Anda di halaman 1dari 8

1.

Pengertian Organisasi
Organisasi merupakan perkumpulan orang-orang yang melakukan kolaborasi
bekerja sama satu sama lain guna mencapai tujuan tertentu dengan keanggotaan
struktur yang jelas.
Organisasi sebagai sistem artinya ialah organisasi menjadi wadah keseluruhan yang
kompleks bergabungnya sekumpulan orang-orang untuk bekerjasama guna mencapai tujuan
tertentu secara terpimpin dan sistematis dengan didukung unsur-unsur terpadu, terorganisir,
yang saling berkaitan satu sama lain.
Organisasi Sebagai Sistem, Organisasi dapat menjalankan aktivitas secara baik
dikarenakan unsur-unsur pendukung bekerja secara terpadu. Konsep organisasi
sebagai suatu sistem yang berkaitan dengan sistem yang lebih besar
menjalankan peranan balikan. Dengan demikian organisasi bergantung pada
lingkungan tidak hanya untuk masukan tetapi juga untuk penerimaan keluaran, Dalam
hal ini organisasi harus bisamengembangkan berbagai strategi untuk
menyesuaikan dengan perkembangan lingkungan. Semua organisasi memperoleh
sumberdaya dari lingkungan yang lebih luas, demikian sebaliknya organisasi
memberikan produksi dan jasa yang menjadi tuntutan lingkungannya. Dalam konteks
teori sistem, organisasi adalah satu elemen dari sejumlah elemen yang
berinteraksi secara interdeoensi, aliran masukan dan kelu aran adalah dasar
dari titik awal dalam menjelaskan organisasi. Organisasi memperoleh
masukan dari sistem yang lebih besar yaitu lingkungan, kemudian mengubah
masukan menjadi bentuk/perilaku yang berbeda dari sebelumnya. Pendekatan sistem
memandang organisasi sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian
yang saling berhubungan. Perubahan yang terjadi dalam satu unsur akan
mempengaruhi dan bahkan menyebabkan perubahan pada unsur atau bagian yang
lain. Saling berhubungan dan ketergantungan antara bagian-bagian yang
terpisah di dalam organisasi akan menjadi lebih produktif dibandingkan jika bertindak
sendiri-sendiri (Stoner, J.A.F. dan Freeman, R.E. 1992). Pandangan sistem terhadap
tugas seseorang yang diambil dalam satu bagian organisasi akan me m p er n ga ru h i
b ag i a n la in n y a, in i b er a rt i ap ab i la be r ba g a i e le m en te r s e bu t
berinteraksi, maka akan membentuk suatu kesatuan yang menyeluruh. Sebagai suatu
sistem, organisasi cenderung lebih bersifat terbuka, karena komp onen-
komponen sistem organisasi berinteraksi dengan lingkungan. Sistem
t er b uk a pa da h ak ek a tn ya me ru p ak n pr o s es t ra ns f or ma s i da ri m as uk an
y an g menghasilkan keluaran, transformasi merupakan proses pendayagunaan input
yang b e r u p a sumber-daya fisik, informasi, kebutuhan
p e l a n g g a n , t e k n o l o g i , d a n ma n aj e me n. S e da ng ka n ke lu ar an d a r i
o rg an i s a s i me r up a ka n m as uk a n ba g i lingkungannya.
Tujuan Organisasi
 Sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan sumber daya yang dimiliki
 Memberikan pengalaman dan sosialisasi yang produktif
 Mencapai tujuan bersama secara ringan, efektif dan efisien
 Sebagai bentuk realisasi terkait harapan atau keinginan dan cita cita bersama dalam
anggota organisasi.

