Anda di halaman 1dari 28

…00

RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN

OPTIMALISASI PENGELOLAAN ARSIP SPM (SURAT PERINTAH


MEMBAYAR) DENGAN APLIKASI SAS (SISTEM APLIKASI SATKER)

Disusun Oleh :
Nama Peserta : Rizky Arya Wicaksono, S.IAN
NIP : 19951026 201903 1003
Unit Kerja : Pengadilan Tinggi Agama Kupang

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN XXVII TAHUN 2019
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI BALI
2019
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN III PROV. BALI

NAMA : RIZKY ARYA WICAKSONO, S.IAN


NIP : 19951026 201903 1003
JABATAN : ANALISIS KEPEGAWAIAN AHLI PERTAMA
I N STAN S I : PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG

JUDUL RANCANGAN : PENGELOLAAN ARSIP SPM YANG TERINTEGRASI

Telah disetujui dan memenuhi syarat untuk diujikan pada seminar Rancangan Aktualisasi
pada hari Selasa tanggal 30 Juli di Hotel Made Bali.

Denpasar, 29 Juli 2019


Mentor Pembimbing/ Coach,

(Hirmawan Susilo, S.H.,M.H) ( Ir. Ketut Rusmulyani, M.Pd. )


NIP. 19730311 199203 1001 NIP.19622102 198903 2 004
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XXVII PROV.BALI

NAMA : RIZKY ARYA WICAKSONO, S.IAN


NIP : 19951026 201903 1 003
JABATAN : ANALIS KEPEGAWAIAN AHLI PERTAMA
I N STAN S I : PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG

JUDUL RANCANGAN : OPTIMALISASI PENGELOLAAN ARSIP


SPM (SURAT PERINTAH MEMBAYAR)
DENGAN APLIKASI SAS (SISTEM APLIKASI SATKER)

Rancangan Aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Pengelolaan Arsip SPM (Surat Perintah
Membayar) Dengan Aplikasi SAS (Sistem Aplikasi Satker)” ini telah diujikan pada seminar
Rancangan Aktualisasi pada hari Rabu, tanggal 29 Mei 2019 di Hotel Made Bali.

Denpasar, 31 Juli 2019


Menyetujui,

Pembimbing/ Coach, Mentor

(Hirmawan Susilo, S.H.,M.H) (Ir. Ketut Rusmulyani, M.Pd.)


NIP. 19730311 199203 1001 NIP. 19622102 198903 2 004

Penguji,

(Anak Agung Bagus Suryawan, Ap., MAP )


NIP. 19731211 199311 1 002

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena oleh rahmat
dan karuniaNya rancangan aktualisasi ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang memberikan
bimbingan, arahan dan bantuan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Drs., H., Busra, SH., MH selaku Ketua Pengadilan Tinggi Agama Nusa
Tenggara Timur yang telah memberikan motivasi positif kepada penulis sebagai
CPNS untuk melaksanakan Pelatihan Dasar CPNS 2019.
2. Bapak Dr. Ida Bagus Sedhawa, SE., M.Si. selaku Kepala BPSDM Pemerintah
Provinsi Bali yang telah mendukung terlaksananya Pelatihan Dasar CPNS.
3. Bapak H. Asep Safe’i, SH., MM selaku penanggung jawab dari Pusdiklat Menpim
Mahakamah Agung yang selalu mengawasi dan memberikan motivasi yang sangat
membangun kepada kami para CPNS yang sedang melaksanakan Pelatihan Dasar
CPNS
4. Ibu Ir. Ketut Rusmulyani, M.Pd. selaku coach yang selalu memberikan arahan dan
masukkan yang membangun dalam proses pembimbingan penyusunan rancangan
aktualisasi ini.
5. Bapak Hirmawan Susilo, S.H.,M.H selaku mentor yang selalu membimbing serta
memberi arahan.
6. Teman-teman Latsar CPNS Mahkamah Agung dan Pemprov Bali Angkatan XXVII
dan XXVIII yang memberikan saran dan masukkan dalam penyusunan rancangan
aktualisasi ini.
7. Keluarga yang selalu memberikan dukungan dan doa dalam setiap kegiatan yang
dijalani oleh peserta.

Penulis memohon maaf jika dalam penulisan laporan ini kata yang salah atau kurang
berkenan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan
melaksanakan kegiatan ini penulis dapat mengambil banyak pelajaran yang baik yang
nantinya akan berguna saat bekerja sebagai PNS.

Penulis
Denpasar, Juli 2019

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………… iii

A.
PENDAHULUAN..................................................................................................1
1. Latar Belakang..............................................................................................1
2. Tujuan..........................................................................................................2
3. Tugas Pokok / Penugasan.............................................................................3
4 Visi dan Misi Unit Kerja................................................................................3
5 Penetapan Core Isu........................................................................................3

B. RANCANGAN AKTUALISASI.....................................................................8
1. Form Rancangan Aktualisasi........................................................................8
2. Barchad/ Jadwal Kegiatan Aktualisasi........................................................15
3. Analisis Dampak ........................................................................................16

C. PENUTUP........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
Lampiran 1: Printout SIKA

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Analisis Penetapan Isu Aktual Dengan Metode APKL


