Anda di halaman 1dari 53

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan bangsa yang besar, salah satu negara yang


berpotensi menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia dalam 10 tahun
ke depan. Untuk mewujudkan prediksi tersebut dibutuhkan berbagai
upaya terobosan dan peningkatan untuk mengatasi beragam
permasalahan ekonomi, sosial, politik, dan keamanan yang sampai saat
ini masih menjadi persoalan bangsa. Aparatur Sipil Negara adalah salah
satu aktor pembangunan yang diharapkan mampu membawa Indonesia
ke arah yang lebih baik.
Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang (UU) Aparatur
Sipil Negara Nomor 5 Tahun 2014, Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah
profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Adapun tugas
dari pegawai ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, dan perekat serta pemersatu bangsa. Sementara peran ASN
sebagaimana disebutkan pada Pasal 12 UU Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara yaitu sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang profesional, bebas dari intervensi berbagai bidang, serta
bersih dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Tugas ASN sebagai pelayan publik meliputi banyak hal dalam
berbagai ruang lingkup kehidupan, seperti pelayanan administrasi negara,
bidang pendidikan, sosial, kesehatan, dan lain sebagainya. Setiap ruang
lingkup pelayanan tersebut memiliki unit pelaksana terpadu, mulai dari
unit terkecil hingga unit terbesar dalam lingkup nasional, salah satunya
yang berada dibawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
(Kemenkumham) melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, yaitu Balai
Pemasyarakatan (Bapas). Bapas adalah salah satu pranata penegakan

1
hukum yang dimiliki oleh Kemenkumham dimana tugas utamanya yaitu
sebagai penyelenggara kegiatan penelitian kemasyarakatan,
pembimbingan, pengawasan, dan pendampingan bagi Warga Binaan
Pemasyarakatan serta Anak Berhadapan dengan Hukum yang
selanjutnya disebut klien. Dalam melaksanakan fungsinya, Bapas dibantu
oleh para pejabat fungsional penegak hukum yang bernama Pembimbing
Kemasyarakatan (PK).
Balai Pemasyarakatan Kelas II Purwokerto adalah salah satu Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Kemenkumham yang beroperasi dibawah payung Kantor Wilayah Jawa
Tengah dengan wilayah kerja meliputi Kabupaten Banyumas, Kabupaten
Cilacap, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten
Purbalingga dan Kabupaten Purworejo. PK di Bapas Purwokertosebagai
salah satu aparatur sipil negara seharusnya juga dapat membentuk
karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang berkompeten,
profesional, berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi
yang diembannya, dalam hal ini adalah pelayanan prima kepada klien.
Sebagaimana pengamatan penulis selama tiga bulan berdinas, pelayanan
terhadap klien di Bapas Purwokerto belum maksimal. Hal ini dapat terjadi
karena belum tertib dan teraturnya kegiatan pelayanan klien Bapas
Purwokerto. Padahal, seperti yang telah disebutkan diatas, pelayanan
prima adalah pelayanan yang memberikan kejelasan serta memudahkan
bagi klien. Untuk itu, kegiatan aktualisasi ini dilakukan untuk memperbaiki
kualitas pelayanan bagi klien di Bapas Purwokerto agar tercipta
kenyamanan kerja bagi ASN Bapas Purwokerto dalam memberi
pelayanan terbaik pada klien.
Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) ini tertuang
dalam PerkaLAN Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan. Diklat ini
dilaksanakan dalam rangka internalisasi dan aktualisasi nilai-nilai dasar
profesi ASN yaitu kemampuan mewujudkan tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas jabatannya (akuntabilitas), kemampuan

2
mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas
jabatannya (nasionalisme), kemampuan menjunjung tinggi standar etika
publik dalam pelaksanaan tugas jabatannya (etika publik), kemampuan
berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya
(komitmen mutu), dan kemampuan untuk tidak terlibat dalam tindak
pidana korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di
lingkungan instansinya (anti korupsi). Kelima nilai dasar ASN tersebut
kemudian disingkat menjadi ANEKA. Kelima kompetensi inilah yang
kemudian berperan dalam membentuk karakter ASN yang kuat, yaitu
ASN yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani
masyarakat.

Diklat prajabatan dengan pola baru ini tidak hanya membekali para
aparatur negara dengan pemahaman kelima nilai dasar ANEKA tersebut,
tetapi para peserta diklatsar dituntut untuk mengaktualisasikan nilai-nilai
tersebut ke dalam kegiatan di satuan kerja perangkat dinas masing-
masing sesuai dengan tugas pokok dan fungsi profesi serta sesuai
dengan Sasaran Kerja Pegawai (SKP). SKP adalah rencana kerja dan
target yang akan dicapai oleh seorang ASN sehingga SKP ini harus
dilaksanakan dengan baik dan menerapkan nilai dasar ANEKA. Kegiatan
aktualisasi nilai dasar ANEKA tersebut memang sangat perlu diterapkan
di masing-masing UPT karena masih banyak pelayanan-pelayanan publik
yang kurang maksimal. Oleh karena itu, penulis melaksanakan beberapa
kegiatan aktualisasi yang berkaitan dengan masalah tersebut. Hal ini
perlu penulis laksanakan dengan alasan pembentukan kualitas
Pembimbing Kemasyarakatan yang profesional dan berkompetensi serta
berorientasi penuh untuk memberikan pelayanan terbaik pada klien.

3
B. Identifikasi,Dampak jika Isu tidak Diselesaikan dan
Rumusan Masalah

1. Identifikasi Isu
Setelah tiga bulan pertama bertugas di Bapas Purwokerto, penulis
mengidentifikasi terdapat beberapa masalah terkait belum optimalnya
pelayanan terhadap klien. Adapun fenomena-fenomena yang berhasil
ditangkap oleh penulis yaitu sebagai berikut.

a. Pelayanan registrasi klien baru yang belum maksimal di Balai


Pemasyarakatan Kelas II Purwokerto

b. Kurangnya fasilitas pendukung pelayanan di Balai


Pemasyarakatan Kelas II Purwokerto

c. Kurangnya pemahaman sebagian besar pegawai di Balai


Pemasyarakatan Kelas II Purwokerto mengenai aplikasi Sistem
Database Pemasyarakatan

d. Terdapat beberapa pekerjaan - pekerjaan yang berpotensi untuk


disederhanakan proses kerjanya menggunakan Teknologi
Informasi

e. Indeks kepuasan layanan bagi Klien Bapas belum optimal

Berbagai isu yang telah diidentifikasi diatas, kemudian dianalisis


untuk mendapatkan kriteria isu dengan menggunakan alat analisis AKPK.

a. Aktual: Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakandi


masyarakat.
b. Kekhalayakan: Isu menyangkut hajat hidup orang banyak.
c. Problematik: Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin.
d. Kelayakan: masuk akal, realisitis, relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.

4
Tabel 1.1 Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu AKPK
Bobot Keterangan

5 Sangat kuat pengaruhnya

4 Kuat pengaruhnya

3 Sedang pengaruhnya

2 Kurang pengaruhnya

1 Sangat kurang pengaruhnya

Tabel 1.2 Analisis Isu Menggunakan AKPK

No Isu A K P K Jmlh Peringkat

1. Pelayanan registrasi klien baru


yang belum maksimal di Balai
4 4 3 2 13 4
Pemasyarakatan Kelas II
Purwokerto

2. Kurangnya fasilitas pendukung


pelayanan di Balai
4 3 5 3 15 2
Pemasyarakatan Kelas II
Purwokerto

3. Kurangnya pemahaman sebagian


besar pegawai di Balai
Pemasyarakatan Kelas II 4 4 4 4 16 1
Purwokerto mengenai aplikasi
Sistem Database Pemasyarakatan

4. Terdapat beberapa pekerjaan -


pekerjaan yang berpotensi untuk
3 3 4 4 14 3
disederhanakan proses kerjanya
menggunakan Teknologi Informasi

5. Indeks kepuasan layanan bagi


3 3 3 3 12 5
Klien Bapas belum optimal

Hasil analisis AKPK di atas, maka terdapat 3 (tiga) isu yang


menduduki peringkat tertinggi, yaitu:

5
a. Kurangnya pemahaman sebagian besar pegawai di Balai
Pemasyarakatan Kelas II Purwokerto mengenai aplikasi Sistem
Database Pemasyarakatan
b. Kurangnya fasilitas pendukung pelayanan di Balai
Pemasyarakatan Kelas II Purwokerto
c. Terdapat beberapa pekerjaan - pekerjaan yang berpotensi untuk
disederhanakan proses kerjanya menggunakan Teknologi
Informasi
Ketiga kriteria isu tersebut, kemudian dilakukan analisis lanjutan,
sehingga memperoleh kualitas isu dengan menggunakan alat
analisis USG.

a. Urgency: seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis


dan ditindaklanjuti.
b. Seriousness: seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang ditimbulkan.
c. Growth: seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.

Tabel 1.3 Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu menggunakan USG


Urgency = Seriousness = Growth =
Mendesak Kegawatan Pertumbuhan

5 = Sangat 5 = Sangat Gawat 5 = Sangat Cepat


Mendesak

4 = Mendesak 4 = Gawat 4 = Cepat

3 = Cukup 3 = Cukup Gawat 3 = Cukup Cepat


Mendesak

2 = Kurang 2 = Kurang Gawat 2 = Kurang Cepat


Mendesak

1 = Sangat Kurang 1 = Sangat Kurang 1 = Sangat Kurang


Mendesak Gawat Cepat

6
Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai
dengan rentang nilai 1 hingga 5. Semakin tinggi nilai menunjukkan
bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera
ditangani.

Tabel 1.4 Analisis Isu menggunakan USG


No. Isu U S G Total

1. Kurangnya pemahaman sebagian besar


pegawai di Balai Pemasyarakatan Kelas
4 3 4 11
II Purwokerto mengenai aplikasi Sistem
Database Pemasyarakatan
2. Kurangnya fasilitas pendukung pelayanan
di Balai Pemasyarakatan Kelas II 3 3 4 10
Purwokerto
3. Terdapat beberapa pekerjaan - pekerjaan
yang berpotensi untuk disederhanakan
3 3 3 9
proses kerjanya menggunakan Teknologi
Informasi

Berdasarkan penentuan kualitas isu dengan menggunakan alat


analisis USG, maka tergambar bahwa peringkat tertinggi, yang
merupakan isu utama yaitu, Kurangnya pemahaman sebagian besar
pegawai di Balai Pemasyarakatan Kelas II Purwokerto mengenai aplikasi
Sistem Database Pemasyarakatan (SDP)

2. Dampak Jika Isu tidak Diselesaikan

Pemanfaatan teknologi informasi bermanfaat meringkaskan


pekerjaan-pekerjaan harian, meningkatkan efisiensi dan kinerja ASN
Bapas Purwokerto.Di Bapas Purwokerto pada tahun 2018 ini baru mulai
ada Sistem Database Pemasyarakatan dan baru satu orang yang dapat
mengoperasikannya. Jika penanggulangan isu ini tidak segera dilakukan
perubahan dan perbaikan maka akan berdampak proses pelayanan yang

7
kurang efisien, membutuhkan waktu lama, dan ketidak nyamanan publik.
Kenyamanan tidak hanya ditingkatkan untuk Klien Bapas saja namun
kenyamanan kerja bagi ASN di Bapas Purwokerto bisa berdampak
terhadap kinerja pelayanan terhadap Klien.Berikut dampak-dampak yang
akan terjadi

a. Dampak jika tidak melakukan kegiatan aktualisasi:


a) Banyak pekerjaan-pekerjaan yang kurang ringkas
b) Waktu pelayanan tidak semakin cepat
c) Kurang efisien dalam pelayanan
d) Alur kerja pelayanan klien registrasi tetap mengikuti gaya
lama yang terlihat kurang jelas dan tidak memandirikan
klien.

b. Dampak Jika dilakukan kegiatan aktualisasi:


a) Pelayanan semakin cepat dan cermat
b) ASN lebih fokus dengan tugas pokok masing-masing
karena pekerjaan semakin ringkas dan mudah dilakukan
c) Meminimalisir terjadinya kesalahan kerja
d) Mendisiplinkan perilaku stakeholder

3. Rumusan Masalah
Setelah dilakukan perumusan isu, maka gagasan pemecahan yang
ditawarkan oleh penulis adalah dengan membuat rancangan kegiatan
aktualisasi yang diterjemahkan menjadi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

a. Membuat sistem database dan pelaporan data statistik Klien


Pemasyarakatan Bapas Purwokerto (Sumber: Inisiatif)
b. Membuat sistem terintegrasi database untuk mencetak kartu
bimbingan dan surat pengakhiran (Sumber: Inisiatif)
c. Pembuatan penamaan ruang pelayanan registrasi (Sumber: Inisiatif)
d. Melaksanakan asesmen klien baru (sumber: Inisiatif)

8
e. Menginput data historis bimbingan klien pada SDP (Sistem Database
Pemasyarakatan) (Sumber: SKP)
f. Melaksanakan dan membuat dokumen Penelitian Kemasyarakatan
(Litmas) (sumber: SKP)
g. Membantu pelaksanaan pelayanan registrasi klien (sumber: SKP)
Perumusan kegiatan-kegiatan ini disusun berdasarkan beberapa
inovasi dan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) penulis sebagai CPNS
Pembimbing Kemasyarakatan Pertama di Bapas Purwokerto yang juga
merupakan pekerjaan sehari-hari penulis.

