Anda di halaman 1dari 78

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA


PADA PENGADILAN AGAMA MUARA SABAK

INOVASI LAYANAN INFORMASI DISPENSASI KAWIN BERBASIS


DIGITAL PADA PENGADILAN AGAMA MUARA SABAK

Oleh:

Rani Putri Utami, A.Md.


NIP.: 199509102020122007

Peserta Latihan Dasar CPNS Gol. II


Angkatan VII Kelompok I

PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN


BADAN LITBANG DIKLAT HUKUM DAN PERADILAN
MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA
BOGOR
2021

1
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

Nama : Rani Putri Utami, A.Md


NIP. : 199510092020122007
Unit Kerja : Pengadilan Agama Muara Sabak
Tempat Aktualisasi : Pengadilan Agama Muara Sabak

Telah Disetujui
Pada hari Selasa tanggal 5 Oktober 2021

Pembimbing Mentor

S.M Devina Sanjayani, SH, SE, MH R.A Fadhilah, S.H.,M.H


NIP. 197805221997032001
NIP. 197007011999032001

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

Nama : Rani Putri Utami, A.Md


NIP. : 199510092020122007
Unit Kerja : Pengadilan Agama Muara Sabak
Tempat Aktualisasi : Pengadilan Agama Muara Sabak

Telah Diuji di depan Penguji


Pada hari tanggal Oktober 2021

Penguji

Dr. Drs. H. Sirajuddin Sailellah, SH., MHI


NIP. 19680113 199303 1 003

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat serta
hidayah-Nya, rancangan aktualisasi nilai – nilai dasar Pegawai Negeri Sipil
ini dapat selesai dengan tepat waktu. Penyusunan rancangan aktualisasi ini
ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Mahkamah Agung Republik Indonesia tahun 2021.
Dalam penyusunan aktualisasi ini Peserta mendapatkan banyak dukungan,
bantuan, bimbingan, motivasi, kritik serta saran dari berbagai pihak.
Dengan ketulusan dan kerendahan hati, Peserta mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr. Zarof Ricar, S.H., S.Sos., M.Hum. selaku Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Hukum
dan Peradilan Mahkamah Agung RI;
2. Bapak Edward T. H. Simarmata, SH., LLM.MTL. selaku Kepala
Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan Badan Penelitian dan
Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan
Mahkamah Agung RI;
3. Ibu Nihayatul Istiqomah, S.H.I., M.H selaku Ketua Pengadilan
Agama Muara Sabak;
4. Ibu R.A Fadhilah, S.H., M.H selaku Panitera Pengadilan Agama
Muara Sabak sekaligus mentor yang telah memberikan banyak
masukan dan motivasi;
5. Ibu SM Devina Sanjayani S.,S.E.,S.H.,M.H., selaku
Coach/Pembimbing;
6. Para Widyaiswara Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II, Gelombang II, Angkatan VII Tahun 2021 Mahkamah
Agung RI;
7. Panitia Pelaksana Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II, Gelombang II, Angkatan VII Tahun 2021 Mahkamah
Agung RI;

iii
8. Seluruh jajaran pegawai Pengadilan Agama Muara Sabak;
9. Rekan – rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II, Gelombang II, Angkatan VII Tahun 2021 Mahkamah
Agung RI;
10. Keluarga Peserta yang telah memberikan dukungan dan doanya
selama mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil ini.
Serta kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu
yang telah mendukung Peserta dalam menyelesaikan laporan aktualisasi
ini.

Disadari bahwa Laporan Aktualisasi ini masih jauh dari kata


sempurna, karena kesempurnaa hanya milik Allah SWT. semata. Untuk itu,
diharapkan agar seluruh pihak dapat memberikan kontribusi berupa kritik
yang membangun untuk peningkatan kualitas Laporan Aktualiasi yang lebih
baik.

Muara Sabak, Oktober 2021

Rani Putri Utami, A.Md .


19950910 202012 2 007

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Analisis USG ........................................................................... 20

Tabel 4. 1 Tabel Matriks Rancangan Aktualisasi ..................................... 24

Tabel 4. 2 Time Schedule Pelaksanaan Aktualisasi ................................ 36

Tabel 4. 3 Matriks Pelaksanaan Kegiatan dan Aktualisasi ....................... 38

Tabel 4. 4 Kendala dan Solusi ................................................................. 50

Tabel 4. 5 Rencana Tindak Lanjut ........................................................... 51

Tabel 4. 6 Keadaan Sebelum dan Setelah Kegiatan Aktualisasi ............. 52

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi Pengadilan Agama Muara Sabak ........ 18

Gambar 3. 1 Fishbone Diagram ............................................................... 21

vi
DAFTAR ISI

Hal
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...........................................................................................iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi
DAFTAR ISI .......................................................................................................vii
BAB I................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Tujuan dan Manfaat ................................................................................................ 4
C. Nilai-nilai Dasar ASN, Kedudukan dan Peran ASN ................................................ 5
BAB II................................................................................................................ 15
DESKRIPSI ORGANISASI ................................................................................ 15
A. Tugas Fungsi, Visi, Misi dan Nilai Organisasi .................................................... 15
B. Struktur Organisasi ............................................................................................ 17
C. Gambaran Unit Kerja dan Tugas Fungsi Peserta .............................................. 18
BAB III............................................................................................................... 19
ANALISA ISU DAN GAGASAN PEMECAHAN ISU ......................................... 19
A. Identifikasi Isu ...................................................................................................... 19
B. Isu Utama dan Gagasan Pemecah Isu................................................................ 20
C. Kegiatan-Kegiatan Kreatif Pemecahan Isu ......................................................... 23
BAB IV .............................................................................................................. 24
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR ................................................... 24
A. Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Dasar .................................................................... 24
B. Time Schedule ........................................................................................................ 36
C. Pelaksanaan Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Dasar ............................................... 38
D. Kendala dan Solusi................................................................................................. 50
E. Tindak Lanjut .......................................................................................................... 51
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 54
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 55
LAMPIRAN........................................................................................................ 56

vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instasi
pemerintah. Berdasarkan Pasal 10 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Aparatur Sipil Negara
memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta
perekat dan pemersatu bangsa. ASN mempunyai andil yang amat penting
dalam menyelenggarakan pelayanan yang 1able1sive1l dan berkualitas
kepada masyarakat sesuai dengan tugasnya yang diatur dalam peraturan
dan perundang-undangan.
Calon Pegawai Negeri Sipil adalah warga negara Indonesia yang lolos
seleksi pengadaan PNS, diangkat dan ditetapkan oleh PPK serta telah
mendapatkan persetujuan teknis dan penetapan Nomor Induk
Kepegawaian. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil menjelaskan bahwa Calon PNS wajib
menjalani masa percobaan selama 1 (satu) tahun. Masa percobaan
merupakan masa prajabatan yang dilaksanakan melalui proses pendidikan
dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan hanya dapat diikuti 1 (satu) kali
dan dilakukan oleh Kepala LAN yang diatur dengan Peraturan Kepala LAN.
Proses pendidikan dan pelatihan dilakukan secara terintegritas untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Terintegrasi merupakan penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS
yang memadukan antara pelatihan klasikal dengan nonklasikal dan
kompetensi sosial kultural dengan kompetensi bidang.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil menjelaskan struktur kurikulum pelatihan dasar CPNS terdiri