..................................................................................................................................4
Tabel 2. Penetapan Isu Prioritas Dengan Metode USG......................................5
Tabel 3. Formulir Rancangan Aktualisasi ..........................................................8
Tabel 4. Barchad Rancangan Aktualisasi.........................................................15
Tabel 5. Analisis Dampak...................................................................................16

iv
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Tujuan negara Indonesia sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945


meliputi; perlindungan (protect goal), kesejahteraan (welfare goal), pencerdasan
(education goal) dan ketertiban (peacefull goal)1. Upaya pencapaian tujuan tidak akan
berhasil tanpa adanya aparat pemerintah yang menjalankan tugas dan fungsinya secara
professional, bebas dari intervensi politik, bebas dari KKN (korupsi, kolusi dan
nepotisme), dan mampu menjalankan peran dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan
publik, melayani masyarakat dengan baik dan peran sebagai perekat persatuan dan
kesatuan bangsa yang sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.1 Dalam
menjalankan fungsinya seperti di atas, pemerintah merekrut aparatur negara yang disebut
dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk melaksanakan semua kebijakan publik dan
memberikan pelayanan terhadap masyarakat. ASN adalah profesi bagi pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. 2 UU ASN telah mengatur beberapa hal mengenai ASN yang bertujuan agar
ASN dapat melaksanakan kebijakan publik dengan baik. 3 Tolok ukur kinerja aparat
pemerintah (ASN) adalah sejauh mana nilai-nilai dasar PNS diimplementasikan dalam
budaya kerja ASN.
Sebagai salah satu lembaga Negara, Mahkamah Agung Republik Indonesia menjadi
lembaga Negara tertinggi di bidang hukum yang membawahi beberapa lingkungan
peradilan meliputi; Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan Peradilan
Tata Usaha Negara. Rekrutmen pegawai di Mahkamah Agung dan semua peradilan di
bawahnyapun mengikuti aturan perundang-undangan, sehingga pegawai peradilan (baik
Pegawai Negeri Sipil maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) merupakan
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terikat oleh Undang-Undang No. 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara. Undang-Undang ASN mengatur, bahwa setiap calon pegawai
negeri sipil (CPNS) yang lolos penjaringan wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses Diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian
yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. 4 Proses Diklat Mahkamah Agung RI tahun 2018 dilakukan di beberapa daerah
seperti Padang, Bogor, Tangerang, Bandung, Bali dan Makassar dengan kurikulum yang
diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (Perkalan) No. 25 tahun
1
http://suanrosh.blogspot.com/2012/05/tinjauan-yuridis-tentang-fungsi.html

1
2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III dalam pola diklat prajabatan. Habituasi menjadi salah
satu agenda kegiatan dalam kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III. Habituasi
merupakan kegiatan pelaksanaan rancangan aktualisasi di satuan kerja masing-masing
CPNS. Rancangan Aktualisasi yang akan dilaksanakan dan direalisasikan sebelumnya
harus diuji oleh tim penguji dan coach
Habituasi menjadi salah satu agenda kegiatan dalam kegiatan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III. Habituasi merupakan kegiatan pelaksanaan rancangan aktualisasi di satuan
kerja masing-masing CPNS. Rancangan Aktualisasi yang akan dilaksanakan dan
direalisasikan sebelumnya harus diuji oleh tim penguji dan coach untuk dievaluasi dan
kemudian disetujui. Nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi (ANEKA) tersebut diaktualisasi pada lokasi habituasi yaitu Pengadilan
Tinggi Agama Kupang, tepatnya pada Sub Bagian Keuangan. Salah satu tupoksi pada sub
bagian keuangan PTA Kupang ialah proses pembuatan SPM yaitu surat perintah
membayar yang sudah diatur dalam Petikan Keputusan Pengguna Anggaran / Pengguna
Barang Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 42 / PA / SK / XII / 2017 tentang
Penunjukkan Pejabat Kuasa Pengguna Anggara / Pengguna Barang Satuan Kerja Di
Lingkungan Mahkamah Agung dan Badan Peradilan Yang Berada di Bawahnya yang
ditandatangani oleh Sekretaris Mahakamah Agung Republik Indonesia yang bertujuan
untuk membayarkan tagihan atau hal lain yang berhubungan dengan keuangan PTA
Kupang. Namun terdapat beberapa isu pada sub bag keuangan diantaranya : belum
optimalnya pengarsipan yang dilakukan untuk SPM pada sub bag keuangan serta
kurangnya sarana dan prasana yang ada pada sub bagian keuangan PTA Kupang karena
kurangnya fasilitas penunjang maupun kurangnya koordinasi antara pegawai sehingga
terkadang pekerjaan menjadi lebih molor ataupun ditolanya pengajuan SPM yang
berakibat pada kinerja pengadilan secara keseluruhan. Berdasarkan identifikasi isu yang
telah diuraikan, maka isu yang diangkat dalam kegiatan aktualisasi adalah Belum
Optimalnya Pengelolaan Arsip SPM pada Sub Bag Keuangan PTA Kupang.

2. Tujuan

2
Tujuan membuat rancangan aktualisasi ini adalah sebagai dasar atau acuan dalam
mengaktualisasikan nilai dasar ANEKA dalam mengoptimalkan pengarsipan SPM sehingga
memudahkan proses penataan SPM yang sesuai dengan nomor spm, jenis spm dan tanggal
spm sehingga ketika dikumpulkan kembali untuk pertanggung jawaban bisa secara efektif
dan efisien tidak mengurutkan dan mencari-cari SPM lagi

3. Tugas Pokok/ Penugasan

Dalam kegiatan aktualisasi ini, penulis di tempat unit kerja ditugaskan sebagai
Operator SAS yang tugasnya untuk membuat SPM mulai dari penyusunan berkas, pembuatan
SPM melalui aplikasi SAS, pengantaran dokumen ke KPPN Kupang hingga pengajuan dan
terakhir mengarsipkan SPM yang sudah diproses untuk nantinya pertanggung jawaban tiap
bulan, sehingga ruang lingkup aktualisasi ialah pada Sub Bag Keuangan PTA Kupang dengan
rancangan aktualisasi optimalisasi pengarsipan SPM pada Sub Bag Keuangan PTA Kupang.

