan sosial keluarga sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

3. Bidang Rehabilitasi Sosial


Bidang rehabilitasi sosial mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kebijakan teknis
dan pelayanan di bidang rehabilitasi sosial terhadap anak dan lanjut usia, penyandang
disabilitas, tuna sosial dan korban perdagangan orang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Dalam bidang ini terdapat tiga seksi penunjang, yaitu:
a. Seksi rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia mempunyai tugas melakukan
penyusunan kebijakan teknis pelayanan rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia di

7
luar panti dan/ atau Lembaga sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
b. Seksi rehabilitasi sisial penyandang disabilitas mempunyai tugas melakukan
penyusunan kebijakan teknis pelayanan rehabilitasi penyandang disabilitas
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c. Seksi rehabilitasi sosial tuna sosial dan korban perdagangan orang mempunyai
tugas melakukan penyusunan kebijakan teknis pelayanan rehabilitasi sosial tuna
sosial dan korban perdagangan orang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
4. Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin
Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan kebijakan teknis dan administrasi di bidang identifikasi dan
penguatan kapasitas, pemberdayaan masyarakat, penyaluran bantuan stimulant dan
penataan lingkungan dan kelembagaan, kepahlawanan dan restorasi sosial sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Dalam bidang ini terdapat tiga seksi penunjang, yaitu:
a. Seksi identifikasi dan penguatan kapasitas mempunyai tugas melakukan
penyusunan kebijakan teknis identifikasi (verifikasi dan validasi) fakir miskin
dan melaksanakan penguatan kapasitas fakir miskin sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
b. Seksi pemberdayaan masyarakat, penyaluran bantuan stimulan dan penataan
lingkungan mempunyai tugas melakukan penyusunan kebijakan teknis
pemberdayaan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c. Seksi kelembagaan kepahlawanan dan restorasi sosial mempunyai tugas
melakukan penyusunan kebijakan teknis pemberdayaan kelembagaan,
kepahlawanan dan restorasi sosial sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2.2. Tugas Pokok dan Fungsi Sebagi Penyusun Laporan Keuangan


Adapun tugas pokok dan fungsi sebagai jabatan penata atau penyusun laporan
keuangan unit kerja sub bagian perencanaan dan keuangan yaitu melakukan kegiatan
yang meliputi pengelolaan, pemeriksaan serta penataan sistem akuntansi keuangan
sesuai Prosedur dan Sistem Akuntansi Pemerintah yang berlaku untuk tertib
administrasi keuangan di Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar.
Rincian tugas pekerjaan :
a. Membuat konsep dokumen Surat Perintah Membayar Uang (SPM) Dinas Sosial

8
Kabupaten Aceh Besar sesuai petunjuk teknis pengelolaan keuangan daerah dan
prosedur yang berlaku untuk penetapan atasan;
b. Melakukan evaluasi dan analisa pelaksanaan pengelolaan anggaran Dinas Sosial
Kabupaten Aceh Besarsesuai Prosedur dan Sistem Akuntansi Pemerintah yang
berlaku untuk bahan pertimbangan atasan dalam penetapan skala prioritas anggaran
serta anggaran kas Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar;
c. Menyusun konsep skala prioritas anggaran serta anggaran kas Dinas Sosial
Kabupaten Aceh Besarsesuai program kerja Dinas Sosial Kabupaten Aceh
Besardan peraturan yang berlaku untuk penetapan atasan;
d. Menyusun konsep laporan pertanggung jawaban (SPJ) keuangan Dinas Sosial
Kabupaten Aceh Besar dengan dilampiri kwitansi / tagihan dari masing – masing
unit kerja dan pihak ketiga di sertai bukti pendukung yang sah terhadap
pelaksanaan pengelolaan anggaran Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besarsesuai
prosedur dan petunjuk teknis pengelolaan keuangan daerah yang berlaku untuk
penetapan atasan;
e. Menyusun konsep Tanggapan atas Laporan Hasil Pemeriksaan keuangan Dinas
Sosial Kabupaten Aceh Besarberdasarkan data dan fakta pengelolaan anggaran
untuk penetapan atasan.
f. Menyusun konsep telaahan staf mengenai pelaksanaan anggaran, permasalahan
(kasus-kasus keuangan, Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi dll) dan
pemecahan masalah keuangan pada Dinas Sosial Kabupaten Aceh
Besarberdasarkan data dan informasi pelaksanaan anggaran dan perundangan yang
berlaku untuk penetapan atasan;
g. Membuat laporan pelaksanaan tugas sesuai data dan informasi realisasi kegiatan
sebagai pertanggungjawaban;
h. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan sesuai bidang tugas dan
tanggung jawab untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

9
2.3. Analisis Isu Aktual

Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini, penulis terlebih dahulu


mengidentifikasi isu-isu yang yang ditemui selama melakukan on-the-job training di
Subbagian Keuangan Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar. Dalam upaya menyikapi
isu-isu aktual serta tantangan perubahan dan perkembangan yang terjadi berdasarkan
tugas pokok dan fungsi sebagai penyusun laporan keuangan, perlu ditentukan
prioritas yang akan ditangani. Penentuan isu aktual prioritas dilakukan dengan
menggunakan metode AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan)
dengan skala penilaian 1 sampai 5 yang menyatakan isu tersebut: “(1) TidakPenting”,
“(2) Kurang Penting”, “(3) Cukup penting”, “(4) Penting”, “(5) Sangat Penting”.
Adapun penentuan isu aktualnya sebagai berikut :

Tabel 2.1 Isu Aktual di Bagian Keuangan Dinas Sosial


Kriteria
No Isu Aktual ∑ Rank
A K P K
1. Data Aset yang masih 4 3 3 3 13 III
belum tersusun.

2. Belum maksimalnya 4 4 5 4 17 I
Pelaksanaan penatausahaan
keuangan
3. Belum optimalnya proses 4 2 3 2 11 IV
penomoran dokumen
keuangan
4 Belum optimalnya 4 3 3 4 14 II
pengarsipan dokumen
pertanggungjawaban ganti
uang (GU)

Berdasarkan tabel di atas, isu aktual yang akan menjadi prioritas adalah Belum
maksimalnya Pelaksanaan penatausahaan keuangan.