1
atas kurikulum pembentukan karakter PNS dan Kurikulum penguatan
kompetensi teknis bidang tugas. Struktur kurikulum pembentukan karakter
PNS terdiri atas: agenda sikap perilaku bela negara, agenda nilai-nilai dasar
PNS, agenda kedudukakn dan peran PNS dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan agenda habituasi. Pada pembelajaran agenda
Nilai-Nilai Dasar PNS peserta pelatihan dasar CPNS dibekali dengan nilai-
nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan PNS secara
professional sebagai pelayanan masyarakat yang meliputi kemampuan
berakuntabilitas, mengedepankan kepentingan nasional, menjunjung tinggi
standar etika publik, berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas
jabatannya, dan tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan
korupsi di lingkungan instansinya.
Tujuan pelatihan dasar adalah untuk membangun moral, kejujuran,
semangat nasionalisme dan kebangsaan, karakter pribadi yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Dalam tabel penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS memadukan
pembelajaran klasikal dan non-klasikal yang nantinya dapat diterapkan
untuk memecahkan isu yang ada di satuan kerja yang dalam hal ini yaitu
pada Pengadilan Agama Muara Sabak.
Pengadilan Agama Muara Sabak merupakan pengadilan agama yang
berada di bawah wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Jambi yang
beralamat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kabupaten Tanjung
Jabung Timur yang merupakan yurisdiksi Pengadilan Agama Muara Sabak
memiliki luas yang mencapai 5.330 KM2 terdiri dari 11 Kecamatan.
Peserta merupakan CPNS yang ditempatkan di Pengadilan Agama
Muara Sabak pada bagian Kepaniteraan sebagai staf penitera muda
hukum. Dalam pelaksanaan tugas sebagai petugas meja Informasi dan
Pengaduan pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), peserta
menemukan beberapa isu masalah yaitu belum optimalnya informasi
persyaratan dispensasi kawin, belum maksimalnya pelayanan PTSP bagi
penyandang disabilitas, dan belum optimalnya fasilitas ruang tunggu PTSP.

2
Setelah melakukan Analisa isu dengan menggunakan metode USG,
peserta menemukan core isu belum optimalnya informasi persyaratan
dispensasi kawin.
Kondisi saat ini, di Pengadilan Agama Muara Sabak telah tersedia
layanan chatbot berbasis aplikasi Whatsapp yang berfungsi sebagai mesin
penjawab otomatis tentang informasi perkara yang ada di Pengadilan
Agama Muara Sabak. Salah satu layanan aplikasi tersebut yaitu pemberian
informasi mengenai persyaratan permohonan Dispensasi Kawin.
Dispensasi kawin adalah pemberian izin kawin oleh pengadilan kepada
calon suami/ isteri yang belum berusia 19 tahun untuk melangsungkan
perkawinan. Untuk pendaftaran perkara dispensasi kawin ada beberapa
persyaratan yang harus dilengkapi, namun terkadang masyarakat yang
datang belum memahami bentuk dokumen persyaratan permohonan
dispensasi kawin.
Ketidakpahaman masyarakat terhadap dokumen persyaratan
permohonan dispensasi kawin tersebut disebabkan karena informasi
mengenai persyaratan pengajuan perkara di aplikasi layanan whatsapp
belum lengkap, masih banyaknya masyarakat yang belum paham
teknologi, terbatasnya jaringan internet di beberapa wilayah dan kurangnya
sosialisasi mengenai persyaratan permohonan dispensasi kawin. Apabila
hal tersebut tidak diatasi, maka berdampak akan menimbulkan antrian di
ruang tunggu pelayanan karena masyarakat akan bolak balik datang ke
pengadilan sehingga pelayanan menjadi tidak efektif dan efisien.
Dengan adanya rancangan aktualisasi ini peserta berharap
penyampaian informasi mengenai persyaratan permohonan dispensasi
kawin dapat berjalan dengan efektif dan efisien sehingga antrian di ruang
tunggu pelayanan menjadi lebih terkendali.
Untuk mencapai harapan tersebut, peserta memberikan solusi untuk
melakukan peningkatan penyampaian informasi mengenai persyaratan
perkara dispensasi kawin dengan membuatkan video penjelasan dan
brosur digital tentang persyaratan pendaftaran perkara dispensasi kawin

3
yang nantinya diunggah ke website dan sosial media resmi Pengadilan
Agama Muara Sabak. Kemudian brosur tersebut akan dicetak dan
dibagikan ke KUA di kecamatan-kecamatan yang berada di wilayah hukum
Pengadilan Agama Muara Sabak dan kepada masyarakat yang datang ke
pengadilan. Mengingat jarak tempuh dari beberapa kecamatan ke
Pengadilan Agama Muara Sabak cukup jauh, pembagian brosur ini dapat
memudahkan masyarakat untuk memahami dan mengetahui dokumen
persyaratan pendaftaran perkara dispensasi kawin, sehingga mereka yang
datang ke pengadilan telah membawa dokumen yang benar.

Berdasarkan seminar rancangan aktualisasi yang telah dilaksanakan


pada tanggal 6 September 2021, penguji memberikan masukan untuk
merubah judul laporan yang sebelumnya “Optimalisasi Layanan
Informasi Persyaratan Dispensasi Kawin Pada Pengadilan Agama
Muara Sabak” dirubah menjadi “Inovasi Layanan Informasi Dispensasi
Kawin Berbasis Digital Pada Pengadilan Agama Muara Sabak”. Adapun
perubahan judul ini tidak merubah substansi sama sekali dan masukan lain
dari penguji adalah membandingkan kondisi sebelum dan sesudah adanya
inovasi layanan serta manfaat dan kegunaan dari inovasi.
B. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan dari laporan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang
mencakup akuntabilitas, nasionlisme, etika publik, komitmen mutu,
dan anti korupsi.
2. Menemukan isu yang ada di satuan kerja kemudian menganalisa isu
tersebut sehingga dapat menemukan pemecahan masalah dari isu.
3. Peserta dapat berkontribusi dalam peningkatan layanan publik
4. Pelayanan yang efektif dan efisien
Adapun manfaat dalam pembuatan laporan aktualisasi ini adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatkan pelayanan bagi masyarakat yang membutuhkan
Informasi terkait persyaratan pendaftaran perkara dispensasi kawin

4
2. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap pengadilan yang
transparan dan akuntabel
3. Peningkatan kinerja pada bagian pelayanan informasi
4. Mewujudkan peradilan yang transparan dan akuntabel
5. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN sebagai landasan dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.
C. Nilai-nilai Dasar ASN, Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
1. Nilai- nilai Dasar ASN
a) Akuntabilitas
Kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Ada beberapa indicator
dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus dipenuhi dalam
menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, antara lain:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya.
b. Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan
oleh individu maupun kelompok atau instansi
c. Integritas
Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk
menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku,
undang-undang, kontrak, kebijakan, dan peraturan yang berlaku.
d. Tanggungjawab (responsibilitas)
Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja,

5
tanggungjawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan merupakan landasan utama dari akuntabilitas
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan
g. Keseimbangan
Perlu adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan serta harapan dan kapasitas
h. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil
yang diharapkan
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapai tujuan akhir.
Adapun nilai Akuntabilitas yang dilakukan pada kegiatan Aktualisasi
ini yaitu tanggungjawab dan konsistensi peserta untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan. Pemberian
informasi yang jelas dan transparan dapat meningkatkan kepercyaan
masyarakat terhadap citra pengadilan. Keterbukaan informasi
melalui video penjelasan dan e-brosur dapat mempermudah
masyarakat dalam mengakses informasi mengenai persyaratan
pengajuan Dispensasi Kawin pada Pengadilan Agama Muara Sabak.
b) Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa
lain sebagaimana mestinya. Nasionalisme Pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan manusia terhadap bangsa dan
tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

