Anda di halaman 1dari 18

TUGAS

The Oxford Handbook of


CREATIVITY, INNOVATION, and
ENTREPRENEURSHIP

Nama Mahasiswa : ANDRI


HADINATA
NIM : 22420009
DOSEN : dr. ADANG BACHTIAR, MPH, DSc MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
2
Empowerment and Employee Creativity :
A Cross-Level Integrative Model

Pemberdayaan dan Kreativitas Karyawan :


Model Integrasi Tingkat Lintas
AMATI (A) ISU
STRATEGIS
1. Pentingnya pemberdayaan karyawan untuk meningkatkan kreativitas karyawan
dengan memberikan kesempatan untuk berpikir kreatif dan menghasilkan solusi
inovatif untuk masalah yang dihadapi. Pemberdayaan didefinisikan sebagai
memberikan kekuasaan, keterlibatan, dan tanggung jawab kepada karyawan
untuk mengambil keputusan yang berpengaruh pada pekerjaan mereka.
Pemberdayaan ini dapat meningkatkan kreativitas karyawan dengan
memberikan kesempatan untuk berpikir kreatif dan menghasilkan solusi inovatif
untuk masalah yang dihadapi.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemberdayaan, seperti budaya
organisasi, gaya kepemimpinan, dan struktur organisasi. Budaya organisasi yang
mendukung kreativitas dan inovasi dapat meningkatkan tingkat pemberdayaan
karyawan, sementara gaya kepemimpinan otoriter dapat menghambat
pemberdayaan karyawan.
AMATI (A) ISU
STRATEGIS
3. Model integratif yang memadukan perspektif individu dan organisasi dalam
meningkatkan kreativitas karyawan. Model ini mengidentifikasi faktor-faktor
individu yang dapat mempengaruhi kreativitas, seperti kepribadian, motivasi,
dan kepercayaan diri, serta faktor-faktor organisasi seperti budaya dan struktur
organisasi. Dimana model integrasi ini mengusulkan bahwa pemberdayaan
karyawan dapat berperan sebagai mediator antara faktor-faktor individu dan
organisasi dalam meningkatkan kreativitas karyawan.
4. Adanya tantangan dalam meningkatkan pemberdayaan dan kreativitas
karyawan, seperti resistensi perubahan, ketidakpastian tugas, dan kurangnya
sumber daya. strategi-strategi untuk mengatasi tantangan ini, seperti
melibatkan karyawan dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan,
memberikan pelatihan dan dukungan, dan mempromosikan budaya inovasi
yang inklusif dan mendukung.
SOLUSI UNTUK MENGATASI ISU
(T) STRATEGIS
1. Memberikan Otonomi dan Tanggung Jawab : Memberikan karyawan
otonomi dan tanggung jawab yang lebih besar dalam pekerjaan mereka dapat
meningkatkan motivasi, kepercayaan diri, dan kreativitas mereka. Hal ini dapat
dilakukan dengan memberikan kendali yang lebih besar atas tugas dan proses
kerja, memberikan umpan balik yang konstruktif (identifikasi/ analisa untuk
menuju perubahan), dan memberikan kesempatan untuk berkembang dan
belajar
2. Meningkatkan Budaya Organisasi : Meningkatkan budaya organisasi yang
mendukung pemberdayaan dan kreativitas karyawan dapat membantu
meningkatkan kinerja dan inovasi di perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan
mendorong kerja tim yang efektif, mempromosikan nilai-nilai seperti inovasi,
pengambilan risiko yang sehat, dan pembelajaran berkelanjutan.
3. Memberikan Dukungan Kepemimpinan : Kepemimpinan yang mendukung
pemberdayaan dan kreativitas karyawan dapat membantu meningkatkan
motivasi, kinerja, dan inovasi. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan
dukungan yang tepat, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan
memfasilitasi komunikasi yang terbuka dan kolaboratif.
SOLUSI UNTUK MENGATASI ISU
(T) STRATEGIS
4. Menerapkan Sistem Penghargaan yang Efektif : Memberikan penghargaan
yang tepat dan adil dapat membantu meningkatkan motivasi, kinerja, dan
inovasi karyawan. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan sistem
penghargaan yang efektif dan adil, seperti bonus atau insentif, promosi jabatan,
dan adanya pengakuan atas kinerja yang baik.

