Anda di halaman 1dari 5

IZIN MENANGGAPI DISKUSI 8

NAMA: MERIYANA
NIM: 042401467

Perubahan Organisasi; Organisasi merupakan suatu sistem yang berproses secara terbuka,
artinya sistem tersebut tidaklah statis. Sebagai sistem yang berproses maka organisasi
memiliki peluang untuk melakukan perubahan atas masukan ataupun pengaruh dari
lingkungan sekitarnya. Untuk itu organisasi seharusnya terbuka terhadap masukan-masukan
yang ada. Dikatakan terbuka karena sebagai suatu sistem, organisasi mendapat masukan atau
dipengaruhi sumber energi dari lingkungan sekitarnya, misalnya modal, material, informasi,
sumber tenaga manusiawi (masukan/input). Masukan tadi diolah menjadi suatu hasil produksi
melalui proses transformasi dan untuk selanjutnya diteruskan sebagai suatu keluaran (output)
berupa barang atau jasa untuk digunakan oleh pengguna. Para pengguna itu nantinya akan
memberikan umpan balik yang dapat berperan sebagai masukan dalam proses selanjutnya.
Umpan balik tadi sesungguhnya berperan sebagai suatu mekanisme yang turut mengatur
kehidupan suatu organisasi.

Diagnosis Organisasi; Sebagai suatu sistem yang berproses organisasi selalu mengalami
perubahan. Perubahan tersebut terjadi karena organisasi berada pada kondisi
ketidakseimbangan atau mengalami suatu masalah. Untuk mengurai satu per satu
permasalahan organisasi, sehingga ditemukan penyebab sebenarnya diperlukan suatu cara
yaitu diagnosis. Diagnosis dalam konsepsi Pengembangan Organisasi dikenal sebagai
tahapan atau kegiatan untuk mengetahui "di mana nyatanya kita berada' dan 'di mana
seharusnya kita berada Diagnosis juga dinyatakan sebagai suatu cara untuk menemukan
persoalan dan secara sementara mencarikan jalan ke luarnya.

Di dalam melakukan diagnosis, analisa yang sungguh-sungguh sangat diperlukan untuk


melihat mana data yang relevan dan mana yang tidak relevan. Mana yang menjadi sebab
utama dan mana pula yang merupakan penyebab sampingan. Melalui diagnosis akan
ditemukan persoalan yang sebenarnya dan bagaimana strategi untuk memecahkannya. Dalam
kaitannya dengan kegiatan diagnosis Sondang P. Siagian menyatakan diagnosis terhadap
suatu permasalahan menuntut pendekatan yang sistematik yang meliputi seluruh proses yang
terjadi dalam pengelolaan organisasi.
Pendekatan Pengelolaan Perubahan Organisasi di Era Globalisasi; Pendekatan pengelolaan
perubahan bagi organisasi merupakan salah satu acuan analisis organisasi di era globalisasi
untuk mengantisipasi lingkungan yang dinamis. Lingkungan global yang sangat dinamis dan
kompetitif akibat adanya revolusi teknologi informasi. Hal ini pernah disampaikan oleh Alvin
Toeffler bahwa pada abad ke-21, organisasi atau bangsa yang kuat adalah bangsa atau
organisasi yang menguasai informasi.
Saat ini pendekatan postmodern menyertai aliran strategi dan perubahan dalam manajemen
dan organisasi. Untuk itu organisasi perlu memahami tahapan kematangan organisasi untuk
mencapai inovasi. Inovasi bukan lagi dibuat tetapi dimenangkan, salah satunya dengan
menerapkan Seven Rs.

Intervensi Organisasi; organisasi dapat berjalan dengan efektif dan efisien maka perlu dibuat
program-program kegiatan organisasi yang bersifat pengembangan organisasi (PO). Dalam
program pengembangan organisasi tersebut, sering individu-individu maupun unit-unit yang
berada dalam organisasi melakukan perbaikan cara kerja, prosedur kerja atau mekanisme
kerja mereka sendiri dengan tujuan untuk memudahkan mereka dalam bekerja. Aktivitas
seperti ini, dapat berbentuk intervensi pengembangan organisasi. Intervensi dalam suatu
organisasi menunjukkan adanya suatu tindakan yang diambil dalam suatu organisasi untuk
memecahkan masalah yang dihadapi yang biasanya mengarah kepada perubahan dalam
organisasi tersebut.

Istilah intervensi dalam rangka pengembangan organisasi menunjukkan serangkaian kegiatan


terencana dan terprogram yang pada umumnya dilakukan oleh konsultan pengembangan
organisasi yang bekerja bersama-sama dengan klien organisasi tersebut. Oleh karena itu,
dalam proses intervensi ini terdapat faktor penting yang melibatkan konsultan, klien atau
pegawai itu sendiri, penggunaan teknik intervensi di mana fokusnya diarahkan kepada
perseorangan, kelompok dan organisasi itu sendiri.
Tiga pendekatan dalam proses intervensi tersebut adalah pendekatan yang bersifat struktural,
teknikal, dan pendekatan yang bersifat perilaku atau yang terfokus pada aspek manusia.

Pengelolaan Sumber daya Manusia dalam Organisasi; Perubahan organisasi dapat dilakukan
melalui pendekatan perilaku individu, pengembangan kelompok atau antarkelompok, dan
pendekatan pengembangan organisasi secara menyeluruh. Oleh karena itu, dalam perubahan
organisasi tersebut juga mencakup aspek pengelolaan SDM. Organisasi tidak hanya berupa
wadah saja, tetapi juga berupa kegiatan, di mana kegiatan tersebut hanya dapat berjalan jika
terdapat faktor manusia yang menjalankannya.
Perubahan organisasi tidak dapat lepas dari aspek SDM di mana organisasi harus
memperhatikan perencanaan, perekrutan, pembinaan, penghargaan, sampai dengan
pengembangan SDM untuk menuju suatu kultur atau budaya organisasi yang efektif dan
efisien. Kebutuhan SDM yang memiliki kemampuan, pengetahuan, dan keahlian yang
kompeten dalam mendukung strategi organisasi adalah kebutuhan yang sangat pokok bagi
suatu organisasi. Kebutuhan SDM seperti itu, akan selalu berubah sejalan dengan perubahan
kebutuhan dan tujuan organisasi. Oleh karena itu, manajemen harus selalu mencari,
mengembangkan dan mempertahankan SDM yang sesuai dengan kebutuhan organisasi
tersebut.

Fungsi Perencanaan Strategis dan Implementasinya; Perencanaan strategis merupakan


refleksi atau penjabaran dari misi organisasi. Misi organisasi merupakan penjabaran dari visi
organisasi. Visi organisasi, misi organisasi, dan perencanaan strategis terdapat hubungan
yang sangat erat. Ketiga unsur tersebut menjadi komponen dasar dari segala tindakan, arah
dan tujuan organisasi.
Adapun Manajemen strategis terdiri dari berbagai fungsi. Pertama adalah perencanaan
strategi yang merupakan refleksi atau penjabaran dari misi organisasi. Misi organisasi
merupakan penjabaran dari visi organisasi sehingga antara visi, misi dan perencanaan
strategis terdapat hubungan yang sangat erat. Ketiga unsur tersebut menjadi komponen dasar
dari segala tindakan, arah dan tujuan organisasi. Di dalam ketiga unsur tersebut mencakup
pula penanganan terhadap unsur-unsur manajemen, yang terdiri atas sumber daya manusia,
sumber daya material, peralatan, modal keuangan, dan metode kerja.

Teknologi dan Struktur Kerja; Perkembangan pesat di bidang teknologi mampu mengubah
struktur kerja organisasi. Hal ini disebabkan, karena penggunaan teknologi telah
meminimalkan kerja tangan manusia, sehingga kinerja organisasi menjadi lebih efisien dari
segi waktu dan biaya, dan mampu meningkatkan produktivitas organisasi secara signifikan.
penggunaan teknologi dinilai berhasil bila teknologi tersebut sanggup menyatukan manusia,
material, dan sumber daya potensial lainnya dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang
rumit. Keberhasilan penyatuan tersebut dapat dilakukan dengan cara memahami keterkaitan
antara teknologi dengan struktur kerja, mekanisme koordinasi antar departemen dan cara-cara
mendesain sistem kerja.
Hubungan organisasi dengan teknologi terletak pada pemahaman bahwa organisasi tidak
hanya merupakan suatu sistem teknik atau sosial saja, tetapi juga membutuhkan penyusunan
dan pengintegrasian kegiatan-kegiatan manusia di sekitar berbagai teknologi.

Konsep Teknostruktur Organisasi; Struktur organisasi merupakan bentuk organisasi secara


keseluruhan yang menggambarkan mengenai kesatuan dari berbagai segmen organisasi. Di
dalam struktur organisasi akan tergambar pembagian tugas serta tanggung jawab individu
maupun unit-unit dalam organisasi, mekanisme pelaporan, pengelompokan individu dan
sistem hubungan dalam organisasi. Untuk menjalankan fungsinya, struktur organisasi
memiliki sarana hubungan yaitu sarana hubungan vertikal dan horizontal, Melalui sarana
hubungan tersebut diharapkan organisasi dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara
efisien dan efektif.

Langkah Mentransformasi Menjadi Organisasi Belajar; Berdasarkan literature, paling tidak


terdapat enam istilah yang berhubungan dengan penciptaan, penggunaan, penyimpanan, dan
distribusi pengetahuan. Istilah- istilah tersebut adalah learning organization, organizational
learning, knowledge creating company, the learning company, knowledge management, dan
the knowing organization. Tokoh yang mempopulerkan konsep organisasi belajar adalah
Chris Argyris dan Peter M. Senge.

OB didefinisikan sebagai kemampuan organisasi menciptakan pengetahuan, memperoleh


pengetahuan, menginterpretasikan pengetahuan, mentransfer pengetahuan, dan
mempertahankan pengetahuan. Terdapat paling tidak lima variabel yang mempengaruhi OB
yaitu sistem informasi, struktur organisasi, pengembangan SDM budaya organisasi, dan
kepemimpinan, Variabel tersebut memberikan pengaruh yang kuat terhadap organisasi
belajar. Dalam beberapa literature, penciptaan pengetahuan merupakan komponen penting
dalam OB. Proses penciptaan pengetahuan dapat dilakukan dengan meniru yang telah dicapai
orang lain dan menimba pengalaman orang lain, menggunakan pengalaman sendiri,
melakukan "scanning" lingkungan, dan merekrut orang atau mengambil alih unit atau
organisasi untuk memperoleh pengetahuan yang diharapkan.
Peta Kompetensi
Pengembangan Organisasi/ ADPU4441/3SKS/MODUL 1-9

Anda mungkin juga menyukai