4. Visi dan Misi Unit Kerja

4.1 Visi Organisasi

Terwujudnya Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur yang agung

4.2 Misi Organisasi

 Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparansi


 Meningkatkan kwalitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan
pelayanan pada masyarakat pencari keadilan.
 Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien.

 Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien

5. Penetapan Core Isu

5.1 Identifikasi Isu

Berikut merupakan beberapa isu yang ditemukan pada lokasi habituasi di Pengadilan
Tinggi Agama Kupang, Kota Kupang, sesuai dengan identifikasi isu berikut diantaranya:

 Kurangnya Sarana dan Prasarana untuk kegiatan sehari-hari Sub Bag Keuangan PTA
Kupang Sehari-hari
 Belum optimalnya pengalokasian SDM pada bagian kesekretariatan PTA Kupang

3
 Belum optimalnya pengelolaan arsip SPM pada Sub Bag Keuangan Kupang

Proses penetapan isu dilakukan dengan menganalisis isu-isu yang ada


menggunakan alat bantu penetapan isu berdasarkan kriteria APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan). Aktual artinya isu benar-benar terjadi
dan sedang hangat dibicarakan. Problematik artinya sebuah isu memiliki dimensi
masalah yang kompleks sehingga harus segera dicarikan solusi permasalahannya.
Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan
artinya isu yang diangkat masuk akal dan realistis untuk dipecahkan masalahnya.
Dengan menggunakan metode APKL, diperoleh hasil analisis isu seperti pada Tabel
1 berikut :
Tabel 1. Analisis Penetapan Isu Aktual dengan metode APKL

NO ISU/ POKOK PERMASALAHAN A P KL KET


Kurangnya Sarana dan Prasarana untuk Tidak
1 kegiatan sehari-hari pada Sub Bag Keuangan + + - + Memenuhi
PTA Kupang syarat
Belum Optimalnya Pengalokasian SDM pada Tidak
2 Sub Bag Keuangan PTA Kupang + + + - Memenuhi
syarat
Belum Optimalnya Pengelolaan Arsip SPM
Memenuhi
3 yang ada pada Sub Bag Keuangan PTA + + + +
syarat
Kupang

Keterangan: A : Aktual P : Problematik K : Kekhalayakan L : Layak/Kelayakan

Berdasarkan hasil analisis isu dengan metode APKL di atas, isu nomor (3) memenuhi
semua kriteria APKL. Isu nomor (1) tidak memenuhi kekahalayakannya sedangkan isu nomor
(2) tidak memenuhi dalam kelayakannya.

5.2 Penetapan Prioritas Isu

Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan metode APKL (Aktual, Problematika,


Kekhalayakan, dan Kelayakan) diatas, terdapat 3 (tiga) buah isu yang memenuhi kriteria.
Dari ketiga isu diatas, akan dilakukan analisis penetapan prioritas isu menggunakan metode

4
USG (Urgent, Seriousness, dan Growth). Urgent artinya seberapa mendesaknya suatu isu
untuk segera dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti. Seriousness artinya seberapa serius
suatu isu harus segera dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth
artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
sebagaimana mestinya. Adapun analisis isu berdasarkan kriteria USG dapat dilihat pada
Tabel. 2 berikut :

Tabel 2. Analisis Penetapan Isu Prioritas dengan Metode USG

NO ISU/ POKOK PERMASALAHAN U SG Rank


Kurangnya Sarana dan Prasarana pada untuk
1 kegiatan sehari-hari pada Sub Bag Keuangan PTA 1 1 1 III
Kupang
Belum Optimalnya Pengalokasian SDM pada Sub
2 2 2 3 II
Bag Keuangan PTA Kupang
Belum Optimalnya Pengelolaan arsip SPM yang
3 3 3 2 I
ada pada Sub Bag Keuangan PTA Kupang

Keterangan: U: Urgent S: Seriousness G: Growth

Skor 5: Sangat U, S, G

Skor 4: U, S, G

Skor 3: Cukup U, S, G

Skor 2: Kurang U, S, G

Skor 1: Tidak U, S, G

Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG diatas dapat disimpulkan bahwa
isu nomor 3 (tiga) mendapatkan jumlah terbesar sehingga menjadi prioritas utama yang akan
dipecahkan permasalahannya.

Dari hasil analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak) dan
Analisis USG (Urgency, Seriously, Growth), maka di tetapkan bahwa isu nomor 3 memiliki
dampak kepada keuangan peradilan sehingga menganggu sistem yang selama ini berjalan
yang berakibat besar sampai menganggu peradilan secara menyeluruh.

