PENGEMBANGAN ORGANISASI
Disusun Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SORONG (UMS)
TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1. Apakah definisi dari pengembangan organisasi?
2. Apa sajakah teknik-teknik dalam pengembangan organisasi?
3. Apa sajakah model pengembangan organisasi?
4. Apa sajakah agen pengubah dalam pengembangan organisasi?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Memahami makna pengembangan organisasi
2. Memahami teknik pengembangan organisasi
3. Memahami model pengembangan organisasi
4. Mengetahui agen pengubah dalam pengembangan organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengembangan Organisasi
Pengembangan Organisasi (PO) merupakan cara pendekatan terhadap
perubahan yang berjangka panjang dan lebih luas ruang lingkupnya dengan tujuan
untuk menggerakkan seluruh organisasi ke arah tingkat fungsional yang lebih tinggi.
(Indrawijaya, 1989:203)
Karena menyangkut perubahan sikap, persepsi,perilaku dan harapan semua
anggota organisasi, pengembangan organisasi di definisikan sebagai upaya pimpinan
yang terencana dalam meningkatkan efektivitas organisasi, dengan menggunakan cara
intervensi (oleh pihak ketiga) yang didasarkan pada pendekatan perilaku manusia.
Dengan kata lain penerapan pengembangan organisasi dalam organisasi dilakukan
dengan bantuan konsultan ahli, sistemis ,harus didukung oleh pimpinan serta luas
aplikasinya.
Teori dan praktik pengembangan organisasi didasarkan pada beberapa asumsi penting
yakni :
1. Hubungan yang lebih efektif antara departemen , divisi dan kelompok kelompok
kerja dalam organisasi
2. Hubungan pribadi yang lebih efektif antara manajer dan karyawan pada semaua
jenjang organisasi
3. Terhapusnya hambatan hambatan komunikasi antara pribadi dan kelompok
4. Berkembangnya iklim yang ditandai dengan saling percaya, dan keterbukaan
yang dapat memotivasi serta menantang anggota organisasi untuk lebih berprestasi
1. Tahap pengamatan sistem manajemen atau tahap pengumpulan data. Dalam tahap ini
konsultan mengamati sistem dan prosedur yang berlaku di organisasi termasuk elemen
elemen di dalamnya seperti struktur, manusianya, peralatan, bahan bahan yang
digunakan dan bahkan situasi keuangannya. Data utama yang diperlukan adalah :
1. Agen perubahan harus memiliki nilai-nilai dan sikap mental yang dapat
mempertimbangkan manfaat inovasi atau perubahan bagi organisasinya maupun
masyarakat sekitar.
2. Agen perubahan harus mengetahui bahwa individu, kelompok dan masyarakat dalam
organisasi merupakan sistem-sistem terbuka yang saling berhubungan dimana agen
perubahan harus mengetahui bagaimana orang lain memandang peranannya. Serta
dapat memperkirakan konsep alternatif mengenai perubahan di masa sekarang dengan
masa mendatang.
3. Agen perubahan harus memiliki keterampilan untuk menyampaikan kepada orang lain
mengenai pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan yang dimilikinya, mengembangkan
dan memelihara hubungan proyek peubahan dengan orang lain, mengatasi
kesalahpahaman dan konflik, membina tim kerja sama untuk perubahan, dan
menyampaikan ke masyarakat akan potensi yang tersedia dari sumber-sumber mereka
sendiri.
