Anda di halaman 1dari 105

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL


PADA PENGADILAN AGAMA KOTA BANJAR

Optimalisasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu bagi Penyandang


Disabilitas Tunanetra Di Pengadilan Agama Kota Banjar

Oleh:

RANI SALPIANA, S.H.


NIP. 199701132020122006

Peserta Latihan Dasar CPNS Gol. III


Angkatan 7

PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN


BADAN LITBANG DIKLAT HUKUM DAN PERADILAN
MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA
BOGOR
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

Nama : Rani Salpiana, S.H.

NIP : 199701132020122006

Unit Kerja : Kepaniteraan

Tempat Aktualisasi : Pengadilan Agama Kota Banjar

Telah disetujui

Pada hari Senin, 09 Mei 2022

Pembimbing Mentor

Sri Mulyati, SE, MM Muhamad Faturohman, S.H.


NIP.197705312005012006 NIP. 198901022014031001

ii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR

Nama : Rani Salpiana, S.H.

NIP : 199701132020122006

Unit Kerja : Kepaniteraan

Tempat Aktualisasi : Pengadilan Agama Kota Banjar

“OPTIMALISASI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU BAGI


PENYANDANG DISABILITAS TUNANETRA DI PENGADILAN AGAMA
KOTA BANJAR”

Telah diuji di depan Penguji

Pada hari Senin, 09 Mei 2022

Pembimbing Mentor

Sri Mulyati, SE, MM Muhamad Faturohman, S.H.


NIP.197705312005012006 NIP. 198901022014031001

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah dari
Allah SWT, penulis dapat mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar)
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Mahkamah Agung RI Gelombang I
Golongan III Angkatan 7 Tahun 2022 ini. Segala usaha tak akan bisa
mencapai tujuan tanpa ridho-Nya. Laporan aktualisasi ini juga tidak
terlepas dari peran orang-orang hebat yang telah membantu penulis
dalam proses penulisan dari tahap awal hingga akhir, untuk itu penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Muhammad Syarifudin, S.H., LLM., MTL. Selaku
ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
2. Bapak Edward Tumimbul Hamonangan Simarmata, S.H., LLM.,
MTL selaku Kepala Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan
badan Litbang Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung
Republik Indonesua yang selaku mengawasi dan memberikan
motivasi agar penulis menjadi pribadi yang lebih baik.
3. Bapak Nur Hamid, S.Ag., M.H. selaku Ketua Pengadilan agama
Kota Banjar yang telah memberikan izin dan motivasi kepada
penulis untuk melaksanakan Pelatihan Dasar CPNS 2022
4. Bapak Drs.Taufik, SH, MH, selaku Penguji yang telah memberihan
arahan dan masukan yang membangun dalam proses
pembimbingan penyusunan laporan aktualisasi ini
5. Ibu Sri Mulyati, SE, MM, selaku coach/pembimbing yang selalu
memberikan arahan dan masukan yang membangun dalam proses
pembimbingan penyusunan laporan aktualisasi ini
6. Bapak Muhammad Faturohman, S.H., M.H. selaku mentor yang
selalu membimbing dan memberi arahan

iv
7. Para Widyaiswara Pelatihan Dasar CPNS Mahkamah Agung
Republik Indonesia Gelombang I Golongan III Tahun 2022 yang
sudah membimbing penulis selama mengikuti Pelatihan Dasar
CPNS
8. Seluruh panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Mahkamah
Agung Republik Indonesia Gelombang I Golongan III Tahun 2022
9. Seluruh keluarga besar Pengadilan Agama Kota Banjar yang telah
membantu, memotivasi danmemberikan masukan kepada penulis
10. Untuk Ibu Nurbaiti, Ayah Tabrani, Linda Anisa, Tiara Mulya Lestari,
Udo Hadi Susanto, dan segenap keluarga yang telah memberikan
dukungan materil maupin imateril agar penulis dapat mengikuti
seluruh rangkaian kegiatan Pelatihan Dasara Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) Mahkamah Agung RI Gelombang I Golongan
III Tahun 2022 dengan baik
11. Rekan-rekan seperjuangan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) Mahkamah Agung RI Gelombang I Golongan III
Tahun 2022 yang telah bekerjasama dan saling membantu.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
serta semoga laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat.

Kota Banjar, 09 Mei 2022

Rani Salpiana, S.H.


199701132020122006

DAFTAR TABEL

v
Tabel 3.1 Analisis Isu Utama dengan Metode USG……………………….35
Tabel 3.2 Gagasan Pemecah Isu Utama dengan Metode SWOT……….37
Tabel 4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi…………………………………..40
Tabel 4.2 Tabel Analisis Dampak……………………………………………71
Tabel 4.3 Jadwal Kegiatan…………………………………………………...78

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pengadilan Agama Kota Banjar……..…29


Gambar 3.1 Diagram Fish Bone……………………………………………...36

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR TABEL..........................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................vi
DAFTAR ISI...............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat.........................................................................................3
D. Nilai-nilai Dasar ASN, kedudukan dan peran ASN menuju Smart…..
Governance.....................................................................................................20
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI.............................................................25
A. Visi, Misi, Nilai dan Struktur Organisasi...................................................25
B. Tugas Peserta di Unit Kerja.........................................................................29
BAB III ANALISIS ISU DAN GAGASAN PEMECAH ISU..........................32
A. Indentifikasi Isu.................................................................................32
B. Isu Terpilih, Penyebab, dan Gagasan Pemecah Isu ............................34
BAB IV HASIL AKTUALISASI NILAI DASAR............................................39
A. Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar............................................................39
B. Pelaksanaan Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Dasar..............................76
C. Kendala dan Solusi..........................................................................95
C. Rencana Tindak Lanjut....................................................................95
BAB V PENUTUP......................................................................................97
Simpulan..................................................................................................97
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................98

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah


profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah sebagaimana
tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014.
Aparatur Sipil Negara (ASN), ASN dibagi menjadi dua yakni PNS dan
PPPK. Sejak dulu seorang ASN tidak luput dari berbagai stigma negatif
yang disematkan oleh masyarakat, mulai dari cara kerja ASN yang lambat
dan bertele-tele, kurangnya penguasaan dalam bidang pekerjaan, hingga
kurangnya profesionalitas dalam memberikan layanan kepada
masyarakat. Sejatinya, ASN sebagai agen pemerintahan seharusnya
mampu memberikan layanan prima kepada masyarakat.
Belakangan ini pemerintah mulai mengambil langkah strategis
untuk membangun aparatur negara yang lebih berdaya guna dan berhasil
guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui Reformasi Birokrasi. Mulai dari penetapan regulasi-
regulasi tentang manajemen ASN, Perekrutan SDM sesuai dengan
kualifikasi bidang pekerjaan, hingga penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan. Pendidikan dan Pelatihan PNS, khususnya pendidikan dan
pelatihan dasar merupakan tahap penting bagi pembentukan karakter
PNS yang ideal. Sesuai dengan peraturan LAN no. 10 Tahun 2021 Latsar
CPNS ditempuh oleh Calon Pegawai Negeri Sipil dalam masa prajabatan
yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang melalui proses pendidikan dan
pelatihan.

1
Dalam pembelajaran nilai-nilai dasar PNS, peserta dibekali dengan
nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan PNS
secara professional sebagai pelayan masyarakat. Nilai-Nilai Dasar PNS
Nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut disingkat sebagai Ber-AKHLAK
yaitu, Berorientasi Pelayanan, merupakan Komitmen memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat; Akuntabel, merupakan
Sikap bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan; Kompeten,
merupakan sikap terus belajar dan mengembangkan kapabilitas,
meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah, membnatu orang lain belajar, melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik; Harmonis, merupakan Saling peduli dan menghargai
perbedaan; Loyal, merupakan Berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan Bangsa dan Negara; Adaptif, merupakan terus berinovasi
dan antusias dalam menggerakan ataupun menghadapi perubahan;
Kolaboratif, merupakan membangun kerjasama yang sinergis.
Dengan dilaksanakannnya pendidikan dan pelatihan dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil, diharapkan para peserta diklat dapat menjalankan
tugas dan fungsi ASN yakni Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas, dan Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Selanjutnya peserta diklat juga dapat berkontribusi
dalam peran pegawai ASN yakni sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (Sutrisno, Djoko;2017).
Sumber Daya yang terdapat di Pengadilan Agama yakni Sumber
Daya Manusia dan Sumber Daya Alam. Sumber Daya Manusia dikelola
oleh Bagian Kepaniteraan. Sedangkan Sumber Daya Alam yang
dimaksud disini adalah Sumber Daya Manusia berupa segala sesuatu

2
yang mendukung organisasi mencapai tujuan. Misalnya Peralatan
Komputer, dan Jaringan Internet. Pentingnya mengelola peralatan IT ini
dalam upaya mencapai kinerja yang efektif dan efisien.

B. Tujuan dan Manfaat


a. Tujuan
Penyusunan Laporan Aktualisasi ini merupakan wujud nyata
untuk merealisasikan pembelajaran Nilai-Nilai Dasar ASN, Ber-
AKHLAK yakni :
1. Berorientasi Pelayanan
Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Adapun penyelenggara pelayanan publik menurut UU Pelayanan
Publik adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi,
lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang
untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk
semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik. Dalam batasan
pengertian tersebut, jelas bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah
salah satu dari penyelenggara pelayanan publik, yang kemudian
dikuatkan kembali dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (UU ASN), yang menyatakan bahwa salah satu fungsi
ASN adalah sebagai pelayan publik.
Asas penyelenggaraan pelayanan publik seperti yang
tercantum dalam Pasal 4 UU Pelayanan Publik, yaitu:
a. kepentingan umum;
b. kepastian hukum;
c. kesamaan hak;

3
d. keseimbangan hak dan kewajiban;
e. keprofesionalan;
f. partisipatif;
g. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
h. keterbukaan;
i. akuntabilitas;
j. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
k. ketepatan waktu; dan
l. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
Pelayanan publik yang baik juga didasarkan pada prinsip-prinsip
yang digunakan untuk merespons berbagai kebutuhan dalam
penyelenggaraan pelayanan publik di lingkungan birokrasi.
Sebagaimana kita ketahui dalam Pasal 10 UU ASN, pegawai ASN
berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta
sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Untuk menjalankan fungsi
tersebut, pegawai ASN bertugas untuk:
a. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
dan
c. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu
strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas
dunia (World Class Government), Pemerintah telah meluncurkan Core
Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK dan Employer Branding
(Bangga Melayani Bangsa). Core Values ASN BerAKHLAK
merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Core Values tersebut
seharusnya dapat dipahami dan dimaknai sepenuhnya oleh seluruh

4
ASN serta dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan
kehidupan sehari-hari. Oleh karena tugas pelayanan publik yang
sangat erat kaitannya dengan pegawai ASN, sangatlah penting untuk
memastikan bahwa ASN mengedepankan nilai Berorientasi Pelayanan
dalam pelaksanaan tugasnya, yang dimaknai bahwa setiap ASN harus
berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat.
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu,kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya
nilai-nilai publik.
Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua
konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah
kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Aspek - Aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut yaitu
- akuntabilitas adalah sebuah hubungan
- akuntabilitas berorientasi pada hasil
- akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
- akuntabilitas memerlukan konsekuensi
- serta akuntabilitas memperbaiki kinerja.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu
untuk menyediakan control demokratis (peran demokrasi), untuk
mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional), dan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
(peran belajar).
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas
vertical (vertical accountability), dan akuntabilitas horizontal (horizontal
accountability).

5
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas
personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas
organisasi, dan akuntabilitas stakeholder.
 Akuntabilitas Personal (Personal Accountability),
Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri
seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan etika. Pertanyaan
yang digunakan untuk mengidentifikasi apakah seseorang memiliki
akuntabilitas personal antara lain “Apa yang dapat saya lakukan untuk
memperbaiki situasi dan membuat perbedaan?”. Pribadi yang
akuntabel adalah yang menjadikan dirinya sebagai bagian dari solusi
dan bukan masalah.
 Akuntabilitas Individu
Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan
lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dengan instansinya sebagai
pemberi kewenangan. Pemberi kewenangan bertanggungjawab untuk
memberikan arahan yang memadai, bimbingan, dan sumber daya
serta menghilangkan hambatan kinerja, sedangkan PNS sebagai
aparatur negara bertanggung jawab untuk memenuhi tanggung
jawabnya. Pertanyaan yang digunakan untuk melihat tingkat
akuntabilitas individu seorang PNS adalah apakah individu mampu
untuk mengatakan “Ini adalah tindakan yang telah saya lakukan, dan
ini adalah apa yang akan saya lakukan untuk membuatnya menjadi
lebih baik”.
 Akuntabilitas Kelompok
Kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas kerjasama
kelompok. Dalam hal ini tidak ada istilah “Saya”, tetapi yang ada
adalah “Kami”. Dalam kaitannya dengan akuntabilitas kelompok, maka
pembagian kewenangan dan semangat kerjasama yang tinggi antar
berbagai kelompok yang ada dalam sebuah institusi memainkan
peranan yang penting dalam tercapainya kinerja organisasi yang
diharapkan.

