Anda di halaman 1dari 8

“PENTINGNYA PENGETAHUAN BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT

INFORMASIONAL PADA ERA MASYARAKAT PASCA KAPITALIS”

Disusun Oleh :

Nama : Nurhuda
NIM : 043677665
Program Studi : Sistem Informasi
UPBJJ : 50/Samarinda

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI (FST)
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Masyarakat pasti akan senantiasa mengalami perubahan agar dapat bertahan dengan seiringnya
perkembangan zaman. Kemajuan sebuah negara dapat diukur dari majunya informasi dan teknologi
dari negara tersebut. Informasi adalah sesuatu yang membuat pengetahuan kita berubah, memperkuat
atau menemukan hubungan yang ada pada pengetahuan yang kita miliki. Apabila masyarakat
dihubungkan dengan informasi maka akan terbentuklah istilah masyarakat informasi.

Istilah masyarakat informasi mulai marak sekitar tahun 1980-an, sesaat setelah berkembang
teknologi informasi. Tanpa menguasai informasi maka orang akan pasif, tetapi dengan menguasai
informasi seseorang akan mendapat suatu rangsangan sehingga akan menimbulkan kreativitas untuk
melakukan sesuatu. Dalam masyarakat informasi orang akan mendapatkan keuntungan yang penuh
dari penggunaan teknologi baru dalam segala aspek kehidupan, baik di tempat kerja, di rumah, tempat
bermain, dan lain-lain.

Istilah masyarakat informasi mulai marak sekitar tahun 1980-an, sesaat setelah berkembang
teknologi informasi. Tanpa menguasai informasi maka orang akan pasif, tetapi dengan menguasai
informasi seseorang akan mendapat suatu rangsangan sehingga akan menimbulkan kreativitas untuk
melakukan sesuatu. Dalam masyarakat informasi orang akan mendapatkan keuntungan yang penuh
dari penggunaan teknologi baru dalam segala aspek kehidupan, baik di tempat kerja, di rumah, tempat
bermain, dan lain-lain.

Pengetahuan adalah kekuasaan (knowledge is power), barang siapa menguasai pengetahuan dia
akan menguasai dunia, demikianlah arti pentingnya pengetahuan, dalam hal ini termasuk informasi,
menjadi kekuatan yang luar biasa karena informasi adalah salah satu sumber yang berharga. Informasi
adalah suatu nilai untuk mengetahui suatu kerahasiaan suatu hal. Saat ini informasi dalam arti
kesanggupan mengirim, menyimpan dan menggunakan informasi sudah dianggap sebagai unsur yang
sama nilainya dengan energi atau bahan baku.

B. Tujuan penulisan

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pentingnya pengetahuan bagi kehidupan masyarakat
informasional pada era masyarakat pasca kapitalis.

C. Teori atau konsep yang digunakan

Manuel Castells adalah tokoh pionir yang mengkaji perkembangan teknologi informasi. Castells
adalah ahli dalam perkembangan teori masyarakat informasi. Dimana Castells menyebutnya dengan
istilah “zaman informasi”. Munculnya kapitalisme informasional dan masyarakat infomasi ini
didasarkan pada “Informanislisme”, di mana sumber utama produktivitas terletak pada optimilisasi
kombinasi penggunaan factor-faktor produksi berbasis pengetahuan dan informasi. Castell meyakini
bahwa informasi memaikan peran penting dalam perorganisasian aktivitas ekonomi di masyarakat
kontenporer. Penerapan pengetahuan (knowledge) dan informasi menghasilkan suatu proses inovasi
teknik yang sifatnya akumulatif serta berpengaruh signifikan terhadap organisasi social (Castell,
2000: 16-17,32).

Manuel castells merupakan ahli ilmu sosial yang mampu mengeksplorasi lebih lanjut karakteristik
dan resiko yang dialami masyarakat berkaitan dengan adanya perkembangan dan kehadiran teknologi
informasi dan ilmu pengetahuan yang makin dominan, baik dalam kehidupan keseharian masyarakat
maupun dalam struktur kapitalisme. Castells perpandangan bahwa persyaratan utama yang dibutuhkan
agar kapitalisme maupun masyarakat dapat tetap survive dalam iklim persyaingan global yang makin
ketat yaitu akses dan kemampuan untuk mengelola serta memanfaatkan informasi dan teknologi
informasi.