6
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus
diperhatikan, yaitu:
1) Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Nilai-nilai ketuhanan diimplementasikan dengan cara
mengembangkan etika sosial di masyarakat. Nilai-nilai ketuhanan
menjiwai nilai-nilai yang dibutuhkan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara seperti persatuan, kemanusiaan,
permusyawaratan, dan keadilan sosial. Dengan berpegang teguh
pada nilai-nilai ketuhanan diharapkan bisa memperkuat
pembentukan karakter dan kepribadian, melahirkan etos kerja
yang positif dan memiliki kepercayaan diri untuk
mengembangkan potensi diri yang diberikan tuhan.
2) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Dalam gempuran globalisasi, pemerintahan yang dibangun harus
memperhatikan prinsip kemanusiaan dan keadilan dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Pancasila menuntut pemerintah
dan penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti
kemanusiaan yang luhur dan memegang cita-cita moral rakyat
yang mulia.
3) Persatuan Indonesia
Keberadaan Bangsa Indonesia terjadi karena memiliki satu
nyawa, satu asal akal, yang tumbuh dalam jiwa rakyat
sebelumnya yang menjalani satu kesatuan Riwayat, yang
membangkitkan persatuan karakter dan kehendak untuk hidup
bersama.
4) Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat dalam Permusyawaratan
Perwakilan
Partisipasi politik diukur dari tingkat partisipasinya dalam
bermusyawarah. Semua permasalahan diselesaikan melalui
dialog, bukan menggunakan kekuasaan. Dalam pengambilan
keputusan, yang lebih diutamakan bukan voting, tetapi

7
musyawarah bersama dengan prosedur pengambilan keputusan
yang terbuka.
5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Komitmen keadilan dalam alam pikiran Pancasila memiliki
dimensi sangat luas. Peran Negara dalam mewujudkan rasa
keadilan sosial, setidaknya ada dalam empat kerangka;
i. Perwujudan relasi yang adil disemua tingkat system
kemasyarakatan
ii. Pengembangan struktur yang menyediakan kesetaraan
kesempatan
iii. Proses fasilitasi akses atas informasi, layanan dan sumber
daya yang diperlukan
iv. Dukungan atas partisipasi bermakna atas pengambilan
keputusan bagi semua orang
Keterkaitan dengan Nasionalisme adanya keinginan untuk
mewujudkan sila ke-5 yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia melalui inovasi dalam pemberian informasi persyaratan
agar mudah dipahami oleh masyarakat dari semua kalangan.
c) Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik. etika juga dipandang sebagai karakter atau
etos individu/kelompok berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma
luhur.
Nilai- nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-
undang ASN, memiliki indikator sebagai berikut:
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

8
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas system pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat system karir.
Dalam melaksanakan aktualisasi ini, peserta menerapkan nilai
Etika Publik. Hal ini tercermin dari inovasi peserta yang berguna
untuk mendorong kinerja sehingga dapat memberikan layanan
kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna dan santun.
d) Komitmen Mutu
Komitmen mutu adala janji untuk menjaga mutu kinerja pegawai
yang tercermin dalam tindakan. Ada empat indikator dari nilai-nilai
dasar komitmen mutu, yaitu:
1. Efektifitas
Efektifitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat
mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun
yang coba dikerjakannya. Efektifitas organisasi berarti
memberikan barang atau jasa yang dihargai oleh pelanggan
(Ricard L. Daft).

9
2. Efisiensi
Efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan
untuk mencapai tujuan organisasional. Efisiensi organisasi
ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang, dan manusia
yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu.
Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang
digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa (Richard L. Daft).
3. Inovasi
Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/
perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang
terjadi di sekitarnya. Perubahan bisa dipicu antara lain oleh
pergeseran selera pasar, peningkatan harapan dan daya beli
masyarakat, pergeseran gaya hidup, peningkatan kesejahteraan,
perkembangan ekonomi, pengaruh globalisasi, serta kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/ jasa yang diberikan
kepada pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya.
Keterkaitan dengan komitmen mutu adalah adanya ide- ide baru
yang memunculkan inovasi dalam pelayanan sehingga dapat
berhasil guna dan bernilai guna.
e) Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan
sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa,
menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga,
masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya
terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak
secara jangka Panjang

10
Ada Sembilan indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu:
1. Jujur
2. Peduli
3. Mandiri
4. Disiplin
5. Tanggung Jawab
6. Kerja Keras
7. Sederhana
8. Berani
9. Adil
Dalam pelaksanaan aktualisasi ini, ,peserta dapat mewujudkan
keterbukaan informasi mengenai persyaratan pengajuan
permohonan dispensasi kawin pada Pengadilan Agama Muara
Sabak. Pelaksanaan ini merupakan bentuk Tanggung Jawab dan
Kepedulian peserta terhadap para pihak yang membutuhkan
informasi.
2. Kedudukan dan Peran ASN
a. Manajemen ASN
Pegawai ASN memiliki peran sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Tugas Pegawai
ASN:
• Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Dalam hal ini, ASN harus mengutamakan kepentingan
publik dan masyarakat luas serta mengutamakan pelayanan yang
berorientasi pada kepentingan publik.

11
• Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.
Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan
pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk professional dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat
• Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah. Selain itu, ASN
juga senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa
mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan diri
sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan
bahwa dalam penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN,
salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan. ASN harus
selalu mengutamakan dan mementingkan persatuan dan
kesatuan bangsa (kepentingan bangsa dan Negara di atas
segalanya)
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan akan tersedia sumber daya ASN yang
unggul dan selaras dengan perkembangan jaman. Peserta
melaksanakan tugas sesuai tusi dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab sehingga terwujud
kegiatan aktualisasi ini yang dapat memberikan pelayanan publik
yang profesional dan berkualitas. Memberikan kemudahan kepada
masyarakat yang membutuhkan informasi merupakan bentuk
perwujudan dari pelayanan publik yang profesional.
b. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan

12
perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik yaitu setiap institusi penyelenggara
Negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan
undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum
lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
Pelayanan Publik harus dilakukan mengikuti prinsip – prinsip sesuai
dengan keputusan MENPAN No.63 tahun 2003 yaitu :
• Kesederhanaan
• Kejelasan
• Kepastian waktu
• Akurasi
• Keamanan
• Tanggung jawab
• Kelengkapan sarana dan prasarana
• Kemudahan akses
• Kedisiplinan
• Kenyamanan
Inovasi yang peserta buat dalam kegiatan aktualisasi ini bertujuan
untuk memberikan pelayanan prima melalui kemudahan akses
informasi persyaratan dispensasi kawin.
c. Whole of Government (WOG)
Whole of Government (WoG) adalah pendekatan penyelenggaraan
pemerintah untuk menyatukan upaya kolaboratif dari seluruh sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas untuk mencapai
tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik. Karakteristik WoG adalah kolaborasi, kebersamaan,
kesatuan, tujuan bersama, dan juga mencakup keseluruhan aktor di
seluruh sektor pemerintahan. WoG menekankan adanya penyatuan
keseluruhan (whole) elemen pemerintahan.
Adapun alasan WoG diperlukan, antara lain:

13
i. Dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program
pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan
pemerintahan yang lebih baik
ii. Mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi
pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik
iii. Adanya nuansa kompetisi antar sektor, satu sektor bisa menjadi
sangat superior terhadap sektor lain, atau masingmasing sektor
tumbuh namun tidak berjalan beriringan, melainkan justru
kontraproduktif atau „saling membunuh
iv. Tumbuhnya ego sektoral (mentalitas silo) yang mendorong
perilaku dan nilai individu maupun kelompok yang menyempit
pada kepentingan sektornya yang kontra produktif terhadap
tujuan-tujuan yang lebih besar atau yang berskala nasional
v. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta
bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi
disintegrasi.
Untuk mewujudkan pembuatan inovasi pada proses pelaksanaan
aktualisasi secara keseluruhan, peserta melakukan koordinasi
dengan pihak-pihak terkait yang merupakan indikator whole of
government.