6
 Akuntabilitas Organisasi
Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja
yang telah dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu
terhadap organisasi/institusi maupun kinerja organisasi kepada
stakeholders lainnya.
 Akuntabilitas Stakeholder
Stakeholder yang dimaksud adalah masyarakat umum, pengguna
layanan, dan pembayar pajak yang memberikan masukan, saran, dan
kritik terhadap kinerjanya. Jadi akuntabilitas stakeholder adalah
tanggungjawab organisasi pemerintah untuk mewujudkan pelayanan
dan kinerja yang adil, responsif dan bermartabat.
Pada kegiatan laporan aktualisasi ini, penulis dapat
mewujudkan suatu tindakan percaya diri, berkompeten di bidangnya
dan juga bertanggung jawab atas amanah yang diemban. Terus
menerus berlatih dan menimba ilmu sesuai tupoksinya.
3. Kompeten
Situasi dunia saat ini dengan cirinya yang disebut dengan “Vuca
World”, yaitu dunia yang penuh gejolak (volatility) disertai penuh
ketidakpastian (uncertainty). Demikian halnya situasinya saling
berkaitan dan saling mempengaruhi (complexity) serta ambiguitas
(ambiguity) (Millar, Groth, & Mahon, 2018). Faktor VUCA menuntut
ecosystem organisasi terintegrasi dengan berbasis pada kombinasi
kemampuan teknikal dan generik, dimana setiap ASN dapat
beradaptasi dengan dinamika perubahan lingkungan dan tuntutan
masa depan pekerjaan. Dalam hal ini, berdasarkan bagian isu
pembahasan pertemuan Asean Civil Service Cooperation on Civil
Service Matters (ACCSM) tahun 2018 di Singapura, diingatkan tentang
adanya kecenderungan pekerjaan merubah dari padat pekerja (labor
intensive) kepada padat pengetahuan (knowledge intensive).
1) Implikasi VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis,
karakter dan tuntutan keahlian baru.

7
2) Adaptasi terhadap keahlian baru perlu dilakukan setiap waktu,
sesuai kecenderungan kemampuan memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi dalam meningkatkan kinerja organisasi lebih
lambat, dibandikan dengan tawaran perubahan teknologi itu sendiri.
3) Perilaku ASN untuk masing-masing aspek BerAkhlak sebagai
berikut:
Berorientasi Pelayanan:
a) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b) Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
c) Melakukan perbaikan tiada henti.
Akuntabel:
a) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi;
b) Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efesien.
Kompeten:
a) Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang
selalu berubah;
b) Membantu orang lain belajar;
c) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Harmonis:
a) Menghargai setiap orang apappun latar belakangnya;
b) Suka mendorong orang lain;
c) Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Loyal:
a) Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah;
b) Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan
negara;
c) Menjaga rahasia jabatan dan negara.

8
Adaptif:
a) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b) Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas;
c) Bertindak proaktif.
Kolaboratif:
a) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi;
b) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nilai
tambah;
c) Menggaerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk
tujuan bersama.

Sesuai dengan kebijakan Undang Undang ASN Nomor 5


Tahun 2014, prinsip dasar dalam pengelolaan ASN yaitu berbasis
merit. Dalam hal ini seluruh aspek pengelolaan ASN harus
memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja.
Termasuk dalam pelaksanaanya tidak boleh ada perlakuan
diskriminatif, seperti karena hubungan agama, kesukuan atau
aspek-aspek primodial lainnya yang bersifat subyektif.
Sekurangnya terdapat 8 (delapan) karakateristik yang dianggap
relevan bagi ASN dalam menghadapi tuntutan pekerjaan saat ini
dan kedepan. Kedelapan karakterisktik tersebut meliputi: integritas,
nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, IT dan Bahasa
asing, hospitality, networking, dan entrepreneurship. Kedelapan
karakteristik ini disebut sebagai smart ASN (KemenpanRB.
Menciptakan Smart ASN Menuju Birokrasi 4.0. dipublikasikan 09
Agustus 2019 dalam menpan.go.id). Profil ASN tersebut sejalan
dengan lingkungan global dan era digital, termasuk pembangunan
aparatur 2020-2024, mewujudkan birokrasi berkelas dunia.

9
4. Harmonis
Dari laman Wikipedia, Harmoni (dalam bahasa Yunani:
harmonia) berarti terikat secara serasi/sesuai). Dalam bidang
filsafat, harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan
sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan
suatu kesatuan yang luhur. Sebagai contoh, seharusnya terdapat
harmoni antara jiwa jasad seseorang manusia, kalau tidak, maka
belum tentu orang itu dapat disebut sebagai satu pribadi. Dapat
dicontohkan, pada bidang musik, sejak abad pertengahan
pengertian harmoni tidak mengikuti pengretian yang pernah ada
sebelumnya, harmoni tidak lagi menekankan pada urutan bunyi dan
nada yang serasi, tetapi keserasian nada secara bersamaan.
Singkatnya Harmoni adalah ketertiban alam dan prinsip/hukum
alam semesta.
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku
dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan
pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuanketentuan tertulis.
Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah
laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui
ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh
oleh sekelompok profesional tertentu.
Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode
perilaku ASN yakni sebagai berikut:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab,
dan berintegritas tinggi.

10
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan.
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya.
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan.
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas,
status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk
orang lain.
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN.10 Etika Publik
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

11
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
Pada kegiatan laporan aktualisasi ini, tercermin pada sikap
menjaga komunikasi yang bagus terhadap pegawai, dan juga
kepada para pimpinan.
Penerapan sikap perbertika ilaku yang menunjukkan ciri-ciri sikap
harmonis. Tidak hanya saja berlaku untuk sesama ASN (lingkup
kerja) namun juga berlaku bagi stakeholders eksternal. Sikap
perilaku ini bisa ditunjukkan dengan:
a) Toleransi
b) Empati
c) Keterbukaan terhadap perbedaan.
Dalam dunia nyata upaya mewujudkan suasana harmonis
tidak mudah. Realita lingkungan selalu mengalami perubahan
sehingga situasi dan kondisi juga mengikutinya. harmonis bukan
usaha yang dilakukan sekali dan jadi untuk selamanya. Upaya
menciptalkan dan menjaga suasana harmonis

12
dilakukan secara terus menerus. Mulai dari mengenalkan kepada
seluruh personil ASN dari

5. LOYAL
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis
yaitu “Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal
berarti setia, atau suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya
paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Dalam
Kamus Oxford Dictionary kata Loyal didefinisikan sebagai “giving or
showing firm and constant support or allegiance to a person or
institution (tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan
kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau institusi)”.
Sedangkan beberapa ahli mendefinisikan makna “loyalitas” sebagai
berikut:
a) Kepatuhan atau kesetiaan.
b) Tindakan menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang konstan
kepada organisasi tempatnya bekerja.
c) Kualitas kesetiaan atau kepatuhan seseorang kepada orang lain
atau sesuatu (misalnya organisasi) yang ditunjukkan melalui sikap
dan tindakan orang tersebut.
d) Mutu dari kesetiaan seseorang terhadap pihak lain yang
ditunjukkan dengan memberikan dukungan dan kepatuhan yang
teguh dan konstan kepada seseorang atau sesuatu.
e) Merupakan sesuatu yang berhubungan dengan emosional
manusia, sehingga untuk mendapatkan kesetiaan seseorang maka
kita harus dapat mempengaruhi sisi emosional orang tersebut.
f) Suatu manifestasi dari kebutuhan fundamental manusia untuk
memiliki, mendukung, merasa aman, membangun keterikatan, dan
menciptakan keterikatan emosional.
g) Merupakan kondisi internal dalam bentuk komitmen dari pekerja
untuk mengikuti pihak yang mempekerjakannya.

13
Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh
organisasi untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain:
a) Taat pada peraturan
b) Bekerja dengan integritas
c) Tanggungjawab pada organisasi
d) Kemauan untuk bekerja sama
e) Rasa memiliki yang tinggi
f) Hubungan antar pribadi
g) Kesukaan terhadap pekerjaan
h) Keberanian mengutarakan ketidaksetujuan
i) Menjadi teladan bagi pegawai lain
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values
ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan
perilaku:
a) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta
pemerintahan yang sah;
b) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara;
serta
c) Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk
mengaktualisasikan panduan perilaku loyal tersebut di atas
diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Komitmen yang bermakna perjanjian (keterikatan) untuk
melakukan sesuatu atau hubungan keterikatan dan rasa tanggung
jawab akan sesuatu.
b) Dedikasi yang bermakna pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu
demi keberhasilan suatu usaha yang mempunyai tujuan yang
mulia, dedikasi ini bisa juga berarti pengabdian untuk

14
melaksanakan cita-cita yang luhur dan diperlukan adanya sebuah
keyakinan yang teguh.
c) Kontribusi yang bermakna keterlibatan, keikutsertaan,
sumbangsih yang diberikan dalam berbagai bentuk, baik berupa
pemikiran, kepemimpinan, kinerja, profesionalisme, finansial atau,
tenaga yang diberikan kepada pihak lain untuk mencapai sesuatu
yang lebih baik dan efisien.
d) Nasionalisme yang bermakna suatu keadaan atau pikiran yang
mengembangkan keyakinan bahwa kesetiaan terbesar mesti
diberikan untuk negara atau suatu sikap cinta tanah air atau
bangsa dan negara sebagai wujud dari cita-cita dan tujuan yang
diikat sikap-sikap politik, ekonomi, sosial, dan budaya sebagai
wujud persatuan atau kemerdekaan nasional dengan prinsip
kebebasan dan kesamarataan kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.
e) Pengabdian yang bermakna perbuatan baik yang berupa pikiran,
pendapat, ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta,
kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan
dengan ikhlas.
6. ADAPTIF

Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk


bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau
ancaman yang timbul. Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan
mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah
lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri). Sejatinya tanpa
beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup tidak dapat
mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan
lingkungan. Sehingga kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi
terjaminnya keberlangsungan kehidupan.

Setidaknya terdapat 9 elemen budaya adaptif menurut Management

15
Advisory Service UK yang perlu menjadi fondasi ketika sebuah organisasi
akan mempraktekkannya, yaitu:
1. Purpose

Organisasi beradaptasi karena memiliki tujuan yang hendak dicapai.


Demikian pula dengan organisasi pemerintah, yang mempunyai
tujuan-tujuan penyelenggaraan fungsinya yang sudah ditetapkan oleh
peraturan perundangan. Penetapan tujuan organisasi menjadi elemen
budaya adaptif pertama yang diperlukan, di mana pencapaiannya
akan sangat dipengaruhi oleh variabel lingkungan. Perubahan
lingkungan tidak serta merta mengubah tujuan organisasi, tetapi
adaptasi akan menyesuaikan cara organisasi bekerja agar
pencapaian tetap dilakukan.
2. Cultural values

Organisasi pemerintah mengemban nilai-nilai budaya organisasional


yang sesuai dengan karakteristik tugas dan fungsinya. Demikian pula
dengan ASN sebagai individu yang mempunyai nilai-nilai yang
tersemat dalam budaya kerjanya, sehingga dituntut untuk
mengaplikasikannya agar dapat memberikan pelayanan yang
maksimal dan berkualitas.
3. Vision

Visi menjelaskan apa yang hendak dituju yang tergambar dalam


kerangka piker dan diterjemahkan dalam kerangka kerja yang
digunakan dalam organisasi.

4. Corporate values

Seperti halnya nilai budaya organisasi di atas, maka nilai-nilai korporat


juga menjadi fodasi penting dalam membangun budaya adaptif dalam
organisasi.
5. Coporate strategy

Visi dan values menjadi landasan untuk dibangunnya strategi- strategi

16
yang lebih operasional untuk menjalankan tugas dan fungsi organisasi
secara terstruktur, efisien dan efektif.
6. Structure

Struktur menjadi penting dalam mendukung budaya adaptif dapat


diterapkan di organisasi. Tanpa dukungan struktur, akan sulit
budaya adaptif dapat berkembang dan tumbuh di sebuah
organisasi.

