Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ramatul Fitri

Mk : Teori Organisasi

NIM : 042552999

1. Pentingnya mempelajari teori organisasi. Soal tutorial ada 2 seperti dibawah ini:
a) Jelaskan model teori organisasi, manajemen, dan perilaku organisasi! (skor 20)
b) Jelaskan ukuran evektifitas organisasi dan analisis efektivitas organisasi sector
public di Indonesia (skor 20)

Jawab:

a) Menurut Jones Teori organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi berfungsi dan
bagaimana organisasi memengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan sekelilingnya.
Menurut Robbins, perilaku organisasi memfokuskan diri kepada perilaku di dalam
organisasi dan kepada seperangkat prestasi dan variable tentang sikap yang sempit dari
para pegawai. Agar organisasi dapat berjalan dengan baik maka ia harus dikelola oleh
manajer. Dalam melakukan pengelolaan ia melaksanakan fungsi-fungsi manajemen.
Teori organisasi merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap
individu. Hakekat kelompok dalam individu untuk mencapai tujuan beserta cara-cara
yang ditempuh dengan menggunakan teori yang dapat menerangkan tingkah laku,
terutama motivasi, individu dalam proses kerjasama.
MODEL MANAJEMEN
Teori manajemen banyak ragamnya, demikian pula fungsi-fungsinya, dari yang sangat
sederhana sampai yang kompleks. Beberapa contoh model manajemen yang digunakan
dalam suatu organisasi beserta penjabaran fungsinya adalah sebagai berikut:
1. Model PIE (Planning, Implementation & Evaluation). Model termasuk yang paling
sederhana, karena hanya meliputi 3 fungsi saja yaitu fungsi perencanaan, implementasi
dan evaluasi sumber daya agar mencapai tujuan yang ditetapkan.
2. Model POAC (Planning, Organizing, Actuating & Controling). Perkembangan dari ilmu
manajemen dimulai berdasarkan konsep yang diajukan oleh Friederich W. Taylor, yang
pada masanya beliau dianggap sebagai bapaknya science management. Taylor
mengatakan bahwa untuk dapat melaksanakan proses manajemen, terdapat 4 fungsi yang
harus dijalankan, yaitu fungsi perencanaan (Plan), Fungsi Pengorganisasian
(Organisation), Fungsi menggerakkan (Actuating), dan fungsi pengawasan (Controlling),
Namun, pengertian tersebut mengalami transformasi, dimana seorang ahli bernama Henri
Fayol yang mengatakan bahwa manajemen melaksanakan lima fungsi utama, yaitu
merencanakan (plan) aktivitas yang akan dilakukan, kemudian mengorganisasikan
(organize) untuk mencapai rencana tersebut. Langkah berikutnya mengarahkan secara
langsung (direct) sumber daya yang dimiliki untuk melaksanakan rencana dan memimpin
(leading) sumber dayanya. Akhirnya mengendalikan (control) sumber daya agar tetap
beroperasi secara optimal.
3. Model P1P2P3, dimana P1 adalah Perencanaan, P2 adalah Penggerakan dan Pelaksanaan,
dan P3 terdiri dari Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian.
4. Model ARRIF, (Analisis, Rumusan, Rencana, Implementasi dan Forum komunikasi).
Model ini digunakan oleh organisasi yang bergerak di bidang partisipasi masyarakat.
5. Model ARRIME, ( Analisis, Rumusan, Rencana, Implementasi, Monitoring dan
Evaluasi ). Model ini tidak jauh berbeda dengan model ARRIF, perbedaannya terletak
pada fungsi Monitoring dan Evaluasi yang diletakkan terpisah.
6. Model ARRIMES, (Analisis, rumusan, rencana, implementasi, monitoring, evaluasi dan
sosialisasi). Ini merupakan penyempurnaan dari ARRIME yang setelah diterapkan
dilokasi uji coba selama 2 tahun, ada fungsi manajemen yang harus di tambahkan, yaitu
sosialisasi hasil evaluasi hasil pembangunan kesehatan di wilayah tersebut kepadalintas
sektor terkait dan juga masyarakat itu sendiri.
Menurut Duncan (Thoha, 2005), perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut
aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu.

Menurut Larry L. Cummings (Thoha, 2005), perbedaan dari perilaku organisasi dengan
disiplin ilmu lain yang erat hubungannya dengan ilmu perilaku adalah sebagai berikut:

1. Perbedaan antara perilaku organisasi dengan psikologi organisasi, antara lain:


psikologi organisasi membatasi konstruksi penjelasannya pada tingkat psikologi
saja, akan tetapi perilaku organisasi konstruksi penjelasannya berasal dari multi
disiplin. Kesamaan keduanya ialah kedua bidang tersebut menjelskan perilaku
orang-orang di dalam suatu organisasi.
2. Perbedaan antara perilaku organisasi dengan teori organisasi didasarkan pada dua
perbedaan antaranya unit analisisnya dan pusat variabel tak bebas. Perilaku
organisasi dirumuskan sebagai suatu studi dari tingkah laku individu dan
kelompok di dalam suatu organisasi dan penerapan dari ilmu pengetahuan
tertentu. Teori organisasi adalah studi tentang susunan, proses, dan hasil-hasil dari
organisasi itu sendiri.
3. Perbedaan antara perilaku organisasi dengan personnel dan human resources
adalah, bahwa perilaku organisasi lebih menekankan pada orientasi konsep,
sedangkan personnel dan human resources (P&HR) menekankan pada teknik dan
teknologi. Variabel-variabel tak bebas, seperti misalnya tingkah laku dan reaksi-
reaksi yang efektif dalam organisasi, seringkali muncul pada keduanya. P&HR
nampaknya berada pada permukaan antara organisasi dan individu dengan
menekankan pada pengembangan dan pelaksanaan sistem pengangkatan,
pengembangan, dan motivasi dari individu-individu di dalam suatu organisasi.
Menurut Davis dan Newstorm (1985), ada empat model perilaku organisasi yang
menunjukkan evolusi pemikiran dan perilaku pada bagian manajemen dan manajer.
Empat model atau kerangka kerja organisasi adalah:

1. Otokratis – Dasar dari model ini adalah kekuatan dengan orientasi manajerial
otoritas. Para karyawan pada gilirannya berorientasi terhadap ketaatan dan
ketergantungan pada bos. Kebutuhan karyawan yang terpenuhi adalah subsisten.
Hasil kinerja minimal.
2. Kustodian – Dasar dari model ini adalah sumber daya ekonomi dengan orientasi
manajerial uang. Para karyawan pada gilirannya berorientasi pada keamanan dan
manfaat dan ketergantungan pada organisasi. Kebutuhan karyawan yang
terpenuhi adalah keamanan. Hasil kinerja adalah kerjasama pasif.
3. Mendukung – Dasar dari model ini adalah kepemimpinan dengan orientasi
manajerial dukungan. Para karyawan pada gilirannya berorientasi terhadap
prestasi kerja dan partisipasi. Kebutuhan karyawan yang terpenuhi adalah status
dan pengakuan. Hasil kinerja terbangun drive.
4. Kolegial – Dasar dari model ini adalah kemitraan dengan orientasi manajerial
kerja sama tim. Para karyawan pada gilirannya berorientasi ke arah perilaku yang
bertanggung jawab dan disiplin diri. Kebutuhan karyawan yang terpenuhi adalah
aktualisasi diri. Hasil kinerja adalah antusiasme moderat.
b) Pada umumnya, efektivitas organisasi diberikan pengertian sebagai kemampuan
organisasi dalam mencapai tujuan secara efisien dengan sumber daya yang tersedia.
Organisasi yang efektif adalah organisasi yang mendesain struktur dan budayanya sesuai
dengan keinginan stakeholder. Dalam penelitiannya, Peters dan Waterman seperti dikutip
oleh Robbins, menyimpulkan bahwa organisasi yang dikelola dengan baik dan sangat
efektif memiliki 8 karakteristik, yaitu:
1. Mempunyai bias terhadap Tindakan dan penyelesaian pekerjaan;
2. Selalu dekat dengan pelanggan sehingga mengetahui kebutuhannya;
3. Memberikan otonomi yang tinggi kepada pegawai dan memupuk semangat
kewirausahaan;
4. Peningkatan produktivitas melalui partisipasi;
5. Pegawai mengerti kemauan perusahaan dan manajer terlibat aktif pada permasalahan
dalam semua tingkat;
6. Dekat dengan usaha yang diketahui dan dipahami;
7. Memiliki struktur organisasi yang luwes dan sederhana, dengan staf pendukung yang
berjumlah minimal;
8. Penggabungan control yang ketat dengan desentralisasi;

Control yang ketat ditujukan untuk mengamankan nilai-nilai inti perusahaan dan
desentralisasi untuk mendorong pengambilan resiko dan inovasi.

Selanjutnya, Robbins menambahkan bahwa efektivitas organisasi dipengaruhi secara kuat


oleh struktur organisasi yang tepat. Menurut Mintzberg struktur organisasi adalah hasil
keseluruhan cara yang mana pekerjaan-pekerjaan organisasi dibagi menjadi tugas-tugas
tertentu dan koordinasi antartugas tersebut dilakukan (the sum total of the ways in which
its labor is divided into distinct tasks and then its coordination is achieved among these
tasks).

Elemen utama dari struktur adalah diferensiasi dan integrasi. Diferensiasi dan instegrasi
menurut Lawrence and and Lorsch merupakan komponen dari lingkungan internal.
Diferensiasi adalah proses pembentukan pengawasan pembagian kerja atau tingkat
spesialisasi dalam organisasi. Diferensisasi dibedakan menjadi dua, yaitu diferensiasi
vertikat dan diferensasi horizontal.

Sumber:

https://juliharyono.com/id/manajemen-umum/pengantar-manajemen-
umum/#:~:text=Model%20Manajemen,-Teori%20manajemen%20banyak&text=Model
%20termasuk%20yang%20paling%20sederhana,agar%20mencapai%20tujuan%20yang
%20ditetapkan.&text=Model%20ARRIME%2C%20(%20Analisis%2C
%20Rumusan,Implementasi%2C%20Monitoring%20dan%20Evaluasi%20).

https://idhafarida.wordpress.com/2012/04/19/sistem-dan-model-perilaku-organisasi/

Joko, Agus. 2016. Teori Organisasi. Tangerang: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai