Dosen :
i
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3
2.1. Perubahan dan Pengembangan Organisasi ................................................ 3
2.2. Pentingnya Perubahan dan Pengembangan Organisasi ............................. 4
2.3. Model Perubahan dan Pengembangan Organisasi .................................... 4
2.4. Faktor Pendorong Terjadinya Perubahan & Pengembangan Organisasi .. 8
2.5. Penolakan Terhadap Perubahan dan Pengembangan Organisasi .............. 10
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 13
3.1. Kesimpulan ................................................................................................ 13
3.2. Saran .......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pentingnya perubahan dan pengembangan organisasi?
2. Untuk mengetahui model perubahan dan pengembangan organisasi?
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan dan
pengembangan organisasi?
4. Untuk mengetahui apa saja penolakan terhadap perubahan dan pengembangan
organisasi?
5. Untuk mengetahui apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi penolakan
terhadap perubahan serta pengembangan organisasi?
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
a. Mencairkan (unfreezing) Fokus pada tahap ini adalah menciptakan
motivasi untuk berubah. Dengan melakukan hal ini, individu didorong
untuk menggantikan perilaku dan sikap lama dengan perilaku dan sikap
baru yang diinginkan oleh manajemen. Para manajer dapat memulai
proses mencairkan ini dengan tidak menegaskan kegunaan maupun
kesesuaian dari perilaku atau sikap karyawan saat ini. Dengan kata lain
karyawan dapat merasa tidak puas dengan cara lama mereka melakukan
secara sesuatu. Benchmarking (menentukan tolak ukur) adalah teknik
yang digunakan untuk membantu mencairkan organisasi yakni
menggambarkan keseluruhan proses yang mana perusahan
membandingkan kinerjanya dengan perusahaan lainnya yang
mempunyai kinerja yang kuat untuk mencapai tujuan mereka.
b. Mengubah(changing) karena perubahan melibatkan pembelajaran,
maka tahap ini diharuskan melengkapi karyawan dengan informasi
yang baru, model perilaku baru, atau cara – cara baru untuk memandang
segala sesuatu. Tujuannya adalah untuk membantu karyawan
mempelajari konsep atau cara pandang baru tersebut.
c. Membekukan Ulang (refreezing) Perubahan distabilkan pada tahap
membekukan kembali dengan cara membantu karyawan
mengintegrasikan sikap dan perilaku yang telah diubah ke dalam cara –
cara mereka yang normal dalam melakukan segala sesuatu.
5
a. Input Semua perubahan organisasi harus konsisten dengan misi, visi dan
rencana strategis yang dihasilkannya. Suatu pernyataan misi
mencerminkan “alasan” mengapa suatu organisasi itu ada. Visi
didefinisikan sebagai tujuan jangka panjang yang “menggambarkan”
inginmenjadi apa organisasi tersebut. Mempertimbangkan perbedaan
antara visi dan misi organisasi mempengaruhi perubahan organisasi.
Misi hanya mendefinisikan tujuan dari keseluruhan organisasi terkadang
tidak selalu mengimplementasikan sesuatu mengenai perubahan.
Sementara pernyataan visi menunjukkan cara, perencanaan strategis
terdiri atas rincian yang diperlukan untuk perubahan organisasi.
b. Perencanaan strategis menguraikan arah jangka panjang organisasi dan
tindakan – tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
direncanakan. Perencanaan strategis didasarkan pada pertimbangan atas
kekuatan dan kelemahan organisasi relative terhdap kesempatan dan
ancaman dari lingkungannya. Perbandingan ini menghasilkan
pengembangan strategi organisasi guna memperoleh output yang
diinginkan seperti laba, kepuasan konsumen, kualitas, tingkat
pengembalian investasi yang mencukupi, dan tingkat perputaran serta
komitmen karyawan yang dapat diterima.
c. Elemen – elemen target dari perubahan elemen – elemen target dari
perubahan mencerminkan komponen – komponen organisasi yang dapat
diubah, perubahan dapat diarahkan pada penyesuaian kembali
pengaturan organisasi, faktor sosial, metode, tujuan, dan karyawan.
Pilihan tersebut didasarkan pada strategi yang dikejar atau masalah yang
sedang dihadapi organisasi
d. Output output mencerminkan hasil akhir yang diinginkan dari
perubahan. Hasil akhir harus konsisten dengan rencana strategis
organissasi. Usaha perubahan adalah lebih rumit dan lebih sulit untuk
dikelola ketika ditargetkan ke tingkat level organisasi. Hal ini terjadi
karena perubahan pada tingkat organisasi kemugkinan besar
mempengaruhi banyak elemen yang ditargetkan dari perubahan yang
ditunjukkan di model tersebut.
