Anda di halaman 1dari 10

Organisasi

Diskusi 1

Coba Anda diskusikan teori organisasi klasik!

Organisasi adalah sesuatu yang abstrak, tidak dapat dilihat dan diraba namun dapat dirasakan
kehadirannya dalam semua aspek kehidupan.

Pendekatan klasik muncul pada tahun 1856-1915 yang dikemukakan oleh insinyur yang bekerja
pada perusahaan baja Bethlehem Steel di Amerika yaitu Frederick Winslow Taylor. Pendekatan
klasik tidak terlalu fokus membahas tentang organisasi tetapi lebih cenderung membahas tentang
pengaturan cara kerja bagi para pekerja dan mencoba merumuskan cara kerja baku yang efisien.
Dari teori tersebut munculah 2 pemikiran, yang pertama jenis pekerjaan dapat dianalisa secara
ilmiah sehingga dapat ditemukan cara terbaik dalam pelaksaannya dan yang kedua adalah
metode ini belum tentu sesuai dengan keinginan pekerja karenanya ada imbalan financial agar
pekerja bersedia menjalankannya.

Teori organisasi klasik pada dasarnya merupakan teori yang mengandung pertimbangan
tradisional yang menjadi dasar pembentukan teori-teori organisasi lain.
Dalam teori ini digambarkan bahwa organisasi digerakkan oleh otoritas manajemen, dimana
karyawan hanya dianggap alat untuk menjalankan rencana manajemen. Hal tersebut
menimbulkn pro dan kontra karena struktural organisasi yang kaku dan tidak mengandung
kreatifitas serta terganggunya proses komunikasi antar sesama pekerja

Source : EKMA4157/Modul1/1.5-1.7
Diskusi 2

Coba Anda diskusikan mengapa ketidakpastian lingkungan penyebab kerugian bagi organisasi!

Lingkungan organisasi secara umum diartikan sebagai seluruh elemen yang terdapat diluar batas-
batas organisasi yang mempuyai potensi untuk mempengaruhi bagian ataupun keseluruhan
organisasi. Keadaan lingkungan suatu organisasi dapat dipahami melalui analis terhadap
segmennya yaitu bagian-bagian lingkungan yang berpengaruh terhadap perilaku ataupun
performa organisasi. Segmen-segmen lingkungan diantaranya :

1. Industri

2. Bahan Baku

3. Tenaga Kerja

4. Keuangan

5. Pasar

6. Teknologi

7. Kondisi ekonomi

8. Pemerintah

9. Kebudayaan

Lingkungan sangat berpengaruh terhadap organisasi. Sifat lingkungan yang paling berpeluang
untuk merugikn organisasi adalah ketikapastian lingkungan. Lanstas mengapa ketidakpastian
lingkungan penyebab kerugian bagi organisasi? Ketidakpastian lingkungan menunjukkan
keadaan dimana organisasi tidak mempunyai informasi yang cukup mengenai keadaan
lingkungan sehingga dapat menimbulkan kesuliatan dalam memperkirakan perubahan-perubahan
lingkungan yang akan terjadi. Ketidakpastian itulah akan menimbulkan kegiatan-kegiatan yang
akan diambil oleh organisasi mepunyai resiko kegagalan yang tinggi.

Source : EKMA4157/Modul2/2.4-2.9
Diskusi 3

Coba Anda diskusikan mengapa efektivitas organisasi sering dikaitkan dengan keberhasilan
organisasi untuk mencapai sasarannya?

Efektivititas organisasi adalah sebuah konsep yang memiliki pengertian luas karena pencapaian
tujuan bagi sebuah organisasi tentunya melibatkan keseluruhan aspek organisasi baik internal
maupun eksternal.

Pengukuran efektivitas organisasi dilakukan dengan memperhatikan bahwa organisasi terdiri dari
beberapa bagian yang berbeda. Organisasi memperoleh input (berbagai jenis sumber dari
lingkungannya). Proses internal organisasi merubah input menjadi output, produk menjadi jasa,
kemudian dilemparkan kembali kepada lingkungan.

