Anda di halaman 1dari 17

PERILAKU

DALAM
ORGANISASI

Winda Helmalia Putri


1800032195
Pendahuluan

Sistem pengendalian manajemen dalam suatu organisasi mempunyai peran yang


sangat penting, dimana perilaku para anggota suatu organisasi mempunyai pengaruh
terhadap suatu proses berkembangnya organisasi tersebut.

1). Keselarasan Tujuan 4). Tipe-Tipe Organisasi

3). Sistem Pengendalian Formal

2). Teori Motivasi Kerja 5). Fungsi Controller


APA ITU Keselarasan tujuan adalah suatu proses yang berupa
KESELARASAN tindakan-tindakan yang mengarahkan setiap anggota
TUJUAN? organisasi untuk menyelaraskan tujuan pribadinya sesuai
dengan kepentingan perusahaan.

Faktor Informal yang mempengaruhi Keselarasan Tujuan Organisasi, dalam faktor


informal terdapat 2 aspek yaitu aspek eksternal dan aspek internal :

A. Aspek Eksternal
Yang mencakup aspek ini diantaranya adalah norma-norma yang tumbuh dan
berkembang dalam kehidupan masyarakat, dimana perusahaan merupakan bagian
dari lingkungan masyarakat itu sendiri. Hal ini biasa disebut dengan etos kerja, atau
dimana sesuatu hal dapat termanifestasikan dalam bentuk loyalitas karyawan,
semangat kerja, gigih dan ulet serta mempunyai kemampuan individu yang
disesuaikan dengan budaya lokal atau setempat.
B. Aspek-aspek Internal yang mempengaruhi keberhasilan pengendalian
manajemen :

1). Budaya
Merupakan aturan atau kebiasaan yang berlaku dalam perusahaan/organisasi yang sering disebut iklim kerja.
Iklim kerja dapat berupa norma, sikap, hubungan kerja, asumsi eksplisit dan implisit yang diterima & berlaku bagi
seluruh anggota.
2). Gaya Manajemen
Dalam aspek ini gaya manajemen sangat berperan penting, pasalnya penerapan sikap pemimpin dalam
perusahaan berpengaruh terhadap pengendalian manajemen suatu perusahaan. Sikap seorang pemimpin biasanya
tercermin dari sikap para bawahannya.
3). Organisasi Informal
Adanya hubungan kerja secara informal antara satu bagian dengan bagian yang lainnya. Dengan kata lain
masing-masing anggota mengerti job desk/ pekerjaan yang harus dilakukan atau yang akan dituju perusahaan.
4). Persepsi & Komunikasi
Suatu perintah pimpinan dapat berbeda dari tanggapan yang dilakukan oleh karena itu pentingnya
komunikasi dalam perusahaan menunjang informasi yang disampaikan tidak salah terima oleh penerima instruksi
tersebut.
5). Kerjasama & Konflik
Garis yang menghubungkan kotak dalam bagan organisasi adalah suatu cara agar tujuan organisasi yang
harus dicapai salah satunya yaitu manajemen senior membuat keputusan dan mengkomunikasikan keputusan tersebut
melalui hierarki organisasi ke manajemen ke tingkat yang lebih rendah, hal tersebut penting dilakukan untuk
menghindari adanya kesalahpahaman ataupun konflik yang sering terjadi dalam suatu perusahaan.
Teori Motivasi Kerja
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan/aktivitas tertentu untuk
mencapai tujuan.

Adapun motivasi kerja merupakan pemberian penghargaan kepada


manajer dan karyawan sebagai positive reward terhadap hasil ataupun
kinerja yang dilakukan dalam perusahaan. Hal tersebut dilakukan supaya
memotivasi anggota organisasi dalam mencapai tujuan perusahaan.
Beberapa Teori Motivasi yang diterapkan dalam organisasi

