Anda di halaman 1dari 81

LAPORAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI DALAM


BENTUK FORUM KOMUNIKASI UNTUK MENDUKUNG
PERAN KADER GARDA BATAS SEBAGAI PENJAGA,
PEMELIHARA, DAN PENGGERAK PEMBANGUNAN DI
KAWASAN PERBATASAN

Disusun Oleh :

WINDRY NICHOLAS, S.Hub.Int


NIP. 199111072018021001
NOMOR PRESENSI 34
INSTANSI BIRO PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA
PROVINSI KALIMANTAN UTARA

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III


ANGKATAN IV POLA KERJASAMA BADAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN
PUSAT KAJIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR III
LEMBAGA ADMNISTRASI NEGARA
(PKP2A III SAMARINDA)

TAHUN 2018

i
HALAMAN PENGESAHAN

PELAKSANAAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI DALAM BENTUK
FORUM KOMUNIKASI UNTUK MENDUKUNG PERAN KADER GARDA
BATAS SEBAGAI PENJAGA, PEMELIHARA, DAN PENGGERAK
PEMBANGUNAN DI KAWASAN PERBATASAN

Telah Diseminarkan Pada :


Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Oktober 2018
Tempat : Kantor BPSDM Provinsi Kalimantan Utara
Jalan Jeruk No. 34 – Tanjung Selor

Disusun Oleh :
Nama : WINDRY NICHOLAS, S.Hub.Int
NIP : 19911107 201802 1 001
Jabatan : Analis Kerjasama Bilateral dan Regional
Angkatan : IV
No. Presensi : 34

Tanjung Selor, 20 Oktober 2018

Mengetahui,

COACH MENTOR

Endro Marijanto, S.Pd, MBA Hairul Anwar, S.Hut.,M.AP


NIP. 19680803 199201 1 004. NIP. 19721218 200604 1 010

Menyetujui
PENGUJI

Harry Prawoto
NIP 19671005 199002 1 002

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

PELAKSANAAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI DALAM BENTUK
FORUM KOMUNIKASI UNTUK MENDUKUNG PERAN KADER GARDA
BATAS SEBAGAI PENJAGA, PEMELIHARA, DAN PENGGERAK
PEMBANGUNAN DI KAWASAN PERBATASAN

Telah Disetujui Untuk Diseminarkan Pada :


Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Oktober 2018
Tempat : Kantor BPSDM Provinsi Kalimantan Utara
Jalan Jeruk No. 34 – Tanjung Selor

Disusun Oleh :
Nama : WINDRY NICHOLAS, S.Hub.Int
NIP : 19911107 201802 1 001
Jabatan : Analis Kerjasama Bilateral dan Regional
Angkatan : IV
No. Presensi : 34

Tanjung Selor, 20 Oktober 2018

Mengetahui,

COACH MENTOR

Endro Marijanto, S.Pd, MBA Hairul Anwar, S.Hut.,M.AP


NIP. 19680803 199201 1 004. NIP. 19721218 200604 1 010

iii
KATA PENGANTAR

Ungkapan syukur selalu penulis panjatkan kepada sang maha kuasa


Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Utara Tahun
2018.
Keberhasilan rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari bantuan dan
dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Kedua Orang Tua Penulis yang telah memberikan bimbingan dan saran.
2. Bapak DR. H. Suriansyah, M.AP, selaku Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Utara.
3. Bapak DR. Samuel ST Padan, selaku Kepala Biro Pengelolaan Perbatasan
Negara
4. Bapak Muhammad Sirih, SE., M.AP Selaku Kepala Bagian Pengelolaan Batas
Negara.
5. Bapak Hairul Anwar, S.Hut., M.AP, selaku Kepala Subbagian Pengelolaan
Batas Negara dan juga sebagai mentor dalam proses rancangan aktualisasi
di Biro Pengelolaan Perbatasan Negara.
6. Bapak Endro Marijanto, S.Pd, MBA selaku coach selama diklat Pelatihan
Dasar ini, yang telah dengan sabar dan ikhlas membimbing penulis.
7. Para Widyaisawara yang sudah membagikan ilmu selama masa
pembelajaran.
8. Segenap staf pegawai Biro Pengelolaan Perbatasan Negara.
9. Rekan-rekan sejawat Prajabatan CPNS Golongan III Angkatan IV Bulungan

Penulis berharap Rencana aktualisasi ini dapat berguna dalam


menambah wawasan serta pengetahuan mengenai penerapan nilai dasar ASN
yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi). Semoga Rencana Aktualisasi ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membaca.

iv
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Rancangan
Aktualisasi ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Penulis
memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
penulis juga mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan. Demikianlah yang dapat disampaikan, bila terdapat kekurangan yang
kurang berkenan, penulis mohon maaf.

Tanjung Selor, Juli 2018

Windry Nicholas, S.Hub.Int


NIP. 19911107 201802 1 001

v
DESKRIPSI SINGKAT

Laporan aktualisasi disusun dalam rangka memenuhi tugas tugas akhir Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2018. Hal – hal yang
mendasari penyusunan laporan aktualisasi ini bersumber dari masalah – masalah
yang dihadapi oleh organisasi tempat penulis bekerja yaitu Biro Pengelolaan
Perbatasan Negara Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara. Isu utama yang
penulis angkat adalah : Tidak ada wadah komunikasi untuk koordinasi antara pihak
Biro Pengelolaan Perbatasan Negara dengan Kader Garda Batas setelah Bimtek
Kader Garda Batas selesai dilaksanakan. Kecenderungan yang terjadi pasca
Bimtek Kader Garda Batas adalah tidak ada koordinasi antara Biro Pengelolaan
Perbatasan dengan Kader Garda Batas sehingga kelanjutan dari pelatihan yang
telah diberikan dengan harapan untuk mewujudkan peran Kader Garda Batas
sebagai Penjaga, Pemelihara, dan Penggerak Pembangunan di kawasan
perbatasan tidak tercapai. Oleh karena itu penulis dalam kegiatan aktualisasi
menerapkan forum komunikasi yang berbasis teknologi informasi. Penggunaan
teknologi informasi dimaksudkan untuk mengatasi pemasalahan jarak dan waktu
dalam menjalankan fungsi forum komunikasi tersebut. Dengan adanya forum
komunikasi maka koordinasi antar BPPN dengan kader garda batas dapat terus
terlaksana dan sekaligus menjadi dukungan bagi peran Kader Garda Batas itu
sendiri. Setelah kegiatan aktualisasi selesai dilaksanakan penulis menemukan
bahwa kendala terbesar penerapan forum komunikasi tersebut adalah tidak
tersedianya jaringan internet di kawasan perbatasan, sehingga forum yang
terbentuk masih berbasis pesan singkat (SMS) sehingga intensitas percakapan
dalam forum tidak optimal. Namun disatu sisi forum komunikasi dapat membantu
untuk pertukaran informasi antara BPPN dengan Kader Garda Batas.

Keyword : Aktualisasi, Biro Pengelolaan Perbatasan Negara, Kader Garda Batas,


Forum Komunikasi

vi
DAFTAR TABEL

NO TABEL HAL

1. Tabel 1.1. Tabel Analisis USG 8

2. Tabel 1.2. Tabel Rencana Kegiatan, Tahapan 9

Kegiatan dan Output yang diharapkan

3. Tabel 2.1. Daftar Nama Pegawai, NIP, Jabatan dan 16

Golongan

4. Tabel 2.2. Daftar Nama Pegawai Tidak Tetap 19

5. Tabel 2.3. Daftar Sarana dan Prasarna Biro 20

Pengelolaan Perbatasan Negara

6. Tabel 2.4. Uraian Jabatan dan Tugas Pokok Biro 25

Pengelolaan Perbatasan Negara

Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan

Utara

7. Tabel 2.5. Tabel Program dan Kegiatan Tahun 2018 37

8. Tabel 4.1. Tabel Realisasi Kegiatan dan Keterkaitan 57

dengan Substansi Mata Pelatihan

9. Tabel 4.2. Tabel Realisasi Kegiatan dan Kontribusi 63

terhadap Visi-Misi Organisasi

10. Tabel 4.3. Tabel Realisasi Kegiatan dan Penguatan 66

Nilai-Nilai Organisasi

vii
DAFTAR LAMPIRAN

NO LAMPIRAN
1. Laporan Bimbingan Aktualisasi dan Jadwal Kegiatan
2. Biodata Peserta Bimtek Kader Garda Batas

viii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI HAL


HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN JUDUL ii
LEMBAR PENGESAHAN SEMINAR iii
KATA PENGANTAR iv
DESKRIPSI SINGKAT vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
DAFTAR ISI ix
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B. Identifikasi isu 7
C. Perumusan dan penetapan isu 7
D. Rencana kegiatan, tahapan kegiatan dan output yang
9
diharapkan
BAB II GAMBARAN KEADAAN SEKARANG 13
A. GAMBARAN UMUM 13
1. Deskripsi Wilayah/Gambaran Umum Instansi 13
1.1. Profil Provinsi Kalimantan Utara 13
1.2. Visi dan Misi 14
1.3. Biro Pengelolaan Perbatasan Negara 15
2. Sumber Daya 16
2.1. Sumber Daya Aparatur 16
2.2. Sarana dan Prasarana 20
3. Tugas Pokok dan Fungsi 34
B. GAMBARAN KHUSUS 37
1.1. Program dan Kegiatan 37
1.2. Role Model 40
BAB III REALISASI AKTUALISASI 41
A. Realisasi Kegiatan dan Output 41
B. Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi 55
C. Faktor Penghambat Realisasi Aktualisasi 55
BAB IV ANALISA 57
A. Realisasi Aktualisasi dan Keterkaitan Dengan
57
Substansi Mata Pelatihan
B. Realisasi Aktualisasi dan Kontribusi Terhadap Visi-Misi
63
Organisasi
C. Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-nilai
65
Organisasi
BAB V PENUTUP 68
A. Kesimpulan 68
B. Saran 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

ix
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka mencapai tujuan negara seperti yang diamanatkan


dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Alenia Ke-4 yang
berbunyi “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Maka,
sebagai komponen penting untuk mewujudkan tujuan negara tersebut,
maka hal tersebut masuk ke dalam tugas, pokok, fungsi, dan tanggung
jawab Aparatur Sipil Negara dimana di dalamnya terdapat Pegawai Negeri
Sipil. Lahirnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN) merupakan salah satu bentuk rangkaian reformasi
kepegawaian. Reformasi yang dimaksud ini sebagaimana diwujudkan
dalam tugas ASN. Paling tidak terdapat tiga peran ASN. Pertama, ASN
sebagai pelaksana kebijakan publik (public policy). Kedua, ASN sebagai
pelayanan publik (publik sevice). Ketiga, ASN sebagai perekat/pemersatu
bangsa. Harapannya, dengan terlaksananya fungsi tersebut akan terbentuk
ASN yang memiliki integritas tinggi, akuntabel, dan transparan.

Seiring berkembangnya pola pikir dan pengetahuan masyarakat


terhadap penyelenggaraan pemerintahan, maka diperlukan ASN yang
berkualitas, proposional dan disiplin tinggi dalam melaksanakan tugas
sebagai pengayom masyarakat. Dalam rangka menjalankan peranan
tersebut diperlukan sosok aparatur atau PNS yang profesional, yaitu
mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya secara profesional
sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan
efisien. Hal ini, sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Pembentukan sosok
ASN yang profesional sebagaimana telah di uraikan diatas maka perlu
dilaksanakan pembinaan melalui jalur pelatihan dasar (Latsar).

1
Pelaksanaan Latsar harus berorientasi kepada penyelenggaraan Diklat
Prajabatan yang lebih inovatif, dimana memungkinkan peserta mampu
menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara penerapan
dan aktualisasi langsung pada tempat magang, sehingga peserta dapat
merasakan manfaatnya.

Pelaksanaan Latsar lebih lanjut diatur dengan Keputusan Kepala


Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2015 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III, mengatur kurikulum baru terkait Diklat Prajabatan
CPNS Golongan III melalui 3 (tiga) tahap yaitu on-campus, off-campus, on-
campus. Pada tahap on-campus pertama, maka para peserta mengikuti
tahap Internalisasi Nilai-nilai Dasar PNS. Tahap Internalisasi yang
dimaksud yaitu membekali peserta dengan nilai-nilai dasar yang dibutuhkan
dalam menjalankan tugas jabatan PNS secara profesional sebagai pelayan
masyarakat yang harus mampu menganalisis Pelayanan Publik,
Manajemen ASN dan Whole of Government dengan memberikan solusi
atau penyelesain kerja.

Tahap Internalisasi (on-class) yang dimaksud yaitu membekali peserta


dengan nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan
PNS secara profesional sebagai pelayan masyarakat yang meliputi :
akuntabilitas PNS, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi, Whole Of Government, Pelayanan Publik, serta Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Kemudian, pada tahap off-class para peserta Latsar
mengikuti tahap aktualisasi dimana para peserta diklat harus mampu
mengimplementasikan 5 (lima) nilai dasar “ANEKA” baik itu di tempat kerja
maupun di tempat magang yang telah ditentukan. Selanjutnya, rancangan
aktualisasi yang dibuat oleh penulis ini bermaksud agar nantinya tahap
aktualisasi yang dilakukan dapat lebih terkonsep dan memiliki program
kerja yang berlandaskan nilai-nilai “ANEKA”. Nilai-nilai dasar ANEKA
tersebut akan ditanamkan dan dilaksanakan pada pelaksanaan habituasi di
lokasi magang/habituasi. Dalam pelaksanaan habituasi, peserta Pelatihan
Dasar CPNS sebelumnya telah dibekali dengan berbagai materi yang

2
relevan dengan nilai-nilai dasar ANEKA ditambah dengan materi pelayanan
publik, manajemen ASN dan Whole of Government (WOG) serta
Rancangan Aktualisasi yang disusun untuk memberikan solusi atas
pemecahan masalah berdasarkan hasil studi lapangan atas indentifikasi
berbagai permasalahan yang ada di lokasi magang.

Provinsi kalimantan utara adalah sebuah daerah otonomi baru yang


terbentuk pada tanggal 25 oktober 2015 sesuai undang – undang nomor 20
tahun 2012. Pada tanggal 22 april 2013 kementerian dalam negeri
menetapkan 11 daerah otonomi baru termasuk didalamnya provinsi
kalimantan utara. Tanggal 22 april ditetapkan sebagai hari jadi atau hari
ulang tahun provinsi kalimantan utara. Tepat tanggal 22 April 2018
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara merayakan ulang tahun yang ke 5
dan mendapatkan status otonomi penuh dari pemerintah pusat.

Pembentukan Organisasi Biro Pengelolaan Perbatasan Negara


Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara ditetapkan berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Utara, sedangkan rincian
tugas pokok dan fungsinya diatur dalam Peraturan Gubernur Kaimantan
Utara Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Daerah Provinsi Kalimantan Utara. Biro Pengelolaan Perbatasan Negara,
selanjutnya disebut BPPN, merupakan organisasi perangkat daerah baru di
Provinsi Kalimantan Utara yang dibentuk mulai Tahun 2017. Sebelumnya,
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang membidangi urusan
perbatasan adalah Badan Pengelola Perbatasan yang dibentuk sejak
terbentuknya pemerintahan di Provinsi Kalimantan Utara pada tahun 2013
sampai dengan tahun 2016. Perubahan kelembagaan ini salah satunya
adalah karena dengan memperhatikan Surat Menteri Dalam Negeri RI
Nomor 185.5/4070A/SJ, Tanggal 31 Oktober 2016, Tentang
Penegasan/Penjelasan atas angka 1 huruf g Surat Menteri Dalam Negeri
Nomor 88/3774/SJ tanggal 11 Oktober 2016 perihal Pedoman Persetujuan
Perda tentang Perangkat Daerah yang menegaskan bahwa untuk
Perangkat Daerah di provinsi dapat berbentuk Biro Pengelolaan

3
Perbatasan Negara pada Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi dengan
jumlah cakupan 2 (dua) atau lebih kecamatan perbatasan negara atau
lokasi prioritas (lokpri).

Kawasan perbatasan negara adalah wilayah kabupaten/kota yang


secara geografis dan demografis berbatasan langsung dengan negara
tetangga dan/atau laut lepas. Kawasan perbatasan terdiri dari kawasan
perbatasan darat dan laut, yang tersebar secara luas dengan tipologi yang
beragam, mulai dari pedalaman hingga pulau-pulau kecil terdepan/terluar .
Wilayah perbatasan di Indonesia sudah terlanjur identik sebagai daerah
yang tertinggal dan terisolasi. Corak ketertinggalan wilayah perbatasan
dapat dilihat dari berbagai macam segi, antara lain: infrastruktur dasar yang
tersedia masih sangat minim, rendahnya tingkat kesejahteraan
masyarakatnya, kurang baiknya kualitas pendidikan dan pelayanan
kesehatan. Sementara karakter keterisolasian wilayah perbatasan dapat
dirasakan dari tingkat kesulitan akses menuju ke daerah perbatasan,
biasanya sangat sulit dicapai karena kondisi geografisnya yang berbukit-
bukit sehingga hanya bisa dijangkau dengan menggunakan pesawat
perintis atau menggunakan perahu yang didesain khusus untuk melalui
sungai-sungai yang berjeram.

Jika dilihat dari posisinya yang langsung berhadapan dengan wilayah


teritorial kedaulatan negara tetangga, maka wilayah perbatasan negara
dapat digolongkan sebagai kawasan yang sangat strategis. Namun sayang
potensi sumber daya alam yang terkandung di dalamnya belum
dimanfaatkan secara maksimal, sehingga menjadikan daerah perbatasan
termasuk dalam kategori kawasan tertinggal. Untuk melepaskan wilayah
perbatasan dari problem ketertinggalan dan keterisolasian maka perlu
disusun seperangkat kebijakan pembangunan yang holistik dengan
memperhatikan kebutuhan dasar dari masyarakat yang hidup di daerah
perbatasan tersebut. Isu pembangunan kawasan perbatasan saat ini
memang telah menjadi salah satu isu yang cukup penting pada level
nasional, sehingga masuk menjadi salah satu agenda dalam rencana
pembangunan jangka menengah nasional. Pembangunan wilayah

4
perbatasan memiliki keterkaitan erat dengan misi pembangunan nasional,
terutama untuk menjamin keutuhan dan kedaulatan wilayah, pertahanan
dan keamanan nasional serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di
wilayah perbatasan.

Pembangunan menjadi kata kunci yang paling penting untuk sebuah


alasan perbaikan kondisi di wilayah perbatasan. Pembangunan merupakan
sebuah keniscayaan yang harus dilakukan oleh setiap negara-bangsa yang
mendambakan untuk mewujudkan mimpi tentang kesejahteraan
masyarakat secara menyeluruh. Oleh karena itu konsentrasi implementasi
program pembangunan nasional tidak hanya berkutat di daerah perkotaan,
tapi juga harus diorientasikan untuk menciptakan pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi baru, seperti kawasan perbatasan.

Kawasan perbatasan di Provinsi Kalimantan Utara merupakan salah


satu titik potensial yang bisa dijadikan pusat pertumbuhan ekonomi baru
tersebut. Secara geografis posisi wilayah Provinsi Kalimantan Utara
berbatasan langsung dengan daratan Malaysia Timur, bahkan terdapat dua
Kabupaten sekaligus di Provinsi Kalimantan Utara yaitu Kabupaten
Nunukan dan Kabupaten Malinau yang berjarak sangat dekat dengan
wilayah kedaulatan negara Malaysia. Alasan utama yang mendasari
mengapa kawasan perbatasan di Provinsi Kalimantan Utara perlu dijadikan
sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru adalah karena wilayah
perbatasan yang di Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau memiliki
sejumlah potensi sumber daya alam yang luar biasa, antara lain:
sumberdaya hutan dan kawasan konservasi, keanekaragaman hayati,
perkebunan, pertanian, perikanan, peternakan, bahan tambang dan
sumber daya mineral, potensi wisata alam. Sejumlah potensi tersebut harus
diakui belum dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah.

Namun di samping potensi-potensi tersebut, implementasi program


pembangunan wilayah perbatasan di provinsi Kalimantan Utara saat ini dan
masa selanjutnya akan terkendala oleh sejumlah persoalan yang cukup
kompleks dan berdimensi majemuk, antara lain: keterbatasan infrastruktur

5
dasar (seperti: jalan, listrik, air, sarana transportasi dan telekomunikasi),
rendahnya tingkat pendidikan, keterampilan dan kesehatan masyarakat,
ancaman keamanan dan pertahanan (seperti: kejahatan transnasional),
tumpang tindih kebijakan oleh instansi pemerintah dalam mengelola
wilayah perbatasan, pemekaran wilayah baru yang tidak disertai dengan
kesiapan sarana-prasarana dan sumber daya aparaturnya.

Dalam rangka pengelolaan perbatasan negara dalam wilayah


pemerintah Provinsi Kalimantan Utara yang lebih terarah, terintegrasi dan
terukur, sebagaimana amanat Undang – Undang Nomor 43 tahun 2008
tentang Wilayah Negara, UU Nomor 20 tahun 2012 tentang Pembentukan
Provinsi Kalimantan Utara dan UU Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah serta dalam rangka mewujudkan arahan Bapak
Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dalam agenda Nawacita
ke-3, “Membangun Indonesia dari Pinggiran” dan mewujudkan visi dan misi
Gubernur Kalimantan Utara, maka Biro Pengelolaan Perbatasan Negara
Sekretariat Daerah Provinsi kalimantan Utara melaksanakan program dan
kegiatan yaitu pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Garda Batas.

Pelaksanaan Bimtek Garda Batas merupakan salah satu implementasi


visi “Berpadu dalam kemajemukan untuk mewujudkan Kaltara yang
mandiri, aman dan damai dengan didukung pemerintahan yang bersih dan
berwibawa” serta dalam misi 1. Mandiri : Meningkatkan kualitas SDM yang
cerdas, terampil, berakhlak mulia, serta berdaya saing tinggi. 2. Aman dan
Damai : Membangun daerah perbatasan yang aman, sehingga seluruh
program yang ada dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
sebagai bentuk keseriusan dalam pengelolaan perbatasan dapat terserap
oleh masyarakat perbatasan di Kalimantan Utara.

Garda Batas sesuai dengan pengertian adalah kader masyarakat


perbatasan yang berperan dan ikut serta menjaga, memelihara, dan
menggerakan pembangunan perbatasan. Diharapkan Garda Batas yang
terdiri dari 5 (lima) unsur yang ada dalam masyarakat yaitu: unsur pimpinah
pemerintah desa/kelurahan, unsur tokoh adat/agama, unsur pendidik/guru,

6
tokoh pemuda, tokoh wanita, mampu menggerakan, meningkatkan, dan
mengembangkan pengeloaan wilayah perbatasan sesuai dengan
karakteristik wilayah.

Dengan alasan tersebut di atas maka penulis menyusun Laporan


Aktualisasi ini dengan judul “OPTIMALISASI PENERAPAN TEKNOLOGI
INFORMASI DALAM BENTUK FORUM KOMUNIKASI UNTUK
MENDUKUNG PERAN KADER GARDA BATAS SEBAGAI PENJAGA,
PEMELIHARA, DAN PENGGERAK PEMBANGUNAN DI KAWASAN
PERBATASAN”.

B. IDENTIFIKASI ISU

Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan pada latar belakang diatas


didapatkan kesimpulan bahwa ada 2 permasalahan yang saat ini sedang
dihadapi oleh Biro Pengelolaan Perbatasan Negara. Permasalahan ini
memerlukan solusi kreatif dan inovatif dari ASN yang berada di dalam
organisasi Biro Pengelolaan Perbatasan Negara. Permasalahan yang
terjadi diantaranya :

1. Tidak ada wadah komunikasi untuk koordinasi antara pihak Biro


Pengelolaan Perbatasan Negara dengan Kader Garda Batas setelah
Bimtek Kader Garda Batas selesai dilaksanakan.

2. Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang peran kader garda


batas sebagai penjaga, pemilahara, dan penggerak pembangunan
di kawasan perbatasan

C. PERUMUSAN DAN PENETAPAN ISU

Setelah ditetapkan isu yang menjadi masalah pada Biro Pengelolaan


Perbatasan Negara selanjutnya dilakukan proses penilaian menggunakan
analisis USG ( Urgent, Strength, Growth ) untuk menetukan isu mana yang
menjadi prioritas utama untuk diselesaikan dengan menggunakan inovasi
yang dapat membuat organisasi menjadi lebih baik lagi.

7
Tabel 1.1.
Tabel Analisis USG

Isu Kriteria
No SKO Priorita
Aktual/Masal Urgenc Seriousnes Growt
. R s
ah Pokok y s h
1. Tidak ada 5 4 5 14 1
wadaah
komunikasi
untuk
koordinasi
antara pihak
Biro
Pengelolaan
Perbatasan
Negara
dengan Kader
Garda Batas
setelah Bimtek
Kader Garda
Batas selesai
dilaksanakan.
2. Terbatasnya 4 4 5 13 2
sarana dan
prasarana
penunjang
peran kader
garda batas
sebagai
pendukung
pembangunan
di kawasan
perbatasan

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan analisis USG (Urgency,


Seriousness, Growth) pada tabel diatas didapatkan hasil penilaian bahwa
isu mengenai “Tidak ada wadaah komunikasi untuk koordinasi antara pihak
Biro Pengelolaan Perbatasan Negara dengan Kader Garda Batas setelah
Bimtek Kader Garda Batas selesai dilaksanakan” merupakan isu dengan
prioritas paling tinggi.

8
D. RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN DAN OUTPUT YANG
DIHARAPKAN

Tabel 1.2.
Tabel Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan dan Otuput yang
diharapkan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
1 2 3 4
1 Konsultasi 1. Konsultasi dengan 1. Izin dan persetujuan
dengan atasan atasan terkait dari atasan/ mentor
dan koordinasi rancangan kegiatan terkait gagasan
dengan rekan aktualisasi yang rencana kegiatan
kerja akan dilaksanakan aktualisasi.
2. Koordinasi dengan 2. Saran/ masukan
rekan kerja terkait untuk
rencana kegiatan pengembangan
aktualisasi yang rancangan kegiatan
akan dilakukan. aktualisasi

2 Mengumpulkan 1. Menganalisa 1. Tersedianya data


data terkait kebutuhan data yang terkait optimalisasi
pelaksanaan berkaitan dengan penerapan teknologi
bimbingan kegiatan aktualisasi informasi dan
teknis kader komunikasi sebagai
2. Mengidentifkasi
garda batas pendukung peran
permasalahan –
kader garda batas
permasalahan terkait
optimalisasi 2. Dokumen berupa
penerapan teknologi berkas di Biro
informasi dan Pengelolaan
komunikasi sebagai Perbatasan Negara
pendukung peran Provinsi Kalimantan
kader garda batas Utara
3 Penyusunan 1. Identifikasi media 1. Rencana Kegiatan
Rencana optimalisasi yang telah tersusun
Kegiatan penerapan teknologi secara sistematis
informasi dan beserta timetable
komunikasi yang pelaksanaan
tepat untuk kegiatan dalam
diterapkan dalam

9
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
1 2 3 4
mendukung peran bentuk soft copy dan
kader garda batas hard copy.
2. Identifikasi dan
antisipasi kendala
yang mungkin akan
dihadapi dalam
penerapan jaringan
komunikasi
3. Identifikasi tata cara
dan langkah –
langkah dalam
menerapkan
teknologi informasi
dan komunikasi
dalam mendukung
peran kader garda
batas
4 Koordinasi 1. Koordinasi dengan 1. Atasan menyetujui
dengan atasan atasan terkait rencana kegiatan
terkait rencana rencana yang diajukan
pelaksanaan pelaksanaan
2. Berkas berupa
kegiatan bimbingan teknis
teknis pelaksanaan
bimbingan kader garda batas di
serta data peserta
teknis kader Kec. Krayan
garda batas. 3. Saran dan kritikan
2. Mengumpulkan data
untuk memperbaiki
terkait teknis
atau
pelaksanaan acara
mengembangka n
serta invetarisir data
rencana kegiatan
peserta
3. Mengumpulkan kritik
dan saran terkait
pelaksanaan
rencana kegiatan
5 Optimalisasi 1. Mendata peserta 1. Daftar hadir serta
penerapan pelatahihan kader kontak peserta
teknologi garda batas di Kec. pelatihan kader
informasi dan Krayan garda batas
komunikasi

10
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
1 2 3 4
dalam bentuk 2. Koordinasi dengan 2. Forum komunikasi
forum peserta kader garda yang menjadi media
komunikasi batas terkait koordinasi dan
pada kegiatan pembentukan forum pertukaran informasi
bimtek kader komunikasi antara BPPN dan
garda batas di kader garda batas
3. Pembentukan forum
Kec. Krayan Kec. Krayan
komunikasi berbasis
teknologi selular
yang melibatkan
pihak BPPN dan
kader garda batas
Kec. Krayan
4. Mengidentifikasi
permasalahan yang
terjadi dalam
pembuatan forum
komunikasi dengan
meminta pendapat
dari peserta kader
garda batas

6 Monitoring dan 1. Mengawasi jalannya 1. Hasil evaluasi


evaluasi hasil aktivitas dalam diproses menjadi
kegiatan forum komunikasi laporan hasil
serta terus kegiatan aktualisasi
berkoordinasi
2. Laporan menjadi
dengan pihak BPPN
bahan pertimbangan
dan kader garda
perbaikan di masa
batas
depan
2. Mengidentifikasi
permasalahan yang
terjadi dalam forum
komunikasi
3. Mencari solusi untuk
permasalahan yang
terjadi
7 Penyusunan 1. Menulis laporan hasil 1. Mendapatkan
dan pelaporan kegiatan dan feedback petunjuk

11
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
1 2 3 4
hasil kegiatan rekomendasi dalam dan arahan dari
aktualisasi bentuk soft copy dan pimpinan terkait
kepada atasan hard copy. hasil rancangan
aktualisasi
2. Menyampaikan
laporan hasil 2. Laporan akhir hasil
kegiatan dan kegiatan untuk
rekomendasi kepada dipresentasikan
atasan pada seminar
aktualisasi
3. Mendiskusikan hasil
kegiatan dan
rekomendasi kepada
atasan.

12
BAB II
GAMBARAN KEADAAN SEKARANG

A. GAMBARAN UMUM
1. DESKRIPSI WILAYAH / GAMBARAN UMUM ORGANISASI
1.1. PROFIL PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Provinsi Kalimantan Utara merupakan provinsi termuda di


Indonesia saat ini yang berada di bagian utara Pulau Kalimantan.
Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara berdasarkan Undang –
Undang No.20 Tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi Kalimantan
Utara. Provinsi Kalimantan Utara terdiri atas lima wilayah administrasi
dengan empat kabupaten, yaitu Kabupaten Bulungan, Kabupaten
Malinau, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tana Tidung dan Kota
Tarakan. Ibukota Provinsi Kalimantan Utara terletak di Tanjung Selor,
yang saat ini berada di Kabupaten Bulungan.
Provinsi Kalimantan Utara yang memiliki luas ±75,467,70 km 2,
terletak pada posisi antara 114° 35’ 22’ - 118° 03 00’ Bujur Timur dan
antara 1° 21’ 36’ - 4° 24’ 55’ Lintang Utara. Selain itu berdasarkan batas
kewenangan provinsi, Provinsi Kalimantan Utara diketahui memiliki
luas lautan seluas 11,579 km2 (13% luas wilayah total). Secara
administratif Provinsi Kalimantan Utara berbatsan dengan negara
Malaysia tepatnya dengan negara bagian Sabah dan Serawak,
Malaysia. Batas daerah daratan terdapat sekitar 1,038 km garis
perbatasan antara Provinsi Kalimantan Utara dengan Negara Malaysia.

Sebelah Utara : Negara Sabah ( Malaysia )


Sebelah Timur : Laut Sulawesi
Sebelah Selatan : Provinsi Kalimantan Timur
Sebelah Barat : Negara Serawak ( Malaysia )

13
Posisi geografis Provinsi Kalimantan Utara yang berbatsan
langsung dengan Malysia membuat provinsi ini berada di lokasi
strategis terutama dalam pertahanan dan keamanan negara. Selain itu,
menurut Undang – Undang No.20 Tahun 2012 tentang Pembentukan
Provinsi Kalimantan Utara, diketahui bahwa provinsi ini juga berada di
jalur pelyaran internasional (Alur Laut Kepulauan Indonesia/
Archipelagic Sealand Passage) dan merupakan pintu keluar /outlet ke
Asia Pasifik.

1.2. VISI dan MISI

Visi:

Berpadu Dalam Kemajemukan Untuk Mewujudkan Kaltara 2020


Yang Mandiri, Aman Dan Damai Dengan Didukung Pemerintahan
Yang Bersih Dan Berwibawa.

Misi:

 Mandiri :
 Mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
 Meningkatkan daya saing ekonomi rakyat berbasis
agroindustri, pariwisata, dan pertambangan yang
berkelanjutan.
 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas,
terampil, berakhlak mulia, serta berdaya saing tinggi.
 Meningkatkan interkonektivitas antardaerah dan dengan
negara tetangga.

 Aman dan Damai :


 Menjaga kedaulatan negara dan keutuhan NKRI.
 Membangun daerah perbatasan yang aman.
 Memberantas berbagai transaksi dan bisnis illegal.

14
 Pemerintah Yang Bersih Dan Berwibawa :
 Mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan
berkompeten.
 Menjadi pelayan masyarakat dalam pelayanan publik.
 Meningkatkan kualitas pendidikan, pelayanan kesehatan,
perijinan dan kependudukan yang bebas suap dan
gratifikasi.

1.3. BIRO PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA


Biro Pengelolaan Perbatasan Negara, selanjutnya disebut BPPN,
merupakan organisasi perangkat daerah baru di Provinsi Kalimantan
Utara yang dibentuk mulai Tahun 2017. Sebelumnya, Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) yang membidangi urusan perbatasan
adalah Badan Pengelola Perbatasan yang dibentuk sejak terbentuknya
pemerintahan di Provinsi Kalimantan Utara pada tahun 2013 sampai
dengan tahun 2016. Perubahan kelembagaan ini salah satunya adalah
karena dengan memperhatikan Surat Menteri Dalam Negeri RI Nomor
185.5/4070A/SJ, Tanggal 31 Oktober 2016, Tentang
Penegasan/Pemjelasan atas angka 1 huruf g Surat Menteri Dalam
Negeri Nomor 88/3774/SJ tanggal 11 Oktober 2016 perihal Pedoman
Persetujuan Perda tentang Perangkat Daerah yang menegaskan
bahwa untuk Perangkat Daerah di provinsi dapat berbentuk Biro
Pengelolaan Perbatasan Negara pada Sekretariat Daerah Pemerintah
Provinsi dengan jumlah cakupan 2 (dua) atau lebih kecamatan
perbatasan negara atau lokasi prioritas (lokpri).
Sesuai dengan Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah, BPPN Sekretariat Daerah Provinsi merupakan
unsur staff (supporting staff) pendukung tugas Sekretaris Daerah
selaku middle line yang menghubungkan Dinas dan Badan dengan
Gubernur selaku pemegang kebijakan tertinggi (strategic apex) pada
struktur Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara di bidang pengelolaan

15
perbatasan negara. Biro Pengelolaan Perbatasan Negara Sekretariat
Daerah Provinsi Kalimantan Utara dipimpin oleh Kepala Biro yang
dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan.

2. SUMBER DAYA
2.1. Sumber Daya Aparatur
Sumber daya manusia merupakan faktor sentral dalam suatu
organisasi. Sumber daya manusia diperlukan dalam organisasi untuk
proses kemajuan organisasi. Sumber daya manusia yang dibutuhkan
adalah sumber daya manusia yang memiliki kompetensi, professional
dan berkomitmen dalam pekerjaan.
Biro pengelolaan perbatasan negara sekretariat daerah provinsi
Kalimantan utara memiliki pegawai sebanyak 20 yang berstatus
pegawai negeri sipil, 10 orang yang berstatus calon pegawai negeri sipil
dan 9 orang tenaga honorer (pegawai tidak tetap) sehingga total
keseluruhan sumber daya aparatur yang dimiliki sebanyak 39 orang.
Dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2.1.
Daftar Nama Pegawai, NIP, Jabatan dan Golongan

NO NAMA / NIP JABATAN PANGKAT / GOL.

Drs. Samuel ST.Padan Kepala Biro


1
196502142001121002 Pembina TK.I (IV.b)

Kepala Bagian Infrastruktur


Jauhari, SE., M.Kes
2 Kawasan
196503021987031015
Pembina TK.I (IV.b)

Kepala Bagian Pengelolaan


Jefri,SP
3 Potensi Kawasan
197402012001121005
Pembina (IV/a)

16
Kepala Bagian Pengelolaan Batas
Muhammad Sirih, SE, M.AP
4 Negara
196510081993121001
Pembina Tk. I (IV/b)

Kepala Sub Bagian Infrastruktur


Trimulbar, ST
5 Fisik dan Pemerintahan
197203132002121004
Penata Tk. I (III/d)

Kepala Sub Bagian Pengelolaan


Hairul Anwar, S.Hut., M. AP
6 Batas Negara
197212182006041010
Pembina (IV/a)

Kepala Sub Bagian Potensi


Alfred, S.Hut
7 Ekonomi dan Sumber Daya Alam
197601012006041029
Penata Tk. I (III/d)

Long Balan, SE Kepala Sub Bagian Tata Usaha


8
198303092011012006 Penata (III/c)

Kepala Sub Bagian Infrastruktur


Risman Tamba, SE, M.AP
9 Ekonomi, Sosial, dan Budaya
197602021998031003
Penata Muda Tk. I (III/b)

Kepala Sub Bagian Potensi Sosial


Kardiansyah Irin, S.Sos
10 dan Budaya
197710262002121009
Penata Muda Tk. I (III/b)

Ham Ibau, S.Sos Pelaksana


11
197612012000121003 Penata Muda (III/a)

Tirsa Dandan, S.ST Pranata Komputer Pertama


12
198806282015032002 Penata Muda (III/a)

Analis Kerjasama Bilaterdal dan


Aditya Mahardika
13 Regional
198811212015031001
Penata Muda (III/a)

17
Analis Kerjasama Bilateral dan
Suparman Rasyid, S.IP
14 Regional
199002122015031002
Penata Muda (III/a)

Rudi Hartono, S.IP Analis Rahasia Negara


15
199212022015031002 Penata Muda (III/a)

Silagustin, A.Md Pelaksana


16
197108092006042013 Pengatur Tk. I (II/d)

Irim Kuleh, A.Md Pengadministrasi Keuangan


17
198502252015032001 Pengatur (II/c)

Suryani Pengadministrasi Umum


18
199503302015032001 Pengatur (II/a)

Adriyanto, S.Kom Analis Data dan Informasi


19
197804272018021001 CPNS (III/a)

Analis Kerjasama Bilateral dan


Alexander Rompas S., S.IP
20 Regional
198907052018021001
CPNS (III/a)

Rafika, S.IP Pengelola Lintas Batas Negara


21
199004142018022001 CPNS (III/a)

Analis Kerjasama Bilateral dan


Sefti Mauliana, S.IP
22 Regional
199109292018022001
CPNS (III/a)

Analis Kerjasama Bilateral dan


Windry Nicholas, S.Hub.Int
23 Regional
199111072018021001
CPNS (III/a)

Analis Kebijakan Barang Milik


Abdurrahman Akbar San, SE
24 Negara
199303282018021001
CPNS (III/a)

18
Kharisma Indah W., S.IP Pengelola Lintas Batas Negara
25
199306302018022002 CPNS (III/a)

Harnah Syuryanty, SE Analis Pengelola Keuangan


26
199401182018022001 CPNS (III/a)

Hamdi Abdillah, S.IP Pengelola Lintas Batas Negara


27
199504072018021002 CPNS (III/a)

Taruli Andani Hutauruk, A.Md Pengadministrasi Keuangan


28
199306202018022001 CPNS (II/c)

Tabel 2.2.
Daftar Nama Pegawai Tidak Tetap
Daftar Pegawai Tidak Tetap

NO Nama

1. Arni Monika P., S.Kom

2. Sigit Prabowo, ST

3. Andhika Ario S., S.Kom

4. Alverrahelde Y., S.IP

5. Lia Mairinda, SE

6. Fitriyadi Ashari

7. Terri, S.Pd

8. Septi Sulastri, S.Si

9. Junaedi, SE

19
2.2. Sarana dan Prasarana
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi Biro Pengelolaan
Perbatasan Negara Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara
ditunjang oleh sarana dan prasarana sebagai berikut :
Tabel 2.3.
Daftar Sarana dan Prasarana Biro Pengelolaan Perbatasan Negara
No Nama / Jenis Barang Merk / type Jumlah

1 Kendaraan Dinas New Kijang Innova V M/T 1


Bermotor Lain-lain Bensin dan Beckled Vinyl

2 Kendaraan Dinas Avanza 1.5 G M/T dan Cover 1


Bermotor Lain-lain Jok

3 Kendaraan Dinas Toyota New Rush 4


Bermotor Lain-lain

4 Pick Up NEW HILUX Double Cabin G 1


M/T Diesel

5 Sepeda Motor Vario Techno / 125 FI ISS 1

6 Sepeda Motor HONDA NEW BLADE 3


DOUBLE DISC BRAKE

7 Sepeda Motor Vario Techno / 125 FI ISS 1

8 Sepeda Motor Vario Techno / 125 FI ISS 1

9 Sepeda Motor Vario Techno / 125 FI ISS 1

10 Sepeda Motor Vario Techno / 125 FI ISS 1

11 Sepeda Motor Vario Techno / 125 FI ISS 1

12 Sepeda Motor Honda Vario150 ESP 5

13 Scanner Canon 1

14 Lemari Penyimpanan Lemari P3K 1

20
15 Mesin Hitung Manual Kalkulator Casio GX-145 2

16 Mesin Hitung Elektronik Casio / 12 Digt 1

17 Mesin Foto Copy dengan Canon / Portable 1


Kertas Folio

18 Mesin Absensi Bio Finger / AT-550 2

19 Alat Pemotong Kertas PAPER TRIMER 1

20 Tenda Kapasitas 4 Orang 1

21 Lemari Es - 1

23 Kompor Gas (Satu Mata) - 2

24 Alat Dapur Lain-lain - 1


(Blender)

25 Televisi 32" Samsung 1

26 Loudspeaker Dazumba 1

27 Loudspeaker Simbadda 3

28 Dispenser Miyako 1

29 Handy Cam Sony 2

30 Gorden/Tirai Wana Usaha 1

31 Gorden/Tirai - 1

32 Lap Top ASUS SLIM 1

33 Lap Top ASUS TOUCH SCREEN 5

34 Lap Top Asus / PU451LD-WO160G 1

35 Note Book Sony Vaio 9

36 Note Book Asus 12

21
37 Hard Disk Transcend 2

38 Hard Disk HDD / 003076 WD 2

39 Keyboard Logitech 1

40 Printer Canon pixma mp237 6

41 Printer Canon / all in one 2

42 Printer Epson / Dot Matrix Besar 2

43 Printer Epson / Dot Matrix Kecil 2

44 Printer HP / Laser Jet 1

45 Printer Epson / L550 4

46 Peralatan Personal Flash Disk Kingston 2


Komputer Lain-lain

47 Peralatan Personal Mouse E-Blue 3


Komputer Lain-lain

48 Peralatan Personal - 1
Komputer Lain-lain

49 Meja Kerja Pejabat FRONT LINE 4


Eselon III

50 Kursi Kerja Pejabat Lain- Kursi Type OCS 8


lain

51 Proyektor + Attachment SONY / VPL EX225 1

52 Unintemuptible Power KENIKA 2


Supply (UPS)

53 Unintemuptible Power Inforce 4


Supply (UPS)

22
54 Unintemuptible Power prolink 2
Supply (UPS)

55 Camera Electronic Nikon D90 1

56 Camera Electronic Canon / EOS 600 D 1

57 Camera Electronic Nikon / Codpix L820 1

58 Kompas - 1

59 Sound System Martin Rolland 1

60 Exhaust Fan Panasonic 2

61 Personal Komputer HP 2

62 Personal Komputer Acer Aspire 4

63 Bingkai / Pigura - 10

64 Bendera Merah Putih Umbul-umbul 1

65 Bendera Merah Putih Bendera Kecil 1

66 Buku Umum Lain-lain - 1

67 Buku Umum Lain-lain - 2

68 Buku Umum Lain-lain - 5

69 Buku Umum Lain-lain - 6

70 Buku Umum Lain-lain - 6

71 Buku Umum Lain-lain - 6

72 Buku Umum Lain-lain - 7

73 Buku Umum Lain-lain - 1

23
3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Biro Pengelolaan Perbatasan Negara mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di
bidang Pengelola Perbatasan.Untuk menyelenggarakan tugas pokok,
Biro Pengelolaan Perbatasan Negara Sekretariat Daerah Provinsi
mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pengelola Perbatasan
sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah;
b. Pemberian dukungan atas perencanaan, pembinaan dan
pengendalian kebijakan teknis bidang Pengelolaan
Perbatasan Negara.
c. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan
pengendalian teknis dibidang Pengelolaan Batas Negara.
d. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan
pengendalian teknis dibidang Pengelolaan Potensi Kawasan;
e. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan
pengendalian teknis dibidang Pengelolaan Infrastruktur
Kawasan;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Adapun tugas pokok dari masing-masing struktur dalam
organisasi Biro Pengelolaan Perbatasan Negara Sekretariat Daerah
Provinsi Kalimantan Utara dapat diuraikan masing-masing dalam
Tabel berikut:

24
Tabel 2.4.
Uraian Jabatan dan Tugas Pokok Biro Pengelolaan Perbatasan
Negara Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara
1. Tugas Pokok Kepala Biro Pengelolaan Perbatasan Negara

1. mengoordinasikan Penyusunan rencana program Biro dengan


mengarahkan dan memberi petunjuk untuk menyusun rencana kerja;
2. merumuskan rencana strategis Biro berdasarkan rencana strategis
Pemerintah Provinsi melalui usulan program, permasalahan dan
skala prioritas untuk kejelasan arah penyusunan rencana kerja;

3. mengoordinasikan dan menetapkan rencana kerja Biro dengan


mengarahkan dan memberi petunjuk untuk ketepatan pencapaian
sasaran program;

4. mengoordinasikan pelaksanaan tugas Biro berdasarkan program


untuk sinkronisasi tugas;

5. mendistribusikan tugas kepada Kepala Bagian sesuai dengan tugas


pokok dan fungsinya agar kegiatan berjalan sesuai dengan program
kerja masing-masing;

6. menandatangani naskah dinas sesuai dengan kewenangannya untuk


keabsahan naskah dan tertib administrasi;

7. menyelenggarakan kewenangan desentralisasi dan dekonsentrasi


berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
menunjang stabilitas daerah;

8. mengoordinasikan kegiatan pembinaan, pengendalian dan


pengawasan program kegiatan Biro dan menetapkan standar
pelayanan minimal berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas;

25
9. melakukan kerjasama dengan instansi terkait, Kabupaten/Kota,
Instansi Vertikal dan Mitra Kerja berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku untuk sinkronisasi program;

10. memfasilitasi kegiatan Biro Pengelolaan Perbatasan Negara sesuai


dengan petunjuk pelaksanaan kegiatan agar penanganan
permasalahan tepat sasaran;

11. melakukan monitoring dan evaluasi Pengelolaan Perbatasan di


Kabupaten/Kota berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku untuk mengetahui tingkat pencapaian program

12. melakukan pembinaan kelompok jabatan fungsional sesuai dengan


tugas pokok dan fungsinya untuk optimalisasi tugas;

13. melakukan pengawasan dan penilaian kepada pegawaidengan cara


memberikan pengarahan dan pembinaan sesuai dengan
peraturan/pedoman dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai;

14. mengevaluasi pelaksanaan program Bagian berdasarkan realisasi


tingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam rangka Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;

15. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan


melaporkan kepada pimpinan.

2. Tugas Pokok Bagian Pengelolaan Batas Negara

1. melakukan penyusunan dan perumusan rencana induk dan rencana


aksi serta pengoordinasian penyusunan kebijakan dan pengelolaan
serta pemanfaatan Batas Wilayah Negara;

2. melakukan koordinasi pengelolaan dan fasilitasi penegasan,


pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan, dan pengamanan Batas
Wilayah Negara;

3. mengoordinasikan penyusunan anggaran pembangunan dan


pengelolaan Batas Wilayah Negara sesuai dengan skala prioritas;

26
4. melakukan pengendalian, pengawasan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan pembangunan serta pengelolaan Batas Wilayah
Negara

5. mendistribusikan tugas kepada pegawai sesuai dengan jabatannya


agar semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik;

6. mengawasi dan mengendalikan kegiatan Bagian berdasarkan


peraturan untuk optimalisasi tugas;

7. melakukan inventarisasi permasalahan-permasalahan yang


berhubungan dengan bagian tugasnya dan menyusun petunjuk
pemecahannya;

8. memberikan petunjuk, bimbingan dan arahan serta penilaian kinerja


kepada bawahan;

9. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bagian tugasnya dan


melaporkannya kepada pimpinan.

3. Tugas Pokok Sub Bagian Pengelolaan Batas Negara

1. menyiapkan penyusunan dan perumusan rencana induk dan


rencana aksi serta pengoordinasian penyusunan kebijakan dan
pengelolaan serta pemanfaatan Batas Wilayah darat, laut dan udara;
2. menyiapkan fasilitasi penegasan, pelaksanaan pembangunan,
pemeliharaan, dan pengamanan Batas Wilayah darat, laut dan
udara;
3. menyiapkan penyusunan anggaran pembangunan dan pengelolaan
Batas Wilayah Negara sesuai dengan skala prioritas;
4. menyiapkan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pembangunan
serta pengelolaan Batas darat, laut dan udara;
5. mendistribusikan tugas kepada pegawai sesuai dengan jabatannya
agar semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik;
6. mengawasi dan mengendalikan kegiatan Subbagian Pengelolaan
Batas Negara berdasarkan peraturan untuk optimalisasi tugas;

27
7. melakukan pembinaan dan penilaian pegawai sesuai peraturan
dengan cara memberikan pengarahan sesuai peraturan dan
pedoman yang ada dalam rangka untuk meningkatkan kinerja
pegawai;
8. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bagian tugasnya dan
melaporkannya kepada pimpinan.

4. Tugas Pokok Sub Bagian Tata Usaha Biro

1. menyusun bahan rencana anggaran dan program kerja (RKA)


Subbagian tata usaha biro sesuai tugas dan fungsinya agar dapat
mewujudkan keterpaduan kerja;

2. menyusun bahan rencana anggaran dan program kerja (Renja,


RKA, daan DPA);

3. merancang pengelolaan arsip dan kepustakaan Biro Pengelolaan


Perbatasan Negara sesuai tugas pokok dan fungsinya agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan rapi;

4. merancang inventarisasi, pemeliharaan dan pelayanan kebutuhan


peralatan dan perlengkapan Biro Pengelolaan Perbatasan Negara
sesuai tugas pokok dan fungsinya agar berjalan dengan baik;

5. melaksanakan monitoring dan evaluasi terkait masalah


kepegawaian, keuangan dan tata usaha biro Pengelolaan
Perbatasan Negara, serta pengelolaan barang, arsip, kepustakaan
sesuai tugas pokok dan fungsinya agar pelaksanaan tugas dapat
berjalan dengan baik;

6. melaksanakan pelayanan administrasi kepegawaian Biro


Pengelolaan Perbatasan Negara yang meliputi kenaikan pangkat,
kenaikan gaji berkala, pensiun, cuti pegawai, diklat, penilaian kinerja
pegawai, DUK, data PNS, absensi dan administrasi kepegawaian
lainnya;

28
7. melaksanakan pelayanan administrasi keuangan Biro Pengelolaan
Perbatasan Negara sesuai tugas pokok dan fungsinya agar tugas
dapat berjalan sesuai prinsip-prinsip keuangan yang baik;

8. mengatur, memeriksa dan mengadministrasikan serta


mendistribusikan Surat yang akan/telah ditandangani pejabat yang
berwenang sesuai dengan pedoman tata naskah dinas agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik;

9. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala bagian sesuai


dengan sumber data yang ada berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan agar dipergunakan sebagaimana mestinya;

10. mempersiapkan dan mengatur rapat-rapat, pertemuan yang


diselenggarakan oleh Biro Pengelolaan Perbatasan Negara agar
pelaksanaan dapat berjalan dengan baik;

11. melakukan koordinasi renja Biro Pengelolaan Perbatasan Negara


dengan bagian-bagian lainnya agar pelaksanaan tugas dapat
berjalan dengan baik;

12. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik;

13. memeriksa hasil kerja bawahan sesuai tugas pokok dan fungsinya
agar tercapai efektivitas pelaksanaan tugas;

14. melaksanakan tugas kedinasan lain yang ditugaskan oleh atasan


baik secara lisan maupun tertulis sesuai tugas dan fungsi untuk
kelancaran pelaksanaan tugas.

5. Tugas Pokok Bagian Pengelolaan Potensi Kawasan

1. mengarahkan penyusunan rencana program Bagian Pengelolaan


Potensi Kawasan dengan mengarahkan dan memberi petunjuk
untuk menyusun rencana kerja;

29
2. menyusun rencana pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana
kerja Bagian Pengelolaan Potensi Kawasan sesuai tugas pokok
dan fungsi agar dapat dilaksanakan dengan efektif;

3. mendistribusikan tugas kepada Kepala Sub Bagian sesuai dengan


tugas pokok dan fungsinya agar kegiatan berjalan sesuai dengan
program kerja masing-masing;

4. mengoordinasikan pelaksanaan tugas Bagian Pengelolaan Potensi


Kawasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya untuk
sinkronisasi tugas;

5. mengendalikan pelaksanaan tugas Bagian Pengelolaan Potensi


Kawasan dengan membimbing, mengarahkan dan mengawasi
untuk optimalisasi tugas;

6. melakukan inventarisasi permasalahan-permasalahan yang


berhubungan dengan bidang tugasnya dan menyusun petunjuk
pemecahannya;

7. melakukan pengawasan dan penilaian kepada pegawai dengan


cara memberikan pengarahan dan pembinaan sesuai dengan
peraturan/ pedoman dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai;

8. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bagian Pengelolaan Potensi


Kawasan dengan mengindentifikasi permasalahan yang dihadapi
untuk mengetahui tingkat pencapaian kegiatan sebagai bahan
penyusunan program akan datang;

9. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bagian tugas dan


melaporkan kepada pimpinan.

30
6. Tugas Pokok Sub Bagian Potensi Ekonomi dan Sumber Daya
Alam

1. menyiapkan bahan penyusunan rencana program Subbagian


Potensi Ekonomi dan Sumber Daya Alam berdasarkan peraturan
yang berlaku sebagai bahan acuan;
2. menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan kegiatan
berdasarkan program agar kegiatan dapat terlaksana tepat waktu;
3. mendistribusikan tugas kepada pegawai sesuai dengan jabatannya
agar semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik;
4. mengawasi dan mengendalikan kegiatan SubBagian Potensi
Ekonomi dan Sumber Daya Alam berdasarkan peraturan untuk
optimalisasi tugas;
5. melakukan pembinaan dan penilaian pegawaisesuai peraturan
dengan cara memberikan pengarahan sesuai peraturan dan
pedoman yang ada dalam rangka untuk meningkatkan kinerja
pegawai.
6. menyiapkan bahan laporan kegiatan Subbagian Potensi Ekonomi
dan Sumber Daya Alam sebagai bahan evaluasi kegiatan
selanjutnya;
7. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bagian tugasnya dan
melaporkannya kepada pimpinan.

7. Tugas Pokok Sub Bagian Potensi Sosial dan Budaya

1. menyiapkan bahan penyusunan rencana program Subbagian


Potensi Sosial dan Budaya dengan mengarahkan dan memberi
petunjuk untuk menyusun rencana kerja;
2. menyiapkan bahan penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan
berdasarkan rencana kerja Subbagian Potensi Sosial dan Budaya
sesuai tugas pokok dan fungsi agar dapat dilaksanakan dengan
efektif;

31
3. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya agar kegiatan berjalan sesuai dengan program
kerja masing-masing.
4. mengoordinasikan pelaksanaan tugas Sub Bagian Potensi Sosial
dan Budaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya untuk
sinkronisasi tugas;
5. mengendalikan pelaksanaan tugas Sub Bagian Potensi Sosial dan
Budaya dengan membimbing, mengarahkan dan mengawasi untuk
optimalisasi tugas;
6. melakukan pengawasan dan penilaian kepada pegawai dengan
cara memberikan pengarahan dan pembinaan sesuai dengan
peraturan/ pedoman dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai;
7. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian
Potensi Sosial dan Budaya untuk mengetahui tingkat pencapaian
kegiatan, permasalahan yang dihadapi serta upaya pemecahan;
8. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bagian tugas dan
melaporkan kepada pimpinan.

8. Tugas Pokok Bagian Infrastruktur Kawasan

1. mengoordinasikan penyusunan rencana program/kegiatan Bagian


Infrastruktur Kawasan berdasarkan tugas, permasalahan dan
kebijaksanaan.
2. menyusun rencana program/kegiatan berdasarkan usulan
Subbagian dan skala prioritas untuk bahan perumusan Renstra
Unit.
3. menyusun rencana pelaksanaan program/kegiatan berdasarkan
Renstra Unit;
4. mendistribusikan tugas kepada Kepala Subbagian sesuai tugas
pokok dan fungsinya;
5. menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan program/kegiatan
untuk mewujudkan keterpaduan dan keserasian kerja;

32
6. mengendalikan pelaksanaan tugas administrasi dan teknis
operasional Bagian dengan membimbing, mengarahkan dan
mengawasi untuk optimalisasi tugas;
7. melakukan pembinaan dan peningkatan kinerja pegawai;
8. mengevaluasi pelaksanaan program/kegiatan antara rencana
dengan realisasi yang dicapai, permasalahan yang dihadapi dan
pemecahan masalahnya;
9. merumuskan kebijakan, rencana program/kegiatan Bagian
Infrastruktur Kawasan;
10. melaksanakan tugas lain sesuai dengan arahan pimpinan;
11. melaporkan pelaksanaan tugas Bagian secara tertulis maupun
lisan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan
program/kegiatan dan pengambilan kebijakan Bagian Infrastruktur
Kawasan.

9. Tugas Pokok Sub Bagian Infrastruktur Ekonomi, Sosial dan


Budaya
1. menyiapkan penyusunan dan perumusan rencana induk dan
rencana aksi sertapengoordinasian penyusunan kebijakan
pembangunan Infrastruktur ekonomi, Sosial dan Budaya;
2. menyiapkan pelaksanaan koordinasi penyusunan anggaran
pembangunan Infrastruktur ekonomi, Sosial dan Budaya;
3. menyiapkan pengendalian, pengawasan, evaluasi dan pelaporan
pembangunan Infrastruktur ekonomi, Sosial dan Budaya;
4. mendistribusikan tugas kepada pegawai sesuai dengan jabatannya
agar semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik;
5. mengawasi dan mengendalikan kegiatan Subbagian berdasarkan
peraturan untuk optimalisasi tugas;
6. memberikan petunjuk, bimbingan dan arahan serta penilaian
kinerja kepada bawahan;
7. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bagian tugasnya dan
melaporkannya kepada pimpinan.

33
10. Tugas Pokok Sub Bagian Infrastruktur Fisik dan Pemerintahan

1. menyiapkan penyusunan dan perumusan rencana induk dan


rencana aksi serta pengoordinasian penyusunan kebijakan
pembangunan Infrastruktur Fisik dan Pemerintahan;

2. menyiapkan pelaksanaan koordinasi penyusunan anggaran


pembangunan Infrastruktur Fisik dan Pemerintahan;

3. menyiapkan pengendalian, pengawasan, evaluasi dan pelaporan


pembangunan Infrastruktur Fisik dan Pemerintahan;

4. mendistribusikan tugas kepada pegawai sesuai dengan jabatannya


agar semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik;

5. mengawasi dan mengendalikan kegiatan Subbagian berdasarkan


peraturan untuk optimalisasi tugas;

6. memberikan petunjuk, bimbingan dan arahan serta penilaian


kinerja kepada bawahan;

7. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bagian tugasnya dan


melaporkannya kepada pimpinan.

4. STRUKTUR ORGANISASI
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Biro Pengelolaan
Perbatasan Negara Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara
didukung struktur organisasi sejumlah 10 eselon pejabat structural
sebagai berikut :
1. Kepala Biro
2. Bagian Pengelola Batas Negara :
a. Sub Bagian Pengelolaan Batas Negara
b. Sub Bagian Tata Usaha
3. Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan terdiri dari :
a. Sub Bagian Potensi Ekonomi dan Sumber daya Alam;

34
b. Sub Bagian Potensi Sosial dan Budaya;
4. Bidang Pengelolan Infrastruktur Kawasan, terdiri dari :
a. Sub Bagian Infrastruktur Ekonomi, Sosial dan Budaya;
b. Sub Bagian Infrastruktur Fisik dan Pemerintahan;

35
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Biro Pengelolaan Perbatasan Negara
Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara

36
B. GAMBARAN KHUSUS
1.1. PROGRAM DAN KEGIATAN
Program dan kegiatan yang dilaksanakan pada Biro
Pengelolaan Perbatasan Negara Telah disusun dalam Rencana
Strategis.

NO Proram / Kegiatan Output

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Penyediaan Jasa Surat Menyurat Jumlah Materai yang


tersedia

Penyediaan jasa komunikasi, sumber Jumlah penyediaan


daya air dan listrik jasa komunikasi,
sumberdaya air dan
listrik

Penyediaan jasa pemeliharaan dan Jumlah dokumen


perizinan kendaraan dinas/operasional perijinan kendaraan
dinas/operasional yang
tersedia

Penyediaan Jasa Administrasi Jumlah pejabat dan


Keuangan pengelola administrasi
yang mendapat
honorarium

Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Jumlah jenis alat


kebersihan kantor yang
tersedia

Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Jumlah peralatan kerja


Kerja yang diperbaiki

37
Penyediaan Alat Tulis Kantor Jumlah penyediaan alat
tulis kantor yang
disediakan

Penyedeiaan Barang Cetakan dan Jumlah penyediaan


Penggandaan barang cetakan dan
penggandaan

Penyediaan Makanan dan Minuman Jumlah Makanan dan


Minuman yang
disediakan

Rapat - rapat Koordinasi dan Jumlah


Konsultasi ke Luar Daerah Rapat/Perjalanan Dinas
yang
dilaksanakan/diikuti
dalam Kegiatan Rapat
rapat Koordinasi Keluar
Daerah

Rapat-Rapat Koordinasi, Pembinaan, Jumlah


dan Pengawasan Di Dalam Daerah Rapat/Perjalanan Dinas
yang
dilaksanakan/diikuti
dalam Kegiatan Rapat
rapat Koordinasi dan
Konsultasi Dalam
Daerah

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan Jumlah kendaraan


dinas/operasional yang dipelihara
rutin/berkala

38
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Pendidikan dan pelatihan formal Jumlah peserta


pendidikan dan
pelatihan formal

4 Program Pembantuan Pengembangan Kelembagaan


Ekonomi Perbatasan

Peningkatan edukasi, komunikasi dan Jumlah peserta


pemberdayaan masyarakat kawasan Pelatihan/sosialisasi
perbatasan dalam edukasi dan
pemberdayaan
masyarakat kawasan
perbatasan

5 Program Pengelolaan Batas Negara dan Kawasan


Perbatasan

Rapat Koordinasi Percepatan Jumlah laporan rapat


Pembangunan Perbatasan Koordinasi Percepatan
Pembangunan

Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Jumlah Dokumen


laporan pelaksanaan
monev di kecamatan
perbatasan

Pengembangan Data dan Informasi Jumlah dokumen


Kawasan Perbatasan informasi/database
kawasan perbatasan

Pelatihan garda batas bagi tokoh Jumlah masyarakat


masyarakat perbatasan yang menjadi Kader
Garda Batas

39
1.2. ROLE MODEL
Role model merupakan bagian penting bagi penulis dalam
berproses di dalam organisasi. Dalam kehidupan sehari – hari di dalam
organisasi, role model mempengaruhi sikap dan perilaku penulis dalam
pekerjaan, cara penulis dalam mengambil keputusan, serta sedikit
banyak juga mempengaruhi sudut pandang penulis dalam melihat
sebuah permasalahan.
Dalam proses habituasi penulis sebagai peserta pelatihan dasar
CPNS angkatan II menjadikan atasan langsung penulis dan sekaligus
mentor penulis sebagai role model dalam proses habituasi di tempat
kerja. Pemilihan ini didasari oleh penilaian penulis bahwa sosok beliau
dapat penulis jadikan panutan khusunya dalam hal kedisiplinan, kerja
keras dan pemikiran kreatif yang dimilik oleh atasan langsung/mentor
penulis. Penulis mendapatkan banyak kesan dan masukan yang
berguna yang dapat penulis terapkan dalam menjalani tugas pokok dan
fungsi kedepannya.

40
BAB III

REALISASI AKTUALISASI

A. REALISASI KEGIATAN DAN OUTPUT


Dalam proses Aktualisasi terdapat kegiatan yang dilaksanakan
selama proses off campus pada tempat kerja penulis yaiitu Biro
Pengelolaan Perbatasan Negara dan Studi Kasus di lima Kecamatan
wilayah Krayan. Kegiatan ini kemudian dijabarkan dalam tahapan –
tahapan kegiatan. Setiap kegiatan yang dilaksanakan akan
menghasilkan output yang diharapkan.

Kegiatan 1 Konsultasi dengan atasan dan koordinasi dengan


rekan kerja
Kegiatan ini merupakan bentuk pertanggung jawaban penulis
kepada organisasi tempat penulis bekerja. Merupakan kewajiban bagi
penulis untuk melaporkan hasil rancangan aktualisasi kepada atasan di
BPPN. Selain melaporkan hasil rancangan aktualisasi, penulis juga
harus meminta ijin kepada atasan untuk melaksanakan rencana
kegiatan yang sudah direncanakan dalam rancangan aktualisasi.
Kemudian kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi penulis untuk
mengembangkan rencana kegiatan yang sudah ada melalui konsultasi
dengan atasan maupun melalui koordinasi dengan rekan kerja.

Gambar 3.1 Konsultasi dengan Kepala Biro Pengelolaan


Perbatasan Negara

41
Gambar 3.2 Konsultasi dengan Mentor

Kegiatan 2 Mengumpulkan data terkait pelaksanaan bimbingan


teknis kader garda batas
Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memperoleh
data - data yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kegiatan
aktualisasi penulis. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
konsultasi dan diskusi dengan atasan atau rekan kerja di BPPN. Penulis
berkonsultasi dengan atasan dan rekan kerja terkait pelaksanaan
Bimtek Kader Garda Batas yang sebelumnya sudah pernah dilakukan
pada tahun 2017 di Sebatik maupun yang akan dilaksanakan di Krayan
tahun 2018. Dari hasil konsultasi tersebut penulis mendapatkan data –
data terkait pelaksanaan Bimtek Kader Garda Batas yang antara lain
dalam bentuk Laporan Kegiatan Garda Batas Tahun Anggaran 2017,
Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Garda Batas Tahun Anggaran 2018,
Petunjuk Teknis Kegiatan Garda Batas Tahun Anggaran 2018.

42
Gambar 3.3 Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Bimtek Kader Garda
Batas Agkatan II

43
Gambar 3.4 Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan/Panduan
Pelaksanaan Bimtek Kader Garda Batas

Kemudian dari hasil konsultasi, penulis juga menemukan


beberapa fakta terkait rencana kegiatan. Pertama, pembentukan forum
komunikasi dengan media telepon seluler untuk kader garda batas di
lingkungan provinsi Kalimantan Utara belum pernah dilaksanakan.
Kedua, konsep serupa sudah direncanakan melalui Sistem Informasi
Kawasan Perbatasan (SIKP), akan tetapi saat penulis menyelesaikan
masa on-campus, program tersebut masih belum dijalankan. Ketiga,
koneksi internet tidak memungkinkan untuk digunakan di 5 Kecamatan
di Wilayah Krayan dan yang tersedia hanya jaringan 2G di titik – titik
tertentu sehingga penggunaan aplikasi pesan seperti Whatsapp, Line,
Messengger, dll tidak efektif.

44
Kegiatan 3 Penyusunan Rencana Kegiatan

Penyusunan rencana kegiatan diperlukan agar kegiatan dapat


berjalan secara terstruktur dan sistematis. Penyusunan rencana
kegiatan ini dilakukan dengan mempertimbangkan data – data yang
telah penulis kumpulkan pada kegiatan ke 2. Berdasarkan atas data –
data tersebut maka penulis menyimpulkan beberapa hal. Pertama,
media untuk forum komunikasi yang akan digunakan adalah telepon
seluler melalui fitur sms karena jaringan internet tidak memungkinkan
di lokasi kegiatan. Kedua, pengumpulan data peserta akan dilakukan
pada saat registrasi. Ketiga, teknis penyampaian rencana kegiatan
akan dilakukan pada saat sesi penutup melalui diskusi untuk menyusun
rekomendasi – rekomendasi kegiatan pasca Bimtek Garda Batas.

Kegiatan 4 Konsultasi dengan atasan terkait rencana


pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis Kader Garda Batas

Kegiatan ini dilakukan dengan beberapa tujuan. Pertama, untuk


meminta rundown acara Bimtek Garda Batas Tahun Anggaran 2018.
Kedua, untuk mencocokan rundown acara dengan rencana kegiatan
yang penulis susun agar tidak bertabrakan. Ketiga, agar rancangan
kegiatan yang penulis ajukan mendapatkan persetujuan dari atasan
penulis. Keempat, berkonsultasi dengan atasan untuk mendapatkan
kritik dan saran terhadap rencana kegiatan yang disusun oleh penulis.

45
Gambar 3.5 Rundown Acara Bimtek Kader Garda Batas Angkatan
II tahun 2018

46
Kegiatan 5 Optimalisasi penerapan teknologi informasi dalam
bentuk forum komunikasi pada kegiatan Bimtek Kader Garda
Batas di Kecamatan Krayan
Kegiatan ini dilaksanakan pada saat Bimtek Kader Garda Batas
dilaksanakan yaitu pada tanggal 25 – 26 Juli 2018, di Gedung
Serbaguna Long Bawan, Kec. Krayan. Pada kegiatan ini penulis juga
berperan sebagai panitia. Pada awal acara, penulis menjaga meja
registrasi untuk mendata peserta Bimtek dan memastikan bahwa
peserta yang hadir memiliki nomor telepon yang bisa dihubungi. Dari 80
peserta yang ditargetkan, hanya 72 yang hadir, dan hanya 68 orang
yang memiliki nomor telepon yang bisa dihubungi.

Gambar 3.6 Registrasi Peserta Bimtek Kader Garda Batas


Angkatan II Tahun 2018

47
Gambar 3.7 Penulis Sebagai Panitia dalam Pelaksanan Bimtek
Kader Garda Batas

Kemudian pada sesi penutup, BPPN melalui Kepala BPPN


menyampaikan saran pembentukan forum komunikasi antara
Pemerintah Pemprov. Kaltara dengan Kader Garda Batas yang
difasilitasi oleh BPPN. Untuk permasalahan yang terjadi dalam
pembentukan forum komunikasi ini sesuai dengan apa yang penulis
identifikasi pada kegiatan sebelum nya, yaitu tidak tersedianya jaringan
internet sehingga media yang tersedia dalam pembentukan forum
komunikasi hanya via SMS.

48
Gambar 3.8 Rekomendasi/Tindak Lanjut Kegiatan Bimtek Kader
Garda Batas

49
Kegiatan 6 Monitoring dan evaluasi hasil kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengamati efektivitas forum


komunikasi yang telah terbentuk. Pertama, penulis mengirimkan SMS
ke seluruh kader garda batas yang sudah terdata. Tujuan dari sms
tersebut adalah untuk memberitahu kontak BPPN yang menjadi server
dalam forum komunikasi serta himbauan bagi peserta apabila memiliki
saran/kritik atau ingin melaporkan peristiwa – peristiwa terkait isu – isu
lintas batas untuk dapat segera melaporkan kepada BPPN melalui
nomor yang telah disediakan.

50
Gambar 3.9 Sistem Informasi Kawasan Perbatasan - Dashboard

51
Gambar 3.10 Sistem Informasi Kawasan Perbatasan - Grup

52
Gambar 3.11 Sistem Informasi Kawasan Perbatasan – Pesan
Keluar

53
Akan tetapi selama beberapa minggu proses pengamatan,
forum komunikasi yang ada dirasa kurang efektif. Salah satu faktor
terbesar adalah tidak adanya jaringan internet di kawasan perbatasan
Krayan. Sementara itu jaringan seluler yang digunakan untuk
mengirimkan sms juga tidak secepat yang diharapkan, banyak
informasi yang terlambat untuk dikirim/diterima.

Kegiatan 7 Penyusunan dan pelaporan hasil kegiatan aktualisasi


kepada atasan

Berdasarkan pada kegiatan – kegiatan sebelumnya, kegiatan ini


dilaksanakan untuk merangkum hal – hal yang penulis dapatkan
selama melaksanakan rancangan aktualisasi. Rangkuman ini
kemudian penulis susun menjadi laporan aktualisasi yang akan di
presentasikan pada masa seminar aktualisasi. Sebelum
dipresentasikan, laporan ini penulis sampaikan terlebih dahulu kepada
atasan untuk mendapatkan saran dan kritik.

54
FAKTOR PENDUKUNG REALISASI AKTUALISASI
Dalam kegiatan aktualisasi yang penulis lakukan terdapat
beberapa faktor pendukung realisasi aktualisasi diantaranya :

1. Dukungan Organisasi
Dukungan dari organisasi merupakan hal penting selama
masa realisasi aktualisasi yang dilaksanakan oleh penulis.
Merupakan kesediaan dari organisasi sehingga penulis dapat
melaksanakan kegiatan – kegiatan dalam rancangan aktualisasi
serta dapat berpartisipasi aktif dalam kepanitiaan Bimtek Kader
Garda Batas angkatan II. Kemudian saran dan kritik dari atasan
serta masukan dari rekan kerja sedikit banyak turut mempengaruhi
proses penyusunan laporan aktualisasi ini.
2. Dukungan Mentor
Mentor adalah orang yang sangat membantu penulis ketika
proses aktualisasi dilaksanakan. Mentor juga yang membantu
penulis menentukan isu / permasalahan yang terjadi pada Biro
Pengelolaan Perbatasan Negara. Mentor juga yang memberikan
saran dan masukan yang penulis jadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam melakukan proses aktulisasi. Mentor juga
yang memberikan penulis contoh dalam bersikap dan berperilaku.

B. FAKTOR PENGHAMBAT REALISASI AKTUALISASI


Dalam kegiatan aktualisasi yang penulis lakukan terdapat
beberapa faktor penghambat realisasi aktualisasi diantaranya :

1. Hambatan Waktu
Keterbatasan waktu dalam melaksanakan realisasi
aktualisasi merupakan hambatan yang mempengaruhi hasil akhir
dari laporan aktualisasi penulis. Kemudian penulis dalam masa
realisasi aktualisasi juga harus menunggu kegiatan Bimtek Kader
Garda Batas berjalan untuk dapat melaksanakan rencana kegiatan.

55
Bimtek Kader Garda Batas dilaksanakan pada tanggal 25 – 26 Juli
2018 yang artinya masa habituasi telah berjalan selama kurang
lebih 2 bulan sehingga tidak banyak waktu bagi penulis untuk
mengawasi dan mengevaluasi jalan nya forum komunikasi. Penulis
menyadari bahwa sangat sulit untuk menciptakan forum
komunikasi dengan intensitas percakapan yang tinggi dalam waktu
yang singkat. Akan tetapi forum komunikasi yang sudah terbentuk
dalam jangka panjang diharapkan untuk dapat terus berkembang.

2. Hambatan sarana prasarana penunjang


Seperti yang telah penulis bahas sebelumnya, bahwa
jaringan internet di lima Kecamatan wilayah Krayan sangat terbatas
dan tidak mumpuni untuk mengakses informasi sehari – hari. Hal
ini kemudian mengharuskan penulis untuk menggunakan media
SMS dalam pembentukan forum komunikasi dengan kader garda
batas. Dampaknya adalah rendahnya intensitas percakapan dalam
forum karena dalam bertukar informasi, sms tidak efisien untuk
mencakup orang banyak.

56
BAB IV

ANALISA

A. Realisasi Kegiatan dan Keterkaitan Dengan Substansi Mata


Pelatihan

Kegiatan yang telah direalisasikan pada masa habituasi di


tempat kerja dikaitkan dengan mata pembelajaran yang telah
didapatkan pada masa on campus sebelumnya. Mata pembelajaran
tersebut diantaranya adalah Nilai – Nilai Dasar ASN (ANEKA),
Kesiapsiagaan Bela Negara, Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan
Whole Of Government (WOG).
Dalam kegiatan aktualisasi ini, penulis mengaitkan realisasi
kegiatan dengan mata pembelajaran Nilai – Nilai Dasar ASN yang
didalamnya terdapat Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Keterkaitan itu dapat dilihat pada
tabel 4.1.
Tabel 4.1.
Realisasi Kegiatan dan Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan

Keterkaitan Substansi Mata


No. Kegiatan
Pelatihan

1 2 3

1 Konsultasi dengan atasan 1. Akuntabilitas :


dan koordinasi dengan rekan Pertanggungjawaban kepada
kerja atasan dalam bentuk laporan
rancangan kegiatan.
2. Etika Publik :
Sopan santun dalam komunikasi
dengan atasan dan rekan kerja.
3. Komitmen Mutu :

57
Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan
Pelatihan

1 2 3

Konsultasi serta meminta saran


untuk memastikan mendapatkan
hasil penelitian yang berorientasi
mutu

4. Manajemen PNS

Penulis menjaga kode etik dan


perilaku dalam melaksanakan
konsultasi dan koordinasi.

5. Whole of Government

Atasan menyediakan waktu


luang dalam menanggapi
pertanyaan selama penulis
menyusun laporan aktualisasi
disela - sela rutinitas pekerjaan.
2 Mengumpulkan data terkait 1. Akuntabilitas :
pelaksanaan bimbingan Pengumpulan data agar
teknis kader garda batas mendapatkan target yang jelas
dan konsisten dalam
pelaksanaannya.
2. Komitmen Mutu :
Cermat dalam mengumpulkan
data yang diperlukan serta teliti
dalam mengidentifikasi
permasalahan – permasalahan
yang pernah terjadi

58
Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan
Pelatihan

1 2 3

3 Penyusunan Rencana 1. Akuntabilitas :


Kegiatan Pertanggungjawaban berupa
laporan rencana kegiatan yang
sudah tersusun sistematis serta
timetable pelaksanaan kegiatan
2. Nasionalisme :
Dalam penyusunan kegiatan
mengedepankan kepentingan
masyarakat perbatasan
3. Komitmen Mutu :
Penyusunan rencana kegiatan
dengan orientasi mutu agar
kegiatan terlaksana dengan
optimal
4. Manajemen ASN :
Menyusun perencanaan dengan
tetap patuh pada rencana
kegiatan yang telah disusun oleh
atasan sehingga tidak
mengganggu kegiatan yang
sudah direncanakan oleh
organisasi

4 Konsultasi dengan atasan 1. Akuntabilitas :


terkait rencana pelaksanaan Dokumen rencana pelaksanaan
kegiatan bimbingan teknis kegiatan sebagai pertanggung
kader garda batas. jawaban kepada atasan
2. Etika Publik :

59
Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan
Pelatihan

1 2 3

Konsultasi dengan atasan


dengan memperhatikan sikap
sopan dan santun
3. Komitmen Mutu :
Pengumpulan saran dan kritik
agar mutu kegiatan terus
berkembang
4. Anti Korupsi :
Melaporkan hasil rancangan
pelaksanaan kegiatan kepada
atasan sebagai bentuk
transparansi
5 Optimalisasi penerapan 1. Akuntabilitas :
teknologi informasi dan Dokumentasi serta notulensi
komunikasi dalam bentuk sebagai pertanggung jawaban
forum komunikasi pada pelaksanaan kegiatan
kegiatan bimtek kader garda 2. Nasionalisme :
batas di Kec. Krayan Membuat forum komunikasi
agar terjadi hubungan yang
lebih dekat antara pemerintah
provinsi dengan masyarakat
perbatasan
3. Etika Publik :
Koordinasi yang dilakukan
dengan sikap ramah, sopan,
dan santun
4. Komitmen Mutu :

