Disusun Oleh :
NAMA : REZKY KURNIAWAN, S.KM
NDH : 26 (DUA PULUH ENAM)
ix
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
Menyetujui,
Coach Mentor
Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukkan dari Penguji, Coach dan
Mentor pada tanggal …… Juli 2021.
Menyetujui,
Coach Mentor
Penguji
……………………………..
NIP. ……………………….
LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
Mengetahui,
LEMBAR PENGESAHAN
iv
Judul : Terwujudnya Pengelolaan Limbah Medis Sesuai
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Nama : Rezky Kurniawan, S.KM
Nomor Daftar Hadir : 26 (Dua Puluh Enam)
Instansi : Puskesmas Tindaret
Mentor
Rudolf Rumbino,ST, MT
RANCANGAN …………………………..
AKTUALISASI
NIP. 19661105 1996 03 1 002 NIP. …………………………
v
Judul Rancangan Aktualisasi : Terwujudnya Pengelolaan Limbah Medis Sesuai
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Dengan ketentuan bahwa apabila dikemudian hari terdapat hal-hal yang tidak sesuai
dengan pernyataan ini, maka saya bersedia menerima segala konsekuensi yang
ditimbulkannya.
……………………………………
NIP. ………………………..
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan
vi
Puskesmas Tindaret sebagai salah satu persyaratan kelulusan Pelatihan Dasar CPNS
bantuan, dan dukungan dari banyak pihak sehingga laporan aktualisasi ini dapat
terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang berkontribusi dalam penulisan laporan ini, antara lain:
2. Kepala BKPP Kota Jayapura yang telah memberikan ijin mengikuti Pelatihan Dasar
3. Terida M. Yansip, S.Sos, MM selaku Penguji yang telah memberikan saran dan
4. Elisabeth J. Urbinas, SP, MM selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan
5. Korina Beris, SKM selaku mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan, masukan
7. Keluarga besar Puskesmas Waena Kota Jayapura atas dukungan dan kerjasamanya
8. Seluruh Widyaiswara dan Panitia yang telah mendampingi dan memberikan ilmu
9. Keluarga besar peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan III tahun 2021
Penyusun menyadari bahwa tentu dalam penyusunan ini masih terdapat banyak
vii
Jayapura, 26 Juni 2021
Penulis
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL....................................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................................iv
PERNYATAAAN PERBAIKAN..........................................................................................v
KATA PENGANTAR...........................................................................................................vi
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ix
BAB I 1
A. Identifikasi Isu..............................................................................................................6
17
17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
9
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) merupakan salah satu unit pelayanan
kesehatan yang dalam kegiatannya menghasilkan limbah medis maupun limbah non
medis baik dalam bentuk padat maupun cair. Limbah medis dalam bentuk padat di
puskesmas biasanya dihasilkan dari kegiatan yang berasal dari ruang perawatan (bagi
puskesmas rawat inap), poliklinik umum, poliklinik gigi, poliklinik ibu dan anak/KIA,
laboratorium dan apotik. Sementara limbah cair biasanya berasal dari laboratorium
puskesmas yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun,
dan radioaktif. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2014 Pasal 46 ayat
(1) tentang Kesehatan Lingkungan menjelaskan bahwa Proses pengelolaan limbah
dilakukan terhadap limbah cair, padat, dan gas yang bersal dari pemumikiman, tempat
kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum 3 Dari hasil pemanatauan
selama kurang lebih satu bulan di Puskesmas belum ada pengelolahan limbah medis
yang sesuai standar hal ini dapat terlihat di berapa ruang tindakan seperti IGD dan
ruang bersalin, masih tercampur antara limbah medis dan limbah Non medis. Untuk
menciptakan suasana Puskesmas yang bersih dan sehat perlu di buat standar
pengelolahan limbah medis agar pelayanan kesehatan untuk masyarakat berjalan
dengan baik dengan menerapkan Nilai- Nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen mutu, Anti Korupsi).
10
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
1.1 Berakuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya;
1.2 Mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas jabatannya;
1.3 Menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas jabatannya;
1.4 Berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya;
1.5 Tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di
lingkungan instansinya;
1.6 Menjaga sikap dan perilaku disiplin PNS dalam melaksanakan tugas
jabatannya;
1.7 Memahami kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
1.8 Mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara
mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada instansi, sehingga
PNS merasakan manfaatnya secara langsung.
1.9 Bermusyawarah dalam mengambil tindakan dan menyelesaikan masalah.
2. Manfaat
2.1 Manfaat bagi diri pribadi, yaitu penulis dapat memahami dan
menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS dalam melaksanakn tugas dan
fungsi di puskesmas
2.2 Manfaat bagi unit kerja, yaitu meningkatkan kinerja unit kerja yang
menyangkut pada pelayanan publik setelah menjadikan kegiatan-kegiatan
menjadi sebuah kebiasaan (habituasi) dalam mengelola limbah medis di
puskesmas;
2.3 Manfaat bagi organisasi, yaitu menguatkan misi puskesmas dalam
mewujudnya masyarakat yang sehat,mandiri dan berkwalitas dengan
memberikan pelayanan prima.
2.4 Manfaat bagi masyarakat pada umumnya, di mana mereka mendapatkan
kenyamanan bagi pasien dan keluarga pasien baik pasien rawat jalan maupun
rawat inap di Puskesmas
11
C. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi Puskesmas Terdepan Dalam Memberikan Pelayanan Yang Terbaik Di
Distrik Pantura Kabupaten Kepulauan Yapen
2. Misi
1) Memelihara dan Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu
2) Meningkatkan Pelayanan Secara Holistik & Konferhensip
3) Memberikan Pelayanan Rawat Jalan Yang Bermutu & Terjangkau
4) Menyediakan Sarana & Prasarana Yang Menunjang Pelayanan
5) Menciptakan Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat
2. Fungsi
12
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama bekerja di Puskesmas Tindaret serta
berkonsultasi dengan atasan, isu-isu strategis yang menjadi kendala sampai saat ini
yaitu :
1. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan jamban
2. Belum adanya pengelolaan limbah medis padat sesuai standar operasional
prosedur
3. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang penggunaan kelambu
B. Perumusan dan Penetapan Isu
Penetapan salah satu Isu yang menjadi isu prioritas untuk dipecahkan berdasarkan hasi
lindentivikasi sebagaimana tersebut di atas, maka kami menggunaakan matriks USG,
dimana“U”adalah Urgensi yaitu berkaitan dengan mendesaknya waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut semakain mendesak suatu masalah
untuk diselesaikan maka semakin tinggi tingkat urgensi masalah tersebut. sedangkan
“S” adalah Serius yaitu berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut
terhadap organisasi. Dampak ini terutama yang menimbulkan kerugian bagi organisasi
dan “G” adalah Growth yaitu berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat
berkembang masalah tersebut maka semakin tinggi tingkat pertumbuhannya.
Dari beberapa isu yang telah di identifikasi diatas maka selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan alat analisis USG (Urgency, Seriousness & Growth), dengan Skor 1-5
sebagai berikut :
1. Sangat kecil
2. Kecil
3. Sedang
4. Besar
5. Sangat besar
Dari beberapa isu yang telah diidentifikasi di atas maka selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan alat analisis USG (Urgency, Seriousness & Growth) sebagai berikut :
13
MATRIX USG
TOTAL URUTAN
No. PERMASALAHAN U S G
SKOR PRIORITAS
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam 3 4 3 10
1. menggunakan jamban III
Tolak ukur Belum adanya pengelolaan limbah medis sesuai standar operasional
prosedur dengan skor 13, merupakan masalah yang mempunyai tolok ukur tertinggi
pada Puskesmas Tindaret Distrik Yapen Utara
14
RANCANGAN KEGIATAN
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Nilai-
Mata Pelatihan Terhadap Visi Misi Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Saya akan a. Bertemu dengan a. Mendapatkan dukungan Pada saat saya bertemu Dengan terlaksananya
Melakukan Kepala Puskesmas dari Kepala Puskesmas dengan Kepala advokasi ini sejalan
koordinasi dengan b. Menjelaskan b. Mendapatkan surat Puskesmas saya akan dengan visi
Maksud dan tujuan pernyataan dukungan
pimpinan secara melakukannya dengan ‘’Menjadikan
c. Menandatangani c. Foto kegiatan
