Diagnosis Organisasi
MUHAMMAD IRZA ADIANSYAH
201910021
Kolaborasi
2 Tanggung Jawab
B. Tahap 3 Identitas
Mendiagnosis 4 Komunikasi
5 Integrasi
6 Pertumbuhan
Model Sistem Terbuka
Dua aspek penting yang dapat menjadi kriteria dalam menentukan level keberhasilan sebuah
intervensi adalah :
1. Sejauh mana ia sesuai dengan kebutuhan organisasi
2. Sejauh mana ia mampu mentransfer kapasitas untuk berubah pada segenap anggota
organisasi.
Selanjutnya, terdapat empat elemen yang dapat menjadi key success factors dalam
merancang dan menerapkan proses intervensi. Keempat elemen itu adalah sebagai berikut:
1. Readiness for Change atau kesiapan organisasi itu untuk berubah.
2. Capability of the Change Agent atau Kemampuan dari Para Motor Perubahan.
3. Capability to Change atau Kapasitas untuk Berubah dari para Anggota Perusahaan.
4. Cultural Context atau konteks budaya organisasi.
E. Kelebihan Diagnosis Organisasi
Kelebihan Diagnosis Organisasi dibanding dengan metode lainnya yaitu bukan pada hasilnya tapi melainkan pada prosesnya.
Proses wawancara untuk mendapatkan pandangan, gagasan dan usulan anggota organisasi membuat mereka menjadi lebih
paham tentang dirinya atau tentang bagian lain, tentang lingkungan organisasinya dan tentang keterkaitan proses-proses yang
berlangsung di dalam organisasi, sehingga selama proses diagnosis berlangsung cara pandang para anggota organisasi semakin
baik.
Diagnosis Organisasi, pada prinsipnya bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas mengenai variabel-variabel
organisasi dan hubungan-hubungan di antaranya yang perlu diperhatikan dalam membuat keputusan jangka panjang. Melalui
diagnosis organisasi diharapkan rencana tindakan, baik untuk menyelesaikan suatu masalah maupun untuk pengembangan
organisasi, dapat dijalankan secara efektif karena keputusan tindakan tersebut didasarkan pada informasi yang lengkap dan
akurat mengenai kondisi internal dan eksternal organisasi dan pemahaman mengenai konsekuensi-konsekuensi keputusan yang
akan diambil.
Perusahaan perlu melakukan Diagnosis Organisasi terutama apabila:
a)Terjadi penurunan performasi secara umum di dalam perusahaan.
c)Organisasi terasa tidak cocok lagi dengan strategi dan sistem manajemen perusahaan,yang
ditandai dengan terjadinya kelembatan dalam pengambilan keputusan,diambilnya
keputusankeputusan yang salah dan sering terjadinya konflik diantaraanggota atau fungsi-fungsi
di dalam organisasi.
F. Umpan Balik
Model sistem terbuka menarik karena mendukung siklus umpan balik yang konstan di
seluruh proses. Kami mempertimbangkan input, seperti informasi dan modal manusia,
transformasi seperti komponen sosial dan teknologi, dan produk (barang, jasa, dan modal
intelektual) dalam konteks lingkungan eksternal tempat organisasi beroperasi.
Dalam setiap kategori ini ada umpan balik yang konstan, yang berfungsi untuk
memajukan organisasi. Ini juga berfungsi untuk mengembalikannya, untuk memikirkan
kembali konsep atau ide yang tidak berhasil dan perlu ditingkatkan.
Ini mirip dengan ide mendorong trial and error: berlatih banyak hal dan menjaga apa
yang berhasil. Komunikasi dapat dianggap sebagai komponen penting dalam model ini,
untuk memastikan umpan balik yang efektif dan tepat waktu.
G. Budaya Organisasi
Budaya tidak hanya berlaku pada kebudayaan dan adat istiadat seperti yang dimiliki oleh negara Indonesia yang
kaya dengan kebudayaannya. Pada kenyataannya, setiap organisasi juga memiliki budaya yang menjadi ciri khas
organisasi mereka masing-masing. Budaya dalam organisasi disebut sebagai budaya organisasi. Sebelum
memahami pengertian dari budaya organisasi, kita perlu memahami apa yang dimaksud dengan budaya dan
organisasi.
Budaya adalah seperangkat pemahaman penting yang dimiliki, diyakini, serta diterapkan oleh anggota
komunitas yang sama. Budaya terdiri dari serangkaian nilai, ide-ide, persepsi, preferensi, konsep moralitas, kode
perilaku, yang nantinya akan menciptakan kekhasan di antara kelompok manusia tersebut. Sedangkan, organisasi
adalah suatu platform dimana individu dari berbagai latar belakang bersatu dan bekerja sebagai unit kolektif untuk
mencapai tujuan bersama dan target tertentu.
Jadi, apa yang dimaksud dengan budaya organisasi? Budaya organisasi adalah sistem kepercayaan dan sikap
bersama yang berkembang dalam suatu organisasi dan membimbing perilaku para anggotanya. Selain itu, budaya
organisasi juga dapat didefinisikan sebagai filosofi, ideologi, nilai-nilai, asumsi, kepercayaan, harapan, sikap dan
norma-norma yang menyatukan suatu organisasi serta disebarluaskan oleh para karyawannya.
Kesimpulan