Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : NIA YULITA..…………………………………………………………………..

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 049610459………………………………………………………………………..

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4157 / ORGANISASI……………………………………………..

Kode/Nama UPBJJ : 49 / BANJARMASIN………………………………………………………..

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
No. Soal:
1. Setelah Anda membaca tentang teori organisasi neo klasik. Coba Anda analisis inti pemikiran
pendekatan neo klasik?
2. Ketergantungan lingkungan organisasi menyebabkan organisasi melakukan penyesuaian. Salah satu
penyesuaian yang dilakukan oleh pimpinan organisasi adalah penyesuaian pada internal
organisasinya. Coba Anda analisis satu persatu tiga penyesuaian internal yang dapat dilakukan!
3. Pengukuran efektivitas organisasi dilakukan dengan melakukan beberapa bagian yang bebeda dalam
organisasi yakni sumber, proses, dan sasaran. Coba Anda Analisis pendekatan proses dalam
mengukur efektivitas organisasi!

Jawaban :

1. Pendekatan ini muncul dari serangkaian percobaan yang dilaksanakan oleh Elton Mayo dan kelompoknya
antara tahun 1927 hingga 1932 pada pabrik Hawthorne milik perusahaan elektronika Western Electric
Company di Amerika7. Rangkaian percobaan ini sesungguhnya didasari oleh prinsip-prinsip Taylor
walaupun hasilnya ternyata menunjukkan kesimpulan yang bertolak belakang dengan prinsip-prinsip
Taylor tersebut.
Salah satu percobaan dilakukan untuk mempelajari pengaruh kondisi fisik tempat bekerja terhadap
prestasi pekerja. Pada awalnya, kondisi fisik yang diteliti adalah kuat penerangan ruangan kerja. Beberapa
pekerja wanita yang tugasnya melakukan assembling komponen elektronik, ditempatkan pada sebuah
ruang kerja khusus yang kuat penerangannya bisa diatur. Para pekerja ini sebelumnya bekerja di sebuah
ruangan besar dengan ratusan pekerja wanita lainnya. Hasil percobaan ini menunjukkan bahwa prestasi
pekerja selalu meningkat walaupun kuat penerangan di tempat kerja berubah, baik menjadi lebih terang
ataupun menjadi lebih gelap.
Secara tidak sengaja, percobaan ini menunjukkan bahwa selain pengaruh kondisi fisik ruangan, juga ada
faktor lain yang mempengaruhi prestasi pekerja, yaitu ikatan sosial. Ikatan sosial mempengaruhi prestasi
pekerja, karena mereka dipisahkan menjadi kelompok kecil dan ditempatkan pada sebuah ruang kerja
khusus, terpisah dari para pekerja assembling lainnya. Ikatan sosial yang terjadi, kemudian berkembang
menjadi solidaritas kelompok sehingga semua pekerja berusaha bekerja dengan prestasi yang baik agar
tidak mengecewakan ataupun memalukan kelompoknya.
Percobaan Hawthorne ini segera diikuti dengan percobaan-percobaan lain yang sejenis, yang akhirnya
melahirkan Pendekatan Neoklasik atau disebut juga pendekatan Human Relations karena perhatiannya
bertumpu pada aspek hubungan antar manusia dalam organisasi.
Pendekatan ini berpegang pada beberapa prinsip berikut.
a. Organisasi adalah suatu sistem sosial, dimana hubungan antara anggotanya merupakan interaksi
sosial.
b. Interaksi sosial ini menyebabkan munculnya kelompok non-formal organisasi, yang memiliki norma
tersendiri yang berlaku dan merupakan pegangan bagi seluruh anggota kelompok. Norma ini
berpengaruh terhadap sikap maupun prestasi para anggota kelompok.
c. Interaksi sosial antara anggota organisasi bisa dan perlu diarahkan agar pengaruhnya bersifat positif
bagi individu maupun kelompok. Oleh karena itu, diperlukan saluran komunikasi yang efektif untuk
mengarahkan interaksi sosial tersebut, sebab kelompok-kelompok non-formal bisa saja mempunyai
tujuan yang berbeda dari kepentingan organisasi.
Oleh karena beberapa alasan tersebut, dalam organisasi diperlukan pemimpin yang selain memperhatikan
struktur formal, juga mempunyai perhatian terhadap aspek psikososial. Diperlukan keterampilan sosial di
samping keterampilan teknis agar mampu membina munculnya ikatan sosial yang sehat dalam organisasi.
Dari penjelasan tersebut tampak bahwa perhatian Pendekatan Neoklasik terfokus pada aspek hubungan
antar manusia dalam organisasi, dan kurang memperhatikan struktur pembagian tugas, tanggung jawab,
dan wewenang ataupun secara lebih luas anatomi organisasi. Hal ini sering kali dipandang sebagai
kelemahan utama Pendekatan Neoklasik.

