Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“PENGEMBANGAN ORGANISASI”

Di Susun Oleh :

Kelompok 3

Suranto 191921334

Riski Efrendi 191921325

Riski Anrianti 191921324

Riska 191921323

Sri Wahyuni 191921333

Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah :

MANAJEMEN PERUBAHAN

Dosen : SUDARNICE, S.Pd., M.M., CHRMP

UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI SARJANA (S1) MANAJEMEN

2022/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang,
Pujisyukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapatmenyelesaikan makalah ini.

Makalah ini sudah disusun dengan usaha maksimal dari penulis dengan dukungan
dariberbagai pihak sehingga bisa memperlancar dan membantu proses pembuatan makalah
ini.Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung
dalampembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapatkekurangan dalam hasil maupun proses makalah ini baik dari segi susunan kata maupun
tatabahasanya. Maka dari itu, penulis dengan besar hati menerima segala bentuk saran dan
kritikyang membangun dari pembaca sebagai bahan evaluasi kedepannya.Akhir kata penulis
berharap semoga makalah tentang pengembangan organisasi ini bisamemberikan manfaat
maupun inspirasi untuk pembaca.Bandung

Kolaka, 8 Juni 2022


PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Berdirinya suatu organisasi pastilah mempunyai tujuan, pengembangan


organisasimerupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi. Suatu organisasi juga senantiasa
dapatmenyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Penjelasan oleh Wendell French, seorang
penulis buku Pengembangan Organisasi dalam Sigit, 2003:39, bahwa pengembanganorganisasi
merupakan suatu usaha jangka panjang, bukan usaha jangka pendek, dalam arti pengembangan
organisasi adalah suatu usaha terus-menerus atau berkelanjutan dan suatukesediaan untuk
melakukan perubahan secara berkelanjutan.

Sasaran pengembangan organisasi mengarah pada hubungan pribadi yang lebih


efektifantara manajer dan karyawan di semua jenjang organisasi guna menghapus hambatan-
hambatan komunikasi antarpribadi dan kelompok. Sasaran pengembangan organisasi jugadalam
tumbuh berkembangnya iklim yang ditandai dengan saling percaya dan keterbukaanyang dapat
memotivasi serta menantang anggota organisasi untuk lebih berprestasi.

Pengembangan organisasi juga merupakan bentuk usaha perubahan berencana


yangdikendalikan dan dipimpin oleh top manajemen. Bertujuan untuk meningkatkan
keefektifankerja dan kesehatan organisasi. Dalam prakteknya menggunakan metode intervensi
berencanaterhadap proses dalam organisasi dengan memanfaatkan teori-teori perilaku. Intervensi
pengembangan organisasi dilakukan oleh manajer atau konsultan dengan sasaran
individu,kelompok, dan organisasi.

Tujuan pengembangan organisasi adalah untuk meningkatkan prestasi dan keefektifankerja


keseluruhan dari seluruh kelompok, departemen dan organisasi serta menciptakankesehatan
organisasi ; memudahkan pemecahan masalah dalam pekerjaan dan meningkatkanmutu
keputusan ; mengadakan perubahan-perubahan yang efektif ; meningkatkan keterlibatandengan
tujuan organisasi.Berdasarkan penjelasan diatas, hal yang melatarbelakangi penulisan makalah
ini adalahuntuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan pengembangan organisasi,
memahamiteknik pengembangan organisasi, mengetahui model pengembangan organisasi, serta
agen pengubah dalam pengembangan organisasi.
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :

1. Apakah definisi dari pengembangan organisasi?

2. Apa sajakah teknik-teknik dalam pengembangan organisasi?

3. Apa sajakah model pengembangan organisasi?

4. Apa sajakah agen pengubah dalam pengembangan organisasi?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :

1. Memahami makna pengembangan organisasi

2. Memahami teknik pengembangan organisasi

3. Memahami model pengembangan organisasi

4. Mengetahui agen pengubah dalam pengembangan organisasi


PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengembangan Organisasi

Pengembangan Organisasi (PO) merupakan cara pendekatan terhadap perubahan yang


berjangka panjang dan lebih luas ruang lingkupnya dengan tujuan untuk menggerakkanseluruh
organisasi ke arah tingkat fungsional yang lebih tinggi. (Indrawijaya, 1989:203)

Makna pengembangan oraganisasi menurut beberapa ahli : (Indrawijaya, 1989:203)

 Robbins, pengembangan organisasi adalah sebuah metode yang bertujuan


mengubahsikap, nilai dan keyakinan dari karyawan sehingga karyawan itu sendiri
dapatmengidentifikasi dan mengimplementasikan perubahan teknis seperti
reorganisasi,fasilitas yang dirancang ulang dan hal-hal yang dibutuhkan untuk
meningkatkanorganisasi mereka.

