Disusun Oleh :
Nama : Andi Dwi Cahyo, A.Md.Kep
NIP : 198901202022021001
NDH : 26
Jabatan : Perawat Terampil/Pelaksana
Instansi : UPTD Puskesmas Leuwigajah
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK) PESERTA
PELATIHAN DASAR CPNS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
PROVINSI JAWA BARAT ANGKATAN II TAHUN 2022
Mengetahui Mengetahui
Coach Mentor
ii
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK) PESERTA
PELATIHAN DASAR CPNS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
PROVINSI JAWA BARAT ANGKATAN II TAHUN 2022
Mengetahui Mengetahui
Coach Mentor
Penguji,
drh. Yusni
NIP. 197805042009011001
iii
KATA PENGANTAR
iv
9. Pihak lain yang telah membantu penulis, baik secara materil maupun
non materil,yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Dengan segala keterbatasan Penulis, tugas ini tentunya masih jauh dari
kriteria sempurna. Namun Penulis telah berusaha semampunya untuk
menyelesaikan tugas ini. Oleh karena itulah, kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca sangat Penulis butuhkan. Harapan Penulis semoga tugas
rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak, khususnya bagi
Puskesmas Leuwigajah.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang
bekerja pada instansi pemerintah. Hal tersebut mengacu pada Undang –
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Tugas pokok
ASN mengacu pada pasal 10 Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tersebut
yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan
pemersatu bangsa. Sesuai dengan program kerja prioritas Presiden Tahun
2019-2024 untuk membantu percepatan pembangunan Sumber Daya
Manusia (SDM) maka diperlukan ASN yang profesional, adil, kompeten,
bertanggung jawab, jujur, netral, mampu melaksakan kebijakan publik,
memberikan pelayanan publik dan senantiasa menjadi pemersatu bangsa.
Untuk selalu mengembangkan kompetensi serta meningkatkan
kemampuan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) baik secara soft skill
maupun hard skill maka diperlukan proses pembelajaran berkelanjutan.
Salah satu pembelajaran yang wajib dilakukan oleh CPNS yaitu pelatihan
dasar CPNS yang diatur oleh Peraturan Lembaga Administrasi Negara
Nomor 1 Tahun 2021. Mengacu dari peraturan tersebut, tujuan utama
dilaksanakannya pelatihan dasar CPNS yaitu untuk membentuk karakter
PNS di Indonesia.
Latihan dasar CPNS memadukan antara tahap internalisasi dan
aktualisasi habituasi. Tahap internalisasi merupayak tahapan penanaman
nilai – nilai dasar (core value) ASN yang tercantum pada Surat Edaran
Menteri Pemberadayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB)
nomor 20 tahun 2021 yaitu BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Tahap aktualisasi
merupakan tahap perwujudan core value di instansi peserta. Agar aktualisasi
tersebut mampu terlaksana dengan baik maka diperlukan perencanaan yang
baik pula.
Pelayanan publik adalah rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas jasa, barang,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara publik
(UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik). Salah satu jenis
pelayanan publik adalah pelayanan jasa kesehatan di puskesmas.
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan
(UKP) tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif di wilayah kerjanya (Permenkes Nomor 43 Tahun 2019).
Menurut Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat
1
Kesehatan Masyarakat, perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan
yang harus ada di puskesmas termasuk di Puskesmas Leuwigajah. Wilayah
kerja Puskesmas Leuwigajah terdiri dari 1 kelurahan, yaitu Kelurahan
Leuwigajah. Puskesmas Leuwigajah memiliki beberapa program yang
dikelompokan menjadi Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan
Perkesmas, Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan, dan Upaya
Kesehatan Perseorangan (Profil Puskesmas Leuwigajah, 2021).
Dalam menyelenggarakan fungsi UKM, Puskesmas berwenang
untuk:
1. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan
4. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan sektor lain terkait
5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat
6. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan
8. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap akses mutu
dan cakupan Pelayanan Kesehatan
9. Memberikan rekomendasi  terkait masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon
Penanggulangan Penyakit.
2
10. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan.
Meninjau fungsi dari UKP tentang pelayanan dalam gedung yaitu
salah satunya dengan cara melakukan pemisahan atau skrining bagi
pengunjung puskesmas guna mengoptimalkan proses pelayanan dan
mencegah penularan resiko infeksi antara pengunjung, petugas maupun
lingkungan puskesmas. Kurangnya jumlah SDM tenaga kesehatan,
puskesmas Leuwigajah mengoptimalkan SDM yang ada guna membantu
proses skrining ini. Namun dalam pelaksanaannya masih ditemukan
masalah-masalah terkait tentang proses skrining yang kurang tepat
sehingga terdapat adanya pengunjung disetiap harinya yang tidak sesuai
dengan tujuan kunjungannya. Proses skrining pengunjung merupakan salah
satu awal mulainya penerimaan pelayanan di puskesmas, sehingga
mengoptimalkan SDM yang ada menjadi hal yang tepat untuk dilakukan,
mulai dari pelatihan skrining dalam penerapan SOP secara benar dan
konsisten. Hal lain juga didukung dengan pengetahuan terlebih dahulu bagi
masyarakat yang akan berkunjung ke puskesmas Leuwigajah dengan cara
sudah melakukan skrining mandiri di rumah. Sehingga saat memasuki
lingkungan puskesmas, pengunjung sudah bisa menyampaikan tujuan untuk
mendapatkan jenis pelayanan yang ada di puskesmas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah
rancangan aktualisasi ini yaitu, “Bagaimana cara mengoptimalkan skrining
pengunjung poli infeksi dan non infeksi di Puskesmas Leuwigajah?”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari rancangan kegiatan aktualisasi ini adalah
mengoptimalkan SDM puskesmas yang ada dalam proses skrining
pengunjung dengan dibantu publikasi media informasi digital guna
meminimalisir terjadinya penularan resiko infeksi antara pengunjung,
petugas dan lingkungan puskesmas dalam memberikan pelayanan serta
meningkatkan kemandirian masyarakat.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari rancangan kegiatan aktualisasi ini adalah:
a. Penerapan nilai-nilai dasar ASN, BerAKHLAK dalam melakukan
kegiatan sehari-hari di lingkungan kerja.