Untuk mendapatkan fokus utamanya dalam penulisan ini, maka penulis

10
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Metode USG tersebut
dapat digambarkan sebagai alat untuk menyusun urutan prioritas dalam menyelesaikan
isu tersebut. Setiap isu nanti akan diberi skor dari yang paling rendah sampai ke yang
paling tinggi, yaitu dengan nilai 1 (satu) sampai dengan 5 (lima). Seperti pada tabel
berikut ini:
Tabel 2.2 Aspek Prioritas

No Aspek U S G ∑ Rank
1. Data Aset yang masih belum
4 4 3 11 II
tersusun.
2. Belum maksimalnya
5 5 4 14 I
Pelaksanaan
penatausahaan keuangan
3. Belum optimalnya
pengarsipan dokumen 4 3 3 10 III
pertanggungjawaban ganti
uang (GU)

Keterangan:
Urgency : Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti.
5 : Sangat urgen
4 : Urgen
3 : Cukup Urgen
2 : Kurang Urgen
1 : Tidak Urgen
Seriousness : Seberapa besar suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan.
5 : Sangat Serius
4 : Serius
3 : Cukup Serius
2 : Kurang Serius
1 : Tidak Serius
Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.
5 : Harus Ditangani Segera
4 : Toleransi Waktu Singkat
3 : Toleransi Waktu Cukup Lama
2 : Toleransi Waktu Lama
1 : Toleransi Waktu Sangat Lama

11
2.4. Argumentasi Terhadap Isu Terpilih
Isu yang diangkat dalam rancangan adalah belum maksimalnya pelaksanaan
penatausahaan keuangan di Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar. Pada analisis urgensi
penulis memberikan bobot 5 (sangat penting) untuk isu terpilih. Hal ini didasari karena
adanya kewajiban dari Pemerintah Daerah untuk melakukan penatausahaan transaksi
keuangan pada aplikasi SIPD. Penggunaan SIPD diharapkan dapat mewujudkan
transparansi pemerintah daerah agar dapat dimonitor oleh pemerintah pusat untuk
kemudahan proses pengambilan keputusan, serta untuk mendukung percepatan
transformasi digital dalam kegiatan pemerintahan. Maka dari itu dalam masa peralihan
ini, proses penatausahaan transaksi keuangan pada tahun ini menggunakan dua aplikasi
yaitu Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) yang sudah digunakan
terlebih dahulu dan SIPD.
Penggunaan SIPD ini diatur dalam Permendagri No. 70 Tahun 2019 tentang
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah. Dari Permendagri tersebut terdapat beberapa
hal yang harus ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah antara lain melakukan integrasi
proses penyusunan perencanaan pembangunan daerah, dan pengelolaan keuangan
daerah termasuk di dalamnya proses penatausahaan keuangan. Oleh karena itu pada
analisis tingkat keseriusan penulis memberikan bobot 5 (sangat serius) karena
merupakan mandat langsung dari pemerintah melalui Kemendagri.
Implementasi penggunaan SIPD akan sangat berpengaruh terhadap penilaian
kinerja pemerintah daerah. Karena tidak optimalnya pengelolaan keuangan maka akan
mengganggu jalannya pemerintahan secara keseluruhan. Di samping itu terdapat sanksi
jika pemerintah daerah tidak melaksanakan pengelolaan keuangan dengan SIPD. Dalam
jangka pendek, tidak berjalannya sistem penatausahaan keuangan akan mengganggu
proses likuidasi. Maka penulis menetapkan bobot 4 (toleransi waktu singkat) sebab
proses penatausahaan menggunakan SIPD harus segera dilakukan demi kelancaran
pemerintahan.
Berdasarkan pemaparan di atas, isu aktual yang akan menjadi prioritas adalah
“Belum maksimalnya Pelaksanaan penatausahaan keuangan”. Dengan demikian,
gagasan pemecahan masalahnya adalah “Optimalisasi pelaksanaan penatausahaan
keuangan dengan menggunakan Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD)”.

12
2.5. Rancangan Aktualisasi Kegiatan

Penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN, Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI terkait dengan kegiatan yang dilakukan di unit kerja tertera
pada tabel di bawah ini :
Unit Kerja : Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar

Identifikasi Isu : 1. Data aset yang masih belum tersusun.


2. Belum maksimalnya Pelaksanaan penatausahaan keuangan di Dinas Sosial Kabupaten Aceh
Besar
3. Belum optimalnya pengarsipan dokumen pertanggungjawaban ganti uang (GU)
Isu yang Diangkat : Belum maksimalnya Pelaksanaan penatausahaan keuangan di Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar

Gagasan Pemecahan Isu : “Optimalisasi Pelaksanaan Penatausahaan Keuangan Dengan Menggunakan Sistem Informasi
Pemerintah Daerah (SIPD) pada Bagian Keuangan Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar”

TABEL 2.3 RANCANGAN AKTUALISASI


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Kesesuaian dengan ANEKA Kontribusi Penguatan Nilai
Terhadap Visi Misi Organisasi
1 Konsultasi dengan atasan 1. Melaporkan kegiatan Memahami 1. Pada saat melakukan konsultasi, Melalui kegiatan Dengan melakukan
langsung belajar selama in campuss. PBM penulis melaksanakan konsultasi dengan konsultasi, maka
musyawarah (Nasionalisme) atasan yang pekerjaan telah
dengan atasan agar aktualisasi dilakukan secara dilakukan secara

13
2. Diskusi rencana kegiatan Catatan Hasil dapat berjalan dengan efektif efektif dan penuh transparan, dan
aktualisasi nilai-nilai dasar Diskusi dan efisien (Komitmen Mutu) tanggung jawab, penuh tanggung
ASN sesuai dengan kebutuhan maka akan jawab.
instansi. membantu instansi
3. Meminta izin untuk Izin untuk 2. Setelah menerima saran dari dalam mencapai visi
berkonsultasi dengan Berkonsultasi atasan, penulis melaksanakan dan misinya yaitu
bidang perbendaharaan rancangan aktualisasi sesuai memperkuat sistem
BPKD. dengan arahan (taat perintah) kerja.
dan dengan penuh tanggung
jawab (Etika Publik)

2 Konsultasi dengan bidang


1. Menghubungi bidang Kesepakatan Koordinasi yang
perbendaharaan BPKD 1. Dalam melakukan koordinasi Dengan Persiapan
perbendaharaan untuk Waktu dilakukan dengan
dengan bidang perbendaharaan membuat
menetapkan jadwal BPKD terkait SIPD, penulis perencanaan awal Bidang
konsultasi. Perbendaharaan
berusaha hadir tepat pada waktu untuk berkoordinasi
yang telah disepakati (Disiplin, dengan bidang BPKD
memungkinkan
Etika Publik) serta terkait, diharapkan
terjalin kerja sama
menyampaikan maksud dan dapat berkontribusi
Koordinasi tujuan dengan penuh kejelasan pada misi untuk membangun
2. Koordinasi dengan hubungan yang
pemberdayaan