 Christine S. Becker mendefinisikan pengembangan organisasi adalah suatu prosesdari


perubahan berencana terhadap orang – orang yang ada yang ada dalam organisasisecara
keseluruhan. Pusat perhatiannya adalah perubahan organisasi dengan meneliti orang –
orang yang ada dalam organisasi tersebut, mengenai bagaimana mereka bekerja sama
sebagai suatu kesatuan, bagaimana berfungsi dalam unit merek masing-masing, dan apa
yang perlu diubah sehingga mereka dapat bekerja secara efektif.

 French dan Bell, pengembangan organisasi adalah suatu usaha jangka panjag
untukmemperbaiki proses-proses pemecahan masalah dan pembaharuan
organisasi,terutama melalui manajemen budaya organisasi yang lebih efektif dan
kolaboratifdengan tekanan khusus pada budaya tim kerja formal dengan bantuan agen
perubahan(change agent), katalisator, dan pengguna teori serta teknologi ilmiah
kepeilakuanterapan dan mencakup riset kegiatan.

 Bennis, pengembangan organisasi adalah suatu tanggapan terhadap perubahan,


suarustrategi komplek yang bersifat pendidikan yang dimaksudkan untuk merubah
berbagai pandangan, sikap, nilai dan struktur organisasi, agar organisasi dapat
menyesuaikansecara lebih baik dengan teknologi, pasar dan tantangan-tantangan baru,
serta tingkatkesulitan perubahan itu sendiri.
2.2 Teknik Pengembangan Organisasi

Untuk melakukan pengembangan organisasi, maka diperlukan cara-cara atau


tekniktertentu. Ada berbagai teknik yang dirancang para ahli, dengan tujuan
meningkatkankemampuan berkomunikasi serta bekerja secara efektif antar individu maupun
antar kelompok dalam organisasi. Beberapa teknik yang sering digunakan berikut ini.

a. Sensitivity Training ; merupakan teknik pengembangan organisasi yang


pertamadiperkenalkan dan yang paling sering digunakan. Teknik ini sering disebut jugaT- group
atau training group, group disini berarti peserta terdiri atas 6-10 orang, pemimpin kelompok
membimbing peserta meningkatkan kepekaan ( sensitivity)terhadap orang lain, serta
keterampilan dalam hubungan antar pribadi.

b. Team Building ; adalah pendekatan yang bertujuan memperdalam efektifitas sertakepuasaan


tiap individu dalam kelompok kerjanya. Teknik team building sangatmembantu meningkatkan
kerjasama dalam tim yang menangani proyek.

c. Survey Feedback ; dalam teknik survey ini tiap peserta diminta menjawab kuesioneryang
dimaksud untuk mengukur persepsi serta sikap mereka (misalnya persepsitentang kepuasan kerja
dan gaya kepemimpinan mereka). Hasil survey ini diumpan balikkan pada setiap peserta,
termasuk para penyelia dan manajer yang terlibat.Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan
kuliah atau lokakarya yang mengevaluasihasil keseluruhan dan mengusulkan perbaikan-
perbaikan konstruktif.

d. Transcational Analysis(TA); teknik ini berkonsentrasi pada gaya komunikasi antarindividu.


TA dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi yang buruk danmenyesatkan. Oleh
sebab itu, teknik ini mengajarkan cara penyampaian pesan yang jelas dan bertanggung jawab
dengan wajar dan menyenangkan.

e. Intergroup Activities; fokus dalam teknikintergroup activities adalah peningkatanhubungan


baik antar kelompok. Dimana ketergantungan antar kelompok yangmembentuk kesatuan
organisasi dapat menimbulkan banyak masalah dalam koordinasi. Karenanya, intergroup
activities dirancang untuk meningkatkan kerjasama atau pemecahan konflik yang mungkin
timbul akibat saling ketergantungan tersebut.

f. Process Consultation; dalam process consultation konsultan pengembanganorganisasi


mengamati komunikasi, pola pengambilan keputusan, gaya kepemimpinan,kerjasama, dan
pemecahan konflik dalam tiap unit organisasi. Kemudian konsultanmemberikan umpan balik
pada semua pihak yang terlibat tentang proses yang telahdiamatinya, serta menganjurkan
tindakan koreksi.

g. Third-part Peacemaking ; dalam menerapkan teknik ini, konsultan pengembanganorganisasi


berperan sebagai pihak ketiga yang memanfaatkan berbagai cara menengahisengketa, serta
berbagai teknik negosiasi untuk memecahkan persoalan atau konflikantar individu dan
kelompok.