7. Problem solving

Budaya adaptif ditujukan untuk menyelesaikan persoalan yang


timbul dalam organisasi, bukan sekedar untuk mengadaptasi
perubahan. Penyelesaian masalah harus menjadi tujuan besar dari
proses adaptasi yang dilakukan oleh organisasi.

8. Partnership working

Partnership memiliki peran penguatan budaya adaptif, karena


dengan partnership maka organisasi dapat belajar, bermitra dan
saling menguatkan dalam penerapan budaya adaptif

9. Rules

Aturan main menjadi salah satu framework budaya adaptif yang


penting dan tidak bisa dihindari, sebagai bagian dari formalitas
lingkungan internal maupun eksternal organisasi.

Budaya adaptif dalam pemerintahan merupakan budaya organisasi


di mana ASN memiliki kemampuan menerima perubahan,
termasuk penyelarasan organisasi yang berkelanjutan dengan
lingkungannya, juga perbaikan proses internal yang
berkesinambungan. Di sektor publik, budaya adaptif dalam
pemerintahan ini dapat diaplikasikan dengan tujuan untuk
memastikan serta meningkatkan kinerja pelayanan publik.
Penerapan budaya adaptif dalam organisasi pemerintahan akan

17
membawa konsekuensi adanya perubahan dalam cara pandang,
cara berpikir, mentalitas dan tradisi pelayanan publik yang lebih
mampu mengimbangi perubahan atau tuntutan jaman.

Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan


kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun
organisasi. Di dalamnya dibedakan mengenai bagaimana individu
dalam organisasi dapat berpikir kritis versus berpikir kreatif.

7. KOLABORATIF

Berkaitan dengan definisi, akan dijelaskan mengenai beberapa


definisi kolaborasi dan collaborative governance. Dyer and Singh (1998,
dalam Celik et al, 2019) mengungkapkan bahwa kolaborasi adalah “ value
generated from an alliance between two or more firms aiming to become
more competitive by developing shared routines”.

Selain diskursus tentang definisi kolaborasi, terdapat istilah lainnya yang


juga perlu dijelaskan yaitu collaborative governance. Irawan (2017 P 6)
mengungkapkan bahwa “ Collaborative governance “sebagai sebuah
proses yang melibatkan norma bersama dan interaksi saling
menguntungkan antar aktor governance .

WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang


menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan- tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan
yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.

Pendekatan WoG di beberapa negara ini dipandang sebagai bagian dari


respon terhadap ilusi paradigma New Public Management (NPM) yang
banyak menekankan aspek efisiensi dan cenderung mendorong ego
sektoral dibandingkan perspektif integrasi sektor. Pada dasarnya

18
pendekatan WoG mencoba menjawab pertanyaan klasik mengenai
koordinasi yang sulit terjadi di antara sektor atau kelembagaan sebagai
akibat dari adanya fragmentasi sektor maupun eskalasi regulasi di
tingkat sektor. Sehingga WoG sering kali dipandang sebagai perspektif
baru dalam menerapkan dan memahami koordinasi antar sector.
Dalam pengertian ini WoG dipandang menunjukkan atau menjelaskan
bagaimana instansi pelayanan publik bekerja lintas batas atau lintas
sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu
pemerintah terhadap isu-isu tertentu. Untuk kasus Australia berfokus pada
tiga hal yaitu pengembangan kebijakan, manajemen program dan
pemberian layanan.
b. Manfaat
Berdasarkan tujuan penyusunan laporan aktualisasi diatas,
diharapkan adanya manfaat dari penyusunan penulisan ini, sebagai
berikut:
1. Bagi peserta diklat
Dapat menjadi pribadi yang professional, berintegritas, Peduli dan
Inovatif, serta dapat menjadikan pribadi yang Ber-AKHLAK, yang
mampu mengaktualisasikan prinsip prinsip Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif ke dalam kehidupan sehari- hari.
2. Bagi Unit kerja
Mewujudkan program pemerintah terkait Undang-undang Nomor 8
Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan Surat Keputusan
Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Nomor
206/DJA/SK/I/2021 tentang Standar Sarana dan Prasarana bagi
Penyandang Disabilitas di Pengadilan Agama.
3. Bagi Organisasi
Mendukung program pemerintah yaitu mengimplementasikan
pada Undang-Undang Nomor 8 tahun 2016 tentang penyadang
disabilitas Pasal 9 huruf f yaitu Hak Keadilan dan Perlindungan

19
Hukum berupa Memperoleh penyediaan Aksesibilitas dalam
pelayanan.
4. Bagi masyarakat / stakeholder
mewujudkan taraf kehidupan penyandang disabilitas yang lebih
berkualitas, adil, sejahtera lahir dan batin, mandiri, serta
bermartabat. pengelolaan sarana dan prasarana dengan baik.
C. Nilai-Nilai Dasar ASN, Kedudukan dan Peran ASN menuju Smart
Governance
Aktualisasi ini dibatasi pada kegiatan yang mengandung nilai-
nilai dasar Pegawai Negeri Sipil yakni Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
(Ber-AKHLAK) dan Kedudukan dan Peran PNS yang meliputi
Manajemen ASN Management ASN dan Smart ASN, yang
dilaksanakan di Pengadilan Agama Kota Banjar pada tanggal 25
Maret 2022 sampai dengan 29 April 2022.
Adapun Isu utama yang akan dibahas dalam aktualisasi ini yaitu
“Optimalisasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu bagi Penyandang
Disabilitas Tunanetra Di Pengadilan Agama Kota Banjar.”
Penulis merencanakan membuat 6 (enam) kegiatan:
1. Melakukan komunikasi dengan pimpinan
2. Merancang isi buku proses dan alur berperkara di pengadilan
agama
3. Melakukan Pencetakan Buku Pelayanan bagi Penyandang
Disabilitas khususnya Tunanetra
4. Melakukan sosialisasi kepada pegawai
5. Melaksanakan penyediaan pelayanan bagi penyandang
disabilitas khususnya tunanetra
6. Menyusun dokumen, mengklasifikasikan dokumen laporan tugas
akhir
Bila gagasan isu utama ini dikaitkan pada kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI adalah sebagai berikut :

20
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman. Pegawai ASN
berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah
serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan
dan partai politik.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut:
a) Pelaksana Kebijakan Publik.
b) Pelayan Publik
c) Perekat dan Pemersatu Bangsa.
Pengelolaan perangkat ini membutuhkan SDM yang handal dan
bagus dalam mengelolanya. Butuh pencatatan dan juga label
kode supaya terstruktur, sistematis dan efektif serta efisien
dalam bekerja sesuai tupoksinya.
Dalam kegiatan ini , menerapkan manajemen ASN yakni bekerja
sesuai dengan tupoksi nya dan kemampuannya, bukan
berdasarkan umur, RAS, dll.
2. Smart ASN
Kompetensi literasi digital diperlukan agar seluruh masyarakat
digital dapat menggunakan media digital secara bertanggung
jawab. Hal ini termasuk dalam visi misi Presiden Jokowi untuk
meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Penilaiannya
dapat ditinjau dari etis dalam mengakses media digital (digital
ethics), budaya menggunakan digital (digital culture),

21
menggunakan media digital dengan aman (digital safety), dan
kecakapan menggunakan media digital (digital skills). Kerangka
kurikulum literasi digital ini juga digunakan sebagai metode
pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat
dalam menguasai teknologi digital. Digital skill merupakan
kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan
menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta
sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari. Digital
safety merupakan kemampuan user dalam mengenali,
mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan
meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan
keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari. Digital culture
merupakan kemampuan individu dalam membaca,
menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun
wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal
Ika dalam kehidupan sehari-hari dan digitalisasi kebudayaan
melalui pemanfaatan TIK. Sementara itu, digital ethics
merupakan kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika
digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
Ruang digital adalah lingkungan yang kaya akan informasi.
Keterjangkauan (affordances) yang dirasakan dari ruang
ekspresi ini mendorong produksi, berbagi, diskusi, dan evaluasi
opini publik melalui cara tekstual (Barton dan Lee, 2013).
Keamanan bermedia digital meliputi kemampuan individu
dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis,
menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan digital
dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, kecakapan
bermedia digital meliputi Kemampuan individu dalam
mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras

22
dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam
kehidupan sehari-hari.
a. Dalam Cakap di Dunia Digital perlu adanya penguatan
pada:
1) Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital
(HP, PC)
2) Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine)
dalam mencari informasi dan data, memasukkan kata
kunci dan memilah berita benar
3) Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan
media sosial untuk berkomunikasi dan berinteraksi,
mengunduh dan mengganti Settings

4) Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet


digital dan e- commerce untuk memantau keuangan dan
bertransaksi secara digital
b. Dalam Etika di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:
1) Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang
berlaku, tata krama, dan etika berinternet (netiquette)

2) Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja


yang mengandung hoax dan tidak sejalan, seperti:
pornografi, perundungan, dll.

3) Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan


kolaborasi di ruang digital yang sesuai dalam kaidah etika
digital dan peraturan yang berlaku

4) Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan


berdagang di ruang digital yang sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
c. Dalam Budaya di Dunia Digital perlu adanya penguatan
pada:
1) Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhineka Tunggal
Ika sebagai landasan kehidupan berbudaya, berbangsa
dan berbahasa Indonesia
2) Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja

23
yang tidak sejalan dengan nilai Pancasila di mesin telusur,
seperti perpecahan, radikalisme, dll.

3) Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indonesia baik


dan benar dalam berkomunikasi, menjunjung nilai
Pancasila, Bhineka Tunggal Ika
4) Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi
sehat, menabung, mencintai produk dalam negeri dan
kegiatan produktif lainnya.

d. Dalam Aman Bermedia Digital perlu adanya penguatan


pada:

1) Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata


sandi, fingerprint) Pengetahuan dasar memproteksi
identitas digital (kata sandi)

2) Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data


yang valid dari sumber yang terverifikasi dan terpercaya,
memahami spam, phishing.

3) Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan


platform digital dan menyadari adanya rekam jejak
digital dalam memuat konten sosmed

4) Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan


(scam) dalam transaksi digital serta protokol keamanan
seperti PIN dan kode otentikasi

24
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

A. Tusi, Visi, Misi, Nilai, dan Struktur Organisasi


Tugas Pokok :
Tugas Pokok Pengadilan Agama Kota Banjar sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama yang
bertugas untuk menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan
perkara tertentu antara orang-orang yang
beragama Islam di bidang :
1. Perkawinan 6. Zakat
2. Waris 7. Infaq
3. Wasiat 8. Shadaqah
4. Hibah 9. Ekonomi syari'ah.
5. Wakaf

Fungsi :
Pengadilan Agama Kota Banjar menyelenggarakan fungsi:
1. Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa,
mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi
kewenangan Pengadilan Agama dalam tingkat pertama. (vide :
Pasal 49 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006).
2. Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan,
dan petunjuk kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah
jajarannya, baik menyangkut teknis yudicial, administrasi peradilan,
maupun administrasi umum/perlengkapan, keuangan,
kepegawaian, dan pembangunan. (vide : Pasal 53 ayat (3) Undang-
undang Nomor Nomor 3 Tahun 2006 jo. KMA Nomor
KMA/080/VIII/2006).

25
3. Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat
atas
pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris,
Panitera Pengganti, dan Jurusita/Jurusita Pengganti di bawah
jajarannya agar Bab I, Pendahuluan , Halaman : 5 peradilan
diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya (vide :Pasal 53
ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor Nomor 3 Tahun 2006) dan
terhadap pelaksanaan administrasi umum kesekretariatan serta
pembangunan. (vide : KMA Nomor KMA/080/VIII/2006).
4. Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat
tentang
hukum Islam kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya,
apabila
diminta. (vide : Pasal 52 ayat (1) Undang undang Nomor Nomor 3
Tahun 2006).
5. Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi
peradilan
(teknis dan persidangan), dan administrasi umum (kepegawaian,
keuangan, dan umum/perlengkapan). (vide: KMA Nomor
KMA/080/VIII/2006).
6. Fungsi Lainnya :
a. Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan tugas hisab dan
rukyat
dengan instansi lain yang terkait, seperti Kemenag, MUI,
Ormas Islam dan lain-lain (vide: Pasal 52 A Undang¬Undang
Nomor 3 Tahun 2006).
b. Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penelitian dan
sebagainya serta memberi akses yang seluas-luasnya bagi
masyarakat dalam era keterbukaan dan transparansi informasi
peradilan,sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah

26
Agung RI Nomor KMA/144/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan
Informasi di Pengadilan.

Visi :
Visi merupakan cara pandang jauh kedepan untuk mewujudkan
tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Kota Banjar.
Visi Pengadilan Agama Kota Banjar mengacu pada visi Mahkamah
Agung Republik Indonesia dan Pengadilan Tinggi Agama Surabaya
adalah sebagai berikut : “Terwujudnya Pengadilan Agama Kota Banjar
yang Akuntabel dan Bermartabat Menuju Badan Peradilan Indonesia
yang Agung”
Misi :
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi
yang ditetapkan agar tujuan organisasi terlaksana dan terwujud dengan
baik. Untuk mencapai visi tersebut di atas, maka Pengadilan Agama
Kota Banjar menetapkan misi-misi sebagai berikut :
1. Menjaga kemandirian Pengadilan Agama Kota Banjar
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada para
pencari keadilan
3. Meningkatkan kualitas kinerja Pengadilan Agama Kota Banjar
4. Meningkatkan kredibilitas, profesionalisme dan transparansi
Pengadilan Agama Kota Banjar.
Nilai Organisasi :
8 Nilai utama Organisasi Mahkamah Agung sebagai berikut :
1.Kemandirian 8.Perlakuan yg sama di
2.Integritas hadapan hukum
3.Kejujuran
4.Akuntabilitas
5.Responsibilitas
6.Keterbukaan
7.Ketidakberpihakan

27
Sedangkan Nilai – Nilai Organisasi Badan Peradilan Agama dan
Peradilan Agama Se-Indonesia sesuai Surat Keputusan Direktur
Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI Nomor 3170
Tahun 2019.
Terdapat 11 nilai organisasi, yaitu:
1. Bersyukur Kepada Allah SWT (Grateful)
2. Pelayanan Prima (Excellent Service)
3. Profesionalisme (Profesionalism)
4. Kedisiplinan (Discipline)
5. Dapat Dipercaya dan Diandalkan (Credible)
6. Cakap Dan Terampil (Competent)
7. Keunggulan Kompetitif (Competitive)
8. Kepedulian terhadap Sesama (Caring)
9. Keterbukaan (Tranparency)
10. Kebersamaan (Togetherness)
11. Inovasi (Innovation)
Adapun Nilai – Nilai Organisasi yang ada di Pengadilan Agama
Sidoarjo adalah SIIP ( Sukses, Integritas, Independen, dan
Professional).

28
Struktur Organisasi
Pengadilan Agama Kota Banjar terdiri dari Pimpinan, Hakim, Panitera,
Sekretaris, Panitera Muda, Kepala Sub Bagian, Panitera Pengganti,
dan Jurusita pengganti. Sebagai berikut :

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pengadilan Agama Sidoarjo


B. Tugas Peserta di Unit Kerja
Gambaran Unit Kerja
Pengadilan Agama Kota Banjar merupakan lingkungan peradilan
Agama dibawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan
kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna
menegakan Hukum dan Keadilan, Pengadilan Agama Kota Banjar
sebagai Peradilan Tingkat Pertama yang merupakan perpanjangan
kekuasaan Mahkamah Agung, bertugas dan berwenang menerima,
memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk di

29
tingkat pertama. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun
2009 tentang Peradilan Agama
Pengadilan Agama Kota Banjar adalah Pengadilan Agama Tingkat
Pertama Kelas II merupakan Yurisdiksi dari Pengadilan Tinggi Agama
Bandung. Pengadilan Agama Kota Banjar terletak di Jl. Peta No. 35
Balokang Kota Banjar yang mempunyai yurisdiksi 23 Kelurahan/Desa
dari 4 kecamatan, dengan luas wilayah 132 km2.
Dasar Hukum berdirinya Pengadilan Agama Kota Banjar adalah
Keputusan Presiden Nomor 3 tahun 2011 pada tanggal 21 Nopember
2011. Sejak berdirinya Pengadilan Agama Kota Banjar yang pada
awalnya berkantor di Jalan Drs. Husen Kartasasmita No.15 Banjar
sampai dengan 31 Desember 2013, kemudian berpindah dan
menempati gedung kontrakan yang beralamat lagi di jalan Perintis
Kemerdekaan Nomor 64 Kota Banjar sampai 31 Desember 2016,
Dengan telah selesainya pembangunan gedung kantor Pengadilan
Agama Kota Banjar pada 16 November 2016 dan tidak tersedianya
anggaran sewa bangunan gedung kantor pada Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2017, maka untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta pelayanan kepada
masyarakat pencari keadilan Pengadilan Agama Kota Banjar sejak 9
Januari 2017 berpindah dan menempati gedung baru yang beralamat
di Jalan Peta No. 35 RT.015 RW.006 desa Balokang Kecamatan
Banjar Kota.

Tusi Peserta

30
Berikut adalah tugas dan fungsi pokok peserta di Pengadilan Agama
Kota Banjar dengan Jabatan Analis Perkara Peradilan sebagai
berikut:
1. Melakukan Pelayanan terhadap para pihak mengenai informasi
syarat-syarat mendaftar perkara di Pengadilan Agama Kota Banjar
2. Menginput transaksi keuangan perkara pada aplikasi SIPP yang
terintegrasi dengan aplikasi BIKP dan BKU
3. Mencatat penerimaan dan pengeluaran biaya perakra ke dalam
buku bantu dan jurnal buku kas umum
4. Menyerahkan biaya hak-hak kepaniteraan, penerimaan negara
bukan pajak (PNBP) kepada bendahara penerimaan
5. Membuat laporan keuangan perkara per bulan

BAB III
ANALISIS ISU DAN GAGASAN PEMECAH ISU

31
A. Indentifikasi Isu
Selama kurang lebih 12 bulan, penulis bekerja di Pengadilan Agama Kota
Banjar, penulis menemukan beberapa isu berdasarkan tusi penulis
sebagai berikut :
1. Belum optimalnya ruang laktasi bagi ibu menyusui.
Keberhasilan pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih sangat
rendah yaitu 32% (Riskesdas 2013), bahkan pada populasi pekerja
perempuan, cakupan ASI eksklusif jauh lebih rendah yaitu sekitar
19% (Dept IKK FKUI, 2015). Padahal ASI eksklusif merupakan
indikator kesehatan yang sangat penting, tidak hanya bagi bayi dan
ibu, tetapi juga untuk status kesehatan bangsa. 1 Pengadilan Agama
Kota Banjar telah menyediakan Ruang Laktasi, namun masih
terdapat beberapa komponen yang belum ada guna menunjang
kenyamanan ibu dalam memberikan ASI ekslusif ditempat kerja.

2. Belum optimalnya antrian pelayanan bagi Penyandang Disabilitas.


Di Pengadilan Agama Kota banjar telah memiliki aplikasi panggilan
antrian pelayanan namun, pada aplikasi tersebut belum terdapat
opsi pilihan panggilan khusus penyandang disabilitas, sebagai
orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental,
dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam
berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan
kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan
warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak, 2 maka perlu
dikhususkan pelayanannya.
3. Belum optimalnya website Pengadilan Agama Kota Banjar Bagi
Penyandang Disabilitas
Keberadaan website saat ini penting untuk mempromosikan dan
lebih dekat kepada masyarakat. Penulis melihat Website PA Kota
Banjar membutuhkan tambahan suara pada setiap menu(ikon)
1
https://fk.ui.ac.id/infosehat/laktasi-di-tempat-kerja-yang-efektif-meningkatkan-keberhasilan-
asi-eksklusif-dan-produktivitas-pekerja/
2
Peraturan pemerintah nomor 42 tahun 2020 tentang aksesibilitas terhadap permukiman,
pelayanan publik dan perlindungan dari bencana bagi penyandang diasbilitas

32
pilihan yang berguna agar Penyandang Disabilitas khususnya
tunanetra ketika membuka website Pengadilan Agama Kota Banjar
dapat mendengar menu(ikon) apa yang akan dibuka melalui suara
yang akan keluar ketika kursor menyentuh menu(ikon) yang
terdapat pada website pengadilan Agama Kota Banjar.
4. Belum Optimalnya Pelayanan Terpadu Satu Pintu PA Kota Banjar
khususnya bagi penyandang disabilitas tunanetra
Terdapat para pihak penyandang disabilitas (tunanetra) yang
mendatangi pelayanan di pengadilan agama kota banjar, tidak
adanya buku panduan terkait proses dan alur berperkara di
pengadilan agama kota banjar dalam bentuk tulisan braille
sehingga pihak penyandang disabilitas (tunanetra) kesulitan dalam
memperoleh informasi mengenai proses dan alur berperkara
dipengadilan

B. Isu Terpilih, Penyebab, dan Gagasan Pemecah Isu


1. Analisis Isu Terpilih menggunakan metode USG
Berdasarkan 3 isu diatas, penulis perlu memilih isu utama. Dalam
menentukan isu utama penulis dengan meminta arahan mentor
sebagai responden, digunakan metode USG, yaitu :

33
 Urgensy atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.semisal, isu
tersebut harus segera selesai dalam waktu 2 bulan lagi.
 Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni
dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas
kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, serta membahayakan
system atau tidak.
 Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah
masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit
untuk dicegah.

Tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan


skala nilai 1 – 5.
Angka 5 : Sangat besar/ kuat pengaruhnya
Angka 4 : Besar / kuat pengaruhnya
Angka 3 : Sedang pengaruhnya
Angka 2 : Kurang besar atau kurang kuat pengaruhnya
Angka 1 : Sangat kurang besar atau sangat kurang kuat pengaruhnya

Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas / isu utama,
sesuai arahan dari Mentor sebagai responden yaitu :
NILAI
No ISU STRATEGIS / MASALAH TOTAL RANGKING
U S G

Belum optimalnya ruang laktasi


1 4 3 3 10 III
bagi ibu menyusui

34
Belum optimalnya antrian
2 pelayanan bagi Penyandang 4 4 4 12 II
Disabilitas
Belum optimalnya website
3 Pengadilan Agama Kota Banjar 3 3 3 9 IV
Bagi Penyandang Disabilitas
Belum Optimalnya Pelayanan
Terpadu Satu Pintu khususnya bagi
4 4 5 5 14 I
penyandang disabilitas tunanetra
PA Kota Banjar
Tabel 3.1 Analisis Isu Utama dengan Metode USG

Dari tabel diatas, terlihat bahwa yang menjadi isu utama adalah yang
memiliki rangking I, yakni Belum Optimalnya Pelayanan Terpadu Satu
Pintu khususnya bagi penyandang disabilitas tunanetra PA Kota Banjar.

2. Analisis Penyebab Isu dengan menggunakan Diagram Fish Bone


Dengan mempertimbangkan hasil analisis isu dengan metode USG
diatas, penulis mengangkat isu utama yaitu Belum Optimalnya
Pelayanan Terpadu Satu Pintu khususnya bagi penyandang
disabilitas tunanetra PA Kota Banjar, untuk mempermudah dalam
identifikasi penyebab isu utama tersebut, penulis menggunakan
diagram fish bone, sebagai berikut :
Penyebab Akibat

35
Fasilitas Metode
Tidak adanya kerjasama
dengan pihak ketiga
sebagai Pencetakan Tulisan Brille

Tidak tersedianya
Tulisan brille
Belum
Optimalnya
Pelayanan
Terpadu
Satu Pintu
Tidak adanya ketersediaan khususnya
anggaran dipa terkait pencetakan buku brille bagi
penyandang
Tidak adanya pelatihan disabilitas
Memahami huruf brille tunanetra PA
Kota Banjar

pegawai tidak mengetahui


cara berkomunikasi

Material Pendukung
Orang

Gambar 3.1 Diagram Fish Bone

3. Gagasan Pemecah Isu


Dengan adanya isu utama tersebut , perlu adanya gagasan pemecah
isu sebagai upaya solusi atas isu yang ada. Penulis membuat
gagasan pemecah isu dengan membuat Optimalisasi Pelayanan
Terpadu Satu Pintu khususnya bagi penyandang disabilitas tunanetra
PA Kota Banjar. Sehingga diharapkan dengan gagasan diatas,
permasalahan isu dapat segera teratasi dengan mudah dan cepat,
juga dampaknya tidak berkembang lebih luas. Penulis menggunakan
matrix swot untuk menentukan strategi-strategi yang diugnakan untuk
memecahkan masalah, sebagai berikut :

