Anda di halaman 1dari 44

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI – NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA

OPTIMALISASI PENERAPAN RANGE OF MOTION (ROM) PADA PASIEN LANSIA


UNTUK MENGURANGI RISIKO KELEMAHAN OTOT DAN RISIKO CIDERA DI
RUANG SUDHA NIRMALA A RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

Oleh :

MUHAMMAD RIVAN ALENTINO, Amd. Kep


NIP 1993021 3202102 1 016

PESERTA PELATIHAN DASAR CALON APARATUR SIPIL NEGARA


GOLONGAN II ANGKATAN VIII DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
PROVINSI LAMPUNG

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI LAMPUNG
2022

I
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN VIII


PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG BEKERJA SAMA DENGAN BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2022

NAMA : Muhammad Rivan Alentino, Amd. Kep


NIP : 19933021 3202012 1 016
INSTANSI : Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung
JABATAN : Pelaksa/Terampil - Perawat
NDH : 22
JUDUL AKTUALISASI

“ Optimalisasi Penerapan Range Of Motion (ROM) Pada Pasien Lansia


Untuk Mengurangi Risiko Kelemahan Otot Dan Risiko Cidera Di Ruang
Sudha Nirmala A Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung ”

Disetujui untuk diseminarkan pada Pelaksanaan Seminar Evaluasi Rancangan


Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan VIII di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Lampung

Bandar Lampung, 27 Juni 2022

PEMBIMBING MENTOR

Drs. Agus Triono, M.Pd. Ns. SEPTI K.S, M.Kep. Sp.KMB


NIP. 19631029 198901 1 002 II NIP. 19700914 199303 2 005
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL PERBAIKAN
RANCANGAN AKTUALISASI

NAMA : Muhammad Rivan Alentino, Amd. Kep


NIP : 1993021 3202012 1 016
INSTANSI : Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung
JABATAN : Pelaksana/Terampil - Perawat
NDH : 22
JUDUL AKTUALISASI
“ Optimalisasi Penerapan Range Of Motion (ROM) Pada Pasien Lansia
Untuk Mengurangi Risiko Kelemahan Otot Dan Risiko Cidera Di Ruang
Sudha Nirmala A Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung”

Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari Penguji,


Coach, dan Mentor pada Seminar Evaluasi Rancangan Aktualisasi tanggal Juni
2022

Bandar Lampung, 28 Juni 2022

Penguji

III
Fahmi Irawan, SE.
NIP. 19740415 201001 1 007

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkah dan rahmat karuniaNYA, sehingga penulis dapat membuat rancangan
aktualisasi berjudul
“Optimalisasi Penerapan Range Of Motion (ROM) Pada Pasien Lansia Untuk
Mengurangi Risiko Kelemahan Otot Dan Risiko Cidera Di Ruang Sudha
Nirmala A Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung”. Sebagai bagian dari pelaksanaan Pelatihan Dasar Pegawai Negeri
Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Lampung Tahun 2022.
Penulis menyadari bahwa selama laporan ini di susun, penulis banyak
mendapat bantuan, masukan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga
penulisan laporan aktualisasi ini dapat di selesaikan. Oleh karena itu, melalui
karya tulis ini, penulis secara khusus mengucapkan terimah kasih kepada Bapak
Drs. Agus Triono, M.Pd. selaku pembimbing dan Ibu Ns. Septi Kurnia Sari,
M.Kep, Sp.KMB selaku mentor yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaga
dalam memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan petunjuk mulai penyusunan
rencana aktualisasi ini.
Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan terimah kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada :
1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Lampung
beserta jajarannya yang telah memberikan bimbingan selama Pelatihan
Dasar CPNS 2022 berlangsung;
2. Pemerintah Provinsi Lampung yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melaksanakan Pelatihan Dasar CPNS 2022;
3. Bapak/Ibu Widyaswara yang telah mendidik dan membina kami tentang
nilai-nilai dasar profesi ASN;

IV
4. Bapak/Ibu Panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS 2022 yang begitu
sabar menghadapi peserta pelatihan;
5. Bapak/Ibu rekan kerja yang memberi masukan dan saran kepada penulis;
6. Bapak/Ibu Pembimbing dan Mentor yang senantiasa memberikan
bimbingan, masukan dan memotivasi serta membantu penulis;
7. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS 2022 Golongan II angkatan
VIII yang telah memberi warna dan pengalaman indah dalam pelaksanaan
internalisasi sampai penyusunan laporan aktualisasi.

Dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan


saran, sehingga penulis dapat berkarya lebih baik pada masa yang akan datang.
Akhirnya harapan dan doa dari penulis semoga rancangan ini dapat
bermanfaat bagi pengembangan sikap dan prilaku dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab sebagai ASN.

Bandar Lampung, 28 Juni 2022


Peserta

Muhammad Rivan Alentino, Amd.


Kep

V
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………….....… i


LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………........…. ii
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL PERBAIKAN ………………….....… iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………....... iv
DAFTAR ISI ……………………………………………………………......... vi
DAFTAR TABEL …………………………………………………………..... vii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………... 1
1.2 Tujuan Aktualisasi…………………………………………...... 5
1.3 Manfaat Aktualisasi …..……………………………….…….... 5
1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi…………………………………… 6
1.5 Deskripsi Unit Kerja …….…...................................………….. 6
BAB II KONSEP DASAR
2.1 Nilai-nilai Dasar Profesi ASN.....…..…………………............. 17
2.2 Peran dan Kedudukan ASN………..........………. ……......….. 20
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Rancangan Aktualisasi ………………………………………... 22
3.2 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi …..……………….….... 35

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 36

VI
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Identifikasi Isu Dalam Pelaksanaan Tugas ................................... 13


Tabel 2.1 Identifikasi Isu Dengan Teknik USG ........................................... 14
Tabel 3.1 Pendalaman Isu Dengan Teknik AKPL........................................ 16
Tabel 4.1 Matrix Rancangan Aktualisasi ..................................................... 28
Tabel 5.1 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ................................................ 35

VII
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut sebagai ASN berdasarkan


UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada suatu
instansi pemerintah dan diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya serta digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pegawai
ASN yang berkedudukan sebagai unsur aparatur negara memiliki fungsi
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan
pemersatu bangsa. Sebagai pelaksana kebijakan publik, pegawai ASN
melaksanakan kebijakan publik yang ditetapkan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sebagai pelayan
publik, pegawai ASN memberikan pelayanan yang adil, tidak diskriminatif,
profesional, dan berintegritas. Sebagai perekat dan pemersatu bangsa, pegawai
ASN mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan menjaga ketertiban, menjaga kedaulatan dan mengembangkan semangat
nasionalisme dan patriotisme.
Sesuai dengan Peraturan LAN Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil maka calon pegawai negeri sipil yang
merupakan bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN) wajib melaksanakan masa
percobaan selama satu tahun melalui proses pendidikan dan pelatihan.
Pelatihan dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan
yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian unggul dan bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme
serta kompetensi bidang.