2.3 Model Pengembangan Organisasi

Pengenalan Persoalan

Analisa Organisasi

Umpan Balik

Pengukuran dan Penilaian Pengembangan Strategi Intervensi

Intervensi

0.2.3 Bagan Model Pengembangan Organisasi

Pembuatan model pengambangan organisasi sangatlah perlu untuk dapatmempertajam


dan mempermudah komunikasi antara agen pembaharu dengan mereka yang berada dalam
organisasi tersebut. Model yang dikemukakan di atas, menggambarkan bahwasuatu program
pengembangan organisasi haruslah mulai dari pengenalan bahwa dalamorganisasi tersebut
terdapat persoalan. Persoalan didiskusikan sehingga tercapai suatukesamaan pendapat.
Berdasarkan persoalan tersebutlah dilakukan analisa organisasi, yangdimaksudkan baik untuk
meneliti kembali persoalan tersebut maupun untuk mencari sebabnya.
Hasil analisa perlu disampaikan kepada anggota organisasi dalam bentuk umpan
balik.Selanjutnya tanggapan terhadap umpan balik tersebut dapat digunakan
untukmengembangkan strategi perubahan. Kemudian strategi tersebut dilaksanakan dalam
bentukintervensi nyata untuk kemudian diukur dan dinilai hasilnya, dan pada akhirnya
disampaikan berupa umpan balik.

Dari uraian tadi, maka model pengembangan organisasi memiliki manfaat sebagai berikut:

 Berguna untuk lebih dapat memahami persoalan dan organisasi itu sendiri

 Bermanfaat untuk lebih memahami faktor-faktor yang dapat


mempengaruhitimbulnya suatu persoalan dan usaha pemecahannya

 Bermanfaat untuk menyusun langkha-langkah tindak dalam melakukan


pengembangan organisasi.

2.4 Agen Pengubah dalam Pengembangan Organisasi

Usaha perubahan suatu organisasi selalu ditandai oleh adanya orang-orang


yangmempelapori, menggerakkan dan menyebarluaskan proses perubahan tersebut. Mereka
adalahorang-orang yang disebut sebagai agen perubahan. Dalam rumusan Havelock (1973) agen
perubahan adalah orang yang membantu terlaksananya perubahan atau suatu inovasi berencana.
Inovasi sendiri adalah pengenalan dan penerapan hal-hal, gagasan, ide-ide baru.Agen pengubah
(change agents) dapat berasal dari :

a. Agen Perubahan Eksternal : adalah individu dari luar organisasi yang diminta atauditugasi
untuk memberikan usulan tentang perubahan.

b. Agen Perubahan Internal : adalah staf ahli dalam organisasi yang secara khusus dilatihuntuk
melakukan pengembangan organisasi

c. Agen Perubahan eksternal-internal : adalah usaha memadukan orang-orang dari dalamdan luar
organisasi dengan mengambil menfaat atau kelebihan dan mengurangikelemahan dari agen
perubahan internal dan eksternal.
Agen-agen Perubahan dapat berupa :

 Manajer

 Karyawan

 Konsultan luar

Kualifikasi dasar agen Perubahan :

1. Kualifikasi Teknis : kompetensi teknis dalam tugas spesifik dari proyek perubahanyang
bersangkutan.

2. Kemampuan Administratif : yaitu persyaratan administratif yang paling dasar danelementer,


yakni kemauan untuk mengalokasikan waktu secara detail untuk persoalan- persoalan yang
relatif sulit.

3. Hubungan antar pribadi.

Seorang agen perubahan harus mampu menanamkan karakteristik dalam dirinya agardapat
menjadi panutan atau teladan bagi sekelompok orang yang menjadi target
perubahannya.Menurut Havelock (1970) dalam Nasution, 1990:38, agen pengubah dalam
pengembanganorganisasi memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Agen perubahan harus memiliki nilai-nilai dan sikap mental yang dapatmempertimbangkan
manfaat inovasi atau perubahan bagi organisasinya maupunmasyarakat sekitar.

2. Agen perubahan harus mengetahui bahwa individu, kelompok dan masyarakat


dalamorganisasi merupakan sistem-sistem terbuka yang saling berhubungan dimana agen
perubahan harus mengetahui bagaimana orang lain memandang peranannya. Sertadapat
memperkirakan konsep alternatif mengenai perubahan di masa sekarang denganmasa mendatang.

3. Agen perubahan harus memiliki keterampilan untuk menyampaikan kepada orang


lainmengenai pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan yang dimilikinya,mengembangkan dan
memelihara hubungan proyek peubahan dengan orang lain,mengatasi kesalahpahaman dan
konflik, membina tim kerja sama untuk perubahan,dan menyampaikan ke masyarakat akan
potensi yang tersedia dari sumber-sumbermereka sendiri.