14
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
A. Tugas Pokok dan Fungsi, Visi, Misi dan Nilai Organisasi
Tugas pokok Pengadilan Agama Muara Sabak sesuai dengan
ketentuan Pasal 2 jo. Pasal 49 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang
Peradilan Agama adalah memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara
tertentu antara orang-orang yang beragama islam dibidang:
a. Perkawinan
b. Waris
c. Wasiat
d. Hibah
e. Wakaf
f. Zakat
g. Infaq
h. Shadaqah
i. Ekonomi Syari’ah
Disamping tugas pokok diatas, Pengadilan Agama Muara Sabak
mempunyai fungsi, antara lain sebagai berikut:
1. Fungsi mengadili (judicial power), yaitu menerima, memeriksa,
mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi
kewenangan Pengadilan Agama dalam tingkat pertama (vide: Pasal 49
Undang- Undang No. 7 Tahun 1989 jo. Undang-Undang No. 3 Tahun
2006);
2. Fungsi pembinaan, yaitu memberikan pengarahan, pembimbingan dan
petunjuk kepada pejabat structural dan fungsional dibawah jajarannya,
baik menyangkut teknis yudisial, administrasi peradilan, maupun
administrasi umum/ perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan
pembangunan (vide: Pasal 53 ayat (3) Undang-Undang Nomor No.3
Tahun 2006 jo. KMA Nomor KMA/080/VIII/2006)

15
3. Fungsi Pengawasan, yaitu mengadakan pengawasan atas
pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/ Sekretaris, dan
seluruh jajarannya (vide: Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang No. 7
Tahun 1989 jo. Undang-Undang No. 3 Tahun 2006); dan terhadap
pelaksanaan administrasi umum kesekretariatan serta pembangun.
(vide: KMA Nomor KMA/080/VIII/2006).
a. Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat
tentang hukum islam kepada instansi pemerintah di daerah
hukumnya, apabila diminta. (vide: Pasal 52 ayat (1) Undang-undang
No. 3 Tahun 2006)
b. Fungsi administrasi, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan
(teknis dan persidangan), dan administrasi umum (kepegawaian,
keuangan, dan umum/ perlengkapan) (vide: KMA Nomor
KMA/080/VIII/2006)
c. Fungsi Lainnya:
a) Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan tugas hisab dan rukyat
dengan instansi lain yang terkait, seperti DEPAG, MUI, Ormas
Islam dan Lain-lain (vide: Pasal 52 A Undang- Undang Nomor 3
Tahun 2006)
b) Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/ penelitian dan
sebagainya serta memberi akses yang seluas-luasnya bagi
masyarakat dalam era keterbukaan dan transparansi informasi
peradilan, sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah
Agung RI Nomor KMA/144/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan
Informasi di Pengadilan.
Visi dari Pengadilan Agama Muara Sabak adalah Terwujudnya
Pengadilan Agama Muara Sabak yang Agung. Selanjutnya dengan visi
yang telah ditentukan maka dirumuskan misi sebagai berikut:
1. Menjaga kemandirian Pengadilan Agama Muara Sabak
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada para pencari
keadilan

16
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Agama Muara Sabak
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Agama Muara
Sabak
Menurut Ketua Mahkamah Agung ada 8 (delapan) nilai utama badan
peradilan yang telah ditetapkan dalam cetak biru pembaruan peradilan
2010-2035. Nilai-nilai utama dalam pelaksanaan tugas dan fungsi peradilan
adalah:
1. Kemandirian kekuasaan kehakiman
2. Integritas
3. Kejujuran
4. Akuntabilitas
5. Responsibilitas
6. Keterbukaan
7. Ketidakberpihakan
8. Perlakuan yang sama di depan hukum
B. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi dan tata kerja Pengadilan Agama Muara Sabak
telah diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan
Kesekretariatan Peradilan

17
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pengadilan Agama Muara Sabak
C. Gambaran Unit Kerja dan Tusi Peserta
Saat ini secara struktur organisasi peserta pelatihan dasar CPNS
ditempatkan pada bagian Kepaniteraan sebagai staf penitera muda hukum.
Dalam pelaksanaan tugas, saat ini peserta ditempatkan dalam Tim
Pengelolaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) sebagai petugas meja
Informasi dan Pengaduan. Adapun uraian tugas/ pekerjaan peserta adalah
sebagai berikut:
1. Memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
2. Menerima pengaduan yang masuk, mencatat dan meneruskan
pengaduan kepada Pengadilan Tinggi Agama Jambi melalui Ketua
Pengadilan Agama Muara Sabak
3. Proses penerimaan sampai dengan selesai di input ke dalam Aplikasi
SIWAS MA-RI
4. Mengisi buku register informasi dan pengaduan

18
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu-isu
Sejalan dengan tugas dan fungsi peserta pelatihan dasar CPNS
sebagai petugas PTSP Pengadilan Agama Muara Sabak, ditemukan
beberapa isu atau permasalahan yaitu antara lain:
1. Belum optimalnya informasi persyaratan dispensasi kawin
Dispensasi kawin adalah pemberian izin kawin oleh pengadilan kepada
calon suami/ isteri yang belum berusia 19 tahun untuk melangsungkan
perkawinan. Untuk pendaftaran perkara dispensasi kawin ada beberapa
persyaratan yang harus dilengkapi, namun para pemohon/ para pihak
kesulitan dalam memahami dan membedakan antara bentuk dokumen
persyaratan administrasi dan alat bukti. Pada saat datang ke pengadilan
para pihak sering membawa dokumen yang salah atau terkadang dokumen
persyaratan masih kurang lengkap sehingga para pihak harus bolak balik
ke pengadilan untuk melengkapi berkasnya sehingga terjadi penumpukan
antrian di ruang tunggu pelayanan.
2. Belum maksimalnya pelayanan PTSP bagi penyandang disabilitas
Penyandang Disabilitas memiliki berbagai keterbatasan yang tidak
dimiliki masyarakat non disabilitas. Dengan keterbatasannya, penyandang
disabilitas ingin mengembangkan dirinya melalui kemandirian yang
bermartabat. Namun petugas di PTSP belum mampu menguasai 19able19
isyarat dan penggunaan huruf braile karena kurangnya pelatihan dan
sosialisai terkait pelayanan kepada penyandang disabilitas.
3. Belum optimalnya fasilitas ruang tunggu PTSP
Saat ini ruang tunggu PTSP belum menyediakan fasilitas dasar seperti
ketersediaan kursi yang cukup, ketersediaan air minum, permen dan tisu.
Fasilitas ruang tunggu memberikan pengaruh kepada ketertiban
pengunjung, ruang tunggu yang tidak nyaman tentu membuat pengunjung
ingin cepat menyelesaikan kepentingannya, sehingga hal ini juga akan
mempengaruhi ketertiban di ruang tunggu pelayanan.

19
B. Isu Utama dan Gagasan Pemecah Isu
Dari identifikasi isu yang dikemukakan, maka peserta akan menentukan
isi yang diangkat melalui proses analisis menggunakan analisis USG
(Urgency, Seriousness, Growth):
1. Urgency berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah
untuk diselesaikan maka semakin tinggi tingkat urgensi masalah
tersebut
2. Seriousness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut
terhadap organisasi. Semakin tinggi dampak masalah tersebut
terhadap organisasi maka semakin tinggi tingkat serius masalah
tersebut
3. Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Seberapa
kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk
bila dibiarkan.
Berdasarkan tiga parameter di atas, maka tiga isu strategis dimaksud
akan dinilai menggunakan skala 1-5 sebagaimana table yang ditampilkan
di bawah ini :
Tabel 3.1 Tabel Analisis Isu Menggunakan USG
UNSUR JLH NO
NO ISU
U S G (∑) URUT
Belum optimalnya informasi
1. 5 4 5 14 1
persyaratan dispensasi kawin
Belum maksimalnya pelayanan
2. PTSP bagi penyandang 4 4 3 11 3

disabilitas
Belum optimalnya fasilitas ruang
3. 4 5 4 13 2
tunggu PTSP

20
Keterangan :

U = Urgent 5 = Sangat Tinggi U/S/G


S = Serious 4 = Tinggi U/S/G
G = Growth 3 = Cukup U/S/G
2 = Kurang U/S/G
1 = Sangat Kurang U/S/G
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan USG maka diperoleh
untuk permasalahan utama yag menjadi peringkat 1 yaitu “Belum
optimalnya informasi persyaratan dispensasi kawin”. Peserta
memberikan nilai Urgent sangat tinggi karena pemberian informasi yang
tidak optimal dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap citra
pengadilan.