C. Tujuan Aktualisasi

1. Tujuan Umum

Tujuan umum kegiatan aktualisasi ini adalah agar penulis dapat


menerapkan nilai-nilai ANEKA di instansi dimana penulis bertugas
sehingga target aktualisasi ini dapat tercapai dengan optimal.

2. Tujuan Khusus

a. Mewujudkan dan mempersiapkan pelayanan Bapas yang


memanfaatkan teknologi informasi
b. Menciptakan pelayanan yang lebih baik pada klien khususnya
dalam penerimaan registrasi klien baru dan pembimbingan.
c. Memangkas alur birokrasi lama yang terkesan berbelit-belit dan
kurang efektif
d. Meningkatkan pemahaman ASN Bapas Purwokerto terhadap
penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi
e. Meningkatkan kenyamanan kerja bagi ASN Bapas Purwokerto
f. Meningkatkan kepuasan bagi klien

9
D. Manfaat Aktualisasi

1. Manfaat Bagi Penulis


Manfaat aktualisasi bagi penulis adalah dapat meningkatkan
pemahaman dan bisa mengembangkan inovasi serta menanamkan nilai-
nilai dasar ANEKA dalam kehidupan pribadi.

2. Manfaat Bagi Unit Kerja


a. Menciptakan rasa keadilan bagi klien
b. Meningkatkan kualitas pelayanan bagi klien
c. Mempertahankan citra dan reputasi Balai Pemasyarakatan Kelas II
Purwokerto di hadapan mitra-mitra kerjanya
d. Membuat ringkas pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan di Bapas
Purwokerto

3. Manfaat Bagi Masyarakat

Bila kegiatan aktualisasi ini dapat berjalan dengan optimal, maka masyarakat,
khususnya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan Anak Berhadapan
Dengan Hukum (ABH) yang menjadi Klien Bapas Purwokerto dapat terlayani
dengan lebih baik dan tercapainya kepuasan serta kemudahan bagi Klien.

10
BAB II
DESKRIPSI UNIT ORGANISASI

A. Profil Organisasi

Balai Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut Bapas pada


periode awal berdirinya bernama Balai Bimbingan Kemasyarakatan dan
Pengentasan Anak (Balai BISPA) yang merupakan unit pelaksana teknis
di bidang bimbingan klien kemasyarakatan. Bimbingan kemasyarakatan
adalah bagian dari sistem pemasyarakatan yang merupakan bagian dari
tata peradilan pidana, mengandung aspek penegakan hukum berdasarkan
pada Pancasila yang dilaksanakan secara terpadu antara pembina, yang
dibina, dan masyarakat. Sistem pemasyarakatan ini merupakan
pembaharuan dari sistem kepenjaraan yang baku pada tanggal 27 April
1964.

Berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 1995 Pasal 1 angka 4, Balai


Pemasyarakatan adalah pranata untuk melaksanakan bimbingan klien
pemasyarakatan. Lebih lanjut, Balai Pemasyarakatan didefinisikan
sebagai unit pelaksana teknis pemasyarakatan yang melaksanakan tugas
dan fungsi penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan, dan
pendampingan (UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan
Pidana Anak). Dalam menangani wilayahnya yang luas, Kantor Wilayah
Kemenkumham Jawa Tengah memiliki 5 empat Unit Pelaksana Teknis
Balai Pemasyarakatan yaitu di Semarang, Magelang, Pemalang,
Purwokerto dan Surakarta.

Bispa Purwokerto yang pada awalnya berdiri antara tahun 1977


masih satu kantor dengan Lapas Purwokerto, sedangkan pada tahun
1978 s/d 1981 Kantor Bispa berpindah tempat di jalan Mersi Purwokerto
dengan sistem kontrak, karena belum mempunyai kantor sendiri, dan
selanjutnya pada tanggal 22 Juni 1982 Kantor Bispa berpindah lagi
menempati gedung baru yang beralamatkan di jalan Pasukan Pelajar

11
Imam No.04 Purwokerto.Kantor bapas Purwokerto berdiri di tanah seluas
2080 m2 dengan bangunan kantor seluas 290 m 2, rumah dinas 70 m2,
halaman depan seluas 640 m2 sedangkan sisanya seluas 1080 m2 berada
di belakang kantor yang telah dibangun aula 200 m 2 lapangan bola volley
162 m2 dan halaman belakang dengan luas 718 m 2. Berdasarkan
Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M.02-
PR.07.03 tahun 1987 tanggal 2 Mei 1987 dibentuklah Organisasi dan Tata
Kerja Balai Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak atau Balai
BISPA. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia Nomor : M.01-PR.07.03 tahun 1997 tanggal 12 Februari 1997
tentang nomenklatur (perubahan nama) Balai BISPA berubah menjadi
Balai Pemasyarakatan yang disingkat BAPAS(Balai Pemasyarakatan)
hingga saat ini yaitu pranata untuk melaksanakan bimbingan klien
pemasyarakatan.

Wilayah kerja Bapas Kelas II Purwokerto sesuai dengan Keputusan


Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI meliputi wilayah Kabupaten
Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten
Banjarnegara, Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Purworejo. Bapas
Purwokerto dipimpin oleh seorang Kepala Balai Pemasyarakatan
(Kabapas) dibantu oleh tiga orang pejabat Eselon IV yaitu Kepala Sub
Seksi Bimbingan Klien Anak (Kasubsi BKA), Kepala Sub Seksi Bimbingan
Klien Dewasa (Kasubsi BKD), dan Kepala Urusan Tata Usaha (TU).
Terdapat 32 orang Pembimbing Kemasyarakatan (PK) di Bapas
Purwokerto untuk menjalankan tugas penelitian kemasyarakatan,
pembimbingan, pengawasan, dan pendampingan, dimana 15 orang di
antaranya masih berstatus Calon Pegawai Negeri Sipil. PK adalah jabatan
fungsional yang bertanggung jawab langsung pada Kabapas. Kepala
Urusan TU memiliki empat orang staf untuk menduduki jabatan-jabatan
non teknis, yaitu bendahara, sekretaris pimpinan, dan staf umum.

12
1. Visi dan Misi Organisasi

Balai Pemasyarakatan Kelas II Purwokerto memiliki visi dan misi


sebagai berikut.

Visi : Memulihkan kesatuan hubungan hidup, kehidupan


dan penghidupan warga binaan pemasyarakatan
dan makhluk Tuhan yang Maha Esa sebagai
manusia yang mandiri.

Misi : Meningkatkan pelaksanaan pelayanan


pembimbingan warga binaan masyarakat (klien
pemasyarakatan) dalam rangka penegakan hukum,
pencegahan dan penanggulangan Hak Asasi
Manusia (HAM)

2. Nilai Organisasi
Dalam Permenkumham No. 7 Tahun 2015 tentang Rencana
Strategis Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2015-2019 untuk
mewujudkan tujuan dan sasaran maka disusun sistem nilai yaitu
sebagai berikut:
a. Profesional
Aparat Kementerian Hukum dan HAM adalah aparat yang
bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan
bidang tugasnya, menjunjung tinggi etika dan integritas profesi.
b. Akuntabel
Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan
ketentuan atau peraturan yang berlaku.
c. Sinergi
Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan
kerjasama yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan
para pemangku kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan
solusi terbaik, bermanfaat dan berkualitas.

13
d. Transparan
Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau
kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang
penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan,
proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang
dicapai.
e. Inovatif
Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreativitas dan
mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan
dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya.

Selain itu, sebagai salah satu bagian dalam Direktorat Jenderal


Pemasyarakatan, BAPAS juga berpedoman pada tata nilai kerja
Pemasyarakatan yaitu SMART diantaranya sebagai berikut:
a. S = Serious
Petugas pemasyarakatan harus serius dalam bekerja.
b. M = Minded
Petugas pemasyarakatan harus memiliki pemikiran yang
luas.
c. A = Active
Petugas pemasyarakatan harus bekerja secara sungguh-
sungguh.
d. R = Responsive
Petugas pemasyarakatan harus peka dalam berbagai
permasalahan dan harus tanggap.
e. T = Talk
Petugas pemasyarakatan harus bisa menjalin
komunikasi yang baik.

14
3. Tugas, dan Fungsi Unit Kerja

Balai Pemasyarakatan Kelas II Purwokerto memiliki tugas pokok


dan fungsi sebagai berikut.

Tugas Pokok: Memberikan bimbingan kemasyarakatan dan


pengentasan anak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku

Fungsi: 1. Melaksanakan penelitian kemasyarakatan


(LITMAS)
2. Melaksanakan registrasi klien pemasyarakatan
3. Melaksanakan bimbingan kemasyarakatan dan
pengentasan anak
4. Mengikuti siding peradilan anak di Pengadilan
Negeri
5. Memberikan bantuan bimbingan kepada bekas
narapidana, anak didik dan Klien
Pemasyarakatan
6. Melaksanakan urusan tata usaha Bapas

15
4. Struktur Organisasi

Kepala Bapas
Agus Nugroho, S.H

Kaur Tata Usaha Kasubsi


Kasubsi
Kadis, S.H. Bimbingan Klien Dewasa Bimbingan Klien Anak
Nuni Dwi Untari, Amd.IP, S.H Fariyani, Amd.IP, S.H

Staf TU dan Keuangan Pembimbing Kemasyarakatan

16
5. Uraian Tugas
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik
IndonesiaNomor: M.02-PR.03.07 Tahun 1987.

a. Urusan Tata Usaha


Melaksanakan tugas urusan tata usaha dan rumah tangga yang terdiri
dari:
a) Melakukan urusan kepegawaian
b) Melakukan urusan keuangan
c) Melakukan urusan surat menyurat, perlengkapan, dan rumah
tangga.

b. Sub Seksi Bimbingan Klien Dewasa


Melakukan registrasi dan memberikan bimbingan kemasyarakatan dan
memberikan bimbingan kerja kepada klien dewasa.

c. Sub Seksi Bimbingan Klien Anak


Melakukan registrasi dan memberikan bimbingan kemasyarakatan dan
memberikan bimbingan kerja kepada klien anak.

