Disusun Oleh :
TAHUN 2018
i
HALAMAN PENGESAHAN
PELAKSANAAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI DALAM BENTUK
FORUM KOMUNIKASI UNTUK MENDUKUNG PERAN KADER GARDA
BATAS SEBAGAI PENJAGA, PEMELIHARA, DAN PENGGERAK
PEMBANGUNAN DI KAWASAN PERBATASAN
Disusun Oleh :
Nama : WINDRY NICHOLAS, S.Hub.Int
NIP : 19911107 201802 1 001
Jabatan : Analis Kerjasama Bilateral dan Regional
Angkatan : IV
No. Presensi : 34
Mengetahui,
COACH MENTOR
Menyetujui
PENGUJI
Harry Prawoto
NIP 19671005 199002 1 002
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PELAKSANAAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI DALAM BENTUK
FORUM KOMUNIKASI UNTUK MENDUKUNG PERAN KADER GARDA
BATAS SEBAGAI PENJAGA, PEMELIHARA, DAN PENGGERAK
PEMBANGUNAN DI KAWASAN PERBATASAN
Disusun Oleh :
Nama : WINDRY NICHOLAS, S.Hub.Int
NIP : 19911107 201802 1 001
Jabatan : Analis Kerjasama Bilateral dan Regional
Angkatan : IV
No. Presensi : 34
Mengetahui,
COACH MENTOR
iii
KATA PENGANTAR
iv
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Rancangan
Aktualisasi ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Penulis
memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
penulis juga mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan. Demikianlah yang dapat disampaikan, bila terdapat kekurangan yang
kurang berkenan, penulis mohon maaf.
v
DESKRIPSI SINGKAT
Laporan aktualisasi disusun dalam rangka memenuhi tugas tugas akhir Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2018. Hal – hal yang
mendasari penyusunan laporan aktualisasi ini bersumber dari masalah – masalah
yang dihadapi oleh organisasi tempat penulis bekerja yaitu Biro Pengelolaan
Perbatasan Negara Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara. Isu utama yang
penulis angkat adalah : Tidak ada wadah komunikasi untuk koordinasi antara pihak
Biro Pengelolaan Perbatasan Negara dengan Kader Garda Batas setelah Bimtek
Kader Garda Batas selesai dilaksanakan. Kecenderungan yang terjadi pasca
Bimtek Kader Garda Batas adalah tidak ada koordinasi antara Biro Pengelolaan
Perbatasan dengan Kader Garda Batas sehingga kelanjutan dari pelatihan yang
telah diberikan dengan harapan untuk mewujudkan peran Kader Garda Batas
sebagai Penjaga, Pemelihara, dan Penggerak Pembangunan di kawasan
perbatasan tidak tercapai. Oleh karena itu penulis dalam kegiatan aktualisasi
menerapkan forum komunikasi yang berbasis teknologi informasi. Penggunaan
teknologi informasi dimaksudkan untuk mengatasi pemasalahan jarak dan waktu
dalam menjalankan fungsi forum komunikasi tersebut. Dengan adanya forum
komunikasi maka koordinasi antar BPPN dengan kader garda batas dapat terus
terlaksana dan sekaligus menjadi dukungan bagi peran Kader Garda Batas itu
sendiri. Setelah kegiatan aktualisasi selesai dilaksanakan penulis menemukan
bahwa kendala terbesar penerapan forum komunikasi tersebut adalah tidak
tersedianya jaringan internet di kawasan perbatasan, sehingga forum yang
terbentuk masih berbasis pesan singkat (SMS) sehingga intensitas percakapan
dalam forum tidak optimal. Namun disatu sisi forum komunikasi dapat membantu
untuk pertukaran informasi antara BPPN dengan Kader Garda Batas.
vi
DAFTAR TABEL
NO TABEL HAL
Golongan
Utara
Nilai-Nilai Organisasi
vii
DAFTAR LAMPIRAN
NO LAMPIRAN
1. Laporan Bimbingan Aktualisasi dan Jadwal Kegiatan
2. Biodata Peserta Bimtek Kader Garda Batas
viii
DAFTAR ISI
ix
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Pelaksanaan Latsar harus berorientasi kepada penyelenggaraan Diklat
Prajabatan yang lebih inovatif, dimana memungkinkan peserta mampu
menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara penerapan
dan aktualisasi langsung pada tempat magang, sehingga peserta dapat
merasakan manfaatnya.
