Anda di halaman 1dari 223

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PELAYANAN KEBIDANAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN


KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL
DI PUSKESMAS KAYEN

PESERTA PELATIHAN DASAR


CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II
PEMERINTAH KABUPATEN PATI

Disusun Oleh:
Nama : Ratih Widyawati, A.Md.Keb
NIP : 19920722 202012 2 018
Jabatan : Bidan Terampil
No. Absensi : 23
Instansi : UPTD Puskesmas Kayen
Coach : Handoko Setiadji, S.T., M.I.L
Mentor : Salis Diah Rahmawati, S.Si.T

PEMERINTAH KABUPATEN PATI


BEKERJASAMA DENGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA GEOMINERBA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ESDM KEMENTERIAN
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
PESERTA PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II PEMERINTAH
KABUPATEN PATI
TAHUN 2021

Disusun Oleh:

Nama : Ratih Widyawati, Amd.Keb


NIP : 19920722 202012 2 018
Jabatan : Bidan – Terampil
Instansi : UPTD Puskesmas Kayen

Laporan Pelaksanaan Aktualisasi ini


Akan diseminarkan pada tanggal 25 Oktober 2021
Bertempat di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geominerba, Bandung

Peserta Diklat,

Ratih Widyawati, Amd.Keb


NIP. 19920722 202012 2 018

DISETUJUI:

Penguji Coach Mentor

Herlinawati, S.T., M.T. Handoko Setiadji, S.T., M.I.L. Salis Diah Rahmawati, S.Si.T
NIP. 19820430 200604 2 001 NIP. 19720808 200212 1 001 NIP. 198007202008121003

ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
pelaksanaan aktualisasi dan habituasi dengan judul ”Optimalisasi Pelayanan Kebidanan
dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu hamil di Puskesmas Kayen Kabupaten Pati”
dengan baik. Kegiatan yang ada dalam aktualisasi ini diharapkan dapat mencerminkan
nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) yang dapat diterapkan ditempat
kerja.
Penulis menyadari bahwa pembuatan Laporan Pelaksanaan aktualisasi ini tidak
dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: Keluarga tercinta yang senantiasa
mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis.
1. Bapak Haryanto, SH, MM, M.Si selaku Bupati Pati beserta jajarannya yang telah
menyediakan segala sarana dan prasarana dalam rangka pelatihan dasar CPNS
Golongan II Kabupaten Pati.
2. Ir. Mohamad Priharto Dwinugroho,M.S.E. selaku Kepala Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Geologi, Mineral dan Batubara Bandung yang telah
memfasilitasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan VII Tahun 2021
3. dr. Subawi selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati yang telah memberikan ijin
untuk mengikuti pelatihan dasar CPNS Golongan II Kabupaten Pati.
4. Drs. Jumani, M.Si. selaku Plt. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan
Kabupaten Pati telah memberi kesempatan untuk mengikuti Latihan Dasar CPNS
Golongan II.
5. Handoko Setiadji, S.T., M.I.L. selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan
dan bimbingannya dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.

6. Ibu Salis Diah Rahmawati, S.Si.T., selaku mentor dan Kasubbag Tata Usaha UPTD
Puskesmas Kayen yang telah memberikan masukan dan arahan sehingga rancangan
aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik.
7. Herlinawati, S.T., M.T. selaku penguji serta narasumber yang telah memberikan arahan
dan masukan dalam seminar rancangan aktualisasi ini.
8. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya selama kegiatanPelatihan Dasar

iii
CPNS Golongan II Angkatan VII Tahun 2021.
9. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan VII tahun 2021
khususnya Kelompok III atas inspirasi, kekompakan, bantuan, dan dukungannya.
10. Keluarga besar serta teman sejawat Bidan UPTD Puskesmas Kayen atas dukungan
dan kerjasamanya.
11. Almarhum Bapak Ibu yang selalu mendukung saya dari awal sampai pada titik ini di
Kehidupan saya.
12. Suami dan Anak saya yang telah memberikan dorongan semangat, dan spiritual
terhadap saya dalam pembuatan Laporan Pelaksanaan Aktualisasi ini.
Penulis sadar bahwa Laporan Pelaksanaan Aktualisasi ini belum sempurna.
Penulis berharap adanya masukan yang membangun dari berbagai pihak guna membuat
rancangan aktualisasi ini menjadi lebih baik. Sehingga, rancangan aktualisasi ini dapat
dijadikan dasar dalam pelaksanaan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar ASN, serta
memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Pati, 25 Oktober 2021


Penulis

Ratih Widyawati, A.Md.Keb


NIP. 19920722 202012 2 018

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ……...……...……………………………………….. i


HALAMAN PENGESAHAN ..…….…………………….…..……..…….... ii
KATA PENGANTAR ……...……...…………………..………...………..... iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………...…. v
DAFTAR TABEL ………………………………………………………...…. vii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………...… ix
DAFTAR LAMPIRAN ….………………………………………………...… xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..…….....………..………..…….………………...……. 1
B. Deskripsi Organisasi ..…………………...……….......….................... 4
C. Identifikasi Isu (Masalah) ....……………………………….…………... 19
D. Perumusan dan Penetapan Isu (Masalah) ..………..…………........ 26

BAB II CAPAIAN AKTUALISASI


A. Jadwal Rancangan Aktualisasi dan Realisasinya ……...……........... 37
B. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi …............................................... 41
C. Rencana Tindak Lanjut Aktualisasi ……………………………...….... 127
D. Kendala dan Strategi Mengatasinya …………………………………. 131
E. Dampak Kegiatan Aktualisasi …………………………...................... 133

BAB III AKTUALISASI NILAI-NILAI PROFESI PNS


A. Keterkaitan Kegiatan dengan Substansi Mata Pelatihan …….......... 135
B. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi serta Tujuan Organisasi ……….. 158
C. Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-nilai Organisasi …………...... 163
D. Role Model ………………………………………………………………. 166
E. Pengendalian oleh Coach atau Mentor……………………………… 167

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………… 168
B. Saran ……………………………………………………………......... 169

v
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Identifikasi Isu

Tabel 1.2 Tabel Parameter APKL

Tabel 1.3 Tabel Penetapan Isu dengan APKL

Tabel 1.4 Tabel Indikator USG

Table 1.5 Tabel Penetapan Isu dengan USG

Tabel 1.6 Tabel Cause analisis

Tabel 2.1 Jadwal Rancangan Aktualisasi dan Realisasinya

Tabel 2.2 Realisasi Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Tabel 2.3 Bukti dan Output Pelaksanaan Kegiatan 1

Tabel 2.4 Bukti dan Output Pelaksanaan Kegiatan 2

Tabel 2.5 Bukti dan Output Pelaksanaan Kegiatan 3

Tabel 2.6 Bukti dan Output Pelaksanaan Kegiatan 4

Tabel 2.7 Bukti dan Output Pelaksanaan Kegiatan 5

Tabel 2.8 Bukti dan Output Pelaksanaan Kegiatan 6

Tabel 2.9 Bukti dan Output Pelaksanaan Kegiatan 7

Tabel 2.10 Bukti dan Output Pelaksanaan Kegiatan 8

Tabel 2.11 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi

Tabel 2.12 Kendala & Strategi menghadapinya

Tabel 2.13 Identifikasi Dampak Pemecahan Isu

Tabel 3.1 Keterkaitan Kegiatan dengan Substansi Mata Pelatihan

vii
Tabel 3.2 Kontribusi Terhadap Visi dan Misi serta tujuan Organisasi

Tabel 3.3 Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-nilai Organisasi

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lingkungan UPTD Puskesmas Kayen

Gambar 1.2 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Kayen


Gambar 1.3 Data dukung Isu 1
Gambar 1.4 Data dukung Isu 2
Gambar 1.5 Data dukung Isu 3
Gambar 1.6 Data dukung Isu 4
Gambar 1.7 Data dukung Isu 5
Gambar 1.9 Diagram Fishbone
Gambar 3.1 Ibu Salis Diah Rahmawati ( Mentor )
Gambar 3.2 Millenstone Rencana tidak lanjut Aktualisasi

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Kartu Pengendali Mentor dan Coach


Lampiran 1.2 Lembar Konsultasi dengan Mentor dan Rekan Kerja
Lampiran 1.3 Bukti Chat WA Konsultasi dengan Coach dan Mentor
Lampiran 1.4 Dokumentasi Zoomeeting Coaching

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latas Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang sangat penting
dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum,
berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi
dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan
merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan
kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945. Semua itu
dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
Sejumlah keputusan strategis mulai dari merumuskan kebijakan sampai
pada implementasi kebijakan dalam berbagai sektor pembangunan
dilaksanakan oleh PNS. Untuk memainkan peranan tersebut, diperlukan
sosok PNS yang profesional yaitu PNS yang mampu memenuhi standar
kompetensi jabatanya secara efektif dan efisien.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan merujuk pada ketentuan
Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, CPNS wajib menjalani masa
percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Oleh sebab itu dilaksanakan. Oleh karena itu diadakan
penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, dengan
mengadakan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non
klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan
peserta mampu menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasikan,
membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), serta merasakan manfaatnya
sehingga terpatri dalam diri sebagai karakter PNS yang profesional sesuai
bidang tugasnya.
Pola baru yang sekarang ini sedang diterapkan oleh Lembaga
Administrasi Negara (LAN) adalah diklat pelatihan dasar dengan pola
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, Anti
korupsi)

Sebagai dasar atas tiap tindakan yang akan dilakukan. Sehingga


PNS dituntut untuk mampu bersikap dan bertindak profesionalisme dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat serta berdaya saing yang
ditegaskan di dalam Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara No.
93/K.1/PDP.07/2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019


tentang Kebidanan pasal 1 bahwa kebidanan adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan
kepada perempuan selama masa sebelum hamil, masa kehamilan,
persalinan, pascapersalinan, masa nifas, bayi baru lahir, bayi, balita, dan
anak prasekolah, termasuk kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Pelayanan kebidanan
adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian
integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan secara
mandiri, kolaborasi, dan/atau rujukan.

Dalam hal ini, penyusun merupakan peserta pelatihan yang akan


mengaktualisasikan Optimalisasi Pelayanan Kebidanan Dalam Upaya
Pencegahan Komplikasi pada Ibu hamil di Puskesmas Kayen Kabupaten
Pati.

Melalui kegiatan tersebut, diharapkan CPNS sebagai ASN dapat


melaksanakan fungsi dasar ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa sehingga dapat menjadi
PNS yang profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
serta, memiliki daya saing, serta memiliki nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).

2
Pelayanan kebidanan komprehensif dan berkualitas merupakan
pelayanan kebidanan yang terpadu serta dilakukan tenaga kesehatan
melalui pelayanan kesehatan yang meliputi kehamilan, persalinan, nifas,
bayi baru lahir, dan konseling KB yang mencangkup pelayanan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitative. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan
salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI
sendiri adalah rasio kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan, dan
nifas yang disebabkan oleh Komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan
nifas atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain seperti
kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000 KH. Upaya percepatan
penurunan AKI dapat dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu
mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang terlatih. Salah satu upaya penurunan AKI di Jawa
Tengah adalah melaksanakan kelas ibu hamil dan Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) (Kemenkes RI , 2018).
Sebagai upaya menurunkan AKI pemerintah Jawa Tengah meluncurkan
program yaitu jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5NG) untuk
menyelamatkan ibu dan bayi dengan kegiatan pendampingan dengan
mengetahui setiap kondisi ibu hamil termasuk faktor resiko.
Tahun 2020 Angka Kematian Ibu di Kabupaten Pati sejumlah 15
kasus, hal ini meningkat dari tahun 2019 yang berjumlah 8 kasus . Kematian
Ibu Tahun 2020 berjumlah 10 kasus dikarenakan komplikasi kehamilan
yaitu Pre eklamsia, Perdarahan, Infeksi dan penyakit penyerta / bawaan
lainnya, untuk yang 5 kasus dikarenakan terkonfirmasi covid 19 serta
dengan penyalit penyerta. Puskesmas Kayen menyumbangkan 2 kematian
Ibu di Tahun 2020 lalu dengan faktor penyebabnya adalah preeklamsi
dalam kehamilan dan perdarahan pasca persalinan. Penyebab kematian
ibu meningkat dikarena faktor resiko pada ibu hamil yang tidak tertangani
dengan baik sehingga menimbulkan komplikasi dalam kehamilan yang
dapat mengancam jiwa baik ibu sendiri atau bayi yang dikandungnya.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis akan mengambil gagasan
berjudul “Optimalisasi Pelayanan kebidanan dalam upaya pencegahan
3
komplikasi pada ibu hamil di Puskesmas Kayen” untuk Rancangan
aktualisasi pada Latsar CPNS Pemerintah Kabupaten Pati Tahun 2021.
Dengan tujuan dapat memberi kontribusi untuk menekan Angka Kematian
Ibu di Kabupaten Pati pada umumnya dan di wilayah kerja Puskesmas
Kayen khususnya sebagai tempat aktualisasi.

B. Deskripsi Organisasi
1. Gambaran Umum Organisasi
UPTD Puskesmas Kayen merupakan satuan kerja di bawah
naungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pati yang merupakan suatu
kesatuan organisasi kesehatan yang merupakan pusatpengembangan
kesehatan masyarakat yang juga berfungsi memberi pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
UPTD Puskesmas Kayen memiliki ijin operasional berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Pati Nomor : 503/2165 Tahun 2020. UPTD
Puskesmas Kayen terletak di Kecamatan Kayen yang berjarak 17 Km
dari kota Pati ke arah selatan, dengan luas wilayah 96,03 Km², terdiri
dari dataran rendah dan daerah perbukitan kapur. Batas – batas
wilayah adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Gabus
Sebelah Selatan : Kecamatan Grobogan
Sebelah Barat : Kecamatan Sukolilo
Sebelah Timur : Kecamatan Tambakromo
Desa yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kayen
yaitu :

4
1) Desa Jimbaran 9) Desa Kayen
2) Desa Durensawit 10) Desa Rogomulyo
3) Desa Slungkep 11) Desa Srikaton
4) Desa Beketel 12) Desa Pasuruhan
5) Desa Purwokerto 13) Desa Pesagi
6) Desa Sumbersari 14) Desa Trimulyo
7) Desa Brati 15) Desa Talun
8) Desa Jatiroto 16) Desa Boloagung
17) Desa Sundoluhu

Gambar 1.1 Lingkungan UPTD Puskesmas Kayen

2. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi


Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya
5
Berdasarkan PERMENKES No. 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat menyatakan bahwa kedudukan Puskesmas, yaitu :
a) Sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam sistem kesehatan
nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan;
b) Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan yang bertanggung jawab
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan
kabupaten/kota, dan;
c) Dalam sistem pemerintah daerah memiliki jalur koordinasi horizontal
dengan pelayanan kesehatan primer lainnya.

3. Tugas Fungsi Organisasi


a) Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Puskesmas Kayen mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya. Untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya, UPTD Puskesmas Kayen
mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan
pendekatan keluarga.

UPTD Puskesmas Kayen mempunyai tugas pokok


melaksanakan kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Pati yang
bersifat teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang
meliputi merencanakan program kesehatan dan menggerakan
masyarakat dalam pelayanan kesehatan serta melaksanakan
pengawasan dan pelaporan.
Dalam melaksanakan tugasnya UPTD Puskesmas Kayen
mempunyai fungsi:
1) penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM ) tingkat
pertama di wilayah kerjanya.

2) penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP ) tingkat


pertama di wilayah kerjanya.

Selain memiliki fungsi tersebut Puskesmas Kayen juga sebagai


wahana program internsip, dan/atau sebagai jejaring rumah sakit
6
pendidikan.

b. Strukture Organisasi Puskesmas Kayen

KIA & KB
( Sumarni )

Farmasi
Era Yuni A

Gambar 1.2 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Kayen

Tugas pokok dan fungsi jabatan organisasi di UPTD Puskesmas Kayen


adalah sebagai berikut :

1. Kepala Puskesmas
Kepala UPTD Puskesmas mempunyai tugas pokok melaksanankan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan

7
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
Kecamatan Sehat.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala UPTD Puskesmas
mempunyai fungsi

a. Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM )


tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
b. Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP )
tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Dalam menjalankan Tupoksinya Kepala UPTD Puskesmas
mempunyai rincian tugas sebagai berikut:
a. Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi,
mengendalikan, dan, mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan
UPT Puskesmas;
b. Menyiapkan Rencana Strategi Bisnis; Rencana Bisnis dan
Anggaran.
c. Menyiapkan Rencana Kerja Anggaran; DPA, POA tahunan,
Laporan evaluasi progaram
d. Mengangkat Penanggungjawab UKP, Kefarmasian dan
Laboratorium; Penanggungjawab UKM dan Perkesmas,
Penanggungjawab Jaringan Pelayanan dan Jejaring Fasilitas
Pelayanan Kesehatan; Penanggungjawab Keuangan dan Tim
Mutu dengan persetujuan Kepala Dinas;
e. Menetapkan Pelaksanaan program sesuaikebutuhan UPTD
Puskesman selain penanggung jawab yang telah ditetapkan
dengan peraturan perundang-undangan dan
f. Menyampaikan serta mempertanggungjawabkankinerja
operasional dan keuangan UPT Puskesmas kepada Bupati
melalui Kepala Dinas Kesehatan.

8
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Kasubag Tata Usaha dalam membantu Kepala Puskesmas Mempunyai
tugas pokok melaksanakan pengelola sistem informasi puskesmas,
kepegawaian, pendidikan, pelatihan, dan rumah tangga, sarana prasarana
dan kehumasan,
Dalam melasanakan tugas pokoknya Kepala Subag Tata Usaha
Puskesmas mempunyai fungsi menyelenggarakan pengelola Sistem
Informasi Puskesmas, kepegawaian, pendidikan, pelatihan dan rumah
tangga, sarana prasarana dan kehumasan Puskesmas;

Kasubbag Tata Usaha dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya


mepunyai rincian tugas;
a. Menyusun Rencana Bisnis Anggaran dan Rencana Strategi Bisnis
kegiatan sub bagian Tata Usaha
b. Melaksanakan kegiatan sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Subbag
Tata Usaha
c. Melaksanakan pengelolaan Sisten Informasi Puskesmas
d. Mengontrol dan merekapitulasi kehadiran pegawai sesuai daftar
absensi
e. Memberikan layanan humas kepada pihak lainnya secara transparan
dan akurat sesuai ketentuan peraturan perundangan
f. Memberikan layanan adminidtrasi umum dan teknis meliputi
administrasi kepegawaian, ketata usahaan, perlengkapan, perumah
tanggaan
g. Merencanakan dan mengusulkan kebutuhan diklat pegawai baik
struktural, teknis maupun fungsional serta mengkoordinasikan
penyelenggaraannya
h. Melaksanakan kegiatan pengelolaan naskah dinas dan surat menyurat
i. Mengelola arsip dan kepustakaan baik inaktif maupun statis sesuai
peraturan perundangan
j. Melasanakan urusan rumag tangga meliputi menata ruangan,
lingkungan dan kebersihan kantor

9
k. Mendistribusikan dan menyimpan asset dan barang Puskesmas
l. Menyusun laporan terhadap hasil pelaksanaan tugasnya
m. Melaksanakan pengendalian dan evaluasi terhadap tugas subbag Tata
Usaha
n. Menerima pendelegasian wewenang dari kepala Puskesmas
o. Melasanakan tugas kedinasan lain yang sesuai dengan bidang
tugasnya
3. Penanggung Jawab UKM Essensial dan Perkesmas
Penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM ) esensial dan
Perkesmas dalam membantu Kepala Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan
a. Pelayanan promosi kesehatan;
b. Pelayanan kesehatan lingkungan;
c. Pelayanan kesehatan ibu,anak,dan keluarga berencana;
d. Pelayanan gizi;
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit termasuk
pelayanan kedaruratan dalam kondisi bencana
f. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat;
g. Pelayanan kesehatan masyarakat lain yang dikembangkan sesuai
kebutuhan dan kearifan local

4. Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian dan


Laboratorium
Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian dan
laboratorium dalam membantu Kepala Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan
a. Pelayanan rawat jalan (pemeriksaan umum);
b. Pelayanan gigi dan mulut;
c. Pelayanan gawat darurat;
d. Pelayanan kefarmasian;
e. Pelayanan laboratorium;
f. Pelayanan Gizi yang bersifat UKP;
10
g. Pelayanan PONED atau mampu persalinan;
h. Pelayanan UKP lain yang dikembangkan sesuai kebutuhan dan
kearifan lokal

5. Penanggungjawab Jaring dan Jejaring Puskesmas


Penanggungjawab Jaringan pelayanan dan Jejaring Fasyankes
Puskesmas dalam membantu Kepala Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan Jaringan dan Jejaring Puskesmas.
Dia Bertugas membawahi dan mengkoordinasi kegiatan: PUSTU,
Puskesmas Keliling, Bidan Desa, Jejaring Fasilitas pelayanan kesehatan
(JFPK)
Fungsi Penanggungjawab Jaring dan Jejaring Puskesmas :
a. Menyusun rencana kinerja kegiatan Jaringan Pelayanan
Puskesmas;
b. Menyusun Rencana Bisnis Abggaran dan Rencana Strategi Bisnis
kegiatan Jaringan Pelayanan Puskesmas;
c. Meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan dasar di wilayah
kerja Puskesmas;
d. Mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan terutama UKM
seperti kegiatan Posyandu, imunisasi, KIA, Penyuluhan kesehatan,
surveilans, pemberdayaan masyarakat, dan lain-lain di wilayah
kerjanya;
e. Mendukung pelayanan rujukan di wilayah kerjanya;

6. Penanggungjawab Keuangan
Pejabat Pengelola Keuangan dalam membantu Kepala Puskesmas
mempunyai tugas pokok melakukan pengelolaan keuangan Puskesmas
yang meliputi Penyusunan Dan evaluasi anggaran dan asset
Puskesmas, perbendaharaan dan mobilisasi dana serta akuntansi dan
verivikasi anggaran dan pertanggungjawaban.

11
Dalam melaksanakan tugas pokoknya Pejabat Pengelola Keuangan,
perbendaharaan, penetapan neraca dan asset Puskesmas serta
memelihara asset Puskesmas yang menjadi tanggungjawabnya
Pejabat Pengelola Keuangan Puskesmas dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya mempunyai rincian tugas;
a. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran
Puskesmas;
b. Menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran;
c. Melakukan pengelolaan pendapatan dan biaya;
d. Menyelenggarakan pengelolaan kas;
e. Melakukan pengelolaan utang-piutang;
f. Melenggarakanremunerasi karyawan;
g. Menyusun kebijakan operasional pengelolaan barang, asset tetap
dan intervensi;
h. Mengelola sistem informasi manajemen aset (ASPAK) Puskesmas;
i. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan;
j. Menyelenggarakan akutansi dan penyusunan laporan keuangan;
k. Mengkoordinasikan pengelolaan pola tarif pelayanan dan pelayanan
administrasi keuangan
l. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan keuangan serta
pemantauannya dengan bekerjasama dengan satuan pengawas
internal;
m. Menyiapkan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
Puskesmas dan pendokumentasiannya;
n. Menerima pendelegasian wewenang dari Puskesmas
o. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai bidangnya;

7. Penanggungjawab UKM Pengembangan


Penanggungjawab UKM Pengembangan memiliki tugas dan fungsi
sebagai berikut :
a. Melakukan pembinaan dan arahan pada tipa-tiap pelaksana
kegiatan UKM Pengembangan.
12
b. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan lintas sector dan
lintas program terkait dalam penyelengaraan UKM
Pengembangan.
c. Melakukan identifikasi resiko yang mungkin terjadi terhadap
lingkungan dan dilakukan upaya untuk mencegah atau
meminimalisasi akibat dari resiko yang terjadi.
d. Bertanggung jawab, memfasilitasi kegiatan pembangunan
berwawasan kesehatan , pemberdayaan masyarakat dan
sasaran.
e. Melakukan kaji ulang uraian tugas pengelola program pelaksana
pelayanan secara reguler minimal satu tahun sekali.
f. Melakukan monitoring akuntabilitas dan evaluasi kinerja UKM
Pengembangan secara periodic.
g. Penanggung jawab UKM melakukan identifikasi lintas program
dan lintas sector beserta peranperannya.
h. Penanggung jawab UKM Pengembangan bertugas dalam upaya
kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya
yang sifatnya inovatif atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi
pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan dan
potensi sumberdaya yang tersedia khususnya wilayah kerja.