5
A. Isu yang diangkat
“Belum optimalnya pengelolaan arsip SPM pada Sub Bag Keuangan Pengadilan
Tinggi Agama Kupang”

B. Judul yang diangkat


“Optimalisasi Pengelolaan Arsip SPM (Surat Perintah Membayar) dengan aplikasi
SAS (Sistem Aplikasi Satker)”

C. Gagasan Pemecahan Isu


Melakukan pengurutan SPM yang sudah diajukan dan memeliki tanda terima
sesuai dengan nomor SPM, tanggal SPM dan Bulan SPM yang kemudian
dipisahkan per bulan dan disimpan dalam suatu lemari ataupun map sehingga
tidak hilang, prosesnya sendiri ada beberapa kegiatan, antara lain:

1) Melakukan Koordinasi dengan Kasubag Keuangan sebagai PPSPM, kabag


umum dan keuangan sebagai PPK maupun Bendahara Pengeluaran sebagai
langkah awal proses integrasi serta tentang tagihan ataupun pembayaran
yang harus dilakukan dengan menggunakan SPMMembuat Surat Perintah
Membayar dengan menggunakan aplikasi SAS (Sistem Aplikasi Satker)
2) Membuat Surat Perintah Membayar dengan menggunakan aplikasi SAS
(Sistem Aplikasi Satker)Proses penginputan barcode SPM ke ADK (Arsip
Data Komputer) untuk nantinya dimasukkan ke flashdisk dan dibawa ke
KPPN untuk verifikasi secara elektronik
3) Melakukan pengecekan lembar SPM dan persiapan awal proses integrasi
serta Penandatangan oleh PPK dan PPSPM
4) Melakukan Input barcode SPM ke ADK (Arsip Data Komputer) untuk
nantinya dimasukkan ke flashdisk dan dibawa ke KPPN untuk verifikasi
secara elektronik Pengarsipan keseluruhan dokumen baik SPM ataupun
tanda terima dan kwitansi untuk nantinya dikumpulkan kembali sebagai
pertanggung jawaban pengarsipan oleh satker
5) Melakukan pengajuan ADK dan SPM yang sudah diperiksa ke KPPN
untuk diverifikasi oleh petugas agar proses pencairan dana berjalan lancer
6) Melakukan crosscheck proses SPM yang telah kita masukkan ke KPPN ke
web Kemenkeu yaitu Online Monitoring SPAN untuk mengetahui apakah
dana yang kita minta sudah dicairkan atau belum

6
7) Mengumpulkan tanda terima baik SPM ataupun tanda terima dan kwitansi
untuk nantinya diarsipkan kemudian dikumpulkan kembali sebagai
pertanggung jawaban pengarsipan oleh satker

7
1
B. Rancangan Aktualisasi

1. Formulir Rancangan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
Hasil Pelatihan Terhadap Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 4 5 6 7 8
2 Melakukan Koordinasi Menghadap Kasubag Notulensi Akuntabilitas: Koordinasi
dengan Kasubag Keuangan, kabag umum dan Foto merupakan penerapan dari
Keuangan sebagai dan keuangan maupun Kegiatan akuntabilitas kelompok dimana
PPSPM, kabag umum semangat kerja yang tinggi dan
Bendahara Pengeluaran
dan keuangan sebagai pembagian tugas diharapkan dapat
PPK maupun untuk mengecek apakah membuat pekerjaan menjadi lebih
Bendahara Pengeluaran ada tagihan ataupun efektif dan efisien Melaksanakan Dengan
sebagai langkah awal pembayaran yang perlu Nasionalisme: Koordinasi pengawasan dan melaksanakan
proses integrasi serta dilakukan merupakan pengamalan dari sila ke pembinaan yang proses koordinasi
tentang tagihan ataupun empat Pancasila yaitu musyawarah efektif dan efisien maka menguatkan
pembayaran yang harus mufakat untuk mencapai tujuan karena dalam nilai integritas,
dilakukan dengan Melakukan pengecekan Notulensi Etika Publik: Dalam proses proses koordinasi kerja sama antar
menggunakan SPM jika ada tagihan atau dan Foto pengecekan dokumen pembuatan para staff akan pegawai dan
pembayaran maka Kegiatan SPM dapat dilihat kebersamaan dibina dan diawasi kepercayaan
dilakukanlah checklist yang ada didalam organisasi, baik langsung oleh sehingga
kemudian itu dari staff sampai pejabat karena atasan sehingga meningkatkan
mempersiapkan selalu adanya koordinasi dan proses dalam profesionalisme
dokumen yang nantinya bantuan yang diberikan apabila ada bekerja menjadi
akan di bawa ke KPPN ha-hal yang tidak sesuai lebih baik

7
untuk bukti bahwa Komitmen Mutu: Kompeten
satker PTA Kupang karena setiap koordinasi pembuatan
benar bahwa memiliki SPM selalu mendapatkan masukan
tagihan dari kasubag ataupun bendahara dan
staff lain sehingga nantinya pada
waktu diajukan sudah tidak adanya
kesalahan
Melakukan penyusunan Laporan Anti Korupsi: Disiplin sebelum
dokumen sesuai dengan dokumen memulai pembayaran tagihan selalu
SOP yang ada sehingga dan foto melakukan hal yang sama walaupun
memudahkan dokumen tidak ada dalam SOP
verifikator KPPN untuk
memeriksa dokumen
yang akan dibawa
3 Membuat Surat Membuat SPM, dimulai Foto aplikasi Akuntabilitas: Kejelasan target,
Perintah Membayar dengan aplikasi ppk dan foto karena dalam pembuatan SPM
dengan menggunakan untuk tanda tangan hasil SPM memiliki step yang jelas serta target
aplikasi SAS (Sistem pejabat pembuat yang sudah pembuatannya sudah jelas, dan
Aplikasi Satker) komitmen sebanyak 2 jadi harus mengikuti sesuai SOP yang
lembar untuk arsip berlaku
Nasionalisme: Bekerja melebihi Dengan Dengan
jam pulang demi kepentingan melaksanakan melaksanakan
bersama dan berjalannya sistem pembuatan SPM pembuatan SPM
yang ada di PTA Kupang dengan maka sesuai maka meningkatkan
baik dan sesuai dengan misi PTA mutu organisasi
Melakukan Laporan Etika Publik: Taat perintah, karena Kupang yaitu karena telah tertib
pemeriksaan dokumen dokumen kepanjangan SPM sendiri adalah Melaksanakan administrasi dan
dan setelah dokumen dan foto Surat Perintah Membayar sehingga tertib administrasi meningkatkan
untuk ppk selesai dokumen taat dalam melunasi tagihan-tagihan dan manajemen profesionalisme
dibuat, maka dilanjut yang memang ditujukkan khusus peradilan yang sumber daya
pembuatan SPM dengan untuk satker efektif dan efisien manusia

8
aplikasi PPSPM, yaitu Komitmen Mutu: Proses
mencetak SPM untuk Pembuatan SPM sudah dilakukan
tanda tangan pejabat secara efektif dan efisien karena
penandatangan surat sekarang semua sudah dilakukan by
perintah membayar system dan aplikasi sehingga
sebanyak 4 lembar dan memudahkan verifikator untuk
dalam lembar spm memeriksa dan proses pencairannya
tersebut terdapat Anti Korupsi: Disiplin, karena
barcode yang berisi adk setiap ada tagihan langsung
untuk scan oleh dibuatkan SPM tidak menunggu
verifikator KPPN
nunggu lagi karena semua sudah
cepat dan by system
4 Melakukan pengecekan Melakukan cek oleh Foto Akuntabilitas: Konsisten karena
lembar SPM dan PPSPM apakah proses Kegiatan setiap pembuaan SPM yang sudah
persiapan awal proses penyusunannya sudah selesai akan dicek ulang oleh PPK
integrasi serta sesuai dengan SOP serta dan PPSM untuk meminimalisir
Penandatangan oleh isiannya baik dari kesalahan kesalahan baik dari
PPK dan PPSPM nomor SPM sampai aplikasi maupun dari staff pembuat
isinya sudah sesuai atau SPM
belum Nasionalisme: Gotong royong Dengan
karena dalam pengecekan SPM Dengan dilkukannya proses
apabila PPK membuat kesalahan melaksanakan pengecekan SPM
yang tidak disadari maka PPSPM proses pengecekan oleh PPK dan
akan memberitahu begitu juga SPM oleh PPK PPSPM maka
sebaliknya, tidak lupa pada bagian dan PPSPM maka meningkatkan nilai
staff juga sesuai dengan misi kecermatan dan
Melakukan pengecekan Foto Etika Publik: Cermat, karena para PTA Kupang yaitu ketelitian organisasi
dan apabila sudah Kegiatan penanggung jawab SPM baik itu Melaksanakan sehingga tidak
sesuai dengan SOP staff, PPK maupun PPSPM selalu tertib administrasi membuat kesalahan
maka PPK, PPSPM dan mengecek dan tidak boleh membuat dan manajemen yang tidak perlu
pejabat yang satupun kesalahan dalam pembuatan peradilan yang
bersangkutan yang SPM agar nantinya proses verifikasi efektif dan efisien
harus menandatangani di KPPN berjalan lancar

9
dokumen tersebut akan Komitmen Mutu: Berorientasi
tanda tangan sekaligus mutu, karena para pejabat PPK dan
cap basah sebagai bukti PPSPM selalu mementingkan
kualitas SPM yang akan dikirim
agar penilaian KPPN terhadap
satker terkait kinerja itu baik
Anti Korupsi: Kerja keras, karena
para staff, PPK dan PPSPM selalu
bekerja secara cermat dan teliti agar
menghindari kesalahan-kesalahanan
kecil yang akan mengahambat
proses verifikasi oleh petugas KPPN
yang nantinya akan berimbas pada
proses pencairan dana yang
dibutuhkan
5 Melakukan Input Melakukan pengecekan Foto Akuntabilitas: Konsisten, karena
barcode SPM ke ADK kembali berkas yang Kegiatan dan proses penginputan ADK itu
(Arsip Data Komputer) sudah diterima terkait Dokumen termasuk kedalam SOP yang
untuk nantinya kelengkapan dokumen berlaku, jadi setiap pembuatan SPM
dimasukkan ke dan kelengkapan tanda pasti juga dilakukan proses
flashdisk dan dibawa ke tangan pejabat terkait penginputan ADK
KPPN untuk verifikasi yang ada di dalam SPM Nasionalisme: Amanah, karena
secara elektronik proses penginputan dan
pemindahanan dari aplikasi ke
flashdisk juga merupakan tugas Dengan Dengan
yang harus dikerjakan dengan teliti, melaksanakan melaksanakan
karena apabila ADKnya tidak ada proses proses penginputan
diflashdisk petugas tidak akan bias penginputan kedalam ADK
memverifikasi SPM kita barcode SPM ke maka meningkatkan
ADK dan kedisplinan dan
Melakukan penginputan Foto Etika Publik: Taat perintah, karena pemindahan data kecermatan untuk
barcode SPM yang Kegiatan dan selalu bekerja dengan mengikuti ke flashdisk kantor tidak lupa dalam
sudah diterima kepada aplikasi arahan SOP maupun menerima maka sesuai melaksanakan tertib
aplikasi ADK agar nanti arahan-arahan yang diperlukan dari adminsitrasi dan
waktu diverifikasi atasan

10
barcodenya oleh KPPN Komitmen Mutu: Efektif dan dengan misi PTA meningkatkan
dapat terbaca dan ada Efisien, karena sekarang proses Kupang yaitu profesionali///sme
bukti untuk melakukan verifikasi hanya perlu dilakukan Melaksanakan
pembayaran dengan menscan barcode dan tertib administrasi
pengecekan ADK yang ada di dan manajemen
flashdisk, tidak banyak membuang peradilan yang
waktu dan tenaga para verifikator, efektif dan efisien
semua tercatata dalam aplikasi
Melakukan pengecekan Screenshot Anti Korupsi: Disiplin, karena
SPM dalam aplikasi Aplikasi selalu mengulangi proses
ADK yang bertujuan pengecekan dokumen untuk
untuk mengecek apakah memastikan zero mistake terhadap
sudah tersimpan atau dokumen yang nantinya akan
belum kemudian dibawa ke KPPN, karena proses
memindah data yang verifikasi di KPPN memakai sistem
sudah tersimpan ke elektronik yang ketat
flashdisk untuk
dilakukan verifikasi
elektronik oleh petugas
KPPN
6 Melakukan pengajuan Membawa dokumen Foto dan Akuntabilitas: Tanggung jawab,
ADK dan SPM yang yang sudah tertata rapi Dokumentasi karena bertugas untuk membawa
sudah diperiksa ke ke KPPN untuk Kegiatan dokumen dokumen penting untuk
KPPN untuk diperiksa oleh petugas proses pembayaran atau tagihan
diverifikasi oleh yang ditujukkan kepada satker
petugas agar proses Nasionalisme: Melakukan
pencairan dana berjalan penjelasan kepada petugas KPPN
lancar tentang SPM yang dibawa dan
tujuan SPM tersebut dengan Dengan Dengan melakukan
menggunakan Bahasa yang baik dan melakukan proses proses pengajuan
benar sehingga proses pembicaraan pengajuan SPM SPM dan ADK
dapat berjalan dengan lancar dan dan ADK maka maka menguatkan
baik sesuai dengan misi nilai organisasi
organisasi yaitu yaitu nilai

11
Mengantri dan mengisi Foto Etika Publik: Tetap sopan kepada Melaksanakan integritas, efektif
kode satker untuk data Kegiatan petugas verifikator jika ada hal yang tertib administrasi dan efisien serta
KPPN sambil kurang ataupun jika ingin meminta dan manajemen profesionalisme
menunggu instansi lain bantuan terkait permasalahan yang peradilan yang
yang juga mengajukan ada pada SPM dan ADK yang efektif dan efisien
SPM diajukan

Komitmen Mutu: Tetap


berorientasi mutu menjaga nama
baik satker dengan tidak membawa
dokumen yang salah atau
memerlukan revisi
Melakukan pengajuan Foto Anti Korupsi: Mengumpulkan
SPM kemudian SPM Kegiatan dan SPM ke KPPN sesuai dengan
akan diverifikasi dan screenshot tanggal yang telah dicatat di SPM,
validasi oleh petugas SPM yang di tidak melebihi tanggal walaupun
KPPN, apabila ada satu verifikasi boleh memberikan SPM maksimal 3
kata yang salah ataupun hari setelah SPM dibuat
dokumen tidak lengkap
maka akan disuruh
melengkapi atau
mengganti, apabila
lengkap maka nanti
akan diproses dan
diberikan tanda terima
bahwa SPM sudah di
proses oleh KPPN
7 Melakukan crosscheck Membuka web Foto dan Akuntabilitas: Transparan karena Dengan Dengan
proses SPM yang telah Kemenkeu OM SPAN Dokumentasi kita dapat mengecek apakah daftar melaksanakan melaksanakan
kita masukkan ke dengan menggunakan Kegiatan SP2D sudah muncul atau belum pengecekan ke pengecekan ke web
KPPN ke web kode dan password OM SPAN yang menandakan apakah SPM kita web OM SPAN OM SPAN secara
Kemenkeu yaitu Online satker sudah di tindaklanjuti oleh pihak secara berkala berkala maka
Monitoring SPAN Kemenkeu atau belum brarti sesuai dan menguatkan nilai

12
untuk mengetahui Nasionalisme: Selalu memastikan Melaksanakan organisasi yaitu
apakah dana yang kita bahwa daftar SP2D sudah muncul tertib administrasi nilai integritas,
minta sudah dicairkan adalah salah satu bentuk dan manajemen efektif dan efisien
atau belum nasionalisme yaitu me0ngutamakan peradilan yang serta
kepentingan bersama karena proses efektif dan profesionalisme
pembayaran tagihan yang efisienai dengan
berhubungan dengan satker, misi
pencairannya bergantung pada
SP2D yang diterbitkan oleh
kemenkeu tersebut
Mengecek pada bagian Foto dan Etika Publik: Disiplin dalam artian
modul pembayaran Dokumentasi selalu mengecek SP2D disela sela
apakah sudah ada daftar Kegiatan pekerjaan untuk memastikan proses
SP2D (Surat Perintah OM SPAN pencairan dana sudah berjalan
Pencairan Dana dengan baik
Komitmen Mutu: Proses
pengecekan SP2D lewat web OM
SPAN sendiri merupakan inovasi
yang sangat baik, sehingga
memudahkan kita mengetahui
apakah proses pencairan dana kita
sudah terlaksana atau belum
Anti Korupsi :Dispilin, karena kita
dapat mengecek setiap waktu daftar
SP2D yang berarti apabila sudah
terbit maka dana yang kita ajukan
sudah cair langsung membayar
tagihan yang ada
8 Mengumpulkan tanda Menyusun serta Foto dan Akuntabilitas: Konsisten, karena Dengan Dengan
terima baik SPM mengecek kembali Kegiatan selalu melakukan pengecekan Melaksanakan Melaksanakan
ataupun tanda terima kelengkapan arsip baik Dokumentasi dokumen sebagai bentuk tanggung pengarsipan pengarsipan
dan kwitansi untuk itu SPM ataupun PPK jawab tupoksi yang ada dokumen baik dokumen baik SPM

13
nantinya diarsipkan yang nantinya akan Nasionalisme: Amanah (Dapat SPM ataupun ataupun tanda
kemudian dikumpulkan disimpan di satker dipercaya) karena bekerja dari awal tanda terima maka terima maka
kembali sebagai sebagai bukti sampai akhir mengikuti SOP yang sesuai dan menguatkan nilai
pertanggung jawaban ada sehingga kelengkapan dokumen Melaksanakan organisasi yaitu
pengarsipan oleh satker waktu pengarsipan terjaga, baik itu tertib administrasi nilai integritas,
dari pengumpulan awal sampai dan manajemen efektif dan efisien
pengarsipan akhir peradilan yang serta
Melakukan pengarsipan Foto dan Etika Publik: Taat Perintah, karena efektif dan profesionalisme
SPM yang sudah Kegiatan melakukan tugas sesuai dengan efisienai dengan
memiliki tanda terima Dokumentasi instruksi dari atasan dan SOP yang misi
sesuai dengan bulan berlaku
diajukannya SPM Komitmen Mutu: Berorientasi
tersebut mutu karena melakukan pekerjaan
sebaik baiknya agar tetap bermutu
Anti Korupsi: Disiplin karena
melakukan pengarsipan dan
pengintegrasian dokumen sehingga
teratur

14
2. Barchad Aktualisasi

Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara


Timur Kota Kupang pada tanggal 5 Agustus 2019 sampai dengan 20 September 2019.
Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di jabarkan pada tabel 3 berikut :

Waktu pelaksanaan
Bulan Agustus dan September BUKTI/
No. Kegiatan
Minggu ke…. EVIDENCE
II III IV I II
Melakukan Koordinasi dengan
Kasubag Keuangan sebagai
PPSPM, kabag umum dan
keuangan sebagai PPK maupun
Notulensi dan Foto
1 Bendahara Pengeluaran sebagai
kegiatan
langkah awal proses integrasi serta
tentang tagihan ataupun
pembayaran yang harus dilakukan
dengan menggunakan SPM
Membuat Surat Perintah Membayar
Screenshot SPM
2 dengan menggunakan aplikasi SAS
dan aplikasi SAS
(Sistem Aplikasi Satker)
Melakukan pengecekan lembar Foto proses
SPM dan persiapan awal proses kegiatan
3
integrasi serta Penandatangan oleh pengecekan dan
PPK dan PPSPM penandatangan
Melakukan Input barcode SPM ke
ADK (Arsip Data Komputer) untuk Foto Kegiatan,
4 nantinya dimasukkan ke flashdisk tanda tangan dan
dan dibawa ke KPPN untuk pengecapan
verifikasi secara elektronik
Melakukan Pengajuan ADK dan
SPM yang sudah diperiksa ke Daftar ADK dan
5 KPPN untuk diverifikasi oleh SPM yang
petugas agar proses pencairan dana diajukan
berjalan lancar
Melakukan crosscheck proses SPM
Screenshot Daftar
yang telah kita masukkan ke KPPN
Penerbitan
ke web Kemenkeu yaitu Online
6 Pembayaran di
Monitoring SPAN untuk
Aplikasi OM
mengetahui apakah dana yang kita
SPAN
minta sudah dicairkan atau belum
Mengumpulkan tanda terima baik
SPM ataupun tanda terima dan
kwitansi untuk nantinya Rekap Data tanda
7
dikumpulkan kembali sebagai terima SPM
pertanggung jawaban pengarsipan
oleh satker

15
2. Analisis Dampak

Dalam kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan selama habituasi dari tanggal 5
Agustus 2019 sampai dengan 20 September 2019 terdapat beberapa kegiatan untuk
memecahkan isu dan apabila beberapa kegiatan yang didasari nilai dasar aneka tidak
dilakukan maka akan menimbulkan dampak terhadap kinerja organisasi, seperti tabel 4.
berikut :