36
Strengths (Kekuatan) Faktor Waekness (kelemahan)
Faktor Internal Internal Faktor Internal

1. Tidak adanya tulisan brille yang 1. tidak tersedianya dana


dapat digunakan oleh para pihak anggaran terkait
penyandang disabilitas pencetakan tulisan
khususnya tunanetra untuk brille dengar bagi
membantu dalam mendapatkan penyandang disabilitas
informasi mengenai persyaratan
beperkara

Faktor Eksternal
Opportunities Strategi S-O Stratego W-O
(peluang)
Faktor Eksternal 1. Melakukan komunikasi kepada 1. Membuat Rancangan
pimpinan Belanja Anggaran
2. Mencetak buku proses dan alur terkait pencetakan
Tidak adanya berperkara di pengadilan dalam tulisan brille
kerjasama dengan bentuk buku brille guna
pihak ketiga sebagai memudahkan penyandang
Pencetakan tulisan disabilitas tunanetra dalam
brille guna membantu memperoleh informasi
memfasilitas 3. Melakukan sosialisasi kepada
pegawai pelayanan terpadu satu
komunikasi antara
pintu terkait buku proses dan
para pihak alur berperkara di pengadilan
penyandang dalam bentuk buku brille
disabilitas
Threats (Ancaman) Strategi S-T Strategi W-T
Faktor Eksternal
Melakukan kunjungan kepada
Melakukan kunjungan
Tidak tersedianya instansi yang menyediakan jasa
kepada instansi yang
bagi kaum penyandang disabilitas
menyediakan jasa bagi
pihak ketiga sebagai seperti Sekolah Luar Biasa Kota kaum penyandang
Pencetakan tulisan Banjar untuk melakukan pencetakan
disabilitas seperti Sekolah
Brille buku proses dan alur berperkara di
Luar Biasa Kota Banjar
pengadilan dalam bentuk brille
untuk melakukan buku
proses dan alur berperkara
di pengadilan dalam
bentuk brille
Tabel. 3.2. Gagasan Pemecah Isu Utama dengan Metode SWOT
4. Kegiatan-kegiatan kreatif Pemecah Isu
Dalam upaya melaksanakan gagasan untuk mengatasi isu utama
diatas, penulis merumuskan beberapa kegiatan yang akan dilakukan,
sebagai berikut :

37
1. Melakukan komunikasi dengan pimpinan
2. Merancang isi buku proses dan alur berperkara di pengadilan
agama
3. Melakukan Pencetakan Buku Pelayanan bagi Penyandang
Disabilitas khususnya Tunanetra
4. Melakukan sosialisasi kepada pegawai
5. Melaksanakan penyediaan pelayanan bagi penyandang disabilitas
khususnya tunanetra
6. Menyusun dokumen, mengklasifikasikan dokumen laporan tugas
akhir

38
BAB IV
HASIL AKTUALISASI NILAI DASAR

A. Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar

MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI


Unit Kerja : Kepaniteraan
Satuan Kerja : Pengadilan Agama Kota Banjar
Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya ruang laktasi bagi ibu menyusui
2. Belum optimalnya antrian pelayanan bagi Penyandang Disabilitas
3. Belum optimalnya website Pengadilan Agama Kota Banjar Bagi
Penyandang Disabilitas
4. Belum Optimalnya Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pengadilan Agama
Kota Banjar khususnya bagi penyandang disabilitas tunanetra
Isu Utama : Belum Optimalnya Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pengadilan Agama
Kota Banjar khususnya bagi penyandang disabilitas tunanetra
Gagasan Pemecah Isu :
1. Melakukan komunikasi dengan pimpinan
2. Merancang isi buku proses dan alur berperkara di pengadilan agama
3. Melakukan Pencetakan Buku Pelayanan bagi Penyandang
Disabilitas khususnya Tunanetra
4. Melakukan sosialisasi kepada pegawai
5. Melaksanakan penyediaan pelayanan bagi penyandang disabilitas
khususnya tunanetra
6. Menyusun dokumen, mengklasifikasikan dokumen laporan tugas
akhir

39
Tabel 4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Output Pemaknaan Kontribusi Penguatan Time


Keterkaitan Nilai Terhadap Visi Nilai-Nilai Sched
Nilai Dasar dan Misi Organisasi ule
BerAKHLAK Organisasi (Penja
dwalan
)
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Melakukan a. Konsultasi Persetujuan Saya akan Dengan ramah, Ramah 11
komunikasi dengan Ketua dan menjelaskan dan maka Misi PA merupakan Maret
dengan Dukungan memohon dukungan kota banjar No 2 wujud dari Nilai 2022
pimpinan terhadap rencana aktualisasi ini tentang Mahkamah
Rencana dengan penjelasan memberikan agung yaitu
Aktualisasi yang ramah, yaitu pelayanan integritas yang
ini dengan cara : hukum yang harus menjiwai
a. Berpakaian berkeadailan pelaksanaan
dengan baik dapat terwujud. Tugas Aparatur
b. Bertutur kata yang Apabila pegawai Peradilan.
sopan memiliki sikap

40
Dengan ramah itu tersebut , maka
untuk mewujudkan misi organisasi
rasa puas kepada sangatlah
pelanggan, dengan mudah untuk
ramah memberikan dicapai.
Pelayanan prima
demi kepuasa
masyarakat, dengan
begitu mewujudkan
nilai berorientasi
pelayanan
b. Konsultasi Saya akan Dengan rinci Rinci dan 11
dengan menjelaskan dan dan solutif, Solutif Maret
Panitera memohon dukungan Maka Misi PA merupakan 2022
rencana aktualisasi ini kota banjar no 3 wujud dari nilai
dengan penjelasan tentang mahkamah
secara rinci dan meningkatkan agung yaitu
solutif, yaitu dengan kualitas kinerja responsinilita
cara : pengadilan s yang mana
a. Menjelaskan agama kota harus

41
secara rinci banjar akan mempunyai
megenai ide-ide dicapai rasa
gagasan yang tanggungjawab
akan terhadap
diilaksanakan pekerjaannya
untuk
memecahkan
permasalahan.
b. Menjadwalkan
secara terperinci
mengenai
kegiatan yang
akan dilakukan
Dengan solutif itu
untuk mewujudkan
rasa puas kepada
pelanggan dan
bertindak proaktif atas
permasalahan yang
ada, dengan rinci dan

42
solutif memberikan
Pelayanan prima
demi kepuasa
masyarakat serta
bertindak proaktif
dalam menghadapi
masalah/perubahan, Dengan Dengan
dengan begitu berkonsultasi berkonsultasi
mewujudkan nilai dan kolaborasi, dan
berorientasi maka visi PA kolaborasi,
pelayanan dan kota banjar merupakan
adaptif nomor 4 tentang wujud dari nilai
c. Konsultasi Saya akan meningkatkan responsibilita 11
dengan berkonsultasi dan kredibilitas, s, yang mana Maret
Sekretaris kolaborasi terhadap profesionalisme, mesti 2022
rencana aktualisasi dan transparansi merespon
ini, yaitu dengan PA kota banjar segara
cara : akan dicapai tanggpan atas
a. Berkonsultasi dan kegiatan yang
berkolaborasi akan dilakukan

43
untuk mengajukan dengan baik
rencana anggaran
pencetakan buku
proses dan alur
berperkara di
pengadilan agama
kota banjar
b. Melakukan
pencairan
anggaran tekait
pencetakan buku
proses dan alur
berperkara di
pengadilan agama
kota banjar
Dengan berkonsultasi
dan berkolaborasi
untuk mewujudkan
pemanfaatan
berbagai sumberdaya

44
untuk tujuan bersama
bagi organisasi, Dengan cermat,
dengan membangun maka misi PA
kerjasama yang kota banjar Dengan
sinergis, dengan nomor 3 tentang cermat maka
begitu mewujudkan meningkatkanku akan
nilai Kolaboratif. alitas kinerja PA mewujudkan
d. Konsultasi Saya akan kota banjar akan nilai mahkamah 11
dengan menjelaskan rencana dicapai agung yaitu Maret
Panitera Muda aktualisasi ini dengan akuntabilitas, 2022
Gugatan cermat, yaitu dengan dengan bekerja
cara : secara cermat
a. Menjelaskan maka akn
dengan terperinci menghasilkan
mengenai jadwal pekerjaan yang
kegiatan yang dapat
akan dilakukan dipertanggungj
b. Meminta arahan awabkan
secara sungguh-
sungguh

45
mengenai isi buku
proses dan alur
berperkara di
pengadilan agama
kota banjar
Dengan cermat untuk
mewujudkan
tanggungjawab
kepada pimpinan,
dengan begitu akan
menghasilkan
pelaksanaan tugas
secara berintegritas
tinggi, dengan cermat
dapat mewujudkan
nilai Akuntabel.
2. Merancang a. Mengumpulkan Pembuatan Saya akan Dengan selaras, Dengan 25-30
isi buku bahan dan Buku proses merancang buku maka visi PA selaras, maka Maret
proses dan merancang dan alur proses dan alur kota banjar akan 2022
alur desain buku berperkara di berperkara nomor 2, yaitu mewujudkan

46
berperkara di proses dan alur pengadilan dipengadilan agama memberikan nilai mahkamah
pengadilan berperkara di agama kota banjar dengan pelayanan agung yaitu
agama pengadilan selaras, yaitu dengan hukum yang perlakuan
agama kota cara : berkeadilan yang sama
banjar bersama a. Mensisipkan kepada para dihadapan
Panitera Muda tulisan brille pencari keadilan hukum,
Gugatan setelah tulisan akan dicapai dengan
biasa, guna merancang isi
memudahkan buku bantu
petugas dan para brille sehingga
pihak penyandang mengoptimalka
disabilitas dalam n pelayanan
membaca buku, bagi
sehingga sesuai penyandang
kebutuhan disabilitas
b. Merancang isi tunanetra
buku dengan baik
sehingga
mengutamakan
kepedulian

47
terhadap
penyandang
disabilitas
khususnya
tunanetra
Dengan selaras untuk
mewujudkan buku
brille yang sesuai
kebutuhan bagi
penyandang
disabilitas khususnya
tunanetra, dengan
begitu akan saling
peduli dan
menghargai
perbedaan, dengan
selaras dapat
mewujudkan nilai
Harmonis.
b. Berkonsultasi Saya akan Dengan kinerja Dengan kinerja 31

48
kepada mengerjakan dengan terbaik, maka terbaik, maka Maret
Panitera dan kinerja terbaik, yaitu visi PA kota akan 2022
Ketua dengan cara : banjar nomor 2, mewujudkan
Pengadilan a. Terus belajar yaitu nilai mahkamah
Agama terkait untuk menjawab memberikan agung yaitu
isi Buku tantangan dalam pelayanan keterbukaan,
Pelayanan bagi pembuatan buku hukum yang dengan
Penyandang b. Mengerjakan berkeadilan berkonsultasi
Disabilitas dengan kepada para dan terbuka
khususnya berkonsultasi pencari keadilan dalam
Tunanetra guna akan dicapai menerima kritik
mendapatkan dan saran
hasil kualitas
terbaik dalam
pembuatan buku
Dengan kinerja
terbaik untuk
mewujudkan
keberhasilan dalam
pembuatan buku

49
yang baik, dengan
begitu akan terus
belajar dan
mengembangkan
kapabilitas, dengan
kinerja terbaik akan
mewujudkan nilai
Kompeten.
3. Melakukan a. Melakukan Saya akan mencetak Dengan Dengan 01 April
Pencetakan kunjungan ke isi buku proses dan bekerjasama, bekerjasama, 2022
Buku sekolah luar alur berperkara di maka visi PA akan
Pelayanan biasa kota pengadilan agama kota banjar mewujudkan
bagi banjar guna kota banjar dengan nomor 4, yaitu nilai mahkamah
Penyandang menanyakan bekerjasama, yaitu meningkatkan agung yaitu
Disabilitas terkait dengan cara : kredibilitas, keterbukaan,
khususnya pencetakan a. Bersinergi untuk profesionalisme, dengan terbuka
Tunanetra Melakukan hasil yang lebih dan transparansi dalam
Pencetakan baik PA kota banjar bekerjasama
Buku b. Terbuka dalam akan dicapai dengan pihak
Pelayanan bagi bekerjasama ketiga demi

50
Penyandang untuk tujuan bersama
Disabilitas menghasilkan nilai
khususnya tambah
Tunanetra Dengan bekerjasama
untuk mewujudkan
kerjasama yang
sinergis kepada
seluruh pegawai,
dengan begitu akan
membangun
kerjasama yang
sinergis, dengan
bekerjasama akan
mewujudkan nilai Dengan sinergi, Dengan
Kolaboratif maka visi PA sinergi, akan
b. Melakukan Saya akan mencetak kota banjar mewujudkan 02-04
Proses isi buku proses dan nomor 4, yaitu nilai mahkamah April
Pencetakan alur berperkara di meningkatkan agung yaitu 2021
Buku Brille di pengadilan agama kredibilitas, keterbukaan,
Sekolah Luar kota banjar dengan profesionalisme, dengan terbuka

51
Biasa Kota sinergi, yaitu dengan dan transparansi dalam
Banjar cara : PA kota banjar bekerjasama
c. Bersinergi akan dicapai dengan pihak
mencapai kualitas ketiga demi
kerja terbaik tujuan bersama
d. Menerima kritik
dan saran yang
membangun
Dengan sinergi untuk
mewujudkan
kerjasama yang
sinergis kepada
seluruh pegawai,
dengan begitu akan
membangun
kerjasama yang
sinergis, dengan
bekerjasama akan
mewujudkan nilai
Kolaboratif.