Ada 3 pendekatan yang bisa digunakan dalam pengukuran efektivitas organisasi, diantaranya :

- Pendekatan sasaran (goal approach), pendekatan ini memusatkan perhatian terhadap


aspek output dengan mengukur keberhasilan organisasi dalam usaha mencapai tingkatan
output yang direncanakan.
- Pendekatan sumber (system resources approach), pendekatan ini mengukur efektivitas
dari sisi input dengan mengukur keberhasilan organisasi dalam usaha memperoleh
berbagai sumber yang dibutuhkan untuk mencapai performansi yang baik.
- Pendekatan proses (internal process approach), pedekatan ini melihat kegiatan internal
organisasi dan mengukur efektivitas melalui berbagai indikator internal, seperti efisiensi
atau iklim organisasi.

(source : google.com)
Lalu, mengapa efektivitas organisasi sering dikaitkan dengan keberhasilan organisasi untuk
mencapai sasarannya?

Karena setiap organisasi lahir dengan tujuan serta visi misinya sendiri untuk mencapai sebuah
kesusksesan. Ada target yang selalau menjadi sasaran untuk organiasi agar terus maju. Untuk
mencapai sebuah keberhasilan organiasi tersebut dibutuhkan efektivitas, efisiensi, dan
konsistensi. Didalam sebuah organisasi akan selalu di lakukan evaluasi terhadap pencapaian-
pencapaian tujuan yang tentu diawali dengan evaluasi terhadap pencapaian tujuan secara
individu atau efektivitas kerja setiap untuk terus maju dan berkembang.

source : EKMA4157/Modul3/3.3-3.23
Diskusi 4

Coba Anda diskusikan jenis otoritas mana yang harus dimiliki oleh pimpinan organisasi (otoritas
menurut Weber)

Jawab : Menurut Max Weber bentuk organisasi birokratis merupakan jenis organisasi yang
mempunyai karakteristik yang sesuai bagi sebuah masyarakat industri, baik untuk lembaga
pemerintahan maupun untuk organisasi usaha. Menurut Weber, birokratis dapat menjamin
tercapainya alokasi sumber yang terbatas pada sebuah masyarakat kompleks seperti masyarakat
Eropa yang ada pada saat itu. Kemampuan organisasi untuk berfungsi sangat tergantung pada
struktur otoritas yang terdapat didalam organisasi tersebut. Otoritas merupakan dasar dalam
setiap kegiatan pengembalian keputusan yang dilakukan oleh seluruh anggota organisasi. Weber
menyatakan bahwa terdapat 3 jenis otoritas, yang berpengaruh terhadap pola kepemimpinan
maupun kegiatan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi yaitu :

1. Otoritas Rasional-Legal
Otoritas yang muncul karena kepercayaan karyawan terhadap legalitas aturan, 
pembagian  kerja, dan hal dari orang yang ditempatkan sebagai pemimpin untuk
memberikan perintah. Otoritas sejenis ini merupakan dasar bagi organisasi pemerintahan.
2. Otoritas Tradisional
Otoritas yang muncul karena kepercayaan orang terhadap tradisi, termasuk status
seseorang yang karena tradisi mempunyai hak untuk memerintah. Otoritas tradisional
merupakan dasar bagi organisasi gereja dan kerajaan.
3. Otoritas Kharismatik
Otoritas yang muncul pada diri seseorang yang mempunyai karakteristik pribadi  yang
luar biasa, yang menyebabkan orang tersebut dianggap mempunyai hak untuk
memerintah orang lain. Contohnya pemeritahan yang bersifat  revolusioner sering kali
didasarkan atas charisma pemimpinnya, seperti yang dimiliki oleh Fidel Castro.