Analisis penyebab permasalahan tersebut menggunakan tabel analisis


Fishbone Diagram. Diagram tulang ikan atau fishbone diagram adalah
salah satu metode untuk menganalisa penyebab dari sebuah masalah atau
kondisi. Berikut adalah fishbone diagram dari permasalahan tersebut :

Gambar 3.1 fishbone diagram

Berdasarkan analisisi penyebab isu menggunakan fishbone diagram,


dapat dilihat permasalahan yang terjadi sebagai berikut:

21
1. Methode
• Pemberian informasi dan penjelasan berkas persyaratan belum
dilengkapi dengan contoh
• Kurangnya sosialisasi mengenai persyaratan permohonan
dispensasi kawin
2. Man
• SDM yang kurang memiliki kemampuan berkomunikasi yang mudah
dimengerti
• Masyarakat masih banyak yang belum mengerti teknologi
3. Material
• Belum tersedianya contoh berkas persyaratan
4. Machine
• Belum optimalnya ketersediaan informasi di layanan whatsapp
• Terbatasnya jaringan internet dibeberapa wilayah

Adapun dampak apabila isu tersebut tidak diselesaikan adalah sebagai


berikut:

1. Menimbulkan antrian di ruang tunggu pelayanan karena masyarakat


akan bolak balik datang ke pengadilan.
2. Pelayanan menjadi tidak efektif dan efisien.
Adapun harapan dalam pemecahan masalah tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Antrian di ruang tunggu pelayanan menjadi lebih terkendali.
2. Penyampaian informasi mengenai persyaratan pengajuan perkara
dispensasi kawin dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Berdasarkan harapan tersebut, peserta memberikan solusi yaitu
menciptakan inovasi pada pemberian informasi melalui pembuatan video
informasi dan e-brosur.
Adapun kegunaan inovasi adalah untuk mempermudah peserta dan
petugas meja informasi memberikan informasi mengenai persyaratan
pendaftaran perkara dispensasi kawin ke masyarakat. Manfaat dari inovasi

22
adalah agar masyarakat/ para pencari keadilan lebih cepat memahami
informasi mengenai bentuk dokumen persyaratan pendaftaran perkara
dispensasi kawin
.
C. Kegiatan- kegiatan Kreatif Pemecah Masalah
Adapun kegiatan untuk melaksanakan solusi adalah sebagai berikut:
1. Merencanakan rancangan aktualisasi dan kemudian dikonsultasikan
kepada pimpinan dan mentor
2. Membuat video narasi penjelasan dan e- brosur yang memuat
informasi mengenai persyaratan dan contoh dokumen persyaratan
pendaftaran dispensasi kawin
3. Menampilkan video penjelasan dan e-brosur ke media sosial resmi
pengadilan
4. Mencetak brosur
5. Membuat ceklis kelengkapan berkas persyaratan
6. Membuat laporan kegiatan hasil aktualisasi

23
BAB IV
HASIL AKTUALISASI NILAI DASAR
A. Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar
Adapun rencana kegiatan selama masa habituasi di Pengadilan Agama Muara Sabak tertuang dalam tabel matriks rancangan
aktualisasi sebagai berikut :
Tabel 4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar

N Kegiatan Tahapan Output Pemaknaan Kontribusi Penguatan Nilai- Time


o Keterkaitan Nilai Terhadap Visi Nilai Organisasi Schedule
Nilai Dasar dan Misi (Penjad-
ANEKA Organisasi walan)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Merencanakan 1. Menemui Ketua 1. Konsep dari Etika Publik Kegiatan Kegiatan ini akan Minggu ke
rancangan Pengadilan rancangan Peserta menemui tersebut memberikan –1
aktualisasi dan Agama Muara aktualisasi pimpinan dan berkontribusi penguatan nilai- (6 s/d 7
kemudian Sabak selaku dapat pada misi nilai organisasi September
mentor dengan
dikonsultasikan pimpinan dipahami oleh Pengadilan yaitu 2021)
kepada 2. Konsultasi pimpinan berpakaian rapi Agama Muara Keterbukaan
pimpinan dan mengenai konsep 2. Mendapatkan dan menggunaka Sabak yaitu Dimana bersedia
mentor rancangan izin untuk tutur kata yang memberikan menerima saran
aktualisasi mengaktualisa baik dan sopan. pelayanan dan masukan dari
3. Memohon izin sikan Dengan itu peserta hukum yang pimpinan dan
untuk rancangan melaksanakan nilai berkeadilan mentor
melaksanakan yang diajukan kepada
etika publik
rancangan 3. Mendapatkan pencari
aktualisasi saran dan keadilah. Hal
4. Menemui masukan dari Nasionalisme ini berfokus Profesionalisme
Panitera mentor Peserta pada Peserta akan
Pengadilan mengenai berkonsultasi dan kemudahan mengembangkan

24
Agama Muara kegiatan memohon izin pelayanan keahlian secara
Sabak selaku aktualisasi dengan kepada para terus menerus
mentor yang akan menggunakan pencari sesuai dengan
5. Meminta saran dilaksanakan keadilan. tupoksi
Bahasa Indonesia.
dan masukan
mentor untuk Dalam hal ini
rancangan peserta
aktualisasi yang melaksanakan nilai
akan dikerjakan Nasionalisme

Komitmen Mutu
Peserta mengikuti
saran dan
masukan dari
pimpinan dan
mentor terkait
rancangan
aktualisasi yang
akan dilaksanakan
sehingga
terciptanya
efektifitas dari
pertemuan yang
dilakukan
2 Membuat video 1. Merancang narasi 1. Saran dan Akuntabilitas Kegiatan Responsibilitas Minggu ke-
video penjelasan masukan dari Peserta akan tersebut kegiatan ini 2
penjelasan dan
dan e-brosur mentor dan membuat berkontribusi merupakan (8 s/d 14
e- brosur yang 2. Berkonsultasi Tim IT pada misi usaha dalam September
rancangan narasi
dengan mentor 2. Memperbaiki Pengadilan mengatasi 2021)
memuat video penjelasan
dan tim IT konsep konten Agama Muara hambatan untuk

25
informasi mengenai dan desain dan e- brosur Sabak yaitu menciptakan
rancangan narasi sesuai saran, mengenai meningkatkan pelayanan yang
mengenai
video penjelasan masukan, dan persyaratan kredibilitas dan cepat.
persyaratan dan dan e-brosur diskusi transparansi
dispensasi kawin
3. Melaksanakan dengan Pengadilan Keterbukaan
contoh dokumen dengan sungguh-
pembuatan video Mentor dan Agama Muara Keterbukaan
persyaratan penjelasan dan e- Tim IT sungguh Sabak. Hal ini informasi
brosur 3. Video merupakan bentuk berfokus mengenai
pendaftaran
penjelasan penerapan nilai kepada persyaratan
dispensasi dan e-brosur integritas. peningkatan dispensasi kawin
pelayanan akan
kawin
kepada para memudahkan
Nasionalisme
pencari masyarakat
Peserta akan keadilan
meminta saran,
masukan dari
mentor dan Tim IT
serta berdiskusi
mengenai
rancangan video
penjelasan dan e-
brosur merupakan
penerapan dari
sila ke-4

Etika Publik
Peserta akan
menerima setiap
masukan dan
saran dari mentor

26
dan tim IT agar
hasil dari
aktualisasi dapat
berdaya guna dan
berhasil guna
dalam pelayanan
kepada
masyarakat

Komitmen Mutu
Peserta akan
membuat video
penjelasan dan e-
brosur mengenai
persyaratan
dispensasi kawin
dengan kreatif dan
mudah dimengerti
oleh masyarakat
luas merupakan
bentuk
implementasi dari
nilai inovatif

Anti Korupsi
Peserta akan
menanggapi saran
dan masukan dari

27
mentor dan tim IT
dengan jujur dan
berani agar tujuan
dalam aktualisasi
ini dapat tercapai

