Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SUBSTANSI & PROSES PENGEMBANGAN ORGANISASI


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Perubahan

Dosen Pengampu :
M. Fuad Zaini, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 12
Rida Aprillia
M. Reza Fahlevi Afni

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM JAM’IYAH MAHMUDIYAH
TANJUNG PURA – LANGKAT
TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas
Program Pendidikan Nasional yaitu Manajemen Perubahan. Kami menyadari bahwa makalah
ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun sehingga kami dapat berkarya dengan lebih baik di masa yang
akan datang.
Akhirnya dengan satu harapan dari kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan bagi rekan-rekan pembaca umumnya.

Tanjung Pura, 3 Maret 2022

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...………... 3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….. 4
1. Latar Belakang………………………………………………………...……………... 4
2. Rumusan Masalah……………………………………………………………………. 4
3. Tujuan Masalah………………………………………………………………………. 4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………. 5
A. Pengertian Pengembangan Organisasi…………………………………….…………. 5
B. Teknik Pengembangan Organisasi…………………………………………………… 5
C. Model Pengembangan Organisasi……………………………………………………. 6
D. Agen Pengubah dalam Pengembangan Organisasi………………………………..… 7

BAB III PENUTUP…………………………….………………………………………….. 9


A. Kesimpulan……………………………………………………….…….……………. 9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….. 11

3
BAB I PENDAHULUAN
 
A. Latar belakang
Berdirinya suatu organisasi pastilah mempunyai tujuan, pengembangan organisasi
merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi. Suatu organisasi juga senantiasa dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Penjelasan oleh Wendell French,
seorang penulis buku Pengembangan Organisasi dalam Sigit, 2003:39, bahwa pengembangan
organisasi merupakan suatu usaha jangka panjang, bukan usaha jangka pendek, dalam
arti pengembangan organisasi adalah suatu usaha terus-menerus atau berkelanjutan dan suatu
kesediaan untuk melakukan perubahan secara berkelanjutan.
Sasaran pengembangan organisasi mengarah pada hubungan pribadi yang lebih
efektif antara manajer dan karyawan di semua jenjang organisasi guna menghapus hambatan-
hambatan komunikasi antar pribadi dan kelompok. Sasaran pengembangan organisasi juga
dalam tumbuh berkembangnya iklim yang ditandai dengan saling percaya dan keterbukaan
yang dapat memotivasi serta menantang anggota organisasi untuk lebih berprestasi.
Pengembangan organisasi juga merupakan bentuk usaha perubahan berencana yang di
kendalikan dan dipimpin oleh top manajemen. Bertujuan untuk meningkatkan keefektifan
kerja dan kesehatan organisasi. Dalam prakteknya menggunakan metode intervensi berencana
terhadap proses dalam organisasi dengan memanfaatkan teori-teori perilaku.
Intervensi pengembangan organisasi dilakukan oleh manajer atau konsultan dengan sasaran
individu, kelompok, dan organisasi.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1. Apakah definisi dari pengembangan organisasi?
2. Apa sajakah teknik-teknik dalam pengembangan organisasi?
3. Apa sajakah model pengembangan organisasi?
4. Apa sajakah agen pengubah dalam pengembangan organisasi?

C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Memahami makna pengembangan organisasi.
2. Memahami teknik pengembangan organisasi.
4
3. Memahami model pengembangan organisasi.
4. Mengetahui agen pengubah dalam pengembangan organisasi

BAB II PEMBAHASAN
 
A. Pengertian Pengembangan Organisasi

Pengembangan Organisasi (PO) merupakan cara pendekatan terhadap perubahan


yang berjangka panjang dan lebih luas ruang lingkupnya dengan tujuan untuk menggerakkans
eluruh organisasi ke arah tingkat fungsional yang lebih tinggi. (Indrawijaya, 1989:203)
Makna pengembangan oraganisasi menurut beberapa ahli: (Indrawijaya, 1989:203)

 Robbins
Pengembangan organisasi adalah sebuah metode yang bertujuan mengubah sikap, nilai
dan keyakinan dari karyawan sehingga karyawan itu sendiri dapat mengidentifikasi dan
mengimplementasikan perubahan teknis seperti reorganisasi, fasilitas yang dirancang ulang
dan hal-hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan organisasi mereka.

 Christine S. Becker
Mendefinisikan pengembangan organisasi adalah suatu proses dari perubahan berencana
terhadap orang-orang yang ada yang ada dalam organisasi secara keseluruhan. Pusat
perhatiannya adalah perubahan organisasi dengan meneliti orang-orang yang ada dalam
organisasi tersebut, mengenai bagaimana mereka bekerja sama sebagai suatu kesatuan,
bagaimana berfungsi dalam unit merek masing-masing, dan apa yang perlu diubah sehingga
mereka dapat bekerja secara efektif.

