Anda di halaman 1dari 49

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

PENATAAN MEKANISME PELAYANAN FISIOTERAPI

DI RSUD.WAKAI

Oleh
Nama Peserta : Nurjannah A.Md.Ft
No. Peserta : 23
Jabatan : Fisioterapi
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Wakai

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN VIII


KERJA SAMA PEMERINTAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA
dengan
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
2019

i
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN


PENATAAN MEKANISME PELAYANAN FISIOTERAPI DI RSD.WAKAI

Oleh
Nama Peserta : Nurjannah A.Md.Ft
No. Peserta : 23
Jabatan : Fisioterapi
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Wakai

Disetujui untuk di seminarkan pada hari Jumat, 02 Agustus 2019


Dalam Rangka Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri (CPNS)

Ampana, 02 Agustus 2019


Coach, Mentor,

Drs.Bahrun.M.Si,.M.H dr.Ratih Septi Dewi S.Ked


NIP. 19640303 199102 1004 NIP. 19840926 201403 2 002

i
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN


PENATAAN MEKANISME PELAYANAN FISIOTERAPI DI RSD.WAKAI

Oleh
Nama Peserta : Nurjannah A.Md.Ft
No. Peserta : 23
Jabatan : Fisioterapi
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Wakai

Telah di seminarkan pada hari Jumat, 02 Agustus 2019 Dalam Rangka Latihan Dasar
Calon Pegawai Negeri (CPNS)

Ampana, 02 Agustus 2019


Coach, Mentor,

Drs.Bahrun.M.Si,.M.H dr.Ratih Septi Dewi S.Ked


NIP. 19640303 199102 1004 NIP. 19840926 201403 2 002

Penguji,

Dr.Shine Pintor Siolemba Patiro,ST.MM


NIP

KATA PENGANTAR

ii
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga Rancangan Aktualisasi nilai-nilai dasar Pelatihan Dasar CPNS
Golongan II Angkatan VIII Kelas Ananda dapat tersusun dengan baik. Rancangan
Aktualisasi ini bertujuan untuk memberikan kesempatan untuk mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar profesi pegawai Aparatur Sipil Negara. Selain memahami materi,
CPNS dituntut untuk dapat mengimplementasikan materi yang didapatkan selama On
Campus menjadi nyata dalam kegiatan sehari-hari, terutama saat Off Campus yaitu di
Unit Kerja masing-masing.
Dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi ini, penulis telah banyak
mendapatkan bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr.Wilis Yulianita, S.Ked selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Wakai
2. Bapak Drs.Bahrun.M.Si,.M.H selaku Coach yang telah memberikan
bimbingan, masukan dan pengarahan
3. Bapak Dr.Shine Pintor Siolemba Patiro,ST.MM, selaku penguji yang telah
memberikan kritikan,bimbingan, masukan dan pengarahan yang mebangun.
4. Dr. Ratih Septi Dewi, S.Ked selaku Mentor yang telah memberikan masukan
dan arahan;
5. Para widyaiswara yang telah memberikan pendidikan dan pelatihan tentang
nilai – nilai dasar profesi PNS
6. Kedua Orang Tua saya Tadjuddin dan Salma yang selalu memberikan
semangat dan tuntutan menuju masa depan yang cemerlang
7. Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II Angkatan VIII;
8. Seluruh jajaran panitia pelaksana Pelatihan Dasar Golongan II BPSDMD Kab.
Tojo Una-Una;
9. Semua pihak yang membantu penyelesaian rancangan aktualisasi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Aktualisasi Nilai -Nilai Dasar


Profesi PNS ini masih jauh dari sempurna. Segenap Kritik, saran dan masukan
penulis harapkan dari berbagai pihak guna kesempurnaan penulis ini. Akhir kata
penulis berharap semoga Penulis Laporan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar Profesi
PNS ini menjadi acuan dalam menjalankan tugas negara.

iii
Ampana, 02 Agustus 2019

Nurjannah

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................i


LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... iii

iv
DAFTAR ISI .......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................
1
A. Latar Belakang .........................................................................................
1
B. Gambaran singkat Organisasi...................................................................
3
C. Visi Misi Organisasi..................................................................................
6
D. Tugas dan Fungsi Layanan Fisioterapi.....................................................
8
BAB II TINJAUAN MATERI PELATIHAN.............................................................
9
A. Tujuan Aktualisasi....................................................................................
9
B. Mamfaat Aktalisasi...................................................................................
9
C. Nilai – Nilai Dasar Profesi ASN...............................................................
9
D. Kedudukan dan Peran ASN ................................................................ 10
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ............................................................. 12
A. Validasi Isu dan Kegiatan...................................................................... 13
B. Hubungan egiatan dengan Kedudukan dan Peran ASN ........................ 14
C. Rancangan Aktualisasi ...........................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah tenaga kesehatan .......................................................................... 7

Tabel 2.Luas bangunan RSUD.Wakai.................................................................. 8

Tabel 3. Nilai – Nilai Dasar Akuntabilitas .............................................................. 14

Tabel 4. Nilai – Nilai Dasar Nasionalisme ............................................................. 14

Tabel 5. Nilai – Nilai Dasar Etika Publik............................................................. 15

Tabel 6. Nilai – Nilai Dasar Komitmen Mutu ........................................................ 15

Tabel 7. Nilai – Nilai Dasar Anti Korupsi ............................................................. 15

Tabel 8. Rencana Kegiatan ...................................................................................... 27

Tabel 79 Jadwal Kegiatan ..................................................................................... 39

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada diklat prajabatan golongan II angkatan VIII Kabupaten Tojo Una-Una


melalui Badan Kepegawaian Kabupaten Tojo Una -Una bekerjasama dengan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Sulawesi Tengah,
telah mealkuakn inovasi dalam penyelenggraan Diklat Prajabatan yang
memungkinkan peserta untuk mampu menginternalisasikan nilai – nilai dasar profesi
PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat
kerja/tugas, sehingga peserta merasakan mamfaatnya secara langsung,dengan
demikian nilai – nilai dasar profesi PNS tersebut terpantri kuat dalam dirinya. Melalui
pembaharuan Diklat prajabatan ini diharapkan dapat menghasilkan PNS yang
profesional, yang dewasa ini sangat dibutuhkan untuk mengolah segala pra kondisi
dan sumber daya pembangunan yang ada, sehingga dapat mempercepat peningkatan
daya bangsa.

Oleh sebab itu sebagai peserta diklat yang terbentuk dalam diklat pola baru ini,
maka perlulah membuat laporan aktualisasi yang sesuai dengan tempat tugas masing –
masing peserta diklat. Dalam hal ini penulis melakukan aktualisasi pelayanan di
bidang kesehatan yang erat kaitannya dengan Manajemen pelayanan
fisioterapi,dimana penulis bertugas sebagai fisioterapis di RSUD.Wakai.

Seiring dengan semakin meningkatnya permintaan layanan kesehatan di


masyarakat maka semakin banyak pula layanan kesehatan yang disediakan pihak
layanan kesehatan sehingga masyarakat mampu mendapatkan layanan secara
maksimal. Akan tetapi, pelayanan tersebut bisa terlaksana jika fungsi manajemen bisa
dilaksanakan dengan baik. Manajemen pelayanan disini adalah penerapan manajemen
umum dalam system pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek
atau sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan masyarakat sedangkan
sistem adalah suatu kesatuan yang utuh, terpadu yang terdiri dari berbagai elemen
(sub sistem) yang saling berhubungan di dalam suatu proses atau struktur dalam upaya
menghasilkan sesuatu atau mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh sebab itu, kalau
berbicara system pelayanan kesehatan adalah struktur atau gabungan dari sub system
di dalam suatu unit atau di dalam suatu proses untuk mengupayakan pelayanan
7
kesehatan masyarakat baik preventif, kuratif, promotif maupun rehabilitatif. Sehingga
sitem pelayanan kesehatan ini dapat berbentuk puskesmas, rumah sakit, balai
kesehatan masyarakat dan unit-unit atau organisasi-organisasi lain yang
mengupayakan peningkatan kesehatan.

Fisioterapi adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang ditunjukan kepada


individu dan/atau kelompok untuk mengembangkan,memelihara dan memulihkan
gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentan kehidupan dengan menggunakan penanganan
secara manual,peningkatan gerak, peralatan (Physics, elektroterapeutis dan mekanis),
pelatihan fungsi dan komunikasi.

Standar Pelayanan Fisioterapi adalah pedoman yang diikuti oleh fisioterapis


dalam melakukan pelayanan fisioterapi. Pengaturan standar pelyanan fisioterapi
bertujuan memberikan acuan bagi penyelenggaraan pelayanan Fisioterapi yang
bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan memberikan acuan dalam pengembangan
pelayanan Fisioterapi di fasilitas pelayanan kesehatan, Memberikan perlindungan dan
kepastian hukum bagi Fisioterapis dalam menyelenggarakan pelayanan fisioterapi dan
melindungi pasien/klien sebagai penerima pelayanan fisioterapi.

Manajemen pelayanan fisioterapi adalah pedoman yang diikuti oleh


fisioterapis dalam melakukan pelayanan fisioterapi. Pengaturan standar pelyanan
fisioterapi bertujuan memberikan acuan bagi penyelenggaraan pelayanan Fisioterapi
yang bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan memberikan acuan dalam
pengembangan pelayanan Fisioterapi di fasilitas pelayanan kesehatan yang berfungsi
dalam pengorganisasian, penggerak pelaksana, pengawasan dan pengendalian.
Dimana fungsi ini memegang peranan yang sangat strategis dalam keberhasilan upaya
kesehatan di RS.

Kurang maksimalnya layanan fisioterapi di RSUD.Wakai disebabkan kerena


kurangnya perencaan dan pengorganisasian dalam menjalankan bentuk pelayanan
yang disediakan Instalasi Rehab Medik, sehingga pelayanan fisioterapi di
RSUD.Wakai belum terlaksana secara maksimal kerena belum ada pedoman
pelayanan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang menjadi acuan dalam
pelaksanaan layanan.

Berdasarkan permasalah yang telah diuraikan ,untuk mewujudkan pelayanan


fisioterapi yang berkualitas dan profesional, seorang fisioterapis sebagai ASN perlu
8
mengacu pada manajemen pelayanan fisioterapi dalam meningkatkan kualitas hidup.
Dengan terbentuknya manajemen fisioterapi yang sesuai standar akan memudahkan
perencanaan, organisasi, pengarahan, koordinasi pada pelayanan fisioterapi yang
mempunyai nilai – nilai dasar, nilai- nilai dasar tersebut dikenal dengan akronim
”ANEKA” yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,Komitmen Mutu, Anti
Korupsi

B. GAMBARAN SINGKAT RSUD.WAKAI

1. Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Wakai.


Pemerintah Daerah Kabupaten Tojo Una Una berdasarkan PERDA No. 10 Tahun
2008 mengatur tentang Organisasi dan tata kerja Dinas Kesehatan, yang merupakan
penjabaran dari PP No. 41 tahun 2008. Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab
Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una – Una dibawah kepemimpinan dr. Abd.
Rahman DM., MARS mengupayakan optimalisasi pelayanan ke daerah Kepulauan
dengan membangun sebuah Rumah Sakit Umum Daerah Wakai yang terletak di Desa
Wakai, Kecamatan Una – Una. Diawali dengan Keputusan Bupati Tojo Una – Una
Nomor 188.45/108.a/ADPUM Tanggal 20 April 2009 tentang Penetapan Tanah/Lokasi
untuk pembangunan Rumah Sakit Umum Wakai yang terletak di Desa Wakai
Kecamatan Una – Una dengan luas tanah 30.500 m² (Tiga Puluh Ribu Lima Ratus
Meter Persegi) dan sekarang berdiri bangunan Rumah Sakit seluas 3.380,77 m².
Lokasi RSUD Wakai berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Tanah/Lokasi Ahmad Dg. Patata

Sebelah Timur : Sungai

Sebelah Selatan : Tanah/Lokasi M. Badarudin, Hasan Pogo, Dade,

Jamaludin dan Kasim

Sebelah Barat : Jalan Raya

Berdasarkan Keputusan Bupati Tojo Una – Una Nomor 188.45 Tahun 2014
tentang pemberian izin operasional pada Rumah Sakit Umum Daerah Wakai maka
RSUD Wakai mulai beroprasi pada bulan September Tahun 2014.
2. Struktur Organisasi Rumah Sakit
Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una – Una
Nomor 445/150.02/Dinkes pada tanggal 22 September 2014 tentang Organisasi dan

9
Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Wakai Kabupaten Tojo Una – Una sebagai
berikut :
a. Direktur
b. Kepala Tata Usaha Membawahi :
1) Sub. Bagian Perencanaan dan Program
2) Sub. Bagian Keuangan dan Asset
3) Sub. Bagian Kepegawaian dan Umum
c. Seksi Pelayanan Medis
d. Seksi Keperawatan
e. Komite Medik
f. Jabatan Fungsional
g. Instalasi terdiri dari :
1) Instalasi Rawat Inap (Perawatan Umum & Perawatan Persalinan)
2) Instalasi Bedah
3) Instalasi Radiologi
4) Instalasi Gawat Darurat
5) Laboratorium
6) Farmasi
7) Instalasi Rawat Jalan (Poli Umum, Gigi, Bedah, Anak, Penyakit Dalam dan
Kebidanan)
3. Keadaan Ketenagaan

Sumber Daya Manusia Kesehatan di RSUD Wakai masih kurang, pada awal
beroperasi RSUD sudah terdapat beberapa jenis tenaga kesehatan dan non kesehatan
dilihat pada table I di bawah ini yaitu :

Tabel 1. Jumlah Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan


Rumah Sakit Umum Daerah Wakai Tahun 2014

No Ketenagaan Jumlah (Orang)


1 Dokter Ahli 2
a. Ahli Penyakit Dalam 1
b. Ahli Penyakit Bedah 1
2 Dokter Umum 2
3 Perawat 18
4 Bidan 14
5 Tenaga Farmasi 2
6 Analis Kesehatan 1
7 Radiografer 1
8 Staf Administrasi 2
9 Operator Komputer 1
10 Satpam 1
11 Cleaning Service 3
12 Tukang Masak 2
Jumlah Tenaga Kesehatan 40
10
Jumlah Tenaga Non Kesehatan 9
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Tojo Una – Una, Tahun 2014

4. Sarana Prasarana
Bangunan RSUD Wakai didirikan di tanah berukuran 30.500 m² dengan luas
bangunan 3.380,77 m², rinciannya dapat dilihat pada table III.2 di bawah ini :

Tabel 2 . Jumlah Luas Gedung/Ruangan dan Sarana Pendukung


Rumah Sakit Umum Daerah Wakai Tahun 2014

No FASILITAS/RUANGAN LUAS ( P X L)
1 Gedung Poli Klinik dan Kantor
Luas Lantai I 35,00 m x 17,35 m = 607,25 m²
Luas Lantai II 35,00 m x 17,70 m = 619,50 m²
Bangunan Teras (Entrance) 7,00 m x 4,00 m = 28,00 m²
Jumlah 1.254,75 m²
2 Instalasi Gawat Darurat
Luas Lantai I 21,50 m x 11,53 m = 247,90 m²
Bangunan Teras (Entrance) 4,00 m x 3,50 m = 14,00 m²
Jumlah 261,90 m²
3 Instalasi Radiologi
Luas Lantai I 16,50 m x 11,00 m = 181,50 m²
Bangunan Teras (Entrance) 3,00 m x 2,50 m = 7,50 m²
Jumlah 189,00 m²
4 Instalasi Patologi Klinik
Luas Lantai I 19,00 m x 10,79 m = 205,01 m²
Bangunan Teras (Entrance) 6,00 m x 4,75 m = 28,50 m²
Jumlah 233,51 m²
5 Instalasi Farmasi
Luas Lantai I 14,00 m x 11,14 m = 155,96 m²
Bangunan Teras (Entrance) 8,00 m x 3,50 m = 28,00 m²
Jumlah 183,96 m²
6 Instalasi Bedah
Luas Lantai I 28,85 m x 13,00 m = 375,05 m²
Bangunan Teras (Entrance) 20,00 m x 1,75 m = 35,00 m²
Jumlah 410,05 m²
Instalasi Kebidanan dan
7
Kandungan
Luas Lantai I 25,00 m x 11,17 m = 279,25 m²
Bangunan Teras (Entrance) 9,75 m x 5,00 m = 48,75 m²
Jumlah 328,00 m²
8 Instalasi Perawatan
Luas Lantai I 30,00 m x 16,82 m = 504,60 m²
Bangunan Teras (Entrance) 5,00 m x 3,00 m = 15,00 m²
Jumlah 519,60 m²
Total Luas Bangunan 3.380,77 m²
11
9 Air PDAM
10 Listrik PLN 50 KVA
Genset 50 KVA
Standar
11
Alat Kesehatan (Terlampir)
Sumber : Dinas Kesehatan dan Dinas Pekerjaan Umum Kab. Tojo Una – Una, Tahun 2014

C. VISI MISI RSUD.WAKAI

1. Visi

Adapun Visi Rumah Sakit Umum Daerah Wakai Kabupaten Tojo Una – Una
yaitu “Menjadi Pusat Rujukan Pasien rawat inap Kepulauan”

2. Misi

Untuk mencapai visi tersebut dibuatlah misi sebagai berikut :

a. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang profesional

b. Menjamin Terlayaninya Pasien rmasyarakat Miskin

c. Menjamin Ketersediaan sumberdaya kesehatan.

d. Menciptakan pengelolaan administrasi dan keuangan yang baik.

3. Motto

Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada pasien rawat inap perlu


didukung lingkungan kerja yang baik oleh karena itu diperlukan motto dalam
pelayanan di RSUD Wakai yaitu “Ramah & Peduli (Friendly and Caring
Hospital)”.

D. TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN FISIOTERAPI

1. Uraian tugas umum:

Melaksanakan tugas di bagian fisioterapi sesuai dengan jadwal yang di


tetapkan di instalasi fisioterapi.

