Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

EKMA4157 ORGANISASI
Nama : Sigit Irawam
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Manajemen
NIM : 042767602

1. Pendekatan Klasik memfokuskan perhatian pada anatomi organisasi dan memandang manusia makhluk rasional
yang tidak mempunyai aspek sosial, sedangkan Pendekatan Neoklasik justru mementingkan aspek sosial, tetapi
kurang memperhatikan anatomi organisasi.
Oleh karena itu, bisa diduga bahwa berbagai pendekatan tersebut tidaklah mampu mencapai suatu kesatuan
pandangan mengenai masalah organisasi. Hal ini menyebabkan solusi yang dirumuskan dalam analisis terhadap
suatu permasalahan organisasi sering kali berbeda, tergantung jenis pendekatan yang digunakan.
Pendekatan Modern dipandang sebagai pendekatan yang mampu menyatukan keseluruhan pandangan dalam
analisis organisasi. Pandangan ini munculnya diawali oleh suatu penelitian yang dilakukan oleh Joan Woodward
pada tahun 1950-an terhadap 100 perusahaan manufaktur di daerah South Essex - Inggris.
Penelitian Woodward ini mencoba mempelajari penggunaan prinsip-prinsip manajemen klasik (seperti rentang
kendali, dan rasio karyawan langsung terhadap karyawan tidak langsung dan penggunaannya pada berbagai
perusahaan, untuk menemukan karakteristik organisasi dari perusahaan yang sukses.
Penelitian ini pada mulanya tidak berhasil menemukan ciri-ciri organisasi yang sukses tersebut. Tetapi, setelah
Woodward mengelompokkan seluruh perusahaan menurut jenis teknologinya, barulah terlihat bahwa perusahaan
yang sukses pada setiap kelompok teknologi, mempunyai karakteristik organisasi tertentu, yang berbeda dari
perusahaan yang tidak sukses di kelompoknya maupun terhadap karakteristik organisasi perusahaan yang sukses
dari kelompok teknologi yang lainnya.
Dengan demikian, penelitian ini memperlihatkan bahwa jenis teknologi mempunyai pengaruh terhadap bentuk
organisasi perusahaan, yang juga berarti bahwa untuk setiap jenis teknologi terdapat suatu bentuk organisasi
tertentu yang sesuai.
Penelitian Woodward segera diikuti oleh beberapa penelitian sejenis, yang keseluruhannya akhirnya menunjukkan
bahwa selain jenis teknologi, terdapat juga berbagai aspek lainnya yang berpengaruh terhadap karakteristik
organisasi, yaitu faktor-faktor lain yang terdapat dalam lingkungan organisasi.
Hal ini berarti bahwa organisasi dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya, dan hanya organisasi yang bisa
menyesuaikan diri (beradaptasi) secara tepat terhadap tuntutan lingkungan, yang akan dapat mencapai
keberhasilannya. Oleh karena itu, bentuk dan cara pengelolaan organisasi haruslah disesuaikan dengan atau
“tergantung” pada kondisi lingkungannya. Ketergantungan ini menyebabkan Pendekatan Modern kadang-kadang
disebut juga sebagai pendekatan “ketergantungan” (contingency).
Sumber : BMP EKMA4157/Hal. 10 – 11
2. Barnard mendefinisikan organisasi sebagai kumpulan individu yang terkoordinasi secara sadar sehingga bisa juga
dinyatakan sebagai suatu sistem yang terdiri dari berbagai kegiatan yang saling berhubungan.
Sumber : BMP EKMA4157/Hal. 3

3. Lingkungan seringkali dinyatakan sebagai aspek yang paling berpotensi untuk menyebabkan kerugian bagi
organisasi, karena lingkungan sangat berpengaruh dalam keberlangsungan organisasi tersebut dalam
melaksanakan kegiatannya. Bila lingkungan kondusif dan mendukung organisasi, tentu akan mengarah pada
kelancaran kegiatan organisasi tersebut. Sebaliknya jika lingkungan organisasi tersebut kacau dan banyak konflik
atau masalah lain sebagainya, maka dampaknya akan menghambat kegiatan organisasi tersebut.
Hubungan antara prinsip ketergantungan (contingency) dengan kenyataan, bahwa organisasi memiliki
ketergantungan terhadap kondisi lingkungannya, yaitu : Karena kondisi lingkungan mempengaruhi organisasi.
Dalam hubungan organisasi dengan lingkungan, jelas bahwa organisasi mengambil input dari lingkungannya.
Melakukan transformasi, yaitu : mengubah input menjadi output, dan mengeluarkan output kepada lingkungan
di luar organisasi. Organisasi memiliki ketergantungan ganda terhadap lingkungannya, yaitu :
 Organisasi harus menemukan semua sumber yang dibutuhkan organisasi
 Lingkungan juga sebagai tempat untuk melemparkan seluruh produk atau output organisasi.
Prinsip ketergantungan organisasi terhadap lingkungannya memaksa organisasi untuk berusaha menguasai dan
menstabilkan lingkungannya, yaitu usaha untuk mencapai posisi tertentu, dimana organisasi dapat mencapai
transaksi timbal balik yang harmonis dengan lingkungannya.
Sumber : https://ditjenpp.kemenkumham.go.id/lingkungan-hidup-perspektif-individu-organisasi-dan-institusional

4. Ada beberapa pendekatan yang paling sering digunakan dalam pengukuran efektivitas organisasi, salah satunya
melalui pendekatan sasaran (goal approach).
Yang dimaksud dengan sasaran (goal) organisasi adalah suatu keadaan atau kondisi yang ingin dicapai oleh suatu
organisasi. Dalam pengertian tersebut, sasaran dapat diartikan sebagai tujuan organisasi, baik tujuan jangka
panjang ataupun jangka pendek, juga mencakup sasaran dari keseluruhan ataupun suatu bagian tertentu dari suatu
organisasi.
Terdapat dua alasan yang menyebabkan pembahasan mengenai sasaran organisasi menjadi penting untuk
dilakukan, pertama sasaran ataupun tujuan merupakan alasan bagi eksistensi organisasi.
a. Tanpa adanya tujuan, sesungguhnya organisasi tidak diperlukan. Kedua
b. Sasaran ataupun tujuan sangat penting bagi proses manajemen yang dijalankan dalam suatu organisasi.
Adanya tujuan ataupun sasaran memberikan pengakuan (legitimacy) terhadap perlunya orgnisasi berdiri,
memberikan gambaran mengenai arah pengembangan organisasi, bisa digunakan sebagai kriteria untuk mengukur
performansi organisasi.
Mengukur tujuan ataupun sasaran pada organisasi yang mencari keuntungan (profit) lebih mudah dilakukan
(misalnya dengan mengukur besarnya volume penjualan atau besarnya keuntungan). Tetapi lain hal nya dengan
organisasi yang tidak mencari keuntungan (non profit) tujuan atau sasaran seringkali tidak mudah diukur. Oleh
karena itu, kejelasan sasaran ataupun tujuan menjadi penting yaitu untuk memberikan alasan yang jelas mengapa
organisasi tersebut perlu di bentuk.
Sumber : https://www.kompasiana.com/mengukur-efektivitas-organisasi

Anda mungkin juga menyukai