Anda di halaman 1dari 31

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL CALON


DOSEN

PENGENALAN METODE SYAJARATUL MIRATS (POHON


WARIS) BAGI MAHASISWA HUKUM DAN SYARIAH UIN
SUMATERA UTARA MEDAN

Oleh:

MUHIBBUSSABRY, M.A
NIP.: 19870418 201801 1001

Peserta Latihan Dasar CPNS Gol. III

BADAN LITBANG DAN DIKLAT KEMENTRIAN AGAMA RI


BADAN LITBANG DAN DIKLAT KEMENTERIAN AGAMA RI
MEDAN
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang telah


memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Rancangan Aktualisasi yang akan dihabituasikan di
tempat penulis bertugas yaitu Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
UIN Sumatera Utara Medan.

Penulisan rancangan aktualisasi ini disusun sebagai syarat untuk


melakukan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN, dan kedudukan serta Tugas
ASN, melaui Latihan Dasar (latsar) CPNS Golongan III Kementerian
Agama di Balai Diklat Keagamaan Medan Provinsi Sumatera Utara.

Penulis menyadari dalam penyusunan laporan aktualisasi ini tidak


akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada
kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Hj. Rahmy Fuady Tanjung, S.Ag, M.Si sebagai Coach


(pembimbing)
2. Segenap Widyaiswara selaku Tenaga Pengajar.

Penulis menyadari aktualisasi ini belumlah sempurna. Oleh karena


itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan
perbaikan rancangan aktualisasi ini sehingga nantinya dapat memberi
manfaat bagi bidang pekerjaan dan penerapan di lapangan serta bisa
dikembangkan lebih lanjut. Amin.

Medan, 1 Juni 2018

Muhibbussabry, M.A
19870418 201801 1001

2
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN
MEDAN
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA
ADMINISTRASI
BADAN LITBANG DAN DIKLAT KEMENTERIAN AGAMA RI
MEDAN
2018

LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI
PNS

Nama : Muhibbussabry, M.A


NIP. : 19870418 201801 1001
Unit Kerja/Magang : UIN Sumatera Utara Medan

Telah Disetujui
Pada hari Jumat tanggal 1-6-2018

Pembimbing Mentor

Hj. Rahmy Fuady Tanjung, S.Ag, M.Si Dr. Syafruddin Syam, M.Ag
NIP 197000124 199603 2001 NIP 19750531 200710 1001

Mengetahui
Kepala Balai Diklat Keagamaan Medan

DRS. H. KHOIRUL AMANI, M.A


NIP 196412241993031001

3
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI
PNS

Nama : Muhibbussabry, MA
NIP. : 19870418 201801 1001
Unit Kerja/Magang : UIN Sumatera Utara Medan

Telah diuji di depam Penguji


Pada hari tanggal

Penguji

……………
NIP…………

Mengetahui

Kepala Balai Diklat Keagamaan Medan

DRS. H. KHOIRUL AMANI, M.A


NIP 196412241993031001

4
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................


LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................
KATA PENGANTAR ..........................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................
DAFTAR TABEL ................................................................................
DAFTAR GAMBAR ............................................................................
BAB I..................................................................................................
PENDAHULUAN ................................................................................
A. Latar Belakang ........................................................................
B. Tujuan dan Manfaat ................................................................
C. Ruang Lingkup ........................................................................
BAB II .................................................................................................
RANCANGAN AKTUALISASI ............................................................
A. Deskripsi Organisasi ...............................................................
1. Profil Organisasi ................................................................
2. Visi, Misi, Nilai-nilai Organisasi ..........................................
B. Deskripsi Isu/ Situasi Problematik ...........................................
C. Analisis Isu ..............................................................................
D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih .............................
E. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS...................................................
F. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ................................
G. Matrix Rancangan ...................................................................
H. Jadual Kegiatan ......................................................................
I. Kendala dan Antisipasi ............................................................
BAB III ................................................................................................
SIMPULAN.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penataan sistem manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)


merupakan salah satu langkah pemerintah guna memperbaiki birokrasi
pemerintahan. Dengan dikeluarkannya UU No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara diharapkan akan tercipta Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkualitas. Untuk mewujudkan ASN yang sesuai dengan UU
No.5 Tahun 2014, maka dibutuhkan suatu pendidikan dan pelatihan yang
diatur dalam Keputusan Lembaga Administrasi Negara No. 21 Tahun
2016 maka setiap ASN mampu memiliki nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) serta
Whole of Government, pelayan publik, dan manajemen ASN.

Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara, pegawai ASN berfungsi sebagai: 1) Pelaksana kebijakan publik;
2) Pelayan publik; dan 3) Perekat dan pemersatu bangsa. Dalam
menjalankan fungsinya, ASN wajib mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi ASN dalam keseharian kerjanya. Sesuai dengan amanat undang-
undang, untuk menginternalisasikan nilai-nilai dasar tersebut ke dalam
setiap ASN, maka calon ASN harus mengikuti tahapan pelatihan dasar.