2. Tugas pokok:

a. Bekerja dari pukul 08.00 s/d 16.00 WIB,kecuali sabtu pukul 14.00 WIB
b. Mendahulukan pelayanan kepada pasien rawat jalan

12
c. Melakukan pelayanan fisioterapi kepada pasien rawat inap jika pasien
tersebut tidak memungkinkan dilakukan di ruangan fisioterapi sesuai dengan
kebutuhan alat yang di perlukan.
d. Mengajukan kepada pasien untuk datang kembali untuk fisioterapi ulang
e. Mendokumentasikan status pasien di buku laporan fisioterapi maupun di
status rekam medik
f. Mengisi lembar cas register fisioterapi
g. Merawat dan menjaga keberadaan inventaris fisioterapi
h. Merawat dan menjaga kebersihan ,kenyamanan ruangan fisioterapi.

3. Uraian Tugas

Sebelum memberikan pelayanan kepada pasien baik di poli fisioterapi


maupun di ruangan meliputi:

1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
3. Menegakan diagnosa fisioterapi
4. Melaksanakan tindakan fisioterapi sesuai dengan masalah pasien tersebut
5. Memberikan saran dan anjuran pada pasien / keluarga untuk dilakukan di
rumah
6. Mengadakan evaluasi dan fllow up kepada pasien untuk menanganan terapi
selajutnya.

13
BAB II

TINJAUAN MATERI PELATIHAN

A. TUJUAN AKTUALISASI

Adapun tujuan dilaksanakannya Rancangan Aktualisasi ini, selain sebagai salah satu
persyaratan kelulusan bagi peserta Pelatihan Dasar CPNS gelombang II, juga
bertujuan :

a. Memudahkan perencanaan, organisasi, pengarahan, koordinasi pada pelayanan


fisioterapi
b. Melatih diri dan mengaplikasikan nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil
pada kegiatan Aktualisasi dalam kehidupan sehari-hari.
B. MAMFAAT AKTUALISASI

Adapun mamfaat dilaksanakannya Rancangan Aktualisasi ini adalah sebagai berikut:

a. Sebagai Peserta Pelatihan Dasar, selain syarat untuk kelulusan juga


mempermudah pengorganisasian pelayanan fisioterapi di RSUD.Wakai

b. Dengan adanya standar pelayanan fisioterapi akan memudahkan perencanaan


layanan fisioterapi di di RSUD.Wakai

c. Meningkatkan mutu pelayanan fisioterapi

d. Mengembangkan pelayanan fisioterapi yang efisien dan efektif

C. NILAI – NILAI DASAR ASN

Penerapan Nilai – Nilai Dasar Akuntabilitas antara lain:

Tabel 3. Nilai – Nilai Dasar Akuntabilitas

No. Nilai -Nilai Penerapan


1. Tanggung Jawab Menyelesaikan pekerjaan dan tuas – tugas secara tuntas dan
denan hasil terbaik serta mampu mempertanggungjawababkan
2. Kejelasan Target Melakukan perencanaan atas dasar apa yang perlu diakukan
untuk mencapai tujuan denan melalui identifikasi program atas
kebijakan yang peru dilakukan, siapa yan bertangungjawab,
14
kapan akan dilaksanakan dan biaya yan dibutuhkan.
3. Partisiptatif Ikut terlibat secara mental dan emosi kepada pencapaian
tujuan dan ikut bertangung jawab di dalamnya.

Penerapan Nilai – Nilai Dasar Etika Publik antara lain:

Tabel 4. Nilai – Nilai Dasar Etika Publik

No. Nilai -Nilai Penerapan


1. Terbuka Siap menerima masukan dari orang lain
2. Sopan Saling menghargai dan berkomunikasi yan baik

Penerapan Nilai – Nilai Dasar Komitmen Mutu antara lain:

Tabel 5. Nilai – Nilai Dasar Komitmen Mutu

No. Nilai -Nilai Penerapan


1. Efektif 1. Mencapai target

2. Berhasil guna
2. Orientasi Mutu Melakukan perbaikan berkelanjutan

Penerapan Nilai – Nilai Dasar Anti Korupsi antara lain:

Tabel 6. Nilai – Nilai Dasar Anti Korupsi

No. Nilai -Nilai Penerapan


1. Mandiri Tidak bergantung pada orang lain dalam melaksanaka tugas
pokok dan tanggun jawab
2. Kerja keras 1. Memiliki kemampuan dan kemauan bekerja sesuai aturan

2. Memiliki ketekunan dalam bekerja untuk mendapatkan


hasil terbaik
3. Sederhana 1. Efisien dalam menunggunakan sumber daya untuk
mendapatkan hasil terbaik

2. Mensyukuri apapun hasil yang dicapai setelah melakukan


15
upaya maksimal

D. KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

Adapun peran dan kedudukan Manajemen ASN antara lain:

1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN


yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik


yang professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang - undangan
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan public dengan
tujuan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk professional dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat
2. Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau

sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui sistem, prosedur dan
metode tertentu dalam usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan
haknya. Tujuan pelayanan publik adalah mempersiapkan pelayanan publik tersebut
yang dikehendaki atau dibutuhkan oleh publik, dan bagaimana menyatakan dengan
tepat kepada publik mengenai pilihannya dan cara mengaksesnya yang
direnecanakan dan disediakan oleh pemerintah.

Pelayanan publik yang profesional artinya pelayanan publik yang dicirikan oleh
adanya akuntabilitas dan responsibilitas dari pemberi layanan yang memiliki ciri

16
tanggng jawab,adil, netral, trasparan, kejelasan target, orientasi mutu, partisipatif
dan konsisten.

3. Whole of Goverment (WoG)

Whole of Goverment (WoG) adalah sebuah pendekatan yang mengintegrasikan


upaya kolaboratif dari instansi pemerintah untuk menjadi kesatuan menuju tujuan
bersama, juga dikenal sebagai kolaborasi, kerjasama antar instansi, aktor pelayanan
dalam menyelesaikan suatu masalah pelayanan.

Dengan kata lain, WoG menekankan pelayanan yang terintegrasi sehingga


prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan dalam melayani permintaan masyarakat
dapat selesaikan dengan waktu yang singkat. WoG dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah instansi yang terkait
dengan urusan-urusan relevan.

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

1. VALIDASI ISU DAN KEGIATAN

17
Dalam melakukan perancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi
isu yang muncul pada instansi kerja penulis. Isu yang dapat penulis identifikasi pada
RSUD.Wakai berasal dari hasil observasi dan pengalaman penulis selama 4 bulan
melaksanakan tugas. Isu yang penulis kemukakan diatas diidentifikasikan dengan
berdasarkan prinsip ASN yaitu manajemen ASN, pelayanan publik, Whole of
Government (WoG). Langkah selanjutnya adalah penulis mengkonsultasikan isu yang
telah teridentifikasi kepada rekan CPNS, Atasan, Coach dan Mentor untuk kemudian
dapat di analisis secara mendalam sehingga terpilihlah sebuah isu yang diangkat.
1. ISU

Berdasarkan alur tersebut, maka didapatkanlah isu aktual yang telah


diidentifikasi dan terkategorisasi dengan prinsip ASN yaitu Manajemen pelayanan
fisioterapi RSUD.Wakai yang belum sesuai standar Pelayanan

Selanjutnya menetapkan isu yang telah diidentifikasi menggunakan matriks


diagnostik pemilihan kriteria isu.

Tabel 7. Analisis Isu menggunakan Metode Matriks Diagnostik Isu

Jenis ISU A P K L Nilai PRIORITAS


- Kurangnya jumlah SDM dan tenaga ahli
3 3 2 2 10 III
- Tidak adanya DPJ Rehab Medik yang
menaungi layanan 1 2 2 2 7 IV

- Belum adanya Pedoman


pengorganisasian, Pedoman Pelayanan
dan Panduan Pelayanan, Standar 4 4 3 4 15√ I
Prosedur Operasional (SPO) layanan
fisioterapi

- Belum adanya kerjasama administrasi


4 3 3 3 13 II
layanan fisioterapi dengan BPJS

Skor:
5 = Sangat A/P/K/L

18
4 = Baik A/P/K/L
3 = Cukup A/P/K/L
2 = Kurang A/P/K/L
1 = Tidak A/P/K/L

Dari hasil analisis isu menggunakan metode Matriks Diagnostik Isu, maka
ditemukan isu atau masalah prioritas dengan peringkat paling tinggi yaitu “Belum adanya
Pedoman pengorganisasian, Pedoman Pelayanan dan Panduan Pelayanan, Standar
Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi di RSUD.Wakai” dengan skor tertinggi
15. Hal ini merupakan isu aktual prioritas di Instalasi Fisioterapi di RSUD.Wakai.