2. Berdasarkan pendekatan modern yang sifatnya contingency, alasan sebuah lingkungan sangat
memengaruhi organisasi karena organisasi menghasilkan produk dan jasa (output) dimana hal tersebut
disalurkan kepada lingkungan. Dan pula organisasi mendapatkan input, baik yang biasa maupun
langka dari lingkungan juga. Itulah mengapa analisa terhadap lingkungan saja tudak cukup. Organisasi
perlu melakukan adaptasi terhadap subsistem (bagian-bagian)nya.
Bentuk lain dari kebutuhan akan input dan pengaruh lingkungan juga dapat dilihat dari berbagai tekstur
lingkungan. Semisal organisasi yang dominan kecil akan lebih mudah bertahan dan berkembang pada
lingkungan tenang-acak dan tenang-mengelompok. Hal itu berkebalikan untuk organisasi besar yang
berpengaruh yang lebih cocok di lingkungan diganggu-bereaksi karena faktor dominasi. Hal ini
menandakan analisis dan Tindakan tertentu perlu dilakukan agar organisasi dapat bertahan dan
berkembang.
Ada dua cara organisasi dalam beradaptasi: Pertama, dengan cara merubah struktur internal orgainsasi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya :
 Kompleksitas struktur organisasi
Kompleksitas struktur organisasi harus menyesuaikan dengan lingkungannya. Semakin besar
dan kompleks lingkungan, maka organisasi juga perlu bertambah kompleks subsistemnya.
Hal ini juga menandakan bahwa organiasi akan semakin “horizontal” menyesuaikan dengan
lingkunganya.
 Peredam(buffers)
Menurut Thomson, organisasi digambarkan dalam dua bagian utama. Yang pertama berupa inti
teknis yang melakukan kegiatan produksi. Dan yang kedua berupa sejumlah peredam yang
melindungi inti teknis. Hal ini dilakukan agar inti teknis dapat melakukan kegiatan produksi
secara efektif. Peredam terdapat pada bagian organisasi berupa pemasaran, riset, keuangan
dan lainnya.
 Elemen-elemen perbatasan
Elemen ini hanya secara khusus melakukan pengamatan dan pertukaran informasi yang berguna
dari lingkungan ke organisasi agar ketidakefektifan dan ketidakpastian dapat dikurangi. Elemen
ini juga yang merupakan salah satu penghubung organisasi dengan lingkungan atau organisasi
lain. Dengan kata lain, elemen ini membuat organiasi lebih mudah beradaptasi dengan
lingkungannya.
Fungsi lain elemen-elemen perbatasan dapat berupa sebagai pendeteksi perubahan yang terjadi
pada lingkungan dan juga dapat sebagai sarana promosi atau memperkenalkan organisasi padan
lingkungan luar. Contohnya dapat terlihat dari bagian riset pasar yang merupakan subsistem
dari bagian penjualan dan bagian-bagian lainnya yang funsinya melakukan pengamatan
teknologi, inovasi dan regulasi pemerintah.
Kedua, mengendalikan kondisi lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan tindakan berikut:
 Menciptakan hubungan baik dengan elemen terpenting lingkungan. Ada beberapa kegiatan
yang dapat dilakukan seperti penggabungan dengan organisasi lain, usaha patungan, kooptasi,
pengangkatan eksekutif tertentu, memasang iklan dan mejaga hubungan dengan masyarakat.
 Membentuk lingkungan agar tidak membahayakan dan menguntungkan bagi organisasi. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara meruba bidang kegiatan, memengaruhi berbagai peraturan
pemerintah melalui kegiatan politik dan mempersatukan organiasi dengan tujuan yang sama.
3. Pendekatan sasaran (goal) organisasi, merupakan pendekatan yang berhubungan dengan output
karena hasil tersebut dapat dijadikan dasar pengukuran yang mencerminkan tujuan organisasi.
Sasaran ini dapat dibagi menjadi sasaran jangka Panjang dan sasaran jangka pendek.
Dilakukan pengamatan berbagai organiasi dengan memfokuskan ke arah sasaran orgnisasi tersebut
dan dapat disimpulkan beberapa hal:
 Organisasi yang berukuran besar mempunyai lebih dari satu sasaran di saat yang bersamaan.
 Sasaran tersebut dapat bersifat berlawanan
 Sasaran tersebut diterapkan oleh pemimpin atau para pemimpin
 Satu sasaran dapat dijadikan alat untuk mencapai sasaran lainnya. Artinya mereka saling
berkaitan.