1
Pelaksanaan pelatihan dasar CPNS dilaksanakan melalui kurikulum
pembentukan karakter PNS dan kurikulum penguatan kompetensi teknis bidang
tugas. Penyelenggaraan Pelatihan yang inovatif dan terintegrasi, yaitu
penyelenggaraan Pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-
klasikal di tempat Pelatihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan
peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta
membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi).
Presiden Joko Widodo secara resmi meluncurkan Core Values BerAKHLAK
dan Employer Branding ASN secara virtual melalui live streaming Youtube pada
Selasa, 27 Juli 2021. ore Values ASN meliputi Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten,  Harmonis,  Loyal, Adaptif, Kolaboratif yang disingkat
BerAKHLAK. Sedangkan Employer Branding ASN adalah Bangga Melayani
bangsa. Dalam kesempatan tersebut beliau menyatakan bahwa baik ASN di Pusat
maupun di daerah dan dalam berbagai jabatan hendaknya memiliki nilai dasar
yang sama yaitu memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat, menurutnya
sudah tidak lagi zamannya ASN minta dilayani seperti era kolonial.
Lansia adalah bagian dari proses tumbuh kembang dan di masa ini akan
mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial secara bertahap. Lansia dimulai
setelah pensiun, biasanya antara usia 65-75 tahun (Potter&Perry, 2008).
Menurut UU Nomor 13 tahun 1998 pasal 1 ayat 2 tentang batasan lansia adalah
seseorang yang mencapai usia 60 tahun keatas baik wanita maupun laki-laki
yang secara fisik dapat dibedakan atas dua yaitu lanjut usia potensial dan lanjut
usia tidak potensial (Depkes, 2013) .
Di seluruh dunia saat ini, jumlah lanjut usia diperkirakan lebih dari 629
juta jiwa, dan pada tahun 2025 diproyeksikan jumlah lanjut usia akan
mencapai 1,2 milyar (Nugroho, 2008). Indonesia merupakan negara yang
mempunyai jumlah lansia yang cukup tinggi. Pada tahun 2010 jumlah lanjut
usia yang berusia 65 tahun keatas adalah 11 juta jiwa, dan diproyeksikan pada
tahun 2020 jumlah lanjut usia akan meningkat 7,2 % (Tamher & Noorkasiani,
2009). Bahkan Biro Sensus Amerika Serikat memperkirakan Indonesia akan

2
mengalami pertambahan warga lanjut usia terbesar didunia pada tahun 2025,
yaitu sebesar 414 % (Maryam, 2008).
WHO (World Healh Organitation) mencatat, bahwa terdapat 600 juta jiwa
lansia pada tahun 2012 di seluruh dunia. hasil sensus penduduk tahun 2010
menunjukkan, bahwa jumlah penduduk lansia di Indonesia berjumlah 18,57 juta
jiwa, meningkat sekitar 7,93% dari tahun 2000 yang sebanyak 14,44 juta jiwa.
Diperkirakan jumlah penduduk lansia di Indonesia akan terus bertambah sekitar
450 ribu jiwa per tahun(Sampelan, dkk 2015). Badan kesehatan dunia WHO
bahwa penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2020 mendatang sudah
mencapai angka 11,34% atau tercatat 28.8 juta orang, balitanya tinggal 6,9%
yang menyebabkan jumlah penduduk lansia terbesar di dunia. (BPS, 2013).
Perubahan yang terjadi pada lansia salah satunya adalah perubahan penurunan
kekuatan otot, dampak dari penurunan kekuatan adalah meningkatkan resiko
jatuh karena gangguan muskuloskeletal misalnya menyebabkan gangguan gaya
berjalan, kelemahan ekstremitas bawah, dan kekakuan sendi dapat menyebabkan
terjadi resiko jatuh pada lansia (Lumbantobing, 2004).
Penelitian Ulliya (2007), merupakan eksperiment dengan pre post test design.
Subyek sebanyak 8 yang dilakukan latihan ROM sebanyak 5 kali dalam
seminggu selama 6 minggu. Fleksibilitas sendi diukur pada sebelum, setelah 3
minggu dan setelah 6 latihan ROM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
peningkatan yang signifikan antara pengukuran pertama-kedua pada fleksi sendi
lutut kiri. Simpulan pada penelitian ini adalah latihan ROM selama dapat
meningkatkan fleksibilitas sendi lutut kiri sebesar 350 atau 43,75%.
Penurunan fungsi muskuloskeletal pada lansia dengan kondisi bedrest dapat
menurunkan aktivitas fisik (physical activity) dan latihan (exercise), sehingga
akan mempengaruhi lansia dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari
activity daily living. Latihan dan aktivitas fisik pada lansia dapat
mempertahankan tonus otot. Range Of Motion (ROM) merupakan salah satu
indikator fisik yang berhubungan dengan fungsi pergerakan. Latihan ROM dapat
dilakukan dengan posisi duduk dan berdiri serta pada posisi terlentang ditempat

3
tidusr (Wold, 1999).
Rumah sakit sebagai salah satu tempat perawatan kesehatan yang sangat
rawan terjadi penularan penyakit Rumah Sakit Abdul Moeloek sebagai satu –
satunya rumah sakit tipe A yang memiliki fasilitas sarana dan prasarana serta
tenaga kesehatan yang terstandarisasi di Provinsi Lampung memiliki peran
penting untuk meningkatkan kualitas derajat hidup lansia yang menjalani
perawatan di Rumah Sakit Abdul Moeloek.
Menurut pengamatan penulis selama melaksanakan tugas diruang Sudha
Nirmala A selama 3 bulan terakhir periode Maret – Mei 2022 jumlah pasien
perawatan yang masuk dalam kategori lansia berjumlah 24 orang dan 18 orang
diantaranya atau 75% mengalami penurunan kekuatan otot dimana dalam
melakukan aktifitas sehari-harinya memerlukan bantuan orang lain dan alat
bantu beraktifitas seperti walker, kursi roda, dan tongkat.
NO. BULAN JUMLAH PASIEN JUMLAH PASIEN MENGALAMI
LANSIA KELEMAHAN OTOT
1. MARET 9 8
2. APRIL 10 7
3. MEI 5 3

Melalui kegiatan habituasi, peserta pelatihan dasar sebagai Calon Pegawai


Negeri Sipil (CPNS) dapat membiasakan diri untuk menerapkan nilai- nilai dasar
ASN BerAKHLAK dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di lingkungan
kerjanya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan
pemersatu bangsa. Untuk menghabituasikan nilai-nilai tersebut, maka peserta
latsar akan mengaktualisasikan nilai-nilai yang sudah dipelajari dalam pelatihan
selama off campus melalui gagasan kreatif “ Optimalisasi Penerapan Range
Of Motion (ROM) Pada Pasien Lansia Untuk Mengurangi Risiko
Kelemahan Otot Dan Risiko Cidera Di Ruang Sudha Nirmala A Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung ”

4
1.2 Tujuan Aktualisasi

1.2.1 Tujuan Umum


Laporan Aktualisasi ini mempunyai tujuan sebagai bahan pedoman untuk
mengaktualisasikan core value BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), peran dan
kedudukan ASN dalam NKRI (Manajemen ASN dan Smart ASN) dalam
menjalankan kewajiban sebagai Aparatur Sipil Negara di unit organisasi
masing-masing

1.2.2 Tujuan khusus


Adapun tujuan khusus yaitu meningkatkan Optimalisasi Penerapan Range Of
Motion (ROM) untuk mengurangi risiko kelemahan otot dan risiko cidera pada
Pasien Lansia Di Ruang Sudha Nirmala A Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H.
Abdul Moeloek Provinsi Lampung.

1.3 Manfaat Aktualisasi

1.3.1 Manfaat Untuk Penulis


Untuk menjadi bahan pembelajaran dan menambah wawasan dalam
menjalankan program di tempat kerja serta meningkatkan pemahaman nilai
dasar BerAKHLAK sebagai landasan dalam menjalankan profesi di tempat
kerja

1.3.2 Manfaat Untuk Organisasi


Untuk membantu mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
H. Abdul Moeloek khususnya Ruang Sudha Nirmala A dalam memberikan
pelayanan yang prima dengan meningkatkan derajat hidup lansia.

5
1.3.3 Manfaat Untuk Masyarakat

Untuk mendapatkan pelayanan publik yang baik sebagai wujud aktualisasi core
value BerAKHLAK dengan Meningkatnya pelayanan kesehatan yang bermutu
inovatif dan prima di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung .

Mendapatkan pelayanan publik yang baik sebagai wujud aktualisasi core value
BerAKHLAK dan meningkatkan pengetahuan pasien juga keluarga pasien
mengenai latihan gerak Range Of Motion (ROM) untuk pasien lansia.

