Kelompok 7 :
Nafla Nadila 17010116
Noval Gaga Syaputra 17010063
Secara historis kata bisnis dari bahasa inggris business, dari kata dasar busy yang berarti
“sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Pengertian bisnis dalam
arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktivitas dan institusi yang
memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan bisnis dalam arti sempit
merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang dan jasa yang bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan (Griffin & Ebert). Setiap organisasi bisnis baik yang bergerak dibidang
produksi, jasa maupun industri, pada umumnya memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Agar dapat mencapai tujuan itu, perusahaan memerlukan sistem manajemen efektif yang akan
menunjang jalannya operasi perusahaan secara terus-menerus dan tingkat efektivitas kerja
karyawan juga perlu diperhatikan. Sistem manajemen efektif ini didukung dengan keberadaan
struktur organisasi yang baik dalam organisasi bisnis, dan juga manajemen sumber daya manusia
yang handal
Struktur organisasi disadari sangat penting peranannya dalam meningkatkan efektivitas
kerja, karena dalam struktur organisasi tersebut terdapat fungsi ataupun pembagian tugas,
departementalisasi,dan koordinasi. Pembagian tugas yang tepat lebih berpeluang dalam
menghasilkan keefektifitasan kerja karena pembagian tugas itu lebih mengoptimalkan
penggunaan sumber daya perusahaan, selain itu pembagian tugas juga mengurangi tingkat
kesalahan dan penumpukan beberapa pekerjaan.
b. Membuat Aturan
Aturan sendiri meliputi batasan-batasan yang harus dimiliki suatu organisasi.
Tanpa adanya aturan yang jelas dapat mengakibatkan para anggota melakukan
penyimpangan yang bisa jadi merugikan organisasi tersebut di masa datang. Jadi,
buatlah suatu aturan yang dapat dipatuhi dan disegani setiap anggota organisasi.
f. Membangun Profesionalisme
Dalam organisasi, penting juga untuk membangun profesionalisme. Cara
membangun organisasi yang sukses ini penting untuk membentuk bagaimana
organisasi tersebut bertindak. Kamu bisa membuat beberapa agenda untuk pelatihan
atau kegiatan lain yang bisa meningkatkan profesionalisme sumber daya organisasi.
3. Bentuk-Bentuk Organisasi
a. Organisasi Lini (Line Organization)
Bentuk organisasi lini disebut juga bentuk organisasi garis atau bentuk organisasi
komando. Bentuk organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pucuk
pimpinan (top manager atau chief executive) dipandang sebagai kekuasaan tunggal.
Segala ketentuan, keputusan atau segala kebijakan ada di tangan satu orang yaitu
pucuk pimpinan.Wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan
organisasi dibawahnya untuk semua jenis atau bidang pekerjaan, menurut garis
komando. Dari pucuk pimpinan sampai kepada bawahan (satuan-satuan organisasi
lini) berlangsung menurut garis komando. Oleh karena itu dalam bentuk organisasi
lini / garis hanya dikenal unsur pimpinan dari pelaksana yang merupakan pejabat
lini.Yang dimaksud dengan pimpinan adalah pimpinan tunggal atau pucuk pimpinan
organisasi. Pelaksana adalah orang-orang atau unit-unit di dalam organisasi yang
secara langsung berhubungan dengan tercapainya suatu tujuan organisasi.
a. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan Perseorangan adalah bentuk usaha yang paling sederhana. Pemilik
Perusahaan Perseorangan hanya satu orang dan pembentukannya tanpa izin serta
tata cara yang rumit, misalnya membuka toko kelontong atau kedai makan.
b. Persekutuan Perdata
Persekutuan Perdata diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH
Perdata). Menurut pasal 1618 KUH Perdata, Persekutuan Perdata merupakan
“suatu perjanjian di mana dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk
memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi
keuntungan yang terjadi karenanya.” Menurut pasal tersebut syarat Persekutuan
Perdata adalah adanya pemasukan sesuatu ke dalam persekutuan (inbreng), dan
ada pula pembagian keuntungan dari hasil pemasukan tersebut. Suatu Persekutuan
Perdata dibuat berdasarkan perjanjian oleh para pihak yang mendirikannya.
Dalam perjanjian itu para pihak berjanji memasukan sesuatu (modal) kedalam
persekutuan, dan hasil dari usaha yang dijalankan (keuntungan) kemudian dibagi
diantara para pihak sesuai perjanjian. Perjanjian Persekutuan Perdata dapat dibuat
secara sederhana, tidak memerlukan proses dan tata cara yang rumit serta dapat
dibuat berdasarkan akta dibawah tangan perjanjian Persekutuan Perdata bahkan
dapat dibuat secara lisan.
c. Persekutuan Firma
Persekutuan dengan Firma merupakan Persekutuan Perdata dalam bentuk yang
lebih khusus, yaitu didirikan untuk menjalankan perusahaan, menggunakan nama
bersama, dan tanggung jawab para pemilik Firma –yang biasa disebut “sekutu”
dan bersifat tanggung renteng. Dalam Firma masing-masing sekutu berperan
secara aktif menjalankan perusahaan, dan dalam rangka menjalankan perusahaan
tersebut mereka bertanggung jawab secara tanggung rentang, yaitu hutang yang
dibuat oleh salah satu sekutu akan mengikat sekutu yang lain dan demikian
sebaliknya pelunasan hutang Firma yang dilakukan oleh salah satu sekutu
membebaskan hutang yang dibuat oleh sekutu yang lain.