Ada beberapa hal yang menyebabkan analisa mengenai sasaran organisasi menjadi penting seperti
sasaran menjadi alasan organisasi berdiri. Organisasi terasa tak penting Ketika sasaran dalam
pembentukannya tidak jelas maksud dan arahnya.
Kejelasan tujuan organisasi pun dapat dibedakan bedasarkan goalnya sepeti organisasi yang tujuannya
mencari keuntungan. Hal ini dapat diukur pada tujuan organisasi yang mencari keuntungan atau
meningkatkan kuantitas penjualan. Namun ada pula organisasi yang tidak mencari keuntungan
semisal asosiasi, Yayasan, ataupun institute yang pengukuran goalnya tidak mudah diukur.
Sasaran tersebut juga membuat proses manajemen menjadi penting untuk dijalankan. Dalam
organisasi, proses tersebut dapat megarahkan organisasi menuju sasaran yang diinginkan. Hal lain yang
juga penting seperti mendapatkan pengakuan pemerintah, mengukur peforma organisasi, serta
mengurangi ketidakpastian dalam organisasi.
Sasaran pun dapat dibedakan menjadi sasaran resmi dan sasaran sebenarnya:
 Sasaran resmi dapat berupa lisan ataupun tulisan yang ditunjukan kepada pihak luar demi
menadpatkan pengakuan bagi organisasi. Namun sasaran ini bukan hal yang menjadi acuan
organisasi dalam melakukan kegiatannya.
 Sasaran sebenarnya. Berupa sasaran aktual yang dalam prosesnya menjadi acuan organisasi
bergerak. Sasaran ini merupakan sasaran utama dibalik sasaran resmi. Kadangpun tujuannya
berbeda arah dari sasaran resmi. Sasaran ini dapat dilihat dari subsistem organisasi dan lingkungan
semisal lingkungan itu sendiri, output, sistem organisasi, produk dan bagian-bagian tertentu.

Bila terdapat sasaran yang berlawanan dapat ditangani dengan beberapa cara seperti:
 Menerima peformasi yang secukupnya
Kegiatan ini miliki tujuan melakukan peformasi sasaran secara seimbang dan bersamaan(simultan).
 Perhatian bertahap
Dengan cara memilih sasaran mana yang paling penting untuk dicapai.
 Preferensi sasaran
Sasaran ini ditetapkan oleh para pemimpin tertinggi, sehingga anggota organisai tahu sasaran
mana yang harus diprioritaskan.
 Perubahan sasaran
Melakukan perubahan sasaran secara bertahap sekaligus mengevaluasi sasaran tersebut agar
dapat disesuaikan dan dapat memenuhi tuntutan lingkungan.

Terdapat juga pihak-pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan organisasi. Sasaran organisasi
secara keseluruhan dipegang oleh pemimpin. Oleh karena itu nilai-nilai yang dianut pemimpin dapat
memengaruhi pilihan sasaran organisasi. Untuk organisasi kecil biasanya sasaran dipegang oleh
pemimpin tunggal sedangkan untuk organisasi besar penetapan sasaran dimiliki oleh kelompok
pemimpin yang meiliki tujuan masing-masing, namun masih memiliki titik tengah dalam menjalankan
sasaran perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai