Disusun Oleh:
Nama : Ratih Widyawati, A.Md.Keb
NIP : 19920722 202012 2 018
Jabatan : Bidan Terampil
No. Absensi : 23
Instansi : UPTD Puskesmas Kayen
Coach : Handoko Setiadji, S.T., M.I.L
Mentor : Salis Diah Rahmawati, S.Si.T
Disusun Oleh:
Peserta Diklat,
DISETUJUI:
Herlinawati, S.T., M.T. Handoko Setiadji, S.T., M.I.L. Salis Diah Rahmawati, S.Si.T
NIP. 19820430 200604 2 001 NIP. 19720808 200212 1 001 NIP. 198007202008121003
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
pelaksanaan aktualisasi dan habituasi dengan judul ”Optimalisasi Pelayanan Kebidanan
dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu hamil di Puskesmas Kayen Kabupaten Pati”
dengan baik. Kegiatan yang ada dalam aktualisasi ini diharapkan dapat mencerminkan
nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) yang dapat diterapkan ditempat
kerja.
Penulis menyadari bahwa pembuatan Laporan Pelaksanaan aktualisasi ini tidak
dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: Keluarga tercinta yang senantiasa
mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis.
1. Bapak Haryanto, SH, MM, M.Si selaku Bupati Pati beserta jajarannya yang telah
menyediakan segala sarana dan prasarana dalam rangka pelatihan dasar CPNS
Golongan II Kabupaten Pati.
2. Ir. Mohamad Priharto Dwinugroho,M.S.E. selaku Kepala Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Geologi, Mineral dan Batubara Bandung yang telah
memfasilitasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan VII Tahun 2021
3. dr. Subawi selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati yang telah memberikan ijin
untuk mengikuti pelatihan dasar CPNS Golongan II Kabupaten Pati.
4. Drs. Jumani, M.Si. selaku Plt. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan
Kabupaten Pati telah memberi kesempatan untuk mengikuti Latihan Dasar CPNS
Golongan II.
5. Handoko Setiadji, S.T., M.I.L. selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan
dan bimbingannya dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
6. Ibu Salis Diah Rahmawati, S.Si.T., selaku mentor dan Kasubbag Tata Usaha UPTD
Puskesmas Kayen yang telah memberikan masukan dan arahan sehingga rancangan
aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik.
7. Herlinawati, S.T., M.T. selaku penguji serta narasumber yang telah memberikan arahan
dan masukan dalam seminar rancangan aktualisasi ini.
8. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya selama kegiatanPelatihan Dasar
iii
CPNS Golongan II Angkatan VII Tahun 2021.
9. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan VII tahun 2021
khususnya Kelompok III atas inspirasi, kekompakan, bantuan, dan dukungannya.
10. Keluarga besar serta teman sejawat Bidan UPTD Puskesmas Kayen atas dukungan
dan kerjasamanya.
11. Almarhum Bapak Ibu yang selalu mendukung saya dari awal sampai pada titik ini di
Kehidupan saya.
12. Suami dan Anak saya yang telah memberikan dorongan semangat, dan spiritual
terhadap saya dalam pembuatan Laporan Pelaksanaan Aktualisasi ini.
Penulis sadar bahwa Laporan Pelaksanaan Aktualisasi ini belum sempurna.
Penulis berharap adanya masukan yang membangun dari berbagai pihak guna membuat
rancangan aktualisasi ini menjadi lebih baik. Sehingga, rancangan aktualisasi ini dapat
dijadikan dasar dalam pelaksanaan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar ASN, serta
memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
iv
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………… 168
B. Saran ……………………………………………………………......... 169
v
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
Tabel 3.2 Kontribusi Terhadap Visi dan Misi serta tujuan Organisasi
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latas Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang sangat penting
dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum,
berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi
dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan
merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan
kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945. Semua itu
dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
Sejumlah keputusan strategis mulai dari merumuskan kebijakan sampai
pada implementasi kebijakan dalam berbagai sektor pembangunan
dilaksanakan oleh PNS. Untuk memainkan peranan tersebut, diperlukan
sosok PNS yang profesional yaitu PNS yang mampu memenuhi standar
kompetensi jabatanya secara efektif dan efisien.
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan merujuk pada ketentuan
Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, CPNS wajib menjalani masa
percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Oleh sebab itu dilaksanakan. Oleh karena itu diadakan
penyelenggaraan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, dengan
mengadakan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non
klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan
peserta mampu menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasikan,
membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), serta merasakan manfaatnya
sehingga terpatri dalam diri sebagai karakter PNS yang profesional sesuai
bidang tugasnya.
Pola baru yang sekarang ini sedang diterapkan oleh Lembaga
Administrasi Negara (LAN) adalah diklat pelatihan dasar dengan pola
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, Anti
korupsi)
2
Pelayanan kebidanan komprehensif dan berkualitas merupakan
pelayanan kebidanan yang terpadu serta dilakukan tenaga kesehatan
melalui pelayanan kesehatan yang meliputi kehamilan, persalinan, nifas,
bayi baru lahir, dan konseling KB yang mencangkup pelayanan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitative. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan
salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI
sendiri adalah rasio kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan, dan
nifas yang disebabkan oleh Komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan
nifas atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain seperti
kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000 KH. Upaya percepatan
penurunan AKI dapat dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu
mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang terlatih. Salah satu upaya penurunan AKI di Jawa
Tengah adalah melaksanakan kelas ibu hamil dan Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) (Kemenkes RI , 2018).
Sebagai upaya menurunkan AKI pemerintah Jawa Tengah meluncurkan
program yaitu jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5NG) untuk
menyelamatkan ibu dan bayi dengan kegiatan pendampingan dengan
mengetahui setiap kondisi ibu hamil termasuk faktor resiko.
Tahun 2020 Angka Kematian Ibu di Kabupaten Pati sejumlah 15
kasus, hal ini meningkat dari tahun 2019 yang berjumlah 8 kasus . Kematian
Ibu Tahun 2020 berjumlah 10 kasus dikarenakan komplikasi kehamilan
yaitu Pre eklamsia, Perdarahan, Infeksi dan penyakit penyerta / bawaan
lainnya, untuk yang 5 kasus dikarenakan terkonfirmasi covid 19 serta
dengan penyalit penyerta. Puskesmas Kayen menyumbangkan 2 kematian
Ibu di Tahun 2020 lalu dengan faktor penyebabnya adalah preeklamsi
dalam kehamilan dan perdarahan pasca persalinan. Penyebab kematian
ibu meningkat dikarena faktor resiko pada ibu hamil yang tidak tertangani
dengan baik sehingga menimbulkan komplikasi dalam kehamilan yang
dapat mengancam jiwa baik ibu sendiri atau bayi yang dikandungnya.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis akan mengambil gagasan
berjudul “Optimalisasi Pelayanan kebidanan dalam upaya pencegahan
3
komplikasi pada ibu hamil di Puskesmas Kayen” untuk Rancangan
aktualisasi pada Latsar CPNS Pemerintah Kabupaten Pati Tahun 2021.
Dengan tujuan dapat memberi kontribusi untuk menekan Angka Kematian
Ibu di Kabupaten Pati pada umumnya dan di wilayah kerja Puskesmas
Kayen khususnya sebagai tempat aktualisasi.
B. Deskripsi Organisasi
1. Gambaran Umum Organisasi
UPTD Puskesmas Kayen merupakan satuan kerja di bawah
naungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pati yang merupakan suatu
kesatuan organisasi kesehatan yang merupakan pusatpengembangan
kesehatan masyarakat yang juga berfungsi memberi pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
UPTD Puskesmas Kayen memiliki ijin operasional berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Pati Nomor : 503/2165 Tahun 2020. UPTD
Puskesmas Kayen terletak di Kecamatan Kayen yang berjarak 17 Km
dari kota Pati ke arah selatan, dengan luas wilayah 96,03 Km², terdiri
dari dataran rendah dan daerah perbukitan kapur. Batas – batas
wilayah adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Gabus
Sebelah Selatan : Kecamatan Grobogan
Sebelah Barat : Kecamatan Sukolilo
Sebelah Timur : Kecamatan Tambakromo
Desa yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kayen
yaitu :
4
1) Desa Jimbaran 9) Desa Kayen
2) Desa Durensawit 10) Desa Rogomulyo
3) Desa Slungkep 11) Desa Srikaton
4) Desa Beketel 12) Desa Pasuruhan
5) Desa Purwokerto 13) Desa Pesagi
6) Desa Sumbersari 14) Desa Trimulyo
7) Desa Brati 15) Desa Talun
8) Desa Jatiroto 16) Desa Boloagung
17) Desa Sundoluhu
KIA & KB
( Sumarni )
Farmasi
Era Yuni A
1. Kepala Puskesmas
Kepala UPTD Puskesmas mempunyai tugas pokok melaksanankan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
7
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
Kecamatan Sehat.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala UPTD Puskesmas
mempunyai fungsi
8
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Kasubag Tata Usaha dalam membantu Kepala Puskesmas Mempunyai
tugas pokok melaksanakan pengelola sistem informasi puskesmas,
kepegawaian, pendidikan, pelatihan, dan rumah tangga, sarana prasarana
dan kehumasan,
Dalam melasanakan tugas pokoknya Kepala Subag Tata Usaha
Puskesmas mempunyai fungsi menyelenggarakan pengelola Sistem
Informasi Puskesmas, kepegawaian, pendidikan, pelatihan dan rumah
tangga, sarana prasarana dan kehumasan Puskesmas;
9
k. Mendistribusikan dan menyimpan asset dan barang Puskesmas
l. Menyusun laporan terhadap hasil pelaksanaan tugasnya
m. Melaksanakan pengendalian dan evaluasi terhadap tugas subbag Tata
Usaha
n. Menerima pendelegasian wewenang dari kepala Puskesmas
o. Melasanakan tugas kedinasan lain yang sesuai dengan bidang
tugasnya
3. Penanggung Jawab UKM Essensial dan Perkesmas
Penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM ) esensial dan
Perkesmas dalam membantu Kepala Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan
a. Pelayanan promosi kesehatan;
b. Pelayanan kesehatan lingkungan;
c. Pelayanan kesehatan ibu,anak,dan keluarga berencana;
d. Pelayanan gizi;
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit termasuk
pelayanan kedaruratan dalam kondisi bencana
f. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat;
g. Pelayanan kesehatan masyarakat lain yang dikembangkan sesuai
kebutuhan dan kearifan local
6. Penanggungjawab Keuangan
Pejabat Pengelola Keuangan dalam membantu Kepala Puskesmas
mempunyai tugas pokok melakukan pengelolaan keuangan Puskesmas
yang meliputi Penyusunan Dan evaluasi anggaran dan asset
Puskesmas, perbendaharaan dan mobilisasi dana serta akuntansi dan
verivikasi anggaran dan pertanggungjawaban.
11
Dalam melaksanakan tugas pokoknya Pejabat Pengelola Keuangan,
perbendaharaan, penetapan neraca dan asset Puskesmas serta
memelihara asset Puskesmas yang menjadi tanggungjawabnya
Pejabat Pengelola Keuangan Puskesmas dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya mempunyai rincian tugas;
a. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran
Puskesmas;
b. Menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran;
c. Melakukan pengelolaan pendapatan dan biaya;
d. Menyelenggarakan pengelolaan kas;
e. Melakukan pengelolaan utang-piutang;
f. Melenggarakanremunerasi karyawan;
g. Menyusun kebijakan operasional pengelolaan barang, asset tetap
dan intervensi;
h. Mengelola sistem informasi manajemen aset (ASPAK) Puskesmas;
i. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan;
j. Menyelenggarakan akutansi dan penyusunan laporan keuangan;
k. Mengkoordinasikan pengelolaan pola tarif pelayanan dan pelayanan
administrasi keuangan
l. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan keuangan serta
pemantauannya dengan bekerjasama dengan satuan pengawas
internal;
m. Menyiapkan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
Puskesmas dan pendokumentasiannya;
n. Menerima pendelegasian wewenang dari Puskesmas
o. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai bidangnya;
8. Bidan Desa
a. Melaksanakan kegiatan puskesmas di wilayah kerjanya
berdasarkan urutan prioritas masalah kesehatan yang dihadapi,
sesuai dengan kewenangan yang dimiliki dan diberikan.
b. Menggerakkan dan membina masyarakat desa di wilayah kerjanya
agar tumbuh kesadaran untuk dapat berperilaku hidup sehat.
Fungsinya :
13
pelayanan terhadap BBL, melakukan pelayanan KB, dan
pengayoman medis kontrasepsi.
2. Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan dengan melakukan penyuluhan kesehatan yang sesuai
dengan permasalahan kesehatan setempat.
3. Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader serta
dukun bayi.
4. Membina kelompok dasawisma di bidang kesehatan.
5. Membina kerjasama lintas program, lintas sektoral dan lembaga
swadaya masyarakat.
6. Melakukan rujukan medis kesehatan ke puskesmas kecuali dalam
keadaan darurat harus dirujuk ke faskes lain.
7. Mendeteksi secara dini adanya efek samping dan komplikasi
pemakaian kontasepsi serta adanya penyakit2 lain dan berusaha
mengatasi sesuai dengan kemampuannya.
8. Pendataan sasaran KIA.
9. Membuat rencana kerja dan jadwal kegiatan.
10. Membuat peta sasaran.
11. Menggunakan kartu ibu dan kartu bayi dan mengisi kohort.
12. Membuat kantong persalinan.
13. Menganalisa masalah.
14. Memberikan edukasi melalui penyuluhan kesehatan reproduksi dan
kebidanan.
15. Mengupayakan diskusi audit maternal perinatal bila ada kasus
kematian ibu dan bayi.
16. Melaksanakan mekanisme pencatatan dan pelaporan terpadu.
17. Memberikan bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk wanita
pada masa klimakterium dan menopouse.
Profesional
Melakukan pekerjaan sesuai dengan keahlian dan
ketrampilannya.
Ramah
Menggunakan bahasa yang sopan dan santun dalam melakukan
pelayanan masyarakat
Inisiatif dan Inovatif
Memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu dan memberikan
ide-ide kreatif
Mandiri
Memiliki kesiapan dan kemampuan individu untuk berdiri sendiri
dalam melakukan pelayanan masyarakat
Akuntable
Memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan sesuai tupoksinya
15
6. Tugas Peserta
1) Tugas Pokok Aparatur Sipil Negara
Undang Undang Aparatur Sipil Negara No. 5 tahun 2014
Pasal11 menjelaskan bahwa tugas ASN adalah :
a) Melaksanakan Kebijakan Publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan
b) Memberikan Pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas
17
16) melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca
persalinan (KF 2)
C. Identifikasi Masalah
Laporan Pelaksanaan aktualisasi ini disusun berdasarkan
identifikasi beberapa isu yang ditemukan dalam melaksanakan tugas
sebagai Bidan di instansi tempat bekerja, yaitu UPTD Puskesmas Kayen
18
Kabupaten Pati. Sumber isu yang diangkat berasal dari individu, tempat
kerja, maupun organisasi.
19
Gambar 1.3 Data dukung Isu 1
20
Gambar 1.4 Data dukung Isu 2
Untuk itu perlu koordinasi dan komunikasi yang baik antar
puskesmas dengan rumah sakit rujukan sehingga Whole of
Goverment dapat tercapai
3) Tidak Displinnya Bidan untuk datang tepat waktu dan ada di tempat
saat jam pelayanan di Puskesmas Kayen
Deskripsi Isu : Kebijakan faceprint bagi Petugas Puskesmas untuk
absensi dengan menunjukkan muka di media absensi Pagi di jam
06.00-07.15 dan pulang Jam 14.15 -16.00 .Namun pada faktanya
masih ada Bidan di puskesmas Kayen yang setelah absen pagi
pulang dulu ke rumah lalu datang lagi ke Puskesmas saat absen
pulang sehingga saat jam pelayanan ada yang tidak ada di tempat.
Penyebanya adalah kurangnya kesadaran dan kepatuhan dari
Pemberi layanan serta masih menggantungkan kepada rekan kerja
yang selalu ada di tempat sehingga mereka merasa hal itu tidak apa –
apa dan tidak berpengaruh kepada layanan.
Dampak dari hal ini adalah jam pelayanan menjadi terganggu sehingga
dapat mempengaruhi kualitas dari pelayanan yang sudah diberikan.
Pada keadaan darurat jika Bidan tidak ada maka dapat
membahayakan keselamatan ibu dan bayi.
Pihak yang terdampak adalah Rekan kerja, Ibu hamil dan pengguna jasa
layanan.
