DALAM
ORGANISASI
A. Aspek Eksternal
Yang mencakup aspek ini diantaranya adalah norma-norma yang tumbuh dan
berkembang dalam kehidupan masyarakat, dimana perusahaan merupakan bagian
dari lingkungan masyarakat itu sendiri. Hal ini biasa disebut dengan etos kerja, atau
dimana sesuatu hal dapat termanifestasikan dalam bentuk loyalitas karyawan,
semangat kerja, gigih dan ulet serta mempunyai kemampuan individu yang
disesuaikan dengan budaya lokal atau setempat.
B. Aspek-aspek Internal yang mempengaruhi keberhasilan pengendalian
manajemen :
1). Budaya
Merupakan aturan atau kebiasaan yang berlaku dalam perusahaan/organisasi yang sering disebut iklim kerja.
Iklim kerja dapat berupa norma, sikap, hubungan kerja, asumsi eksplisit dan implisit yang diterima & berlaku bagi
seluruh anggota.
2). Gaya Manajemen
Dalam aspek ini gaya manajemen sangat berperan penting, pasalnya penerapan sikap pemimpin dalam
perusahaan berpengaruh terhadap pengendalian manajemen suatu perusahaan. Sikap seorang pemimpin biasanya
tercermin dari sikap para bawahannya.
3). Organisasi Informal
Adanya hubungan kerja secara informal antara satu bagian dengan bagian yang lainnya. Dengan kata lain
masing-masing anggota mengerti job desk/ pekerjaan yang harus dilakukan atau yang akan dituju perusahaan.
4). Persepsi & Komunikasi
Suatu perintah pimpinan dapat berbeda dari tanggapan yang dilakukan oleh karena itu pentingnya
komunikasi dalam perusahaan menunjang informasi yang disampaikan tidak salah terima oleh penerima instruksi
tersebut.
5). Kerjasama & Konflik
Garis yang menghubungkan kotak dalam bagan organisasi adalah suatu cara agar tujuan organisasi yang
harus dicapai salah satunya yaitu manajemen senior membuat keputusan dan mengkomunikasikan keputusan tersebut
melalui hierarki organisasi ke manajemen ke tingkat yang lebih rendah, hal tersebut penting dilakukan untuk
menghindari adanya kesalahpahaman ataupun konflik yang sering terjadi dalam suatu perusahaan.
Teori Motivasi Kerja
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan/aktivitas tertentu untuk
mencapai tujuan.
HIERARKI Teori ini dikemukakan tahun 1943. Adapun isi pokok dari teori ini yaitu menjelaskan
KEBUTUHAN suatu hierarki kebutuhan yang yang menunjukan adanya lima tingkatan keinginan dan
MENURUT MASLOW
kebutuhan manusia. Kebutuhan yang lebih tinggi akan mendorong kepuasan atas
Kebutuhan –Kebutuhan
kebutuhan tersebut, setelah kebutuhan yang lebih rendah terpenuhi.
Aktualisasi Diri
Lima kebutuhan hierarki yang paling mendasar :
Kebutuhan –Kebutuhan
1. Kebutuhan Fisiologis : Harus terpenuhi, seperti (rasa lapar, haus, seks, perumahan
Penghargaan
dan tidur, dll)
Kebutuhan – 2. Kebutuhan Keamanan : Berkaitan dengan keselamatan serta perlindungan, seperti
Kebutuhan Sosial (bahaya, ancaman, perampokan, dll)
Kebutuhan – 3. Kebutuhan Sosial : Berkaitan dengan rasa cinta dan kepuasan dalam menjalinn
Kebutuhan Keamanan hubungan dengan orang lain, diterima dalam kelompok, kekeluargaan, serta
persahabatan.
Kebutuhan – 4. Kebutuhan Penghargaan : Merupakan kebutuhan akan status dan kedudukan,
Kebutuhan Fisiologi kehormatan diri, reputasi dan prestasi.
5. Kebutuhan Aktualisasi : Merupakan pemenuhan diri, untuk mempergunakan potensi
diri semaksimal mungkin, kreativitas, serta menyelesaikan pekerjaannya.
Teori Dua Faktor Herzberg
1. Hygiene Factor, faktor ini berkaitan dengan konteks kerja dan arti
lingkungan kerja bagi individu. Faktor yang dimaksud adalah kondisi
kerja, dasar pembayaran (gaji), kebijakan organisasi, hubungan antar
personal, kualitas pengawasan.
2. Satisfier Factor, adalah faktor pemuas yang berhubungan dengan isi kerja
dan definisi cara seseorang untuk menikmati pekerjaanya. Seperti
prestasi, pengakuan, tanggungjawab, dan kesempatan untuk berkembang.
Teori Pengharapan Vroom
KET :
1. Hubungan Upaya dengan kinerja
2. Hubungan Kinerja dengan Ganjaran
3. Hubungan Ganjaran dengan Tujuan Pribadi
Victor Vroom mengembangkan teori motivasi yang disebut teori pengharapan. Teori ini
terdiri dari tiga unsur :
A. Unsur Expectancy : Hubungan ketika seseorang mempercayai antara usaha dan
kemampuan dengan hasil yang diukur dalam prestasi organisasi. (HUBUNGAN UPAYA
DAN KINERJA).
B. Unsur Instrumentality : Hubungan antara kinerja yang diukur dengan hasil yang
diharapkan untuk individu. (HUBUNGAN KINERJA DAN GANJARAN).
C. Unsur Valence : Nilai seseorang menugaskan hasil yang disediakan untuk individu dari
organisasi sebagai hasil pengukur prestasi normal (HUBUNGAN GANJARAN DAN
TUJUAN PRIBADI).
Sistem Pengendalian Formal
Peraturan (rules)
Peraturan/rules yang dimaksud adalah instruksi-instruksi yang ada, praktik-praktik yang dilakukan, job diskripsi,
prosedur-prosedur operasi standar, seta petunjuk pelaksanaan (manual) dan kode etik. Bentuk peraturan (rules) :
A. Pengawasan Secara Fisik (PHYSICAL CONTROLS).
Yang termasuk didalamnya adalah penjaga keamanan, password di komputer, tv monitor atau fisik lain yang bertugas
mengawasi setiap orang.
B. Petunjuk Pelaksanaan (MANUAL)
Adalah aturan-aturan tertentu yang harus dilaksanakan, dengan seiring berjalannya waktu aturan harus dievaluasi untuk
diadakan perbaikan.
C. Sistem Pengaman (SAFEGUARD SYSTEM)
Bentuk pengawasan secara sistematis menjamin arus informasinya akurat dan mencegah kesalahan atau kecurangan. Contoh
Cross check terhadap bukti transasksi seperti tanda tangan.
D. Sistem Pengendalian Tugas (TASK CONTROL SYSTEMS)
Adalah proses yang menjamin bahwa tugas-tugas spesifik dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
PROSES PENGENDALIAN FORMAL
TIPE TIPE ORGANISASI
Organisasi Fungsional
– Adapun Kelemahan dari divisi ini yaitu manajer unit usaha tidak
mempunyai kekuasaan yang lengkap karena kantor pusat
mempunyai hak dalam membuat keputusan serta bertanggung
jawab dalam keuangan perusahaan secara keseluruhan dan
berhak mengalokasikan sesuai pertimbangan kator pusat.
ORGANISASI MATRIK