Anda di halaman 1dari 9

Tugas 3.

Teori Organisasi
Nama : Migu Djara
Nim : 022804929
Progdi : Ilmu Administrasi Negara

“Pentingnya pengetahuan bagi kehidupan masyarakat informasional


pada era masyarakat pasca kapitalis”

A. Pendahuluan

Era Globalisasi dan perkembang teknologi yang begitu cepat memaksa kita sebagai
masyarakat penikmat informasi untuk selalu siap menghapi perkembangan ilmu dan
teknologi ini
Masyarakat pasti akan senantiasa mengalami perubahan agar dapat bertahan dengan
seiringnya perkembangan zaman. Kemajuan sebuah negara dapat diukur dari majunya
informasi dan teknologi dari negara tersebut. Informasi adalah sesuatu yang
membuatpengetahuan kita berubah, memperkuat atau menemukan hubungan yang ada
padapengetahuan yang kita miliki. Apabila masyarakat dihubungkan dengan informasi
makaakan terbentuklah istilah masyarakat informasi.Istilah masyarakat informasi mulai
marak sekitar tahun 1980-an, sesaat setelahberkembang teknologi informasi. Tanpa
menguasai informasi maka orang akan pasif, tetapi dengan menguasai informasi seseorang
akan mendapat suatu rangsangan sehingga akanmenimbulkan kreativitas untuk melakukan
sesuatu.
Pentingnya Pengetahuan Bagi Kehidupan Masyarakat Informasional pada Era Masyarakat
Pasca Kapitalis Masyarakat Informasional adalah masyarakat yang mempunyai keluesan
dalam mengakses berbagai informasi akibat perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dengan maksud memiliki, mengelola dan memanfaatkan informasi - informasi
itu untuk kebutuhan utamanya.
Dalam masyarakat informasi orang akan mendapatkan keuntungan yang penuh dari
penggunaan teknologi baru dalam segala aspek kehidupan, baik di tempat kerja, di rumah,
tempat bermain, dan lain-lain.Masyarakat informasi diartikan suatu masyarakat dimana
kualitas hidup, dan jugaprospek perubahan sosial dan pembangunan ekonomi, tergantung
pada peningkatan danpemanfaatan informasi. Dalam masyarakat seperti ini standar hidup,
pola kerja dankesenangan, sistem pendidikan, dan pemasaran barang-barang sangat
dipengaruhi olehakumulasi peningkatan informasi.Pengetahuan adalah kekuasaan
(knowledge is power), barang siapa menguasaipengetahuan dia akan menguasai dunia,
demikianlah arti pentingnya pengetahuan, dalam halini termasuk informasi, menjadi kekuatan
yang luar biasa karena informasi adalah salah satusumber yang berharga. Informasi adalah
suatu nilai untuk mengetahui suatu kerahasiaansuatu hal. Saat ini informasi dalam arti
kesanggupan mengirim, menyimpan danmenggunakan informasi sudah dianggap sebagai
unsur yang sama nilainya dengan energi atau bahan baku.
Ciri - ciri masyarakat informasional (Dari Don Tapscott, Digital Economics) yang menuntut
adanya pengetahuan, molecularisasi, integrasi dan hubungan antar jaringan
(Internetworking), serta inovasi dan sumber daya utama masyarakat pasca kapitalis adalah
pengetahuan, informasi, kepemilikan intelektual, dan pengalaman sehingga pengetahuan
menjadi komoditas utama dan kebutuhan utama bagi masyarakat informasional pada era
masyarakat pasca kapitalis. Pengetahuan diciptakan oleh individu, kelompok, dan organisasi
sehingga memunculkan berbagai tingkatan belajar pada tingkat individu, kelompok maupun
organisasi. Langkah penting dalam menciptakan pengetahuan adalah adanya proses dialog
secara tatap muka. Melalui dialog, individu-individu saling berbagi emosi, perasaan, dan
model mental untuk mencapai tujuan bersama.Pengetahuan sangat penting bagi masyarakat
informasional baik dalam memiliki, mengelola, dan memanfaatkan informasiyang
dibutuhkannya melalui seleksi - seleksi informasi yang berarti baginya dan informasi itu
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada era masyarakat pasca kapitalis ini
pengetahuan menuntun masyarakat informasional agar dapatdengan bijak menggunakan
media sosial dengan memilah milih berita yang dapat dipercaya dan tidak mudah tertipu hoax
dan sebagainya sehingga butuh pengetahuan yang cukup untuk mengolah dan memilah
informasi yang di dapat.
Dengan adanya jaringan (network) memungkinkan komunikasi berjalan kesemua arah, pada
level struktur manapun, tanpa perlu diwakilkan. Produktivas dan efisiensi kerja organisasi/
institusi akan semakin berkembang pesat dengan adanya perkembangan teknologi informasi
dan jaringan informasi. 
Dengan adanya jaringan ini, maka seyogyanya pemberdayaan masyakarat informasi dapat
dilakukan ke semua lapisan masyarakat, pada level struktur mana saja, dimanapun dan
kapanpun. Jaringan menjadi hal penting karena dengan adanya jaringan setiap individu
berhubungan satu sama lain, saling terbuka, mampu berkembang, dinamis, dan mampu
bergerak ke arah yang lebih baik. 
Adanya jaringan ini juga membuat kapitalisme semakin mendunia dan teroganisasi. Hal ini
tergambar pada perkembangan perusahaan transnasional yang luar biasa berkembang di
berbagai negara, tidak akan terjadi tanpa dukungan teknologi informasi. Adanya teknologi
informasi disini memadukan jaringan kerja dan komunikasi secara terintegrasi.
Dalam pandangan Castells, teknologi komputer dan aliran informasi telah mengubah dunia
bahkan hingga menimbulkan permasalahan pada bidang sosial, ekonomi, dan budaya. Istilah
informasionalisme yang dikenalkan Castells adalah suatu mode perkembangan dimana
sumber utama produktivitas terletak pada optimalisasi kombinasi penggunaan faktor-faktor
produksi berbasis pengetahuan dan informasi. 
Jadi, tidak hanya bardasarkan pada kekuatan modal. Seperti halnya konsep smart city, pada
dasarnya adalah memandang sebuah informasi dan pengetahuan memainkan peranan penting
dalam kepengelolaan kota. 
Menurut Castells (2000) dalam Rahma (2014), bahwa penerapan pengetahuan (knowledge)
dan informasi menghasilkan suatu proses inovasi teknik yang sifatnya akumulatif serta
berpengaruh signifikan terhadap organisasi sosial. 