B. Tugas Jabatan Peserta Diklat

1. Tugas Pembimbing Kemasyarakatan Pertama


Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016
tentang Jabatan Fungsional Pembimbing Kemasyarakatan, adapun
menurut pasal 5 adalah tugas jabatan untuk Pembimbing
Kemasyarakatan yaitu melaksanakan kegiatan di bidang bimbingan
kemasyarakatan. Sesuai dengan pasal 7, uraian kegiatan jabatan
fungsional Pembimbing Kemasyarakatan sesuai jenjang jabatannya untuk
Pembimbing Kemasyarakatan Pertama/Ahli Pertama, meliputi :

17
1) Melakukan kegiatan penelitian kemasyarakatan untuk penanganan
anak yang belum berumur 12 tahun untuk tindak pidana kategori 5
dan 6;
2) Melakukan kegiatan penelitian kemasyarakatan untuk diversi untuk
tindak pidana kategori 5 dan 6;
3) Melakukan kegiatan penelitian kemasyarakatan untuk sidang
pengadilan anak untuk tindak pidana kategori 5 dan 6;
4) Melakukan kegiatan penelitian kemasyarakatan untuk saksi/korban
untuk tindak pidana kategori 5 dan 6;
5) Melakukan kegiatan penelitian kemasyarakatan untuk tersangka
dewasa untuk tindak pidana kategori 5 dan 6;
6) Melakukan kegiatan penelitian kemasyarakatan untuk perawatan
anak di Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS) untuk
tindak pidana kategori 5 dan 6;
7) Melakukan kegiatan penelitian kemasyarakatan untuk perawatan
tahanan di Rutan untuk tindak pidana kategori 3;
8) Melakukan kegiatan penelitian kemasyarakatan untuk menentukan
program pembinaan awal/asimilasi/PB/CB/ CMB/CMK anak untuk
tindak pidana kategori 5 dan 6;
9) Melakukan kegiatan penelitian kemasyarakatan untuk menentukan
program pembinaan awal/ asimilasi/PB/CB/ CMB/CMK narapidana
untuk tindak pidana kategori 3;
10) Melakukan kegiatan penelitian kemasyarakatan untuk pemindahan
narapidana/anak untuk tindak pidana kategori 3;
11) Melakukan kegiatan penelitian kemasyarakatan untuk program
pembimbingan klien anak di Balai Pemasyarakatan (Bapas) untuk
tindak pidana kategori 5 dan 6;
12) Melakukan kegiatan penelitian kemasyarakatan untuk program
pembimbingan di Bapas untuk tindak pidana kategori 3;
13) Melakukan kegiatan penelitian kemasyarakatan untuk permintaan
instansi lain bagi anak/ narapidana untuk tindak pidana kategori 5

18
dan 6;
14) Melakukan kegiatan pendampingan untuk anak usia dibawah 12
tahun pada saat pengambilan keputusan dalam rangka
penyelesaian perkara anak untuk tindak pidana kategori 5 dan 6;
15) Melakukan kegiatan pendampingan terhadap anak dalam rangka
pemeriksaan awal di tingkat penyidikan untuk tindak pidana kategori
5 dan 6;
16) Melaksanakan tugas sebagai wakil fasilitator pada proses
musyawarah/mediasi dalam rangka pelaksanaan diversi untuk
tindak pidana kategori 5 dan 6;
17) Melakukan kegiatan pendampingan terhadap anak dalam rangka
pemeriksaan anak di Kejaksaan pada saat pelimpahan berkas
perkara dari Kepolisian untuk tindak pidana kategori 5 dan 6;
18) Melakukan kegiatan pendampingan musyawarah/ mediasi bagi
perkara anak yang tidak memenuhi syarat diversi untuk tindak
pidana kategori 5 dan 6;
19) Melakukan kegiatan pendampingan terhadap anak pada
pelaksanaan kesepakatan diversi/ penetapan pengadilan/putusan
pengadilan dalam rangka memastikan kesiapan anak, pihak terkait
untuk tindak pidana kategori 5 dan 6;
20) Melakukan kegiatan pendampingan terhadap anak/ dewasa dalam
rangka memberikan pertimbangan/ rekomendasi pada proses
persidangan untuk tindak pidana kategori 5 dan 6;
21) Melakukan kegiatan pendampingan terhadap klien anak/dewasa ke
pihak terkait dalam rangka pemenuhan kebutuhan berdasarkan
hasil assesmen untuk tindak pidana kategori 5 dan 6;
22) Melaksanakan kegiatan verifikasi dokumen serta mencocokan
dengan narapidana yang diserah terimakan dari Lembaga
Pemasyarakatan (Lapas)/Rumah Tahanan Negara (Rutan) dalam
kegiatan penerimaan dan registrasi klien pemasyarakatan;
23) Melaksanakan kegiatan assesmen resiko dan kebutuhan dalam

19
rangka menilai tingkat resiko dan mengidentifikasi kebutuhan
pembimbingan klien untuk tindak pidana kategori 5 dan 6;
24) Menyusun program pembimbingan klien anak tahap
awal/lanjutan/akhir/tambahan (after care) dalam rangka menentukan
kegiatan bimbingan untuk tindak pidana kategori 5 dan 6;
25) Menyusun program pembimbingan klien dewasa tahap
awal/lanjutan/akhir/tambahan (after care) dalam rangka menentukan
kegiatan bimbingan untuk tindak pidana kategori 3 dan 4;
26) Melaksanakan kegiatan konseling dalam rangka pembimbingan
kepribadian/kemandirian klien anak untuk tindak pidana kategori 3
dan 4;
27) Melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling dalam rangka
pembimbingan kepribadian/ kemandirian klien dewasa untuk tindak
pidana kategori 3;
28) Melaksanakan kegiatan kunjungan rumah dalam rangka
pembimbingan kepribadian/kemandirian klien anak untuk tindak
pidana kategori 5 dan 6;
29) Melaksanakan kegiatan kunjungan rumah dalam rangka
pembimbingan kepribadian/kemandirian klien dewasa untuk tindak
pidana kategori 5 dan 6;
30) Melakukan evaluasi perkembangan bimbingan klien anak secara
berkala untuk tindak pidana kategori 5 dan 6;
31) Melakukan evaluasi perkembangan bimbingan klien dewasa secara
berkala untuk tindak pidana kategori 3;
32) Menelaah surat permintaan pindah bimbingan dari klien anak dan
membuat dokumen usulan pindah bimbingan ke Bapas lain untuk
tindak pidana kategori 5 dan 6;
33) Melaksanakan kegiatan verifikasi, klarifikasi dan menyusun
rekomendasi dalam rangka menindaklanjuti surat usulan dan
dokumen permintaan pindah bimbingan klien anak dari Bapas lain
untuk tindak pidana kategori 5 dan 6

20
34) Menelaah surat permintaan pindah bimbingan klien dewasa dan
membuat dokumen usulan pindah bimbingan ke Bapas lain tindak
pidana kategori 3;
35) Melaksanakan kegiatan verifikasi, klarifikasi dan menyusun
rekomendasi dalam rangka menindaklanjuti surat usulan dan
dokumen permintaan pindah bimbingan klien dewasa dari Bapas
lain untuk tindak pidana kategori 3;
36) Menyusun dokumen pengakhiran bimbingan klien anak untuk tindak
pidana kategori 3;
37) Menyusun dokumen pengakhiran bimbingan klien dewasa untuk
tindak pidana kategori 3;
38) Melakukan pemetaan peluang kerja sama pihak ketiga dalam
rangka membangun jejaring kerja;
39) Melakukan kegiatan pengawasan proses upaya diversi dalam
rangka terlaksananya diversi untuk tindak pidana kategori 5 dan 6;
40) Melakukan kegiatan pengawasan penetapan hasil diversi/putusan
hakim terhadap anak untuk tindak pidana kategori 5 dan 6;
41) Melakukan kegiatan pengawasan putusan hakim terhadap klien
dewasa untuk tindak pidana kategori 3;
42) Melakukan kegiatan pengawasan pelaksanaan program perawatan
dan layanan tahanan anak berdasarkan hasil rekomendasi
penelitian kemasyarakatan untuk tindak pidana kategori 5 dan 6;
43) Melakukan kegiatan pengawasan pelaksanaan program perawatan
dan layanan tahanan dewasa berdasarkan hasil rekomendasi
penelitian kemasyarakatan untuk tindak pidana kategori 3;
44) Melakukan kegiatan pengawasan program pembinaan anak di
Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) berdasarkan hasil
rekomendasi penelitian kemasyarakatan untuk tindak pidana
kategori 5 dan 6;
45) Melakukan kegiatan pengawasan program pembinaan narapidana
dewasa di Lapas/Rutan berdasarkan hasil rekomendasi penelitian

21
kemasyarakatan untuk tindak pidana kategori 3;
46) Melakukan kegiatan pengawasan program pembimbingan klien
anak berdasarkan hasil rekomendasi penelitian kemasyarakatan
untuk tindak pidana kategori 5 dan 6;
47) Melakukan kegiatan pengawasan program pembimbingan klien
dewasa berdasarkan hasil rekomendasi penelitian kemasyarakatan
untuk tindak pidana kategori 3;
48) Memeriksa dan memverifikasi surat dan dokumen permintaan izin
ke luar negeri dari klien anak serta membuat dokumen penerusan
permintaan izin ke luar negeri ke kantor wilayah untuk tindak pidana
kategori 5 dan 6;
49) Memeriksa dan memverifikasi surat dan dokumen permintaan izin
ke luar negeri dari klien dewasa serta membuat dokumen
penerusan permintaan izin ke luar negeri ke kantor wilayah untuk
tindak pidana kategori 3;
50) Melakukan kegiatan pengawasan program pembimbingan klien
anak yang mendapatkan izin keluar negeri/kota berdasarkan hasil
rekomendasi penelitian kemasyarakatan untuk tindak pidana
kategori 5 dan 6;
51) Melakukan kegiatan pengawasan pelaksanaan izin keluar negeri
klien dewasa untuk tindak pidana kategori 3;
52) Melakukan kegiatan pengusulan pencabutan PB/
CMB/CB/asimilasi/CMK klien anak untuk tindak pidana kategori 5
dan 6;
53) Melakukan kegiatan pengusulan pencabutan PB/
CMB/CB/asimilasi/CMK klien dewasa untuk tindak pidana kategori
3;
54) Melaksanakan sidang tim pengamat pemasyarakatan dalam rangka
pembahasan litmas/pendampingan/ pembimbingan/ pengawasan
klien; dan
55) Melaksanakan sidang tim pengamat pemasyarakatan dalam rangka

22
litmas/pembinaan narapidana/anak.

2. Tugas CPNS Pembimbing Kemasyarakatan Pertama


Selama masih sebagai CPNS Pembimbing Kemasyarakatan Pertama
maka memiliki uraian tugas sebagai berikut :
a. Membantu pelaksanaan kegiatan penelitian kemasyarakatan
untuk Klien Dewasa.
b. Membantu pelaksanaan kegiatan penelitian kemasyarakatan
untuk Klien Anak.
c. Membantu pelaksanaan kegiatan pendampingan terhadap
anak yang berhadapan dengan hukum (ABH).
d. Membantu pelaksanaan tugas pelayanan di lobi atau
penerimaan tamu.
e. Membantu pelaksanaan kegiatan registrasi klien baru.
f. Membantu pelaksanaan bimbingan Klien Dewasa
g. Membantu pelaksanaan bimbingan Klien Anak
h. Melaksanakan tugas-tugas public atractive

C. Role Model
Selama melaksanakan tugas di Balai Pemasyarakatan Klas II
Purwokerto, terdapat seorang Role Model yang menjadi panutan penulis dalam
melaksanakan tugas dan kewajiban, yaitu Kepala Balai Pemasyarakatan Klas II
Purwokerto. Alasan mendasar Kepala Bapas dijadikan sebagai Role Model
karena dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, beliau sangat tegas dan
penuh tanggung jawab, terbukti apabila ada pegawai yang melakukan
perbuatan yang tidak sesuai dengan peraturan langsung diberi peringatan dan
pengarahan. Selain itu dalam pelaksanaan tugas setiap unit kerja, beliau selalu
mewajibkan adanya laporan pertanggungjawaban serta administrasi yang
lengkap dan rapi, menyelesaikan tugas secara tepat waktu dan tidak mengulur-
ulur waktu dalam pelaksanaannya.