1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi


1. Pelaksanaan aktualisasi optimalisasi Penerapan Range Of Motion (ROM)
Aktif dan Pasif melalui edukasi dan demonstrasi.
2. Capaian hasil pelaksanaan aktualisasi disertai bukti-bukti setiap kegiatan
berupa dokumentasi foto dan video tentang rangkaian kegiatan aktualisasi dari
tanggal 30 Juni 2022 sampai dengan 10 Agustus 2022 Ruang Sudha Nirmala
A/Vip A RSUD Dr. H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung.

1.5 Deskripsi Organisasi


1.5.1 Visi dan Misi Provinsi Lampung
Visi
“RAKYAT LAMPUNG BERJAYA”

(aman, berbudaya, maju dan berdaya saing, sejahtera)

Misi :

1. Menciptakan kehidupan yang religius (agamis), berbudaya, aman, dan


damai.

2. Mewujudkan “good governance ” untuk meningkatkan kualitas dan


pemerataan pelayanan publik.

6
3. Mengembangkan upaya perlindungan anak, pemberdayaan
perempuan, dan kaum difabel.

4. Mengembangkan infrastruktur guna meningkatkan efisiensi produksi


dan konektivitas wilayah.

5. Membangun kekuatan ekonomi masyarakat berbasis pertanian dan


wilayah pedesaan yang seimbang dengan wilayah perkotaan.

6. Mewujudkan pembangunan daerah yang berkelanjutan untuk


kesejahteraan bersama.

1.5.2 Profil Rumah Sakit


Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek (RSUD.AM)
merupakan rumah sakit di Provinsi Lampung yang menjadi rujukan seluruh
kabupaten yang berada di Lampung dan merupakan satu-satunya rumah sakit
bertipe A. RSUD Abdul Moeloek memiliki tugas pokok melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang pelayanan rumah sakit,
tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah
kepada gubernur serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Perda
Provinsi Lampung No. 12 Tahun 2009 pasal 29 ayat 1). Memiliki hampir 1000
orang pegawai baik yang tenaga kesehatan maupun non kesehatan. Mampu
menampung sekitar 500 pasien dalam satu kali perawatan.

1.5.2 Visi dan Misi Rumah Sakit


a. Visi
Rumah Sakit Unggul Dalam Pelayanan, Pendidikan, dan Peneltiian
Kesehatan di Sumatera.
b. Misi
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, professional
dengan mengutamakan keselamatan pasien.

7
2. Menyelenggarakan proses pendidikan dan penelitian yang mengarah pada
pengembangan ilmu dan teknologi di bidang kedokteran dan
perumahsakitan yang menunjang pelayanan kesehatan prima berdasar
standar nasional dan internasional.

1.5.3 Struktur Organisasi


STRUKTUR ORGANISASI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK

1.5.4 Tugas dan Fungsi RSUD H Dr. Abdoel Moeloek


Berdasasrkan Peraturan Gubernur Provinsi Lampung No 6 Tahun
2015, tugas pokok dan fungsi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung adalah :
a. Tugas Pokok:
Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang layanan
rumah sakit, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan
pemerintah kepada Gubernur serta tugas lain sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan oleh Gubernur.
b. Fungsi:
1) Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan rumah sakit.

8
2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
dibidang pelayanan rumah sakit.
3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pelayanan rumah sakit.
4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur dibidang
pelayanan rumah sakit dan. Z
5) Pengelolaan administratif.

1.5.5 Tugas dan Fungsi Perawat


Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (PERMENPAN-RB No.25)
Tahun 2019 tentang Nomenklatur Jabatan Fungsional Perawat Pelaksana
Terampil Bagi Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Instansi Pemerintah,
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
3. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada
individu dalam rangka melakukan upaya promotif.
4. Memfasilitasi penggunaan alat – alat pengaman dan pelindung fisik pada
pasien untuk mencegah resiko cedera pada individu dalam rangka upaya
preventif.
5. Memberikan oksigenasi sederhana
6. Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam rangka
melakukan upaya preventif
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas
risiko penularan infeksi
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area
medikal bedah
 Penerapan ROM (Range Of Motion) Aktif dan Pasif pada pasien
lansia.
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area
anak

9
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area
maternitas
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area
komunitas
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area
jiwa
13. Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik
14. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi
15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan
paliatif
16. Memberikan dukungan/fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan / berduka / menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
17. Melakukan perawatan luka ;dan
18. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan

DEFINISI OPERASIONAL
Range of motion (ROM) merupakan istilah baku untuk menyatakan batas/besarnya
gerakan sendi baik normal. Range of motion (ROM) juga di gunakan sebagai
dasar untuk menetapkan adanya kelainan batas gerakan sendi abnormal
(HELMI, 2012). Range of motion (ROM) dibagi menjadi dua jenis yaitu ROM
aktif dan ROM pasif (Suratun,Heryati,Manurung, & Raenah, 2008). Range of
motion (ROM) adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya
kontraksi dan pergerakan otot, di mana klien menggerakan masing-masing
persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif.
Tujuan ROM adalah :
a. Mempertahankan atau memelihara
b. Memelihara mobilitas persendian
c. Merangsang sirkulasi darah
d. Mencegah kelainan bentuk. (Potter dan Perry (2006).

10
1.6 Identifikasi dan Gagasan Pemecahan Isu
Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan dan
perkembangan yang terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi
Pelaksana/Terampil – Perawat di Ruang Sudha Nirmala A Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Penulis melakukan analisis
isu yang ada lingkungan kerja kemudian didiskusikan dengan mentor didapat
satu isu yang dipilih untuk dipecahkan masalahnya. Penetapan isu aktual yang
diangkat dalam laporan aktualisasi ini adalah “Tingginya angka risiko
kelemahan otot dan risiko cidera pada Lansia di di Ruang Sudha Nirmala A
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung . Pada
isu tersebut perlu penlaian terhadap kualitas isu yang akan ditangani
berdasarkan analisis AKPL yaitu Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan
Layak yang digunakan sebagai pijakan berpikir untuk merumuskan gagasan
pemecahan isu. Berikut penjabaran dari analisi AKPL.

1.6.1 Aktual, yaitu benar – benar terjadi

Perubahan morfologis yang terjadi pada sistem muskuloskeletal dapat


mengakibatkan perubahan fungsional otot yaitu terjadinya penurunan
kekuatan otot, kontraksi otot, daya tahan otot dan tulang, elastisitas dan
fleksibilitas otot sehingga menyebabkan keterbatasan gerak pada tubuh
Perubahan yang terjadi pada kekuatan otot karena berkurangnya
serabut otot pada proses menua yang menyebabkan menurunnya
kekuatan otot. Biasanya berjalan menjadi kurang stabil karena
lemahnya otot paha bagian depan dan berkurangnya koordinasi
antarotot.

Penurunan fungsi muskuloskeletal pada lansia dengan kondisi bedrest dapat


menurunkan aktivitas fisik (physical activity) dan latihan (exercise), sehingga
akan mempengaruhi lansia dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari
activity daily living. Latihan dan aktivitas fisik pada lansia dapat

11
mempertahankan tonus otot. Range Of Motion (ROM) merupakan salah satu
indikator fisik yang berhubungan dengan fungsi pergerakan. Latihan ROM
dapat dilakukan dengan posisi duduk dan berdiri serta pada posisi terlentang
ditempat tidur.
Untuk di Rumah Sakit sendiri terutama di Ruang Sudha Nirmala A, setelah
penulis melakukan pengamatan dan observasi sejak bulan Maret sampai bulan
Mei 2022 terdapat 18 orang pasien rawatan lansia yang mengalami kelemahan
otot akibat proses penuaan dan penyakit.

