Anda di halaman 1dari 36

ORGANISASI

Nabilatul Fanny, SKM


PENGERTIAN ORGANISASI
 Sekelompok orang yang bekerjasama dalam
struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai
serangkaian tujuan tertentu (Griffin)

 Sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki


tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan
tujuannya tersebut melalui kerjasama
(Ernie&Kurniawan)
Organisasi adalah suatu wadah sekelompok orang
yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan
yang jelas, di dalam wadah tersebut terdapat
kedudukan dan tugas yang jelas dari para
anggotanya.
JENIS-JENIS ORGANISASI
Berdasarkan Proses Pembentukan
A. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah organisasi yang dibentuk secara sadar dan
dengan tujuan-tujuan tertentu, yang disadari pula dan diatur dengan
ketentuan-ketentuan yang formal.

B. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah organisasi yang dibentuk tanpa disadari
sepenuhnya, tujuan-tujuannya juga tidak begitu jelas. Anggaran Dasar
(AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) juga tidak jelas.
Hubungan yang terjalin juga sifatnya pribadi dan sifatnya tidak formal.

Contoh : Organisasi kesenian karyawan, Perkumpulan pecinta


motor/mobil antik, dll.
Berdasarkan Tujuannya
A. Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah organisasi yang mempunyai tujuan sosial.
Organisasi semacam ini tidak berharap keuntungan dalam bentuk
materi. Tujuan utama organisasi ini untuk melayani kepentingan
masyarakat, tanpa menghitung untung-rugi.

Contoh : Organisasi dalam bentuk yayasan penyandang cacat, panti


asuhan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dll.

B. Organisasi Bisnis
Organisasi yang tujuannya mendapatkan keuntungan. Organisasi
bisnis semacam ini dikelola oleh perusahaan perseorangan dan ada
pula yang berupa perusahaan milik bersama. Kegiatan semacam ini
bisa berupa perusahaan produksi, perdagangan, maupun jasa.
Berdasarkan Hubungannya dengan Pemerintah
A. Organisasi Resmi
Organisasi resmi adalah organisasi yang terdaftar di lembaga
pemerintahan. Organisasi ini bisa langsung dibentuk oleh
pemerintah atau berhubungan dengan pemerintahan.

Contoh :organisasi di Departemen Pendidikan,


Departemen Agama, dan lain-lain. Muhammadiyah, NU, dll

B. Organisasi Tidak Resmi


Organisasi tidak resmi adalah organisasi yang tidak ada
hubungannya dengan pemerintahan dan tidak terdaftar di
pemerintahan. Organisasi ini hanya semacam organisasi biasa
untuk pengembangan suatu bakat tertentu sehingga keberadaanya
tidak harus izin atau tidak perlu untuk didaftar di pemerintahan.
ASPEK-ASPEK PENTING DALAM MENCAPAI
TUJUAN ORGANISASI
 Visi
Sosok dan penampilan organisasi yang ingin dicapai jika organisasi
berjalan secara semestinya
 Misi
Bidang operasi/usaha yang digeluti untuk mencapai visi
 Nilai
Prinsip-prinsip yang digunakan sebagai acuan dan panduan semua
kegiatan organisasi, yang menentukan kepribadian dan budaya organisasi
 Strategi
Pendekatan utama untuk mencapai tujuan
 Sistem dan proses
Pembagian dan pengaturan kerja dalam organisasi
ORGANISASI SEBAGAI SISTEM
Feedback

Input Proses Output

Bahan baku Produk


Digerakkan
Uang Jasa
Deselaraskan
Teknologi Pekerjaan
Dikoordinasikan
Manusia Kualitas hidup
ASAS-ASAS ORGANISASI
James D. Money mengutarakan dua asas fundamental:
1. Asas Koordinasi
= Suatu kekuatan yang bersifat menyatukan dan
menyelaraskan usaha/ kegiatan bersama dari masing-
masing unit kerja guna mencapai tujuan induknya

Terdapat 2 Jenis Kekuatan:


1. Centrifugal Force, merupakan kekuatan perpecahan antar
unit kerja
2. Centripetal Force, kekuatan yang bersifat menyatukan
dan menyelaraskan usaha bersama dari masing-masing
unit kerja guna mencapai tujuan induknya
Supaya kekuatan koordinasi dapat berjalan dengan
baik, maka diperlukan:
1. Authority/kekuasaan atau otoritas dalam organisasi
2. Mutual service/pelayanan bersama
3. Doktrin
2. Asas Hierarki
= Rangkaian anak tangga berjenjang pada pembatasan
wewenang, tugas, kewajiban, dan tanggung jawab.