Teori Hierarki Kebutuhan Maslow

HIERARKI Teori ini dikemukakan tahun 1943. Adapun isi pokok dari teori ini yaitu menjelaskan
KEBUTUHAN suatu hierarki kebutuhan yang yang menunjukan adanya lima tingkatan keinginan dan
MENURUT MASLOW
kebutuhan manusia. Kebutuhan yang lebih tinggi akan mendorong kepuasan atas
Kebutuhan –Kebutuhan
kebutuhan tersebut, setelah kebutuhan yang lebih rendah terpenuhi.
Aktualisasi Diri
Lima kebutuhan hierarki yang paling mendasar :
Kebutuhan –Kebutuhan
1. Kebutuhan Fisiologis : Harus terpenuhi, seperti (rasa lapar, haus, seks, perumahan
Penghargaan
dan tidur, dll)
Kebutuhan – 2. Kebutuhan Keamanan : Berkaitan dengan keselamatan serta perlindungan, seperti
Kebutuhan Sosial (bahaya, ancaman, perampokan, dll)
Kebutuhan – 3. Kebutuhan Sosial : Berkaitan dengan rasa cinta dan kepuasan dalam menjalinn
Kebutuhan Keamanan hubungan dengan orang lain, diterima dalam kelompok, kekeluargaan, serta
persahabatan.
Kebutuhan – 4. Kebutuhan Penghargaan : Merupakan kebutuhan akan status dan kedudukan,
Kebutuhan Fisiologi kehormatan diri, reputasi dan prestasi.
5. Kebutuhan Aktualisasi : Merupakan pemenuhan diri, untuk mempergunakan potensi
diri semaksimal mungkin, kreativitas, serta menyelesaikan pekerjaannya.
Teori Dua Faktor Herzberg
1. Hygiene Factor, faktor ini berkaitan dengan konteks kerja dan arti
lingkungan kerja bagi individu. Faktor yang dimaksud adalah kondisi
kerja, dasar pembayaran (gaji), kebijakan organisasi, hubungan antar
personal, kualitas pengawasan.

2. Satisfier Factor, adalah faktor pemuas yang berhubungan dengan isi kerja
dan definisi cara seseorang untuk menikmati pekerjaanya. Seperti
prestasi, pengakuan, tanggungjawab, dan kesempatan untuk berkembang.
Teori Pengharapan Vroom

Upaya Individual Kinerja Individual Ganjaran Organisasi Tujuan – Tujuan Pribadi

KET :
1. Hubungan Upaya dengan kinerja
2. Hubungan Kinerja dengan Ganjaran
3. Hubungan Ganjaran dengan Tujuan Pribadi

Victor Vroom mengembangkan teori motivasi yang disebut teori pengharapan. Teori ini
terdiri dari tiga unsur :
A. Unsur Expectancy : Hubungan ketika seseorang mempercayai antara usaha dan
kemampuan dengan hasil yang diukur dalam prestasi organisasi. (HUBUNGAN UPAYA
DAN KINERJA).
B. Unsur Instrumentality : Hubungan antara kinerja yang diukur dengan hasil yang
diharapkan untuk individu. (HUBUNGAN KINERJA DAN GANJARAN).
C. Unsur Valence : Nilai seseorang menugaskan hasil yang disediakan untuk individu dari
organisasi sebagai hasil pengukur prestasi normal (HUBUNGAN GANJARAN DAN
TUJUAN PRIBADI).
Sistem Pengendalian Formal

Peraturan (rules)
Peraturan/rules yang dimaksud adalah instruksi-instruksi yang ada, praktik-praktik yang dilakukan, job diskripsi,
prosedur-prosedur operasi standar, seta petunjuk pelaksanaan (manual) dan kode etik. Bentuk peraturan (rules) :
A. Pengawasan Secara Fisik (PHYSICAL CONTROLS).
Yang termasuk didalamnya adalah penjaga keamanan, password di komputer, tv monitor atau fisik lain yang bertugas
mengawasi setiap orang.
B. Petunjuk Pelaksanaan (MANUAL)
Adalah aturan-aturan tertentu yang harus dilaksanakan, dengan seiring berjalannya waktu aturan harus dievaluasi untuk
diadakan perbaikan.
C. Sistem Pengaman (SAFEGUARD SYSTEM)
Bentuk pengawasan secara sistematis menjamin arus informasinya akurat dan mencegah kesalahan atau kecurangan. Contoh
Cross check terhadap bukti transasksi seperti tanda tangan.
D. Sistem Pengendalian Tugas (TASK CONTROL SYSTEMS)
Adalah proses yang menjamin bahwa tugas-tugas spesifik dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
PROSES PENGENDALIAN FORMAL
TIPE TIPE ORGANISASI