1.6.2 Kekhalayakan, yaitu isu yang menyangkut hajat hidup orang


banyak
Dengan mengangkat isu ini maka diharapkan akan memberikan manfaat
terhadap pasien, menambah pengetahuan pasien (lansia) dan keluarga dalam
peningkatan kualitas hidup pasien (lansia) yang lebih baik

1.6.3 Problematika, yaitu isu yang memiliki dimensi masalah yang


kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Jika isu tidak segera diselesaikan ditakutkan penurunan kekuatan otot pada
lansia akan semakin memburuk dan akan berpengaruh terhadap kualitas hidup
pasien selanjutnya, menyebabkan semakin melemahnya kekuatan otot pada
lansia sehingga meningkatkan risiko jatuh, dan cidera yang menimbulkan
kecacatan bahkan kematian.

1.6.4 Layak, yaitu isu yang memiliki akal dan realistis, serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Isu yang diangkat logis karena sesuai dengan tugas pokok dan fungsi penulis
yaitu melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area
medikal bedah. Untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga
mengenai Latihan Rentang Gerak atau Range of motion (ROM) dengan

12
memberikan edukasi berupa penyuluhan, demonstrasi, dan pemberian leaflet.
Adapun penentuan isu aktualnya sebagai berikut.

Identifikasi Permasalahan Dalam Pelaksanaan Tugas Dan Alternatif Solusi


Tabel 1.1 Identifikasi Isu Dalam Pelaksanaan Tugas

NO URAIAN TUGAS
(Sesuai Permenpan RB GAGASAN KREATIF
PERMASALAHAN SEBAGAI TEROBOSAN
No. 35 Tahun 2019 PEMECAHAN ISU
Pasal 8)

Optimalisasi
Penerapan Range Of
1
Motion (ROM) Pada
Tingginya angka risiko Pasien Lansia Untuk
Melakukan intervensi kelemahan otot dan risiko cidera Mengurangi Risiko
keperawatan spesifik yang pada pasien lansia di Ruang Kelemahan Otot Dan
sederhana pada area Sudha Nirmala A Rumah Sakit Risiko Cidera Di
medikal bedah Umum Daerah Dr. H. Abdul Ruang Sudha Nirmala
Moeloek Provinsi Lampung A Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi
Lampung

2 Kurangnya penerapan protokol Optimalisasi


kesehatan oleh Penerapan Protokol
Memfasilitasi suasana
pengunjung/keluarga pasien di Kesehatan oleh
lingkungan yang tenang
Ruang Sudha Nirmala A Rumah perawat terhadap
dan aman serta bebas
Sakit Umum Daerah Dr. H. pengunjung pasien
risiko penularan infeksi
Abdul Moeloek Provinsi
Lampung

3 Belum optimalnya penerapan Optimalisasi


Melakukan intervensi teknik manajemen nyeri dengan penerapan Teknik
keperawatan spesifik yang metode terapi musik di Ruang manajemen nyeri
sederhana pada area Sudha Nirmala A Rumah Sakit dengan metode
medikal bedah Umum Daerah Dr. H. Abdul terapi music
Moeloek Provinsi Lampung

13
Menentukan Prioritas Masalah dengan USG
Tabel 2.1 Identifikasi Isu dengan Teknik USG

Isu yang dapat Kriteria USG


No. Total Ranking
diidentifikasi U S G
4 4 5 13 I
1 Tingginya angka risiko
kelemahan otot dan risiko
cidera pada pasien lansia
di Ruang Sudha Nirmala
A Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi
Lampung

3 4 4 11 II
2 Kurangnya penerapan
protokol kesehatan oleh
pengunjung/keluarga pasien
di Ruang Sudha Nirmala A
Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung

3 3 3 9 III
3 Belum optimalnya
penerapan teknik
manajemen nyeri dengan
metode terapi musik di
Ruang Sudha Nirmala A
Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung

14
Keterangan :

Skala likert 1-5

Urgent Serius Growth


1 Tidak Urgent Tidak Serius Tidak berdampak
2 Kurang Urgent Kurang Serius Kurang Berdampak
3 Cukup Urgent Cukup serius Cukup Berdampak
4 Urgent Serius Berdampak
5 Sangat Urgent Sangat Berdampak Sangat Berdampak

Berdasarkan hasil analisis menggunakan USG, prioritas isu yang di dapatkan


adalah ”Belum optimalnya pelaksanaan tindakan keperawatan Range of
motion (ROM) pada pasien lansia", dengan penjabaran sebagai berikut :

1. Urgency
Isu yang mendesak perlu dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti jika
pelaksanaan tindakan keperawatan Range of motion (ROM) belum efektif
maka perawatan terhadap pasien lansia belum optimal dilakukan, penurunan
tonus otot sangat berpengaruh demi kelangsungan hidup selanjutnya untuk
mengurangi resiko jatuh dan kelemahan anggota gerak.

2. Seriousness
Isu sangat berpengaruh terhadap proses perawatan pasien lansia dengan
dilakukannya tindakan keperawatan Range of motion (ROM) diharapkan
kekuatan otot lansia dapat meningkat sehingga rentang gerak lansia lebih
optimal.

3. Growth
Masalah ini akan berdampak terhadap proses penyembuhan pasien jika tidak
dioptimalkan dan akan berpengaruh untuk kelangsungan hidup pasien
selanjutnya.

15
3. Pendalaman Isu Terpilih dengan Teknik AKPL
Tabel 3.1 Pendalaman Isu Menggunakan Teknik AKPL
ISU AKTUAL KHALAYAKAN (K) PROBLEMATIK LAYAK HASIL
(A) (P) (K)
Tingginya angka YA YA YA YA
risiko kelemahan
otot dan risiko Perubahan morfologis yang terjadi pada sistem Dengan mengangkat Jika isu tidak segera dis Isu yang diangkat logis MEMENUHI
cidera pada muskuloskeletal dapat mengakibatkan isu ini maka elesaikan ditakutkan karena sesuai dengan SYARAT
perubahan fungsional otot yaitu terjadinya diharapkan akan penurunan kekuatan tugas pokok dan fungsi
pasien lansia di
penurunan kekuatan otot, kontraksi otot, daya memberikan manfaat otot pada lansia akan penulis yaitu melakukan
Ruang Sudha tahan otot dan tulang, elastisitas dan fleksibilitas terhadap pasien dan semakin memburuk dan intervensi keperawatan
Nirmala A otot sehingga menyebabkan keterbatasan gerak menambah persentase akan berpengaruh spesifik yang sederhana
Rumah Sakit pada tubuh Perubahan yang terjadi pada peningkatan kualitas terhadap kualitas hidup pada area medikal bedah.
Umum Daerah kekuatan otot karena berkurangnya serabut otot hidup pasien yang pasien selanjutnya.
Dr. H. Abdul pada proses menua yang menyebabkan lebih baik.
Moeloek Provinsi menurunnya kekuatan otot. Biasanya berjalan
Lampung menjadi kurang stabil karena lemahnya otot
paha bagian depan dan berkurangnya koordinasi
antarotot.
Penurunan fungsi muskuloskeletal pada lansia
dengan kondisi bedrest dapat menurunkan
aktivitas fisik (physical activity) dan latihan
(exercise), sehingga akan mempengaruhi lansia
dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-
hari activity daily living. Latihan dan aktivitas
fisik pada lansia dapat mempertahankan tonus
otot. Range Of Motion (ROM) merupakan salah
satu indikator fisik yang berhubungan dengan
fungsi pergerakan. Latihan ROM dapat
dilakukan dengan posisi duduk dan berdiri serta
pada posisi terlentang ditempat tidur.

Keterangan :
Aktual (A) : Isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
Kekhalayakan (K) : Menyangkut hajat hidup orang banyak
Problematik (P) : memiliki dimensi masalah yang kompleks
Layak (L) : masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan solusinya

16
BAB II
KONSEP DASAR

2.1 Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara


Nilai-nilai dasar BerAKHLAK menjadi dasar penguatan budaya kerja di instansi
pemerintah untuk mendukung pencapaian kinerja individu dan tujuan
organisasi/instansi. Adapun nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK).
Penjelasan nilai – nilai BerAkhlak sebagai berikut:

2.1.1 Berorientasi Pelayanan


Berorientasi Pelayanan, yaitu komitmen memberikan pelayanan prima demi
kepuasan masyarakat. Berorientasi Pelayanan sebagai nilai dan menjadi dasar
pembentukan budaya pelayanan tentu tidak akan dengan mudah dapat dilaksanakan
tanpa dilandasi oleh perubahan pola pikir ASN, didukung dengan semangat
penyederhanaan birokrasi yang bermakna penyederhanaan system, penyederhanaan
proses bisnis dan juga transformasi menuju pelayanan berbasis digital. Kata Kunci
dari berorientasi pelayanan adalah responsivitas, kualitas, dan kepuasan. Dan untuk
panduan perilaku (kode etik) dari Berorientasi Pelayanan yaitu
1) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
2) Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
3) Melakukan perbaikan tiada henti. (Lembaga Administrasi Negara, 2021)

2.1.2 Akuntabel
Akuntabel, yaitu bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya. Kata kunci
dari akuntabel: Integritas, Konsisten, Dapat dipercaya, Transparan. Dan untuk
panduan perilaku (kode etik) dari Akuntabel:
1) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi;
2) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien;
3) Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan

2.1.3 Kompeten
Kompeten, yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Kompetensi
memiliki tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku kompetensi meliputi
pengetauhan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetauhan (knowledge), keterampilan
(skill), dan sikap (attitude) yang terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku
seseorang sesuai tuntutan pekerjaan. Kata kunci dari core value kompeten adalah
kinerja terbaik, sukses, keberhasilan, learning agility, dan ahli di bidangnya. Untuk
panduan perilaku (kode etik) dari Kompeten adalah
1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah;
2) Membantu orang lain belajar;
3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. (Lembaga Administrasi Negara,
2021)

2.1.4 Harmonis
Harmonis, yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan. Harmoni adalah kerja
samaantar berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat
menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Sikap perilaku harmonis bisa ditunjukkan
dengan toleransi, empati, keterbukaan terhadap perbedaan. Kata kunci dari core value
Harmonis adalah peduli (caring), perbedaan (diversity), dan selaras. Panduan perilaku
(kode etik) dari Harmonis:
1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
2) Suka menolong orang lain;
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif. (Lembaga Administrasi Negara,
2021)

18
2.1.5 Loyal
Loyal, yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara.
Loyal adalah setia, atau suatu kesetiaan. Loyalitas merupakan kualitas kesetiaan atau
kepatuhan seseorang kepada orang lain atau sesuatu (misalnya organsasi) yang
ditunjukkan melalui sikap dan tindakan.
Kata kunci dari core value Loyal adalah Komitmen, dedikasi, Kontribusi,
Nasionalisme, Pengabdian. Sedangkan panduan perilaku (kode etik) dari Loyal yaitu:
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
pemerintahan yang sah;
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara;
3) Menjaga rahasia jabatan dan negara. (Lembaga Administrasi Negara, 2021)

2.1.6 Adaptif
Adaptif, yaitu terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta
menghadapi perubahan. Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang
dibutuhkan oleh individu maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Terdapat alasan mengapa niali nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam
pelaksanaan tugas-tugas jabatan di sektor publik, seperti di antaranya perubahan
lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan
iklim, perkembangan teknologi dan lain sebagainya. Kata kunci dari core value
Adaptif adalah Inovasi, antusias terhadap perubahan, dan proaktif. Sedangkan
panduan perilaku (kode etik) dari Loyal yaitu:
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas;
3) Bertindak proaktif

2.1.7 Kolaboratif
Kolaboratif, yaitu membangun kerja sama yang sinergis. Kolaborasi adalah
proses bekerja sama untuk menelurkan gagasan atau ide dan menyelesaikan masalah
secara bersama sama menuju visi bersama. Kata kunci dari core value kolaboratif

19
adalah kesediaan bekerja sama dan sinergi untuk hasil yang lebih baik. Panduan
perilaku (kode etik) dari Kolaboratif yaitu:
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
2) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah;
3) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.
(Lembaga Administrasi Negara, 2021)

2.2 KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

2.2.1 Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN


yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN terdiri dari
Manjemen PNS dan Manajemen PPPK 2. Manajemen PNS meliputi penyusunan dan
penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola
karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan,
disiplin, pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua, dan perlindungan 3.
Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan; pengadaan; penilaian kinerja;
penggajian dan tunjangan; pengembangan kompetensi; pemberian penghargaan;
disiplin; pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan perlindungan.

2.2.2 Smart ASN


Setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) dipaksa untuk adaptif terhadap teknologi
agar kinerja pelayanan lebih cepat, akurat, dan efisien. Digitalisasi birokrasi untuk
pelayanan yang optimal, adalah hal yang tak bisa disanggah. Indonesia berada di
peringkat ke-77 dari 119 negara dalam Global Talent Competitiveness Index, dengan
nilai 38,04. Untuk memperbaiki indeks tersebut, pemerintah melalui Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menerapkan
Human Capital Management Strategy menuju Smart ASN 2024.
Smart ASN memiliki profil yang disiapkan untuk menghadapi era disrupsi dan
tantangan dunia yang semakin kompleks. Profil Smart ASN meliputi integritas,

20
nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing,
berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.

21
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Rancangan Aktualisasi


Rancangan aktualisasi dalam rangka penyelesaian gagasan isu “ Optimalisasi
Penerapan Range Of Motion (ROM) Pada Pasien Lansia Untuk
Mengurangi Risiko Kelemahan Otot Dan Risiko Cidera Di Ruang Sudha
Nirmala A Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung ” melalui 7 kegiatan sebagai berikut:

3.1.1 Kegiatan 1
Menyusun rencana kegiatan aktualisasi. Kegiatan 1 ini memiliki
tiga tahapan kegiatan, yaitu meminta izin kepada mentor untuk
melaksanakan kegiatan, menyusun dan menyiapkan rencana kegiatan
aktualisasi, dan melakukan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan
aktualisasi.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1. Meminta izin kepada mentor untuk melaksanakan kegiatan
(Akuntabel: kejelasan)
2. Menyusun dan menyiapkan rencana kegiatan aktualisasi
(Adaftif: Pilihan Jelas)
3. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan aktualisasi
(Kolaboratif: kerjasama)

Konstribusi Terhadap Visi Misi Organisasi


Kegiatan ini berkontribusi terhadap visi yaitu menjadikan Rumah Sakit
Unggul Dalam Pelayanan, Pendidikan, dan Peneltiian Kesehatan di
Sumatera. Serta berkontribusi pada misi ke 1 yaitu menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang bermutu, professional dengan mengutamakan
keselamatan pasien.

Penguatan Nilai Organisasi


22
Kegiatan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran ini memiliki nilai
organisasi yaitu Akutabel, Adaktif, dan Kolaboratif.

3.1.2 Kegiatan 2
Membuat media edukasi yang inovatif berupa leflet dan poster. Kegiatan 2
ini memiliki empat tahapan kegiatan, mendesain rancangan leaflet dan
poster, melakukan konsultasi dengan mentor terkait rancangan leaflet dan
poster, mencetak hasil leaflet dan poster, memberikan leflet kepada
keluarga pasien dan meletakkan poster di ruang rawat pasien lansia.