B. Tujuan penulisan
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pentingnya pengetahuan bagi kehidupan masyarakat
informasional pada era masyarakat pasca kapitalis.

C. Teori atau konsep yang digunakan


Manuel Castells adalah tokoh pionir yang mengkaji perkembangan teknologi
informasi.Castells adalah ahli dalam perkembangan teori masyarakat informasi. Dimana
Castellsmenyebutnya dengan istilah “zaman informasi”.Munculnya kapitalisme
informasional danmasyarakat infomasi ini didasarkan pada “Informanislisme”, di mana
sumber utamaproduktivitas terletak pada optimilisasi kombinasi penggunaan factor-faktor
produksiberbasis pengetahuan dan informasi. Castell meyakini bahwa informasi memaikan
peranpenting dalam perorganisasian aktivitas ekonomi di masyarakat kontenporer.
Penerapanpengetahuan (knowledge) dan informasi menghasilkan suatu proses inovasi teknik
yang
sifatnya akumulatif serta berpengaruh signifikan terhadap organisasi social (Castell, 2000:
16-17,32).
Manuel castells merupakan ahli ilmu sosial yang mampu mengeksplorasi lebih lanjut
karakteristik dan resiko yang dialami masyarakat berkaitan dengan adanya perkembangan
dan kehadiran teknologi informasi dan ilmu pengetahuan yang makin dominan, baik dalam
kehidupan keseharian masyarakat maupun dalam struktur kapitalisme. Castells perpandangan
bahwa persyaratan utama yang dibutuhkan agar kapitalisme maupun masyarakat dapat tetap
survive dalam iklim persyaingan global yang makin ketat yaitu akses dan kemampuan untuk
mengelola serta memanfaatkan informasi dan teknologi informasi. Castells menyakini bahwa
di era kapitalisme informasional, yang namanya perusahaan transnasional mau tidak mau
harus mengandalkan pada arti penting pengetahuan, namun Castells secara khusus juga
menambahkan arti penting informasi, dan menyebut perusahaan yang makin mengglobal
yaitu implikasi dari perkembangan jejaring sosial. Castells (2002) menyebutkan bahwa
ekonomi baru yang timbul di era modernisme cenderung bersifat informasional, global, dan
dihubungkan oleh jaringan ekonomi, yang didasarkan pada jaringan perusahaan dan segmen
perusahaan. Era masyarakat post-industrial, kehadiran teknologi 9 informasi memungkinkan
digitisasi informasi melalui bahasa kode biner, suara, data dan video hingga ke aliran
infromasi digital, yang dapat disimpan, diolah dan dapat ditransmisikan dengan murah dan
cepat melalui komputer digital. Muculnya masyarakat informai menurut Tom Forester dan
David Berry (2008), sesungguhnya merupakan bentuk revolusi industri ketiga, karena
bagaimanapun harus diakui bahwa adanya TI merupakan suatu teknologi inti yang pervasif
dan terpenting di abd ke-20.