23
BAB III

RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI-HABITUASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan Dengan ANEKA

Tabel 3.1 Tabel daftar rencana kegiatan aktualisasi


Unit kerja Balai Pemasyarakatan kelas II Purwokerto
Jabatan Pembimbing Kemasyarakatan
Identifikasi Isu 1. Pelayanan registrasi klien baru yang belum maksimal di Balai Pemasyarakatan
Kelas II Purwokerto
2. Kurangnya fasilitas pendukung pelayanan di Balai Pemasyarakatan Kelas II
Purwokerto
3. Kurangnya pemahaman sebagian besar pegawai di Balai Pemasyarakatan Kelas II
Purwokerto mengenai aplikasi Sistem Database Pemasyarakatan
4. Terdapat beberapa pekerjaan - pekerjaan yang berpotensi untuk disederhanakan
proses kerjanya menggunakan Teknologi Informasi
5. Indeks kepuasan layanan bagi Klien Bapas belum optimal
Kurangnya pemahaman sebagian besar pegawai di Balai Pemasyarakatan Kelas II
Isu yang Diangkat
Purwokerto mengenai aplikasi Sistem Database Pemasyarakatan
Meningkatkan kinerja pelayanan di balai pemasyarakatan purwokerto dengan
Gagasan Pemecahan Isu
teknologi informasi

24
Keterkaitan Kontribusi
Penguatan Nilai-
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Substansi Terhadap Visi
Nilai Organisasi
Mata Pelatihan Misi Organisasi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1. Membuat sistem 1. Membuat form input Tampilan database dan AkuntabilitasKegiatan ini Kegiatan ini
database dan data klien laporan statistik Klien bapas Transparan, mendukung Misi mendukung
pelaporan data menggunakan google Purwokerto akuntabel Balai penguatan nilai
statistik Klien form Pemasyarakatan organisasi
2. Diskusi dan evaluasi Saya akan melaksanakan: Nasionalisme Klas II Kementerian
Pemasyarakatan
Bapas dengan atasan 1. Membuat form input data Musyawarah Purwokerto, yaitu Hukum dan HAM
3. Mengimplementasikan klien secara mandiri meningkatkan yaitu PASTI
Purwokerto
hasil diskusi dengan dengan kreatif agar Etika Publik pelaksanaan 1. Profesional
(Sumber: Inisiatif) atasan pada database mudah dipahami oleh Sesuai pelayanan 2. Akuntabel
4. Mengelola database publik. perintah, pembimbingan 3. Sinergi
guna pelaporan dan 2. Berdiskusi dengan atasan cermat warga binaan 4. Transparan
monitoring secara musyawarah dan pemasyarakatan 5. Inovatif
dengan prinsip partisipatif Komitmen Mutu (klien Direktorat
untuk meghasilkan Kreatif pemasyarakatan) Jenderal
evaluasi hasil diskusi. dalam rangka Pemasyarakatan
3. Merevisisistem database Anti Korupsi penegakkan yaitu SMART
dan pelaporan data Mandiri hukum, 1. Serious
statistik Klien pencegahan dan 2. Minded
kemasyarakatanmengikuti penanggulangan 3. Active
hasil evaluasi sesuai Pelayanan kejahatan serta 4. Responsive
perintah atasan Publik pencapaian dan 5. Talk
4. Membuat pengelolaan Partisipatif perlindungan Hak

25
database dengan cermat Asasi Manusia
agar mudah diakses dan (HAM).
menjadikan laporan yang
akuntabel dan transparan

2. Membuat sistem 1. Mendesain template Pelayanan yang lebih cepat Etika Publik Kegiatan ini Kegiatan ini
terintegrasi pencetakan dan dan efisien bagi klien Bapas Hormat, sopan mendukung Misi mendukung
database untuk membuat system Purwokerto Balai penguatan nilai
mencetak kartu pencetakan kartu Komitmen Mutu Pemasyarakatan organisasi
bimbingan dan surat Saya akan melaksanakan: Kreatif, efisien, Klas II Kementerian
bimbingan dan
surat pengakhiran 1. Membuat desain efektif Purwokerto, yaitu Hukum dan HAM
2. Mengintegrasikan pencetakan secara kreatif meningkatkan yaitu PASTI
pengakhiran
database untuk sesuai dengan format yang Anti Korupsi pelaksanaan 1. Profesional
(Sumber: Inisiatif) pencetakan kartu tersedia dan membuat Mandiri pelayanan 2. Akuntabel
bimbingan dan surat akses aplikasi agar mudah pembimbingan 3. Sinergi
pengakhiran digunakan secara mandiri warga binaan 4. Transparan
3. Mencetak kartu 2. Mengatur integrasi pemasyarakatan 5. Inovatif
bimbingan database klien agar (klien Direktorat
menggunakan sistem terkoneksi dengan pemasyarakatan) Jenderal
pencetakan kartu database dan fungsinya dalam rangka Pemasyarakatan
bimbingan terintegrasi berjalan efektif penegakkan yaitu SMART
database Klien Bapas 3. Mencetak kartu hukum, 1. Serious
Purwokerto bimbingan dengan waktu pencegahan dan 2. Minded
yang singkat dan mampu penanggulangan 3. Active
mencetak dalam jumlah kejahatan serta 4. Responsive
banyak pada saat banyak pencapaian dan 5. Talk
klien sehingga waktu yang perlindungan Hak
digunakan lebih efisien. Asasi Manusia
(HAM).

26
3. Pembuatan 1. Menginventarisir Papan nama informasi ruang Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
penamaan ruang kebutuhan penamaan pelayanan registrasi runtut Kepentingan mendukung Misi mendukung
pelayanan 2. Membuat rancangan sesuai alur pelayanan publik, Balai penguatan nilai
registrasi desain penamaan partisipatif, Pemasyarakatan organisasi
3. Diskusi dan evaluasi Saya akanmelaksanakan: target, Klas II Kementerian
(Sumber: Inisiatif) dengan atasan 1. Menginventarisir transparan Purwokerto, yaitu Hukum dan HAM
4. Membuat revisi desain kebutuhan penamaan meningkatkan yaitu PASTI
penamaan hasil secara cermat agar Nasionalisme pelaksanaan 1. Profesional
diskusi dan evaluasi semua terfasilitasi demi Musyawarah pelayanan 2. Akuntabel
dengan atasan kepentingan publik. pembimbingan 3. Sinergi
5. Mencetak penamaan 2. Membuat rancangan Etika Publik warga binaan 4. Transparan
ruang pelayanan desain penamaan ruang Cermat , sesuai pemasyarakatan 5. Inovatif
registrasi klien pelayanan registrasi perintah (klien Direktorat
6. Memasang penamaan secara mandiri dengan pemasyarakatan) Jenderal
ruang pelayanan kreatif dan transparan Komitmen Mutu dalam rangka Pemasyarakatan
registrasi klien agar mudah dipahami oleh Kreatif penegakkan yaitu SMART
publik. hukum, 1. Serious
3. Berdiskusi dengan atasan Anti Korupsi pencegahan dan 2. Minded
secara musyawarah dan Mandiri penanggulangan 3. Active
dengan prinsip partisipatif kejahatan serta 4. Responsive
untuk meghasilkan pencapaian dan 5. Talk
evaluasi hasil diskusi. perlindungan Hak
4. Membuat desain Asasi Manusia
penamaan hasil evaluasi (HAM).
sesuai perintah atasan.
5. Memasang penamaan
ruang pelayanan registrasi
klien sesuai target agar
lebih transparan pada
publik.

27
4. Melaksanakan 1. Berdiskusi dengan Meningkatkan pemahaman Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
asesmen klien atasan PK terhadap kebutuhan Klien Tanggung mendukung Misi mendukung
baru 2. Melaksanakan hasil Bapas Purwokerto jawab Balai penguatan nilai
diskusi dengan Pemasyarakatan organisasi
(sumber: SKP) atasan Saya akan melaksanakan: Nasionalisme Klas II Kementerian
3. Menyiapkan 1. Meminta ijin dan meminta Tidak Purwokerto, yaitu Hukum dan HAM
assessment tools pendapat dengan sopan diskriminasi, meningkatkan yaitu PASTI
4. Melaksanakan serah dan secara musyawarah Musyawarah pelaksanaan 1. Profesional
terima dan registrasi 2. Merevisi rancangan proses pelayanan 2. Akuntabel
klien baru asesmen sesuai perintah Etika Publik pembimbingan 3. Sinergi
5. Mengimplementasika atasan Sopan, sesuai warga binaan 4. Transparan
n penggunaan alat 3. Mengumpulkan data klien perintah pemasyarakatan 5. Inovatif
test kepada klien dengan cermat agar (klien Direktorat
pada setiap registrasi efektif, efisien dan tepat Komitmen Mutu pemasyarakatan) Jenderal
klien guna Kreatif, efektif, dalam rangka Pemasyarakatan
4. Melayani klien dengan efisien, cermat penegakkan yaitu SMART
ramah dan bersikap tidak hukum, 1. Serious
diskriminasi pencegahan dan 2. Minded
5. Mengaplikasikan proses Anti Korupsi penanggulangan 3. Active
asesmen kepada klien Jujur kejahatan serta 4. Responsive
secara jujur dan pencapaian dan 5. Talk
bertanggung jawab perlindungan Hak
Asasi Manusia
(HAM).

5. Membuat data 1. Menerima klien Catatan bimbingan klien Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
historis bimbingan terekam di dalam SDP Tanggung mendukung Misi mendukung
bimbingan klien 2. Melaksanakan jawab, Balai penguatan nilai
bimbingan Saya akan melaksanakan: konsisten Pemasyarakatan organisasi
(Sumber: SKP) 3. Membuat laporan hasil 1. Bersikap baik dan tidak Klas II Kementerian

28
bimbingann diskriminatif terhadap Nasionalisme Purwokerto, yaitu Hukum dan HAM
4. Mencetak Laporan klien Tidak meningkatkan yaitu PASTI
Catatan Hasil 2. Membimbing klien dengan diskriminatif pelaksanaan 1. Profesional
bimbingan baik dan bersikap peduli pelayanan 2. Akuntabel
terhadap Klien Komitmen Mutu pembimbingan 3. Sinergi
3. Membuat laporan hasil Kreatif warga binaan 4. Transparan
bimbingan dengan penuh pemasyarakatan 5. Inovatif
tanggung jawab Anti Korupsi (klien Direktorat
4. Menginput catatan hasil Peduli pemasyarakatan) Jenderal
bimbingan secara dalam rangka Pemasyarakatan
konsisten setiap ada klien penegakkan yaitu SMART
bimbingan. hukum, 1. Serious
pencegahan dan 2. Minded
penanggulangan 3. Active
kejahatan serta 4. Responsive
pencapaian dan 5. Talk
perlindungan Hak
Asasi Manusia
(HAM).
6. Melaksanakan 1. Berdiskusi dengan Dokumen Litmas dan saran Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
dan membuat atasan bagi klien Bapas Purwokerto Berintegritas, mendukung Misi mendukung
dokumen 2. Melaksanakan tugas bertanggung Balai penguatan nilai
dinas luar guna 1. Meminta ijin dan jawab Pemasyarakatan organisasi
Penelitian bermusyawarah dengan
Kemasyarakatan mengumpulkan data Klas II Kementerian
klien atasan dengan hormat Nasionalisme Purwokerto, yaitu Hukum dan HAM
(Litmas) lalu dan sopan
3. Menyusun data dalam Musyawarah meningkatkan yaitu PASTI
menginput ke 2. Melaksanakantugas
dokumen penelitian pelaksanaan 1. Profesional
SDP (Sistem kemasyarakatan sesuai perintah atasan Etika Publik pelayanan 2. Akuntabel
Database 4. Menganalisis data 3. Bekerja keras Hormat, sopan pembimbingan 3. Sinergi
Kemasyarakatan) penelitian menyelesaikan dokumen , sesuai warga binaan 4. Transparan
penelitian

29
(sumber: SKP) 5. Memberi saran terbaik kemasyarakatan perintah pemasyarakatan 5. Inovatif
bagi klien dalam 4. Menganalis data Litmas (klien Direktorat
Litmas secara berintegritas dan Komitmen Mutu pemasyarakatan) Jenderal
6. Menginput hasil berorientasi mutu Berorientasi dalam rangka Pemasyarakatan
penelitian agarsesuai keadaan serta mutu penegakkan yaitu SMART
kemasyarakatan pada disesuaikan dengan hukum, 1. Serious
SDP (Sistem peraturan perundang- Anti Korupsi pencegahan dan 2. Minded
Database undangan yang berlaku di Bekerja penanggulangan 3. Active
Pemasyarakatan) Indonesia Keras, kejahatan serta 4. Responsive
5. Memberi saran terbaik jujur pencapaian dan 5. Talk
dengan jujur dan dapat perlindungan Hak
dipertanguung jawabkan Asasi Manusia
(HAM).