14
mendatangi kantor BPKD (Akuntabilitas) yang berkualitas. produktif.
untuk mendalami sistem 2. Konsultasi dilakukan dengan
penatausahaan SIPD harapan penulis dapat
melakukan proses
3. Membuat catatan hasil Catatan
penatausahaan secara mandiri
konsultasi Diskusi
(Anti Korupsi) agar lebih
efektif dalam pelaksanaannya,
sehingga target penatausahaan
3 Melakukan penatausahaan
tercapai (Komitmen Mutu)
pertanggungjawaban Ganti Berkas SPJ Membantu Dengan proses
1. Menerima dan memeriksa
Uang/Tambah Uang organisasi dalam penatausahaan
kelengkapan dokumen 1. Dalam menerima berkas dari
proses penginputan yang konsisten
Surat Pertanggungjawaban unit atau bidang lain penulis
dan arsip SPJ dengan serta berkomitmen
(kwitansi) harus melayani dengan baik dan
penuh tanggung untuk menaati
Kesesuaian tidak membeda-bedakan (tidak
2. Menghitung nominal uang jawab merupakan ketentuan, maka
Nilai Kwitansi, diskriminatif, Nasionalisme)
yang tertera pada bukti pelayanan kita diharapkan dapat
BKU 2. Dalam memverifikasi SPJ
transaksi dan mencatatnya sebagai ASN di melakukan tugas
dengan berkas pendukungnya
pada Buku Kas Umum SKPD sesuai dengan secara Profesional.
bila terdapat kesalahan maka
Misi organisasi yaitu
Nominal penulis harus berani
memberikan
3. Menghitung jumlah pajak Pajak, Berkas mengemukakan kesalahannya
pelayanan yang

15
GU pada transaksi- Pbk kepada unit pemegang SPJ berkualitas.
transaksi tertentu kemudian (Anti Korupsi)
dipindahbukukan 3. Hasil pengarsipan data digital
Arsip Digital SPJ harus bisa dipastikan tepat
4. Melakukan scanning dan tanpa kesalahan.
dokumen untuk keperluan (Komitmen Mutu)
penginputan 4. Penginputan SPJ tersebut
Data Terinput
dilakukan secara rutin
5. Melakukan penatausahaan (Konsisten) serta dengan penuh
SPJ melalui SIPD tanggung jawab
Dokumen
4 Membuat dokumen Surat (Akuntabilitas) sehingga tidak
Tertata
6. Mengarsipkan dokumen lagi terjadi penumpukkan
Permintaan Pembayaran/
SPJ pekerjaan. Dengan membuat
Surat Permintaan Membayar Bukti-bukti
dokumen SPP/SPM Melaksanakan
1. Menerima dokumen Transaksi
yang transparan dan tugas dan fungsi
transaksi dan memeriksa
1. Dalam proses pembuatan memegang nilai pembuatan SPM
kelengkapan dokumen
SPM/SPP penulis harus kejujuran serta dengan integritas
pendukung
Nominal menyajikan data secara sesuai dengan yang baik dan

2. Menghitung jumlah pajak Pajak transparan dan meminta tupoksi penata benar serta selalu
kejelasan beserta bukti keuangan, memegang teguh
yang harus dibayarkan
kode etik dan

16
SPP/SPM penunjangnya (Akuntabilitas) diharapkan dapat prinsip moral
3. Melakukan penatausahaan 2. Dalam pembuatan SPP/SPM berkontribusi dalam diharapkan dapat
SPP dan SPM melalui yang paling diutamakan adalah proses peningkatan menjunjung tinggi
SIPD kejujuran dalam menyerahkan pelayanan nilai Bermartabat.
Dokumen kwitansi atau bukti keuangan administrasi
4. Mengarsipkan dokumen Tertata yang semestinya. (Anti
SPJ Korupsi)
3. Proses penghitungan pajak harus
transparan (Akuntabilitas)
dan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan (Taat
Peraturan, Etika Publik) serta
dilakukan dengan penuh
ketelitian (cermat) agar tidak
terjadi kesalahan yang bisa
mengakibatkan temuan audit
(Etika Publik).
5 Memberikan edukasi kepada
4. Penulis juga wajib menolak jika
tenaga kerja honorer di
ada permintaan untuk tidak
bidang keuangan
memotong pajak (Berani, Anti
Materi

17
Edukasi Korupsi). Proses pembelajaran Dengan
1. Menyiapkan bahan untuk 5. SPP/SPM yang telah dibuat yang dilakukan memberikan
proses edukasi Proses harus dapat dipertanggung diharapkan mampu pelayanan dalam
Edukasi jawabkan (Akuntabilitas) memberi kontribusi bentuk edukasi
2. Mengedukasi tenaga 1. Pemberian edukasi dilakukan bagi instansi sesuai dengan sepenuh
honorer tentang sistem agar terjadi kerja sama misinya yaitu hati dan ikhlas,
penatausahaan keuangan (Nasionalisme) dalam proses meningkatkan diharapkan dapat
dengan SIPD Pemahaman
penatausahaan keuangan, kemampuan dan membangun nilai
tentang SIPD
sehingga proses penginputan peranan lembaga Melayani.
3. Mempraktekkan langsung dapat dilaksanakan dengan
penggunaan SIPD efektif dan efisien dalam hal
ketepatan waktu (Komitmen
Mutu)
2. Proses edukasi dilaksanakan
dengan sederhana atas dasar
persamaan derajat tanpa adanya
niat menggurui, semata untuk
menjalankan kepentingan
bersama (Nasionalisme)

18
6 Melakukan evaluasi efktifitas 1. Berkoordinasi dengan Catatan Hasil 1. Evaluasi dilaksanakan dengan Proses evaluasi Evaluasi dilakukan
penatausahaan keuangan atasan/mentor untuk Evaluasi adil (Nasionalisme) serta siap dilakukan dengan dengan harapan
dengan SIPD mengevaluasi menerima kritik dan saran tujuan untuk agar pekerjaan
2. Evaluasi dilakukan untuk melakukan optimal sehingga
2. Melakukan perbaikan Umpan Balik meningkatkan kualitas dan pemberdayaan dan sesuai dengan nilai
yang diperlukan kompetensi dalam pelaksanaan pengawasan pada organisasi
kegiatan penatausahaan Satuan Kerja transparan, adil,
keuangan (Komitmen Mutu) Perangkat Daerah cepat, dan akurat.

19
2.6. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

OKTOBER NOVEMBER
URAIAN
No 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
KEGIATAN 31
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 3
Konsultasi dengan
1 atasan langsung
Konsultasi dengan
2 bidang perbendaharaan
BPKD
Melakukan
penatausahaan
3 pertanggungjawaban
Ganti Uang/Tambah
Uang
Membuat dokumen
Surat Permintaan
4
Pembayaran/ Surat
Permintaan Membayar
Memberikan
pembelajaran kepada
5
tenaga kerja honorer di
bidang keuangan
Melakukan evaluasi
efektifitas
6 penatausahaan
keuangan dengan
SIPD