3 Menampilkan Berkoordinasi Video Whole Of Kegiatan Responsibiltas Minggu ke-


dengan Tim IT penjelasan dan Government tersebut Kegiatan ini 2
video penjelasan
dalam rangka e- brosur di (WOG) berkontribusi merupakan (15 s/d 17
dan e-brosur ke mengupload video media sosial pada misi bentuk September
Peserta
penjelasan dan e- resmi Pengadilan pertanggungjawa 2021)
media sosial berkoordinasi dan
brosur Agama Muara ban peserta
resmi bekerjasama Sabak yaitu terhadap
dengan tim IT agar menjaga rancangan
pengadilan
rancangan kemandirian aktualisasi yang
aktualisasi dapat Pengadilan telah peserta
terlaksana dan Agama Muara rancang
Sabak. Hal ini sebelumnya
terwujudnya
berfokus
pelayanan yang kepada
lebih baik kemandirian
pengadilan
Akuntabilitas dalam
Peserta melaksanakan
mengupload video fungsinya
penjelasan dan e-
brosur mengenai
persyaratan
dispensasi kawin

28
merupakan bentuk
konsistensi dan
tanggung jawab
peserta terhadap
rancangan yang
telah disetujui oleh
pimpinan

Nasionalisme
Peserta
mengupload video
penjelasan dan e-
brosur mengenai
persyaratan
dispensasi kawin
dengan maksud
agar informasi
mengenai
persyaratan
dispensai kawin
diketahui oleh
semua orang. Hal
ini merupakan
penerapan dari sila
ke-5
Etika Publik
Penyebaran video
penjelasan dan e-

29
brosur merupakan
bentuk layanan
tanggap dan cepat
yang peserta
berikan kepada
publik

Komitmen Mutu
Peserta memiliki
tujuan untuk
penerapan konep
efektivitas dan
efisiensi melalui
penyebaran video
penjelasan dan e-
brosur
4 Mencetak brosur 1. Mencetak e- Dokumentasi Akuntabilitas Kegiatan Integritas Minggu ke-
brosur yang sudah pembagian Peserta akan tersebut Kegiatan ini 3
dirancang brosur mencetak brosur berkontribusi peserta (20 s/d 22
2. Mensosialisasikan pada misi laksanakan September
dan
kepada Pengadilan sebagai bentuk 2021)
masyarakat membagikannya Agama Muara tindakan peserta
dengan cara kepada Sabak yaitu dalam membantu
membagikan masyarakat agar memberikan masyarakat
brosur ke informasi pelayanan pencari keadilan
masyarakat dan mengenai hukum yang
KUA persyaratan berkeadilan
kepada
dispensasi kawin
pencari
dapat diketahui keadilah. Hal

30
oleh masyarakat ini berfokus
banyak. Hal ini pada
merupakan upaya kemudahan
pelayanan
peserta dalam
kepada para
menjaga pencari
kepercayaan keadilan.
masyarakat

Nasionalisme
Peserta akan
membagikan
brosur kepada
setiap masyarakat
yang
membutuhkan
informasi
mengenai
persyaratan
dispensasi kawin.
Hal ini merupakan
implementasi dari
Sila-2

Etika Publik
Peserta akan
membagikan
brosur kepada

31
masyarakat
sebagai bentuk
dari meningkatkan
efektifitas kerja

Komitmen mutu
Brosur yang
peserta bagikan
merupakan bentuk
dari penerapan
nilai inovatif dan
perbaikan

Anti Korupsi
Peserta akan
melaporkan biaya
cetak brosur
kepada bendahara
dengan jujur

Pelayanan Publik
Pembagian brosur
yang peserta
lakukan
merupakan salah
satu bentuk
penerapan prinsip
pelayanan publik

32
yaitu tanggap
terhadap
kebutuhan publik,
mudah dimengerti
publik serta efektif
dan efisien
5 Membuat ceklis 1. Merancang bentuk 1. Saran dan Akuntabilitas Kegiatan Kejujuran Minggu ke-
dari ceklis masukan dari Peserta tersebut Kegiatan ini 3 dan ke-4
kelengkapan
kelengkapan mentor merancang bentuk berkontribusi peserta (23 s/d 27
berkas berkas mengenai pada misi laksanakan September
ceklis berkas dan
2. Berkonsultasi rancangan Pengadilan dengan tujuan 2021)
dengan mentor Ceklis melaporkan hasil Agama Muara menjaga
3. Memperbaiki kelengkapan dari rancangan Sabak yaitu kepercayaan
rancangan ceklis berkas tersebut kepada meningkatkan masyarakat
kelengkapan 2. Ceklis mentor kredibilitas dan terhadap
berkas sesuai kelengkapan transparansi kebenaran
saran dan berkas siap Etika Publik Pengadilan informasi
masukan mentor untuk Agama Muara mengenai
Peserta akan
4. Mencetak ceklis digunakan Sabak. Hal ini kelengkapan
kelengkapan menghadap berfokus berkas
berkas kepada mentor kepada persyaratan yang
dengan bertutur peningkatan akan diajukan
kata yang sopan pelayanan
dan berperilaku kepada para
yang santun pencari
keadilan
seperti mengetuk
pintu dan meminta
izin untuk
memasuki
ruangan dalam

33
rangka
memelihara dan
menjunjung tinggi
standar etika luhur
dalam lingkungan
kerja

Komitmen Mutu
Peserta akan
membuat dan
mencetak ceklis
kelengkapan yang
berguna untuk
memudahkan
masyarakat
mengetahui
kelengkapan
berkas
persyaratan
dispensaasi kawin.
Hal ini merupakan
penerapan nilai
responsive
6 Membuat 1. Mengumpulkan 1. Terkumpulnya Anti Korupsi Kegiatan Responsibilitas Minggu ke-
data dan bukti data dan bukti Peserta akan tersebut Kegiatan ini 4 dan ke- 5
laporan kegiatan
pendukung pendukung membuat laporan berkontribusi merupakan (28
hasil aktualisasi laporan aktualisasi laporan pada visi bentuk September
aktualisasi dengan
aktualisasi Pengadilan pertanggungjawa s/d 5
jujur dan tidak Agama Muara ban peserta

34
2. Konsultasi dengan 2. Terlaksananya melakukan Sabak yaitu terhadap Oktober
mentor dan coach/ konsultasi pemalsuan. terwujudnya rancangan 2021)
pembimbing dengan Peserta juga akan Pengadilan aktualisasi yang
3. Membuat hasil mentor dan Agama Muara telah
membuat laporan
laporan aktualisasi coach/pembim Sabak yang direncanakan
4. Mencetak hasil bing dengan sungguh- Agung. Hal ini
laporan aktualisasi 3. Terealisasinya sungguh dan berfokus Kejujuran
5. Melaporkan laporan mengatur waktu kepada Peserta membuat
kepada mentor, kegiatan agar laporan dapat peningkatan laporan kegiatan
coach/ aktualisasi, selesai sesuai pelayanan hasil aktualisasi
pembimbing dan dan jadwal yang telah yang dapat dengan jujur dan
pimpinan disampaikan meningkatkan apa adanya
direncanakan
kepada kepercayaan
mentor dan masyarakat
coach/pembim Etika Publik kepada
bing dan Peserta akan pengadilan
pimpinan melakukan
terkait. bimbingan dengan
menggunakan tutur
kata yang sopan,
mendengarkan
arahan dari mentor
dan coach dengan
sungguh-sungguh.

35
B. Time Schedule
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan mulai tanggal 6 September 2021 sampai dengan 5 Oktober 2021 yang dapat dilihat pada
table berikut.
Tabel 4.2 Time Schedule Pelaksanaan Aktualisasi
September Oktober
Pekan
No Kegiatan Pekan I Pekan II Pekan III Pekan IV
V
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5

Merencanakan
rancangan
aktualisasi dan
1 kemudian
dikonsultasikan
kepada
pimpinan dan
mentor
Membuat video
narasi
penjelasan dan
e- brosur yang
memuat
informasi
mengenai
2
persyaratan
dan contoh
dokumen
persyaratan
pendafatran
dispensasi
kawin

36
Menampilkan
video
3 penjelasan dan
e-brosur ke
media sosial
resmi
pengadilan

Mencetak
brosur untuk
4
dibagikan ke
KUA dan
masyarakat

Membuat
ceklis
5
kelengkapan
berkas
persyaratan

Membuat
6 laporan
kegiatan hasil
aktualisasi

37
C. Pelaksanaan Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Dasar
Terdapat beberapa kegiatan yang telah direncanakan dalam rancangan aktualisasi. Kegiatan yang sudah direncanakan tersebut
terlaksana dengan cukup baik selama masa habituasi. Dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala yang muncul. Untuk lebih
jelasnya berikut peserrta jabarkan kegiatan aktualisasi kedalam bentuk tabel -tabel dibawah ini.

Pelaksanaan Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Dasar


Tabel 4.3 Matriks Pelaksanaan Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Dasar
No Kegiatan Tahapan Aktualisasi Nilai Dasar Waktu Eviden
1 Merencanakan 1. Menemui Nasionalisme 6 s/d 7
rancangan Ketua Peserta telah September
aktualisasi dan Pengadilan berkonsultasi dan 2021
kemudian Agama memohon izin dengan
dikonsultasikan Muara Sabak menggunakan Bahasa
kepada selaku Indonesia. Dalam hal ini
pimpinan dan pimpinan peserta melaksanakan
mentor 2. Konsultasi nilai Nasionalisme
mengenai
konsep Etika Publik
rancangan Peserta telah menemui
aktualisasi pimpinan dan mentor
3. Memohon izin dengan berpakaian rapi
untuk dan menggunaka tutur

38
melaksanakan kata yang baik dan sopan.
rancangan Dengan itu peserta
aktualisasi melaksanakan nilai etika
4. Menemui publik
Panitera
Pengadilan Komitmen Mutu
Agama Muara Peserta mengikuti saran
Sabak selaku dan masukan dari
mentor pimpinan dan mentor
5. Meminta terkait rancangan
saran dan aktualisasi yang akan
masukan dilaksanakan sehingga
mentor untuk terciptanya efektifitas dari
rancangan pertemuan yang dilakukan
aktualisasi
yang akan
dikerjakan
2 Membuat video 1. Merancang Akuntabilitas 8 s/d 14
penjelasan dan narasi video Peserta telah membuat September
e- brosur yang penjelasan rancangan narasi video 2021
memuat dan e-brosur penjelasan dan e- brosur

39
informasi 2. Berkonsultasi mengenai persyaratan
mengenai dengan mentor dispensasi kawin dengan
persyaratan mengenai sungguh-sungguh
dan contoh rancangan merupakan bentuk
dokumen narasi video penerapan nilai integritas.
persyaratan penjelasan dan
pendaftaran e-brosur Nasionalisme
dispensasi 3. Melaksanakan Peserta meminta saran,
kawin pembuatan masukan dari mentor dan
video Tim IT serta berdiskusi
penjelasan dan mengenai rancangan
e- brosur video penjelasan dan e-
brosur merupakan
penerapan dari sila ke-4

Etika Publik
Peserta menerima setiap
masukan dan saran dari
mentor dan tim IT agar
hasil dari aktualisasi dapat
berdaya guna dan

40
berhasil guna dalam
pelayanan kepada
masyarakat

Komitmen Mutu
Peserta telah membuat
video penjelasan dan e-
brosur mengenai
persyaratan dispensasi
kawin dengan kreatif dan
mudah dimengerti oleh
masyarakat luas
merupakan bentuk
implementasi dari nilai
inovatif

Anti Korupsi
Peserta menanggapi
saran dan masukan dari
mentor dan tim IT dengan
jujur dan berani agar

41
tujuan dalam aktualisasi
ini dapat tercapai
3 Menampilkan Berkoordinasi Whole Of Government 15 s/d 17
video dengan PTIP (WOG) September
penjelasan dan dalam rangka Peserta berkoordinasi dan 2021
e-brosur ke mengupload bekerjasama dengan tim
media sosial video penjelasan IT agar rancangan
resmi dan e- brosur aktualisasi dapat
pengadilan terlaksana dan
terwujudnya pelayanan
yang lebih baik

Akuntabilitas
Peserta telah mengupload
video penjelasan dan e-
brosur mengenai
persyaratan dispensasi
kawin merupakan bentuk
konsistensi dan tanggung
jawab peserta terhadap

42
rancangan yang telah
disetujui oleh pimpinan
Nasionalisme
Peserta telah mengupload
video penjelasan dan e-
brosur mengenai
persyaratan dispensasi
kawin dengan maksud
agar informasi mengenai
persyaratan dispensai
kawin diketahui oleh
semua orang. Hal ini
merupakan penerapan
dari sila ke-5

Etika Publik
Penyebaran video
penjelasan dan e-brosur
merupakan bentuk
layanan tanggap dan

43
cepat yang peserta
berikan kepada publik
Komitmen Mutu
Peserta memiliki tujuan
untuk penerapan konsep
efektivitas dan efisiensi
melalui penyebaran video
penjelasan dan e-brosur
4 Mencetak 1. Mencetak e- Akuntabilitas 20 s/d 22
brosur brosur yang Peserta telah mencetak September
sudah brosur dan 2021
dirancang membagikannya kepada
2. Mengevaluasi masyarakat agar informasi
brosur yang mengenai persyaratan
telah dicetak dispensasi kawin dapat
bersama diketahui oleh masyarakat
stakeholder banyak. Hal ini merupakan
dan upaya peserta dalam
sosialisasi menjaga kepercayaan
kepada masyarakat
masyarakat

44
yang datang
ke Pengadilan Nasionalisme
Agama Muara Peserta telah membagikan
Sabak brosur kepada setiap
masyarakat yang
membutuhkan informasi
mengenai persyaratan
dispensasi kawin. Hal ini
merupakan implementasi
dari Sila-2

Etika Publik
Peserta telah membagikan
brosur kepada masyarakat
sebagai bentuk dari
meningkatkan efektifitas
kerja

Komitmen mutu
Brosur yang peserta
bagikan merupakan

45
bentuk dari penerapan
nilai inovatif dan perbaikan
Anti Korupsi
Peserta telah melaporkan
biaya cetak brosur kepada
bendahara dengan jujur

Pelayanan Publik
Pembagian brosur yang
peserta lakukan
merupakan salah satu
bentuk penerapan prinsip
pelayanan publik yaitu
tanggap terhadap
kebutuhan publik, mudah
dimengerti publik serta
efektif dan efisien
5 Membuat 1. Merancang Akuntabilitas 23 s/d 24
ceklis berkas bentuk dari Peserta telah merancang September
ceklis bentuk ceklis berkas dan 2021
melaporkan hasil dari

46
kelengkapan rancangan tersebut
berkas kepada mentor
2. Berkonsultasi
dengan mentor Etika Publik
3. Memperbaiki Peserta telah menghadap
rancangan kepada mentor dengan
ceklis bertutur kata yang sopan
kelengkapan dan berperilaku yang
berkas sesuai santun seperti mengetuk
saran dan pintu dan meminta izin
masukan untuk memasuki ruangan
mentor dalam rangka memelihara
4. Mencetak dan menjunjung tinggi
ceklis standar etika luhur dalam
kelengkapan lingkungan kerja
berkas
Komitmen Mutu
Peserta telah membuat
dan mencetak ceklis
kelengkapan yang
berguna untuk

47
memudahkan masyarakat
mengetahui kelengkapan
berkas persyaratan
dispensaasi kawin. Hal ini
merupakan penerapan
nilai responsive

6 Membuat 1. Mengumpulka Etika Publik 27


Laporan Hasil n data dan Peserta melakukan September
Kegiatan bukti bimbingan dengan s/d 5
Aktualisasi pendukung menggunakan tutur kata Oktober
laporan yang sopan, 2021
aktualisasi mendengarkan arahan