52
4. Melakukan a. Berkomunikasi Pemahaman saya akan Dengan Dengan 05 April
sosialisasi dengan pegawai berkomunikasi konsisten, konsisten 2022
kepada pimpinan terkait mengenai dengan konsisten, maka visi PA akan
pegawai kegiatan Pelayanan yaitu dengan cara : kota banjar mewujudkan
sosialisasi bagi a. Mengadakan nomor 3 yaitu nilai mahkamah
Penyandang acara sesuai meningkatkan agung yaitu
Disabilitas dengan arahan, kualitas kinerja akuntabilitas,
khususnya rencana yang PA kota banjar, dengan
Tunanetra telah ditentukan akan dicapai konsisten
b. Menyelesaikan dalam
kegiatan dengan menyelesaikan
baik pekerjaan
Dengan konsisten dengan baik
akan mewujudkan maka
tanggungjawab pekerjaan
kepada masyarakat, tersebut dapat
dengan begitu akan dipertanggungj
bertanggungjawab awabkan
atas kepercayaan dengan baik

53
yang diberikan,
dengan konsisten
akan mewujudkan
nilai Akuntabel.
b. Membuat file Saya akan mebuat Dengan 06-07
presentasi file presentasi dengan dedikasi, maka April
untuk dedikasi yang visi PA kota 2022
sosialisasi ke maksimal, yaitu banjar nomor 1 Dengan
pegawai dengan cara : yaitu menjaga dedikasi, akan
a. Bersedia kemandirian PA mewujudkan
mengorbankan kota banjar akan nilai mahkamah
tenaga, pikiran, dapat dicapai agung yaitu
waktu untuk kemandirian
membuat file dan integritas,
presentasi dengan dengan
sosialisasi, dan mendedikasika
lembur jika n diri kepada
diperlukan pekerjaan akan
b. Berusaha sebaik- melahirkan
baiknya dalam kemandirian

54
membuat file dan rintegritas
presentasi
Dengan dedikasi
untuk mengutamakan
kepentingan bangsa
dan negara, dengan
begitu akan
memegang teguh
ideologi Pancasila
dan UUD 1954,
dengan berdedikasi
maka akan
mewujudkan nilai
Loyal. Dengan sinergi,
c. Berkonsultasi Saya berkonsultasi maka visi PA 08 April
dengan panitera atas materi yang telah kota banjar 2022
muda gugatan dibuat dengan nomor 4 yaitu Dengan sinergi,
terkait materi sinergi dengan baik, meningkatkan akan
sosialisasi yang yaitu dengan cara : kredibilitas, mewujudkan
akan a. Memberi profesionalisme, nilai mahkamah

55
disampaikan kesempatan dan transparansi agung yaitu
keada berbagai PA kota banjar ketidakberpih
pihak untuk akan dicapai akan, dengan
berkontribusi membuka
b. Membangun peluang
komunikasi memberikan
dengan baik kesempatan
kepada panitera berbagai pihak
muda gugatan untuk
Dengan sinergi untuk berkontribusi.
mewujudkan
kerjasama yang baik
kepada seluruh
pegawai, dengan
begitu akan
menggerakan
pemanfaaan berbagai
sumberdaya untuk
tujuan bersama,
dengan sinergi maka

56
akan mewujudkan Dengan
Nilai Kolaboratif. kondusif, maka
d. Mengadakan Saya akan visi nomor 2 11 April
kegiatan mengadakan yaitu Dengan 2022
sosialisasi ke sosialisasi dengan memberikan kondusif, akan
Pegawai kondusif, yaitu pelayanan mewujudkan
dengan cara : hukum yang nilai
a. Melaksanakan berkeadilan
dan mendukung kepada para
kegiatan secara pencari keadilan
maksimal akan dicapai
b. Melaksanakan
kegiatan sesuai
jadwal yang telah
ditentukan
sehingga
menjadikan
kegiatan kondusif
Dengan kondusif
akan mewujudkan

57
lingkunga nkerja yang
kondusif bagi
pegawai, dengan
begitu akan saling
peduli dan
menghargai
perbedaan, dengan
kondusif akan
mewujudkan Nilai
Harmonis.
e. Melaporkan Saya akan Dengan kualitas Dengan 12 April
pelaksanaan mengumpulkan bukti- terbaik, maka kualitas 2022
kegiatan bukti kegiatan visi nomor 3 terbaik, akan
sosialisasi aktualisasi ini dengan mengenai mewujudkan
dengan kualitas terbaik, meningkatkan nilai integritas,
mengumpulkan yaitu dengan cara : kualitas kinerja dengan kualitas
semua bukti – a. Terus belajar pengadilan terbaik maka
bukti kegiatan mengenai tata agama kota akan
sosialisasi cara penyusunan banjar akan menumbuhkan
laporan yang baik dicapai kepercayaan

58
b. Mengembangkan masyarakat
kapabilitas diri akan
sebagai dukungan kredibilitas PA
dalam kota banjar
mengumpulkan
bukti-bukti
kegiatan
Dengan kualitas
terbaik akan
mewujudkan
membantu orang lain
belajar, dengan
begitu akan membuat
terus belajar dan
mengembangkan
kapabilitas, dengan
kualitas terbaik akan
mewujudkan nilai
Kompeten.
f. Menyusun Saya akan menyusun Dengan Dengan 13 April

59
laporan laporan dengan integritas, maka integritas 2022
kegiatan integritas, yaitu visi nomor 3 maka akan
sosialisasi dengan cara : yaitu mewujudkan
a. Menyusun laporan meningkatkan nilai
sesuai keadaan kualitas kinerja akuntabilitas,
sesungguhnya pengadilan dengan
b. Menyusun laporan agama kota menyusun
pertanggungjawab banjar akan laporan yang
an dengan efektif dicapai berintegritas
dan efisien sesuai akan dapat
kegiatan yang dipertanggungj
telah dilaksanakan awabkan
Dengan integritas sesuai dengan
akan mewujudkan keadaan
kepercayaan kepada sebenarnya
masyarakat, dengan
begitu akan
bertanggungjawab
atas kepercayaan
yang diberikan,

60
dengan integritas
akan mewujudkan
nilai Akuntabel.
g. Memberikan Saya akan Dengan Dengan 14 April
hasil laporan memberikan hasil terbuka, maka terbuka, akan 2022
kegiatan laporan dengan visi nomor 4 mewujudkan
kepada penitera terbuka, yaitu yaitu nilai
muda gugatan dengan cara : meningkatkan keterbukaan
a. Menerima kredibilitas, dengan
masukan dan profesionalisme, menerima
arahan yang akan dan transparansi masukan dan
diberikan PA kota banjar arahan dari
sehingga laporan akan dicapai pegawai yang
akan lebih baik berkontribusi
lagi demi kinerja
b. Meminta terbaik
kesempatan
kepada berbagai
pihak untuk
berkontribusi

61
memberikan kritik
dan saran atas
laporan kegiatan
Dengan terbuka akan
mewujudkan
kerjasama kepada
seluruh pegawai,
dengan terbuka
dalam bekerjasama
akan menghasilkan
nilai tambah, dengan
terbuka akan
mewujudkan nilai
Kolaboratif.
5. Melaksanaka a. Membagikan Saya akan Dengan cermat, Dengan 17 April
n penyediaan produk yang Membagikan produk maka misi PA cermat, maka 2022
pelayanan telah dibuat yang telah dibuat kota banjar misi PA kota
bagi kepada kepada pengunjung nomor 3 tentang banjar nomor 3
penyandang pengunjung cermat, yaitu dengan meningkatkanku tentang
disabilitas Pengadilan cara : alitas kinerja PA meningkatkank

62
khususnya Agama Kota a. Menjelaskan kota banjar akan ualitas kinerja
tunanetra Banjar dengan terperinci dicapai PA kota banjar
mengenai isi buku akan dicapai
b. membagikan buku
secara baik dan
benar
Dengan cermat untuk
mewujudkan
tanggungjawab
kepada pengunjung,
dengan begitu akan
menghasilkan
pelaksanaan tugas
secara berintegritas
tinggi, dengan cermat
dapat mewujudkan
nilai Akuntabel.
c. Melakukan Saya akan melakukan Dengan kinerja Dengan kinerja 18 April
evaluasi internal evaluasi internal terbaik, maka terbaik, maka 2022
kepada kepada pegawai dan visi PA kota akan

63
pegawai dan eksternal kepada banjar nomor 2, mewujudkan
eksternal pengunjung PA kota yaitu nilai mahkamah
kepada banjar dengan memberikan agung yaitu
pengunjung kualitas terbaik, pelayanan keterbukaan,
yaitu dengan cara : hukum yang dengan
a. Meminta testimoni berkeadilan berkonsultasi
kepada pegawai kepada para dan terbuka
dan pengunjung pencari keadilan dalam
dengan baik akan dicapai menerima kritik
Dengan kualitas dan saran
terbaik akan
mewujudkan
membantu orang lain
belajar, dengan
begitu akan membuat
terus belajar dan
mengembangkan
kapabilitas, dengan
kualitas terbaik akan
mewujudkan nilai

64
Kompeten.
6. Menyusun a. Menyusun Saya akan menyusun Dengan agility Dengan agility 21-23
dokumen, dokumen dokumen laporan learning, maka lerning, akan April
mengklasifik laporan akhir akhir dengan visi nomor 1 mewujudkan 2022
asikan learning agility, yaitu yaitu menjaga nilai
dokumen dengan cara : kemandirian PA responsibilita
laporan a. Menyusun sesuai kota banjar akan s, yaitu dengan
tugas akhir arahan yang telah dicapai merespon atas
diberikan kritik dan saran
b. Memiliah dan yang
Menindaklanjuti membangun
kritik dan saran
yang telah
diberikan agar
sesuai kebutuhan
Dengan learning
agility akan
mewujudkan kinerja
terbaik, dengan
begitu akan

65
mengembangkan
kapabilitas, dengan
learning agility akan
mewujudkan nilai
Kompeten.
b. Mengklasifikasi Saya akan Dengan Dengan 24 April
kan dokumen mengklasifikasikan cekatan, visi cekatan, akan 2022
laporan akhir dokumen dengan nomor 3 yaitu mewujudkan
cekatan, yaitu meningkatkanku nilai
dengan cara : alitas kinerja PA kemandirian,
a. Tidak menunda kota banjar akan dengan tidak
pekerjaan dicapai menunda
b. Menyelesaikan pekerjaan,
secara efektif dan segera
efisien diselesaikan
c. Memiliah dengan efektif
dokumen dengan dan efisien
cermat dan teliti akan
Dengan cekatan akan menimbulkan
mewujudkan kemandirian.