b. Mampu mengidentifikasi isu yang terjadi di lingkungan kerja.
c. Mampu mengatasi dan menyelesaikan isu yang terjadi di
lingkungan kerja.
d. Memahami konsep Manajemen ASN dan SMART ASN
dengan praktiksecara langsung di lingkungan kerja.
3
e. Memberikan gagasan kreatif untuk penyelesaian isu aktual
yang terjadi di lingkungan kerja.
f. Menyelesaikan isu aktual dilingkungan kerja dengan kompetensi
yang dimiliki.
D. Manfaat
a. Bagi instansi
a. Menciptakan pelayanan yang optimal dan kondusif dilingkungan
Puskesmas Leuwigajah.
b. Mencegah resiko penularan infeksi dilingkungan puskesmas
Leuwigajah.
c. Meningkatkan kedisiplinan dalam skrining pengunjung sesuai SOP
yang berlaku di Puskesmas Leuwigajah.
b. Bagi Masyarakat
a. Mendapatkan pelayanan yang optimal di Puskesmas Lewuigajah.
b. Mencegah resiko penularan infeksi sesame pengunjung, dari
petugas maupun lingkungan Puskesmas Leuwigajah.
c. Meningkatkan kemampuan skrining mandiri bagi masyarakat
ataupun pengunjung Puskesmas Leuwigajah.
c. Bagi peserta Latsar
a. Mampu mengaktualisasikan core value ASN (BerAKHLAK) saat
melaksanakan tugas dan fungsi di instansi tempat kerja.
b. Mampu mengimplementasikan dan memahami kedudukan sebagai
ASN sesuai Manajemen ASN dan Smart ASN.
c. Mampu menganalisis dan mengidentifikasi isu yang ada di tempat
kerja serta mampu memberikan alternatif solusi penyelesaiannya.
d. Mampu mengembangkan potensi dan terus berinovasi memberikan
pelayanan prima (service excellence).
E. Ruang Lingkup
Kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil
Angkatan I dan II Pemerintah Daerah Kota Cimahi berlangsung selama 74
hari kerja yakni di mulai dari tanggal 11 Juni sampai dengan 17 September
2022. Tahapan kegiatan Latsar sebagai berikut:
1. Tahapan Sosialisasi Latsar , MOOC dan registrasi ulang secara Daring di
kedudukan peserta pada tanggal 12 Juni sampai dengan 8 Juli 2022.
2. Tahapan pembelajaran Distance Learning secara Daring di kedudukan
peserta pada tanggal 10 Juli sampai dengan 4 Agustus 2022.
3. Tahapan Evaluasi Rancangan Aktualisasi pada tanggal 5 Agustus 2022.
4. Tahapan Aktualisasi Penguatan Kompetensi Bidang dan Teknis di
instansi tempat bekerja, yaitu Puskesmas Leuwigajah pada tanggal 6
Agustus sampai dengan 9 September 2022.
5. Tahapan pembelajaran Klasikal dan Seminar Laporan Aktualisasi di
tempat pelatihan pada tanggal 12 September sampai dengan 17
September 2022.
4
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN DESKRIPSI MATERI PELATIHAN
5
Berdasarkan peta wilayah, tampak bahwa wilayah kerja
Puskesmas Leuwigajah memiliki batas batas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : berbatasan dengan Kelurahan Cibeber
b. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Desa Lagadar Kab.
Bandung Barat
c. Sebelah Barat : berbatasan dengan Kec. Batujajar Kab.
Bandung Barat
d. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Utama
6
2. Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai Puskesmas Leuwigajah
a. Misi Puskesmas Leuwigajah
Mewujudkan Leuwigajah Sehat Mandiri Menuju
Cimahi Sehat Tahun 2022.
b. Misi Puskesmas Leuwigajah:
1) Memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu, professional dan terjangkau bagi
seluruh lapisan masyarakat.
2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat.
3) Mengoptimalkan kemitraan internal dan
eksternal untuk menyelenggarakan
pembangunan kesehatan.