Kegiatan internal organisasi biasanya tetap didasarkan pada otoritas rasional-legal, tetapi alasan
eksistensi organisasi bisa saja berupa otoritas tradisional ataupun otoritas kharismatik.

source : EKMA4157/Modul4/4.6-4.9
Diskusi 5 Organisasi

Coba Anda diskusikan tentang kompleksitas yang menunjukkan derajat diferensiasi vertikal!

Jawab :

Kompleksitas merupakan salah satu komponen yang membangun struktur organisasi.


Kompleksitas menunjukkan derajat diferensial yang terjadi dalam sebuah organisasi, baik
diferensial horizontal, diferensial vertikal, maupun diferensial spasial.

Diferensial vertikal menggambarkan tingkat kedalaman atau banyaknya tingkatan hirarki antara
pimpinan puncal hingga tingkatan paling rendah dalam sebuah organisasi. Semakin besar
diferensial vertikal suatu organisasi akan menambah besar kompleksitasnya.

Jika didalam suatu organisasi terdapat lebih banyak tingkatan hirarki antara poisisi pimpinan
puncak hingga tingkatan paling rendah dalam organisasi maka kemungkinan terjadinya
gangguan terhadap komunikasi maupun aliran informasi akan menjadi lebih besar, koordinasi
menyeluruh akan menjadi lebih sulit untuk dilakukan, dan pimpinan puncak akan mengalami
kesulitan untuk mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh keseluruhan bagian dalam organisasi.
Oleh karena itu diferensial haru saling mempengaruhi. Seperti diferensial vertikal dan diferensial
horizontal yang saling mempengaruhi satu sama lai.

Source : EKMA4157/Modul5/5.3-5.11
Diskusi 6

Coba diskusikan apabila profesionalisme semakin tinggi pada sebuah organisasi maka derajat
formalitasnya sebaiknya harus bagaimana?

Jawab :

Formalisasi menunjukkan tingginya standarisasi atau pembakuan tugas-tugas maupun jabatan


dalam suatu organisasi. Semakin tinggi derajat formalisasi maka semakin teratur perilaku
bawahan dalam suatu organisasi. Formalisasi bisa dicapai melalui pengaturan yang bersifat on
the job dimana organisasi akan menggunakan lebih banyak peraturan maupun prosedur untuk
mengatur kegiatan karyawan. Namun, formalisasi bisa juga dicapai melalui pengaturan yang
bersifat off the job yaitu dengan pelatihan dan pendidikan diluar organisasi sebelum menjadi
bagian dari organisasi.

Sementara profesionalitas merupakan cara lain untuk menerapkan formalisasi yaitu dengan
mengusahakan agar tenaga kerja mengadopsi formalisasi dan memasukannya kedalam diri
masing-masing sebagai kebiasaan ataupun perilaku sehingga disebut internalized behavior.
Tenaga professional telah dibentuk melalui pendidikan tertentu sebelum bergabung kedalam
organisasi sehingga saat masuk kedalam organisasi, sikap dan perilaku sudah sesuai dengan
dengan formalisasi.

Organisasi yang mempekerjakan banyak tenaga profesional tidak perlu memiliki terlalu banyak
peraturan karena para tenaga profesional itu telah mampu mengatur dirinya sendiri

source : EKMA4157/Modul6/6.8-6.10
Diskusi 7

Teknologi apa yang cocok untuk organisasi yang kewenangannya dan pengambilan keputusan
dipegang oleh pimpinan!

Jawab :

Teknologi yang cocok untuk organisasi yang kewenangannya dan pengambilan keputusan
dipegang oleh pimpinan adalah imperaktif teknologi.

Imperaktif teknologi adalah kepercayaan yang berlebihan terhadap pengaruh teknologi. Pengaruh
teknologi terahadap struktur organisasi ditemukan oleh Woodward terhadap kelompok
manufaktur.

Imperaktif teknologi disebut juga saling ketergantungan. Bagian yang satu bisa terpengaruh
terhadap bagian yang lain, juga sebaliknya. Walaupun terpisah, bagian-bagian tersebut perlu
disesuaikan secara bersamaan agar perubahan bisa dilakukan secara terintegrasi dan tidak
berulang-ulang.