6
2.3.3 Delapan Langkah Kotter untuk Memimpin Perubahan Organisasi
John kotler, seorang pakar kepemimpinan dan manajemen perubahan,
percaya bahwa perubahan organisasi khususnya akan gagal karena manajemen
senior melakukan satu atau lebih kesalahan berikut ini:
a. Kegagalan untuk menetapkan suatu rasa kegentingan mengenai kebutuhan
akan perubahan seperti mencairkan organisasi dengan menciptakan alasan
yang memaksa mengapa perubahan diperlukan.
b. Kegagalan untuk menetapkan suatu koalisi yang cukup kuat untuk
memberikan pedoman yang bertanggungjawab untuk memimpin dan
mengelola perubahan. Deskripsinya seperti menciptakan orang – orang
yang lintas fungsi dan lintas kelompok dengan kekuatan yang mencukupi
untuk memimpin kelompok.
c. Kegagalan untuk menetapkan suatu visi yang memandu proses perubahan.
d. Kegagalan untuk mengkomunikasikan visi baru secara efektif.
e. Kegagalan untuk menghilangkan halangan yang merintangi pencapaian
visi baru.
f. Kegagalan untuk secara sistematis merencanakan untuk dan menciptakan
kemenangan jangka pendek. Kemenangan jangka pendek mencerminkan
pencapaian dari hasil atau tujuan penting.
g. Terlalu cepat mengumumkan kemenangan. Hal ini dapat menggelincirkan
perubahan jangka panjang pada infrastruktur yang sering diperlukan untuk
mencapai suatu visi.
h. Kegagalan untuk menjangkarkan perubahan pada budaya organisasi. Hal
inidiperlukan waktu bertahun – tahun untuk tertanam dalam budaya
organisasi.
7
b. Menciptakan koalisi yang memberikan pedoman, yakni dengan
menciptakan orang – orang yang lintas fungsi dan litas kelompok dengan
kekuatan yang mencukupi untuk memimpin perubahan.
c. Mengembangkan suatu visi dan strategi, yakni menciptakan visi dan
rencana strategis untuk memandu proses perubahan.
d. Membentuk dan mengimplementasikan strategi komunikasi yang secara
konsisten mengkomunikasikan visi dan rencana strategi baru.
e. Memberdayakan tindakan yang berbasis luas, dengan menghilangkan
halangan terhadap perubahan dan menggunakan elemen– elemen target
dari perubahan untuk mentransformasikan organisasi. Mendorong sikap
yang berani mengambil resiko dan penyelesaian masalah yang kreatif.
f. Menghasilkan kemenangan jangka pendek, yakni merencanakan untuk
menciptakan kemenangan atau perbaikan jangka pendek, mengakui dan
menghargai karyawan yang memberikan kontribusi terhadap kemenangan.
g. Mengonsolidasikan keuntungan dan menghasilkan lebih banyak
perubahan. Deskripsinya yakni koalisi yang memandu menggunakan
kredibilitas dari kemenangan jangka pendek untuk menciptakan lebih
banyak perubahan. Tambahan karyawan dilibatkan pada proses perubahan
ketika perubahan mengalir ke seluruh organisasi. Usaha dibuat untuk
menyegarkan kembali proses perubahan.
h. Menancapkan pendekatan baru ke dalam budaya, dengan cara memperkuat
perubahan dengan menggarisbawahi hubungan antara perilaku dan proses
baru dengan keberhasilan organisasi. Mengembangkan metode – metode
untuk memastikan pengembangan dan suksesi kepemimpinan.
8
Faktor internal organisasi yang mempengaruhi terdiri dari faktor sasaran
organisasi, strategi dan kebijakan, karyawan dan teknologi baru yang terserap ke
dalam organisasi. Faktor eksternal organisasi terdiri dari faktor ekonomi, teknologi,
sosial, budaya dan politik.
Gambar 1
Faktor Faktor Pendorong Perubahan Organisasi
EKONOMI TEKNOLOGI
STRATEGI,
SASARAN KEBIJAKAN
ORGANISASI
KARYAWAN TEKNOLOGI
POLITIK SOSIAL
BUDAYA
9
2.5 Penolakan Terhadap Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Bila perubahan terjadi, para manajer dan karyawan akan bereaksi baik secara
positif ataupu negatif. Berbagai reaksi khas terhadap perubahan adalah sebagai
berikut:
a. orang mungkin menyangkal bahwa perubahan sedang terjadi. Bila ini terjadi
organisasi kemungkinan akan terus kehilangan efektifitasnya.
b. Orang mungkin mengabaikan perubahan. Manajer mungkin menangguhkan
keputusan – keputusan dengan harapan bahwa masalah yang terjadi akan
hilang dengan sendirinya.
c. Orang mungkin menolak perubahan. Karena berbagai alas an manajer dan
karyawan mungkin menolak perubahan.
d. Orang mungkin menerima perubahan dan menyesuaikan diri dengan
perubahan tersebut.
e. Orang juga mungkin mengantisifasi perubahan dan merencanakannya, seperti
banyak dilakukan perusahan – perusahaan progresif.
10
konflik yang diperlukan bagi manajer untuk membuat usulan perubahan menjadi
lebih efektif.
Ada alasan alasan khusus untuk menolak terhadap perubahan. Tiga macam
kategori pokok yang digunakan yaitu:
a. Faktor – faktor yang berkaitan dengan pekerjaan :
1. Perasaan takut atau cemas dalam menghadapi pengangguran teknologikal.
2. Perasaan takut terhadap perubahan – perubahan dalam kondisi kondisi kerja.
3. Perasaan takut terhadap kemungkinan penurunan pangkat dan kemungkinan
turunnya gaji pokok.