Castells menyakini bahwa di era kapitalisme informasional, yang namanya perusahaan


transnasional mau tidak mau harus mengandalkan pada arti penting pengetahuan, namun castells
secara khusus juga menambahkan arti penting informasi, dan menyebut perusahaan yang makin
mengglobal yaitu implikasi dari perkembangan jejaring sosial. Castells (2002) menyebutkan bahwa
ekonomi baru yang timbul di era modernisme cenderung bersifat informasional, global, dan
dihubungkan oleh jaringan ekonomi, yang didasarkan pada jaringan perusahaan dan segmen
perusahaan. Era masyarakat post-industrial, kehadiran teknologi 9 informasi memungkinkan digitisasi
informasi melalui bahasa kode biner, suara, data dan video hingga ke aliran infromasi digital, yang
dapat disimpan, diolah dan dapat ditransmisikan dengan murah dan cepat melalui komputer digital.
Muculnya masyarakat informai menurut Tom Forester dan David Berry (2008), sesungguhnya
merupakan bentuk revolusi industri ketiga, karena bagaimanapun harus diakui bahwa adanya TI
merupakan suatu teknologi inti yang pervasif dan terpenting di abd ke-20.

D. Uraian jawaban

Di era masyarakat modern konteroprer atau post-industrial, berbeda dengan masyarakat industrial
atau kapitalisme yang melahirkan kelas pekerja atau kaum buruh yang sehari-hari menghabiskan
waktu di pabrik, di era masyarakat post-industrial, perkembangan teknologi informasi dan kekuatan
informasi telah melahirkan gaya hidup baru, simbol-simbol dan “pekerja-pekerja kerah putih” yang
lebih banyak bergerak di bidang jasa, terutama pekerjaan dan usaha yang lebih banyak berkecimpung
dengan proses mengelola informasi dan memanfaatkan untuk kepenting ekonomi maupun social,
bahkan politik.
Castell menyebutkan perkembangan masyarakat di akhir abad ke-19 yang di pengaruhi oleh
perkembangan informasi dan teknologi informasi sebagai masyarakat jaringan (netwok society). Di
era masyarakat post-industrial, kehadian network memungkinkan arus komunikasi berjalan kearah
mana sajaa dan pada level struktur di mana pun tanpa perlu dimendiasi atau diwakilkan.

Manuel castells merupakan ahli ilmu sosial yang mampu mengeksplorasi lebih lanjut
karakteristik dan resiko yang dialami masyarakat berkaitan dengan adanya perkembangan dan
kehadiran teknologi informasi dan ilmu pengetahuan yang makin dominan, baik dalam kehidupan
keseharian masyarakat maupun dalam struktur kapitalisme. Castells perpandangan bahwa persyaratan
utama yang dibutuhkan agar kapitalisme maupun masyarakat dapat tetap survive dalam iklim
persyaingan global yang makin ketat yaitu akses dan kemampuan untuk mengelola serta
memanfaatkan informasi dan teknologi informasi.

Castell menyatakan yang berkembang sesungguhnya bukan sekedar masyarakat informasi,


melaikan masyarakat informasional. Dalam masyarakat informasional, Castell menyatakan ada dua
unsur penting yang memadai, yaitu :

1. Terdapat perluasan global operasi bisnis melalui pembangunan hubungan transnasosial yang
kompleks.

2. Peleburan jaringan ekonomi dengan jaringan informasi (linat Castells, 2007: 77-78).

Castells (2000: 28-76) mengembangkan pemikiran tentang masyarakat informasional dengan


mengacu pada lima karakterristik dasar teknologi informasi, yaitu :

1. Informasi merupakan bahan baku eknomi

2. Teknologi informasi meniliki efek luas pada masyarakat dan individu

3. Teknologi informasi memberikan kemmampuan pengolahan informasi yang memungkinkan logika


jaringan diterapkan pada organisasi dan proses ekonomi.

4. Teknologi informasi dan logika jaringan memungkinkan fleksibilitas yang jauh lebih besar, dengan
konsekuensi bahwa proses, organisasi, dan lembaga dengan mudah dapat diubah dan bentuk-bentuk
bar uterus- menerus diciptakan

5. Teknologi individu telah mengerucut menjadi suatu system yang terpadu.

Pengetahuan adalah kekuasaan (knowledge is power), barang siapa menguasai pengetahuan


dia akan menguasai dunia, demikianlah arti pentingnya pengetahuan, dalam hal ini termasuk
informasi, menjadi kekuatan yang luar biasa karena informasi adalah salah satu sumber yang
berharga. Informasi adalah suatu nilai untuk mengetahui suatu kerahasiaan suatu hal. Saat ini
informasi dalam arti kesanggupan mengirim, menyimpan dan menggunakan informasi sudah
dianggap sebagai unsur yang sama nilainya dengan energi atau bahan baku.