D. Uraian jawaban
Di era masyarakat modern konteroprer atau post-industrial, berbeda dengan masyarakat
industrial atau kapitalisme yang melahirkan kelas pekerja atau kaum buruh yang sehari-hari
menghabiskan waktu di pabrik, di era masyarakat post-industrial, perkembangan teknologi
informasi dan kekuatan informasi telah melahirkan gaya hidup baru, simbol-simbol dan
"pekerja-pekerja kerah putih" yang lebih banyak bergerak di bidang jasa, terutama pekerjaan
dan usaha yang lebih banyak berkecimpung dengan proses mengelola informasi dan
memanfaatkan untuk kepenting ekonomi maupun social, bahkan politik. Castell menyebutkan
perkembangan masyarakat di akhir abad ke-19 yang di pengaruhi oleh perkembangan
informasi dan teknologi informasi sebagai masyarakat jaringan (netwok society). Di era
masyarakat post-industrial, kehadian network memungkinkan arus komunikasi berjalan
kearah mana sajaa dan pada level struktur di mana pun tanpa perlu dimendiasi atau
diwakilkan. Manuel castells merupakan ahli ilmu sosial yang mampu mengeksplorasi lebih
lanjut karakteristik dan resiko yang dialami masyarakat berkaitan dengan adanya
perkembangan dan kehadiran teknologi informasi dan ilmu pengetahuan yang makin
dominan, baik dalam kehidupan keseharian masyarakat maupun dalam struktur kapitalisme.
Castells perpandangan bahwa persyaratan utama yang dibutuhkan agar kapitalisme maupun
masyarakat dapat tetap survive dalam iklim persyaingan global yang makin ketat yaitu akses
dan kemampuan untuk mengelola serta memanfaatkan informasi dan teknologi informasi.
Castell menyatakan yang berkembang sesungguhnya bukan sekedar masyarakat informasi,
melaikan masyarakat informasional. Dalam masyarakat informasional, Castell menyatakan
ada dua unsur penting yang memadai, yaitu :
1. Terdapat perluasan global operasi bisnis melalui pembangunan hubungan
transnasosial yang kompleks.
2. Peleburan jaringan ekonomi dengan jaringan informasi (linat Castells, 2007: 77-78).
Castells (2000: 28-76) mengembangkan pemikiran tentang masyarakat informasional
dengan mengacu pada lima karakterristik dasar teknologi informasi, yaitu :
a. Informasi merupakan bahan baku eknomi.
b. Teknologi informasi meniliki efek luas pada masyarakat dan individu.
c. Teknologi informasi memberikan kemmampuan pengolahan informasi yang
memungkinkan logika jaringan diterapkan pada organisasi dan proses ekonomi.
d. Teknologi informasi dan logika jaringan memungkinkan fleksibilitas yang jauh
lebih besar, dengan konsekuensi bahwa proses, organisasi, dan lembaga dengan
mudah dapat diubah dan bentuk-bentuk bar uterus- menerus diciptakan.
e. Teknologi individu telah mengerucut menjadi suatu system yang terpadu.
Pengetahuan adalah kekuasaan (knowledge is power), barang siapa menguasai
pengetahuan dia akan menguasai dunia, demikianlah arti pentingnya pengetahuan,
dalam hal ini termasuk informasi, menjadi kekuatan yang luar biasa karena informasi
adalah salah satu sumber yang berharga. Informasi adalah suatu nilai untuk
mengetahui suatu kerahasiaan suatu hal. Saat ini informasi dalam arti kesanggupan
mengirim, menyimpan dan menggunakan informasi sudah dianggap sebagai unsur
yang sama nilainya dengan energi atau bahan baku. Tanpa menguasai informasi maka
orang akan pasif, tetapi dengan menguasai informasi seseorang akan mendapat suatu
rangsangan sehingga akan menimbulkan kreativitas untuk melakukan sesuatu.
Apalagi di era informatika yang sangat kompetitif ini, informasi menjadi sangat
penting agar seseorang, masyarakat, suatu institusi dan negara dapat mempunyai daya
saing yang tinggi. Untuk mencapai kesejahteraan diperlukan adanya suatu
kemampuan daya saing yang ditunjang oleh informasi, ilmu, knowledge, wisdom,
sumber daya manusia (SDM), teknologi, dan pasar. Untuk memenuhi kebutuhan
informasi dibutuhkan adanya mekanisme akses terhadap informasi dan ketersediaan
informasi. Akses terhadap informasi membutuhkan ketersediaan infrastruktur
(telekomunikasi, listrik) dan perangkat (hardware dan software) serta penguasaan
penggunaan komputer (literasi komputer).
Informasi bagi masyarakat adalah sangat penting dalam memberdayakan
kehidupannya agar lebih meningkat. Dengan membanjirnya informasi bagi
masyarakat memungkinkan bertambahnya orang memperoleh ilmu dan pengetahuan
yang biasanya hanya dimiliki oleh kelompok profesional sehingga dapat
dimasyarakatkan. Selain itu dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
menyebabkan jarak antar kelompok masyarakat dapat ditiadakan.
Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, informasi dapat
diketengahkan oleh bermacam-macam media komunikasi. Dengan banyaknya sumber
informasi tersebut akan dapat memperkaya informasi dan pengetahuan bagi
masyarakat. Bagi institusi, informasi sangat membantu dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan serta dalam proses pengambilan keputusan. Dengan banyaknya peran
informasi di dalam masyarakat modern, berarti perlu tenaga kerja yang memenuhi
kualifikasi khusus yaitu yang menguasai teknologi informasi dan komunikasi.
Dampak dari teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi sebuah definisi
sementara yang kuat, dan ini menstransformasi aktivitas ekonomi dan sosial. Kunci
yang penting dari jaringan teknologi dalam masyarakat informasi adalah teknologi
membantu kita untuk membuat koneksi-koneksi baru. Perkembangan masyarakat
informasi telah menjadi bagian penting untuk masyarakat informasi sebagai ekonomi
kecil yang terbuka di dalam pengembangan jaringan ekonomo global, dimana
pengetahuan berbasis pada inovasi yang menjadi kunci sumber dari penopang
keuntungan yang kompetitif.

