BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
kompetensi bidang. Diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan
inovatif dan terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang
memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat
pelatihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan peserta
mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan,
serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan
manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS
yang profesional.
2
pengawasan pada Inspektorat, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, sampai dengan pertanggungjawaban, harus
dilaksanakan secara tertib, terkendali, serta efisien dan efektif. Untuk
itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat memberi keyakinan memadai
bahwa penyelenggaraan kegiatan pada suatu Instansi Pemerintah
dapat mencapai tujuannya secara efisien dan efektif.
3
Pemerintah di Kabupaten Cilacap. Hal ini kemungkinan disebabkan
karena masih rendahnya kesadaran penertiban administrasi oleh
Aparat Pengawasan Internal Daerah (APIP) dan kurangnya koordinasi
pada saat melaksanakan kegiatan pengawasan.
1. Identifikasi Isu
4
Berdasarkan ruang lingkup fungsi petugas pengelola
proram dan kegiatan maka ditemukan beberapa isu yang
berkembang di Inspektorat Kabupaten Cilacap. Hal tersebut dirasa
masih kurang dan diperlukan adanya kegiatan tambahan yang
diharapkan dapat memberikan bekal bagi Penulis. Kegiatan yang
dipilih yaitu optimalisasi persiapan instrumen kegiatan
pengawasan bulanan, sehingga penulis dapat melaksanakan
kegiatan yang bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai bekal
kehidupan yang akan datang.
Kondisi Yang
No Identifikasi Isu Prinsip ASN Kondisi Saat Ini
Diharapkan
4 Pengelolaan surat masuk Manajemen Surat masuk dan Surat masuk dan
dan keluar belum tertib ASN keluar kurang tertib keluar tertib
5
2. Penetapan Isu
No Indikator Keterangan
1 Aktual (A) Isu yang sedang terjadi atau dalam proses
kejadian, sedang hangat dibicarakan di
kalangan masyarakat, atau isu yang
diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat.
jadi bukan isu yang sudah lepas dari
perhatian masyarakat atau isu yang sudah
basi.
2 Problematik (P) Isu yang menyimpang dari harapan standar,
ketentuan yang menimbulkan kegelisahan
yang perlu segera dicari penyebab dan
pemecahannya.
3 Kekhalayakan (K) Isu yang secara langsung menyangkut hajat
hidup orang banyak, masyarakat pelanggan
pada umumnya, dan bukan hanya untuk
kepentingan seseorang atau sekelompok
kecil orang tertentu saja.
4 Layak (L) Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis,
dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak,
wewenang, dan tanggung jawab.
6
Tabel 1.3 Tabel Penetapan Isu Dengan APKL
Kriteria
No. Identifikasi Isu Keterangan
A P K L
1. Penerbitan Laporan Hasil + + - + Tidak memenuhi
Pemeriksaan (LHP) kurang persyaratan
tepat waktu
2. Pelaksanaan tindak lanjut + + + + Memenuhi
rekomendasi hasil pengawasan persyaratan
kurang tepat waktu
3. Kurangnya koordinasi dengan + - - - Tidak memenuhi
auditor dalam pelaksanaan persyaratan
kegiatan pengawasan
4. Pengelolaan surat masuk dan + + - + Tidak memenuhi
keluar belum tertib persyaratan
Keterangan
+ = memenuhi persyaratan
- = tidak memenuhi persyaratan
7
No Komponen Keterangan
1 Urgency Seberapa mendesak isu tersebut dibahas
dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta
seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu.
2 Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas
dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
ditimbulkan masalah-masalah lain kalu masalah
penyebab isu tidak dipecahkan (bisa
mengakibatkan masalah lain.
3 Growth Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah
penyebab isu akan semakin memburuk jika
dibiarkan.
PARAMETER
Skor
Urgency Seriousness Growth
1 2 3 4
1 Isu tidak Isu tidak begitu Isu lamban
mendesak untuk serius untuk di berkembang
segera bahas karena
diselesaikan tidak berdampak
ke hal yang lain
8
PARAMETER
Skor
Urgency Seriousness Growth
1 2 3 4
2 Isu kurang Isu kurang serius Isu kurang cepat
mendesak untuk untuk segera berkembang
segera dibahas karena
diselesaikan tidak kurang
berdampak ke hal
yang lain
9
Indikator
No Isu Jumlah Peringkat
U S G
1 Pelaksanaan tindak lanjut
rekomendasi hasil
5 5 4 14 II
pengawasan kurang tepat
waktu
2 Kurang optimalnya
persiapan instrumen
5 5 5 15 I
kegiatan pengawasan
bulanan
Keterangan
1 = sangat rendah
2 = rendah
3 = sedang
4 = tinggi
5 = sangat tinggi
3. Rumusan Masalah
10
rancangan aktualisasi ini adalah “Bagaimana upaya yang dapat
dilakukan untuk mengoptimalkan persiapan instrumen kegiatan
pengawasan pada Inspektorat Kabupaten Cilacap?”
4. Analisis Dampak
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II
LANDASAN TEORI
12
A. Sikap dan Perilaku Bela Negara
Berdasarkan UU Nomor 30 Tahun 2002 Pasal 9 ayat (1), bela
negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Dilihat dari segi fisik,
bela negara merupakan upaya pertahanan yang dilakukan dalam
menghadapi ancaman, serangan dan agresi dari pihak–pihak yang
dapat mengancam keberadaan negara. Sedangkan dari segi non fisik,
diartikan sebagai sebagai upaya yang dilakukan dalam rangka
berperan aktif untuk memajukan bangsa dan negara, yang dapat
dilakukan melalui berbagai bidang misalnya pendidikan, kesehatan,
moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat yang
ada di dalamnya.
13
dirinya yang negatif. Hal ini berarti akan menyukseskan tugas dan
peranan PNS sebagai abdi negara, abdi masyarakat, dan pelayan
masyarakat.
14
paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara
sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh
bersenjata.Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat
yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Nilai-nilai bela negara yang harus lebih dipahami
penerapannya dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan
bernegara antara lain:
1) Cinta Tanah Air.
Kesadaran bela negara yang ada pada setiap masyarakat
didasarkan pada kecintaan kita kepada tanah air kita. Kita dapat
mewujudkan itu semua dengan cara kita mengetahui sejarah
negara kita sendiri, melestarikan budaya-budaya yang ada,
menjaga lingkungan kita dan pastinya menjaga nama baik
negara kita.
2) Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.
Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang
harus sesuai dengan kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan
dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsanya. Kita dapat
mewujudkannya dengan cara mencegah perkelahian antar
perorangan atau antar kelompok.
3) Pancasila.
Pancasila adalah alat pemersatu keberagaman yang ada di
Indonesia yang memiliki beragam budaya, agama, etnis, dan
lain-lain. Nilai-nilai pancasila inilah yang dapat mematahkan
setiap ancaman, tantangan, dan hambatan.
15
profesi masing-masing.
16
melingkupi pemahaman terhadap Globalisasi, Demokrasi,
Desentralisasi, dan Daya Saing Nasional.
