Anda di halaman 1dari 65

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

DI INSTALASI LABORATORIUM RUMAH SAKIT


DAERAH MADANI KOTA PEKANBARU
TAHUN 2021

OLEH :
NAMA : RAHAYU AISHAKINA
NIM 1905002

PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH PEKANBARU
TAHUN 2021
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Laporan Residensi
Nama Mahasiswa : Rahayu Aishakina
Judul : Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Instalasi
Laboratorium Rumah Sakit Daerah Madani Kota
Pekanbaru Tahun 2021
Nim 1905002
Peminatan : Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Laporan ini telah diperiksa, disetujui dan siap untuk dipertahankan dihadapan tim
Penguji Residensi Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan (STIKES) Hang Tuah Pekanbaru

Pekanbaru, 4 Februari 2021

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

(Doni Jepisah, SKM., M.Kes) (drg. Asra Haven., MARS)


NIDN. 1015508803 NIP/NIK. 197111152006041002

ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN RESIDENSI

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


DI INSTALASI LABORATORIUM RUMAH SAKIT
DAERAH MADANI KOTA PEKANBARU
TAHUN 2021

NAMA MAHASISWA : RAHAYU AISHAKINA


NIM 1905002

Laporan ini telah diseminarkan dihadapan Pembimbing Akademik dan


Pembimbing Lapangan Residensi Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Hang Tuah Pekanbaru.

Pekanbaru, 17 Februari 2021

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

(Doni Jepisah, SKM., M.Kes) (drg. Asra Haven., MARS)


NIDN. 1015058803 NIP/NIK. 197111152006041002

Pekanbaru, 17 Februari 2021


Ketua Prodi Magister Kesehatan Masyarakat
STIkes Hang Tuah Pekanbaru

Dr. Jasrida Yunita, SKM., M.Kes


NIDN. 0027068002

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga laporan residensi yang berjudul “Penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Daerah Madani
Kota Pekanbaru Tahun 2021”.
Terwujudnya laporan Residensi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
yang telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide - ide, maupun
pemikiran. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terimakasih
kepada :
1. Ahmad Hanafi, SKM,. M.Kes selaku Ketua STIKes Hang Tuah Pekanbaru.
2. Dr. Jasrida Yunita,. SKM,. M.Kes selaku Ketua Program Studi Magister
Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru.
3. dr. Arnaldo Eka Putra,. Sp.PD selaku Direktur Rumah Sakit Daerah Madani
Kota Pekanbaru.
4. drg. Asra Haven,. MARS selaku Pembimbing Lapangan yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis selama proses penyusunan
laporan Residensi ini.
5. Doni Jepisah, SKM,. M.Kes, selaku Pembimbing Akademik yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing penulis selama proses
penyusunan laporan Residensi ini.
6. Kamali Zaman, SKM, MKL, selaku penguji yang telah bersedia meluangkan
waktunya untuk membimbing penulis selama proses penyusunan laporan
Residensi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu selama mengikuti
perkuliahan di STIKes Hangtuah Pekanbaru
8. Kedua Orang Tua dan Kakak yang selalu memberi do’a dan dukungan penuh
kepada penulis.
9. Teman – teman seperjuangan Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat
STIKes Hang Tuah Pekanbaru, serta semua pihak terkait yang turut membantu
pembuatan laporan residensi ini.

iv
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritikan dan saran dalam penyempurnaan laporan ini, sehingga
laporan ini dapat bermanfaat sebagai sumber data/ informasi bagi tempat
residensi dan STIKes Hang Tuah Pekanbaru.
Pekanbaru, 17 Februari 2021

Rahayu Aishakina

v
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL.......................................
LEMBAR PERSETUJUAN........................
LEMBAR PENGESAHAN.........................
KATA PENGANTAR.................................
DAFTAR ISI................................................
DAFTAR TABEL........................................
DAFTAR GAMBAR...................................
DAFTAR LAMPIRAN................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................
B. Tujuan Residensi................................
C. Manfaat Residensi..............................
BAB II METODE KEGIATAN
A. Tahap Persiapan Residensi................
B. Tahap Pelaksanaan Residensi............
C. Tahap Akhir Residensi......................

BAB III GAMBARAN UMUM


A. Profil Rumah Sakit.............................
B. Visi, Misi dan Tujuan........................
C. Logo dan Motto Rumah Sakit............
D. Kedudukan, Tugas dan Fungsi..........
E. Jenis Program Pelayanan
Kesehatan...........................................
F. Struktur Organisasi dan
Ketenagaan........................................
G. Sarana dan Prasarana.........................
H. Pembiayaan........................................
BAB IV ANALISIS SITUASI UNIT
KERJA
A. Fungsi Manajemen.............................
B. Alur Proses Kegiatan.........................

BAB V IDENTIFIKASI DAN


PRIORITAS MASALAH
A. Identifikasi Masalah...........................
B. Prioritas Masalah...............................

BAB VI ALTERNATIF
PEMACAHAN MASALAH
A. Hasil Prioritas Masalah......................
B. Fish Bone Analysis............................
C. Alternatif Pemecahan Masalah
33

BAB VII RENCANA INTERVENSI


(POA)
A. Plan Of Action.......................................................................................

vi
BAB VIII PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................37
B. Saran.....................................................................................................37

KEPUSTAKAAN

DAFTAR LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Ketenagaan Rumah Sakit Daerah Madani........................................23
Tabel 6.1 Penentuan Prioritas Masalah.............................................................30
Tabel 7.1 Alternatif Pemecahan Masalah.........................................................33
Tabel 8.1 Rencana Intervensi (Plan of Action).................................................34

viii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Daerah Madani Kota
Pekanbaru.....................................................................................22
Gambar 5.1 Struktur Organisasi Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Daerah
Madani Kota Pekanbaru......................................................................25
Gambar 5.2 Alur Proses Kegiatan....................................................................27
Gambar 7.1 Fish Bone Analysis........................................................................32

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pengantar Residensi

Lampiran 2 Surat Selesai Residensi

Lampiran 3 Daftar Hadir Residensi

Lampiran 3 Struktur Organisasi Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru

Lampiran 4 Pedoman Wawancara

Lampiran 5 Matriks Wawancara

Lampiran 6 Foto Dokumentasi

Lampiran 7 Jadwal Kegiatan Residensi

Lampiran 8 Lembar Konsultasi Pembimbing Lapangan

Lampiran 9 Lembar Konsultasi Pembimbing Akademik

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk
tertinggi di dunia, jumlah yang tinggi ini pula diimbangi dengan tingginya
jumlah pekerja dimana mencapai 114,63 juta orang, sebanyak 42,38 juta orang
(36,97%) bekerja pada sektor formal dan 72,25 juta orang (63,03%) bekerja
pada sektor informal (Badan Pusat Statistik, 2014). Berdasarkan International
Labour Organization (ILO) tahun 2016 setiap 15 detik, seorang pekerja
meninggal dari kecelakaan kerja atau penyakit. Setiap 15 detik, 153 pekerja
mengalami kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan. Setiap hari,
6.300 orang meninggal akibat kecelakaan kerja atau penyakit yang
berhubungan dengan pekerjaan lebih dari 2,3 juta kematian pertahun.
Dengan tingginya kasus tersebut maka diperlukannya penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), K3 merupakan salah satu bidang
kesehatan masyarakat yang memfokuskan perhatian pada masyarakat pekerja
baik yang berada di sektor formal maupun yang berada di sektor informal
(Depkes RI, 2003). Perlindungan tenaga kerja meliputi aspek yang cukup luas,
yaitu perlindungan keselamatan, peliharaan moral kerja serta perlakuan yang
sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. Tenaga kerja harus
memperoleh perlindungan dari berbagai soal disekitarnya dan pada dirinya
yang dapat menimpa dan menggganggu dirinya serta pelaksanaan
pekerjaannya. Keselamatan pada dasarnya adalah kebutuhan setiap manusia
dan menjadi naluri dari setiap makhluk hidup. Kondisi perburuhan yang buruk
dan angka kecelakaan yang tinggi mendorong berbagai kalangan untuk
berupaya meningkatkan perlindungan bagi tenaga kerja (Fitriana dan Anik,
2017).
Menurut Undang-Undang nomor 1 tahun 1970 ayat 1 menunjukan
bahwa dengan perumusan ini ruang lingkup bagi berlakunya undang-undang
ini jelas ditentukan oleh 3 unsur yaitu tempat dimana dilakukan pekerjaan
bagi suatu usaha, adanya tenaga kerja yang bekerja disana, adanya bahaya di