Referensi :
- BMP ISIP 4111;
- https://id.scribd.com/document/147808694/Organisasi-Sebagai-Sistem
- https://brainly.co.id/tugas/18767538
2. Pendelegasian wewenang merupakan sesuatu yang vital dalam organisasi kantor. Atasan
perlu melakukan pendelegasian wewenang agar mereka bisa menjalankan operasi
manajemen dengan baik. Selain itu, pendelegasian wewenang adalah konsekuensi logis
dari semakin besarnya organisasi. Bila seorang atasan tidak mau mendelegasikan
wewenang, maka sesungguhnya organisasi itu tidak butuh siapa-siapa selain dia
sendiri.Bila atasan menghadapi banyak pekerjaan yang tak dapat dilaksanakan oleh satu
orang, maka ia perlu melakukan delegasi. Pendelegasian juga dilakukan agar manajer
dapat mengembangkan bawahan sehingga lebih memperkuat organisasi, terutama di saat
terjadi perubahan susunan manajemen.
Yang penting disadari adalah di saat kita mendelegasikan wewenang kita memberikan
otoritas pada orang lain, namun kita sebenarnya tidak kehilangan otoritas orisinilnya. Ini
yang sering dikhawatirkan oleh banyak orang. Mereka takut bila mereka melakukan
delegasi, mereka kehilangan wewenang, padahal tidak, karena tanggung jawab tetap
berada pada sang atasan.

Pendelegasian memungkinkan manajer untuk mencapai hasil yang lebih baik dari
pada mereka menangani sendiri.

Delegasi dari atasan kepada bawahan adalah proses yang diperlukan agar organisasi
dapat berfungsi lebih efisien.

Para pemimpin yang baik adalah pemimpin yang menguasai seni delegasi.
Mengapa mendelegasikan kepemimpinan menjadi begitu penting? Pernahkah anda
bertanya-tanya?

Delegasi adalah kemampuan seorang manajer atau pemimpin memberikan


wewenang dan tanggung jawab atas kegiatan khusus kepada seseorang atau kelompok
sehingga bobot (kinerja) sama dengan yang lainnya, secara sederhananya dapat berarti
memecah proyek pekerjaan besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan
membaginya di antara berbagai individu. Pemimpin bertindak sebagai pengawas
sementara bawahan juga mendapatkan beberapa otoritas.
Beberapa manfaat dari pendelegasian wewenang adalah sebagai berikut :
1. Hemat Waktu
Sebagai seorang pemimpin atau manajer, Anda selalu membutuhkan lebih banyak
waktu. Mendelegasikan adalah keajaiban agar keinginan itu dikabulkan! Sebenarnya
banyak hal yang dapat menghemat waktu Anda, tetapi dengan delegasi Anda
mendapatkan kontrol yang cukup untuk mengawasi proyek yang didelegasikan. Ini
memberi Anda ruang untuk memungkinkan beberapa proyek berjalan sekaligus tanpa
harus mengfokuskan perhatian Anda secara langsung pada salah satu dari mereka
sehingga secara bersamaan, Anda dapat mengerjakan hal-hal yang lebih penting dan tidak
dapat didelegasikan.
2. Memberdayakan Karyawan
Perbedaan antara perusahaan yang sangat sukses dan perusahaan yang sedang
berjuang adalah Bukan karena besarnya bisnis atau efektivitas karyawan.
Perbedaannya adalah bagaimana perlakuan perusahaan kepada karyawan.
Perlakuan dalam konteks ini tidak berarti manfaat dan hubungan karyawan. Ini mengacu
pada pemberdayaan karyawan.

Ada satu individu yang sangat jenius, tetapi karena dia bukan orang dengan
otoritas tertinggi dalam lingkungan kerja, kemampuannya dibatasi. Ia selalu didikte untuk
bagaimana dan apa yang harus dilakukan.Suatu hari, atasan mereka membiarkan mereka
mengambil kendali. Atasan menyampaikan apa hasil akhir yang dia harapkan, dan sisanya
tergantung pada karyawan.

3. Lebih Banyak Keahlian untuk Semua Orang

4. Memotivasi kejujuran

Kejujuran adalah sesuatu yang sangat vital, namun itu tidak pernah bisa
dipaksakan. Berdiskusi , melakukan tugas, tepat waktu, menjaga hubungan baik di dalam
tempat kerja, dan segala hal lain yang diperlukan untuk lingkungan kerja yang lancar
membutuhkan kejujuran.

5. Lebih Banyak Pemikir

Poin ini berhubungan dengan pemberdayaan karyawan.


Ketika bawahan mengambil kendali, mereka berpikir secara berbeda dari atasan.
Sifat alami manusia adalah tidak ada dua individu yang pernah menyerap informasi yang
sama dengan cara yang persis sama.