Saling ketergantungan antara berbagai jenis kegiatan yang terdapat dalam suatu organisasi sangat
menentukan apakah jenis kegiatan tersebut perlu disatukan atau dipisahkan. Saling
ketergantungan memiliki tiga jenis, diantaranya :

1) Saling ketergantungan mengumpul (pooled interdependence)


Saling ketergantungan mengumpul ini mengharuskan adanya suatu standarisasi yang
digunakan semua bagian aagar hasil dari setiap bagian akhirnya bisa disatukan.
2) Saling ketergantungan berurutan (Sequential interdependence)
Saling ketergantungan berurutan secara seri, dimana output dari suatu bagian akan
menjadi input untuk bagian berikutnya.
3) Saling ketergantungan bolak-balik (reciprocal interdependenceI)
Saling ketergantungan bolak-balik merupakan bentuk ketergantungan dengan derajat
tertinggi, dimana output dari bagian-bagian organisasi saling memperngaruhi secara
bolak-balik

source : EKMA4157/Modul8/8.24-8.29
Diskusi 8

Coba Anda diskusikan apakah struktur organisasi campuran (Hibrid) sesuai dengan lingkungan
yang berbudaya Indonesia?

Jawab :

Struktur campuran adalah bentuk gabungan antara struktur produk dan struktur fungsional.
Fungsi-fungsi yang penting bagi setiap produk dimiliki secara lengkap oleh setiap unit
organisasi, tetapi ada beberapa fungsi tertentu yang tetap berada di bawah penguasaan pusat
perusahaan. Fungsi-fungsi yang didesentralisasikan ini umumnya adalah fungsi-fungsi yang
memerlukan tercapainya efisiensi ekonomis, memerlukan spesialisasi dalam aspek teknis atau
yang perlu mendapat pengawasan yang ketat sehingga tetap dikuasai oleh pusat perusahaan.
Struktur campurn memiliki kelebihan dan kekurangan terhadap perusahaan, diantaranya :

Kelebihan stuktur campuran :

1. Paling sesuai untuk lingkungan tidak stabil dengan perubahan yang cepat
2. Penanggung jawab produk jelas sehingga konsumen dapat merasa puas
3. Koordinasi antarfungsi menjadi baik
4. Bagian-bagian dapat beradaptasi dengan baik terhadap tuntutan dari luar
5. Sesuai untuk organisasi berukuran Besar
6. Baik bagi organisasi yang menghasilkan banyak jenis produk.

Kekurangan stuktur campuran :

1. Tidak mampu mencapai efisiensi ekonomis


2. Koordinasi antarproduk sulit
3. Keahlian teknis hilang karena tidak ada spesialisasi fungsional
4. Integrasi ataupun standardisasi antarproduk sulit tercapai

Dengan demikian, organisasi menjadi suatu campuran (hibrida) struktur produk dan fungsional.
Struktur produk terjadi pada fungsi-fungsi yang dimiliki secara lengkap oleh masing-masing unit
organisasi. Struktur fungsional mencakup fungsi-fungsi yang tetap dikuasai oleh pusat
perusahaan. Pada perusahaan strukut campuran mampu membuat dua jenis produk dan pada
setiap unit yang membuat produk terdapat secara lengkap fungsi-fungsi pembelian, produksi, dan
pemasaran. Sementara itu, beberapa fungsi lainnya, yaitu Bagian Personalia, Bagian Penelitian,
dan Pengembangan serta Bagian Keuangan karena berbagai alasan (misalnya alasan efisiensi,
pengawasan, dan sebagainya) tetap berada di bawah Kantor Pusat perusahaan.

Berikut gambar table organisasi campuran

(source : PERANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI - ppt download)

Sumber Referensi :

EKMA4157/Modul9/9.17-9.23

Anda mungkin juga menyukai