7
3. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
(BLUD) PUSKESMAS LEUWIGAJAH KOTA CIMAHI
(PERWAL NO. 33 TAHUN 2021)
Gambar: 2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Leuwigajah Dinas Kota Cimahi berdasarkan
Peraturan Wali Kota Cimahi No. 33 Tahun 2021
8
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS LEUWIGAJAH
BERDASARKAN PERMENKES N0 75 TAHUN 2014 DAN
PERATURAN WALI KOTA CIMAHI NO. 42 TAHUN 2018
9
5) Upaya P2M
6) Perkesmas
b. Program/Upaya Kesehatan Pengembangan
1) Upaya Kesehatan Usia Lanjut
2) Upaya Kesehatan Mata
3) Upaya Kesehatan Jiwa
4) Upaya Kesehatan Sekolah
5) Bina Kesehatan Tradisional (BATRA)
6) Upaya Kesehatan Kerja ( UKK )
c. Upaya Kesehatan Perorangan
1) Pelayanan Umum
2) Pelayanan Jiwa
3) Pelayanan Gigi
4) Pelayanan KIA/KB/Imunisasi
5) Pelayanan Gizi
6) Pelayanan Laboratorium
7) Pelayanan Kefarmasian
8) Pelayanan TBC
9) Pelayanan Tindakan ( Gawat Darurat )
10
4. Tugas Pokok dan Fungsi Perawat Puskesmas
1) Tugas Perawat Puskesmas
Memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif
meliputi pelayanan bio- psiko- sosial- spiritual dan kultural yang
ditujukan kepada individu, keluaraga dan masyarakat baik yang
sehat maupun yang sakit melalui lima proses keperawatan yaitu
melakukan pengkajian, menentukan diagnosa, menyusun
intervensi, melakukan implementasi dan evaluasi.
Adapun uraian tugas Perawat – Terampil menurut
Permenpan RB No. 35 Tahun 2019 yaitu:
a) Menerima pasien baru sesuai prosedur dan aturan yang
berlaku;
b) Melakukan anamnesa dan pemberian asuhan keperawatan
langsung terhadap pasien IGD;
c) Melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan yang
ditujukan untuk memenuhi Kebutuhan Dasar Manusia
(KDM);
d) Memberikan pelayanan dan pelaksanaan life support sesuai
kebutuhan pasien;
e) Menghubungi dokter yang memeriksa bila belum datang;
f) Mencatat alkes maupun tindakan medis dan paramedis yang
telah dilakukan, serta merawat alat tersebut agar selalu siap
pakai;
g) Menyiapkan formulir sesuai kebutuhan pasien seperti
formulir informed consent, surat keterangan berobat, formulir
laboratorium, surat keterangan sakit, resep obat, rincian
biaya pengobatan pasien;
h) Melakukan informed consent tindakan yang akan dilakukan
termasuk tujuan/ manfaat setiap tindakan ataupun terapi
kepada pasien/keluarga;
i) Mengisi tindakan keperawatan dan membuat catatan
perkembangan dalam status pasien sesuai prosedur;
j) Memberikan penjelasan kepada keluarga, prosedur
administrasi rawat jalan/ rawat inap yang harus diselesaikan
oleh pasien; dan
k) Mengisi pembukuan register pasien.
11
2) Fungsi Perawat Puskesmas
Jabatan fungsional Perawat adalah salah satu bagian dari
karier PNS yang terdiri dari bermacam-macam jenis jabatan
berdasarkan keterampilan dan keahliannya. Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 35 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Perawat dan
Angka Kreditnya, tugas pokok perawat adalah melakukan
kegiatan pelayanan keperawatan yang meliputi asuhan
keperawatan dan pengelolaan keperawatan.
12
q) Melakukan perawatan luka.
r) Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan.
13
b. Analisis Isu Kontemporer
ASN perlu memiliki kemampuan berpikir kritis untuk
mengidentifikasi dan menganalisis isu-isu kritikal melalui isu-isu
strategis kontemporer yang dapat menjadi pemicu munculnya
perubahan lingkungan strategis dan berdampak pada pelaksanaan
tugas jabatan sebagai ASN pelayan masyarakat.
Kontemporer yang dimaksud disini adalah sesuatu hal yang
modern, eksis, terjadi dan masih berlangsung sampai sekarang, atau
segala hal yang berkaitan dengan saat ini. Kemampuan
mengidentifikasi analisis isu-isu kontemporer,seperti bahaya paham
radikalisme/ terorisme, bahaya narkoba, cyber crime, money laundry,
proxy war dan korupsi perlu didasari oleh materi wawasan
kebangsaan dan aktualisasi nilai-nilai bela negara yang
dikontektualisasikan dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.
14
tertentu yang diharapkan dari ASN untuk mewujudkan pelaksanaan tugas
instansi atau unit kerjanya. Sehingga pada tanggal 27 Juli 2021 Presiden
Republik Indonesia telah meluncurkan core values (nilai nilai dasar) ASN
BerAKHLAK dan employer branding ASN “Bangga Melayani Bangsa”.
Core values ASN BerAKHLAK sebagaimana dimaksud adalah sebagai
berikut:
a. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pelayanan adalah bertanggung jawab terhadap
kepercayaan yang diberikan, komitmen memberikan pelayanan prima
demi kepuasan masyarakat, saling peduli dan menghargai
perbedaan, terus berinovasi dan antusias dalam serta menghadapi
perubahan. Definisi pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam
UU Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peratuuran
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Penjabaran berikut akan mengulas mengenai panduan perilaku/
kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman bagi
para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu:
1) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
a) Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
b) Menjalankan tugas secara perofesional dan tidak berpihak;
c) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; dan
d) Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama.
2) Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
a) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
b) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah; dan
c) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
3) Melakukan perbaikan tiada henti
a) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik; dan
b) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
b. Akuntabel
Dalam konteks ASN, akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai
pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina dan lebih luasnya
kepada publik. Akuntabilitas publik memiliki 3 fungsi utama, yaitu:
1) Untuk menyediakan kontrol demokrasi (peran demokrasi)
15
2) Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional); dan
3) Untuk meningkatkan efisiensi dan efektiitas (peran belajar).
c. Kompeten
Kompeten diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan
yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan yang
didasari oleh penetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
standar kerja yang ditetapkan. Adapun pedoman perilaku kompeten
yaitu:
1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah;
2) Membantu orang lain belajar; dan
3) Memberikan kinerja terbaik.
d. Harmonis
Adapun penerapan sikap perilaku harmonis ini dapat
ditunjukkan dengan adanya sikap toleransi, empati dan keterbukaan
terhadap perbedaan yang dapat dilihat pada perilaku sebagai
berikut:
1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
2) Suka menolong orang lain; dan
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
e. Loyal
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core
values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi
dan mengutamakn kepentingan bangsa dan negara, dengan
16
panduan perilaku:
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945, setia
kepada NKRI serta pemerintahan yang sah;
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan dan negera; serta
3) Menjaga rahasia jabatan dan negara.
f. Adaptif
Adaptif merupakan kemampuan untuk beradaptasi dalam
menghadapi berbagai perubahan-perubahan yang terjadi, baik di
lingkungan sekitarnya maupun di lingkungan global. Adapun
perilaku adaptif diwujudkan dalam sikap:
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas; dan
3) Bertindak proaktif.
g. Kolaboratif
Kolaboratif adalah bekerja sama secara keseluruhan.
Penelitian yang dilakukan oleh Custumato (2021) menunjukkan
bahwa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi
antar lembaga pemerintah adalah kepercayaan, pembagian
kekuasaan, gaya kemepimpinan, strategi manajemen dan
formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien dan efektif
antara entitas publik. Adapun pedoman perilaku kolaboratif ialah:
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi;
2) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai
tambah; dan
3) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama.
17
2) Memecahkan permasalahan yang muncul dalam penerapan
peran hak dan kewajiban serta kode etik;
3) Mengkritisi penerapan Siste Merit di dalam pengelolaan ASN.
Sistem Merit itu sendiri adalah kebijakan manajemen SDM
aparatur yang berdasarkan kualifikasi, kompetensi dan kinerja
secara adil dan wajar tanpa memberdakan latar belakang.
Tujuan Sistem Merit ini adalah:
a) ASN bersikap netral dan tidak terlibat dalam politik;
b) ASN yang memiliki standar etika;
c) ASN yang ahli dan konsisten;
d) ASN yang akuntabilitas; dan
e) ASN yang memberikan penjelasan dan alasan terhadap
keputusan.
Menerapkan mekanisme pengelolaan PNS khususnya pada
komponen penilaian kinerja dan pengembangan karir. Mekanisme
tersebut ada di Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2019 tentang
Penilaian keja PNS.
4. Role Model
Role model adalah seseorang yang dapat dijadikan contoh,
panutan atau teladan dan berperilaku yang bisa diikuti oleh orang
lain. Tokoh besar yang penulis jadikan sebagai role model adalah
Hasri Ainun Habibie. Alasan penulis menjadikan Hasri Ainun
Habibie sebagai role model karena beliau merupakan salah satu
pahlawan Kesehatan di Indonesia, semasa hidup, mendiang Hasri
Ainun Habibie, Mantan ibu negara yang lebih dikenal sebagai Ainun
Habibie semasa hidupnya memberikan sumbangsih besar pada
bidang kesehatan di Indonesia.
Salah satu jasanya yang sangat besar adalah mendirikan
bank mata yang memiliki manfaat cukup besar bagi
keberlangsungan hidup masyarakat Indonesia.
Ainun kemudian memperjuangkan lahirnya regulasi untuk donor
mata dan mendesak untuk mengeluarkan fatwa halal bagi donor
mata. Bank Mata ini nyatanya telah banyak
membantu tunanetra yang kebanyakan datang dari kalangan tidak
mampu.Tindakan mulia ini mendapat apresiasi begitu besar dari
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila F Moeloek. Atas
keberanian dan kegigihanya inilah penulis jadikan motivasi
bahwasanya jika ingin berkembang lebih baik perlu adanya
keberanian dan kegigihan dalam menjalankan tugas
18
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Isu
Berdasarkan pengalaman penulis bekerja selama 4 bulan
sebagai perawat terampil di Puskesmas Leuwigajah penulis
menemukan beberapa isu atau masalah terkait instansi atau unit
tempat kerja. Penulis berdiskusi dengan coach dan mentor serta rekan
kerjai, ditemukan isu-isu sebagai berikut:
Gambar 3.1 Daftar Pengunjung di Ruang Poli Umum yang tidak sesuai skrining
19
a. Fakta:
Skrining sebaiknya dilakukan oleh petugas kesehatan
yang berkompeten sesuai dengan pedoman SOP skrining
pengunjung yang diterbitkan oleh UKP Puskesmas demi
keamanan pengunjung itu sendiri, petugas serta lingkungan
Puskesmas. Kurangnya jumlah SDM tenaga kesehatan,
puskesmas Leuwigajah mengoptimalkan SDM yang ada guna
membantu proses skrining ini. Namun dalam pelaksanaannya masih
ditemukan masalah-masalah terkait tentang proses skrining yang
kurang tepat sehingga terdapat adanya beberapa pengunjung di
setiap harinya yang tidak sesuai dengan jenis tujuan pelayanannya.