6. Kepemimpinan Membutuhkan Perencanaan

Salah satu tugas terpenting seorang pemimpin adalah merencanakan. Tanpa


melakukan itu, tidak hanya kehidupan pemimpin memburuk, tetapi juga mempengaruhi
semua bawahan.
Perencanaan dan pengorganisasian adalah pekerjaan yang menghabiskan waktu.
Untungnya, mendelegasikan akan memberikan waktu yang cukup untuk perencanaan
yang efektif.
7. Pengaturan Tugas
Inilah sesuatu yang kita semua tahu tetapi cenderung sering dilupakan:
Tidak semua tugas sama. Beberapa mempunyai prioritas lebih tinggi,
sementara yang lain dapat ditunda. Kadang-kadang, tugas-tugas tertentu muncul
secara mendadak tetapi harus diselesaikan sebelum yang lainnya.

Referensi :
1. BMP ISIP4111;
2. https://www.mistar.id/opini/pentingnya-delegasi-dalam-kepemimpinan/
3. https://brainly.co.id/tugas/23217357
4. https://brainly.co.id/tugas/9532290

3. Pada dasarnya macam-macam staf terbagi menjadi 2, yaitu staf penasehat dan staf
pelayanan. Untuk penjelasan selanjutnya adalah sebagai berikut :

 Staf Penasehat, yaitu suatu staf yang mengurusi ruang lingkup dalam hal kaitanya
bantuan, saran, nasehat, kepada pimpinan mengenai keseluruhan bidang yang menjadi
tanggung  jawab seorang pimpinan.
 Staf Pelayanan, yaitu suatu staf yang mengurusi tentang tugas pelayanan dalam
kegiatan operasional dan memberikan bantuan, dukungan kepada seorang pimpinan
dalam melaksanakan tugasnya.
Pengertian Staf
Staf ialah individu atau sekelompok orang yang memiliki tenaga ahli dalam
bidangnya yang bekerja sama dalam membantu jalanya kegiatan seorang pimpinan
dalam mengelola dan membantu suatu tugas tertentu.
Tugas Staf
Adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang staf ialah sebagai berikut:
 Membantu jalanya kegiatan operasional kepada pimpinan dan melancarkan proses
pencapaian tujuan tersebut.
 Mengumpulkan data-data yang diperlukan kaitanya dengan operasional jalanya
kegiatan perusahaan
 Menyajikan data dan menginterpretasikan dengan jelas dan komprehensif terhadap
data yang diberikan
 Memberikan usulan alternatif atau jalan kaitanya dengan keputusan atau tindakan
yang akan diambil oleh seorang pemimpin
 Menyiapkan dokumen tertulis yang diperlukan kaitanya dengan semua kegiatan yang
menjadi dasar realisasi dari rencana yang telah diputuskan.
 Memberikan informasi dan saling berkoordinasi kaitanya dengan pelaksanaan tugas
yang menjadi tanggung jawabnya
 MACAM-MACAM STAF DAN FUNGSINYAPada dasarnya staf dapat dibedakan
menjadi dua macam :STAF PENASIHATDibentuk untuk memberikan saran, bantuan,
dan jasa kepada seorang manajer. Staf penasihat juga memberikan saran-saran kepada
pimpinan terhadap semua bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawab pimpinan.
Apabila diperlukan Manajer dapat menunjuk atau mengangkat staf penasihat dalam
bidang perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengawasan, dan
pengambilan keputusan.Agar saran-saran yang diberikan kepada pimpinan merupakan
saran yang sudah matang, obyektif dan telah diuji serta diteliti kebenarannya, maka
saran-saran itu harus digarap melalui suatu proses. Proses pemberian saran tersebut
melalui kegiatan sebagai berikut :1.Pengumpulan data dapat dilakukan dengan
mengadakan penelitian atau riset.2.Mengadakan analisis fakta-fakta, informasi-
informasi yang diterima.3.Mengadakan evaluasi atau penilaian.4.Membuat berbagai
alternatif atau kemungkinan.5.Mengadakan pemilihan dari berbagai kemungkinan
yang dianggap paling baik.6.Membuat kesimpulan.7.Merumuskan saran-saran atau
pertimbangan-pertimbangan dalam suatu bentuk tertentu sehingga mudah dan cepat
dipahami oleh pimpinan.STAF PELAYANAN(Staf Specialis)Yaitu membantu
pimpinan dalam melancarkan tugas-tugas organisasi, dalam memberikan pelayanan
untuk seluruh lini dan unsur organisasi. Fungsi utama staf pelayanan adalah
memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dalam bentuk kegiatan-kegiatan
operasional, bukan memberikan saran atau pertimbangan.Wewenang Lini dan Staf
Wewenang lini adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya
langsung. Ini diwujudkan dalam wewenang perintah dan secara langsung tercermin
sebagai rantai perintah, serta diturunkan ke bawah melalui tingkatan
organisasi.Wewenang staf adalah hak yang dipunyai oleh satu -satuan staf atau para
specialis untuk menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada
personalia lini. dan tidak memberikan wewenang kepada anggota staf untuk
memerintah lini mengerjakan kegiatan tertentu. Adalah suatu kelompok orang dalam suatu
wadah untuk tujuan bersama, Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau
wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya
(uang, material,mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi. Organisasi sebagai suatu sistem akan dipandang secara keseluruhan, terdiri
dari bagian-bagian yang berkaitan (sub-sistem), dan sistem/organisasi tersebut akan
berinteraksi dengan lingkungan.
Bila sebuah wewenang telah didelegasikan, maka selaku pimpinan harus mengupayakan
agar manajer yang menjadi bawahan berhasil mengendalikan pekerjaannya, sekaligus
mengembangkan staff bawahan agar berhasil mengerjakan pekerjaan yang
didelegasikan padanya. pendelegasian wewenang adalah konsekuensi logis dari
semakin besarnya organisasi. 3. 
 Staf Spesialis adalah pejabat yang berada dalam struktur organisasi lini dan staf
dengan tugas-tugas khusus (memiliki bidang spesialisasi yang tertentu sifatnya) dan
berfungsi untuk membantu pimpinan atau manajer.
 Staf Penasehat, tugasnya memberi nasehat atau pertimbangan kepada manajer lini.
 Staf Pelayanan adalah melakukan serangkaian kegiatan yang sifatnya terpisah dari
pekerjaan lini.
 Staf Pengawasan adalah melakukan tindakan pengawasan atas unit-unit yang berda
dalam satuan organisasi secara langsung atau tidak langsun

Referensi :
1. BMP ISIP4111;
2. https://brainly.co.id/tugas/25309595;
3. https://123dok.com/document/q2g4372y-macam-macam-staf-dan-
fungsinya.html

4. Pentingnya ilmu perilaku dalam rangka pelaksanaan fungsi aktuasi karena


pemahaman atas ilmu perilaku merupakan prasyarat untuk keberhasilan
pelakasanaan fungsi aktuasi.

Mengapa ilmu perilaku diperlukan dalam pelaksanaan fungsi aktuasi


Fungsi Aktuasi merupakan fungsi pengarahan atau pelaksanaan terhadap sumber daya
manusia.
Dalam pelaksanaan fungsi Aktuasi sangat diperlukan ilmu perilaku karena dalam
pengarahan sumber daya manusia dibutuhkan sifat atau cara Kita dalam mengarahkan
bawahan untuk melaksanakan pekerjaannya dan agar semua bawahan mau
bekerjasama Sehingga dalam suatu perusahaan atau organisasi dapat mencapai tujuan
yang diinginkan.
Dalam pelaksanaan fungsi Aktuasi diperlukan pemimpin atau manajer yang mampu
mengarahkan dan menggerakkan bawahannya dengan memberikan motivasi dan
nasihat agar bawahan dapat bekerja secara maksimal. Pengarahan yang baik dari
manajer akan berdampak positif terhadap perusahaan itu sendiri.
I lm u p er il ak u p en ti ng di ku as ai o le h m an ag er d al am fu ngs i a ka tu as i
d ik ar en ak an i lm u p e r i l a k u d a p a t m e m b u a t s a n g m a n a g e r
m e n g e t a h u i a p a y a n g h a r u s d i l a k u k a n s e hi ng ga h al t er s e bu t
d ap at me mo ti va s i a ng go ta ny a. M o ti va s i it u pe nt in g k ar en a de ng an
m ot iv as i, s es eo ra ng ak an da pa t m en ca pa t tu ju an ny a. B ay an gk an j ik a
s an g manager gagal memotivasi anggotanya. Dikhawatirkan organisasi akan goyang
danada kemungkinan organisasi tersebut akan gagal mencapai tujuannya
Ada bermacam-macam tantangan yang dihadapi manajer dalam melaksanakan tugas
aktuasi ini. Karena aktuasi sebagai suatu proses yang dimulai dari dalam diri sendiri,
menuntut manajer untuk dapat bekerja sama dengan para anggota lainnya serta
memiliki tekad untuk maju. Di samping itu juga, untuk dapat memahami para
anggotanya, seorang manajer atau pemimpin harus menguasai dasar-dasar ilmu
perilaku. Tetapi, dengan dikuasainya ilmu perilaku saja tidak berarti bahwa seorang
manajer atau pemimpin telah dapat dengan mudah menjalankan fungsi aktuasi.
Kegagalan seorang manajer mengaktuasikan para anggotanya disebabkan tidak
mampunya manajer tersebut memotivasi para anggotanya tersebut.
Dengan dikuasainya dasar-dasar ilmu perilaku, seorang manajer dapat mengetahui
motivasi apa yang harus dilakukannya, sehingga akhirnya akan memudahkan bagi
manajer untuk memotivasi anggotanya. Salah satu cara yang dipakai untuk dapat
memotivasi anggotanya adalah dengan memperhatikan jenjang kebutuhan para
anggotanya. Motivasi ini adalah penting, karena dengan adanya motivasi berarti
seseorang didorong untuk menentukan tindakannya agar dapat mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Atau dengan kata lain, jika seorang manajer atau pemimpin dapat
mengaktuasikan para anggotanya dengan baik, maka akan tumbuhlah motivasi para
anggota untuk bergerak ke arah pencapaian tujuan organisasi.

Referensi : BMP ISIP4111

5. Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, ada beberapa aspek yang harus
Anda penuhi. Ini bukan hanya tentang kekuatan, tetapi juga tanggung jawab dan
kualitas diri yang harus Anda miliki, sebagai modal menjadi pemimpin. Keenam
aspek ini dapat membuat seorang pemimpin dihormati dan dipatuhi oleh
bawahannya. Penasaran? Berikut adalah enam hal yang harus dimiliki seorang
pemimpin sejati.

1. Manajemen
Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan manajemen yang baik. Dia harus
dapat merencanakan segala sesuatu secara matang. Semua rencananya juga harus berjalan
sesuai rencana dan tersusun secara sistematis. Dia juga selalu harus memiliki rencana
cadangan, sehingga ketika rencana sebelumnya gagal, dia punya solusi untuk
mengatasinya.
2. Persamaan
Seorang pemimpin memang memiliki posisi yang lebih tinggi daripada
bawahannya. Namun tidak berarti dia memiliki hak untuk mendominasi. Seorang
pemimpin harus bisa memperlakukan semua orang di sekitarnya dengan cara yang sama.
Dengan demikian, semua orang akan menghormatinya dan berusaha menaati perintahnya.
3. Bekerja sama
Seorang pemimpin yang baik harus bisa menjaga hubungan baik antara dia dan
bawahannya. Dia juga harus memastikan bahwa dirinya telah menjalin kerjasama yang
baik antara dia dan bawahannya.
4. Motivasi dan tekad
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki motivasi dan juga harus mampu
memotivasi orang lain. Dia harus memiliki tekad dan keyakinan yang besar, sehingga
bawahannya yakin padanya dan mau mengikuti perintahnya.
5. Keterampilan berkomunikasi
Seorang pemimpin yang baik harus bisa berkomunikasi dengan baik dengan
semua orang. Keterampilan berkomunikasi yang baik sangat diperlukan untuk menjalin
hubungan yang baik antara pemimpin dan bawahannya.
6. Antusiasme
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki antusiasme dan semangat yang
besar. Dengan demikian, orang di sekitarnya bisa terinspirasi dan termotivasi oleh
semangatnya.
Ciri pemimpin
1.Pemimpin adalah seorang yang cerdas
2.Pemimpin adalah seorang yang bertanggung jawab
3. pemimpin pemimpin adalah seseorang yang dapat dipercaya
4. pemimpin pemimpin adalah seorang yang jujur
Ciri bukan pemimpin
1. Hanya bisa memerintah
2. Jarang berdiskusi
3.Tidak bertanggung jawab
4. Tidak jujur
5.Tidak percaya diri

Dalam dunia kerja, peran seorang atasan sangatlah dibutuhkan. Bukan hanya
sebagai orang yang dihormati, tapi juga pilar kekuatan bagi yang lain. Namun, tiap
atasan memiliki gaya kepemimpinan berbeda-beda. Itulah mengapa di dunia kerja ada
dua tipe atasan yakni pemimpin (leader) dan bos.
Bos bermakna orang yang menjadikan orang lain “anak buahnya” yang dapat
ia perintah, lebih sering untuk kepuasan sang bos.
Sementara itu, pemimpin memiliki definisi yang berbeda dengan bos.
Pemimpin berarti orang yang memimpin beberapa orang untuk menjadi tujuan
bersama yakni :
1. Pemimpin Berani Maju ke Garis Depan, sedangkan Bos Hanya Puas
dengan Menjadi ‘Pengatur Serangan’
Pemimpin berani bergandengan tangan bersama karyawan atau
bawahannya untuk sama-sama melakukan serangan atau gerakan maju ke depan.
Strategi yang disiapkan pun biasanya akan lebih matang, karena
pemikiran seorang pemimpin biasanya akan satu langkah lebih maju jika
dibanding bos.
2. Pemimpin Lebih Suka Mendengarkan dan Berbicara, sedangkan Bos
Hanya Suka Memerintah
Karakter seorang bos memang lebih cenderung memberikan perintah.
Hal ini dikarenakan seorang bos menganggap karyawan atau bawahannya
sebagai personal yang wajib mendengarkan dan mematuhi apa yang telah menjadi
keputusannya.
Namun berbeda dengan seorang pemimpin. Alih-alih senang memerintah,
karakter seorang pemimpin tak jauh dari kebiasaan menasihati, diskusi dan
pemberian feedback untuk karyawan.
Pemimpin menganggap bahwa hubungan yang baik bukan hanya soal
memerintahkan pekerjaan saja, melainkan ada hubungan timbal balik yang
seimbang.
3. Pemimpin Cenderung Lebih Memotivasi, sementara Bos Cukup Sering
‘Menakut-nakuti’
Ketika bekerja dalam sebuah project, pasti Anda akan menemukan
tantangan dengan beragam bentuk. Ketika di posisi seperti ini, maka karakter
seorang pemimpin akan memotivasi untuk bertindak.
Sementara itu, berkebalikan dengan karakter seorang bos yang cenderung
untuk mengintimidasi atau cukup sering ‘menakut-nakuti’.
Karakter seorang pemimpin terbiasa untuk menawarkan empati dan
memotivasi agar beragam tantangan yang dialami oleh karyawan dapat
diselesaikan dengan baik.
4. Pemimpin Mengajar dan Belajar, Seorang Bos Mengharapkan dan
Mengabaikan
Seorang pemimpin sejati adalah mereka yang memiliki harga diri, tetapi
tidak sombong atau malu untuk belajar dari orang-orang yang derajat atau
posisinya jauh lebih rendah ketimbang mereka.
Seorang pemimpin sadar betul bahwa tak pernah ada kata terlambat untuk
belajar bahkan dari orang lain.
Hal ini menjelaskan bahwa karakter seorang pemimpin sejati tidaklah
sebatas hanya seorang pengambil atau pengharap.
Melainkan seorang pemberi yang tak jemu dan tak sungkan untuk sekadar
belajar bahkan membagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain.
Selain itu, pemimpin adalah seorang yang berpikir ke depan karena
karakternya yang kerap mengajar dan ‘memelihara’ seorang pemimpin baru guna
menjadi penerusnya di masa yang akan datang.
5. Pemimpin Membangun Hubungan yang Sama, sedangkan Bos Gemar
Pilih Kasih
Seorang pemimpin yang baik, kerap mencoba untuk memperlakukan
semua orang sama dan tak mengizinkan preferensi pribadi memengaruhi tim yang
dinamis. Ketimbang pilih kasih layaknya seorang bos, pemimpin lebih suka
memandang semua karyawan dan anak buahnya sebagai satu kesatuan.
Semua orang akan dianggap penting dan memiliki peranan. Sehingga tak
jarang, pemimpin lebih berhasil dicintai ketimbang bos yang kerap dimusuhi
karena tak berlaku adil pada semua karyawan.

Sumber referensi :
1. BMP ISIP 4111;
2. https://www.merdeka.com/gaya/6-hal-yang-harus-dimiliki-seorang-
pemimpin.html;
3. https://brainly.co.id/tugas/28974295

Anda mungkin juga menyukai