Berdasarkan Rekapan Absensi Bulan Juli 2021 dari bagian Tata Usaha
dan kondisi saat petugas tidak ada disaat jam pelayanan adalah
21
sebagai berikut :
Hal ini disebabkan karena masih takutnya Pasangan Usia Subur untuk
memakai Metode Kontrasepsi jangka panjang karena kurangnya
23
pengetahuan tentang Metode Kontrasepsi jangka panjang.
Hal ini dapat berdampak pada beberapa hal seperti bagi ibu multipara
dan grandemultipara dapat menyebabkan meningkatnya resiko
terkena penyakit akibat ketidak seimbangan hormon di dalam tubu
seperti tumor sampai pada kanker.
Dapat memberi kontribusi terhadap peningkatan/ meledaknya jumlah
penduduk akibat kegagalan dari Alat kontrasepsi jangka pendek.
Berdasarkan Laporan Bulanan Keluarga berencana ( KB ) Sampai Juni
2021 ini dengan sasaran 17.719 capaian untuk IUD hanya 732 MOP
=110 , mow 727, suntik 6.864, menunjukkan bahwa PUS lebih memilih
kontrasepsi jangka pendek dibandingkan dengan kontrsepsi jangka
panjang.
24
1 Belum optimalnya Pelayanan pelayanan Optimalnya
pelayanan Publik kebidanan yang pelayanan
kebidanan dalam kurang optomal kebidanan
upaya pencegahan dalam upaya dalam upaya
komplikasi pada ibu pencegahan pencegahan
hamil di Puskesmas komplikasi pada ibu Komplikasi
Kayen hamil di Puskesmas pada ibu hamil
Kayen di Puskesmas
Kayen
2 Sulitnya mencari Whole of mencari Rumah Kemudahan
Rumah Sakit Sakit Rujukan yag akses merujuk
Goverment
Rujukan untuk Ibu sulit untuk Ibu ke Rumah sakit
Hamil terkonfirmasi Hamil terkonfirmasi untuk Ibu Hamil
Covid – 19 Di Covid – 19 Di terkonfirmasi
Puskesmas Kayen. Puskesmas Kayen. Covid – 19 Di
Puskesmas
Kayen.
3 Tidak Displinnya Manajemen Ketidakpatuhan Displinnya
Bidan untuk ASN Bidan untuk Bidan untuk
datang tepat datang tepat datang tepat
waktu dan ada di waktu dan ada di waktu dan
tempat saat jam tempat saat jam ada di tempat
pelayanan di pelayanan di saat jam
Puskesmas Puskesmas pelayanan di
Kayen Kayen Puskesmas
Kayen
4 Kurangnya edukasi Pelayanan Edukasi yang Optimalnya
mengenai gizi ibu Publik kurang mengenai edukasi
hamil untuk gizi ibu hamil untuk mengenai gizi
pencegahan Berat pencegahan Berat ibu hamil untuk
Bayi Lahir Rendah Bayi Lahir Rendah ( pencegahan
25
( BBLR ) Di BBLR ) Di Berat Bayi
Puskesmas Kayen Puskesmas Kayen Lahir Rendah (
BBLR ) Di
Puskesmas
Kayen
5 Rendahnya Pelayanan Angka Akseptor Meningkatnya
Akseptor Metode Publik Metode Akseptor
Kontrasepsi jangka Kontrasepsi jangka Metode
panjang ( MKJP ) panjang ( MKJP ) Kontrasepsi
pada Pasangan yang rendah pada jangka panjang
Usia Subur ( PUS) Pasangan Usia ( MKJP ) pada
di wilayah Subur ( PUS) di Pasangan Usia
Puskesmas Kayen wilayah Subur ( PUS)
Puskesmas Kayen di wilayah
Puskesmas
Kayen
2. Analisis Isu
26
Berdasarkan identifikasi isu yang telah ada, maka selanjutnya akan
dilakukan proses analisis isu menggunakan analisis APKL dan analisis
USG untuk menentukan isu prioritas yang akan dicarikan solusi.
a) Analisis Kriteria Isu Menggunakan APKL
(Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan)
Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan
dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkat aktual, problematik,
kekhalayan, dan kelayakan dari isu-isu yang ditemukan di UPTD
Puskesmas Kayen.
No Indikator Keteranga
n
Isu yang sering terjadi atau dalam proses
1 Aktual (A) kejadian yang sedang hangat dibicarakan di
kalangan masyarakat
Isu yang memiliki dimensi masalah yang
2 Problematik (P) kompleks sehingga perlu dicarikan segera
solusinya
Isu yang secara langsung menyangkut hajat
3 Kekhalayakan (K)
hidup orang banyak
4 Layak (L) Isu yang masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan
Masalahnya
Analisis APKL dilakukan dengan memberikan tanda ( v ) dan ( - ) pada
masing- masing kriteria aktual, problematik, kelayakan, dan
kekhalayan. Setelah diberikan tanda pada setiap kriteria maka
selanjutnya akan menentukan apakah isu tersebut memenuhi syarat
atau tidak untuk masuk dalam perioritas isu.
No Komponen Keterangan
29
dalam upaya pencegahan komplikasi pada
ibu hamil di Puskesmas Kayen
2. Sulitnya mencari Rumah Sakit Rujukan 5 4 3 12 3
untuk Ibu Hamil terkonfirmasi Covid – 19 Di
Puskesmas Kayen.
3. Kurangnya edukasi mengenai 5 4 4 13 2
gizi ibu
hamil untuk pencegahan Berat Bayi Lahir
Rendah ( BBLR ) Di Puskesmas Kayen
Keterangan: berdasarkan Skala Linkert: 1 – 5
1 = sangat kecil, 2 = kecil, 3 = sedang, 4 = besar, 5 = sangat besar.
31
DIAGRAM FISHBONE
MA N METHODE
MILLIEU MATERIAL
33
pemerikasaan Ibu hamil dengan komplikasi di
Puskesmas Kayen karena selama ini hanya ada
satu lembar screning dan itu hanya dilakukan di
awal kehamilan saja dan tidak ada form untuk
screning selanjutnya setelah therapi sehingga sulit
mengetahui perkembangan yang baik setelah
dilakukan therapi baik berupa edukasi atau obat.
Belum ada leafleat tentang komplikasi pada
kehamilan sehingga media edukasi ibu hamil
kurang karena informasi hanya bisa didapat dari
buku periksa KIA.
3. Methode Deteksi dini faktor resiko untuk pencegahan
komplikasi kehamilan yang kurang optimal di
Puskesmas Kayen. Kegiatan deteksi dini faktor
risiko ibu hamil merupakan salah satu upaya
penanganan awal untuk menemukan kasus ibu
hamil yang mempunyai faktor resiko dan
komplikasi kebidanan sehingga akan lebih awal
ditangani. Jika upaya ini dilakukan secara
maksimal maka ibu hamil dengan faktor resiko
akan lebih awal ditemukan dan selanjutnya akan
segera diberikan edukasi dan therapi sehingga
dapat mencegah timbulnya komplikasi lebih lanjut.
SOP deteksi dini komplikasi dalam upaya
pencegahan komplikasi pada kehamilan yang ada
dinilai belum optimal jika dipakai dalam upaya
pencegahan komplikasi pada ibu hamil. SOP
merupakan salah satu acuan yang digunakan
dalam pelaksanaan asuhan kebidanan sehingga
ketika SOP ini dibuat tidak optimal maka tidak ada
acuan yang jelas dalam melakukan upaya
pencegahan komplikasi pada kehamilan ini.
4. Milieu/enviroment Mitos di dalam masyarakat yang salah tentang
34
komplikasi kehamilan sehingga membuat
kurangnya dukungan dari masyarakat dan
keluarga tentang pencegahan komplikasi pada
kehamilan
Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka rumusan isu yang akan diusulkan
adalah: “Kurang optimalnya pelayanan kebidanan dalam upaya
pencegahan komplikasi pada ibu hamil di Pusekesmas Kayen”.Isu tersebut
didasari oleh beberapa akar masalah yang ada.
Dampak yang akan ditimbulkan jika isu tidak ditangani yaitu :
a. Bagi masyarakat
1. Kemungkinan ibu hamil yang mempunyai resiko dalam kehamilannya jika
tidak mendapat pelayanan kebidanan maksimal dapat mengakibatkan
timbulnya komplikasi kehamilan yang lebih serius.
2. Kemungkinan komplikasi dalam kehamilan dapat membahayakan tidak
hanya untuk kondisi ibu hamil itu sendiri namun juga bayi yang
dikandungnya.
b. Bagi petugas
1. Dianggap tidak betanggung jawab dan profesional
2. Hilangnya kepercayaan atasan terhadap kinerja petugas
c. Bagi Organisasi
1. Indikator kinerja tidak tercapai
2. Tidak tercapainya visi dan misi organisasi
35
BAB II
CAPAIAN AKTUALISASI
Kegiatan-kegiatan yang sudah dirancang sebelumnya akan dilaksanakan dari tanggal 02 September 2021 – 13 Oktober 2021. Kegiatan
tersebut dirancang untuk memecahkan permasalahan masing-masing akar masalah yang telah ditemukan berdasarkan hasil diagram
fishbone. Dalam pelaksanaannya, semua kegiatan sudah dilaksanakan dan menghasilkan output yang sesuai dengan rancangan
sebelumnya meskipun ada pergeseran waktu pelaksanaan pada beberapa kegiatan. Secara rinci jadwal pelaksanaan aktualisasi dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.1 Jadwal Rancangan Aktualisasi dan Realisasinya
No Kegiatan BULAN
SEPTEMBER OKTOBER
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1
3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3
1 Persiapan dan Perencanaan
Kegiatan.
2 Merevisi SOP Tentang Deteksi dini
untuk Pencegahan Komplikasi pada
Ibu hamil
3 Membuat Lembar screning lanjutan,
stiker warning untuk pencegahan
komplikasi pada ibu hamil .
4 Membuat leafleat, dan vidio grafis
sebagai sarana edukasi kepada ibu
hamil dan keluarga
5
36
Sosialisasi kepada semua Bidan
terkait langkah yang kita buat dalam
upaya pencegahan komplikasi pada
ibu hamil
6 Melakukan deteksi dini komplikasi
sesuai SOP serta penempelan
stiker warnning pada ibu hamil
dengan mengikusertakan keluarga
saat temu wicara.
7 Melaksanakan Kelas ibu hamil
dengan mengikutsertakan keluarga
supaya tidak hanya ibu hamil yang
mendapat informasi tentang
komplikasi kehamilan tetapi juga
keluarganya
8 Melakukan evaluasi dan pembuatan
laporan kegiatan optimalisasi
Pelayanan Kebidanan dalam upaya
pencegahan komplikasi pada ibu
hamil.
Keterangan :
: Rencana Kegiatan
: Realisasi Kegiatan
: Hari Libur
37
Tabel 2.2 Realisasi Rancangan Kegiatan Aktualisasi
38
pelaksaan sosialisasinya di
tanggal 14 September 2021
6 Melakukan deteksi dini komplikasi sesuai SOP 14 September s/d 6 15 September s/d 6 Sesuai dengan kebutuhan
Oktober 2021 Oktober 2021
serta penempelan stiker warnning pada ibu hamil
dengan mengikusertakan keluarga saat temu
wicara.
( Sumber : SKP dan Inovasi )
7 Melaksanakan Kelas ibu hamil dengan 2 Oktober 2021 29 September 2021 Pelaksanaan kelas ibu hamil
di majukan karena di
mengikutsertakan keluarga supaya tidak hanya
tanggal 2 Oktober ada
ibu hamil yang mendapat informasi tentang Bintek untuk Bidan desa.
komplikasi kehamilan tetapi juga keluarganya
( Sumber : SKP dan Inovasi )
8 Melakukan evaluasi dan pembuatan laporan 7 s/d 13 Oktober 2021 Tidak ada perubahan Sesuai jadwal
kegiatan optimalisasi Pelayanan Kebidanan
dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu
hamil.
( Sumber : SKP dan Inovasi )
39
B. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Berdasarakan jadwal aktualisasi di atas, maka akan dijelakskan realisasi setiap tahapan
kegiatan yang sudah dilakukan dan output yang dihasilkan beserta tingkat
pencapaiannya. Ada setiap tahapan kegiatan yang direalisasikan dilengkapi dengan
bukti – bukti pendukungnya / Evidance base . Berikut adalah penjelasan lengkapnya :
Kegiatan 1 Persiapan dan Perencanaan Kegiatan.
( Sumber : SKP dan Inovasi )
Tahapan 1. Membuat jadwal bertemu dengan mentor
Kegiatan 2. Bertemu dan melakukan konsultasi dengan mentor
3. Menjelaskan rancangan aktualisasi yang akan dilakukan.
4. Meminta tanggapan dan masukan mentor.
5. Mencatat hasil pertemuan dan meminta tanda tangan pada
mentor pada lembar persetujuan.
40
Tahapan ke empat adalah meminta Mentor memberikan saran, masukan,
serta bimbingan terkait aktualisasi yang akan kita lakukan guna
menyempurnakan rencana kegiatan yang akan kita lakukan dalam
aktualisasi dalam tahap ini mentor menyetujui semua rencana kegiatan
yang akan kita lakukan serta tidak ada tambahan kegiatan karena sudah
dirasa cukup. Tahapan terakhir dari kegiatan ini adalah Mencatat hasil
pertemuan dan meminta tanda tangan pada mentor pada lembar
persetujuan pelaksanaan aktualisasi serta pembuatan SK Penugasanan
penulis untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi yang akan di tanda
tangani oleh Kepala puskesmas. Beberapa catatan Mentor terdapat dalam
kartu bimbingan aktualisasi. Output yang diperoleh adalah Konsep hasil/
notulen konsultasi, Persetujuan Pelaksanaan kegiatan dan SK Penugasan
dari Kepala Puskesmas.
Semua Tahapan dari Kegiatan ini sudah tercapai dan terealisasi
dengan baik, sesuai dengan hasil yang diharapkan.
BUKTI KEGIATAN
41
Konsultasi dengan mentor ( 03 September 2021 )
42
OUTPUT
43
Lembar persetujuan kegiatan aktualisasi
44
Penandatangan SK Penugasan oleh Kepala Puskesmas
45
Kegiatan 2 Merevisi SOP Tentang Deteksi dini untuk Pencegahan
Komplikasi pada Ibu hamil
(Sumber : SKP)
Tingkat
Tercapai dan terealisasi 100 % dengan baik
Pencapaian
Uraian Kegiatan:
Kegiatan aktualisasi yang Kedua penulis laksanakan adalah Merevisi SOP
Tentang Deteksi dini untuk Pencegahan Komplikasi pada Ibu hamil .
Tahapan pertama pada kegiatan ini adalah Melakukan konsultasi dengan
kepala Puskesmas, mentor dan pengelola KIA dan KB terkait revisi SOP. Tahapan
konsultasi dengan kepala Puskesmas terkait revisi SOP Tentang Deteksi
dini untuk Pencegahan Komplikasi pada Ibu hamil oleh penulis
dilaksanakan saat meminta tanda tangan surat penugasan pada kegiatan
pertama.
46
Tahapan yang kedua adalah Mencari Referensi langkah dalam SOP baik
melalui buku ataupun internet. Penulis meminta SOP yang terdahulu ke
bagian sekretariat mutu sebagai referensi selanjutnya mencari referensi
perbaikan SOP Lewat Buku Pedoman pelaksanaan pelayanan kebidanan
pada iu hamil serta lewat internet.
Tahap ketiga adalah Merancang Konsep revisi SOP. Tahapan ini penulis
memperhatikan pedoman dalam penyusunan SOP Serta tetap berkonsultasi
dengan mentor dan pengelola KIA dan KB dengan bahasa yang santun.
Bukti dari kegiatan ini adalah konsep SOP yang akan kita perbaiki
Tahapan yang keempat adalah melakukan revisi SOP yang dilakukan
penulis dengan menggunakan alat dan bahan dari Puskesmas. Output dari
kegiatan ini adalah adanya SOP Baru tentang Tentang Deteksi dini untuk
Pencegahan Komplikasi pada Ibu hamil yang beum ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas.
Tahapan kelima dari kegiatan ini Meminta masukan persetujuan dan
pengesahan Kepala Puskesmas, Mentor terkait SOP yang sudah dibuat.
Bukti dari kegiatan ini adalah adalah Kartu bimbingan aktualisasi dengan
Mentor (berisi catatan Mentor) dan notulensi pertemuan dengan pengelola
KIA dan KB
Tahapan terakhir dari kegiatan ini adalah Mempublikasikan SOP dengan di
tempel di dinding Ruang periksa KIA dan KB. Setelah pendapat pengesahan
SOP oleh Kepala puskesmas maka SOP itu kita gandakan. Selanjutnya
yang asli kita berikan ke sekretariat mutu dan yang copian dengan stempel
basah kita tempelkan di Ruang KIA dan KB.
Output dalam kegiatan ini adalah adanya SOP tentang Deteksi dini untuk
pncegahan komplikasi pada ibu hamil yang dijadikan acuan / pedoman
dalam pelaksanaan pelayanan kebidanan pada ibu hamil di Puskesmas
Kayen.
Semua Tahapan dari Kegiatan ini sudah tercapai dan terealisasi dengan
baik, sesuai dengan hasil yang diharapkan.
47
BUKTI KEGIATAN
48
Lembar konsultasi dengan mentor
49
Mencari Referensi langkah dalam SOP
50
Meminta persetujuan dan pengesahan SOP
51
OUTPUT
52
53
SOP yang sudah disahkan dan ditandatangani Kepala Puskesmas
54
Penempelan SOP di Ruang KIA dan KB
Tabel 2.4 Bukti dan Output Kegiatan 2
55
Membuat Lembar screning lanjutan, stiker warning untuk
Kegiatan 3
pencegahan komplikasi pada ibu hamil .
( Sumber : SKP dan Inovasi )
Tahapan 1. Melakukan konsultasi dengan mentor dan Pengelola KIA
Kegiatan dan KB
2. Berkoordinasi dengan Kepala puskesmas terkait anggaran
pengadaan stiker warning dan lembar screning lanjutan
3. Mengumpulkan referensi konsep pembuatan Lembar
Screning lanjutan dan Stiker Warning.
4. Membuat Desain Stiker Warning
5. Menyusun Lembar Screning lanjutan sesuai sumber yang
terpercaya
6. Konsultasi dengan pengelola KIA tentang lembar screning
dan desain stiker warning yang dibuat.
7. Mencetakkan Stiker Warning yang sudah disetujui di
percetakan. Dan menggandakan lembar screning di
fotokopian.
8. Meletakkan Stiker warning dan Lembar screning lanjutan
Ruang periksa KIA dan KB
Waktu 7, 8, 9 September 2021
Output 1. Adanya lembar screning lanjutan.
Kegiatan 2. Adanya stiker warning untuk ibu hamil
Tingkat
Tercapai dan terealisasi 100 % dengan baik
Pencapaian
Uraian Kegiatan:
Kegiatan aktualisasi yang Ketiga penulis laksanakan adalah Membuat Lembar
screning lanjutan, stiker warning untuk pencegahan komplikasi pada ibu hamil.
Kegiatan ini terdiri atas delapan tahap kegiatan Tahapan pertama pada kegiatan
ini adalah Melakukan konsultasi dengan mentor dan Pengelola KIA dan KB
tentang konsep screning yang akan kita gunakan serta konsep dari stikr yang
akan dibuat.
56
Tahapan Kedua adalah Berkoordinasi dengan Kepala puskesmas terkait
anggaran pengadaan stiker warning dan lembar screning lanjutan. Untuk
tahun anggaran 2021 ini Puskesmas belum bisa memberikan biaya
pengadaan karena di akhir bulan. Rencana akan dimasukkan ke dalam DPA
BLUD tahun 2021. Untuk sementara pengadaan lembar screning warning
akan dicetak dengan print out puskesmas dan stiker akan dicetak dengan
biaya mandiri dari penulis.
Tahapan ketiga dari kegiatan ini adalah Mengumpulkan referensi konsep
pembuatan Lembar Screning lanjutan dan Stiker Warning. Untuk screning
lanjutan penulis memakai screning Resiko oleh puji rokhiyati dan utnuk stiker
akan diberi warna berdasarkan tingkatan resikonya.
Tahapan keempat adalah membuat desain Stiker Warning. Penulis berusaha
belajar menggunakan aplikasi coreldraw dalam pembuatan stiker dengan
berkerjasama dengan teman sejawat.
Tahapan kelima adalah Menyusun Lembar Screning lanjutan sesuai sumber
yang terpercaya. Selanjutnya ketika konsep dari stiker warning dan lembar
screning lanjutan sudah jadi maka tahapan keenam adalah berkonsultasi
dengan pengelola KIA dan KB tentang konsep yang kita buat untuk meminta
masukan, saran untuk perbaikan.
Tahapan Ketujuh adalah mencetak stiker warning di percetakan dan
menggandakan lembar screning lanjutan di fotokopian untuk dapat
dipergunakan untuk pelayanan kebidanan.
Tahapan terakhir dari kegiatan ini adalah meletakkan stiker warning serta
screning lanjutan yang sudah jadi di ruang Pemeriksaan KIA dan KB untuk
dapat dipergunakan untuk melakukan deteksi dini faktor resiko komplikasi
serta pemberian tanda pada ibu hamil berdasarkan jenis resiko / komplikasi
yang dialami selama kehamilan
Semua Tahapan dari Kegiatan ini sudah tercapai dan terealisasi dengan baik,
sesuai dengan hasil yang diharapkan
57
BUKTI KEGIATAN
58
Mencari referensi konsep pembuatan Lembar Screning lanjutan dan Stiker
Warning.
59
Konsultasi dengan pengelola KIA tentang lembar screning dan desain
stiker warning yang dibuat.
60
Meletakkan Stiker warning dan Lembar screning lanjutan Ruang periksa KIA dan
KB
61
Lembar konsultasi dengan mentor
62
OUTPUT
63
RESIKO TINGGI
HPHT :
1 HPL :
JENIS RESIKO : Gambar 2.21 Stiker Warning
RESIKO SEDANG
HPHT :
HPL :
JENIS RESIKO :
HAMIL NORMAL
HPHT :
HPL :
KEHAMILAN
AMAN........!!!
Gambar 2.21 Stik er Warning
Stiker Warning
Tabel 2.5 Bukti dan Output Kegiatan 3
64
Kegiatan 4 Membuat leafleat, dan vidio grafis sebagai sarana
edukasi kepada ibu hamil dan keluarga
( Sumber : Inovasi )
Tahapan 1. Melakukan Konsultasi dengan mentor.
Kegiatan 2. Berkoordinasi dengan Kepala puskesmas terkait
anggaran pengadaan Leafleat
3. Mencari Referensi materi pembuatan leafleat dan
vidio grafis.
4. Merancang isi dan desain dari leafleat dan vidio grafis
5. Mengkonsultasikan konsep leafleat dan vidio grafis ke
mentor untuk mendapat masukan dan persetujuan.
6. Mencetak Leafleat di Percetakan.
7. Mempublikasikan vidio grafis yang dibuat di Grup WA
Puskesmas, FB Puskesmas serta WA Ibu hamil per
desa.
8. Mempublikasikan Leafeat lewat diletakkan di Ruang
tunggu periksa dan di dekat pendaftaran.
Tingkat
Tercapai dan terealisasi 100 % dengan baik
Pencapaian
Uraian Kegiatan:
Kegiatan aktualisasi yang keempat penulis laksanakan adalah Membuat
leafleat, dan vidio grafis sebagai sarana edukasi kepada ibu hamil dan
keluarga
Tahapan pertama pada kegiatan ini adalah Melakukan Konsultasi dengan
mentor tentang konsep leafleat dan vidio grafis yang dibuat. Konsultasi
dengan mentor dilakukan dengan sopan dan santun.
65
Tahapan yang kedua adalah Berkoordinasi dengan Kepala puskesmas
terkait anggaran pengadaan Leafleat. Untuk tahun anggaran 2021 ini
Puskesmas belum bisa memberikan biaya pengadaan karena di akhir
bulan. Rencana akan dimasukkan ke dalam DPA BLUD tahun 2021.
Untuk sementara pengadaan dicetak dengan biaya mandiri dari penulis.
Tahapan ketiga adalah Mencari Referensi materi pembuatan leafleat dan
vidio grafis. Referensi diperoleh dari internet dan buku tentenag
komplikasi pada kehamilan.
Tahapan keempat adalah Merancang isi dan desain dari leafleat dan vidio
grafis dengan menggunakan aplikasi photoshope dan untuk vidionya
dengan menggunakan kine master.
Tahapan kelima dari kegiatan ini adalah Mengkonsultasikan konsep
leafleat dan vidio grafis ke mentor untuk mendapat masukan dan
persetujuan untuk menggunakannya sebagai sarana edukasi.
Tahapan keenam adalah Mencetak Leafleat di Percetakan.
Tahapan Ketujuh dari kegiatan ini adalah Mempublikasikan vidio grafis
yang dibuat di Grup WA Puskesmas, FB Puskesmas serta WA Ibu hamil
per desa. Sebelumnya Vidio dishare lewat grup Whatapps di grup Bidan
selnjutnya bidan desa akan mempublikasikannya ke grup Ibu hamil
perdesa.
Tahapan kedelapan adalah Mempublikasikan Leafeat lewat diletakkan di
Ruang tunggu periksa dan di dekat pendaftaran di Puskesmas Kayen.
Semua Tahapan dari Kegiatan ini sudah tercapai dan terealisasi dengan
baik, sesuai dengan hasil yang diharapkan
66
BUKTI KEGIATAN
67
Merancang isi dan desain dari leafleat dan vidio grafis
68
Konsultasi konsep leafleat dan vidio grafis ke mentor untuk mendapat
masukan dan persetujuan.
69
Mempublikasikan vidio grafis yang dibuat di Grup WA Puskesmas, FB
Puskesmas serta WA Ibu hamil per desa.
70
Mempublikasikan Leafeat lewat diletakkan di Ruang tunggu periksa dan di dekat
pendaftaran.
71
OUTPUT
72
Leafleat Komplikasi Kehamilan
73
Link Youtube :
https://youtu.be/IHtdGx_CLik
74
Kegiatan 5 Sosialisasi kepada semua Bidan terkait langkah yang kita
buat dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu hamil
( Sumber : SKP dan Inovasi )
Tahapan 1. Konsultasi dengan kepala Puskesmas dan mentor
Kegiatan terkait persiapan dan jadwal sosialisasi
2. Memberi undangan kepada mentor, penaggungjawab
upaya dan semua Bidan
3. Menyiapkan materi yang akan disampaikan.
4. Pelaksanaan Sosialisasi
5. Mempresentasikan kegiatan yang akan kita lakukan
dan media apa saja yang telah kita buat untuk upaya
pencegahan komplikasi pada ibu hamil.
6. Melakukan sesi tanya jawab berkaitan kegiatan yang
akan dilakukan.
7. Mencatat hasil pertemuan dalam Notulen Rapat.
Waktu 13 - 14 September 2021
Output Berita Acara hasil pelaksanaan sosialisasi
Kegiatan .
Tingkat
Tercapai dan terealisasi 100 % dengan baik
Pencapaian
Uraian Kegiatan:
kepada semua Bidan terkait langkah yang kita buat dalam upaya
75
Tahapan pertama dari kegiatan ini adalah Konsultasi dengan kepala
Puskesmas dan mentor terkait persiapan dan jadwal sosialisasi.
Karena kepala Puskesmas saat itu sedang dirawat di Rumah sakit jadi
tidak bisa melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas sehingga
konsultasi didelegasikan Kepada KaSubat TU Puskesmas Kayen
dalam hal ini adalah mentor dari Aktualisasi ini
Tahapan kedua dari kegiatan ini adalah Memberi undangan kepada
mentor, penaggungjawab upaya dan semua Bidan. Undangan dalam
bentuk WA yang dikirim lewat WA grup. Dilakukan satu hari sebelum
kegiatan dilakukan
Tahapan ketiga dari kegiatan ini adalah Menyiapkan materi yang akan
disampaikan. Materi yang akan disampaikan dalam sosialisasi kali ini
adalah mengenai SOP yang sudah direvisi, Stiker Warning yang akan
digunakan serta leafleat dan vidio grafis yang akan dijadikan sarana
untuk edukasi.
Tahapan keempat dari kegiatan ini adalah Pelaksanaan Sosialisasi
yang dilakukan pada tanggal 14 September 2021
Tahapan Kelima dari kegiatan ini adalah Mempresentasikan kegiatan
yang akan kita lakukan dan media apa saja yang telah kita buat untuk
upaya pencegahan komplikasi pada ibu hamil.
Tahapan keenam dari kegiatan ini adalah Melakukan sesi tanya jawab
berkaitan kegiatan yang akan dilakukan.
Tahapan terakhir dari kegiatan ini adalah Mencatat hasil pertemuan
dalam Notulen Rapat.
Semua Tahapan dari Kegiatan ini sudah tercapai dan terealisasi
dengan baik, sesuai dengan hasil yang diharapkan
76
BUKTI KEGIATAN
Konsultasi dengan kepala Puskesmas dan mentor terkait persiapan dan jadwal
sosialisasi
77
Menyiapkan materi yang akan disampaikan.
78
Pelaksanaan Sosialisasi
Mempresentasikan kegiatan yang akan kita lakukan dan media apa saja
yang telah kita buat
79
Mencatat hasil pertemuan dalam Notulen Rapat.
80
OUTPUT/ EVIDACE BASE
Undangan Sosialisasi
81
Notula Sosialisasi
82
Daftar hadir k eggiatan
83
84
85
Berita Acara Laporan Hasil Kegiatan Sosialisasi
86
Kegiatan 6 Melakukan deteksi dini komplikasi sesuai SOP serta penempelan
stiker warnning pada ibu hamil dengan mengikusertakan keluarga
saat temu wicara.
( Sumber : SKP dan Inovasi )
Tahapan 1. Melakukan persiapan pelayanan.
Kegiatan 2. Memanggil Ibu dan keluarga masuk ruang periksa.
3. Anamnesa Ibu dan Keluarga
4. Melakukan pemeriksaan sesuai dengan SOP yang berlaku.
5. Mengisi lembar screning dan menempelkan ke buku periksa ibu
6. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan pendamping
7. Menempelkan stiker warning di buku KIA ibu sesuai golongan
resiko
8. Konseling terkait kondisi ibu.
9. Evaluasi dengan tanya jawab kepada ibu dan pendamping.
10. meminta ibu mengisi survey kepuasan pelanggan pada form
yang sudah ada.
11. Mengisi cheklist kesesuaian antara pelayanan dengan SOP yang
ada.
Waktu 15 September s/d 6 Oktober 2021
Output • Laporan hasil pemeriksaan ibu hamil
Kegiatan • Tertempelnya stiker warning pada buku periksa pasien
• Lembar survey kepuasan pasien yang sudah terisi
Tingkat
Tercapai dan terealisasi 100 % dengan baik
Pencapaian
Uraian Kegiatan:
Kegiatan aktualisasi yang enam adalah penulis laksanakan adalah Melakukan deteksi
dini komplikasi sesuai SOP serta penempelan stiker warnning pada ibu hamil dengan
mengikusertakan keluarga saat temu wicara.
Tahap pertama dari kegiatan ini adalah Melakukan persiapan pelayanan. Persiapan
meliputi persiapan alat dan bahan, tempat serta catatan rekam medis pasien.
87
Tahapan kedua dari kegiatan ini adalah Memanggil Ibu dan keluarga masuk ruang
periksa. Pemanggilan pasien / ibu hamil berdasarkan nomor urut yang sidah
ditetapkan lewat aplikasi Simpustu Puskesmas
Tahapan ketiga dari kegiatan ini adalah Anamnesa Ibu dan Keluarga. Anamnesa ini
adalah untuk menentukan asuhan serta untuk menggali kemungkinan faktor resiko
atau komplikasi yang dapat terjadi pada ibu untuk dapat menentukan jenis tingkatan
resiko.
Tahapan keempat dari kegiatan ini adalah Melakukan pemeriksaan sesuai dengan
SOP yang berlaku. SOP yang digunakan adalah SOP yang sudah penulis revisi serta
mendapat persetujuan dari Kepala Puskesmas.
Tahapan kelima dari kegiatan ini adalah Mengisi lembar screning dan menempelkan
ke buku periksa ibu. Setelah tahapan ketiga dan keempat dari kegiatan ini adalah
mengisi lembar screning warning berdasarkan anamnesa serta pemeriksaan kita
yang kemudian kita dapat menghasilkan score untuk menentukan tingkatan faktor
resiko pada ibu hamil tersebut.
Tahapan keenam dari kegiatan ini adalah Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada
ibu dan pendamping. Tahapan ini adalah tahapan yang disebut dengan temu wicara
dimana semua hasil pemeriksaan serta Tingkatan resiko kita sampaikan saat ini.
Tahapan ketujuh dari kegiatan ini adalahMenempelkan stiker warning di buku KIA ibu
sesuai golongan resiko. Stiker warning ada 3 tipe Warna merah untuk resiko tinggi,
warna kuning untuk resiko sedang dan warna hijau untuk resiko rendah / normal.