Tanpa menguasai informasi maka orang akan pasif, tetapi dengan menguasai informasi
seseorang akan mendapat suatu rangsangan sehingga akan menimbulkan kreativitas untuk melakukan
sesuatu. Apalagi di era informatika yang sangat kompetitif ini, informasi menjadi sangat penting agar
seseorang, masyarakat, suatu institusi dan negara dapat mempunyai daya saing yang tinggi. Untuk
mencapai kesejahteraan diperlukan adanya suatu kemampuan daya saing yang ditunjang oleh
informasi, ilmu, knowledge, wisdom, sumber daya manusia (SDM), teknologi, dan pasar. Untuk
memenuhi kebutuhan informasi dibutuhkan adanya mekanisme akses terhadap informasi dan
ketersediaan informasi. Akses terhadap informasi membutuhkan ketersediaan infrastruktur
(telekomunikasi, listrik) dan perangkat (hardware dan software) serta penguasaan penggunaan
komputer (literasi komputer).

Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan kehidupannya agar
lebih meningkat. Dengan membanjirnya informasi bagi masyarakat memungkinkan bertambahnya
orang memperoleh ilmu dan pengetahuan yang biasanya hanya dimiliki oleh kelompok profesional
sehingga dapat dimasyarakatkan. Selain itu dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
menyebabkan jarak antar kelompok masyarakat dapat ditiadakan.

Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, informasi dapat diketengahkan oleh
bermacam-macam media komunikasi. Dengan banyaknya sumber informasi tersebut akan dapat
memperkaya informasi dan pengetahuan bagi masyarakat. Bagi institusi, informasi sangat membantu
dalam mencapai tujuan yang ditetapkan serta dalam proses pengambilan keputusan. Dengan
banyaknya peran informasi di dalam masyarakat modern, berarti perlu tenaga kerja yang memenuhi
kualifikasi khusus yaitu yang menguasai teknologi informasi dan komunikasi.

Dampak dari teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi sebuah definisi sementara
yang kuat, dan ini menstransformasi aktivitas ekonomi dan sosial. Kunci yang penting dari jaringan
teknologi dalam masyarakat informasi adalah teknologi membantu kita untuk membuat koneksi-
koneksi baru. Perkembangan masyarakat informasi telah menjadi bagian penting untuk masyarakat
informasi sebagai ekonomi kecil yang terbuka di dalam pengembangan jaringan ekonomo global,
dimana pengetahuan berbasis pada inovasi yang menjadi kunci sumber dari penopang keuntungan
yang kompetitif.

Ciri – ciri Masyarakat Informasi Adapun yang menjadi ciri-ciri dari masyarakat informasi
adalah:
a) Adanya level intensitas informasi yang tinggi (kebutuhan akan informasi yang tinggi) dalam
kehidupan masyarakatnya sehari – hari pada organisasi – organisasi yang ada, dan tempat– tempat
kerja.

b) Penggunaan teknologi informasi untuk kegiatan sosial, pengajaran dan bisnis, serta kegiatan–
kegiatan lainnya.

c) Kemampuan pertukaran data digital yang cepat dalam jarak yang jauh

d) Masyarakat yang sadar akan informasi dan mendapatkan informasi secara cukup.

e) Menjadikan informasi sebagai komoditas bernilai ekonomis.

f) Mengakses informasi super highway (berkecepatan tinggi)

g) Distribusi informasi berubah dari tercetak menjadi elektronik dengan karakteristik informasi:
Terbaru, Journal, Prediksi

h) Sistem layanan berubah dari manual ke elektronis (e-service)

i) Sektor ekonomi bergeser dari penghasil

j) barang ke pelayanan jasa

k) Kompetisi bersifat global & ketat

Dengan menjadi masyarakat informasi maka masyarakat akan menjadi :

a) Terbuka, diiringi dengan sikap kritis dan tidak apriori

b) Demokratis, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, dan masyarakat informasi lebih demokratis
dibandingkan masyarakat industri

c) Disentralisasi, kekuasaan berbagi, adanya otonomi daerah

d) Bidang pekerjaan dari manufacture ke jasa, ciri pekerjaan berbasis ilmu pengetahuan,otomasi,
pemecahan masalah dan innovasi

Menurut Putu L. Pendit (2005), misi utama masyarakat informasi adalah mewujudkan
masyarakat yang sadar tentang pentingnya informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, terciptanya
suatu layanan informasi yang terpadu, terkoordinasi dan terdokumentasi serta tersebarnya informasi
ke masyarakat luas secara cepat, tepat dan bermanfaat. Masyarakat Menurut Putu L. Pendit (2005),
misi utama masyarakat informasi adalah mewujudkan masyarakat yang sadar tentang pentingnya
informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, terciptanya suatu layanan informasi yang terpadu,
terkoordinasi dan terdokumentasi serta tersebarnya informasi ke masyarakat luas secara cepat, tepat
dan bermanfaat. Masyarakat informasi ditandai dengan adanya perilaku informasi yang merupakan
keseluruhan perilaku manusia yang berhubungan dengan sumber dan saluran informasi, perilaku
penemuan informasi yang merupakan upaya dalam menemukan informasi dengan tujuan tertentu
sebagai akibat adanya kebutuhan untuk memenuhi tujuan tertentu, perilaku mencari informasi yang
ditujukan seseorang ketika berinteraksi dengan sistem informasi, dan perilaku penggunaan informasi
yaitu prilaku yang dilakukan seseorang ketika menggabungkan informasi yang ditemukannya dengan
pengetahuan dasar yang sudah ia miliki sebelumnya.