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


1. Saya akan melakukan mendesain rancangan leaflet dan poster
(Adaptif : Inovatif)
2. Saya akan melakukan konsultasi dengan mentor terkait rancangan
leaflet dan poster (Kolaboratif : Koordinasi)
3. Saya akan mencetak hasil leaflet dan poster (Kompeten: Cakap)
4. Memberikan leflet kepada keluarga pasien dan meletakkan poster di
ruang rawat pasien lansia (Adaptif : Inovatif)
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan ini berkontribusi terhadap visi yaitu menjadikan Rumah Sakit
Unggul Dalam Pelayanan, Pendidikan, dan Penelitian Kesehatan di
Sumatera. Serta berkontribusi pada misi ke 1 yaitu Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang bermutu, professional dengan mengutamakan
keselamatan pasien.
Penguatan Nilai Organisasi
Menyiapkan sarana dan prasarana dengan memenuhi prinsip yaitu
berorietasi pelayanan dan kompeten.

3.1.3 Kegiatan 3
Melaksanakan persiapan kegiatan Range of motion (ROM). Kegiatan 3 ini
memiliki tiga tahapan kegiatan, melakukan informed consent dengan pasien
dan keluarga, melakukan cuci tangan, menggunakan handscoon,

23
merapihkan tempat tidur dan lingkungan sekitar pasien, membuat laporan
hasil sosialisasi.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1. Saya akan melakukan informed consent dengan pasien dan keluarga
(Akuntabel: tanggung jawab)
2. Saya akan melakukan cuci tangan, menggunakan handscoon
(Beriorientasi Pelayanan: efektif)
3. Saya merapihkan tempat tidur dan lingkungan sekitar pasien
(Berorientasi Pelayanan : Privasi)
Distribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan ini 3 ini berkontribusi terhadap visi yaitu mewujudkan pelayanan
yang bermutu, professional dengan mengutamakan keselamatan pasien .
Serta berkontribusi pada misi ke 1 yaitu menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu, professional dengan mengutamakan keselamatan
pasien.
Penguatan Nilai Organisasi
Melaksanakan persiapan kegiatan Range of motion (ROM) dengan
memenuhi prinsip yaitu akuntabel dan berorientasi pada pelayanan.

3.1.4 Kegiatan 4
Mendata pasien yang akan dilakukan kegiatan Range of motion (ROM).
Terdapat 3 tahapan dalam kegiatan ini yaitu menyiapkan pasien sesuai
tindakan yang akan dilakukan, mengkaji kekuatan otot pasien (catat adakah
atrofi atau kelainan otot), dan mencatat hasil data.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
3. Saya akan menyiapkan pasien sesuai tindakan yang akan dilakukan
(Beriorientasi Pelayanan : Berbuat baik)
4. Saya akan mengkaji kekuatan otot pasien (catat adakah atrofi atau
kelainan otot) (Kompeten : Sesuai Keilmuan)
5. Saya akan mencacat hasil dengan jelas dan tanggung jawab
(Akuntabel: Teliti)

24
Distribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan 4 ini berkontribusi terhadap visi yaitu menjadikan Rumah Sakit
Unggul Dalam Pelayanan, Pendidikan, dan Peneltiian Kesehatan di
Sumatera. Serta berkontribusi pada misi ke 1 yaitu Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang bermutu, professional dengan mengutamakan
keselamatan pasien.
Penguatan Nilai Organisasi
Mendata pasien yang akan dilakukan kegiatan Range Of Motion (ROM)
dengan memenuhi prinsip yaitu Beriorientasi Pelayanan, Kompeten dan
Akuntabel.

3.1.5 Kegiatan 5
Melaksanakan kegiatan Tindakan Range Of Motion (ROM). Kegiatan 5 ini
memiliki 1 tahapan kegiatan yaitu menekuk leher kebawah lalu keatas lalu
menoleh kesamping kanan dan kiri, mengangkat tangan keatas lalu kembali
kebawah, setelah itu kesamping dan kebawah lagi dilanjutkan menekuk
lengan, gerakan lengan ke atas dan kebawah, menekuk pergelangan tangan
kedalam dan keluar lalu samping kiri dan kanan dilanjutkan menekuk
keempat jari tangan kearah dalam lalu regangkan kembali. Kepalkan seluruh
jari lalu buka. Tekuk tiap jari satu persatu, mengangkat kaki keatas lalu lutut
ditekuk kemudian diturunkan lagi, gerakan kesamping kanan dan kiri
kemudian diturunkan lagi, gerakan kaki kesamping kanan dan kiri lalu putar
kearah dalam dan luar, dilanjutkan dengan menekuk pergelangan kaki keatas
lalu luruskan, tekuk jari kaki ke atas dan kebawah.

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


Saya akan Melaksanakan kegiatan Tindakan Range Of Motion (ROM)
Kegiatan 5 ini memiliki 1 tahapan kegiatan yaitu menekuk leher kebawah
lalu keatas lalu menoleh kesamping kanan dan kiri, mengangkat tangan
keatas lalu kembali kebawah, setelah itu kesamping dan kebawah lagi
dilanjutkan menekuk lengan, gerakan lengan ke atas dan kebawah, menekuk
pergelangan tangan kedalam dan keluar lalu samping kiri dan kanan
25
dilanjutkan menekuk keempat jari tangan kearah dalam lalu regangkan
kembali. Kepalkan seluruh jari lalu buka. Tekuk tiap jari satu persatu,
mengangkat kaki keatas lalu lutut ditekuk kemudian diturunkan lagi, gerakan
kesamping kanan dan kiri kemudian diturunkan lagi, gerakan kaki kesamping
kanan dan kiri lalu putar kearah dalam dan luar, dilanjutkan dengan menekuk
pergelangan kaki keatas lalu luruskan, tekuk jari kaki ke atas dan kebawah.
(Berorietasi pelayanan: dapat diandalkan, Akuntabel : Tanggung jawab,
Kompeten : Sesuai Standar Prosedur).

Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi


Kegiatan ini 5 ini berkontribusi terhadap visi yaitu mewujudkan pelayanan
yang bermutu, professional dengan mengutamakan keselamatan pasien .
Serta berkontribusi pada misi ke 1 yaitu Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu, professional dengan mengutamakan keselamatan
pasien.
Penguatan Nilai Organisasi
Melaksanakan Tindakan Range Of Motion (ROM) dengan memenuhi
prinsip yaitu berorientasi pelayanan, Akuntabel, dan Kompeten).

3.1.6 Kegiatan 6
Mengevaluasi hasil tindakan Range of motion (ROM) pada pasien dan
Menyusun laporan hasil kegiatan Range of motion (ROM). Kegiatan 6 ini
memiliki tiga tahapan kegiatan yaitu Mengkaji kembali kekuatan otot
adakah peningkatan kekuatan otot setelah kegiatan Range of motion
(ROM), memposisikan pasien kembali keposisi yang nyaman, mencatat
data yang diperoleh, merekap hasil data, merekap hasil dokumentasi,
konsultasi dengan pembimbing
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1. Saya akan mengkaji kembali kekuatan otot adakah peningkatan
kekuatan otot setelah kegiatan Range of motion (ROM) (Akuntabel:
Teliti)
2. Saya akan memposisikan pasien kembali keposisi yang nyaman
(Beriorientasi Pelayanan : Berbuat Baik)
26
3. Saya akan mencatat data yang diperoleh (Akuntabel: Teliti)
4. Saya akan merekap hasil data dengan teliti (Akuntabel : Tanggung
Jawab).
5. Saya akan merekap hasil dokumentasi dengan teliti (Akuntabel :
Tanggung Jawab).
6. Saya akan konsultasi dengan pembimbing (Kolaboratif : Koordinasi).
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan 6 ini berkontribusi berkontribusi terhadap visi yaitu mewujudkan
pelayanan yang bermutu, professional dengan mengutamakan keselamatan
pasien . Serta berkontribusi pada misi ke 1 yaitu Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang bermutu, professional dengan mengutamakan
keselamatan pasien.
Penguatan Nilai Organisasi
Mengevaluasi hasil Tindakan Range of motion (ROM) dengan memenuhi
prinsip yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, dan Kolaboratif).

