Anda di halaman 1dari 12

Share Knowledge

Kamis, 30 Mei 2013


Sejarah Perkembangan Pengembangan dan Perubahan Organisasi

BAB I
PENDAHULUAN

1.    Latar belakang


Pertumbuhkembangan IPTEK , sosial, ekonomi, dan lingkungan menimbulkan
permasalan yang harus dihadapi organisasi menjadi semakin luas dan kompleks. Permasalahan
tersebut terus berkembang sesuai percepatan perubahan yang terjadi. Situasi yang terjadi
menjadikan pembelajaran bahwa permasalahan tidak tumbuh secara linier, dimana banyak seklai
hal-hal yang tidak pernah diduga sebelumnya. Dengan demikian organisasi dituntut untuk terus
menerus mempersiapkan dirinya mengantisipasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan.
Pengalaman yang dialami berbagai organisasi di Negara maju menunjukkan bahwa hanya
organisasi yang secara konsisten terus meningkatkan dirinya melalui pengembangan organisasi
yang dapat bertahan.
Dalam kenyataannya organisasi seringkali terjadi keadaan yang tidak mengalami
pertumbuhan yang disebabkan keengganan manusia untuk mengikuti perubahan, dimana
perubahan dianggap bisa menyebabkan dis equilibrium (hilangnya keseimbangan moral). Hal ini
mengakibatkan penyakit masyarakat atau tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dalam organisasi sehingga perlu dilakukan pengembangan organisasi untuk melakukan
evaluasi, adaptasi, kaderisasi dan inovasi.
Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan
kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga
dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi.
Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan efektivitas
keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan
perkembangan dengan tujuan keorganisasian.
Dalam sepuluh tahun terakhir ini, penemuan dan kemajuan teknologi informasi
berkembang sedemikian dramatis, sehingga kebutuhan organisasi untuk memiliki manajer yang
menguasai teknologi ini menjadi semakin penting. Hal ini menjadi tuntutan mutlak bagi para
manajer, kalangan profesional dan para pegawai tata usaha, untuk memungkinkan mereka
melaksanakan tugas-tugas yang berbasis informasi secara lebih produktif serta dapat
memanfaatkan sumber-sumber informasi organisasi dengan cara-cara baru. Disamping itu,
aplikasi teknologi informasi yang canggih bagi suatu organisasi juga dimaksudkan untuk
mengantisipasi lingkungan organisasi yang berubah cepat dan meningkatkan kemampuan
kompetitif organisasi tersebut. Untuk kepentingan ini, maka suatu investasi untuk membangun
sistem informasi yang canggih merupakan salah satu strategi organisasi yang sangat tepat.
Setiap organisasi apapun bentuknya senantiasa berupaya dapat mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan dengan efektif dan efesien. Efektivitas dan efesien perusahaan
sangat tergantung pada baik buruknya pengembangan organisasi itu sendiri. Didalam sebuah
organisasi tidak mungkin ada orang yang sanggup membangun sistem sendirian, pasti
membutuhkan orang lain.
Prinsip dalam mengembangkan sebuah organisasi adalah kecerdasan. Mennurut Howard
Gardener dalam “Multiple Intelegensi” bahwa kecerdasan adalah kemampuan menyelesaikan
masalah dengan cara-cara, teknik-tekhnik atau strategi yang lebih baik. Pengembangan
organisasi merupakan salah satu pokok bahasan yang penting dalam perbincangan organisasi.
Hal ini dapat dimaklumi karena manusia, pekerjaan dan lingkungan kerja, atau organisasi saling
berkaitan secara erat, dan pengembangan organisasi diperlukan tidak lain untuk meningkatkan
efetivitas organisasi yang berkualitas.

BAB II
PEMBAHASAN
1.1 sejarah pengembangan organisasi

Sejarah Pengembangan Organisasi sangat erat hubungannya dengan teori organisasi.


