PENGEMBANGAN BISNIS RS
A. LATAR BELAKANG
Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah sebuah teknik pencitraan medis yang
menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar detil dari
organ dan struktur dalam tubuh manusia. MRI menggunakan prinsip resonansi magnetik
nuklir, di mana partikel-partikel atom dalam tubuh manusia diarahkan oleh medan
magnet eksternal dan kemudian dihantarkan gelombang radio. Respon ini kemudian
dikumpulkan dan diproses menjadi gambar yang dapat dianalisis oleh dokter.
MRI merupakan alat diagnostik modern yang digunakan untuk memeriksa dan
mendeteksi tubuh manusia tanpa menggunakan sinar X atau bahan radioaktif. MRI
menggunakan medan magnet yang kuat dan gelombang frekuensi radio untuk
menciptakan gambaran yang jelas. MRI sangat aman untuk digunakan pada berbagai
kelompok usia, termasuk balita, meskipun tidak disarankan bagi wanita yang sedang
hamil. Alat ini sangat sensitif dalam menilai anatomi jaringan lunak dalam tubuh dan
lebih baik daripada pemeriksaan menggunakan sinar X atau CT scan. Organ yang dapat
difoto menggunakan MRI antara lain otak, sumsum tulang belakang, dan sistem saraf.
Selain itu, MRI juga berguna dalam melihat jaringan lunak dalam sistem muskuloskeletal
seperti otot, ligamen, tendon, tulang rawan, serta cedera pada sendi lutut dan bahu. Selain
itu, MRI juga dapat digunakan untuk mengevaluasi anatomi dan kelainan dalam rongga
kebutuhan akan teknologi pencitraan medis yang lebih canggih dan akurat. MRI adalah
salah satu alat diagnostik paling efektif dalam mendeteksi berbagai penyakit dan
gangguan dalam tubuh manusia. MRI dapat menghasilkan gambaran tiga dimensi yang
detail dari organ, jaringan, dan struktur tubuh, sehingga membantu dokter dalam
mendiagnosis dan memahami penyakit dengan lebih baik. Dengan adanya pelayanan
MRI, rumah sakit dapat menyediakan alat yang diperlukan untuk mendiagnosis penyakit
dengan akurasi tinggi. MRI juga sangat berguna dalam perencanaan perawatan pasien.
Misalnya, dalam bidang onkologi, MRI dapat membantu dalam menentukan ukuran dan
tepat, seperti radioterapi atau operasi. Pelayanan MRI memungkinkan rumah sakit untuk
Pelayanan MRI juga penting dalam pemantauan pasien. MRI dapat digunakan
mendeteksi perubahan patologis dalam tubuh pasien. Ini membantu dokter dalam
tepat waktu.
medis lainnya dalam beberapa kasus. Misalnya, MRI lebih baik dalam mendeteksi
masalah pada otak, sumsum tulang belakang, dan jaringan lunak seperti ligamen dan
tendon. Dengan adanya pelayanan MRI, rumah sakit dapat memberikan akses kepada
pasien untuk mendapatkan keuntungan dari teknologi ini dan meningkatkan akurasi
untuk menyediakan pelayanan MRI. Dengan adanya fasilitas MRI, rumah sakit dapat
dan kualitatif tanpa menggunakan hipotesis. Pendekatan kuantitatif diperoleh dari biaya-
biaya yang berhubungan dengan semua biaya operasional investasi pengadaan pelayanan
B. PEMBAHASAN
Umur ekonomis satu mesin atau alat MRI adalah 10 tahun. Metode yang
menggunakan metode least square dengan trend bulanan dan diestimasi selama 10 tahun.
Pendapatan pasien MRI dihitung berdasarkan estimasi claim BPJS yakni sebesar
5.200.000. Hal ini dikarenakan mayoritas pasien akan menggunakan BPJS ketika
NO Keterangan Biaya
I Consumable Inti
1. Media Kontras Rp 266.000,00
2. Sarung tangan dan pakaian steril Rp 815.000,00
3. Cairan pendingin Rp 112.000,00
4. Tabung dan pipa kabel Rp 440.000,00
5. Bahan pembersih dan disinfektan Rp 665.000,00
Jumlah Rp 2.298.000,00
PPn 10% 229.800
Rp 2.527.800,00
II Consumable Tambahan
1. Coil atau alat penerima sinyal Rp 46.046,00
2. Media penyimpanan dan rekaman Rp 31.878,00
3. Bahan pelindung dan penutup Rp 6.600,00
5. Media Cetak Rp 6.000,00
6. Infus set Rp 39.900,00
7. Keperluan mesin :
- Bayclin Rp 5.850,00
- Asam sitrat Rp 4.020,00
- Garam Non Yodium Rp 1.800,00
Jumlah Rp 142.094,00
Cairan (larutan yang digunakan untuk
III Rp300.000
tindakan
Jumlah Rp300.000
IV Barang Non Medis
1. Listrik Rp 15.000,00
2. Air (MX Eco Dinamyc Recovery up to 90%) Rp 5.750,00
3. Binatu Rp 8.912,00
4. Pemeliharaan Rp 4.456,00
Jumlah Rp 34.118,00
V Gaji pokok Tenaga Medis (dr dan perawat) Rp 700.000,00
VI Administrasi Rp 175.000,00
Jumlah Total Rp 3.879.012,00
1. Payback Periode
No Total Total
Sisa Investasi Pajak 10% Laba Bersih
pendapatan pengeluaran
1 13.000.000.000 9.697.530.000 3.302.470.000 Rp330.247.000 2.972.223.000
2 20.280.000.000 15.128.146.800 5.151.853.200 Rp515.185.320 4.636.667.880
3 20.800.000.000 15.516.048.000 5.283.952.000 Rp528.395.200 4.755.556.800
4 29.120.000.000 21.722.467.200 7.397.532.800 Rp739.753.280 6.657.779.520
5 32.240.000.000 24.049.874.400 8.190.125.600 Rp819.012.560 7.371.113.040
6 37.440.000.000 27.928.886.400 9.511.113.600 Rp951.111.360 8.560.002.240
7 41.600.000.000 31.032.096.000 10.567.904.000 Rp1.056.790.400 9.511.113.600
8 50.960.000.000 38.014.317.600 12.945.682.400 Rp1.294.568.240 11.651.114.160
9 53.040.000.000 39.565.922.400 13.474.077.600 Rp1.347.407.760 12.126.669.840
10 54.600.000.000 40.729.626.000 13.870.374.000 Rp1.387.037.400 12.483.336.600
Tota
l 353.080.000.000 263.384.914.800 89.695.085.200 8.969.508.520 80.725.576.680
Berdasarkan tabel pendapatan bersih tahunan di atas dapat kita hitung payback
: 33.064.388.000
: 28.427.720.120
Pendapatan bersih tahun ke-3 : 4.755.556.800 –
: 23.672.163.320
: 17.014.383.800
: 9.643.270.760
: 1.083.268.520
Di karenakan pendapatan bersih untuk tahun ke 7 melampaui sisa investasi dari tahun
1.083.268 .520
Payback period = x 12 x 30 hari
9.511.113 .600
= 41 hari
akan kembali dalam jangka waktu 6 tahun 41 hari karena payback periodenya lebih
cepat dari nilai ekonomisnya maka pengadaan pelayanan MRI layak dan dapat
dikembangkan.
Metode ini digunakan untuk mengukur berapa tingkat keuntungan ratarata yang
Total EAT
Rata-rata EAT =
Umur Ekonomis
80.725.576 .680
=
10
= 8.072.557.668
biaya
Rata-rata biaya =
Umur Ekonomis
36 .036 . 611 .000
=
10
= 3.603.661.100
Rata−rata EAT
ARR = x 100%
Rata−rata investasi
= 224 %
Berdasarkan data di atas, hasil ARR nya > dari tingkat keuntungan yang diisyaratkan
= Rp 8.287.080.599
Berdasarkan perhitungan di atas, NPV nya bernilai positif dan nilainya > 0, maka
Metode ini digunakan untuk mengukur berapa tingkat pengembalian intern yang
= Rp 44.323.691.599 – 36.036.611.000
= Rp 8.287.080.599
= Rp39.885.413.660 – 36.036.611.000
= Rp3.848.802.660
P1 = 11% = 0,11
P2 = 12% = 0,12
P 2−P 1
IRR = P 1−C 1 x
C 2−C 1
0,12−0,11
=0,11−8.287 .080.599 x
3.848 .802.660−8.287 .080 .599
0,01
=0,11−8.287 .080.599 x
−4.438.277 .939
= 0,11 + 0,0187
= 0,1287 x 100%
= 12,87%
Nilai IRR yang diperoleh adalah sebesar 12,87% lebih besar dari bunga deposito
5. PI (Profitabilitas Indeks)
= Rp 44.323.691.599 : 36.036.611.000
= 1,230
C. KESIMPULAN
1. Metode payback period menjukkan bahwa waktu yang di perlukan untuk menutup
3. Metode NPV (Net Present value) di dapat nilai yang positif sebesar Rp
8.287.080.599.
4. Metode IRR (Internal Rate of Return) di peroleh tingkat bunga sebesar 12,87 %.
5. Metode PI (Profitabilitas Indeks) menunjukkan hasil yang di peroleh sebesar 1,230.
memberikan hasil yang positif bagi perkembangan investasi pengadaan peralatan MRI di
RS X Jakarta.