Tahapan kedelapan dari kegiatan ini adalah Konseling terkait kondisi ibu. Sesuai
kondisi ibu maka kita beri konseling ibu tentang kondisinya serta cara untuk
mengatasi kondisi tersebut.
Tahapan kesembilan Evaluasi dengan tanya jawab kepada ibu dan pendamping.
Tahapan kesepuluh meminta ibu mengisi survey kepuasan pelanggan pada form
yang sudah ada. Hal ini dilakukan unutk upaya evaluasi terhadap pelayanan yang
sudah dilakukan berdasarkan penilaian dari sisi pasien atau pengguna layanan
Tahapan terakhir dari kegiatan ini adalah Mengisi cheklist kesesuaian antara pelayanan
dengan SOP yang ada. Hal ini dilakukan untuk upaya evaluasi terhadap pelaksanaan /
kepatuhan terhadap SOP yang sudh dibuat.
Semua Tahapan dari Kegiatan ini sudah tercapai dan terealisasi dengan baik, sesuai
dengan hasil yang diharapkan
88
BUKTI KEGIATAN
89
Anamnesa Ibu dan Keluarga
90
Melakukan pemeriksaan sesuai dengan SOP yang berlaku.
91
Mengisi lembar screning dan menempelkan ke buku periksa ibu
92
93
Menempelkan stiker warning di buku KIA ibu sesuai golongan resiko
Konseling terkait kondisi ibu serta Evaluasi dengan tanya jawab kepada
ibu dan pendamping
94
meminta ibu mengisi survey kepuasan pelanggan pada form yang sudah
ada.
95
Mengisi cheklist kesesuaian SOP dengan pelayanan yang telah didiberikan.
96
OUTPUT
97
Tertempelnya stiker warning pada buku periksa pasien
98
Lembar screning yang sudah terisi
99
Cheklist kesesuaian pelayanan
100
Kegiatan 7 Melaksanakan Kelas ibu hamil dengan mengikutsertakan
keluarga supaya tidak hanya ibu hamil yang mendapat
informasi tentang komplikasi kehamilan tetapi juga
keluarganya
( Sumber : SKP dan Inovasi )
Tahapan 1. Membuat perencanaan kelas ibu hamil.
Kegiatan 2. Berkoordinasi dengan bidan Puskesmas tentang
pelaksanaan kelas ibu hamil terkait anggaran.
3. Membuat dan menyebarkan undangan untuk ibu
hamil dan keluarga.
4. Pelaksanaan Kelas Ibu hamil
5. Melakukan presentasi dihadapan pasien
menggunakan leaflet dan lembar balik yang telah ada
6. Melakukan proses tanya jawab dengan pasien dan
keluarga
7. Mendokumentasikan semua kegiatan yang dilakukan
Waktu 29 September 2021
Output Berita Acara hasil pelaksanaan kelas ibu hamil.
Kegiatan
Tingkat
Tercapai dan terealisasi 100 % dengan baik
Pencapaian
Uraian Kegiatan:
Kegiatan aktualisasi yang enam adalah penulis laksanakan adalah
Melaksanakan Kelas ibu hamil dengan mengikutsertakan keluarga supaya
tidak hanya ibu hamil yang mendapat informasi tentang komplikasi
kehamilan tetapi juga keluarganya
101
Tahapan pertama dari kegiatan ini adalah Membuat perencanaan
kelas ibu hamil. Perencanaan kegiatan meliputi perencanaan waktu,
tempat serta anggaran kegiatan.
Tahapan kedua dari kegiatan ini adalah Berkoordinasi dengan bidan
Puskesmas tentang pelaksanaan kelas ibu hamil terkait anggaran.
Anggaran kegiatan nanti bersumber dari DAK BOK 2021 Puskesmas.
Tahapan ketiga dari kegiatan ini adalah Membuat dan menyebarkan
undangan untuk ibu hamil dan keluarga. Undangan nanti disebarkan
lewat grup What Apps Ibu hamil.
Tahapan keempat dari kegiatan ini adalah yang merupakan inti dari
kegiatan ini. Pelaksanaan Kelas Ibu hamil
Tahapan kelima dari kegiatan ini adalah Melakukan presentasi
dihadapan pasien menggunakan leaflet dan lembar balik yang telah
ada. Sebelumnya leafleat akan dibagikan kepada ibu hamil kemudian
pembicara akan mempresentasikan isi dari leafleat itu menggunakan
lembar balik yang sudah ada kepada ibu hamil dengan bahasa yang
mudah dimengerti.
Tahapan keenam dari kegiatan ini adalah Melakukan proses tanya
jawab dengan pasien dan keluarga. Tahapan ini adalah untuk
evaluasi apakah ibu hamil dan keluarga sudah mengerti akan
penjelasan yang kita lakukan saat presentasi
Tahapan terakhir dari kegiatan ini adalah Mendokumentasikan semua
kegiatan yang dilakukan lewat notulensi kegiatan serta kita akan
membuat berita acara laporan kegiatan untuk pertanggungjawaban
kegiatan kita.
Output dari kegiatan ini sendiri adalah Berita acara hasil pelaksanaan
kelas ibu hamil.
Semua Tahapan dari Kegiatan ini sudah tercapai dan terealisasi
dengan baik, sesuai dengan hasil yang diharapkan
102
BUKTI KEGIATAN
103
Membuat dan menyebarkan undangan untuk ibu hamil dan keluarga.
104
Melakukan presentasi dihadapan pasien menggunakan leaflet dan lembar
balik yang telah ada
105
Mendokumentasikan semua kegiatan yang dilakukan
106
Undangan Kegiatan
107
Daftar Hadir kegiatan
108
OUTPUT KEGIATAN
109
110
Berita Acara pelak sanaan Kegiatan k elas ibu hamil
111
Kegiatan 8 Melakukan evaluasi dan pembuatan laporan kegiatan
optimalisasi Pelayanan Kebidanan dalam upaya
pencegahan komplikasi pada ibu hamil.
( Sumber : SKP dan Inovasi )
Tahapan 1. konsultasi kepada mentor mengenai evaluasi yang
Kegiatan dilakukan.
2. Mengelola hasil survey kepuasan pasien untuk
mengevaluasi layanan sudah sesuai harapan
pasien apa tidak.
3. Mengelola data cheklist SOP serta survey kepuasan
pelanggan dan melaporkan kepada mentor.
4. Membuat evaluasi kegiatan aktualisasi dengan
membandingkan rencana dengan pelaksanaan
kegiatan
5. Membuat Laporan Hasil aktualisasi serta
menyampaikannya kepada mentor
Waktu 7 s/d 13 Oktober 2021
Output 1. Laporan hasil survey kepuasan pasien
Kegiatan 2. Rekap cheklist kesesuaian dengan SOP
3. Laporan hasil aktualisasi
Tingkat
Tercapai dan terealisasi 100 % dengan baik
Pencapaian
Uraian Kegiatan:
Kegiatan aktualisasi yang delapan adalah penulis laksanakan adalah
Melakukan evaluasi dan pembuatan laporan kegiatan optimalisasi
Pelayanan Kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu
hamil.
Kegiatan ini merupakan kegiatan akhir dari upaya ini.
112
Tahapan pertama dari kegiatan ini adalah konsultasi kepada mentor
mengenai evaluasi yang dilakukan. Kita jelaskan tentang metode
evaluasi yang akan kita lakukan kepada mentor untuk mendapatkan
masukan.
Tahapan kedua adalah Mengelola hasil survey kepuasan pasien
untuk mengevaluasi layanan sudah sesuai harapan pasien apa
tidak. Kita rekap dengan menggunakan nilai rata – rata dimana nilai
hasil akhir rata – rata akan menentukan apakah pelayanan
memuaskan untuk pasien atau tidak
Tahapan ketiga dari kegiatan ini adalah Mengelola data cheklist
SOP melaporkan kepada mentor. Cheklist akan kita rekap dan kita
lihat apakah pelayanan sudah sesuai dengan SOP yang ada apa
belum.
Tahapan keempat adalah Membuat evaluasi kegiatan aktualisasi
dengan membandingkan rencana dengan pelaksanaan kegiatan. Ini
kita buat dengan membandingkan rencana kegiatan dengan
realisasi pelaksanaan kegiatan yang ada baik pelaksanaan ataupun
jadwal pelaksanaan.
Tahapan Terakhir dari kegiatan ini adalah Membuat Laporan Hasil
aktualisasi serta menyampaikannya kepada mentor.
Laporan Aktualisasi kita buat dalam waktu tiga hari dan kita laporkan
terhadap mentor sehingga kita dapat menentukan bersama mentor
untuk rencana tindak lanjutnya sehingga Upaya Optimalisasi
pelayanan kebidanan untuk upaya pencegahan komplikasi pada ibu
hamil dapat berlanjut dan dapat dijadikan sebagai inovasi di
Puskesmas Kayen.
Semua Tahapan dari Kegiatan ini sudah tercapai dan terealisasi
dengan baik, sesuai dengan hasil yang diharapkan
113
BUKTI KEGIATAN
114
Mengelola data cheklist SOP serta survey kepuasan pelanggan dan
melaporkan kepada mentor.
115
Membuat Laporan Hasil aktualisasi serta menyampaikannya kepada mentor
116
OUTPUT
117
118
Rekap Survey kepuasan pelanggan
119
PEMERINTAH KABUPATEN PATI
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KAYEN
Jl. Raya PatiPurwodadi Km 17, KodePos 59171
Telepon : 081327630026, email:
puskesmas.Kayen@yahoo.co.id
Kriteria Penilaian:
Sesuai ( 1.1 - 2)
Tidak Sesuai (0–1)
120
NO KEGIATAN DILAKUKAN TIDAK TOTAL
(2) DILAKUKAN
(0)
1 Melakukan anamnesa terhadap 25 0 25
pasien dan keluarga dengan
menanyakan :
Rumus : T X Pn 50 0 50
Nilai Rata – Rata =50/25
2
( Sesuai )
2 Petugas melakukan 25 0 25
pemeriksaan TTV, Obsetri,
Rumus : T X Pn 50 0 50
Nilai Rata – Rata =50/25
2
( Sesuai )
3 Petugas kolaborasi dengan 25 0 25
bagian laboratorium untuk
melakukan pemeriksaan
penunjang laboratorium
Rumus : T X Pn 50 0 50
Nilai Rata – Rata =50/25
2
( Sesuai )
4 Menulis hasil pemeriksaan di 25 0 25
buku KIA Pasien.
Rumus : T X Pn 50 0 50
Nilai Rata – Rata =50/25
2
( Sesuai )
5 Menentukan diagnosa serta 25 0 25
rencana pelaksanaan asuhan
kebidanan
Rumus : T X Pn 50 0 50
Nilai Rata – Rata =50/25
2
( Sesuai )
6 Mengisi lembar screning 22 3 25
deteksi dini yang sudah ada
serta menggolongkan ibu
masuk dalam kategori apa.
Rumus : T X Pn 44 0 44
Nilai Rata – Rata =44/25
1.76
( Sesuai )
7 Petugas menjelaskan hasil 22 3 25
pemeriksaan serta memberi
edukasi dan konseling kepada
pasien dan keluarga
berdasarkan kondisi pasien
saat itu.
Rumus : T X Pn 44 0 44
121
Nilai Rata – Rata =44/25
1.76
( Sesuai )
8 Menempelkan stiker warning di 18 7 25
depan buku KIA Pasien sesuai
dengan jenis resiko / komplikasi
pasien serta menulis HPHT,
HPL serta jenis resiko pada
stiker warning.
Rumus : T X Pn 36 0 36
Nilai Rata – Rata =36/25
1.44
( Sesuai )
9 Petugas menulis resep 25 0 25
multivitamin untuk ibu.
Rumus : T X Pn 50 0 50
Nilai Rata – Rata =50/25
2
( Sesuai )
10 Petugas menganjurkan ibu 20 5 25
untuk kontrol setiap bulan sekali
untuk usia kehamilan kurang
dari 28 minggu dan dua minggu
sekali unutk usia kehamilan
lebih dari 28 minggu sampai
proses melahirkan
Rumus : T X Pn 40 0 40
Nilai Rata – Rata =40/25
1.44
( Sesuai )
11 Petugas menulis hasil 25 0 25
pemeriksaan dalam buku
pemeriksaan ibu hamil yang ada
di Poli KIA Puskesmas
Rumus : T X Pn 50 0 50
Nilai Rata – Rata =50/25
2
( Sesuai )
NILAI RATA – RATA KESELURUHAN : 20,90 / 11 = 1.905 ( Sesuai
)
KESIMPULAN :
Pelayanan yang diberikan pada ibu hamil pada deteksi dini faktor resiko atau
komplikasi kehamilan sudah sesuai dengan standart operasional pelayanan yang
telah direvisi. Hal ini terlihat dari nilai rata – rata yang diperoleh dari chelkist
kesesuaian layanan terhadap SOP yang sudah ada melaui daftar tilik yang
digunakan untuk evaluasi pelaksanaan pelayanan berdarakan SOP yang ada.
Rek apan k esesuaian dengan SOP
122
123
Evaluasi Kegiatan
124
Laporan Pelaksanaan Aktualisasi
Tabel 2.10 Bukti dan Output Kegiatan 8
125
C. Rencana Tindak Lanjut Aktualisasi
Dengan melihat capaian hasil aktualisasi yang telah dilakukan,
mempertimbangkan dampak dan kendala yang ditemukan dan
kekurangan serta optimalisasi yang mungkin dilakukan maka dapat dibuat
tabel capaian dari kegiatan-kegiatan tersebut sebagai berikut:
Tabel 2.11 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi
Sebelum Setelah Rencana Tindak
No Kegiatan
Aktualisasi Aktualisasi lanjut
1. Persiapan dan Komunikasi Komunikasi Dalam setiap
Perencanaan dengan dengan pelaksanakan
Kegiatan. Mentor telah Mentor kegiatan selalu
dilakukan dilakukan melakukan
dengan lebih komunikasi yang
intensif baik dengan
atasan dan
stakeholder
2. Merevisi SOP Ada tetapi Sudah Digunakan dalam
Tentang Deteksi kurang diperbaiki kegiatan dan
dini untuk relevan sehingga dievaluasi secara
Pencegahan lebih relevan periodik
Komplikasi pada dengan
Ibu hamil kondisi saat
ini
3. Membuat Belum ada Sudah ada Diusulkan masuk
Lembar ke dalam kegiatan
screning rutin yang didanai
lanjutan, stiker oleh Dana BLUD
warning untuk 2022
pencegahan
komplikasi pada
ibu hamil .
4. Membuat Belum ada Sudah ada Diusulkan masuk
126
leafleat, dan vidio ke dalam kegiatan
grafis sebagai rutin Puskesmas
sarana edukasi dengan cakupan
kepada ibu hamil yang lebih luas
dan keluarga
5. Sosialisasi Belum ada Sudah ada Diaplikasikan
kepada semua dalam
Bidan terkait memberikan
langkah yang kita pelayanan
buat dalam kesehatan pada
upaya ibu hamil.
pencegahan
komplikasi pada
ibu hamil
6 Melakukan Belum ada Sudah ada Diusulkan masuk
deteksi dini ke dalam kegiatan
komplikasi rutin puskesmas
sesuai SOP serta dengan cakupan
penempelan yang lebih luas
stiker warnning yaitu 17 desa di
pada ibu hamil Wilayah
dengan kecamatan Kayen
mengikusertakan
keluarga saat
temu wicara.
7 Melaksanakan Sudah ada Kelas ibu Diusulkan masuk
Kelas ibu hamil tetapi dengan hamil ke dalam kegiatan
dengan media dengan rutin puskesmas
mengikutsertaka edukasi yang menggunaka dengan cakupan
n keluarga kurang serta n media yang lebih luas
supaya tidak tidak ada edukasi yaitu dengan
hanya ibu hamil pendampinga leafleat serta menggunakan
yang mendapat n keluarga lembar balik. media edukasi
127
informasi tentang Pelaksaan yang menarik
komplikasi kelas ibu untuk ibu hamil.
kehamilan tetapi hamil
juga keluarganya dengan
mengikutsert
akan
keluarga
didalamnya
8 Melakukan Belum ada Sudah ada Diusulkan masuk
evaluasi dan ke dalam
pembuatan kegiatan
laporan kegiatan Puskesmas
optimalisasi
Optimalisasi
Pelayanan
pelayanan
Kebidanan dalam
kebidanan
upaya
dalam upaya
pencegahan
pencegahan
komplikasi pada
komplikasi pada
ibu hamil.
ibu hamil di 17
desa di wilayah
kerja puskesmas
Kayen.