Menurut Rogers dan Shoemaker, agen perubahan berfungsi sebagai mata rantai
komunikasi antar dua sistem sosial. Yaitu menghubungkan antara sistem sosial yang
mempelopori perubahan dengan sistem masyarakat yang dibinanya dalam usaha
perubahan tersebut. Masyarakat disini berarti anggota organisasi. Peran utama seorang
agen perubahan yaitu (Nasution, 2004:129) :
1. Sebagai katalisator yang menggerakkan anggota organisasi untuk melakukan
perubahan
2. Sebagai pemberi pemecahan persoalan
3. Sebagai pembantu proses perubahan yaitu dalam proses pemecahan masalah dan
penyebaran inovasi, serta memberi petunjuk mengenai :
a. Bagaimana mengenali dan merumuskan kebutuhan
b. Bagaimana mendiagnosa permasalahan dan menentukan tujuan
c. Mendapatkan sumber-sumber yang relevan
d. Memilih atau menciptakan pemecahan masalah
e. Menyesuaikan dan merencanakan pentahapan pemecahan masalah
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengembangan Organisasi merupakan proses, pendekatan atau metode yang
bertujuan untuk mengadakan sebuah perubahan dalam sebuah organisasi kearah yang
lebih baik. Dengan penerapan nilai-nilai, ide dan gagasan-gagasan baru yang lebih
signifikan agar organisasi semakin berkembang kearah yang positif dan maju.
Beberapa ahli telah banyak mengemukakan pendapatnya mengenai pengembangan
organisasi, diantaranya Felix A. Nigro dan Lloyd G. Nigro dalam buku Modern Public
Administration, yang mengemukakan bahwa pengembangan organisasi merupakan
suatu pendekatan yang didasarkan atas ilmu sosial terhadap analisis masalah-masalah
organisasi dan pengefektifan perubahan yang diarahkan dengan menggunakan
konsultan-konsultan yang terlatih atau ahli-ahli dalam perusahaan.
Dalam proses pelaksanaannya, pengembangan organisasi memerlukan teknik-teknik
yang digunakan sebagai alat atau upaya untuk pencapaian tujuan yang diinginkan dan
sangat berpengaruh dalam proses pengembangan organisasi. Beberapa teknik yang
digunakan dalam proses pengembangan organisasi yaitu :
a. Latihan Kepekaan (Sensifity Training)
b. Pembentukan Tim (Tim Building)
c. Survei Umpan Balik (Survey Feedback)
d. Transcational Analysis (TA)
e. Intergroup Activities;
f. Konsultasi Proses (Process Consultation)
g. Third-part Peacemaking;
Disamping itu, model pengembangan organisasi juga sangat dibutuhkan sebagai
komunikasi antara agen pembaharu dengan anggota-anggtota yang ada dalam
organisasi. Pembuatan model pengembangan organisasi sangatlah perlu untuk
mempermudah komunikasi antara agen pembaharu dengan mereka yang berada dalam
organisasi. Model pengembangan yang dijelaskan pada gambar yang terdapat dalam
pembahasan model pengembangan organisasi, menggambarkan bahwa :
a. Program pengembangan organisasi dimulai dari pengenalan bahwa dalam organisasi
tersebut terdapat persoalan;
b. Kemudian, persoalan didiskusikan sehingga tercapai suatu kesamaan pendapat;
c. Berdasarkan persoalan tersebut, dilakukan analisa organisasi yang dimaksudkan untuk
meneliti kembali persoalan tersebut serta untuk mencari sebabnya;
d. Hasil analisa kemudian disampaikan kepada anggota organisasi dalam bentuk umpan
balik;
e. Tanggapan terhadap umpan balik tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan
strategi perubahan;
f. Strategi tersebut dilaksanakan dalam bentuk intervensi nyata untuk kemudian diukur
dan dinilai hasilnya, dan pada akhirnya disampaikan berupa umpan balik.
Dalam pengembangan organisasi, hal yang penting selanjutnya adalah agen
perubahan dalam organisasi. Sebagai penentu perubahan apa yang sebaiknya dilakukan
dan tidak dilakukan, baik tidaknya perubahan yang akan dihasilkan, sehingga para agen
harus benar-benar mengetahui perannya masing-masing. Berwawasan luas dan
mempunyai kepercayaan diri yang kuat, karena akan berdampak langsung pada
pelaksanaan organisasi dan masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA
http://kahfiehudson.wordpress.com/2011/12/18/pengembangan-organisasi/
http://sutondoscript.blogspot.com/2011/07/perubahan-dan-pengembangan-
organisasi.html
Tugas Mata Kuliah Pengembangan Organisasi Semseter VI Kampus STISIP Widyapuri
Mandiri Sukabumi