8. Bidan Desa
a. Melaksanakan kegiatan puskesmas di wilayah kerjanya
berdasarkan urutan prioritas masalah kesehatan yang dihadapi,
sesuai dengan kewenangan yang dimiliki dan diberikan.
b. Menggerakkan dan membina masyarakat desa di wilayah kerjanya
agar tumbuh kesadaran untuk dapat berperilaku hidup sehat.

Fungsinya :

1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berupa


asuhan kebidanan kepada ibu hamil/ANC, melakukan asuhan
persalinan fisiologis/INC, melakukan asuhan PNC, memberikan

13
pelayanan terhadap BBL, melakukan pelayanan KB, dan
pengayoman medis kontrasepsi.
2. Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan dengan melakukan penyuluhan kesehatan yang sesuai
dengan permasalahan kesehatan setempat.
3. Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader serta
dukun bayi.
4. Membina kelompok dasawisma di bidang kesehatan.
5. Membina kerjasama lintas program, lintas sektoral dan lembaga
swadaya masyarakat.
6. Melakukan rujukan medis kesehatan ke puskesmas kecuali dalam
keadaan darurat harus dirujuk ke faskes lain.
7. Mendeteksi secara dini adanya efek samping dan komplikasi
pemakaian kontasepsi serta adanya penyakit2 lain dan berusaha
mengatasi sesuai dengan kemampuannya.
8. Pendataan sasaran KIA.
9. Membuat rencana kerja dan jadwal kegiatan.
10. Membuat peta sasaran.
11. Menggunakan kartu ibu dan kartu bayi dan mengisi kohort.
12. Membuat kantong persalinan.
13. Menganalisa masalah.
14. Memberikan edukasi melalui penyuluhan kesehatan reproduksi dan
kebidanan.
15. Mengupayakan diskusi audit maternal perinatal bila ada kasus
kematian ibu dan bayi.
16. Melaksanakan mekanisme pencatatan dan pelaporan terpadu.
17. Memberikan bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk wanita
pada masa klimakterium dan menopouse.

4. Visi, Misi dan Nilai Organisasi

a. Visi UPTD Puskesmas Kayen


Visi UPTD Puskesmas Kayen adalah “Mewujudkan Masyarakat
14
Kecamatan Kayen yang Sehat”.

b. Misi UPTD Puskesmas Kayen


1) Meningkatkan kemandirian dan pemberdayaan kesehatan
masyarakat
2) Meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat
3) Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi
4) Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar
5) Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
6) Menciptakan tata kelola menejemen dan kerja sama linsek
7) Menyediakan sarana prasarana yang memadai

5. Nilai-Nilai Organisasi UPTD Puskesmas Kayen


UPTD Puskesmas Kayen mempunyai nilai – nilai budaya kerja
yang biasa di singkat dengan kata P – R – I – M – A, nilai tersebut
mempunyai arti sebagai berikut :

 Profesional
Melakukan pekerjaan sesuai dengan keahlian dan
ketrampilannya.
 Ramah
Menggunakan bahasa yang sopan dan santun dalam melakukan
pelayanan masyarakat
 Inisiatif dan Inovatif
Memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu dan memberikan
ide-ide kreatif
 Mandiri
Memiliki kesiapan dan kemampuan individu untuk berdiri sendiri
dalam melakukan pelayanan masyarakat
 Akuntable
Memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan sesuai tupoksinya

15
6. Tugas Peserta
1) Tugas Pokok Aparatur Sipil Negara
Undang Undang Aparatur Sipil Negara No. 5 tahun 2014
Pasal11 menjelaskan bahwa tugas ASN adalah :
a) Melaksanakan Kebijakan Publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan
b) Memberikan Pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas

c) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan


Republik Indonesia
2) Tugas Pokok dan Fungsi Peserta Pelatihan
Menurut Peraturan Meteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Dan Reformasi Birokrasi Nomor 36 Tahun 2019 Tentang Jabatan
Fungsional Bidan Dan Angka Kreditnya, Jabatan Fungsional
Bidan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan
pelayanan asuhan kebidanan.
Pejabat Fungsional Bidan yang selanjutnya disebut Bidan
adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab,wewenang dan
hak secara penuh oleh pejabat yangberwenang untuk
melaksanakan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan
tugas dan kewenangannya berdasarkan peraturan yang berlaku.
Tugas Jabatan Fungsional Bidan yaitu melakukan kegiatan
kebidanan yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan
pengelolaan pelayanan kebidanan.
Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Bidan :
1) Pelayanan Kesehatan Ibu;
2) Pelayanan Kesehatan Anak;
3) Pelayanan Kesehatan Reproduksi Perempuan dan
4) Keluarga Berencana;
16
5) Pelayanan Kebidanan Komunitas;
6) Mengelola Pelayanan Kebidanan;
7) Melaksanakan Program Pemerintah; dan
8) Melakukan Inovasi Pelayanan Kebidanan.

Adapun Sasaran Kerja Pegawai ( S K P ) Bidan Terampil, meliputi:

1) melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;

2) melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada


pelayanan kebidanan;

3) merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai


kesimpulan;

4) memfasilitasi informed choice dan/atau informed consent;

5) melakukan tindakan pencegahan infeksi;

6) memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/ personal


hygiene;

7) memberikan vitamin/suplemen pada klien/ asuhan kebidanan


kasus fisiologis;

8) melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas Ibu hamil;

9) memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada


individu/keluarga sesuai dengan kebutuhan;

10) melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis;

11) melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;

12) melakukan asuhan Kala III Persalinan fisiologis;

13) melakukan asuhan Kala IV Persalinan fisiologis;

14) melakukan pengkajian pada ibu nifas;

15) melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai


dengan hari ke tiga pasca persalinan (KF1 )

17
16) melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca
persalinan (KF 2)

17) melakukan asuhan kebidanan masa nifas harike 29-42 pasca


persalinan (KF 3);

18) melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis


ringan dengan pendampingan;

19) melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD)pada


persalinan normal;

20) melakukan asuhan bayi baru lahir normal;

21) melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi


Berat Lahir Rendah (BBLR);

22) memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang


kesehatan anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;

23) melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan


kondom;

24) memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang


kesehatan reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana
(KB) pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;

25) Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan; dan

26) melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program


pemerintah pada anak sekolah;

C. Identifikasi Masalah
Laporan Pelaksanaan aktualisasi ini disusun berdasarkan
identifikasi beberapa isu yang ditemukan dalam melaksanakan tugas
sebagai Bidan di instansi tempat bekerja, yaitu UPTD Puskesmas Kayen
18
Kabupaten Pati. Sumber isu yang diangkat berasal dari individu, tempat
kerja, maupun organisasi.

Isu-isu yag menjadi dasar Aktualisasi ini bersumber dari aspek


Management Aparatur Sipil Negara, Whole of Goverment (WoG), dan
Pelayanan Publik. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis
dan arahan dari mentor, ditetapkan beberapa isu atau problematika
sebagai berikut :
1) Belum optimalnya pelayanan kebidanan dalam upaya pencegahan
komplikasi pada ibu hamil di Puskesmas Kayen
Deskripsi Isu : Kurangnya upaya deteksi dini faktor resiko pada ibu
hamil membuat tingginya angka komplikasi yang terjadi pada ibu
hamil di wilayah puskesmas Kayen.
Pelayanan antenatal yang kurang baik dan tidak terlaksana akan
mengakibatkan rendahnya pemantauan terhadap kesehatan ibu
hamil dan tidak terdeteksinya gangguan selama kehamilan atau
komplikasi yang dapat berakibat pada terancamnya kesehatan baik
bagi ibu maupun bayinya. Kematian Ibu dapat terjadinya jika risiko
tinggi kehamilan dan komplikasi kehamilan tidak diketahui secara
dini.
Faktanya tidak ada upaya pencegahan yang jelas dalam hal
penurunan angka komplikasi pada ibu hamil seperti pemberian tanda
pada ibu hamil dengan resiko ( tinggi, sedang, normal ), skrening
pada ibu hamil dengan komplikasi secara berkala.
Penyebabnya adalah kurangnya media penanda ibu hamil saat
deteksi resiko untuk menggolongkan jenis resiko, Kurangnya media
edukasi dan skrening berkelanjutan untuk ibu hamil dengan
komplikasi.
Berdasarkan laporan bulanan kesehatan Ibu dan Bayi sampai bulan
Juni 2021 angka komplikasi ibu hamil ada pada jumlah komulatf yaitu
192 kehamilan dari 566 ibu hamil yang normal yang menunjukkan
prosentase lebih dari 30 % dari ibu hamil normal.

19
Gambar 1.3 Data dukung Isu 1

Untuk itu perlu mengoptimalkan pelayanan kebidanan dalam upaya


pencegahan komplikasi pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Kayen
sehingga Pelayanan Publik dapat tercapai
2. Sulitnya mencari Rumah Sakit Rujukan untuk Ibu Hamil terkonfirmasi
Covid – 19 Di Puskesmas Kayen
Deskripsi Isu : Di masa pandemi ini banyak Rumah Sakit rujukan Covid
yang semua ruang isolasinya penuh serta ketersediaan oksigenasi yang
terbatas sehingga banyak rumah sakit menolak untuk menerima rujukan
ibu hamil dengan terkonfirmasi covid. Hal ini membuat persalinan
akhirnya dilakukan di Puskesmas dengan keterbatasan yang ada.
Hal ini dapat berdampak pada tidak hanya untuk keselamatan ibu
bersalin tetapi juga keselamatan bayi yang dikandungnya.
Dari Buku Persalinan Puskesmas Kayen Bulan Juli 2021 ada sekitar 3
ibu bersalin terkonfirmasi covid lahir di Puskesmas dan pada bulan
sebelumnya ada 1 kematian ibu bersalin dikarenakan covid 19. Dari
Chat What Apps dengan Bidan Koordinator tentang Kematian Ibu
bersalin karena Covid adalah 1 ibu bersalin dari Desa Brati

20
Gambar 1.4 Data dukung Isu 2
Untuk itu perlu koordinasi dan komunikasi yang baik antar
puskesmas dengan rumah sakit rujukan sehingga Whole of
Goverment dapat tercapai

3) Tidak Displinnya Bidan untuk datang tepat waktu dan ada di tempat
saat jam pelayanan di Puskesmas Kayen
Deskripsi Isu : Kebijakan faceprint bagi Petugas Puskesmas untuk
absensi dengan menunjukkan muka di media absensi Pagi di jam
06.00-07.15 dan pulang Jam 14.15 -16.00 .Namun pada faktanya
masih ada Bidan di puskesmas Kayen yang setelah absen pagi
pulang dulu ke rumah lalu datang lagi ke Puskesmas saat absen
pulang sehingga saat jam pelayanan ada yang tidak ada di tempat.
Penyebanya adalah kurangnya kesadaran dan kepatuhan dari
Pemberi layanan serta masih menggantungkan kepada rekan kerja
yang selalu ada di tempat sehingga mereka merasa hal itu tidak apa –
apa dan tidak berpengaruh kepada layanan.
Dampak dari hal ini adalah jam pelayanan menjadi terganggu sehingga
dapat mempengaruhi kualitas dari pelayanan yang sudah diberikan.
Pada keadaan darurat jika Bidan tidak ada maka dapat
membahayakan keselamatan ibu dan bayi.
Pihak yang terdampak adalah Rekan kerja, Ibu hamil dan pengguna jasa
layanan.
Berdasarkan Rekapan Absensi Bulan Juli 2021 dari bagian Tata Usaha
dan kondisi saat petugas tidak ada disaat jam pelayanan adalah
21
sebagai berikut :

Gambar 1.5. Data dukung Isu 3


Untuk itu Perlu meningkatkan kedisiplinan Bidan untuk datang tepat
waktu dan ada di tempat saat jam pelayanan di Puskesmas Kayen
sehingga Manajemen ASN dapat tercapai.

4) Kurangnya edukasi mengenai gizi ibu hamil untuk pencegahan Berat


Bayi Lahir Rendah ( BBLR ) Di Puskesmas Kayen
Deskripsi Isu : Banyak ibu hamil yang tidak mengerti kalau asupan yang
dikonsumsi dapat berpengaruh tidak hanya untuk dirinya sendiri namun
dapat berpengaruh untuk bayi yang sedang dikandungnya.
Ibu hamil masih beranggapan ketika dia masih merasakan bayinya
basih berdetak maka bayi itu baik-baik saja.
Faktanya banyak ibu hamil yang masih menganggap kalau walaupun
dia kurus bayinya tetap sehat jika dia tetap makan apa saja tanpa
mengetahui kandungan dari apa yang dikonsumsi.
Penyebab masalah ini adalah kurangnya edukasi tentang gizi ibu hamil
serta adat yang masih ada di masyarakat mengenai pantangan makan
untuk ibu hamil.
Hal ini dapat berdampak pada terjadinya komplikasi baik itu pada ibu
hamil itu sendiri ataupun dengan anak yang dikandungnya seperti
dapat menyebabkan terjadinya BBLR
Pihak yang terdampak adalah ibu hamil itu sendiri, bayi, keluarga, bidan
22
dan puskesmas.
Berdasarkan Laporan bulanan kesehatan Ibu dan Anak Kasus ibu hamil
dengan KEK di wilayah kerja Puskesmas Kayen sampai Juli 2021
mencapai 11 ibu hamil dengan KEK dari 566 Ibu hamil normal.
Untuk Kasus Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR ) Pada bayi ini sampai
Juli 2021 mencapai 14 kasus di Puskesmas Kayen dimana 5
diantaranya dari ibu dengan KEK.

Gambar 1.6. Data dukung Isu 4


Untuk itu perlu optimalisasi edukasi mengenai gizi ibu hamil untuk
pencegahan Berat Bayi Lahir Rendah ( BBLR ) Di Puskesmas Kayen
sehingga pelayanan publik dapat tercapai

5) Rendahnya Akseptor Metode Kontrasepsi jangka panjang ( MKJP )


pada Pasangan Usia Subur ( PUS) di wilayah Puskesmas Kayen

Di wilayah kerja Puskesmas Kayen banyak Pasangan usia subur yang


memakai alat kontrasepsi jangka pendek seperti Pil, Suntik, Kondom
ataupun lainnya yang memiliki tingkat efektifitasan yang rendah.

Hanya sedikit Pasangan usia subur yang memilik kontrasepsi jangka


panjang seperti IUD/ Spiral, MOW/MOP, dan Implant.

Hal ini disebabkan karena masih takutnya Pasangan Usia Subur untuk
memakai Metode Kontrasepsi jangka panjang karena kurangnya
23
pengetahuan tentang Metode Kontrasepsi jangka panjang.

Hal ini dapat berdampak pada beberapa hal seperti bagi ibu multipara
dan grandemultipara dapat menyebabkan meningkatnya resiko
terkena penyakit akibat ketidak seimbangan hormon di dalam tubu
seperti tumor sampai pada kanker.
Dapat memberi kontribusi terhadap peningkatan/ meledaknya jumlah
penduduk akibat kegagalan dari Alat kontrasepsi jangka pendek.
Berdasarkan Laporan Bulanan Keluarga berencana ( KB ) Sampai Juni
2021 ini dengan sasaran 17.719 capaian untuk IUD hanya 732 MOP
=110 , mow 727, suntik 6.864, menunjukkan bahwa PUS lebih memilih
kontrasepsi jangka pendek dibandingkan dengan kontrsepsi jangka
panjang.

Gambar 1.7. Data dukung Isu 5


Untuk itu Perlu Optimalisasi Edukasi tentang Metode Kontrasepsi jangka
panjang ( MKJP ) pada Pasangan Usia Subur ( PUS) di wilayah
Puskesmas Kayen sehingga pelayanan publik dapat tercapai.

Tabel 1.1 Identifikasi Isu

No Identifikasi Isu Sumber Kondisi Saat Ini Kondisi


Isu yang
Diharapkan

24
1 Belum optimalnya Pelayanan pelayanan Optimalnya
pelayanan Publik kebidanan yang pelayanan
kebidanan dalam kurang optomal kebidanan
upaya pencegahan dalam upaya dalam upaya
komplikasi pada ibu pencegahan pencegahan
hamil di Puskesmas komplikasi pada ibu Komplikasi
Kayen hamil di Puskesmas pada ibu hamil
Kayen di Puskesmas
Kayen
2 Sulitnya mencari Whole of mencari Rumah Kemudahan
Rumah Sakit Sakit Rujukan yag akses merujuk
Goverment
Rujukan untuk Ibu sulit untuk Ibu ke Rumah sakit
Hamil terkonfirmasi Hamil terkonfirmasi untuk Ibu Hamil
Covid – 19 Di Covid – 19 Di terkonfirmasi
Puskesmas Kayen. Puskesmas Kayen. Covid – 19 Di
Puskesmas
Kayen.
3 Tidak Displinnya Manajemen Ketidakpatuhan Displinnya
Bidan untuk ASN Bidan untuk Bidan untuk
datang tepat datang tepat datang tepat
waktu dan ada di waktu dan ada di waktu dan
tempat saat jam tempat saat jam ada di tempat
pelayanan di pelayanan di saat jam
Puskesmas Puskesmas pelayanan di
Kayen Kayen Puskesmas
Kayen
4 Kurangnya edukasi Pelayanan Edukasi yang Optimalnya
mengenai gizi ibu Publik kurang mengenai edukasi
hamil untuk gizi ibu hamil untuk mengenai gizi
pencegahan Berat pencegahan Berat ibu hamil untuk
Bayi Lahir Rendah Bayi Lahir Rendah ( pencegahan

25
( BBLR ) Di BBLR ) Di Berat Bayi
Puskesmas Kayen Puskesmas Kayen Lahir Rendah (
BBLR ) Di
Puskesmas
Kayen
5 Rendahnya Pelayanan Angka Akseptor Meningkatnya
Akseptor Metode Publik Metode Akseptor
Kontrasepsi jangka Kontrasepsi jangka Metode
panjang ( MKJP ) panjang ( MKJP ) Kontrasepsi
pada Pasangan yang rendah pada jangka panjang
Usia Subur ( PUS) Pasangan Usia ( MKJP ) pada
di wilayah Subur ( PUS) di Pasangan Usia
Puskesmas Kayen wilayah Subur ( PUS)
Puskesmas Kayen di wilayah
Puskesmas
Kayen

D. Perumusan dan Penetapan Isu ( masalah )


1. Isu
a) Belum optimalnya pelayanan kebidanan dalam upaya pencegahan
komplikasi pada ibu hamil di Puskesmas Kayen ( Pelayanan Publik )

b) Sulitnya mencari Rumah Sakit Rujukan untuk Ibu Hamil terkonfirmasi


Covid – 19 Di Puskesmas Kayen (Whole of Government)
c) Tidak Displinnya Bidan untuk datang tepat waktu dan ada di tempat saat
jam pelayanan (Manajemen ASN)
d) Kurangnya edukasi mengenai gizi ibu hamil untuk pencegahan Berat
Bayi Lahir Rendah (BBLR) Dipuskesmas Kayen ( Pelayanan Publik )
e) Rendahnya Akseptor Metode Kontrasepsi jangka panjang ( MKJP )
pada Pasangan Usia Subur ( PUS) di wilayah Puskesmas Kayen (
Pelayanan Publik )

2. Analisis Isu

26
Berdasarkan identifikasi isu yang telah ada, maka selanjutnya akan
dilakukan proses analisis isu menggunakan analisis APKL dan analisis
USG untuk menentukan isu prioritas yang akan dicarikan solusi.
a) Analisis Kriteria Isu Menggunakan APKL
(Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan)
Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan
dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkat aktual, problematik,
kekhalayan, dan kelayakan dari isu-isu yang ditemukan di UPTD
Puskesmas Kayen.

Tabel 1.2 Tabel Parameter APKL

No Indikator Keteranga
n
Isu yang sering terjadi atau dalam proses
1 Aktual (A) kejadian yang sedang hangat dibicarakan di
kalangan masyarakat
Isu yang memiliki dimensi masalah yang
2 Problematik (P) kompleks sehingga perlu dicarikan segera
solusinya
Isu yang secara langsung menyangkut hajat
3 Kekhalayakan (K)
hidup orang banyak
4 Layak (L) Isu yang masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan
Masalahnya
Analisis APKL dilakukan dengan memberikan tanda ( v ) dan ( - ) pada
masing- masing kriteria aktual, problematik, kelayakan, dan
kekhalayan. Setelah diberikan tanda pada setiap kriteria maka
selanjutnya akan menentukan apakah isu tersebut memenuhi syarat
atau tidak untuk masuk dalam perioritas isu.

Tabel 1.3 Penetapan Isu dengan APKL

No Isu Kriteria Skor Ket


A P K L
27
1. Belum optimalnya pelayanan kebidanan √ √ √ √ Ya
dalam upaya pencegahan komplikasi
pada ibu hamil di Puskesmas Kayen
2. Sulitnya mencari Rumah Sakit Rujukan √ √ √ √ Ya
untuk Ibu Hamil terkonfirmasi Covid – 19
Di Puskesmas Kayen.
3. Tidak Displinnya Bidan untuk datang √ √ √ - Tida
k
tepat waktu dan ada di tempat saat jam
pelayanan di Puskesmas Kayen
4. Kurangnya edukasi mengenai gizi ibu √ √ √ √ Ya
hamil untuk pencegahan Berat Bayi Lahir
Rendah ( BBLR ) Di Puskesmas Kayen
5. Rendahnya Akseptor Metode √ √ - √ Tidak
Kontrasepsi jangka panjang ( MKJP )
pada Pasangan Usia Subur ( PUS) di
wilayah Puskesmas Kayen

Keterangan : Aktual, Problematik , Kekhalayakan, KeLayakan


Berdasarkan analisis APKL pada tabel di atas, maka peringkat 1 – 3
dapat dijadikan isu utama yang selanjutnya akan di analisis USG, ketiga
isu tersebut adalah :

• Belum optimalnya pelayanan kebidanan dalam upaya pencegahan


komplikasi pada ibu hamil di Puskesmas Kayen

• Sulitnya mencari Rumah Sakit Rujukan untuk Ibu Hamil terkonfirmasi


Covid – 19 Di Puskesmas Kayen.

• Kurangnya edukasi mengenai gizi ibu hamil untuk pencegahan


Berat Bayi Lahir Rendah ( BBLR ) Di Puskesmas Kayen
b) Analisis Prioritas Isu Menggunakan USG (Urgency,Seriousness dan
Growth)
Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan memenuhi kriteria,
yang kemudian isu-isu tersebut dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan
28
analisis USG. Parameter yang digunakan untuk menentukan prioritas yaitu
menggunakan skala linkert tabel berikut :

Tabel 1.4 Indikator USG

No Komponen Keterangan

1 Urgency Seberapa mendesak isu tersebut dibahas


dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta
seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah
yang menyebabkan isu
2 Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas
dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
ditimbulkan masalah-masalah lain kalaumasalah
penyebab isu tidak dipecahkan (bisa
mengakibatkan masalah lain)
3 Growth Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah
penyebab isu akan semakin memburuk jika
dibiarkan

Analisis USG dilakukan dengan memberikan nilai dalam rentang 1 - 5 pada


masing-masing komponen Urgency, Seriousness, dan Growth. Setelah
diberikan nilai pada setiap komponen tersebut maka selanjutnya nilai – nilai
tersebut dijumlahkan kemudian dibuat rangking dari isu yang ada.

Table 1.5 Penetapan Isu dengan USG

No Isu U S G JML Rang


1. Belum optimalnya pelayanan kebidanan 5 5 5 15 1

29
dalam upaya pencegahan komplikasi pada
ibu hamil di Puskesmas Kayen
2. Sulitnya mencari Rumah Sakit Rujukan 5 4 3 12 3
untuk Ibu Hamil terkonfirmasi Covid – 19 Di
Puskesmas Kayen.
3. Kurangnya edukasi mengenai 5 4 4 13 2
gizi ibu
hamil untuk pencegahan Berat Bayi Lahir
Rendah ( BBLR ) Di Puskesmas Kayen
Keterangan: berdasarkan Skala Linkert: 1 – 5
1 = sangat kecil, 2 = kecil, 3 = sedang, 4 = besar, 5 = sangat besar.