2. RENCANA KEGIATAN

Setelah di dapatkan isu masalah berupa “Belum adanya Pedoman pengorganisasian,


Pedoman Pelayanan dan Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO)
layanan fisioterapi di RSUD.Wakai” , maka dilakukan pengkajian terkait tindakan kegiatan
yang akan diakukan antara lain :

a. Tahap Persiapan

1) Berkoordinasi dengan Pimpinan dan Atasan Langsung

2) Mengkaji peraturan dalam pembuatan Pedoman pengorganisasian, Pedoman


Pelayanan dan Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO)
layanan fisioterapi

3) Pembuatan Draft Kegiatan pembuatan Pedoman pengorganisasian, Pedoman


Pelayanan dan Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO)
layanan fisioterapi

4) Rapat perencaan pembuatan Pedoman pengorganisasian, Pedoman Pelayanan dan


Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi

b. Tahap Pelaksanaan

1) Penyusunan mekanisme Pedoman pengorganisasian, Pedoman Pelayanan dan


Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi

19
2) Penyusunan mekanisme Standar Prosedur Operasioanal (SOP) Pelayanan
fisioterapi

3) Sosiaisasi Kegiatan pelayan fisioterapi

c. Tahap Akhir

Evaluasi Kegiatan

2. HUBUNGAN KEGIATAN DAN KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

Dalam pelaksanaan kegiatan ini terdapat hubungan antara kegiatan yang akan
diaksanakan dengan keddkan dan peran ASN diantaranya:

a) Berkoordinasi dengan Pimpinan dan Atasan Langsung

Adanya koordinasi dengan pimpinan merupakan peran ASN terkait Whole of


Goverment (WoG). Dimana dengan adanya koordinasi antara pihak yang memberikan
wewenang akan memberikan, akan memberikan kemdahan akses dalam penerapan
kegiatan kedepannya.

b) Mengkaji peraturan dalam pembuatan Pedoman pengorganisasian, Pedoman


Pelayanan dan Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan
fisioterapi

c) Pengkajian peraturan pembuatan Pedoman pengorganisasian, Pedoman Pelayanan dan


Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi
merupakan peran dari manajemen ASN yang bertujuan dalam mencapai tujuan
pembuatan pedoman pelayanan dan SOP dengan benar, mengatur aturan dalam
pelaksanaan layanan fisioterapi, mengatur pelayanan fisioterapi sejalan dengan tujan
yang ingin dicapai serta memperkeci kemungkinan terjadinya kesalahan dalam
pelayanan.

d) Pembuatan Draft Kegiatan pembuatan Pedoman pengorganisasian, Pedoman


Pelayanan dan Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan
fisioterapi Pembuatan rencana kegiatan Pedoman pengorganisasian, Pedoman
Pelayanan dan Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan
fisioterapi merupakan bagian dari manajemen ASN. Dikarenakan mencakup

20
perumusan daam menyusun bagian – bagian dasar dalam melaksanakan pelayanan
fisioterapi sehingga dapat lebih terarah

e) Rapat perencaan pembuatan Pedoman pengorganisasian, Pedoman Pelayanan dan


Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi Rapat
perencanaan kegiatan merupakan bagian dari manajemen ASN kerena mencakup
penjabaran kegiatan oleh pihak terkait atau berwenang. Mempresentasikan setiap
kegiatan yang akan dilakukan demi teraksananya kegiatan. Rapat disini diadakan oleh
instalasi fisioterapi dengan pihak managemen rumah sakit.

f) Penyusunan mekanisme Pedoman pengorganisasian, Pedoman Pelayanan dan


Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi

Penyusunan mekanisme Pedoman pengorganisasian, Pedoman Pelayanan dan


Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi
merupakan bagian dari manajemen ASN kerena mencakup bagaimana pelaksanaan
pembuatan Pedoman pengorganisasian, Pedoman Pelayanan dan Panduan Pelayanan,
Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi kedepannya.

g) Sosialisasi Kegiatan pelayan fisioterapi

Sosialisasi Kegiatan ini merupakan bagian dari bentuk pelayanan publik. Dimana
kegiatan ini mencakup penyebaran informasi terkait diberlakukannya Pedoman
pengorganisasian, Pedoman Pelayanan dan Panduan Pelayanan, Standar Prosedur
Operasional (SPO) layanan fisioterapi ke seluruh layanan di RSUD. Wakai daam
bentuk Banner dan lefleat yang akan memberikan pengetahuan masyarakat terkait
pelayanan Fisioterapi

21
h) Evaluasi Kegiatan

Kegiatan Evaluasi Kegiatan pelaksanaan pembuatan Pedoman pengorganisasian, Pedoman Pelayanan dan Panduan Pelayanan, Standar
Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi merupakan bentuk pelayan publik dikarenakan merupakan kegiatan bentuk evaluasi
tingkat pemahaman pasien terkait alur pelayanan.

3. RANCANGAN AKTUALISASI

Tabel 8. Rencana Kegiatan

Keterkaitan Kontribusi Terhadap


Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan Substansi Mata Visi-Misi
Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Berkoordinasi 1. Melakukan koordinasi 1. Adanya persetujuan dan Koordinasi dilakukan Koordinasi dan Berkoordinasi dengan
1. dengan Pimpinan dengan Direktur arahan dari pimpinan dan dengan pimpinan dan Konsultasi merupakan Pimpinan dan
dan Atasan RSUD.Wakai atasan langsung; atasan langsung dengan kegiatan awal yang Penanggung jawab
Langsung 2. Melakukan koordinasi 2. Adanya persetujuan dan menggunakan dilakukan agar mencapai pelayanan akan
internal analisis arahan yang diberikan Komunikasi yang Baik hasil terbaik dari sebuah menciptakan
kebutuhan dan masalah oleh pimpinan; dan Sopan koordinasi pekerjaan, koordinasi komunikasi yang baik
serta menyampaikan 3. Catatan hasil koordinasi bertujuan untuk akan menunjang misi dan kegiatan yang
gagasan dengan menggali kebutuhan dan organisasi yaitu dilakukan dapat
pimpinan dan atasan masalah yang terjadi Memberikan Pelayanan dipertanggung
langsung; dengan Jelas dan Kesehatan yang jawabkan pada
3. Mencatat hasil Bertanggung Jawab serta pimpinan sehingga
22
koordinasi mengedepankan Profesional akan menguatkan nilai
Musyawarah hingga organisasi yaitu
menghasilkan sebuah Akuntabel dan Sopan
sistem yang bisa dan PROFESIONAL
dipertanggungjawabkan
dengan mencatat hasil
koordinasi dengan
cermat dan teliti yang
terdapat dalam nilai
Etika Publik dalam
bentuk terbuka, sopan,
dan hormat serta
Nasionalisme
2. Mengkaji peraturan 1. Mencari informasi 1. Adanya peraturan Pengkajian peraturan Proses pencarian dan Pencarian dan
dalam pembuatan terkait peraturan perundang – undangan perundang – undangan pemilahan informasi pemilahan informasi
Pedoman Perundang-undangan terkait pelayanan terkait pelayanan terkait peraturan yang terkait peraturan akan
pengorganisasian, pelayanan fisioterapi fisioterapi menggunakan mengatur layanan mencegah tenaga
2. Catatan hasil peraturan
Pedoman 2. Memilah peraturan media elektronik fisioterapi merupakan kesehatan lalai dalam
yang menyangkut
Pelayanan dan yang terkait pelayanan sehingga data yang kegiatan yang dilakukan melaksanakan tugas
Panduan fisioterapi peraturan layanan didapatkan terpercaya. untuk meminimalisirkan pokoknya yaitu
Pelayanan, Standar Pengkajian ini juga kesalahan yang terjadi menjadi pelayanan
fisioterapi
Prosedur menjelaskan adanya dalam pelayanan akan publik yang
23
Operasional (SPO) landasan hukum yang menunjang misi profesional sehingga
layanan fisioterapi mengatur pelayanan organisasi yaitu akan menguatkan nilai
fisioterapi. Adapun nilai Memberikan Pelayanan organisasi yaitu
– nilai yang didapatkan Kesehatan yang Akuntabel,
berupa Anti Korupsi Profesional Terpercaya dan Adil
dalam hal disiplin dan
kerja keras dan Etika
Publik berupa
transparansi