Ciri ciri Masyarakat Informasi


Adapun yang menjadi ciri-ciri dari masyarakat informasi adalah sebagai berikut :
a) Adanya level intensitas informasi yang tinggi (kebutuhan akan informasi yang tinggi)
dalam kehidupan masyarakatnya sehari- hari pada organisasi-organisasi yang ada,
dan tempat-tempat kerja.
b) Penggunaan teknologi informasi untuk kegiatan sosial, pengajaran dan bisnis, serta
kegiatan-kegiatan lainnya.
c) Kemampuan pertukaran data digital yang cepat dalam jarak yang jauh
d) Masyarakat yang sadar akan informasi dan mendapatkan informasi secara cukup.
e) Menjadikan informasi sebagai komoditas bernilai ekonomis.
f) Mengakses informasi super highway (berkecepatan tinggi)
g) Distribusi informasi berubah dari tercetak menjadi elektronik dengan karakteristik
informasi: Terbaru, Journal, Prediksi
h) Sistem layanan berubah dari manual ke elektronis (e-service)
i) Sektor ekonomi bergeser dari penghasil
j) Barang ke pelayanan jasa
k) Kompetisi bersifat global & ketat
Dengan menjadi masyarakat informasi maka masyarakat akan menjadi :
a. Terbuka, diiringi dengan sikap kritis dan tidak apriori
b. Demokratis, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, dan masyarakat informasi lebih
demokratis dibandingkan masyarakat industri
c. Disentralisasi, kekuasaan berbagi, adanya otonomi daerah
d. Bidang pekerjaan dari manufacture ke jasa, ciri pekerjaan berbasis ilmu
pengetahuan,otomasi, pemecahan masalah dan innovasi
Menurut Putu L. Pendit (2005), misi utama masyarakat informasi adalah mewujudkan
masyarakat yang sadar tentang pentingnya informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi,
terciptanya suatu layanan informasi yang terpadu, terkoordinasi dan terdokumentasi serta
tersebarnya informasi ke masyarakat luas secara cepat, tepat dan bermanfaat. Masyarakat
informasi ditandai dengan adanya perilaku informasi yang merupakan keseluruhan
perilaku manusia yang berhubungan dengan sumber dan saluran informasi, perilaku
penemuan informasi yang merupakan upaya dalam menemukan informasi dengan tujuan
tertentu sebagai akibat adanya kebutuhan untuk memenuhi tujuan tertentu, perilaku
mencari informasi yang ditujukan seseorang ketika berinteraksi dengan sistem informasi,
dan perilaku penggunaan informasi yaitu prilaku yang dilakukan seseorang ketika
menggabungkan informasi yang ditemukannya dengan pengetahuan dasar yang sudah ia
miliki sebelumnya. Informasi menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia.
Masyarakat yang mendapat kesempatan lebih dulu, akses lebih luas dan tepat waktu akan
dapat „mengurus dan mengatur‟ dunia. Sementara kelompok masyarakat yang tidak atau
kurang memperoleh kesempatan dan akses informasi yang mereka butuhkan secara
memadai akan jauh tertinggal.