1
2

tempat kerja itu. Tempat kerja atau usaha-usaha yang dimaksud sekolah
kejuruan, usaha rekreasi dan dirumah sakit, dimana dipergunakan instalasi-
instalasi listrik dan mekanik yang berbahaya (Pemerintah RI, 1970).
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan yang bergerak dibidang
pelayanan jasa kesehatan yang mempunyai beragam persoalan tenaga kerja
yang rumit dengan berbagai risiko terkena penyakit akibat kerja bahkan
kecelakaan akibat kerja sesuai jenis pekerjaannya sehingga berkewajiban
menerapkan upaya pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah
Sakit. Upaya ini dijalankan agar terhidar dari adanya risiko kecelakaan kerja
(Astono, 2010). Kecelakaan kerja merupakan kejadian yang tidak terjadi
secara kebetulan, melainkan ada sebabnya. Oleh karena ada penyebabnya,
sebab kecelakaan harus diteliti dan ditemukan, agar untuk selanjutnya dengan
tindakan korektif yang ditujukan kepada penyebab itu serta dengan upaya
preventif lebih lanjut kecelakaan dapat dicegah dan kecelakaan serupa tidak
berulang kembali (Suma’mur, 2013).
Petugas laboratorium sebagai pekerja salah satu unit pada rumah sakit
dengan bahaya potensial yang cukup tinggi juga mempunyai kemungkinan
untuk mengalami resiko bahaya tersebut. Kegiatan laboratorium mempunyai
resiko yang berasal dari berbagai macam jenis bahaya seperti bahaya fisik,
bahaya bahan kimia, bahaya biologis, bahaya ergonomi dan bahaya
psikososial. Kelengkapan laboratorium juga menentukan kesehatan dan
keselamatan kerja. Seiring dengan kemajuan teknologi di laboratorium, maka
resiko yang dihadapi petugas laboratorium semakin meningkat.
Guna mengatasi resiko dari bahaya tersebut, sepatutnya upaya
pengendalian bahaya harus senantiasa dilakukan oleh pengelola tempat kerja
sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang No. 36 tahun 2009 pasal
165: “Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan
melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi
tenaga kerja”.
Rumah Sakit Madani merupakan Rumah Sakit kelas C milik
pemerintah Daerah Kota Pekanbaru yang telah diresmikan pada tanggal 26
Januari 2018 oleh Bapak Walikota Pekanbaru. Rumah sakit ini telah memiliki
izin operasional yang diterbitkan pada tanggal 28 Desember 2017 dengan
nomor surat izin 4/05.12/DPMPTSP/XII/2017.
Adapun jenis layanan yang diberikan Rumah Sakit Daerah Madani
Kota Pekanbaru antara lain : ruang konsultasi poliklinik dari berbagai
spesialis, Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang siap siaga 24 jam, serta
penunjang medis lainnya seperti pelayanan kefarmasian, laboratorium,
radiologi, fisioterapi, gizi dan pelayanan kesehatan lainnya (Profil RSD
Madani Kota Pekanbaru Tahun 2019).
Intalasi penunjang medis seperti unit Laboratorium merupakan salah
satu bidang pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Daerah Madani Kota
Pekanbaru. Pelayanan laboratorium merupakan pelayanan yang perlu
memperhatikan secara khusus mengenai Keselamatan dan kesehatan kerja
karena mempunyai risiko terjadinya kecelakaan kerja yang tinggi. Dalam
bekerja petugas menggunakan cairan tubuh manusia, bahan kimia dan
berbagai alat teknologi laboratorium yang menggunakan arus listrik.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di unit Laboratorium ditemukan
belum adanya sosialisasi K3 dari pihak K3RS, belum adanya prosedur
keselamatan dan kesehatan kerja di Laboratorium, sumber daya manusia
terbatas, dan masih belum lengkap tersedia fasilitas sarana dan prasarana K3.
Maka dari itu, berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk
mengidentifikasi penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di unit
Laboratorium Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru.

B. Tujuan Residensi
1. Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Laboratorium Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru tahun 2021.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus kegiatan residensi ini adalah :
1) Mampu mengidentifikasi masalah, membuat prioritas masalah
berdasarkan data dan infomasi yang diperoleh.
2) Mampu membuat alternatif pemecahan masalah serta membuat
rencana intervensi (Planning of action) tehadap penerapan K3 di
Laboratorium Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru.

C. Manfaat Residensi
1. Bagi Mahasiswa
a. Dapat menerapkan teori yang diperoleh selama menjalani perkuliahan
b. Mendapatkan pengalaman nyata dengan terlibat langsung dilapangan.
c. Mendapatkan gambaran masalah yang bisa diangkat menjadi topik
penulisan tesis.
d. Mendapatkan kesempatan menunjukkan kemampuan pribadi sebagai
seorang manajer yang handal.
2. Bagi Rumah Sakit Daerah Madani
a. Dapat memanfaatkan kemampuan mahasiswa untuk kepentingan
institusi di tempat residensi.
b. Dapat referensi untuk mendapatkan calon manajer yang handal.
c. Mendapatkan informasi tentang Program Studi Kesehatan Masyarakat
STIKes Hang Tuah Pekanbaru, sehingga terbuka peluang kerjasama
lebih lanjut dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
3. Bagi Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah
Pekanbaru
a. Dapat dijadikan acuan untuk melakukan evaluasi pemberian materi
kuliah dan pembekalan kepada mahasiswa, sehingga mempunyai
informasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Dapat dijadikan sebagai sumber data dan informasi yang lengkap
ditempat residensi dilaksanakan.
c. Terjalinnya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan bagi
Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah.
d. Bahan kajian dan studi kasus yang dapat disajikan kepada angkatan
selanjutnya.
BAB II
METODE KEGIATAN

A. Tahap Persiapan Residensi


1. Pembekalan Residensi
Pembekalan residensi yang dilakukan dua tahap yaitu pembekalan tahap
awal pada tanggal 24 Desember 2020 dan pembekalan tahap akhir pada
tanggal 02 Januari 2021.
2. Proses Administrasi
Proses adminstrasi dilaksanakan oleh Prodi Magister Ilmu Kesehatan
Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru yaitu dengan mengirim surat
permohonan izin untuk dapat melaksanakan Residensi di Rumah Sakit
Daerah Madani Kota Pekanbaru, lalu dari pihak Rumah Sakit Daerah
Madani Kota Pekanbaru meneruskan surat permohonan izin tersebut
kepada Direktur Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru.
B. Tahap Pelaksanaan Residensi
Tahap pelaksanaan Residensi dimulai pada tanggal 4 Januari 2021 dengan
perkenalan dan pengarahan di ruang bidang pelayanan Rumah Sakit Daerah
Madani. Penyampaian Visi, Misi dan penjelasan secara umum tentang Rumah
Sakit Daerah Madani oleh drg. Asra Haven, MARS selaku Kepala Bidang
Pelayanan Medis Rumah Sakit.
Kemudian dilanjutkan dengan melakukan orientasi dan observasi
keseluruh unit kerja dan unit penunjang yang ada di Rumah Sakit Daerah
Madani. Observasi langsung dan perkenalan secara langsung dengan
penanggung jawab unit-unit di Rumah Sakit Daerah Madani, dan pemberian
materi terkait kebutuhan Pendataan yang dibutuhkan mahasiswa Residensi dan
melakukan perkenalan bersama Kepala Bidang Pelayanan Medis beserta
seluruh karyawan.
Tahap pelaksanaan selanjutnya adalah observasi langsung dan wawancara
langsung ketempat unit yang sudah dipilih oleh masing-masing mahasiswa.
Untuk unit kerja yang saya pilih untuk dilakukan observasi dan wawancara
adalah unit Laboratorium Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru.

5
6

Teknik identifikasi masalah adalah cara mengatasi masalah pada residensi


ini berlandaskan Problem Solving Approach. Identifikasi masalah dapat
dilakukan dengan pendekatan Fish Bone Analysis.

C. Tahapan Akhir Residensi


1. Penulisan Laporan
Tahap akhir residensi dilakukan dengan penulisan laporan
Residensi dilakukan secara bertahap dari Bab I sampai Bab VIII dengan
melakukan bimbingan dengan pembimbing lapangan, wawancara,
observasi, pengamatan lapangan dan penelusuran dokumen terkait
dilakukan beberapa kali ke bagian tertentu untuk melengkapi laporan
residensi.
Penulisan laporan residensi mengikuti buku panduan residensi
Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah
Pekanbaru T.A 2020/2021, laporan residensi siap untuk dipresentasikan
setelah mendapat persetujuan dari pembimbing lapangan dan pembimbing
akademik.
2. Seminar Residensi
Seminar residensi dijadwalkan pada tanggal 17 Februari 2021.
Jadwal tersebut merupakan ketentuan dari Prodi Magister Kesehatan
Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru setelah terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari pembimbing akademik dan pembimbing
lapangan. Seminar dilakukan diruangan yang sudah disiapkan oleh pihak
STIKes Hang Tuah Pekanbaru yang di uji oleh pembimbing dan penguji.
BAB III
GAMBARAN UMUM

A. Profil Rumah Sakit Madani


Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Kota Pekanbaru merupakan Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru yang memiliki
letak strategis di pinggir jalan raya Garuda Sakti Km 2. RSD Madani Kota
Pekanbaru dibangun sejak Tahun 2014 dengan area seluas 30.400 m2 dan luas
bangunan 13.128,51 m2.
Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Kota Pekanbaru telah diresmikan
pada tanggal 26 Januari 2018 oleh Bapak Walikota Pekanbaru. Rumah sakit
ini merupakan rumah sakit kelas c dan telah memiliki izin operasional yang
diterbitkan pada tanggal 28 Desember 2017 dengan nomor surat izin
4/05.12/DPMPTSP/XII/2017.
Rumah Sakit Daerah Kota Pekanbaru ini merupakan bagian dari jejaringan
pelayanan kesehatan untuk mencapai indikator kinerja kesehatan yang
ditetapkan oleh daerah. Oleh karenanya RSD Madani Kota Pekanbaru
mempunyai hubungan koordinatif, kooperatif dan fungsional dengan Dinas
Kesehatan Kota Pekanbaru.
Pembinaan dan pengawasan rumah sakit dilakukan oleh Pemerintah
Daerah sebagai pemilik rumah sakit. Pembinaan dan pengawasan upaya
pelayanan medis secara teknis menjadi tanggung jawab Kementerian
Kesehatan dan juga oleh Dinas Kesehatan propinsi dan Dinas Kesehatan Kota
Pekanbaru.
Tahun 2019 merupakan tahun kedua rumah sakit ini beroperasional,
dimana terdapat peningkatan yang signifikan dalam pemenuhan fasilitas
peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan dalam pemberian pelayanan
kesehatan di rumah sakit. RSD Madani terus berupaya agar bisa memenuhi
kebutuhan pelayanan kesehatan sesuai standar dan modern sehingga banyak
masyarakat yang nantinya dapat merasakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
memadai dan sesuai standar.