48
2. Konsultasi dari mentor dan coach
dengan mentor dengan sungguh-
dan coach/ sungguh.
pembimbing
3. Membuat Anti Korupsi
hasil laporan Peserta membuat laporan
aktualisasi aktualisasi dengan jujur
4. Mencetak hasil dan tidak melakukan
laporan pemalsuan. Peserta juga
aktualisasi membuat laporan dengan
5. Melaporkan sungguh-sungguh dan
kepada mengatur waktu agar
mentor, coach/ laporan dapat selesai
pembimbing sesuai jadwal yang telah
dan pimpinan direncanakan

49
D. Kendala dan Solusi
Tabel 4.4 Kendala dan Solusi

Kegiatan Kendala Solusi


Membuat e- brosur dan video Peserta tidak menguasai aplikasi Berkonsultasi dengan tim pengelola website
penjelasan pembuatan brosur dan aplikasi pembuatan Pengadilan Agama Muara Sabak
video Hasil: Peserta mendapatkan aplikasi alternatif
uuntuk pembuatan e-brosur yaitu
menggunakan aplikasi power point
Mengupload e-brosur dan video Peserta tidak menguasai proses upload e- Berkoordinasi dengan PTIP dan pengelola
penjelasan brosur ke website Pengadilan Agama youtube
Muara Sabak dan peserta tidak memiliki Hasil: PTIP dan pengelola youtube membantu
akses ke youtube Pengadilan Agama mengupload e-brosur dan video penjelasan
Muara Sabak

50
E. Rencana Tindak Lanjut
Tabel 4.5 Rencana Tindak Lanjut

No Kegiatan Rencana Tindak Lanjut Kegiatan Nilai-nilai Dasar Teknik Aktualisasi


1 Meningkatkan sosialisasi Bekerjasama dengan KUA Akuntabilitas: bertanggung Memperbanyak cetakan
mengenai informasi jawab brosur dan
persyaratan dispensasi Nasionalisme: Kerjasama menitipkannya di KUA
kawin Etika Publik: Cermat (Nasionalisme)
Komitmen Mutu: Efektifitas
Anti Korupsi: Tanggung
Jawab
2 Meningkatkan pelayanan Membuat e-brosur gugatan dan Akuntabilitas: Membuat e-brosur
informasi di PTSP permohonan Mendahulukan kepentingan berbasis QR- Code
publik untuk gugatan dan
Nasionalisme: Kepentingan permohonan
bersama (Komitmen mutu)
Etika Publik: Komunikasi,
Konsultasi dan Kerjasama
Komitmen mutu: efektif dan
efisien
Anti Korupsi: Peduli

51
Bukti Sebelum dan Setelah Aktualisasi

Tabel 4.6 Keadaan Sebelum dan Setelah Kegiatan Aktualisasi

N Keadaan Sebelum Aktualisasi Keadaan Setelah Aktualisasi


o
1 Brosur hanya berupa brosur cetak Brosur telah dibuat dalam bentuk e-
dan informasi persyaratan belum brosur dan dicetak. Informasi
diperbarui sesuai dengan peraturan persyaratan Dispensasi Kawin telah
terbaru diperbarui berdasarkan peraturan
terbaru. E- brosur dapat diakses di
http://pa-muarasabak.go.id/pedoman-
kepaniteraan/pedoman-
kepaniteraan/pedoman-kepaniteraan

52
2 Belum ada video penjelasan Telah ada video penjelasan mengenai
mengenai informasi persyaratan informasi pesyaratan dispensasi kawin
dispensasi kawin dan dapat diakses di
https://youtu.be/Nf41n5PPg6w

3 Belum tersedia ceklis berkas Telah tersedia ceklis berkas persyaratan


persyaratan dispensasi kawin dispensasi kawin yang mempermudah
peserta/ petugas dalam memeriksa
berkas persyaratan dispensasi kawin

53
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Isu utama yang menjadi dasar kegiatan aktualisasi ini adalah belum optimalnya
informasi persyaratan dispensasi kawin pada Pengadilan Agama Muara Sabak.
Peserta memberikan solusi dengan melakukan kegiatan-kegitan kreatif sebagai
berikut:
1. Merencanakan rancangan aktualisasi dan kemudian dikonsultasikan kepada
pimpinan dan mentor
2. Membuat video narasi penjelasan dan e- brosur yang memuat informasi mengenai
persyaratan dan contoh dokumen persyaratan pendafataran dispensasi kawin
3. Menampilkan video penjelasan dan e-brosur ke media sosial resmi pengadilan
4. Mencetak brosur untuk dibagikan ke KUA dan masyarakat
5. Membuat ceklis kelengkapan berkas persyaratan
6. Membuat laporan kegiatan hasil aktualisasi
Adapun manfaat dari kegiatan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pelayanan bagi masyarakat yang membutuhkan Informasi terkait
persyaratan pendaftaran perkara dispensasi kawin
2. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap pengadilan yang transparan
dan akuntabel
3. Peningkatan kinerja pada bagian pelayanan informasi
4. Mewujudkan peradilan yang transparan dan akuntabel
5. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar ASN sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Hasil dari kegiatan aktualisasi ini diharap dapat membantu peserta dan petugas
PTSP dalam memberikan informasi mengenai persyaratan dispensasi kawin,
sehingga masyarakat lebih mudah memahami dan tidak perlu bolak balik ke
pengadilan. Pemberian informasi yang mudah dan cepat diharapkan dapat
meningkatkan kecercayaan masyarakat terhadap citra pengadilan.

54
DAFTAR PUSTAKA

Buku/Modul
Lembaga Administrasi Negara. Akuntabilitas: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. Komitmen Mutu: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. Nasionalisme: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Government: Modul Pelatihan Dasar

Peraturan dan Perundang-undangan


Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018
Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama

55
LAMPIRAN
A. Bukti Tahapan Kegiatan
1. Kegiatan 1
Gambar 1 : Menemui Ketua Pengadilan Agama Muara Sabak selaku pimpinan
untuk konsultasi mengenai konsep rancangan aktualisasi dan memohon izin
melaksanakan aktualisasi

Gambar 2 : Menemui Panitera Pengadilan Agama Muara Sabak selaku mentor


dan meminta masukan untuk pelaksanaan aktualisasi

2. Kegiatan 2
Gambar 3 : Merancang narasi video penjelasan persyaratan dispensasi kawin

56
Gambar 4 : Membuat narasi e- brosur persyaratan dispensasi kawin

Gambar 5: Membuat video penjelasan dan e-brosur persyaratan dispensasi


kawin

3. Kegiatan 3
Gambar 6 : Berkoordinasi dengan PTIP dalam rangka upload video penjelasn
dan e- brosur

57
Gambar 7 : Hasil e- brosur yang telah diupload di website resmi Pengadilan
Agama Muara Sabak

Gambar 8 : Hasil upload video penjelasan di youtube Pengadilan Agama Muara


Sabak

58
4. Kegiatan 4
Gambar 9 : Hasil cetakan brosur

Gambar 10 : Evaluasi dengan stakeholder

59
Gambar 11 : Sosialisasi kepada masyarakat yang datang ke Pengadilan Agama
Muara Sabak

Gambar 12: Melaporkan biaya cetak brosur ke Bendahara Pengadilan Agama


Muara Sabak

5. Kegiatan 5
Gambar 13 : Merancang ceklis berkas

60
Gambar 14 : Meminta saran dan masukan mentor mengenai rancangan ceklis
berkas

Gambar 15 : Memperbaiki ceklis berkas berdasarkan saran dan masukan mentor

Gambar 16 : Berkonsultasi dengan mentor mengenai laporan aktualisasi

61
Gambar 17 : Bimbingan dengan coach

62
B. Laporan Learning Journal Mingguan

63
64
65
66
67
68
69
70

Anda mungkin juga menyukai