Teori Organisasi meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik, dan teori organisasi
modern.
1.    Teori Organisasi Klasik
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional yang berisi konsep-
konsep tentang organisasi mulai tahun 1800( abad 18). Dalam teori ini, organisasi secar umum
digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai organisasi yang sangat tersentralisasi dan tugas-
tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik struktural yang kaku dan tidak
mengandung kreatifitas. Dalam teori ini organisasi didefinisikan sebagai struktur hubungan,
kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan
faktor-faktor lain bila orang-orang bekerja sama.

2. Teori Organisasi Neoklasik


Teori Neoklasik secara sederhana dikenal sebagai aliran hubungan manusiawi (The Human
Relation Movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Dasar teori ini
adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun
sebagai bagian kelompok kerjanya. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi
percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.
Percobaan-percobaan ini dilakukan dari tahun 1924 sampai 1932 yang menandai permulaan
perkembangan teori hubungan manusiawi dan merupakan kristalisasi teori neoklasik. Pada
akhirnya percobaan Howthorne menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok kerja
kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.

3. Teori Organisasi Modern


Teori modern biasanya disebut juga sebagai analisa sistem pada organisasi. Teori modern
melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan, yang di
dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan
dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka. Teori modern
dikembangkan tahun 1950, dalam banyak hal yang mendalam teori modern dengan klasik
berbeda, perbedaan tersebut diantaranya: Teori Klasik memusatkan pandangannya pada analisa
dan deskripsi organisasi, membicarakan konsep koordinasi, scalar dan vertikal. Teori Modern
menekankan pada perpaduan dan perancangan menjadikan pemenuhan suatu kebutuhan yang
menyeluruh, lebih dinamis dan lebih banyak variabel yang dipertimbangkan. Teori Modern
menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada sistem manusia
dalam perilakunya berorganisasi, yaitu:
         Komunikasi
         Konsep keseimbangan dan
         Proses pengambilan keputusan.
Adapun tujuan Perkembangan Organisasi sebagai berikut:
1. Menciptakan keharmonisan hubungan kejra antara pimpinan dengan staf anggota
organisasi.
2. Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka
3. Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi.
4. Merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuan mengendalikan diri.

1.2 Pengertian Pengembangan Organisasi


Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan efektivitas
keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan
perkembangan dengan tujuan keorganisasian. Perkembangan organisasi merupakan proses
terencana untuk mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan
yang selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh
seluruh anggota organisasi. Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha
meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan individu akan
pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian.
Perubahan mempunyai manfaat bagi kelangsungan hidup suatu organisasi, tanpa adanya
perubahan maka dapat dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan bertahan lama. Perubahan
bertujuan agar organisasi tidak menjadi statis melainkan tetap dinamis dalam menghadapi
perkembangan jaman yang disertai dengan kemajuan teknologi.
Menurut Sondang P. Siagian, tujuan utama dari terjadinya perubahan adalah untuk
meningkatkan kemampuan organisasi dari setiap dan semua orang di dalam organisasi yang pada
gilirannya memang biasanya tercermin dalam peningkatan kemampuan organisasi sebagai
keseluruhan.
Perubahan organisasi diperlukan dengan tujuan :
  Meningkatkan kemampuan organisasi untuk menampung akibat daripada perubahan yang terjadi
dalam berbagai bidang kehidupan dan terjadi di luar organisasi. 
  Meningkatkan peranan organisasi dalam turut menentukan arah perubahan yang mungkin terjadi
  Melakukan penyesuaian- penyesuuaian secara intern demi peningkatan kemampuan.
  Meningkatkan daya tahan organisasi, bukan saja mampu tetap bertahan akan tetapi juga untuk terus
bertumbuh dan berkembang.
Mengendalikan suasana kerja sedemikian rupa sehingga para anggota organisasi tetap
merasa aman dan terjamin meskipun terjadi perubahan-perubahan di dalam dan di luar
organisasi.
2        Faktor Perubahan Organisasi :
1.      Faktor Internal
Faktor internal adalah segala keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi dimana factor
tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi serta penyebab perubahan yang
berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber.
Masalah yang sering timbul berkaitan dengan hubungan sesame anggota organisasi pada
umumnya menyangkut masalah komunikasi dan kepentingan masing-masing anggota. Proses
kerjasama yang berlangsung dalam organisasi juga kadang-kadang merupakan penyebab
dilakukannya perubahan. Masalah yang timbul dapat menyangkut masalah system kerjasamanya
dan dapat pula menyangkut perlengkapan atau peralatan yang digunakan.