Menurut Rogers dan Shoemaker, agen perubahan berfungsi sebagai mata rantaikomunikasi
antar dua sistem sosial. Yaitu menghubungkan antara sistem sosial yangmempelopori perubahan
dengan sistem masyarakat yang dibinanya dalam usaha perubahantersebut. Masyarakat disini
berarti anggota organisasi. Peran utama seorang agen perubahanyaitu (Nasution, 2004:129) :

1. Sebagai katalisator yang menggerakkan anggota organisasi untuk melakukan perubahan

2. Sebagai pemberi pemecahan persoalan

3. Sebagai pembantu proses perubahan yaitu dalam proses pemecahan masalah dan
penyebaran inovasi, serta memberi petunjuk mengenai :

a. Bagaimana mengenali dan merumuskan kebutuhan

b. Bagaimana mendiagnosa permasalahan dan menentukan tujuan

c.Mendapatkan sumber-sumber yang relevan

d. Memilih atau menciptakan pemecahan masalah

e. Menyesuaikan dan merencanakan pentahapan pemecahan masalah


PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengembangan Organisasi merupakan proses, pendekatan atau metode yang bertujuanuntuk


mengadakan sebuah perubahan dalam sebuah organisasi kearah yang lebih baik.Dengan
penerapan nilai-nilai, ide dan gagasan-gagasan baru yang lebih signifikan agarorganisasi
semakin berkembang kearah yang positif dan maju.

Beberapa ahli telah banyak mengemukakan pendapatnya mengenai


pengembanganorganisasi, diantaranya Felix A. Nigro dan Lloyd G. Nigro dalam buku Modern
Public Administration, yang mengemukakan bahwa pengembangan organisasi merupakan suatu
pendekatan yang didasarkan atas ilmu sosial terhadap analisis masalah-masalah organisasidan
pengefektifan perubahan yang diarahkan dengan menggunakan konsultan-konsultan yangterlatih
atau ahli-ahli dalam perusahaan.

Dalam proses pelaksanaannya, pengembangan organisasi memerlukan teknik-teknik


yangdigunakan sebagai alat atau upaya untuk pencapaian tujuan yang diinginkan dan sangat
berpengaruh dalam proses pengembangan organisasi. Beberapa teknik yang digunakan dalam
proses pengembangan organisasi yaitu :

a. Latihan Kepekaan (Sensifity Training)

b. Pembentukan Tim (Tim Building)

c. Survei Umpan Balik (Survey Feedback)

d.Transcational Analysis (TA)

e. Intergroup Activities;

f.Konsultasi Proses ( Process Consultation)

g. Third-part Peacemaking ;
Disamping itu, model pengembangan organisasi juga sangat dibutuhkan sebagaikomunikasi
antara agen pembaharu dengan anggota-anggtota yang ada dalam organisasi.Pembuatan model
pengembangan organisasi sangatlah perlu untuk mempermudahkomunikasi antara agen
pembaharu dengan mereka yang berada dalam organisasi. Model pengembangan yang dijelaskan
pada gambar yang terdapat dalam pembahasan model pengembangan organisasi,
menggambarkan bahwa :

a. Program pengembangan organisasi dimulai dari pengenalan bahwa dalam organisasitersebut


terdapat persoalan;

b. Kemudian, persoalan didiskusikan sehingga tercapai suatu kesamaan pendapat;

c. Berdasarkan persoalan tersebut, dilakukan analisa organisasi yang dimaksudkan untukmeneliti


kembali persoalan tersebut serta untuk mencari sebabnya;

d. Hasil analisa kemudian disampaikan kepada anggota organisasi dalam bentuk umpan balik;

e. Tanggapan terhadap umpan balik tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan strategi
perubahan;

f. Strategi tersebut dilaksanakan dalam bentuk intervensi nyata untuk kemudian diukurdan dinilai
hasilnya, dan pada akhirnya disampaikan berupa umpan balik.Dalam pengembangan organisasi,
hal yang penting selanjutnya adalah agen perubahandalam organisasi. Sebagai penentu
perubahan apa yang sebaiknya dilakukan dan tidakdilakukan, baik tidaknya perubahan yang akan
dihasilkan, sehingga para agen harus benar- benar mengetahui perannya masing-masing.
Berwawasan luas dan mempunyai kepercayaandiri yang kuat, karena akan berdampak langsung
pada pelaksanaan organisasi dan masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA

Amirullah, dkk. 2003. Perilaku Organisasi. Malang : Bayumedia.

Indrawijaya, Adam. 1989. Perubahan dan Pengembangan Organisasi. Bandung : Sinar Baru

Moekijat. 2005. Pengembangan Organisasi. Bandung : Mandar Maju.

Sigit, Soehardi. 2003. Perilaku Organisasional . Yogyakarta : BPFE UST.

http://kahfiehudson.wordpress.com/2011/12/18/pengembangan-organisasi/diakses tanggal 12Mei


2012

http://sutondoscript.blogspot.com/2011/07/perubahan-dan-pengembangan-organisasi.html
diakses tanggal 2 Juni 2012

Anda mungkin juga menyukai