Informasi menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Masyarakat yang mendapat
kesempatan lebih dulu, akses lebih luas dan tepat waktu akan dapat „mengurus dan mengatur‟ dunia.
Sementara kelompok masyarakat yang tidak atau kurang memperoleh kesempatan dan akses
informasi yang mereka butuhkan secara memadai akan jauh tertinggal.

Faktor-faktor penentu pembentukan masyarakat informasi adalah :

a) Kemajuan dalam pendidikan, dengan kemampuan baca-tulis dan pembelajaran orang bisa
menguasai pengetahuan. Akses terhadap informasi pilihan yang memiliki nilai guna, berasal dari
keaktifan dalam mencari informasi, biasanya melalui kebiasaan membaca. Salah satu budaya yang
menyertai masyarakat informasi adalah tingginya budaya baca. Budaya diawali dari sesuatu yang
sering atau biasa dilakukan, sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan. Keuntungan yang bisa
diperoleh dari membaca antara lain ialah menguasai ilmu pengetahuan secara luas, meningkatkan
kemampuan untuk meningkatkan taraf hidup, mengatasi masalah, serta mempertajam pandangan.

b) Perubahan karakteristik pola kerja, orang selalu mencari informasi dan pengetahuan agar bisa
bekerja dengan cepat, efektif dan efisien.

c) Perubahan dalam cara menyebarkan pengetahuan, mulai dari konvensional kepada penyebaran
informasi yang menggunakan alat-alat canggih.

d) Perubahan dalam cara mencari pengetahuan, semakin besarnya rasa ingin tahu pada diri seseorang
sehingga berupaya untuk mendapatkan informasi dengan spesifik.

e) Kemajuan dalam penciptaan alat-alat untuk menyebarkan dan mengakses pengetahuan baru
PENUTUP

E. Kesimpulan

Masyarakat Informasional adalah masyarakat yang mengelola berbagai komponen penanganan


informasi dengan memanfaatkan kemajuan dan terobosan tekhnologi informasi. Masyarakat informasi
diartikan suatu masyarakat dimana kualitas hidup, dan juga prospek perubahan sosial dan
pembangunan ekonomi, tergantung pada peningkatan dan pemanfaatan informasi. Dalam masyarakat
seperti ini standar hidup, pola kerja dan kesenangan, sistem pendidikan, dan pemasaran barang-barang
sangat dipengaruhi oleh akumulasi peningkatan informasi.

Masyarakat Informasional adalah masyarakat yang mengelola berbagai komponen penanganan


informasi dengan memanfaatkan kemajuan dan terobosan tekhnologi informasi. Masyarakat informasi
diartikan suatu masyarakat dimana kualitas hidup, dan juga prospek perubahan sosial dan
pembangunan ekonomi, tergantung pada peningkatan dan pemanfaatan informasi. Dalam masyarakat
seperti ini standar hidup, pola kerja dan kesenangan, sistem pendidikan, dan pemasaran barang-barang
sangat dipengaruhi oleh akumulasi peningkatan informasi.

Informasi yang disebarkan melalui media tersebut masih memerlukan seleksi dari penerimanya.
Informasi yang diterima bisa bermanfaat besar untuk seseorang bahkan juga bisa merugikan,
bergantung juga pada pengetahuan yang dimiliki oleh penerima informasi tersebut. Masyarakat
informasi yang berbasis pengetahuan harus melewati tahapan-tahapan perkenalan kepada masyarakat
tentang operasionalisasi teknologi informasi dan penyeleksian atau pemilihan terhadap informasi yang
bersifat memberdayakan masyarakat sehingga meningkatkan taraf hidup, pengetahuan dan keahlian
masyarakat.

F. Daftar Pustaka

 BMP ADPU43431 Teori Organisasi

 DAMANIK, Florida Nirma Sanny. Menjadi masyarakat informasi. Jurnal SIFO Mikroskil, 2012,
13.1: 73-82.

 RIADY, Yasir. Mewujudkan Masyarakat Informasi Indonesia: Dampak Sosial, Konsekuensi dan
Kemungkinannya. In: Makalah yang disajikan dalam Seminar Nasional FISIP-UT. 2010

Anda mungkin juga menyukai