U ( Urgent ) : Mendapatkan Score 5 karena bersifat mendesak dan


sangat penting berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan bayi yang di
kandungnya sehingga butuh tindakan penyelesaian segera.
S ( Seriuously) : Mendapatkan nilai 5 Karena masalah ini serius
karena tidak hanya menyangkut keselamatan ibu juga kesehatan dan
keselamatan bayi yang ada dalam kandungan ibu
G ( Grow ) : Mendapat nilai 5 Karena jika masalah ini tidak
diselesaikan maka dapat menimbulkan masalah yang lebih besar dan lebih
serius lagi baik untk ibu hamil sendiri ataupun untuk bayi yang
dikandungnya seperti dapat memberi kontribusi terhadap peningkatan
angka kematian ibu atau bayi.
Dari hasil analisis APKL dan USG, ditetapkan isu prioritas yang dipilih
dan ditindaklanjuti dengan gagasan rencana kegiatan yang akan dilakukan
untuk mengatasi isu tersebut. Hasil perumusan isu yang terpilih adalah
“ Belum optimalnya pelayanan kebidanan dalam upaya
pencegahan komplikasi pada ibu hamil di Puskesmas Kayen”.

Penyebab permasalahan selanjutnya akan didiagnosa menggunakan


fish bone diagram. Diagram ini merupakan merupakan suatu alat untuk
mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail
semua penyebab yang berhubungan dengan suatu permasalahan. Kategori
30
penyebab permasalahan yang digunakan sebagai start awal meliputi :
Manpower (sumber daya manusia), Material (bahan baku),
Method(metode), dan Millieu (lingkungan) atau melalu pendekatan lain
yang dimantapkan melalui brainstorming bersama rekan kerja di instansi,
sehingga hasil fish bone diagram dapat dirumuskan sebagai berikut

31
DIAGRAM FISHBONE

MA N METHODE

Deteksi dini faktor resiko


untuk pencegahan
Adanya Bidan yang kurang
komplikasi kehamilan yang
kompeten dalam memberikan
kurang optimal Belu m
pelayanan kebidanan
op timaln ya
Belum ada SOP Pencegahan
Pengetahuan ibu hamil p elayan an
tentang komplikasi komplikasi pada kehamilan
kehamilan yang kurang keb id an an
d alam up aya
p en cegah an
Mitos di dalam masyarakat yang Tidak Ada leafleat, banner komp likasi
salahSistem
tentang komplikasi
Informasi Diklat
belum tersedia p ad a ib u
kehamilan Terjadinya tumpang tindih data
Tidak adanya lembar screning h amil d i
Data Manual
bertahap pada pem. Ibu hamil
dg resiko Komplikasi Pu skesmas
K ayen
Penggunaan gelang penanda
golongan ibu hamil yang
belum optimal

MILLIEU MATERIAL

Gambar 1.8 Diagram Fishbone


32
Berdasarkan analisis tersebut, maka akan tampak akar – akar masalah dari setiap
aspek sehingga akan mempermudah analisis penyelesaian masalah. Berikut
merupakan penjelasan dari hasil root cause analysis yang telah dilakukan.
Tabel 1.6 Cause analisis
No Aspek Root Cause ( Akar masalah )
1. Man Adanya Bidan yang kurang kompeten dalam
memberikan pelayanan kebidanan di Puskesmas
Kayen membuat pelayanan kebidanan tidak dapat
diberikan secara optimal apalagi untuk mengetahui
sejak dini adanya komplikasi pada ibu hamil yang
diperiksanya sehingga berpengaruh terhadap
keberlanjutan dari pemantauan ibu hamil tersebut
selain itu ada ketidak disiplinan dalam pencatatan
hasil pemeriksaan pada buku KIA sehingga dapat
mempengaruhi pemantaun ibu hamil hamil
tersebut
Pengetahuan ibu hamil tentang komplikasi
kehamilan yang kurang karena minat baca buku
KIA yang kurang membuat ibu hamil kurang
waspada terhadap kemungkinan komplikasi yang
akan timbul akibat kurang tahu tentang komplikasi
yang dapat terjadi selama kehamilan, tidak tahu
tindakan apa yang diperlukan untuk mencegah
komplikasi tersebut.
2. Material Penggunaan gelang penanda golongan resiko ibu
hamil yang belum optimal di Puskesmas Kayen
dikarenakan ibu hamil merasa malu memakai
gelang tersebut serta kurang nyaman untuk
dikenakan terus oleh ibu hamil dan gampang rusak
sehingga penggunaannya tidak bisa bertahan
lama.
Tidak adanya lembar screning bertahap pada

33
pemerikasaan Ibu hamil dengan komplikasi di
Puskesmas Kayen karena selama ini hanya ada
satu lembar screning dan itu hanya dilakukan di
awal kehamilan saja dan tidak ada form untuk
screning selanjutnya setelah therapi sehingga sulit
mengetahui perkembangan yang baik setelah
dilakukan therapi baik berupa edukasi atau obat.
Belum ada leafleat tentang komplikasi pada
kehamilan sehingga media edukasi ibu hamil
kurang karena informasi hanya bisa didapat dari
buku periksa KIA.
3. Methode Deteksi dini faktor resiko untuk pencegahan
komplikasi kehamilan yang kurang optimal di
Puskesmas Kayen. Kegiatan deteksi dini faktor
risiko ibu hamil merupakan salah satu upaya
penanganan awal untuk menemukan kasus ibu
hamil yang mempunyai faktor resiko dan
komplikasi kebidanan sehingga akan lebih awal
ditangani. Jika upaya ini dilakukan secara
maksimal maka ibu hamil dengan faktor resiko
akan lebih awal ditemukan dan selanjutnya akan
segera diberikan edukasi dan therapi sehingga
dapat mencegah timbulnya komplikasi lebih lanjut.
SOP deteksi dini komplikasi dalam upaya
pencegahan komplikasi pada kehamilan yang ada
dinilai belum optimal jika dipakai dalam upaya
pencegahan komplikasi pada ibu hamil. SOP
merupakan salah satu acuan yang digunakan
dalam pelaksanaan asuhan kebidanan sehingga
ketika SOP ini dibuat tidak optimal maka tidak ada
acuan yang jelas dalam melakukan upaya
pencegahan komplikasi pada kehamilan ini.
4. Milieu/enviroment Mitos di dalam masyarakat yang salah tentang

34
komplikasi kehamilan sehingga membuat
kurangnya dukungan dari masyarakat dan
keluarga tentang pencegahan komplikasi pada
kehamilan

Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka rumusan isu yang akan diusulkan
adalah: “Kurang optimalnya pelayanan kebidanan dalam upaya
pencegahan komplikasi pada ibu hamil di Pusekesmas Kayen”.Isu tersebut
didasari oleh beberapa akar masalah yang ada.
Dampak yang akan ditimbulkan jika isu tidak ditangani yaitu :

a. Bagi masyarakat
1. Kemungkinan ibu hamil yang mempunyai resiko dalam kehamilannya jika
tidak mendapat pelayanan kebidanan maksimal dapat mengakibatkan
timbulnya komplikasi kehamilan yang lebih serius.
2. Kemungkinan komplikasi dalam kehamilan dapat membahayakan tidak
hanya untuk kondisi ibu hamil itu sendiri namun juga bayi yang
dikandungnya.

b. Bagi petugas
1. Dianggap tidak betanggung jawab dan profesional
2. Hilangnya kepercayaan atasan terhadap kinerja petugas

c. Bagi Organisasi
1. Indikator kinerja tidak tercapai
2. Tidak tercapainya visi dan misi organisasi

35
BAB II

CAPAIAN AKTUALISASI

A. Rancangan Aktualisasi dan Realisasi Kegiatan

Kegiatan-kegiatan yang sudah dirancang sebelumnya akan dilaksanakan dari tanggal 02 September 2021 – 13 Oktober 2021. Kegiatan
tersebut dirancang untuk memecahkan permasalahan masing-masing akar masalah yang telah ditemukan berdasarkan hasil diagram
fishbone. Dalam pelaksanaannya, semua kegiatan sudah dilaksanakan dan menghasilkan output yang sesuai dengan rancangan
sebelumnya meskipun ada pergeseran waktu pelaksanaan pada beberapa kegiatan. Secara rinci jadwal pelaksanaan aktualisasi dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.1 Jadwal Rancangan Aktualisasi dan Realisasinya

No Kegiatan BULAN
SEPTEMBER OKTOBER
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1
3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3
1 Persiapan dan Perencanaan
Kegiatan.
2 Merevisi SOP Tentang Deteksi dini
untuk Pencegahan Komplikasi pada
Ibu hamil
3 Membuat Lembar screning lanjutan,
stiker warning untuk pencegahan
komplikasi pada ibu hamil .
4 Membuat leafleat, dan vidio grafis
sebagai sarana edukasi kepada ibu
hamil dan keluarga
5

36
Sosialisasi kepada semua Bidan
terkait langkah yang kita buat dalam
upaya pencegahan komplikasi pada
ibu hamil
6 Melakukan deteksi dini komplikasi
sesuai SOP serta penempelan
stiker warnning pada ibu hamil
dengan mengikusertakan keluarga
saat temu wicara.
7 Melaksanakan Kelas ibu hamil
dengan mengikutsertakan keluarga
supaya tidak hanya ibu hamil yang
mendapat informasi tentang
komplikasi kehamilan tetapi juga
keluarganya
8 Melakukan evaluasi dan pembuatan
laporan kegiatan optimalisasi
Pelayanan Kebidanan dalam upaya
pencegahan komplikasi pada ibu
hamil.

Keterangan :
: Rencana Kegiatan

: Realisasi Kegiatan

: Hari Libur

37
Tabel 2.2 Realisasi Rancangan Kegiatan Aktualisasi

NO KEGIATAN PERENCANAAN REALISASI PENJELASAN


1 Persiapan dan Perencanaan Kegiatan. 2-3 September 2021 Tidak ada perubahan Sesuai dengan jadwal
( Sumber : SKP dan Inovasi )
2 Merevisi SOP Tentang Deteksi dini untuk 4,6,7 September 2021 Tidak ada perubahan Sesuai dengan jadwal
Pencegahan Komplikasi pada Ibu hamil (Sumber
: SKP)
3 Membuat Lembar screning lanjutan, stiker 7,8,9 September 2021 Tidak ada perubahan Sesuai dengan jadwal
warning untuk pencegahan komplikasi pada ibu
hamil .
( Sumber : SKP dan Inovasi )
4 Membuat leafleat, dan vidio grafis sebagai sarana 9,10,11 September 2021 Tidak ada perubahan Sesuai dengan jadwal
edukasi kepada ibu hamil dan keluarga
( Sumber : Inovasi )
5 Sosialisasi kepada semua Bidan terkait langkah 13 September 2021 13 - 14 September Dari tahapan kegiatan ada
2021 persiapan pelaksanaan
yang kita buat dalam upaya pencegahan
sosialisasi dari pembuatan
komplikasi pada ibu hamil undangan, distribusi
undangan serta persiapan
( Sumber : SKP dan Inovasi )
alat dan bahan sosialisasi
maka ditambah satu hari di
tanggal 13 September
2021untuk persiapan dan

38
pelaksaan sosialisasinya di
tanggal 14 September 2021
6 Melakukan deteksi dini komplikasi sesuai SOP 14 September s/d 6 15 September s/d 6 Sesuai dengan kebutuhan
Oktober 2021 Oktober 2021
serta penempelan stiker warnning pada ibu hamil
dengan mengikusertakan keluarga saat temu
wicara.
( Sumber : SKP dan Inovasi )
7 Melaksanakan Kelas ibu hamil dengan 2 Oktober 2021 29 September 2021 Pelaksanaan kelas ibu hamil
di majukan karena di
mengikutsertakan keluarga supaya tidak hanya
tanggal 2 Oktober ada
ibu hamil yang mendapat informasi tentang Bintek untuk Bidan desa.
komplikasi kehamilan tetapi juga keluarganya
( Sumber : SKP dan Inovasi )
8 Melakukan evaluasi dan pembuatan laporan 7 s/d 13 Oktober 2021 Tidak ada perubahan Sesuai jadwal
kegiatan optimalisasi Pelayanan Kebidanan
dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu
hamil.
( Sumber : SKP dan Inovasi )

39
B. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Berdasarakan jadwal aktualisasi di atas, maka akan dijelakskan realisasi setiap tahapan
kegiatan yang sudah dilakukan dan output yang dihasilkan beserta tingkat
pencapaiannya. Ada setiap tahapan kegiatan yang direalisasikan dilengkapi dengan
bukti – bukti pendukungnya / Evidance base . Berikut adalah penjelasan lengkapnya :
Kegiatan 1 Persiapan dan Perencanaan Kegiatan.
( Sumber : SKP dan Inovasi )
Tahapan 1. Membuat jadwal bertemu dengan mentor
Kegiatan 2. Bertemu dan melakukan konsultasi dengan mentor
3. Menjelaskan rancangan aktualisasi yang akan dilakukan.
4. Meminta tanggapan dan masukan mentor.
5. Mencatat hasil pertemuan dan meminta tanda tangan pada
mentor pada lembar persetujuan.

Waktu 2 – 3 September 2021


Output 1. Konsep hasil/ notulen konsultasi
Kegiatan 2. Persetujuan Pelaksanaan kegiatan
3. SK Penugasan
Tingkat
Tercapai dan terealisasi 100 % dengan baik
Pencapaian
Uraian Kegiatan:
Kegiatan aktualisasi yang pertama penulis laksanakan adalah Persiapan
dan Perencanaan Kegiatan aktualisasi secara keseluruhan. Tahapan
pertama pada kegiatan ini adalah membuat janji untuk bertemu dengan
mentor untuk melakukan konsultasi dengan menghubungi mentor lewat
Whatapps. Selanjutnya Tahapan yang kedua adalah melakukan
konsultasi kegiatan aktualisasi dan persetujuan dengan Mentor. Selama
proses aktualisasi, penulis sudah melakukan konsultasi dengan baik dan
selalu menjalin komunikasi dan melakukan mentoring dengan Mentor.
Tahapan yang ketiga adalah Menjelaskan rancangan aktualisasi yang akan
kita lakukan kepada mentor supaya mentor dapat memberikan masukan
dan saran terkait aktualisasi yang akan kita lakukan.

40
Tahapan ke empat adalah meminta Mentor memberikan saran, masukan,
serta bimbingan terkait aktualisasi yang akan kita lakukan guna
menyempurnakan rencana kegiatan yang akan kita lakukan dalam
aktualisasi dalam tahap ini mentor menyetujui semua rencana kegiatan
yang akan kita lakukan serta tidak ada tambahan kegiatan karena sudah
dirasa cukup. Tahapan terakhir dari kegiatan ini adalah Mencatat hasil
pertemuan dan meminta tanda tangan pada mentor pada lembar
persetujuan pelaksanaan aktualisasi serta pembuatan SK Penugasanan
penulis untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi yang akan di tanda
tangani oleh Kepala puskesmas. Beberapa catatan Mentor terdapat dalam
kartu bimbingan aktualisasi. Output yang diperoleh adalah Konsep hasil/
notulen konsultasi, Persetujuan Pelaksanaan kegiatan dan SK Penugasan
dari Kepala Puskesmas.
Semua Tahapan dari Kegiatan ini sudah tercapai dan terealisasi
dengan baik, sesuai dengan hasil yang diharapkan.
BUKTI KEGIATAN

Whatapps membuat janji ketemuan dengan mentor

41
Konsultasi dengan mentor ( 03 September 2021 )

Menjelaskan kepada mentor mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan

42
OUTPUT

Notulen Kegiatan konsultasi berisi masukan dan tanggapan mentor

43
Lembar persetujuan kegiatan aktualisasi

44
Penandatangan SK Penugasan oleh Kepala Puskesmas

Surat Keputusan Penugasan Pelaksanaan Aktualisasi

Tabel 2.3 Bukti dan Output Pelaksanaan Kegiatan 1

45
Kegiatan 2 Merevisi SOP Tentang Deteksi dini untuk Pencegahan
Komplikasi pada Ibu hamil
(Sumber : SKP)

Tahapan 1. Melakukan konsultasi dengan kepala Puskesmas,


Kegiatan mentor dan pengelola KIA dan KB terkait revisi SOP
2. Mencari Referensi langkah dalam SOP baik melalui buku
ataupun internet.
3. Merancang Konsep revisi SOP
4. Melakukan revisi SOP
5. Meminta masukan persetujuan dan pengesahan Kepala
Puskesmas, Mentor terkait SOP yang sudah dibuat.
6. Mempublikasikan SOP dengan di tempel di dinding Ruang
periksa KIA dan KB

Waktu 4,6,7 September 2021


Output Adanya SOP Tentang pelayanan kebidanan untuk
Kegiatan Pencegahan Komplikasi pada Ibu hamil di Puskesmas Kayen

Tingkat
Tercapai dan terealisasi 100 % dengan baik
Pencapaian
Uraian Kegiatan:
Kegiatan aktualisasi yang Kedua penulis laksanakan adalah Merevisi SOP
Tentang Deteksi dini untuk Pencegahan Komplikasi pada Ibu hamil .
Tahapan pertama pada kegiatan ini adalah Melakukan konsultasi dengan
kepala Puskesmas, mentor dan pengelola KIA dan KB terkait revisi SOP. Tahapan
konsultasi dengan kepala Puskesmas terkait revisi SOP Tentang Deteksi
dini untuk Pencegahan Komplikasi pada Ibu hamil oleh penulis
dilaksanakan saat meminta tanda tangan surat penugasan pada kegiatan
pertama.

46
Tahapan yang kedua adalah Mencari Referensi langkah dalam SOP baik
melalui buku ataupun internet. Penulis meminta SOP yang terdahulu ke
bagian sekretariat mutu sebagai referensi selanjutnya mencari referensi
perbaikan SOP Lewat Buku Pedoman pelaksanaan pelayanan kebidanan
pada iu hamil serta lewat internet.
Tahap ketiga adalah Merancang Konsep revisi SOP. Tahapan ini penulis
memperhatikan pedoman dalam penyusunan SOP Serta tetap berkonsultasi
dengan mentor dan pengelola KIA dan KB dengan bahasa yang santun.
Bukti dari kegiatan ini adalah konsep SOP yang akan kita perbaiki
Tahapan yang keempat adalah melakukan revisi SOP yang dilakukan
penulis dengan menggunakan alat dan bahan dari Puskesmas. Output dari
kegiatan ini adalah adanya SOP Baru tentang Tentang Deteksi dini untuk
Pencegahan Komplikasi pada Ibu hamil yang beum ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas.
Tahapan kelima dari kegiatan ini Meminta masukan persetujuan dan
pengesahan Kepala Puskesmas, Mentor terkait SOP yang sudah dibuat.
Bukti dari kegiatan ini adalah adalah Kartu bimbingan aktualisasi dengan
Mentor (berisi catatan Mentor) dan notulensi pertemuan dengan pengelola
KIA dan KB
Tahapan terakhir dari kegiatan ini adalah Mempublikasikan SOP dengan di
tempel di dinding Ruang periksa KIA dan KB. Setelah pendapat pengesahan
SOP oleh Kepala puskesmas maka SOP itu kita gandakan. Selanjutnya
yang asli kita berikan ke sekretariat mutu dan yang copian dengan stempel
basah kita tempelkan di Ruang KIA dan KB.
Output dalam kegiatan ini adalah adanya SOP tentang Deteksi dini untuk
pncegahan komplikasi pada ibu hamil yang dijadikan acuan / pedoman
dalam pelaksanaan pelayanan kebidanan pada ibu hamil di Puskesmas
Kayen.
Semua Tahapan dari Kegiatan ini sudah tercapai dan terealisasi dengan
baik, sesuai dengan hasil yang diharapkan.

47
BUKTI KEGIATAN

Konsultasi dengan mentor

Konsultasi dengan pengelola KIA dan KB

48
Lembar konsultasi dengan mentor

49
Mencari Referensi langkah dalam SOP

Merancang konsep dan merevisi SOP

50
Meminta persetujuan dan pengesahan SOP

51
OUTPUT

52
53
SOP yang sudah disahkan dan ditandatangani Kepala Puskesmas

54
Penempelan SOP di Ruang KIA dan KB
Tabel 2.4 Bukti dan Output Kegiatan 2

55
Membuat Lembar screning lanjutan, stiker warning untuk
Kegiatan 3
pencegahan komplikasi pada ibu hamil .
( Sumber : SKP dan Inovasi )
Tahapan 1. Melakukan konsultasi dengan mentor dan Pengelola KIA
Kegiatan dan KB
2. Berkoordinasi dengan Kepala puskesmas terkait anggaran
pengadaan stiker warning dan lembar screning lanjutan
3. Mengumpulkan referensi konsep pembuatan Lembar
Screning lanjutan dan Stiker Warning.
4. Membuat Desain Stiker Warning
5. Menyusun Lembar Screning lanjutan sesuai sumber yang
terpercaya
6. Konsultasi dengan pengelola KIA tentang lembar screning
dan desain stiker warning yang dibuat.
7. Mencetakkan Stiker Warning yang sudah disetujui di
percetakan. Dan menggandakan lembar screning di
fotokopian.
8. Meletakkan Stiker warning dan Lembar screning lanjutan
Ruang periksa KIA dan KB
Waktu 7, 8, 9 September 2021
Output 1. Adanya lembar screning lanjutan.
Kegiatan 2. Adanya stiker warning untuk ibu hamil

Tingkat
Tercapai dan terealisasi 100 % dengan baik
Pencapaian
Uraian Kegiatan:
Kegiatan aktualisasi yang Ketiga penulis laksanakan adalah Membuat Lembar
screning lanjutan, stiker warning untuk pencegahan komplikasi pada ibu hamil.
Kegiatan ini terdiri atas delapan tahap kegiatan Tahapan pertama pada kegiatan
ini adalah Melakukan konsultasi dengan mentor dan Pengelola KIA dan KB
tentang konsep screning yang akan kita gunakan serta konsep dari stikr yang
akan dibuat.