Contoh perubahan faktor internal :


a.       perubahan kebijakan lingkungan.
b.      Perubahan tujuan.
c.       Perluasan wilayah operasi tujuan.
d.      Volume kegiatan bertambah banyak.
e.       Sikap dan perilaku para anggota organisasi.
2.      Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah keseluruhan factor yang ada di luar organisasi yang dapat mempengaruhi
organisasi dan kegiatan organisasi. Factor tersebut antara lain : politik, hokum, kebudayaan,
teknologi, sumber daya, demografi dan sebagainya. Disebut juga sebagai penyebab perubahan
yang berasal dari luar atau lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang
terjadi di lingkungannya, sehingga jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar
tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Perubahan yang besar terjadi karena
lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor
eksternal adalah perkembangan teknologi, factor ekonomi dan peraturan pemerintah.
2.      Faktor Pengembangan Organisasi
1.      Faktor eksternal, meliputi :
a.       Kompetisi yang semakin tajam antar organisasi
b.      Perkembangan IPTEK
c.       Perubahan lingkungan baik fisik maupun sosial yang membuat organisasi berfikir bagaimana
mendapatkan sumber di luar organisasi untuk masa depan organisasi.
2.      Faktor internal, meliputi :
a.       Struktur
b.      Sistem dan prosedur.
c.       Perlengkapan dan fasilitas.
d.      Proses dan saran apabila titik cocok akan membuat organisasi melalui perbaikan.
e.       Perubahan organisasi dilakukan untuk mencocokkan dengan kebutuhan yang ada.
1.3 Sifat-sifat dasar Pengembangan Organisasi
Sifat-sifat dasar dari Suatu Perkembangan Organisasi adalah Sebagai Berikut :
1. Pengembangan organisasi merupakan suatu strategi terencana dalam mewujudkan perubahan
organisasional, perubahan yang dimaksud harus mempunyai sasaran yang jelas dan didasarkan
pada suatu diagnosis yang tepat mengenai permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2. Pengembangan organisasi harus berupa kolaborasi antara berbagai pihak yang akan
mengalami dampak perubahan yang akan terjadi, keterlibatan dan partisipasi para anggota
organisasi harus mendapat perhatian.
3. Program Pengembangan organisasi menekankan cara-cara baru yang diperlukan guna
meningkatkan kinerja seluruh anggota organisasi
4. Pengembangan organisasi mengandung nilai-nilai humanistik dalam arti bahwa dalam
meningkatkan efektifitas organisasi, potensi manusia harus menjadi bagian yang penting
5. Pengembangan organisasi menggunakan pendekatan kesisteman yang berarti selalu
memperhitungkan pentingnya inter relasi, interaksi dan inter dependensi
6. Pengembangan organisasi menggunakan pendekatan ilmiah untuk mencapai efektivitas
organisasi

1.4 Nilai-nilai dalam Pengembangan Organisasi


Nilai-nilai yang terkandung dari Perkembangan Organisasi Ini adalah :
1. Penghargaan akan orang lain
2. Percaya dan mendukung orang lain, sedangkan individu sendiri harus mempunyai tanggung
jawab.
3. Pengamanan kekuasaan (mengurangi tekanan pada wewenang).
4. Konfrontasi (masalah yang tidak disembunyikan).
5. Partisipasi (melibatkan orang-orang yang mempunyai potensi dalam proses pengembangan
organisasi).

1.5 Akibat Serta Pengaruh Perkembangan Organisasi


Akibat serta Pengaruh didalam engembangan organisasi terjadi pada nilai, proses dan teknologi.
perubahan nilai yang dibawa Pengembangan organisasi diantaranya adalah:

 Penggunaan seluruh sumber-sumber yang tersedia.


 Pengembangan potensi manusia.
 Efektivitas dan kesehatan organisasi.
 Pekerjaan yang menarik dan menantang.
 Kesempatan untuk mempengaruhi lingkungan kerja.

1.6 Para Pelaku Pengembangan Organisasi


Pengembangan organisasi (PO) diterapkan kepada tiga jenis manusia: spesialisasi
individu di dalam PO sebagai profesi, orang-orang dari lapangan yang terkait yang telah
mencapai sejumlah kompetensi di dalam PO, dan para manajer yang memiliki keahlian PO yang
diperlukan untuk perubahan dan mengembangkan organisasi atau departemen mereka. Peranan
profesional PO pun dapat diterapkan terhadap konsultan internal, yang memiliki organisasi yang
sedang mengalami perubahan, dan terhadap konsultan eksternal yang menjadi anggota
universitas dan perusahaan konsultan atau bekerja sendiri, serta terhadap anggota tim konsultan
internal-eksternal. Peranan PO akan dideskripsikan secara tepat.
Orang-orang yang berorientasi nampak khususnya beradaptasi untuk peran PO, karena
mereka dapat menjaga kenetralan dan objektivitas serta mengembangkan solusi yang integratif
yang mengakurkan titik pandang antara departemen-departemen oposisi.
Mereka juga akan menjumpai konflik nilai ketika berhadapan dengan pemangku
Kepentingan eksternal yang penuh kekuatan, seperti pemerintah, pemegang saham, dan
pelanggan. Berhadapan dengan kelompok dari luar tersebut akan memerlukan keahlian politik,
begitu juga keahlian sosial tradisional yang lebih baik. Isue-isue yang berkaitan dengan etika di
dalam PO melibatkan bagaimana para praktisi melaksanakan peran bantuan mereka dengan
klien. PO senantiasa menunjukkan perhatiannya terhadap pelaksanaan yang berkaitan dengan
etika para praktisi, dan pada akhir-akhir ini sebuah kode yang berkaitan dengan etika untuk
praktek PO telah dikembangkan oleh berbagai macam asosiasi profesional di dalam PO. Issu-
issu yang berkaitan dengan etika di dalam PO cenderung untuk muncul di sekitar issue-issue
berikut ini: pemilihan intervensi, menggunakan informasi, menahan servis, ketergantungan klien,
pemilihan partisipasi, dan memanipulasi klien.

1.7 Karakteristik Pengembangan Organisasi


Karakteristik organisasi adalah perilaku dan tingkah laku suatu badan/institusi terhadap
kondisi yang ada diluar institusi itu maupun didalam institusi itu sendiri, artinya dalam dunia
bisnisnya selalu fokus kepada pelanggannya yang bukan hanya dari luar perusahaan itu tapi juga
orang-orang di dalam perusahaan yang merupakan aset perusahaan itu sendiri. (Maksudnya
Masih jarang sebuah institusi itu menganggap karyawannya berpotensi untuk jadi aset dan
akhirnya kurang mendapat perhatian dari perusahan itu sendiri), jadi semua mengarah kepada
mutu yg ditentukan.
Kerakteristik Organisasi yang efektif adalah :
         Program Training dan Pengambangan terbuka seluas-luasnya
         Program kompensasi terlaksana dengan baik
         Tingkat perputaran SDM rendah
         Top manajemen mempunyai komitmen dan mendukung terhadap perkembangan SDM
         Semua Team turut berpartisipasi dalam membuat kebijakan organisasi
Secara umum karakteristik pengembangan organisasi :