Faktor-faktor penentu pembentukan masyarakat informasi adalah :


a. Kemajuan dalam pendidikan, dengan kemampuan baca-tulis dan pembelajaran orang
bisa menguasai pengetahuan. Akses terhadap informasi pilihan yang memiliki nilai
guna, berasal dari keaktifan dalam mencari informasi, biasanya melalui kebiasaan
membaca. Salah satu budaya yang menyertai masyarakat informasi adalah tingginya
budaya baca. Budaya diawali dari sesuatu yang sering atau biasa dilakukan, sehingga
akhirnya menjadi suatu kebiasaan. Keuntungan yang bisa diperoleh dari membaca
antara lain ialah menguasai ilmu pengetahuan secara luas, meningkatkan kemampuan
untuk meningkatkan taraf hidup, mengatasi masalah, serta mempertajam pandangan.
b. Perubahan karakteristik pola kerja, orang selalu mencari informasi dan pengetahuan
agar bisa bekerja dengan cepat, efektif dan efisien.
c. Perubahan dalam cara menyebarkan pengetahuan, mulai dari konvensional kepada
penyebaran informasi yang menggunakan alat-alat canggih.
d. Perubahan dalam cara mencari pengetahuan, semakin besarnya rasa ingin tahu pada
diri seseorang sehingga berupaya untuk mendapatkan informasi dengan spesifik.
e. Kemajuan dalam penciptaan alat-alat untuk menyebarkan dan mengakses
pengetahuan baru.

E. Kesimpulan
Masyarakat Informasional adalah masyarakat yang mengelola berbagai komponen
penanganan informasi dengan memanfaatkan kemajuan dan terobosan tekhnologi informasi.
Masyarakat informasi diartikan suatu masyarakat dimana kualitas hidup, dan juga prospek
perubahan sosial dan pembangunan ekonomi, tergantung pada peningkatan dan pemanfaatan
informasi. Dalam masyarakat seperti ini standar hidup, pola kerja dan kesenangan, sistem
pendidikan, dan pemasaran barang-barang sangat dipengaruhi oleh akumulasi peningkatan
informasi. Masyarakat informasi ditandai dengan adanya perilaku informasi yang merupakan
keseluruhan perilaku manusia yang berhubungan dengan sumber dan saluran informasi,
perilaku penemuan informasi yang merupakan upaya dalam menemukan informasi dengan
tujuan tertentu sebagai akibat adanya kebutuhan untuk memenuhi tujuan tertentu, perilaku
mencari informasi yang ditujukan seseorang ketika berinteraksi dengan sistem informasi, dan
perilaku penggunaan informasi yaitu prilaku yang dilakukan seseorang ketika
menggabungkan informasi yang ditemukannya dengan pengetahuan dasar yang sudah ia
miliki sebelumnya. Informasi yang disebarkan melalui media tersebut masih memerlukan
seleksi dari penerimanya. Informasi yang diterima bisa bermanfaat besar untuk seseorang
bahkan juga bisa merugikan, bergantung juga pada pengetahuan yang dimiliki oleh penerima
informasi tersebut. Masyarakat informasi yang berbasis pengetahuan harus melewati tahapan-
tahapan perkenalan kepada masyarakat tentang operasionalisasi teknologi informasi dan
penyeleksian atau pemilihan terhadap informasi yang bersifat memberdayakan masyarakat
sehingga meningkatkan taraf hidup, pengetahuan dan keahlian masyarakat.

F. Daftar Pustaka

BMP ADPU43431 Teori Organisasi


DAMANIK, Florida Nirma Sanny. Menjadi masyarakat informasi.
Jurnal SIFO Mikroskil, 2012, 13.1: 73-82.
RIADY, Yasir. Mewujudkan Masyarakat Informasi Indonesia: Dampak Sosial,
Konsekuensi dan Kemungkinannya. In: Makalah yang disajikan dalam Seminar Nasional
FISIP-UT. 2010.

Anda mungkin juga menyukai