b. Dampak:
Hal ini berdampak pada pelayanan yang tidak optimal dan
menimbulkan kurangnya kepuasan pengunjung serta menimbulkan
resiko penularan infeksi antara pengunjung, petugas maupun
lingkungan Puskesmas. Ketidak optimalan saat sekrining salah
satunya akan membuat kondisi pelayanan menjadi tidak kondusif.
20
alat di Puskesmas yang terbatas, membuat tenaga medis baik
dokter maupun perawat memaksimalkan kemampuan dan
memodifikasi sesuai ketersedian alat yang ada.
Penggunaan alat instrument secara bergantian selain
membuat pelayanan tidak optimal juga dapat menimbulkan resiko
infeksi pada pasien. Tanpa proses sterilisasi instrument yang
benar akan menimbul proses penyembuhan luka menjadi lama,
komplikasi, bekas luka dan nyeri. Dampak lainnya akan
mengganggu psikologi bagi pasien dan keluarga terhadap proses
perawatan luka dan dari segi finansial pun akan mengalami
perubahan karena kunjungan ke Puskesmas menjadi lebih lama.
Jadi ketersediaan instrument yang cukup akan menunjang
pelayanan yang optimal di ruang Tindakan Puskesmas
Leuwigajah.
21
Untuk lebih jelasnya, pengertian urgency, seriousness, dan growth
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Urgency dilihat dari seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas
dikaitkan dengan waktu yang tersedia dan seberapa keras tekanan
waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
Hal ini dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidaknya masalah
tersebut diselesaikan.
2. Seriousness dilihat dari seberapa serius isu tersebut perlu dibahas
dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan
masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang dapat
menimbulkan masalah-masalah lain jika penyebab isu tersebut tidak
dipecahkan. Seriousness dapat terlihat dari dampak masalah tersebut
terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan dan
membahayakan sistem atau tidak.
3. Growth adalah besarnya kemungkinan isu tersebut berkembang dikaitkan
dengan kemungkinan penyebab isu akan makin memburuk jika
dibiarkan.
Dari kriteria penilaian di atas, maka analisis penapisan isu dengan
menggunakan teknik USG dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
No Isu / Permasalahan Penilaian Total Prioritas
U S G
1. Kurang optimalnya proses 4 4 4 12 1
skrining bagi pengunjung
2. Kurang lengkapnya instrument 3 4 3 10 2
alat perawatan luka di ruang
Tindakan
3. Kurang lengkapnya data identitas 2 3 2 7 3
pengunjung di buku Rekam
Medis
Table 3.1 Penetapan Core Issue dengan analisis USG
22
Skala Nilai
23
Gambar 3.2 Diagram Fishbone dari Core Isu Terpilih
24
D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Issue
Berdasarkan hasil penapisan isu yang telah dilakukan, isu yang
diangkat adalah optimalisasi proses skrining pengunjung di Puskesmas
Leuwigajah. Gagasan kreatif ini dimulai dengan sosialisasi pelaksanaan
skrining kepada petugas serta membuat media informasi digital sosialisasi
skrining bagi masyarakat di wilayah binaan Puskesmas Leuwigajah melalui
Informasi Kesehatan (Irsan) dan media sosial yang di miliki oleh instansi
selama masa aktualisasi habitualisasi.
Gagasan kreatif yang dilaksanakan terkait dengan bentuk usaha
mewujudkan SMART ASN yang berintegritas dan profesional, berwawasan
global, menguasai Teknologi Informasi dan Bahasa asing, berjiwa
nasionalisme, memiliki kemampuan Networking dalam melaksanakan
tugasnya. Penerapan gagasan kreatif ini diharapkan dapat memberikan
kemudahan dalam pelaksanaan pelayanan publik skrining pengunjung
Puskesmas Leuwigajah.