2
relevan dengan nilai-nilai dasar ANEKA ditambah dengan materi pelayanan
publik, manajemen ASN dan Whole of Government (WOG) serta
Rancangan Aktualisasi yang disusun untuk memberikan solusi atas
pemecahan masalah berdasarkan hasil studi lapangan atas indentifikasi
berbagai permasalahan yang ada di lokasi magang.
3
Perbatasan Negara pada Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi dengan
jumlah cakupan 2 (dua) atau lebih kecamatan perbatasan negara atau
lokasi prioritas (lokpri).
4
perbatasan memiliki keterkaitan erat dengan misi pembangunan nasional,
terutama untuk menjamin keutuhan dan kedaulatan wilayah, pertahanan
dan keamanan nasional serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di
wilayah perbatasan.
5
dasar (seperti: jalan, listrik, air, sarana transportasi dan telekomunikasi),
rendahnya tingkat pendidikan, keterampilan dan kesehatan masyarakat,
ancaman keamanan dan pertahanan (seperti: kejahatan transnasional),
tumpang tindih kebijakan oleh instansi pemerintah dalam mengelola
wilayah perbatasan, pemekaran wilayah baru yang tidak disertai dengan
kesiapan sarana-prasarana dan sumber daya aparaturnya.
6
tokoh pemuda, tokoh wanita, mampu menggerakan, meningkatkan, dan
mengembangkan pengeloaan wilayah perbatasan sesuai dengan
karakteristik wilayah.
B. IDENTIFIKASI ISU
7
Tabel 1.1.
Tabel Analisis USG
Isu Kriteria
No SKO Priorita
Aktual/Masal Urgenc Seriousnes Growt
. R s
ah Pokok y s h
1. Tidak ada 5 4 5 14 1
wadaah
komunikasi
untuk
koordinasi
antara pihak
Biro
Pengelolaan
Perbatasan
Negara
dengan Kader
Garda Batas
setelah Bimtek
Kader Garda
Batas selesai
dilaksanakan.
2. Terbatasnya 4 4 5 13 2
sarana dan
prasarana
penunjang
peran kader
garda batas
sebagai
pendukung
pembangunan
di kawasan
perbatasan
8
D. RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN DAN OUTPUT YANG
DIHARAPKAN
Tabel 1.2.
Tabel Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan dan Otuput yang
diharapkan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
1 2 3 4
1 Konsultasi 1. Konsultasi dengan 1. Izin dan persetujuan
dengan atasan atasan terkait dari atasan/ mentor
dan koordinasi rancangan kegiatan terkait gagasan
dengan rekan aktualisasi yang rencana kegiatan
kerja akan dilaksanakan aktualisasi.
2. Koordinasi dengan 2. Saran/ masukan
rekan kerja terkait untuk
rencana kegiatan pengembangan
aktualisasi yang rancangan kegiatan
akan dilakukan. aktualisasi
9
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
1 2 3 4
mendukung peran bentuk soft copy dan
kader garda batas hard copy.
