Anda di halaman 1dari 5

PENGEMBANGAN ORGANISASI

Gede Bayu Surya Parwita,SE.,MM

Nama kelompok :
I Dewa Gede Ngurah Saputrawan (31)
I Gede Aditya Bahari (33)
I Putu Andika Adi Guna (34)
1. Pengertian Pengembangan Organisasi

Pengembangan Organisasi (PO) merupakan cara pendekatan terhadap


perubahan yang berjangka panjang dan lebih luas ruang lingkupnya dengan tujuan
untuk menggerakkan seluruh organisasi ke arah tingkat fungsional yang lebih tinggi.
(Indrawijaya, 1989:203)

Pengertian pokok pengembangan organisasi adalah perubahan yang terencana


(planned change). Perubahan , dalam bentuk pembaruan organisasi dan
pengembangan organisasi ernisasi, terus menerus terjadi dan mempunyai pengaruh
yang sangat dominan dalam masyarakat kini.

Karena menyangkut perubahan sikap, persepsi,perilaku dan harapan semua


anggota organisasi, pengembangan organisasi di definisikan sebagai upaya pimpinan
yang terencana dalam meningkatkan efektivitas organisasi, dengan menggunakan cara
intervensi (oleh pihak ketiga) yang didasarkan pada pendekatan perilaku manusia.
Dengan kata lain penerapan pengembangan organisasi dalam organisasi dilakukan
dengan bantuan konsultan ahli, sistemis ,harus didukung oleh pimpinan serta luas
aplikasinya.

 Dengan kata lain penerapan pengembangan organisasi dalam organisasi


dilakukan dengan bantuan konsultan ahli, sistemis ,harus didukung oleh pimpinan
serta luas aplikasinya. Berdasarkan hal tersebut maka praktik pengembangan
organisasi didasarkan pada beberapa asumsi penting yakni :
1. Faktor dalam organisasi yang menghambat perkembangan dan menghalangi
orang untuk berkontribusi demi tercapainya sasaran organisasi.
2. Manusia sebagai anggota dan pemimpin kelompok
3. Manusia sebagai wadah organisasi. Hubungan antar kelompok – kelompok
dalam organisasi menentukan efektivitas masing masing kelompok tersebut.

2. Sifat dan Asumsi Pengembangan Organisasi

 Sifat Dasar Pengembangan Organisasi


1. Pengembangan organisasi merupakan suatu strategi terencana dalam
mewujudkan perubahan organisasional, perubahan yang dimaksud harus
mempunyai sasaran yang jelas dan didasarkan pada suatu diagnosis yang tepat
mengenai permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2. Pengembangan organisasi harus berupa kolaborasi antara berbagai pihak yang
akan mengalami dampak perubahan yang akan terjadi, keterlibatan
dan partisipasi para anggota organisasi harus mendapat perhatian.
3. Program pengembangan organisasi menekankan cara-cara baru yang
diperlukan guna meningkatkan kinerja seluruh anggota organisasi
4. Pengembangan organisasi mengandung nilai-nilai humanistik dalam arti bahw
a dalam meningkatkan efektifitas organisasi, potensi manusia harus menjadi
bagian yang penting
5. Pengembangan organisasi menggunakan pendekatan kesisteman yang berarti
selalu memperhitungkan pentingnya interelasi, interaksi dan interdependensi
6. Pengembangan organisasi menggunakan pendekatan ilmiah untuk mencapai
efektifitas organisasi

 Asumsi Pengembangan Organisasi


Penerapan pengembangan organisasi didasari oleh sejumlah asumsi
dan nilai mengenai orang, kelompok, dan organisasi. Asumsi dan nilai
memgang peranan penting dalam memahami proses yang digunakan di dalam
pengembangan organisasi. Asumsi tersebut meliputi asumsi tentang orang,
kelompok dan organisasi (French dan Bell, 1984).
1. Asumsi tentang orang
Penggunaan pengembangan organisasi didasarkan pada asumsi bahwa
sebagian besar orang ingin membuat, dan mampu membuat, kontribusi
yang lebih besar kepada organisasi dari yang umumnya diijinkan untuk
dibuat. Pengambangan organisasi mencoba untuk menggunakan
kemampuan dan atusias pekerja dan menyediakan suatu alat sebagai
sarana untuk menyalurkan tenaga yang konstruktif ke dalam kreativitas
dan wawasan yang luas.
2. Asumsi tentang kelompok
Penggunaan pengembangan organisasi perlu mengenali kekuatan pengaruh
kelompok terhadap perilaku terhadap perilaku individu. Kelompok kecil
biasanya dianggap sebagai rintangan yang mendasar dalam membangun
organisasi yang maju. Penggunaan pengembangan organisasi mencoba
untuk memperbaiki efektivitas kelompok karena kelompok tidak dapat
berfungsi dengan baik karena kurangnya kepercayaan antarpribadi,
kurangnya dukungan dan kerjasama di antara anggota kelompok.
3. Asumsi tentang organisasi
Pengembangan organisasi menganggap bahwa konflik organisasi tidak
boleh dianggap sebagai konfrontasi. Oleh karenanya, upaya
pengembangan organisasi perlu dipertahankan dengan perubahan yang
tepat pada setiap subsistem dari organisasi.

3. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Organisasi

 Tujuan :
- Menciptakan keharmonisan hubungan kejra antara pimpinan dengan staf
anggota organisasi
- Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih
terbuka
- Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi
- Merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuan
mengendalikan diri

 Manfaat :
- Perbaikan yang Berkelanjutan
Perusahaan yang terlibat dalam pengembangan organisasi berkomitmen
untuk terus memperbaiki bisnisnya. Proses Organization
Development (OD) menciptakan suatu siklus perbaikan yang
berkelanjutan dimana setiap strategi direncanakan, diimplementasikan,
dievaluasi, diperbaiki dan dimonitor penerapannya. Pengembangan
organisasi adalah pendekatan proaktif yang mencakup perubahan (internal
dan eksternal) dan memanfaatkannya untuk pembaruan.
- Meningkatkan Komunikasi Internal Perusahaan
Salah satu keuntungan utama OD adalah peningkatan
komunikasi, feedback, dan interaksi dalam organisasi. Tujuan utama dari
meningkatkan komunikasi adalah untuk menyelaraskan semua karyawan
dengan tujuan dan nilai-nilai perusahaan yang ada. Komunikasi yang jujur
dan terbuka juga mengarah pada peningkatan pemahaman tentang
perlunya perubahan dalam organisasi.
- Pengembangan Karyawan
Pengembangan organisasi berfokus pada peningkatan komunikasi untuk
memengaruhi karyawan agar menghasilkan perubahan yang diinginkan.
Kebutuhan akan pengembangan karyawan berasal dari perubahan industri
dan pasar yang konstan. Hal ini menyebabkan suatu organisasi secara
berkala meningkatkan keterampilan karyawan untuk memenuhi
persyaratan pasar yang berkembang. Ini dicapai melalui program
pembelajaran, pelatihan, peningkatan keterampilan / kompetensi dan
peningkatan proses kerja.
- Peningkatan Produk dan Layanan
Manfaat utama pengembangan organisasi adalah inovasi, yang mengarah
pada peningkatan produk dan layanan. Inovasi dapat dicapai melalui
pengembangan karyawan, yang berfokus pada peningkatan hasil kerja
yang memuaskan dan peningkatan motivasi dan semangat kerja. Dalam hal
ini, keterlibatan karyawan merupakan faktor utama dalam peningkatan
kreatifitas dan inovasi produk dan layanan. Selain itu, OD juga dapat
meningkatkan inovasi produk melalui analisis kompetitif, riset pasar
(market research) dan melalui perkiraan ekspektasi dan preferensi
konsumen.
- Peningkatan Laba
Organizational development mempengaruhi bottom line perusahaan dalam
berbagai cara. Melalui peningkatan inovasi dan produktivitas serta terjadi
efisiensi, keuntungan perusahaan tentunya akan meningkat. Biaya-biaya
juga akan berkurang dengan meminimalkan turn over dan mengurangi
tingkat ketidakhadiran karyawan. Karena OD selaras dengan tujuan dan
fokus pada pengembangan, mutu produk/jasa dan peningkatan kepuasaan
karyawaan. Pergeseran budaya ke arah perbaikan yang berkelanjutan
membuat perusahaan memiliki keunggulan tersendiri dalam persaingan
industri dan pasar.

4. Pendekatan Pengembangan Organisasi

Keyakinan bahwa keefektifan organisasi tidak dapat dirumuskan karena ada


perbedaan pandangan, oleh karena itu, maka pemahamannya melalui suatu
pendekatan yang sering diungkapkan dengan apa yang disebut :
a. Pendekatan pencapaian tujuan, menyatakan bahwa keefektifan sebuah organisasi
harus dinilai dengan pencapaian tujuan ketimbang caranya.
b. Pendekatan sistim, bahwa organisasi terdiri sub bagian yang saling berhubungan,
oleh karena itu organisasi dinilai berdasarkan kemampuannya untuk
mempertahankan stabilitas dan keseimbangan.
c. Pendekatan stakeholders, dikatakan efektif apabila dapat memenuhi bagi pemilik
adalah laba atau investasi, pertumbuhan penghasilan ; pegawai adalah
kompensasi, tunjangan tambahan, kepuasaan pada kondisi kerja ; pelanggan
adalah kepuasan terhadap harga, kualitas, pelayanan ; kreditur adalah kemampuan
untuk membayar hutang.
d. Pendekatan nilai-nilai bersaing, bertitik tolak dengan assumsi terdapat apa yang
disebut dengan fleksibilitas (mampu menyesuaikan diri dengan perubahan) ;
perolehan sumber (mampu meningkatkan dukungan dari luar dan memperluas
jumlah tenaga kerja) ; perencanaan (tujuan jelas dan dipahami dengan benar) ;
produktifitas (volume keluaran tinggi, rasio keluaran terhadap masukan tinggi) ;
Ketersediaan informasi (saluran komunikasi membantu pemberian informasi
kepada orang mengenai hal-hal yang mempengaruhi pekerjaan mereka) ;
stabilitas (perasaan tenteram, kontinuitas, kegiatan berfungsi secara lancar) ;
Tempat kerja yang kondusif (pegawai mempercayai, menghormati serta bekerja
sama dengan yang lain) ; tenaga kerja terampil (pegawai memperoleh pelatihan,
mempunyai keterampilan dan berkapasitas untuk melaksanakan pekerjaannya
dengan baik).

Anda mungkin juga menyukai