20
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI

3.1. Realisasi Kegiatan Aktualisasi Nilai ASN


Pelaksanaan kegiatan aktualisasi merupakan kesinambungan dari rancangan
kegiatan-kegiatan yang telah dibuat sebelumnya. Dalam pelaksanaan aktualisasi
diterapkan nilai-nilai dasar PNS yang telah dipelajari pada saat pelatihan dasar. Dalam
sistem pembelajaran pelatihan dasar, setiap peserta dituntut untuk mampu
mengaktualisasikan materi pembelajaran yang telah dipelajari melalui proses
pembiasaan diri yang difasilitasi dalam pembelajaran agenda habituasi. Aktualisasi
dilakukan dengan menerjemahkan teori ke dalam praktek, mengubah konsep menjadi
konstruk dan menjadikan gagasan sebagai kegiatan.
Pelaksanaan aktualisasi ini juga sebagai langkah menginternalisasi,
mengaktualisasikan dan menghabituasikan nilai-nilai dasar PNS sehingga terbentuk
karakter PNS yang profesional. Nilai-nilai dasar PNS diimplementasikan di dalam
setiap kegiatan berdasarkan tugas pokok dan fungsi Penyusun Laporan Keuangan yang
dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2021 s.d 13 November 2021 yang dijelaskan
sebagai berikut:
1. Konsultasi dengan atasan langsung
1. Melaporkan kegiatan belajar selama in
campuss.
2. Diskusi rencana kegiatan aktualisasi nilai-
Tahapan Kegiatan
nilai dasar ASN
3. Meminta izin untuk berkonsultasi dengan
bidang perbendaharaan BPKD.
Waktu Kegiatan 15 Oktober 2021
Foto, Catatan Diskusi, Izin Menemui Bidang
Bukti Fisik
Perbendaharaan BPKD

21
A. Nilai-Nilai Dasar yang Melandasi Aktualisasi
 Nasionalisme: Penulis bermusyawarah dengan atasan ketika melakukan
konsultasi
 Komitmen Mutu: Konsultasi dilakukan dengan tujuan aktualisasi dapat
berjalan dengan efektif dan efisien
 Etika Publik:
- Penulis menerima saran dari atasan dan melaksanakan aktualisasi
sesuai dengan arahan (taat perintah)
- Penulis melaksanakan saran atasan dengan penuh tanggung jawab

B. Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan


Sebelum melaksanakan kegiatan, penulis terlebih dahulu menemui mentor
sesuai kesepakatan janji untuk melaporkan kegiatan yang dilakukan selama
on campuss. Kemudian kami berdiskusi mengenai internalisasi yang penulis
lakukan selama masa habituasi. Seteleh itu, penulis meminta izin untuk
berkonsultasi lebih lanjut ke bidang perbendaharaan BPKD untuk mendapat
informasi lebih mendalam mengenai pelaksanaan penatausahaan SIPD.
Dengan berkonsultasi, penulis dan atasan telah menerapkan nilai Whole of
Government dan konsultasi yang dilakukan bermanfaat demi kepentingan
bersama.

Gambar 3.1. Diskusi dengan mentor

C. Analisa Dampak
Dampak yang muncul apabila tidak diterapkan nilai-nilai dasar ASN dalam
pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :

1. Nasionalisme

22
 Jika penulis tidak melakukan musyawarah dengan atasan, maka
atasan akan sulit memahami kegiatan yang akan dilaksanakan.

2. Komitmen Mutu
 Jika diskusi tidak dilakukan, maka penulis kesulitan mendapatkan
masukan dan tambahan ide dari mentor. Hal ini dapat
mengakibatkan aktualisasi tidak dapat dilakukan dengan efektif
dan efisien.
 Jika penulis tidak bersikap cermat penuh ketelitian dalam bekerja,
maka dapat menimbulkan banyak kesalahan saat bekerja.

3. Etika Publik
 Jika penulis tidak mampu menerima masukan dari atasan, maka
akan sulit bagi penulis dan atasan untuk dapat bersinergi. Hal ini
juga dapat menimbulkan komunikasi yang terputus antara
keduanya.
 Tidak adanya tanggung jawab dalam bekerja dapat mengakibatkan
kegiatan aktualisasi tida berjalan sesuai rencana dan menimbulkan
banyak kesalahan.

2. Konsultasi dengan bidang perbendaharaan BPKD


1. Menghubungi bidang perbendaharaan untuk
menetapkan jadwal konsultasi.
2. Koordinasi dengan mendatangi kantor
Tahapan Kegiatan
BPKD untuk mendalami sistem
penatausahaan SIPD
3. Membuat catatan hasil konsultasi
Waktu Kegiatan 18 Oktober 2021
Bukti Fisik Kesepakatan Waktu, Catatan Hasil Koordinasi
A. Nilai-Nilai Dasar yang Melandasi Aktualisasi
 Nasionalisme: Penulis bermusyawarah dengan atasan ketika
melakukan konsultasi

23
 Komitmen Mutu: Konsultasi dilakukan dengan tujuan aktualisasi
dapat berjalan dengan efektif dan efisien
 Etika Publik:
- Penulis menerima saran dari atasan dan melaksanakan aktualisasi
sesuai dengan arahan (taat perintah)
- Penulis melaksanakan saran atasan dengan penuh tanggung jawab

B. Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan


Tahap awal yang dilakukan penulis dalam kegiatan kedua ini adalah
terlebih dahulu menghubungi via telepon pihak perbendaharaan BPKD
untuk membuat kesepakatan waktu bertemu. Setelah jadwal disetujui,
penulis segera berkoordinasi dengan bidang perbendaharaan terkait
penatausahaan SIPD dan kemungkinan kendala-kendala yang akan
dihadapi selama masa penginputan. Pada tahapan ini juga penulis meminta
diterbitkannya Surat Penyediaan Dana (SPD) Triwulan III dan Triwulan IV
demi kelancaran penatausahaan yang akan dilakukan. Dengan melakukan
koordinasi antar instansi penulis berusaha menerapkan nilai Whole Of
Government, dengan harapan terjalin kerjasama yang baik dan mampu
membuat iklim kerja semakin kondusif.

Gambar 3.2. Diskusi dengan Perbendaharaan BPKD dan Terbitan SPD

C. Analisa Dampak
Dampak yang muncul apabila tidak diterapkan nilai-nilai dasar ASN dalam
pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Etika Publik

24
 Jika penulis tidak disiplin karena datang tidak tepat pada
waktunya, penulis bisa saja tidak lagi diberi kesempatan untuk
melakukan mendalaman materi mengenai SIPD. Hal ini akan
sangat merugikan bagi penulis karena tujuan untuk mendalami
materi tidak tercapai.

2. Akuntabilitas
 Tidak adanya kejelasan membuat maksud dan tujuan ke bidang
perbendaharaan tidak tersampaikan seluruhnya. Hal ini
membuat informasi yang akan diterima penulis menjadi tidak
maksimal, sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan dalam
proses penatausahaan keuangan.

3. Anti Korupsi
 Ketidakmandirian dalam proses belajar akan membuat penulis
mengalami kesulitan ketika menemui masalah ditengah proses
penatausahaan. Hal ini akan membuat ilmu dan pemahaman
penulis tidak berkembang.

4. Komitmen Mutu
 Jika konsultasi yang dilakukan tidak efektif, maka kegiatan
mempelajari dan mendalami penatausahaan keuangan tidak akan
tercapai. Hal ini akan menimbulkan kualitas dan produktifitas
kerja menurun.

3. Melakukan penatausahaan pertanggungjawaban Ganti Uang/Tambah


Uang
Tahapan Kegiatan 1. Menerima dan memeriksa kelengkapan

25
dokumen Surat Pertanggungjawaban (kwitansi)
2. Menghitung nominal uang yang tertera pada
bukti transaksi dan mencatatnya pada Buku
Kas Umum
3. Menghitung jumlah pajak GU pada transaksi-
transaksi tertentu kemudian dipindahbukukan
4. Melakukan scanning dokumen untuk keperluan
penginputan
5. Melakukan penatausahaan SPJ melalui SIPD
6. Mengarsipkan dokumen SPJ
Waktu Kegiatan 19-28 Oktober 2021
Berkas SPJ, Bukti PBK, Nominal Pajak,
Bukti Fisik Dokumen Digital, Data SPJ Terinput di SIPD,
Arsip Dokumen
A. Nilai-Nilai Dasar yang Melandasi Aktualisasi
 Nasionalisme: Penulis menerima berkas SPJ dengan baik dan tidak
membeda-bedakan (tidak diskriminatif)
 Anti Korupsi: Mengemukakan kesalahan pada SPJ kepada unit atau
bidang dengan berani
 Etika Publik: Melakukan pengarsipan data digital dengan tepat dan
tanpa kesalahan
 Akuntabilitas: Penulis melakukan penatausahaan keuangan secara
konsisten dan penuh tanggung jawab

B. Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan


Pada tahap ketiga ini penulis memulai pekerjaan penatausahaan
keuangan. Tahapan kegiatan pertama adalah memeriksa kelengkapan
dokumen Surat Pertanggungjawaban (SPJ) dari masing-masing Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) beserta bukti pendukungnya seperti
faktur, nota pembelian dan pembayaran, Surat Perjanjian Kerja, Surat
Perintah Tugas dan dokumen perjalanan. Kegiatan ini harus dilakukan dengan
hati-hati sebab dokumen yang diperiksa berkaitan dengan kepentingan
bersama, yaitu pihak ketiga (rekanan), PPTK, dan bidang keuangan. Dalam

26
hal ini penulis berusaha menerapkan nilai Pelayanan Publik yang maksimal
agar pemeriksaan yang dilakukan tidak menimbulkan masalah di kemudian
hari.
Selanjutnya tahapan kedua yang penulis lakukan adalah menghitung
nominal uang yang tertera pada bukti transaksi, jumlah yang tertera pada
bukti penerimaan harus sesuai dengan bukti transaksi yang dilampirkan.
Penulis melakukan tahapan ini dengan Professional dan penuh tanggung
jawab. Hal ini menunjukkan bahwa penulis berusaha menerapkan nilai
Manajemen ASN ke dalam diri.

Gambar 3.3. Berkas SPJ yang Telah Diperiksa dan Sesuai


Tahap selanjutnya setelah dokumen dipastikan sesuai adalah
menghitung jumlah pajak yang harus dipotong dan dipungut dari total nilai
transaksi. Jadi yang diterima oleh pihak ketiga adalah jumlah bersih setelah
dikurang pajak. Jenis-jenis pajak yang dipungut adalah PPh 21, PPh 22, PPh
23, dan PPN. Pajak yang telah dipungut ini kemudian disetorkan melalui
kanal-kanal yang telah bekerja sama dengan Dirjen Pajak. Dalam hal ini
Dinas Sosial menyetorkan pajak ke pihak ketiga selaku rekanan dikarenakan
ada kelebihan potongan pajak pada tahun 2020 atas transaksi rekanan
tersebut. Bukti pemindahbukuan atas potongan pajak terebut telah selesai
diproses dan menunggu validasi dari pihak KPP Pratama Aceh Besar. Hal ini
berarti penulis telah berkoordinasi dengan KPP Pratama Aceh Besar untuk
kelancaran pemindahbukuan pajak dan telah menanamkan nilai Whole of

27
Government.

Gambar 3.4. Penghitungan Jumlah pajak yang kemudian di PBK


Tahapan keempat adalah melakukan scanning dokumen SPJ.
Dokumen digital ini diperlukan pada saat penginputan penatausahaan
keuangan di SIPD. Hal ini berarti SPJ yang telah kita lakukan
penatausahaannya dapat langsung terintegrasi dengan pemerintah pusat
melalui Kemendagri. Maka dalam hal ini penulis berusaha menerapkan nilai
Whole of Government.

28
Gambar 3.5. Melakukan Pemindaian Dokumen

Tahap selanjutnya yang penulis lakukan adalah melakukan


penginputan data yang telah selesai diperiksa ke dalam SIPD. Pada tahap
inilah dokumen digital yang telah dipindai diunggah ke dalam sistem. Jumlah
pajak yang telah dipotong juga dimasukkan beserta data rekanan yang terlibat
transaksi. Dokumen ini kemudian akan bisa diakses oleh pemangku
kepentingan seperti Pemerintah Daerah, BPK untuk proses pemeriksaan
secara daring, dan pengawasan oleh Kemendagri. Dalam tahapan ini
integrasi yang ingin dicapai diaplikasikan, maka penulis telah melaksanakan
nilai Whole of Government.

29
Gambar 3.6. Surat Pertanggungjawaban yang Telah di Input ke Dalam SIPD

Bagian terakhir dalam proses penatausahaan Ganti Uang/ Tambah


uang ini adalah melakukan pengarsipan dari dokumen-dokumen SPJ sesuai
dengan urutan nomor transaksi. Hal ini dilakukan dengan tujuan
mempermudah proses pencarian dokumen pada saat diperlukan, misalnya
pada saat pemeriksaan BPK. Maka dalam hal ini penulis berusaha melakukan
pelayanan maksimal agar pekerjaan berjalan dengan semestinya (Pelayanan
Publik).

30
Gambar 3.7. Arsip Dokumen SPJ per Bulan

C. Analisa Dampak
Dampak yang muncul apabila tidak diterapkan nilai-nilai dasar ASN dalam
pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Nasionalisme
 Jika penulis bersikap diskriminatif dan melakukan transaksi
dengan baik hanya kepada orang-orang tertentu saja (orang-orang
dengan jabatan), hal ini akan menimbulkan konflik dalam
pekerjaan. Kinerja penulis dianggap buruk dan tidak professional.

2. Anti Korupsi
 Tidak adanya keberanian dalam mengungkap kesalahan yang
terjadi dalam pemeriksaan SPJ akan membuat SPJ tersebut tetap
salah dan tidak bisa dilanjutkan proses penatausahaannya. Hal ini
kemudian berdampak pada proses pencairan dana yang akan
terhambat.

3. Etika Publik
 Proses pemindaian dokumen SPJ membutuhkan ketelitian. Jika
tidak demikian, bisa saja terjadi kesalahan dalam penulisan nomor
BKU yang berakibat pada ketidaksesuaian dalam pengunggahan
bukti transaksi di SIPD.

31
4. Akuntabilitas
 Kegiatan penatausahaan keuangan harus senantiasa dilakukan
dengan konsisten dan penuh tanggung jawab. Sebab jika tidak,
akan terjadi penumpukkan transaksi keuangan. Hal ini tentu saja
akan membuat pekerjaan terasa lebih berat untuk dikerjakan ketika
sudah mendekati batas tenggat waktu.