7. Melaksanaan 1. Memverifikasi berkas Kelengkapan registrasi klien AkuntabilitasKegiatan ini Kegiatan ini
pelayanan dengan WBP yang Konsisten, mendukung Misi mendukung
registrasi klien diserahterimakan dari Saya akan melaksanakan : tanggungjawab,
Balai penguatan nilai
Lapas/ Rutan 1. Memverifikasi berkas transparan Pemasyarakatan organisasi
(sumber: SKP) 2. Mengarahkan pada dengan WBP yang Klas II Kementerian
klien baru untuk diserahterimakan dari Nasionalisme Purwokerto, yaitu Hukum dan HAM
mengisi blanko Lapas/ Rutan dengan Tidak meningkatkan yaitu PASTI
registrasi cermat dan konsisten diskriminatif pelaksanaan 1. Profesional
3. Melakukan wawancara sesuai dengan pelayanan 2. Akuntabel
untuk memperoleh tanggungjawab serta Etika Publik pembimbingan 3. Sinergi
data kebutuhan jujur dan tidak Cermat, sopan, warga binaan 4. Transparan
registrasi diskriminatif ketika ada menjaga pemasyarakatan 5. Inovatif
4. Pengambilan foto klien kesalahan atau rahasia (klien Direktorat
5. Pengambilan sidik jari kekurangan pada berkas. pemasyarakatan) Jenderal
klien 2. Mengarahkan pada klien Komitmen Mutu dalam rangka Pemasyarakatan
6. Pengukuran berat dan baru untuk mengisi blanko Efektif penegakkan yaitu SMART

30
tinggi badan klien registrasi dengan sopan. hukum, 1. Serious
7. Mengarahkan klien 3. Melakukan wawancara Anti Korupsi pencegahan dan 2. Minded
untuk bimbingan dengan konsisten sesuai Jujur penanggulangan 3. Active
dengan Pembimbing kebutuhan data registrasi kejahatan serta 4. Responsive
Kemasyarakatan dengan menjaga rahasia pencapaian dan 5. Talk
data klien yang perlindungan
bersangkutan. Hak Asasi
4. Mengambil foto klien Manusia (HAM).
secara cermat agar
terekam dengan baik.
5. Membantu klien untuk
mengambil sidik jari klien
agar lebih efektif secara
cermat agar terekam
dengan baik.
6. Mengukur berat dan tinggi
badan klien dengan sopan
dan cermat agar hasil
pengukuran dapat
dipertanggungjawabkan
7. Mengarahkan klien untuk
bimbingan secara
transparan dengan
Pembimbing
Kemasyarakatan yang
bertugas.

31
B. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3.2 Matriks Kegiatan Aktualisasi
Bulan/Minggu ke
Juli Agustus September
No Kegiatan Bukti Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 Membuat sistem database dan pelaporan 1. Database dan laporan statistik
data statistik Klien Pemasyarakatan Bapas Klien bapas Purwokerto
Purwokerto (Sumber: Inisiatif) 2. Dokumentasi Foto kegiatan
2 Membuat sistem terintegrasi database untuk 1. Sistem pencetakan kartu
mencetak kartu bimbingan dan surat bimbingan dan surat pengakhiran
pengakhiran (Sumber: Inisiatif) 2. Dokumentasi Foto kegiatan
3 Pembuatan penamaan ruang pelayanan 1. Desain penamaan ruang
registrasi (Sumber: Inisiatif) pelayanan registrasi
2. Foto penamaan ruang pelayanan
registrasi yang sudah terpasang
4 Melaksanakan asesmen klien baru (sumber: 1. Instrumen Psikotes
Inisiatif) 2. Dokumentasi kegiatan
5 Menginput data historis bimbingan klien 1. Laporan data catatan hasil
pada SDP (Sistem Database bimbingan Klien dari SDP
Pemasyarakatan) (Sumber: SKP) 2. Dokumentasi Foto kegiatan
6 Melaksanakan dan membuat dokumen 1. Dokumen Litmas
Penelitian Kemasyarakatan (Litmas) 2. Dokumentasi kegiatan
(sumber: SKP)
7 Melaksanaan pelayanan registrasi klien 1. Dokumentasi Foto kegiatan
(sumber: SKP)

32
BAB IV
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI dan HABITUASI

A. Hasil Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi

Isu yang menjadi prioritas dan terpilih untuk diselesaikanadalah


“Kurangnya pemahaman sebagian besar pegawai di Balai Pemasyarakatan
Kelas II Purwokerto mengenai aplikasi Sistem Database Pemasyarakatan”. Isu
ini akan diselesaikan dengan 8 Gagasan kegiatan yaitu:

1. Membuat sistem database dan pelaporan data statistik Klien


Pemasyarakatan Bapas Purwokerto
2. Membuat sistem terintegrasi database untuk mencetak kartu bimbingan
dan surat pengakhiran
3. Pembuatan penamaan dan petunjuk Ruang Umum Bapas Purwokerto
4. Melaksanakan asesmen Klien baru
5. Membuat data historis bimbingan Klien dan dicetak
6. Melaksanakan dan membuat dokumen Penelitian Kemasyarakatan
(Litmas) lalu diinput ke dalam SDP (Sistem Database Pemasyarakatan)
7. Melaksanaan pelayanan registrasi klien
8. Membuat background foto klien terintegrasi dengan pengukur tinggi
badan

a. Masing-masing gagasan kegiatan disajikan dalam tabel-tabel


berikut ini:

Tabel 4.1 Laporan Kegiatan 1


Kegiatan 1:
Membuat sistem database dan pelaporan data statistik
Klien Pemasyarakatan Bapas Purwokerto

Tanggal Pelaksanaan 16 Juli 2017 s/d 23 Juli 2018


Bukti 1. Google Form input database Klien Bapas Purwokerto
yang dapat diakses melalui link: bit.ly/dbbapaspwt
namun harus login akun gmail.
2. Persetujuan desain database Klien Bapas Purwokerto
dari atasan dan mentor
3. Screen capture database Klien dalam bentuk excel.
4. Pelaporan data statistik jumlah Klien Bapas
Purwokerto dan jumlah klien masing-masing
Pembimbing Kemasyarakatan yang bisa diakses
melalui linkbit.ly/statbapaspwt.
Uraian Kegiatan:
a. Membuat form input data klien menggunakan google form
Tahapan ini dilakukan secara mandiridengan cara mengakses akun google melalui
browser pada komputer dengan akun gmail purwokertobapas@gmail.com kemudian

33
masuk ke google drive. Setelah itu pilih menu untuk membuat google form baru sehingga
kemudian form untuk mendapatkan data klien disusun sesuai kebutuhan. Pada form
database Klien Bapas Purwokerto ini tersusun dalam tiga halaman. Halaman pertama
berisi menu tombol Registrasi Klien Baru dan tombol Batal, halaman ini merupaan welcome
screen. Kemudian pada halaman kedua berisi tentang informasi pribadi Klien terkait
informasi diri, data fisik dan data permasalahan yang dimilikinya hingga Klien mendapatkan
hukuman. Pada halaman ketiga berisi data alamat serta kontak Klien, Nomor Registrasi
dan informasi Pembimbing Kemasyarakatan yang memberi bimbingan. Pada halaman ke-
tiga terdapat tombol Kirim untuk menyelesaikan pengisian form. Form ini dibuat dengan
kreatif menggunakan latar belakang dan warna yang menarik sesuai dengan tema
Kementerian Hukum& Hak Asasi Manusia dan Asean Games 2018 agar tidak kaku dan
membosankan.
b. Diskusi dan evaluasi dengan atasan
Pada tahap kegiatan ini dilakukan diskusi dengan atasan secara
musyawarahdanpartisipatifkarena bertujuan untuk mendapatkan masukan dan evaluasi
mengenai menu serta informasi yang akan ditampilkan dari database Klien Bapas
Purwokerto.
c. Mengimplementasikan hasil diskusi dengan atasan pada database
Implementasi yang dimaksud yaitu merevisi menu-menu dalam form database Klien Bapas
Purwokertosesuai perintah atasan agar lebih sesuai kebutuhan dan tidak melanggar
aturan mengenai penggunaan informasi Klien Bapas Purwokerto.
d. Mengelola database guna pelaporan dan monitoring
Menginput data klien, mengolah database menjadi laporan dan mempergunakan data klien
sesuai kebutuhan danbertanggungjawab menjamin kerahasiaan data-data diri Klien
supaya sesuai kebutuhan serta sesuai kepentingan Klien Bapas Purwokerto dan
kepentingan hukum sehingga memberikan nilai akuntabilitas. Di sisi lain output yang
berupa Laporan Statistik dari database Klien bapas Purwokerto ini berfungsi untuk
melakukan penghitungan Klien Bapas Purwokerto secara cermat, menjadikandata lebih
informatifkarenamemberikan info jumlah Klien, populasi klien berdasarkan tempat tinggal
Klien dan menyajikan data transparan yang pada akhirnya dapat memberikan keadilan
dalam pembagian tugas bagi Pembimbing Kemasyarakatan.

Nilai Dasar:
 Akuntabilitas:Transparan, Akuntabel, Informatif
 Nasionalisme:Musyawarah
 Etika Publik:Sesuai Perintah, Cermat
 Komitmen Mutu:Kreatif
 Anti Korupsi: Mandiri
 Pelayanan Publik: Partisipatif

Kontribusi/ Manfaat Bagi Pihak Lain:


Kegiatan membuat Database Klien Bapas Purwokerto memberikan informasi tentang data
statistik klien bapas purwokerto serta penyebarannya berdasarkan lokasi kabupatennya serta
jumlah klien bagi masing-masing Pembimbing Kemasyarakatan. Selain itu jika database Klien
Bapas Purwokerto direkam secara digital dapat dikembangkan lagi penggunaan datanya
sehingga meningkatkan kualitas dan kecepatan pelayanan.

Kontribusi/ Manfaat Terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:


Kegiatan ini mendukung VisiBalai Pemasyarakatan Klas II Purwokerto, yaitu:
“Memulihkan kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan warga binaan

34
pemasyarakatan dan makhluk Tuhan yang Maha Esa sebagai manusia yang mandiri.”

Kegiatan ini mendukung Misi Balai Pemasyarakatan Klas II Purwokerto, yaitu:


“Meningkatkan pelaksanaan pelayanan pembimbingan warga binaan pemasyarakatan (klien
pemasyarakatan) dalam rangka penegakkan hukum, pencegahan dan penanggulangan
kejahatan serta pencapaian dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM).”

Penguatan Nilai Organisasi:


Kegiatan ini mendukung penguatan nilai organisasi Kementerian Hukum dan HAM yaitu PASTI
1. Profesional
2. Akuntabel
3. Sinergi
4. Transparan
5. Inovatif

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yaitu SMART


1. Serious
2. Minded
3. Active
4. Responsive
5. Talk

Bukti-bukti:
a. Bukti 1: Screen capture halaman http://bit.ly/dbbapaspwt(terlampir)
b. Bukti 2: Persetujuan desain database Klien Bapas Purwokerto dari atasan dan mentor
serta Laporan Statistik database Klien Bapas Purwokerto (Terlampir)
c. Bukti 3: Screen capture Database Klien Bapas Purwokerto (Terlampir)
d. Bukti 4: Screen capture Laporan Statistik data Klien Bapas Purwokerto yang dapat
diakses melalui http://bit.ly/statbapaspwt (Terlampir)

Tabel 4.2: Laporan Kegiatan 2


Kegiatan 2:
Membuat sistem terintegrasi database untuk mencetak
kartu bimbingan dan surat pengakhiran

Tanggal Pelaksanaan 24 Juli 2018 s/d 30 Juli 2018


Bukti a. Template sistem pencetakan kartu terintegrasi database
Klien Bapas Purwokerto
b. Template sistem pencetakan surat pengakhiran Klien
Bapas Purwokerto terintegrasi database Klien Bapas
Purwokerto
c. Foto-Foto kegiatan
Uraian Kegiatan:
a. Mendesain template pencetakan dan membuat sistem pencetakan kartu bimbingan dan
surat pengakhiran
Pada tahap kegiatan ini dilakukan desain yang tidak jauh berbeda dengan desain kartu
dan surat pengakhiran yang sudah biasa dicetak. Pada kartu bimbingan mengalami
perubahan pada penempatan logo Pemasyarakatan secara kreatif agar terlihat lebih

35
kekinian dan isi data yang ditampilkan ditata ulang agar selalu tertata rapi. Sedangkan
pada surat pengakhiran tidak berbeda jauh dari surat pengakhiran yang sudah biasa
dicetak.

b. Mengintegrasikan database untuk pencetakan kartu bimbingan dan surat pengakhiran


Tahap pengintegrasian database merupakan tahap dimana template kartu bimbingan
Klien dan Surat pengakhiran dihubungkan dengan data-data klien yang ada di dalam
database Klien Bapas Purwokerto agar lebih efektif dalam melakukan pencetakan serta
mengurangi kesalahan pengetikan.

c. Mencetak kartu bimbingan dan surat pengakhiran menggunakan sistem pencetakan kartu
bimbingan terintegrasi database Klien Bapas Purwokerto.
Tahap ini cukup efisienpenggunaan waktu jika dilaksanakan pada saat banyak Klien baru
datang ke Bapas Purwokerto secara bersamaan, karena bisa mencetak kartu bimbingan
langsung dalam jumlah banyak. Selain itu sistem ini membuat Pembimbing
kemasyarakatan saling kerjasama layaknya tim kerja dengan saling berbagi tugas. Yaitu
dengan cara satu orang mencetak kartu dan beberapa orang yang lainnya langsung
melayani Klien.