66
pelayanan prima bagi
masyarakat, dengan
begitu akan
memberikan
kepuasan kepada
masyarakat, dengan
cekatan dapat
mewujudkan nilai
Berorientasi
Pelayanan.
c. Berkonsultasi Saya akan Dengan Dengan 25-29
kepada panitera berkonsultasi dengan bertindak bertindak April
muda gugatan bertindak proaktif , proaktif, maka proaktif, maka 2022
mengenai yaitu dengan cara : visi nomor 1 akan
penyusunan a. Merespon dengan yaitu menjaga mewujudkan
laporan akhir baik arahan yang kemandirian PA nilai
diberikan oleh kota banjar akan responsibilitas,
panitera muda dicapai dengan
gugatan sebagai merespon
mentor dengan baik

67
b. Antusias dalam arahan yang
mengimplementas diberikan, dan
ikan kritik dan antusias dalam
saran yang mengimplemen
membangun tasikan kritik
Dengan akan dan sara yang
mewujudkan inovasi membangun
yang berguna bagi
masyarakat, dengan
begitu akan antusias
terhadap perubahan,
dengan proaktif akan
mewujudkan nilai
Adaptif.
Tabel 4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi

Analisis Dampak
Jika kegiatan-kegiatan diatas tidak dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN Ber-AKHLAK maka
akan mebimbulkan dampak sebagai berikut :
Analisis Dampak
No Kegiatan
pengguna organisasi peserta
1 Melakukan komunikasi apabila tidak apabila tidak dilakukan Apabila tidak dilakukan,
dengan pimpinan dilakukan maka maka tidak dapat maka peserta tidak
pembuatan buku brille memanfaatkan mendapat persetujuan,

68
Analisis Dampak
No Kegiatan
pengguna organisasi peserta
tidak akan dapat sumberdaya yang ada sehingga tidak dapat
terealisasi dengan untuk kemajuan PA mengembangkan
baik, sehingga tidak kota banjar, dan tidak kapabilitas peserta, dengan
dapat mewujudkan dapat mewujudkan nilai begitu tidak mewujudkan
rasa puas kepada Kolaboratif nilai berakhlak yaitu
para pihak sebagai Kompeten
wujud dari nilai
berorientasi
pelayanan
2 Merancang isi buku proses Apabila tidak apabila tidak dilakukan Apabila tidak dilakukan
dan alur berperkara di dilakukan maka akan maka Pengadilan maka inovasi yang dibuat
pengadilan agama menghasilkan produk Agama Kota Banjar tidak optimal, maka tidak
buku yang tidak dinilai tidak bersinergi mewujudkan nilai berkahlak
sesuai kebutuhan dan dalam memenuhi hak yaitu Adaptif
kurang informatif bagi penyandang disabilitas,
penyandang sehingga tidak
disabilitas khususnya mewujudkan nilai
tunanetra, sehingga berakhlak yaitu

69
Analisis Dampak
No Kegiatan
pengguna organisasi peserta
timbul rasa tidak Kolaboratif
diperdulikan oleh
pemerintah, dengan
begitu tidak
mewujudkan
berakhlak yaitu
Harmonis
3 Melakukan Pencetakan apabila tidak Bila tidak dilakukan, Apabila tidak dilakukan
Buku Pelayanan bagi dilakukan maka tidak maka tidak mendukung maka peserta tidak dapat
Penyandang optimalnya pelayanan mewujudkan progrm menyelesaikan rancangan
penydang disabilitas pemerintah terkait aktalisasi dengan kualitas
khsusnya tunanetra Undang-undang Nomor kinerja terbaik, sehingga
dalam memperoleh 8 Tahun 2016 tentang tidak mewujudkan nilai
informasi yang Penyandang Disabilitas berakhlak yaitu Kompeten
diinginkan serta, dan Surat Keputusan
sehingga tidak tidak Direktur Jenderal
mendapatkan kualitas Badan Peradilan
pelayanan terbaik, Agama Nomor

70
Analisis Dampak
No Kegiatan
pengguna organisasi peserta
dengan begitu tidak 206/DJA/SK/I/2021
mewujudkan nilai tentang Standar
berakhlak yaitu Sarana dan Prasarana
Berorientasi bagi Penyandang
Pelayanan Disabilitas di
Pengadilan Agama
sehingga tidak antusias
dalam menghadapi
perubahan yang
diarahkan oleh
pemerintah pusat,
dengan begitu tidak
mewujudkan nilai
berakhlak yaitu Adaptif
4 Melakukan sosialisasi Bila tidak dilakukan apabila tidak dilakukan apabila tidak dilakukan
kepada pegawai sosialisasi ke maka pegawai PA Kota maka peserta tidak dapat
pegawai, maka akan Banjar tidak mengetaui melakukan kerjasam
berakibat adanya inovasi kepada seluruh pegawai

71
Analisis Dampak
No Kegiatan
pengguna organisasi peserta
misskomunikasi, tersebut, sehingga perihal inovasi yang telah
sehingga tidak tidak maksaimal ketika dibuat, dengan begitu tidak
optimalnya dijalankan karna tidak mewujudkan nilai berkahlak
penggunaan buku adanya sosialisasi dan yaitu Kolaboratif
bantu brille bagi ketidakingintahuan
penyandang pegawai, dengan
disabilitas tunanetra, begitu tidak
dengan begitu tidak mewujudkan nilai
maksimal berakhlak yaitu
dalamberkontribusi, kompeten
dengan begitu tidak
mewujudkan nilai
berakhlak yaitu Loyal
5 Melaksanakan penyediaan apabila tidak apabila tidak apabila tidak dilaksnakan
pelayanan bagi dilaksanakan maka dilaksanakan maka PA maka peserta tidak dapat
penyandang disabilitas masyarakat tidak kota banjar akan dinilai menyelesaikan inovasi
khususnya tunanetra mengetahui adanya tidak berkontribusi dengan baik, sehingga tidak
inovasi buku brille inovasi yang telah mewujudkan nilai berakhlak

72
Analisis Dampak
No Kegiatan
pengguna organisasi peserta
sehingga tidak dapat diciptakan, sehingga yaitu Adaptif
optimal tidak mewujudkan nilai
pemanfaatannya, berakhlak yaitu Adaptif
sehingga tidak dan Loyal
mewujudkan nilai
berakhlak yaitu
Adaptif
6 Menyusun dokumen, apabila tidak Bila tidak dilakukan apabila tidak tersusun
mengklasifikasikan dilaksanakan dengan maka akan terjadi dengan baik, maka laporan
dokumen laporan tugas baik maka tidak tumpang tindih dalam kegiatan tidak dapat
akhir menetahui dampak penyusunan tugas dipertanggungjawabkan,
diadakannya inovasi akhir sehingga dengan begitu tidak
buku brille kepada kesulitas dalam mewujudkan nilai berkahlak
para pihak, dengan menyusun dokumen yaitu Akuntabel
begitu tidak tugas akhir sehingga
mewujudkan nilai laporan tidak dapat
Berorientasi terselesaikan dengan
Pelayanan baik dan tepat, seingga

73
Analisis Dampak
No Kegiatan
pengguna organisasi peserta
mucul ketidak pusaan,
dengan begitu tidak
mweujudkan nilai
berakhlak yaitu
Akuntabel
Tabel 4.2 Tabel Analisis Dampak

74
B. Pelaksanaan Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Dasar
Pelaksanaan kegiatan dan aktualisasi nilai dasar yang akan dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai
Ber-AKHLAK dapat dijelaskan pada tabel berikut :

No Kegiatan Tahapan Aktualisasi Nilai Dasar Waktu


1 Melakukan komunikasi a. Konsultasi dengan Ketua Saya akan menjelaskan dan 11 Maret
dengan pimpinan 2022
memohon dukungan rencana
aktualisasi ini dengan penjelasan
yang ramah, yaitu dengan cara :

a. Berpakaian dengan baik


b. Bertutur kata yang sopan

Dengan ramah itu untuk


mewujudkan rasa puas kepada
pelanggan, dengan ramah
memberikan Pelayanan prima
demi kepuasa masyarakat,
dengan begitu mewujudkan nilai
berorientasi pelayanan
b. Konsultasi dengan Saya akan menjelaskan dan 11 Maret
Panitera 2022
memohon dukungan rencana

75
aktualisasi ini dengan penjelasan
secara rinci dan solutif, yaitu
dengan cara :
a. Menjelaskan secara rinci
megenai ide-ide gagasan
yang akan diilaksanakan
untuk memecahkan
permasalahan.
b. Menjadwalkan secara
terperinci mengenai kegiatan
yang akan dilakukan
Dengan solutif itu untuk
mewujudkan rasa puas kepada
pelanggan dan bertindak proaktif
atas permasalahan yang ada,
dengan rinci dan solutif
memberikan Pelayanan prima
demi kepuasa masyarakat serta
bertindak proaktif dalam
menghadapi masalah/perubahan,
dengan begitu mewujudkan nilai
76
c. Konsultasi dengan Saya akan berkonsultasi dan 11 Maret
Sekretaris 2022
kolaborasi terhadap rencana
aktualisasi ini, yaitu dengan cara :
a. Berkonsultasi dan
berkolaborasi untuk
mengajukan rencana
anggaran pencetakan buku
proses dan alur berperkara di
pengadilan agama kota banjar
b. Melakukan pencairan
anggaran tekait pencetakan
buku proses dan alur
berperkara di pengadilan
agama kota banjar.
Dengan berkonsultasi dan
berkolaborasi untuk mewujudkan
pemanfaatan berbagai
sumberdaya untuk tujuan
bersama bagi organisasi, dengan
membangun kerjasama yang

77
sinergis, dengan begitu
mewujudkan nilai Kolaboratif.
d. Konsultasi dan Saya akan menjelaskan rencana 11 Maret
2022
Persetujuan dengan aktualisasi ini dengan cermat,
Panitera Muda Gugatan yaitu dengan cara :
a. Menjelaskan dengan
terperinci mengenai jadwal
kegiatan yang akan dilakukan
b. Meminta arahan secara
sungguh-sungguh mengenai
isi buku proses dan alur
berperkara di pengadilan
agama kota banjar
Dengan cermat untuk
mewujudkan tanggungjawab
kepada pimpinan, dengan begitu
akan menghasilkan pelaksanaan
tugas secara berintegritas tinggi,
dengan cermat dapat
mewujudkan nilai Akuntabel.

78
2. Merancang isi buku proses a. Mengumpulkan bahan Saya akan merancang buku 25-30 Maret
2022
dan alur berperkara di dan merancang desain proses dan alur berperkara
pengadilan agama buku proses dan alur dipengadilan agama kota banjar
berperkara di pengadilan dengan selaras, yaitu dengan
agama kota banjar cara :
bersama Panitera Muda a. Mensisipkan tulisan brille
Gugatan setelah tulisan biasa, guna
memudahkan petugas dan
para pihak penyandang
disabilitas dalam membaca
buku, sehingga sesuai
kebutuhan
b. Merancang isi buku dengan
baik sehingga mengutamakan
kepedulian terhadap
penyandang disabilitas
khususnya tunanetra
Dengan selaras untuk
mewujudkan buku brille yang
sesuai kebutuhan bagi

79
penyandang disabilitas
khususnya tunanetra, dengan
begitu akan saling peduli dan
menghargai perbedaan, dengan
selaras dapat mewujudkan nilai
Harmonis.
b. Berkonsultasi kepada Saya akan mengerjakan dengan 31 Maret
Panitera dan Ketua 2022
kinerja terbaik, yaitu dengan
Pengadilan Agama terkait
isi Buku Pelayanan bagi cara:
Penyandang Disabilitas
a. Terus belajar untuk menjawab
khususnya Tunanetra
tantangan dalam pembuatan
buku
b. Mengerjakan dengan
berkonsultasi guna
Gambar Konsultasi dengan Ketua mendapatkan hasil kualitas
terbaik dalam pembuatan
buku
Dengan kinerja terbaik untuk
mewujudkan keberhasilan dalam
pembuatan buku yang baik,

80
dengan begitu akan terus belajar
dan mengembangkan kapabilitas,
dengan kinerja terbaik akan
Gambar Konsultasi dengan Panitera
mewujudkan nilai Kompeten.
3. Melakukan Pencetakan a. Melakukan kunjungan ke Saya akan mencetak isi buku 01 April 2022
sekolah luar biasa kota
Buku Pelayanan bagi proses dan alur berperkara di
banjar guna menanyakan
Penyandang Disabilitas terkait pencetakan pengadilan agama kota banjar
Melakukan Pencetakan
khususnya Tunanetra dengan bekerjasama, yaitu
Buku Pelayanan bagi
Penyandang Disabilitas dengan cara :
khususnya Tunanetra
a. Bersinergi untuk hasil yang
lebih baik
b. Terbuka dalam bekerjasama
untuk menghasilkan nilai
tambah
Dengan bekerjasama untuk
mewujudkan kerjasama yang
sinergis kepada seluruh pegawai,
dengan begitu akan membangun
kerjasama yang sinergis, dengan
bekerjasama akan mewujudkan

81
nilai Kolaboratif

c. Melakukan Proses Saya akan mencetak isi buku 02-04 April


Pencetakan Buku Brille di 2021
proses dan alur berperkara di
Sekolah Luar Biasa Kota
Banjar pengadilan agama kota banjar
dengan sinergi, yaitu dengan
cara :
a. Bersinergi mencapai kualitas
kerja terbaik
b. Menerima kritik dan saran
yang membangun
Dengan sinergi untuk
mewujudkan kerjasama yang
sinergis kepada seluruh pegawai,
dengan begitu akan membangun
kerjasama yang sinergis, dengan
bekerjasama akan mewujudkan
nilai Kolaboratif.