3. Pembuatan Draft 1. Membuat pokok 1. Catatan draft pedoman Pembuatan draft dalam Pembuatan draft dalam Pembuatan draft
Kegiatan bahasan dalam pengorganisasian pelaksanaan pembuatan pelaksanaan pembuatan dalam pelaksanaan
pembuatan pembuatan pedoman fisioterapi pedoman pelayanan, pedoman pelayanan, pembuatan pedoman
Pedoman pengorganisasian 2. Catatan draft pedoman Panduan Pelayanan, SOP Panduan Pelayanan, SOP pelayanan, Panduan
pengorganisasian, fisioterapi pelayanan fisioterapi layanan fisioterapi layanan fisioterapi Pelayanan, SOP
Pedoman 2. Membuat pokok 3. Catatan draft panduan didasarkan atas masukan dilaksanakan agar layanan fisioterapi
Pelayanan dan bahasan dalam pelayanan fisioterapi dan pendapat dari terciptanya administrasi dilaksanakan agar
Panduan pembuatan pedoman 4. Catatan draft SOP berbagai pihak terkait yang baik dalam terstrukturnya
Pelayanan, Standar pelayanan fisioterapi pelayanan fisioterapi dengan menggunaan pelaksaan kegiatan akan pembuatan pedoman
Prosedur 3. Membuat pokok 5. Catatan Uraian tugas komunikasi yang baik menunjang misi dalam pelayanan
Operasional (SPO) bahasan dalam pokok fisioterapi dengan tujuan target organisasi yaitu fisioterapi sehingga
layanan fisioterapi pembuatan panduan 6. Catatan Alur Pelayanan kegiatan bisa terlaksana Menciptakan sistem dapat mencapai tujuan
24
pelayanan fisioterapi Fisioterapi dengan tujuan perbaikan pengelolahan yang diinginkan
4. Membuat pokok pedoman yang administrasi dan sehingga akan
bahasan dalam berkelanjutan. Adapun keuangan yang baik menguatkan nilai
pembuatan SOP nilai – nilai yang organisasi yaitu
pelayanan fisioterapi didapatkan berupa adil Akuntabel, Peduli
5. Menentukan tugas dalam merencanakan serta Bertanggung
pokok petugas layanan kegiatan, serta jawab
fisioterapi partisipatif dalam
6. Menentukan alur mencapai tujuan
pelayanan fisioterapi kegiatan yang
terkandung dalam nilai
Akuntabilitas

4. Rapat perencaan 1. Melakukan koordinasi 1. Adanya persetujuan dan Dilaksanakannya Rapat Dilaksanakannya Rapat Dilaksanakannya
pembuatan dengan pimpinan dan arahan dari pimpinan dan perencaan pembuatan perencaan pembuatan Rapat perencaan
Pedoman atasan langsung atasan langsung; pedoman pelayanan, pedoman pelayanan, pembuatan pedoman
pengorganisasian, 2. Menyebar undangan 2. Undangan rapat dan Panduan Pelayanan, SOP Panduan Pelayanan, SOP pelayanan, Panduan
Pedoman kegiatan rapat dengan Absensi layanan fisioterapi layanan fisioterapi ini Pelayanan, SOP
Pelayanan dan pihak terkait 3 Materi rencana pembuatan dimaksudkan agar diharapkan dapat layanan fisioterapi
Panduan 3. Memaparkan rencana Pedoman bagian yang terkait meningkatkan sistem seain mengedapankan
Pelayanan, Standar Pedoman pengorganisasian, dalam pengadaan administrasi yang terarah komunikasi efetktif
Prosedur pengorganisasian, Pedoman Pelayanan dan pedoman ini bisa terlibat dan berorientasi pada dan mampu menerima
25
Operasional (SPO) Pedoman Pelayanan Panduan Pelayanan, langsung dalam tujuan dalam pelaksaan masukan dari
layanan fisioterapi dan Panduan Standar Prosedur pengambilan kebijakan kegiatan akan menunjang pemimpin dan pihak
Pelayanan, Standar Operasional (SPO) sehingga tujuan yang misi organisasi yaitu management sehingga
Prosedur Operasional layanan fisioterapi ingin di capai bisa Menciptakan sistem akan menguatkan nilai
(SPO) layanan 4. Notulen Rapat kegiatan terpenuhi. Adapun nilai pengelolahan organisasi yaitu
fisioterapi – nilai yang didapatkan administrasi dan Transparansi dan
4. Mencatat hasil rapat berupa Akuntabel keuangan yang baik Sopan
berupa nilai
Transparan, Konsisten
serta kejelasan target
serta Efektif dalam nilai
Komitmen Mutu
5. Penyusunan 1. Kegiatan konsultasi 1. Koordinasi dan arahana Kegiatan ini diawali Pelaksanaan kegiatan Mengkoordinasikan
mekanisme dengan mentor. serta saran dari mentor dengan berkonsultasi adalah salah satu bentuk dengan komponen
Pedoman 2. Penyusunan pedoman 2. Pedoman dan berkoordinasi kegiatan pelayanan terkait seperti
pengorganisasian, pengorganisasian pengorganisasian dengan mentor dengan fisioterapi yang dilakukan Direktur, Managemen
Pedoman fisioterapi Fisioterapi mengedepankan untuk melengkapi semua akan
Pelayanan dan 3. Penyusunan pedoman 3. Pedoman Pelayanan komunikasi yang ramah prosedur dalam rangka mempertimbangkan
Panduan pelayanan fisioterapi Fisioterapi dan sopan terlaksananya pelayanan segala komponen yang
Pelayanan, Standar 4. Penyusunan Panduan 4. Panduan Pelayanan mendeskripsikan target fisioterapi yang mumpuni akan
Prosedur pelayanan fisioterapi Fisioterapi kegiatan secara jelas. profesional akan menguatkan nilai
Operasional (SPO) 5. Penyusunan SOP 5. SOP Pelayanan Kemudian dianjutkan menunjang misi Profesional, Inovatif
26
layanan fisioterapi pelayanan fisioterapi Fisioterapi dengan penyusunan organisasi yaitu dan Kerja Keras
Pedoman pelayanan, Memberikan Pelayanan dalam Organisasi.
Panduan pelayanandan Kesehatan yang
SOP yang dilaksanakan Profesional
daam jangkawaktu yang
panjang dan penh
dengan tanggngjawab
serta berorientasi pada
tugas. Dalam
melaksanakan kegiatan
ini, saya akan
mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar ASN
yang telah dipelajari
yaitu Akuntabilitas
berupa Tanggung
jawab, Kejeasan
Target, Konsisten dan
Partisipatif berupa dan
Anti Korupsi dalam
nilai mandiri berupa
tidak tergantung dengan
27
orang lain dalam
melaksanakan tgas
pokonya, Kerja keras
sesuai dengan aturan
6. Sosialisasi 1. Kegiatan konsultasi 1. Koordinasi dan arahan Dalam pelaksanan Kegiatan ini bertujuan Pelaksanaan
Kegiatan pelayan dengan mentor. serta saran dari mentor sosialisasi dengan untuk mengenalkan sosialisasi ini
2. Pengadaan Banner
fisioterapi 2. Banner atau lefleat masyarakat, petugas masyarakat akan terlaksana dengan
atau lefleat alur
3. Foto kegiatan berkomnikasi dengan pentingnnya layanan hasil pemikiran dan
pelayanan
baik dan sopan sehingga fisioterapi dalam Tanggung Jawab
3. Pelaksanaan
tercipta pelayanan yang meningkatkan taraf hidup petugas dalam hal
sosialisasi kepada
terarah. Dalam seseorang akan menciptakan pelayana
pasien
melaksanakan kegiatan menunjang misi fisioterapi yang
ini, saya akan organisasi yaitu Profesional yang akan
mengaktualisasikan Memberikan Pelayanan menguatkan nilai
nilai-nilai dasar ASN Kesehatan yang Mandiri
yang telah dipelajari Profesional
yaitu Sederhana dalam
melaksanakan kegiatan
sesuai dengan nilai Anti
Korupsi dan Komiten
mutu berupa efisien
7. Evaluasi Kegiatan 1. Pengecekan kembali 1. Perbaikan Pedoman Dalam pelaksaan Kegiatan ini bertujuan Pelaksanaan evalasi

28
Pedoman pengorganisasian, evaluasi kegiatan untuk mengetahui tingkat kegiatan ini
pengorganisasian, Pedoman Pelayanan pembuatan Pedoman pemahaman petugas dan dilaksanakan untuk
Pedoman Pelayanan dan Panduan pengorganisasian, masyarakat terkait tindak membant petgas dan
dan Panduan Pelayanan, Standar Pedoman Pelayanan alur pelayanan fisioterapi masyarakat terkait
Pelayanan, Standar Prosedur Operasional dan Panduan akan menunjang misi peningkatan layanan
Prosedur Operasional (SPO) layanan Pelayanan, Standar organisasi yaitu fisioterapi dan
(SPO) layanan fisioterapi Prosedur Operasional Memberikan Pelayanan menciptakan pelayana
2. Form pemahaman alur
fisioterapi (SPO) layanan Kesehatan yang fisioterapi yang
2. Tingkat pemahaman pelayanan fisioterapi
fisioterapi dan Profesional Profesional dan
alur pelayanan
pemahaman petugas Akuntabel
fisioterapi
kesehatan dan
masyarakat
memberikan nilai
Etika Publik berupa,
transparansi dan
Komitmen mutu
berapa efektif dan
orientasi publik

29
Tabel 9. Jadwal Kegiatan

Tahun 2019
No Nama Kegiatan Agustus September
Minggu Minggu
II III IV I II
1 Berkoordinasi dengan Pimpinan dan Atasan Langsung
2 Mengkaji peraturan dalam pembuatan pedoman pelayanan, Panduan
Pelayanan, SOP layanan fisioterapi
3 Pembuatan Draft Kegiatan pembuatan pedoman pelayanan, Panduan
Pelayanan, SOP layanan fisioterapi
4 Rapat perencaan pembuatan pedoman pelayanan, Panduan Pelayanan,
UJIAN LAPORAN
SOP layanan fisioterapi
AKTUALISASI
5 Penyusunan mekanisme pedoman pelayanan, Panduan Pelayanan,
SOP layanan fisioterapi
6 Sosiaisasi Kegiatan pelayan fisioterapi
7
Evaluasi Kegiatan
8 Pembuatan laporan hasil