Nilai Dasar:
 Komitmen Mutu: Kreatif, Efektif, Efisien
 Etika Publik: Kerjasama

Kontribusi/ Manfaat Bagi Pihak Lain:

Kegiatan pembuatan sistem terintegrasi database untuk mencetak kartu bimbingan dan surat
pengakhiran berkontribusi mempercepat pelayanan. Karena system ini dapat mencetak kartu
dengan cepat jika database yang akan digunakan sudah terhubung. Selain itu sistem ini dapat
langsung mencetak kartu dalam jumlah banyak dan data yang berbeda-beda dalam waktu
yang lebih singkat. Sehingga tidak perlu lagi bergantian printer untuk mencetak kartu
bimbingan dan surat pengakhiran.

Kontribusi/ Manfaat Terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:

Kegiatan ini mendukung VisiBalai Pemasyarakatan Klas II Purwokerto, yaitu:


“Memulihkan kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan warga binaan
pemasyarakatan dan makhluk Tuhan yang Maha Esa sebagai manusia yang mandiri.”

Kegiatan ini mendukung Misi Balai Pemasyarakatan Klas II Purwokerto, yaitu:


“Meningkatkan pelaksanaan pelayanan pembimbingan warga binaan pemasyarakatan (klien
pemasyarakatan) dalam rangka penegakkan hukum, pencegahan dan penanggulangan
kejahatan serta pencapaian dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM).”

Penguatan Nilai Organisasi:


Kegiatan ini mendukung penguatan nilai organisasi Kementerian Hukum dan HAM yaitu PASTI
1. Profesional
2. Akuntabel
3. Sinergi
4. Transparan
5. Inovatif

36
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yaitu SMART
1. Serious
2. Minded
3. Active
4. Responsive
5. Talk

Bukti-bukti:
a. Bukti 1: Template sistem pencetakan kartu terintegrasi database Klien Bapas
Purwokerto (Terlampir)
b. Bukti 2: Template sistem pencetakan surat pengakhiran Klien Bapas
Purwokerto terintegrasi database Klien Bapas Purwokerto (Terlampir)
c. Bukti 3: Foto-foto Kegiatan (Terlampir)

Tabel 4.3: Laporan Kegiatan 3


Kegiatan 3:
Pembuatan penamaan dan petunjuk ruangan umum

Tanggal Pelaksanaan 27 Agustus 2018 s/d 31 Agustus 2018


Bukti a. Screen capture desain pembuatan papan nama ruangan
dan petunjuk ruangan
b. Persetujuan desain papan nama dan petunjuk ruangan
dari atasan
c. Foto papan nama ruangan dan petunjuk yang tertempel di
dinding Bapas Purwokerto
Uraian Kegiatan:
a. Menginventarisir kebutuhan penamaan
Menginventarisir berarti menganalisis kebutuhan. Di tahap kegiatan ini dianalisis dengan
cermattentang kebutuhan papan nama dan petunjuk ruangan agar Klien Bapas
Purwokerto maupun orang yang berkunjung ke Bapas Purwokerto dapat dengan mudah
mengaksesnya sehingga pelayanan publik lebih mudah dan lancar diwujudkan.
b. Membuat rancangan papan nama dan petunjuk ruangan
Membuat rancangan penamaan ruang pelayanan registrasi secara mandiri dengan
kreatif dan transparan agar mudah dipahami oleh publik.
c. Diskusi dan evaluasi dengan atasan
Berdiskusi dengan atasan secara musyawarah dan dengan prinsip partisipatif untuk
meghasilkan evaluasi hasil diskusi.
d. Membuat revisi desain penamaan hasil diskusi dan evaluasi dengan atasan
Pada tahap kegiatan ini diakukan revisi desain papan nama dan petunjuk ruangan
sesuai evaluasi dan perintah atasan sebelum dicetak.
e. Memasang penamaan ruang dan petunjuk ruangan
Memasang papan nama dan petunjuk ruangan sesuai targetlokasi agar fungsinya
efektif, lebih transparandan memberikan kemudahan pada publik.

Nilai Dasar:
 Akuntabilitas:Kepentingan publik, partisipatif, target, transparan
 Nasionalisme:Musyawarah

37
 Etika Publik:Cermat , sesuai perintah
 Komitmen Mutu:Kreatif
 Anti Korupsi: Mandiri

Kontribusi/ Manfaat Bagi Pihak Lain:


Kegiatan memberikan penamaan dan petunjuk ruangan umum ini berfungsi mempermudah
pengunjung Bapas Purwokerto emndapatkan informasi ruangan publik dalam lingkungan
Bangunan Bapas Purwokerto seperti Ruang Registrasi, Ruang Tunggu, Toilet, Mushola,
tempat Cuci Tangan, dll sehingga memberikan kenyamanan publik.

Kontribusi/ Manfaat Terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:

Kegiatan ini mendukung VisiBalai Pemasyarakatan Klas II Purwokerto, yaitu:


“Memulihkan kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan warga binaan
pemasyarakatan dan makhluk Tuhan yang Maha Esa sebagai manusia yang mandiri.”

Kegiatan ini mendukung Misi Balai Pemasyarakatan Klas II Purwokerto, yaitu:


“Meningkatkan pelaksanaan pelayanan pembimbingan warga binaan pemasyarakatan (klien
pemasyarakatan) dalam rangka penegakkan hukum, pencegahan dan penanggulangan
kejahatan serta pencapaian dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM).”

Penguatan Nilai Organisasi:


Kegiatan ini mendukung penguatan nilai organisasi Kementerian Hukum dan HAM yaitu PASTI
1. Profesional
2. Akuntabel
3. Sinergi
4. Transparan
5. Inovatif

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yaitu SMART


1. Serious
2. Minded
3. Active
4. Responsive
5. Talk

Bukti-bukti:
a. Bukti 1: Screen capture desain pembuatan papan nama ruangan dan petunjuk ruangan
(Terlampir)
b. Bukti 2: Persetujuan desain papan nama dan petunjuk ruangan dari atasan (Terlampir)
c. Bukti 3: Foto papan nama ruangan dan petunjuk yang tertempel di dinding Bapas
Purwokerto (Terlampir)
d. Bukti 4: Foto-Foto kegiatan(Terlampir)

38
Tabel 4.4: Laporan Kegiatan 4
Kegiatan 4:
Melaksanakan asesmen klien baru

Tanggal Pelaksanaan 03 Agustus 2018 s/d 24 Agustus 2018


Bukti a. Persetujuan mentor dan atasan mengenai penggunaan
instrument
b. Copy hasil asesmen
c. Foto-Foto kegiatan
Uraian Kegiatan:
a. Berdiskusi dengan atasan
Meminta ijin dan meminta pendapat dengan sopan dan secara musyawarahkarena
asesmen di lingkungan Ditjen Pemasyarakatan sudah memiliki standar tersendiri yaitu
menggunakan asesmen Risiko Residivisme dan Asesmen Criminogenic sehingga perlu
ditambah alat tes yang dapat membantu Klien menemukan minat dan bakatnya serta
kepribadian Klien guna membuat rencana bimbingan.
b. Melaksanakan hasil diskusi dengan atasan
Merevisi rancangan proses asesmen sesuai perintah atasan yaitu
diperbolehkanmenambah alat test psikologi berupa tes DISC (Dominance Influence
Steadynes Compliance) untuk mengungkap kepribadian klien dan ditambah Tes RMIB
(Rothwell Miller Interest Blank)
c. Menyiapkan assessment tools
Menyiapkan alat test sebelum dilaksanakan tes dengan tujuan pengumpulkan data klien
dengan cermat agar penggunaan waktu tesnya efektif dan efisien.
d. Melaksanakan serah terima dan registrasi klien baru
Melayani klien dengan ramah dan bersikap tidak diskriminasi
e. Mengimplementasikan penggunaan alat test kepada klien pada setiap registrasi klien
Mengaplikasikan proses asesmen kepada klien secara jujur dan bertanggung jawab
Nilai Dasar:
 Akuntabilitas: Tanggung jawab
 Nasionalisme: Tidak diskriminasi, Musyawarah
 Etika Publik: Sopan, sesuai perintah
 Komitmen Mutu:Kreatif, efektif, efisien, cermat
 Anti Korupsi: Jujur

Kontribusi/ Manfaat Bagi Pihak Lain:


Asesmen pada klien baru yang baru terdaftar di Bapas purwokerto bertujuan untuk
mendapatkan informasi selengkap-lengkapnya mengenai kondisi klien agar Pembimbing
Kemasyaraatan dapat membuat rencana pembimbingan yang sesuai. Karena jika bimbingan
tidak sesuai dengan keadaan dan kebutuhan Klien maka resiko perilaku pengulangan
pelanggaran hukum tidak akan berkurang.

Kontribusi/ Manfaat Terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:

Kegiatan ini mendukung VisiBalai Pemasyarakatan Klas II Purwokerto, yaitu:


“Memulihkan kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan warga binaan
pemasyarakatan dan makhluk Tuhan yang Maha Esa sebagai manusia yang mandiri.”

39
Kegiatan ini mendukung Misi Balai Pemasyarakatan Klas II Purwokerto, yaitu:
“Meningkatkan pelaksanaan pelayanan pembimbingan warga binaan pemasyarakatan (klien
pemasyarakatan) dalam rangka penegakkan hukum, pencegahan dan penanggulangan
kejahatan serta pencapaian dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM).”

Penguatan Nilai Organisasi:


Kegiatan ini mendukung penguatan nilai organisasi Kementerian Hukum dan HAM yaitu PASTI
1. Profesional
2. Akuntabel
3. Sinergi
4. Transparan
5. Inovatif

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yaitu SMART


1. Serious
2. Minded
3. Active
4. Responsive
5. Talk

Bukti-bukti:
a. Bukti 1: Persetujuan mentor dan atasan mengenai penggunaan instrument (Terlampir)
b. Bukti 2: Copy hasil asesmen (Terlampir)
c. Bukti 3: Foto-Foto kegiatan (Terlampir)

Tabel 4.5: Laporan Kegiatan 5


Kegiatan 5:
Membuat data historis bimbingan klien

Tanggal Pelaksanaan 02 Juli 2018 s/d 20 September 2018


- Dilakukan setiap mendapatkan klien untuk bimbingan
Bukti a. Catatan Hasil Bimbingan
b. Foto-Foto kegiatan
c. Screen capture Catatan Hasil Bimbingan
Uraian Kegiatan:
a. Menerima klien bimbingan
Bersikap baik dan tidakdiskriminatif dalam melayani dan memberikan pembimbingan
Klien yang datang untuk apel. Setiap mendapatkan klien untuk apel diperlakukan dengan
cara yang sama secara ramah dan baik.
b. Melaksanakan bimbingan
Membimbing klien dengan baik dan bersikap peduli terhadap Klien, menanyakan kabar
kepada Klien dan menanyakan masalah masalah yang dimiliki klien diselingi dengan
sedikit obrolan ringan agar klien tidak merasa dihakimi atau perasaan tidak nyaman
lainnya.
c. Membuat laporan hasil bimbingan
Langsung membuat laporan hasil bimbingan dengan penuh tanggung jawab.
d. Mencetak catatan hasil bimbingan
Membuat dan mecetak catatan hasil bimbingan secara konsisten setiap ada klien
bimbingan agar dokumen selalu lengkap dan rapi.

40
Nilai Dasar:
 Akuntabilitas: Tanggung jawab, konsisten
 Nasionalisme:Tidak diskriminatif
 Komitmen Mutu:Tanggung Jawab
 Anti Korupsi: Peduli

Kontribusi/ Manfaat Bagi Pihak Lain:


Membuat histori bimbingan bisa memudahkan pembimbing kemasyarakatan dalam
mendapatkan data bimbingan klien serta memiliki cadangan histori secara digital. Karena
histori bimbingan tersimpan dengan rapi dan baik. Berbeda jika hanya disimpan dalam bentuk
dokumen bisa mengalami kerusakan.

Kontribusi/ Manfaat Terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:

Kegiatan ini mendukung VisiBalai Pemasyarakatan Klas II Purwokerto, yaitu:


“Memulihkan kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan warga binaan
pemasyarakatan dan makhluk Tuhan yang Maha Esa sebagai manusia yang mandiri.”