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama


Golongan III yang di laksanakan di Balai Diklat Keagamaan kota Medan
mengikuti pola pelatihan yang baru. Kegiatan pelatihan dasar pertama
adalah tahap On Campus 1 yang dilaksanakan mulai tanggal 30 April
2018 s/d 2 Juni 2018 yang bertujuan untuk menginternalisasikan nilai-nilai
dasar ANEKA dalam pribadi calon ASN dan mengetahui kedudukan dan
peran ASN. Tahap kedua adalah tahap Off Campus selama 80 hari yang
bertujuan untuk mengaktualisasikan dan menghabituasikan nilai-nilai

6
ANEKA dan kedudukan dan peran ASN di dalamnya yang telah
diinternalisasi selama tahap pertama pelatihan dasar. Tahap aktualisasi
habituasi ini merupakan tahap yang sangat penting sehingga dalam
pelaksanaannya memerlukan perencanaan untuk merumuskan kegitan
dan nilai-nilai apa yang akan diaktualisasikan di dalamnya.

Rancangan aktualisasi ini disusun sebagai landasan pelaksanaan


kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dan kedudukan dan
peran ASN merupakan bagian terintegrasi dari kegiatan pelatihan dasar
bagi CPNS Golongan III dalam upaya mewujudkan pribadi ASN yang
dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA dan dapat
mengimplementaskan kedudukan dan peran ASN di dalam tempat tugas
masing-masing selama masa jabatannya di masa yang akan datang.

Dosen sebagai pendidik profesional dengan tugas utama


mentransfer, mengembangkan dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan
melalui pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat perlu
mengimplementasikan nilai-nilai dasar yang ada. Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara Medan memiliki satu fakultas yang bergerak dalam
bidang Syariah dan Hukum yang memiliki visi masyarakat pembelajar
Ilmu Syari’ah dan Hukum berdasarkan nilah-nilai Islam. Untuk mencapai
hal tersebut, maka sebagai dosen Fiqh, perlu mengadakan suatu kegiatan
pengembangan pembelajaran yang sesuai dengan tugas fungsi dosen.

Salah satu bidang pendidikan yang memerlukan perhatian serius


yaitu Fikih Mawaris, satu mata pelajaran yang dijanjikan oleh Rasul
bernilai setengah dari ilmu pengetahuan dan ilmu yang paling cepat
diangkat dari permukaan bumi, sehingga pakar yang menguasai ilmu ini
akan langka dan terjadilah pertikaian dimana-mana karena tidak ada lagi
yang mampu memberi solusi terhadap kasus-kasus kewarisan ditengah
masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dalam rancangan

7
aktualisasi ini saya berkeinginan untuk membuat sebuah metode ajar baru
bagi mahasiswa yaitu Syajaratul Mirats (pohon waris).

Metode Syajaratul mirats adalah sebuah metode yang


menggunakan pohon waris/silsilah waris, dimana seluruh ahli waris yang
berhak mendapatkan warisan dan yang tidak berhak serta bagian mereka
masing-masing dijabarkan dalam pohon warits itu, penomoran dalam
setiap cabangnya juga menentukan kedekatan dengan pewaris/orang
yang meninggal. Sehingga menjadikan mahasiswa mudah untuk
mengingat dan menguasai fikih Warits secara baik dan aplikatif.

Dengan alasan tersebut di atas maka penulis membuat kegiatan


aktualisasi habituasi yang berjudul “Pengembangan Metode Syajaratul
Mirats Bagi Masiswa Fakultas Syariah dan Hukum”

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan Aktualisasi
Tujuan dari laporan aktualisasi Latihan Dasar (Latsar) CPNS
Kemenag Golongan III pada kegiatan ini yaitu mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam kerangka
NKRI pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan
masyarakat, dan menerapkan akuntabilitas dalam setiap tugas,
dengan semangat nasionalisme, menjujung kode etik sebagai ASN
dalam memberikan pelayanan masyarakat, memiliki komitmen mutu
dalam tugas pokok dan fungsinya, dan nilai-nilai anti korupsi dalam
melaksanakan tugas untuk melayani masyarakat.
2. Manfaat Aktualisasi
Manfaat Aktualisasi calon PNS pada kegiatan ini adalah berperan
untuk memberikan pelayan publik yang professional dan berkualitas.
Dalam mewujudkan fungsi ASN sebagai Pelayan Publik yang
profesional, diindikasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan
lima nilai dasar yaitu:

8
a. Kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan
tugas jabatannya;
b. Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam
pelaksanaan tugas jabatannya;
c. Kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam
pelaksanaan tugas jabatannya;
d. Kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan
tugas jabatannya;
e. Kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan
pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan kegiatan aktualisasi ini meliputi aktualisasi
kegiatan Calon Dosen Fiqh Mawarits Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara selaku Aparatur Sipil Negara
(ASN), yang menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasonalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) yang nilai-nilai
dapat dilihat pada tabel 1.1, Manajemen ASN, Whole of Government
dan Pelayanan Publik, dan kegiatan yang bersumber dari Tridarma
Perguruan Tinggi, tugas dari atasan dan inisiatif sendiri.