musyawarah dan sopan dan santun Puskesmas Terdepan
komitmen dengan
menjunjung tinggi ( Etika Publik ), serta Dalam Memberikan
pimpinan
nilai-nilai etika bertanggung jawab Pelayanan Yang
publik ( Akuntabilitas) Terbaik di Distrik
kemudian saya Pantura’’
mengedepankan
musyawarah dalam
melaksanakan kegiatan
dengan kepala
puskesmas
(Nasionalisme)
2 Saya akan a. Mengungkapkan a. Surat pernyataan Saya menjelaskan Dengan terlaksananya
melakukan maksud dan tujuan dukungan maksud dan tujuan koordinasi ini sejalan
koordinasi dengan b. Memberikan list b. Daftar list barang bertanggung jawab dengan misi
daftar barang yang
15
Bendahara diperlukan c. Foto kegiatan ( Akuntabilitas ), dengan puskesmas
Puskesmas dalam c. Mendapatkan mengutamakan ‘’Menyediakan Sarana
pengadaan barang komitmen dalam musyawarah dan Prasarana yang
pengadaan barang
(Nasionalisme) dan Menunjang
menjunjung tinggi nilai Pelayanan’’
etika dan sopan santun
( Etika Publik ) sehingga
adanya kesepakatan
(Komitmen Mutu ) dan
adanya sikap tranparansi
dalam penggunaan
anggaran (anti korupsi)
3 Saya akan membuat a. Membuat SOP a. SOP penanganan dan Pada saat pelaksanaan Dengan terlaksananya
standar pengelolaan pengelolaan pengelolaan limbah saya akan mengutamakan kegiatan pembuatan
limbah medis limbah medis medis kepentingan public dan alur sejalan dengan
b. Membuat alur b. Alur pembuangan gotong royong Misi puskesmas
pembuangan limbah medis (Nasionalisme) dan ‘’Memelihara dan
limbah medis
c. Tempat sampah membuat inovasi dengan meningkatkan
c. Menyiapkan
d. Foto kegiatan membuat SOP Pelayanan Kesehatan
tempat sampah
pengelolaan limbah Yang Bermutu’’
medis (Komitmen Mutu)
dengan penuh rasa
tanggung jawab
16
(Akuntabilitas)
4 Sosialisasi cara a. Mengutarakan a. Materi sosialisasi Dalam menyampaikan Dengan terlaksananya
pengelolaan limbah maksud dan tujuan b. Daftar hadir materi sosialisasi dengan advokasi ini sejalan
medis sosialisasi c. Foto kegiatan rasa penuh tanggung dengan Misi
b. Menyiapkan materi jawab (Akuntabilitas) Puskesmas yaitu
sosialisasi
Sebagai pelayan public ‘’Meningkatkan
c. Menyiapkan daftar
saya wajib memberikan Pelayanan secara
hadir peserta
pemahaman kepada Holistik dan
rekan kerja Konferhensip’’
(Nasionalisme) pada saat
menyampaikan informasi
sikap saya sopan dan
santun (Etika Publik)
serta melaksanakannya
dengan efektif dan
efisien (Komitmen Mutu)
5 Membuat Laporan a. Menghadap Terlaksananya konsultasi Saat menghadap Dengan terlaksananya
pimpinan/mentor dengan Kepala pimpinan saya akan aktualisasi ini sejalan
b. Melaporkan Hasil Puskesmas serta laporan melakukannya dengan dengan visi
kegiatan
pelaksanaan kegiatan sopan dan santun ( ‘’Menjadikan
c. Membuat laporan
yang sudah dilakukan. Etika Publik ), kemudian Puskesmas Terdepan
aktualisasi
saya akan melaporkan Dalam Memberikan
hasil kegiatan dengan Pelayanan Yang
17
jujur ( Anti Korupsi ), Terbaik di Distrik
dan saya akan membuat Pantura’’
laporan dengan tepat
sesuai apa yang telah
saya lakukan dengan
penuh rasa tanggung
jawab ( Akuntabilitas )
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari rancangan aktualisasi yang telah disusun di atas ditemukan tiga
identifikasi isu-isu strategis yang menjadi kendala sampai saat ini yaitu :
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan jamban,Belum
adanya pengelolaan limbah medis sesuai standar operasional prosedur,
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang penggunaan kelambu. Dan yang
menjadi gagasan pemecahan isu adalah Belum adanya pengelolaan limbah
medis sesuai standar.
B. SARAN
Pada akhir pelaksanaan rancangan aktualisasi ini diharapkan
mendapat masukkan-masukkan dari penguji dan coach untuk
penyempurnaan rancangan aktualisasi ini sehingga dapat berguna bagi
pelaksanaan aktualisasi hingga menjadi habituasi di tempat kerja.