Evaluasi lebih
lanjut terhadap
pengaruh
inovasi ini
terhadap
penurunan
angka
komplikasi pada
ibu hamil.
128
Rencana untuk tindak lanjut atas pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang
sudah dilaksanakan oleh penulis selama 30 hari kerja yaitu ada beberapa
tahap kegiatan. Tahap rencana untuk tindak lanjut yang dimaksud dapat
berupa jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang sebagai tujuan
akhir atau finalisasi dari aktualisasi yang telah tercapai.
Pada tahap jangka pendek (selama 30 hari, mulai 02 September 2021 sampai
dengan 13 Oktober 2021) yaitu Optimalisasi pelayanan kebidanan dalam
upaya pencegahan komplikasi pada ibu hamil di Puskesmas Kayen.
Optimalisasi pelayanan kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi
pada ibu hamil meliputi Persiapan dan perencanaan kegiatan, Pembuatan
SOP Deteksi dini komplikasi dan faktor resiko pada ibu hamil, pembuatan
Lembar screning warning dan Stiker warning, pembuatan vidiografis dan
leafleat, pelaksanaan sosialisasi kepada bidan terkait upaya yang akan
dilakukan, pelaksanaan deteksi dini komplikasi dan faktor resiko pada ibu
hamil, Pelaksanaan kelas Ibu hamil dan evaluasi dan pembuatan laporan
kegiatan optimalisasi Pelayanan Kebidanan dalam upaya pencegahan
komplikasi pada ibu hamil
Pada tahap jangka menengah (3 bulan – 6 bulan ) yaitu Optimalisasi
pelayanan kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu hamil di
17 desa di wilayah kerja puskesmas Kayen. Karena saat 30 hari ini
puskesmas belum menganggarkan pengadaan media yang digunakan
sehingga menunggu RKA Tahun 2022. Saat sudah ada alat dan bahannya
maka upaya ini dapat dilakukan tidak hanya kunjungan K1 Ibu hamil di Poli
KIA dan KB Puskesmas Kayen melainkan kunjungan K1 Ibu hamil di semua
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di 17 desa di Puskesmas Kayen.
Pada tahap jangka panjang (di atas 6 bulan atau ultimate goal atau impian)
yaitu Dari Upaya ini maka akan dilakukan evaluasi terhadap pengaruh inovasi
ini terhadap penurunan angka komplikasi pada ibu hamil yang nantinya
diharapkan memberikan kontribusi terhadap penurunan AKI dan AKB di
wilayah kerja Puskesmas Kayen.
Selain itu penulis juga akan rutin membuat video-video serta media
edukasi lainnya yang didalamnya memuat tentang materi-materi yang
ada pada kelas ibu hamil maupun informasi terbaru seputar kehamilan,
129
persalinan, bayi baru lahir, dan lain sebagainya yang nantinya akan
penulis unggah pada laman media sosial puskesmas maupun grup WA
kelas ibu hamil yang telah dibuat.
Rencana tidak lanjut dapat dilihat dengan tabel millenstone berikut ini :
Penurunan
Jangka Panjang
Angka
6 bulan
Komplikasi
pada ibu
hamil di
Jangka Menengah Puskesmas
3-6 bulan Kayen
Evaluasi lebih
lanjut terhadap
Jangka Pendek pengaruh
Pelaksanaan
Pelayanan inovasi ini
kebidanan terhadap
dalam upaya penurunan
pencegahan angka
Persiapan dan perencanaan, komplikasi di komplikasi pada
revisi SOP, Pembuatan lembar ibu hamil.
screning lanjutan dan Stiker 17 Desa di
Warning,Pembuatan Leafleat dan Puskesmas
vidiogravis, Sosialisasi ke Bidan, Kayen
Pelaksanaan deteksi dini, Kelas
ibu hamil, Evaluasi dan
pembuatan Laporan
130
Strategi
Kendala yang
No Kegiatan Menghadapi
Terjadi
Kendala
1 2 3 4
1. Perencanaan dan Koordinasi tatap Meminta ijin
Persiapan muka yang kepada Mentor dan
kegiatan kurang dengan Penggungjawab
aktualisasi mentor atau upaya untuk bisa
penanggungjaw koordinasi lewat
ab upaya karena WA atau telfon.
kesibukan
kegiatan dalam
rangka
persiapan dan
perencanaan
kegiatan
2 Pembuatan SOP Referensi yang Menggunakan
tentang deteksi kurang dalam internet untuk
dini dalam upaya pembuatan SOP mencari referensi
pencegahan yang terpercaya
komplikasi serta meminta
Kehamilan referensi dari
Puskesmas lain
yang memiliki SOP
tersebut.
3 Mengshare hasil
Sosialisasi Tidak semua
sosialisasi serta
dengan bidan peserta hadir
media yang
serta dalam kegiatan
digunakan dalam
penaggungjawa sosialisasi
rancangan
b upaya
kegiatan dalam
mengenai
Grup WhatsApps
rancangan
di Bidan ataupun
kegiatan yang
Puskesmas
akan dilakukan
Kayen
4 Mengirim materi
Pelaksanaan Adanya ibu
kelas ibu hamil
kelas ibu hamil hamil atau
dalam grup WA
dengan keluarga yang
131
mengikutsertak tidak datang Ibu hamil serta
an keluarga saat kelas ibu membuka
didalamnya hamil. kesempatan ibu
hamil dan
keluarga untuk
bertanya baik
melalui WA
ataupun Telfon
132
Meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak
terkait guna terlaksananya kegiatan aktualisasi
Institusi/ Organisasi Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
pelayanan Puskesmas
Memperbaiki citra dan mutu layanan Puskesmas
Meningkatkan cakupan target kinerja dan mutu
Puskesmas sehingga SPM dapat terpenuhi.
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi menjadi salah satu
upaya pencapaian visi, misi, tujuan serta tata nilai
yang ada di institusi
Masyarakat Masyarakat dapat mengakses informasi tentang
komplikasi kehamilan lewat media sosial puskesmas
Masyarakat terutama ibu hamil dapat melakukan
kegiatan mandiri dalam pencegahan timbulnya
komplikasi kehamilan
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
terutama Ibu dan bayi
133
BAB III
AKTUALISASI NILAI-NILAI PROFESI PNS
1 2 3 5
1 Persiapan dan 1. Membuat jadwal bertemu dengan mentor Akuntabilitas : Dalam persiapan dan
Perencanaan 2. Bertemu dan melakukan konsultasi dengan perencanaa kita harus mampu
Kegiatan. mentor bertanggung jawab dalam menjalankan
( Sumber : SKP dan 3. Menjelaskan rancangan aktualisasi yang akan tugas sesuai dengan tugas yang diberikan
Inovasi ) dilakukan. serta kita diharapkan mampu cermat, teliti
4. Meminta tanggapan dan masukan mentor. dalam penyusunan kegiatan yang akan
5. Mencatat hasil pertemuan dan meminta tanda dilakukan sehingga ada kejelasan target.
tangan pada mentor pada lembar persetujuan. Nasionalisme : Dalam persiapan dan
perencanaan kita melibatkan mentor untuk
134
bermusyawarah untuk mufakat hal ini
sesuai dengan sila keempat.
Menggunakan bahasa indonesia yang
baik dan benar saat berkomunikasi
dengan mentor hal ini sesuai dengan
pancasila sila ketiga
Etika Publik : Dalam persiapan dan
perencanaan butuh konsultasi dengan
mentor hal ini harus dilakukan secara
sopan santun, taat kepada atasan yang
tidak bertentangan dengan aturan
perundangan serta sesuai dengan kode
etik profesi
Komitmen Mutu : Proses persiapan dan
perencanaan bertujuan untuk memperoleh
kegiatan yang berorientasi pada
peningkatan mutu layanan kepada ibu
hamil serta berdasarkan kompetensi
yang dimiliki.
135
Anti Korupsi : Dalam melakukan
konsultasi dengan mentor kita harus
bersikap jujur dan berani serta bekerja
keras dalam proses persiapan dan
perencanaan agar kegiatan menghasilkan
output yang diharapkan.
WOG : Dalam persiapan dan
perencanaan membutuhkan koordinasi
dan kolaborasi dengan mentor, coach, dan
rekan kerja dalam proses Perencanaan
agar menghasilkan kegiatan yang baik dan
menghasilkan output yang diharapkan
Manajemen ASN : melakukan persiapan
dan perencanaan pelaksanaan kegiatan
sesuai SOP yang ada serta berdasarkan
keahlian yang dimiliki dan sesuai dengan
tugas sebagai PNS.
136
penjelasan yang baik apabila mentor,
coach, dan rekan kerja ingin mengetahui
lebih jauh tentang persiapan dan
perencanaan kegiatan kita
2 Merevisi SOP 1. Melakukan konsultasi dengan kepala Akuntabilitas : Dalam Membuat SOP
Tentang Deteksi dini Puskesmas mentor dan pengelola KIA dan KB dilakukan terbuka dan transparan serta
untuk Pencegahan terkait revisi SOP dapat mempertanggungjawabkan apa
Komplikasi pada Ibu 2. Mencari Referensi langkah dalam SOP baik yang menjadi tugas dan kewajibannya.
hamil (Sumber : melalui buku ataupun internet. Nasionalisme : Dalam membuat SOP
SKP) 3. Merancang Konsep revisi SOP dilakukan dengan bermusyawarah dengan
4. Melakukan revisi SOP mentor dan coach sehingga
5. Meminta masukan persetujuan dan mencerminkan sila keempat. Dan dalam
pengesahan Kepala Puskesmas, Mentor membuat SOP Menggunakan bahasa
terkait SOP yang sudah dibuat. indonesia yang baik dan benar sehingga
6. Mempublikasikan SOP dengan di tempel di mudah dipahami sesuai sila ketiga
dinding Ruang periksa KIA dan KB Etika Publik : Dalam pembuatan SOP
menggunakan konsep yang berdaya
guna dan sesuai dengan standar
penggunaan yang baik serta sesuai
137
dengan kode etik yang ditentukan baik itu
profesi atau instansi.
Komitmen Mutu : Dalam pembuatan SOP
Menggunakan referensi yang terpercaya
baik melalui kemajuan teknologi yang
ada sehingga mampu berinovasi dan
menghasilkan SOP yang mampu
meningkatkan mutu serta ketepatan
layanan .
Anti Korupsi : Pembuatan SOP dilakukan
secara jujur dan dengan kerja keras
sehingga mampu selesai dengan tepat
waktu sesuai dengan jadwal yang
ditentukan
WOG : Dalam pembuatan SOP
membutuhkan koordinasi dan kolaborasi
dengan mentor, coach, dan Pengelola KIA
dan KB dalam proses pembuatan SOP
138
agar menghasilkan SOP yang baik dan
menghasilkan output yang diharapkan
Manajemen ASN : melakukan
Pembuatan SOP harus sesuai dengan
aturan yang ada serta berdasarkan
keahlian yang dimiliki dan sesuai dengan
tugas sebagai PNS.
Pelayanan Publik : mampu memberikan
penjelasan yang baik apabila mentor,
coach, dan teman kerja ingin mengetahui
lebih jauh tentang Konsep SOP yang telah
kita buat.
3 Membuat Lembar 1. Melakukan konsultasi dengan mentor dan Akuntabilitas : Dalam Membuat Lembar
screning lanjutan, Pengelola KIA dan KB screning dan stiker warning dilakukan
stiker warning untuk 2. Berkoordinasi dengan Kepala puskesmas terbuka dan transparan serta dapat
pencegahan terkait anggaran pengadaan stiker warning dipertanggungjawabkan apa yang telah
komplikasi pada ibu dan lembar screning lanjutan dibuat
hamil . 3. Mengumpulkan referensi konsep pembuatan Nasionalisme : Dalam membuat lembar
( Sumber : SKP dan Lembar Screning lanjutan dan Stiker Warning. screning dan stiker warning dilakukan
139
Inovasi ) 4. Membuat Desain Stiker Warning dengan bermusyawarah dengan mentor
5. Menyusun Lembar Screning lanjutan sesuai dan coach sehingga mencerminkan sila
sumber yang terpercaya keempat yaitu menggunakan
6. Konsultasi dengan pengelola KIA tentang musyawarah untuk menyelesaikan
lembar screning dan desain stiker warning persoalan. Dan dalam membuat Lembar
yang dibuat. screning dan stiker warning Menggunakan
7. Mencetakkan Stiker Warning yang sudah bahasa indonesia yang baik dan benar
disetujui di percetakan. Dan menggandakan sehingga mudah dipahami sesuai sila
lembar screning di fotokopian. ketiga
8. Meletakkan Stiker warning dan Lembar Etika Publik : Dalam pembuatan lembar
screning lanjutan Ruang periksa KIA dan KB screning dan stiker warning menggunakan
konsep yang berdaya guna dan sesuai
dengan standar penggunaan yang baik
serta sesuai dengan kode etik yang
ditentukan
Komitmen Mutu : Dalam pembuatan
Lembar screning dan stiker warning
berdasarkan referensi yang dapat
dipercaya baik melalui kemajuan
140
teknologi sehingga mampu berinovasi
dan menghasilkan Lembar screning dan
stiker warning yang dapat meningkatkan
mutu layanan.
Anti Korupsi : Pembuatan Lembar
screning dan stiker warning dilakukan
secara jujur dan dengan kerja keras
sehingga mampu selesai dengan tepat
waktu sesuai dengan jadwal yang
ditentukan
WOG : Dalam lembar screning
dan stiker warning membutuhkan
koordinasi dan kolaborasi dengan mentor,
coach, dan Pengelola KIA dan KB agar
menghasilkan lemar screning dan stiker
warning yang baik dan menghasilkan
output yang diharapkan
Manajemen ASN : melakukan
Pembuatan lembar screning dan stiker
141
warning harus sesuai dengan aturan yang
ada serta berdasarkan keahlian yang
dimiliki dan sesuai dengan tugas sebagai
PNS.
Pelayanan Publik : Dalam pembuatan
lembar screning dan stiker warning
bertujuan untuk sarana supaya bisa
memberikan pelayanan publik yang baik
serta optimalisasi dalam pencegahan
komplikasi pada ibu hamil.
4 Membuat leafleat, 1. Melakukan Konsultasi dengan mentor. Akuntabilitas : Dalam Membuat Leafleat
dan vidio grafis 2. Berkoordinasi dengan Kepala puskesmas dan vidio grafis dilakukan terbuka
sebagai sarana terkait anggaran pengadaan Leafleat terhadap masukan baik dari mentor atau
edukasi kepada ibu 3. Mencari Referensi materi pembuatan leafleat pengelola KIA dan KB dan transparan
hamil dan keluarga dan vidio grafis. serta ada kejelasan target yang ingin
( Sumber : Inovasi ) 4. Merancang isi dan desain dari leafleat dan vidio dicapai.
grafis Nasionalisme : Dalam membuat Leafleat
5. Mengkonsultasikan konsep leafleat dan vidio dan vidio grafis dilakukan dengan
grafis ke mentor untuk mendapat masukan dan bermusyawarah dengan mentor dan
142
persetujuan. coach sehingga mencerminkan sila
6. Mencetak Leafleat di Percetakan. keempat yaitu menggunakan
7. Mempublikasikan vidio grafis yang dibuat di musyawarah untuk menyelesaikan
Grup WA Puskesmas, FB Puskesmas serta WA persoalan. Dan dalam membuat Leafleat
Ibu hamil per desa. dan vidio grafis Menggunakan bahasa
8. Mempublikasikan Leafeat lewat diletakkan di indonesia yang baik dan benar sehingga
Ruang tunggu periksa dan di dekat mudah dipahami sesuai sila ketiga
pendaftaran. Etika Publik : Dalam pembuatan Leafleat
dan vidio grafis menggunakan konsep
yang berdaya guna dan sesuai dengan
standar penggunaan yang baik serta
dapat Menggunakan barang milik negara
secara bertanggung jawab efektif dan
efisien untuk mendukung pembuatan
leafleat dan vidio grafis.
Komitmen Mutu : Dalam pembuatan
Leafleat dan vidio grafis berdasarkan
referensi yang dapat dipercaya baik
melalui kemajuan teknologi sehingga
143
mampu berinovasi dan menghasilkan
Leafleat dan vidio grafis yang dapat
meningkatkan mutu serta kemudahan
akses dalam memperoleh informasi.
Anti Korupsi : Pembuatan Leafleat dan
vidio grafis dilakukan secara jujur dan
dengan kerja keras sehingga mampu
selesai dengan tepat waktu sesuai
dengan jadwal yang ditentukan.
