Anda di halaman 1dari 1

I.

Latar Belakang
Berdasarkan UUD 1945 pasal 30 tertulis bahwa “Tiap – tiap warga Negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pembelaan Negara. ” Bela Negara merupakan konsep yang telah hadir
sejak jaman kemerdekaan dan terus berkembang sesuai dengan periodenya. Pada masa
kemerdekaan, Bela Negara sangat identik dengan perang kemerdekaan. Kemudian pada masa
pemerintahan Presiden Soekarno, Bela Negara identik dengan upaya menjaga dan
mempertahankan Negara dari segala bentuk pemberontakan. Pada masa pemerintahan
Presiden Soeharto, konsep bela Negara menjadi lebih produktif dan berorientasi kepada
pembangunan yang disebut ketahanan nasional. Manifestasi bela Negara pada masa Presiden
Soeharto dikenal dengan konsep Trigatra (tiga aspe kalamiah) yaitu sumber kekayaan alam,
geografi, dan kependudukan / demografi. Kemudian, pada masa reformasi, konsep bela Negara
diartikan sebagai upaya menyelamatkan bangsa dari berbagai krisis.
Pengertian bela Negara menurut Undang – Undang No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara Pasal 9 Ayat 1, adalah sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Tiap – tiap warga Negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan Negara. Kesadaran bela Negara itu
hakikatnya kesediaan berbakti pada Negara dan kesediaan berkorban membela Negara. Unsur
Dasar Bela Negara antara lain adalah :
a. Cinta tanah air;
b. Kesadaran berbangsa dan bernegara;
c. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi Negara;
d. Rela berkorban untuk bangsa dan Negara;
e. Memiliki kemampuan awal bela Negara;

Anda mungkin juga menyukai