Organisasi Fungsional

– Struktur dalam organisasi terbagi sesuai keahlian


masing-masing. Seperti halnya seorang manajer
pemasaran membuat keuputusan dalam konteks
pemasarannya, manajer produksi membuat keputusan
sesuai bidang produksinya. Hal ini dapat dikatakan
efisien jika dibandingkan satu manajer mengelola dua
bidang sekaligus. Selain keuntungan efisien organisasi
fungsional adalah lebih memperhatikan kefektifan
kinerja yang dilakukan.
– Adapun kelemahan tipe ini yaitu tidak adanya cara
untuk mentepakan keefektifan pemisahan fungsikarena
masing-masing memberikan kontribusi secara
bersamaan terhadap perusahaan. Contoh lain, tidak
adanya cara yang tepat untuk perencanaan karena
perencanaan dibuat oleh pimpinan puncak yang
diperlukan adanya kontribusi dari masing-masing
fungsi.
Organisasi Unit Usaha/Divisi

– Adanya unit usaha/bisnis dirancang untuk mengatasi kelemahan


dari adanya organisasi fungsional. Semua unit usaha bertanggung
jawab terhadap semua fungsi yang terlibat dalam produksi dan
pemasaran tertentu. Divisi ini bertanggung jawab terhadap
perencanaan dan koordinasi untuk masing-masing fungsi.

– Adapun Kelemahan dari divisi ini yaitu manajer unit usaha tidak
mempunyai kekuasaan yang lengkap karena kantor pusat
mempunyai hak dalam membuat keputusan serta bertanggung
jawab dalam keuangan perusahaan secara keseluruhan dan
berhak mengalokasikan sesuai pertimbangan kator pusat.
ORGANISASI MATRIK

– Dalam organisasi matrik, manajer suatu proyek


bertanggungjawab terhadap keberhasilan proyeknya juga
bertanggungjawab terhadap unit-unit fungsionalnya. Dalam
organisasi matrik tingkatannya lebih sulit dan harus
membuat perencanaan yang disesuaikan dengan kebutuhan
program, proyek serta sumberdaya unit fungsionalnya.
– Koordinasi dapat dilakukan dengan mempertimbangkan
jadwal kegiatan dari beberapa unit, sehingga proyek dapat
terselesaikan tepat waktu dengan tidak orang yang tidak
bekerja.
IMPLIKASI ATAS DESAIN SISTEM

Implikasi untuk membentuk sistem pengendalian manajemen


tidak terbatas hanya soal kriteria, jika hal tersebut merupakan
satu-satunya pertimbangan maka bentuk/ divisi unit usaha bisa
saja dipilih.

Dalam dunia bisnis sulit menemukan seseorang yang tepat


dalam bekerja, oleh karena itu sistem yang bagus haru
disesuaikan dengan kondisi perusahaan dan didiskusikan
terlebih dahulu dengan pimpinan puncak.
Fungsi Controller

A. Mendesain dan menjelaskan informasi dan mengawasi sistem.


B. Menyiapkan laporan keuangan dan pelaporan keuangan kepada
pemegang saham atau pihak lain.
C. Menyiapkan dan menganalisis prestasi dan membantu pimpinan untuk
memahami laporan, menganalisis proposal anggaran dan program,
mengkonsolidasikan rencana anggaran masing-masing bagian untuk
dijadikan anggaran tahunan.
D. Mengawasi prosedur internal dan eksternal audit untuk menjamin
validitas data.
E. Membantu mengembangkan kemampuan masing-masing orang dengan
cara pelatihan yang berhubungan dengan fungsi controller
Hubungan Dengan Organisasi Lini

Fungsi staf adalah sebagai pengawas dimana seorang controller bertanggung


jawab atas desain dan operasi sitem dimana informasi pengendalian tersebut
dikumpulkan dan dilaporkan, kegunaan informasi adalah tanggung jawab
manajemen lini.
Tanggung jawab atas pengawasan berjalan dari CEO terus ke organisasi lini
dengan menggunakan informasi yang disediakan oleh controller karena
controller merupakan Staf CEO.

Controller mempunyai peran penting seperti pengambilan keputusan yang


ditetapkan oleh manajemen lini, misalnya biaya yang dihabiskan dalam
perjalanan dinas. Selain itu memiliki peran dalam penyusunan rencana strategi
dan anggaran.
Controller Unit Usaha

Controller unit usaha mempunyai loyalitas yang terbagi,


diantaranya disatu sisi mereka mempunyai kewajiban
terhadap controller perusahaan yang bertanggung jawab
atas segala sistem pengendalian. Di sisi lain mereka
memiliki kewajiban terhadap manajer unit usaha karena
controller bertanggung jawab untuk membantu manajer
unit usaha.

Anda mungkin juga menyukai