2. Identifikasi dan
antisipasi kendala
yang mungkin akan
dihadapi dalam
penerapan jaringan
komunikasi
3. Identifikasi tata cara
dan langkah –
langkah dalam
menerapkan
teknologi informasi
dan komunikasi
dalam mendukung
peran kader garda
batas
4 Koordinasi 1. Koordinasi dengan 1. Atasan menyetujui
dengan atasan atasan terkait rencana kegiatan
terkait rencana rencana yang diajukan
pelaksanaan pelaksanaan
2. Berkas berupa
kegiatan bimbingan teknis
teknis pelaksanaan
bimbingan kader garda batas di
serta data peserta
teknis kader Kec. Krayan
garda batas. 3. Saran dan kritikan
2. Mengumpulkan data
untuk memperbaiki
terkait teknis
atau
pelaksanaan acara
mengembangka n
serta invetarisir data
rencana kegiatan
peserta
3. Mengumpulkan kritik
dan saran terkait
pelaksanaan
rencana kegiatan
5 Optimalisasi 1. Mendata peserta 1. Daftar hadir serta
penerapan pelatahihan kader kontak peserta
teknologi garda batas di Kec. pelatihan kader
informasi dan Krayan garda batas
komunikasi
10
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
1 2 3 4
dalam bentuk 2. Koordinasi dengan 2. Forum komunikasi
forum peserta kader garda yang menjadi media
komunikasi batas terkait koordinasi dan
pada kegiatan pembentukan forum pertukaran informasi
bimtek kader komunikasi antara BPPN dan
garda batas di kader garda batas
3. Pembentukan forum
Kec. Krayan Kec. Krayan
komunikasi berbasis
teknologi selular
yang melibatkan
pihak BPPN dan
kader garda batas
Kec. Krayan
4. Mengidentifikasi
permasalahan yang
terjadi dalam
pembuatan forum
komunikasi dengan
meminta pendapat
dari peserta kader
garda batas
11
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
1 2 3 4
hasil kegiatan rekomendasi dalam dan arahan dari
aktualisasi bentuk soft copy dan pimpinan terkait
kepada atasan hard copy. hasil rancangan
aktualisasi
2. Menyampaikan
laporan hasil 2. Laporan akhir hasil
kegiatan dan kegiatan untuk
rekomendasi kepada dipresentasikan
atasan pada seminar
aktualisasi
3. Mendiskusikan hasil
kegiatan dan
rekomendasi kepada
atasan.
12
BAB II
GAMBARAN KEADAAN SEKARANG
A. GAMBARAN UMUM
1. DESKRIPSI WILAYAH / GAMBARAN UMUM ORGANISASI
1.1. PROFIL PROVINSI KALIMANTAN UTARA
13
Posisi geografis Provinsi Kalimantan Utara yang berbatsan
langsung dengan Malysia membuat provinsi ini berada di lokasi
strategis terutama dalam pertahanan dan keamanan negara. Selain itu,
menurut Undang – Undang No.20 Tahun 2012 tentang Pembentukan
Provinsi Kalimantan Utara, diketahui bahwa provinsi ini juga berada di
jalur pelyaran internasional (Alur Laut Kepulauan Indonesia/
Archipelagic Sealand Passage) dan merupakan pintu keluar /outlet ke
Asia Pasifik.
Visi:
Misi:
Mandiri :
Mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
Meningkatkan daya saing ekonomi rakyat berbasis
agroindustri, pariwisata, dan pertambangan yang
berkelanjutan.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas,
terampil, berakhlak mulia, serta berdaya saing tinggi.
Meningkatkan interkonektivitas antardaerah dan dengan
negara tetangga.
14
Pemerintah Yang Bersih Dan Berwibawa :
Mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan
berkompeten.
Menjadi pelayan masyarakat dalam pelayanan publik.
Meningkatkan kualitas pendidikan, pelayanan kesehatan,
perijinan dan kependudukan yang bebas suap dan
gratifikasi.
15
perbatasan negara. Biro Pengelolaan Perbatasan Negara Sekretariat
Daerah Provinsi Kalimantan Utara dipimpin oleh Kepala Biro yang
dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan.
