NAMA: MERIYANA
NIM: 042401467
Perubahan Organisasi; Organisasi merupakan suatu sistem yang berproses secara terbuka,
artinya sistem tersebut tidaklah statis. Sebagai sistem yang berproses maka organisasi
memiliki peluang untuk melakukan perubahan atas masukan ataupun pengaruh dari
lingkungan sekitarnya. Untuk itu organisasi seharusnya terbuka terhadap masukan-masukan
yang ada. Dikatakan terbuka karena sebagai suatu sistem, organisasi mendapat masukan atau
dipengaruhi sumber energi dari lingkungan sekitarnya, misalnya modal, material, informasi,
sumber tenaga manusiawi (masukan/input). Masukan tadi diolah menjadi suatu hasil produksi
melalui proses transformasi dan untuk selanjutnya diteruskan sebagai suatu keluaran (output)
berupa barang atau jasa untuk digunakan oleh pengguna. Para pengguna itu nantinya akan
memberikan umpan balik yang dapat berperan sebagai masukan dalam proses selanjutnya.
Umpan balik tadi sesungguhnya berperan sebagai suatu mekanisme yang turut mengatur
kehidupan suatu organisasi.
Diagnosis Organisasi; Sebagai suatu sistem yang berproses organisasi selalu mengalami
perubahan. Perubahan tersebut terjadi karena organisasi berada pada kondisi
ketidakseimbangan atau mengalami suatu masalah. Untuk mengurai satu per satu
permasalahan organisasi, sehingga ditemukan penyebab sebenarnya diperlukan suatu cara
yaitu diagnosis. Diagnosis dalam konsepsi Pengembangan Organisasi dikenal sebagai
tahapan atau kegiatan untuk mengetahui "di mana nyatanya kita berada' dan 'di mana
seharusnya kita berada Diagnosis juga dinyatakan sebagai suatu cara untuk menemukan
persoalan dan secara sementara mencarikan jalan ke luarnya.
Intervensi Organisasi; organisasi dapat berjalan dengan efektif dan efisien maka perlu dibuat
program-program kegiatan organisasi yang bersifat pengembangan organisasi (PO). Dalam
program pengembangan organisasi tersebut, sering individu-individu maupun unit-unit yang
berada dalam organisasi melakukan perbaikan cara kerja, prosedur kerja atau mekanisme
kerja mereka sendiri dengan tujuan untuk memudahkan mereka dalam bekerja. Aktivitas
seperti ini, dapat berbentuk intervensi pengembangan organisasi. Intervensi dalam suatu
organisasi menunjukkan adanya suatu tindakan yang diambil dalam suatu organisasi untuk
memecahkan masalah yang dihadapi yang biasanya mengarah kepada perubahan dalam
organisasi tersebut.
Pengelolaan Sumber daya Manusia dalam Organisasi; Perubahan organisasi dapat dilakukan
melalui pendekatan perilaku individu, pengembangan kelompok atau antarkelompok, dan
pendekatan pengembangan organisasi secara menyeluruh. Oleh karena itu, dalam perubahan
organisasi tersebut juga mencakup aspek pengelolaan SDM. Organisasi tidak hanya berupa
wadah saja, tetapi juga berupa kegiatan, di mana kegiatan tersebut hanya dapat berjalan jika
terdapat faktor manusia yang menjalankannya.
Perubahan organisasi tidak dapat lepas dari aspek SDM di mana organisasi harus
memperhatikan perencanaan, perekrutan, pembinaan, penghargaan, sampai dengan
pengembangan SDM untuk menuju suatu kultur atau budaya organisasi yang efektif dan
efisien. Kebutuhan SDM yang memiliki kemampuan, pengetahuan, dan keahlian yang
kompeten dalam mendukung strategi organisasi adalah kebutuhan yang sangat pokok bagi
suatu organisasi. Kebutuhan SDM seperti itu, akan selalu berubah sejalan dengan perubahan
kebutuhan dan tujuan organisasi. Oleh karena itu, manajemen harus selalu mencari,
mengembangkan dan mempertahankan SDM yang sesuai dengan kebutuhan organisasi
tersebut.
Teknologi dan Struktur Kerja; Perkembangan pesat di bidang teknologi mampu mengubah
struktur kerja organisasi. Hal ini disebabkan, karena penggunaan teknologi telah
meminimalkan kerja tangan manusia, sehingga kinerja organisasi menjadi lebih efisien dari
segi waktu dan biaya, dan mampu meningkatkan produktivitas organisasi secara signifikan.
penggunaan teknologi dinilai berhasil bila teknologi tersebut sanggup menyatukan manusia,
material, dan sumber daya potensial lainnya dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang
rumit. Keberhasilan penyatuan tersebut dapat dilakukan dengan cara memahami keterkaitan
antara teknologi dengan struktur kerja, mekanisme koordinasi antar departemen dan cara-cara
mendesain sistem kerja.
Hubungan organisasi dengan teknologi terletak pada pemahaman bahwa organisasi tidak
hanya merupakan suatu sistem teknik atau sosial saja, tetapi juga membutuhkan penyusunan
dan pengintegrasian kegiatan-kegiatan manusia di sekitar berbagai teknologi.