1. Keputusan yang penuh pertimbangan maksudnya adalah suatu hasil yang diperoleh
berdasarkan strategi yang telah direncanakan dalam rangka mewujudkan perubahan
organisasional yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang
permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2. Diterapkan pada semua sub-sistem manusia baik individu, kelompok, dan organisasi
maksudnya adalah menerapkan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan
kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
3. Menerima intervensi baik dari luar maupun dalam organisasi yang mempunyai
kedudukan di luar mekanisme organisasi maksudnya adalah menerima segala bentuk
campur tangan misalnya dalam bentuk pendapat, baik dari anggota yang termasuk dalam
sebuah organisasi atau berbagai pihak dari luar organisasi.
4. Kolaborasi maksudnya adalah kerjasama antara berbagai pihak yang akan terkena
dampak perubahan yang akan terjadi.
5. Teori sebagai alat analisis maksudnya adalah menggunakan pengertian yang disebutkan
secara tertulis lalu diterapkan sebagai alat analisis untuk mendapatkan suatu hasil yang
memuaskan dari suatu pengembangan organisasi.
6. Mengutamakan potensi manusia maksudnya adalah mengandung nilai humanistik dimana
pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
7. Interaksi dan Interpendensi maksudnya adalah menggunakan pendekatan komitmen
sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi
antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
8. Pendekatan Ilmiah maksudnya adalah menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya
meningkatkan efektivitas organisasi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Di era globalisasi saat ini organisasi dituntut untuk terus menerus mempersiapkan dirinya
mengantisipasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan. Pengalaman yang dialami berbagai
organisasi di Negara maju menunjukkan bahwa hanya organisasi yang secara konsisten terus
meningkatkan dirinya melalui pengembangan organisasi yang dapat bertahan. Pengembangan
organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan kemampuan organisasi dalam
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang
optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi. Oleh karena itu dibutuhkan
perkembangan organisasi untuk mempertahankan kehidupan organisasi dalam menghadapi
persaingan dan organisasi masa depan yang tidak terlalu mementingkan eksistensi sebuah
organisasi.
Saran
Dengan makalah ini penulis berharap agar pembaca dapat memahami tentang arti penting
perkembangan organisasi serta manfaat perkembangan organisasi di dalam kehidupan
berorganisasi. Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca. Penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Van De Ven, Andrew H. Poole, Marshakk Scott.1995.Explaining Development And Change In


Organizations.Academy Of Management Review. 1-45
Nurhaeni, Siti. 2009. Strategi Pengembangan Organisasi Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Bina
Ihsanul Fikri Yogyakarta. Fakultas Dakwah. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Yogyakarta.
Syafitri, Nur Aprilia. 2009. Makalah Perkembangan Baru Tentang Organisasi.
http://aprilia180490.wordpress.com/2009/12/01/makalah-perkembangan-baru-tentang-
organisasi/. Diakses pada Senin, 25 Maret 2013 jam 21.14
Setiawan, Darma. 2010. Perkembangan Teori Organisasi.
http://daztone.wordpress.com/2010/12/20/perkembangan-teori-organisasi/. Diakses pada Senin,
25 Maret 2013 jam 21.35

Diposkan oleh nadia rahmah di 04.57


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog
 ▼  2013 (12)
o ►  06/09 - 06/16 (1)
o ►  06/02 - 06/09 (1)
o ▼  05/26 - 06/02 (10)
 Studi Kasus Psikologi Sekolah
 Penelitian Mini Kualitatif
 Psikologi Eksperimen
 Psikologi Kesehatan
 Sejarah Perkembangan Pengembangan dan Perubahan Or...
 kekerasan seksual
 NECROPHILIA
 SEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL
 Cerpen
 artikel cinta

Mengenai Saya

nadia rahmah
im simple person and little sensitive.

Lihat profil lengkapku

Template Awesome Inc.. Gambar template oleh lobaaaato. Diberdayakan oleh Blogger.
About this Ad
Trust Rating
Not Yet Rated
nadiarahmahhasyim.blogspot.com

About this Ad

Anda mungkin juga menyukai