2. SUMBER DAYA
2.1. Sumber Daya Aparatur
Sumber daya manusia merupakan faktor sentral dalam suatu
organisasi. Sumber daya manusia diperlukan dalam organisasi untuk
proses kemajuan organisasi. Sumber daya manusia yang dibutuhkan
adalah sumber daya manusia yang memiliki kompetensi, professional
dan berkomitmen dalam pekerjaan.
Biro pengelolaan perbatasan negara sekretariat daerah provinsi
Kalimantan utara memiliki pegawai sebanyak 20 yang berstatus
pegawai negeri sipil, 10 orang yang berstatus calon pegawai negeri sipil
dan 9 orang tenaga honorer (pegawai tidak tetap) sehingga total
keseluruhan sumber daya aparatur yang dimiliki sebanyak 39 orang.
Dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 2.1.
Daftar Nama Pegawai, NIP, Jabatan dan Golongan
16
Kepala Bagian Pengelolaan Batas
Muhammad Sirih, SE, M.AP
4 Negara
196510081993121001
Pembina Tk. I (IV/b)
17
Analis Kerjasama Bilateral dan
Suparman Rasyid, S.IP
14 Regional
199002122015031002
Penata Muda (III/a)
18
Kharisma Indah W., S.IP Pengelola Lintas Batas Negara
25
199306302018022002 CPNS (III/a)
Tabel 2.2.
Daftar Nama Pegawai Tidak Tetap
Daftar Pegawai Tidak Tetap
NO Nama
2. Sigit Prabowo, ST
5. Lia Mairinda, SE
6. Fitriyadi Ashari
7. Terri, S.Pd
9. Junaedi, SE
19
2.2. Sarana dan Prasarana
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi Biro Pengelolaan
Perbatasan Negara Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara
ditunjang oleh sarana dan prasarana sebagai berikut :
Tabel 2.3.
Daftar Sarana dan Prasarana Biro Pengelolaan Perbatasan Negara
No Nama / Jenis Barang Merk / type Jumlah
13 Scanner Canon 1
20
15 Mesin Hitung Manual Kalkulator Casio GX-145 2
21 Lemari Es - 1
26 Loudspeaker Dazumba 1
27 Loudspeaker Simbadda 3
28 Dispenser Miyako 1
31 Gorden/Tirai - 1
21
37 Hard Disk Transcend 2
39 Keyboard Logitech 1
48 Peralatan Personal - 1
Komputer Lain-lain
22
54 Unintemuptible Power prolink 2
Supply (UPS)
58 Kompas - 1
61 Personal Komputer HP 2
63 Bingkai / Pigura - 10
23
3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Biro Pengelolaan Perbatasan Negara mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di
bidang Pengelola Perbatasan.Untuk menyelenggarakan tugas pokok,
Biro Pengelolaan Perbatasan Negara Sekretariat Daerah Provinsi
mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pengelola Perbatasan
sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah;
b. Pemberian dukungan atas perencanaan, pembinaan dan
pengendalian kebijakan teknis bidang Pengelolaan
Perbatasan Negara.
c. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan
pengendalian teknis dibidang Pengelolaan Batas Negara.
d. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan
pengendalian teknis dibidang Pengelolaan Potensi Kawasan;
e. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan
pengendalian teknis dibidang Pengelolaan Infrastruktur
Kawasan;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Adapun tugas pokok dari masing-masing struktur dalam
organisasi Biro Pengelolaan Perbatasan Negara Sekretariat Daerah
Provinsi Kalimantan Utara dapat diuraikan masing-masing dalam
Tabel berikut:
24
Tabel 2.4.
