Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK 7

DASAR-DASAR PENGEMBANGAN ORGANISASI

Anggota Kelompok :

1. Pooja Fitri (21002071)


2. Rafnilia Darma Sari (21002074)

1. Kritik dan Saran : -

2. Tanya Jawab :
1) Sinta (21002028) : Menurut kelompok apa strategi intervensi yang paling efektif dalam
pengembangan organisasi, dan bagaimana kelompok melihat dampaknya terhadap
produktivitas dan budaya kerja di lingkungan suatu organisasi tsb.
Jawab :
1. Rafnilia Darma Sari (21002074) : Strategi intervensi yang paling efektif dalam
pengembangan organisasi dapat bervariasi tergantung pada tujuan dan kondisi
khusus organisasi. Namun, beberapa strategi yang sering digunakan dan dapat
memberikan dampak positif terhadap produktivitas dan budaya kerja adalah:
a) Pelatihan dan Pengembangan Karyawan: Memberikan pelatihan dan
pengembangan karyawan dapat meningkatkan keterampilan, pengetahuan,
dan motivasi mereka. Hal ini dapat berkontribusi pada peningkatan
produktivitas dan menciptakan budaya kerja yang lebih positif.
b) Perubahan Budaya Organisasi: Mengubah budaya organisasi untuk lebih
mendukung kerja sama, inovasi, dan pemberdayaan karyawan dapat
memiliki dampak positif pada budaya kerja.
c) Kepemimpinan yang Efektif: Membangun kepemimpinan yang efektif
dengan pemimpin yang mampu menginspirasi, membimbing, dan
mendukung karyawan dapat mempengaruhi budaya kerja dan produktivitas.
d) Perbaikan Proses Bisnis: Memperbaiki proses bisnis internal dapat
mengurangi hambatan dan meningkatkan efisiensi, yang pada gilirannya
dapat meningkatkan produktivitas.
e) Komunikasi dan Keterlibatan Karyawan: Mendorong komunikasi terbuka
dan meningkatkan keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan
organisasi dapat menciptakan budaya yang lebih inklusif dan mendukung
produktivitas.
Dalam melihat dampak strategi intervensi, penting untuk melakukan pemantauan
dan evaluasi secara teratur. Hal ini dapat dilakukan melalui pengukuran kinerja,
survei karyawan, dan umpan balik. Kelompok dalam organisasi, termasuk
karyawan dan manajemen, dapat berpartisipasi dalam proses evaluasi ini untuk
memahami dampaknya.
Dampak strategi intervensi biasanya dapat dilihat dalam peningkatan produktivitas,
perbaikan dalam kepuasan karyawan, berkurangnya konflik, dan budaya kerja yang
lebih sejalan dengan tujuan organisasi. Namun, penting untuk diingat bahwa
hasilnya dapat beragam dan memerlukan waktu. Selain itu, penting untuk
beradaptasi dan menyesuaikan strategi intervensi seiring perubahan kebutuhan dan
kondisi organisasi.

2) Vani Oktafiani (21002088) : Coba kelompok jelaskan Apa saja keyakinan dan nilai
yang mendasari intervensi dalam pengembangan organisasi, dan bagaimana
implikasinya terhadap praktik dan keputusan intervensi tersebut?
Jawab :
1. Pooja Fitria (21002071) : Keyakinan dan nilai yang mendasari intervensi dalam
pengembangan organisasi dapat bervariasi tergantung pada pendekatan,
metodologi, dan filosofi yang digunakan dalam pengembangan organisasi.
Beberapa keyakinan dan nilai umum yang mendasari intervensi meliputi:
a) Kepemimpinan dan Partisipasi: Keyakinan bahwa intervensi harus
melibatkan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan dalam
organisasi. Nilai-nilai seperti demokrasi, keadilan, dan transparansi menjadi
landasan.
b) Pembelajaran Organisasi: Keyakinan bahwa organisasi harus mampu
belajar dan beradaptasi. Nilai pendukungnya termasuk pemahaman kontinu,
inovasi, dan fleksibilitas.
c) Kualitas Hidup dan Kesejahteraan: Keyakinan bahwa intervensi seharusnya
tidak hanya bertujuan untuk pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk
meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan individu dalam organisasi.
d) Keragaman dan Inklusi: Keyakinan dalam pentingnya menghormati
keragaman dan mempromosikan inklusi di dalam organisasi. Nilai-nilai ini
mencakup kesetaraan, keadilan, dan penghargaan terhadap perbedaan.
e) Ketahanan Lingkungan: Keyakinan bahwa intervensi harus
mempertimbangkan dampak lingkungan dan berusaha untuk berkelanjutan.
Nilai-nilai ini termasuk tanggung jawab lingkungan dan keberlanjutan.
Implikasi dari keyakinan dan nilai ini terhadap praktik dan keputusan intervensi
dalam pengembangan organisasi adalah sebagai berikut:
• Praktik intervensi akan lebih mengutamakan partisipasi aktif dari anggota
organisasi dalam proses perubahan.
• Keputusan intervensi akan mementingkan pembelajaran organisasi,
adaptasi terhadap perubahan, dan peningkatan kualitas hidup individu.
• Pemahaman akan pentingnya keragaman dan inklusi akan mempengaruhi
strategi pengembangan organisasi, termasuk dalam pengelolaan sumber
daya manusia.
• Intervensi akan mempertimbangkan dampak lingkungan, baik dari segi
keberlanjutan operasional maupun tanggung jawab sosial organisasi
terhadap lingkungan.
Intervensi dalam pengembangan organisasi akan dipandu oleh nilai-nilai ini,
sehingga akan menciptakan perubahan yang lebih berkelanjutan dan sesuai dengan
prinsip-prinsip yang dijunjung tinggi dalam organisasi tersebut.
2. Intan Nur Aini (21002062) : Intervensi dalam pengembangan organisasi didasarkan
pada keyakinan dan nilai-nilai tertentu yang mempengaruhi praktik dan keputusan
intervensi. Berikut adalah beberapa keyakinan dan nilai yang mendasari intervensi
dalam pengembangan organisasi, beserta implikasinya terhadap praktik dan
keputusan intervensi tersebut:
a) Keyakinan akan pentingnya perubahan: Intervensi didasarkan pada
keyakinan bahwa perubahan diperlukan untuk meningkatkan efektivitas
organisasi. Implikasi dari keyakinan ini adalah bahwa intervensi harus
dirancang untuk mendorong perubahan yang diinginkan dalam organisasi.
b) Keyakinan akan pentingnya partisipasi: Intervensi didasarkan pada
keyakinan bahwa partisipasi anggota organisasi dalam proses perubahan
akan meningkatkan penerimaan dan keberhasilan perubahan tersebut
Implikasi dari keyakinan ini adalah bahwa intervensi harus melibatkan
anggota organisasi dalam perencanaan dan implementasi perubahan.
c) Keyakinan akan pentingnya pemecahan masalah: Intervensi didasarkan
pada keyakinan bahwa pemecahan masalah yang efektif dapat membantu
organisasi mencapai tujuan mereka Implikasi dari keyakinan ini adalah
bahwa intervensi harus melibatkan identifikasi masalah, analisis penyebab,
dan pengembangan solusi yang efektif.
d) Keyakinan akan pentingnya pembelajaran organisasi: Intervensi didasarkan
pada keyakinan bahwa organisasi yang belajar akan lebih mampu
beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan mencapai keunggulan
kompetitif. Implikasi dari keyakinan ini adalah bahwa intervensi harus
dirancang untuk mendorong pembelajaran organisasi melalui refleksi,
evaluasi, dan penyesuaian.
e) Keyakinan akan pentingnya hubungan interpersonal: Intervensi didasarkan
pada keyakinan bahwa hubungan interpersonal yang baik antara anggota
organisasi akan meningkatkan efektivitas organisasi Implikasi dari
keyakinan ini adalah bahwa intervensi harus melibatkan pengembangan
keterampilan komunikasi, kerjasama, dan konflik yang sehat.
Dengan memahami keyakinan dan nilai-nilai yang mendasari intervensi dalam
pengembangan organisasi, praktisi dapat merancang intervensi yang lebih efektif
dan relevan dengan konteks organisasi. Selain itu, pemimpin organisasi juga dapat
mengidentifikasi implikasi dari keyakinan dan nilai-nilai ini terhadap keputusan
dan praktik intervensi yang mereka terapkan.
3) Naila Zulfa (22002037) : Bagaimana kegiatan intervensi dalam pengembangan
organisasi di lingkup pendidikan, apakah intervensi yang direncanakan, sudah
dilaksanakan dengan efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan kualitas
pendidikan, efektivitas pengajaran, manajemen sekolah dan tercapainya tujuan
pendidikan?
Jawab :
1. Rafnilia Darma Sari (21002071) : Intervensi dalam pengembangan organisasi di
lingkup pendidikan memiliki peran krusial untuk meningkatkan kualitas pendidikan
dan mencapai tujuan pendidikan. Proses intervensi yang direncanakan,
dilaksanakan secara efektif dan efisien dapat membantu mencapai hal tersebut.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat membantu dalam proses ini:
a) Evaluasi Kebutuhan: Langkah pertama adalah melakukan evaluasi
mendalam untuk memahami kebutuhan dan tantangan yang ada dalam
lingkungan pendidikan. Ini bisa melibatkan analisis data kinerja siswa,
survei pendapat orang tua dan guru, serta penilaian infrastruktur sekolah.
b) Perencanaan Intervensi: Setelah mengetahui kebutuhan, perencanaan
intervensi yang cermat harus dilakukan. Ini mencakup merumuskan tujuan
yang jelas, merancang program pengembangan profesional untuk guru,
mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan, dan merencanakan langkah-
langkah tindakan.
c) Pelaksanaan: Tahap ini melibatkan implementasi intervensi sesuai dengan
rencana yang telah dibuat. Ini termasuk pelatihan guru, pengenalan
perubahan kurikulum, perbaikan infrastruktur, atau pengembangan program
pendidikan khusus.
d) Monitoring dan Evaluasi: Proses intervensi harus terus dimonitor dan
dievaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitasnya. Data hasil
pembelajaran siswa, umpan balik guru, dan indikator kualitas pendidikan
lainnya digunakan untuk mengukur kemajuan.
e) Penyesuaian: Jika hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan perlu ada
perbaikan atau penyesuaian, organisasi pendidikan harus bersedia untuk
melakukan perubahan sesuai kebutuhan.
Intervensi yang efektif dan efisien dalam pendidikan dapat berupa berbagai strategi,
seperti pelatihan guru, penerapan teknologi dalam pembelajaran, pembangunan
fasilitas pendidikan yang memadai, atau perbaikan kurikulum. Yang terpenting
adalah berfokus pada hasil yang diinginkan dan kualitas pendidikan, serta
melibatkan seluruh stakeholder, termasuk guru, orang tua, dan siswa, dalam proses
perencanaan dan implementasi. Dengan melibatkan semua pihak dan memastikan
bahwa intervensi didasarkan pada data dan evaluasi yang kuat, organisasi
pendidikan memiliki peluang yang lebih baik untuk mencapai tujuan pendidikan
yang diinginkan.