WOG : Dalam Leafleat dan vidio
grafis membutuhkan koordinasi dan
kolaborasi dengan mentor, coach, dan
Pengelola KIA dan KB agar menghasilkan
Leafleat dan vidio grafis yang baik dan
mampu memberikan pengetahuan kepada
ibu hamil, keluarga dan masyarakat
sehingga meningkatkan kewaspadaan diri.
Manajemen ASN : melakukan
Pembuatan Leafleat dan vidio grafis harus
144
sesuai dengan aturan yang ada serta
berdasarkan keahlian yang dimiliki dan
sesuai dengan tugas sebagai PNS.
Pelayanan Publik : Dalam pembuatan
Leafleat dan vidio grafis bertujuan untuk
sarana edukasi supaya bisa memberikan
pengetahuan yang baik dalam upaya
optimalisasi dalam pencegahan komplikasi
pada ibu hamil.
5 Sosialisasi kepada 1. Konsultasi dengan kepala Puskesmas dan Akuntabilitas : bertanggung jawab
semua Bidan terkait mentor terkait persiapan dan jadwal sosialisasi dalam melakukan sosialisasi serta sesuai
langkah yang kita 2. Memberi undangan kepada mentor, dengan tugas yang diberikan untuk
buat dalam upaya penaggungjawab upaya dan semua Bidan membuat Kegiatan Aktualisasi yang efektif,
pencegahan 3. Menyiapkan materi yang akan disampaikan. efisien dan berdayaguna, komitmen untuk
komplikasi pada ibu 4. Pelaksanaan Sosialisasi melaksanakan kegiatan yang berorientasi
hamil 5. Mempresentasikan kegiatan yang akan kita kepada kejelasan target.
( Sumber : SKP dan lakukan dan media apa saja yang telah kita buat Nasionalisme : Dalam menyampaikan
Inovasi ) untuk upaya pencegahan komplikasi pada ibu sosialisasi menggunakan bahasa
hamil. indonesia yang baik dan benar sehingga
145
6. Melakukan sesi tanya jawab berkaitan kegiatan mudah dipahami ini sesuai dengan sila
yang akan dilakukan. ketiga .
7. Mencatat hasil pertemuan dalam Notulen Dalam melakukan sosialisasi kita harus
Rapat. menghargai orang lain dan bersikap adil,
tidak membeda – bedakan antara rekan
kerja yang satu dengan lainnya hal ini
sesuai pancasila sila kedua
Etika Publik : Dalam menyampaikan
sosialisasi harus dilakukan dengan sopan
santun serta sesuai dengan kode etik
profesi yang kita miliki serta berorientasi
terhadap pelayanan publik.
Komitmen Mutu : dalam menyampaikan
sosialisasi harus berorientasi terhadap
pemahaman peserta sosialisasi dengan
ketepatan penggunaan metode yang
dilakukan dalam sosialisasi
Anti Korupsi : Jujur, peduli dan mandiri
terhadap realitas yang terjadi dalam
146
masyarakat serta berusaha keras agar
masyarakat mampu mengerti apa yang
ingin kita sampaikan.
WOG : Dalam melaksnakan
sosialisasi membutuhkan koordinasi dan
kolaborasi dengan mentor, coach, bidan
dan Pengelola KIA dan KB agar sosialisasi
dapat berjalan sesuai dengan rencana dan
mendapatkan output yang diharapkan
Manajemen ASN : Sosialisasi dapat
dilakukan tepat waktu sesuai dengan
jadwal yang ditentukan dan dihadiri oleh
rekan bidan yang ada sehingga dapat
meningkatkan kompetensi yang dimiliki
bidan dalam pelayanan kebidanan.
Pelayanan Publik : Sosialisasi dilakukan
dengan tujuan untuk peningkatan
kompetensi bidan sehingga dapat
memberikan pelayanan kebidanan yang
147
optiml guna mencegah terjadi komplikasi
dalam kehamilan sehingga bayi dan ibu
sehat.
148
10. meminta ibu mengisi survey kepuasan pelayanan kesehatan ibu dan anak demi
pelanggan pada form yang sudah ada. kepentingan bangsa dan negara sesuai
11. Mengisi cheklist kesesuaian SOP dengna dengan sila ketiga
pelayanan yang telah diberikan. Etika Publik : Dalam melakukan deteksi
dini faktor resiko harus dilakukan dengan
sopan santun serta sesuai dengan kode
etik profesi yang dimiliki dan menjaga
kerahasian pasien serta menjaga
privasi pasien sebagai pengguna jasa kita
Komitmen Mutu : dalam melakukan
deteksi dini faktor resiko harus berorientasi
terhadap peningkatan mutu serta
tanggap terhadap hasil pemeriksaan
sehingga dapat menentukan perawatan
yang tepat.
Anti Korupsi : peduli terhadap ibu hamil
serta jujur dalam menyampaikan hasil
pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu
dan keluarga.
149
WOG : Dalam melaksnakan
deteksi dini membutuhkan koordinasi dan
kolaborasi dengan Bidan yang lain dan
dokter penanggung jawab agar deteksi dini
dapat berjalan sesuai dengan SOP yang
ada dan meencegah tejadinya komplikasi
kehamilan.
Manajemen ASN : Deteksi dini faktor
resiko dilakukan oleh bidan yang
berkmpeten serta ahli di bidangnya
sehingga ibu hamil dapat memperoleh
pelayanan yang baik
Pelayanan Publik : Deteksi dini dilakukan
untuk mencegah terjadinya komplikasi
kehamilanyang serius sehingga bayi dan
ibu sehat sampai pada proses persalinan
tanppa ada komplikasi yang menyertai.
150
7 Melaksanakan 1. Membuat perencanaan kelas ibu hamil. Akuntabilitas : bertanggung jawab
Kelas ibu hamil 2. Berkoordinasi dengan bidan Puskesmas tentang dalam melakukan pertemuan kelas ibu
dengan pelaksanaan kelas ibu hamil terkait anggaran. hamil dan sesuai dengan tugas yang
mengikutsertakan 3. Membuat dan menyebarkan undangan untuk ibu diberikan untuk membuat Kegiatan
keluarga supaya hamil dan keluarga. Aktualisasi yang efektif, efisien dan
tidak hanya ibu 4. Pelaksanaan Kelas Ibu hamil berdayaguna, komitmen untuk
hamil yang 5. Melakukan presentasi dihadapan pasien melaksanakan kegiatan dengan
mendapat informasi menggunakan leaflet dan lembar balik yang telah bertanggungjawab serta dengan
tentang komplikasi ada kejelasan target.
kehamilan tetapi 6. Melakukan proses tanya jawab dengan pasien Nasionalisme : Dalam menyampaikan
juga keluarganya dan keluarga materi di kelas ibu hamil menggunakan
( Sumber : SKP dan 7. Mendokumentasikan semua kegiatan yang bahasa indonesia yang baik dan benar
Inovasi ) dilakukan sehingga mudah dipahami ini sesuai
dengan sila ketiga serta tidak membeda –
bedakan antara ibu hamil yang satu
dengan yang lainnya sesuai dengan sila
kedua
Etika Publik : Dalam menyampaikan
materi dalam kelas ibu hamil harus
151
dilakukan dengan sopan santun serta
sesuai dengan kode etik profesi yang kita
miliki serta berorientasi terhadap
pelayanan publik.
Komitmen Mutu : dalam menyampaikan
materi pada kelas ibu hamil harus
dilakukan secara jujur dan benar serta
menyampaikannya dengan santun
sehingga terciptanya komunikasi yang
efektif dan efisien.
Anti Korupsi : Jujur dan mampu bekerja
mandiri serta peduli terhadap realita yang
terjadi dalam masyarakat serta berusaha
keras agar masyarakat mampu mengerti
apa yang ingin kita sampaikan.
WOG : Dalam melaksnakan
sosialisasi membutuhkan koordinasi dan
kolaborasi dengan mentor, coach, bidan
dan Pengelola KIA dan KB agar kegiatan
152
dapat berjalan sesuai dengan rencana dan
mendapatkan output yang diharapkan
Manajemen ASN : Pelaksanaan kelas
ibu hamil dapat dilakukan tepat waktu
sesuai dengan jadwal yang ditentukan dan
dihadiri oleh ibu hamil beserta pendmaping
yang ada sehingga tidak hanya ibu hamil
yang memperoleh informasi namun juga
keluarga yang hadir.
Pelayanan Publik : Kelas ibu hamil
dilakukan dengan tujuan untuk
memberikan edukasi kepada ibu hamil dan
keluarga sehingga dapat mencegah terjadi
komplikasi dalam kehamilan sehingga bayi
dan ibu sehat.
8 Melakukan evaluasi 1. Melakukan konsultasi kepada mentor Akuntabilitas : Dalam melakukan
dan pembuatan mengenai evaluasi yang dilakukan. evaluasi harus dilakukan secara terbuka
laporan kegiatan dan transparan serta dapat
optimalisasi
153
Pelayanan 2. Mengelola hasil survey kepuasan pasien untuk dipertanggungjawabkan hasil evaluasi
Kebidanan dalam mengevaluasi layanan sudah sesuai harapan yang sudah dilakukan.
upaya pencegahan pasien apa tidak. Nasionalisme : Dalam menyusun survey
komplikasi pada ibu 3. Mengelola data cheklist SOP serta survey kepuasan pelanggan harus menggunakan
hamil. kepuasan pelanggan dan melaporkan kepada bahasa indonesia yang baik dan benar
( Sumber : SKP dan mentor. sehingga mudah dimengeri dan dibuat
Inovasi ) 4. Membuat evaluasi kegiatan aktualisasi dengan acuan perbaikan kegiatan selanjutnya hal
membandingkan rencana dengan ini sesuai dengan sila ketiga dalam
pelaksanaan kegiatan pancasila
5. Membuat Laporan Hasil aktualisasi serta Etika Publik : Dalam menyampaikan
menyampaikannya kepada mentor dan Kepala hasil evaluasi harus dilakukan dengan
Puskesmas sopan santun serta sesuai dengan kode
etik profesi yang kita miliki sehingga
dapat dibuat untuk perbaikan selanjutnya.
Komitmen Mutu : Evaluasi ini dilakukan
untuk melakukan perbaikan secara
berkesinambungan sehingga kegiatan
dapat berjalan optimal dan sesuai dengan
moto peninggakatan mutu layanan
154
Anti Korupsi : Jujur dalam
menyampaiakan hasil evaluasi serta
pembuatan laporan kegiatan baik itu
hasilnya baik atau buruk tanpa ada yang
ditutupi atau dimanipulasi.
berani bertanggungjawab atas segala
hasil yang didapatkan.
WOG : Dalam melaksanakan
Evaluasi membutuhkan koordinasi dan
kolaborasi dengan mentor, coach, bidan
dan Pengelola KIA dan KB agar kegiatan
dapat berjalan sesuai dengan rencana dan
dapat dibuat acuan untuk perbikan
Manajemen ASN : Pelaksanaan Evaluasi
dapat dilakukan tepat waktu sesuai
dengan jadwal yang ditentukan dan dapat
sebagai bahan intropeksi ASN dalam
melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya.
155
Pelayanan Publik : Evaluasi dilakukan
untuk upaya perbaikan pemberian layanan
selanjutnya sehingga pelayanan dapat
diberika secara efektif dan efisien.
156
B. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi serta tujuan Organisasi
Dari gagasan utama yaitu “Optimalisasi Pelayanan Kebidanan dalam upaya pencegahan Komplikasi pada Ibu Hamil di
Puskesmas Kayen ” ini memiliki keterkaitan terhadap visi, misi dan tujuan organisasi yaitu memberikan kontribusi pada visi
Puskesmas Kayen yaitu :
Tabel 3.2 Kontribusi Terhadap Visi dan Misi serta tujuan Organisasi
1 2 6
1 Persiapan dan Melakukan persiapan dan perencanaan kegiatan yang akan dilakukan dengan tujuan agar
Perencanaan kegiatan dapat berjalan dengan baik dan berkontribusi terhadap peningkatan derajat kesehatan
Kegiatan. ibu hamil hal ini sesuai dengan visi Puskesmas Kayen yaitu : Mewujudkan masyarakat
( Sumber : SKP dan kecamatan Kayen yang sehat
Inovasi ) Dan sesuai dengan misi Puskesmas kayen yaitu :
Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi
2 Merevisi SOP Adanya SOP sebagai standar dalam melakukan pelayanan dengan tujuan agar pelayanan dapat
Tentang Deteksi optimal kita berikan ke ibu hamil sehingga ibu hamil terhindar dari komplikasi kehamilan sehi ngga
dini untuk ibu dan bayi sehat selalu sesuai dengan visi Puskesmas Kayen yaitu : Mewujudkan masyarakat
Pencegahan kecamatan Kayen yang sehat
157
Komplikasi pada Dan sesuai dan memberi kontribusi terhadap misi Puskesmas kayen yaitu :
Ibu hamil (Sumber : Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi
SKP)
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar
158
( Sumber : Inovasi ) Dan sesuai dan memberi kontribusi terhadap misi Puskesmas kayen yaitu :
Meningkatkan kemandirian dan pemberdayaan kesehatan masyarakat
Meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat
Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi
159
warnning pada ibu sehingga ibu dan bayi yang dilahirkan sehat. hal ini sesuai dengan visi Puskesmas Kayen yaitu
hamil dengan Mewujudkan masyarakat kecamatan Kayen yang sehat
mengikusertakan Dan sesuai dan memberi kontribusi terhadap misi Puskesmas kayen yaitu :
keluarga saat temu Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi
wicara.
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar
( Sumber : SKP dan
Inovasi ) Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
160
Menyediakan sarana prasarana yang memadai
8 Melakukan evaluasi evaluasi dan laporan merupakan salah satu upaya untuk menilai apakah kegiatan / upaya yang
dan pembuatan dilakukan sudah memperoleh output yang diharapkan atau belum. Jika kegiatan itu memperoleh
laporan kegiatan output yang diharapkan makan kegiatan itu dinilai berhasil sehingga kegiatan itu dapat memberi
optimalisasi kontribusi terdapat terwujudnya visi Puskesmas Kayen yaitu Mewujudkan masyarakat
Pelayanan kecamatan Kayen yang sehat
Kebidanan dalam Dan sesuai dan memberi kontribusi terhadap misi Puskesmas kayen yaitu :
upaya pencegahan Meningkatkan kemandirian dan pemberdayaan kesehatan masyarakat
komplikasi pada ibu Meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat
hamil. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi
( Sumber : SKP dan Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar
Inovasi ) Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
Menciptakan tata kelola menejemen dan kerja sama linsek
Menyediakan sarana prasarana yang memadai
161
Tabel 3.3 Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-nilai Organisasi
No Kegiatan Kontribusi terhadap Penguatan
Nilai-nilai Organisasi
1 Persiapan dan persiapan dan perencanaan kegiatan merupakan langkah pertama kita untuk
Perencanaan Kegiatan. mengusahakan sesuatu hal yang menjadi tujuan bersama serta untuk
memunculkan kegiatan – kegiatan yang inovatif Hal ini sesuai dengan nilai
Puskesmas Kayen yaitu Inisiatif dan Inovatif dalam rangka peningkatanan
mutu layanan kesehatan puskesmas kayen terutama untuk kesehatan ibu dan
anak serta dapat terukur dan dipertanggungjawabkan hal ini sesuai dengan nilai
Puskesmas Kayen yaitu Akuntable
2 Merevisi SOP Tentang SOP menjadi acuan seseorang untuk memberikan pelayanan yang sesuai
Deteksi dini untuk standar dan keahlian dengan SOP maka seseorang dapat memberikan
Pencegahan Komplikasi pelayanan sesuai dengan standar yang tinggi hal ini sesuai dengan nilai
pada Ibu hamil. Puskesmas Kayen yaitu profesional.
Dalam pembuatan SOP juga dibutuhkan pemikiran positif serta hal baru yang
lebih baik dalam menentukan langkah – langkah kegiatan hal ini sesuai dengan
nilai Inisiatif dan inovatif Puskesmas Kayen
3 Membuat Lembar screning Lembar screning lanjutan dan stiker warning merupakan salah satu media untuk
lanjutan, stiker warning mempermudah bidan memberikan pelayanan kebidanan dalam upaya
untuk pencegahan pencegahan komplikasi pada ibu hamil sehingga dengan media ini
komplikasi pada ibu hamil . meningkatkan optimalisasi pelayanan yang kita berikan sehingga ini sesuai
dengan nilai Puskesmas kayen yaitu Profesional.
162
4 Membuat leafleat, dan vidio Ketersediaan leafleat dan vidiografis sebagai sarana edukasi Memudahkan
grafis sebagai sarana ketersediaan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna layanan sehingga ibu
edukasi kepada ibu hamil hamil dan keluarga dapat secara mandiri melakukan pencegahan komplikasi
dan keluarga kehamilan dengan berbekal pengetahuan yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan
nilai Puskesmas kayen yaitu Mandiri.
5 Sosialisasi kepada semua Melakukan sosialisasi kepada rekan sejawat tentang langkah yang kita buat
Bidan terkait langkah yang dalam upaya pencegahan komplikasi pada kehamilan dilakukan secara sopan
kita buat dalam upaya santun dan ramah sesuai nilai yang dianut Puskesmas Kayen.
pencegahan komplikasi Tujuan dilakukan sosialisasi ini adalah agar bidan dapat memberikan pelayanan
pada ibu hamil yang optimal sesuai dengan standar dan keahlian sesuai dengan nilai
Profesional
6 Melakukan deteksi dini Deteksi dini komplikasi pada ibu hamil merupakan salah satu pelayanan
komplikasi sesuai SOP kebidanan yang diberikan kepada ibu hamil sesuai dengan Standar yang ada
serta penempelan stiker serta dilakukan secara ramah kepada ibu hamil dan keluarga. Pelayanan ini
warnning pada ibu hamil harus terukur dan dapat dipertanggungjawabkan kepada pimpinan / atasan hal
dengan mengikusertakan ini sesuai dengan nilai Akuntable.
keluarga saat temu wicara.
7 Melaksanakan Kelas ibu kegiatan kelas ibu hamil dengan mengikutsertakan keluarga di dalamnya akan
hamil dengan memberikan nilai tambah pada variabel Pengembangan inovasi kegiatan karena
mengikutsertakan keluarga bisa dilakukan dalam waktu yang singkat dengan target yang jelas hal ini sesuai
supaya tidak hanya ibu dengan nilai Pusekesmas Kayen yaitu Inisiatif dan inovatif.
163
hamil yang mendapat
informasi tentang
komplikasi kehamilan tetapi
juga keluarganya
8 Melakukan evaluasi dan Secara aktif dan bertanggung jawab mengawasi jalannya kegiatan dan juga
laporan kegiatan mengevaluasi segala tahapan yang telah dilakukan serta melaporkan dengan
optimalisasi Pelayanan jujur dan tanggungjawab terhadap hasil kegiatan yang sudah dilakukan serta
Kebidanan dalam upaya melaporkannya kepada mentor dan kepala puskesmas mencerminkan nilai
pencegahan komplikasi Puskesmas Kayen yaitu Profesional dan Akuntable.
pada ibu hamil.
164
D. Role Model
Role model adalah seorang teladan yang dapat memberikan contoh baik
kepada orang lain berdasarkan dengan hal positif yang dilakukan oleh orang tersebut
sehingga membuat orang lain tertarik untuk menjadikannya sebuah tokoh panutan.
Berikut ini adalah role model yang dijadikan panutan dalam kegiatan aktualisas ini.
165
E. Pengendalian Oleh Coach dan Mentor
Selama proses aktualisasi berlangsung, penulis selalu melakukan
komunikasi y a n g i n t e n s i f dengan m e n t o r a t a u p u n c o a c h u n t u k
melakukan proses coaching maupun mentoring baik melalui tatap muka
langsung ataupun dengan menggunakan WhatApps. Hal ini dibuktikan
dengan adanya formulir pengendalian aktualisasi oleh coach maupun mentor
yang dapat di lihat dalam daftar Lampiran 1.1 Pada halama Lampiran.
166
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selama masa Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil ( CPNS ) , penulis telah melaksanakan kegiatan habituasi dan aktualisasi
di instansi tempat kerja masing-masing yang bertujuan sebagai sarana
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) di Lingkungan Puskesmas.
Pada masa habituasi dan aktualisasi ini, penulis telah melaksanakan
beberapa kegiatan di Puskesmas Kayen dengan mengangkat judul
“Optimalisasi Pelayanan Kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi
pada ibu hamil di Puskesmas Kayen”. Adapun kegiatan yang dilakukan antara
lain persiapan dan perencanaan kegiatan aktualisasi secara keseluruhan;
Pembuatan SOP Deteksi dini pencegahan komplikasi pada Ibu hamil;
pembuat Lembar screning lanjutan, stiker warning untuk pencegahan
komplikasi pada ibu hamil; Membuat leafleat, dan vidio grafis sebagai
sarana edukasi kepada ibu hamil dan keluarga ; Sosialisasi kepada semua
Bidan terkait langkah yang kita buat dalam upaya pencegahan komplikasi
pada ibu hamil; Melakukan deteksi dini komplikasi sesuai SOP serta
penempelan stiker warnning pada ibu hamil dengan mengikusertakan
keluarga saat temu wicara; Melaksanakan Kelas ibu hamil dengan
mengikutsertakan keluarga supaya tidak hanya ibu hamil yang mendapat
informasi tentang komplikasi kehamilan tetapi juga keluarganya ;
Melakukan evaluasi dan pembuatan laporan kegiatan optimalisasi
Pelayanan Kebidanan dalam upaya pencegahan komplikasi pada ibu
hamil. Secara langsung penulis berkontribusi terhadap Upaya
pencegahan terjadinya peningkatan angka komplikasi pada ibu hamil
Melalui beberapa kegiatan yang telah dilakukan tersebut, secara tidak
langsung penulis juga berkontribusi dalam menekan angka peningkatan
kematian Ibu dan Angka Kematian pada Bayi sehingga terjadi peningkatan
derajat kesehatan masyarakat terutama kesehatan Ibu dan Anak
167
B. Saran
Penulis menyadari bahwa laporan pelaksanaan aktualisasi ini masih
memiliki banyak kekurangan, maka saran dan masukan dari coach,
penguji dan mentor serta pihak-pihak lainnya sangat penulis harapkan
demi perbaikan laporan pelaksanaan aktualisasi ini sehingga diharapkan
akan menjadi masukan yang positif demi perbaikan diri penulis dan dalam
melaksanakan kegiatan jangka menengah maupun jangka panjang ke
depannya. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang telah
dilakukan, maka memerlukan saran sebagai berikut untuk perbaikan
kualitas pelaksanaan aktualisasi pada tahap selanjutnya, yaitu sebagai
berikut.
1. Bagi Diri Sendiri
2. Bagi Puskesmas
168
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Analisis Isu Kontemporer. Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III. Jakarta; Lembaga Administrasi Negara
170
LAMPIRAN
171
Lampiran 1.1 Kartu Pengendali Mentor dan Coach
Penyelesaian kegiatan Tanggal Pelaporan Catatan Coach & Paraf Coach Paraf Mentor
Mentor
Tahapan Kegiatan : 2-3 September 2021 Mentor :
Tahapan kegiatan
1. Membuat jadwal bertemu dengan
sudah dilakukan
mentor
dengan Baik
172
2. Bertemu dan melakukan konsultasi Coach :
dengan mentor Lanjutkan sesuai
3. Menjelaskan rancangan aktualisasi yang arahan mentor
akan dilakukan.
4. Meminta tanggapan dan masukan
mentor.
5. Mencatat hasil pertemuan dan meminta
tanda tangan pada mentor pada lembar
persetujuan.
Output
1. Konsep hasil/ notulen konsultasi
2. Persetujuan Pelaksanaan kegiatan
3. SK Penugasan
Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan
Akuntabilitas : Dalam persiapan dan perencanaa kita harus mampu bertanggung jawab dalam menjalankan tugas sesuai dengan
tugas yang diberikan serta kita diharapkan mampu cermat, teliti dalam penyusunan kegiatan yang akan dilakukan sehingga ada
kejelasan target.
Nasionalisme : Dalam persiapan dan perencanaan kita melibatkan mentor untuk bermusyawarah untuk mufakat hal ini sesuai dengan
sila keempat.
Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar saat berkomunikasi dengan mentor hal ini sesuai dengan pancasila sila ketiga
173
Etika Publik : Dalam persiapan dan perencanaan butuh konsultasi dengan mentor hal ini harus dilakukan secara sopan santun, taat
kepada atasan yang tidak bertentangan dengan aturan perundangan serta sesuai dengan kode etik profesi
Komitmen Mutu : Proses persiapan dan perencanaan bertujuan untuk memperoleh kegiatan yang berorientasi pada peningkatan mutu
layanan kepada ibu hamil serta berdasarkan kompetensi yang dimiliki.
Anti Korupsi : Dalam melakukan konsultasi dengan mentor kita harus bersikap jujur dan berani serta bekerja keras dalam proses
persiapan dan perencanaan agar kegiatan menghasilkan output yang diharapkan.
WOG : Dalam persiapan dan perencanaan membutuhkan koordinasi dan kolaborasi dengan mentor, coach, dan rekan kerja
dalam proses Perencanaan agar menghasilkan kegiatan yang baik dan menghasilkan output yang diharapkan
Manajemen ASN : melakukan persiapan dan perencanaan pelaksanaan kegiatan sesuai SOP yang ada serta berdasarkan keahlian
yang dimiliki dan sesuai dengan tugas sebagai PNS.
Pelayanan Publik : memberikan penjelasan yang baik apabila mentor, coach, dan rekan kerja ingin mengetahui lebih jauh tentang
persiapan dan perencanaan kegiatan kita
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Melakukan persiapan dan perencanaan kegiatan yang akan dilakukan dengan tujuan agar kegiatan dapat berjalan dengan baik dan
berkontribusi terhadap peningkatan derajat kesehatan ibu hamil hal ini sesuai deng an visi Puskesmas Kayen yaitu :
“ Mewujudkan masyarakat kecamatan Kayen yang sehat”
Dan sesuai dengan misi Puskesmas kayen yaitu :
Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi
174
Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit.
175
FORMULIR PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH COACH DAN MENTOR
Penyelesaian kegiatan Tanggal Pelaporan Catatan Coach & Paraf Coach Paraf Mentor
Mentor
Tahapan Kegiatan : 4,6,7 September Mentor :
SOP sebaiknya
1. Melakukan konsultasi dengan kepala 2021
meminta pertimbangan
Puskesmas mentor dan pengelola KIA
Pengelola KIA dan
dan KB terkait revisi SOP
penanggung jawab
2. Mencari Referensi langkah dalam SOP
Upaya
baik melalui buku ataupun internet.
3. Merancang Konsep revisi SOP
Coach :
4. Melakukan revisi SOP
Lanjutkan sesuai
5. Meminta masukan persetujuan dan
176
pengesahan Kepala Puskesmas, Mentor arahan mentor
terkait SOP yang sudah dibuat.
6. Mempublikasikan SOP dengan di tempel di
dinding Ruang periksa KIA dan KB
Output
Adanya SOP Tentang pelayanan kebidanan untuk Pencegahan Komplikasi pada Ibu hamil di Puskesmas Kayen
177
Manajemen ASN : melakukan Pembuatan SOP harus sesuai dengan aturan yang ada serta berdasarkan keahlianyang dimiliki dan
sesuai dengan tugas sebagai PNS.
Pelayanan Publik : mampu memberikan penjelasan yang baikapabila mentor, coach, dan teman kerja ingin mengetahui lebih jauh
tentang Konsep SOP yang telah kita buat.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Adanya SOP sebagai standar dalam melakukan pelayanan dengan tujuan agar pelayanan dapat optimal kita berikan ke i bu hamil
sehingga ibu hamil terhindar dari komplikasi kehamilan sehingga ibu dan bayi sehat selalu sesuai dengan visi Puskesmas Kayen yaitu
: Mewujudkan masyarakat kecamatan Kayen yang sehat
Dan sesuai dan memberi kontribusi terhadap misi Puskesmas kayen yaitu :
Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi
178
FORMULIR PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH COACH DAN MENTOR
Penyelesaian kegiatan Tanggal Pelaporan Catatan Coach & Paraf Coach Paraf Mentor
Mentor
Tahapan Kegiatan : 7-9 September 2021 Mentor :
Lembar screning yang
1. Melakukan konsultasi dengan mentor
dibuat sudah sesuai
dan Pengelola KIA dan KB
dengan panduan, stiker
2. Berkoordinasi dengan Kepala
warning dibuat
puskesmas terkait anggaran pengadaan
sebaiknya
stiker warning dan lembar screning
menggunakan warna
lanjutan
179
3. Mengumpulkan referensi konsep yang terang
pembuatan Lembar Screning lanjutan
dan Stiker Warning. Coach :
4. Membuat Desain Stiker Warning Lanjutkan sesuai
5. Menyusun Lembar Screning lanjutan arahan mentor
sesuai sumber yang terpercaya
6. Konsultasi dengan pengelola KIA
tentang lembar screning dan desain
stiker warning yang dibuat.
7. Mencetakkan Stiker Warning yang
sudah disetujui di percetakan. Dan
menggandakan lembar screning di
fotokopian.
8. Meletakkan Stiker warning dan Lembar
screning lanjutan Ruang periksa KIA dan
KB
Output
1. Adanya lembar screning lanjutan.
2. Adanya stiker warning untuk ibu hamil
180
Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan
Akuntabilitas : Dalam Membuat Lembar screning dan stiker warning dilakukan terbuka dan transparan serta dapat
dipertanggungjawabkan apa yang telah dibuat
Nasionalisme : Dalam membuat lembar screning dan stiker warning dilakukan dengan bermusyawarah dengan mentor dan coach
sehingga mencerminkan sila keempat yaitu menggunakan musyawarah untuk menyelesaikan persoalan. Dan dalam membuat
Lembar screning dan stiker warning Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sehingga muda h dipahami sesuai sila ketiga
Etika Publik : Dalam pembuatan lembar screning dan stiker warning menggunakan konsep yang berdaya guna dan sesuai dengan
standar penggunaan yang baik serta sesuai dengan kode etik yang ditentukan
Komitmen Mutu : Dalam pembuatan Lembar screning dan stiker warning berdasarkan referensi yang dapat dipercaya baik melalui
kemajuan teknologi sehingga mampu berinovasi dan menghasilkan Lembar screning dan stiker warning yang dapat meningkatkan
mutu layanan.
Anti Korupsi : Pembuatan Lembar screning dan stiker warning dilakukan secara jujur dan dengan kerja keras sehingga mampu selesai
dengan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditentukan
WOG : Dalam lembar screning dan stiker warning membutuhkan koordinasi dan kolaborasi dengan mentor, coach, dan
Pengelola KIA dan KB agar menghasilkan lemar screning dan stiker warning yang baik dan menghasilkan output yang diharapkan
Manajemen ASN : melakukan Pembuatan lembar screning dan stiker warning harus sesuai dengan aturan yang ada serta berdasarkan
keahlian yang dimiliki dan sesuai dengan tugas sebagai PNS.
Pelayanan Publik : Dalam pembuatan lembar screning dan stiker warning bertujuan untuk sarana supaya bisa memberikan pelayanan
publik yang baik serta optimalisasi dalam pencegahan komplikasi pada ibu hamil.
181
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Adanya Lembar screning lanjutan dan stiker warning sebagai sebagai sarana atau media untuk mendukung upaya deteksi dini fakto r
resiko serta upaya pencegahan terjadinya komplikasi pada ibu hamil sehingga terjadi peningkatan derajat kesehatan ibu hamil dan bayi,
hal ini sesuai dengan visi Puskesmas Kayen yaitu :
Mewujudkan masyarakat kecamatan Kayen yang sehat
Dan sesuai dan memberi kontribusi terhadap misi Puskesmas kayen yaitu :
182
FORMULIR PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH COACH DAN MENTOR
Penyelesaian kegiatan Tanggal Pelaporan Catatan Coach & Paraf Coach Paraf Mentor
Mentor
Tahapan Kegiatan : 7-9 September 2021 Mentor :
Leafleat dibuat dengan
1. Melakukan Konsultasi dengan mentor.
desain yang lembut
2. Berkoordinasi dengan Kepala puskesmas
dan memuat materi
terkait anggaran pengadaan Leafleat
menyeluruh
3. Mencari Referensi materi pembuatan
Vidiografinya dengan
leafleat dan vidio grafis.
menggunakan gambar
4. Merancang isi dan desain dari leafleat dan
yang meminimalkan di
vidio grafis
183
5. Mengkonsultasikan konsep leafleat dan bentuk kartun.
vidio grafis ke mentor untuk mendapat
masukan dan persetujuan. Coach :
6. Mencetak Leafleat di Percetakan. Lanjutkan sesuai
7. Mempublikasikan vidio grafis yang dibuat arahan mentor
di Grup WA Puskesmas, FB Puskesmas
serta WA Ibu hamil per desa.
8. Mempublikasikan Leafeat lewat
diletakkan di Ruang tunggu periksa dan di
dekat pendaftaran.
Output
1. Adanya Leafleat tetang komplikasi kehamilan
2. Adanya Vidio grafis berisikan komplikasi kehamilan.
184
Etika Publik : Dalam pembuatan Leafleat dan vidio grafis menggunakan konsep yang berdaya guna dan sesuai dengan standar
penggunaan yang baik serta dapat Menggunakan barang milik negara secara bertanggung jawab efektif dan efisien untuk mendukung
pembuatan leafleat dan vidio grafis.
Komitmen Mutu : Dalam pembuatan Leafleat dan vidio grafis berdasarkan referensi yang dapat dipercaya baik melalui kemajuan
teknologi sehingga mampu berinovasi dan menghasilkan Leafleat dan vidio grafis yang dapat meningkatkan mutu serta kemudahan
akses dalam memperoleh informasi.
Anti Korupsi : Pembuatan Leafleat dan vidio grafis dilakukan secara jujur dan dengan kerja keras sehingga mampu selesai dengan
tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
WOG : Dalam Leafleat dan vidio grafis membutuhkan koordinasi dan kolaborasi dengan mentor, coach, dan Pengelola KIA
dan KB agar menghasilkan Leafleat dan vidio grafis yang baik dan mampu memberikan pengetahuan kepada ibu hamil, keluarga dan
masyarakat sehingga meningkatkan kewaspadaan diri.
Manajemen ASN : melakukan Pembuatan Leafleat dan vidio grafis harus sesuai dengan aturan yang ada serta berdasarkan keahlian
yang dimiliki dan sesuai dengan tugas sebagai PNS.
Pelayanan Publik : Dalam pembuatan Leafleat dan vidio grafis bertujuan untuk sarana edukasi supaya bisa memberikan pengetahuan
yang baik dalam upaya optimalisasi dalam pencegahan komplikasi pada ibu hamil.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Adanya leafleat dan vidio grafis sebagai sarana atau media untuk memberi edukasi kepada ibu hamil dan keluarga tentang kompli kasi
yang dapat terjadi dalam kehamilan sehingga secara mandiri ibu hamil dan keluarga dapat melakukan pencegahan terhadap terjadinya
komplikasi pada kehamilannya sehingga ibu hamil dan bayi menjadi sehat hal ini sesuai dengan visi Puskesmas Kayen yaitu :
Mewujudkan masyarakat kecamatan Kayen yang sehat
185
Dan sesuai dan memberi kontribusi terhadap misi Puskesmas kayen yaitu :
Meningkatkan kemandirian dan pemberdayaan kesehatan masyarakat
Meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat
Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi
186
FORMULIR PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH COACH DAN MENTOR
Penyelesaian kegiatan Tanggal Pelaporan Catatan Coach & Paraf Coach Paraf Mentor
Mentor
1. Konsultasi dengan kepala Puskesmas 13 – 14 Mentor :
dan mentor terkait persiapan dan jadwal September 2021
Sosialisasi yang
sosialisasi
dilakukan hendaknya
2. Memberi undangan kepada mentor,
dilakukan dengan
penaggungjawab upaya dan semua
menerapkan protokol
Bidan
kesehatan karena
3. Menyiapkan materi yang akan
sekarang sedang
187
disampaikan. PPKM Level 3
4. Pelaksanaan Sosialisasi
5. Mempresentasikan kegiatan yang akan Coach :
kita lakukan dan media apa saja yang Lanjutkan sesuai
telah kita buat untuk upaya pencegahan arahan mentor
komplikasi pada ibu hamil.
6. Melakukan sesi tanya jawab berkaitan
kegiatan yang akan dilakukan.
7. Mencatat hasil pertemuan dalam Notulen
Rapat.
Output
• Berita Acara hasil pelaksanaan sosialisasi
188
Etika Publik : Dalam menyampaikan sosialisasi harus dilakukan dengan sopan santun serta sesuai dengan kode etik profesi yang
kita miliki serta berorientasi terhadap pelayanan publik.
Komitmen Mutu : dalam menyampaikan sosialisasi harus berorientasi terhadap pemahaman peserta sosialisasi dengan ketepatan
penggunaan metode yang dilakukan dalam sosialisasi
Anti Korupsi : Jujur, peduli dan mandiri terhadap realitas yang terjadi dalam masyarakat serta berusaha keras agar masyarakat mampu
mengerti apa yang ingin kita sampaikan.
WOG : Dalam melaksnakan sosialisasi membutuhkan koordinasi dan kolaborasi dengan mentor, coach, bidan dan Pengelola
KIA dan KB agar sosialisasi dapat berjalan sesuai dengan rencana dan mendapatkan output yang diharapkan
Manajemen ASN : Sosialisasi dapat dilakukan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditentukan dan dihadiri oleh rekan bidan yang
ada sehingga dapat meningkatkan kompetensi yang dimiliki bidan dalam pelayanan kebidanan.
Pelayanan Publik : Sosialisasi dilakukan dengan tujuan untuk peningkatan kompetensi bidan sehingga dapat memberikan pelayanan
kebidanan yang optiml guna mencegah terjadi komplikasi dalam kehamilan sehingga bayi dan ibu sehat.
189
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar
190
FORMULIR PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH COACH DAN MENTOR
Penyelesaian kegiatan Tanggal Pelaporan Catatan Coach & Paraf Coach Paraf Mentor
Mentor
Tahapan Kegiatan : 15 September s/d 6 Mentor :
1. Melakukan persiapan pelayanan. Oktober 2021
Pelaksanaan
2. Memanggil Ibu dan keluarga masuk ruang
pelayanan deteksi dini
periksa.
komplikasi dan fktor
3. Anamnesa Ibu dan Keluarga
resiko dilakukan
4. Melakukan pemeriksaan sesuai dengan
menyesuaikan dengan
SOP yang berlaku.
jadwal pelayanan.
191
5. Mengisi lembar screning dan Dilakukan di Poli KIA
menempelkan ke buku periksa ibu dan KB Puskesmas
6. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada Kayen
ibu dan pendamping
7. Menempelkan stiker warning di buku KIA Coach :
ibu sesuai golongan resiko Lanjutkan sesuai
8. Konseling terkait kondisi ibu. arahan mentor
9. Evaluasi dengan tanya jawab kepada ibu
dan pendamping.
10. meminta ibu mengisi survey kepuasan
pelanggan pada form yang sudah ada.
11. Mengisi cheklist kesesuaian SOP dengna
pelayanan yang telah diberikan.
Output
1. Laporan hasil pemeriksaan ibu hamil
2. Tertempelnya stiker warning pada buku periksa pasien
3. Lembar survey kepuasan pasien yang sudah terisi
192
Nasionalisme : Dalam melakukan pemeriksaan pada ibu hamil tidak membeda – bedakan status sosial, agama dan keprcayaan ibu,
serta menghargai apa yang menjadi keyakinan ibu dan keluarga sesuai pancasila sila kedua dan kita mampu rela mengorbankan waktu
kita serta kemampuan kita untuk melakukan pelayanan kesehatan ibu dan anak demi kepentingan bangsa dan negara sesuai dengan
sila ketiga
Etika Publik : Dalam melakukan deteksi dini faktor resiko harus dilakukan dengan sopan santun serta sesuai dengan kode etik profesi
yang dimiliki dan menjaga kerahasian pasien serta menjaga privasi pasien sebagai pengguna jasa kita
Komitmen Mutu : dalam melakukan deteksi dini faktor resiko harus berorientasi terhadap peningkatan mutu serta tanggap terhadap
hasil pemeriksaan sehingga dapat menentukan perawatan yang tepat.
Anti Korupsi : peduli terhadap ibu hamil serta jujur dalam menyampaikan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu dan keluarga.
WOG : Dalam melaksnakan deteksi dini membutuhkan koordinasi dan kolaborasi dengan Bidan yang lain dan dokter
penanggung jawab agar deteksi dini dapat berjalan sesuai dengan SOP yang ada dan meencegah tejadinya komplikasi kehamilan.
Manajemen ASN : Deteksi dini faktor resiko dilakukan oleh bidan yang berkmpeten serta ahli di bidangnya sehingga ibu hamil dapat
memperoleh pelayanan yang baik
Pelayanan Publik : Deteksi dini dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi kehamilanyang serius sehingga bayi dan ibu sehat
sampai pada proses persalinan tanppa ada komplikasi yang menyertai.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Upaya deteksi dini pada ibu hamil sesuai dengan Standar Operasional pelayanan merupakan salah satu upaya awal pencegahan
terjadinya komplikasi pada ibu hamil. Hal ini dilakukan supaya ibu hamil tetap sehat dari awal kehamilan sampai akhir kehamil an hingga
pada proses persalinan sehingga ibu dan bayi yang dilahirkan sehat. hal ini sesuai dengan visi Puskesmas Kayen yaitu Mewujudkan
masyarakat kecamatan Kayen yang sehat
193
Dan sesuai dan memberi kontribusi terhadap misi Puskesmas kayen yaitu :
Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi
194
FORMULIR PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH COACH DAN MENTOR
Penyelesaian kegiatan Tanggal Pelaporan Catatan Coach & Paraf Coach Paraf Mentor
Mentor
Tahapan kegiatan : 29 Mentor :
1. Membuat perencanaan kelas ibu hamil. September 2021
Pelaksanaan Kelas ibu
2. Berkoordinasi dengan bidan
hamil hendaknya
Puskesmas tentang pelaksanaan kelas
dilakukan di tempat
ibu hamil terkait anggaran.
yang luas dn
3. Membuat dan menyebarkan undangan
disesuaikan dengan
195
untuk ibu hamil dan keluarga. jadwal bidan desa
4. Pelaksanaan Kelas Ibu hamil
5. Melakukan presentasi dihadapan Coach :
pasien menggunakan leaflet dan lembar Lanjutkan sesuai
balik yang telah ada arahan mentor
6. Melakukan proses tanya jawab dengan
pasien dan keluarga
7. Mendokumentasikan semua kegiatan
yang dilakukan
Output
Berita Acara hasil pelaksanaan kelas ibu hamil.
Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan
Akuntabilitas : bertanggung jawab dalam melakukan pertemuan kelas ibu hamil dan sesuai dengan tugas yang diberikan untuk
membuat Kegiatan Aktualisasi yang efektif, efisien dan berdayaguna, komitmen untuk melaksanakan kegiatan dengan
bertanggungjawab serta dengan kejelasan target.
Nasionalisme : Dalam menyampaikan materi di kelas ibu hamil menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sehingga mudah
dipahami ini sesuai dengan sila ketiga serta tidak membeda – bedakan antara ibu hamil yang satu dengan yang lainnya sesuai dengan
sila kedua
Etika Publik : Dalam menyampaikan materi dalam kelas ibu hamil harus dilakukan dengan sopan santun serta sesuai dengan kode
etik profesi yang kita miliki serta berorientasi terhadap pelayanan publik.
196
Komitmen Mutu : dalam menyampaikan materi pada kelas ibu hamil harus dilakukan secara jujur dan benar serta menyampaikannya
dengan santun sehingga terciptanya komunikasi yang efektif dan efisien.
Anti Korupsi : Jujur dan mampu bekerja mandiri serta peduli terhadap realita yang terjadi dalam masyarakat serta berusaha keras
agar masyarakat mampu mengerti apa yang ingin kita sampaikan.
WOG : Dalam melaksnakan sosialisasi membutuhkan koordinasi dan kolaborasi dengan mentor, coach, bidan dan Pengelola
KIA dan KB agar kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan mendapatkan output yang diharapkan
Manajemen ASN : Pelaksanaan kelas ibu hamil dapat dilakukan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditentukan dan dihadiri oleh
ibu hamil beserta pendmaping yang ada sehingga tidak hanya ibu hamil yang memperoleh informasi namun juga keluarga yang hadir.
Pelayanan Publik : Kelas ibu hamil dilakukan dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada ibu hamil dan keluarga sehingga dapat
mencegah terjadi komplikasi dalam kehamilan sehingga bayi dan ibu sehat.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
menghadapi kehamilan dan segala komplikasi yang dapat terjadi didalamnya sehingga ibu dan bayi menjadi sehat. hal ini sesuai dengan
visi Puskesmas Kayen yaitu
“ Mewujudkan masyarakat kecamatan Kayen yang sehat “
Dan sesuai dan memberi kontribusi terhadap misi Puskesmas kayen yaitu :
Meningkatkan kemandirian dan pemberdayaan kesehatan masyarakat
Meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat
Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi
197
Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
198
FORMULIR PENGENDALIAN AKTUALISASI OLEH COACH DAN MENTOR
Penyelesaian kegiatan Tanggal Pelaporan Catatan Coach & Paraf Coach Paraf Mentor
Mentor
Tahapan kegiatan : 7-13 Oktober 2021 Mentor :
1. Melakukan konsultasi kepada mentor
Pelaksanaan Evaluasi
mengenai evaluasi yang dilakukan.
yang dilakukan
sebaiknya dengan
199
2. Mengelola hasil survey kepuasan menggunakan nilai rata
pasien untuk mengevaluasi layanan - rata dari evaluasi ini
sudah sesuai harapan pasien apa nanti kita akan
tidak. menetukan tindaklanjut
3. Mengelola data cheklist SOP serta dari Upaya ini
survey kepuasan pelanggan dan
melaporkan kepada mentor. Coach :
4. Membuat evaluasi kegiatan Lanjutkan sesuai
aktualisasi dengan membandingkan arahan mentor
rencana dengan pelaksanaan
kegiatan
5. Membuat Laporan Hasil aktualisasi
serta menyampaikannya kepada
mentor dan Kepala Puskesmas
Output
1. Laporan hasil survey kepuasan pasien
2. Rekap cheklist kesesuaian dengan SOP
3. Laporan hasil aktualisasi
Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan
Akuntabilitas : Dalam melakukan evaluasi harus dilakukan secara terbuka dan transparan serta dapat dipertanggungjawabkan hasil
evaluasi yang sudah dilakukan.
200
Nasionalisme : Dalam menyusun survey kepuasan pelanggan harus menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sehingga
mudah dimengeri dan dibuat acuan perbaikan kegiatan selanjutnya hal ini sesuai dengan sila ketiga dalam pancasila
Etika Publik : Dalam menyampaikan hasil evaluasi harus dilakukan dengan sopan santun serta sesuai dengan kode etik profesi
yang kita miliki sehingga dapat dibuat untuk perbaikan selanjutnya.
Komitmen Mutu : Evaluasi ini dilakukan untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan sehingga kegiatan dapat berjalan
optimal dan sesuai dengan moto peninggakatan mutu layanan
Anti Korupsi : Jujur dalam menyampaiakan hasil evaluasi serta pembuatan laporan kegiatan baik itu hasilnya baik atau buruk tanpa
ada yang ditutupi atau dimanipulasi.
berani bertanggungjawab atas segala hasil yang didapatkan.
WOG : Dalam melaksanakan Evaluasi membutuhkan koordinasi dan kolaborasi dengan mentor, coach, bidan dan Pengelola
KIA dan KB agar kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan dapat dibuat acuan untuk perbikan
Manajemen ASN : Pelaksanaan Evaluasi dapat dilakukan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditentukan dan dapat sebagai bahan
intropeksi ASN dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.
Pelayanan Publik : Evaluasi dilakukan untuk upaya perbaikan pemberian layanan selanjutnya sehingga pelayanan dapat diberika
secara efektif dan efisien.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
evaluasi dan laporan merupakan salah satu upaya untuk menilai apakah kegiatan / upaya yang dilakukan sudah memperoleh output
yang diharapkan atau belum. Jika kegiatan itu memperoleh output yang diharapkan makan kegiatan itu dinilai berhasil sehingga kegiatan
itu dapat memberi kontribusi terdapat terwujudnya visi Puskesmas Kayen yaitu
“ Mewujudkan masyarakat kecamatan Kayen yang sehat “
201
Dan sesuai dan memberi kontribusi terhadap misi Puskesmas kayen yaitu :
Meningkatkan kemandirian dan pemberdayaan kesehatan masyarakat
Meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat
Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar
Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
Menciptakan tata kelola menejemen dan kerja sama linsek
Menyediakan sarana prasarana yang memadai
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Secara aktif dan bertanggung jawab mengawasi jalannya kegiatan dan juga mengevaluasi segala tahapan yang telah dilakukan serta
melaporkan dengan jujur dan tanggungjawab terhadap hasil kegiatan yang sudah dilakukan serta melaporkannya kepada mentor dan
kepala puskesmas mencerminkan nilai Puskesmas Kayen yaitu Profesional dan Akuntable
202
Lampiran 1.2
Lembar Konsultasi dengan Mentor dan Rekan Kerja
203
204
205
206
Lampiran 1.3
Bukti Chat WA Konsultasi dengan Coach dan Mentor
207
208
Lampiran 1.4
Dokumentasi Zoomeeting Coaching
209
210
211
212
213