Uraian Jabatan dan Tugas Pokok Biro Pengelolaan Perbatasan
Negara Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara
1. Tugas Pokok Kepala Biro Pengelolaan Perbatasan Negara
25
9. melakukan kerjasama dengan instansi terkait, Kabupaten/Kota,
Instansi Vertikal dan Mitra Kerja berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku untuk sinkronisasi program;
26
4. melakukan pengendalian, pengawasan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan pembangunan serta pengelolaan Batas Wilayah
Negara
27
7. melakukan pembinaan dan penilaian pegawai sesuai peraturan
dengan cara memberikan pengarahan sesuai peraturan dan
pedoman yang ada dalam rangka untuk meningkatkan kinerja
pegawai;
8. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bagian tugasnya dan
melaporkannya kepada pimpinan.
28
7. melaksanakan pelayanan administrasi keuangan Biro Pengelolaan
Perbatasan Negara sesuai tugas pokok dan fungsinya agar tugas
dapat berjalan sesuai prinsip-prinsip keuangan yang baik;
12. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik;
13. memeriksa hasil kerja bawahan sesuai tugas pokok dan fungsinya
agar tercapai efektivitas pelaksanaan tugas;
29
2. menyusun rencana pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana
kerja Bagian Pengelolaan Potensi Kawasan sesuai tugas pokok
dan fungsi agar dapat dilaksanakan dengan efektif;
30
6. Tugas Pokok Sub Bagian Potensi Ekonomi dan Sumber Daya
Alam
31
3. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya agar kegiatan berjalan sesuai dengan program
kerja masing-masing.
4. mengoordinasikan pelaksanaan tugas Sub Bagian Potensi Sosial
dan Budaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya untuk
sinkronisasi tugas;
5. mengendalikan pelaksanaan tugas Sub Bagian Potensi Sosial dan
Budaya dengan membimbing, mengarahkan dan mengawasi untuk
optimalisasi tugas;
6. melakukan pengawasan dan penilaian kepada pegawai dengan
cara memberikan pengarahan dan pembinaan sesuai dengan
peraturan/ pedoman dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai;
7. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian
Potensi Sosial dan Budaya untuk mengetahui tingkat pencapaian
kegiatan, permasalahan yang dihadapi serta upaya pemecahan;
8. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bagian tugas dan
melaporkan kepada pimpinan.
32
6. mengendalikan pelaksanaan tugas administrasi dan teknis
operasional Bagian dengan membimbing, mengarahkan dan
mengawasi untuk optimalisasi tugas;
7. melakukan pembinaan dan peningkatan kinerja pegawai;
8. mengevaluasi pelaksanaan program/kegiatan antara rencana
dengan realisasi yang dicapai, permasalahan yang dihadapi dan
pemecahan masalahnya;
9. merumuskan kebijakan, rencana program/kegiatan Bagian
Infrastruktur Kawasan;
10. melaksanakan tugas lain sesuai dengan arahan pimpinan;
11. melaporkan pelaksanaan tugas Bagian secara tertulis maupun
lisan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan
program/kegiatan dan pengambilan kebijakan Bagian Infrastruktur
Kawasan.
33
10. Tugas Pokok Sub Bagian Infrastruktur Fisik dan Pemerintahan
4. STRUKTUR ORGANISASI
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Biro Pengelolaan
Perbatasan Negara Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara
didukung struktur organisasi sejumlah 10 eselon pejabat structural
sebagai berikut :
1. Kepala Biro
2. Bagian Pengelola Batas Negara :
a. Sub Bagian Pengelolaan Batas Negara
b. Sub Bagian Tata Usaha
3. Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan terdiri dari :
a. Sub Bagian Potensi Ekonomi dan Sumber daya Alam;
34
b. Sub Bagian Potensi Sosial dan Budaya;
4. Bidang Pengelolan Infrastruktur Kawasan, terdiri dari :
a. Sub Bagian Infrastruktur Ekonomi, Sosial dan Budaya;
b. Sub Bagian Infrastruktur Fisik dan Pemerintahan;
35
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Biro Pengelolaan Perbatasan Negara
Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara
36
B. GAMBARAN KHUSUS
1.1. PROGRAM DAN KEGIATAN
Program dan kegiatan yang dilaksanakan pada Biro
Pengelolaan Perbatasan Negara Telah disusun dalam Rencana
Strategis.
37
Penyediaan Alat Tulis Kantor Jumlah penyediaan alat
tulis kantor yang
disediakan
38
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
39
1.2. ROLE MODEL
Role model merupakan bagian penting bagi penulis dalam
berproses di dalam organisasi. Dalam kehidupan sehari – hari di dalam
organisasi, role model mempengaruhi sikap dan perilaku penulis dalam
pekerjaan, cara penulis dalam mengambil keputusan, serta sedikit
banyak juga mempengaruhi sudut pandang penulis dalam melihat
sebuah permasalahan.
Dalam proses habituasi penulis sebagai peserta pelatihan dasar
CPNS angkatan II menjadikan atasan langsung penulis dan sekaligus
mentor penulis sebagai role model dalam proses habituasi di tempat
kerja. Pemilihan ini didasari oleh penilaian penulis bahwa sosok beliau
dapat penulis jadikan panutan khusunya dalam hal kedisiplinan, kerja
keras dan pemikiran kreatif yang dimilik oleh atasan langsung/mentor
penulis. Penulis mendapatkan banyak kesan dan masukan yang
berguna yang dapat penulis terapkan dalam menjalani tugas pokok dan
fungsi kedepannya.
40
BAB III
REALISASI AKTUALISASI
41
Gambar 3.2 Konsultasi dengan Mentor
42
Gambar 3.3 Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Bimtek Kader Garda
Batas Agkatan II
43
Gambar 3.4 Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan/Panduan
Pelaksanaan Bimtek Kader Garda Batas
44
Kegiatan 3 Penyusunan Rencana Kegiatan
45
Gambar 3.5 Rundown Acara Bimtek Kader Garda Batas Angkatan
II tahun 2018
46
Kegiatan 5 Optimalisasi penerapan teknologi informasi dalam
bentuk forum komunikasi pada kegiatan Bimtek Kader Garda
Batas di Kecamatan Krayan
Kegiatan ini dilaksanakan pada saat Bimtek Kader Garda Batas
dilaksanakan yaitu pada tanggal 25 – 26 Juli 2018, di Gedung
Serbaguna Long Bawan, Kec. Krayan. Pada kegiatan ini penulis juga
berperan sebagai panitia. Pada awal acara, penulis menjaga meja
registrasi untuk mendata peserta Bimtek dan memastikan bahwa
peserta yang hadir memiliki nomor telepon yang bisa dihubungi. Dari 80
peserta yang ditargetkan, hanya 72 yang hadir, dan hanya 68 orang
yang memiliki nomor telepon yang bisa dihubungi.
47
Gambar 3.7 Penulis Sebagai Panitia dalam Pelaksanan Bimtek
Kader Garda Batas
48
Gambar 3.8 Rekomendasi/Tindak Lanjut Kegiatan Bimtek Kader
Garda Batas
49
Kegiatan 6 Monitoring dan evaluasi hasil kegiatan
50
Gambar 3.9 Sistem Informasi Kawasan Perbatasan - Dashboard
51
Gambar 3.10 Sistem Informasi Kawasan Perbatasan - Grup
52
Gambar 3.11 Sistem Informasi Kawasan Perbatasan – Pesan
Keluar
53
Akan tetapi selama beberapa minggu proses pengamatan,
forum komunikasi yang ada dirasa kurang efektif. Salah satu faktor
terbesar adalah tidak adanya jaringan internet di kawasan perbatasan
Krayan. Sementara itu jaringan seluler yang digunakan untuk
mengirimkan sms juga tidak secepat yang diharapkan, banyak
informasi yang terlambat untuk dikirim/diterima.
54
FAKTOR PENDUKUNG REALISASI AKTUALISASI
Dalam kegiatan aktualisasi yang penulis lakukan terdapat
beberapa faktor pendukung realisasi aktualisasi diantaranya :
1. Dukungan Organisasi
Dukungan dari organisasi merupakan hal penting selama
masa realisasi aktualisasi yang dilaksanakan oleh penulis.
Merupakan kesediaan dari organisasi sehingga penulis dapat
melaksanakan kegiatan – kegiatan dalam rancangan aktualisasi
serta dapat berpartisipasi aktif dalam kepanitiaan Bimtek Kader
Garda Batas angkatan II. Kemudian saran dan kritik dari atasan
serta masukan dari rekan kerja sedikit banyak turut mempengaruhi
proses penyusunan laporan aktualisasi ini.
2. Dukungan Mentor
Mentor adalah orang yang sangat membantu penulis ketika
proses aktualisasi dilaksanakan. Mentor juga yang membantu
penulis menentukan isu / permasalahan yang terjadi pada Biro
Pengelolaan Perbatasan Negara. Mentor juga yang memberikan
saran dan masukan yang penulis jadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam melakukan proses aktulisasi. Mentor juga
yang memberikan penulis contoh dalam bersikap dan berperilaku.
1. Hambatan Waktu
Keterbatasan waktu dalam melaksanakan realisasi
aktualisasi merupakan hambatan yang mempengaruhi hasil akhir
dari laporan aktualisasi penulis. Kemudian penulis dalam masa
realisasi aktualisasi juga harus menunggu kegiatan Bimtek Kader
Garda Batas berjalan untuk dapat melaksanakan rencana kegiatan.
55
Bimtek Kader Garda Batas dilaksanakan pada tanggal 25 – 26 Juli
2018 yang artinya masa habituasi telah berjalan selama kurang
lebih 2 bulan sehingga tidak banyak waktu bagi penulis untuk
mengawasi dan mengevaluasi jalan nya forum komunikasi. Penulis
menyadari bahwa sangat sulit untuk menciptakan forum
komunikasi dengan intensitas percakapan yang tinggi dalam waktu
yang singkat. Akan tetapi forum komunikasi yang sudah terbentuk
dalam jangka panjang diharapkan untuk dapat terus berkembang.
56
BAB IV
ANALISA
1 2 3
57
Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan
Pelatihan
1 2 3
4. Manajemen PNS
5. Whole of Government
58
Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan
Pelatihan
1 2 3
59
Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan
Pelatihan
1 2 3
60
Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan
Pelatihan
1 2 3
61
Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan
Pelatihan
1 2 3
62
B. Realisasi Aktualisasi dan Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Kegiatan aktualisasi diharapkan dapat memberikan kontribusi
terhadap Visi-Misi Organisasi sehingga membuat organisasi itu menjadi
lebih baik lagi. Untuk Biro Pengelolaan Perbatasan Negara yang
merupakan unsur supporting staff pada Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Utara, Visi-Misi Organisasi mengikuti Visi-Misi dari Provinsi
Kalimantan Utara. Keterkaitan antara Aktualisasi dengan Visi-Misi
Organisasi dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2.
Realisasi kegiatan dan Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi
1 2 6
63
Kontribusi Terhadap Visi-Misi
No. Kegiatan
Organisasi
1 2 6
64
C. Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan Aktulisasi yang dilaksanakan diharapkan akan terjadi
penguatan terhadap organisasi. Aktulisasi bertujuan nilai-nilai yang
terdapat dalam organisasi dipahami oleh sepenuhnya oleh setiap
anggota organisasi. Adapun nilai – nilai yang terkandung dalam
organisasi penulisi adalah :
a. Jujur
Berpikir, berperilaku, bertindak dengan amanah, transparan, penuh
integritas, memegang teguh kode etik, dan loyal kepada bangsa
dan negara.
b. Profesional
Bekerja dengan semangat, cermat, akuntabel, disiplin, akurat, dan
tuntas atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung
jawab, komitmen yang tinggi, membangun sinergi internal dan
eksternal, serta mampu melihat perkembangan jauh ke depan.
c. Melayani
Memberikan layanan prima dengan memahami kebutuhan
pemangku kepentingan, dilakukan dengan sepenuh hati, proaktif,
profesional, simpel, efisien, dan tepat waktu dalam rangka
memenuhi kepuasan internal dan publik.
d. Inovatif
Berwawasan terbuka, selalu belajar untuk peningkatan diri,
memiliki ide baru yang bermanfaat, mampu membuat solusi
alternatif dalam pekerjaan untuk mempercepat tercapainya target
kinerja.
e. Berarti
Menjadi manusia yang memanusiakan manusia, memberi manfaat
bagi diri sendiri, orang lain, Provinsi Kalimantan Utara, bangsa dan
negara, sehingga menjadi teladan, tempat bertanya, mampu
memimpin, dan memecahkan masalah.
Realisasi kegiatan dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi dapat
dipahami pada tabel 4.3.
65
Tabel 4.3
Realisai Kegiatan dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
1 2 7
66
No. Kegiatan Penguatan Nilai Organisasi
1 2 7
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada pelaksanaan aktualisasi selama masa
habituasi penulis dengan penerapan nilai – nilai ANEKA dan mata
kuliah yang penulis dapatkan selama masa off campus, penulis
menyimpulkan bahwa ANEKA dan mata kuliah yang diberikan sangat
penting bagi ASN dalam menjalankan tugas. ASN dalam menjalankan
tugas nya membutuhkan nilai – nilai dasar yang dapat dijadikan
pegangan dalam bertindak, berperilaku, dan dalam pengambilan
keputusan. Hal ini bertujuan agar kepercayaan yang diberikan
masyarakat melalui pajak dapat dimanfaatkan dengan efektif dan
efisien serta tetap dilandaskan pada nilai – nilai moral. Dari
pelaksanaan aktualisasi, penulis juga menyimpulkan beberapa hal.
Pertama, kehadiran Negara di perbatasan tidak harus selalu
dalam bentuk fisik. Justru komunikasi yang aktif walau terbatas oleh
jarak lebih diapresiasi oleh masyarakat, terlebih lagi jika komunikasi
tersebut tidak hanya menjadi obrolan semata tetapi dapat direalisasikan
dalam bentuk program – program pemerintah.
Kedua, melalui forum komunikasi, pemerintah mendapatkan
laporan – laporan yang lebih aktual meskipun informasi yang didapat
tidak sepenuhnya dapat dipercaya namun dapat dijadikan dasar dalam
mengambil tindakan.
Ketiga, forum komunikasi yang telah terbentuk adalah program
jangka panjang yang diharapkan kedepannya komunikasi yang
dilakukan kedua pihak akan semakin intensif dan dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
68
B. Saran
Beberapa saran yang dapat penulis sampaikan terkait program
yang sudah ada maupun untuk pengembangnya adalah :
1. Agar forum komunikasi yang telah dibangun tetap dijaga agar tidak
terbengkalai;
2. Agar forum komunikasi yang telah ada ditanggapi dengan serius
oleh pengambil keputusan;
3. Butuh dukungan dari pengambil keputusan untuk mengembangkan
forum komunikasi yang sudah ada terutama dalam hal sarana dan
prasarana pendukung untuk mengoptimalkan fungsi dari forum
komunikasi;
4. Dukungan anggaran dari pengambil keputusan untuk
pengembangan aplikasi agar lebih mudah diakses dan lebih mudah
digunakan serta memiliki fungsi yang lebih variatif;
5. Untuk kedepannya supaya Forum Komunikasi dapat mencakup
seluruh wilayah kecamatan yang berada di kawasan perbatasan.
69
DAFTAR PUSTAKA
Buku
70
Peraturan
71
BIODATA PENULIS
72