7
8

B. Visi, Misi dan Tujuan


Adapun Visi Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru yaitu:
“Terwujudnya Rumah Sakit Madani yang Mandiri, Berbudaya dan
Bernilai (MADANI) di Kota Pekanbaru”
Untuk mewujudkan visi tersebut maka dibuatlah beberapa misi Rumah Sakit
Daerah Madani Kota Pekanbaru antara lain :
a) Menyediakan pelayanan kesehatan rujukan yang terjangkau, bermutu dan
profesional;
b) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang aktif, inovatif,
bernilai dan berbudaya;
c) Menyediakan sarana dan prasarana yang berkualitas dan teknologi terbaru
dengan prinsip efektif dan efisien serta sesuai dengan konsep green
hospital;
d) Menciptakan tata kelola rumah sakit yang mandiri, transparan dan
berkualitas.
C. Logo dan Motto Rumah Sakit
1. Logo Rumah Sakit

Makna logo rs yaitu :


a) Bakti husada dan daun melambangkan bahwa rumah sakit dengan konsep
green hospital;
b) Kubah emas melambangkan bahwa rumah sakit bersifat agamis;
c) Pucuk rebung melambangkan harapan baik, pohon yang tidak mudah
rebah oleh tiupan angin kencang;
d) Sampan melambangkan rumah sakit yang terus menerus mengembangkan
pelayanan terbaik.
2. Motto Rumah Sakit Madani
Motto Rumah Sakit Madani Kota Pekanbaru adalah :
“LAYANAN YANG BERKUALITAS, AMAN DAN BERSAHABAT”

D. Kedudukan, Tugas dan Fungsi


Kedudukan
Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 14 Tahun 2018 Tentang
Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta tata
kerja unit pelaksana teknis rumah sakit daerah madani kota pekanbaru,
dipimpin oleh direktur yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
walikota melalui kepala dinas. Adapun susunan organisasi RSD Madani Kota
Pekanbaru dari :
1. Direktur
2. Bagian Tata Usaha, membawahi ;
a. Sub Bagian Umum.
b. Sub Bagian Keuangan.
c. Sub Bagian Program.
3. Bidang Pelayanan Medis, membawahi ;
a. Seksi Pengendalian dan Pengembangan Medis.
b. Seksi Etika dan Mutu Pelayanan Medis.
4. Bidang Pelayanan Non Medis, membawahi ;
a. Seksi Sarana dan Prasarana.
b. Seksi Rekam Medis.
5. Bidang Keperawatan, membawahi ;
a. Seksi Asuhan Keperawatan.
b. Seksi Etika dan Mutu Keperawatan.
6. Kelompok Jabatan Fungsional. Secara Lengkap struktur Organisasi RSD
Madani Kota Pekanbaru , disajikan dalam Gambar.
Tugas Pokok dan Fungsi
1. Direktur
Direktur mempunyai tugas membantu Walikota dalam pengelolaan
Rumah Sakit dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
dan gawat darurat. Direktur dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi :
a) Perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis
terkait pengelolaan administrasi umum dan keuangan serta satuan
pemeriksaan internal.
b) Perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis
bidang pelayanan medis, keperawatan dan penunjang.
c) Pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan
tugas dan fungsi dilingkup bidang pelayanan medis, keperawatan dan
penunjang.
d) Penyelenggaraan pengelolaan rumah sakit terkait unsur pelayanan
medis, keperawatan, penunjang medis, komite medis, komite
keperawatan dan komite penunjang yang ditetapkan direktur.
e) Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan pengembangan sumber
daya manusia rumah sakit daerah madani.
f) Penetapan hasil evaluasi survey kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan pada lingkup rumah sakit daerah madani.
g) Penetapan kendali mutu dan biaya, keselamatan pasien dibidang
pelayanan medis, keperawatan dan penunjang.
h) Penetapan data jasa pelayanan rumah sakit daerah madani.
i) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi lingkup
rumah sakit daerah madani.
j) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsi.
2. Kepala Bagian Tata Usaha
Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas merencanakan,
menyusun, merumuskan dan melaksanakan program kerja
ketatausahaan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kepala Bagian Tata Usaha dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi :
a) Pengoordinasian penyusunan rencana kerja UPT. Rumah Sakit
Daerah Madani.
b) Perencanaan, penyusunan, perumusan dan pelaksanaan serta
mengkoordinir pelaksanaan program reformasi birokrasi.
c) Penyelenggaraan kegiatan administrasi umum dan kepegawaian,
keuangan, penatausahaan aset dan perlengkapan serta penyusunan
program.
d) Pengoordinasian dan pelaksanaan pelayanan dan pengaturan rapat
dinas, upacara serta keprotokolan.
e) Pengoordinasian, pembinaan, perumusan laporan tahunan dan
evaluasi setiap bidang sebagai pertanggugjawaban.
f) Pengoordinasian, pembinaan pemeliharaan kebersihan, ketertiban
dan keamanan kantor dan lingkungannya, kendaraan dinas serta
perlengkapan gedung kantor.
g) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
3. Kepala Sub Bagian Umum
Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas merencanakan,
menyusun, merumuskan dan melaksanakan program kerja Sub
Bagian Umum berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sub Bagian Umum dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan
fungsi :
a) Perumusan dan pelaksanaan pengelolaan kepegawaian, tata usaha,
umum, perlengkapan dan rumah tangga serta kearsipan berdasarkan
perundangundangan yang berlaku.
b) Perumusan dan pelaksanaan kegiatan, penghimpunan dan sosialisasi
peraturan perundang-undangan, dokumentasi serta pengolahan data
dan informasi bidang umum dan kepegawaian.
c) Pelaksanaan urusan keprotokolan, koordinasi dengan instansi terkait
sesuai bidang tuganya serta pelayanan hubungan masyarakat.
d) Pelaksanaan kegiatan pelayanan ruang pimpinan, tamu pimpinan,
upacara- upacara dan rapat-rapat dinas.
e) Pelaksanaan pengelolaan perjalanan dinas dan operasional rumah
tangga dinas.
f) Pelaksanaan urusan pengelolaan barang milik daerah meliputi
perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, penyaluran, penggunaan, pemanfaatan dan
pengamanan serta pemeliharaan barang milik daerah.
g) Pelaksanaan pengurusan penggunaan dan pemeliharaan barang milik
daerah (bmd).
h) Perumusan dan pengoordinasian kegiatan kebersihan, ketertiban,
kenyamanan ruangan dan halaman kantor, disiplin pegawai serta
pengamanan di lingkungan dinas.
i) Perumusan dan pelaksanaan pengolahan data pegawai serta formasi
pegawai, mutasi pegawai, menyusun daftar urut kepangkatan (duk)
dan registrasi asn serta pengarsipan penilaian prestasi kerja asn di
lingkungan dinas.
j) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
4. Sub Bagian Keuangan

Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas merencanakan dan


melaksanakan program kerja Sub Bagian Keuangan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Sub Bagian Keuangan dalam
melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :
a) Perumusan dan pelaksanaan sub urusan keuangan dan penatausahaan
aset berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b) Pelaksanaan verifikasi serta meneliti kelengkapan surat permintaan
pembayaran (spp).
c) Penyiapan surat perintah membayar (spm).
d) Pelaksanaan verifikasi harian atas penerimaan.
e) Pelaksanaan verifikasi laporanpertanggungjawaban (spj)
bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran.
f) Pelaksanaan dan penyiapan akutansi dan penyiapan laporan
keuangan serta pengelolaan aset.
g) Pelaksanaan penatausahaan aset meliputi pembukuan, inventarisasi
dan pelaporan barang milik daerah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
h) Pelaksanaan penyimpanan terhadap dokumen dan bukti kepemilikan
barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan.
i) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
5. Sub Bagian Program

Kepala Sub Bagian Program mempunyai tugas merencanakan dan


melaksanakan program kerja Sub Bagian Program berdasarkan
ketentuan peraturan perundang- undangan. Sub Bagian Program
dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi:
a) Perencanakan dan melaksanakan program kerja Sub Bagian
Penyusunan Program berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan petunjuk atasan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas.
b) Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana dan program kerja serta
merumuskan Rencana Kerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja,
Laporan Evaluasi Kinerja, Renstra, Renja, RKA dan laporan realisasi
fisik program pembangunan.
c) Pengumpulan data dan informasi untuk pengembangan dan
kebutuhan sarana dan prasarana.
d) Perumusan dan pelaksanaan pengendalian dan pelaporan.
e) Perumusan, pelaksanaan dan menghimpun petunjuk
teknis yang berhubungan dengan penyusunan program.
f) Perumusan Renstra, Renja dan program pembangunan tiap tahunnya
dilingkungan badan.
g) Pelaksanaan fasilitasi pengadaan barang dan jasa.

h) Fasilitasi dan penyusunan tindaklanjut laporan masyarakat, temuan


pemeriksa fungsional dan pengawasan lainnya.
i) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
6. Bidang Pelayanan Medis

Bidang Pelayanan Medis mempunyai tugas membantu sebagian tugas


Direktur dalam melaksanakan sub urusan pelayanan medis. Bidang
Pelayanan Medis dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi:

a) Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan medis.

b) Penyusunan rencana program dan anggaran di bidang pelayanan


medis dan penunjang medis, etika dan mutu pelayanan medis.

c) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang pelayanan medis dan


penunjang medis, etika dan mutu pelayanan medis.
d) Pelaksanan pembinaan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan di
bidang pelayanan medis dan penunjang medis, etika dan mutu
pelayanan medis.
e) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
7. Seksi Pengendalian dan Pengembangan Medis

Seksi Pengendalian dan Pengembangan Medis mempunyai tugas


membantu Kepala Bidang Pelayanan Medis dalam melaksanakan sub
urusan pengendalian dan pengembangan medis. Seksi Pengendalian dan
Pengembangan Medis dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan
fungsi :
a) Pelaksanaan pengumpulan identifikasi, pengolahan dan penyajian
data pelayanan medis dan penunjang medis.
b) Penyiapan bahan penyusunan petunjuk operasional dan petunjuk
teknis pelayanan medis dan penunjang medis.
c) Penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran
pelayanan medis dan penunjang medis.
d) Pelaksanaan pemetaan kebutuhan sarana prasarana pelayanan medis
dan penunjang medis.
e) Pelaksanaan pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis.
f) Pelaksanaan pengembangan pelayanan medis dan penunjang medis.
g) Penyiapan bahan telaahan pelayanan medis dan penunjang medis.
h) Penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas pelayanan
medis dan penunjang medis.
i) Penyiapan bahan pembinaan pelayanan medis dan penunjang medis.
j) Penyiapan bahan penyusunan pengembangan sarana prasarana
pelayanan medis dan penunjang medis.
k) Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan evaluasi pelayanan
medis dan penunjang medis.
l) Penyiapan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran dan kinerja
seksi pelayanan medis dan penunjang medis.
m) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
8. Seksi Etika dan Mutu Pelayanan Medis