No. Kegiatan Analisis Dampak


Melakukan Koordinasi dengan
Kasubag Keuangan sebagai
PPSPM, kabag umum dan
keuangan sebagai PPK maupun Jika koordinasi yang didasari nilai-nilai dasar ANEKA tidak
1 Bendahara Pengeluaran sebagai dilaksanakan, maka mentor dan kepala bidang tidak akan
langkah awal proses integrasi mengetahui apa kegiatan yang akan kita kerjakan.
serta tentang tagihan ataupun
pembayaran yang harus dilakukan
dengan menggunakan SPM
Jika pembuatan SPM dengan menggunakan aplikasi SAS
Membuat Surat Perintah
tidak dilaksanakan dengan mengamalkan nilai ANEKA,
Membayar dengan menggunakan
2 maka dipastikan akan terjadi penolakan di KPPN oleh
aplikasi SAS (Sistem Aplikasi
verifikator yang berakibat tidak bisanya SPM untuk
Satker)
diproses.
Jika Proses Pengecekan serta penandatanganan lembar SPM
Melakukan pengecekan lembar
oleh PPK dan PPSPM tidak didasari nilai-nilai ANEKA,
SPM dan persiapan awal proses
3 maka pasti akan asal di tanda tangani tanpa tau menau apa
integrasi serta Penandatangan
saja yang sudah tercatat dalam SPM berakibat pada
oleh PPK dan PPSPM
kurangnya tanggung jawab terhadap SPM tersebut
Jika proses penginputan barcode SPM ke ADK dan
Melakukan Input barcode SPM
pemindahan data tersebut ke flashdisk tida didasari dengan
ke ADK (Arsip Data Komputer)
nilai-nilai dasar ANEKA, maka sudah dipastikan barcode
4 untuk nantinya dimasukkan ke
tersebut tidak akan terbaca dan proses pengecekan ADK
flashdisk dan dibawa ke KPPN
juga tidak akan terbaca sehingga tidak bisa dipindahkan ke
untuk verifikasi secara elektronik
flashdisk untuk nantinya diajukan ke KPPN

Melakukan Pengajuan ADK dan Jika Pengajuan ADK dan SPM ke KPPN tidak didasari
SPM yang sudah diperiksa ke dengan nilai-nilai dasar ADK, maka proses verifikasi akan
5 KPPN untuk diverifikasi oleh menemui kendala dan hambatan yang mengakibatkan harus
petugas agar proses pencairan merevisi SPM dan ADK yang mana itu harus dari awal
dana berjalan lancar proses pembuatan lagi

Melakukan crosscheck proses


SPM yang telah kita masukkan ke
Jika pengecekan proses SPM yang telah satker masukkan ke
KPPN ke web Kemenkeu yaitu
KPPN tidak didasari dengan nilai-nilai dasar ANEKA, maka
6 Online Monitoring SPAN untuk
dapat dipastikan untuk pencairan itu akan lama dan bertele-
mengetahui apakah dana yang
tele sehingga mengaikbatkan kerugian pada satker
kita minta sudah dicairkan atau
belum

16
Mengumpulkan tanda terima baik
SPM ataupun tanda terima dan Jika Pengarsipan keseluruhan dokumen SPM dan tanda
kwitansi untuk nantinya terima dilakukan tanpa memerdulikan nilai dasar ANEKA,
7 diarsipkan kemudian maka dapat dipastikan dokumen tersebut tidak adan tersusun
dikumpulkan kembali sebagai rapi dan mengakibatkan saling melempar tanggung jawab
pertanggung jawaban pengarsipan terhadap keberadaan dokumen
oleh satker

C. PENUTUP

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan,
Peserta Latsar merancang 7 kegiatan aktualisasi nilai dasar ANEKA yang akan dilaksanakan
di Pengadilan Tinggi Agama Nusa Tenggara Timur, Kota Kupang. 7 rancangan tersebut
antara lain : 1. Berkoordinasi dengan Kasubag Keuangan sebagai PPSPM, kabag umum dan
keuangan sebagai PPK maupun Bendahara Pengeluaran sebagai langkah awal proses integrasi serta
tentang tagihan ataupun pembayaran yang harus dilakukan dengan menggunakan SPM; 2. Membuat
Surat Perintah Membayar dengan menggunakan aplikasi SAS (Sistem Aplikasi Satker); 3.
Proses Pengecekan lembar SPM dan persiapan awal proses integrasi serta Penandatangan oleh PPK
dan PPSPM; 4. Proses penginputan barcode SPM ke ADK (Arsip Data Komputer) untuk
nantinya dimasukkan ke flashdisk dan dibawa ke KPPN untuk verifikasi secara elektronik 5.
Pengajuan ADK dan SPM yang sudah diperiksa ke KPPN untuk diverifikasi oleh petugas
agar proses pencairan dana berjalan lancar; 6. Pengecekan pemrosesan SPM yang telah kita
masukkan ke KPPN ke web Kemenkeu yaitu Online Monitoring SPAN untuk mengetahui
apakah dana yang kita minta sudah dicairkan atau belum; 7 Pengarsipan keseluruhan dokumen
baik SPM ataupun tanda terima dan kwitansi untuk nantinya dikumpulkan kembali sebagai
pertanggung jawaban pengarsipan oleh satker
Dengan terlaksananya rancangan kegiatan habituasi ini bertujuan untuk meningkatkan
pengelolaan berkas SPM agar lebih optimal dan testruktur untuk memudahkan proses
pertanggung jawaban satker nanti apabila diakhir bulan ataupun adanya pengecekan oleh
Badan Pengawas.

17
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III

UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

PP Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil

Mahkamah Agung RI, 2010. “ Cetak Biru Pembaruan Peradilan 2010-2035”. Jakarta

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Anti Korupsi Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan. Jakarta.

http://suanrosh.blogspot.com/2012/05/tinjauan-yuridis-tentang-fungsi.html

18
LAMPIRAN 1 : Printout SIKA
Bimbingan Laporan Dengan Coach: Ibu Rusmulyani, M.Pd

19
20

Anda mungkin juga menyukai