3. Penambahan Materi :

1. Nadia Rahmawati (22002036) : Intervensi dalam pengembangan organisasi sangat penting


karena dapat membantu organisasi meningkatkan kinerja dan efektivitasnya.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa intervensi diperlukan dalam pengembangan


organisasi:

a) Meningkatkan kinerja organisasi: Intervensi dapat membantu organisasi meningkatkan


kinerjanya dengan merancang program-program yang dirancang untuk meningkatkan
efektivitas organisasi dan daya saing organisasi
b) Meningkatkan efektivitas organisasi: Intervensi dapat membantu organisasi
meningkatkan efektivitasnya dengan mengubah perilaku, pola hubungan, dan proses
menjadi perilaku, pola hubungan, dan proses baru dengan peningkatan kinerja sebagai
hasil akhirnya
c) Meningkatkan daya saing organisasi: Intervensi dapat membantu organisasi
meningkatkan daya saingnya dengan merancang program-program yang dirancang
untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan daya saing organisasi
d) Mengatasi masalah organisasi: Intervensi dapat membantu organisasi mengatasi
masalah yang diidentifikasi dalam diagnosa dengan merancang program-program yang
dirancang untuk menyelesaikan masalah tersebut
e) Meningkatkan keterlibatan manajer: Intervensi dapat meningkatkan keterlibatan aktif
dari manajer dalam pengembangan organisasi dengan menetapkan sasaran, menyeleksi
intervensi guna mencapai sasaran, dan mengimplementasikan program-program yang
dirancang untuk meningkatkan efektivitas Organisasi.
Dengan demikian, intervensi dalam pengembangan organisasi sangat penting untuk membantu
organisasi meningkatkan kinerja dan efektivitasnya, mengatasi masalah organisasi, dan
meningkatkan daya saing organisasi.

2. Reno Rahma Dania (21002025) : Jenis-jenis interferensi berikut jenis-jenis


interferensi diantaranya
a) human proses intervention jenis ini berfokus pada kenaikan efektivitas
hubungan antar manusia atau bagaimana agar serasi antar pegawai dapat
dikembangkan secara aktif contoh proses proses konsultan interferensi yang
terfokus pada hubungan antar personal dan dinamik sosial yang terjadi dalam
kelompok kerja
b) struktural intervention lebih pada aspek infrastruktur di mana jenis ini yang
terfokus pada perubahan struktur dan desain organisasi jadi fokusnya lebih
banyak pada aspek infrastruktur organisasi yang
c) yaitu human resort management intervention jenis ini interferensi yang berfokus
pada perubahan dalam kebijakan dan sistem manajemen sumber daya manusia
contohnya manajemen kerja perencanaan karir dan sistem penghargaan
d) strategi inferension jenis ini berfokus pada tindakan strategi untuk merubah
bentuk kultural organisasi contohnya yaitu perbedaan cultural yang mana
membantu organisasi yang membangun kultur yang tepat untuk strategi dan
lingkungan

Anda mungkin juga menyukai