Seksi Etika dan Mutu Pelayanan Medis mempunyai tugas membantu


Kepala Bidang Pelayanan Medis dalam melaksanakan sub urusan etika
dan mutu pelayanan medis. Seksi Etika dan Mutu Pelayanan Medis dalam
melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :

a) Pelaksanaan pengumpulan, identifikasi, pengolahan dan penyajian


dataetika dan mutu pelayanan medis.
b) Penyiapan bahan penyusunan petunjuk operasional dan petunjuk
teknis etika dan mutu pelayanan medis.
c) Pelaksanaan pemetaan kebutuhan sarana prasarana etika dan mutu
pelayanan medis.
d) Pelaksanaan pengelolaan etika dan mutu pelayanan medis.
e) Pelaksanaan pengembangan etika dan mutu pelayanan medis.
f) Penyiapan bahan telaahan etika dan mutu pelayanan medis.
g) Penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas etika dan mutu
pelayanan medis.
h) Penyiapan bahan pembinaan etika dan mutu pelayanan medis.
i) Penyiapan bahan penyusunan pengembangan sarana prasarana etika
dan mutu pelayanan medis.
j) Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan evaluasi etika dan
mutu pelayanan medis.
k) Penyiapan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran dan kinerja
seksi etika dan mutu pelayanan medis.
l) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
9. Bidang Pelayanan Non Medis
Bidang Pelayanan Non Medis mempunyai tugas membantu sebagian
tugas Direktur dalam melaksanakan sub urusan pelayanan non medis.
Bidang Pelayanan Non Medis dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi :
a) Penyusunan rencana program dan anggaran di bidang rekam medis,
sarana dan prasarana rumah sakit.
b) Perumusan kebijakan teknis dibidang rekam medis, sarana dan
prasarana rumah sakit.
c) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dibidang rekam medis, sarana
dan prasarana rumah sakit.
d) Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan di
bidang rekam medis, sarana dan prasarana rumah sakit.
e) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

10. Seksi Sarana dan Prasarana


Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas membantu Kepala Bidang
Pelayanan Non Medis dalam melaksanakan sub urusan sarana dan
prasarana rumah sakit. Seksi Sarana dan Prasarana dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi :
a) Pelaksanaan pengumpulan, identifikasi, pengolahan dan penyajian
data sarana dan prasarana rumah sakit.
b) Penyiapan bahan penyusunan petunjuk operasional dan petunjuk
teknis sarana dan prasarana rumah sakit.
c) Penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran sarana
dan prasarana rumah sakit.
d) Pelaksanaan pemetaan kebutuhan, sarana dan prasarana rumah sakit.
e) Pelaksanaan pengolahan sarana dan prasarana rumah sakit.
f) Pelaksanaan pengembangan sarana dan prasarana rumah sakit.
g) Penyiapan bahan telaahan sarana dan prasarana rumah sakit.
h) Penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas sarana dan
prasarana rumah sakit.
i) Penyiapan bahan pembinaan sarana dan prasarana rumah sakit.
j) Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan evaluasi sarana dan
prasarana rumah sakit.
k) Penyiapan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran dan kinerja
seksi sarana dan prasarana rumah sakit.
l) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
11. Seksi Rekam Medis
Seksi Rekam Medis mempunyai tugas membantu Kepala Bidang
Pelayanan Non Medis dalam melaksanakan sub urusan rekam medis.
Seksi Rekam Medis dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi
:
a) Pelaksanaan pengumpulan, identifikasi, pengolahan dan penyajian
data rekam medis.
b) Penyiapan bahan penyusunan petunjuk operasional dan petunjuk
teknis rekam medis.
c) Penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran rekam
medis.
d) Pelaksanaan pemetaan kebutuhan sarana prasarana rekam medis.
e) Pelaksanaan pengelolaan rekam medis.
f) Pelaksanaan pengembangan rekam medis.
g) Penyiapan bahan telaahan rekam medis.
h) Penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas rekam medis.
i) Penyiapan bahan pembinaan rekam medis.
j) Penyiapan bahan penyusunan pengembangan sarana prasarana rekam
medis.
k) Penyiapan bahan pembinaan. Pengawasan dan evaluasi rekam medis.
l) Penyiapan bahan penyusunan laporan relisasi anggaran dan kinerja
seksi rekam medis.
m) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
n) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
12. Bidang Keperawatan
Bidang Keperawatan mempunyai tugas membantu sebagian tugas
Direktur dalam melaksanakan sub urusan keperawatan. Bidang
Keperawatan dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :
a) Perumusan kebijakan teknis dibidang asuhan keperawatan, etika dan
mutu keperawatan.
b) Penyusunan rencana program dan anggaran di bidang asuhan
keperawatan, etika dan mutu keperawatan.
c) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas bidang asuhan keperawatan,
etika dan mutu keperawatan.
d) Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, evaluasi pelaporan di bidang
asuhan keperawatan, etika dan mutu keperawatan.
e) Pelaksanaan pengelolaan etika dan mutu keperawatan.
f) Pelaksanaan pengembangan etika dan mutu keperawatan.
g) Penyiapan bahan telaah etika dan mutu keperawatan.
h) Penyiapan bahan pengkoordinasian etika dan mutu keperawatan.
i) Penyiapan bahan pembinaan etika dan mutu keperawatan.
j) Penyiapan bahan penyusunan pengembangan sarana prasarana etika
dan mutu keperawatan.
k) Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan evaluasi etika dan
mutu keperawatan.
l) Penyiapan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran dan kinerja
seksi etika dan mutu keperawatan.
m) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
E. Jenis /Program Pelayanan Kesehatan
Jenis program pelayanan kesehatan Rumah Sakit Daerah Madani Kota
Pekanbaru yang belangsung saat ini meliputi :
1. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Instalasi gawat darurat RSD Madani Kota Pekanbaru memberikan
pelayanan 24 jam siap melayani dengan cepat dan tepat pada kondisi
kegawatdaruratan. Selain itu RSD Madani juga menyediakan ambulans
yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pertolongan pasien dalam
perjalanan, paramedis serta layanan farmasi dengan apoteker yang
kompeten dibidangnya.
2. Instalasi Rawat Jalan
Sebelum pasien masuk ke poli rawat jalan maka akan dilakukan proses
skring terlebih dahulu. Skrining pasien rawat jalan adalah penilaian
kondisi pasien secara visual untuk menentukan prioritas pendaftaran
pasien di administrasi rawat jalan. Skrining dilakukan untuk memastikan
adanya ketersediaan layanan sesuai kebutuhan pasien.
Pelayanan yang diberikan pada Instalasi Rawat Jalan antara lain:
a. Klinik Umum
b. Klinik Gigi
c. Klinik Spesialis Anak
d. Klinik Spesialis Penyakit Dalam
e. Klinik Spesialis Bedah
f. Klinik Spesialis Kebidanan dan Kandungan
g. Klinik Spesialis Paru
h. Klinik Spesialis Urologi
i. Klinik Spesialis Jantung
j. Klinik Spesialis THT
k. Klinik Spesialis Mata
l. Klinik Spesialis Kulit dan Kelamin
m. Klinik Spesialis Rehabilitasi Medik
n. Klinik Spesialis Akupuntur
3. Instalasi Rawat Inap
Instalasi Rawat Inap RSD Madani diperkirakan akan beroperasi pada
Tahun 2020 dengan 24 TT (tempat tidur). Saat ini ruang rawat inap RSD
Madani masih dalam tahap penyelesaian, termasuk pemasangan instalasi-
instalasi alat yang nantinya akan digunakan dalam perawatan bagi pasien
rawat inap. Sedangkan untuk alat kesehatan ruang rawat inap sudah
direncanakan pada APBD Tahun 2020.
4. Instalasi Farmasi Instalasi
Farmasi/Pelayanan Kefarmasian di rumah sakit merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit yang
berorientasi pada pelayanan pasien, penyediaan sediaan farmasi, bahan
medis habis pakai yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan
masyarakat. Instalasi Farmasi RSD Madani Kota Pekanbaru melayani
pasien 24 Jam berusaha memberikan pelayanan yang beorientasi kepada
keselamatan pasien dengan prinsip tepat pasien, tepat indikasi, tepat
dosis, tepat sediaan dan waspada efek samping.
5. Pelayanan Radiologi
RSD Madani Kota Pekanbaru telah memiliki gedung/ruang pemeriksaan
radiologi namun belum dapat difungsikan sebagaimana mestinya
dikarenakan masih dalam tahap penyelesaian. Ruang Pemeriksaan
Radiologi harus dilengkapi dengan bahan anti radiasi pada dindingnya.
Pekerjaan dinding timbal pada ruang radiologi sangat diperlukan agar
pasien dan petugas kesehatan yang berada didalamnya tidak terkena
radiasi yang dapat menimbulkan penyakit yang lebih serius lagi
dikemudian hari. Ruang radiologi direncanakan akan beroperasional pada
Tahun 2020 mendatang.
6. Pelayanan Laboratorium
Pelayanan laboratorium meliputi pemeriksaan hematologi, pemeriksaan
urin, pemeriksaan gula darah, pemeriksaan asam urat dan cek kolesterol.
7. Pelayanan Gizi
Pelayanan gizi meliputi konsultasi gizi dan pengkajian masalah gizi baik
bagi pasien rawat jalan maupun rawat inap. Pengkajian gizi untuk pasien
rawat inap belum dapat dilakukan dikarenakan rawat inap RSD Madani
baru akan beroperasional pada Tahun 2020 mendatang.
8. Fasilitas penunjang antara lain:
1. Gedung
Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Kota Pekanbaru terdiri dari
beberapa gedung antara lain :
a. Gedung A : pelayanan administrasi dan poliklinik
b. Gedung B : IGD, kamar operasi dan bedah
c. Gedung C : radiologi dan laboratorium
d. Gedung D dan E : ruang rawat inap
2. Ruang Tunggu
Ruang tunggu untuk pelayanan poliklinik maupun farmasi terletak di
lantai 1 dan lantai 2 gedung A.
3. Lahan Parkir Luas
4. Masjid
Masjid RSD Madani terletak di bagian belakang areal rumah sakit,
dekat dengan gedung rawat inap dan gedung penunjang lainnya.
5. Ambulance.
F. Struktur Organisasi dan Ketenagaan
1. Struktur Organisasi Rumah Sakit Daerah Madani Kota
Pekanbaru
Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru dipimpin oleh
Direktur yang memiliki latar belakang Pendidikan tenaga medis, PNS
kota Pekanbaru yang dilantik oleh Walikota Pekanbaru. Direktur
membawahi 3 bidang dan 1 bagian. Masing masing bagian dikepalai
oleh Kepala Bidang. Masing masing bidang membawahi 2 seksi.
Berikut susunan struktur organisasi RSD Madani.