4. Membuat dokumen Surat Permintaan Pembayaran/ Surat Permintaan


Membayar
1. Menerima dokumen transaksi dan
memeriksa kelengkapan dokumen
pendukung
2. Menghitung jumlah pajak yang harus
Tahapan Kegiatan
dibayarkan
3. Melakukan penatausahaan SPP dan SPM
melalui SIPD
4. Mengarsipkan dokumen SPJ
Waktu Kegiatan 29 Oktober 2021- 10 November 2021
Bukti-Bukti Transaksi, Nominal Pajak, SPP &
Bukti Fisik
SPM, Arsip Dokumen
A. Nilai-Nilai Dasar yang Melandasi Aktualisasi
 Akuntabilitas: Penulis diharapkan mampu menyajikan data secara
transparan dan jelas sehingga data yang ditampilkan bisa
dipertanggungjawabkan.
 Anti Korupsi: Penulis mengutamakan nilai kejujuran dalam proses
penatausahaan keuangan sesuai dengan urutan masuknya berkas.
Penulis juga berani menolak permintaan pemotongan pajak dengan
nilai yang tidak seharusnya.
 Etika Publik: Proses perhitungan pajak dilakukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan (taat peraturan) yang berlaku serta
dilakukan dengan penuh ketelitian (cermat) agar tidak terjadi kesalahan.

32
B. Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan
Dalam penatausahaan Surat Permintaan Pembayaran dan Surat
Perintah Membayar, yang pertama harus dilakukan adalah memeriksa
kelengkapan dokumen, seperti Surat Perintah Kerja, Rincian Biaya, Berita
Acara Pemeriksaan, Berita Acara Serah Terima, Berita Acara Pembayaran,
rekening koran pihak ketiga, dan faktur pajak. Pemeriksaan dilakukan
secara professional untuk memastikan tidak terjadi kesalahan. Maka dalam
hal ini penulis berusaha menerapkan nilai Manajemen ASN.

Gambar 3.8. Kelengkapan Dokumen yang Akan Dibuatkan SPP & SPM
Selanjutnya pada tahapan kedua penulis menghitung jumlah pajak
yang harus dipotong dari nilai transaksi. Sama seperti pada saat
penatausahaan SPJ GU/TU, jumlah pajak ini berguna untuk diunggah pada
saat penginputan di SIPD. Kemudian dari nilai pajak tersebut dibuatkan e-

33
billing pajak untuk disertakan sebagai salah satu kelengkapan dokumen
yang akan diserahkan ke bidang perbendaharaan BPKD. Pada tahapan ini,
penulis melakukan proses pelayanan publik dalam hal pembuatan e-
billing atas potongan pajak pihak ketiga.

Gambar 3.9. Nominal Pajak Sesuai dengan Jenis Transaksi

Tahap selanjutnya yang penulis lakukan adalah melakukan


penginputan data ke dalam SIPD dimulai dari penatausahaan SPP melalui
akun Bendahara Pengeluaran, kemudian melakukan proses verifikasi di
dalam sistem melalui akun Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) setelah
sebelumnya diverifikasi secara manual. Dalam akun PPK ini juga
kemudian SPM dibuat dan dimasukkan nominal pajaknya, kemudian
dilanjutkan dengan verifikasi dan pembuatan Surat Pertanggungjawaban
Mutlak pada akun Pengguna Anggaran (PA). Proses penatausahaan ini
sudah terintegrasi pada masing-masing akun berkaitan, sehingga segala
bentuk penatausahaan transaksi yang sudah terekam bisa diawasi oleh
masing-masing pihak yang bertanggung jawab. Maka proses ini
mengandung nilai Whole of Government.

34
Gambar 3.10. SPP yang Telah Diinput di SIPD

Gambar 3.11. Register SPM di SIPD yang telah diinput

Bagian terakhir dalam proses penatausahaan SPP dan SPM ini


adalah melakukan pengarsipan dari dokumen-dokumen dengan
menyertakan nomor SPP dan SPM, uraian transaksi, nama pihak ketiga,
dan nominal transaksi pada halaman depan map. Hal ini dilakukan dengan
tujuan mempermudah proses pencarian dokumen pada saat diperlukan,
misalnya pada saat pemeriksaan BPK. Maka dalam hal ini penulis berusaha
melakukan pelayanan maksimal agar pekerjaan berjalan dengan semestinya
(Pelayanan Publik).

35
Gambar 3.12. Arsip Kelengkapan Dokumen SPP & SPM

C. Analisa Dampak
Dampak yang muncul apabila tidak diterapkan nilai-nilai dasar ASN dalam
pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Akuntabilitas
 Jika penulis tidak melakukan proses pemeriksaan dan penyajian
data secara jelas dan transparan, akan timbul banyak kesalahan.
Hal ini akan berpengaruh pada proses lanjutan yang akan
dilakukan yaitu penyampaian berkas ke BPKD. Jika transparansi
tidak terpenuhi, pertanggungjawaban sulit dilakukan. Karena
akan banyak pihak yang saling menyalahkan atas kekeliruan
yang terjadi.
2. Anti Korupsi
 Jika penulis tidak jujur dengan mendahului berkas yang tidak
sesuai dengan urutan masuknya dalam artian mendahului berkas
dari orang-orang tertentu, maka penulis telah kehilangan
profesionalitasnya. Hal ini juga membuat proses penatausahaan
menjadi tidak tertib lagi. Dalam hal pemotongan pajak, jika
penulis tidak berani menolak permintaan pengurangan pajak
yang tidak seharusnya, maka dari itu penulis telah melakukan
pelanggaran berat dan wajib dihukum.
 menghitung pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka

36
penulis telah melanggar aturan dan membuat resiko bagi instansi
karena telah melakukan penggelapan pajak.

3. Etika Publik
 Jika penulis tidak cermat menghitung pajak sesuai dengan
peraturan yang berlaku, nilai pajak yang disetorkan menjadi
tidak sesuai. Perhitungan yang salah ini akan menimbulkan
masalah dikemudian hari, yaitu terjadi kelebihan/kekurangan
bayar pajak yang harus dipertanggungjawabkan. Hal ini tentu
saja mengganggu efektifitas dan efisiensi kerja, karena proses
pelaporan kekurangan/kelebihan bayar ini melibatkan pihak
KPP Pratama, rekanan dan dokumen-dokumen tambahan.
5. Memberikan edukasi kepada tenaga kerja honorer di bidang keuangan
1. Menyiapkan bahan untuk proses edukasi
2. Mengedukasi tenaga honorer tentang sistem
Tahapan Kegiatan
penatausahaan keuangan dengan SIPD
3. Mempraktekkan langsung penggunaan SIPD
Waktu Kegiatan 2-11 November 2021
Materi Edukasi, Proses Edukasi, Pemahaman
Bukti Fisik
tentang SIPD
A. Nilai-Nilai Dasar yang Melandasi Aktualisasi
 Nasionalisme: Penulis melakukan edukasi kepada rekan kerja dengan
tujuan terjalin kerja sama dan mempercepat proses penatausahaan
keuangan di SIPD. Hal ini dilakukan demi menjalankan kepentingan
bersama
 Komitmen Mutu: Proses edukasi dilakukan agar dapat
memaksimalkan penatausahaan keuangan sehingga lebih efektif dan
efisien

B. Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan


Untuk mempercepat proses penatausahaan keuangan di SIPD agar
berjalan lebih efektif dan efisien, penulis mengikutsertakan tenaga kerja
honorer. Selain itu, hal ini juga akan sangat bermanfaat bagi rekan kerja

37
tersebut karena akan menambah pengetahuan mereka dalam proses
penatausahaan. Maka hal pertama yang penulis lakukan adalah menyiapkan
bahan pelajaran yang didapatkan dari media internet. Setelah itu, penulis
berusaha mengedukasi rekan kerja sesuai dengan alur dan proses
penatausahaan. Pembelajaran ini juga senantiasa berguna bagi penulis
untuk memperdalam pengetahuan mengenai SIPD. Pada tahap awal
pembelajaran, rekan-rekan belajar mengenai penatausahaan SPP dan SPM
sampai pada tahap pembuatan SPTJM SPM. Untuk memperlancar rekan
kerja dalam melakukan proses penatausahaan keuangan melalui SIPD,
penulis meminta kepada rekan-rekan untuk melakukan penatausahaan
secara mandiri. Pada ketiga tahapan ini, penulis berusaha memberikan
pelayanan melalui transfer ilmu yang penulis punya. Dengan demikian,
penulis telah menanamkan nilai Pelayanan Publik.

Gambar 3.13. Manual Book Siklus LS non Gaji

38
Gambar 3.14. Proses Edukasi SIPD

C. Analisa Dampak
Dampak yang muncul apabila tidak diterapkan nilai-nilai dasar ASN dalam
pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Nasionalisme
 Jika penulis tidak melakukan kerja sama dengan rekan kerja,
tidak akan terjalin lingkungan kerja yang kondusif. Selanjutnya
akan terjadi penumpukan transaksi yang akan berpengaruh pada
sistem kerja di bidang keuangan. Hal ini tentu saja menimbulkan
ketidaknyamanan dalam bekerja dan mengganggu kepentingan
Bersama.
2. Manajemen Mutu
 Ketika penulis tidak berhasil mengedukasi dan mendelegasikan
tugas kepada rekan kerja, beban kerja yang ada pada penulis
akan bertumpuk dikarenakan rekan kerja tidak mampu
memahami proses penatausahaan keuangan dengan SIPD. Hal
ini tentu saja tidak efisien dan tidak efektif dalam proses
penatausahaan.

6. Melakukan evaluasi efektifitas penatausahaan keuangan dengan SIPD


1. Berkoordinasi dengan atasan/mentor untuk
Tahapan Kegiatan mengevaluasi
2. Melakukan perbaikan yang diperlukan

39
Waktu Kegiatan 12 November 2021
Bukti Fisik Catatan Hasil Evaluasi, Umpan Balik
A. Nilai-Nilai Dasar yang Melandasi Aktualisasi
 Nasionalisme: Penulis melakukan evaluasi dengan mentor yang
dilakukan dengan adil serta siap menerima kritik dan saran
 Komitmen Mutu: Evaluasi dilakukan untuk meningkatkan kualitas
dalam pelaksanaan penatausahaan keuangan melalui SIPD

B. Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan


Mengakhiri semua kegiatan ini, saya meminta mentor untuk
melakukan evaluasi pada penginputan penatausahaan keuangan yang telah
saya kerjakan. Evaluasi dilakukan untuk mengindari kesalahan dan kekeliruan
yang mungkin timbul sehingga menghasilkan kerja dan output yang
berkualitas. Proses evaluasi ini adalah bentuk koordinasi saya dengan atasan
sebagai bentuk penerapan nilai Whole of Government. Evaluasi ini
diharapkan mampu menjadi menghadirkan saran dan masukan bagi saya dan
rekan-rekan kerja agar selanjutnya proses penatausahaan keuangan melalui
SIPD ini dapat berjalan dengan lancar serta mampu memberikan solusi ketika
menemui hambatan dalam proses pelaksanaannya.

Gambar 3.15. Evaluasi dengan Mentor

C. Analisa Dampak
Dampak yang muncul apabila tidak diterapkan nilai-nilai dasar ASN dalam
pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :

1. Nasionalisme

40
 Jika penulis tidak adil dan egois dalam menerima kritik dan saran
dari mentor, maka kesalahan dan kekeliruan yang terjadi tidak
akan terkoreksi.

2. Komitmen Mutu
 Jika evaluasi tidak dilakukan, maka proses penatausahaan
keuangan akan menghasilkan output yang tidak berkualitas.

3.2 Keterkaitan Substansi


Dalam melaksanakan tahapan kegiatan, pelaksanaan masing-masing kegiatan
aktualisasi sudah dilandasi dengan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Kaitannya
dengan isu yang diangkat, nilai-nilai yang melandasi rancangan kegiatan adalah nilai
akuntabilitas dimana setiap kegiatan bisa dipertanggungjawabkan kepada publik apalagi
menyangkut pelayanan masyarakat dan komitmen mutu dalam mendukung tugas dan
fungsi pada sub bagian keuangan Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar. Kemudian nilai
etika publik diterapkan dan dijunjung tinggi ketika melakukan komunikasi dan
konsultasi dengan berbagai pihak. Selain itu nilai nasionalisme juga perlu ditanamkan
untuk memandang kepentigan masyarakat secara umum tanpa memandang suku, ras,
golongan dan agama tertentu. Melakukan pelayanan maksimal yang berorientasi pada
mutu. Melaksanakan semua tahapan penatausahaan keuangan yang berkaitan dengan
perhitungan nominal uang dengan jujur, adil dan berani sesuai dengan peraturan yang
berlak. Dengan demikian pencapaian hasil yang maksimal diharapkan dapat terwujud
serta mampu mendorong kinerja pegawai ke arah yang lebih baik.