 French dan Bell


Pengembangan organisasi adalah suatu usaha jangka panjang untuk memperbaiki proses-
proses pemecahan masalah dan pembaharuan organisasi, terutama melalui manajemen
budaya organisasi yang lebih efektif dan kolaboratif dengan tekanan khusus pada budaya tim
kerja formal dengan bantuan agen perubahan (change agent), katalisator, dan pengguna teori
serta teknologi ilmiah keperilakua nterapan dan mencakup riset kegiatan.

 Bennis
Pengembangan organisasi adalah suatu tanggapan terhadap perubahan, suatu strategi
komplek yang bersifat pendidikan yang di maksudkan untuk merubah
berbagai pandangan, sikap, nilai dan struktur organisasi, agar organisasi dapat menyesuaikan
secara lebih baik dengan teknologi, pasar dan tantangan-tantangan baru, serta tangkat
kesulitan perubahan itu sendiri.

B. Teknik Pengembangan Organisasi


Untuk melakukan pengembangan organisasi, maka diperlukan cara-cara atau teknik
tertentu. Ada berbagai teknik yang dirancang para ahli, dengan tujuan meningkatkan
kemampuan berkomunikasi serta bekerja secara efektif antar individu maupun antar
kelompok dalam organisasi. Beberapa teknik yang sering digunakan berikut ini.

a. Sensitivity Training: merupakan teknik pengembangan organisasi yang pertamadi


perkenalkan dan yang paling sering digunakan. Teknik ini sering disebut juga

5
T- group atau training group, group disini berarti peserta terdiri atas 6-10
orang, pemimpin kelompok membimbing peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity)
terhadap orang lain, serta keterampilan dalam hubungan antar pribadi.

b. Team Building: adalah pendekatan yang bertujuan memperdalam efektifitas serta


kepuasaan tiap individu dalam kelompok kerjanya. Teknik team building sangat
membantu meningkatkan kerjasama dalam tim yang menangani proyek.

c. Survey Feedback: dalam teknik survey ini tiap peserta diminta menjawab kuesioner
yang di maksud untuk mengukur persepsi serta sikap mereka (misalnya persepsi
tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan mereka). Hasil survey ini di
umpan balikkan pada setiap peserta, termasuk para penyelia dan manajer yang
terlibat. Kegiatan ini kemudian di lanjutkan dengan kuliah atau lokakarya yang
mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan perbaikan-perbaikan konstruktif.

d. Transcational Analysis (TA): teknik ini berkonsentrasi pada gaya komunikasi antar
individu. TA dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi yang buruk dan
menyesatkan. Oleh sebab itu, teknik ini mengajarkan cara penyampaian pesan
yang jelas dan bertanggung jawab dengan wajar dan menyenangkan.

e. Intergroup Activities: fokus dalam teknik intergroup activities adalah peningkatan


hubungan baik antar kelompok. Dimana ketergantungan antar kelompok yang
membentuk kesatuan organisasi dapat menimbulkan banyak masalah dalam
koordinasi. Karenanya, intergroup activities dirancang untuk meningkatkan
kerjasama atau pemecahan konflik yang mungkin timbul akibat saling
ketergantungan tersebut.

f. Process Consultation: dalam process consultation konsultan pengembangan


organisasi mengamati komunikasi, pola pengambilan keputusan, gaya kepemimpinan,
kerjasama, dan pemecahan konflik dalam tiap unit organisasi. Kemudian konsultan
memberikan umpan balik pada semua pihak yang terlibat tentang proses yang telah
diamatinya, serta menganjurkan tindakan koreksi.

g. hird-part Peacemaking: dalam menerapkan teknik ini, konsultan pengembangan


organisasi berperan sebagai pihak ketiga yang memanfaatkan berbagai
cara menengahi sengketa, serta berbagai teknik negosiasi untuk memecahkan
persoalan atau konflikantar individu dan kelompok.

C. Model Pengembangan Organisasi


Pembuatan model pengambangan organisasi sangatlah perlu untuk dapat mempertajam
dan mempermudah komunikasi antara agen pembaharu dengan mereka
yang berada dalam organisasi tersebut. Model yang dikemukakan di atas, menggambarkan
bahwa suatu program pengembangan organisasi haruslah mulai dari pengenalan bahwa dalam
organisasi tersebut terdapat persoalan. Persoalan didiskusikan sehingga tercapai suatu

6
kesamaan pendapat. Berdasarkan persoalan tersebutlah dilakukan analisa organisasi, yang
dimaksudkan baik untuk meneliti kembali persoalan tersebut maupun untuk mencari
sebabnya.
Hasil analisa perlu disampaikan kepada anggota organisasi dalam bentuk umpan balik.
Selanjutnya tanggapan terhadap umpan balik tersebut dapat digunakan untuk
mengembangkan strategi perubahan. Kemudian strategi tersebut dilaksanakan dalam bentuk
intervensi nyata untuk kemudian diukur dan dinilai hasilnya, dan pada akhirnya
disampaikan berupa umpan balik.

Dari uraian tadi, maka model pengembangan organisasi memiliki manfaat sebagai berikut:
 Berguna untuk lebih dapat memahami persoalan dan organisasi itu sendiri.
 Bermanfaat untuk lebih memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
timbulnya suatu persoalan dan usaha pemecahannya.
 Bermanfaat untuk menyusun langkha-langkah tindak dalam
melakukan pengembangan organisasi.

D. Agen Pengubah dalam Pengembangan Organisasi


Usaha perubahan suatu organisasi selalu ditandai oleh adanya orang-orang yang
mempelapori, menggerakkan dan menyebarluaskan proses perubahan tersebut. Mereka
adalah orang-orang yang disebut sebagai agen perubahan. Dalam rumusan Havelock (1973)
agen perubahan adalah orang yang membantu terlaksananya perubahan atau suatu inovasi ber
encana. Inovasi sendiri adalah pengenalan dan penerapan hal-hal, gagasan, ide-ide baru.
Agen pengubah (change agents) dapat berasal dari:

a. Agen Perubahan Eksternal: adalah individu dari luar organisasi yang diminta atau
ditugasi untuk memberikan usulan tentang perubahan.
b. Agen Perubahan Internal: adalah staf ahli dalam organisasi yang secara khusus
dilatihuntuk melakukan pengembangan organisasi.
c. Agen Perubahan eksternal-internal: adalah usaha memadukan orang-orang dari dalam
dan luar organisasi dengan mengambil menfaat atau kelebihan dan mengurangi
kelemahan dari agen perubahan internal dan eksternal.

Agen-agen Perubahan dapat berupa:


 Manajer
 Karyawan
 Konsultan luar

Kualifikasi dasar agen Perubahan:

1. Kualifikasi Teknis: kompetensi teknis dalam tugas spesifik dari proyek perubahan
yang bersangkutan.
2. Kemampuan Administratif: yaitu persyaratan administratif yang paling dasar dan
elementer, yakni kemauan untuk mengalokasikan waktu secara detail untuk
persoalan-persoalan yang relatif sulit.
3. Hubungan antar pribadi.

Seorang agen perubahan harus mampu menanamkan karakteristik dalam dirinya agar
dapat menjadi panutan atau teladan bagi sekelompok orang yang menjadi target
perubahannya. Menurut Havelock (1970) dalam Nasution, 1990:38, agen pengubah dalam
pengembangan organisasi memiliki karakteristik sebagai berikut:

7
1. Agen perubahan harus memiliki nilai-nilai dan sikap mental yang dapat
mempertimbangkan manfaat inovasi atau perubahan bagi organisasinya maupun
masyarakat sekitar.
2. Agen perubahan harus mengetahui bahwa individu, kelompok dan masyarakat dalam
organisasi merupakan sistem-sistem terbuka yang saling berhubungan dimana
agen perubahan harus mengetahui bagaimana orang lain memandang peranannya.
Serta dapat memperkirakan konsep alternatif mengenai perubahan di masa sekarang
dengan masa mendatang.
3. Agen perubahan harus memiliki keterampilan untuk menyampaikan kepada orang
lain mengenai pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan yang dimilikinya,
mengembangkan dan memelihara hubungan proyek peubahan dengan orang lain,
mengatasi kesalahpahaman dan konflik, membina tim kerja sama untuk perubahan,
dan menyampaikan ke masyarakat akan potensi yang tersedia dari sumber-sumber
mereka sendiri.

Menurut Rogers dan Shoemaker, agen perubahan berfungsi sebagai mata rantai
komunikasi antar dua sistem sosial. Yaitu menghubungkan antara sistem sosial yang
mempelopori perubahan dengan sistem masyarakat yang dibinanya dalam usaha perubahan
tersebut. Masyarakat disini berarti anggota organisasi. Peran utama seorang agen perubahan
yaitu (Nasution, 2004:129):

1. Sebagai katalisator yang menggerakkan anggota organisasi untuk


melakukan perubahan.
2. Sebagai pemberi pemecahan persoalan.
3. Sebagai pembantu proses perubahan yaitu dalam proses pemecahan masalah
dan penyebaran inovasi, serta memberi petunjuk mengenai:
a. Bagaimana mengenali dan merumuskan kebutuhan.
b. Bagaimana mendiagnosa permasalahan dan menentukan tujuan.
c. Mendapatkan sumber-sumber yang relevan.
d. Memilih atau menciptakan pemecahan masalah.
e. Menyesuaikan dan merencanakan pentahapan pemecahan masalah

8
BAB III PENUTUP
 
A. Kesimpulan
Pengembangan Organisasi merupakan proses, pendekatan atau metode yang bertujuan
untuk mengadakan sebuah perubahan dalam sebuah organisasi kearah yang lebih baik.
Dengan penerapan nilai-nilai, ide dan gagasan-gagasan baru yang lebih signifikan agar
organisasi semakin berkembang kearah yang positif dan maju.
Beberapa ahli telah banyak mengemukakan pendapatnya mengenai pengembangan
organisasi, diantaranya Felix A. Nigro dan Lloyd G. Nigro dalam buku
Modern Public Administration, yang mengemukakan bahwa pengembangan organisasi
merupakan suatu pendekatan yang didasarkan atas ilmu sosial terhadap analisis masalah-
masalah organisasi dan pengefektifan perubahan yang diarahkan dengan menggunakan
konsultan-konsultan yang terlatih atau ahli-ahli dalam perusahaan.
Dalam proses pelaksanaannya, pengembangan organisasi memerlukan teknik-teknik yang
digunakan sebagai alat atau upaya untuk pencapaian tujuan yang diinginkan dan
sangat berpengaruh dalam proses pengembangan organisasi. Beberapa teknik yang
digunakan dalam proses pengembangan organisasi yaitu:

a. Latihan Kepekaan (Sensifity Training)


b. Pembentukan Tim (Tim Building)
c. Survei Umpan Balik (Survey Feedback)
d. Transcational Analysis (TA)
e. Intergroup Activities
f. Konsultasi Proses (Process Consultation)
g. Third-part Peacemaking 

Disamping itu, model pengembangan organisasi juga sangat dibutuhkan sebagai komunikasi
antara agen pembaharu dengan anggota-anggota yang ada dalam organisasi. Pembuatan
9
model pengembangan organisasi sangatlah perlu untuk mempermudah komunikasi antara
agen pembaharu dengan mereka yang berada dalam organisasi.
Model pengembangan yang dijelaskan pada gambar yang terdapat dalam pembahasan model 
pengembangan organisasi, menggambarkan bahwa:
 
a. Program pengembangan organisasi dimulai dari pengenalan bahwa dalam organisasi
tersebut terdapat persoalan
b. Kemudian, persoalan di diskusikan sehingga tercapai suatu kesamaan pendapat
c. Berdasarkan persoalan tersebut, dilakukan analisa organisasi yang dimaksudkan untuk
meneliti kembali persoalan tersebut serta untuk mencari sebabnya
d. Hasil analisa kemudian disampaikan kepada anggota organisasi dalam bentuk
umpan balik
e. Tanggapan terhadap umpan balik tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan
strategi perubahan
f. Strategi tersebut dilaksanakan dalam bentuk intervensi nyata untuk kemudian
diukurdan dinilai hasilnya, dan pada akhirnya disampaikan berupa umpan balik.

Dalam pengembangan organisasi, hal yang penting selanjutnya adalah agen perubahan dalam
organisasi. Sebagai penentu perubahan apa yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan,
baik tidaknya perubahan yang akan dihasilkan, sehingga para agen harus
benar- benar mengetahui perannya masing-masing. Berwawasan luas dan mempunyai keperc
ayaan diri yang kuat, karena akan berdampak langsung pada pelaksanaan organisasi dan
masyarakat luas.

10
DAFTAR PUSTAKA

Amirullah, dkk. 2003. Perilaku Organisasi. Malang: Bayumedia.


Indrawijaya, Adam. 1989. Perubahan dan Pengembangan Organisasi. Bandung: Sinar Baru
Moekijat. 2005. Pengembangan Organisasi Bandung: Mandar Maju.
Sigit, Soehardi. 2003. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: BPFEUST.
http://kahfiehudson.wordpress.com/2011/12/18/pengembangan-organisasi/ diakses tanggal
12Mei 2012
http://sutondoscript.blogspot.com/2011/07/perubahan-dan-pengembangan-organisasi.html/
diakses tanggal 2 Juni 2012

11

Anda mungkin juga menyukai