30
BAB IV

REALISASI AKTUALISASI

A. Penerapan Nilai -Nilai Dasar ASN

1. Berkoordinasi dengan Pimpinan dan Atasan Langsung

a. Deskripsi Kegiatan

Melakukan koordinasi dengan pimpinan dan atasan langsung merupakan


kegiatan awal dalam melaksanakan pembuatan pedoman pelayanan
fisioterapi di RSUD. Wakai. Koordinasi dengan atasan tau pimpinan
langsung di sini yaitu penyampaian gagasan atau ide kegiatan yang akan
dilaksanakan kepada direktur dan Kasie pelayanan. Kegiatan ini dilakukan
untuk meningkatkan koordinasi staff atau pegawai fisioterapi dengan
atasan sehingga pelayanan fisioterapi dapat terlaksana dengan maksimal.
Adapun kegiatan ini berupa :

1) Melakukan koordinasi dengan Direktur RSUD.Wakai

Kegiatan ini dilakukan untuk menjalin hubungan terkait peningkatan


pelayanan fisioterapi. Kegaiatan ini mencakup pemaparan gagasan dan
ide serta mutu pelayanan fisioterapi yang disetujui oleh Direktur
RSUD. Wakai

2) Melakukan koordinasi internal terkait analisis kebutuhan dan masalah


serta menyampaikan gagasan dengan pimpinan dan atasan langsung

Kegiatan ini terkait pemaparan gagasan aktualisasi, tujuan yang ingin


di capai, kebutuhan yang akan digunaan dalam pelaksanaan kegiatan
serta tahap pelaksaan kegiatan kedepannya yang disetujui oleh Kasie
Pelayanan RSUD. Wakai

3) Mencatat hasil koordinasi

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mencatat semua hasil kegiatan


koordinasi dengan atasan serta tahapan kegiatan , anggaran serta
kebutuhan kegiatan. Dalam pencatatan hasil kegiatan terdapat pihak
yang melakasnakan dan pihak yang menyetujui rencana kegiatan ini.

31
b. Penerapan Nilai – Nilai Dasar ASN

Dalam melaksanakan kegiatan ini, berupa melakukan koordinasi dengan


pimpinan yaitu direkturdan kasie pelayanan dilakukan dengan
menggunakan komunikasi yang baik dan sopan koordinasi bertujuan untuk
menggali kebutuhan dan masalah yang terjadi dengan jelas dan
bertanggung Jawab serta mengedepankan musyawarah hingga
menghasilkan sebuah sistem yang bisa dipertanggungjawabkan dengan
mencatat hasil koordinasi dengan cermat dan teliti yang terdapat dalam
nilai Etika Publik dalam bentuk terbuka, sopan, dan hormat serta
Nasionalisme dalam bentuk kemanusian dengan menghormati sesama
dan membina hubungan baik dengan atasan

2. Mengkaji peraturan dalam pembuatan Pedoman pengorganisasian, Pedoman


Pelayanan dan Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO)
layanan fisioterapi

a. Deskripsi Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan untuk meningatkan kekuatan hukum terkait


pelayanan kesehatan yang dilakukan di rumah sakit, sehingga semua
bentuk pelayanan yang di berikan kepada pasien ataupun sebaliknya
memiliki dasar dan nilai hukum yang akan melindungi pelayanan
fisioterapi. Adapun tahapan kegiatannya antara lain :

1) Mencari informasi terkait peraturan Perundang-undangan pelayanan


fisioterapi yang mengatur bentuk pelayanan fisioterapi, akan tetapi
semakin berkembangnya bentuk pelayanan ini peraturan yang mengikat
nya juga semakin berubah – ubah danterus di perbaharui diantaranya

Ada berbagai macam peraturan perundang – undangang terkait


pelayanan fisioterapi diantaranya:

a) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 104/Menkes/Per/II/1999


tentang Rehabilitasi Medik

b) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1363/Menkes/SK/XII/2001


tentang Registrasi dan Ijin Praktek Fisioterapis

32
c) Keputusan Menteri Kesehatan nomor 517/Menkes/SK/VI/2008
tentang Standar Pelayanan Fisioterapi

d) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor


778/MENKES/SK/VIII/2008 Tentang Pedoman Pelayanan
Fisioterapi di Sarana Kesehatan

e) Keputusan Menteri Kesehatan nomor 378/Menkes/SK/IV/2008


tentang Pedoman Pelayanan Rehabilitasi Medik di Rumah Sakit

f) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2015 Tentang


Standar Pelayanan

2) Memilah peraturan yang terkait pelayanan fisioterapi

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2015 Tentang Standar


Pelayanan merupakan peraturan perundang – undangan yang mengatur
segala bentuk pelayanan fisioterapi yang sudah diperbaharui dan
melindungi tanaga kesehatan dan pasien.

b. Penerapan Nilai – Nilai Dasar ASN

Pengkajian peraturan perundang – undangan terkait pelayanan


fisioterapi menggunakan media elektronik sehingga data yang didapatkan
terpercaya. Pengkajian ini juga menjelaskan adanya landasan hukum yang
mengatur pelayanan fisioterapi. Adapun nilai – nilai yang didapatkan
berupa Anti Korupsi dalam hal disiplin dan kerja keras dan Etika
Publik berupa transparansi dalam melaksanakan kegiatan pelayanan di
rumah sakit.

3. Pembuatan Draft Kegiatan pembuatan pedoman Pengorganisasian,Pedoman


pelayanan, Panduan Pelayanan, SOP layanan fisioterapi

Rancangan pembuatan pedoman Pengorganisasian, Pedoman pelayanan,


Panduan Pelayanan, SOP layanan fisioterapi merupakan kegiatan mendaftar
Manajemen dan jenis pelayanan yang akan di berikan di pelayanan rumah
sakit.

a. Deskripsi Kegiatan

33
Adapun tahapan kegiatan pembuatan Pedoman Pengorganisasian, Pedoman
pelayanan, Panduan Pelayanan, SOP layanan fisioterapi antara lain :

1) Membuat pokok bahasan dalam pembuatan pedoman pengorganisasian


fisioterapi
Draft pedoman pengorganisasian fisioterapi merupakan pokok bahasan
terkait manajemen pengorganisasian di unit fisioterapi yang mencakup
sistem kerja unit dari pelayanan fisioterapi yang terdiri dari struktur
organisasi fisioterapi, Sumber Daya Manusia (SDM) dan sebagainya
2) Membuat pokok bahasan dalam pembuatan pedoman pelayanan fisioterapi
Draft pedoman pelayanan fisioterapi merupakan pokok bahasan terkait
manajemen pelayanan di unit fisioterapi yang mencakup mekanisme kerja
unit dari pelayanan fisioterapi yang terdiri dari alur pelayanan rawat jalan
dan rawat inap pasien fisioterapi, Evaluasi dan monitoring kegiatan dan
sebagainya
3) Membuat pokok bahasan dalam pembuatan panduan pelayanan fisioterapi
Draft panduan pelayanan fisioterapi merupakan pokok bahasan terkait
manajemen pelayanan di unit fisioterapi yang mencakup jenis – jenis
layanan serta bentuk assesment hingga intervensi fisioterapi
4) Membuat pokok bahasan dalam pembuatan SOP pelayanan fisioterapi
Draft SOP pelayanan fisioterapi merupakan pokok bahasan terkait uraian
rincian bentuk pelayanan fisioterapi yang mencakup tahapan, dosis dan
sebagainya
5) Menentukan tugas pokok petugas layanan fisioterapi
Tugas pokok seorang fisioterapis adalah memberikan layanan fisioterapi
kepada pasien yang mengalami gangguan gerak dan fungsi akibat
pertambahan usia atau penderita penyakit tertentu. Seorang fisioterapis
bertugas untuk memberikan pelayanan kepada pasien untuk memperbaiki
dan memelihara gerak pasien melalui terapi pengobatan. Selain itu tugas
lain dari seorang fisioterapis adalah memimpin, mengkoordinir dan
mengelolah segala bentuk pelayanan di unit fisioterapi
6) Menentukan alur pelayanan fisioterapi
Pengkajian alur pelayanan fisioterapi baik pasien rawat inap maupun rawat
jalan dilakukan untuk memudahkan pasien dalam administrasi. Pada tahap

34
ini, dilakukan pengkajian tahapan mekanisme pelayanan fisioterapi di RS.
Mulai pasien datang hingga pasien pulang.
b. Penerapan Nilai – Nilai Dasar ASN

Pembuatan draft dalam pelaksanaan pembuatan pedoman pelayanan, Panduan


Pelayanan, SOP layanan fisioterapi didasarkan atas masukan dan pendapat dari
berbagai pihak terkait dengan menggunaan komunikasi yang baik dengan tujuan
target kegiatan bisa terlaksana dengan tujuan perbaikan pedoman yang
berkelanjutan. Adapun nilai – nilai yang didapatkan berupa adil dalam
merencanakan kegiatan, serta partisipatif dalam mencapai tujuan kegiatan yang
terkandung dalam nilai Akuntabilitas