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT MADANI


KOTA PEKANBARU

DIREKTUR

KELOMPOK FUNGSIONAL KABAG TU

KASUBAG UMUM KASUBAG KEUANGAN KASUBAG PROGRAM

KABID PELAYANAN MEDIS KABID PELAYANAN NON MEDIS KABID KEPERAWATAN

KASI ASUHAN KEPERAWATAN


KASI PENGENDALIAN DAN PENGEMBANGAN MEDIS
KASI SARANA DAN PRASARANA

KASI ETIKA DAN MUTU PELAYANAN MEDIS KASI ETIKA DAN MUTU KEPERAWATAN
KASI REKAM MEDIS

Gambar 4.1
Struktur Organisasi Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru
2. Ketenagaan di RSD Madani Kota Pekanbaru
Ketenagaan di RSD Madani terdiri dari PNS, tenaga Harian lepas
dan tenaga relawan berjumlah 401 orang yang terdiri dari :
Tabel 2.1
Ketenagaan Rumah Sakit Daerah Madani
NO JENIS KETENAGAAN JUMLAH

ASN THL
1. Dokter spesialis 29 Orang

2 Dokter umum 13 orang 11 orang


3 Dokter gigi 4 orang

4 Perawat 46 orang 23 orang

5 Bidan 20 orang

6 Perawat gigi 2 orang

7 Apoteker 8 orang 1 orang

8 Asisten apoteker 5 orang 9 orang

9 Nutrisionis 2 orang 6 orang

10 Analis kesehatan 5 orang 9 orang

11 Rekam medis 9 orang

12 Fisioterapi 3 orang

13 Radiographer 3 orang 5 orang

14 Sanitarian 1 orang

15 Sarjana Kesehatan masyarakat 2 orang 7 orang

16 Tenaga Kesehatan lainnya 2 orang

17 Manajemen 30 orang

18 Tenaga kebersihan 34 orang

19 Tenaga keamanan 28 orang

20 Tenaga supir 7 orang

21 Tenaga Administrasi 66 orang

22 Tenaga lainnya 1 orang 9 orang

23 Tenaga teknisi listrik dan gen genset 7 orang

24 Tenaga IT 5 orang
179 orang 222 orang

Total 401 orang


G. Sarana dan Prasarana
Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit
Daerah (RSD) Madani Kota Pekanbaru dilengkapi penunjang medis dan non
medis. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki yaitu :
1) Peralatan Radiologi.
2) Peralatan Laboratorium.
3) Peralatan Fisioterapi.
4) Peralatan Kantor Berbagai Jenis.
5) Peralatan Komputer dan Jaringan.
6) Peralatan Komunikasi.
7) Peralatan Pembangkit Listrik.
8) Kendaraan Ambulance.

H. Pembiayaan
Anggaran pada Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru
bersumber dari APBD kota Pekanbaru dan APBN. Anggaran APBD kota
Pekanbaru melalui Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, anggaran APBN
diperoleh melalui bantuan dana DAK yang diperuntukkan untuk pengadaan
alat Kesehatan. Segala kebijakan mengenai anggran RSD Madani masih
tergantung pada kebijakan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Hal ini
membuat keterbatasan ruang gerak RSD Madani untuk melaksanakan
operasional Rumah sakit. Untuk tahun 2021 RSD Madani mendapatkan dana
sebesar 29 M, denga rincian 11 M dari dana DAK Kementerian Kesehatan
dan 18 M dana APBD Kota Pekanbaru pada akhir tahun 2020 kemarin RSD
Madani baru menjadi BLUD , namun untuk pelaksanaan keuangan perlu
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota pekanbaru.
BAB IV
ANALISIS SITUASI UNIT KERJA

A. Fungsi Manajemen
1. Fungsi Perencanaan
a. Belum adanya Visi dan Misi di unit instalasi Laboratorium. Masih
mengacu kepada Visi dan Misi Rumah Sakit Daerah Madani Kota
Pekanbaru.
b. Standar Operasional
SOP setiap unit laboratorium seperti laboratorium hematologi, kimia
klinik dan biologi molekuler sudah ada sebagian tetapi belum kesemua
unit laboratorium. Sedangkan untuk SOP K3 dilaboratorium masih
belum ada.
c. Standar Kinerja
Standar Kinerja Instalasi laboratorium mengacu kepada Sasaran
Kinerja Pegawai (SKP).
2. Fungsi Pengorganisasian
a. Struktur Organisasi

Direktur

Kepala Instalasi Laboratorium

Kepala Ruangan

Administrasi

PJ. Hematologi PJ. Kimia Klinik PJ. Biologi Molekuler


Gambar 5.1
Analis Kesehatan Analis Kesehatan Analis Kesehatan
Struktur Organisasi Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Daerah Madani
Kota Pekanbaru

25
26

Untuk struktur organisasi laboratorium terutama untuk bagian


penanggung jawab di masing-masing unit laboratorium belum ada
seperti penanggung jawab untuk hematologi, penanggung jawab untuk
kimia klinik dan penanggung jawab untuk biologi molekuler.
b. Pengaturan Jadwal
Untuk pengaturan jadwal kerja bagi petugas instalasi laboratorium
dibuka selama 24 jam dibagi menjadi 3 shift, pagi, siang dan malam.
3. Fungsi Pengarahan
a. Motivasi kepada bawahan
Dilaksanakan pertemuan rutin dan rapat bulanan di Instalasi
Laboratorium Rumah Sakit Daerah Madani untuk memberi motivasi
kepada seluruh staff yang ada di Instalasi Laboratorium.
b. Pendelegasian Wewenang/tugas
Pendelegasian pegawai laboratorium Rumah Sakit Daerah Madani
Kota Pekanbaru sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Karena sebelum dilakukan pendelegasian seluruh pegawai
laboratorium dievaluasi untuk disesuai antara kerja dengan keahlian
pegawai.
c. Supervisi
Secara umum supervisi merupakan proses pengarahan, pengawasan,
dan pengendalian atasan terhadap karyawan untuk memastikan
kegiatan sesuai dengan standar an tujuan yang ingin dicapai. Kegiatan
supervisi tidak diartikan sebagai pemeriksaan atau mencari kesalahan,
tetapi lebih kepada pengawasan pastisipatif yaitu proses pengawasan
dihargai dahulu pencapaian atau hal yang positif yang dilakukan
kemudian memberikan jalan keluar untuk hal masih kurang agar
meningkat. Pada Instalasi Laboratorium dilakukan pengawasan
terhadap kerja para staf baik dari administrasi dan analisis kesehatan.
d. Manajemen Konflik
Manajemen konflik belum pernah terjadi. Jika terjadi konflik antar
sesama karyawan maka akan diselesaikan secara musyawarah.
4. Fungsi Pengendalian
a. Indikator Mutu
Setelah dilakukan wawancara didapatkan hasil bahwa indikator mutu
Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru
dinilai oleh bagian mutu rumah sakit, laporannya laboratorium
dilaporkan ke bagian mutu rumah sakit, kemudian di input ke
SISMADAK.
b. Audit Dokumen
Berdasarkan informasi yang didapat bahwasanya audit dokumen
Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru
belum berjalan.
c. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja petugas Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Daerah
Madani Kota Pekanbaru dilakukan setiap tahun dengan menggunakan
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Karyawan (DP3K)
B. Alur Proses Kegiatan

RSD Madani Kota Pekanbaru

Instalasi Laboratorium

Kabid Pelayanan MedisKepala Ruangan Laboratorium


Petugas Analis Kesehatan

Observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi

Gambar 5.2
Alur Proses Kegiatan
BAB V
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

A. Identifikasi Masalah
Pada residensi di Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru, teknik
analisa masalah dan analisa situasi yang digunakan adalah menggunakan
teknik pengumpulan data sekunder (data dari laboratorium), observasi
langsung, dokumentasi yang dilakukan oleh mahasiswa yang sedang
melakukan residensi dan wawancara langsung dengan Karu Instalasi
Laboratorium Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru.
Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan telaah dokumen yang telah
dilakukan penulis menemukan masalah yang terjadi di Instalasi Laboratorium
Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru yaitu :
1. Belum adanya sosialisasi dan pelatihan mengenai Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Instalasi Laboratorium.
“Untuk sosialisasi K3 dilaboratorium belum pernah ada dilakukan dari
pihak K3 Rumah sakit, kalaupun pelatihan yang pernah diikuti oleh
tenaga kerja laboratorium ya pelatihan dasar laboratorium, kalau untuk
pelatihan K3 nya belum pernah dapat”. ((Informan 1)
“Selama ini yaa belum pernah diadakan sosialisasi K3 maupun pelatihan
K3 dilaboratorium, karena memang K3 RS sendiri belum pernah turun
kesini.” (Informan 2)
“Belum pernah diadakan sosialisasi ataupun pelatihan K3 dari pihak K3
rumah sakit untuk tenaga kesehatan dilaboratorium”. (Informan 3)
2. Belum adanya SOP Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Instalasi
Laboratorium di Instalasi Laboratorium.
“Kalau untuk SOP laboratorium sebagian sudah ada, tapi untuk SOP K3
nya sendiri memang belum ada”. (Informan 1)
“Untuk khusus SOP K3 laboratorium belum ada”. (Informan 2)
“SOP K3 laboratorium setahu saya belum ada, tapi SOP untuk
laboratorium sudah ada sebagian yang dibuat”. (Informan 3)

28
29

3. Fasilitas sarana dan prasarana Keselamatan dan Kesehatan Kerja belum


lengkap di Instalasi Laboratorium.
“Untuk sarana dan prasarana K3 sudah ada tapi memang belum
memadai”. (Informan 1)
“Sarana dan prasarana K3 dilaboratorium sebagian sudah ada, tapi ada
sebagian tidak berfungsi dengan optimal”. (Informan 2)
“Kalau sarana dan prasarana K3 dilaboratorium kita sudah ada, tapi
memang belum lengkap semua masih ada sebagian sarana prasarana K3
yang belum tersedia dan dimiliki laboratorium.” (Informan 3)
4. Sumber Daya Manusia (SDM) diInstalasi Laboratorium yang masih
kurang.
“Untuk tenaga kesehatan dilaboratorium kita memang masih banyak
kurang”. (Informan 1)
“Iya masih belum cukup tenaga kesehatannya, untuk penanggung jawab
unit laboratorium saja kita masih belum ada”. (Informan 2)
“Iya tenaga kesehatan dilaboratorium belum cukup masih perlu ditambah
lagi agar laboratorium berjalan dengan optimal”. (Informan 3)

B. Prioritas Masalah
Dari beberapa masalah yang telah ditemukan berdasarkan hasil
wawancara dengan informan, maka penentuan prioritas masalah dilakukan
menggunakan metode USG ( Urgency, Serriousness, Growth). Metode ini
menggunakan skor untuk menentukan prioritas masalah.
1. Urgency (Tingkat keseriusan masalah)
Dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut
diselesaikan, artinya masalah akan semakin gawat jika tidak segera
ditanggulangi.
2. Serriousness (Tingkat keseriusan masalah)
Dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja,
pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak.
Apabila masalah tidak diselesaikan dengan cepat akan berakibat serius
pada masalah lainnya.
3. Growth (Tingkat perkembangan masalah)
Apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit
untuk dicegah, artinya apabila masalah tersebut tidak segera diatasi
pertumbuhannya akan berjalan terus.
Sedangkan keterangan pemberian skor sebagai berikut :
1. Nilai 1 = Sangat Kecil
2. Nilai 2 = Kecil
3. Nilai 3 = Sedang
4. Nilai 4 = Besar
5. Nilai 5 = Sangat Besar
Nilai akhir / skor dirumuskan dengan P = U + S + G
Rangking prioritas diurutkan berdasarkan skor tertinggi.
Tabel 6.1
Penentuan Prioritas Masalah

No Masalah U S G Skor Rangking


1 Belum adanya sosialisasi dan pelatihan 4 4 4 12 I
mengenai Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di Instalasi Laboratorium.
2 Belum adanya SOP Keselamatan dan 3 4 3 10 II
Kesehatan Kerja di Instalasi
Laboratorium
3 Fasilitas sarana dan prasarana 4 3 3 10 II
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
belum lengkap di Instalasi
laboratorium.
4 SDM diInstalasi Laboratorium yang 3 3 3 9 III
masih kurang.

Berdasarkan dari hasil wawancara yang melibatkan berbagai macam pihak


yaitu Kepala bidang pelayanan medis, kepala ruang laboratorium dan analis
kesehatan maka masalah yang menjadi prioritas dan akan dibuat Alternatif
Pemecahan Masalah adalah “Belum adanya sosialisasi dan pelatihan mengenai
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Instalasi Laboratorium”
BAB VI
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

A. Hasil Prioritas Masalah


Dalam proses memprioritaskan masalah akan dilakukan dengan cara
pembobotan yang memperhatikan aspek Urgency (U), Seriousness (S),
Growth (G). Berdasarkan dari hasil yang didapatkan dari pembobotan pada
setiap identifikasi masalah yang dilakukan maka masalah yang menjadi
prioritas dan akan dibuat usulan pemecahan masalahnya adalah : “Belum
adanya sosialisasi dan pelatihan mengenai K3 diInstalasi Laboratorium
Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru”.

B. Fish Bone Analysis (Analisis Tulang Ikan)


Sebelum melakukan alternatif pemecahan masalah terlebih dahulu
dilakukan adalah membuat fish bone analysis yang menggambarkan penyebab
timbulnya masalah. Fish Bone Analysis dari masalah utama dapat dilihat pada
diagram berikut ini :

31
32

MAN METHODE

Belum adanya SOP tentang K3 dilaboratorium


SDM masih kurang

Belum adanya kebijakan sosialisasi dan pelatihan K3 bagikaryawan dilaboratorium


Petugas belum mendapat praktek kerja K3 di tempat lain

Belum adanya
sosialisasi dan pelatihan mengenai K3 diinstalasi laboratorium

Terbatasnya dana

Belum
Fasilitas sarana dan prasarana K3 belum memiliki buku pedomantentang penanganan masalah K3
lengkap

MONEY
MATERIAL
Gambar 7.1
Fish Bone Analysis
33

C. Alternatif Pemecahan Masalah


Dari hasil gambar fish bone analysis dapat dirumuskan penyebab dan
alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

Tabel 7.1
Alternatif Pemecahan Masalah
No Komponen Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
1 Man 1. SDM masih kurang 1. Memberikan usulan kepada
2. Petugas belum mendapat pihak manajemen RSD
praktek kerja K3 di tempat Madani Kota Pekanbaru
lain untuk menambah tenaga
kesehatan dilaboratorium dan
ahli K3 untuk mengisi jabatan
yang ada ditiap unit instansi.
2. Membuat usulan kepada
pihak manajemen RSD
Madani Kota Pekanbaru agar
petugas diberikan kesempatan
untuk melaksanakan praktek
kerja ditempat lain
2 Money 1. Terbatasnya dana 1. Membuat dan mengusulkan
tambahan anggaran untuk
pelaksanaan sosialisasi dan
pelatihan K3
2. Membuat dan mengusulkan
tambahan anggaran untuk
melengkapi fasilitas sarana
dan prasarana K3
diLaboratorium
3 Methode 1. Belum adanya kebijakan 1. Mengusulkan untuk membuat
sosialisasi dan pelatihan K3 kebijakan agar diadakan
bagi karyawan dilaboratorium. sosialisasi K3 dan
2. Belum ada SOP K3 diinstalasi mengadakan pelatihan K3
laboratorium 2. Mengusulkan untuk membuat
SOP K3 dilaboratorium
4 Material 1. Fasilitas sarana dan prasarana 1. Mengusulkan untuk
K3 belum lengkap menambah dan melengkapi
2. Belum memiliki buku fasilitas sarana dan prasarana
pedoman tentang penganan K3 di Instalasi Laboratorium.
masalah K3 2. Mengusulkan untuk membuat
panduan buku pedoman
tentang penaganan masalah
K3 kepada pegawai.
BAB VII
RENCANA INTERVENSI ( Plan Of Action )
A. Plan Of Action
Setelah mendapat prioritas masalah dan alternatif pemecahan masalah. Tindakan yang dilakukan penulis untuk membantu
pemecahan masalah yang ada yaitu dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 8.1
Rencana Intervensi (Plan of Action)

No Indikator Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Dana Penanggung Jawab Hasil Yang Diharapkan

1 Man 1. Menambah 1. Untuk memenuhi - Direktur RSD 1 tahun - Dana - Ketua K3 RSD 1. Bertambahnya tenaga
tenaga standar tenaga Madani Kota APBD Madani Kota kesehatan dan ahli K3 di RSD
kesehatan dan kesehatan dan Pekanbaru - Dana Pekanbaru Madani Kota Pekanbaru untuk
ahli K3 di Ahli K3 dan - Ketua K3 APBN mengisi masing-masing
Instalasi peraturan dalam RSD Madani unit/instalasi.
Laboratorium K3 untuk Kota 2. Diadakannya praktek kerja K3
2. Petugas memiliki staf yang Pekanbaru pada petugas diharapkan
mendapatkan berlisensi ahli K3 - Kabid dapat menambah keterampilan
praktek kerja untuk setiap Pelayanan dan menambah wawasan agar
K3 di tempat instalasi Medis RSD hasil praktek yang didapatkan
lain 2. Agar petugas Madani Kota saat magang bisa diterapkan
mendapatkan Pekanbaru ditempat kerja, agar
gambaran yang penerapan K3 terlaksana
jelas mengenai dengan baik.
penerapan K3
yang baik