Kegiatan ini mendukung Misi Balai Pemasyarakatan Klas II Purwokerto, yaitu:


“Meningkatkan pelaksanaan pelayanan pembimbingan warga binaan pemasyarakatan (klien
pemasyarakatan) dalam rangka penegakkan hukum, pencegahan dan penanggulangan
kejahatan serta pencapaian dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM).”

Penguatan Nilai Organisasi:


Kegiatan ini mendukung penguatan nilai organisasi Kementerian Hukum dan HAM yaitu PASTI
1. Profesional
2. Akuntabel
3. Sinergi
4. Transparan
5. Inovatif

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yaitu SMART


1. Serious
2. Minded
3. Active
4. Responsive
5. Talk

Bukti-bukti:
a. Bukti 1: Catatan Hasil Bimbingan
b. Bukti 2: Foto-Foto kegiatan
c. Bukti 3: Screen capture Catatan Hasil Bimbingan

41
Tabel 4.6: Laporan Kegiatan 6
Kegiatan 6:
Melaksanakan dan membuat dokumen
Penelitian Kemasyarakatan (Litmas)dan diinput ke SDP

Tanggal Pelaksanaan 02 Juli 2018 s/d 10 Juli 2018


Bukti a. Dokumen Litmas
b. Foto-Foto kegiatan
c. Screen capture SDP
Uraian Kegiatan:
a. Berdiskusi dengan atasan
Untuk melaksanakan tahapan kegiatan ini perlu didiskusikan terlebih dahulu karena
mengenai dokumen rahasia sehingga perlu meminta ijin dan bermusyawarah dengan
atasan dengan hormat dan sopan. Dari hasil diskusitersebut didapat saran bahwanama
Klien pada dokumen tersebut harus disamarkan.
b. Melaksanakan tugas dinas luar guna mengumpulkan data klien
Pada saat menjalankan tugas dinas luar mengunjungi Lembaga Pemasyarakan, ke
lingkungan tempat tinggal klien dan mengunjungi lingkungantempat tinggal Korban
dilakukan sesuai perintah atasan untuk tetap menjagarahasia Kementerian Hukum dan
HAM.
c. Menyusun data dalam dokumen penelitian kemasyarakatan
Untuk menyusun dokumen litmas diperlukan bekerja keras agar segera selesai tepat
waktu.
d. Menganalisis data penelitian.
Dalam menganalisis data penelitian kemasyarakatan sangat diperlukan kehati-hatian
supaya berintegritas dan berorientasi mutu agar sesuai keadaan serta disesuaikan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
e. Memberi saran terbaik bagi klien dalam Litmas.
Pemberian saran pada litmas harus memberikan saran terbaik dengan jujur dan dapat
dipertangung jawabkan sesuai dengan keadaan Klien dan peraturan Hukum dan
perundang-undangan di Indonesia.

Nilai Dasar:
 Akuntabilitas: Berintegritas, Bertanggung Jawab
 Nasionalisme:Musyawarah
 Etika Publik: Hormat, Sopan, Sesuai Perintah, Menjaga Rahasia
 Komitmen Mutu: Berorientasi Mutu
 Anti Korupsi:Bekerja Keras, Jujur

Kontribusi/ Manfaat Bagi Pihak Lain:


Kegiatan melaksanakan dan membuat dokumen Penelitian Kemasyarakatan sangat
bermanfaat bagi Klien Bapas Purwokerto jika dikerjakan dengan tepat waktu karena jika
terlambat dapat merugikan Klien yang seharusnya sudah mendapat bimbingan di luar lembaga
malah masih berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan hanya karena Penelitian
Kemasyarakatan terlambat dibuat.

Kontribusi/ Manfaat Terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:


Kegiatan ini mendukung VisiBalai Pemasyarakatan Klas II Purwokerto, yaitu:
“Memulihkan kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan warga binaan
pemasyarakatan dan makhluk Tuhan yang Maha Esa sebagai manusia yang mandiri.”

42
Kegiatan ini mendukung Misi Balai Pemasyarakatan Klas II Purwokerto, yaitu:
“Meningkatkan pelaksanaan pelayanan pembimbingan warga binaan pemasyarakatan (klien
pemasyarakatan) dalam rangka penegakkan hukum, pencegahan dan penanggulangan
kejahatan serta pencapaian dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM).”

Penguatan Nilai Organisasi:


Kegiatan ini mendukung penguatan nilai organisasi Kementerian Hukum dan HAM yaitu PASTI
1. Profesional
2. Akuntabel
3. Sinergi
4. Transparan
5. Inovatif

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yaitu SMART


1. Serious
2. Minded
3. Active
4. Responsive
5. Talk

Bukti-bukti:
a. Bukti 1: Dokumen Litmas (Terlampir)
b. Bukti 2: Foto-Foto kegiatan (Terlampir)
c. Bukti 3:Screen capture SDP (Terlampir)

Tabel 4.7: Laporan Kegiatan 7


Kegiatan 7:
Melaksanaan pelayanan registrasi klien

Tanggal Pelaksanaan 27 Juli 2018 s/d 17 September 2018


- Dilaksanakan seminggu sekali
Bukti a. Foto-Foto kegiatan
b. Foto Kartu registrasi Klien baru
Uraian Kegiatan:
1. Memverifikasi berkas dengan WBP yang diserahterimakan dari Lapas/ Rutan
Melaksanakan tanggung jawab bertugas di bagian pelayanan untuk mencocokkan
dokumen klien PB / CB yang baru datang dari Lapas / Rutan dengan cermatagar sesuai
dengan Litmas yang sudah dibuat sebelumnya.
2. Mengarahkan pada klien baru untuk mengisi blanko registrasi
Memberikan blangko registrasi dan menginstruksikan pengisian blangko dengan sopanagar
klien mengisi biodatanya secara mandiridengan panduan petugas.
3. Melakukan wawancara untuk memperoleh data kebutuhan registrasi
Mewawancarai klien dengan cermatmengenai data diri klien untuk keperluan pembuatan
Kartu bimbingan seperti data pekerjaan sebelum mengalami masalah dengan hukum, data
fisik seperti tattoo dan ciri khusus lainnya serta keterangan lain yang berkaitan agar data
yang digali saling berkontribusi dan efektif mendukung rencana pelaksanaan bimbingan
bagi Klien.
4. Pengambilan sidik jari klien
Tahap kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah memandu klien melaksanakan

43
perekaman sidik jari agar terekam dengan baik sesuai target standar perekaman sidik jari.
5. Pengukuran berat dan tinggi badan klien
Mengukur berat dan tinggi badan klien dengan sopan dan cermat agar hasil pengukuran
dapatdipertanggungjawabkan.
6. Mengarahkan klien untuk melaksanakan bimbingan dengan Pembimbing Kemasyarakatan
Memberikan pelayanan prima bagi klien pada saat melaksanakan bimbingan serta tidak
diskriminatif dalam memperlakukan klien. Serta memberikan informasi hak dan kewajiban
sebagai Klien bapas Purwokerto secara transparan.

Nilai Dasar:
 Akuntabilitas:Tanggungjawab, Transparan
 Nasionalisme:Tidak diskriminatif
 Etika Publik:Cermat
 Komitmen Mutu:Efektif
 Anti Korupsi:Jujur, Mandiri

Kontribusi/ Manfaat Bagi Pihak Lain:


Kegiatan ini bersifat membantu dan memeberikan informasi serta memberikan bimbingan
terhadap klien tentang tat acara mengurus registrasi sebagai Klien dan menginformasikan hak
dan kewajibannya sebagai Klien bapas Purwokerto.

Kontribusi/ Manfaat Terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:


Kegiatan ini mendukung VisiBalai Pemasyarakatan Klas II Purwokerto, yaitu:
“Memulihkan kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan warga binaan
pemasyarakatan dan makhluk Tuhan yang Maha Esa sebagai manusia yang mandiri.”

Kegiatan ini mendukung Misi Balai Pemasyarakatan Klas II Purwokerto, yaitu:


“Meningkatkan pelaksanaan pelayanan pembimbingan warga binaan pemasyarakatan (klien
pemasyarakatan) dalam rangka penegakkan hukum, pencegahan dan penanggulangan
kejahatan serta pencapaian dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM).”

Penguatan Nilai Organisasi:

Kegiatan ini mendukung penguatan nilai organisasi Kementerian Hukum dan HAM yaitu PASTI
1. Profesional
2. Akuntabel
3. Sinergi
4. Transparan
5. Inovatif

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yaitu SMART


1. Serious
2. Minded
3. Active
4. Responsive
5. Talk

Bukti-bukti:
Bukti 1: Foto-foto Kegiatan (Terlampir)

44
Tabel 4.8: Laporan Kegiatan 8
Kegiatan 8:
Mengintegrasikan alat pengukur tinggi badan
pada foto Klien Bapas Purwokerto

Tanggal Pelaksanaan 03 Agustus 2018 s/d 10 Agustus 2018


Bukti b. Persetujuan desain alat pengukur tinggi badan
c. Foto-Foto kegiatan
Uraian Kegiatan:
1. Membuat desain, alat pengukur tinggi badan
Desain pengukur tinggi badan dibuat secara mandiri dan kreatif dengan prinsip jelas serta
mudah dibaca sehingga bisa diintegrasikan sebagai background foto.
2. Berdiskusi dan meminta persetujuan kegiatan dengan atasan
Meminta saran dan evaluasi dengan cara musyawarah dari atasan agar desain sesuai
dengan aturan Bapas Purwokerto.
3. Merevisi desain dari hasil diskusi dengan atasan
Merevisi desain sesuai perintah atasan dan meminta persetujuan dari atasan.
4. Mencetak alat pengukur tinggi badan
Mengorderkan untuk dicetak di percetakan agar memiliki hasil cetak yang berorientasi
mutu.
5. Memasang alat pengukur tinggi badan sebagai background foto Klien
Pemasangan alat ukur tinggi badan ini ditempatkan di dalam ruang registrasi sehingga
efektif bila digunakan sebagai background foto klien.

Nilai Dasar:
 Nasionalisme:Musyawarah
 Etika Publik: Sesuai Perintah
 Komitmen Mutu:Kreatif, Efektif,Berorientasi Mutu
 Anti Korupsi: Mandiri

Kontribusi/ Manfaat Bagi Pihak Lain:


Kegiatan ini mempermudah memberikan bukti tinggi badan Klien hanya dengan melihat foto
Klien karena foto Klien yang dipasang pada dokumen pembimbingan dan Kartu bimbingan
akan memuat informasi tinggi badan dari background fotonya.

Kontribusi/ Manfaat Terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:


Kegiatan ini mendukung VisiBalai Pemasyarakatan Klas II Purwokerto, yaitu:
“Memulihkan kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan warga binaan
pemasyarakatan dan makhluk Tuhan yang Maha Esa sebagai manusia yang mandiri.”

Kegiatan ini mendukung Misi Balai Pemasyarakatan Klas II Purwokerto, yaitu:


“Meningkatkan pelaksanaan pelayanan pembimbingan warga binaan pemasyarakatan (klien
pemasyarakatan) dalam rangka penegakkan hukum, pencegahan dan penanggulangan
kejahatan serta pencapaian dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM).”

Penguatan Nilai Organisasi:


Kegiatan ini mendukung penguatan nilai organisasi Kementerian Hukum dan HAM yaitu PASTI
1. Profesional

45
2. Akuntabel
3. Sinergi
4. Transparan
5. Inovatif

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yaitu SMART


1. Serious
2. Minded
3. Active
4. Responsive
5. Talk

Bukti-bukti:
a. Bukti 1: Persetujuan desain alat pengukur tinggi badan (Terlampir)
b. Bukti 2: Foto-Foto kegiatan (Terlampir)

B. Uraian Kendala dan Strategi Mengatasi Kendala

Aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang


diaplikasikanpada institusi tempat kerja banyak memberikan kontribusi baik
demi perubahankearah yang lebih baik. Penulis berusaha untuk
mengaplikasikan nilai-nilai dasarAparatur Sipil Negara (ASN) yang disingkat
ANEKA, Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), ManajemenPelayanan
Publik, Whole of Government (WoG) sebagai dasar dari segala kegiatan.
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi ini, mengalami beberapa
kendala sehingga kegiatan ini tidak dapat direalisasikan secara optimal atau
tidak tercapai aktualisasinya.