27
Matriks Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Ruang Sudha Nirmala A RSUD D. H. Abdul Moeloek


Identifikasi Isu : Tingginya angka risiko kelemahan otot dan risiko cidera pada pasien lansia di Ruang Sudha Nirmala A Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Penerapan ROM (Range Of Motion) Pada Pasien Lansia Untuk Mengurangi
Risiko Kelemahan Otot Dan Risiko Cidera Di Ruang Sudha Nirmala A Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung

Tabel 4.1 Mtarix Rancangan Aktualisasi

Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-Nilai


No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
1. Menyusun 1. Meminta izin kepada 1. Tersedianya Surat Dalam melakukan kegiatan ini saya Kegiatan ini mendukung: Dengan melakukan
rencana mentor untuk Persetujuan akan: Visi kegiatan aktualisasi
kegiatan melaksanakan kegiatan Mentor Berorientasi Pelayanan Rumah Sakit Unggul secara berkualitas dan
aktualisasi 2. Menyusun dan 2. Tersedianya Memberikan pelayanan prima dengan Dalam Pelayanan, dilandasi dengan nilai-
menyiapkan rencana rancangan menyusun rencana kegiatan yang Pendidikan, dan nilai dasar ASN yaitu
kegiatan aktualisasi program kegiatan berkualitas, inovatif, dan solutif Penelitian Kesehatan di Ber-AKHLAK
Akuntabel Sumatera. diharapkan dapat
3. Melakukan konsultasi 3. Tersedianya
Bertanggungjawab atas kepercayaan memberikan kontribusi
dengan mentor terkait Kartu bimbingan yang diberikan oleh mentor Misi dalam penguatan nilai
kegiatan aktualisasi aktualisasi Kompeten Menyelenggara organisasi yaitu Aktif,
mentor dan hasil Melaksanakan kegaiatan dengan kan pelayanan kesehatan segera, ramah, dan
notulensi kinerja terbaik sesuai kompenetensi yang bermutu, professional inovatif (ASRI)
dengan mengutamakan
keselamatan pasien.
Harmonis
Membangun lingkungan kerja yang
kondusif yang selaras dengan mentor
dan tenaga kesehatan yang lain
Loyal
Menjaga nama baik sesama ASN,
pimpinan, instansi dan Negara dalam
menjalankan kegiatan
Adaptif
Bertindak proaktif dan terus
berinovasi dalam melaksanakan
kegiatan dan disesuaikan dengan
Kolaboratif
Terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah kegiatan
baik Bersama mentor dan juga
pembimbing

2 Membuat medi 1. Mendesain rancangan 1. Tersedianya Dalam melakukan kegiatan ini saya Kegiatan ini mendukung: Dengan melakukan
a edukasi yang leaflet dan poster. desain leaflet akan: Visi kegiatan aktualisasi
inovatif berupa 2. Melakukan konsultasi dan poster Berorientasi Pelayanan Rumah Sakit Unggul secara berkualitas dan
leflet dan poster dengan mentor terkait 2. Kartu Membuat media informasi dengan Dalam Pelayanan, dilandasi dengan nilai-
rancangan leaflet dan bimbingan Bahasa yang mudah dipahami oleh Pendidikan, dan nilai dasar ASN yaitu
poster. aktualisasi pasien/keluarga Penelitian Kesehatan di Ber-AKHLAK
mentor dan Akuntabel Sumatera. diharapkan dapat
3. Mencetak hasil
hasil notulensi Membuat media informasi berupa memberikan kontribusi
leaflet, dan poster 3. Leaflet dan leflet dan poster dengan penuh Misi dalam penguatan nilai
4. Memberikan leflet poster tanggung jawab Menyelenggara organisasi yaitu Aktif,
kepada keluarga 4. Adanya Kompeten kan pelayanan kesehatan segera, ramah, dan
pasien dan foto/dokument Membuat media informasi sesuai yang bermutu, professional inovatif (ASRI)
meletakkan poster di asi leaflet yang bidang kompentensi dengan mengutamakan
ruang rawat pasien diberikan Harmonis keselamatan pasien.
lansia kepada Membuat media informasi leflet dan
pasien/keluarga poster dengan berkoordinasi kepada

29
serta poster mentor dan pembimbing untuk
yang diletakan. membangun lingkungan kerja yang
kondusif
Loyal
Membuat media informasi leflet dan
poster dengan penuh dedikasi dan
menjaga nama baik ASN serta
instansi
Adaptif
Membuat media informasi berupa
lefelt dan poster sesuai dengan
rencana kegiatan yang akan
dilakukan
Kolaboratif
Membuat media cetak edukasi leflet
dan poster dengan berdiskusi kepada
mentor/pembimbing agar
menghasilkan media edukasi dengan
nilai tambah yang maksimal

3 Melaksanakan 1. Melakukan informed 1. Dokumentasi Dalam melakukan kegiatan ini saya Kegiatan ini mendukung: Dengan melakukan
persiapan consent dengan kegiatan akan: Visi kegiatan aktualisasi
kegiatan Range pasien dan keluarga berupa foto Beriorientasi Pelayanan Rumah Sakit Unggul secara berkualitas dan
of motion 2. Melakukan cuci 2. Terlaksananya Melakukan informed consent dengan Dalam Pelayanan, dilandasi dengan nilai-
(ROM) tangan, menggunakan kegiatan dan ramah, cekatan, solutif dan dapat Pendidikan, dan nilai dasar ASN yaitu
handscoon foto Kegiatan diandalkan Penelitian Kesehatan di Ber-AKHLAK
3. Laporan hasil Akuntabel Sumatera. diharapkan dapat
3. Merapihkan tempat
kegiatan Melakukan persiapan kegiatan Range memberikan kontribusi
tidur dan lingkungan dalam penguatan nilai
of motion (ROM) dengan Misi
sekitar pasien organisasi yaitu Aktif,
bertanggung jawab Menyelenggara
Kompeten kan pelayanan kesehatan segera, ramah, dan
Persiapan Range of motion (ROM) yang bermutu, professional inovatif (ASRI)
dengan kinerja terbaik dan sesuai dengan mengutamakan
dengan bidang kefarmasian keselamatan pasien.

30
Harmonis
Melakukan persiapan Range of
motion (ROM) dengan membangun
lingkungan kerja yang kondusif
Loyal
Melakukan persiapan Range of
motion (ROM) kepada pasien dan
keluarga dengan penuh dedikasi dan
menjaga nama baik ASN serta
instansi.
Adaptif
Melakukan persiapan Range of
motion (ROM) kepada pasien dan
keluarga secara proaktif
Kolaboratif
Melakukan persiapan Range of
motion (ROM) dengan rekan sejawat
lain untuk membangun kerja sama
yang sinergis

4 Mendata pasien 1. Menyiapkan pasien 1. Notulen Dalam melakukan kegiatan ini saya Kegiatan ini mendukung: Dengan melakukan
yang akan sesuai tindakan yang hasil konsultasi akan: Visi kegiatan aktualisasi
dilakukan akan dilakukan. dengan mentor Berorientasi Pelayanan Rumah Sakit Unggul secara berkualitas dan
Range of 2. Mengkaji kekuatan 2. Surat Memberikan pelayanan dan tindakan Dalam Pelayanan, dilandasi dengan nilai-
motion (ROM) otot pasien, catat persetujuan yang berkualitas sesuai SOP demi Pendidikan, dan nilai dasar ASN yaitu
adakah atrofi atau mentor kepuasan pasien Penelitian Kesehatan di Ber-AKHLAK
Akuntabel Sumatera. diharapkan dapat
kelainan otot. 3. Form
Bertanggungjawab atas Tindakan memberikan kontribusi
3. Mencatat hasil data. pengkajian yang dilakukan Misi dalam penguatan nilai
kekuatan otot Kompeten Menyelenggara organisasi yaitu Aktif,
4. Dokument Memberikan kinerja terbaik dalam kan pelayanan kesehatan segera, ramah, dan
asi kegiatan (foto melakukan Tindakan sesuai yang bermutu, professional inovatif (ASRI)
terlampir) kompetensi dengan mengutamakan