60
Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan
Pelatihan

1 2 3

Memperhatikan kendala yang


dihadapi kader garda batas
dalam pembentukan forum
komunikasi serta responsif
dalam menangani kendala
tersebut
5. Anti Korupsi :
Transparan dalam menjabarkan
maksud dan tujuan
pembentukan forum komunikasi
6. Whole of Government
Pembentukan forum komunikasi
agar terjadi kolaborasi antara
pemerintah dengan masyarakat
dengan tujuan untuk menjaga
kawasan perbatasan
6 Monitoring dan evaluasi hasil 1. Akuntabilitas :
kegiatan Laporan akhir sebagai
pertanggung jawaban kegiatan
2. Nasionalisme :
Bekerja sama dalam melakukan
evaluasi
3. Etika Publik :
Berkomunikasi yang efektif
dengan Bahasa yang sopan
dan santun dengan atasan dan
rekan kerja
4. Komitmen mutu :

61
Keterkaitan Substansi Mata
No. Kegiatan
Pelatihan

1 2 3

Teliti dalam penyusunan untuk


menghasilkan laporan yang
akurat
7 Penyusunan dan pelaporan 1. Akuntabilitas :
hasil kegiatan aktualisasi Melaporkan hasil kegiatan
kepada atasan sesegera mungkin tanpa
menunda-nunda
2. Nasionalisme :
Dalam pelaporan mendapat
feedback dari atasan dengan
diskusi/ musyawarah agar
menjadi acuan bagi kegiatan
berikutnya
3. Etika Publik :
Menyampaikan hasil laporan
kepada atasan dengan sopan,
santun dan menggunakan
Bahasa yang jelas
4. Komitmen Mutu :
Disiplin dan tepat waktu dalam
penyerahan laporan
5. Anti Korupsi :
Melaksanakan tugas dengan
penuh tanggung jawab dan
melaporkan hasil kegiatan
dengan jujur

62
B. Realisasi Aktualisasi dan Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Kegiatan aktualisasi diharapkan dapat memberikan kontribusi
terhadap Visi-Misi Organisasi sehingga membuat organisasi itu menjadi
lebih baik lagi. Untuk Biro Pengelolaan Perbatasan Negara yang
merupakan unsur supporting staff pada Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Utara, Visi-Misi Organisasi mengikuti Visi-Misi dari Provinsi
Kalimantan Utara. Keterkaitan antara Aktualisasi dengan Visi-Misi
Organisasi dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2.
Realisasi kegiatan dan Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi

Kontribusi Terhadap Visi-Misi


No. Kegiatan
Organisasi

1 2 6

1 Konsultasi dengan atasan Konsultasi dan koordinasi sebagai


dan koordinasi dengan rekan perwujudan misi pemerintahan
kerja yang bersih, transparan, dan
akuntabel

2 Mengumpulkan data terkait Pengumpulan data serta


pelaksanaan bimbingan pemberkasan data dalam bentuk
teknis kader garda batas dokumen sebagai bentuk
transparansi

3 Penyusunan Rencana Dokumen rencana kegiatan


Kegiatan kegiatan agar kegiatan yang
dilaksanakan transparan dan
akuntabel

4 Koordinasi dengan atasan Koordinasi dengan atasan sebagai


terkait rencana pelaksanaan perwujudan Kaltara yang bersih,
transparan, dan akuntabel

63
Kontribusi Terhadap Visi-Misi
No. Kegiatan
Organisasi

1 2 6

kegiatan bimbingan teknis


kader garda batas.

5 Optimalisasi penerapan Pembuatan forum komunikasi


teknologi informasi dan untuk mendukung pembangunan
komunikasi dalam bentuk Provinsi Kaltara yang madniri
forum komunikasi pada khususnya di kawasan perbatasan
kegiatan bimtek kader garda
batas di Kec. Krayan
Forum komunikasi sebagai
pendukung peran kader garda
batas untuk menciptakan kawasan
perbatasan yang aman dan damai

6 Monitoring dan evaluasi hasil Hasil monitoring dan evaluasi untuk


kegiatan mendorong Kaltara yang mandiri
khususnya di kawasan perbatasan

Laporan kegiatan sebagai bentuk


pemerintahan yang bersih,
akuntabel, dan transparan

7 Penyusunan dan pelaporan Pelaporan hasil kegiatan sebagai


hasil kegiatan aktualisasi wujud dari visi Kaltara yang bersih,
kepada atasan transparan, dan akuntabel

64
C. Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan Aktulisasi yang dilaksanakan diharapkan akan terjadi
penguatan terhadap organisasi. Aktulisasi bertujuan nilai-nilai yang
terdapat dalam organisasi dipahami oleh sepenuhnya oleh setiap
anggota organisasi. Adapun nilai – nilai yang terkandung dalam
organisasi penulisi adalah :
a. Jujur
Berpikir, berperilaku, bertindak dengan amanah, transparan, penuh
integritas, memegang teguh kode etik, dan loyal kepada bangsa
dan negara.
b. Profesional
Bekerja dengan semangat, cermat, akuntabel, disiplin, akurat, dan
tuntas atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung
jawab, komitmen yang tinggi, membangun sinergi internal dan
eksternal, serta mampu melihat perkembangan jauh ke depan.
c. Melayani
Memberikan layanan prima dengan memahami kebutuhan
pemangku kepentingan, dilakukan dengan sepenuh hati, proaktif,
profesional, simpel, efisien, dan tepat waktu dalam rangka
memenuhi kepuasan internal dan publik.
d. Inovatif
Berwawasan terbuka, selalu belajar untuk peningkatan diri,
memiliki ide baru yang bermanfaat, mampu membuat solusi
alternatif dalam pekerjaan untuk mempercepat tercapainya target
kinerja.
e. Berarti
Menjadi manusia yang memanusiakan manusia, memberi manfaat
bagi diri sendiri, orang lain, Provinsi Kalimantan Utara, bangsa dan
negara, sehingga menjadi teladan, tempat bertanya, mampu
memimpin, dan memecahkan masalah.
Realisasi kegiatan dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi dapat
dipahami pada tabel 4.3.

65
Tabel 4.3
Realisai Kegiatan dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi

No. Kegiatan Penguatan Nilai Organisasi

1 2 7

1 Konsultasi dengan atasan Memperkuat nilai kejujuran dalam


dan koordinasi dengan rekan organisasi
kerja

2 Mengumpulkan data terkait Pengumpulan data sebagai bentuk


pelaksanaan bimbingan profesionalitas
teknis kader garda batas

3 Penyusunan Rencana Menguatkan nilai kejujuran dalam


Kegiatan organisasi dengan adanya
perencanaan kegiatan serta nilai
komitmen mutu dengan
penyusunan rencana secermat
mungkin

4 Koordinasi dengan atasan Koordinasi untuk meningkatkan


terkait rencana pelaksanaan kejujuran serta menegaskan nilai
kegiatan bimbingan teknis hirarki dalam organisasi
kader garda batas.

5 Optimalisasi penerapan Pembuatan forum komunikasi


teknologi informasi dan sebagai fasilitas pendukung kader
komunikasi dalam bentuk garda batas sebagai penguatan
forum komunikasi pada nilai organisasi dalam pelayanan
kegiatan bimtek kader garda publik dan inovatif serta
batas di Kec. Krayan kepedulian terhadap masyarakat
sekitar

66
No. Kegiatan Penguatan Nilai Organisasi

1 2 7

6 Monitoring dan evaluasi hasil Monitoring dan evaluasi untuk


kegiatan memperkuat nilai “berarti” baik
dilingkungan organisasi maupun
masyarakat

7 Penyusunan dan pelaporan Memperkuat nilai kejujuran


hasil kegiatan aktualisasi dengan memberikan laporan hasil
kepada atasan kegiatan.

67
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pada pelaksanaan aktualisasi selama masa
habituasi penulis dengan penerapan nilai – nilai ANEKA dan mata
kuliah yang penulis dapatkan selama masa off campus, penulis
menyimpulkan bahwa ANEKA dan mata kuliah yang diberikan sangat
penting bagi ASN dalam menjalankan tugas. ASN dalam menjalankan
tugas nya membutuhkan nilai – nilai dasar yang dapat dijadikan
pegangan dalam bertindak, berperilaku, dan dalam pengambilan
keputusan. Hal ini bertujuan agar kepercayaan yang diberikan
masyarakat melalui pajak dapat dimanfaatkan dengan efektif dan
efisien serta tetap dilandaskan pada nilai – nilai moral. Dari
pelaksanaan aktualisasi, penulis juga menyimpulkan beberapa hal.
Pertama, kehadiran Negara di perbatasan tidak harus selalu
dalam bentuk fisik. Justru komunikasi yang aktif walau terbatas oleh
jarak lebih diapresiasi oleh masyarakat, terlebih lagi jika komunikasi
tersebut tidak hanya menjadi obrolan semata tetapi dapat direalisasikan
dalam bentuk program – program pemerintah.
Kedua, melalui forum komunikasi, pemerintah mendapatkan
laporan – laporan yang lebih aktual meskipun informasi yang didapat
tidak sepenuhnya dapat dipercaya namun dapat dijadikan dasar dalam
mengambil tindakan.
Ketiga, forum komunikasi yang telah terbentuk adalah program
jangka panjang yang diharapkan kedepannya komunikasi yang
dilakukan kedua pihak akan semakin intensif dan dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

68
B. Saran
Beberapa saran yang dapat penulis sampaikan terkait program
yang sudah ada maupun untuk pengembangnya adalah :
1. Agar forum komunikasi yang telah dibangun tetap dijaga agar tidak
terbengkalai;
2. Agar forum komunikasi yang telah ada ditanggapi dengan serius
oleh pengambil keputusan;
3. Butuh dukungan dari pengambil keputusan untuk mengembangkan
forum komunikasi yang sudah ada terutama dalam hal sarana dan
prasarana pendukung untuk mengoptimalkan fungsi dari forum
komunikasi;
4. Dukungan anggaran dari pengambil keputusan untuk
pengembangan aplikasi agar lebih mudah diakses dan lebih mudah
digunakan serta memiliki fungsi yang lebih variatif;
5. Untuk kedepannya supaya Forum Komunikasi dapat mencakup
seluruh wilayah kecamatan yang berada di kawasan perbatasan.

69
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Akuntabilitas. Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Nasionalisme.Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Etika Publik. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan Dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Komitmen Mutu. Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi. Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara. 2016. RPJMD Kalimantan Utara


Tahun 2016- 2021. Tanjung Selor

70
Peraturan

Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara No.5 Tahun 2016 tentang


Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan
Utara

Peraturan Kepala LAN Nomor 17 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas


Peraturan Kepala LAN nomor 21 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III

Undang - Undang No.43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara

Undang - Undang No.20 Tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi


Kalimantan Utara

Undang - Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Undang - Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

71
BIODATA PENULIS

NAMA WINDRY NICHOLAS


NIP 19911107 201802 1 001
TEMPAT/TANGGAL TARAKAN / 07 NOVEMBER 1991
LAHIR
JABATAN ANALIS KERJASAMA
BILATERAL DAN REGIONAL
UNIT KERJA SUB BAGIAN PENGELOLAAN
BATAS NEGARA BIRO
PENGELOLAAN PERBATASAN
NEGARA SEKRETARIAT
DAERAH PROVINSI
KALIMANTAN UTARA
RIWAYAT 1. SDK TUNAS KASIH TARAKAN
PENDIDIKAN 2. SMPK TUNAS KASIH
TARAKAN
3. SMAN 1 TARAKAN
4. UNIVERSITAS AIRLANGGA
PROGRAM STUDI HUBUNGAN
INTERNASIONAL

72

Anda mungkin juga menyukai