3.3 Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi

Kegiatan yang telah dilakukan memberikan output yang nyata dalam


optimalisasi penatausahaan keuangan dengan SIPD, maupun yang ingin
mempelajarinya. Dengan telah terstrukturnya sistem keuangan, diharapkan dapat
memperkuat sistem kerja sesuai dengan visi dan misi organisasi. Pemberdayaan
maksimal yang dilakukan terhadap rekan-rekan kerja dalam proses penatauasahaan
keuangan juga turut memberikan kontribusi nyata terhadap visi dan misi Dinas Sosial

41
Kabupaten Aceh Besar.

3.4 Penguatan Nilai Organisasi


Melakukan konsultasi merupakan salah satu bentuk transparansi dan bentuk
pertanggungjawaban penulis terhadap atasan. Konsultasi juga dilakukan untuk
mengoreksi kekeliruan yang penulis lakukan sehingga hasil kerja menjadi optimal.
Kemudian koordinasi yang dilakukan dengan Bidang Perbendaharaan BPKD
memungkinkan terjalin kerja sama untuk membangun hubungan kerja yang produktif.
Dengan proses penatausahaan yang konsisten serta berkomitmen untuk menaati
ketentuan, maka penulis telah melakukan tugas secara Profesional. Melaksanakan tugas
dan fungsi pembuatan SPM dengan integritas yang baik dan benar serta selalu
memegang teguh kode etik dan prinsip moral maka penulis telah menjunjung tinggi
nilai bermartabat. Dengan memberikan pelayanan dalam bentuk edukasi dengan
sepenuh hati dan ikhlas, penulis telah membangun nilai melayani. Keseluruhan kegiatan
yang telah penulis lakukan telah mendukung penguatan terhadap nilai organisasi
sehingga diharapkan dapat terjadi inovasi secara terus menerus demi mewujudkan
pelayanan maksimal oleh bagian keuangan secara khusus dan Dinas Sosial Kabupaten
Aceh Besar secara umum.

3.5 Hambatan Saat Realisasi Aktualisasi


Beberapa hal yang menghambat proses pengerjaan aktualisasi yaitu :
1. Tidak diberikan opsi Edit / Hapus terhadap data yang telah diinput dalam aplikasi
SIPD jika penginputan sudah sampai pada tahap verifikasi, sehingga tidak
memungkinkan pengguna untuk mengoreksi kesalahan.
2. Masih terdapat kesalahan pada aplikasi terhadap perhitungan nilai SPD (Surat
Penyediaan Dana) yang tidak sesuai dengan pembagian RAK (Rencana Anggaran
Kas) SKPD sehingga ada belanja yang tidak dapat direalisasikan karena dana di SPD
tidak mencukupi padahal di RAK sudah tersedia.
3. Waktu pengaktualisasian penatausahaan keuangan menggunakan SIPD ini bertepatan
dengan masa perrubahan anggaran, sehingga ada perintah dari Bidang
Perbendaharaan BPKD untuk menghentikan proses penatausahaan keuangan agar
tidak mengganggu proses perubahan anggaran yang sedang dilakukan oleh bagian
anggaran.

42
3.6 Solusi yang Dilakukan
Solusi yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Penulis melakukan proses penatausahaan keuangan di SIPD dengan penuh
kehati-hatian agar tidak terajadi kesalahan.
2. Untuk kegiatan-kegaitan yang sudah realisasi dan tidak bisa dilakukan proses
penatausahaannya, penulis melakukan koordinasi dengan bidang
Perbendaharaan BPKD untuk sama-sama mencari solusi.
3. Penulis menghentikan sementara proses penatausahaan keuangan sampai proses
penetapan perubahan anggaran selesai dan memaksimalkan kegiatan lain yang
tidak mengganggu proses perubahan anggaran.

43
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan penerapan optimalisasi penatausahaan keuangan menggunakan
SIPD di lingkungan Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar dengan berbagai tahapan
kegiatan yang telah dilewati, penulis memperoleh pelajaran yang berarti bagi
peningkatan kinerja nantinya. Maka dengan ini penulis dapat menyimpulkan bahwa:
1. Komunikasi yang penulis lakukan dengan berbagai pihak dalam rangka
konsultasi, koordinasi dan edukasi adalah salah satu bentuk penerapan nilai
nasionalisme dan pengabdian penulis kepada instansi. Segala bentuk komunikasi
dilakukan untuk memperoleh maupun menyampaikan informasi demi pencapaian
kinerja terbaik dan memastikan proses aktualisasi sesuai dengan yang telah
direncanakan.
2. Peraturan harus menjadi acuan mutlak dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan
demi menjamin kelancaran dan menjaga ketertiban kegiatan. Dalam pelaksanaan
aktualisasi peraturan menjadi acuan penulis untuk melakukan tahapan kegiatan
terutama yang berkaitan dengan tata cara penatausahaan keuangan dengan SIPD
serta mengenai perhitungan dan pemunutan pajak.
3. Aktualisasi yang dilakukan mempertajam ketelitian dan tanggung jawab penulis
demi menghindari kesalahan dan kekeliruan. Penatausahaan dengan SIPD juga
pada akhirnya dapat dilakukan secara konsisten karena telah terjalin hubungan
kerja yang baik antara penulis dengan rekan-rekan untuk bersama melakukan
prosesnya. Maka dari itu, aktualisasi yang dilakukan dapat membantu
meningkatkan pemahaman dan penerapan nilai dasar PNS dalam melaksanakan
pekerjaan, meningkatkan pemahaman PNS tentang kedudukan dan perannya, serta
dapat memberi dampak positif pada penguatan nilai-nilai organisasi guna
mendukung visi dan misi Dinas Sosial Kabupaten Aceh Besar.

44
4.2 Saran
Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi ini, penulis menyadari banyak
kekurangan yang masih harus diperbaiki. Berikut ini rekomendasi yang penulis
berikan agar pelaksanaan kegiatan ini berjalan lebih baik kedepannya:
1. Demi penyelenggaraan tata kelola keuangan daerah yang optimal, perlu adanya
upaya peningkatan pengetahuan dan pemantapan ilmu pengelola keuangan
melalui pelatihan dan bimbingan teknis terkait SIPD.
2. Perlu adanya pengoptimalan penggunaan SIPD sampai pada tahap penarikan
data keuangan dalam bentuk laporan maupun file yang dapat diolah untuk
digunakan dalam penyampaian laporan kepada pihak yang terkait dengan informasi
keuangan daerah yang secara rutin
3. Pengawasan dari atasan diperlukan untuk memastikan keberlanjutan kegiatan
aktualisasi.

45
DAFTAR PUSTAKA

Aceh Besar, Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Perubahan
Atas Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Susunan
Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
Aceh Besar.

Indonesia, Undang-Undang 2009, Undang Republik Indonesia nomor 25 tahun 2009


tentang Pelayanan Publik.

Indonesia, Undang-Undang 2014, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun


2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Indonesia, Peraturan Kementrian Dalam Negeri (Permendagri) nomor 70 Tahun 2019


tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah

Utomo Tri Widodo dkk. 2017. Aktualisasi Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan
III. Jakarta : LAN Press

46
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Halaman Depan SIPD Penatausahaan Keuangan akun Bendahara untuk Pembuatan Bukti Transaksi GU/TU dan Pembuatan SPP

Halaman Pembuatan Bukti Transaksi Ganti Uang dan Tambah Uang


Halaman Depan SIPD Penatausahaan Keuangan akun PPK untuk Verifikasi SPP dan Pembuatan SPM
Halaman Pembuatan SPM di akun PPK
Halaman Akun Pengguna Anggaran untuk Validasi Transaksi
Tangkapan Gambar Mengenai Keteramgan Penghentian Sementara
Penatausahaan SIPD

Anda mungkin juga menyukai