Agar hierarki organisasi berjalan dengan dengan lancar,


maka diperlukan:
1. Leadership/kepemimpinan
2. Delegasi kekuasaan
3. Penentuan serta pembatasan tugas
 Warren Haynes dan Joseph Massie, menyarankan empat asas
penting dalam organisasi:
1. Asas kesatuan komando (unity of command)
- setiap bawahan hanya mempunyai satu atasan langsung
- terjadi komunikasi timbal balik
2. Asas rentang kendali, terdapat batasan dari seorang pemimpin
untuk mengawasi anggota unit kerjanya. Menurut VA Graicuna
jumlah maksimal bawahan yang dpt di awasi = 5-8 org
3. Asas perkecualian (expection), keputusan /pekerjaan yang
selalu berulang-ulang dan bersifat rutin, dianggap tugas rutin
bawahan, dapat dikecualikan dari pengamatan.
4. Asas skalar (scalar principle), organisasi mutlak memerlukan
suatu hierarki dalam hubungan atasan-bawahan
 Lindale Urwick  9 asas penting dalam organisasi
1. Prinsip Tujuan 2. Prinsip Spesialisasi
3. Prinsip Koordinasi 4. Prinsip Kewenangan
5. Prinsip Definisi 6. Prinsip Tanggung Jawab
7. Prinsip Penyesuaian 8. Prinsip Keseimbangan
9. Prinsip Kontinuitas

 Sondang P. Siagaan  16 asas organisasi


1. Ada tujuan yg jelas
2. Tujuan organisasi harus dipahami oleh setiap anggota
3. Tujuan organisasi harus diterima oleh setiap anggota
4. Adanya perumusan tugas pokok dan fungsi secara jelas
5. Prinsip pembagian habis tugas
6. Tugas pokok dan fungsi terbagi habis dalam unit-unit
organisasi
7. Prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi
8. Prinsip kontinuitas
9. Prinsip kesadaran sesuai dengan tuntutan tugas dan fungsi
10. Prinsip fleksibilitas
11. Prinsip pengelompokan tugas sehomogen mungkin
12. Adanya kesatuan arah
13. Adanya kesatuan perintah
14. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung
jawab
15. Adanya distribusi tugas pekerjaan
16. Pola dasar organisasi harus relatif permanen
FUNGSI ORGANISASI
 Fungsi lini/garis (line authorithy)
Merupakan fungsi yg erat kaitannya dg pelaksanaan tugas
pokok organisasi yg bersangkutan, dlm pelaksanaannya para
pejabat diberi kewenangan yg resmi.

 Fungsi staf (staff authorithy)


Merupakan fungsi yg bersifat menunjang/membantu
pelaksanaan tugas pokok/ pencapaian tujuan.
 Fungsi staf menurut Terry:
a. Staf spesialis
- staf penasihat
- staf penyelenggara jasa
- staf pengawasan
- staf fungsional
b. Staf personal
- staf umum
- asisten staf umum
BENTUK-BENTUK ORGANISASI
1. Organisasi Lini/Garis
Terdapat pembagian tugas yang nyata antara pimpinan
dengan pelaksana. Tugas-tugas perencanaan, pengendalian
dan pengawasan berada pada kewenangan langsung dari
pimpinan kepada bawahan

Ciri-Ciri:
- Organisasinya kecil

- Jumlah karyawan sedikit

- Kegiatan dan tujuan organisasi sederhana

- Perangkat terbatas
Pimpinan

Supervisor Supervisor Supervisor

Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja

Gambar 1. Struktur/organisasi lini


 Keuntungan-keuntungan:
- Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik.

- Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan).

- Koordinasi lebih mudah dilaksanakan.

- Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat


berjalan cepat.
- Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan
langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua
perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan.
- Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi.

- Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat.

- Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan


bakat-bakat pimpinan.
- Adanya penghematan biaya.

- Pengawasan berjalan efektif.


 Kelemahan-kelemahan:
- Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit
dibedakan dengan tujuan organisasi.
- Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena
dipegang sendiri.
- Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara
otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak
fleksibel).
- Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas
karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri.
- Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu
pimpinan.
- Kurang tersedianya staf ahli.
2. Organisasi Lini dan Staf
Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asas komando
dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh
para staf, dimana staf berperan memberi masukan, bantuan pikiran,
saran-saran, data informasi yang dibutuhkan.