31
keselamatan pasien.
Harmonis
Peduli kepada pasien dan bina
hubungan saling percaya agar pasien
dan keluarga memahami tindakan
yang dilakukan.
Loyal
Melakukan tindakan kepada pasien
dengan dengan penuh dedikasi dan
menjaga nama baik ASN serta
instansi
Adaptif
Melakukan Tindakan Range of
motion (ROM) kepada pasien secara
proaktif dan menjaga privasi pasien
Kolaboratif
Memberikan kesempatan kepada
pasien dan keluarga untuk
berkontribusi atau bertanya selama
proses tindakan

5 Melaksanakan 1. Menekuk leher 1. Notulen Dalam melakukan kegiatan ini saya Kegiatan ini mendukung: Dengan melakukan
Tindakan kebawah lalu keatas hasil konsultasi akan: Visi kegiatan aktualisasi
Range of lalu menoleh dengan mentor Berorientasi Pelayanan Rumah Sakit Unggul secara berkualitas dan
motion (ROM) kesamping kanan dan 2. Surat Melakukan Tindakan Range of Dalam Pelayanan, dilandasi dengan nilai-
terhadap pasien kiri. persetujuan motion (ROM) kepada pasien dengan Pendidikan, dan nilai dasar ASN yaitu
2. Mengangkat tangan mentor baik, ramah, cekatan, dan Penelitian Kesehatan di Ber-AKHLAK
keatas lalu kembali professional. Sumatera. diharapkan dapat
kebawah, setelah itu
3. Form
Akuntabel memberikan kontribusi
kesamping dan pelaksanaan Melakukan Tindakan Range of dalam penguatan nilai
Misi
kebawah lagi Range of motion motion (ROM) kepada pasien dengan organisasi yaitu Aktif,
Menyelenggara
dilanjutkan menekuk (ROM) bertanggungjawab atas Tindakan segera, ramah, dan
kan pelayanan kesehatan
lengan, gerakan 4. Dokument keperawatan yang dilakukan yang bermutu, professional inovatif (ASRI)
lengan ke atas dan asi kegiatan dengan mengutamakan

32
kebawah. keselamatan pasien.
3. Menekuk Kompeten
pergelangan tangan Melakukan Tindakan Range of
kedalam dan keluar motion (ROM) kepada pasien dengan
lalu samping kiri dan kualitas terbaik sesuai Standar
kanan dilanjutkan Operasional Prosedur dan kompetensi
menekuk keempat diri
jari tangan kearah Harmonis
dalam lalu regangkan Melakukan Tindakan Range of
kembali. Kepalkan motion (ROM) kepada pasien dengan
seluruh jari lalu buka. membangun lingkungan kerja yang
Tekuk tiap jari satu kondusif dan nyaman bagi pasien
persatu. serta keluarga
4. Mengangkat kaki Loyal
keatas lalu lutut Melakukan Tindakan Range of
ditekuk kemudian motion (ROM) kepada pasien dengan
diturunkan lagi. penuh dedikasi dan menjaga nama
Gerakan kesamping baik ASN serta instansi
kanan dan kiri Adaptif
kemudian diturunkan Melakukan Tindakan Range of
lagi. Gerakan kaki motion (ROM) kepada pasien secara
kesamping kanan dan proaktif
kiri lalu putar kearah Kolaboratif
dalam dan luar. Melakukan Tindakan Range of
Dilanjutkan dengan motion (ROM) kepada pasien
menekuk pergelangan berkordinasi dengan rekan perawat
kaki keatas lalu lain agar mendapatkan hasil yang
luruskan, tekuk jari maksimal dalam pelayanan
kaki ke atas dan
kebawah.

1. Notulen hasil

33
Mengevaluasi konsultasi Dalam melakukan kegiatan ini saya Dengan melakukan
6. hasil tindakan 1. Mengkaji kembali dengan mentor akan: Kegiatan ini mendukung: kegiatan aktualisasi
Range of kekuatan otot adakah 2. Surat Berorientasi Pelayanan Visi secara berkualitas dan
motion (ROM) peningkatan kekuatan persetujuan Memberikan pelayanan yang prima Rumah Sakit Unggul dilandasi dengan nilai-
pada pasien dan otot setelah kegiatan mentor dan mnyusun hasil evaluasi yang Dalam Pelayanan, nilai dasar ASN yaitu
Menyusun ROM (Range of 3. Form berkualitas Pendidikan, dan Ber-AKHLAK
laporan hasil Motion). pengkajian Akuntabel Penelitian Kesehatan di diharapkan dapat
kegiatan Range 2. Memposisikan kekuatan otot Melakukan Tindakan menyusun hasil Sumatera. memberikan kontribusi
of motion pasien kembali evaluasi dengan bertanggung jawab dalam penguatan nilai
(ROM) keposisi yang
4. Dokumentasi
Kompeten Misi organisasi yaitu Aktif,
nyaman. kegiatan Menyusun hasil evaluasi dengan Menyelenggara segera, ramah, dan
3. Mencatat data yang 5. Lampiran hasil kinerja terbaik sesuai dengan bidang kan pelayanan kesehatan inovatif (ASRI)
diperoleh. data dan keperawatan yang bermutu, professional
dokumentasi Harmonis dengan mengutamakan
4. Merekap hasil
data. 6. Kartu Menyusun hasil evaluasi dengan keselamatan pasien.
bimbingan berkoordinasi kepada
5. Merekap hasil
aktualisasi mentor/pembimbing lain di untuk
dokumentasi dengan membangun lingkungan kerja yang
6. Konsultasi dengan pembimbing. kondusif
pembimbing Loyal
Menyusun hasil evaluasi dengan
penuh dedikasi dan menjaga nama
baik ASN serta instansi
Adaptif
Menyusun hasil evaluasi dengan
inovatif dan kreatifitas
Kolaboratif
Menyusun hasil evaluasi dengan
berdiskusi kepada mentor,
pembimbing dan rekan kerja agar
menghasilkan media edukasi dengan
nilai tambah yang maksimal

34
JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Tabel 5.1 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Aktualisasi

Juli Agustus
No Kegiatan 1 2 3 4 5 1 2 3
1 Menyusun rencana kegiatan Aktualisasi

2 Membuat media edukasi yang inovatif


berupa leflet dan poster

3 Melaksanakan persiapan kegiatan ROM


(Range Of Motion)

4 Mendata pasien yang akan dilakukan


ROM (Range Of Motion)

5 Melaksanakan Tindakan ROM (Range


Of Motion) terhadap pasien

6. Mengevaluasi hasil tindakan ROM


(Range Of Motion) pada pasien dan
Menyusun laporan hasil kegiatan ROM
(Range Of Motion)

Keterangan :

: Pelaksanaan kegiatan Aktualisasi

35
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2022. Berorientasi Pelayanan. Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2022. Akuntabel. Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2022. Kompeten. Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2022. Harmonis. Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2022. Loyal. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2022. Adaptif. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2022. Kolaboratif. Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

UU No. 5 Tahun 2014 tentang Fungsi ASN (Aparatur Sipil Negara).

Depkes RI. 2008. Pedoman Nasional Keselamatan Pasien Rumah


Sakit (Patient Safety). Jakarta: Depkes RI.

Depkes RI. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


No.1691/Menkes/Per/VIII/2011, tentang Keselamatan
pasien Rumah Sakit. Jakarta : Depkes RI.
37

Anda mungkin juga menyukai