Tabel 4.9:Uraian Kendala

No Kegiatan Jenis Kendala Strategi Mengatasi


1 Membuat sistem database  Menyebabkan double  Menginput data klien
dan pelaporan data statistik input data pada saat setelah klien selesai
Klien Pemasyarakatan form sudah dalam tahap bimbingan.
Bapas Purwokerto menginpit data, karena
Bapas Purwokerto
sudah mulai intens
menggunakan SDP
(Sistem Database

46
Pemasyarakatan).
 Kebanyakan Klien tidak  Petugas harus
bisa menggunakan melakukan
Komputer dan memiliki wawancara sambil
latar belakang mengisikan data klien.
Pendidikan yang rendah
2 Membuat sistem terintegrasi Integrase database dari Google Tetap mendownload
database untuk mencetak drive langsung ke Microsoft data secara manual dan
kartu bimbingan dan surat Excel belum tersedia. menggunakan data-data
pengakhiran
untuk mencetak kartu
bimbingan dan Surat
pengakhiran
3 Pembuatan penamaan dan Tidak adanya dana dari institusi Koordinasi dengan
petunjuk ruangan umum yang mendukung terlaksananya atasan terkait
program aktualisasi ini. pendanaan ini.
4 Melaksanakan asesmen klien Penggunaan assessment tools Berkoordinasi dengan
baru masih terbatas. atasan untuk
menggunakan
assessment tools yang
tepat guna.
5 Membuat data historis SDP (Sistem Database Konsisten membuat data
bimbingan klien Pemasyarakatan) tidak ada histori hasil bimbingan
menu histori Catatan Hasil menggunakan komputer
Bimbingan Klien
6 Melaksanakan dan membuat Adanya permintaan Litmas Membantu pengerjaan
dokumen Penelitian yang melebihi kuota Litmas agar tepat waktu
Kemasyarakatan (Litmas) dan diinput dalam SDP
dan diinput ke SDP
7 Melaksanaan pelayanan Tidak ada kendala Membantu melayani
registrasi klien klien sesuai alur dan
SOP
8 Mengintegrasikan alat Posisi kamera dari computer Menginfokan kepada
pengukur tinggi badan pada kurang tinggi sehingga bisa petugas registrasi agar
foto Klien Bapas Purwokerto menyebabkan salah baca pada saat mengambil
ukuran tinggi badan Klien foto Klien posisi
kameranya dinaikkan
sedikit.

47
C. Rekapitulasi Nilai Dasar pada Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi

Tabel 4.10:Rekapitulasi NIlai Dasar Pada Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi


Nilai Dasar Agenda
Nilai Dasar Agenda II
III
No Kegiatan
Man. Pel.
A N E K A WoG
ASN Publik
1 Membuat sistem database
dan pelaporan data statistik
YA YA YA YA YA YA TDK YA
Klien Pemasyarakatan
Bapas Purwokerto
2 Membuat sistem terintegrasi
database untuk mencetak
YA YA YA YA YA YA TDK YA
kartu bimbingan dan surat
pengakhiran
3 Pembuatan penamaan dan
petunjuk ruangan umum YA YA YA YA YA TDK TDK YA

4 Melaksanakan asesmen
YA YA YA YA YA TDK TDK YA
klien baru
5 Membuat data historis
YA YA TDK YA YA TDK TDK YA
bimbingan klien
6 Melaksanakan dan membuat
dokumen Penelitian
YA YA YA YA YA TDK YA YA
Kemasyarakatan (Litmas)
dan diinput ke SDP
7 Melaksanaan pelayanan
YA YA YA YA YA YA YA YA
registrasi klien
8 Mengintegrasikan alat
pengukur tinggi badan pada TDK YA YA YA YA YA YA YA
foto Klien Bapas Purwokerto

Jumlah 7 8 7 8 8 4 3 8
Persentase 13% 15% 13% 15% 15% 8% 6% 15%
Total 53 100%

Proporsi penerapan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan kegiatan


adalah sebagai berikut:
1. Akuntabilitas sebesar 13 %. Nilai dasar akuntabilitas
diterapkan pada hampir keselruhan kegiatan untuk
memecahkan isu. Nilai akuntabilitas yang paling banyak
diterapkan adalah tanggungjawab, transparan, dan
kejelasan. Melalui Penerapan nilai akuntabilitas harapannya

48
dapat dihabituasikan dalam memenuhi tanggung jawab
sebagai Pembimbing Kemasyarakatan.
2. Nasionalisme sebesar 15 %. Nilai dasar nasionalisme
diterapkan pada beberapa kegiatan untuk memecahkan isu.
Yang paling banyak diterapkan dalam kegiatan adalah
musyawarah dantidak diskriminasi. Karena setiap kegiatan
pelayanan yang diberikan tidak membeda-bedakan
berdasarkan asas keadilan.
3. Etika Publik sebesar 13 % merupakan indikator yang paling
banyak diterapkan pada seluruh kegiatan aktualisasi. Nilai
etika publik tidak pernah lepas dari setiap kegiatan karena
fungsi ASN sebagai pelayan publik sehingga berhubungan
dengan publik dan kepuasan publik.
4. Komitmen Mutu sebesar 15 %. Nilai dasar komitmen mutu
diterapkan dalam upaya terus meningkatkan mutu layanan di
Unit Kerja.
5. Anti Korupsi sebesar 15 % nilai-nilai anti korupsi sudah
seharusnya menjadi indikator utama bagi pelaksanaan
pelayanan di unit kerja, begitu pula dengan pelaksanaan
Aktualisasi yang selalu mengamalkan nilai-nilai anti korupsi.

Kontribusi Aktualisasi dan Habituasi nilai-nilai dasar PNS tersebut


dilaksanakan untuk mendukung penyelesaian isu yaitu Kurangnya pemahaman
sebagian besar pegawai di Balai Pemasyarakatan Kelas II Purwokerto
mengenai aplikasi Sistem Database Pemasyarakatan.Untuk menumbuhkan
karakter ideal seorang PNS yang didasari oleh nilai-nilai ANEKA tidak hanya
berhenti sampai kegiatan aktualisasi dan habituasi selama 80 hari.Penulis
senantiasa melakukan internalisasi nilai ANEKA dan senantiasa diterapkan
dalam menjalankan pekerjaan sebagai Pembimbing Kemasyarakatan.

49
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
1. Isu yang dipilih dalam aktualisasi dan habituasi nilai nilai dasar PNS
yakni belum optimalnya pelayanan klien pemasyarakatan dalam rangka
mewujudkan pelayanan hukum yang berkualitas di Balai
Pemasyarakatan Purwokerto. Untuk menjawab rumusan masalah
tersebut, seluruh kegiatan aktualisasi dan habituasi mengarah pada
upaya optimalisasi pelayanan bimbingan klien pemasyarakatan yang
penulis implementasikan melalui 9 (sembilan) kegiatan sebagai berikut:
a. Membuat sistem database dan pelaporan data statistik Klien
Pemasyarakatan Bapas Purwokerto
b. Membuat sistem terintegrasi database untuk mencetak kartu
bimbingan dan surat pengakhiran
c. Pembuatan penamaan dan petunjuk ruangan umum
d. Melaksanakan asesmen klien baru
e. Membuat data historis bimbingan klien
f. Melaksanakan dan membuat dokumen Penelitian
Kemasyarakatan (Litmas) dan diinput ke SDP
g. Melaksanaan pelayanan registrasi klien
h. Mengintegrasikan alat pengukur tinggi badan pada foto Klien
Bapas Purwokerto

2. Proporsi penerapannilai-nilaidasarPNSdalampelaksanaankegiatan
adalah sebagai berikut:
Proporsi penerapan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan kegiatan
adalah sebagai berikut:
a. Akuntabilitas sebesar 13 %. Nilai dasar akuntabilitas diterapkan
pada hampir keselruhan kegiatan untuk memecahkan isu. Nilai
akuntabilitas yang paling banyak diterapkan adalah
tanggungjawab, transparan, dan kejelasan. Melalui Penerapan

50
nilai akuntabilitas harapannya dapat dihabituasikan dalam
memenuhi tanggung jawab sebagai Pembimbing
Kemasyarakatan.
b. Nasionalisme sebesar 15 %. Nilai dasar nasionalisme
diterapkan pada beberapa kegiatan untuk memecahkan isu.
Yang paling banyak diterapkan dalam kegiatan adalah
musyawarah dantidak diskriminasi. Karena setiap kegiatan
pelayanan yang diberikan tidak membeda-bedakan
berdasarkan asas keadilan.
c. Etika Publik sebesar 13 % merupakan indikator yang paling
banyak diterapkan pada seluruh kegiatan aktualisasi. Nilai
etika publik tidak pernah lepas dari setiap kegiatan karena
fungsi ASN sebagai pelayan publik sehingga berhubungan
dengan publik dan kepuasan publik.
d. Komitmen Mutu sebesar 15 %. Nilai dasar komitmen mutu
diterapkan dalam upaya terus meningkatkan mutu layanan di
Unit Kerja.
e. Anti Korupsi sebesar 15 % nilai-nilai anti korupsi sudah
seharusnya menjadi indikator utama bagi pelaksanaan
pelayanan di unit kerja, begitu pula dengan pelaksanaan
Aktualisasi yang selalu mengamalkan nilai-nilai anti korupsi.

B. Rekomendasi

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilandasi


semangat melaksanakan seluruh nilai-nilai dasar ANEKA terbukti
memberikan dampak positif, baik untuk pribadi maupun institusi.Berikut
rekomendasi agar implementasi nilai-nilai ANEKA dapat dilakukan secara
berkelanjutan.
1. Untuk Peserta Latsar
Mengaktualisasi dan menghabituasi seluruh nilai-nilai dasar ANEKA
pada setiap aktifitas kerja sebagai upaya mewujudkan pribadi PNS

51
yang profesional.
2. Untuk Pimpinan Unit Kerja
Nilai dasar ANEKA diterapkan tidak hanya oleh seluruh PNS yang ada
di unit kerja, tetapi juga sebagai landasan tata kelola unit kerja, agar
visi, misi dan tujuan Kementerian Hukum dan HAM dapat tercapai
dengan lebih baik.

C. Rencana Aksi
Rencana aksi kegiatan dan aktualisasi – habituasi nilai-nilai dasar PNS
merupakan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan sebagai bentuk
komitmen penulis dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS untuk
menjalankan fungsi PNS sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik dan
perekat serta pemersatu bangsa diharapkan dapat terinternalisasi pada ASN.
Uraian rencana aksi secara rinci tercantum dalam tabel 5.1 berikut ini:

Tabel 5.1 Rencana Aksi Kegiatan dan Aktualisasi-Habituasi


Nilai-nilai Dasar PNS
No Kegiatan Rencana Aksi WaktuPelaksanaan
PelaksanaanKegiatan
1 Membuat sistem database dan Melanjutkan penggunaan Digunakan untuk
pelaporan data statistik Klien Sistem Database Klien bapas merekap Klien yang
Pemasyarakatan Bapas Purwokerto dan pelaporan dibimbing
Purwokerto data statistik untuk merekap
data klien minimal
2 Membuat sistem terintegrasi Mempelajari kembali untuk
Tentatif sesuai
database untuk mencetak kartu membuat aplikasi yang lebih dengan kebutuhan
bimbingan dan surat pengakhiran memudahkan kerja Bapas
Purwokerto
3 Pembuatan penamaan dan Menambah kekurangan Tentatif sesuai
petunjuk ruangan umum petunjuk danpapan nama kebutuhan Bapas
ruangan sesuai kebutuhan Purwokerto
kedepannya
4 Melaksanakan asesmen Klien Melanjutkan penggunaan Setiap menerima
baru asesmen Klien baru Klien baru registrasi
di bapas purwokerto
5 Membuat data historis bimbingan Membuat data historis per Setiap menerima
Klien personal Klien bimbingan

52
6 Melaksanakan dan membuat Meningkatkan pelayanan Setiap mendapatkan
dokumen Penelitian Litmas agar lebih baik dan permintaan Litmas
Kemasyarakatan (Litmas) diselesaikan tepat waktu
dan diinput ke SDP
7 Melaksanaan pelayanan registrasi
MelaksanakanPelayanan Tentatif sesuai
klien Registrasi yang lebih baik denganh jadwal
dan sesuai SOP
8 Mengintegrasikan alat pengukur Memelihara keberadaan Tentatif sesuai
tinggi badan pada foto Klien background pengukur tinggi kebutuhan Bapas
Bapas Purwokerto badan agar tetap difungsikan Purwokerto
sebagaimana mestinya

53

Anda mungkin juga menyukai