Ciri-Ciri:
- Organisasinya bersifat besar dan kompleks
- Jumlah karyawan banyak
- Daerah kerjanya luas
- Hubungan kerja yg bersifat langsung, tidak mungkin dilaksanakan
- Pimpinan dan sesama keryawan tdk saling mengenal
- Adanya spesialisasi
- Adanya 3 komponen utama (pimpinan, staf,karyawan)
Manajer

Staf Staf

Unit Kerja I Unit Kerja II Unit Kerja III

pkrja pkrja pkrja pkrja pkrja pkrja

Gambar 2. Struktur/organisasi lini dan staf


 Keuntungan:
- Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu
tangan.
- Adanya tugas yang jelas antara pimpinan staf dan pelaksana

- Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat


ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
- Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat
bantuan/sumbangan pemikiran dari staf.
- Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang
jelas.
- Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai
dengan spesialisasinya
- Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.

- Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli


 Kelemahan:
- Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan
perintah dan bantuan nasihat
- Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak
saling mengenal
- Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing
menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting
- Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara
pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan
kekacauan dalam menjalankan wewenang
- Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar

- Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya


sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini
- Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini
dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga
menimbulkan permasalahan menjadi kompleks
3. Organisasi Fungsional
Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan
yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan
masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.

Ciri-Ciri:
- Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan

- Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan

- Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis

- Target-target jelas dan pasti

- Pengawasan ketat

- Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi


General Manajer

Unit Kerja I Unit Kerja II Unit Kerja III

Karyawan

Gambar 3. Struktur/organisasi fungsional


 Keuntungan-keuntungan:
- Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal

- Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing

- Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan

- Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga


berjalan lancar dan tertib
- Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi
yang sama biasanya cukup tinggi.
- Pembidangan tugas menjadi jelas

 Kelemahan-kelemahan:
- Pekerjaan seringkali sangat membosankan

- Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke


bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi
sendiri saja
- Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga
koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan.
4. Organisasi Panitia
Tipe organisasi panitia pada umumnya dibentuk dalam waktu
yang terbatas untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu,

Ciri-ciri:
- Tugasnya tertentu dan jangka waktu berlakunya terbatas

- Seluruh unsur pimpinan duduk dalam panitia baik sebagai ketua


maupun sebagai anggota
- Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif, oleh sebab
itu tanggung jawabpun secara kolektif pula
- Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan
tanggung jawab yang pada umumnya sama
- Para pelaksana dikelompokkan menurut bidang dan tugas
tertentun yang harus dilaksanakan dalam bentuk tugas (task
force)
Sek.I Ketua Bend.I

Sek. II Wa.Ketua Bend. II

Bid. I Bid. II Bid. III

Gambar 4. Struktur/organisasi panitia


Keuntungan:
1. Keputusan yang diambil pada umumnya bersifat tepat
karena selalu dibicarakan secara kolektif
2. Kemungkinan untuk bertindak diktatoris sangat kecil

3. Adanya dorongan kerjasama secara sukarela

4. Adanya koordinasi secara sederhana

Kerugian:
5. Proses pengambilan keputusan berjalan lambat, karena
harus harus dibicarakan secara kolektif terlebih dahulu
6. Kurang adanya sifat-sifat kepemimpinan

7. Daya kreasi pelaksana tidak dapat menonjol

8. Perintah kepada pelaksana seringkali tidak datang dari satu


orang.
5. Organisasi Matriks
Struktur organisasi matriks digunakan untuk memudahkan
pengembangan pelaksanaan beragam program atau proyek.
Setiap departemen dikepalai oleh vice precident yang
mempunyai tanggungjawab fungsional bagi seluruh proyek.
Sedangkan setiap manajer proyek mempunyai project
responsibility untuk penyelesaian dan implementasi strategi.

Kelebihan:
- Tujuan proyek menjadi lebih jelas

- Memungkinkan untuk merespon pada beberapa sektor


lingkungan secara serentak
- Banyak jalur untuk melakukan komunikasi

- Pekerjaan dapat dipahami secara lebih jelas


Kelemahan:
- Strukturnya sangat rumit

- Biaya relatif tinggi

- Memungkinkan timbulnya dualisme kepemimpinan

- Relatif sulit karena terdapat kepentingan ganda sehingga


memerlukan koordinasi kuat
Gambar 5. Struktur/organisasi matriks
CONTOH. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU
 TERIMA KASIH
POST TEST PERTEMUAN 1 DAN 2
1. Jelaskan pengertian administrasi kesehatan!
2. Bagaimana hubungan administrasi dengan manajemen?
3. Unsur-unsur apa saja yang berperan penting dalam
menentukan berhasil tidaknya pelaksanaan administrasi
kesehatan? Jelaskan.
4. Jelaskan pengertian kesehatan masyarakat !
5. Faktor apa saja yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat? Jelaskan.
6. Jelaskan pengertian organisasi?
7. Untuk mencapai tujuan organisasi, aspek apa saja yang harus
ada di dalam organisasi?
8. Sebutkan dan jelaskan macam organisasi!

**Selamat mengerjakan**

Anda mungkin juga menyukai