PNS dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal
juga internal yang kian lama kian menggerus kehidupan
berbangsa dan bernegara (pancasila, UUD 1945, NKRI dan
Bhinneka Tunggal Ika) sebagai konsensus dasar berbangsa dan
bernegara. Fenomena-fenomena tersebut menjadikan pentingnya
setiap PNS mengenal dan memahami secara kritis terkait dengan
isu-isu kritikal yang terjadi saat ini atau bahkan berpotensi terjadi,
isu-isu tersebut diantaranya; bahaya paham radikalisme/
terorisme, bahaya narkoba, cyber crime, money laundry, korupsi,
proxy war. Isu-isu di atas, selanjutnya disebut sebagai isu-isu
strategis kontemporer.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan suatu kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk
18
pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Dengan
demikian kepercayaan masyarakat (public trust) kepada birokrasi
akan semakin menguat karena aparaturnya mampu berperan
sebagai kontrol demokrasi, mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan serta meningkatkan efisiensi dan
efektivitas.
Indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus
diperhatikan, yaitu :
Kepemimpinan
Transparansi
Integritas
Tanggung Jawab
Kepercayaan
Keseimbangan
Kejelasan
Konsistensi
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri dan pandangan tentang rasa cinta terhadap
bangsa dan negara. Dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap
PNS memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik,
bangsa, dan negara. Nasionalisme merupakan pandangan atau
paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. PNS dapat
mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila
20
agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan
wawasan kebangsaannya.
Indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus
diperhatikan, yaitu :
Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
a. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Bangsa Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
c. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
d. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
e. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
f. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
g. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
21
e. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang
lain.
f. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
g. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
h. Berani membela kebenaran dan keadilan.
i. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia.
j. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.
22
f. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
g. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
h. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur.
i. Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan
dan kesatuan demi kepentingan bersama.
j. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku
serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas, guna
menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-
23
cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-
hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya
dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga
mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan
pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil,
24
dipersepsikan oleh individu terhadap produk/ jasa berupa ukuran
baik/ buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab pegawai
negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat
memberi kepuasan kepada stakeholder.
Indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu :
Efektivitas
Efektivitas dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat
mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas
menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja. Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari performa
untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan
waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari
kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
Efisiensi
Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Tingkat
efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan
pikiran dalam melaksanakan kegiatan. Efisiensi organisasi
ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang dan
manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah
keluaran tertentu.
Inovasi
Inovasi dapat muncul karena ada dorongan dari dalam
(internal) untuk melakukan perubahan, atau bisa juga karena
ada desakan kebutuhan dari pihak eksternal misalnya
permintaan pasar. Inovasi dalam layanan publik harus
mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga
akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter
dan mindset baru sebagai aparatur penyelenggara
pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme
layanan publik yang berbeda dengan sebelumnya, bukan
sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
Orientasi mutu
25
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat
vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan
menjaga kredibilitas institusi. Orientasi mutu berkomitmen
untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah dan
tujuan untuk kualitas pelayanan sehingga pelanggan menjadi
puas dalam pelayanan. (Ada lima dimensi karakteristik yang
digunakan pelanggan dalam mengevaluasi kualitas pelayanan
(Berry dan Pasuraman dalam Zulian Zamit, 2010:11) yaitu :
1) Tangibles
Tangibles adalah bukti langsung yang meliputi fasilitas
fisik, perlengkapan pegawai dan sarana komunikasi.
2) Reliability
Reliability adalah kemampuan dalam memberikan
pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai
dengan yang telah dijanjikan.
3) Responsiveness
Responsiveness adalah keinginan untuk memberikan
pelayanan dengan tanggap.
4) Assurance
Assurance mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat
dapat dipercaya.
5) Empaty
Empaty adalah kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik dan perhatian yang tulus terhadap
kebutuhan pelanggan.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin “corruption” (Fockema
Andrea: 1951) atau “corruptus” (Webster Student Dictionary:
1960). Selanjutnya dikatakan bahwa “corruption” berasal dari kata
“corrumpere”, suatu bahasa latin yang lebih tua. Dari bahasa latin
tersebut kemudian dikenal istilah “coruption, corrupt” (Inggris),
“corruption” (Perancis) dan “corruptive/korruptie” (Belanda).
Korupsi secara harafiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan,
ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari
kesucian.
26
Korupsi sering disebut dengan kejahatan luar biasa karena
dampaknya dapat menyebabkan kerusakan yang luar biasa baik
dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan
yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam
kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara
jangka panjang. Korupsi menurut UU No. 20 Tahun 2001
didefinisikan sebagai tindakan melawan hukum dengan maksud
memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi yang berakibat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Menurut
UU No. 31/1999 No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak
pidana korupsi yang terdiri dari :
a. Kerugian keuangan negara,
b. Suap-menyuap,
c. Pemerasan,
d. Perbuatan curang,
e. Penggelapan dalam jabatan,
f. Benturan kepentingan dalam pengadaan, dan
g. Gratifikasi.
Indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan,
yaitu :
Kejujuran
Kejujuran dapat didefinisikan sebagai lurus hati, tidak
berbohong, dan tidak curang. Jujur adalah salah satu sifat
yang sangat penting dalam kehidupan pegawai, tanpa sifat
jujur pegawai tidak akan dipercaya dalam kehidupan
sosialnya.
Kepedulian
Kepedulian adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan. Nilai kepedulian sangat penting bagi seorang
pegawai dalam kehidupan di tempat kerja dan di masyarakat.
Kemandirian
Kemandirian adalah kondisi mandiri dapat diartikan sebagai
proses mendewasakan diri yaitu dengan tidak bergantung
pada orang lain untuk mengerjakan tugas dan tanggung
jawabnya
27
Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan
yang berlaku.
Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah menerima segala sesuatu perbuatan
yang salah baik itu disengaja maupun tidak disengaja.
Tanggung jawab tersebut berupa perwujudan dan kesadaran
akan kewajiban dan menyelesaikan semua masalah yang
telah dilakukan.
Kerja Keras
Kerja keras ditandai adanya kemauan, dimana kemauan
menimbulkan asosiasi dengan ketekadan, ketekunan, daya
tahan, tujuan jelas, daya kerja, pendirian, pengendalian diri,
keberanian, ketabahan, keteguhan, tenaga, kekuatan dan
pantang mundur.
Sederhana
Gaya hidup sederhana dibiasakan untuk tidak hidup boros,
hidup sesuai dengan kemampuannya dan dapat memenuhi
semua kebutuhannya. Prinsip hidup sederhara merupakan
parameter penting dalam menjalin hubungan antara sesama
karena prinsip ini akan mengatasi permasalahan kesenjangan
sosial, iri, dengki, tamak, egosi dan juga menghindari dari
keinginan yang berlebihan.
Keberanian
Nilai keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan dalam
bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran, berani
mengakui kesalahan, berani bertanggungjawab dan lain
sebagainya.
Keadilan
Keadilan adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak
memihak.
28
PNS memegang peranan besar dalam kelancaran
pemerintahan dan pembangunan, maka PNS memiliki peran dan
kedudukan yang sangat penting dalam berjalannya sistem
pemerintahan serta pelayanan lembaga negara kepada masyarakat.
Kedudukan ASN dalam NKRI yaitu :
30
2. Whole of Government
3. Pelayanan Publik
31
LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai segala
bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi
Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD
dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat. Dalam UU No. 25 tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik, Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan Peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara Pelayanan Publik.
Barang/jasa publik adalah barang/jasa yang memiliki rivalry
(rivalitas) dan excludability (ekskludabilitas) yang rendah. Barang/jasa
publik yang murni yang memiliki ciri-ciri: tidak dapat diproduksi oleh
sektor swasta karena adanya free rider problem, non-rivalry, dan non-
excludable, serta cara mengkonsumsinya dapat dilakukan secara
kolektif. Perkembangan paradigma pelayanan: Old Public
Administration (OPA), New Public Management (NPM) dan
seterusnya menjadi New Public Service (NPS).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah: partisipatif, transparan, responsif, non
diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel,
akuntabel, dan berkeadilan.
32
D. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
33
ada bukan merupakan akhir namun merupakan awal dari langkah
perbaikan. Oleh Karena itu, implementasi SPIP sangat bergantung
kepada komitmen, teladan pimpinan dan niat baik dari seluruh elemen
dan pejabat dan pegawai instansi pemerintah.
BAB III
A. Profil Organisasi
34
Menindaklanjuti Undang-undang tersebut, Pemerintah
Kabupaten Cilacap telah menerbitkan Peraturan Daerah
Kabupaten Cilacap Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Cilacap sebagai
dasar pembentukan dan susunan perangkat daerah, dan
menegaskan pada Pasal 3 bahwa Inspektorat Kabupaten Cilacap
merupakan Inspektorat Tipe A.
35
kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta
hasil-hasil yang dicapai.
Inovatif
Inspektorat mendukung kreatifitas dan mengembangkan
inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya.
d. Tujuan Organisasi
Tujuan Inspektorat Kabupaten Cilacap adalah
meningkatkan kualitas Sistem Pengendalian Intern di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap.
36
a. Struktur Organisasi (gambar 3.1)
INSPEKTUR
SEKRETARIAT
I I I I
N N N N
S S S S
P P P P
Kelompok Jabatan Kelompok
E Jabatan E Jabatan
Kelompok Kelompok
E Jabatan E
Fungsional Fungsional
K K
Fungsional Fungsional
K K
T T T T
U U U U
R R R R
P P P P
E E E E
M M M M
B B B B
A A A A
N N N N
T T T T
U U U U
W W W W
I I I I
L L L L
A A A A
Y Y Y Y
A A A A
H H H H
I I I I
I I V
I
Dari bagan struktur organisasi Inspektorat Kabupaten
Cilacap dalam penyelenggaraannya dipimpin oleh seorang
Inspektur yang bertugas membantu Bupati, membina dan
mengawasi pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan oleh Perangkat
Daerah.
37
Dalam melaksanakan tugas pokok Inspektur mempunyai
fungsi, yaitu :
Merumuskan dan menetapkan program kerja Inspektorat
berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
Merumuskan kebijakan teknis di bidang pengawasan
berdasarkan rencana strategis Inspektorat sebagai dasar
pelaksanaan kegiatansesuai dengan ketentuan
peraturanperundang-undangan yang berlaku.
Mendistribusikan tugas dan mengarahkan pelaksanan tugas
bawahan sesuai dengan fungsi dan kompetensi bawahan
dengan prinsip pembagian tugas habis.
Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan
pemerintahan yang diselenggarakan oleh perangkat daerah.
Memberikan pengujian dan penilaian atas kebenaran laporan
berkala atau insidentil dari setiap tugas pemerintah daerah.
Melaksanakan pengusutan kebenaran laporan atau aduan
masyarakat maupun instansi/lembaga atas penyimpangan
maupun penyalahgunaan wewenang oleh aparat pemerintah
daerah.
Memberikan rekomendasi terhadap aparatur pemerintah daerah
dan desa yang melakukan penyimpangan atau penyalahgunaan
wewenang sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-
undangan yang berlaku.
Melimpahkan hasil pengawasan yang mengandung unsur tindak
pidana korupsi kepada aparat penegak hukum atas perintah
Bupati.
Menyelenggarakan kebijakan kesekretariatan Inspektorat
dengan mengarahkan perencanaan/perumusan program,
evaluasi dan pelaporan, pengelolaan keuangan dan aset, dan
urusan umum dan kepegawaian.
Melaksanakan pembinaan teknis pengawasan untuk mendukung
kualitas hasil pengawasan.
Menilai dan mengevaluasi kinerja bawahan untuk memacu
prestasi kerja.
38
Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan untuk
bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
Melaporkan pelaksanaan tugas sebagai wujud
pertanggungjawaban.
Melaksanakan tugas kedinasan lain atas perintah pimpinan
sesuai dengan bidang tugasnya.
39
Menyelenggarakan urusan sesuai program kerja untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
Menyelenggarakan urusan umum, kepegawaian, keuangan
dan aset sesuai program kerja untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas.
Mengoordinasikan pelaksanaan reviu Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Pemerintah Kabupaten
Cilacap dan evaluasi SAKIP Perangkat Daerah, dan
evaluasi Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi (PMRB)
Pemerintah Kabupaten Cilacap.
Mengoordinasikan pelaksanaan reviu Rencana Kerja
Anggaran (RKA) Perangkat Daerah di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Cilacap.
Menilai dan mengevaluasi kinerja bawahan untuk memacu
prestasi kerja.
Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan untuk
bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
Melaporkan pelaksanaan tugas sebagai wujud
pertanggungjawaban.
Melaksanakan tugas kedinasan lain atas perintah pimpinan
sesuai dengan bidang tugasnya.
40
Mendistribusikan tugas dan menyelia tugas bawahan
sesuai dengan fungsi dan kompetensi bawahan dengan
prinsip pembagian tugas habis.
Melakukan koordinasi penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran dengan unit kerja terkait.
Menyiapkan bahan Kebijakan Umum Anggaran-PPAS,
RKA dan DPA, Renja, Renstra, LAKIP, LPPD, LKPJ
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan untuk
kelancaran pelaksanaan kegiatan.
Melakukan perencanaan pengadaan barang/jasa
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di
lingkungan Inspektorat.
Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas dan
kegiatan di lingkungan Inspektorat agar tercipta
keselarasan dan keterpaduan kerja.
Menyiapkan bahan sinkronisasi program pengawasan
dengan Aparat Pengawas Internal Pemerintah lainnya.
Menyiapkan bahan dan materi persiapan pemeriksaan.
Melakukan inventarisasi data obyek potensial yang
akan diperiksa.
Menilai dan mengevaluasi kinerja bawahan untuk
memacu prestasi kerja.
Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan
untuk bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
Melaporkan pelaksanaan tugas sebagai wujud
pertanggungjawaban.
Melaksanakan tugas kedinasan lain atas perintah
pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
b) Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan
Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penyusunan, menghimpun,
mengolah, menilai dan memantau tindak lanjut hasil
pengawasan, menyimpan laporan hasil pengawasan aparat
pengawas fungsional pemerintah dan melaksanakan
administrasi pengaduan masyarakat serta menyusun
laporan kegiatan pengawasan.
41
Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai
uraian tugas:
Menyiapkan bahan program kerja sub bagian evaluasi
dan pelaporan sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
Melakukan koordinasi dengan unit kerja Inspektorat
agar terwujud sinkronisasi pelaksanaan tugas.
Mendistribusikan tugas dan menyelia tugas bawahan
sesuai dengan fungsi dan kompetensi bawahan dengan
prinsip pembagian tugas habis.
Melakukan inventarisir laporan hasil pengawasan.
Melakukan evaluasi laporan hasil pengawasan dan
tindak lanjut hasil pengawasan.
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan kegiatan
Inspektorat melalui koordinasi kegiatan masing-masing
inspektur wilayah sebagai pedoman dalam
melaksanakan tugas.
Melakukan penyusunan statistik hasil pengawasan.
Menghimpun data laporan pelaksanaan kegiatan di
masing-masing inspektur wilayah sebagai bahan
penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan.
Menyiapkan bahan reviu Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) Pemerintah Kabupaten
Cilacap dan evaluasi SAKIP Perangkat Daerah, dan
evaluasi Penilaian Mandiri Reformasi birokrasi (PMRB)
Pemerintah Kabupaten Cilacap.
Menyiapkan bahan pelaksanaan reviu Rencana Kerja
Anggaran (RKA) Perangkat Daerah di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Cilacap.
Menilai dan mengevaluasi kinerja bawahan untuk
memacu prestasi kerja.
Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan
untuk bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
42
Melaporkan pelaksanaan tugas sebagai wujud
pertanggungjawaban.
Melaksanakan tugas kedinasan lain atas perintah
pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
c) Sub Bagian Umum, Kepegawaian, Keuangan, dan Aset
Sub Bagian Umum, Kepegawaian, Keuangan dan Aset
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan,
pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan penatausahaan keuangan dan pengelolaan
administrasi umum yang meliputi ketatausahaan, kearsipan,
kerumahtanggaan, perlengkapan, kehumasan dan
keprotokolan, serta pengelolaan urusan kepegawaian di
lingkungan Inspektorat.
Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai
uraian tugas :
Menyiapkan bahan program kerja sub bagian umum,
kepegawaian, keuangan dan aset sebagai pedoman
pelaksanaan tugas.
Melakukan koordinasi dengan unit kerja Inspektorat
agar terwujud sinkronisasi pelaksanaan tugas.
Mendistribusikan tugas dan menyelia tugas bawahan
sesuai dengan fungsi dan kompetensi bawahan dengan
prinsip pembagian tugas habis.
Melaksanakan ketatausahaan Inspektorat dengan
mengelola surat masuk, surat keluar, penataan arsip
dan dokumen serta pengelolaan sistem informasi
manajemen sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Menyiapkan bahan keorganisasian dan
ketatalaksanaan, kehumasan dan keprotokolan, serta
hukum dengan menyiapkan bahan analisis yang
diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
43
Melakukan pengelolaan aset meliputi pendistribusian
dan pemeliharaan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Melakukan pengelolaan kerumahtanggaan Inspektorat
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Melakukan pengelolaan administrasi kepegawaian
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Melakukan koordinasi pengelolaan keuangan dan aset
dengan unit kerja terkait.
Menyiapkan bahan pengajuan dan memverifikasi Surat
Permintaan Pembayaran-Uang Persediaan, Surat
Permintaan Pembayaran-Ganti Uang, Surat
Permintaan Pembayaran-Tambah Uang dan Surat
Permintaan Pembayaran-Langsung serta mengajukan
verifikasi Surat Permintaan Pembayaran ke Badan
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan untuk
kelancaran penatausahaan keuangan.
Memverifikasi laporan surat pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD sesuai dengan prosedur,
mekanisme dan peraturan perundang-undangan
sebagai bahan pemeriksaan.
Menyiapkan bahan untuk pengesahan surat
pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD guna
dikirimkan kepada Pejabat Pengelola Keuangan
Daerah sesuai peraturan perundang-undangan untuk
kelancaran kegiatan.
Menyiapkan bahan penyusunan jurnal penerimaan kas,
jurnal pengeluaran kas, buku besar, jurnal umum dan
laporan realisasi anggaran baik bulanan, semester
maupun tahunan sesuai ketentuan sebagai bahan
informasi dan evaluasi.
44
Menyiapkan bahan pengelolaan, pembinaan dan
pengawasan penatausahaan keuangan dan aset
sesuai dengan peraturan perundang-undangan agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar.
Menyiapkan bahan koordinasi dalam
pengusulan/penunjukkan kuasa pengguna anggaran,
pejabat pembuat komitmen, pejabat pelaksana teknis
kegiatan dan bendahara serta pejabat penatausahaan
keuangan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan sebagai dasar pertanggungjawaban
keuangan.
Melakukan rekonsiliasi aset tetap dan belanja antara
pengurus barang dengan bendahara pengeluaran.
Menilai dan mengevaluasi kinerja bawahan untuk
memacu prestasi kerja.
Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan
untuk bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
Melaporkan pelaksanaan tugas sebagai wujud
pertanggungjawaban.
Melaksanakan tugas kedinasan lain atas perintah
pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
2) Inspektur Pembantu Wilayah
Inspektur Pembantu Wilayah mempunyai tugas membantu
Inspektur dalam mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan
pengawasan, pemantauan, evaluasi dan pemeriksaan
komprehensif terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan
daerah, pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa,
serta pengawasan atas pelaksanaan tugas pembantuan dan
pinjaman/hibah berdasarkan peraturan perundang-undangan
untuk mewujudkan tata kelola/kepemerintahan yang baik.
Inspektur Pembantu Wilayah sebagaimana terdiri dari :
Inspektur Pembantu Wilayah I;
Inspektur Pembantu Wilayah II;
Inspektur Pembantu Wilayah III; dan
45
Inspektur Pembantu Wilayah IV.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam, Inspektur Pembantu Wilayah menyelenggarakan fungsi:
Penyusunan program pengawasan wilayah.
Penyusunan norma dan petunjuk teknis pengawasan,
pengujian, penilaian dan pengusutan.
Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian atas
kebenaran laporan berkala dan/atau insidentil dari
pelaksanaan tugas Perangkat Daerah, Unit Pelaksana
Teknis Dinas/Unit Pelaksana Teknis Badan, Perusahaan
Daerah/Badan Usaha Milik Daerah dan melaksanakan
pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan
pelaksanaan urusan pemerintahan desa.
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan pimpinanterkait
dengan tugas dan fungsinya.
46
Melaksanakan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan
penilaian tugas pengawasan di wilayah kerja masing-
masing.
Melaporkan hasil pengawasan di wilayah kerja masing-
masing.
Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas
Perangkat Daerah di wilayah kerja masing-masing.
Memberikan penilaian kerja dan prestasi bawahan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Mengoordinasikan pelaksanaan pemeriksaan reguler,
khusus/kasus, pemantauan/monitoring dan evaluasi.
Melaksanakan evaluasi secara berkala atas hasil
pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan
diwilayah kerja masing-masing sebagai bahan penyusunan
program kerja selanjutnya untuk pencapaian tupoksi secara
maksimal.
Menilai dan mengevaluasi kinerja bawahan untuk memacu
prestasi kerja.
Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan
sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
Melaporkan pelaksanaan tugas sebagai wujud
pertanggungjawaban.
Melaksanakan tugas kedinasan lain atas perintah pimpinan
sesuai dengan bidang tugasnya.
Status Kepegawaian:
PNS : 36 Orang
CPNS : 7 Orang
Non PNS : 12 Orang
Jabatan Struktural:
Eselon II.b : 1 Orang
Eselon III.a : 4 Orang
Eselon IV.a : 3 Orang
Pendidikan:
Pasca Sarjana : 7 Orang
Sarjana : 31 Orang
Diploma IV : 1 Orang
SMA : 2 Orang
SMK : 2 Orang
48
Auditor Pelaksana Lanjutan : 1 Orang
49
25 Jam Mekanic 2 Baik
Mesin Penghisap debu/Vacum
26 2 Baik
Cleaner
27 Lemari Es 1 Baik
28 AC Split 17 Baik
29 Kipas Angin 1 Baik
30 Kompor Gas 1 Baik
31 Alat Dapur Lainnya 5 Baik
32 Televisi 6 Baik
33 Amplifier 1 Baik
34 Karaoke 1 Baik
35 Micropohone 2 Baik
36 Unit Power SuplyI 2 Baik
37 Lambang Negara dan Presiden 2 Baik
38 Handy Cam 1 Baik
39 Tempat speaker 1 Baik
40 PC Unit / Komputer PC 21 Baik
41 LapTop 6 Baik
42 Note Book 6 Baik
43 CPU 9 Baik
44 Keyboard 18 Baik
45 Printer 19 Baik
46 Monitor 17 Baik
47 Hardick Eksternal 4 Baik
48 Webcam 1 Baik
49 Server 1 Rusak
50 Meja kerja eselon IV 1 Baik
51 Kursi Kerja Pejabat Eselon II 1 Baik
52 Kursi Kerja Pejabat Eselon III 5 Baik
Kursi Hadap depan untuk pejabat
53 3 Baik
Es.II
Lemari Buku untuk pejabat
54 1 Baik
eselon II
55 Lemari Buku Perpustakaan 2 Baik
56 Buffet kayu 2 Baik
50
57 Proyektor + Attachment 5 Baik
60 Disc Record Player 1 Baik
61 Micropone / Wireless MK 14 Baik
62 Poer Ampli 1 Baik
63 Camera Electronic 5 Baik
64 Tape Recorder 1 Baik
65 Layar Film 1 Baik
66 Loudspecer 4 Baik
67 Sound System 1 Baik
68 Telephone PABX 1 Rusak
70 Faximile 1 Baik
71 Video Camera 6 Baik
72 Hammer Test 3 Baik
73 Mixer 2 Baik
74 Gelas MInum 3 Baik
75 Panci 1 Baik
76 Tape Recorder 1 Baik
76 Gas Regulator 1 Baik
77 Scaner 1 Baik
78 Scaner Portable 3 Baik
79 Pompa Air Dangkal 1 Baik
80 Mesin Foto Copy 1 Baik
51
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
SEKRETARIS
Tahapan :
Mempelajari dan mendata daftar obyek pemeriksaan.
Membantumenghimpun usulan program kerja masing-masing
Inspektur Pembantu dan Sekretariat sebagai bahan
penyusunan program kerja tahunan.
Mengetik daftar obyek pemeriksaan.
52
Membantu menyusun, mengkonsep, mengkoordinasikan
UPKPT Kabupaten Cilacap.
Mengetik konsep UPKPT sebagai bahan rasinggram dengan
APIP lain.
Menyampaikan konsep UPKPT kepada atasan langsung untuk
dikoreksi.
53
Menyerahkan PKPT pemeriksaan reguler bulanan kepada
pimpinan dan diajukan ke Inspektur Kabupaten Cilacap untuk
dikoreksi.
Mengetik PKPT pemeriksaan reguler bulanan hasil koreksi.
Mengetik Surat Pemberitahuan pemeriksaan kepada obrik
yang ditandatangani oleh Bupati.
Mengetik Surat Perintah Tugas Inspektur melaksanakan
pengawasan wilayah.
Mengetik Surat Perintah Tugas Tim Pemeriksa.
Meminta paraf Inspektur pada konsep Surat Bupati.
Mengadministrasikan surat pemberitahuan pemeriksaan
kedalam buku register dan menyelesaikannya sampai dengan
siap pengiriman.
C. Role Model
54
Kedisiplinan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar yang
beliau tunjukkan mencerminkan sikap aparatur sipil negara yang
berintegritas dan penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, beliau merupakan figur yang
cocok untuk penulis jadikan role model.
55
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
56
didasari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS, dan pendeskripsian hasil
kegiatan yang dilandasi oleh substansi mata pelatihan terhadap
pencapaian visi, misi, tujuan organisasi, dan penguatan nilai-nilai
organisasi.
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS yang terdiri
atas nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi (ANEKA). Isu yang dipilih adalah kurang optimalnya
persiapan instrumen kegiatan pengawasan bulanan pada Inspektorat
Kabupaten CIlacap. Kegiatan aktualisasi nilai dasar yang akan
dilakukan antara lain :
1. Menginventarisir data terkait jenis pemeriksaan, obyek
pemeriksaan, periode pemeriksaan dan tim pengawasan untuk
persiapan kegiatan pengawasan.
2. Menyusun Konsep Program Kerja Pengawasan Bulanan.
3. Meminta persetujuan kepada Mentor dan Inspektur atas kegiatan
pengawasan yang akan dilaksanakan.
4. Menerbitkan instrumen kegiatan pengawasan berupa Surat
Perintah Tugas untuk Tim Audit dan Surat Pemberitahuan
(Cheking) untuk Obyek Pemeriksaan.
5. Melakukan pencatatan hasil kegiatan pengawasan pada akhir
periode pengawasan.
Rancangan kegiatan aktualisasi tersebut merupakan rencana
operasional pelaksanaan aktualisasi dan habituasi yang akan
diterapkan oleh penulis selama 30 hari kerja di Inspektorat Kabupaten
Cilacap.
57
1. Isu Terpilih
Berikut adalah identifikasi isu berdasarkan sumber isu, actor yang terlibat, peran dari setiap actor, serta keterkaitan
isu dengan mata pelatihan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tabel 4.1 Tabel Identifikasi Isu Berdasarkan Sumber Isu, Aktor yang Terlibat, Peran dari Setiap Aktor, serta
Keterkaitan Isu dengan Mata Pelatihan baik secara langsung maupun tidak langsung
58
Mata Pelatihan Aktor yang
No Isu Terpilih Kegiatan-kegiatan Sumber Isu Peran Setiap Aktor
Terkait terlibat
1 2 3 4 5 6 7
- Meminta persetujuan kepada Unit Kerja Kasubbag - Kasubbag Perencanaan
Mentor dan Inspektur atas kegiatan Perencanaan memberikan pengantar
pengawasan yang akan dan Inspektur pengajuan persetujuan
- Inspektur memberikan
dilaksanakan.
persetujuan.
2. Pemecahan isu
59
Berikut adalah rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi dalam upaya pemecahan isu, serta keterkaitan dengan
nilai-nilai dasar profesi ASN.
4.2 Tabel Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai-nilai ANEKA
60
Analisis
Kontribusi
Penguatan Dampak
Keterkaitan Substansi terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai Jika Tidak
Mata Pelatihan Misi
Organisasi Dilaksana-
Organisasi
kan
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Menginventarisir data 1. Berkonsultasi dan Memperoleh petunjuk Akuntabilitas Sesuai Melaksana- Mengurangi
terkait jenis meminta arahan tentang jenis Saya berkonsultasi dengan misi kan tugas pemaha-
pemeriksaan, obyek mentor terkait jenis pemeriksaan, objek dengan mentor agar Inspektorat secara man
pemeriksaan, periode pemeriksaan, objek pemeriksaan, periode dapat melaksanakan Kabupaten profesional tentang
pemeriksaan dan tim pemeriksaan, waktu pemeriksaan dan tim tugas secara tanggung Cilacap yaitu , akuntabel tugas yang
pengawasan untuk pemeriksaan dan audit atas kegiatan jawab, dan mencari meningkatkan dan harus di
persiapan kegiatan anggota tim pengawasan yang akan kejelasan atas kualitas bersinergi laksanakan.
pengawasan. pemeriksa yang akan dilaksanakan. penyeleng- dengan
(Sumber : Sasaran dilaksanakan dengan pelaksanakan kegiatan garaan atasan.
Kinerja Pegawai / SKP) sopan santun dan pengawasan. Pemerintahan
berbahasa Indonesia yang
yang baik dan benar. Nasionalisme profesional
Saya berkonsultasi dengan
menggunakan bahasa mengedepank
Indonesia yang baik an prinsip
dan benar (Sila ke-3). Good Gover-
61
Analisis
Kontribusi
Penguatan Dampak
Keterkaitan Substansi terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai Jika Tidak
Mata Pelatihan Misi
Organisasi Dilaksana-
Organisasi
kan
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Menginventarisir data Memperoleh data Komitmen Mutu
pengawasan pemeriksaan yang akan Saya menginventarisir
berdasarkan Program dilaksanakan. data pengawasan untuk
Kerja Pengawasan mencapai hasil sesuai
Tahunan target pada Program
Kerja Pengawasan
Tahunan.
Anti Korupsi
Saya menginventarisir
data pengawasan
sesuai arahan Mentor
dan patuh dalam
melaksanakan standar
operasional prosedur
yang berlaku.
62
Analisis
Kontribusi
Penguatan Dampak
Keterkaitan Substansi terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai Jika Tidak
Mata Pelatihan Misi
Organisasi Dilaksana-
Organisasi
kan
1 2 3 4 5 6 7 8
3. Mengecek kembali Memperoleh keyakinan Akuntabilitas
data kegiatan atas kegiatan Saya mengecek
pengawasan yang pengawasan yang akan kembali data kegiatan
akan dilakukan dilaksanakan. pengawasan dengan
dengan Program Kerja Program Kerja
Pengawasan
Pengawasan Tahunan
Tahunan.
untuk memperoleh
kejelasan atas
kegiatan pengawasan
yang akan
dilaksanakan.
Komitmen Mutu
Saya mengecek
kembali data kegiatan
pengawasan untuk
mengukur kesesuaian
63
Analisis
Kontribusi
Penguatan Dampak
Keterkaitan Substansi terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai Jika Tidak
Mata Pelatihan Misi
Organisasi Dilaksana-
Organisasi
kan
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Menyusun Konsep Memperoleh kepastian Etika Publik Sesuai Melaksana- Mengurangi
Program Kerja waktu untuk Saya mengkonfirmasi dengan misi kan tugas keyakinan
Pengawasan Bulanan. mengadakan kepada seluruh Inspektorat dengan atas
(Sumber : Sasaran
pertemuan dalam Inspektur Pembantu Kabupaten profesional perencana-
Kinerja Pegawai / SKP) 1. Melakukan konfirmasi
rangka penyusunan Wilayah dan Cilacap yaitu , bersinergi an kegiatan
kepada Inspektur
Program Kerja berkomunikasi dengan meningkat- dan pengawa-
Pembantu Wilayah
Pemeriksaan. hormat dan sopan kan kualitas transparan. san yang
untuk mengadakan
santun. penyeleng- akan
pertemuan dalam
garaan dilaksana-
rangka penyusunan
Komitmen Mutu Pemerinta- kan.
kegiatan pengawasan
Saya mengkonfirmasi han yang
dengan
kepada seluruh profesional
hormat dan sopan
Inspektur Pembantu dengan
santun.
Wilayah terkait waktu mengede-
penyusunan kegiatan pankan prinsip
pengawasan agar dapat Good Gover-
64
Analisis
Kontribusi
Penguatan Dampak
Keterkaitan Substansi terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai Jika Tidak
Mata Pelatihan Misi
Organisasi Dilaksana-
Organisasi
kan
1 2 3 4 5 6 7 8
65
Analisis
Kontribusi
Penguatan Dampak
Keterkaitan Substansi terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai Jika Tidak
Mata Pelatihan Misi
Organisasi Dilaksana-
Organisasi
kan
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Melaksanakan Memperoleh Program Nasionalisme
koordinasi dengan Kerja Pemeriksaan Saya berkoordinasi
Inspektur Pembantu Bulanan yang telah dengan Inspektur
Wilayah dalam disepakati bersama. Pembantu Wilayah
penyusunan Program untuk menyusun
Kerja Pemeriksaan Program Kerja
Bulanan. Pengawasan
(Sila ke-4).
Anti Korupsi
Saya berkoordinasi Clean
dengan Inspektur Government.
Pembantu Wilayah
dengan memperhatikan
(peduli) secara
seksama diskusi untuk
66
Analisis
Kontribusi
Penguatan Dampak
Keterkaitan Substansi terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai Jika Tidak
Mata Pelatihan Misi
Organisasi Dilaksana-
Organisasi
kan
1 2 3 4 5 6 7 8
3. Mencetak hasil Memperoleh Print out Akuntabilitas
Program Kerja Program Kerja Saya mencetak hasil
Pengawasan yang Pemeriksaan Bulanan Program Kerja
telah disepakati oleh yang telah diberi paraf Pengawasan Bulanan
Inspektur Pembantu oleh seluruh Inspektur untuk memberikan
Wilayah selaku Pembantu Wilayah. transparansi susunan
Pengendali Teknis. kegiatan pengawasan
yang akan
dilaksanakan.
Etika Publik
Saya mencetak hasil
Program Kerja
Pengawasan Bulanan
sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi secara
67
Analisis
Kontribusi
Penguatan Dampak
Keterkaitan Substansi terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai Jika Tidak
Mata Pelatihan Misi
Organisasi Dilaksana-
Organisasi
kan
1 2 3 4 5 6 7 8
3. Meminta persetujuan 1. Melaporkan kepada Memperoleh Program Akuntabilitas Sesuai Melaksana- Tidak
kepada Mentor dan Mentor tentang Kerja Pengawasan Saya melaporkan dengan misi kan tugas mentaati
Inspektur atas kegiatan susunan konsep Bulanan yang telah kepada Mentor tentang Inspektorat secara standar
pengawasan yang akan Program Kerja diberi paraf oleh mentor susunan Program Kerja Kabupaten profesional operasional
dilaksanakan. Pengawasan Bulanan serta diberi asman oleh Pengawasan Bulanan Cilacap yaitu dan prosedur
yang telah disepakati Inspektur. dengan tujuan meningkat- transparan. yang
(Sumber : Sasaran oleh seluruh Inspektur transparansi kepada kan kualitas berlaku.
Kinerja Pegawai / SKP) Pembantu Wilayah pimpinan atas kegiatan penyelengga-
dengan sopan santun pengawasan yang telah raan
dan penuh rasa disusun Pemerintahan
hormat. yang
Etika Publik profesional
Saya melaporkan dengan
kepada Mentor tentang mengede-
susunan Program Kerja pankan prinsip
Pengawasan Bulanan Good
68
Analisis
Kontribusi
Penguatan Dampak
Keterkaitan Substansi terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai Jika Tidak
Mata Pelatihan Misi
Organisasi Dilaksana-
Organisasi
kan
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Merevisi Program Memperoleh catatan Nasionalisme
Kerja Pengawasan revisi jika ada Saya menerima dan
Bulanan jika ada perubahan. siap melaksanakan
perubahan dan keputusan pimpinan
mengajukan untuk merevisi jika ada
persetujuan kembali perubahan dan
kepada Mentor, mengajukan persetujuan
Inspektur Pembantu kembali atas kegiatan
Wilayah dan Inspektur pengawasan yang telah
persetujuan kembali dibuat (Sila ke-4).
kepada Mentor,
Inspektur Pembantu Anti Korupsi
Wilayah dan Inspektur Saya bertanggung
jawab untuk merevisi
Program Kerja
Pengawasan Bulanan
69
Analisis
Kontribusi
Penguatan Dampak
Keterkaitan Substansi terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai Jika Tidak
Mata Pelatihan Misi
Organisasi Dilaksana-
Organisasi
kan
1 2 3 4 5 6 7 8
3. Meminta paraf Mentor Memperoleh Program Akuntabilitas
dan tanda tangan Kerja Pengawasan Saya meminta paraf
Inspektur sebagai Bulanan yang telah mentor dan tanda
persetujuan atas disetujui oleh pimpinan. tangan Inspektur
susunan kegiatan sebagai transparansi
atas hasil kegiatan yang
pengawasan yang telah dilaksanakan.
akan dilaksanakan.
Komitmen Mutu
Saya meminta paraf
mentor dan tanda
tangan Inspektur
sebagai persetujuan
pimpinan atas kegiatan
yang akan dilaksanakan
agar dapat berjalan
70
Analisis
Kontribusi
Penguatan Dampak
Keterkaitan Substansi terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai Jika Tidak
Mata Pelatihan Misi
Organisasi Dilaksana-
Organisasi
kan
1 2 3 4 5 6 7 8
4. Menerbitkan instrumen Memperoleh Print out Akuntabilitas Melaksanak Tidak
kegiatan pengawasan Surat Perintah Tugas Saya mengetik Surat an tugas mempunyai
Sesuai
berupa Surat Perintah dan Surat Perintah Tugas dan secara dasar dalam
dengan misi
Tugas untuk Tim Audit Pemberitahuan Surat Pemberitahuan profesio- melaksana-
1. Mengetik Surat Inspektorat
dan Surat (Cheking) (Cheking) sebagai nal, kan
Perintah Tugas dan Kabupaten
Pemberitahuan bentuk kedisiplinan transparan kegiatan
Surat Pemberitahuan Cilacap yaitu
(Cheking) untuk Obyek agar tertib administrasi dan pengawa-
(Cheking) sesuai meningkatkan
Pemeriksaan. dalam melaksanakan akuntabel. san.
dengan Program kualitas
tugas.
Kerja Pengawasan penyelengga-
(Sumber : Sasaran
Bulanan yang raan
Kinerja Pegawai / SKP) Komitmen Mutu
memuat jenis Pemerintahan
Saya mengetik Surat
pemeriksaan, obyek yang
Perintah Tugas dan
pemeriksaan, waktu profesional
Surat Pemberitahuan
pemeriksaan dan tim dengan
(Cheking) sesuai
pemeriksa, serta telah mengedepan-
dengan Program Kerja
disetujui oleh kan prinsip
71
Analisis
Kontribusi
Penguatan Dampak
Keterkaitan Substansi terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai Jika Tidak
Mata Pelatihan Misi
Organisasi Dilaksana-
Organisasi
kan
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Mengajukan Memperoleh Surat Etika Publik
Saya mengajukan
persetujuan Surat Perintah Tugas dan
persetujuan Surat
Perintah Tugas dan Memperoleh Cheking
Perinta Tugas dan
Cheking yang telah yang telah disetujui oleh
Cheking kepada mentor
dibuat kepada Mentor Mentor dan Inspektur.
dan Inspektur dengan
untuk diberi paraf dan
sopan santun dan
Inspektur untuk diberi
penuh rasa hormat.
asman dengan sopan
santun dan penuh
Anti Korupsi
rasa hormat.
Saya bertanggung
jawab untuk merevisi
Surat Perintah Tugas
dan Cheking yang telah
dibuat jika ada
perubahan / kesalahan.
72
Analisis
Kontribusi
Penguatan Dampak
Keterkaitan Substansi terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai Jika Tidak
Mata Pelatihan Misi
Organisasi Dilaksana-
Organisasi
kan
1 2 3 4 5 6 7 8
3. Mengarsipkan secara Arsip fisik dan arsip Etika Publik
Saya mengarsipkan
fisik dan digital Surat digital.
Surat Perintah dan
Perintah Tugas dan
Cheking secara fisik dan
Cheking.
digital agar dapat
digunakan oleh
pengguna kepentingan
sebagai bentuk
pertanggung jawaban
kinerja kepada publik
Komitmen Mutu
Saya mengarsipkan
Surat Perintah dan
Cheking secara fisik dan
digital agar lebih efektif
dan efisien dalam
pencarian data.
73
Analisis
Kontribusi
Penguatan Dampak
Keterkaitan Substansi terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai Jika Tidak
Mata Pelatihan Misi
Organisasi Dilaksana-
Organisasi
kan
1 2 3 4 5 6 7 8
4. Menyerahkan Surat Memperoleh tanda Akuntabilitas
Saya bertanggung
Perintah Tugas terima pengiriman
jawab menyerahkan
kepada Tim Audit dan Cheking dan
Surat Perintah kepada
mengirimkan Surat terlaksananya kegiatan
Tim Auditor dan
Pemberitahuan pengawasan bulanan.
mengirim Cheking
kepada Obyek
kepada Pimpinan obyek
Pemeriksaan.
pemeriksaan.
Nasionalisme
Saya menyerahkan
Surat Perintah kepada
Tim Auditor dan
mengirim Cheking
kepada Pimpinan obyek
pemeriksaan dengan
mengutamakan
kepentingan
74
Analisis
Kontribusi
Penguatan Dampak
Keterkaitan Substansi terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai Jika Tidak
Mata Pelatihan Misi
Organisasi Dilaksana-
Organisasi
kan
1 2 3 4 5 6 7 8
5. Melakukan pencatatan 1. Melakukan konfirmasi Memperoleh Surat Akuntabilitas Sesuai Melaksana- Tidak ada
Saya melakukan
hasil kegiatan kepada Tim Auditor Perintah Tugas yang dengan misi kan tugas kontrol
konfirmasi kepada Tim
pengawasan pada akhir atas pelaksanaan telah dibubuhi stempel Inspektorat secara dalam
Auditor atas
periode pengawasan. kegiatan pengawasan dan tanda tangan dari Kabupaten profesio- pelaksana-
pelaksanaan kegiatan
dengan sopan dan obyek pemeriksaan. Cilacap yaitu nal, an kegiatan
(Sumber : Inovasi)
pengawasan agar
penuh rasa hormat. meningkatkan akuntabel, yang telah
mendapat kejelasan
kualitas transparan direncana-
dan
penyelengga- dan kan.
pertanggungjawaban
raan bersinergi.
pelaksanaan tugas
Pemerintahan
Etika Publik
yang
Saya melakukan
profesional
konfirmasi kepada Tim
dengan
Auditor untuk
mengedepank
memastikan kegiatan
an prinsip
pengawasan telah
Good
berjalan baik dengan
75
Analisis
Kontribusi
Penguatan Dampak
Keterkaitan Substansi terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai Jika Tidak
Mata Pelatihan Misi
Organisasi Dilaksana-
Organisasi
kan
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Menginventarisir Arsip fisik dan digital, Etika Publik
Saya menginventarisir
Surat Perintah Tugas serta register
Surat Perintah Tugas
hasil pengawasan, pelaksanaan kegiatan
hasil pengawasan, dan
dan konsep Laporan pengawasan.
konsep Laporan Hasil
Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan (LHP),
(LHP), mengarsipkan
mengarsipkan secara
secara fisik dan
fisik dan digital, dan
digital, dan membuat
membuat register
register pelaksanaan
pelaksanaan kegiatan
kegiatan
pengawasan. sebagai
pengawasan.
bentuk pertanggung
jawaban kinerja
kepada publik.