56
Tahapan Kedua adalah Berkoordinasi dengan Kepala puskesmas terkait
anggaran pengadaan stiker warning dan lembar screning lanjutan. Untuk
tahun anggaran 2021 ini Puskesmas belum bisa memberikan biaya
pengadaan karena di akhir bulan. Rencana akan dimasukkan ke dalam DPA
BLUD tahun 2021. Untuk sementara pengadaan lembar screning warning
akan dicetak dengan print out puskesmas dan stiker akan dicetak dengan
biaya mandiri dari penulis.
Tahapan ketiga dari kegiatan ini adalah Mengumpulkan referensi konsep
pembuatan Lembar Screning lanjutan dan Stiker Warning. Untuk screning
lanjutan penulis memakai screning Resiko oleh puji rokhiyati dan utnuk stiker
akan diberi warna berdasarkan tingkatan resikonya.
Tahapan keempat adalah membuat desain Stiker Warning. Penulis berusaha
belajar menggunakan aplikasi coreldraw dalam pembuatan stiker dengan
berkerjasama dengan teman sejawat.
Tahapan kelima adalah Menyusun Lembar Screning lanjutan sesuai sumber
yang terpercaya. Selanjutnya ketika konsep dari stiker warning dan lembar
screning lanjutan sudah jadi maka tahapan keenam adalah berkonsultasi
dengan pengelola KIA dan KB tentang konsep yang kita buat untuk meminta
masukan, saran untuk perbaikan.
Tahapan Ketujuh adalah mencetak stiker warning di percetakan dan
menggandakan lembar screning lanjutan di fotokopian untuk dapat
dipergunakan untuk pelayanan kebidanan.
Tahapan terakhir dari kegiatan ini adalah meletakkan stiker warning serta
screning lanjutan yang sudah jadi di ruang Pemeriksaan KIA dan KB untuk
dapat dipergunakan untuk melakukan deteksi dini faktor resiko komplikasi
serta pemberian tanda pada ibu hamil berdasarkan jenis resiko / komplikasi
yang dialami selama kehamilan
Semua Tahapan dari Kegiatan ini sudah tercapai dan terealisasi dengan baik,
sesuai dengan hasil yang diharapkan

57
BUKTI KEGIATAN

konsultasi dengan mentor

Berkoordinasi dengan Kepala puskesmas terkait anggaran

58
Mencari referensi konsep pembuatan Lembar Screning lanjutan dan Stiker
Warning.

Membuat Desain Stiker Warning adn Menyusun Lembar Screning lanjutan


sesuai sumber yang terpercaya

59
Konsultasi dengan pengelola KIA tentang lembar screning dan desain
stiker warning yang dibuat.

Mencetakkan Stiker Warning yang sudah disetujui di percetakan

60
Meletakkan Stiker warning dan Lembar screning lanjutan Ruang periksa KIA dan
KB

61
Lembar konsultasi dengan mentor

62
OUTPUT

SKRIN IN G / DETEK SI DINI IBU RISIK O TINGGI


Nama :……… … … … … … … … ................................................. Alamat : ……… … … … …....................................................
Umur Ibu : ……… … … … … … … …. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Kec/Kab : ………............... … … … … … … ….........................
Pendidikan : ……… … … … … … … …. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pek erjaan : ……… … … … … … … … … … … … … ....................
Hamil Ke ………...................H aid Terakhir tgl …….........… … … ….. . . . . . . . . . . Perkiraan Persalinan tgl…… … … … … ....................................
Periksa I
Umur Kehamilan : ..................bln Di:..................................................................................................
II III

KEL NO. Masalah/ F akt or Risiko SKOR Tanggal Periksa


F.R.
Skor awal ibu hamil 2
I 1 Terlalu muda, hamil < 16 th 4
2 Terlalu tua, hamil > 35 th 4
Terlalu lambat hamil I, kawin > 4 th 4
3 Terlalu lama hamil lagi (> 10 th) 4
4 Terlalu cepat hamil lagi (< 2 th) 4
5 Terlalubany ak anak, 4 / lebih 4
6 Terlalu tua, umur > 35 th 4
7 Terlalu pendek < 145 cm 4
8 Pernah gagal kehamilan 4
9 Pernah melahirk an dengan :
a. Tarikan tang / vakum 4
b. Uri dirogoh 4
c. Diberi infus / Transfusi 4
10 Pernah Operas i Sesar 8
II 11 Penyakit pada ibu hamil :
a. Kurang Darah b. Malaria 4
c. TBC Paru d. Payah Jantung 4
e. Kencing Manis (Diabet es) 4
f. Penyakit Menular Seksual 4
12 Bengkak pada muka/tungk ai dan tekanan 4
darah tinggi
13 Hamil kembar 2 atau lebih 4
14 Hamil kembar air (Hydram nion) 4
15 Bayi mati dalam kandungan 4
16 Kehamilan lebih bulan 4
17 Letak sungsang 8
18 Letak lintang 8
19 Perdarahan dalam kehamilan ini 8
20 Preeklam ps ia Berat / Kejang-2 8
JUMLA H SKOR
Keterangan : Score 2 : Kehamilan Normal
Score 4-10 : Kehamilan Resiko Sedang
Score > 10 : Kehamilan Resiko Tinggi

Lampiran Screning Warning

63
RESIKO TINGGI

HPHT :
1 HPL :
JENIS RESIKO : Gambar 2.21 Stiker Warning

RESIKO SEDANG

HPHT :
HPL :
JENIS RESIKO :

HAMIL NORMAL

HPHT :
HPL :
KEHAMILAN
AMAN........!!!
Gambar 2.21 Stik er Warning

Stiker Warning
Tabel 2.5 Bukti dan Output Kegiatan 3

64
Kegiatan 4 Membuat leafleat, dan vidio grafis sebagai sarana
edukasi kepada ibu hamil dan keluarga
( Sumber : Inovasi )
Tahapan 1. Melakukan Konsultasi dengan mentor.
Kegiatan 2. Berkoordinasi dengan Kepala puskesmas terkait
anggaran pengadaan Leafleat
3. Mencari Referensi materi pembuatan leafleat dan
vidio grafis.
4. Merancang isi dan desain dari leafleat dan vidio grafis
5. Mengkonsultasikan konsep leafleat dan vidio grafis ke
mentor untuk mendapat masukan dan persetujuan.
6. Mencetak Leafleat di Percetakan.
7. Mempublikasikan vidio grafis yang dibuat di Grup WA
Puskesmas, FB Puskesmas serta WA Ibu hamil per
desa.
8. Mempublikasikan Leafeat lewat diletakkan di Ruang
tunggu periksa dan di dekat pendaftaran.

Waktu 9,10,11 September 2021


Output 1. Adanya Leafleat tetang komplikasi kehamilan
Kegiatan 2. Adanya Vidio grafis berisikan komplikasi kehamilan.

Tingkat
Tercapai dan terealisasi 100 % dengan baik
Pencapaian

Uraian Kegiatan:
Kegiatan aktualisasi yang keempat penulis laksanakan adalah Membuat
leafleat, dan vidio grafis sebagai sarana edukasi kepada ibu hamil dan
keluarga
Tahapan pertama pada kegiatan ini adalah Melakukan Konsultasi dengan
mentor tentang konsep leafleat dan vidio grafis yang dibuat. Konsultasi
dengan mentor dilakukan dengan sopan dan santun.

65
Tahapan yang kedua adalah Berkoordinasi dengan Kepala puskesmas
terkait anggaran pengadaan Leafleat. Untuk tahun anggaran 2021 ini
Puskesmas belum bisa memberikan biaya pengadaan karena di akhir
bulan. Rencana akan dimasukkan ke dalam DPA BLUD tahun 2021.
Untuk sementara pengadaan dicetak dengan biaya mandiri dari penulis.
Tahapan ketiga adalah Mencari Referensi materi pembuatan leafleat dan
vidio grafis. Referensi diperoleh dari internet dan buku tentenag
komplikasi pada kehamilan.
Tahapan keempat adalah Merancang isi dan desain dari leafleat dan vidio
grafis dengan menggunakan aplikasi photoshope dan untuk vidionya
dengan menggunakan kine master.
Tahapan kelima dari kegiatan ini adalah Mengkonsultasikan konsep
leafleat dan vidio grafis ke mentor untuk mendapat masukan dan
persetujuan untuk menggunakannya sebagai sarana edukasi.
Tahapan keenam adalah Mencetak Leafleat di Percetakan.
Tahapan Ketujuh dari kegiatan ini adalah Mempublikasikan vidio grafis
yang dibuat di Grup WA Puskesmas, FB Puskesmas serta WA Ibu hamil
per desa. Sebelumnya Vidio dishare lewat grup Whatapps di grup Bidan
selnjutnya bidan desa akan mempublikasikannya ke grup Ibu hamil
perdesa.
Tahapan kedelapan adalah Mempublikasikan Leafeat lewat diletakkan di
Ruang tunggu periksa dan di dekat pendaftaran di Puskesmas Kayen.
Semua Tahapan dari Kegiatan ini sudah tercapai dan terealisasi dengan
baik, sesuai dengan hasil yang diharapkan

66
BUKTI KEGIATAN

Konsultasi dengan mentor.

Mencari Referensi materi pembuatan leafleat dan vidio grafis.

67
Merancang isi dan desain dari leafleat dan vidio grafis

68
Konsultasi konsep leafleat dan vidio grafis ke mentor untuk mendapat
masukan dan persetujuan.

Mencetak Leafleat di Percetakan.

69
Mempublikasikan vidio grafis yang dibuat di Grup WA Puskesmas, FB
Puskesmas serta WA Ibu hamil per desa.

70
Mempublikasikan Leafeat lewat diletakkan di Ruang tunggu periksa dan di dekat
pendaftaran.

71
OUTPUT

72
Leafleat Komplikasi Kehamilan

73
Link Youtube :

https://youtu.be/IHtdGx_CLik

Vidio Grafis Komplik asi Kehamilan

Tabel 2.6 Bukti dan Output Kegiatan 4

74
Kegiatan 5 Sosialisasi kepada semua Bidan terkait langkah yang kita
buat dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu hamil
( Sumber : SKP dan Inovasi )
Tahapan 1. Konsultasi dengan kepala Puskesmas dan mentor
Kegiatan terkait persiapan dan jadwal sosialisasi
2. Memberi undangan kepada mentor, penaggungjawab
upaya dan semua Bidan
3. Menyiapkan materi yang akan disampaikan.
4. Pelaksanaan Sosialisasi
5. Mempresentasikan kegiatan yang akan kita lakukan
dan media apa saja yang telah kita buat untuk upaya
pencegahan komplikasi pada ibu hamil.
6. Melakukan sesi tanya jawab berkaitan kegiatan yang
akan dilakukan.
7. Mencatat hasil pertemuan dalam Notulen Rapat.
Waktu 13 - 14 September 2021
Output Berita Acara hasil pelaksanaan sosialisasi

Kegiatan .

Tingkat
Tercapai dan terealisasi 100 % dengan baik
Pencapaian

Uraian Kegiatan:

Kegiatan aktualisasi yang Kelima penulis laksanakan adalah Sosialisasi

kepada semua Bidan terkait langkah yang kita buat dalam upaya

pencegahan komplikasi pada ibu hamil

Pada kegiatan ini ada penambahan hari berkaitan dengan adanya

persiapan dan perencanaan kegiatan sosialisasi

75
Tahapan pertama dari kegiatan ini adalah Konsultasi dengan kepala
Puskesmas dan mentor terkait persiapan dan jadwal sosialisasi.
Karena kepala Puskesmas saat itu sedang dirawat di Rumah sakit jadi
tidak bisa melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas sehingga
konsultasi didelegasikan Kepada KaSubat TU Puskesmas Kayen
dalam hal ini adalah mentor dari Aktualisasi ini
Tahapan kedua dari kegiatan ini adalah Memberi undangan kepada
mentor, penaggungjawab upaya dan semua Bidan. Undangan dalam
bentuk WA yang dikirim lewat WA grup. Dilakukan satu hari sebelum
kegiatan dilakukan
Tahapan ketiga dari kegiatan ini adalah Menyiapkan materi yang akan
disampaikan. Materi yang akan disampaikan dalam sosialisasi kali ini
adalah mengenai SOP yang sudah direvisi, Stiker Warning yang akan
digunakan serta leafleat dan vidio grafis yang akan dijadikan sarana
untuk edukasi.
Tahapan keempat dari kegiatan ini adalah Pelaksanaan Sosialisasi
yang dilakukan pada tanggal 14 September 2021
Tahapan Kelima dari kegiatan ini adalah Mempresentasikan kegiatan
yang akan kita lakukan dan media apa saja yang telah kita buat untuk
upaya pencegahan komplikasi pada ibu hamil.
Tahapan keenam dari kegiatan ini adalah Melakukan sesi tanya jawab
berkaitan kegiatan yang akan dilakukan.
Tahapan terakhir dari kegiatan ini adalah Mencatat hasil pertemuan
dalam Notulen Rapat.
Semua Tahapan dari Kegiatan ini sudah tercapai dan terealisasi
dengan baik, sesuai dengan hasil yang diharapkan

76
BUKTI KEGIATAN

Konsultasi dengan kepala Puskesmas dan mentor terkait persiapan dan jadwal
sosialisasi

77
Menyiapkan materi yang akan disampaikan.

Memberi undangan kepada mentor, penaggungjawab upaya dan semua


Bidan

78
Pelaksanaan Sosialisasi

Mempresentasikan kegiatan yang akan kita lakukan dan media apa saja
yang telah kita buat

79
Mencatat hasil pertemuan dalam Notulen Rapat.

80
OUTPUT/ EVIDACE BASE

Undangan Sosialisasi

Dok umentasi Kegiatan

81
Notula Sosialisasi

82
Daftar hadir k eggiatan

83
84
85
Berita Acara Laporan Hasil Kegiatan Sosialisasi

Tabel 2.7 Bukti dan Output Kegiatan 5

86
Kegiatan 6 Melakukan deteksi dini komplikasi sesuai SOP serta penempelan
stiker warnning pada ibu hamil dengan mengikusertakan keluarga
saat temu wicara.
( Sumber : SKP dan Inovasi )
Tahapan 1. Melakukan persiapan pelayanan.
Kegiatan 2. Memanggil Ibu dan keluarga masuk ruang periksa.
3. Anamnesa Ibu dan Keluarga
4. Melakukan pemeriksaan sesuai dengan SOP yang berlaku.
5. Mengisi lembar screning dan menempelkan ke buku periksa ibu
6. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan pendamping
7. Menempelkan stiker warning di buku KIA ibu sesuai golongan
resiko
8. Konseling terkait kondisi ibu.
9. Evaluasi dengan tanya jawab kepada ibu dan pendamping.
10. meminta ibu mengisi survey kepuasan pelanggan pada form
yang sudah ada.
11. Mengisi cheklist kesesuaian antara pelayanan dengan SOP yang
ada.
Waktu 15 September s/d 6 Oktober 2021
Output • Laporan hasil pemeriksaan ibu hamil
Kegiatan • Tertempelnya stiker warning pada buku periksa pasien
• Lembar survey kepuasan pasien yang sudah terisi
Tingkat
Tercapai dan terealisasi 100 % dengan baik
Pencapaian

Uraian Kegiatan:
Kegiatan aktualisasi yang enam adalah penulis laksanakan adalah Melakukan deteksi
dini komplikasi sesuai SOP serta penempelan stiker warnning pada ibu hamil dengan
mengikusertakan keluarga saat temu wicara.
Tahap pertama dari kegiatan ini adalah Melakukan persiapan pelayanan. Persiapan
meliputi persiapan alat dan bahan, tempat serta catatan rekam medis pasien.

87
Tahapan kedua dari kegiatan ini adalah Memanggil Ibu dan keluarga masuk ruang
periksa. Pemanggilan pasien / ibu hamil berdasarkan nomor urut yang sidah
ditetapkan lewat aplikasi Simpustu Puskesmas
Tahapan ketiga dari kegiatan ini adalah Anamnesa Ibu dan Keluarga. Anamnesa ini
adalah untuk menentukan asuhan serta untuk menggali kemungkinan faktor resiko
atau komplikasi yang dapat terjadi pada ibu untuk dapat menentukan jenis tingkatan
resiko.
Tahapan keempat dari kegiatan ini adalah Melakukan pemeriksaan sesuai dengan
SOP yang berlaku. SOP yang digunakan adalah SOP yang sudah penulis revisi serta
mendapat persetujuan dari Kepala Puskesmas.
Tahapan kelima dari kegiatan ini adalah Mengisi lembar screning dan menempelkan
ke buku periksa ibu. Setelah tahapan ketiga dan keempat dari kegiatan ini adalah
mengisi lembar screning warning berdasarkan anamnesa serta pemeriksaan kita
yang kemudian kita dapat menghasilkan score untuk menentukan tingkatan faktor
resiko pada ibu hamil tersebut.
Tahapan keenam dari kegiatan ini adalah Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada
ibu dan pendamping. Tahapan ini adalah tahapan yang disebut dengan temu wicara
dimana semua hasil pemeriksaan serta Tingkatan resiko kita sampaikan saat ini.
Tahapan ketujuh dari kegiatan ini adalahMenempelkan stiker warning di buku KIA ibu
sesuai golongan resiko. Stiker warning ada 3 tipe Warna merah untuk resiko tinggi,
warna kuning untuk resiko sedang dan warna hijau untuk resiko rendah / normal.
Tahapan kedelapan dari kegiatan ini adalah Konseling terkait kondisi ibu. Sesuai
kondisi ibu maka kita beri konseling ibu tentang kondisinya serta cara untuk
mengatasi kondisi tersebut.
Tahapan kesembilan Evaluasi dengan tanya jawab kepada ibu dan pendamping.
Tahapan kesepuluh meminta ibu mengisi survey kepuasan pelanggan pada form
yang sudah ada. Hal ini dilakukan unutk upaya evaluasi terhadap pelayanan yang
sudah dilakukan berdasarkan penilaian dari sisi pasien atau pengguna layanan
Tahapan terakhir dari kegiatan ini adalah Mengisi cheklist kesesuaian antara pelayanan
dengan SOP yang ada. Hal ini dilakukan untuk upaya evaluasi terhadap pelaksanaan /
kepatuhan terhadap SOP yang sudh dibuat.
Semua Tahapan dari Kegiatan ini sudah tercapai dan terealisasi dengan baik, sesuai
dengan hasil yang diharapkan

88
BUKTI KEGIATAN

Melakukan persiapan pelayanan

Memanggil Ibu dan keluarga masuk ruang periksa

89
Anamnesa Ibu dan Keluarga

90
Melakukan pemeriksaan sesuai dengan SOP yang berlaku.

91
Mengisi lembar screning dan menempelkan ke buku periksa ibu

Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan pendamping

92
93
Menempelkan stiker warning di buku KIA ibu sesuai golongan resiko

Konseling terkait kondisi ibu serta Evaluasi dengan tanya jawab kepada
ibu dan pendamping

94
meminta ibu mengisi survey kepuasan pelanggan pada form yang sudah
ada.

95
Mengisi cheklist kesesuaian SOP dengan pelayanan yang telah didiberikan.

96
OUTPUT

Laporan hasil pemeriksaan ibu hamil

97
Tertempelnya stiker warning pada buku periksa pasien

Lembar survey kepuasan pasien yang sudah terisi

98
Lembar screning yang sudah terisi

99
Cheklist kesesuaian pelayanan

Tabel 2.8 Bukti dan Output Kegiatan 6

100
Kegiatan 7 Melaksanakan Kelas ibu hamil dengan mengikutsertakan
keluarga supaya tidak hanya ibu hamil yang mendapat
informasi tentang komplikasi kehamilan tetapi juga
keluarganya
( Sumber : SKP dan Inovasi )
Tahapan 1. Membuat perencanaan kelas ibu hamil.
Kegiatan 2. Berkoordinasi dengan bidan Puskesmas tentang
pelaksanaan kelas ibu hamil terkait anggaran.
3. Membuat dan menyebarkan undangan untuk ibu
hamil dan keluarga.
4. Pelaksanaan Kelas Ibu hamil
5. Melakukan presentasi dihadapan pasien
menggunakan leaflet dan lembar balik yang telah ada
6. Melakukan proses tanya jawab dengan pasien dan
keluarga
7. Mendokumentasikan semua kegiatan yang dilakukan
Waktu 29 September 2021
Output Berita Acara hasil pelaksanaan kelas ibu hamil.
Kegiatan

Tingkat
Tercapai dan terealisasi 100 % dengan baik
Pencapaian

Uraian Kegiatan:
Kegiatan aktualisasi yang enam adalah penulis laksanakan adalah
Melaksanakan Kelas ibu hamil dengan mengikutsertakan keluarga supaya
tidak hanya ibu hamil yang mendapat informasi tentang komplikasi
kehamilan tetapi juga keluarganya

101
Tahapan pertama dari kegiatan ini adalah Membuat perencanaan
kelas ibu hamil. Perencanaan kegiatan meliputi perencanaan waktu,
tempat serta anggaran kegiatan.
Tahapan kedua dari kegiatan ini adalah Berkoordinasi dengan bidan
Puskesmas tentang pelaksanaan kelas ibu hamil terkait anggaran.
Anggaran kegiatan nanti bersumber dari DAK BOK 2021 Puskesmas.
Tahapan ketiga dari kegiatan ini adalah Membuat dan menyebarkan
undangan untuk ibu hamil dan keluarga. Undangan nanti disebarkan
lewat grup What Apps Ibu hamil.
Tahapan keempat dari kegiatan ini adalah yang merupakan inti dari
kegiatan ini. Pelaksanaan Kelas Ibu hamil
Tahapan kelima dari kegiatan ini adalah Melakukan presentasi
dihadapan pasien menggunakan leaflet dan lembar balik yang telah
ada. Sebelumnya leafleat akan dibagikan kepada ibu hamil kemudian
pembicara akan mempresentasikan isi dari leafleat itu menggunakan
lembar balik yang sudah ada kepada ibu hamil dengan bahasa yang
mudah dimengerti.
Tahapan keenam dari kegiatan ini adalah Melakukan proses tanya
jawab dengan pasien dan keluarga. Tahapan ini adalah untuk
evaluasi apakah ibu hamil dan keluarga sudah mengerti akan
penjelasan yang kita lakukan saat presentasi
Tahapan terakhir dari kegiatan ini adalah Mendokumentasikan semua
kegiatan yang dilakukan lewat notulensi kegiatan serta kita akan
membuat berita acara laporan kegiatan untuk pertanggungjawaban
kegiatan kita.
Output dari kegiatan ini sendiri adalah Berita acara hasil pelaksanaan
kelas ibu hamil.
Semua Tahapan dari Kegiatan ini sudah tercapai dan terealisasi
dengan baik, sesuai dengan hasil yang diharapkan

102
BUKTI KEGIATAN

Membuat perencanaan kelas ibu hamil.

Berkoordinasi dengan bidan Puskesmas tentang pelaksanaan kelas


ibu hamil terkait anggaran.

103
Membuat dan menyebarkan undangan untuk ibu hamil dan keluarga.

Pelaksanaan Kelas Ibu hamil

104
Melakukan presentasi dihadapan pasien menggunakan leaflet dan lembar
balik yang telah ada

Melakukan proses tanya jawab dengan pasien dan keluarga

105
Mendokumentasikan semua kegiatan yang dilakukan

106
Undangan Kegiatan

107
Daftar Hadir kegiatan

108
OUTPUT KEGIATAN

109
110
Berita Acara pelak sanaan Kegiatan k elas ibu hamil

Tabel 2.9 Bukti dan Output Kegiatan 7

111
Kegiatan 8 Melakukan evaluasi dan pembuatan laporan kegiatan
optimalisasi Pelayanan Kebidanan dalam upaya
pencegahan komplikasi pada ibu hamil.
( Sumber : SKP dan Inovasi )
Tahapan 1. konsultasi kepada mentor mengenai evaluasi yang
Kegiatan dilakukan.
2. Mengelola hasil survey kepuasan pasien untuk
mengevaluasi layanan sudah sesuai harapan
pasien apa tidak.
3. Mengelola data cheklist SOP serta survey kepuasan
pelanggan dan melaporkan kepada mentor.
4. Membuat evaluasi kegiatan aktualisasi dengan
membandingkan rencana dengan pelaksanaan
kegiatan
5. Membuat Laporan Hasil aktualisasi serta
menyampaikannya kepada mentor
Waktu 7 s/d 13 Oktober 2021
Output 1. Laporan hasil survey kepuasan pasien
Kegiatan 2. Rekap cheklist kesesuaian dengan SOP
3. Laporan hasil aktualisasi
Tingkat
Tercapai dan terealisasi 100 % dengan baik
Pencapaian

Uraian Kegiatan:
Kegiatan aktualisasi yang delapan adalah penulis laksanakan adalah
Melakukan evaluasi dan pembuatan laporan kegiatan optimalisasi
Pelayanan Kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu
hamil.
Kegiatan ini merupakan kegiatan akhir dari upaya ini.

112
Tahapan pertama dari kegiatan ini adalah konsultasi kepada mentor
mengenai evaluasi yang dilakukan. Kita jelaskan tentang metode
evaluasi yang akan kita lakukan kepada mentor untuk mendapatkan
masukan.
Tahapan kedua adalah Mengelola hasil survey kepuasan pasien
untuk mengevaluasi layanan sudah sesuai harapan pasien apa
tidak. Kita rekap dengan menggunakan nilai rata – rata dimana nilai
hasil akhir rata – rata akan menentukan apakah pelayanan
memuaskan untuk pasien atau tidak
Tahapan ketiga dari kegiatan ini adalah Mengelola data cheklist
SOP melaporkan kepada mentor. Cheklist akan kita rekap dan kita
lihat apakah pelayanan sudah sesuai dengan SOP yang ada apa
belum.
Tahapan keempat adalah Membuat evaluasi kegiatan aktualisasi
dengan membandingkan rencana dengan pelaksanaan kegiatan. Ini
kita buat dengan membandingkan rencana kegiatan dengan
realisasi pelaksanaan kegiatan yang ada baik pelaksanaan ataupun
jadwal pelaksanaan.
Tahapan Terakhir dari kegiatan ini adalah Membuat Laporan Hasil
aktualisasi serta menyampaikannya kepada mentor.
Laporan Aktualisasi kita buat dalam waktu tiga hari dan kita laporkan
terhadap mentor sehingga kita dapat menentukan bersama mentor
untuk rencana tindak lanjutnya sehingga Upaya Optimalisasi
pelayanan kebidanan untuk upaya pencegahan komplikasi pada ibu
hamil dapat berlanjut dan dapat dijadikan sebagai inovasi di
Puskesmas Kayen.
Semua Tahapan dari Kegiatan ini sudah tercapai dan terealisasi
dengan baik, sesuai dengan hasil yang diharapkan

113
BUKTI KEGIATAN

konsultasi kepada mentor mengenai evaluasi yang dilakukan.