Berikut Langkah-langkah kegiatan yang akan penulis lakukan untuk
melaksanakan gagasan dalam penyelesaian isu, diantaranya:
No Kegiatan
25
E. Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja Perawat Terampil di UPTD Puskesmas Leuwigajah Dinas Kesehatan Kota Cimahi
Isu yang diangkat Kurang optimalnya proses skrining bagi pengunjung di Puskesmas Leuwigajah
Gagasan Pemecahan Isu Pengoptimalan Proses Skrining Pengunjung di Puskesmas Leuwigajah Dinas Kesehatan Kota Cimahi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Keterkaitan Visi Penguatan Nilai
Pelatihan dan Misi Organisasi
Organisasi
1 Melakukan 1. Membuat janji Jadwal Saya akan membuat janji jadwal Sesuai dengan Profesional:
coaching, serta pertemuan pertemuan pertemuan dengan kepala Misi puskesmas memiliki
berdiskusi dengan dengan mentor dengan mentor puskesmas dengan bersikap yaitu: kompetensi dan
mentor atas hormat, sopan s antun dan kemampuan dalam
di instansi, yaitu
terkait proses menghargai keputusan beliau. memberikan
pelaksanaan Kepala Memberikan pelayanan
aktualisasi Puskesmas Hal ini sesuai dengan nilai – nilai: pelayanan kesehatan yang
kegiatan Harmonis, Kolaboratif, Berorientasi kesehatan yang terbaik.
sosialisasi pada pelayanan. Akuntabel:
skrining
bermutu, memberikan
2. Melakukan Menyampaika Saya akan menyampaikan isu saat professional dan pelayanan
konsultasi n isu terkait di ini tentang analisis saya secara jujur terjangkau bagi kesehatan sesuai
dengan mentor instansi demi pelayanan dan bertanggung seluruh lapisan pedoman, dapat di
26
terkait isu di Dokumentasi jawab membantu pemecahannya masyarakat. ukur dan di
instansi mentoring sesuai kondisi saat ini. Dan pertanggung
menghargai pendapat serta jawabkan.
masukan beliau. Mendorong
Transparan: ada
kemandirian kemudahan
Hal ini sesuai dengan nilai – nilai: masyarakat mengakses proses
Harmonis, Kolaboratif, Loyal, untuk hidup pelayanan baik
Berorientasi pada pelayanan, UKM maupun UKP.
Adaptif, Akuntabel sehat.
Integritas: sopan,
3. Menyepakati Core issue Saya akan menerima segala bentuk jujur, disiplin dn taat
tentang Core telah masukan dan pendapat yang telah Mengoptimalkan peraturan
Issue ditentukan disepakati, dan akan bertanggung kemitraan internal
mengerjakan RA demi terwujudnya dan eksternal
Draft judul RA untuk
pelayanan yang optimal
menyelenggarakan
Hal ini sesuai dengan nilai – nilai: pembangunan
Kolaboratif, Harmonis, Loyal, kesehatan
Berorientasi pada pelayanan,
Akuntabel
2 Menyusun bahan Melakukan Rancangan alur Saya akan dengan jujur konsultasi Sesuai dengan Profesional:
dan materi Konsultasi dengan skrining menjelaskan maksud dan tujuan Misi puskesmas memiliki
skrining sesuai PJ UKP skrining Puskesmas saya membuat rancangan yaitu: Memberikan kompetensi dan
dengan SOP dari pengunjung aktualisasi mengenai skrining pelayanan kemampuan dalam
Leuwigajah
PJ UKP pengunjung sesuai saat ini, kami kesehatan yang memberikan
bermusyawarah dan saling bermutu, pelayanan
menghargai pendapat, demi tercipta professional dan kesehatan yang
pelayanan yang optimal terjangkau bagi terbaik.
seluruh lapisan Akuntabel:
Hal ini sesuai dengan nilai – nilai: masyarakat memberikan
Harmonis, Kolaboratif, Kompeten, pelayanan
Akuntabel, Berorientasi pada kesehatan sesuai
27
pelayanan, Adaptif, Loyal pedoman, dapat di
ukur dan di
pertanggung
jawabkan.
TerStandarisasi:
memberikan
pelayanan
kesehatan sesuai
dengan standar
pelayanan yang
ditetapkan.
Transparan: ada
kemudahan
mengakses proses
pelayanan baik
UKM maupun UKP.
3 Pembuatan media 1. Mengumpulkan Memudahkan Saya akan bertanggung jawab Sesuai dengan Profesional:
informasi bahan materi rancangan menyelesaikan tugas ini sesuai Misi puskesmas memiliki
mengenai untuk kegiatan rancangan yang dibuat agar mudah yaitu: kompetensi dan
sosialisasi pembuatan tersampaikan oleh masyarakat kemampuan dalam
skrining bagi sosialisasi memberikan
pengunjung skrining Hal ini sesuai dengan nilai – nilai: Mendorong pelayanan
puskesmas Akuntabel, Berorientasi pelayanan, kemandirian kesehatan yang
Leuwigajah Adaptif, Loyal, Kompeten masyarakat terbaik.
2. Belajar Menambah Saya akan bertanggung jawab
untuk hidup
Akuntabel:
merancang alur ilmu dan menyelesaikan media informasi memberikan
skrining melalui dengan tepat waktu, dan sopan sehat. pelayanan
wawasan
media digital santun belajar dari rekan-rekan yang kesehatan sesuai
tentang media
menguasai, digital untuk Mengoptimalkan pedoman, dapat di
digital memberikan pelayanan optimal ukur dan di
kemitraan internal
Adanya media pertanggung
28
digital Hal ini sesuai dengan nilai – nilai: dan eksternal jawabkan.
Akuntabel, Kompeten, Kolaboratif, untuk TerStandarisasi:
Adaptif, Loyal, Berorientasi pada menyelenggarakan memberikan
pelayanan pembangunan pelayanan
kesehatan kesehatan sesuai
dengan standar
pelayanan yang
ditetapkan
4 Koordinasi 1. Konsultasi Hasil pembuatan Saya akan mengkonsultasikan hasil Sesuai dengan Profesional:
dengan Mentor, Mentor dan PJ media informasi pembuatan media informasi kepada Misi puskesmas memiliki
PJ UKP dan UKP mengenai mentor dan PJ UKP dengan hormat, yaitu: kompetensi dan
penanggung hasil pembuatan sopan dan santun serta menerima kemampuan dalam
jawab Informasi media digital setiap masukan dan pendapat. memberikan
Kesehatan sosialisasi Serta bertanggung jawab terhadap Mengoptimalkan pelayanan
skrining media yang telah dibuat. kemitraan internal kesehatan yang
dan eksternal terbaik.
Hal ini sesuai dengan nilai – nilai: untuk Akuntabel:
Kolaborasi, harmonis, Loyal, menyelenggarakan memberikan
Akuntabel, Berorientasi pada pembangunan pelayanan
pelayanan, kesehatan kesehatan sesuai
2. Konsultasi Hasil Saya akan menyampaikan hasil pedoman, dapat di
dengan pembuatan pembuatan media informasi, dan ukur dan di
penanggung media meminta tolong untuk pertanggung
jawab Informasi mempublikasikannya dengan jawabkan.
informasi
Kesehatan di hormat, sopan santun sesuai media TerStandarisasi:
intansi untuk Rencana social puskesmas demi pelayanan memberikan
publikasi media Publikasi optimal. pelayanan
digital kesehatan sesuai
Hal ini sesuai dengan nilai – nilai: dengan standar
Harmonis, Kolaboratif, Berorientasi pelayanan yang
pada pelayanan, Loyal, Adaptif ditetapkan.
29
Transparan: ada
kemudahan
mengakses proses
pelayanan baik
UKM maupun UKP.
Integritas: sopan,
jujur, disiplin dn taat
peraturan
5 Melakukan 1. Membuat janji Jadwal Saya akan bertanggung jawab Sesuai dengan Profesional:
sosialisasi dengan petugas pertemuan menyampaikan kepada petugas Misi puskesmas memiliki
skrining bagi skrining dengan petuas dengan rasa sopan santun demi yaitu: kompetensi dan
petugas sesuai lingkungan kerja yang kondusif. kemampuan dalam
skrining
dengan SDM memberikan
yang ada dan Hal ini sesuai dengan nilai – nilai: Memberikan pelayanan
mensosialisasikan Akuntabel, Berorientasi pada pelayanan kesehatan yang
melalui media pelayanan, Harmonis, Kolaboratif, kesehatan yang terbaik.
digital yang telah Loyal, Adaptif Akuntabel:
dirancang
bermutu, memberikan
2. Menyampaikan Publikasi Saya akan menyampaikan hasil
hasil media digital informasi melalui pembuatan informasi kepada professional dan pelayanan
melalui Informasi media digital petugas dengan sopan santun, dan terjangkau bagi kesehatan sesuai
Kesehatan membantu dalam publikasi kepada seluruh lapisan pedoman, dapat di
masyarakat. ukur dan di
masyarakat. pertanggung
Akuntabel, Loyal, Kolaboratif, jawabkan.
Harmonis, Kompeten, Adaptif Mendorong TerStandarisasi:
kemandirian memberikan
pelayanan
masyarakat
kesehatan sesuai
untuk hidup dengan standar
sehat. pelayanan yang
ditetapkan.
30
Transparan: ada
Mengoptimalkan kemudahan
kemitraan internal mengakses proses
dan eksternal pelayanan baik
untuk UKM maupun UKP.
menyelenggarakan Integritas: sopan,
pembangunan jujur, disiplin dn taat
kesehatan peraturan
6 Melaksanakan 1. Menyambut Lingkungan Saya akan bersama petugas yang Sesuai dengan Profesional:
penerapan setiap kondusif lain menyambut setiap pengunjung Misi puskesmas memiliki
skrining kepada pengunjung Kepuasan dengan prinsip 5S agar terwujud yaitu: kompetensi dan
pengunjung pelayanan yang optimal. kemampuan dalam
pengunjung Dan mempublikasikan adanya memberikan
media informasi digital kepada Memberikan pelayanan
pengunjung. pelayanan kesehatan yang
kesehatan yang terbaik.
Hal ini sesuai dengan nilai – nilai: Akuntabel:
bermutu,
Kolaborasi, Harmonis, Loyal, memberikan
Akuntabel, Berorientasi pada professional dan pelayanan
pelayanan, Adaptif terjangkau bagi kesehatan sesuai
2. Melakukan Mencegah resiko Saya akan melakukan kegiatan seluruh lapisan pedoman, dapat di
skrining kepada penularan infeksi skrining sesuai SOP bersama ukur dan di
masyarakat. pertanggung
setiap petugas yang lain kepada setiap
pengunjung pengunjung untuk mencegah jawabkan.
penularan infeksi dan agar terwujud Mendorong TerStandarisasi:
pelayanan yang optimal. kemandirian memberikan
Dan mempublikasikan adanya pelayanan
masyarakat
media informasi digital kepada kesehatan sesuai
pengunjung. untuk hidup dengan standar
31
Hal ini sesuai dengan nilai – nilai: sehat. pelayanan yang
Kolaborasi, Harmonis, Loyal, ditetapkan.