9
Tabel 1. Nilai-nilai Dasar ANEKA

Akuntabilitas Nasionalisme EtikaPublik KomitmenMutu Anti Korupsi

PerbaikanMutuLaya
IntegritasDiri Ideologi Negara PelayananPublik Organisasi
nan Dan Organisasi

Habit Mengamalkannilai-nilaipancasila : Refleksi : baik/buruk, Perilaku,


ataukebiasaan pahamkebangsaan, rasa kebangsaan, sistemdandam
semangatkebangsaan pak

1. Tanggungjawab Sila ke-1 3. Cintatanah air 1. Jujur 1. Efektifitas 1. Jujur


2. Jujur 1. Etoskerja 4. Menjagaketert 2. Bertanggungjawab (konsisten, 2. Peduli
3. Kejelasan target 2. Religius iban 3. Integritastinggi tepatsasaran, 3. Mandiri
4. Netral 3. Toleransi 5. Mengutamaka 4. Cermat sistematis, 4. Disiplin
5. Mendahulukank 4. Amanah nkepentinganp 5. Disiplin praktis) 5. Tanggung
epentinganpubli 5. Percayadiri ublik 6. Hormat 2. Efisiensi jawab
k 6. Tanggungjawab Sila ke-4 7. Sopan (termudah, 6. Kerjakera
6. Adil 7. Transparan 1. Musyawarahm 8. Taatpadaperaturanp termurah, s
7. Transparan Sila ke-2 ufakat erundang-undangan tersingkat, 7. Sederhana
8. Konsisten 1. Humanis 2. Menghargaipe 9. Taatperintah teringan, 8. Berani
9. Partisipatif 2. Persamaanderajat ndapat orang 10. Menjagarahasia terpendek) 9. Adil
3. Tidakdiskriminatif lain 3. Inovasi
4. Salingmnenghormat 3. Kekeluargaan 4. Berorientasimut
i 4. Bijaksana u
5. Tenggang rasa Sila ke-5
Sila ke-3 5. Tolongmenolo
6. Relaberkorban ng
7. Gotongroyong 6. Sederhana
7. Tidakserakah
8. Bersikapadil
9. Kerjakeras

10
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi

Keberadaan Fakultas Syari’ah IAIN Sumatera Utara mempunyai akar sejarah


yang panjang. Belum adanya lembaga pendidikan tinggi Islam ketika itu yang
mengasuh pendidikan ilmu hukum Islam atau syari’ah ditambah dengan banyaknya
lulusan madrasah yang membutuhkan saluran pendidikan lanjutan menjadi alasan
yang kuat untuk pendirian Fakultas Syari’ah. Melalui Yayasan Zainul Arifin yang
beralamat di jalan Meranti No. 1 didirikanlah Fakultas Syari’ah yang kemudian
dimohonkan untuk penegriannya kepada Menteri Agama. Permohonan tersebut
kemudian disetujui dengan kebijakan menyatukan panitia penegrian Fakultas
Tarbiyah dan Fakultas Syari’ah.

Pada tanggal 12 Oktober 1968 merupakan hari bersejarah di mana Fakultas


Tarbiyah dan Fakultas Syari’ah Ar-Raniry Cabang Medan didirikan. Namun, dalam
perkembangan selanjutnya keberadaan kedua fakultas tersebut sebagai Fakultas
cabang dianggap tidak lagi efektif baik secara pendidikan, pengajaran, maupun
administratifnya. Dengan dukungan Pemerintah Daerah Sumatera Utara,
Pemerintah Daerah Kota Medan, para ulama dan tokoh masyarakat serta sokongan
penuh Rektor IAIN Imam Bonjol dan Rektor IAIN Ar-Raniry maka akhirnya IAIN
Sumatera Utara resmi didirikan oleh Menteri Agama, Prof. Dr. H. A. Mukti Ali, tepat
pada tanggal 19 November 1973 bertepatan dengan 14 Syawal 1393 H. Sejak saat
itu maka Fakultas Syari’ah IAIN Ar-Raniry Cabang Medan berubah status menjadi
Fakultas Syari’ah IAIN Sumatera Utara.

Pada tanggal 17 Oktober 2014, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera
Utara berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara berdasarkan
Peraturan Presiden RI Nomor 131 Tahun. Selanjutnya berdasarkan Peraturan
Menteri Agama Nomor 55 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kelola UIN
Sumatera Utara Fakultas Syariah berubah nama menjadi Fakultas Syariah dan
Hukum UIN SUmatera Utara.
Fakultas Syariah dan Hukum selanjutnya mengelola 6 (enam) Jurusan yaitu:
1. Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah,
2. Jurusan Perbandingan Mazhab,
3. Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah (Mu’amalah),
4. Jurusan Hukum Tata Negara (Siyasah).
5. Hukum Pidana Islam (JInayah).
6. Hukum Keluarga Islam (S2)

2. Visi Fakultas Syari’ah dan Hukum


Masyarakat Pembelajar Ilmu Syari’ah dan Hukum Berdasarkan Nilah-Nilai
Islam.
1. Misi Fakultas Syari’ah dan Hukum
1) Menerapkan tata kelola perguruan tinggi yang baik (good faculty
governance) untuk mendukung pengembangan ilmu-ilmu syariah dan
hukum;
2) Melakukan pendidikan dan pengajaran berstandar tinggi dalam disiplin
ilmu-ilmu syariah dan hukum secara multi dan trans disipliner;
3) Melakukan penelitian ilmiah yang membantu penyelesaian persoalan
masyarakat di bidang ilmu-ilmu syariah dan hukum;
4) Menjalin kerjasama strategis untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan
tridharma perguruan tinggi.
2. Tujuan Fakultas Syari’ah dan Hukum
1) Berlangsungnya tata kelola fakultas yang baik (good faculty governance)
yang mendukung pengembangan ilmu-ilmu syariah dan hukum;
2) Terlaksananya pendidikan dan pengajaran berstandar tinggi dalam
disiplin ilmu-ilmu syariah dan hukum secara multi dan trans disipliner;
3) Lahirnya hasil-hasil penelitian ilmiah yang membantu penyelesaian
persoalan masyarakat di bidang ilmu-ilmu syariah dan hukum;
4) Terjalinnya kerjasama strategis untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan
tridharma perguruan tinggi.
3. Sasaran pokok:
1) Diperolehnya hasil pengembangan fakultas dari Fakultas Syariah IAIN
Sumatera Utara ke Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumatera Utara;
2) Diperolehnya peringkat akreditasi terbaik dari lembaga akreditasi
nasional;
3) Meningkatnya jumlah program studi baru yang memperoleh akreditasi
dari BAN PT/LAM.
4) Meningkatnya mutu atau kualitas input dan lulusan Fakultas Syariah dan
Hukum UIN SU baik di tingkat regional maupun nasional;
5) Meningkatnya kualitas pendidikan dan pembelajaran, penelitian, dan
pengembangan ilmu, serta pengabdian masyarakat berbasis intergrasi
trans disipliner;
6) Meningkatnya berbagai jaringan kerjasama lokal, regional, nasional, dan
internasional yang akan menyokong peningkatan kualitas tridharma
perguruan tinggi;
7) Meningkatnya peran Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sumatera Utara
dalam merespon dan menangani masalah sosial kemasyarakatan melalui
kegiatan pendidikan dan pengabdian masyarakat berbasis filosofi
keilmuan integratif trans disipliner.

3. Struktur Pimpinan Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Sumatera Utara


Dekan : Dr. Zulham, S.H.I, M.Hum
Wakil Dekan I : Dr. Syafruddin Syam, M.Ag
Wakil Dekan II : Dr. Mustapa Khamal Rokan, MH
Wakil Dekan III : Dr. M. Syukri Albani Nasution, M.A
Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah
Ketua : Dra. Amal Hayati, M.Hum
Sekretaris : Irwan, M.Ag
Jurusan Perbandingan Mazhab
Ketua : Aripin Marpaung, M.A
Sekretaris : Dr. Ramadhan Syahmedi Siregar, M.A
Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah (Mu’amalah)
Ketua : Fatimah Zahara, M.A
Sekretaris : Tetty Marlina, S.H, M.Kn
Jurusan Hukum Tata Negara (Siyasah)
Ketua : Fatimah, M.A
Sekretaris : Dr. Dhiauddin Tanjung, M.A
Jurusan Hukum Pidana Islam (Jinayah)
Ketua : Dr. Arifuddin Muda Harahap, M.Hum
Sekretaris : Drs. Ishaq, M.A
Kabag. Tata Usaha : Harmansyah, M.E
Kasubbag Umum : Ahmad Khatib, SPd,I
Staf : Zulfani, SE
Kasubbag Akademik & Kemahasiswaan : Ahmad Mu'az, M.M
Staf : Ramli, SA.g
Kasubbag perencanaan & Keuangan : Masrah, S.Ag, M.M
Staf : Irfan, SE

B. Deskripsi Isu/ Situasi Problematik


Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan isu sebagai sebuah masalah
yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya), kemudian Regester dan
Larkin (2003:42) menjelaskan bahwa sebuah issu merepresentasikan suatu
kesenjangan antara praktek organisasi dengan harapan-harapan para stakeholder.
Dijelaskan kemudian bahwa apabila isu tidak ditangani secara baik akan
memberikan efek negatif terhadap organisasi bahkan dapat berlanjut pada tahap
krisis. Sejalan dengan pendapat Hogwood dan Gunn dalam Wahab yang
menyatakan Isu bukan hanya mengandung makna adanya masalah atau ancaman,
tetapi juga peluang-peluang bagi tindakan positif tertentu dan kecenderungan-
kecenderungan yang dipersiapkan sebagai memiliki nilai potensial yang signifikan.
Pemahaman dari Alford dan Friedland dalam Wahab yang menyatakan bahwa
“Isu bisa jadi merupakan kebijakan-kebijakan alternatif, atau suatu proses yang
dimaksudkan untuk menciptakan kebijakan baru, atau kesadaran suatu kelompok
mengenai kebijakan-kebijakan tertentu yang dianggap bermanfaat bagi mereka”.
Definisi diatas mendasari batasan operasional dari konteks isu yang akan digunakan
pada tulisan ini, yaitu; Isu adalah sebuah masalah yang muncul pada sebuah
instansi akibat dari kesenjangan antara realita (kondisi saat ini) dengan kondisi ideal
(harapan para stakeholder).
Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul
pada instansi kerja penulis, yaitu Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara Medan. Isu muncul dari berbagai sumber, yaitu: 1) Hasil
observasi dan pengalaman penulis selama masa percobaan (CPNS), 2) Tugas
pokok dan fungsi penulis sebagai dosen dan 3) Sasaran kinerja pegawai.
Beberapa isu yang muncul dari sumber-sumber diatas kemudian di inventarisir
dengan mengkategorikannya kedalam tiga prinsip ASN yaitu; 1) Manajemen ASN, 2)
Pelayanan Publik, dan 3) Whole of Government (WoG). Langkah selanjutnya adalah
penulis mengkonsultasikan isu yang telah teridentifikasi kepada rekan sejawat,
Kabag, Coach dan Mentor untuk kemudian dapat di analisis secara mendalam
sehingga terpilihlah sebuah core issue.
Berdasarkan alur tersebut, maka didapatkanlah 7 (tujuh) buah isu yang telah
diidentifikasi dan terkategorisasi dengan prinsip ASN, sebagai berikut: 1.
Pengenalan Metode Syajaratul Mirats (Pohon Waris) Bagi Mahasiswa Fakultas
Syariah dan Hukum, 2. Rendahnya Kemampuan Mahasiswa dalam Membaca dan
Memahami al-Quran, 3. Kurangnya kemandirian belajar mahasiswa dalam
Meningkatkan kompetensi diri, 4. Rendahnya Kemampuan Mahasiswa dalam
menguasai kitab Literatur Arab, 5. Kurangnya minat Mahasiswa dalam
memanfaatkan Perpustakaan, 6. Minimnya penggunaan literasi Bahasa Arab dalam
karya tulis, 7. Kurangnya keterlibatan Mahasiswa dalam Melakukan Penelitian Fiqh
Mawarits.
Dengan definisi operasional isu yang telah ditetapkan, akan menggambarkan
kesenjanganan antara kondisi realita dan kondisi ideal yang diharapkan oleh
stakeholder. Hasil penilaian berdsarkan alat bantuk penetapan kriteria dapat dilihat
pada tabel 2.

Kriteria AKPK
No Total
Isu A K P K2 Ranking
Skor
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)

1. Pengenalan Metode Syajaratul Mirats


(Pohon Waris) Bagi Mahasiswa Fakultas 5 5 5 5 20 1
Syariah dan Hukum

2. Rendahnya Kemampuan Mahasiswa


dalam Membaca dan Memahami al- 4 4 5 4 17 3
Quran
3. Kurangnya kemandirian belajar
mahasiswa dalam Meningkatkan 3 4 4 4 15 4
kompetensi diri

4. Rendahnya Kemampuan Mahasiswa


4 5 5 4 18 2
dalam menguasai kitab Literatur Arab

5. Kurangnya minat Mahasiswa dalam


4 3 3 3 13 6
memanfaatkan Perpustakaan

6. Kurangnya keterlibatan Mahasiswa


dalam Melakukan Penelitian Fiqh 4 3 4 3 14 5
Mawarits.

7. Kurangnya keterlibatan Mahasiswa


dalam Melakukan Penelitian Fiqh 3 3 3 3 12 7
Mawarits. (WOG)

Tabel 2. Hasil Penetapan kualitas isu dengan AKPK

Keterangan Tabel:
A : Aktual
K : Kekhalayakan
P : Problematik
K2 : Kelayakan
WoG : Whole of Government
MA : Manajemen ASN
PP : Pelayanan Publik

C. Analisis Isu
Guna mencapai core issue, diperlukan upaya untuk menganalisis secara
mendalam kualitas masing-masing isu. Proses identifikasi isu tersebut
menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Kriteria pertama adalah
APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan). Aktual artinya benar-
benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Problematik artinya
isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan
solusinya. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Sedangkan Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Kriteria kedua adalah USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Urgency
artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti.
Seriousness merujuk pada seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang ditimbulkan.
Growth menekankan pada seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera. Rentang penilaian yang digunakan pada matriks
USG adalah dengan memberikan skor 1-5, semakin tinggi skor menunjukkan bahwa
isu tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera ditangani.
Bobot nilai pada kedua metode tersebut diberikan penulis secara objektif
dengan mempertimbangkan beberapa aspek, yaitu: Hasil Konsultasi, Analisis
Teoritis dan Analisis Strategis Organisasi. Hasil konsultasi merujuk pada
rekomendasi yang didapatkan penulis dari rekan sejawat, Mentor dan Coach.
Analisis teoritis merujuk pada sudut pandang teori yang dapat menjadi prediksi
berkembangnya isu, sedangkan analisis strategis organisasi dilakukan dengan
mempertimbangkan dampak isu terhadap citra organisasi. Hasil penilaian dengan
alat bantu USG dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Analisis Isu dengan USG

Skor USG
No Total
Isu U S G Ranking
Skor

1 Pengenalan Metode Syajaratul Mirats (Pohon


Waris) Bagi Mahasiswa Fakultas Syariah dan 5 5 5 15 1
Hukum

2 Rendahnya Kemampuan Mahasiswa dalam


4 5 5 14 2
menguasai kitab Literatur Arab

3 Rendahnya Kemampuan Mahasiswa dalam


4 4 5 13 3
Membaca dan Memahami al-Quran

Keterangan:
U : Urgency
S : Seriousness
G : Growth
WoG : Whole of Government
MA : Manajemen ASN
PP : Pelayanan Publik

D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih


Melalui proses analisis isu menggunakan metode APKL dan USG maka
ditentukanlah core issue, yaitu: Pengenalan Metode Syajaratul Mirats (Pohon Waris)
Bagi Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum. Fokus dari isu ini adalah
Kemampuan Mahasiswa dalam menjawab berbagai persoalan Fikih mawarist.

Pendidikan fikih Mawarits adalah sebuah hal yang sangat penting untuk di
lakukan, apalagi mengingat banyak sekali hadits-hadits yang membahas tentang
urgennya mempelajari ilmu ini. Di harapkan dengan adanya pembelajaran dengan
menggunakan metode syajaratul mirats (pohon warits) maka akan membantu
mahasiswa untuk mengulang kaji kembali ilmu yang sudah pernah mereka terima
dulu baik dibangku sekolah maupun perkuliahan. Metode syajaratul mirats sangat
tepat diajarkan kepada mahasiswa karena dengan menguasai pohon waris akan
sangat membantu mereka dalam mengingat seluruh ahli waris baik yang berhak
mendapat warisan atau yang tidak, sekaligus bagian mereka masing-masing.
Ditambah lagi dengan penyajian metode tersebut yang sudah tersusun secara
sangat sistematis akan menambah semangat mereka dalam belajar dan
mengajarkan pada masyarakat nantinya. Terlebih lagi tidak tertutup kemungkinan
mereka akan menjadi calon hakim di pengadilan agama, penyuluh, imam yang
harus mampu menyelesaikan kasus-kasus perdata kewarisan secara tepat dan
akurat tanpa merugikan pihak manapun.

Melalui proses analisis, maka terpilihlah isu Pengenalan metode syajaratul


Mirats (pohon waris) bagi mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum sebagai core
issue. Pada kegiatan aktualisasi, peserta disyaratkan untuk merancang kegiatan
kreatif yang syarat akan nilai-nilai ANEKA dalam proses pelaksanaannya.
Berdasarkan landasan teoritis yang digunakan, maka penulis merancang tujuh
kegiatan dengan kesamaan output/hasil yaitu untuk meningkatkan kemampuan
mahasiswa dalam menguasai fiqh mawarits dengan menggunakan metode
Syajaratul Mirats.

E. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS


Pegawai Negeri Sipil memiliki nilai-nilai dasar profesi. Nilai nilai dasar profesi
PNS ada 5 (lima) yaitu :
1. Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi sebagai suatu kewajiban
jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada
atasannya. PNS perlu merubah nilai-nilai akuntabilitas untuk membentuk sikap,
dan prilaku PNS dengan mengedepankan kepentingan publik, imparsial dan
berintegritas
2. Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara, dan sekaligus bangsa lain.Nasionalisme sangat penting
dimiliki oleh setiap Pegawai Negeri Sipil. Bahkan tidak sekedar wawasan saja
tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi
dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting.
3. Etika Publik adalah refleksi tentang standar, norma yang menentukan baik
buruk, benar salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
4. Komitmen mutu adalah komitmen untuk menampilkan nilai keunggulan produk/
jasa yang diberikan kepada costumer sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya.
5. Korupsi berasal dari bahasa latin Corruptio dan Corruptus yang berarti
kerusakan atau kebobrokan. Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan
kerugian negara namun dapat menimbulkan kerusakan kehidupan yang tidak
hanya bersifat jangka pendek namun bersifat jangka panjang.

F. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


PNS memiliki tiga fungsi yaitu:
1. ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik
dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut.
2. ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan bagi setiap
warganegara dan penduduk atas barang, jasa dan pelayanan administratif.
3. ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa taat
sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan pemerintah.

G. Matrix Rancangan
MATRIX RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Identifikasi Isu :

1. Pengenalan Metode Syajaratul Mirats (Pohon Waris) Bagi


Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum
2. Rendahnya Kemampuan Mahasiswa dalam Membaca dan
Memahami al-Quran
3. Kurangnya kemandirian belajar mahasiswa dalam
Meningkatkan kompetensi diri
4. Rendahnya Kemampuan Mahasiswa dalam menguasai kitab
Literatur Arab
5. Kurangnya minat Mahasiswa dalam memanfaatkan
Perpustakaan
6. Minimnya penggunaan literasi Bahasa Arab dalam karya
tulis
7. Kurangnya keterlibatan Mahasiswa dalam Melakukan
Penelitian Fiqh Mawarits.

Isu yang diangkat : Pengenalan Metode Syajaratul Mirats (Pohon Warits) bagi
Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum

Gagasan pemecahan isu : 1. Merencanakan sosialisasi pengenalan metode cepat


Syajaratul Mirats (pohon waris)
2. Melakukan Sosialisasi metode cepat Syajaratul Mirats
(pohon waris)
3. Menyusun Bahan Ajar Metode Cepat Syajaratul
Mirats (Pohon Waris)
4. Membentuk Study Club Fikih Mawarits
5. Melakukan Studi Lapangan Ke Kantor Pengadilan
Agama
6. Menyusun Laporan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Output/ Hasil Keterkaitan substansi Kontribusi Kontribusi Time Schedule
Mata Pelatihan Kegiatan Pencapaian (Penjadwalan)
Pencapaian Penguatan
Visi dan Misi Nilai-Nilai
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Merencanakan a. Melakukan a. Mendapatkan a. Akuntabilitas: Pengajaran Profesionalitas Juni 2018


sosialisasi koordinasi respon dan izin Tanggung jawab, metode dan integritas Minggu ke-1

pengenalan dengan ketua dari ketua prodi kejujuran dan syajaratul dengan
metode cepat prodi tentang b. Adanya nota kejelasan target Mirats bagi berkoordinasi
Syajaratul sosialisasi tugas yang yang akan saya mahasiswa kepada pihak
Mirats metode cepat diterbitkan oleh realisasikan secara sejalan yang
syajaratul mirats ketua prodi maksimal. dengan salah berkompeten
b. Menerbitkan c. Mengetahui data- b. Etika Publik: satu visi dan guna
nota tugas data mahasiswa Integritas tinggi misi fakultas. terealisasikan
tentang metode yang berminat terhadapat motode cepat
cepat Syajaratul untuk belajar pimpinan. Syajaratul
Mirats metode c. Komitmen Mutu: Mirats
c. Mengumpulkan syajaratul mirats. Inovasi yang
data mahasiswa terdapat dalam
yang berminat metode cepat
belajar metode Syajaratul Mirats
syajaratul mirats
(pohon waris)
2 1. Melakukan a. Menyiapkan a. Mengetahui a. Akuntabilitas: Dengan Sosialisasi Juni 2018
Sosialisasi daftar hadir jumlah peserta bertanggung menguasai yang dilakukan Minggu ke-2 dan
metode cepat peserta yang hadir dalam jawab dalam metode akan ke-3

Syajaratul sosialisasi acara sosialisasi mensosialisasikan syajaratul menguatkan


Mirats b. Melakukan metode cepat metode mirats, integritas,
pertemuan tatap syajaratul mirats pembelajaran mencetak tanggung
muka dengan b. Penawaran Syajaratul mirats. mahasiswa jawab dan
mahasiswa metode b. Etika Publik: yang mampu profesionalitas.
Jurusan Akhwal syajaratul mirats Melakukan tatap menyelesikan
Syakhsiyyah bagi mahasiswa. muka dengan berbagai
semester (I-III) c. Pendataan mahasiswa adalah macam
c. Melakukan mahasiswa yang bentuk disiplin, persoalan
pertemuan tatap bersedia untuk tanggung jawab hukum
muka dengan mendalami dan integritas kewarisan
mahasiswa metode tinggi terhadap yang terjadi
jurusan Akhwal syajaratul mirats. pencapaian ditengah-
syakhsiyyah pelaksanaan tengah
semester (IV-VI) metode Syajaratul masyarakat
d. Melakukan Mirats
pertemuan tatap c. Komitmen Mutu:
muka dengan Metode Syajaratul
mahasiswa Mirats menciptakan
semua jurusan pembelajaran yang
yang ada pada efektif dan efisien
fakultas Syariah
dan Hukum.
3 Menyusun a. Membuat bagan a. Penyelesaian a. Akuntabilitas: Menciptakan Adanya bahan Juli 2018
Bahan Ajar pohon waris bagan pohon Bertanggung pendidikan ajar metode Minggu ke-4, 5

Metode Cepat dalam bentuk warits secara jawab untuk dan syajaratul dan 6

Syajaratul power point sistematis. menyusun bahan pengajaran mirats


Mirats (Pohon b. Membuat kasus- b. Penjabaran ajar metode cepat berstandar mencerminkan
Warits) kasus waris kasus-kasus syajaratul mirats tinggi dan profesionalitas,
yang mencakup kewarisan b. Komitmen Mutu: meningkatkan inovasi dan
semua c. Jawaban dari bahan ajar metode kualitas tanggung
pembahasan setiap kasus- syajaratul mirats pelaksanaan jawab.
dalam syajaratul kasus kewarisan merupakan wujud tridarma
mirats (pohon d. Evaluasi sejauh dari inovasi dan perguruan
waris) mana efektifitas berorientasi mutu tinggi
c. Membuat dan efisiensi
jawaban/solusi yang didapat dari
dari setiap metode ini.
kasus kewarisan
d. Melakukan
evaluasi metode
cepat
menguasai ilmu
mawaris
menggunakan
syajaratul mirats
(pohon waris)
4 Membentuk a. Membuat jadwal a. Terbentuknya a. Akuntabilitas: Menghasilkan Study Club Juli 2018
Study Club belajar study club fikih terbentuknya study generasi- Mawarits yang Minggu ke-7

Fiqh Mawarits b. Menyusun Mawarits club mawaris generasi yang terbentuk Agustus 2018
Minggu ke-8
materi belajar b. Adanya Jadwal adalah wujud dari mampu indikasi dari
sampai ke 12
untuk study club belajar mendahulukan menjawab profesionalitas,
c. Mengevaluasi c. Penyusunan kepentingan berbagai integritas dan
mahasiswa materi ajar yang publik. permasalahan inovasi
study club fikih ideal, sesuai untuk b. Pelayanan Publik: masyarakat di
mawarits secara setiap kali study club mawarits bidang ilmu
berkala. pertemuannya. ditargetkan mampu syariah dan
d. Evaluasi berpartisipasi positif hukum
bagi masyarakat.
c. Etika Publik:
adanya klub
pencinta fikih
mawarits adalah
indikator dari
tanggung jawab
dan berintegritas
tinggi.
d. Komitmen Mutu:
terbentuknya klub
belajar Syajaratul
mirats merupakan
bagian dari inovasi
pembelajaran yang
mampu
merangsang
semangat
mahasiswa untuk
menguasai ilmu
tersebut
5 Studi a. Berkoordinasi a. Terlaksana Studi a. Akuntabilitas: Menjalin Integritas dan September 2018
Lapangan Ke dengan dekan lapangan bertanggung jawab kerjasama tanggung Minggu ke- 13

Kantor b. Mengabari b. Adanya laporan dengan strategis untuk jawab bukti sampai dengan
minggu ke- 14
Pengadilan kantor hasil studi mengadakan meningkatkan nyata
Agama Pengadilan lapangan dari koordinasi terlebih kualitas terwujudnya
Agama dengan mahasiswa study dahulu kepada pelaksanaan studi lapangan
membawa surat club mawarits. Dekan. tridharma
pelaksanaan b. Komitmen Mutu: perguruan
studi lapangan berkonsultasi tinggi.
yang telah dengan dekan untuk
ditanda tangani kelancaran program
oleh dekan studi lapangan
c. Menyampakan adalah bentuk dari
kepada efektif dan efesien.
mahasiswa c. Whole of
study club Government:
mawarits terjalinnya
tentang agenda koordinasi antara
ini. dua lembaga yaitu
d. Membuat kampus fakultas
Laporan Hasil syariah dengan
Studi Lapangan pengadilan agama
dalam rangka
pengembangan
intelektual
mahasiswa
6 Menyusun a. Mengumpulkan a. Terselesaikannya a. Akuntabilitas: Mewujudkan Selesainya September 2018
Laporan data Laporan mengumpulkan pelaksanaan Laporan Minggu ke-15

Aktualisasi b. Menganalisis Aktualisasi semua data adalah kegiatan aktualisasi Oktober 2018
Minggu ke-16
data bentuk dari dalam bentuk bentuk dari
c. Menggabungkan tanggung jawab, aktualisasi tanggung
seluruh data kejelasan target (habituasi) jawab dan
menjadi sebuah dan transparan. profesionalitas
laporan b. Komitmen mutu:
aktualisasi menyusun laporan
aktualisasi
berdasarkan hasil
dari data-data yang
telah dikumpulkan
selama kegiatan
aktualisasi yang
berorientasi mutu.
c. Anti Korupsi:
laporan aktualisasi
yang akan saya
buat nantinya bebas
dari manipulasi data
dan kecurangan-
kecurangan lainnya.
BAB III
SIMPULAN

Pendidikan fikih Mawarits adalah sebuah hal yang sangat penting untuk di
lakukan, apalagi mengingat Allah sendiri yang menentuakan langsung bagian bagi
setiap ahli waris secara detail dan riqid melaui al-Quran dan banyak sekali hadits-
hadits yang membahas tentang urgennya mempelajari ilmu ini. Di harapkan dengan
adanya pembelajaran dengan menggunakan metode syajaratul mirats (pohon
warits) maka akan membantu mahasiswa untuk mengulang kaji kembali ilmu yang
sudah pernah mereka terima dulu baik dibangku sekolah maupun perkuliahan, guna
bisa mengaktualisasikan imu terssebut nantinya ditengah-tengah masyarakat untuk
kemajuan nusa, bangsa dan agama.
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Aktualisasi: Modul


Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Akuntabilitas: Modul
Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Anti Korupsi: Modul
Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Etika Publik: Modul
Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Komitmen Mutu: Modul
Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Nasionalisme: Modul
Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai