Anda di halaman 1dari 70

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN

APARATUR SIPIL NEGARA

JUDUL :

Optimalisasi Dispensing Obat melalui Pemberian Stiker dan Pembuatan


X-Banner pada Pasien Rawat Jalan di UPTD Puskesmas Banabungi
Kabupaten Buton

Oleh :
HARDIANY MAULANA, AMF
NDH : 21

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II


ANGKATAN XIII TAHUN 2020

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2020
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A PuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI

“Optimalisasi Dispensing Obat melalui Pemberian Stiker dan Pembuatan X-


Banner pada Pasien Rawat Jalan di UPTD Puskesmas Banabungi Kabupaten
Buton”

Oleh :
HARDIANY MAULANA, AMF
NIP : 19910815 201903 2 016

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal: 06 Oktober 2020

ii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A PuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

“Optimalisasi Dispensing Obat melalui Pemberian Stiker dan Pembuatan


X-Banner pada Pasien Rawat Jalan di UPTD Puskesmas Banabungi
Kabupaten Buton”

Oleh :
HARDIANY MAULANA, AMF
NDH. 21

Telah diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor


pada Seminar Rancangan Aktualisasi yang dilaksanakan pada tanggal, 06 Oktober 2020
dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diaktulisasikan pada Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
Angkatan XIII Tahun 2020

Kendari, Oktober 2020

Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

SYAHRUDDIN NURDIN, S.E


NIP. 19660621 199012 1 001

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segenap
kekuatan, kesehatan, keteguhan dan kesabaran serta semua nikmat tak terhingga, sehingga
penulis dapat menulis laporan aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara yang berjudul
“Optimalisasi Dispensing Obat pada Pasien Rawat Jalan di UPTD Puskesmas Banabungi
dengan Pemberian Stiker dan Pembuatan X-Banner” sebagai syarat Latsar CPNS Golongan
II Angkatan XIII Lingkup Pemerintah Kabupaten Buton Tahun 2020.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kesalahan
dan kekeliruan yang disebabkan keterbatasan penulis baik dari aspek pengetahuan, tenaga
maupun materi. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan
dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini.
Penulisan laporan ini terlaksana karena kontribusi banyak pihak berupa bimbingan dan
motivasi sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya terutama kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Ridhonya hingga penulis dapat
menyelesaikan laporan aktualisasi ini
2. Pemerintah Kabupaten Buton atas segala dukungan yang menyetujui untuk dilaksanakan
Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2020
3. Bapak Syahruddin Nurdin, SE selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan fasilitas dan arahan selama kegiatan
berlangsung;
4. Ibu Hj. Putri Mase, S.Ikom selaku Coach kelompok VII Angkatan XIII yang telah
memberikan bimbingan, dukungan dan arahan kepada peserta sehingga Laporan Aktualisasi
dapat terselesaikan;
5. Ibu Wa Ode Samuna selaku mentor yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan
arahan kepada peserta sehingga Laporan Aktualisasi dapat terselesaikan;
6. Bapak Drs. Amalul Syahid, M.Si selaku penguji
7. Seluruh Widyaiswara Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Lingkup Pemerintah Provinsi
Sulawesi Tenggara yang telah memberikan ilmu serta motivasi yang sangat menginspirasi.
8. Panitia Pelaksana Pelatihan Dasar CPNS Formasi Umum Golongan II Angkatan XII dan
XIII Tahun 2020 yang telah membantu kami dalam pelaksanaan Latsar;
9. Keluarga tercinta yang senantiasa selalu memberikan Do’a, dukungan dan motivasi dalam
menyelesaikan segala rangkaian kegiatan selama Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2020

iv
10. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam
penyusunan laporan kegiatan ini
Penulis sadar bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya
penulis berharap masukan yang membangun dari berbagai pihak sehingga membuat rancangan
aktualisasi ini menjadi lebih baik. Sehingga dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan
pelaporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan. Amin ya Robbal Alamin.
Kendari, Oktober 2020

v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………. i
LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………………………………… ii
LEMBAR PENGESAHAN.…………………………………………………………… iii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. iv
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………. vi
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………. viii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………… ix

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….. 1
A. LATAR BELAKANG………………………………………………… 1
B. TUJUAN…………………………………………………………….... 2
1. Tujuan Umum…….……………………………………………… 2
2. Tujuan Khusus…………………………………………………… 2
C. MANFAAT…………………………………………………………… 2
1. Manfaat Bagi Penulis……………………………………………. 2
2. Manfaat Bagi Organisasi…………………………………………. 3
3. Manfaat Bagi Masyarakat………………………………………... 3
D. RUANG LINGKUP………………………………………………….. 3

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI


DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU… 4
A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI……………………………….. 4
1. Profil Organisasi………………………………………………...... 4
2. Struktur Organisasi……………………………………………...... 4
3. Visi Misi dan Nilai Organisasi…………………………………… 8
4. Tupoksi Organisasi……………………………………………….. 10
B. NILAI-NILAI DASAR ASN…………………………………………. 11
1. Akuntabilitas….………………………………………………….. 11
2. Nasionalisme……………………………………………………... 14
3. Etika Publik………………………………………………………. 17
4. Komitmen Mutu………………………………………………….. 17
5. Anti Korupsi……………………………………………………… 18
C. KEDUDUKAN DAN PERAN ASN………………………………….. 19
vi
1. Whole of Goverment……………………………………………… 19
2. Manajemen ASN…………………………………………………. 19
3 Pelayanan Publik…………………………………………………. 20
D. PENETAPAN ISU DAN DAMPAKNYA……………………………. 21
1. Identifikasi Isu…….……………………………………………… 21
2. Penetapan Isu…………………………………………………….. 21
3. Analisis Dampak Isu……………………………………………... 22
4. Aktor yang Berperan Terjadinya Isu……………………………... 22
5. Deskripsi Isu Dan Keterkaitan Isu dengan Mata Pelatihan
AGENDA III…………………………………………………….. 23
6. Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi 24
7. Jadwal Kegiatan 28

BAB III CAPAIAN AKTUALISASI………..……………………………………… 29


A. KENDALA DAN ANTISIPASI..……………………………………. 29
B. HASIL AKTUALISASI………………………………………………. 30
C. DESKRIPSI KEGIATAN…………..………………………………… 33
D. ANALISIS DAMPAK……………………...………………………… 46
BAB IV PENUTUP………………………..………………………………………… 47
A. KESIMPULAN……………….....……………………………………. 47
B. SARAN……………………………………………………………….. 47
C. RENCANA TINDAK LANJUT……………………………………… 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Tenaga Kesehatan UPTD Puskesmas Banabungi Tahun 2019……… 4
Tabel 2.2 Identifikasi isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan.............. 21
Tabel 2.3 Tabel Identifikasi isu melalui matriks USG (Urgancy, Seriosness,
Growth)............................................................................................................ 22
Tabel 2.4 Rancangan Kegiatan aktualisasi dan habituasi……………………………… 24
Tabel 2.5 Jadwal Kegiatan……………………………………………………………... 28
Tabel 3.1 Kendala dan antisipasi…………..…………………………………………... 29
Tabel 3.2 Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil……………… 30
Tabel 3.3 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri
Sipil…………………………………………………………………………… 33

viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Stuktur Organisasi UPTD Puskesmas Banabungi………………………… 8
Gambar 3.1 Rancangan kegiatan yang akan dikonsultasi kepada atasan/mentor………. 35
Gambar 3.2 Rancangan kegiatan disetujui oleh atasan/mentor………………………… 35
Gambar 3.3 Bukti catatan arahan dari mentor/atasan………………………………….. 35
Gambar 3.4 Surat pernyataan dukungan terkait kegiatan yang akan dilaksanakan…….. 36
Gambar 3.5 Terkumpulnya bahan pembuatan stiker, X-Banner, dan kuisioner………... 38
Gambar 3.6 Mendapatkan izin dari atasan untuk pembuatan stiker, , X-Banner, dan
kuisioner……………………………………………………………………. 38
Gambar 3.7 Stiker, X-Banner, dan kuisioner yang telah dicetak………………………... 39
Gambar 3.8 Penempelan stiker pada kemasan obat pasien……………………………... 41
Gambar 3.9 X-Banner dipasang di ruang tunggu rawat jalan UPTD Puskesmas
Banabungi………………………………………………………………...... 42
Gambar 3.10 Diberikannya kuisioner kepada pasien…………………………………….. 42
Gambar 3.11 Terkumpulnya hasil kuisioner yang telah diisi oleh pasien………………... 44
Gambar 3.12 Terlaksananya penilaian hasil dari kuisioner………………………………. 44
Gambar 3.13 Tersampaikannya laporan hasil evaluasi kegiatan kepada mentor/atasan…. 45

ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah.
Penyelenggaran pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance)
menjadi penentu dalam maju atau mundurnya suatu bangsa, permbangunan sumber daya
manusia mutlak harus dilakukan terutama bagi ASN yang merupakan unssur penting dalam
penyelenggaran pemerintah. Pada prakteknya ASN identik dengan kesan negatif. Masalah
sumber daya manusia di lingkungan ASN masih menjadi sorotan, baik di Pemerintahan
Pusat, Provinsi maupun di Pemerintahan Daerah. ASN juga identik dengan birokrasi yang
berbelit-belit dalam menyelesaikan pekerjaan. Birokrasi kita masih ditandai dengan
rendahnya kinerja sumber daya manusia dan kelembagaan aparatur.
ASN di tuntut cakap menyelenggarakan pelayanan publik yang baik bagi masyarakat
yang sanggup berperan sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa sebagaimana cita-cita
dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk
mewujudkan ASN yang professional, Bersih dan melayani. Perlu diselengarakan Diklat
Prajabatan seperti yang telah diatur dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN)
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Diklat ini bertujuan untuk membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS agar dapat
melaksanakan fungsi dan perannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan
perekat serta pemersatu bangsa. Nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut yang biasa dikenal
dengan ANEKA, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik dan anti korupsi sehingga
ASN dapat memiliki kinerja yang mumpuni untuk menuju ASN kelas dunia.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan unit pelaksana pelayanan
kesehatan masyarakat di tingkat dasar di Indonesia, menurut PERMENKES RI No. 75 tahun
2014 tentang pusat kesehatan masyarakat bahwa pusat kesehatan masyarakat adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada
pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti
untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga
1
yang membantu Apoteker dalam menjalani Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana
Farmasi, Ahli Madya Farmasi, dan Analis Farmasi. Setiap Apoteker dan/atau Tenaga Teknis
Kefarmasian yang menyelenggarakan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas wajib
mengikuti Standar Pelayanan Kefarmasian sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Nomor 74 Tahun 2016.
Pelayanan farmasi klinik merupakan bagian dari pelayanan kefarmasian yang langsung
dan bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan obat dan bahan medis habis pakai
(BMHP) dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan
pasien.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 8
Tahun 2008 Salah satu pelayanan farmasi dilakukan oleh Asisten Apoteker Pelaksana adalah
menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi resep serta menghitung harga obatnya
dalam rangka dispensing resep individual. Tetapi pada kenyataannya dispensing obat yang
berlangsung hingga saat ini belum optimal.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi di atas, maka penulis mengangkat judul
“Optimalisasi Dispensing Obat melalui Pemberian Stiker dan Pembuatan X-Banner pada
Pasien Rawat Jalan di UPTD Puskesmas Banabungi Kabupaten Buton”.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Teraktualisasinya nilai-nilai konsepsi dasar (ANEKA) dan kedudukan serta peran
ASN dalam pelaksanaan tugas pokok penulis sebagai Asisten Apoteker Pelaksana di
fasilitas pelayanan kesehatan primer (Puskesmas);
2. Tujuan Khusus
Terwujudnya optimalisasi dispensing obat kepada pasien rawat jalan di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Banabungi, terutama untuk obat pemakaian luar dan pentingnya
penyimpanan obat dengan benar terutama untuk obat-obat yang perlu disimpan dalam
kulkas.
C. MANFAAT
1. Manfaat Bagi Penulis
a. Untuk menambahkan pengetahuan dan wawasan khususnya tentang nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi), serta dapat mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut dalam pekerjaan
sehari-hari di satuan kerja;
2
b. Memenuhi tugas pokok dan jabatan Asisten Apoteker Pelaksana yakni menerima
dan menyeleksi persyaratan administrasi resep dalam rangka dispensing resep
individual
2. Manfaat Bagi Organisasi:
a. Memberikan alternatif kegiatan-kegiatan yang mengimplementasikan nilai-nilai
dasar ANEKA dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di UPTD Puskesmas
Banabungi;
b. Mengoptimalisasi dispensing obat kepada pasien rawat jalan di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Banabungi
3. Manfaat Bagi Masyarakat
a. Masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sebagai wujud aktualisasi nilai-
nilai dasar ANEKA di pelayanan Puskesmas;
b. Masyarakat mendapatkan pelayanan kefarmasian dalam hal ini edukasi penggunaan
obat yang benar, meminimalisir kesalahan pemberian obat, dan meminimalisir
kesalahan penyimpanan obat oleh pasien.

D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi meliputi upaya mengoptimalkan
pemberian informasi tentang aturan pemakaian obat yang benar terutama untuk obat
pemakaian luar, dan informasi penyimpanan obat terutama untuk obat-obat yang
memerlukan penyimpanan pada suhu kulkas kepada pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas
Banabungi.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN
KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU

A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI


1. Profil Orfanisasi
Luas wilayah kerja UPTD Puskesmas Banabungi adalah 44,24 km2. Wilayah kerja
Puskesmas tersebut berbatasan dengan :
a. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sampolawa
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Banda
c. Sebelah Utara berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas Pasarwajo
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores /Kecamatan Wabula.
Jarak dari UPTD Puskesmas Banabungi ke ibukota Kabupaten adalah 2 km. Jumlah
Desa/Kelurahan yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banabung yaitu 5 Desa dan
4 Kelurahan. Sedangkan jumlah penduduk yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Banabungi berjumlah17.005 jiwa, 3883 KK dan 3085 rumah.
Tenaga kesehatan pada tahun 2019 di UPTD Puskesmas Banabungi berjumlah 74
orang (30 orang PNS, 31 tenaga PTT Daerah, 13 tenaga magang sukarela/volunter aktif).
Tenaga kesehatan ini yang bertugas di Puskesmas sebanyak 60 orang dan yang bertugas
di desa14 orang.

2. Struktur Organisasi
Table 2.1 Daftar Tenaga Kesehatan UPTD Puskesmas Banabungi Tahun 2019
Status Tupoksi
(PNS/PTT/ (Utama dan Tambahan)
PTT
No Nama Tenaga Kesehatan
Daerah/
Utama Tambahan
Magang
Sukarela)
1 Wa Ode Samuna PNS Ka.Puskesmas Promkes
2 Dr.Hj.Adolfina PNS Dokter
3 Hayati Ruhani PNS Pustu
4 Harmawati PNS Hatra
5 Urni, Amd.Keb PNS Bidan Desa
4
6 Nurmiati Rahim PNS Bikor Bidan Desa
7 Saripa PNS Loket
8 Hartini Bai,S.Kep.Ns PNS Dendahara JKN
9 Drg.Titi Damayanti PNS Dokter Gigi
10 Dewi Jayadi,Amd PNS Tehniker Gigi Pet.UKGS
11 Wd. Henny PNS Perencana Bendahara
Haprianty,SKM BOK
12 Abdul Hamid Parane PNS Bendahara
Barang
13 Wa Ode Rustin PNS Pet.Gizi
14 Numin Laila,AMKL PNS Kesling Bend.Pengelu
aran
15 Hasna Abu, AMKL PNS Kes. Olahraga Bend.Peneri
ma
16 Nini Satriya PNS Bidan Desa
Saani,AM,Keb
17 Wa Ode Safrida,SKM PNS Bidan Desa MTBS
18 Wa Rani PNS P2M
19 Sitti Nurhayati Harnuddin PNS Bidan Desa
20 Engki Kamila PNS Kesling Kes.Kerja
Karim,AMKL
21 Asmah , AMK PNS Kusta
22 Wd Afriani PNS Bidan Desa
Idrus,A.Md.Keb
23 Wa Rosiani,A.Md.Kep PNS SIK Malaria
24 Wd Hasriani PNS Bidan Desa
Radjana,Am,Keb
25 Ayu Wahda.R.A,Am.Keb PNS Bidan Desa
26 Sri Rahayu,Amd.Keb PNS Bidan Desa
27 Nurdian Jiana,A.Md.Kep PNS UGD Surveilans
28 Adisra,AMAK PNS Laboratorium
29 Hardiany Maulana, AMF PNS Apotek
30 Cicilia,AMK PNS Korim
5
31 Hasnawati Maksum,AMK PTT Daerah Prolanis UGD
32 Satriani Sahidin,AMK PTT Daerah Posy Lansia
33 Dinan PTT Daerah Apotek
S.Purnamasari,AMK
34 Wa Ode Safiah PTT Daerah Keswa
Hafiu.P,AMK
35 Joice S.Yuanita,SKM PTT Daerah Promkes
36 Wd Dirgahayu PTT Daerah Bidan
Faria,Amd.Keb
37 Ratni,SKM PTT Daerah Entri Pasien
38 Haerya Masila,Amd.Keb PTT Daerah Bidan Desa
39 Chitra Lestari,Am.Keb PTT Daerah Hatra Bidan
40 Lisnawati,Am.Keb PTT Daerah Bidan Desa
41 Rosdiana Tayeb,Am.Keb PTT Daerah Bidan
42 Hardiati,Amd.Keb PTT Daerah Bidan
43 Wa Ode PTT Daerah Bidan
Mardianti,Amd.Keb
44 Lileniawati,SKM PTT Daerah Kesling
45 Suwarti,Amd.Keb PTT Daerah Poslan
46 Yunita,Amd.Keb PTT Daerah Bidan
47 Wa Ode Atriani,AMK PTT Daerah Imunisasi
48 Lisna Nurul Aljur,Am.Keb PTT Daerah Bidan
50 Rostinar,AMK PTT Daerah Imunisasi
51 Susanti,S.Farm PTT Daerah Gudang Obat
52 Lismar,AMK PTT Daerah Ispa
53 Lia Handriati,A.Md.Keb PTT Daerah Kantor Sehat
54 Dr.Risqi Andhta PTT Daerah Dokter
Permatasari
55 Ifan Sepriani,SKM PTT Daerah SIK
56 Rulliyani,S.ST PTT Daerah Bidan Desa
57 Vini Wahyuni, AMK PTT Daerah Apotek
58 Gusniati,Amd.Keb PTT Daerah Bidan Desa
59 Abdul Azis PTT Daerah Sopir
6
60 Susi Valentina,S,ST PTT Daerah Gizi
61 Nurfadilah PTT Daerah Apotik
Rusdin,A.Md.Farm
62 Asmawati,Amd.Keb Magang Bidan
63 Hatia,Amd.Keb Magang Bidan
64 WaOde Magang Bantu Gizi
Pinrahayu,A.Md.Keb
65 Wa Ode Magang Imunisasi
Yuliana,A.Md.Keb
66 Wa Riana,Amd.Keb Magang Bidan
67 Riska,Amd.Gz Magang Gizi
68 Lisca Dhelvika Magang Apotek
Putri,A.Md.Kep
69 Sitti Firdayanti Magang Bidan Desa
Hatma.A.Md.Keb
70 Irmayanti,SKM Magang Loket
71 Siti Karmila,S.Tr.Keb Magang Bidan
72 Rapiati,A.Md.Keb Magang Bidan
73 Kalsum,A.Md.Keb Magang Hatra
74 Sartini,Am.Keb Magang Bidan

Sumber : Data Puskesmas


Tahun 2019

7
Gambar 2.1 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Banabungi

3. Visi Misi dan Nilai Organisasi


a. Visi UPTD Puskesmas Banabungi
Puskesmas sebagai unsur pelaksana teknis yang bertugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam
mengemban tugas tersebut, maka UPTD Puskesmas Banabungi menetapkan suatu
visi yang merupakan suatu cita-cita bersama yang ingin di capai dimasa depan,
sebagai berikut :
“Menjadi Puskesmas Yang Memberikan Pelayanan Kesehatan Prima
Menuju Masyarakat Sehat Dan Mandiri “
Adapun makna dari visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Menjadi Puskesmas ; mengandung makna upaya dan peran bahwa
Puskesmas Banabungimenjadi penggerak utama pelaksanaan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang sehat dan mandiri.