Akuntabel, Berorientasi pada Transparan: ada
Mengoptimalkan
pelayanan, Kompeten, Adaptif kemudahan
kemitraan internal
3. Mengarahkan Pelayanan Saya akan bersama petugas yang mengakses proses
dan eksternal
pengunjung ke kondusif lain akan mengarahkan pengunjung pelayanan baik
untuk
pendaftaran setelah skrining menuju ke UKM maupun UKP.
menyelenggarakan
pendaftaran dengan jelas, ramah Integritas: sopan,
pembangunan
dan sopan santun. jujur, disiplin dan
kesehatan
taat peraturan.
Hal ini sesuai dengan nilai – nilai:
Kolaborasi, Harmonis, Loyal,
Akuntabel, Berorientasi pada
pelayanan
7 Melakukan 1. Mengobservasi Daftar hadir Saya mengobservasi dan Sesuai dengan Profesional:
monitoring dan efektivitas evaluasi, mengevaluasi hasil kegiatan Misi puskesmas memiliki
evaluasi setelah skrining setelah notulen skrining dengan tanggung jawab. yaitu: kompetensi dan
dilakukan kemampuan dalam
sosialisasi dan
mendapat Dokumentasi Saya berkonsultasi, bermusyawarah
memberikan
penyebaran sosialisasi dengan mentor dan PJ UKP secara Memberikan pelayanan
informasi melalui informasi ramah, sopan santun dan menerima pelayanan kesehatan yang
media social melalui media masukan dalam bermusyawarah. kesehatan yang terbaik.
dengan mentor digital. Akuntabel:
bermutu,
dan PJ UKP Hal ini sesuai dengan nilai – nilai: memberikan
professional dan pelayanan
Akuntabel, Berorientasi pada
terjangkau bagi kesehatan sesuai
pelayanan, Harmonis, pedoman, dapat di
seluruh lapisan
Kolaboratif, Loyal ukur dan di
masyarakat. pertanggung
2. Melakukan Mendapatkan Saya akan melakukan evaluasi
evaluasi jumlah terhadap proses pelayanan skrining, jawabkan.
pelayanan mencatat hasil setiap kegiatan untuk TerStandarisasi:
32
skrining setelah kesesuaian dijadikan laporan.. Mendorong memberikan
sosialisasi pengunjung kemandirian pelayanan
sesuai SOP dan sesuai dengan Hal ini sesuai dengan nilai – nilai: kesehatan sesuai
setelah Berorientasi pada pelayanan, masyarakat dengan standar
jenis untuk hidup
mendapat Akuntabel, Loyal pelayanan yang
informasi pelayanannya ditetapkan.
sehat.
mengenai media Transparan: ada
digital kemudahan
Mengoptimalkan
3. Konsultasi Hasil Saya akan bermusyawarah dengan
kemitraan internal
mengakses proses
dengan mentor monitoring dan Mentor dan PJ UKP dengan hormat, pelayanan baik
dan eksternal
dan PJ UKP evaluasi sopan dan santun tentang hasil UKM maupun UKP.
untuk
tentang hasil monitor evaluasi serta menerima Integritas: sopan,
monitoring dan Rencana setiap saran dan masukan.
menyelenggarakan
jujur, disiplin dn taat
tindak lanjut pembangunan
evaluasi skrining peraturan.
kesehatan
Hal ini sesuai dengan nilai – nilai:
Akuntabel, Harmonis, Kolaboratif,
Loyal, Berorientasi pada pelayanan,
Adaptif
Tabel 3.5 Matrik Rancangan Kegiatan Aktualisasi
33
1. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
3 Kompeten 0 1 2 0 0 1 0 4
4 Harmonis 3 1 0 2 2 3 2 13
5 Loyal 2 1 2 2 2 3 3 15
6 Adaptif 1 1 2 1 2 1 1 9
7 Kolaboratif 3 1 1 2 2 3 2 14
34
2. RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI
Berikut adalah rencana jadwal kegiatan pelaksanaan rencana aktualisasi tentang pembuatan format dan pelaksanaan dokumentasi keperawatan
secara komprehensif di Puskesmas Leuwigajah:
No Kegiatan Agustus September
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Melakukan coaching,
serta berdiskusi dengan
mentor atas terkait
proses pelaksanaan
aktualisasi kegiatan
sosialisasi skrining.
2 Menyusun bahan dan
materi skrining sesuai
dengan SOP dari PJ
UKP.
3 Pembuatan media digital
mengenai sosialisasi
skrining bagi pengunjung
puskesmas Leuwigajah
4 Koordinasi dengan PJ
UKP dan penanggung
jawab Informasi
Kesehatan
5 Melakukan sosialisasi
skrining bagi petugas
sesuai dengan SDM
yang ada dan
mensosialisasikan
melalui media digital
yang telah dirancang
6 Melaksanakan
penerapan skrining
kepada pengunjung
7 Melakukan monitoring
dan evaluasi setelah
dilakukan sosialisasi dan
penyebaran informasi
melalui media sosial
Keterangan
Hari kegiatan
Hari libur
Tabel 3.7 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisi
36