4. Rapat perencanaan pembuatan Pedoman pengorganisasian, Pedoman Pelayanan


dan Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menindak lanjuti ide dan
gagasan terkait pelayanan fisioterapi di semua unit dan staff pelayanan yang ada di
RSUD. Wakai

a. Deskripsi Kegiatan

1) Melakukan koordinasi dengan pimpinan dan atasan langsung


Kegiatan koordinasi yang dilakukan dengan pimpinan terkait rencana tindak
lanjut kegiatan dengan meminta persetujuan kepada atasan atau pimpinan
langsung dalam hal ini direktur RSUD.Wakai dan Kasie Pelayanan dalam
membahas gagasan pembuatan pedoman,panduan serta SOP pelayanan
fisioterapi dalam bentuk rapat.
2) Menyebar undangan kegiatan rapat dengan pihak terkait
Setelah kegiatan koordinasi maka rencana rapat disusun dengan
mempertimbangkan tempat dan waktu kegiatan, dan menghadirkan pihak
terkait pelayanan fisioterapi dalam hal ini semua unit kerja dan staff
RSUD.Wakai.
3) Memaparkan rencana Pedoman pengorganisasian, Pedoman Pelayanan dan
Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi
Pemaparan rencana materi ini dalam bentuk slide yang dipresentasikan
kepada semua unit layanan yang terkait dalam fisioterapi
4) Mencatat hasil rapat
35
Keputusan yang dihasilkan dari hasil rapat seperti jenis layanan fisioterapi,
SDM, Sarana dan Prasarana, Jenis Intervensi dan rencana tindak lanjut di
catatat dalam notulen rapat yang di sahkan oleh Kasie Pelayanan.

b. Penerapan Nilai – Nilai Dasar ASN

Dilaksanakannya Rapat perencaan pembuatan pedoman pelayanan, Panduan


Pelayanan, SOP layanan fisioterapi dimaksudkan agar bagian yang terkait dalam
pengadaan pedoman ini bisa terlibat langsung dalam pengambilan kebijakan
sehingga tujuan yang ingin di capai bisa terpenuhi. Adapun nilai – nilai yang
didapatkan berupa Akuntabel berupa nilai Transparan, Konsisten serta
kejelasan target serta Efektif dalam nilai Komitmen Mutu

5. Penyusunan mekanisme Pedoman pengorganisasian, Pedoman Pelayanan dan


Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi

Kegiatan ini mencakup proses penyusun Pedoman pengorganisasian, Pedoman


Pelayanan dan Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan
fisioterapi

a. Deskripsi Kegiatan

1) Kegiatan konsultasi dengan mentor


Kegiatan ini bersifat mengarahkan, peran mentor di sini memberikan
masukan dan kritikan dalam penyusunan pedoman pengorganisasian
fisioterapi, Penyusunan pedoman pelayanan fisioterapi, Penyusunan
Panduan pelayanan fisioterapi, Penyusunan SOP pelayanan fisioterapi
2) Penyusunan pedoman pengorganisasian fisioterapi
Penyusunan pedoman pengorganisasian fisioterapi mencakup penyusunan
struktur organisasi, uraian tugas unit kerja, tata hubungan kerja, pola
ketenagaan dan kualifikasi personil,kegiatan orientasi, kegiatan rapatdan
pelaporan.
3) Penyusunan pedoman pelayanan fisioterapi
Penyusunan pedoman pelayanan fisioterapi mencakup penyusunan
standar ketenagaan, standar fasilitas, tata laksana pelayanan, logistik,
keselamatan pasien, keselamatan kerja dan pengendalian mutu
4) Penyusunan Panduan pelayanan fisioterapi

36
Penyusunan Panduan pelayanan fisioterapi mencakup penyusunan Standar
pelayanan fisioterapi, tata laksana dan dokumentasi
5) Penyusunan SOP pelayanan fisioterapi
Penyusunan SOP pelayanan fisioterapi mencakup penyusunan Standar
pelayanan, alur pelayanan, intervensi fisioterapi dan penanganan
fisioterapi pada berbagai kasus
b. Penerapan Nilai – Nilai Dasar ASN

Pedoman pelayanan, Panduan pelayanan dan SOP yang dilaksanakan dalam


jangka waktu yang panjang dan penuh dengan tanggungjawab serta
berorientasi pada tugas. Dalam melaksanakan kegiatan ini, saya akan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang telah dipelajari yaitu
Akuntabilitas berupa Tanggung jawab, Kejeasan Target, Konsisten dan
Partisipatif berupa dan Anti Korupsi dalam nilai mandiri berupa tidak
tergantung dengan orang lain dalam melaksanakan tugas pokonya, Kerja
keras sesuai dengan aturan

6. Sosialisasi Kegiatan pelayan fisioterapi

Kegiatan ini berupa pemberian informasi kesehatan terkait layanan fisioterapi


yang disediakan di RSUD. Wakai

a. Deskripsi Kegiatan

1) Kegiatan konsultasi dengan mentor


Kegiatan ini bersifat mengarahkan, peran mentor di sini memberikan
masukan dan kritikan dalam kegiatan sosialisasi yang akan dilakukan
kepada pasien berupa metode penyampaian informasi sehingga pasein
mampu menangkapdengan baik informasi yang diberikan oleh
fisioterapis
2) Pengadaan Banner atau lefleat alur pelayanan
Lefleat yang dibuat disini untuk memudahkan fisioterapis dalam
menyampaikan informasi kepada pasien sehingga pasien bisa cepat
paham terait informasi fisioterapi pelayanan yang disediakan di
RSUD.Wakai
3) Pelaksanaan sosialisasi kepada pasien
Sosialisasi ini dilakukan dengan langsung memberikan arahan kepada
pasien di ruang perawatan sehingga pasien mampu bisa cepat

37
mendapatkan informasi terkait gangguan yang erat hubungannya
dengan pelayanan fisioterapi. Tujuan dilakukan sosialisasi ini agar
pasien mampu paham apa itu fisioterapi, kondisi yang bisa di tangani
oleh fisioterapi serta jenis intervensi yang diberikan.
b. Penerapan Nilai – Nilai Dasar ASN

Dalam pelaksanan sosialisasi dengan masyarakat, petugas berkomnikasi


dengan baik dan sopan sehingga tercipta pelayanan yang terarah. Dalam
melaksanakan kegiatan ini, saya akan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
ASN yang telah dipelajari yaitu Sederhana dalam melaksanakan kegiatan
sesuai dengan nilai Anti Korupsi dan Komiten mutu berupa efisien

7. Evaluasi Kegiatan

Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan


suatu kegiatan

a. Deskripsi Kegiatan

1) Pengecekan kembali Pedoman pengorganisasian, Pedoman Pelayanan


dan Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO)
layanan fisioterapi
Kegiatan ini untuk mengkaji kembali Pedoman pengorganisasian,
Pedoman Pelayanan dan Panduan Pelayanan, Standar Prosedur
Operasional (SPO) layanan fisioterapi yang telah dibuat terkait
terdapat bahan atau gagasan yang tidak sesuai standar pelayanan
fisioterapi

2) Tingkat pemahaman alur pelayanan fisioterapi


Tingkat pemahaman yang dimaksud di sini seberapa dalam
pemahaman pasien terkait layanan dfisioterapi yang di sediakan di
RSUD.Wakai
b. Penerapan Nilai – Nilai Dasar ASN

Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi dan


pemahaman petugas kesehatan dan masyarakat tentang sebagaimana
paham pasien memahami layanan fisioterapi dan bentuk komunikasi
fisioterapi dalam memberikan sosialisasi kepada pasien memberikan nilai

38
Etika Publik berupa, transparansi dan Komitmen mutu berapa efektif
dan orientasi publik.

B. Hubungan Kegiatan Dengan Kedudukan dan Peran ASN

Dalam pelaksanaan kegiatan ini terdapat hubungan antara kegiatan yang


akan diaksanakan dengan keddkan dan peran ASN diantaranya:

1) Berkoordinasi dengan Pimpinan dan Atasan Langsung\

Adanya koordinasi dengan pimpinan merupakan peran ASN terkait Whole of


Goverment (WoG). Dimana dengan adanya koordinasi antara Direktur dan Kasie
Pelayanan akan memberikan wewenang kepada petugas dalam melaksanakan
kegiatan penyusunan Pedoman Pelayanan dan Panduan Pelayanan, Standar
Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi hingga proses sosialisasi
pelayanan ke masyarakat.

2) Mengkaji peraturan dalam pembuatan Pedoman pengorganisasian, Pedoman


Pelayanan dan Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO)
layanan fisioterapi

Pengkajian peraturan pembuatan Pedoman pengorganisasian, Pedoman


Pelayanan dan Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO)
layanan fisioterapi merupakan peran dari manajemen ASN yang bertujuan dalam
mencapai tujuan pembuatan pedoman pelayanan dan SOP dengan benar,
mengatur aturan dalam pelaksanaan layanan fisioterapi, mengatur pelayanan
fisioterapi sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai serta memperkecil
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pelayanan.