Komitmen Mutu
Saya menginventarisir
Surat Perintah Tugas
76
Analisis
Kontribusi
Penguatan Dampak
Keterkaitan Substansi terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai Jika Tidak
Mata Pelatihan Misi
Organisasi Dilaksana-
Organisasi
kan
1 2 3 4 5 6 7 8
3. Melaporkan dan Hasil evaluasi dengan Nasionalisme
Saya melaporkan dan
melaksanakan Mentor dan saran untuk
melaksanakan evaluasi
evaluasi dengan perbaikan kegiatan
dengan Mentor terkait
Mentor terkait selanjutnya.
kegiatan pengawasan
kegiatan pengawasan
yang telah dilaksanakan
yang telah
(Sila ke-3).
dilaksanakan dengan
Anti Korupsi
sopan dan penuh rasa Saya melaporkan dan
hormat. melaksanakan evaluasi
hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan. dengan
Mentor secara jujur.
77
Tabel 4.3. Bahan Kerja dan Penggunaan Dalam Tugas
2 Program Kerja Pengawasan Bulanan Sebagai dasar penerbitan Surat Perintah, Surat Pemberitahuan (Cheking) dalam
pelaksanaan kegiatan pengawasan setiap bulannya
2 Laptop Mengetik program kerja pengawasan bulanan, surat perintah tugas dan surat
pemberitahuan kegiatan pengawasan (Cheking), dan register pelaksanaan kegiatan
pengawasan.
78
3 Printer Mencetak program kerja pengawasan bulanan, surat perintah tugas dan surat
pemberitahuan kegiatan pengawasan (Cheking), dan register pelaksanaan kegiatan
pengawasan.
4 Scanner Mengarsipkan secara digital (scan) program kerja pengawasan bulanan, surat
perintah tugas dan surat pemberitahuan kegiatan pengawasan (Cheking), dan
register pelaksanaan kegiatan pengawasan.
79
B. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
1 Menginven- Doku-
tarisir data mentasi
terkait jenis dan Hasil
pemeriksaan, Konsul-
obyek tasi.
pemeriksaan,
periode
pemeriksaan
dan tim
pengawasan
untuk
persiapan
kegiatan
80
TANGGAL PELAKSANAAN PORTO
NO KEGIATAN JULI 2019 AGUSTUS 2019
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
FOLIO
pengawasan
2 Menyusun Doku-
Program mentasi
Kerja dan
Pengawasan Program
Bulanan Kerja
Penga-
wasan
Bulanan
3 Meminta Doku-
persetujuan mentasi
kepada dan
Mentor dan Program
Inspektur atas Kerja
kegiatan Penga-
pengawasan wasan
yang akan
81
TANGGAL PELAKSANAAN PORTO
NO KEGIATAN JULI 2019 AGUSTUS 2019
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
FOLIO
dilaksanakan. Bulanan
4 Menerbitkan Doku-
instrumen mentasi,
kegiatan Surat
pengawasan Perintah
berupa Surat Tugas
Perintah dan
Tugas untuk Surat
Tim Audit dan Pembe-
Surat ritahuan
Pemberitahu- kegiatan
an (Cheking) penga-
untuk Obyek wasan
Pemeriksaan (Che-
king)
82
TANGGAL PELAKSANAAN PORTO
NO KEGIATAN JULI 2019 AGUSTUS 2019
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
FOLIO
5 Memastikan Doku-
kegiatan mentasi,
pengawasan Pengar-
telah sipan
dilaksanakan dan
dengan Konsep
optimal pada Laporan
akhir periode Hasil
pengawasan. Pemeriks
aan
(LHP)
83
Keterangan:
84
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
95
Kendala yang Antisipasi dan Strategi
No. Kegiatan
mungkin terjadi Menghadapi Kendala
pengawasan berupa kepentingan dinas melakukan konsultasi
Surat Perintah Tugas
untuk Tim Audit dan Terlambat dalam Berusaha menerbitkan
Surat Pemberitahu-an menerbitkan tepat waktu
(Cheking) untuk
Obyek Pemeriksaan
BAB V
PENUTUP
96
Penyusunan rancangan aktualisasi didahului dengan identifikasi
isu. Isu-isu yang ditemukan kemudian dianalisis dan dicari solusi
penyelesaiannya. Isu yang ditemukan di Inspektorat Kabupaten Cilacap
adalah kurang optimalnya persiapan instrumen kegiatan pengawasan
bulanan. Penyelesaian atas isu tersebut adalah bahwa sebagai ASN
dalam melaksanakan tugas harus menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi
serta kedudukan ASN di didalam NKRI seperti Whole of Goverment,
pelayan publik, dan manajemen ASN.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk menyelesaikan isu
tersebut diantaranya melakukan inventarisasi data pengawasan,
meningkatkan koordinasi dengan Inspektur Pembantu Wilayah selaku
Pengendali Teknis dalam penyusunan Program Kerja Pengawasan
Bulanan, menerbitkan instrumen kegiatan pengawasan dengan tepat
waktu dan mengevaluasi kegiatan pengawasan yang telah dilakukan.
Pentingnya penyusunan rancangan aktualisasi ini diharapakan
dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai
dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi. Kegiatan-kegiatan tersebut juga dianalisis kemungkinan adanya
kendala dan hambatan. Rancangan aktualisasi ini, diharapkan mampu
meningkatkan kinerja peserta pelatihan dasar dalam menjalankan tugas
dan fungsi di lingkungan unit kerja.
Dampak jika rancangan aktualisasi optimalisasi persiapan
instrumen kegiatan pengawasan bulanan di Inspektorat tidak dilaksanakan
maka akan berdampak pada kurangnya ketertiban dari segi administrasi
dan kurangnya kedisiplinan dalam mentaati Pedoman Operasional
Pengawasan oleh Aparat Pengawasan Internal Daerah.
DAFTAR PUSTAKA
97
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Habituasi Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015.Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015.Komitmen Mutu.Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015.Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Anti Korupsi. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lampiran Biodata
98
A. Identitas Diri
Nomor
8 087884475010
Telepon/HP
Jl. Sumbing No. 17 Kelurahan Sidanegara, Kecamatan
9 Alamat Kantor
Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap 53223
NomorTelepon
10 (0282) 534400
/Fax
B. Riwayat Pendidikan
99
Nama Sekolah Tahun Lulus Jurusan
SD NEGERI SIDANEGARA 06
2002 -
CILACAP
SMP NEGERI 1 CILACAP 2005 -
100