5. Memberikan Pelatihan dan Pengembangan : Memberikan pelatihan dan


pengembangan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan karyawan dapat
membantu meningkatkan keterampilan, kinerja, dan inovasi. Hal ini dapat
dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pengembangan yang diberikan
terfokus pada pengembangan keterampilan, pemecahan masalah, dan inovasi.
(M) REKOMENDASI UNTUK
RS
GUGUS KENDALI MUTU (QUALITY CONTROL CIRCLE)
Gugus kendali mutu merupakan mekanisme formal fungsional yang dilembagakan yang bertujuan untuk
mencari pemecahan masalah ( problem solving ) terhadap persoalan-persoalanyang menonjol yang ada di
tempat kerjanya, dengan memberikan penekanan pada kreativitas dan partisipasi petugas. Dengan mengikuti
kegiatan-kegiatan gugus kendali mutu, anggota gugus memperoleh pengalaman bersama dalam
berkomunikasi dengan koleganya, bekerja bersama untuk memecahkan persoalan-persoalan dan membagi
temuan-temuan mereka tidak hanya diantara mereka bahkan dengan gugus yang lain di organisasi.

Tujuan Gugus Kendali Mutu :

1. Memyumbangkan perbaikan mutu, efisiensi, efektifitas, produktifitas organisasi dan penghematan


pembiayaan serta pencagahan pemborosan.
2. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan manajemen para manajer dan pengawas ( supervisor )
dan mendorong perbaikan terus menerus dengan cara pengembangan diri.
3. Menciptakan suatu lingkungan kerja yang lebih sadar mutu, memberikan kepuasan kerja, paham tentang
persoalan-persoalan kerja yang terjadi dan berupaya memperbaikinya sekaligus meningkatkan mutu
produk dan pelayanan.
4. Berfungsi sebagai kekuatan inti pengendalian mutu di organisasi. Karena apabila seluruh petugas pada
lapis ini bekerja secara efektif dan bermutu akan meningkatkan penampilan kerja organisasi secara
keseluruhan.
(M) REKOMENDASI UNTUK
RS
1. Penerapan Teknologi Medis Baru : Dengan memperkenalkan teknologi
medis baru yang dapat membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas
layanan kesehatan di rumah sakit. Misalnya, sistem informasi medis baru, alat
kesehatan baru atau software untuk memantau pasien.
2. Pengembangan Sistem Manajemen Data Pasien : Dengan
mengembangkan sistem manajemen data pasien yang dapat membantu
mengelola informasi pasien dengan lebih efisien dan akurat. Dimana sistem
ini memungkinkan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan memproses,
sehingga informasi medis dapat lebih mudah dikumpulkan, disimpan dan
diproses.
3. Program Kesehatan dan Pendidikan : Dengan membuat program
kesehatan dan pendidikan yang ditujukan untuk pasien dan masyarakat luas.
Program ini dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang kesehatan,
mengajarkan kebiasaan hidup sehat dan mempromosikan pencegahan
penyakit.
(M) REKOMENDASI UNTUK
RS
4. Peningkatan Kualitas Pelayanan Pasien : Dengan meningkatkan kualitas
pelayanan pasien dengan mengembangkan strategi baru untuk
meningkatkan kepuasan pasien dan mengurangi waktu tunggu. Program ini
dapat membantu meningkatkan efisiensi pelayanan, meningkatkan kualitas
pelayanan dan memastikan adanya keterampilan baru yang sesuai dengan
perkembangan terbaru di bidang Kesehatan.
5. Pengembangan Program Pelatihan : Dengan mengembangkan program
pelatihan yang dapat membantu meningkatkan keterampilan staf, termasuk
dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya. . Program ini dapat membantu
meningkatkan efisiensi pelayanan, meningkatkan kualitas pelayanan dan
memastikan adanya keterampilan baru yang sesuai dengan perkembangan
terbaru di bidang Kesehatan.
1. "Dan orang-orang yang memberikan apa yang mereka berikan (sedekah) sambil hati mereka
takut karena mereka akan kembali kepada Tuhan mereka, sedang hati mereka bergetar karena
mereka yakin akan kembali kepada Tuhan mereka. Mereka bersegera dalam kebaikan, dan
mereka adalah orang-orang yang memimpin dalam kebaikan." (QS. Al-Mu'minun: 60)
Ayat ini menunjukkan pentingnya memberikan kontribusi atau sumbangsih yang dilakukan oleh setiap
individu, termasuk karyawan dalam suatu organisasi. Dalam konteks ini, karyawan yang diberdayakan akan
merasa memiliki tanggung jawab dan merasa memiliki tujuan yang lebih besar dari sekadar melakukan
pekerjaan mereka, yang dapat mendorong kreativitas mereka untuk memberikan sumbangsih yang lebih
baik bagi organisasi.
2. "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-
menolonglah kamu dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah.
Sesungguhnya Allah amat keras siksa-Nya." (QS. Al-Maidah: 2)
Ayat ini menunjukkan pentingnya kerja sama tim dalam mengerjakan hal yang baik dan menjauhi hal yang
buruk. Dalam konteks organisasi, karyawan yang diberdayakan dan merasa termasuk dalam tim yang
memiliki tujuan yang sama akan lebih cenderung untuk bekerja sama dan menghasilkan ide-ide kreatif
untuk mencapai tujuan organisasi.
3. "Maka, barang siapa yang mengerjakan kebaikan sekecil-kecil zarrah, niscaya ia akan melihat
(balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sekecil-kecil zarrah, niscaya ia akan
melihat (balasan) nya." (QS. Az-Zalzalah: 7-8)
Ayat ini menunjukkan pentingnya penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan. Dalam
konteks organisasi, memberikan penghargaan dan apresiasi terhadap ide-ide kreatif yang dihasilkan oleh
karyawan dapat memotivasi mereka untuk terus berkontribusi secara positif bagi organisasi.
REFERENSI
Anindita, R. (2020). Pemberdayaan Karyawan. Universitas Esa Unggul.

Aziz, R. Z. (2019). Total Quality Management: Tahapan Implementasi


TQM dan Gugus Kendali Mutu.

Zhou, J. (2015). The Oxford handbook of creativity, innovation, and


entrepreneurship. Oxford University Press.
19
Innovating Without Information
Constraints: Organizations,
Communities, and Innovation When
Information Costs Approach Zero

Berinovasi Tanpa Kendala Informasi :


Organisasi, Komunitas, dan Inovasi Ketika Biaya
Informasi Mendekati Nol
AMATI (A) ISU
STRATEGIS
1. Perubahan paradigma inovasi karena kemajuan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) telah memungkinkan inovasi, tanpa terbatasi oleh kendala
informasi. Hal ini mengguncang paradigma inovasi tradisional yang didasarkan
pada kebutuhan untuk mengumpulkan, memproses, dan menganalisis informasi
untuk membuat keputusan inovatif. Isu strategis terkait dengan ini adalah
bagaimana organisasi dan komunitas harus beradaptasi dengan perubahan
paradigma ini dan mencari cara untuk mengoptimalkan potensi inovatif yang
terbuka.
2. Pengelolaan data dan informasi yang semakin sulit karena sumber daya yang
tidak terbatas. Hal ini dapat menyebabkan masalah seperti overload informasi
dan pengelolaan data yang tidak efisien. Isu strategis terkait dengan ini adalah
bagaimana organisasi dan komunitas dapat mengembangkan sistem
pengelolaan data dan informasi yang efektif untuk mengoptimalkan proses
inovatif mereka.
AMATI (A) ISU
STRATEGIS
3. Kolaborasi dan keterbukaan dalam proses inovatif yang memerlukan
manajemen yang efektif untuk bekerja sama dan berkolaborasi dalam cara yang
tidak terbatas oleh batasan geografis atau waktu. Hal ini mengarah pada tantangan
baru dalam mengelola kolaborasi dan mempertahankan keterbukaan dalam proses
inovatif. Isu strategis terkait dengan ini adalah bagaimana organisasi dan komunitas
dapat mengoptimalkan potensi kolaborasi dan keterbukaan dalam proses inovatif
mereka, sambil mengatasi tantangan dan risiko yang terkait.
4. Inovasi yang berkelanjutan. Kemajuan TIK telah membuka peluang baru untuk
inovasi yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab. Namun, hal ini juga
menimbulkan tantangan baru dalam memastikan bahwa inovasi tersebut berkelanjutan
dari sudut pandang lingkungan, sosial, dan ekonomi. Isu strategis terkait dengan ini
adalah bagaimana organisasi dan komunitas dapat memastikan bahwa inovasi mereka
berkelanjutan dan bertanggung jawab dari sudut pandang lingkungan, sosial, dan
ekonomi.
TIRU (T)
SOLUSI UNTUK MENGATASI ISU
STRATEGIS
1. Perubahan paradigma inovasi dapat diatasi dengan adopsi pendekatan yang lebih fleksibel
dan adaptif terhadap inovasi yang muncul. Organisasi dan komunitas harus terus memonitor
perkembangan teknologi dan merespons perubahan tersebut dengan cepat.
2. Pengelolaan data dan informasi dapat ditingkatkan dengan membangun sistem pengelolaan
data dan informasi yang efektif dan efisien, seperti dengan menggunakan alat analisis data
yang canggih dan terintegrasi.
3. Kolaborasi dan keterbukaan dalam proses inovatif dapat ditingkatkan dengan membangun
platform kolaborasi dan komunikasi yang terbuka dan mudah digunakan serta memastikan
keamanan data.
4. Inovasi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab dapat ditingkatkan dengan mengadopsi
pendekatan inovasi hijau dan memperhatikan faktor lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam
setiap tahap pengembangan produk atau layanan. Selain itu, organisasi dan komunitas juga
dapat menerapkan standar dan sertifikasi yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa
inovasi mereka ramah lingkungan dan bertanggung jawab.
(M)
REKOMENDASI UNTUK
RS
1. Penggunaan teknologi jaringan blockchain untuk meningkatkan keamanan dan privasi data medis pasien.
2. Penggunaan aplikasi mobile untuk mengoptimalkan manajemen jadwal dan pengaturan waktu dokter dan
staf medis.
3. Penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) untuk menghubungkan peralatan medis dan memonitor
kesehatan pasien secara real-time.
4. Pemanfaatan teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) untuk memberikan pelatihan
medis dan simulasi operasi yang lebih realistis dan interaktif bagi staf medis.
5. Penggunaan robot dan teknologi otomatisasi untuk mempermudah tugas-tugas administratif dan logistik di
rumah sakit, seperti pembersihan ruangan dan pengiriman obat dan peralatan medis ke ruangan pasien.
6. Pengembangan sistem pengiriman obat dan peralatan medis yang otomatis dan terkoneksi dengan sistem
manajemen persediaan untuk meminimalkan kesalahan dan meningkatkan efisiensi.
7. Pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk memprediksi risiko kesehatan pasien dan
memberikan rekomendasi pengobatan yang tepat.
8. Penggunaan teknologi telemedicine dan konsultasi online untuk memberikan layanan kesehatan jarak jauh
dan meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan bagi masyarakat.
Pentingnya memanfaatkan sumber daya dan nikmat yang telah diberikan oleh
Allah SWT dengan sebaik-baiknya, menghargai ilmu dan kebijaksanaan, serta
bertanggung jawab dalam penggunaan teknologi dan inovasi untuk
kemaslahatan umat manusia.

"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah


dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain." (QS Al-Insyirah: 7)

“Dan adapun orang-orang yang diberikan ilmu oleh Kami, maka mereka
mengatakan: 'Sesungguhnya, hanya kekuatan Allahlah yang membawa
kita kepada ilmu itu. Dan kami hanya menyerah diri kepada-Nya’.” (QS
Al-Zumar: 9)

“Dan orang-orang yang diberikan ilmu melihat bahwa apa yang


diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu adalah benar, dan itu
membimbing kepada jalan yang paling lurus.” (QS Saba: 6)
REFERENSI
Zhou, J. (2015). The Oxford handbook of creativity, innovation, and
entrepreneurship. Oxford University Press.

Anda mungkin juga menyukai