82
4. Melakukan sosialisasi a. Berkomunikasi dengan saya akan berkomunikasi dengan 05 April
2022
kepada pegawai pimpinan terkait kegiatan konsisten, yaitu dengan cara :
sosialisasi a. Mengadakan acara sesuai
dengan arahan, rencana yang
telah ditentukan
b. Menyelesaikan kegiatan
dengan baik
Dengan konsisten akan
mewujudkan tanggungjawab
kepada masyarakat, dengan
begitu akan bertanggungjawab
atas kepercayaan yang diberikan,
dengan konsisten akan
mewujudkan nilai Akuntabel.
b. Membuat file presentasi Saya akan mebuat file presentasi 06-07 April
2022
untuk sosialisasi ke dengan dedikasi yang maksimal,
pegawai yaitu dengan cara :
a. Bersedia mengorbankan
tenaga, pikiran, waktu untuk

83
membuat file presentasi
sosialisasi, dan lembur jika
diperlukan
b. Berusaha sebaik-baiknya
dalam membuat file
presentasi
Dengan dedikasi untuk
mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara, dengan
begitu akan memegang teguh
ideologi Pancasila dan UUD
1954, dengan berdedikasi maka
akan mewujudkan nilai Loyal.
c. Berkonsultasi dengan Saya berkonsultasi atas materi 08 April 2022
panitera muda gugatan yang telah dibuat dengan sinergi
terkait materi sosialisasi dengan baik, yaitu dengan cara :
yang akan disampaikan a. Memberi kesempatan keada
berbagai pihak untuk
berkontribusi
b. Membangun komunikasi

84
dengan baik kepada panitera
muda gugatan
Dengan sinergi untuk
mewujudkan kerjasama yang
baik kepada seluruh pegawai,
dengan begitu akan
menggerakan pemanfaaan
berbagai sumberdaya untuk
tujuan bersama, dengan sinergi
maka akan mewujudkan Nilai
Kolaboratif.
d. Mengadakan kegiatan Saya akan mengadakan 11 April
sosialisasi ke Pegawai 2022
sosialisasi dengan kondusif,
yaitu dengan cara :
a. Melaksanakan dan
mendukung kegiatan secara
maksimal
b. Melaksanakan kegiatan
sesuai jadwal yang telah
ditentukan sehingga

85
menjadikan kegiatan kondusif
Dengan kondusif akan
mewujudkan lingkunga nkerja
yang kondusif bagi pegawai,
dengan begitu akan saling peduli
dan menghargai perbedaan,
dengan kondusif akan
mewujudkan Nilai Harmonis.
e. Melaporkan pelaksanaan Saya akan mengumpulkan bukti- 12 April 2022
kegiatan sosialisasi bukti kegiatan aktualisasi ini
dengan mengumpulkan dengan kualitas terbaik, yaitu
semua bukti –bukti dengan cara :
kegiatan sosialisasi a. Terus belajar mengenai tata
cara penyusunan laporan
yang baik
b. Mengembangkan kapabilitas
diri sebagai dukungan dalam
mengumpulkan bukti-bukti
kegiatan
Dengan kualitas terbaik akan

86
mewujudkan membantu orang
lain belajar, dengan begitu akan
membuat terus belajar dan
mengembangkan kapabilitas,
dengan kualitas terbaik akan
mewujudkan nilai Kompeten.
f. Menyusun laporan Saya akan menyusun laporan 13 April 2022
kegiatan sosialisasi dengan integritas, yaitu dengan
cara :
a. Menyusun laporan sesuai
keadaan sesungguhnya
b. Menyusun laporan
pertanggungjawaban dengan
efektif dan efisien sesuai
kegiatan yang telah
dilaksanakan
Dengan integritas akan
mewujudkan kepercayaan
kepada masyarakat, dengan
begitu akan bertanggungjawab

87
atas kepercayaan yang diberikan,
dengan integritas akan
mewujudkan nilai Akuntabel.
g. Memberikan hasil laporan Saya akan memberikan hasil 14 April 2022
kegiatan kepada penitera
laporan dengan terbuka, yaitu
muda gugatan
dengan cara :
a. Menerima masukan dan
arahan yang akan diberikan
sehingga laporan akan lebih
baik lagi
b. Meminta kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi memberikan
kritik dan saran atas laporan
kegiatan
Dengan terbuka akan
mewujudkan kerjasama kepada
seluruh pegawai, dengan terbuka
dalam bekerjasama akan
menghasilkan nilai tambah,

88
dengan terbuka akan
mewujudkan nilai Kolaboratif.
5. Melaksanakan penyediaan a. Membagikan produk yang Saya akan Membagikan produk 17 April 2022
telah dibuat kepada
pelayanan bagi penyandang yang telah dibuat kepada
pengunjung Pengadilan
disabilitas khususnya Agama Kota Banjar pengunjung cermat, yaitu
tunanetra dengan cara :
a. Menjelaskan dengan
terperinci mengenai isi buku
b. membagikan buku secara
baik dan benar
Dengan cermat untuk
mewujudkan tanggungjawab
kepada pengunjung, dengan
begitu akan menghasilkan
pelaksanaan tugas secara
berintegritas tinggi, dengan
cermat dapat mewujudkan nilai
Akuntabel.
c. Melakukan evaluasi Saya akan melakukan evaluasi 18 April 2022
internal kepada pegawai
internal kepada pegawai dan
dan eksternal kepada

89
pengunjung eksternal kepada pengunjung PA
kota banjar dengan kualitas
terbaik, yaitu dengan cara :
a. Meminta testimoni kepada
pegawai dan pengunjung
dengan baik
Gambar memberikan kuisioner Dengan kualitas terbaik akan
kepada pegawai internal
mewujudkan
membantu orang lain belajar,
dengan begitu akan membuat
terus belajar dan
mengembangkan kapabilitas,
dengan kualitas terbaik akan
mewujudkan nilai Kompeten.

Gambar memberikan kuisioner


kepada pengunjung

6. Menyusun dokumen, a. Menyusun dokumen Saya akan menyusun dokumen 21-23 April

90
mengklasifikasikan laporan akhir laporan akhir dengan learning 2022
dokumen laporan tugas agility, yaitu dengan cara :
akhir a. Menyusun sesuai arahan
yang telah diberikan
b. Memiliah dan Menindaklanjuti
kritik dan saran yang telah
diberikan agar sesuai
kebutuhan
Dengan learning agility akan
mewujudkan kinerja terbaik,
dengan begitu akan
mengembangkan kapabilitas,
dengan learning agility akan
mewujudkan nilai Kompeten.
b. Mengklasifikasikan Saya akan mengklasifikasikan 24 April 2022
dokumen laporan akhir
dokumen dengan cekatan, yaitu
dengan cara :
d. Tidak menunda pekerjaan
e. Menyelesaikan secara efektif
dan efisien

91
f. Memiliah dokumen dengan
cermat dan teliti
Dengan cekatan akan
mewujudkan pelayanan prima
bagi masyarakat, dengan begitu
akan memberikan kepuasan
kepada masyarakat, dengan
cekatan dapat mewujudkan nilai
Berorientasi Pelayanan.
c. Berkonsultasi kepada Saya akan berkonsultasi dengan 25-29 April
2022
panitera muda gugatan bertindak proaktif , yaitu dengan
mengenai penyusunan cara :
laporan akhir c. Merespon dengan baik
arahan yang diberikan oleh
panitera muda gugatan
sebagai mentor
d. Antusias dalam
mengimplementasikan kritik
dan saran yang membangun
Dengan akan mewujudkan

92
inovasi yang berguna bagi
masyarakat, dengan begitu akan
antusias terhadap perubahan,
dengan proaktif akan
mewujudkan nilai Adaptif.

93
C. KENDALA DAN SOLUSI
Dari beberapa kegiatan aktualisasi diatas yang mendapatkan kendala
harus ada solusi atau alternatif lain yang telah dilaksanakan. Berikut
kendala dan solusi yang dilakukan pada saat kegiatan aktualisasi di
Pengadilan Agama Kota Banjar :
No Kendala Solusi
1 Banyaknya pekerjaan di membuat list pekerjaan
satuan kerja yang harus yang harus diselesaikan kemudian
diselesaikan mengurutkan prioritas
penulis pada waktu yang pekerjaan yang harus diselesaikan
bersamaan dengan kegiatan terlebih dahulu, kemudian
aktualisasi. menyisihkan waktu untuk mengerjakan
aktualisasi minimal tiga
jam per hari.

2 Padatnya jadwal mulok pada Membuat jadwal schedule yang tidak


masa habituasi sehingga bersamaan dengan jadwal mulok.
bersamaan dengan jadwal
aktualisasi yang akan
dilaksanakan

D. RENCANA TINDAK LANJUT


No Kegiatan Rencana Tindak Nilai-Nilai Dasar Teknik
Lanjut Kegiatan Aktualisasi
1 Memberikan sosialisasi Mensosialisasikan saya akan Menyusun jadwal
kepada pengunjung mengenai pelayanan mensosialisasikan kegiatan
disabilitas yang mengenai
terkait adanya sosialisasi, serta
terdapat di pelayanan
pelayanan disabilitas Pengadilan Agama disabilitas yang menyusun materi
khususnya tunanetra di Kota Banjar kepada terdapat di sosialisasi yang
pengunjung Pengadilan Agama
PA Kota Banjar akan disampaikan
Kota Banjar kepada

94
pengunjung dengan
kualitas terbaik,
dengan
menerapkan nilai
Berorentasi
Pelayanan agar
masyarakat dapat
memperoleh
informasi yang
jelas,
terbaru dan
lengkap.
2. Menyediakan earphone Menyediadakan saya akan menyusun
sebagai alat penunjang pelayanan bagi menyediadakan informasi-informasi
kebutuhan penyandang penyandang pelayanan bagi yang akan
disabilitas khususnya disabilitas tunanetra penyandang disampaikan
tunanetra berupa informasi tata disabilitas tunanetra secara terperinci
cara berperkara berupa informasi sehingga
secara audio yang tata cara berperkara penyadang
didengarkan secara audio yang disabilitas
menggunakan didengarkan tunarungu dapat
earphone menggunakan memperoleh
earphone dengan informasi secara
kinerja terbaik, jelas dan
dengan terperinci.
menerapkan nilai
Kompeten dengan
terus belajar
sehingga
memberikan
informasi secara
terperinci.

95
BAB V
PENUTUP
Simpulan

Dalam laporan aktualisasi ini, penulis dapat menyimpulkan sebagai


berikut :
1. Laporan Aktualisasi ini sangat berkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar
ASN yakni Ber-AKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel.
Kompeten,Harmonis,Loyal, Adaptif, Kolaboratif),dan Penulis juga
yakin dapat mengaktualisasikan nilai-nilai Dasar ASN yakni Ber-
AKHLAK dalam kehidupan sehari – hari baik di satuan kerja
maupun di masyarakat.
2. Penulis melakukan pelaksanaan kegiatan terdapat kendala, namun
tidak menjadikan substansi yang ingin penulis capai berkurang,
karena kegiatan aktualisasi dapat tetap dilaksanakan sesuai
dengan jadwal, meliputi :
a. Melakukan komunikasi dengan pimpinan
b. Merancang isi buku brille proses dan alur berperkara di
pengadilan agama
c. Melakukan Pencetakan Buku Pelayanan bagi Penyandang
Disabilitas khususnya Tunanetra
d. Melakukan sosialisasi kepada pegawai
e. Melaksanakan penyediaan pelayanan bagi penyandang
disabilitas khususnya tunanetra
3. Penulis beryakinan bahwa aktualisasi ini dapat menjadi solusi untuk
organisasi memiliki tata kelola yang baik terhadap Pelayanan
Terpadu Satu Pintu PA Kota Banjar.

96
DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494)

Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 69, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5971)

Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 69, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5971)

Peraturan pemerintah nomor 42 tahun 2020 tentang aksesibilitas terhadap


permukiman, pelayanan publik dan perlindungan dari bencana bagi
penyandang diasbilitas

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 10


tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Lembaga Administrasi
Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1369 tahun 2021)

Buku
Modul Pembelajaran Pelatihan Dasar Calon PNS Tahun 2022

Internet
https://fk.ui.ac.id/infosehat/laktasi-di-tempat-kerja-yang-efektif-
meningkatkan-keberhasilan-asi-eksklusif-dan-produktivitas-pekerja/

97

Anda mungkin juga menyukai