34
35

2 Money 1. Membuat 1. Untuk memenuhi - Direktur RSD 1 tahun - Dana - Ketua K3 RSD 1. Adanya alokasi dana untuk
usulan dana dana anggaran dan Madani Kota APBD Madani Kota mengadakan sosialisasi dan
anggaran teralokasikan Pekanbaru - Dana Pekanbaru pelatihan K3 di Instalasi
untuk untuk - Ketua K3 APBN - Kabid Pelayanan Laboratorium RSD Madani
mengadakan mengadakan RSD Madani Medis RSD Madani Kota Pekanbaru
sosialisasi dan sosialisasi dan Kota Kota Pekanbaru 2. Fasilitas sarana dan prasarana
pelatihan K3 pelatihan K3 di Pekanbaru K3, termasuk peralatan
di Instalasi RSD Madani Kota - Kabid pengendalian, alat evakuasi,
Laboratorium Pekanbaru Pelayanan rambu-rambu K3, peralatan
2. Membuat 2. Untuk memenuhi Medis RSD pelindung diri tersedia dan
usulan dana dana anggaran Madani Kota berfungsi baik dan memadai.
anggaran untuk melengkapi Pekanbaru
untuk fasilitas sarana
melengkapi dan prasarana K3
falitas sarana di Instalasi
dan prasaran Laboratorium
K3 di Instalasi
Laboratorium
3. Membuat
usulan dana
anggaran
untuk
mengadakan
praktek kerja
K3 di Instalasi
Laboratorium
3 Methode 1. Membuat 1. Dengan adanya - Direktur RSD 1 tahun - Dana - Ketua K3 RSD 1. Dengan diadakannya sosialisasi
usulan kebijakan Madani Kota APBD Madani Kota dan pelatihan K3 dapat
kebijakan agar diharapkan setiap Pekanbaru - Dana Pekanbaru meningkatkan pengetahuan,
diadakan petugas kesehatan - Ketua K3 RSD APBN - Kabid Pelayanan keterampilan dan sikap setiap
sosialisasi dan dilaboratorium Madani Kota Medis RSD Madani pegawai berkaitan dengan K3
pelatihan K3 mendapatkan Pekanbaru Kota Pekanbaru agar memiliki kompetensi
2. Membuat sosialisasi dan - Kabid sesuai penugasannya, sehingga
usulan Standar pelatihan K3 Pelayanan dapat dicapai penerapan K3
Operasional 2. Dengan adanya Medis RSD yang baik, disiplin dan terarah
K3 diInstalasi SOP K3 Madani Kota untuk mewujudkan zero
Laboratorium diInstalasi Pekanbaru accident.
Laboratorium, 2. Untuk menciptakan lingkungan
diharapkan kerja yang nyaman, efisien dan
petugas kesehatan aman untuk mendorong
laboratorium produktivitas pegawai.
dapat memahami 3. Agar dapat menerapkan SOP
dan mempelajari K3 di Instalasi Laboratorium
mengenai K3
laboratorium
sehingga dapat
mengurangi PAK
dan KAK
4 Material 1. Membuat 1. Agar ada pedoman - Direktur RSD 1 tahun - Dana - Ketua K3 RSD 1. Adanya buku pedoman tentang
usulan buku untuk penerapan Madani Kota APBD Madani Kota masalah K3 diInstalasi
pedoman K3 diInstalasi Pekanbaru - Dana Pekanbaru Laboratorium
tentang Laboratorium - KetuaK3 RSD - Kabid Pelayanan 2. Fasilitas sarana dan prasarana
APBN
penanganan untuk mencegah Madani Kota Medis RSD Madani K3 lengkap/tersedia
masalah K3 di terjadinya PAK Pekanbaru Kota Pekanbaru
Instalasi dan KAK - Kabid
Laboratorium 2. Agar keselamatan Pelayanan
2. Membuat petugas kesehatan Medis RSD
usulan untuk laboratorium saat Madani Kota
melengkapi bekerja Pekanbaru
fasilitas sarana terlindungi
dan prasarana
K3 di Instalasi
Laboratorium
BAB VIII
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengkajian Penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru
didapatkan beberapa masalah antara lain :
1. Belum adanya sosialisasi dan pelatihan mengenai Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Instalasi Laboratorium.
2. Belum adanya anggaran dana untuk melakukan sosialisasi dan pelatihan
mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Instalasi Laboratorium.
3. Belum adanya Standar Operasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Instalasi Laboratorium.
4. Fasilitas sarana dan prasarana Keselamatan dan Kesehatan Kerja belum
memadai di Instalasi Laboratorium.
5. Masih kurangnya tenaga kesehatan dilaboratorium dan tenaga ahli K3 di
Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru.
B. Saran
Melihat dari kesimpulan yang didapatkan, maka saran yang dapat
diberikan yaitu :
1. Membuat usulan kebijakan untuk mengadakan sosialisasi dan pelatihan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Instalasi Laboratorium.
2. Membuat usulan anggaran dana untuk mengadakan sosialisasi dan
pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Instalasi Laboratorium.
3. Membuat usulan Standar Operasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja
diInstalasi Laboratorium.
4. Membuat usulan untuk melengkapi fasilitas sarana dan prasarana
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Instalasi Laboratorium.
5. Membuat usulan untuk menambah tenaga kesehatan baik tenaga kesehatan
dilaboratorium maupun ahli K3.

37
KEPUSTAKAAN

Arta, Indriati. (2014). Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Penggunaan


Apd Pada Petugas Laboratorium Rumah Sakit Phc Surabaya. Departemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga. The Indonesian Journal of Occupational Safety ,
Health and Environment, Vol. 1, No. 1 Jan-April 2014: 107-119

Departemen Tenaga Kerja. (1970). Undang-undang Republik Indonesia No. 1


Tahun 1970 tenntang Keselamata Kerja. Jakarta : Departemen Tenaga
Kerja.

Departemen Kesehatan RI. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun


2009 Tentang Kesehatan. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.

Dinda, Anik.(2017). Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di


Laboratorium Kimia. ISSN No. 1475-362846. Program Studi Kesehatan
dan Keselamatan Kerja. Universitas Negeri Semarang. Higeia Journal Of
Public Health Research And Development Vol 1 No 2.

International Labour Organization.2016. Safety and Health at Work : A Vision


for Sustainable Prevention. Germani: ILO.

Kemenakertrans RI.(2014). Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 26 Tahun


2014 Tentang Penyelengaraan Penilaian penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Kementerian
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi RI.

Program Studi Kesehatan Masyarakat 2020/2021. Panduan Residensi Kesehatan


Masyarakat. STIKes Hang Tuah Pekanbaru.

Profil Rumah Sakit Daerah Madani.2019. Profil Rumah Sakit Daerah Madani
Kota Pekanbaru. Riau

38
LAMPIRAN

Lampiran Surat Residensi


Lampiran Surat Selesai Residensi
Lampiran Daftar Hadir

DAFTAR HADIR MAHASISWA RESIDENSI

Nama Mahasiswa : Rahayu Aishakina


Nim : 1905002
Unit Kerja : Instalasi Laboratorium RSD Madani Kota
Pekanbaru
Nama Pembimbing Lapangan : drg. Asra Haven, MARS

No Hari/Tanggal Waktu Tanda Catatan Tanda


Datang Pulang Tangan Pembimbing Tangan
Mahasiswa Lapangan Pembimbing
Lapangan
1 Senin 08.00 16.00
4 Januari 2021

2 Selasa 08.00 16.00


5 Januari 2021

3 Rabu 08.00 16.00


6 Januari 2021

4 Kamis 08.00 16.00


7 Januari 2021

5 Senin 08.00 16.00


11 Januari 2021

6 Selasa 08.00 16.00


12 Januari 2021

7 Rabu 08.00 16.00


13 Januari 2021

8 Kamis 08.00 16.00


14 Januari 2021

9 Senin 08.00 16.00


18 Januari 2021
10 Selasa 08.00 16.00
19 Januari 2021

11 Rabu 08.00 16.00


20 Januari 2021

12 Kamis 08.00 16.00


21 Januari 2021

13 Senin 08.00 16.00


25 Januari 2021

14 Selasa 08.00 16.00


26 Januari 2021

15 Rabu 08.00 16.00


27 Januari 2021

16 Kamis 08.00 16.00


28 Januari 2021

17 Senin 08.00 16.00


1 Februari 2021

18 Selasa 08.00 16.00


2 Februari 2021

19 Rabu 08.00 16.00


3 Februari 2021

20 Kamis 08.00 16.00


4 Februari 2021
Lampiran Struktur Organisasi RSD Madani

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT MADANI


KOTA PEKANBARU

DIREKTUR

KELOMPOK FUNGSIONAL KABAG TU

KASUBAG UMUM KASUBAG KEUANGAN KASUBAG PROGRAM

KABID PELAYANAN MEDIS KABID PELAYANAN NON MEDIS KABID KEPERAWATAN

KASI ASUHAN KEPERAWATAN


KASI PENGENDALIAN DAN PENGEMBANGAN MEDIS
KASI SARANA DAN PRASARANA

KASI ETIKA DAN MUTU PELAYANAN MEDIS KASI ETIKA DAN MUTU KEPERAWATAN
KASI REKAM MEDIS
Lampiran Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA PENERAPAN KESELAMATAN


DAN KESEHATAN KERJA DI INSTALASI LABORATORIUM
RUMAH SAKIT DAERAH MADANI KOTA PEKANBARU
TAHUN 2021

IDENTITAS RESPONDEN

No. responden :
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
Unit Kerja :

1. Apakah laboratorium sudah memiliki surat izin ?


2. Apakah petugas laboratorium sudah pernah melakukan MCU ?
3. Apakah diInstalasi laboratorium sudah pernah dilakukan sosialisasi mengenai
Keselamatan dan Kesehatan Kerja ?
4. Apakah petugas dilaboratorium sudah pernah mendapatkan pelatihan
mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja ?
5. Apakah di Instalasi Laboratorium memiliki SOP Keselamatan dan Kesehatan
Kerja ?
6. Bagaimana dengan fasilitas sarana dan prasarana Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di Instalasi Laboratorium ?
7. Apakah sudah ada prosedur tindakan darurat dilaboratorium ?
8. Apakah tenaga kesehatan di Instalasi laboratorium sudah cukup ?
Lampiran Matriks Wawancara Mendalam

MATRIKS WAWANCARA

Informan I

No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah laboratorium sudah Sudah ada sebagian yang memiliki
memiliki surat izin ? izin laboratorium seperti laboratorium
untuk hematologi dan kimia klinik,
sedangkan untuk biologi molekuler
masih sedang kami urus izinnya.
2 Apakah petugas laboratorium Ya sudah pernah, kami sudah
sudah pernah melakukan MCU ? melakukan pemeriksaan kesehatan
awal disaat kepada petugas baru dan
kesehatan berkala 1 kali dalam
setahun.
3 Apakah diInstalasi laboratorium Untuk sosialisasi K3 dilaboratorium
sudah pernah dilakukan sosialisasi belum pernah ada dilakukan dari
mengenai Keselamatan dan pihak K3 Rumah sakit.
Kesehatan Kerja ?
4 Apakah petugas dilaboratorium Untuk pelatihan yang pernah diikuti
sudah pernah mendapatkan oleh tenaga kerja laboratorium ya
pelatihan mengenai Keselamatan pelatihan dasar laboratorium, kalau
untuk pelatihan K3 nya belum pernah
dan Kesehatan Kerja ?
dapat.
5 Apakah di Instalasi Laboratorium Kalau untuk SOP laboratorium
memiliki SOP Keselamatan dan sebagian sudah ada, tapi untuk SOP
Kesehatan Kerja ? K3 nya sendiri memang belum ada
6 Bagaimana dengan fasilitas sarana Untuk sarana dan prasarana K3 sudah
dan prasarana Keselamatan dan ada tapi memang belum memadai.
Kesehatan Kerja di Instalasi
Laboratorium ?
7 Apakah sudah ada prosedur Iya, kami sendiri belum memiliki
tindakan darurat dilaboratorium ? prosedur-prosedur tindakan darurat
jika terjadi kebakaran dan dalam
penangan Limbah B3.
8 Apakah tenaga kesehatan di Untuk tenaga kesehatan
Instalasi laboratorium sudah dilaboratorium kita memang masih
cukup ? banyak kurang
MATRIKS WAWANCARA
Informan II
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah laboratorium sudah Sudah tinggal surat izin untuk biologi
memiliki surat izin ? molekuler yang sedang di urus surat
izinnya.
2 Apakah petugas laboratorium Iya sudah pernah, kami mendapatkan
sudah pernah melakukan MCU ? pemeriksaan kesehatan awal dan
kesehatan berkala.
3 Apakah diInstalasi laboratorium Selama ini yaa, kami belum pernah
sudah pernah dilakukan sosialisasi mendapatkan sosialisasi K3 untuk
mengenai Keselamatan dan dilabor.
Kesehatan Kerja ?
4 Apakah petugas dilaboratorium Kalau untuk pelatihan K3
sudah pernah mendapatkan dilaboratorium belum ada, karena
pelatihan mengenai Keselamatan memang K3 RS sendiri belum pernah
dan Kesehatan Kerja ? jika sudah turun kesini.
pelatihan seperti apa saja yang
pernah petugas dapatkan
5 Apakah di Instalasi Laboratorium Untuk khusus SOP K3 laboratorium
memiliki SOP Keselamatan dan belum ada
Kesehatan Kerja ?
6 Bagaimana dengan fasilitas sarana Sarana dan prasarana K3
dan prasarana Keselamatan dan dilaboratorium sebagian sudah ada,
Kesehatan Kerja di Instalasi tapi ada sebagian tidak berfungsi
Laboratorium ? dengan optimal