8
2) Memberikan Pelayanan ; adalah upaya memberikan pelayanan di berbagai
program yaitu pelayanan kesehatan ibu dan anak, pelayanan Keluarga
Berencana, Pelayanan Imunisasi dan Survelans, Pelayanan program
Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Pelayanan Kesehatan
Lingkungan, Pelayanan di bidang Gizi dan pelayanan lain di bidang
kesehatan dengan tujuan meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan
angka kematian ibu, bayi dan balita, menurunkan angka kesakitan penduduk,
menurunkan angka kecacatan akibat penyakit dan ketergantungan akibat
NAPZA, serta meningkatkan status gizi masyarakat.
3) Kesehatan Prima ; modal yang penting dalam menjalani berbagai aktivitas
untuk memenuhi segala kebutuhan manusia guna memperoleh kehidupan
yang lebih baik. Aktivitas itu tentunya akan menguras tenaga, baik fisik
ataupun pikiran. Kondisi tubuh yang sehat diharapkan dapat mengatasi rasa
lelah yang timbul, karena kelelahan dapat menyebabkan menurunnya
aktivitas, konsentrasi, kewaspadaan, serta dapat memacu timbulnya penyakit
atau infeksi, sehingga daya tahan tubuh terhadap penyakit menjadi berkurang
(Franklin, 1966).
4) Masyarakat Sehat dan Mandiri ; adalah merupakan kondisi yang ingin
dicapai yaitu masyarakat berdaya sebagai subject pembangunan kesehatan
untuk ikut aktif memelihara kesehatannya sendiri, melakukan upaya pro-aktif
tidak menunggu sampai jatuh sakit sehingga tidak kehilangan nilai
produktifnya. Oleh karena masyarakat yang sehat selain akan mendorong
peningkatan produktifitas dan pendapatan penduduk, tetapi juga dalam jangka
panjang merupakan investasi dan salah satu aspek pendorong peningkatan
”human development indeks” dimasa datang.
b. Misi UPTD Puskesmas Banabungi
Dalam mewujudkan visi tersebut di atas, maka UPTD Puskesmas Banabung
menetapkan 4 (empat) misi yang akan dilaksanakan secara sinergis, terintegrasi
dan berkesinambungan pada periode tahun 2018–2022, yaitu sebagai berikut:
1) Mewujudkan Sistem Manajemen dan pengelolaan Sumber Daya secara
Efisien, Transparan dan Akuntabel
2) Memaksimalkan Pendayagunaan Sarana Prasarana Kesehatan Puskesmas
3) Meningkatkan Mutu Pelayanan Melalui Program – Program Inovatif

9
4) Pemerataan dan Keterjangkauan Pelayanan dengan Melibatkan Peran Serta
Masyarakat dan Instansi Terkait
c. Nilai Organisasi
“MOKESA”
Melayani dengan Optimal, Kompeten, Efisien, Santun dan Amanah

4. Tupoksi Organisasi
a. Puskesmas
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat Pasal 4 ayat 1, Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1,
Puskesmas memiliki fungsi :
1) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
2) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
b. Asisten Apoteker Pelaksana
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 8 Tahun 2008, Asisten Apoteker Pelaksana memiliki tugas pokok dan
fungsi sebagai berikut:
1) Mengumpulkan bahan-bahan atau data-data dari berbagai sumber acuan
2) Mengumpulkan data-data dalam rangka perencanaan perbekalan farmasi
3) Menimbang atau mengukur bahan baku dalam rangka produksi sediaan
farmasi non steril
4) Menyiapkan ruangan, peralatan dan bahan-bahan untuk kegiatan produksi
dalam rangka produksi sediaan farmasi steril
5) Mengemas alat-alat dalam rangka sterilisasi sentral
6) Menerima dan memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka penerimaan
perbekalan farmasi
7) Menyimpan perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan perbekalan
farmasi
8) Menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi resep serta menghitung
harga obatnya dalam rangka dispensing resep individual.

10
B. NILAI NILAI DASAR ASN
Sesuai dengan Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN) Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan mengacu pada ANEKA
sebagai prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.Adapun detail dari nilai-
nilai yang terkandung dalam ANEKA adalah sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas didefinisikan sebagai kewajiban pertanggung jawaban yang
harus dicapai.Hal ini merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.Akuntabilitas sering
disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab.Namun pada dasarnya,
keduanya memiliki makna yang berbeda.Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab, sedangkan Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggung
jawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau organisasi
untuk memenuhi tanggung jawab. Aspek-aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal
antara lain akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada
hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan
konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja. Untuk memenuhi terwujudnya
organisasi sektor publik yangakuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus
mengandungdimensi:
a. Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability forprobity and legality).
Akuntabilitas hukum terkait dengan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
yang diterapkan
b. Akuntabilitas proses (process accountability). Akuntabilitas proses terkait
dengan: Apakah prosedur yang digunakan dalam melaksanakan tugas sudah
cukup baik dalam hal kecukupan sistem informasi akuntansi, sistem informasi
manajemen, dan prosedur administrasi? Akuntabilitas ini diterjemahkan melalui
pemberian pelayanan publik yang cepat, responsif, dan murah. Pengawasan dan
pemeriksaan akuntabilitas proses dilakukan untuk menghindari terjadinya kolusi,
korupsi dan nepotisme.
c. Akuntabilitas program ( program accountability). Akuntabilitas ini dapat
memberikan pertimbangan Apakah tujuan yang ditetapkan dapat tercapai, dan

11
Apakah ada alternatif program lain yang memberikan hasil maksimal dengan
biaya minimal.
d. Akuntabilitas kebijakan (policy accountability). Akuntabilitas ini terkait dengan
pertanggungjawaban pemerintah atas kebijakan yang diambil terhadap DPR/
DPRD dan masyarakat luas.
Untuk menciptakan lingkungan yang akuntabel maka diperlukan :
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan penting dalam menciptakan lingkungannya. Lingkungan
yang akuntabel dapat dilakukan dengan memberikan contoh pada orang lain (lead
by example), adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan sehingga
memberikan efek positif bagi pihak lain untuk berkomitmen pula, terhindarnya
dari aspek-aspek yang dapat menggagalkan kinerja yang baik yaitu hambatan
politis maupun keterbatasan sumber daya, sehinggadengan adanya saran dan
penilaian yang adil dan bijaksana dapat dijadikan sebagai solusi.
b. Transparansi
Tujuan dari adanya transparansi adalah mendorong komunikasi yang lebih
besar dan kerjasama antara kelompok internal dan eksternal, memberikan
perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam
pengambilan keputusan, meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan,
Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara keseluruhan.
c. Integritas
Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung
tinggi dan mematuhi semua hokum yang berlaku, Undang-undang, kontrak,
kebijakan, dan peraturan yang berlaku. Dengan adanya integritas institusi, dapat
memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau stakeholders
d. Tanggung jawab
Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan
kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari
setiap tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk
bertanggungjawab atas keputusan yang telah dibuat. Responsibilitas terbagi
dalam responsibilitas perorangan dan responsibilitas institusi

12
e. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus dipelihara
dan dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu,
ketidakadilan harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan
kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini
yang akan melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan akuntabilitas
tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas.Setiap individu yang ada di lingkungan kerja harus dapat menggunakan
kewenangannya untuk meningkatkan kinerja.Adanya peningkatan kerja juga
memerlukan adanya perubahan kewenangan sesuai kebutuhan yang
dibutuhkan.Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga
harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill)
yang dimiliki.
h. Kejelasan
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan
mempertahankan akuntabilitas. Agar individu atau kelompok dalam
melaksanakan wewenang dan tanggung jawabnya, mereka harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
Dengan demikian, fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan,
peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi,
dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah
kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap
tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen
dan kredibilitas anggota organisasi.

13
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara
sendiri; sifat nasional; kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara
potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan
identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan
(Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan bangsanya sendiri dan
pandangan tentang rasa cinta terhadap bangsa dan negara.Dengan nasionalisme yang
kuat, maka setiap PNS memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik,
bangsa, dan negara.Nasionalisme merupakan pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila.PNS dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam
Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan
kebangsaannya.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan,
yaitu :
a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap
Tuhan Yang Maha Esa;
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab;
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk
agama dengan penganut kepercayaan yang berbedabeda terhadap Tuhan
Yang Maha Esa;
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah
yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa;
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing, dan
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa kepada orang lain.

14
b. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa;
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.;
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia;
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira;
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain;
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan;
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan;
8) Berani membela kebenaran dan keadilan, dan
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa
lain.
c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan;
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.;
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa;
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia;
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan social;
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika, dan
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama;
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain;
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama;
15
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan;
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil musyawarah;
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil keputusan musyawarah;
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan;
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur;
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama, dan
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
e. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan;
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesame;
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;
4) Menghormati hak orang lain;
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri;
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain;
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan
gaya hidup mewah;
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.;
9) Suka bekerja keras.;
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama, dan
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata
dan berkeadilan sosial.

16
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai system penilaian perilaku serta keyakinan untuk
menentukan perbuatan pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu,
mencakup cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang
baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan
nilai-nilai yang dianut. Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku
dalam suatu dalam suatu kelompok khusu.Kode etik profesi dimaksudkan untuk
mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam massyarakat (Lembaga
Administrasi Negara, 2015). Berdasarkan UU ASN, kode etik dan kode perilaku
adalah:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalah gunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN; dan
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri sendiri dan orang lain yang tercermin
dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun yang
menjadi kegiatan tanggung jawab Pegawai Negerei Sipil semua mesti dilaksanakan
17
secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.Komitmen mutu
merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaan pemerintahan dan pelayaan public (Lembaga
Administrasi Negara, 2015).
Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima sekurang-
kurangnya akan mecakup hal berikut:
a. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasancostumer/klien;
b. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara agar
customer/klien tetapsetia;
c. Menghasilkan pekerjaan yang bekualitas tinggi tanpa cacat, tanpa kesalahan dan
tanpapemborosan;
d. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran
tuntutan kebutuhan customer/klien maupun perkembangan teknologi;
e. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan
pengambilankeputusan;
f. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara
lain pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi danbenchmark.
5. Anti Korupsi
Korupsi artinya kerusakan, keborokan dan kebusukan.Korupsi merupakan
kejahatan luar biasa karena dampaknya juga luar biasa yaitu menyebabkan kerugian
dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.
Anti korupsi adalah salah satu sikap melawan atau menentang penyelewengan atau
penyalah gunaan uang negara atau perusahaan untuk kepentingan pribadi atau orang
lain. KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar
anti korupsi, ada 9 nilai dasar yang telah disepakati yaitu :jujur, peduli, mandiri,
disiplin, tanggung jawab, kerja keras,sederhana, berani dan adil.
Nilai-nilai dasar anti korupsi, antara lain :
a. Jujur, seorang ASN dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak
berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain;
b. Peduli, ASN mampu memiliki pribadi denga jiwa social tidak akan tergoda;
c. Mandiri, kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak tergantung terlalu banyak pada orang lain;
d. Disiplin, tepat waktu dalam segala pekerjaan dan melakukan pekerjaan sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku;
18
e. Kerja keras, merupakan hal yang penting dalam rangka mencapai target dari
suatu pekerjaan;
f. Sederhana, menerima dengan tulus ikhlas terhadap apa yang telah ada dan
diberikan oleh Tuhan kepada kita;
g. Adil, memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun
perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi; dan
h. Berani, berani untuk mengatakan hal yang benar dan salah.

C. KEDUDUKAN DAN PERAN ASN


1. Whole of Government
Whole of Goverment (WOG) merupakan sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemeritahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik.WOG juga dikenal sebagai pendekatan intraagency yaitu pendekatan yang
melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
WOG menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik bekerja lintas sektor atau
lintas batas guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah
terhadap isu-isu tertentu.
2. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan Nepotisme.Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-
tantangan tersebut, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin
professional, di materi ini dibahas mengenai :
a. Kedudukan ASN;
b. Peran ASN;
c. Hak dan Kewajiban ASN;
d. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN;
19
e. Konsep Sistem Merit dalam pengelolaan ASN;
f. Kelembagaan dan jaminan sistem merit dalam pengelolaan ASN;
g. Mekanisme Pengelolaan ASN.
3. Pelayanan pubik
Pelayanan Publik dijelaskan sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum
yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di
lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan atau jasa, baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Prinsip-prinsi pelayanan publik antara lain :
a. Partisipatif. Melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan. Menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala
hal terkait pelayanan publik yang diselenggarakan.
c. Responsif. Wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya.
d. Tidak diskriminatif. Tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan
warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah.
Memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh
layanan yang mereka butuhkan dan masuk akal dan mudah untuk
dipenuhi.
f. Efektif dan Efisien. Mampu mewujudkan tujuan- tujuan yang hendak di
capainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur
yang sederhana.
g. Aksesibel. Dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam
arti fisik(dekat, terjangkau dengan kendaraan publik , mudah dilihat, gampang
ditemukan ) dan dapat dijangkau dalam arti non fisik yang terkait dengan
biaya yang harus dipenuhi masyarakat.
h. Akuntabel. Harus dapat dipertanggung jawabkan secara terbuka kepada
masyarakat
i. Berkeadilan. Dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu
menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan
dengan kelompok yang kuat.

20
D. PENETAPAN ISU DAN DAMPAKNYA
1. Identifikasi Isu
Memperhatikan kondisi yang terjadi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dalam
rangka mengimplementasikan peran dan kedudukan ASN selaku pelayan publik
maka teridwntifikasi isu – isu seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.2. Identifikasi isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan
Kondisi yang Identifikasi
No Tugas Pokok Kondisi Saat Ini
Diharapkan Isu
1. Menerima dan Penyeleksian Penyeleksian Kurang
menyeleksi persyaratan persyaratan persyartan optimalnya
administrasi resep serta administrasi resep administrasi resep penyeleksian
menghitung harga kurang optimal menjadi optimal persyaratan
obatnya dalam rangka administrasi
dispensing resep resep.
individual Dispensing resep Dispensing resep Kurang
individual individual terutama optimalnya
terutama untuk untuk obat-obat dispensing
obat-obat dengan dengan aturan obat individu
aturan minum minum tertentu
tertentu belum menjadi optimal
optimal
2. Menyimpan perbekalan Kurangnya Kesadaran farmasis Belum
farmasi dalam rangka kesadaran dalam pencatatan optimalnya
penyimpanan farmasis untuk kartu stok pencatatan
perbekalan farmasi mencatat jumlah meningkat kartu stok.
stok obat yang
masuk dan keluar
2. Penetapan Isu
Berdasarkan hasil identifikasi isu, maka diperoleh 3 (tiga) isu yang
mempengaruhi pelaksanaan tugas dan fungsi asisten apoteker pelaksana, yaitu:
a. Kurang optimalnya penyeleksian persyaratan administrasi resep.
b. Kurang optimalnya dispensing obat individu.

21
c. Belum optimalnya pencatatan kartu stok.

Table 2.3 Tabel Identifikasi isu melalui matriks USG (Urgancy, Seriosness, Growth)
Kriteria
No Masalah Jumlah Peringkat
U (1-5) S (1-5) G (1-5)
1 Kurang optimalnya penyeleksian
3 3 4 10 II
persyaratan administrasi resep.
2 Kurang optimalnya dispensing
4 4 5 13 I
obat individu.
3 Belum optimalnya pencatatan
2 4 3 9 III
kartu stok.
Setelah dilakukan analisis menggunakan matriks USG maka isu yang terpilih
yakni “Kurang optimalnya dispensing obat individu”.
3. Analisis Dampak Isu
Dampak yang diakibatkan dengan kurang optimalnya dispensing obat:
a. Dampak negatif
Kurang optimalnya dispensing obat dapat menyebabkan medication error
yaitu suatu kejadian yang tidak hanya dapat merugikan pasien tetapi juga dapat
membahayakan keselamatan pasien.
b. Dampak positif
Dengan mengoptimalkan dispensing obat maka tujuan pengobatan dapat
tercapai dan meminimalisir terjadinya medication error.
4. Aktor Yang Berperan Terjadinya Isu
Aktor yang terlibat dalam kegiatan gagasan pemecahan isu adalah sebagai
berikut:
a. Petugas Farmasi
Tugas dan fungsi yang kurang optimal sehingga muncul isu terhadap peran
petugas farmasi dalam melakukan pelayanan di puskesmas untuk selalu
memberikan edukasi terhadap pasien atau masyrakat tentang penggunan,
sehingga hal tersebut menimbulakan isu yang di angkat.
b. Masyarakat
Masyarakat juga berperan terhadap terjadi isu karena sebagian besar
masyarakat malas bertanya tentang pnggunaan obat yang benar dan tidak patuh
terhadap rekomendasi dokter.

22
5. Deskripsi Isu Dan Keterkaitan Isu dengan Mata Pelatihan AGENDA III
Identifikasi isu dibuat berdasarkan temuan dalam pelayanan kesehatan di UPTD
Puskesmas Banabungi. Isu yang diangkat tidak lepas dari tugas pokok dan fungsi
asisten apoteker pelaksana yaitu menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi
resep serta menghitung harga obatnya dalam rangka dispensing resep individual.
Selama bertugas di UPTD Puskesmas Banabungi, penulis mengangkat isu
“Kurang optimalnya dispensing obat pada pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas
Banabungi” disebabkan karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang
penggunaan obat dengan benar, terutama untuk obat pemakaian luar. Serta masih
kurangnya pemahaman pasien tentang pentingnya penyimpanan obat dengan benar
terutama untuk obat-obat yang perlu disimpan dalam kulkas.
Dengan demikian, sebagai strategi untuk pemecahan isu tersebut penulis
berpendapat bahwa untuk mencapai tujuan dari rancangan kegiatan maka diperlukan
peningkatan rasa nasionalisme dan optimalisasi Peningkatan Pelayanan Publik yang
dilaksanakan secara komprehensip, kolaboratif dan koordinasi yang efektif dan
efisien untuk menunjang keberhasilan kegiatan pelayanan publik. Oleh karena itu
diperlukan koordinasi dan kerja sama dari semua petugas serta dukungan manajemen
ASN dari pimpinan UPTD Puskesmas Banabungi. Penulis juga melihat bahwa salah
satu peran ASN adalah memberikan layanan publik yang berkualitas salah satunya
melalui konsep dispensing obat dengan benar.

23
6. Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
Adapun rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut.
Tabel 2.4 Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
Kontribusi
Output/Hasil
Nama Output / Hasil Kontribusi Output/Hasil Kegiatan terhadap Penguatan Nilai
No Tahapan Kegiatan Kegiatan terhadap
Kegiatan Kegiatan Penguatan Nilai Dasar Organisasi
VISI/MISI
Organisasi
1. Melakukan 1. Membuat Rancangan Akuntabilitas : Membuat rancangan aktualisasi dengan Dengan pembuatan Melalui rancangan
konsultasi rancangan kegiatan kegiatan yang penuh tanggung jawab rancangan aktualisasi aktualisasi ini
Nasionalisme : Membuat rancangan kegiatan dengan
kepada yang akan akan ini dapat dapat mendukung
amanah
atasan/mentor dilakukan dikonsultasi Etika Publik : Membuat inovasi dalam rancangan meningkatkan visi dari dari nilai yang
kepada kegiatan yang dilakukan. UPTD Puskesmas dimiliki oleh
Komitmen Mutu : Membuat rancangan aktualisasi
atasan/mentor Banabungi yaitu UPTD Puskesmas
dengan penuh komitmen
Anti Korupsi: Membuat rancangan aktualisasi dengan kesehatan prima Banabungi yaitu
mandiri yang merupakan Melayani dengan
2. Menghadap ke Rancangan Akuntabilitas : Melaksanakan konsultasi dengan penuh
modal yang penting Efisien.
atasan/mentor kegiatan tanggung jawab sebagai wujud kejelasan wewenang
antara pimpinan dan bawahan, dalam melakukan rencana, dalam menjalani
untuk melaporkan disetujui oleh
dan tujuan serta alasan yang benar dan tepat. berbagai aktivitas
rencana kegiatan atasan/mentor. Nasionalisme : Melakukan konsultasi dalam untuk memenuhi
yang akan menggunakan Bahasa Indonesia
segala kebutuhan
Etika Publik : Melakukan konsultasi terhadap atasan
dilakukan.
dengan sikap yang sopan dan santun kepada pimpinan. manusia guna
Komitmen Mutu : Membuatan jadwal konsultasi agar memperoleh
proses pertemuan dapat berjalan secara efektif.
kehidupan yang lebih
Anti Korupsi : Melakukan koordinasi kepada
pimpinan dengan kejujuran. baik.
3. Mencatat arahan Bukti catatan Akuntabilitas : Mencatat semua arahan dari atasan

24
dari atasan/mentor arahan dari dengan tanggung jawab
mentor/atasan Nasionalisme : Menjalankan semua arahan dari atasan
dengan penuh amanah
Etika Publik : Menghargai setiap saran yang diberikan
oleh atasan
Komitmen Mutu : Mencatat semua arahan untuk
efektifitas kegiatan
Anti Korupsi: Disiplin dalam menerapkan semua
arahan yang diberikan atasan
4. Membuat surat Surat Akuntabilitas : Memberikan penjelasan dengan baik
pernyataan pernyataan tentang maksud dari rancangan kegiatan.
Nasionalisme : Bijaksana dalam mebuat surat
dukungan dari dukungan
pernyataan
mentor/atasan terkait kegiatan Etika Publik : Sopan santun saat meminta tanda tangan
yang akan kepada atasan
Komitmen Mutu : Menggunakan bahasa yang efektif
dilaksanakan.
dan efisien agar mudah dipahami
Anti Korupsi: Membuat surat pernyataan dengan
mandiri
2. Membuat 1. Mencari referensi Terkumpulnya Akuntabilitas : Mengumpulkan bahan dari berbagai Dengan pembuatan Melalui pembuatan
stiker, X- pembuatan stiker bahan sumber untuk kejalasan dalam pembuatan stiker, X- stiker diharapkan stiker ini dapat
Banner, dan kuisioner
Banner, dan dan X-Banner pembuatan dapat meningkatkan mendukung dari
Nasionalisme : Musyawarah dengan rekan kerja
kuisioner untuk obat dengan stiker, X- mengenai pembuatan stiker, X-Banner, dan kuisioner visi dari UPTD nilai yang dimiliki
peringatan khusus. Banner, dan Etika Publik : Membuat inovasi dalam pembuatan Puskesmas Banabungi oleh UPTD
stiker, X-Banner, dan kuisioner
Serta kuisioner kuisioner yaitu Masyarakat Puskesmas
Komitmen Mutu : Menjaga mutu dengan
untuk bahan mengumpulkan referensi pembuatan stiker Sehat dan Mandiri Banabungi yaitu
evaluasi Anti Korupsi: Bekerja keras dalam mengumpulkan adalah kondisi yang Melayani dengan
referensi
ingin dicapai yaitu Kompeten.
2. Menghadap ke Mendapatkan Akuntabilitas : Transparan dalam menunjukkan desain
stiker, X-Banner, dan kuisioner yang akan dibuat masyarakat berdaya
pimpinan untuk izin dari atasan
Nasionalisme : Musyawarah dengan atasan mengenai sebagai subject
melaporkan stiker, untuk
pembuatan stiker, X-Banner, dan kuisioner pembangunan
Etika Publik : Sopan santun dalam berbicara kepada

25
X-Banner, dan pembuatan atasan kesehatan untuk ikut
kuisioner yang stiker, , X- Komitmen Mutu : Membuat stiker, X-Banner, dan aktif memelihara
kuisioner yang bermutu
akan dibuat Banner, dan kesehatannya sendiri
Anti Korupsi: Jujur dalam berbicara kepada atasan
kuisioner
3. Mencetak stiker, X- Stiker, X- Akuntabilitas : Mencetak stiker, X-Banner, dan
Banner, dan Banner, dan kuisioner dengan penuh tanggung jawab
Nasionalisme : Mencetak stiker, X-Banner, dan
kuisioner kuisioner yang
kuisioner dalam Bahasa Indonesia
telah dicetak Etika Publik : Mencetak stiker, X-Banner, dan
kuisioner dengan profesional
Komitmen Mutu : Memperhatikan mutu dari stiker, X-
Banner, dan kuisioner yang akan dicetak
Anti Korupsi: Mandiri dalam mencetak stiker, X-
Banner, dan kuisioner
3. Melaksanakan 1. Penerapan stiker Penempelan Akuntabilitas : Menempelkan stiker pada obat dan Dengan menerapkan Mengoptimalkan
sosialisasi pada obat stiker pada memberikan penjelasan kepada pasien dengan jelas dispensing obat yang dispensing obat
Nasionalisme : Bertanggung jawab dalam menempelkan
untuk kemasan obat optimal dapat dapat mendukung
stiker
mengoptimalka pasien rawat Etika Publik : Memberikan obat kepada pasien dengan membantu dari nilai yang
n dispensing jalan di UPTD sopan santun mewujudkan misi dari dimiliki oleh
Komitmen Mutu : Melakukan penyerahan obat dengan
obat. Puskesmas UPTD Puskesmas UPTD Puskesmas
efektif
Banabungi Anti Korupsi: Menjelaskan kepada pasien dengan Banabungi yaitu Banabungi yaitu
penuh kepedulian. Pemerataan dan Melayani dengan
2. Pemasangan X- X-Banner Akuntabilitas : Dengan memasang X-Banner di ruang
Keterjangkauan Optimal.
Banner dipasang di tunggu dapat memberikan kejelasan kepada masyarakat
Nasionalisme : Amanah dalam melaksanakan kegiatan Pelayanan dengan
ruang tunggu
yang telah direncanakan Melibatkan Peran
rawat jalan Etika Publik : Memberikan pelayanan yang lebih baik Serta Masyarakat
UPTD kepada masyarakat
Komitmen Mutu : Meningkatkan efektifitas dalam
Puskesmas
pelayanan resep
Banabungi Anti Korupsi: Peduli dalam peningkatan pemahaman

26
masyarakat tentang obat
3. Memberikan Diberikannya Akuntabilitas : Bertanggung jawab untuk membagikan
kuisioner kepada kuisioner kuisioner kepada pasien
Nasionalisme : Tidak diskriminatif dalam membagikan
pasien kepada pasien
kuisioner kepada pasien
Etika publik : Sopan santun saat memberi kuisioner
Komitmen Mutu : Efisien dalam memberi kuisioner
Anti korupsi : Dalam memberi kuisioner saya akan
lakukan dengan mandiri
4. Melakukan 1. Mengumpulkan Terkumpulnya Akuntabilitas : Dalam melakukn pengumpulan hasil Dengan mengevaluasi Mengevaluasi
Evaluasi hasil kuisioner hasil kuisioner kusioner saya akan lakukan dengan penuh tanggung optimalisasi pengoptimalan
jawab
Kegiatan yang telah yang telah diisi dispensing obat dapat dispensing obat
Nasionalisme : Bekerja keras dalam mengumpulkan
disebarkan oleh pasien hasil kusioner membantu dapat mendukung
Etika Publik : Dalam megumulkan hasil kusioner saya mewujudkan misi dari dari nilai yang
akan cernat dan sopan UPTD Puskesmas dimiliki oleh
Komitmen mutu : Mengumpulkan hasil kusioner
Banabungi yaitu UPTD Puskesmas
dengan efektif
Anti korupsi : Mengumpulkan hasil kusioner dengan Meningkatkan Mutu Banabungi yaitu
mandiri Pelayanan Melalui Melayani dengan
2. Melakukan Terlaksananya Akuntabilitas : Melakukan penilaian hasil kusioner Program - Program Amanah.
penilaian hasil dari penilaian hasil dengan adil
Inovatif
Nasionalisme : Bertanggung jawab dalam melakukan
kuisioner dari kuisioner
penilaian kusioner
Etika Publik : Melakukan penilaian dengan cermat dan
berintegritas tinggi
Komitmen mutu : Melakukan penilaian hasil kuisioner
efisien dan efektif
Anti korupsi : Berani dan jujurdalam melakukan
penilaian hasil kuisioner
3. Melaporkan hasil Tersampaikann Akuntabilitas: Melaporkan hasil evaluasi kegiatan
evaluasi kegiatan ya laporan hasil kepada dengan penuh tanggung jawab
Nasionalisme : Menghormati keputusan ketika
evaluasi

27
kegiatan kepada melaporkan hasil evaluasi kegiatan kepada atasan
mentor/atasan Etika Publik : Melaporkan hasil evaluasi kegiatan
kepada atasan dengan ramah dan sopan
Komitmen mutu : Melaporkan hasil evaluasi kegiatan
kepada atasan dengan efisien
Anti korupsi : Berani dan jujur ketika melaporkan hasil
evaluasi kegiatan kepada atasan

7. Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut
Tabel 2.5 Jadwal Kegiatan
Bulan/Minggu
No Kegiatan September
1 2 3 4
1 Melaksanakan konsultasi dengan mentor
2 Membuat stiker, X-Banner, dan kuisioner
3 Melaksanakan sosialisasi untuk mengoptimalkan dispensing obat.
4 Melakukan Evaluasi Kegiatan

28
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI
A. KENDALA DAN ANTISIPASI
Pelaksanaan aktualisasi merupakan salah satu rangkaian pemenuhan tugas dalam
Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Lingkup Pemerintah Kabupaten Se-
Sulawesi Tenggara Tahun 2020. Aktualisasi penerapan nilai-nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang disingkat ANEKA ini
dilakukan selama kurang lebih 30 hari masa habituasi atau off campus pada unit kerja
dimana penulis ditempatkan pada UPTD Puskesmas Banabungi Dinas Kesehatan
Kabupaten Buton bagian Kefarmasian.
Dalam melaksanakan kegiatan tersebut diperoleh beberapa macam kendala pada
setiap kegiatan, serta upaya antisipasi terhadap kendala kegiatan tersebut dapat dilihat pada
tabel 3.1 dibawah ini.
No Kegiatan/Tahapan Kegiatan Kendala yang Ditemui Upaya Antisipasi
1 Melakukan konsultasi kepada Kurangnya waktu - Memanfaatkan waktu
atasan/mentor luang pimpinan dalam yang diberikan
- Membuat rancangan kegiatan jadwal pertemuan pimpinan semaksimal
yang akan dilakukan yang di akibatkan oleh mungkin dengan cara
- Menghadap ke atasan/mentor kesibukan dalam menepati janji serta
untuk melaporkan rencana mengikuti kegiatan- hadir tepat waktu dalam
kegiatan yang akan dilakukan. kegiatan di luar kantor. pertemuan yang telah
- Mencatat arahan dari disepakati untuk
atasan/mentor penyampaian rencana
- Membuat surat pernyataan pelaksanaan kegiatan.
dukungan dari mentor/atasan - Membuat janji diawal
waktu dengan mentor
3 Melaksanakan sosialisasi untuk Keterlambatan Memanfaatkan waktu
mengoptimalkan dispensing obat. pembagian kuisioner istirahat yang ada dan
- Penerapan stiker pada obat karena adanya Covid- menjaga jarak saat
- Pemasangan X-Banner 19 pemberian kuisioner
- Memberikan kuisioner kepada
pasien kepada pasien.
4 Melakukan Evaluasi Kegiatan Kurangnya waktu Mencari waktu luang
- Mengumpulkan hasil luang dalam yang tidak mengganggu
kuisioner yang telah melakukan evaluasi kegiatan dan
disebarkan memanfaatkanya secara
- Melakukan penilaian hasil dari maksimal sehingga
kuisioner kegiatan dapat terlaksana.
- Melaporkan hasil evaluasi
kegiatan

29
B. HASIL AKTUALISASI
Dalam pelaksanaan aktualisasi kurang lebih 1 bulan selama off kampus diperoleh
kegiatan pelaksanaan aktualisasi sebagaimana disajikan pada tabel berikut.
Tabel 3.2 Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil
Uraian
Waktu Keterangan/
No. Kegiatan/Tahap Output Nilai-NilaiDasar
Pelaksanaan Evidence
Kegiatan
1 Melakukan konsultasi kepada atasan/mentor
Tahapan Kegiatan 1 Rancangan kegiatan Akuntabilitas : 31 Agustus Terlaksana/
Membuat rancangan yang akan Tanggung jawab 2020 s.d 07 Foto/
kegiatan yang akan dikonsultasi kepada Nasionalisme : September 2020 Rancangan
dilakukan atasan/mentor Amanah kegiatan
Etika Publik :
Inovasi
Komitmen Mutu :
Komitmen
Anti Korupsi:
Mandiri

Tahapan Kegiatan 2 Rancangan kegiatan Akuntabilitas : 07 September Terlaksana/ Foto


Menghadap ke disetujui oleh Tanggung jawab 2020
atasan/mentor untuk atasan/mentor Nasionalisme :
melaporkan rencana Cinta Bahasa
kegiatan yang akan Indonesia
dilakukan Etika Publik :
Sopan dan santun
Komitmen Mutu :
Efektif.
Anti Korupsi :
Jujur
Tahapan Kegiatan 3 Bukti catatan arahan Akuntabilitas : 07 September Terlaksana/
Mencatat arahan dari dari mentor/atasan Tanggung jawab 2020 Foto/ Catatan
atasan/mentor Nasionalisme : arahan
Amanah
Etika Publik :
Menghargai
Komitmen Mutu :
Efektif
Anti Korupsi:
Disiplin
Tahapan Kegiatan 4 Surat pernyataan Akuntabilitas : 07 September Terlaksana/
Membuat surat dukungan terkait Jelas 2020 Foto/ Surat
pernyataan dukungan kegiatan yang akan Nasionalisme : pernyataan
dari mentor/atasan dilaksanakan Bijaksana dukungan
Etika Publik :
Sopan santun
Komitmen Mutu :
Efektif dan efisien
Anti Korupsi:
Mandiri

30
2 Membuat stiker, X-Banner, dan kuisioner
Tahapan Kegiatan 1 Terkumpulnya bahan Akuntabilitas : 08 September Terlaksana/
Mencari referensi pembuatan stiker, X- Jelas 2020 Foto/ Bahan
pembuatan stiker dan Banner, dan Nasionalisme : terkumpul
X-Banner untuk obat kuisioner Musyawarah
dengan peringatan Etika Publik :
khusus. Serta Inovasi
kuisioner untuk Komitmen Mutu :
bahan evaluasi Menjaga mutu
Anti Korupsi:
Kerja keras
Tahapan Kegiatan 2 Mendapatkan izin Akuntabilitas : 09 September Terlaksana/ Foto
Menghadap ke dari atasan untuk Transparan 2020
pimpinan untuk pembuatan stiker, , X- Nasionalisme :
melaporkan stiker, X- Banner, dan Musyawarah
Banner, dan kuisioner Etika Publik :
kuisioner yang akan Sopan santun
dibuat Komitmen Mutu :
Menjaga mutu
Anti Korupsi:
Jujur
Tahapan Kegiatan 3 Stiker, X-Banner, dan Akuntabilitas : 10 September Terlaksa/ Foto/
Mencetak stiker, X- kuisioner yang telah Tanggung jawab 2020 s.d 16 Stiker, X-
Banner, dan dicetak Nasionalisme : September 2020 Banner, dan
kuisioner Cinta Bahasa Kuisioner
Indonesia
Etika Publik :
Profesional
Komitmen Mutu :
Menjaga mutu
Anti Korupsi:
Mandiri
3 Melaksanakan sosialisasi untuk mengoptimalkan dispensing obat
Tahapan Kegiatan 1 Penempelan stiker Akuntabilitas : 21 September Terlaksana/ Foto
Penerapan stiker pada pada kemasan obat Kejelasan 2020 s.d 22
obat pasien rawat jalan di Nasionalisme : September 2020
UPTD Puskesmas Tanggung jawab
Banabungi Etika Publik :
Sopan santun
Komitmen Mutu :
Efektif
Anti Korupsi:
Peduli
Tahapan Kegiatan 2 X-Banner dipasang di Akuntabilitas : 21 September Terlaksana/ Foto
Pemasangan X- ruang tunggu rawat Kejelasan 2020
Banner jalan UPTD Nasionalisme :
Puskesmas Amanah
Banabungi Etika Publik :
Pelayanan
masyarakat
Komitmen Mutu :
Efektifitas

31
Anti Korupsi:
Peduli
Tahapan Kegiatan 3 Diberikannya Akuntabilitas : 21 September Terlaksana/ Foto
Memberikan kuisioner kepada Tanggung jawab 2020 s.d 25
kuisioner kepada pasien Nasionalisme : September 2020
pasien Tidak diskriminatif
Etika publik :
Sopan santun
Komitmen Mutu :
Efisien
Anti korupsi :
Mandiri
4 Melakukan Evaluasi Kegiatan
Tahapan Kegiatan 1 Terkumpulnya hasil Akuntabilitas : 28 September Terlaksana/ Foto
Mengumpulkan hasil kuisioner yang telah Tanggung jawab 2020
kuisioner yang telah diisi oleh pasien Nasionalisme :
disebarkan Bekerja keras
Etika Publik :
Sopan
Komitmen mutu :
Efektif
Anti korupsi:
Mandiri
Tahapan Kegiatan 2 Terlaksananya Akuntabilitas : 29 September Terlaksana/ Foto
Melakukan penilaian penilaian hasil dari Adil 2020 s.d 30
hasil dari kuisioner kuisioner Nasionalisme : September 2020
Tanggung jawab
Etika Publik
Cermat dan
berintegritas tinggi
Komitmen mutu
Efisien dan efektif
Anti korupsi :
Berani dan jujur
Tahapan Kegiatan 3 Tersampaikannya Akuntabilitas: 01 Oktober Terlaksana/ Foto
Melaporkan hasil laporan hasil evaluasi Tanggung jawab 2020
evaluasi kegiatan kegiatan kepada Nasionalisme :
mentor/atasan Menghormati
Etika Publik :
Ramah
Sopan
Komitmen mutu :
Efisien
Anti korupsi :
Berani
Jujur

32
C. DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiatan aktulisasi telah dilaksanakan secara keseluruhan sesuai jadwal
pelaksanaan mulai tanggal 31 Agustus 2020 sampai dengan tanggal 02 Oktober 2020.
Hasil pelaksanaan aktualisasi yang dimaksud sebagaimana disajikan pada tabel berikut :
Tabel 3.3 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil
Judul Kegiatan no 1 Melakukan konsultasi kepada atasan/mentor
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 31 Agustus 2020 s.d 07 September 2020
Deskripsi Kegiatan Sebelum melaksanakan kegiatan aktualisasi yang telah direncanakan
dalam ujian rancangan aktualisasi, saya meminta dukungan, meminta izin,
dan persetujuan dari mentor/atasan

Tahapan Kegiatan 1 Membuat rancangan kegiatan yang akan dilakukan


Waktu : 31 Agustus 2020 s.d 01 September 2020
Output : Rancangan kegiatan yang akan dikonsultasi kepada
atasan/mentor
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan
- Akuntabilitas : Membuat rancangan aktualisasi dengan penuh
tanggung jawab
- Nasionalisme : Membuat rancangan kegiatan dengan amanah
- Etika Publik : Membuat inovasi dalam rancangan kegiatan yang
dilakukan.
- Komitmen Mutu : Membuat rancangan aktualisasi dengan penuh
komitmen
- Anti Korupsi: Membuat rancangan aktualisasi dengan mandiri
Tahapan Kegiatan 2 Menghadap ke atasan/mentor untuk melaporkan rencana kegiatan yang
akan dilakukan.
Waktu : 07 September 2020
Output : Rancangan kegiatan disetujui oleh atasan/mentor.
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan
- Akuntabilitas : Melaksanakan konsultasi dengan penuh tanggung
jawab sebagai wujud kejelasan wewenang antara pimpinan dan
bawahan, dalam melakukan rencana, dan tujuan serta alasan yang benar
dan tepat.
- Nasionalisme : Melakukan konsultasi dalam menggunakan Bahasa
Indonesia
- Etika Publik : Melakukan konsultasi terhadap atasan dengan sikap
yang sopan dan santun kepada pimpinan.
- Komitmen Mutu : Membuatan jadwal konsultasi agar proses
pertemuan dapat berjalan secara efektif.
- Anti Korupsi : Melakukan koordinasi kepada pimpinan dengan
kejujuran.
Tahapan Kegiatan 3 Mencatat arahan dari atasan/mentor
Waktu : 07 September 2020
Output : Bukti catatan arahan dari mentor/atasan

33
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan
- Akuntabilitas : Memberikan penjelasan dengan baik tentang maksud
dari rancangan kegiatan.
- Nasionalisme : Bijaksana dalam mebuat surat pernyataan
- Etika Publik : Sopan santun saat meminta tanda tangan kepada atasan
- Komitmen Mutu : Menggunakan bahasa yang efektif dan efisien agar
mudah dipahami
- Anti Korupsi: Membuat surat pernyataan dengan mandiri
Tahapan Kegiatan 4 Membuat surat pernyataan dukungan dari mentor/atasan
Waktu : 07 September 2020
Output : Surat pernyataan dukungan terkait kegiatan yang akan
dilaksanakan
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan
- Akuntabilitas : Memberikan penjelasan dengan baik tentang maksud
dari rancangan kegiatan.
- Nasionalisme : Bijaksana dalam mebuat surat pernyataan
- Etika Publik : Sopan santun saat meminta tanda tangan kepada atasan
- Komitmen Mutu : Menggunakan bahasa yang efektif dan efisien agar
mudah dipahami
- Anti Korupsi: Membuat surat pernyataan dengan mandiri
Manfaat kegiatan terhadap Dengan pembuatan rancangan aktualisasi ini dapat meningkatkan visi
pencapaian visi, misi dan dari UPTD Puskesmas Banabungi yaitu kesehatan prima yang
tugas organisasi merupakan modal yang penting dalam menjalani berbagai aktivitas untuk
memenuhi segala kebutuhan manusia guna memperoleh kehidupan yang
lebih baik.
Kontibusi terhadap Melalui rancangan aktualisasi ini dapat mendukung dari nilai yang
PenguatanNilai-Nilai dimiliki oleh UPTD Puskesmas Banabungi yaitu Melayani dengan
Organisasi Efisien.
Analisis dampak 1. Dampak Positif
- Terhadap Unit Kerja :
Kegiatan aktualisasi yang saya lakukan dapat berjalan dengan baik
karena rekankerja mengetahui kegiatan berdasarkan surat pernyataan
dukungan kepala puskesmas
- Terhadap Instansi :
Kegiatan aktualisasi yang saya lakukan dapat berjalan dengan baik
karena kepala puskesmas mengetahui konsep yang saya sampaikan
serta memperoleh surat pernyataan dukungan
- Terhadap Masyarakat :
Kegiatan aktualisasi yang saya lakukan akan mendapat kepercayaan
terhadap masyarakat dengan adanya surat pernyataan dukungan dari
kepala puskesmas
2. Dampak Negatif
- Terhadap Unti Kerja :
Kegiatan aktualisasi yang saya lakukan tidak dapat berjalan dengan
baik karena rekan kerja tidak mengetahui kegiatan yang dilakukan
- Terhadap Instansi :
Kegiatan aktualisasi yang saya lakukan tidak dapat berjalan dengan
baik karena kepala puskesmas tidak mengetahui konsep yang saya
sampaikan serta tidak memperoleh persetujuan pelaksanaan kegiatan
- Terhadap Masyarakat :
Kegiatan aktualisasi yang saya lakukan tidak akan mendapat
kepercayaan terhadap masyarakat karena tidak adanya surat
rekomendasi kepala puskesmas.

34
Bukti kegiatan / evidence Dokumentasi Tahapan Kegiatan 1

Gambar 3.1 Rancangan kegiatan yang akan dikonsultasi kepada


atasan/mentor

Dokumentasi Tahapan Kegiatan 2

Gambar 3.2 Rancangan kegiatan disetujui oleh atasan/mentor

Dokumentasi Tahapan Kegiatan 3

Gambar 3.3 Bukti catatan arahan dari mentor/atasan

35
Dokumentasi Tahapan Kegiatan 4

Gambar 3.4 Surat pernyataan dukungan terkait kegiatan yang akan


dilaksanakan
Judul Kegiatan no 2 Membuat stiker, X-Banner, dan kuisioner
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 08 September 2020 s.d 18 September 2020
Deskripsi kegiatan Dalam membuat stiker dan X-Banner saya mengumpulkan bahan dan
meminta persetujuan dari mentor
Tahapan Kegiatan 1 Mencari referensi pembuatan stiker dan X-Banner untuk obat dengan
peringatan khusus. Serta kuisioner untuk bahan evaluasi
Waktu : 08 September 2020
Output : Terkumpulnya bahan pembuatan stiker, X-Banner, dan
kuisioner
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan
- Akuntabilitas : Mengumpulkan bahan dari berbagai sumber untuk
kejalasan dalam pembuatan stiker, X-Banner, dan kuisioner
- Nasionalisme : Musyawarah dengan rekan kerja mengenai pembuatan
stiker, X-Banner, dan kuisioner
- Etika Publik : Membuat inovasi dalam pembuatan stiker, X-Banner,
dan kuisioner
- Komitmen Mutu : Menjaga mutu dengan mengumpulkan referensi
pembuatan stiker
- Anti Korupsi: Bekerja keras dalam mengumpulkan referensi
Tahapan Kegiatan 2 Menghadap ke pimpinan untuk melaporkan stiker, X-Banner, dan
kuisioner yang akan dibuat
Waktu : 09 September 2020
Output : Mendapatkan izin dari atasan untuk pembuatan stiker, , X-
Banner, dan kuisioner
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan
- Akuntabilitas : Transparan dalam menunjukkan desain stiker, X-
Banner, dan kuisioner yang akan dibuat
- Nasionalisme : Musyawarah dengan atasan mengenai pembuatan
stiker, X-Banner, dan kuisioner
- Etika Publik : Sopan santun dalam berbicara kepada atasan
- Komitmen Mutu : Membuat stiker, X-Banner, dan kuisioner yang
bermutu
- Anti Korupsi: Jujur dalam berbicara kepada atasan
Tahapan Kegiatan 3 Mencetak stiker, X-Banner, dan kuisioner
Waktu : 10 September s.d 18 September

36
Output : Stiker, X-Banner, dan kuisioner yang telah dicetak
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan
- Akuntabilitas : Mencetak stiker, X-Banner, dan kuisioner dengan
penuh tanggung jawab
- Nasionalisme : Mencetak stiker, X-Banner, dan kuisioner dalam
Bahasa Indonesia
- Etika Publik : Mencetak stiker, X-Banner, dan kuisioner dengan
professional
- Komitmen Mutu : Memperhatikan mutu dari stiker, X-Banner, dan
kuisioner yang akan dicetak
- Anti Korupsi: Mandiri dalam mencetak stiker, X-Banner, dan
kuisioner
Manfaat kegiatan terhadap Dengan pembuatan stiker diharapkan dapat meningkatkan visi dari
pencapaian visi, misi dan UPTD Puskesmas Banabungi yaitu Masyarakat Sehat dan Mandiri
tugas organisasi adalah kondisi yang ingin dicapai yaitu masyarakat berdaya sebagai
subject pembangunan kesehatan untuk ikut aktif memelihara
Kontibusi terhadap kesehatannya sendiristiker ini dapat mendukung dari nilai yang dimiliki
Melalui pembuatan
PenguatanNilai-Nilai oleh UPTD Puskesmas Banabungi yaitu Melayani dengan Kompeten.
Organisasi
Analisis dampak 1. Dampak Positif
- Terhadap Unit Kerja :
Tersedianya stiker untuk obat-obatan yang memerlukan penandaan
khusus sehingga mengoptimalkan dispensing obat individual
- Terhadap Instansi :
Tersedianya X-Banner yang membantu petugas dalam
mengoptimalkan dispensing obat individual.
- Terhadap Masyarakat :
Masyarakat akan memporoleh pelayanan yang efektif dan efisien
dalam hal menerima pelayanan informasi obat
2. Dampak Negatif
- Terhadap Unti Kerja :
- Tidak tersedianya stiker untuk obat-obatan yang memerlukan
penandaan khusus sehingga tidak optimalnya dispensing obat
individual
- Terhadap Instansi :
Jika tidak tersedia X-Banner dapat menyulitkan petugas dalam
mengoptimalkan dispensing obat individual
- Terhadap Masyarakat :
Masyarakat tidak akan memperoleh pelayanan yang memuaskan
dalam pelayanan informasi obat.
Bukti kegiatan / evidence Dokumentasi Tahapan Kegiatan 1

37
Gambar 3.5 Terkumpulnya bahan pembuatan stiker, X-Banner, dan
kuisioner

Dokumentasi Tahapan Kegiatan 2

Gambar 3.6 Mendapatkan izin dari atasan untuk pembuatan stiker, , X-


Banner, dan kuisioner

38
Dokumentasi Tahapan Kegiatan 3

Gambar 3.7 Stiker, X-Banner, dan kuisioner yang telah dicetak

Judul Kegiatan no 3 Melaksanakan sosialisasi untuk mengoptimalkan dispensing obat


Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 21 September 2020 s.d 22 September 2020
Deskripsi Kegiatan Dalam melaksanakan aktualisasi yang telah direncanakan saya
melaksanakan sosialisasi dengan menempelkan stiker pada obat,
memasang X-Banner dan membagikan kuisioner.
Tahapan Kegiatan 1 Penerapan stiker pada obat
Waktu : 21 September s.d 22 September
Output : Penempelan stiker pada kemasan obat pasien rawat jalan di
UPTD Puskesmas Banabungi
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan
- Akuntabilitas : Menempelkan stiker pada obat dan memberikan
penjelasan kepada pasien dengan jelas
- Nasionalisme : Bertanggung jawab dalam menempelkan stiker
- Etika Publik : Memberikan obat kepada pasien dengan sopan santun
- Komitmen Mutu : Melakukan penyerahan obat dengan efektif
- Anti Korupsi: Menjelaskan kepada pasien dengan penuh kepedulian
Tahapan Kegiatan 2 Pemasangan X-Banner
Waktu : 23 September 2020
Output : X-Banner dipasang di ruang tunggu rawat jalan UPTD
Puskesmas Banabungi

39
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan
- Akuntabilitas : Dengan memasang X-Banner di ruang tunggu dapat
memberikan kejelasan kepada masyarakat
- Nasionalisme : Amanah dalam melaksanakan kegiatan yang telah
direncanakan
- Etika Publik : Memberikan pelayanan yang lebih baik kepada
masyarakat
- Komitmen Mutu : Meningkatkan efektifitas dalam pelayanan resep
- Anti Korupsi: Peduli dalam peningkatan pemahaman masyarakat
tentang obat
Tahapan Kegiatan 3 Memberikan kuisioner kepada pasien
Waktu : 21 September 2020 s.d 25 September
Output : Diberikannya kuisioner kepada pasien
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan
- Akuntabilitas : Bertanggung jawab untuk membagikan kuisioner
kepada pasien
- Nasionalisme : Tidak diskriminatif dalam membagikan kuisioner
kepada pasien
- Etika publik : Sopan santun saat memberi kuisioner
- Komitmen Mutu : Efisien dalam memberi kuisioner
- Anti korupsi : Dalam memberi kuisioner saya akan lakukan dengan
mandiri
Manfaat kegiatan terhadap Dengan menerapkan dispensing obat yang optimal dapat membantu
pencapaian visi, misi dan mewujudkan misi dari UPTD Puskesmas Banabungi yaitu Pemerataan
tugas organisasi dan Keterjangkauan Pelayanan dengan Melibatkan Peran Serta
Masyarakat
Kontibusi terhadap Mengoptimalkan dispensing obat dapat mendukung dari nilai yang
PenguatanNilai-Nilai dimiliki oleh UPTD Puskesmas Banabungi yaitu Melayani dengan
Organisasi Optimal
Analisis dampak 1. Dampak Positif
- Terhadap Unit Kerja :
Tersedianya stiker untuk obat-obatan yang memerlukan penandaan
khusus sehingga mengoptimalkan dispensing obat individual
- Terhadap Instansi :
Tersedianya X-Banner yang membantu petugas dalam
mengoptimalkan dispensing obat individual.
- Terhadap Masyarakat :
Masyarakat akan memporoleh pelayanan yang efektif dan efisien
dalam hal menerima pelayanan informasi obat
2. Dampak Negatif
- Terhadap Unti Kerja :
Tidak tersedianya untuk obat-obatan yang memerlukan penandaan
khusus sehingga tidak optimalnya dispensing obat individual
- Terhadap Instansi :
Jika tidak tersedia X-Banner dapat menyulitkan petugas dalam
mengoptimalkan dispensing obat individual
- Terhadap Masyarakat :
Masyarakat tidak akan memperoleh pelayanan yang memuaskan
dalam pelayanan informasi obat

40
Bukti kegiatan / evidence Dokumentasi Tahapan Kegiatan 1

Gambar 3.8 Penempelan stiker pada kemasan obat pasien

Dokumentasi Tahapan Kegiatan 2

41
Gambar 3.9 X-Banner dipasang di ruang tunggu rawat jalan UPTD
Puskesmas Banabungi

Dokumentasi Tahapan Kegiatan 3

Gambar 3.10 Diberikannya kuisioner kepada pasien

42
Judul Kegiatan no 4 Melakukan Evaluasi Kegiatan
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 28 September 2020 s.d 01 Oktober 2020
Deskripsi Kegiatan Kuisioner yang telah dibagikan dikumpulkan kembali dan dilakukan
penilaian untuk evaluasi
Tahapan Kegiatan 1 Mengumpulkan hasil kuisioner yang telah disebarkan
Waktu : 28 September 2020
Output : Terkumpulnya hasil kuisioner yang telah diisi oleh pasien
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan
- Akuntabilitas : Dalam melakukn pengumpulan hasil kusioner saya
akan lakukan dengan penuh tanggung jawab
- Nasionalisme : Bekerja keras dalam mengumpulkan hasil kusioner
- Etika Publik : Dalam megumulkan hasil kusioner saya akan cernat
dan sopan
- Komitmen mutu : Mengumpulkan hasil kusioner dengan efektif
- Anti korupsi: Mengumpulkan hasil kusioner dengan mandiri
Tahapan Kegiatan 2 Melakukan penilaian hasil dari kuisioner
Waktu : 29 September 2020 s.d 30 September 2020
Output : Terlaksananya penilaian hasil dari kuisioner
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan
- Akuntabilitas : Melakukan penilaian hasil kusioner dengan adil
- Nasionalisme : Bertanggung jawab dalam melakukan penilaian
kusioner
- Etika Publik : Melakukan penilaian dengan cermat dan berintegritas
tinggi
- Komitmen mutu : Melakukan penilaian hasil kuisioner efisien dan
efektif
- Anti korupsi : Berani dan jujurdalam melakukan penilaian hasil
kuisioner
Tahapan Kegiatan 3 Melaporkan hasil evaluasi kegiatan
Waktu : 01 Oktober 2020
Output : Tersampaikannya laporan hasil evaluasi kegiatan kepada
mentor/atasan
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan
- Akuntabilitas : Melaporkan hasil evaluasi kegiatan kepada dengan
penuh tanggung jawab
- Nasionalisme : Menghormati keputusan ketika melaporkan hasil
evaluasi kegiatan kepada atasan
- Etika Publik : Melaporkan hasil evaluasi kegiatan kepada atasan
dengan ramah dan sopan
- Komitmen mutu : Melaporkan hasil evaluasi kegiatan kepada atasan
dengan efisien
- Anti korupsi : Berani dan jujur ketika melaporkan hasil evaluasi
kegiatan kepada atasan
Manfaat kegiatan terhadap Dengan mengevaluasi optimalisasi dispensing obat dapat membantu
pencapaian visi, misi dan mewujudkan misi dari UPTD Puskesmas Banabungi yaitu
tugas organisasi Meningkatkan Mutu Pelayanan Melalui Program - Program
Inovatif
Kontibusi terhadap Mengevaluasi pengoptimalan dispensing obat dapat mendukung dari
PenguatanNilai-Nilai nilai yang dimiliki oleh UPTD Puskesmas Banabungi yaitu Melayani
Organisasi dengan Amanah.

43
Analisis dampak 1. Dampak Positif
- Terhadap Unit Kerja :
Bertambahnya pemahaman petugas farmasi akan pentingnya
mengoptimalkan dispensing obat individual
- Terhadap Instansi :
Membantu mengoptimalkan dispensing obat waktu dalam pelayanan
informasi obat
- Terhadap Masyarakat :
Sangat memudahkan masyarakat/pasien pelayanan informasi obat
2. Dampak Negatif
- Terhadap Unit Kerja :
Kurangnya pemahaman petugas farmasi mengenai pentingnya
dispensing obat individual
- Terhadap Instansi :
Kurang optimalnya dispensing obat dalam pelayanan informasi obat
- Terhadap Masyarakat :
Masyarakat/pasien akan kurang paham dalam pelayanan informasi
obat.

Bukti kegiatan / evidence Dokumentasi Tahapan Kegiatan 1

Gambar 3.11 Terkumpulnya hasil kuisioner yang telah diisi oleh pasien

Dokumentasi Tahapan Kegiatan 2

Gambar 3.12 Terlaksananya penilaian hasil dari kuisioner

44
Dokumentasi Tahapan Kegiatan 3

Gambar 3.13 Tersampaikannya laporan hasil evaluasi kegiatan kepada


mentor/atasan
Kendari, 06 Oktober 2020
Peserta,

HARDIANY MAULANA, AMF


NIP 19910815 201903 2 016

45
D. ANALISIS DAMPAK
Berdasarkan analisa dampak yang dilakukan, isu ini dapat memberikan kontribusi
terhadap hal-hal berikut apabila tidak dilaksanakan yaitu:
1. Kurang optimalnya dispensing obat dapat menyebabkan medication error yaitu suatu
kejadian yang tidak hanya dapat merugikan pasien tetapi juga dapat membahayakan
keselamatan pasien
2. Kurangnya pemahaman petugas farmasi mengenai pentingnya dispensing obat
individual
3. Tidak tersedianya stiker untuk obat-obatan yang memerlukan penandaan khusus
sehingga tidak optimalnya dispensing obat
4. Masyarakat tidak akan memperoleh pelayanan yang memuaskan dalam pelayanan
informasi obat.
5. Masyarakat/pasien akan kurang paham dalam pelayanan informasi obat.

46
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah:
1. Dengan adanya stiker dan X-Banner dapat mengoptimalkan dispensing obat kepada
pasien rawat jalan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banabungi, terutama untuk
obat pemakaian luar dan pentingnya penyimpanan obat dengan benar terutama untuk
obat-obat yang perlu disimpan dalam kulkas serta dapat menghindari terjadinya
medication error yaitu suatu kejadian yang tidak hanya dapat merugikan pasien
tetapi juga dapat membahayakan keselamatan pasien.
2. Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan untuk pre-tes dari 10 orang pasien
yang berpartisipasi dalam pengisian kuisioner yang telah dibagikan sebanyak 7 orang
sama sekali tidak tahu tentang bentuk sediaan, penggunaan, penyimpanan, tanda
peringatan obat suppositoria, sedangkan 3 orang tahu tentang penggunaan dan
penyimpanan tetapi tidak tahu tentang tanda peringatan obat suppositoria. Kemudian
berdasarkan penilaian yang telah dilakukan untuk post-tes, setelah membaca
informasi dalam bentuk stiker dan X-Banner semua pasien dapat memahami tentang
bentuk sediaan, penggunaan, penyimpanan, tanda peringatan obat suppositoria.

B. SARAN
Diharapkan setiap dispensing obat dapat dilengkapi dengan stiker yang telah
ditempel pada obat dan pemberian informasi obat dapat dilaksanakan secara lebih jelas,
agar masyarakat dapat mengerti dan tidak terjadi medication error.

C. RENCANA TINDAK LANJUT


Adapun rencana tindak lanjut yang diharapkan kedepannya adalah setiap pasien yang
datang berobat dapat diberikan brosur mengenai informasi obat.

47
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Aktualisasi:Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Akuntabilitas: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Nasionalisme: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Komitmen Mutu: Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara:
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Whole of Government Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Republik Indonesia. 2008. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
8 Tahun 2008 Tentang Jabatan Fungsional Asisten Apoteker dan Angka Kreditnya
Republik, Indonesia. 2012. Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara.

Republik Indonesia. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun
2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
LAMPIRAN
JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI

OKTOBER
AGUSTUS
SEPTEMBER
NO KEGIATAN

31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1
1 Melakukan konsultasi kepada
atasan/mentor
1 Membuat rancangan kegiatan
yang akan dilakukan
2 Menghadap ke atasan/mentor
untuk melaporkan rencana
kegiatan yang akan dilakukan
3 Mencatat arahan dari
atasan/mentor
4 Membuat surat pernyataan
dukungan dari mentor/atasan
2 Membuat stiker, X-Banner, dan
kuisioner
1 Mencari referensi pembuatan
stiker dan X-Banner untuk obat
dengan peringatan khusus.
Serta kuisioner untuk bahan
evaluasi
2 Menghadap ke pimpinan untuk
melaporkan stiker, X-Banner,
dan kuisioner yang akan dibuat
3 Mencetak stiker, X-Banner,
dan kuisioner
3 Melaksanakan sosialisasi untuk
mengoptimalkan dispensing obat
1 Penerapan stiker pada obat
2 Pemasangan X-Banner
Memberikan kuisioner kepada
3 pasien
4 Melakukan Evaluasi Kegiatan
1 Mengumpulkan hasil kuisioner
yang telah disebarkan
2 Melakukan penilaian hasil dari
kuisioner
3 Melaporkan hasil evaluasi
kegiatan
STIKER

SIMPAN DALAM KULKAS, JANGAN DI FREEZER

KOCOK DAHULU
SEBELUM DIMINUM
X-BANNER
KUISIONER PEMAHAMAN PASIEN TENTANG PENGGUNAAN OBAT
SUPPOSITORIA DI UPTD PUSKESMAS BANABUNGI
A. Identitas Responden
Nama :

Umur :

Alamat :

Pekerjaan :

Jenis kelamin : a Laki-Laki b Perempuan

Pendidikan Terakhir :

B. Keterangan cara pengisian:


Berilah tanda (√) untuk setiap pertanyaan ini sesuai dengan kenyataan yang Anda ketahui.

C. Pertanyaan terkait Pemahaman

PEMAHAMAN
NO PERTANYAAN TIDAK
YA TIDAK
TAHU

1. Apakah Anda tahu apa itu obat suppositoria?


Apakah Anda pernah menggunakan obat
2.
suppositoria?
Apakah Anda mengetahui cara pemakaian obat
3.
suppositoria?
Apakah obat suppositoria cara pemakaiannya
4.
bukan diminum?
Apakah Anda mengetahui tanda peringatan pada
5.
obat?
Apakah obat suppositoria memiliki tanda
6.
peringatan?
Apakah obat suppositoria memiliki tanda
7.
peringatan no 6?
Apakah obat suppositoria harus disimpan dalam
8.
kulkas?
Apakah obat suppositoria harus selalu disimpan
9.
dalam kulkas?
Apakah obat suppositoria bisa disimpan dalam
10.
freezer?
LAMPIRAN FOTO

Anda mungkin juga menyukai