Mengelola hasil survey kepuasan pasien untuk mengevaluasi layanan


sudah sesuai harapan pasien apa tidak.

114
Mengelola data cheklist SOP serta survey kepuasan pelanggan dan
melaporkan kepada mentor.

Membuat evaluasi kegiatan aktualisasi dengan membandingkan rencana


dengan pelaksanaan kegiatan

115
Membuat Laporan Hasil aktualisasi serta menyampaikannya kepada mentor

116
OUTPUT

117
118
Rekap Survey kepuasan pelanggan

119
PEMERINTAH KABUPATEN PATI
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KAYEN
Jl. Raya PatiPurwodadi Km 17, KodePos 59171
Telepon : 081327630026, email:
puskesmas.Kayen@yahoo.co.id

REKAPAN CHEKLIST KESESUAIAN PELAYANAN TERHADAP SOP YANG ADA

OPTIMALISASI PELAYANAN PELAYANAN KEBIDANAN DALAM UPAYA


PENCEGAHAN KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL DI UPTD PUSKESMAS KAYEN

Cara Penilaian :Menggunakan nilai rata-rata

Kriteria Skor (Pn) :


Dilakukan :2
Tidak Dilakukan :0

Jumlah pasien total (T) = 25


Rumus Total Skor (TS) = T x Pn
Rumus Nilai Rata – Rata (X) = TS/T

Kriteria Penilaian:
Sesuai ( 1.1 - 2)
Tidak Sesuai (0–1)

120
NO KEGIATAN DILAKUKAN TIDAK TOTAL
(2) DILAKUKAN
(0)
1 Melakukan anamnesa terhadap 25 0 25
pasien dan keluarga dengan
menanyakan :

Rumus : T X Pn 50 0 50
Nilai Rata – Rata =50/25
2
( Sesuai )
2 Petugas melakukan 25 0 25
pemeriksaan TTV, Obsetri,
Rumus : T X Pn 50 0 50
Nilai Rata – Rata =50/25
2
( Sesuai )
3 Petugas kolaborasi dengan 25 0 25
bagian laboratorium untuk
melakukan pemeriksaan
penunjang laboratorium
Rumus : T X Pn 50 0 50
Nilai Rata – Rata =50/25
2
( Sesuai )
4 Menulis hasil pemeriksaan di 25 0 25
buku KIA Pasien.
Rumus : T X Pn 50 0 50
Nilai Rata – Rata =50/25
2
( Sesuai )
5 Menentukan diagnosa serta 25 0 25
rencana pelaksanaan asuhan
kebidanan
Rumus : T X Pn 50 0 50
Nilai Rata – Rata =50/25
2
( Sesuai )
6 Mengisi lembar screning 22 3 25
deteksi dini yang sudah ada
serta menggolongkan ibu
masuk dalam kategori apa.
Rumus : T X Pn 44 0 44
Nilai Rata – Rata =44/25
1.76
( Sesuai )
7 Petugas menjelaskan hasil 22 3 25
pemeriksaan serta memberi
edukasi dan konseling kepada
pasien dan keluarga
berdasarkan kondisi pasien
saat itu.
Rumus : T X Pn 44 0 44
121
Nilai Rata – Rata =44/25
1.76
( Sesuai )
8 Menempelkan stiker warning di 18 7 25
depan buku KIA Pasien sesuai
dengan jenis resiko / komplikasi
pasien serta menulis HPHT,
HPL serta jenis resiko pada
stiker warning.
Rumus : T X Pn 36 0 36
Nilai Rata – Rata =36/25
1.44
( Sesuai )
9 Petugas menulis resep 25 0 25
multivitamin untuk ibu.
Rumus : T X Pn 50 0 50
Nilai Rata – Rata =50/25
2
( Sesuai )
10 Petugas menganjurkan ibu 20 5 25
untuk kontrol setiap bulan sekali
untuk usia kehamilan kurang
dari 28 minggu dan dua minggu
sekali unutk usia kehamilan
lebih dari 28 minggu sampai
proses melahirkan
Rumus : T X Pn 40 0 40
Nilai Rata – Rata =40/25
1.44
( Sesuai )
11 Petugas menulis hasil 25 0 25
pemeriksaan dalam buku
pemeriksaan ibu hamil yang ada
di Poli KIA Puskesmas
Rumus : T X Pn 50 0 50
Nilai Rata – Rata =50/25
2
( Sesuai )
NILAI RATA – RATA KESELURUHAN : 20,90 / 11 = 1.905 ( Sesuai
)

KESIMPULAN :
Pelayanan yang diberikan pada ibu hamil pada deteksi dini faktor resiko atau
komplikasi kehamilan sudah sesuai dengan standart operasional pelayanan yang
telah direvisi. Hal ini terlihat dari nilai rata – rata yang diperoleh dari chelkist
kesesuaian layanan terhadap SOP yang sudah ada melaui daftar tilik yang
digunakan untuk evaluasi pelaksanaan pelayanan berdarakan SOP yang ada.
Rek apan k esesuaian dengan SOP

122
123
Evaluasi Kegiatan

124
Laporan Pelaksanaan Aktualisasi
Tabel 2.10 Bukti dan Output Kegiatan 8

125
C. Rencana Tindak Lanjut Aktualisasi
Dengan melihat capaian hasil aktualisasi yang telah dilakukan,
mempertimbangkan dampak dan kendala yang ditemukan dan
kekurangan serta optimalisasi yang mungkin dilakukan maka dapat dibuat
tabel capaian dari kegiatan-kegiatan tersebut sebagai berikut:
Tabel 2.11 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi
Sebelum Setelah Rencana Tindak
No Kegiatan
Aktualisasi Aktualisasi lanjut
1. Persiapan dan Komunikasi Komunikasi Dalam setiap
Perencanaan dengan dengan pelaksanakan
Kegiatan. Mentor telah Mentor kegiatan selalu
dilakukan dilakukan melakukan
dengan lebih komunikasi yang
intensif baik dengan
atasan dan
stakeholder
2. Merevisi SOP Ada tetapi Sudah Digunakan dalam
Tentang Deteksi kurang diperbaiki kegiatan dan
dini untuk relevan sehingga dievaluasi secara
Pencegahan lebih relevan periodik
Komplikasi pada dengan
Ibu hamil kondisi saat
ini
3. Membuat Belum ada Sudah ada Diusulkan masuk
Lembar ke dalam kegiatan
screning rutin yang didanai
lanjutan, stiker oleh Dana BLUD
warning untuk 2022
pencegahan
komplikasi pada
ibu hamil .
4. Membuat Belum ada Sudah ada Diusulkan masuk

126
leafleat, dan vidio ke dalam kegiatan
grafis sebagai rutin Puskesmas
sarana edukasi dengan cakupan
kepada ibu hamil yang lebih luas
dan keluarga
5. Sosialisasi Belum ada Sudah ada Diaplikasikan
kepada semua dalam
Bidan terkait memberikan
langkah yang kita pelayanan
buat dalam kesehatan pada
upaya ibu hamil.
pencegahan
komplikasi pada
ibu hamil
6 Melakukan Belum ada Sudah ada Diusulkan masuk
deteksi dini ke dalam kegiatan
komplikasi rutin puskesmas
sesuai SOP serta dengan cakupan
penempelan yang lebih luas
stiker warnning yaitu 17 desa di
pada ibu hamil Wilayah
dengan kecamatan Kayen
mengikusertakan
keluarga saat
temu wicara.
7 Melaksanakan Sudah ada Kelas ibu Diusulkan masuk
Kelas ibu hamil tetapi dengan hamil ke dalam kegiatan
dengan media dengan rutin puskesmas
mengikutsertaka edukasi yang menggunaka dengan cakupan
n keluarga kurang serta n media yang lebih luas
supaya tidak tidak ada edukasi yaitu dengan
hanya ibu hamil pendampinga leafleat serta menggunakan
yang mendapat n keluarga lembar balik. media edukasi

127
informasi tentang Pelaksaan yang menarik
komplikasi kelas ibu untuk ibu hamil.
kehamilan tetapi hamil
juga keluarganya dengan
mengikutsert
akan
keluarga
didalamnya
8 Melakukan Belum ada Sudah ada  Diusulkan masuk
evaluasi dan ke dalam
pembuatan kegiatan
laporan kegiatan Puskesmas
optimalisasi
 Optimalisasi
Pelayanan
pelayanan
Kebidanan dalam
kebidanan
upaya
dalam upaya
pencegahan
pencegahan
komplikasi pada
komplikasi pada
ibu hamil.
ibu hamil di 17
desa di wilayah
kerja puskesmas
Kayen.
 Evaluasi lebih
lanjut terhadap
pengaruh
inovasi ini
terhadap
penurunan
angka
komplikasi pada
ibu hamil.

128
Rencana untuk tindak lanjut atas pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang
sudah dilaksanakan oleh penulis selama 30 hari kerja yaitu ada beberapa
tahap kegiatan. Tahap rencana untuk tindak lanjut yang dimaksud dapat
berupa jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang sebagai tujuan
akhir atau finalisasi dari aktualisasi yang telah tercapai.
Pada tahap jangka pendek (selama 30 hari, mulai 02 September 2021 sampai
dengan 13 Oktober 2021) yaitu Optimalisasi pelayanan kebidanan dalam
upaya pencegahan komplikasi pada ibu hamil di Puskesmas Kayen.
Optimalisasi pelayanan kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi
pada ibu hamil meliputi Persiapan dan perencanaan kegiatan, Pembuatan
SOP Deteksi dini komplikasi dan faktor resiko pada ibu hamil, pembuatan
Lembar screning warning dan Stiker warning, pembuatan vidiografis dan
leafleat, pelaksanaan sosialisasi kepada bidan terkait upaya yang akan
dilakukan, pelaksanaan deteksi dini komplikasi dan faktor resiko pada ibu
hamil, Pelaksanaan kelas Ibu hamil dan evaluasi dan pembuatan laporan
kegiatan optimalisasi Pelayanan Kebidanan dalam upaya pencegahan
komplikasi pada ibu hamil
Pada tahap jangka menengah (3 bulan – 6 bulan ) yaitu Optimalisasi
pelayanan kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu hamil di
17 desa di wilayah kerja puskesmas Kayen. Karena saat 30 hari ini
puskesmas belum menganggarkan pengadaan media yang digunakan
sehingga menunggu RKA Tahun 2022. Saat sudah ada alat dan bahannya
maka upaya ini dapat dilakukan tidak hanya kunjungan K1 Ibu hamil di Poli
KIA dan KB Puskesmas Kayen melainkan kunjungan K1 Ibu hamil di semua
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di 17 desa di Puskesmas Kayen.
Pada tahap jangka panjang (di atas 6 bulan atau ultimate goal atau impian)
yaitu Dari Upaya ini maka akan dilakukan evaluasi terhadap pengaruh inovasi
ini terhadap penurunan angka komplikasi pada ibu hamil yang nantinya
diharapkan memberikan kontribusi terhadap penurunan AKI dan AKB di
wilayah kerja Puskesmas Kayen.
Selain itu penulis juga akan rutin membuat video-video serta media
edukasi lainnya yang didalamnya memuat tentang materi-materi yang
ada pada kelas ibu hamil maupun informasi terbaru seputar kehamilan,

129
persalinan, bayi baru lahir, dan lain sebagainya yang nantinya akan
penulis unggah pada laman media sosial puskesmas maupun grup WA
kelas ibu hamil yang telah dibuat.
Rencana tidak lanjut dapat dilihat dengan tabel millenstone berikut ini :

Penurunan
Jangka Panjang
Angka
 6 bulan
Komplikasi
pada ibu
hamil di
Jangka Menengah Puskesmas
3-6 bulan Kayen
Evaluasi lebih
lanjut terhadap
Jangka Pendek pengaruh
Pelaksanaan
Pelayanan inovasi ini
kebidanan terhadap
dalam upaya penurunan
pencegahan angka
Persiapan dan perencanaan, komplikasi di komplikasi pada
revisi SOP, Pembuatan lembar ibu hamil.
screning lanjutan dan Stiker 17 Desa di
Warning,Pembuatan Leafleat dan Puskesmas
vidiogravis, Sosialisasi ke Bidan, Kayen
Pelaksanaan deteksi dini, Kelas
ibu hamil, Evaluasi dan
pembuatan Laporan

Gambar 3.2 Millenstone Rencana tidak lanjut Aktualisasi

D. Kendala dan Strategi Mengatasinya


Selama melaksanakan kegiatan aktualisasi yang sudah
dijadwalkan, penulis menghadapi beberapa kendala yang
menghambat kelancaran kegiatan, oleh karena itu penulis memiliki
strategi dalam mengatasi kendala tersebut agar kegiatan dapat
berjalan lancar dan mencapai tujuannya. Berikut adalah kendala
yang dihadapi beserta strategi mengatasinya.

Tabel 2.12 Kendala & Strategi menghadapinya

130
Strategi
Kendala yang
No Kegiatan Menghadapi
Terjadi
Kendala
1 2 3 4
1. Perencanaan dan Koordinasi tatap Meminta ijin
Persiapan muka yang kepada Mentor dan
kegiatan kurang dengan Penggungjawab
aktualisasi mentor atau upaya untuk bisa
penanggungjaw koordinasi lewat
ab upaya karena WA atau telfon.
kesibukan
kegiatan dalam
rangka
persiapan dan
perencanaan
kegiatan
2 Pembuatan SOP Referensi yang Menggunakan
tentang deteksi kurang dalam internet untuk
dini dalam upaya pembuatan SOP mencari referensi
pencegahan yang terpercaya
komplikasi serta meminta
Kehamilan referensi dari
Puskesmas lain
yang memiliki SOP
tersebut.
3 Mengshare hasil
Sosialisasi Tidak semua
sosialisasi serta
dengan bidan peserta hadir
media yang
serta dalam kegiatan
digunakan dalam
penaggungjawa sosialisasi
rancangan
b upaya
kegiatan dalam
mengenai
Grup WhatsApps
rancangan
di Bidan ataupun
kegiatan yang
Puskesmas
akan dilakukan
Kayen
4 Mengirim materi
Pelaksanaan Adanya ibu
kelas ibu hamil
kelas ibu hamil hamil atau
dalam grup WA
dengan keluarga yang

131
mengikutsertak tidak datang Ibu hamil serta
an keluarga saat kelas ibu membuka
didalamnya hamil. kesempatan ibu
hamil dan
keluarga untuk
bertanya baik
melalui WA
ataupun Telfon

E. Dampak Kegiatan Aktualisasi


Gagasan kreatif yang dimunculkan dalam penyelesaian isu ini
adalah Optimalisasi Pelayanan Kebidanan dalam upaya pencegahan
komplikasi pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Kayen. Dampak yang
dihasilkan dari kegiatan aktualisasi yang telah penulis lakukan antara lain
:

Tabel 2.12 Identifikasi Dampak Pemecahan Isu

Penerima Dampak Dampak yang Ditimbulkan


Individu  Sebagai pemenuhan syarat dan tugas dalam pelatihan
dasar CPNS golongan II
 Sebagai komitmen dalam implementasikan nilai-nilai
dasar profesi PNS yakni Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA) dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
yang terdiri dari Pelayanan Publik, Manajemen ASN
dan Whole of Government pada unit kerja.
 Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
peserta
 Meningkatkan kemampuan dalam menghandle
sebuah kegiatan berbasis teknologi

132
 Meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak
terkait guna terlaksananya kegiatan aktualisasi
Institusi/ Organisasi  Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
pelayanan Puskesmas
 Memperbaiki citra dan mutu layanan Puskesmas
 Meningkatkan cakupan target kinerja dan mutu
Puskesmas sehingga SPM dapat terpenuhi.
 Pelaksanaan kegiatan aktualisasi menjadi salah satu
upaya pencapaian visi, misi, tujuan serta tata nilai
yang ada di institusi
Masyarakat  Masyarakat dapat mengakses informasi tentang
komplikasi kehamilan lewat media sosial puskesmas
 Masyarakat terutama ibu hamil dapat melakukan
kegiatan mandiri dalam pencegahan timbulnya
komplikasi kehamilan
 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
terutama Ibu dan bayi

133
BAB III
AKTUALISASI NILAI-NILAI PROFESI PNS

A. Keterkaitan Kegiatan dengan Substansi Mata Pelatihan


Dalam kegiatan aktualisasi harus mengandung Nilai-nilai Dasar PNS dan Kedudukan serta Peran PNS dalam
NKRI sesuai Agenda II dan Agenda III Modul Pelatihan Dasar CPNS (2019), berikut penjelasannya:
Tabel 3.1 Keterkaitan Kegiatan dengan Substansi Mata Pelatihan

Keterkaitan Substansi Mata


No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
pelatihan

1 2 3 5
1 Persiapan dan 1. Membuat jadwal bertemu dengan mentor Akuntabilitas : Dalam persiapan dan
Perencanaan 2. Bertemu dan melakukan konsultasi dengan perencanaa kita harus mampu
Kegiatan. mentor bertanggung jawab dalam menjalankan
( Sumber : SKP dan 3. Menjelaskan rancangan aktualisasi yang akan tugas sesuai dengan tugas yang diberikan
Inovasi ) dilakukan. serta kita diharapkan mampu cermat, teliti
4. Meminta tanggapan dan masukan mentor. dalam penyusunan kegiatan yang akan
5. Mencatat hasil pertemuan dan meminta tanda dilakukan sehingga ada kejelasan target.
tangan pada mentor pada lembar persetujuan. Nasionalisme : Dalam persiapan dan
perencanaan kita melibatkan mentor untuk

134
bermusyawarah untuk mufakat hal ini
sesuai dengan sila keempat.
Menggunakan bahasa indonesia yang
baik dan benar saat berkomunikasi
dengan mentor hal ini sesuai dengan
pancasila sila ketiga
Etika Publik : Dalam persiapan dan
perencanaan butuh konsultasi dengan
mentor hal ini harus dilakukan secara
sopan santun, taat kepada atasan yang
tidak bertentangan dengan aturan
perundangan serta sesuai dengan kode
etik profesi
Komitmen Mutu : Proses persiapan dan
perencanaan bertujuan untuk memperoleh
kegiatan yang berorientasi pada
peningkatan mutu layanan kepada ibu
hamil serta berdasarkan kompetensi
yang dimiliki.

135
Anti Korupsi : Dalam melakukan
konsultasi dengan mentor kita harus
bersikap jujur dan berani serta bekerja
keras dalam proses persiapan dan
perencanaan agar kegiatan menghasilkan
output yang diharapkan.
WOG : Dalam persiapan dan
perencanaan membutuhkan koordinasi
dan kolaborasi dengan mentor, coach, dan
rekan kerja dalam proses Perencanaan
agar menghasilkan kegiatan yang baik dan
menghasilkan output yang diharapkan
Manajemen ASN : melakukan persiapan
dan perencanaan pelaksanaan kegiatan
sesuai SOP yang ada serta berdasarkan
keahlian yang dimiliki dan sesuai dengan
tugas sebagai PNS.

Pelayanan Publik : memberikan

136
penjelasan yang baik apabila mentor,
coach, dan rekan kerja ingin mengetahui
lebih jauh tentang persiapan dan
perencanaan kegiatan kita
2 Merevisi SOP 1. Melakukan konsultasi dengan kepala Akuntabilitas : Dalam Membuat SOP
Tentang Deteksi dini Puskesmas mentor dan pengelola KIA dan KB dilakukan terbuka dan transparan serta
untuk Pencegahan terkait revisi SOP dapat mempertanggungjawabkan apa
Komplikasi pada Ibu 2. Mencari Referensi langkah dalam SOP baik yang menjadi tugas dan kewajibannya.
hamil (Sumber : melalui buku ataupun internet. Nasionalisme : Dalam membuat SOP
SKP) 3. Merancang Konsep revisi SOP dilakukan dengan bermusyawarah dengan
4. Melakukan revisi SOP mentor dan coach sehingga
5. Meminta masukan persetujuan dan mencerminkan sila keempat. Dan dalam
pengesahan Kepala Puskesmas, Mentor membuat SOP Menggunakan bahasa
terkait SOP yang sudah dibuat. indonesia yang baik dan benar sehingga
6. Mempublikasikan SOP dengan di tempel di mudah dipahami sesuai sila ketiga
dinding Ruang periksa KIA dan KB Etika Publik : Dalam pembuatan SOP
menggunakan konsep yang berdaya
guna dan sesuai dengan standar
penggunaan yang baik serta sesuai

137
dengan kode etik yang ditentukan baik itu
profesi atau instansi.
Komitmen Mutu : Dalam pembuatan SOP
Menggunakan referensi yang terpercaya
baik melalui kemajuan teknologi yang
ada sehingga mampu berinovasi dan
menghasilkan SOP yang mampu
meningkatkan mutu serta ketepatan
layanan .
Anti Korupsi : Pembuatan SOP dilakukan
secara jujur dan dengan kerja keras
sehingga mampu selesai dengan tepat
waktu sesuai dengan jadwal yang
ditentukan
WOG : Dalam pembuatan SOP
membutuhkan koordinasi dan kolaborasi
dengan mentor, coach, dan Pengelola KIA
dan KB dalam proses pembuatan SOP

138
agar menghasilkan SOP yang baik dan
menghasilkan output yang diharapkan
Manajemen ASN : melakukan
Pembuatan SOP harus sesuai dengan
aturan yang ada serta berdasarkan
keahlian yang dimiliki dan sesuai dengan
tugas sebagai PNS.
Pelayanan Publik : mampu memberikan
penjelasan yang baik apabila mentor,
coach, dan teman kerja ingin mengetahui
lebih jauh tentang Konsep SOP yang telah
kita buat.
3 Membuat Lembar 1. Melakukan konsultasi dengan mentor dan Akuntabilitas : Dalam Membuat Lembar
screning lanjutan, Pengelola KIA dan KB screning dan stiker warning dilakukan
stiker warning untuk 2. Berkoordinasi dengan Kepala puskesmas terbuka dan transparan serta dapat
pencegahan terkait anggaran pengadaan stiker warning dipertanggungjawabkan apa yang telah
komplikasi pada ibu dan lembar screning lanjutan dibuat
hamil . 3. Mengumpulkan referensi konsep pembuatan Nasionalisme : Dalam membuat lembar
( Sumber : SKP dan Lembar Screning lanjutan dan Stiker Warning. screning dan stiker warning dilakukan

139
Inovasi ) 4. Membuat Desain Stiker Warning dengan bermusyawarah dengan mentor
5. Menyusun Lembar Screning lanjutan sesuai dan coach sehingga mencerminkan sila
sumber yang terpercaya keempat yaitu menggunakan
6. Konsultasi dengan pengelola KIA tentang musyawarah untuk menyelesaikan
lembar screning dan desain stiker warning persoalan. Dan dalam membuat Lembar
yang dibuat. screning dan stiker warning Menggunakan
7. Mencetakkan Stiker Warning yang sudah bahasa indonesia yang baik dan benar
disetujui di percetakan. Dan menggandakan sehingga mudah dipahami sesuai sila
lembar screning di fotokopian. ketiga
8. Meletakkan Stiker warning dan Lembar Etika Publik : Dalam pembuatan lembar
screning lanjutan Ruang periksa KIA dan KB screning dan stiker warning menggunakan
konsep yang berdaya guna dan sesuai
dengan standar penggunaan yang baik
serta sesuai dengan kode etik yang
ditentukan
Komitmen Mutu : Dalam pembuatan
Lembar screning dan stiker warning
berdasarkan referensi yang dapat
dipercaya baik melalui kemajuan

140
teknologi sehingga mampu berinovasi
dan menghasilkan Lembar screning dan
stiker warning yang dapat meningkatkan
mutu layanan.
Anti Korupsi : Pembuatan Lembar
screning dan stiker warning dilakukan
secara jujur dan dengan kerja keras
sehingga mampu selesai dengan tepat
waktu sesuai dengan jadwal yang
ditentukan
WOG : Dalam lembar screning
dan stiker warning membutuhkan
koordinasi dan kolaborasi dengan mentor,
coach, dan Pengelola KIA dan KB agar
menghasilkan lemar screning dan stiker
warning yang baik dan menghasilkan
output yang diharapkan
Manajemen ASN : melakukan
Pembuatan lembar screning dan stiker

141
warning harus sesuai dengan aturan yang
ada serta berdasarkan keahlian yang
dimiliki dan sesuai dengan tugas sebagai
PNS.
Pelayanan Publik : Dalam pembuatan
lembar screning dan stiker warning
bertujuan untuk sarana supaya bisa
memberikan pelayanan publik yang baik
serta optimalisasi dalam pencegahan
komplikasi pada ibu hamil.
4 Membuat leafleat, 1. Melakukan Konsultasi dengan mentor. Akuntabilitas : Dalam Membuat Leafleat
dan vidio grafis 2. Berkoordinasi dengan Kepala puskesmas dan vidio grafis dilakukan terbuka
sebagai sarana terkait anggaran pengadaan Leafleat terhadap masukan baik dari mentor atau
edukasi kepada ibu 3. Mencari Referensi materi pembuatan leafleat pengelola KIA dan KB dan transparan
hamil dan keluarga dan vidio grafis. serta ada kejelasan target yang ingin
( Sumber : Inovasi ) 4. Merancang isi dan desain dari leafleat dan vidio dicapai.
grafis Nasionalisme : Dalam membuat Leafleat
5. Mengkonsultasikan konsep leafleat dan vidio dan vidio grafis dilakukan dengan
grafis ke mentor untuk mendapat masukan dan bermusyawarah dengan mentor dan

142
persetujuan. coach sehingga mencerminkan sila
6. Mencetak Leafleat di Percetakan. keempat yaitu menggunakan
7. Mempublikasikan vidio grafis yang dibuat di musyawarah untuk menyelesaikan
Grup WA Puskesmas, FB Puskesmas serta WA persoalan. Dan dalam membuat Leafleat
Ibu hamil per desa. dan vidio grafis Menggunakan bahasa
8. Mempublikasikan Leafeat lewat diletakkan di indonesia yang baik dan benar sehingga
Ruang tunggu periksa dan di dekat mudah dipahami sesuai sila ketiga
pendaftaran. Etika Publik : Dalam pembuatan Leafleat
dan vidio grafis menggunakan konsep
yang berdaya guna dan sesuai dengan
standar penggunaan yang baik serta
dapat Menggunakan barang milik negara
secara bertanggung jawab efektif dan
efisien untuk mendukung pembuatan
leafleat dan vidio grafis.
Komitmen Mutu : Dalam pembuatan
Leafleat dan vidio grafis berdasarkan
referensi yang dapat dipercaya baik
melalui kemajuan teknologi sehingga

143
mampu berinovasi dan menghasilkan
Leafleat dan vidio grafis yang dapat
meningkatkan mutu serta kemudahan
akses dalam memperoleh informasi.
Anti Korupsi : Pembuatan Leafleat dan
vidio grafis dilakukan secara jujur dan
dengan kerja keras sehingga mampu
selesai dengan tepat waktu sesuai
dengan jadwal yang ditentukan.
WOG : Dalam Leafleat dan vidio
grafis membutuhkan koordinasi dan
kolaborasi dengan mentor, coach, dan
Pengelola KIA dan KB agar menghasilkan
Leafleat dan vidio grafis yang baik dan
mampu memberikan pengetahuan kepada
ibu hamil, keluarga dan masyarakat
sehingga meningkatkan kewaspadaan diri.
Manajemen ASN : melakukan
Pembuatan Leafleat dan vidio grafis harus

144
sesuai dengan aturan yang ada serta
berdasarkan keahlian yang dimiliki dan
sesuai dengan tugas sebagai PNS.
Pelayanan Publik : Dalam pembuatan
Leafleat dan vidio grafis bertujuan untuk
sarana edukasi supaya bisa memberikan
pengetahuan yang baik dalam upaya
optimalisasi dalam pencegahan komplikasi
pada ibu hamil.
5 Sosialisasi kepada 1. Konsultasi dengan kepala Puskesmas dan Akuntabilitas : bertanggung jawab
semua Bidan terkait mentor terkait persiapan dan jadwal sosialisasi dalam melakukan sosialisasi serta sesuai
langkah yang kita 2. Memberi undangan kepada mentor, dengan tugas yang diberikan untuk
buat dalam upaya penaggungjawab upaya dan semua Bidan membuat Kegiatan Aktualisasi yang efektif,
pencegahan 3. Menyiapkan materi yang akan disampaikan. efisien dan berdayaguna, komitmen untuk
komplikasi pada ibu 4. Pelaksanaan Sosialisasi melaksanakan kegiatan yang berorientasi
hamil 5. Mempresentasikan kegiatan yang akan kita kepada kejelasan target.
( Sumber : SKP dan lakukan dan media apa saja yang telah kita buat Nasionalisme : Dalam menyampaikan
Inovasi ) untuk upaya pencegahan komplikasi pada ibu sosialisasi menggunakan bahasa
hamil. indonesia yang baik dan benar sehingga

145
6. Melakukan sesi tanya jawab berkaitan kegiatan mudah dipahami ini sesuai dengan sila
yang akan dilakukan. ketiga .
7. Mencatat hasil pertemuan dalam Notulen Dalam melakukan sosialisasi kita harus
Rapat. menghargai orang lain dan bersikap adil,
tidak membeda – bedakan antara rekan
kerja yang satu dengan lainnya hal ini
sesuai pancasila sila kedua
Etika Publik : Dalam menyampaikan
sosialisasi harus dilakukan dengan sopan
santun serta sesuai dengan kode etik
profesi yang kita miliki serta berorientasi
terhadap pelayanan publik.
Komitmen Mutu : dalam menyampaikan
sosialisasi harus berorientasi terhadap
pemahaman peserta sosialisasi dengan
ketepatan penggunaan metode yang
dilakukan dalam sosialisasi
Anti Korupsi : Jujur, peduli dan mandiri
terhadap realitas yang terjadi dalam

146
masyarakat serta berusaha keras agar
masyarakat mampu mengerti apa yang
ingin kita sampaikan.
WOG : Dalam melaksnakan
sosialisasi membutuhkan koordinasi dan
kolaborasi dengan mentor, coach, bidan
dan Pengelola KIA dan KB agar sosialisasi
dapat berjalan sesuai dengan rencana dan
mendapatkan output yang diharapkan
Manajemen ASN : Sosialisasi dapat
dilakukan tepat waktu sesuai dengan
jadwal yang ditentukan dan dihadiri oleh
rekan bidan yang ada sehingga dapat
meningkatkan kompetensi yang dimiliki
bidan dalam pelayanan kebidanan.
Pelayanan Publik : Sosialisasi dilakukan
dengan tujuan untuk peningkatan
kompetensi bidan sehingga dapat
memberikan pelayanan kebidanan yang

147
optiml guna mencegah terjadi komplikasi
dalam kehamilan sehingga bayi dan ibu
sehat.

6 Melakukan deteksi 1. Melakukan persiapan pelayanan. Akuntabilitas : bertanggung jawab


dini komplikasi 2. Memanggil Ibu dan keluarga masuk ruang dalam melakukan tindakan deteksi dini
sesuai SOP serta periksa. komplikasi serta melakukan sesuai SOP
penempelan stiker 3. Anamnesa Ibu dan Keluarga yang jelas serta komitmen supaya ibu
warnning pada ibu 4. Melakukan pemeriksaan sesuai dengan SOP mendapatkan pelayanan yang optimal
hamil dengan yang berlaku. sehingga dapat mencegah terjadinya
mengikusertakan 5. Mengisi lembar screning dan menempelkan ke komplikasi pada ibu hamil.
keluarga saat temu buku periksa ibu Nasionalisme : Dalam melakukan
wicara. 6. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu pemeriksaan pada ibu hamil tidak
( Sumber : SKP dan dan pendamping membeda – bedakan status sosial, agama
Inovasi ) 7. Menempelkan stiker warning di buku KIA ibu dan keprcayaan ibu, serta menghargai apa
sesuai golongan resiko yang menjadi keyakinan ibu dan keluarga
8. Konseling terkait kondisi ibu. sesuai pancasila sila kedua dan kita
9. Evaluasi dengan tanya jawab kepada ibu dan mampu rela mengorbankan waktu kita
pendamping. serta kemampuan kita untuk melakukan

148
10. meminta ibu mengisi survey kepuasan pelayanan kesehatan ibu dan anak demi
pelanggan pada form yang sudah ada. kepentingan bangsa dan negara sesuai
11. Mengisi cheklist kesesuaian SOP dengna dengan sila ketiga
pelayanan yang telah diberikan. Etika Publik : Dalam melakukan deteksi
dini faktor resiko harus dilakukan dengan
sopan santun serta sesuai dengan kode
etik profesi yang dimiliki dan menjaga
kerahasian pasien serta menjaga
privasi pasien sebagai pengguna jasa kita
Komitmen Mutu : dalam melakukan
deteksi dini faktor resiko harus berorientasi
terhadap peningkatan mutu serta
tanggap terhadap hasil pemeriksaan
sehingga dapat menentukan perawatan
yang tepat.
Anti Korupsi : peduli terhadap ibu hamil
serta jujur dalam menyampaikan hasil
pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu
dan keluarga.

149
WOG : Dalam melaksnakan
deteksi dini membutuhkan koordinasi dan
kolaborasi dengan Bidan yang lain dan
dokter penanggung jawab agar deteksi dini
dapat berjalan sesuai dengan SOP yang
ada dan meencegah tejadinya komplikasi
kehamilan.
Manajemen ASN : Deteksi dini faktor
resiko dilakukan oleh bidan yang
berkmpeten serta ahli di bidangnya
sehingga ibu hamil dapat memperoleh
pelayanan yang baik
Pelayanan Publik : Deteksi dini dilakukan
untuk mencegah terjadinya komplikasi
kehamilanyang serius sehingga bayi dan
ibu sehat sampai pada proses persalinan
tanppa ada komplikasi yang menyertai.

150
7 Melaksanakan 1. Membuat perencanaan kelas ibu hamil. Akuntabilitas : bertanggung jawab
Kelas ibu hamil 2. Berkoordinasi dengan bidan Puskesmas tentang dalam melakukan pertemuan kelas ibu
dengan pelaksanaan kelas ibu hamil terkait anggaran. hamil dan sesuai dengan tugas yang
mengikutsertakan 3. Membuat dan menyebarkan undangan untuk ibu diberikan untuk membuat Kegiatan
keluarga supaya hamil dan keluarga. Aktualisasi yang efektif, efisien dan
tidak hanya ibu 4. Pelaksanaan Kelas Ibu hamil berdayaguna, komitmen untuk
hamil yang 5. Melakukan presentasi dihadapan pasien melaksanakan kegiatan dengan
mendapat informasi menggunakan leaflet dan lembar balik yang telah bertanggungjawab serta dengan
tentang komplikasi ada kejelasan target.
kehamilan tetapi 6. Melakukan proses tanya jawab dengan pasien Nasionalisme : Dalam menyampaikan
juga keluarganya dan keluarga materi di kelas ibu hamil menggunakan
( Sumber : SKP dan 7. Mendokumentasikan semua kegiatan yang bahasa indonesia yang baik dan benar
Inovasi ) dilakukan sehingga mudah dipahami ini sesuai
dengan sila ketiga serta tidak membeda –
bedakan antara ibu hamil yang satu
dengan yang lainnya sesuai dengan sila
kedua
Etika Publik : Dalam menyampaikan
materi dalam kelas ibu hamil harus

151
dilakukan dengan sopan santun serta
sesuai dengan kode etik profesi yang kita
miliki serta berorientasi terhadap
pelayanan publik.
Komitmen Mutu : dalam menyampaikan
materi pada kelas ibu hamil harus
dilakukan secara jujur dan benar serta
menyampaikannya dengan santun
sehingga terciptanya komunikasi yang
efektif dan efisien.
Anti Korupsi : Jujur dan mampu bekerja
mandiri serta peduli terhadap realita yang
terjadi dalam masyarakat serta berusaha
keras agar masyarakat mampu mengerti
apa yang ingin kita sampaikan.
WOG : Dalam melaksnakan
sosialisasi membutuhkan koordinasi dan
kolaborasi dengan mentor, coach, bidan
dan Pengelola KIA dan KB agar kegiatan

152
dapat berjalan sesuai dengan rencana dan
mendapatkan output yang diharapkan
Manajemen ASN : Pelaksanaan kelas
ibu hamil dapat dilakukan tepat waktu
sesuai dengan jadwal yang ditentukan dan
dihadiri oleh ibu hamil beserta pendmaping
yang ada sehingga tidak hanya ibu hamil
yang memperoleh informasi namun juga
keluarga yang hadir.
Pelayanan Publik : Kelas ibu hamil
dilakukan dengan tujuan untuk
memberikan edukasi kepada ibu hamil dan
keluarga sehingga dapat mencegah terjadi
komplikasi dalam kehamilan sehingga bayi
dan ibu sehat.
8 Melakukan evaluasi 1. Melakukan konsultasi kepada mentor Akuntabilitas : Dalam melakukan
dan pembuatan mengenai evaluasi yang dilakukan. evaluasi harus dilakukan secara terbuka
laporan kegiatan dan transparan serta dapat
optimalisasi

153
Pelayanan 2. Mengelola hasil survey kepuasan pasien untuk dipertanggungjawabkan hasil evaluasi
Kebidanan dalam mengevaluasi layanan sudah sesuai harapan yang sudah dilakukan.
upaya pencegahan pasien apa tidak. Nasionalisme : Dalam menyusun survey
komplikasi pada ibu 3. Mengelola data cheklist SOP serta survey kepuasan pelanggan harus menggunakan
hamil. kepuasan pelanggan dan melaporkan kepada bahasa indonesia yang baik dan benar
( Sumber : SKP dan mentor. sehingga mudah dimengeri dan dibuat
Inovasi ) 4. Membuat evaluasi kegiatan aktualisasi dengan acuan perbaikan kegiatan selanjutnya hal
membandingkan rencana dengan ini sesuai dengan sila ketiga dalam
pelaksanaan kegiatan pancasila
5. Membuat Laporan Hasil aktualisasi serta Etika Publik : Dalam menyampaikan
menyampaikannya kepada mentor dan Kepala hasil evaluasi harus dilakukan dengan
Puskesmas sopan santun serta sesuai dengan kode
etik profesi yang kita miliki sehingga
dapat dibuat untuk perbaikan selanjutnya.
Komitmen Mutu : Evaluasi ini dilakukan
untuk melakukan perbaikan secara
berkesinambungan sehingga kegiatan
dapat berjalan optimal dan sesuai dengan
moto peninggakatan mutu layanan

154
Anti Korupsi : Jujur dalam
menyampaiakan hasil evaluasi serta
pembuatan laporan kegiatan baik itu
hasilnya baik atau buruk tanpa ada yang
ditutupi atau dimanipulasi.
berani bertanggungjawab atas segala
hasil yang didapatkan.
WOG : Dalam melaksanakan
Evaluasi membutuhkan koordinasi dan
kolaborasi dengan mentor, coach, bidan
dan Pengelola KIA dan KB agar kegiatan
dapat berjalan sesuai dengan rencana dan
dapat dibuat acuan untuk perbikan
Manajemen ASN : Pelaksanaan Evaluasi
dapat dilakukan tepat waktu sesuai
dengan jadwal yang ditentukan dan dapat
sebagai bahan intropeksi ASN dalam
melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya.

155
Pelayanan Publik : Evaluasi dilakukan
untuk upaya perbaikan pemberian layanan
selanjutnya sehingga pelayanan dapat
diberika secara efektif dan efisien.

156
B. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi serta tujuan Organisasi
Dari gagasan utama yaitu “Optimalisasi Pelayanan Kebidanan dalam upaya pencegahan Komplikasi pada Ibu Hamil di
Puskesmas Kayen ” ini memiliki keterkaitan terhadap visi, misi dan tujuan organisasi yaitu memberikan kontribusi pada visi
Puskesmas Kayen yaitu :
Tabel 3.2 Kontribusi Terhadap Visi dan Misi serta tujuan Organisasi

No. Kegiatan Kontribusi Terhadap VisiMisi Organisasi

1 2 6
1 Persiapan dan Melakukan persiapan dan perencanaan kegiatan yang akan dilakukan dengan tujuan agar
Perencanaan kegiatan dapat berjalan dengan baik dan berkontribusi terhadap peningkatan derajat kesehatan
Kegiatan. ibu hamil hal ini sesuai dengan visi Puskesmas Kayen yaitu : Mewujudkan masyarakat
( Sumber : SKP dan kecamatan Kayen yang sehat
Inovasi ) Dan sesuai dengan misi Puskesmas kayen yaitu :
 Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi

 Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar

 Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit.

2 Merevisi SOP Adanya SOP sebagai standar dalam melakukan pelayanan dengan tujuan agar pelayanan dapat
Tentang Deteksi optimal kita berikan ke ibu hamil sehingga ibu hamil terhindar dari komplikasi kehamilan sehi ngga
dini untuk ibu dan bayi sehat selalu sesuai dengan visi Puskesmas Kayen yaitu : Mewujudkan masyarakat
Pencegahan kecamatan Kayen yang sehat

157
Komplikasi pada Dan sesuai dan memberi kontribusi terhadap misi Puskesmas kayen yaitu :
Ibu hamil (Sumber :  Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi
SKP)
 Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar

 Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit

 Menciptakan tata kelola menejemen


3 Membuat Lembar Adanya Lembar screning lanjutan dan stiker warning sebagai sebagai sarana atau media untuk
screning lanjutan, mendukung upaya deteksi dini faktor resiko serta upaya pencegahan terjadinya komplikasi pada
stiker warning untuk ibu hamil sehingga terjadi peningkatan derajat kesehatan ibu hamil dan bayi, hal ini sesuai dengan
pencegahan visi Puskesmas Kayen yaitu : Mewujudkan masyarakat kecamatan Kayen yang sehat
komplikasi pada ibu Dan sesuai dan memberi kontribusi terhadap misi Puskesmas kayen yaitu :
hamil .
 Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi
( Sumber : SKP dan
Inovasi )  Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar

 Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit

 Menyediakan sarana prasarana yang memadai


4 Membuat leafleat, Adanya leafleat dan vidio grafis sebagai sarana atau media untuk memberi edukasi kepada ibu
dan vidio grafis hamil dan keluarga tentang komplikasi yang dapat terjadi dalam kehamilan sehingga secara
sebagai sarana mandiri ibu hamil dan keluarga dapat melakukan pencegahan terhadap terjadinya komplikasi
edukasi kepada ibu pada kehamilannya sehingga ibu hamil dan bayi menjadi sehat hal ini sesuai dengan visi
hamil dan keluarga Puskesmas Kayen yaitu : Mewujudkan masyarakat kecamatan Kayen yang sehat

158
( Sumber : Inovasi ) Dan sesuai dan memberi kontribusi terhadap misi Puskesmas kayen yaitu :
 Meningkatkan kemandirian dan pemberdayaan kesehatan masyarakat
 Meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat
 Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi

 Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar

 Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit

 Menyediakan sarana prasarana yang memadai


5 Sosialisasi kepada Sosialisasi kepada semua bidan sebagai pelaku pemberi layanan kebidanan pada ibu hamil
semua Bidan terkait bertujuan untuk meningkatkan kompetensi bidan dalam memberikan layanan kebidanan pada ibu
langkah yang kita hamil supaya terjadi peningkatan derajat kesehatan ibu dan bayi hal ini sesuai dengan visi
buat dalam upaya Puskesmas Kayen yaitu Mewujudkan masyarakat kecamatan Kayen yang sehat
pencegahan Dan sesuai dan memberi kontribusi terhadap misi Puskesmas kayen yaitu :
komplikasi pada ibu  Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi
hamil
 Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar
( Sumber : SKP dan
Inovasi )  Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit

 Menciptakan tata kelola menejemen


6 Melakukan deteksi Upaya deteksi dini pada ibu hamil sesuai dengan Standar Operasional pelayanan merupakan
dini komplikasi salah satu upaya awal pencegahan terjadinya komplikasi pada ibu hamil. Hal ini dilakukan supaya
sesuai SOP serta ibu hamil tetap sehat dari awal kehamilan sampai akhir kehamilan hingga pada proses persalinan
penempelan stiker

159
warnning pada ibu sehingga ibu dan bayi yang dilahirkan sehat. hal ini sesuai dengan visi Puskesmas Kayen yaitu
hamil dengan Mewujudkan masyarakat kecamatan Kayen yang sehat
mengikusertakan Dan sesuai dan memberi kontribusi terhadap misi Puskesmas kayen yaitu :
keluarga saat temu  Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi
wicara.
 Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar
( Sumber : SKP dan
Inovasi )  Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit

 Menciptakan tata kelola menejemen


7 Melaksanakan Pelaksanaan kelas ibu hamil meruapakan salah satu upaya pemberdayaan masyarakat yang di
Kelas ibu hamil dalamnya merupakan wadah ibu hamil dan keluarga memperoleh informasi kesehatan secara
dengan benar terutama untuk kesehatan ibu dan anak.
mengikutsertakan Dengan pengetahuan yang baik maka dapat meningkatkan kewaspadaan diri pada ibu hamil
keluarga supaya dalam menghadapi kehamilan dan segala komplikasi yang dapat terjadi didalamnya sehingga ibu
tidak hanya ibu dan bayi menjadi sehat. hal ini sesuai dengan visi Puskesmas Kayen yaitu Mewujudkan
hamil yang masyarakat kecamatan Kayen yang sehat
mendapat informasi Dan sesuai dan memberi kontribusi terhadap misi Puskesmas kayen yaitu :
tentang komplikasi  Meningkatkan kemandirian dan pemberdayaan kesehatan masyarakat
kehamilan tetapi  Meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat
juga keluarganya  Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi
( Sumber : SKP dan
 Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar
Inovasi )
 Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit

160
 Menyediakan sarana prasarana yang memadai

8 Melakukan evaluasi evaluasi dan laporan merupakan salah satu upaya untuk menilai apakah kegiatan / upaya yang
dan pembuatan dilakukan sudah memperoleh output yang diharapkan atau belum. Jika kegiatan itu memperoleh
laporan kegiatan output yang diharapkan makan kegiatan itu dinilai berhasil sehingga kegiatan itu dapat memberi
optimalisasi kontribusi terdapat terwujudnya visi Puskesmas Kayen yaitu Mewujudkan masyarakat
Pelayanan kecamatan Kayen yang sehat
Kebidanan dalam Dan sesuai dan memberi kontribusi terhadap misi Puskesmas kayen yaitu :
upaya pencegahan  Meningkatkan kemandirian dan pemberdayaan kesehatan masyarakat
komplikasi pada ibu  Meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat
hamil.  Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi
( Sumber : SKP dan  Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar
Inovasi )  Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
 Menciptakan tata kelola menejemen dan kerja sama linsek
 Menyediakan sarana prasarana yang memadai

C. Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-nilai Organisasi


Dari gagasan utama yaitu “Optimalisasi Pelayanan Kebidanan Dalam Upaya Pencegahan Komplikasi pada Ibu
Hamil di Puskesmas Kayen” memiliki keterkaitan terhadap penguatan nilai-nilai organisasi yaitu PRIMA (Profesional,
Ramah, Inisiatif & Inovatif, Maju, dan Akuntabel ).

161
Tabel 3.3 Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-nilai Organisasi
No Kegiatan Kontribusi terhadap Penguatan
Nilai-nilai Organisasi

1 Persiapan dan persiapan dan perencanaan kegiatan merupakan langkah pertama kita untuk
Perencanaan Kegiatan. mengusahakan sesuatu hal yang menjadi tujuan bersama serta untuk
memunculkan kegiatan – kegiatan yang inovatif Hal ini sesuai dengan nilai
Puskesmas Kayen yaitu Inisiatif dan Inovatif dalam rangka peningkatanan
mutu layanan kesehatan puskesmas kayen terutama untuk kesehatan ibu dan
anak serta dapat terukur dan dipertanggungjawabkan hal ini sesuai dengan nilai
Puskesmas Kayen yaitu Akuntable
2 Merevisi SOP Tentang SOP menjadi acuan seseorang untuk memberikan pelayanan yang sesuai
Deteksi dini untuk standar dan keahlian dengan SOP maka seseorang dapat memberikan
Pencegahan Komplikasi pelayanan sesuai dengan standar yang tinggi hal ini sesuai dengan nilai
pada Ibu hamil. Puskesmas Kayen yaitu profesional.
Dalam pembuatan SOP juga dibutuhkan pemikiran positif serta hal baru yang
lebih baik dalam menentukan langkah – langkah kegiatan hal ini sesuai dengan
nilai Inisiatif dan inovatif Puskesmas Kayen
3 Membuat Lembar screning Lembar screning lanjutan dan stiker warning merupakan salah satu media untuk
lanjutan, stiker warning mempermudah bidan memberikan pelayanan kebidanan dalam upaya
untuk pencegahan pencegahan komplikasi pada ibu hamil sehingga dengan media ini
komplikasi pada ibu hamil . meningkatkan optimalisasi pelayanan yang kita berikan sehingga ini sesuai
dengan nilai Puskesmas kayen yaitu Profesional.

162
4 Membuat leafleat, dan vidio Ketersediaan leafleat dan vidiografis sebagai sarana edukasi Memudahkan
grafis sebagai sarana ketersediaan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna layanan sehingga ibu
edukasi kepada ibu hamil hamil dan keluarga dapat secara mandiri melakukan pencegahan komplikasi
dan keluarga kehamilan dengan berbekal pengetahuan yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan
nilai Puskesmas kayen yaitu Mandiri.

5 Sosialisasi kepada semua Melakukan sosialisasi kepada rekan sejawat tentang langkah yang kita buat
Bidan terkait langkah yang dalam upaya pencegahan komplikasi pada kehamilan dilakukan secara sopan
kita buat dalam upaya santun dan ramah sesuai nilai yang dianut Puskesmas Kayen.
pencegahan komplikasi Tujuan dilakukan sosialisasi ini adalah agar bidan dapat memberikan pelayanan
pada ibu hamil yang optimal sesuai dengan standar dan keahlian sesuai dengan nilai
Profesional
6 Melakukan deteksi dini Deteksi dini komplikasi pada ibu hamil merupakan salah satu pelayanan
komplikasi sesuai SOP kebidanan yang diberikan kepada ibu hamil sesuai dengan Standar yang ada
serta penempelan stiker serta dilakukan secara ramah kepada ibu hamil dan keluarga. Pelayanan ini
warnning pada ibu hamil harus terukur dan dapat dipertanggungjawabkan kepada pimpinan / atasan hal
dengan mengikusertakan ini sesuai dengan nilai Akuntable.
keluarga saat temu wicara.

7 Melaksanakan Kelas ibu kegiatan kelas ibu hamil dengan mengikutsertakan keluarga di dalamnya akan
hamil dengan memberikan nilai tambah pada variabel Pengembangan inovasi kegiatan karena
mengikutsertakan keluarga bisa dilakukan dalam waktu yang singkat dengan target yang jelas hal ini sesuai
supaya tidak hanya ibu dengan nilai Pusekesmas Kayen yaitu Inisiatif dan inovatif.

163
hamil yang mendapat
informasi tentang
komplikasi kehamilan tetapi
juga keluarganya
8 Melakukan evaluasi dan Secara aktif dan bertanggung jawab mengawasi jalannya kegiatan dan juga
laporan kegiatan mengevaluasi segala tahapan yang telah dilakukan serta melaporkan dengan
optimalisasi Pelayanan jujur dan tanggungjawab terhadap hasil kegiatan yang sudah dilakukan serta
Kebidanan dalam upaya melaporkannya kepada mentor dan kepala puskesmas mencerminkan nilai
pencegahan komplikasi Puskesmas Kayen yaitu Profesional dan Akuntable.
pada ibu hamil.

164
D. Role Model
Role model adalah seorang teladan yang dapat memberikan contoh baik
kepada orang lain berdasarkan dengan hal positif yang dilakukan oleh orang tersebut
sehingga membuat orang lain tertarik untuk menjadikannya sebuah tokoh panutan.
Berikut ini adalah role model yang dijadikan panutan dalam kegiatan aktualisas ini.

Gambar 3.1 Ibu Salis Diah Rahmawati ( Mentor )


Ibu Salis Diah Rahmawati, S.Si.T adalah sosok yang penulis pilih sebagai
role model. Beliau saat ini menjabat sebagai Kepala Tata Usaha di UPTD Puskesmas
Kayen. Ditengah kesibukan, beliau masih semangat untuk menuntut ilmu ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi yaitu S2 pada Manajemen. Melalui pendidikan tinggi
yang beliau dapatkan, beliau berusaha agar apa yang telah didapatkan dapat
diaplikasikan serta bermanfaat baik di Lingkungan kerja puskesmas ataupun di
masyarakat luas (Nasionalisme, sila ke 5). Beliau adalah sosok yang sangat
konsisten serta memegang teguh pada komitmen terutama komitmen untuk
peningkatan mutu pelayanan. Dalam menjalankan setiap tugas yang diemban
beliau selalu memperhatikan serta menerapkan Petunjuk Teknis serta SOP
(standar Operasional Prosedure) yang berlaku. Tak hanya itu, beliau juga
merupakan seorang yang bertanggung jawab baik sebagai ibu saat di rumah
ataupun sebagai pejabat eselon saat di Puskesmas (Akuntabilitas).
Saat melakukan pekerjaannya di Puskesmas, beliau sosok orang yang
sederhana, ramah, terbuka terhadap semua baik pada rekan sejawat maupun
pengguna layanan Puskesmas Kayen (Etika Publik). Saat bekerja Beliau selalu
tepat waktu, berorientasi terhadap mutu serta tidak membeda-bedakan orang dan
semua diperlakukan sama (Anti Korupsi). Beliau selalu bekerja secara efektif dan
efisien (Komitmen mutu).

165
E. Pengendalian Oleh Coach dan Mentor
Selama proses aktualisasi berlangsung, penulis selalu melakukan
komunikasi y a n g i n t e n s i f dengan m e n t o r a t a u p u n c o a c h u n t u k
melakukan proses coaching maupun mentoring baik melalui tatap muka
langsung ataupun dengan menggunakan WhatApps. Hal ini dibuktikan
dengan adanya formulir pengendalian aktualisasi oleh coach maupun mentor
yang dapat di lihat dalam daftar Lampiran 1.1 Pada halama Lampiran.

166
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Selama masa Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil ( CPNS ) , penulis telah melaksanakan kegiatan habituasi dan aktualisasi
di instansi tempat kerja masing-masing yang bertujuan sebagai sarana
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) di Lingkungan Puskesmas.
Pada masa habituasi dan aktualisasi ini, penulis telah melaksanakan
beberapa kegiatan di Puskesmas Kayen dengan mengangkat judul
“Optimalisasi Pelayanan Kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi
pada ibu hamil di Puskesmas Kayen”. Adapun kegiatan yang dilakukan antara
lain persiapan dan perencanaan kegiatan aktualisasi secara keseluruhan;
Pembuatan SOP Deteksi dini pencegahan komplikasi pada Ibu hamil;
pembuat Lembar screning lanjutan, stiker warning untuk pencegahan
komplikasi pada ibu hamil; Membuat leafleat, dan vidio grafis sebagai
sarana edukasi kepada ibu hamil dan keluarga ; Sosialisasi kepada semua
Bidan terkait langkah yang kita buat dalam upaya pencegahan komplikasi
pada ibu hamil; Melakukan deteksi dini komplikasi sesuai SOP serta
penempelan stiker warnning pada ibu hamil dengan mengikusertakan
keluarga saat temu wicara; Melaksanakan Kelas ibu hamil dengan
mengikutsertakan keluarga supaya tidak hanya ibu hamil yang mendapat
informasi tentang komplikasi kehamilan tetapi juga keluarganya ;
Melakukan evaluasi dan pembuatan laporan kegiatan optimalisasi
Pelayanan Kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu
hamil. Secara langsung penulis berkontribusi terhadap Upaya
pencegahan terjadinya peningkatan angka komplikasi pada ibu hamil
Melalui beberapa kegiatan yang telah dilakukan tersebut, secara tidak
langsung penulis juga berkontribusi dalam menekan angka peningkatan
kematian Ibu dan Angka Kematian pada Bayi sehingga terjadi peningkatan
derajat kesehatan masyarakat terutama kesehatan Ibu dan Anak

167
B. Saran
Penulis menyadari bahwa laporan pelaksanaan aktualisasi ini masih
memiliki banyak kekurangan, maka saran dan masukan dari coach,
penguji dan mentor serta pihak-pihak lainnya sangat penulis harapkan
demi perbaikan laporan pelaksanaan aktualisasi ini sehingga diharapkan
akan menjadi masukan yang positif demi perbaikan diri penulis dan dalam
melaksanakan kegiatan jangka menengah maupun jangka panjang ke
depannya. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang telah
dilakukan, maka memerlukan saran sebagai berikut untuk perbaikan
kualitas pelaksanaan aktualisasi pada tahap selanjutnya, yaitu sebagai
berikut.
1. Bagi Diri Sendiri

Bagi penulis sendiri diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan


mampu menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) sebagai dasar dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yaitu sebagai guru atau
pendidik.

2. Bagi Puskesmas

Hendaknya Puskesmas sebagai Fasilitas pelayanan kesehatan di


Tingkat Kecamatan selalu menciptakan inovasi pelayanan kesehatan
yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, agar pengguna jasa pelayanan
kesehatan mengalami peningkatan terhadap kesadaran akan pentingnya
kesehatan itu sendiri.

168
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Analisis Isu Kontemporer. Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Akuntabilitas. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta;
Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Nasionalisme. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta;
Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Etika Publik. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta;
Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Komitmen Mutu. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta;
Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Anti Korupsi. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta;
Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Pelayanan Publik. Modul Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III.
Jakarta; Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Manajemen ASN. Modul Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III.
Jakarta; Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Whole of Government. Modul Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III.
Jakarta; Lembaga Administrasi Negara
169
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia. 2008. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 07 /
M.Pan / 4 / 2008 tentang Jabatan Fungsional Apoteker Dan Angka
Kreditnya. Jakarta. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan


No. 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta :
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan


No. 36 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsi Bidan. Jakarta :
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Pemerintah Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Jakarta :
Pemerintah Republik Indonesia
Puskesmas Kayen. 2020. Profil Kesehatan Puskesmas Kayen. Pati :
Puskesmas Kayen
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Pedoman Pelaksanaan
Kelas Ibu Hamil. Jakarta : Departemen Kesehatan

170
LAMPIRAN

171
Lampiran 1.1 Kartu Pengendali Mentor dan Coach

FORMULIR PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH COACH DAN MENTOR

Nama : RATIH WIDYAWATI, A.Md.Keb


NIP : 19920722 202012 2018
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Kayen
Jabatan : Bidan – Terampil
Isu : Belum optimalnya pelayanan kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu
hamil di Puskesmas Kayen
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pelayanan Kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu
hamil di Puskesmas Kayen
: Persiapan dan Perencanaan Kegiatan.
Kegiatan 1
( Sumber : SKP dan Inovasi )

Penyelesaian kegiatan Tanggal Pelaporan Catatan Coach & Paraf Coach Paraf Mentor
Mentor
Tahapan Kegiatan : 2-3 September 2021 Mentor :
Tahapan kegiatan
1. Membuat jadwal bertemu dengan
sudah dilakukan
mentor
dengan Baik

172
2. Bertemu dan melakukan konsultasi Coach :
dengan mentor Lanjutkan sesuai
3. Menjelaskan rancangan aktualisasi yang arahan mentor
akan dilakukan.
4. Meminta tanggapan dan masukan
mentor.
5. Mencatat hasil pertemuan dan meminta
tanda tangan pada mentor pada lembar
persetujuan.
Output
1. Konsep hasil/ notulen konsultasi
2. Persetujuan Pelaksanaan kegiatan
3. SK Penugasan
Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan
Akuntabilitas : Dalam persiapan dan perencanaa kita harus mampu bertanggung jawab dalam menjalankan tugas sesuai dengan
tugas yang diberikan serta kita diharapkan mampu cermat, teliti dalam penyusunan kegiatan yang akan dilakukan sehingga ada
kejelasan target.
Nasionalisme : Dalam persiapan dan perencanaan kita melibatkan mentor untuk bermusyawarah untuk mufakat hal ini sesuai dengan
sila keempat.
Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar saat berkomunikasi dengan mentor hal ini sesuai dengan pancasila sila ketiga

173
Etika Publik : Dalam persiapan dan perencanaan butuh konsultasi dengan mentor hal ini harus dilakukan secara sopan santun, taat
kepada atasan yang tidak bertentangan dengan aturan perundangan serta sesuai dengan kode etik profesi
Komitmen Mutu : Proses persiapan dan perencanaan bertujuan untuk memperoleh kegiatan yang berorientasi pada peningkatan mutu
layanan kepada ibu hamil serta berdasarkan kompetensi yang dimiliki.
Anti Korupsi : Dalam melakukan konsultasi dengan mentor kita harus bersikap jujur dan berani serta bekerja keras dalam proses
persiapan dan perencanaan agar kegiatan menghasilkan output yang diharapkan.
WOG : Dalam persiapan dan perencanaan membutuhkan koordinasi dan kolaborasi dengan mentor, coach, dan rekan kerja
dalam proses Perencanaan agar menghasilkan kegiatan yang baik dan menghasilkan output yang diharapkan
Manajemen ASN : melakukan persiapan dan perencanaan pelaksanaan kegiatan sesuai SOP yang ada serta berdasarkan keahlian
yang dimiliki dan sesuai dengan tugas sebagai PNS.
Pelayanan Publik : memberikan penjelasan yang baik apabila mentor, coach, dan rekan kerja ingin mengetahui lebih jauh tentang
persiapan dan perencanaan kegiatan kita
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Melakukan persiapan dan perencanaan kegiatan yang akan dilakukan dengan tujuan agar kegiatan dapat berjalan dengan baik dan
berkontribusi terhadap peningkatan derajat kesehatan ibu hamil hal ini sesuai deng an visi Puskesmas Kayen yaitu :
“ Mewujudkan masyarakat kecamatan Kayen yang sehat”
Dan sesuai dengan misi Puskesmas kayen yaitu :
 Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi

 Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar

174
 Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit.

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


persiapan dan perencanaan kegiatan merupakan langkah pertama kita untuk mengusahakan sesuatu hal yang menjadi tujuan bersama
serta untuk memunculkan kegiatan – kegiatan yang inovatif Hal ini sesuai dengan nilai Puskesmas Kayen yaitu Inisiatif dan Inovatif dalam
rangka peningkatanan mutu layanan kesehatan puskesmas kayen terutama untuk kesehatan ibu dan anak serta dapat terukur dan
dipertanggungjawabkan hal ini sesuai dengan nilai Puskesmas Kayen yaitu Akuntable

175
FORMULIR PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH COACH DAN MENTOR

Nama : RATIH WIDYAWATI, A.Md.Keb


NIP : 19920722 202012 2018
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Kayen
Jabatan : Bidan – Terampil
Isu : Belum optimalnya pelayanan kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu
hamil di Puskesmas Kayen
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pelayanan Kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu
hamil di Puskesmas Kayen
: Merevisi SOP Tentang Deteksi dini untuk Pencegahan Komplikasi pada Ibu hamil
Kegiatan 2
(Sumber : SKP)

Penyelesaian kegiatan Tanggal Pelaporan Catatan Coach & Paraf Coach Paraf Mentor
Mentor
Tahapan Kegiatan : 4,6,7 September Mentor :
SOP sebaiknya
1. Melakukan konsultasi dengan kepala 2021
meminta pertimbangan
Puskesmas mentor dan pengelola KIA
Pengelola KIA dan
dan KB terkait revisi SOP
penanggung jawab
2. Mencari Referensi langkah dalam SOP
Upaya
baik melalui buku ataupun internet.
3. Merancang Konsep revisi SOP
Coach :
4. Melakukan revisi SOP
Lanjutkan sesuai
5. Meminta masukan persetujuan dan
176
pengesahan Kepala Puskesmas, Mentor arahan mentor
terkait SOP yang sudah dibuat.
6. Mempublikasikan SOP dengan di tempel di
dinding Ruang periksa KIA dan KB
Output
Adanya SOP Tentang pelayanan kebidanan untuk Pencegahan Komplikasi pada Ibu hamil di Puskesmas Kayen

Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan


Akuntabilitas : Dalam Membuat SOP dilakukan terbuka dan transparan serta dapat mempertanggungjawabkan apa yang menjadi
tugas dan kewajibannya.
Nasionalisme : Dalam membuat SOP dilakukan dengan bermusyawarah dengan mentor dan coach sehingga mencerminkan sila
keempat. Dan dalam membuat SOP Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sehingga mudah dipahami sesuai sila ketiga
Etika Publik : Dalam pembuatan SOP menggunakan konsep yang berdaya guna dan sesuai dengan standar penggunaan yang
baik serta sesuai dengan kode etik yang ditentukan baik itu profesi atau instansi.
Komitmen Mutu : Dalam pembuatan SOP Menggunakan referensi yang terpercaya baik melalui kemajuan teknologi yang ada
sehingga mampu berinovasi dan menghasilkan SOP yang mampu meningkatkan mutu serta ketepatan layanan .
Anti Korupsi : Pembuatan SOP dilakukan secara jujur dan dengan kerja keras sehingga mampu selesai dengan tepat waktu sesuai
dengan jadwal yang ditentukan
WOG : Dalam pembuatan SOP membutuhkan koordinasi dan kolaborasi dengan mentor, coach, dan Pengelola KIA dan KB
dalam proses pembuatan SOP agar menghasilkan SOP yang baik dan menghasilkan output yang diharapkan

177
Manajemen ASN : melakukan Pembuatan SOP harus sesuai dengan aturan yang ada serta berdasarkan keahlianyang dimiliki dan
sesuai dengan tugas sebagai PNS.
Pelayanan Publik : mampu memberikan penjelasan yang baikapabila mentor, coach, dan teman kerja ingin mengetahui lebih jauh
tentang Konsep SOP yang telah kita buat.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Adanya SOP sebagai standar dalam melakukan pelayanan dengan tujuan agar pelayanan dapat optimal kita berikan ke i bu hamil
sehingga ibu hamil terhindar dari komplikasi kehamilan sehingga ibu dan bayi sehat selalu sesuai dengan visi Puskesmas Kayen yaitu
: Mewujudkan masyarakat kecamatan Kayen yang sehat
Dan sesuai dan memberi kontribusi terhadap misi Puskesmas kayen yaitu :
 Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi

 Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar

 Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit

 Menciptakan tata kelola menejemen

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


SOP menjadi acuan seseorang untuk memberikan pelayanan yang sesuai standar dan keahlian dengan SOP maka seseorang dapat
memberikan pelayanan sesuai dengan standar yang tinggi hal ini sesuai dengan nilai Puskesmas Kayen yaitu profesional.
Dalam pembuatan SOP juga dibutuhkan pemikiran positif serta hal baru yang lebih baik dalam menentukan langkah – langkah kegiatan
hal ini sesuai dengan nilai Inisiatif dan inovatif Puskesmas Kayen

178
FORMULIR PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH COACH DAN MENTOR

Nama : RATIH WIDYAWATI, A.Md.Keb


NIP : 19920722 202012 2018
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Kayen
Jabatan : Bidan – Terampil
Isu : Belum optimalnya pelayanan kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu
hamil di Puskesmas Kayen
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pelayanan Kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu
hamil di Puskesmas Kayen
: Membuat Lembar screning lanjutan, stiker warning untuk pencegahan komplikasi pada
Kegiatan 3
ibu hamil .
( Sumber : SKP dan Inovasi )

Penyelesaian kegiatan Tanggal Pelaporan Catatan Coach & Paraf Coach Paraf Mentor
Mentor
Tahapan Kegiatan : 7-9 September 2021 Mentor :
Lembar screning yang
1. Melakukan konsultasi dengan mentor
dibuat sudah sesuai
dan Pengelola KIA dan KB
dengan panduan, stiker
2. Berkoordinasi dengan Kepala
warning dibuat
puskesmas terkait anggaran pengadaan
sebaiknya
stiker warning dan lembar screning
menggunakan warna
lanjutan

179
3. Mengumpulkan referensi konsep yang terang
pembuatan Lembar Screning lanjutan
dan Stiker Warning. Coach :
4. Membuat Desain Stiker Warning Lanjutkan sesuai
5. Menyusun Lembar Screning lanjutan arahan mentor
sesuai sumber yang terpercaya
6. Konsultasi dengan pengelola KIA
tentang lembar screning dan desain
stiker warning yang dibuat.
7. Mencetakkan Stiker Warning yang
sudah disetujui di percetakan. Dan
menggandakan lembar screning di
fotokopian.
8. Meletakkan Stiker warning dan Lembar
screning lanjutan Ruang periksa KIA dan
KB
Output
1. Adanya lembar screning lanjutan.
2. Adanya stiker warning untuk ibu hamil

180
Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan
Akuntabilitas : Dalam Membuat Lembar screning dan stiker warning dilakukan terbuka dan transparan serta dapat
dipertanggungjawabkan apa yang telah dibuat
Nasionalisme : Dalam membuat lembar screning dan stiker warning dilakukan dengan bermusyawarah dengan mentor dan coach
sehingga mencerminkan sila keempat yaitu menggunakan musyawarah untuk menyelesaikan persoalan. Dan dalam membuat
Lembar screning dan stiker warning Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sehingga muda h dipahami sesuai sila ketiga
Etika Publik : Dalam pembuatan lembar screning dan stiker warning menggunakan konsep yang berdaya guna dan sesuai dengan
standar penggunaan yang baik serta sesuai dengan kode etik yang ditentukan
Komitmen Mutu : Dalam pembuatan Lembar screning dan stiker warning berdasarkan referensi yang dapat dipercaya baik melalui
kemajuan teknologi sehingga mampu berinovasi dan menghasilkan Lembar screning dan stiker warning yang dapat meningkatkan
mutu layanan.
Anti Korupsi : Pembuatan Lembar screning dan stiker warning dilakukan secara jujur dan dengan kerja keras sehingga mampu selesai
dengan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditentukan
WOG : Dalam lembar screning dan stiker warning membutuhkan koordinasi dan kolaborasi dengan mentor, coach, dan
Pengelola KIA dan KB agar menghasilkan lemar screning dan stiker warning yang baik dan menghasilkan output yang diharapkan
Manajemen ASN : melakukan Pembuatan lembar screning dan stiker warning harus sesuai dengan aturan yang ada serta berdasarkan
keahlian yang dimiliki dan sesuai dengan tugas sebagai PNS.
Pelayanan Publik : Dalam pembuatan lembar screning dan stiker warning bertujuan untuk sarana supaya bisa memberikan pelayanan
publik yang baik serta optimalisasi dalam pencegahan komplikasi pada ibu hamil.

181
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Adanya Lembar screning lanjutan dan stiker warning sebagai sebagai sarana atau media untuk mendukung upaya deteksi dini fakto r
resiko serta upaya pencegahan terjadinya komplikasi pada ibu hamil sehingga terjadi peningkatan derajat kesehatan ibu hamil dan bayi,
hal ini sesuai dengan visi Puskesmas Kayen yaitu :
Mewujudkan masyarakat kecamatan Kayen yang sehat
Dan sesuai dan memberi kontribusi terhadap misi Puskesmas kayen yaitu :

 Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi

 Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar

 Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit

 Menyediakan sarana prasarana yang memadai

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Lembar screning lanjutan dan stiker warning merupakan salah satu media untuk mempermudah bidan memberikan pelayanan kebidanan
dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu hamil sehingga dengan media ini meningkatkan optimalisasi pelayanan yang kita beri kan
sehingga ini sesuai dengan nilai Puskesmas kayen yaitu Profesional.

182
FORMULIR PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH COACH DAN MENTOR

Nama : RATIH WIDYAWATI, A.Md.Keb


NIP : 19920722 202012 2018
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Kayen
Jabatan : Bidan – Terampil
Isu : Belum optimalnya pelayanan kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu
hamil di Puskesmas Kayen
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pelayanan Kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu
hamil di Puskesmas Kayen
: Membuat leafleat, dan vidio grafis sebagai sarana edukasi kepada ibu hamil dan keluarga
Kegiatan 4
( Sumber : Inovasi )

Penyelesaian kegiatan Tanggal Pelaporan Catatan Coach & Paraf Coach Paraf Mentor
Mentor
Tahapan Kegiatan : 7-9 September 2021 Mentor :
Leafleat dibuat dengan
1. Melakukan Konsultasi dengan mentor.
desain yang lembut
2. Berkoordinasi dengan Kepala puskesmas
dan memuat materi
terkait anggaran pengadaan Leafleat
menyeluruh
3. Mencari Referensi materi pembuatan
Vidiografinya dengan
leafleat dan vidio grafis.
menggunakan gambar
4. Merancang isi dan desain dari leafleat dan
yang meminimalkan di
vidio grafis

183
5. Mengkonsultasikan konsep leafleat dan bentuk kartun.
vidio grafis ke mentor untuk mendapat
masukan dan persetujuan. Coach :
6. Mencetak Leafleat di Percetakan. Lanjutkan sesuai
7. Mempublikasikan vidio grafis yang dibuat arahan mentor
di Grup WA Puskesmas, FB Puskesmas
serta WA Ibu hamil per desa.
8. Mempublikasikan Leafeat lewat
diletakkan di Ruang tunggu periksa dan di
dekat pendaftaran.
Output
1. Adanya Leafleat tetang komplikasi kehamilan
2. Adanya Vidio grafis berisikan komplikasi kehamilan.

Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan


Akuntabilitas : Dalam Membuat Leafleat dan vidio grafis dilakukan terbuka terhadap masukan baik dari mentor atau pengelola KIA dan
KB dan transparan serta ada kejelasan target yang ingin dicapai.
Nasionalisme : Dalam membuat Leafleat dan vidio grafis dilakukan dengan bermusyawarah dengan mentor dan coach sehingga
mencerminkan sila keempat yaitu menggunakan musyawarah untuk menyelesaikan persoalan. Dan dalam membuat Leafleat dan
vidio grafis Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sehingga mudah dipahami sesuai sila ketiga

184
Etika Publik : Dalam pembuatan Leafleat dan vidio grafis menggunakan konsep yang berdaya guna dan sesuai dengan standar
penggunaan yang baik serta dapat Menggunakan barang milik negara secara bertanggung jawab efektif dan efisien untuk mendukung
pembuatan leafleat dan vidio grafis.
Komitmen Mutu : Dalam pembuatan Leafleat dan vidio grafis berdasarkan referensi yang dapat dipercaya baik melalui kemajuan
teknologi sehingga mampu berinovasi dan menghasilkan Leafleat dan vidio grafis yang dapat meningkatkan mutu serta kemudahan
akses dalam memperoleh informasi.
Anti Korupsi : Pembuatan Leafleat dan vidio grafis dilakukan secara jujur dan dengan kerja keras sehingga mampu selesai dengan
tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
WOG : Dalam Leafleat dan vidio grafis membutuhkan koordinasi dan kolaborasi dengan mentor, coach, dan Pengelola KIA
dan KB agar menghasilkan Leafleat dan vidio grafis yang baik dan mampu memberikan pengetahuan kepada ibu hamil, keluarga dan
masyarakat sehingga meningkatkan kewaspadaan diri.
Manajemen ASN : melakukan Pembuatan Leafleat dan vidio grafis harus sesuai dengan aturan yang ada serta berdasarkan keahlian
yang dimiliki dan sesuai dengan tugas sebagai PNS.
Pelayanan Publik : Dalam pembuatan Leafleat dan vidio grafis bertujuan untuk sarana edukasi supaya bisa memberikan pengetahuan
yang baik dalam upaya optimalisasi dalam pencegahan komplikasi pada ibu hamil.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Adanya leafleat dan vidio grafis sebagai sarana atau media untuk memberi edukasi kepada ibu hamil dan keluarga tentang kompli kasi
yang dapat terjadi dalam kehamilan sehingga secara mandiri ibu hamil dan keluarga dapat melakukan pencegahan terhadap terjadinya
komplikasi pada kehamilannya sehingga ibu hamil dan bayi menjadi sehat hal ini sesuai dengan visi Puskesmas Kayen yaitu :
Mewujudkan masyarakat kecamatan Kayen yang sehat

185
Dan sesuai dan memberi kontribusi terhadap misi Puskesmas kayen yaitu :
 Meningkatkan kemandirian dan pemberdayaan kesehatan masyarakat
 Meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat
 Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi

 Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar

 Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit

 Menyediakan sarana prasarana yang memadai

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Ketersediaan leafleat dan vidiografis sebagai sarana edukasi Memudahkan ketersediaan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna layanan
sehingga ibu hamil dan keluarga dapat secara mandiri melakukan pencegahan komplikasi kehamilan dengan berbekal pengetahuan ya ng
dimiliki. Hal ini sesuai dengan nilai Puskesmas kayen yaitu Mandiri.

186
FORMULIR PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH COACH DAN MENTOR

Nama : RATIH WIDYAWATI, A.Md.Keb


NIP : 19920722 202012 2018
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Kayen
Jabatan : Bidan – Terampil
Isu : Belum optimalnya pelayanan kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu
hamil di Puskesmas Kayen
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pelayanan Kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu
hamil di Puskesmas Kayen
: Sosialisasi kepada semua Bidan terkait langkah yang kita buat dalam upaya pencegahan
Kegiatan 5
komplikasi pada ibu hamil
( Sumber : SKP dan Inovasi )

Penyelesaian kegiatan Tanggal Pelaporan Catatan Coach & Paraf Coach Paraf Mentor
Mentor
1. Konsultasi dengan kepala Puskesmas 13 – 14 Mentor :
dan mentor terkait persiapan dan jadwal September 2021
Sosialisasi yang
sosialisasi
dilakukan hendaknya
2. Memberi undangan kepada mentor,
dilakukan dengan
penaggungjawab upaya dan semua
menerapkan protokol
Bidan
kesehatan karena
3. Menyiapkan materi yang akan
sekarang sedang
187
disampaikan. PPKM Level 3
4. Pelaksanaan Sosialisasi
5. Mempresentasikan kegiatan yang akan Coach :
kita lakukan dan media apa saja yang Lanjutkan sesuai
telah kita buat untuk upaya pencegahan arahan mentor
komplikasi pada ibu hamil.
6. Melakukan sesi tanya jawab berkaitan
kegiatan yang akan dilakukan.
7. Mencatat hasil pertemuan dalam Notulen
Rapat.
Output
• Berita Acara hasil pelaksanaan sosialisasi

Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan


Akuntabilitas : bertanggung jawab dalam melakukan sosialisasi serta sesuai dengantugas yang diberikanuntuk membuat Kegiatan
Aktualisasi yang efektif, efisien dan berdayaguna, komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang berorientasi kepada kejelasan target.
Nasionalisme : Dalam menyampaikan sosialisasi menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sehingga mudah dipahami ini
sesuai dengan sila ketiga .
Dalam melakukan sosialisasi kita harus menghargai orang lain dan bersikap adil, tidak membeda – bedakan antara rekan kerja yang
satu dengan lainnya hal ini sesuai pancasila sila kedua

188
Etika Publik : Dalam menyampaikan sosialisasi harus dilakukan dengan sopan santun serta sesuai dengan kode etik profesi yang
kita miliki serta berorientasi terhadap pelayanan publik.
Komitmen Mutu : dalam menyampaikan sosialisasi harus berorientasi terhadap pemahaman peserta sosialisasi dengan ketepatan
penggunaan metode yang dilakukan dalam sosialisasi
Anti Korupsi : Jujur, peduli dan mandiri terhadap realitas yang terjadi dalam masyarakat serta berusaha keras agar masyarakat mampu
mengerti apa yang ingin kita sampaikan.
WOG : Dalam melaksnakan sosialisasi membutuhkan koordinasi dan kolaborasi dengan mentor, coach, bidan dan Pengelola
KIA dan KB agar sosialisasi dapat berjalan sesuai dengan rencana dan mendapatkan output yang diharapkan
Manajemen ASN : Sosialisasi dapat dilakukan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditentukan dan dihadiri oleh rekan bidan yang
ada sehingga dapat meningkatkan kompetensi yang dimiliki bidan dalam pelayanan kebidanan.
Pelayanan Publik : Sosialisasi dilakukan dengan tujuan untuk peningkatan kompetensi bidan sehingga dapat memberikan pelayanan
kebidanan yang optiml guna mencegah terjadi komplikasi dalam kehamilan sehingga bayi dan ibu sehat.

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi


Sosialisasi kepada semua bidan sebagai pelaku pemberi layanan kebidanan pada ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan kompetens i
bidan dalam memberikan layanan kebidanan pada ibu hamil supaya terjadi peningkatan derajat kesehatan ibu dan bayi hal ini ses uai
dengan visi Puskesmas Kayen yaitu
“Mewujudkan masyarakat kecamatan Kayen yang sehat”
Dan sesuai dan memberi kontribusi terhadap misi Puskesmas kayen yaitu :
 Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi

189
 Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar

 Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit

 Menciptakan tata kelola menejemen

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Melakukan sosialisasi kepada rekan sejawat tentang langkah yang kita buat dalam upaya pencegahan komplikasi pada ke hamilan
dilakukan secara sopan santun dan ramah sesuai nilai yang dianut Puskesmas Kayen.
Tujuan dilakukan sosialisasi ini adalah agar bidan dapat memberikan pelayanan yang optimal sesuai dengan standar dan keahlian sesuai
dengan nilai Profesional

190
FORMULIR PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH COACH DAN MENTOR

Nama : RATIH WIDYAWATI, A.Md.Keb


NIP : 19920722 202012 2018
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Kayen
Jabatan : Bidan – Terampil
Isu : Belum optimalnya pelayanan kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu
hamil di Puskesmas Kayen
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pelayanan Kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu
hamil di Puskesmas Kayen
: Melakukan deteksi dini komplikasi sesuai SOP serta penempelan stiker warnning pada
Kegiatan 6
ibu hamil dengan mengikusertakan keluarga saat temu wicara.
( Sumber : SKP dan Inovasi )

Penyelesaian kegiatan Tanggal Pelaporan Catatan Coach & Paraf Coach Paraf Mentor
Mentor
Tahapan Kegiatan : 15 September s/d 6 Mentor :
1. Melakukan persiapan pelayanan. Oktober 2021
Pelaksanaan
2. Memanggil Ibu dan keluarga masuk ruang
pelayanan deteksi dini
periksa.
komplikasi dan fktor
3. Anamnesa Ibu dan Keluarga
resiko dilakukan
4. Melakukan pemeriksaan sesuai dengan
menyesuaikan dengan
SOP yang berlaku.
jadwal pelayanan.
191
5. Mengisi lembar screning dan Dilakukan di Poli KIA
menempelkan ke buku periksa ibu dan KB Puskesmas
6. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada Kayen
ibu dan pendamping
7. Menempelkan stiker warning di buku KIA Coach :
ibu sesuai golongan resiko Lanjutkan sesuai
8. Konseling terkait kondisi ibu. arahan mentor
9. Evaluasi dengan tanya jawab kepada ibu
dan pendamping.
10. meminta ibu mengisi survey kepuasan
pelanggan pada form yang sudah ada.
11. Mengisi cheklist kesesuaian SOP dengna
pelayanan yang telah diberikan.
Output
1. Laporan hasil pemeriksaan ibu hamil
2. Tertempelnya stiker warning pada buku periksa pasien
3. Lembar survey kepuasan pasien yang sudah terisi

Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan


Akuntabilitas : bertanggung jawab dalam melakukan tindakan deteksi dini komplikasi serta melakukan sesuai SOP yang jelas serta
komitmen supaya ibu mendapatkan pelayanan yang optimal sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi pada ibu hamil.

192
Nasionalisme : Dalam melakukan pemeriksaan pada ibu hamil tidak membeda – bedakan status sosial, agama dan keprcayaan ibu,
serta menghargai apa yang menjadi keyakinan ibu dan keluarga sesuai pancasila sila kedua dan kita mampu rela mengorbankan waktu
kita serta kemampuan kita untuk melakukan pelayanan kesehatan ibu dan anak demi kepentingan bangsa dan negara sesuai dengan
sila ketiga
Etika Publik : Dalam melakukan deteksi dini faktor resiko harus dilakukan dengan sopan santun serta sesuai dengan kode etik profesi
yang dimiliki dan menjaga kerahasian pasien serta menjaga privasi pasien sebagai pengguna jasa kita
Komitmen Mutu : dalam melakukan deteksi dini faktor resiko harus berorientasi terhadap peningkatan mutu serta tanggap terhadap
hasil pemeriksaan sehingga dapat menentukan perawatan yang tepat.
Anti Korupsi : peduli terhadap ibu hamil serta jujur dalam menyampaikan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu dan keluarga.
WOG : Dalam melaksnakan deteksi dini membutuhkan koordinasi dan kolaborasi dengan Bidan yang lain dan dokter
penanggung jawab agar deteksi dini dapat berjalan sesuai dengan SOP yang ada dan meencegah tejadinya komplikasi kehamilan.
Manajemen ASN : Deteksi dini faktor resiko dilakukan oleh bidan yang berkmpeten serta ahli di bidangnya sehingga ibu hamil dapat
memperoleh pelayanan yang baik
Pelayanan Publik : Deteksi dini dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi kehamilanyang serius sehingga bayi dan ibu sehat
sampai pada proses persalinan tanppa ada komplikasi yang menyertai.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Upaya deteksi dini pada ibu hamil sesuai dengan Standar Operasional pelayanan merupakan salah satu upaya awal pencegahan
terjadinya komplikasi pada ibu hamil. Hal ini dilakukan supaya ibu hamil tetap sehat dari awal kehamilan sampai akhir kehamil an hingga
pada proses persalinan sehingga ibu dan bayi yang dilahirkan sehat. hal ini sesuai dengan visi Puskesmas Kayen yaitu Mewujudkan
masyarakat kecamatan Kayen yang sehat

193
Dan sesuai dan memberi kontribusi terhadap misi Puskesmas kayen yaitu :
 Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi

 Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar

 Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit

 Menciptakan tata kelola menejemen

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Deteksi dini komplikasi pada ibu hamil merupakan salah satu pelayanan kebidanan yang diberikan kepada ibu hamil sesuai dengan Standar
yang ada serta dilakukan secara ramah kepada ibu hamil dan keluarga. Pelayanan ini harus terukur dan dapat dipertanggungjawabkan
kepada pimpinan / atasan hal ini sesuai dengan nilai Akuntable.

194
FORMULIR PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH COACH DAN MENTOR

Nama : RATIH WIDYAWATI, A.Md.Keb


NIP : 19920722 202012 2018
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Kayen
Jabatan : Bidan – Terampil
Isu : Belum optimalnya pelayanan kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu
hamil di Puskesmas Kayen
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pelayanan Kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu
hamil di Puskesmas Kayen
: Melaksanakan Kelas ibu hamil dengan mengikutsertakan keluarga supaya tidak hanya ibu
Kegiatan 7
hamil yang mendapat informasi tentang komplikasi kehamilan tetapi juga keluarganya
( Sumber : SKP dan Inovasi )

Penyelesaian kegiatan Tanggal Pelaporan Catatan Coach & Paraf Coach Paraf Mentor
Mentor
Tahapan kegiatan : 29 Mentor :
1. Membuat perencanaan kelas ibu hamil. September 2021
Pelaksanaan Kelas ibu
2. Berkoordinasi dengan bidan
hamil hendaknya
Puskesmas tentang pelaksanaan kelas
dilakukan di tempat
ibu hamil terkait anggaran.
yang luas dn
3. Membuat dan menyebarkan undangan
disesuaikan dengan

195
untuk ibu hamil dan keluarga. jadwal bidan desa
4. Pelaksanaan Kelas Ibu hamil
5. Melakukan presentasi dihadapan Coach :
pasien menggunakan leaflet dan lembar Lanjutkan sesuai
balik yang telah ada arahan mentor
6. Melakukan proses tanya jawab dengan
pasien dan keluarga
7. Mendokumentasikan semua kegiatan
yang dilakukan
Output
Berita Acara hasil pelaksanaan kelas ibu hamil.
Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan
Akuntabilitas : bertanggung jawab dalam melakukan pertemuan kelas ibu hamil dan sesuai dengan tugas yang diberikan untuk
membuat Kegiatan Aktualisasi yang efektif, efisien dan berdayaguna, komitmen untuk melaksanakan kegiatan dengan
bertanggungjawab serta dengan kejelasan target.
Nasionalisme : Dalam menyampaikan materi di kelas ibu hamil menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sehingga mudah
dipahami ini sesuai dengan sila ketiga serta tidak membeda – bedakan antara ibu hamil yang satu dengan yang lainnya sesuai dengan
sila kedua
Etika Publik : Dalam menyampaikan materi dalam kelas ibu hamil harus dilakukan dengan sopan santun serta sesuai dengan kode
etik profesi yang kita miliki serta berorientasi terhadap pelayanan publik.

196
Komitmen Mutu : dalam menyampaikan materi pada kelas ibu hamil harus dilakukan secara jujur dan benar serta menyampaikannya
dengan santun sehingga terciptanya komunikasi yang efektif dan efisien.
Anti Korupsi : Jujur dan mampu bekerja mandiri serta peduli terhadap realita yang terjadi dalam masyarakat serta berusaha keras
agar masyarakat mampu mengerti apa yang ingin kita sampaikan.
WOG : Dalam melaksnakan sosialisasi membutuhkan koordinasi dan kolaborasi dengan mentor, coach, bidan dan Pengelola
KIA dan KB agar kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan mendapatkan output yang diharapkan
Manajemen ASN : Pelaksanaan kelas ibu hamil dapat dilakukan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditentukan dan dihadiri oleh
ibu hamil beserta pendmaping yang ada sehingga tidak hanya ibu hamil yang memperoleh informasi namun juga keluarga yang hadir.
Pelayanan Publik : Kelas ibu hamil dilakukan dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada ibu hamil dan keluarga sehingga dapat
mencegah terjadi komplikasi dalam kehamilan sehingga bayi dan ibu sehat.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
menghadapi kehamilan dan segala komplikasi yang dapat terjadi didalamnya sehingga ibu dan bayi menjadi sehat. hal ini sesuai dengan
visi Puskesmas Kayen yaitu
“ Mewujudkan masyarakat kecamatan Kayen yang sehat “
Dan sesuai dan memberi kontribusi terhadap misi Puskesmas kayen yaitu :
 Meningkatkan kemandirian dan pemberdayaan kesehatan masyarakat
 Meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat
 Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi

 Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar

197
 Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit

 Menyediakan sarana prasarana yang memadai

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


kegiatan kelas ibu hamil dengan mengikutsertakan keluarga di dalamnya akan memberikan nilai tambah pada variabel Pengembangan
inovasi kegiatan karena bisa dilakukan dalam waktu yang singkat dengan target yang jelas hal ini sesuai dengan nilai Pusekesmas Kayen
yaitu Inisiatif dan inovatif.

198
FORMULIR PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH COACH DAN MENTOR

Nama : RATIH WIDYAWATI, A.Md.Keb


NIP : 19920722 202012 2018
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Kayen
Jabatan : Bidan – Terampil
Isu : Belum optimalnya pelayanan kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu
hamil di Puskesmas Kayen
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pelayanan Kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu
hamil di Puskesmas Kayen
: Melakukan evaluasi dan pembuatan laporan kegiatan optimalisasi Pelayanan Kebidanan
Kegiatan 8
dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu hamil.
( Sumber : SKP dan Inovasi )

Penyelesaian kegiatan Tanggal Pelaporan Catatan Coach & Paraf Coach Paraf Mentor
Mentor
Tahapan kegiatan : 7-13 Oktober 2021 Mentor :
1. Melakukan konsultasi kepada mentor
Pelaksanaan Evaluasi
mengenai evaluasi yang dilakukan.
yang dilakukan
sebaiknya dengan

199
2. Mengelola hasil survey kepuasan menggunakan nilai rata
pasien untuk mengevaluasi layanan - rata dari evaluasi ini
sudah sesuai harapan pasien apa nanti kita akan
tidak. menetukan tindaklanjut
3. Mengelola data cheklist SOP serta dari Upaya ini
survey kepuasan pelanggan dan
melaporkan kepada mentor. Coach :
4. Membuat evaluasi kegiatan Lanjutkan sesuai
aktualisasi dengan membandingkan arahan mentor
rencana dengan pelaksanaan
kegiatan
5. Membuat Laporan Hasil aktualisasi
serta menyampaikannya kepada
mentor dan Kepala Puskesmas
Output
1. Laporan hasil survey kepuasan pasien
2. Rekap cheklist kesesuaian dengan SOP
3. Laporan hasil aktualisasi
Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan
Akuntabilitas : Dalam melakukan evaluasi harus dilakukan secara terbuka dan transparan serta dapat dipertanggungjawabkan hasil
evaluasi yang sudah dilakukan.
200
Nasionalisme : Dalam menyusun survey kepuasan pelanggan harus menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sehingga
mudah dimengeri dan dibuat acuan perbaikan kegiatan selanjutnya hal ini sesuai dengan sila ketiga dalam pancasila
Etika Publik : Dalam menyampaikan hasil evaluasi harus dilakukan dengan sopan santun serta sesuai dengan kode etik profesi
yang kita miliki sehingga dapat dibuat untuk perbaikan selanjutnya.
Komitmen Mutu : Evaluasi ini dilakukan untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan sehingga kegiatan dapat berjalan
optimal dan sesuai dengan moto peninggakatan mutu layanan
Anti Korupsi : Jujur dalam menyampaiakan hasil evaluasi serta pembuatan laporan kegiatan baik itu hasilnya baik atau buruk tanpa
ada yang ditutupi atau dimanipulasi.
berani bertanggungjawab atas segala hasil yang didapatkan.
WOG : Dalam melaksanakan Evaluasi membutuhkan koordinasi dan kolaborasi dengan mentor, coach, bidan dan Pengelola
KIA dan KB agar kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan dapat dibuat acuan untuk perbikan
Manajemen ASN : Pelaksanaan Evaluasi dapat dilakukan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditentukan dan dapat sebagai bahan
intropeksi ASN dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.
Pelayanan Publik : Evaluasi dilakukan untuk upaya perbaikan pemberian layanan selanjutnya sehingga pelayanan dapat diberika
secara efektif dan efisien.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
evaluasi dan laporan merupakan salah satu upaya untuk menilai apakah kegiatan / upaya yang dilakukan sudah memperoleh output
yang diharapkan atau belum. Jika kegiatan itu memperoleh output yang diharapkan makan kegiatan itu dinilai berhasil sehingga kegiatan
itu dapat memberi kontribusi terdapat terwujudnya visi Puskesmas Kayen yaitu
“ Mewujudkan masyarakat kecamatan Kayen yang sehat “

201
Dan sesuai dan memberi kontribusi terhadap misi Puskesmas kayen yaitu :
 Meningkatkan kemandirian dan pemberdayaan kesehatan masyarakat
 Meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat
 Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi
 Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar
 Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
 Menciptakan tata kelola menejemen dan kerja sama linsek
 Menyediakan sarana prasarana yang memadai
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Secara aktif dan bertanggung jawab mengawasi jalannya kegiatan dan juga mengevaluasi segala tahapan yang telah dilakukan serta
melaporkan dengan jujur dan tanggungjawab terhadap hasil kegiatan yang sudah dilakukan serta melaporkannya kepada mentor dan
kepala puskesmas mencerminkan nilai Puskesmas Kayen yaitu Profesional dan Akuntable

202
Lampiran 1.2
Lembar Konsultasi dengan Mentor dan Rekan Kerja

203
204
205
206
Lampiran 1.3
Bukti Chat WA Konsultasi dengan Coach dan Mentor

207
208
Lampiran 1.4
Dokumentasi Zoomeeting Coaching

209
210
211
212
213

Anda mungkin juga menyukai