7 Apakah sudah ada prosedur Iya, kami belum ada prosedur


tindakan darurat dilaboratorium ? tindakan kegawat daruratan
dilaboratorium
8 Apakah tenaga kesehatan di Iya masih belum cukup tenaga
Instalasi laboratorium sudah cukup kesehatannya, untuk penanggung
? jawab unit laboratorium saja kita
masih belum ada
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah laboratorium sudah Ya sudah ada tinggal pengurusan izin
memiliki surat izin ? untuk biologi molekuler saja.
2 Apakah petugas laboratorium Sudah kami pernah melakukan
sudah pernah melakukan MCU ? pemeriksaan kesehatan awal dan
berkala.
3 Apakah diInstalasi laboratorium Belum pernah diadakan sosialisasi K3
sudah pernah dilakukan sosialisasi dari pihak K3 rumah sakit untuk
mengenai Keselamatan dan tenaga kesehatan dilaboratorium
Kesehatan Kerja ?
4 Apakah petugas dilaboratorium Untuk pelatihan K3 sendiri juga
sudah pernah mendapatkan belum pernah ada dilaksanakan dari
pelatihan mengenai Keselamatan pihak K3 rumah sakit untuk tenaga
kesehatan dilaboratorium.
dan Kesehatan Kerja ?
5 Apakah di Instalasi Laboratorium SOP K3 laboratorium setahu saya
memiliki SOP Keselamatan dan belum ada, tapi SOP untuk
Kesehatan Kerja ? laboratorium sudah ada sebagian yang
dibuat
6 Bagaimana dengan fasilitas sarana Kalau sarana dan prasarana K3
dan prasarana Keselamatan dan dilaboratorium kita sudah ada, tapi
Kesehatan Kerja di Instalasi memang belum lengkap semua masih
Laboratorium ? ada sebagian sarana prasarana K3
yang belum tersedia dan dimiliki
laboratorium.
7 Apakah sudah ada prosedur Belum ada untuk tindakan darurat jika
tindakan darurat dilaboratorium ? terjadi kebakaran, dan penangan B3
8 Apakah tenaga kesehatan di Iya tenaga kesehatan dilaboratorium
Instalasi laboratorium sudah cukup belum cukup masih perlu ditambah
? lagi agar laboratorium berjalan
dengan optimal
Lampiran Foto Dokumentasi

Serah Terima mahasiswa/i residensi oleh pihak kampus kepada pihak RSD
Madani Kota Pekanbaru

Pengenalan Kabid Pelayanan Medis Sekaligus Pembimbing Lapangan, yaitu drg. Asra
Haven, MARS

Pengenalan dengan Direktur RSD Madani Kota Pekanbaru dr. Arnaldo Eka Putra, SpPD
Pengenalan Profil RSD Madani Kota Pekanbaru oleh dr. Eva Selaku Kasi Pengendalian

Wawancara bersama Ketua K3 RSD Madani Kota Pekanbaru

Wawancara bersama Kabid Sarana dan Prasarana RSD Madani Kota Pekanbaru
Wawancara Bagian Pelayanan Medis bersama drg. Asra Haven, MARS Mengenai
Penerapan K3 di RSD Madani Kota Pekanbaru

Wawancara bersama Kepala Ruangan Instalasi Laboratorium RSD Madani Kota


Pekanbaru

Bimbingan Laporan Residensi Bersama Pembimbing Lapangan


Jadwal Kegiatan Residensi

No Hari/tanggal Jam Kegiatan Paraf


Pembimbing
Lapangan
1 Senin 08.00 a. Pembukaan Residensi
4 Januari 2021 - b. Berkenalan dengan Pimpinan
16.00 dan staf diRumah Sakit Madani
c. Mendapat
pengarahan/penjelasan tentang
prosedur dan mekanisme yang
berlaku
d. Orientasi/ pengenalan bagian-
bagian instalasi
2 Selasa 08.00 a. Memperoleh data umum yang
5 Januari 2021 - berkaitan dengan Institusi
16.00 b. Mempelajari program kerja,
pembagian tugas, prosedur
kerja, pencatatan dan
pelaporan oleh pimpinan
Rumah Sakit Madani
3 Rabu 08.00 a. Memperoleh data khusus pada
6 Januari 2021 - unit kerja tertentu
16.00 b. Pelaksanaan Program
(perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi )

4 Kamis 08.00 a. Melakukan wawancara dengan


7 Januari 2021 - Kasi dan Kabid Yanmed
16.00 b. Mengambil data dan melakukan
observasi
5 Senin 08.00 a. Melakukan wawancara mendalam
11 Januari 2021 - diInstalasi Laboratorium RSD
16.00 Madani
b. Mengambil data dan melakukan
observasi
6 Selasa 08.00 a. Melakukan wawancara dengan
12 Januari 2021 - Ketua K3RS Madani
16.00 b. Melakukan wawancara dengan
Kabid Sapras
c. Membuat list identifikasi masalah
yang ditentukan
Rabu 08.00 a. Konsultasi dengan pembimbing
7 13 Januari 2021 - lapangan mengenai identifikasi
16.00 masalah yang ditemukan
8 Kamis 08.00 a. Konsultasi dengan pembimbing
14 Januari 2021 - akademik mengenai identifikasi
16.00 masalah yang ditemukan
9 Senin 08.00 a. Membuat identifikasi masalah dan
18 Januari 2021 - prioritas masalah
16.00 b. Konsultasi dengan pembimbing
lapangan mengenai identifkasi
masalah dan prioritas masalah
10 Selasa 08.00 a. Membuat latar belakang Bab 1
19 Januari 2021 - serta konsultasi dengan
16.00 pembimbing lapangan

11 Rabu 08.00 a. Membuat Bab I, II, III


20 Januari 2021 -
16.00
12 Kamis 08.00 a. Membuat Fish Bone Analysis
21 Januari 2021 - b. Konsultasi dengan pembimbing
16.00 lapangan

13 Senin 08.00 b. Membuat alternatif pemecahan


25 Januari 2021 - masalah
16.00 c. Membuat POA

14 Selasa 08.00 a. Konsultasi dengan pembimbing


26 Januari 2021 - lapangan BAB I, II, III, IV, V
16.00
15 Rabu 08.00 a. Membuat revisi laporan BAB I, II,
27 Januari 2021 - III, IV, V
16.00

16 Kamis 08.00 a. Konsultasi laporan dengan


28 Januari 2021 - pembimbing lapangan BAB VI,
16.00 VII, VIII

17 Senin 08.00 a. Membuat revisi laporan BAB VI,


01 Februari 2021 - VII, VIII
16.00

18 Selasa 08.00 a. Konsultasi dengan Pembimbing


02 Februari 2021 - lapangan mengenai laporan
16.00
19 Rabu 08.00 a. Membuat PPT untuk persentasi di
03 Februari 2021 - RSD Madani serta konsultasi
16.00 dengan pembimbing lapangan

20 Kamis 08.00 a. Melakukan persentasi di RSD


04 Februari 2021 - Madani
16.00 b. ACC Laporan
c. Penutupan Residensi
Lampiran Lembar Konsultasi Pembimbing Lapangan

LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING LAPANGAN

Nama Mahasiswa : Rahayu Aishakina


Judul Laporan Residensi : Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Daerah
Madani Kota Pekanbaru Tahun 2021
Tempat Residensi : Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru
Pembimbing Lapangan : drg. Asra Haven, MARS

NO Hari/ Tanggal Topik Diskusi Tanda Tangan


Pembimbing
Lapangan
1 Rabu, 13 Januari 2021 Konsultasi mengenai
identifikasi masalah yang
ditemukan

2 Senin, 18 Januari 2021 Konsultasi mengenai


identifikasi masalah dan
prioritas masalah
3 Selasa, 19 Januari 2021 Konsultasi BAB I

4 Kamis, 21 Januari 2021 Konsultasi mengenai


Fish Bone Analysis

5 Selasa, 26 Januari 2021 Konsultasi BAB I, II, III, IV,


V

6 Kamis, 28 Januari 2021 Konsultasi BAB VI, VII dan


VIII

7 Selasa, 02 Februari 2021 Konsultasi pemantapan


laporan residensi BAB I –
VIII
8 Kamis, 04 Februari 2021 ACC Laporan
Lampiran Lembar Konsultasi Pembimbing Akademik

LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING AKADEMIK

Nama Mahasiswa : Rahayu Aishakina


Judul Laporan Residensi : Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Daerah
Madani Kota Pekanbaru Tahun 2021
Tempat Residensi : Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru
Pembimbing Akademik : Doni Jepisah, SKM, M.Kes

NO Hari/ Tanggal Topik Diskusi Tanda Tangan


Pembimbing
Lapangan
1 Senin, 13 Januari 2021 Konsultasi Identifikasi
masalah yang ditemukan

2 Selasa, 19 Januari 2021 Konsultasi BAB I

3 Jum’at, 22 Januari 2021 Konsultasi BAB I – VIII

4 Selasa, 02 Februari 2021 Konsultasi perbaikan BAB I


– VIII

5 Rabu, 03 Februari 2021 Konsultasi perbaikan BAB


I- VIII

6 Kamis, 04 Februari 2021 ACC Laporan

Anda mungkin juga menyukai