4. Perasaan takut akan paksaan bekerja lebih cepat dan upaya intensif yang
mungkin diturunkan.
b. Faktor – faktor individual :
1. Penolakan terhadap kritik yang terimplikasi bahwa metode yang dewasa ini
ditetapkan tidak baik.
2. Penolakan terhadap kritik yang terimplikasi bahwa performa sekarang tidak
baik.
3. Perasaan takut bahwa kebutuhan akan jenis keterampilan atau kemampuan
yang ada, akan dikurangi atau dihapuskan sama sekali.
4. Perasaan takut bahwa spesialisasi makin mendalam akan muncul, hal mana
mengakibatkan timbulnya kebosanan, monotomi dan turunnya harkat diri.
5. Timbulnya perasaan kurang menyenangkan sehubungan dengan keharusan
untuk melupakan metode – metode yang dewasa ini dipraktikkan.
6. Timbulnya perasaan kurang menyenangkan sehubungan dengan keharusan
untuk mempelajari metode – metode baru.
7. Perasaan takut, bahwa pekerja yang bersangkutan harus bekerja lebih keras.
8. Perasaan takut terhadap ketidakpastian dan hal yang belum dikenal.
11
3. Perasaan takut, bahwa situasi sosial baru akan menyebabkan menyusutnya
kepuasan.
4. Ketidaksenangan terhadap mereka yang memulai perubahan tersebut.
5. Ketidaksenangan terhadap intervensi dan pengendalian “luar”.
6. Bentangan karena kurangnya partisipasi dalam hal menyelenggarakan
perubahan tersebut.
7. Timbulnya persepsi bahwa perubahan tersebut akan lebih menguntungkan
organisasi formal yang ada, dibandingkan dengan individu yang
bersangkutan, kelompok kerja, atau masyarakat.
12
Penanggulangan penolakan terhadap perubahan akan melibatkan penggunaan
lebih dari satu pendekatan – pendekatan di atas. perubahan yang menyangkut
perilaku dilakukan dengan tepat. Bila tidak hal itu akan berdampak sementara.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. perubahan organisasi merupakan hal yang sangat penting karena terdapat
kemajuan teknologi dan perdaban manusia seiring dengan perubahan zaman
sehingga menuntut perusahaan untuk mengubah gayanya sesuai tuntutan zaman.
b. Perubahan organisasi dipengaruhi oleh kekuatan – kekuatan yang menyebabkan
adanya perubahan yang terdiri dari kekuatan internal maupun eksternal, kekuatan
– kekuatan eksternal yakni kebudayaan, tekanan sosial dan politik, teknologi dan
perubahan pasar dan kekuatan internal terdiri dari kegiatan karyawan, dan
masalah manajerial.
c. Terdapat macam – macam pendapat anggota organisasi mengenai perubahan yang
akan dilakukan oleh pimpinannya seperti menolak, cuek terhadap perubahan yang
terjadi dan yang menerima perubahan tersebut sehingga terdapat bermacam cara
untuk menanggulangi penolakan perubahan menurut kotler dan Schlesinge dengan
cara pendidikan dan komunikasi, Partisipasi dan keterlibatan, Kemudahan dan
dukungan. Negosiasi dan persetujuan. Manipulasi dan “bekerja sama”, Paksaan
eksplisit dan implisit.
3.2 Saran
Setelah Anda membaca makalah ini, diharapkan bahwa Anda dapat
memahami hal-hal apa saja yang berhubungan dengan Perubahan dan Pengembangan
Organisasi yang telah Kami bahas pada makalah ini. Kami juga berharap agar
makalah ini bisa bermanfaat bagi Anda semua yang telah membacanya serta dapat
menerapkan hal positif yang terkandung dalam makalah ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://goenable.wordpress.com/2012/01/06/pengembangan-organisasi-dan-
organisasi-yang-sehat/
https://www.scribd.com/doc/19802890/Perubahan-Organisasi
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&
uact=8&ved=0ahUKEwin-u6f-
MjPAhUHSI8KHQbGDOkQFggmMAE&url=http%3A%2F%2Fymayowan.le
cture.ub.ac.id%2Ffiles%2F2012%2F01%2Fkel.7-makalah-pengembangan-
organisasi.docx&usg=AFQjCNFP7fyEKImYrZDCc-
VhTRf8L2oH9g&sig2=5fj9dDhCJ9HQ-0EnbLjDDw
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&
uact=8&ved=0ahUKEwin-u6f-
MjPAhUHSI8KHQbGDOkQFghbMAc&url=http%3A%2F%2Fdosen.narotam
a.ac.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2012%2F12%2FMODUL-10-
MENGELOLA-PERUBAHAN-ORGANISASI-DAN-
INOVASI.doc&usg=AFQjCNFXgLWMLP6CaOX8LnpGC8ZrQZbilA&sig2
=dKfZmpFSrzeYwf2tBvOVcA
15