3) Pembuatan Draft Kegiatan pembuatan Pedoman pengorganisasian, Pedoman


Pelayanan dan Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO)
layanan fisioterapi Pembuatan rencana kegiatan Pedoman pengorganisasian,
Pedoman Pelayanan dan Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional
(SPO) layanan fisioterapi merupakan bagian dari manajemen ASN.
Dikarenakan mencakup perumusan dalam menyusun bagian – bagian dalam
pembentukan atau pembuatan pedoman dan panduan pelayanan fisioterapi yang
akan dijadikan dasar dalam pemberian layanan.

39
4) Rapat perencaan pembuatan Pedoman pengorganisasian, Pedoman Pelayanan
dan Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi
Rapat perencanaan kegiatan merupakan bagian dari manajemen ASN kerena
mencakup penjabaran kegiatan oleh pihak terkait atau berwenang.
Mempresentasikan dan menjabarkan kegiatan terkait pembuatan Pedoman
pengorganisasian, Pedoman Pelayanan dan Panduan Pelayanan, Standar
Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi. Hasil dari rapat ini akan
dilakukan tindak lanjutdalampembuatan pedoman dan panduan pelayana
fisioterapi.

5) Penyusunan mekanisme Pedoman pengorganisasian, Pedoman Pelayanan dan


Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi

Penyusunan mekanisme Pedoman pengorganisasian, Pedoman Pelayanan dan


Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi
merupakan bagian dari manajemen ASN kerena mencakup bagaimana
pelaksanaan pembuatan Pedoman pengorganisasian, Pedoman Pelayanan dan
Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi
kedepannya.

6) Sosialisasi Kegiatan pelayan fisioterapi

Sosialisasi Kegiatan ini merupakan bagian dari bentuk pelayanan publik.


Dimana kegiatan ini mencakup penyebaran informasi terkait diberlakukannya
Pedoman pengorganisasian, Pedoman Pelayanan dan Panduan Pelayanan,
Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi ke seluruh layanan di
RSUD. Wakai dalam bentuk lefleat yang akan memberikan pengetahuan
masyarakat terkait pelayanan Fisioterapi serta mampu memberikan informasi
yang erat kaitannya dengan kondisi pasien. Sosialisasi ini juga bertujuan untuk
memudahkan pasien dalam mendapatkan pelayanan sesuai dengan kondisi
spesifik pasien.

7) Evaluasi Kegiatan

Kegiatan Evaluasi Kegiatan pelaksanaan pembuatan Pedoman pengorganisasian,


Pedoman Pelayanan dan Panduan Pelayanan, Standar Prosedur Operasional
(SPO) layanan fisioterapi merupakan bentuk pelayan publik dikarenakan

40
merupakan kegiatan mengkaji kembali pedoman dan panduan yang telah dibuat
dan mengevaluasi tingkat pemahaman pasien terkait layanan fisioterapi dan alur
pelayanan.

C. Mamfaat Kegiatan

1. Unit Kerja

Pembuatan Pedoman pengorganisasian, Pedoman Pelayanan dan Panduan


Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi akan
dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan di fisioterapi di RSUD.
Wakai sehingga semua bentuk kegiatan bisa terlaksana sesuai dengan
prosedur/standar demi terciptanya pelayanan prima.

2. Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) / UPTD

Pembuatan Pedoman pengorganisasian, Pedoman Pelayanan dan Panduan


Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi akan
meningkatan pemenuhan standar kesehatan Kab.Tojo Una-Una terkait layanan
fisioterapi. Sehingga dapat dijadikan acuan dalam penerimaan SDM tenaga
fisioterapi sesuai dengan kebutuhan di masing - masing unit kerja.

3. Masyarakat

Pembuatan Pedoman pengorganisasian, Pedoman Pelayanan dan Panduan


Pelayanan, Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi akan
meningkatan kualitas hidup masyarakat Kab.Tojo Una-Una terkait layanan
fisioterapi sehingga masyarakat bisa cepat paham akan hidup sehat sesuai
dengan kondisi yang diderita pasien

41
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Efektifitas Gagasan dengan Penyelesaian Isu

Pedoman pengorganisasian, Pedoman Pelayanan, Panduan Pelayanandan


Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi akan dijadikan acuan dalam
pelaksanaan kegiatan pelayanan di fisioterapi di RSUD. Wakai. Dengan adanya dasar
kegiatan layanan fisioterapi ini, dapat memberikan acuan bagi penyelenggara
pelayanan fisioterapi yang bermutu dan dapat dipertanggung jawabkan dan dapat
melindungi pasien sebagai penerima layanan. Dengan adanya dasar ini, manajemen
pelayanan fisioterapi bisa berjalan dengan maksimal

2. Realisasi Pelaksanaan Tahapan

Seluruh tahapan kegiatan dalam pelaksanaan kegiatan pembuatan Pedoman


pengorganisasian, Pedoman Pelayanan, Panduan Pelayanandan Standar Prosedur
Operasional (SPO) layanan fisioterapi bisa terlaksana dengan baik dengan bantuan
semua pihak staff rumah sakit yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan manajemen
pelayanan fisioterapi ini diawali dengan koordinasi dengan pimpinan, pembuatan
rencana kegiatan, rapat kegiatan, penyusunan mekanisme Pedoman pengorganisasian,
Pedoman Pelayanan, Panduan Pelayanandan Standar Prosedur Operasional (SPO)
layanan fisioterapi, hingga terlaksanaNya sosialisasi dengan media lefleat yang akan
mempermudah kegiatan sosialsiasi, himgga output yang diinginkan berupa Pedoman
pengorganisasian, Pedoman Pelayanan, Panduan Pelayanandan Standar Prosedur
Operasional (SPO) layanan fisioterapi bisa terbentuk.

3. Mamfaat bagi Unit Kerja

Terbentuknya Pedoman pengorganisasian, Pedoman Pelayanan, Panduan


Pelayanandan Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi diharapkan :

a. Memberikan memberikan acuan bagi penyelenggaraan pelayanan Fisioterapi yang


bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan;
b. Memberikan acuan dalam pengembangan pelayanan Fisioterapi di fasilitas
pelayanan kesehatan

42
c. Memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi Fisioterapis dalam
menyelenggarakan pelayanan Fisioterapi
d. Melindungi pasien/klien sebagai penerima pelayanan Fisioterapi
B. Rencana Tindak Lanjut

Dengan adanya Pedoman pengorganisasian, Pedoman Pelayanan, Panduan Pelayanan dan


Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan fisioterapi yang di jadikan dasar pelayanan,
diharapkan dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan manajemen fisioterapi sehingga
pelayanan fisioterapi yang masih terbilang baru di RSUD. Wakai bisa terealisasi dengan
tujuan mutu pelayanan fisioterapi dan dapat mengembangkan pelayanan fisioterapi yang
lebih efektif dan efisien walaupun terkendala sarana dan prasarana serta alat pemeriksaan
dan intervensi fisioterapi, pelayanan fisioterapi bisa berjalan secara efektif dengan tujuan
peningkatan kepuasan pasien. Dengan adanya pedoman ini bisa dijadikan acuan dalam
penyusunan anggaran dalam pengadaaan sarana dan prasarana serta alat pemeriksaan dan
intervensi fisioterapi.

43
DAFTAR PUSTAKA

Data Primer RSUD.Wakai, 2019. Kabupaten Tojo Una-Una

Muhammad Ramdhan Olii. 2017. Rancangan Aktualisasi Nilai

(https://id.scribd.com/document/359384583/Laporan-Aktualisasi-CPNS-2017-AN-

MUHAMMAD-RAMDHAN-OLII)

Lembaga Administrasi Negara RI, Manajemen ASN: ModulPelatihan Dasar Kader ASN

LAN RI,Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Whole of Goverment: ModulPelatihan Dasar Kader ASN

LAN RI,Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Pelayanan Publik: ModulPelatihan Dasar Kader ASN

LAN RI,Jakarta, 2017

PERMENKES No.65 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Fisioterapi

PERMENKES No.36 Pasal 1 Tahun 2015 Tentang Kesehatan

Sudira Efendi. 2015. Rancangan Aktualisasi Nilai

(https://www.academia.edu/19157734/RANCANGAN_AKTUALISASI_NILAI)

44
LAMPIRAN KEGIATAN

Lampiran 1. Koordinasi dengan Direktur dan Kasie Pelayanan RSUD.Wakai

Lampiran 2. Arahan dari atasan langsung


Lampiran 3. Rapat Pembahasan Manajemen pelayanna FT

Lampiran 4. Arahan kegiatan dari mentor


Lampiran 5. Pembimbingan dengan mentor Lampiran 6. Kegiatan Sosialisasi pelayanan
terkait sosialisasi ke pasien
45
Lampiran 7. Kegiatan Sosialisasi pelayananke pasien dan petugas RS

Lampiran 8. Penandatangan Pedoman dan SOP Pelayanan Fisioterapi

46
47
48

Anda mungkin juga menyukai